HUBUNGAN ANTARA LAMA JONGKOK DENGAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA BURUH AMPLAS MEUBEL DI JEPARA
|
|
- Johan Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA LAMA JONGKOK DENGAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA BURUH AMPLAS MEUBEL DI JEPARA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Studi D IV Fisioterapi Disusun oleh : MUHAMMAD SAIFUL ISLAM J PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
2 PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi Ilmiah dengan Judul Hubungan Antara Lama Jongkok dengan Fleksibilitas Otot Hamstring pada Buruh Amplas Meubel di Jepara Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh : NAMA NIM : MUHAMMAD SAIFUL ISLAM : J Pembimbing I Pembimbing II Dwi Rosella Komalasari, S.Fis,M.Fis Totok Budi Santoso, S.Fis,MPH Mengetahui, Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS (Isnaini Herawati, S.Fis., M.Sc)
3 PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Muhammad Saiful Islam NIM : J Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Kesehatan/Fisioterapi Judul Skripsi : Hubungan Antara Lama Jongkok dengan Fleksibilitas Otot Hamstring pada Buruh Amplas Meubel di Jepara Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan atau pengalih formatkan. 3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta. 4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, Juli 2014 Yang Menyatakan (Muhammad Saiful Islam)
4 ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA LAMA JONGKOK DENGAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA BURUH AMPLAS MEUBEL DI JEPARA Muhammad Saiful Islam Program Studi D-IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Latar belakang: Ketika para pekerja mengalami gangguan kesehatan dapat mengakibatkan produksi yang terhambat dan waktu produksi pun semakin lama sehingga meningkatkan biaya produksi, maka dari itu dapat menurunkan permintaan pasar. Penting sekali untuk mengetahui akan gangguan kesehatan yang akan dialami oleh buruh amplas tersebut. Salah satu keluhan yang cenderung dialami buruh amplas yaitu nyeri gerak ketika berdiri sesaat setelah posisi jongkok ketika bekerja, nyeri gerak tersebut terjadi karena adanya pemendekan otot hamstring dari posisi statis jongkok kemudian terjadi penguluran otot hamstring ketika berdiri. Posisi jongkok yang berlangsung terlalu lama dapat menyebabkan adanya kekakuan sendi dan otot sehingga terjadi pemendekan, kontraktur, dan bahkan kelemahan kekuatan otot. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara lama jongkok dengan fleksibilitas otot hamstring pada buruh amplas. Metodelogi Penelitian: penelitian ini menggunakan metode explanatory research dan dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden berjumlah 50 orang. Alat ukur fleksibilitas menggunakan sit and reach test. Hasil Penelitian: Dari hasil uji korelasi Non Parametric Chi Squere Test hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring mendapatkan hasil p-value yaitu 0,02 dengan Odd Ratio 0,031 yang berarti ada hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring dengan resiko 0,031. Kesimpulan: Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: terdapat hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring pada buruh amplas meubel di Jepara. Semoga penelitian ini dapat berlanjut dan dapat berguna bagi peneliti dan pembaca. Kata kunci: Fleksibilitas otot hamstring, lama jongkok, Sit and reach test
5 PENDAHULUAN Jepara diperkirakan menyumbang 10% dari total ekspor mebel Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jepara (Irawati, 2012). Sehingga penduduk Jepara lebih banyak menggantungkan sumber pencahariannya dengan menjadi penjual meubel, buruh meubel seperti tukang kayu, buruh amplas, tukang pahat (jawa: tatah) dan tukang cat. Dalam proses pembuatan sebuah meubel dibutuhkan adanya pemilihan bahan baku, penggergajian, perakitan, pengamplasan hingga pengecatan dan setiap prosesnya dilakukan oleh tukang tersendiri-sendiri dalam proses produksi meubel salah satunya yaitu penghalusan permukaan yang dilakukan oleh buruh amplas. Dalam kegiatan pengamplasan sering kali pekerja amplas tertahan pada posisi jongkok dalam waktu yang relatif lama dan berulang setiap harinya. Lama jongkok buruh amplas tergantung dengan ukuran dan jenis meubel yang diamplas, dengan posisi jongkok tersebut pekerja mengalami posisi statis dan tidak ergonomis. Sikap kerja yang statis dalam jangka waktu yang lama lebih cepat mengalami keluhan pada sistem musculoskeletal (Grandjean, 1993). Salah satu keluhan yang cenderung dialami buruh amplas yaitu nyeri gerak ketika berdiri sesaat setelah posisi jongkok ketika bekerja, nyeri gerak tersebut terjadi karena adanya pemendekan otot hamstring dari posisi statis jongkok kemudian terjadi penguluran otot hamstring ketika berdiri. Posisi jongkok yang berlangsung terlalu lama dapat menyebabkan adanya kekakuan 1
