KERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN TAMAN PENGASUHAN ANAK (TPA) BERPRESPEKTIF HAK ANAK TAHUN 2015

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN TAMAN PENGASUHAN ANAK (TPA) BERPRESPEKTIF HAK ANAK TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan suatu institusi sosial yang memberikan layanan pengasuhan sementara bagi anak-anak yang tidak dapat diasuh oleh kedua orangtuanya karena berbagai alasan. Layanan pengasuhan dalam TPA menyangkut beberapa aspek dalam tumbuh kembang anak, baik fasilitasi peningkatan gizi maupun pengembangan intelektual, emosional dan sosial anak. Oleh karena itu, pengelolaan TPA memerlukan kemampuan khusus bagi para penyelenggara maupun petugas untuk memahami tahapan-tahapan proses tumbuh kembang anak, sehingga TPA tidak sekedar menjadi tempat orang tua menitipan anak tetapi juga menjadi tempat bagi anak untuk mendapatkan pengasuhan yang layak dan mendukung tumbuh kembang mereka. Berbagai kendala melingkupi pengembangan TPA, antara lain masih terbatasnya pemahaman para pengelola dan pengasuh TPA tentang pemenuhan dan perlindungan hak anak. Hal ini mengakibatkan anak semakin besar mengalami resiko kerentanan, mengingat makin maraknya kasus kekerasan terhadap anak di institusi yang seharusnya justru melindungi anak, terlebih di TPA anak tidak berada dalam pengawasan langsung orang tua meskipun untuk sementara waktu. Di samping itu, masih kurangnya pemahaman orangtua mengenai peran TPA yang hanya bersifat sementara dan tidak menggantikan peran orangtua dalam pengasuhan anak, sehingga perlu dibangun komunikasi yang baik antara orangtua, pengasuh maupun penyelenggara TPA. Oleh sebab itu, perlu diupayakan berbagai strategi pemenuhan dan perlindungan hak anak dalam penyelenggaraan TPA yang berperspektif hak anak. Dalam rangka memenuhi hak pengasuhan yang layak bagi anak di tempat-tempat pengasuhan alternatif sementara tersebut, Provinsi Jawa Tengah melalui BP3AKB Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Draf Suplemen Penyelenggaraan Taman Pengasuhan Anak (TPA) sebagai acuan bagi para pengelola dan pengasuh TPA di Provinsi Jawa Tengah dalam memberikan layanan pengasuhan yang berperspektif hak anak. Sebagai tindak lanjut dari penyusunan suplemen tersebut, kami bermaksud mengenalkan penyelenggaraan TPA Berperspektif kepada para pemangku kepentingan dan praktisi TPA di tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi melalui Rapat Koordinasi Penyelenggaraan TPA Berperspektif Tahun

2 II. DASAR 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 6. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak-hak Anak); 7. Inpres No. 1 tahun 2010 tentang Rencana Tindak Peningkatan Jumlah Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak. 8. Inpres No 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan untuk Semua. 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah; 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak; 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak; 12. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak Tingkat Provinsi; 13. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak; 14. DPA-SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran III. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Membangun pemahaman dan kesadaran para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menjamin terpenuhinya hak-hak anak melalui pengasuhan yang baik; 2. Merumuskan strategi optimalisasi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak dengan pola asah, asih dan asuh yang terintegrasi dengan pemenuhan hak anak di tempat pengasuhan alternatif; 3. Mengenalkan substansi Draf Suplemen Penyelenggaraan TPA Berpespektif yang telah disusun; 4. Meningkatkan kemampuan para pengelola dan petugas layanan pengasuhan alternatif dalam mendukung proses tumbuh kembang anak serta memenuhi dan melindungi hak-hak anak. 2

3 IV. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Meningkatnya pemahaman para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menjamin terpenuhinya hak-hak anak melalui pengasuhan yang baik; 2. Tersusunnya strategi kebijakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak dengan pola asah, asih dan asuh yang terintegrasi dengan pemenuhan hak anak, terutama di tempat-tempat pengasuhan alternatif; 3. Adanya rekomendasi bagi implementasi Draf Suplemen Penyelenggaraan TPA Berpespektif yang telah disusun; 4. Adanya tindak lanjut pengembangan TPA yang didukung oleh pengelola TPA dan stakeholder terkait melalui pedoman penyelenggaraan pengasuhan anak yang berprespektif hak anak. V. PELAKSANAAN Kegiatan Rapat Koordinasi Tahun 2015 dilaksanakan pada : Hari : Senin s.d. Selasa Tanggal : 18 s.d. 19 Mei 2015 Tempat : Wisma PGRI Semarang; Jln. Sriwijaya No. 33, Semarang VI. PESERTA Peserta pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan TPA Berperspektif Tahun 2015 berjumlah 80 (delapan puluh orang), terdiri dari SKPD PPPA se- Jawa Tengah; praktisi (pengelola, pengasuh, pendidik) TPA se-jawa Tengah, SKPD Provinsi Jawa Tengah terkait, organisasi profesi, perguruan tinggi serta lembaga swadaya masyarakat peduli anak. VII. METODE Metode yang digunakan dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan TPA Berperspektif Tahun 2015 adalah: Ceramah dan sharing pengalaman; Role play; partisipatif dengan melakukan berbagai diskusi, sumbang saran/curah pendapat, diskusi diselingi ceramah dan tanya jawab. VIII. NARASUMBER / FASILITATOR Narasumber dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan TPA Berperspektif Tahun 2015 berasal dari: a. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah; b. Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah 3