6 otot sehingga dapat terjadi pemendekan otot bahkan kelemahan kekuatan otot. Hal itu tersebut dikarenakan oleh karena menurunnya fleksibilitas otot hamstring, banyak orang yang mengalami cidera karena kurangnya fleksibilitas suatu otot terutama otot hamstring. Keluhan itu dapat disebut juga repetitive strain injury dimana cidera yang timbul akibat dari aktivitas yang berulang-ulang. Ketika para pekerja mengalami gangguan kesehatan dapat mengakibatkan produksi yang terhambat dan waktu produksi pun semakin lama sehingga meningkatkan biaya produksi, maka dari itu dapat menurunkan permintaan pasar. Menurut Handoko (2005), Apabila biaya produksi mengalami kenaikan akan mengakibatkan peningkatan harga barang itu sendiri dan menyebabkan jumlah barang yang terjual menjadi sedikit. Maka dari itu penting untuk mengetahui akan gangguan kesehatan yang akan dialami oleh buruh amplas tersebut. Menurut Sajoto (1995) fleksibilitas adalah daya lentur seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas yaitu tipe persendian, elastis otot, ligament, bentuk tubuh, jenis kelamin, suhu, dan usia. Otot hamstring adalah otot yang berfungsi pada gerakan fleksi lutut, ekstensi hip, eksternal dan internal rotasi hip. Hamstring merupakan jenis otot tipe I atau tonik, dimana bila terjadi suatu patologi akan mengalami penegangan dan 2
7 pemendekan atau tightness. Panjang otot hamstring berkaitan dengan fleksibilitas otot, dimana bila otot mengalami pemendekan maka fleksibilitas otot juga akan menurun dan timbul nyeri. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui tentang hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring pada buruh amplas meubel di Jepara. TUJUAN Mengetahui hubungan antara lama jongkok dengan fleksibilitas otot hamstring pada buruh amplas meubel dan mengetahui lama posisi jongkok yang dapat mempengaruhi fleksibilitas otot hamstring. METODE Penelitian yang dilaksanaan pada Bulan Juni 2014 di UD. Jati Jepara Meubel dan UD. Sosrokartono Art dengan jumlah 50 responden yang sesuai dengan kriteria penelitian. Jenis penelitian explanatory research karena data yang diperoleh akan digunakan dalam penjelasan hubungan antara variablevariabel penelitian, Dan dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan crossectional. Untuk alat ukur, peneliti menggunakan sit and reach test. Kemudian hasil pengukuran dicatat sebagai data yang akan diuji dengan uji statistik. 3
8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Usia Usia n % tahun tahun > tahun Jumlah Dari tabel 4.1 diketahui bahwa dari 50 responden terdapat responden terbanyak di rentang usia tahun sebanyak 28 responden atau sekitar 56%. Pada distribusi responden ini terdapat usia termuda 19 tahun dan tertua 80 tahun, usia rata-rata responden yaitu 38 tahun. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti maka didapatkan hasil berdasarkan distribusi usia yang menunjukkan bahwa dari 50 di dapat rata-rata usia responden yaitu 38 tahun dimana menurut rentang usia tahun menjadi responden di penelitian ini. Pada usia lebih dari 19 tahun penurunan sifat jaringan akan terjadi, hal ini karena perubahan kimiawi dalam sel dan jaringan tubuh, connective tissue akan kehilangan banyak kandungannya seperti collagen, elastin, glycoprotein, hylauronic acid, dan contractile protein (Cristofalo, 1990). 4
9 Tabel 1.2 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin n % Laki-laki 17 16% Perempuan 33 84% Jumlah % Dari tabel 1.2 Dilihat dari distribusi jenis kelamin, perempuan yang banyak menjadi responden yaitu 33 responden (84%) lebih dari setengah dari sampel penelitian. Menurut Gummerson (2000), beberapa faktor yang memepengaruhi fleksibilitas otot adalah usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh. Tabel 1.3 Distribusi Responden Menurut Indeks Massa Tubuh Indeks Massa Tubuh n % Kurus 1 2 Normal Kegemukan obesitas 2 4 Jumlah Berdasarkan dari tabel 1.3 di atas diperoleh distribusi data responden dengan distribusi indeks massa tubuh responden penelitian ini pada kisaran normal dimana faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fleksibilitas otot dapat diminimalisir sehingga tidak terjadi kerancuan dalam memperoleh hasil penelitian. 5
10 Tabel 1.4 Distribusi Responden Menurut Lama Bekerja Lama Bekerja (Tahun) n % Jumlah Distribusi responden menurut lama kerja, menunjukkan lama bekerja responden 2 3 tahun dengan rata-rata telah bekerja selama 6 tahun dimana, dimana lama bekerja ini dapat menjadi faktor yang harus diwaspadai untuk terjadi penurunan fleksibilitas otot hamstring. Masa kerja berhubungan erat dengan kemampuan fisik, semakin lama masa kerja seseorang, semakin menurun pula kemampuan fisiknya. Masa kerja seseorang dapat memungkinkan buruh amplas banyak terjadi resiko yang timbul oleh karena pekerjaannya. 6