4 Sedangkan fasilitator merupakan Tim Penyusun Draf Suplemen TPA Berperspektif yang berasal dari unsur lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan praktisi TPA, yaitu: a. Yayasan Setara Semarang; b. Jurusan PAUD IKIP Veteran Semarang; c. TPA Silmi Semarang; d. TPA Taman Belia Candi Semarang IX. MATERI Materi yang akan disampaikan oleh narasumber dan menjadi bahan diskusi yang akan disampaikan oleh para fasilitator dalam Rapat Koordinasi Tahun 2015 adalah: 1. Dukungan Dinas Pendidikan terhadap Penyelenggaraan TPA Berperspektif 2. Dukungan Dinas Sosial terhadap 3. Pemahaman Umum tentang Konvensi 4. Komponen, yang terdiri dari 9 komponen, yaitu: a. Komponen Kurikulum b. Komponen Peserta Didik c. Komponen Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan d. Komponen Sarana dan Prasarana e. Komponen Alat Permainan Edukatif (APE) f. Komponen Pengelolaan g. Komponen Gizi dan Kesehatan h. Komponen Parenting i. Komponen Kemitraan XI. SUMBER DANA Sumber dana pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Tahun 2015 dibebankan pada APBD Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam DPA-SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah pada kode rekening Kegiatan Advokasi Pengembangan tempat pengasuhan anak XII. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak (TPA) Berperspektif Tahun Semarang, 5 Mei

5 JADWAL KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) BERPRESPEKTIF HAK ANAK TAHUN 2015 WAKTU AGENDA FASILITATOR Registrasi Peserta SENIN, 18 MEI Pembukaan Laporan Ketua Panitia Sambutan Pengarahan oleh BP3AKB Prov. Jateng Doa Panitia Coffee Break Diskusi Panel dengan tema: 1. Dukungan Dinas Pendidikan terhadap Kisi-kisi materi: a. Program/Kegiatan terkait TPA/TAS b. Upaya implementasi hak anak dalam penyelenggaraan TPA c. Masukan bagi Kab/Kota dalam d. Peluang kemitraan TPA/TAS dengan Dinas Pendidikan dalam 2. Dukungan Dinas Sosial terhadap Kisi-kisi materi: a. Program/Kegiatan terkait TPA/TAS b. Upaya implementasi hak anak dalam penyelenggaraan TAS c. Upaya penangan & pencegahan kekerasan dalam penyelenggaraan TAS d. Peluang kemitraan TPA/TAS dengan Dinas Sosial dalam Penyelenggaraan TPA Berperspektif Narasumber: 1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2. Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Moderator: Dyah Kusbiantari 5

6 Perkenalan Kontrak belajar Harapan & kekhawatiran Maksud dan Tujuan Suplemen TPA Berperspektif Yuli Sulistianto ISHOMA Pemahaman Konvensi Komponen Pengelolaan Komponen Kemitraan Yuli Sulistianto Coffee break Komponen Kurikulum Komponen Pendidik Komponen Tenaga Kependidikan Wiwik Citra Pratiwi ISHOMA Komponen Sarana dan Prasarana Komponen APE Ellysa Aditya SELASA, 19 MEI Review Hari Pertama Ellysa Aditya Komponen Gizi & Kesehatan Komponen Parenting Dyah Kusbiantari Coffee break Pengantar Diskusi kelompok - Peserta dibagi ke dalam 9 kelompok - Masing-masing kelompok membahas komponen yang ada dalam suplemen TPA Berperspektif Wiwik Citra Pratiwi & Ellysa Aditya Diskusi Kelompok Fasilitator mendampingi Paparan Hasil Diskusi Kelompok - (setiap kelompok diberi waktu 5 menit untuk memaparkan & fasilitator memberikan umpan balik singkat) Wiwik Citra Pratiwi, Ellysa Aditya & Dyah Kusbiantari Kesimpulan - Penutupan 6