11 Tabel 1.5 Distribusi Responden Menurut Lama Jongkok Lama jongkok (jam) n % < % > % Jumlah % Pada distribusi responden menurut lama jongkok terdapat 90% responden yang masuk kategori > 2 jam, dari situ tampak bahwa sangat banyak responden menjadi faktor resiko keluhan muskuloskeletal. Hal itu searah dengan pernyataan Clark (1996), yang mana kerja otot statis yang lebih dari 2 jam dalam posisi yang tidak stabil akan meningkatkan kelelahan dan keluhan subyektif. Tabel 1.6 Distribusi Responden Menurut Fleksibilitas Otot Hamstring Fleksibilita s Otot Hamstring < 2 jam > 2 jam Fleksibel 4 5 Tidak Fleksibel 1 40 Jumlah 5 45 Berdasarkan dari tabel 4.6 diketahui bahwa terdapat responden yang memiliki otot hamstring yang tidak fleksibel sebanyak 41 responden (82%) yang berarti ada beberapa faktor yang mempengaruhi fleksibilitas otot hamstring. Menurut Hoeger (2013), fleksibilitas otot masih sangat bagus ketika berusia kurang dari 18 tahun namun akan menurun seiring dengan 7
12 bertambahnya usia dan diikuti pula dengan penurunan sifat jaringan muskuloskeletal yang lain. Tabel 1.7 Hasil Uji Non Parametric Chi Squere Test Variabel Odd Ratio P-Value Keterangan Lama jongkok dengan Fleksibilitas otot hamstring Signifikan Sumber: data yang diolah Dari tabel 4.7 di atas hasil uji korelasi Non Parametric Chi Squere Test hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring mendapatkan hasil p-value yaitu 0,02 dengan Odd Ratio 0,031 yang berarti ada hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring dengan resiko 0,031. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring pada buruh amplas meubel di Jepara. Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring diketahui terdapat 45 responden yang lama jongok > 2 jam dan yang mengalami penurunan fleksibilitas otot hamstring sebanyak 41 responden. Hal ini terjadi karena buruh amplas meubel yang menjadi responden mengalami aktivitas berulang-ulang yang mengakibatkan adanya akumulasi cidera sehingga menimbulkan keluhan otot. Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja otot statis secara 8
13 terus menerus tanpa memperoleh kesempatan relaksasi. Kontraksi otot yang berlebihan akan menyebabkan peredaran darah ke otot berkurang sehingga suplai oksigen ke otot menurun dan menghambat metabolisme dalam jaringan sehingga terjadi penumpukan asam laktat yang menimbulkan nyeri pada otot (Tarwaka, 2004). Dari uji hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring didapat p-value sebesar 0,02 (p < 0,05) dengan Odd Ratio 0,031, hal ini berarti ada hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring dengan resiko 0,031 atau artinya dalam sekali jongkok dengan waktu lebih dari 2 jam akan menimbulkan penurunan hamstring sebesar 0,031 dimana akan bermakna karena hal ini terakumulasi oleh pekerjaan buruh amplas yang setiap harinya dan dilakukan secara terus-menerus dengan posisi jongkok yang lebih dari 2 jam. Kegiatan tersebut akan menjadikan penggunaan kerja otot yang berlebihan ini menimbulkan iskhemia sehingga akan terjadi peningkatan berbagai media inflamasi, bradikinin, serotonin dan prostaglandin (Meliala, 2003). Mediator ini menimbulkan otot yang nyeri, sehingga pergerakan otot akan terbatas dan lingkup gerak sendi akan berkurang pula. Dengan begitu fleksibilitas otot akan menurun. 9
14 KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: terdapat hubungan antara lama jongkok terhadap fleksibilitas otot hamstring pada buruh amplas meubel di Jepara. Selain itu peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut Saran bagi para pekerja meubel untuk memperhatikan waktu dan posisi yang ergonomi pada para buruh saat bekerja selain itu pula memperhatikan waktu untuk istirahat yang cukup, pada saat istirahat melakukan penguluran pada daerah tungkai agar resiko-resiko yang di timbulkan oleh karena beban kerja dapat diminimalisir. DAFTAR PUSTAKA Anonim. Pasal 79 UU 13/2003. UU Tenaga Kerja No.13 tahun Diakses 10 Mei 2014 Anonim. Laju Pertumbuhan Pembangunan Dan Perekonomian Indonesia. Diakses 15 April 2014 Ari sudarsono, 2011, Peregangan Otot Otot Paha Dan Slumptest Setelah Latihan Mencegah Timbulnya Nyeri Tekan Dan Bengkak Otot Otot Paha Serta Memperbaiki Kemampuan Lompat Pada Orang Dewasa. Thesis. Unud Armistead, C.G., G. Clark Customer Service and Support. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo Cristofalo, Elizabeth Tolomere Shortening is Solo Mechanism of Aging:Open Access Open Longevity Scince. Vol 2:23-28 David Diagnosis And Management Tightness Hamstring. American Academic Efendi, F Ergonomi Bagi Pekerja Sektor Informal. Jakarta: FKUI Grandjean, J, F Fitting the Task To The Man. Taylor & Francis. London Gummerson, 2000, stretching and flexibility. diakses pada 27 Mei jam WIB 10
15 Handoko, Hani T Manajemen Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE Hardjono, J. Azizah Ervina Pengaruh Penambahan Contract Relax Stretching Pada Intervensi Interferensial Current Dan Ultrasound Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Sindroma Miofasial Otot Supraspinatus. Jakarta: Universitas Esa Unggul Hoeger, Wener, Sharon Hoeger, Principles And Labs For Fitness And Wellness. USA: Cengage Learning Irawati, R.H. dan Purnomo, H Pelangi di Tanah Kartini: Kisah aktor mebel Jepara bertahan dan melangkah ke depan. Bogor:CIFOR Kisner, Carolyn Therapeutic exercise : foundations and techniques 5 th. Philadelphia: F. A. Davis Company Kluwer, Wolters, Lippincott Williams and Wilkins American College of Sports Medicine, Guidelines for Exercise Testing and Prescription. Philadelphia Meliala, L Pain Symposium: Towards Mechanism Based Treatment Priyatna, H Musculoskeletal Fisioterapi. Kumpulan Bahan Kuliah DIV Fisioterapi. Jakarta : unversitas Indonesia Esa Unggul Richard et al, journal of the American physical therapy association. USA Sajoto, M Pelatihan Musculoskeletal Untuk pembinaan kemampuan Fisik Olahragawan, Dalam : Kumpulan Makalah Simposium Pembinaan Kesehatan Pasien Dari Aspek Penelitian Musculoskeletal. Semarang Suma mur Higiene Perusahaan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta : CV. Sagung Seto Tarwaka, Sholichul dan Lilik S Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Uniba Press. Surakarta Wassim, M Efficacy Of Muscle Energy Technique On Hamstring Muscle Flexibility. Journal Physiotheraphy. Delhi. India Widiastuti Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya Irawati, R.H. dan Purnomo, H. (eds) Pelangi di Tanah Kartini: Kisah aktor mebel Jepara bertahan dan melangkah ke depan. CIFOR, Bogor, Indonesia. 11
HUBUNGAN ANTARA LAMA JONGKOK DENGAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA BURUH AMPLAS MEUBEL DI JEPARA
HUBUNGAN ANTARA LAMA JONGKOK DENGAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA BURUH AMPLAS MEUBEL DI JEPARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk yang memerlukan gerak karena hampir seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak. Kebutuhan gerak ini harus terpenuhi agar
Lebih terperinciSENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA
PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sehari-hari manusia dalam bekerja dan beraktivitas selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Manusia adalah makhluk yang memerlukan gerak karena hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan terlepas dari masa remaja. Masa remaja merupakan saah satu periode dari perkembangan manusia, masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu bergerak dan beraktivitas dalam kehidupannya. Semua bentuk kegiatan manusia selalu memerlukan dukungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat manusia dituntut untuk hidup lebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup sehat adalah tujuan semua orang. Salah satu yang mempengaruhi kualitas hidup individu adalah kondisi fisiknya sendiri. Sehingga manusia yang sehat sudah tentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas sehari-hari seperti bersekolah, dan bekerja merupakan kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu dari negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia, sangat berkepentingan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING DAN AUTO STRETCHING
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING DAN AUTO STRETCHING DALAM MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PENJAHIT DI DESA KALIPRAU Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan atau aktivitas sehari-hari dalam kehidupannya. Salah satu contoh aktivitas seharihari adalah bersekolah,kuliah,bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat dan membawa perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Disamping itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perindustrian di Indonesia membawa banyak keuntungan bagi pemilik industri, usaha pekerja industri maupun pemerintah. Perkembangan ini di dukung oleh
Lebih terperinciA. UJI KORELASI NON PARAMETRIC CHI SQUERE (p-value)
A. UJI KORELASI NON PARAMETRIC CHI SQUERE (p-value) Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Square 14.469 a 1.000 Continuity Correction
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN WUWUNG SENG DI DESA KARANG TENGAH, WERU, SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN WUWUNG SENG DI DESA KARANG TENGAH, WERU, SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI DisusunOleh : KHARITS ABDULLAH LUTHFI J120100046 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawah sudah sangat umum di kalangan masyarakat, dari data populasi. pada waktu tertentu (Sambrook, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Low Back Pain (LBP) atau juga disebut dengan nyeri punggung bawah sudah sangat umum di kalangan masyarakat, dari data populasi menujukan kejadian 1-4% dari jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang, banyak pekerjaan yang dilakukan oleh sebagian besar orang, salah satunya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dimana profesi sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Pedurungan dan Pasar Gayamsari yang terletak di Kota Semarang bagian timur dengan membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri di dunia sudah maju dan segala sesuatunya sudah otomatis, tetapi penggunaan tenaga manusia secara manual masih belum bisa dihindari secara keseluruhan.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi.
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRESEPSI KELENGKAPAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS X DI SMA ISLAM TERPADU
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau
61 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau beberapa titik picu (trigger points) dan dicirikan
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SURAKARTA
HUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menuju Indonesia Sehat 2010 merupakan program pemerintah dalam mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai macam kondisi yang dapat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 TAJI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih mengalami pertumbuhan dan perkembangannya sehingga remaja berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak terlepas dari masa remaja. Dalam masa ini, anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangannya sehingga remaja berasal dari kata latin adolance
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pusat pertokoan (mall) di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan pendapatan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai macam teknologi telah digunakan untuk membuat segala pekerjaan menjadi lebih efisien. Komputer
Lebih terperinciERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak
ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak Penelitian ini dilakukan di pasar Bringharjo dan Giwangan dengan objek buruh gendong perempuan. Makalah
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
1 FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KELUHAN MUSKULOSKELETAL SAAT MENYETRIKA PADA PEKERJA LAUNDRY DUKUH GATAK KELURAHAN PABELAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan unsur terpenting dalam perusahaan untuk meningkatkan produksi perusahaan, di samping itu tenaga kerja sangat beresiko mengalami masalah kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Menurut Kantor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penduduk lanjut usia (Lansia) di Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Menurut Kantor Kementrian Koordinator Kesejahteraan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta
Lebih terperinciPENGARUH MODAL USAHA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH MODAL USAHA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciPERHITUNGAN ENERGI EXPENDITUR, KONSUMSI ENERGI DAN PENILAIAN BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING
PERHITUNGAN ENERGI EXPENDITUR, KONSUMSI ENERGI DAN PENILAIAN BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING Ratih Setyaningrum Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN AUTOSTRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA KASUS TIGHTNESS HAMSTRING NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN AUTOSTRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA KASUS TIGHTNESS HAMSTRING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DANIATI AGUSTIN J120111023 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur harapan hidup meningkat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING WITH QUIS TEAM (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 3 Karangpandan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tempat kerja industri, banyak pekerja melakukan pekerjaan proses dalam posisi berdiri untuk jangka waktu yang panjang. Bekerja di posisi berdiri dapat dihubungkan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN 2013/2014 P Diajukan Oleh : ANITA CAHYANINGSIH
Lebih terperinciTERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI
TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan
Lebih terperinciMANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI
MANFAAT PEMBERIAN MODIFIED HOLD RELAXED DAN TRAKSI- TRANSLASI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari mulai alat komunikasi, alat perkantoran, alat transportasi sampai sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kini, perkembangan zaman semakin pesat. Setiap waktunya lahir berbagai teknologi baru yang memudahkan manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Dari mulai alat komunikasi,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN KUD GIRIMARGO KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN KUD GIRIMARGO KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN Oleh : ENY TRI HANDAYANI B 100 090 236 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 PENGESAHAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi
MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan sehari-hari manusia dalam bekerja dan beraktivitas selalu melibatkan anggota gerak tubuhnya. Suatu pergerakan membutuhkan kontraksi dari otot-otot yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang sangat pesat, bisa kita lihat di dalam perkembangan ilmu pengetahuan misalnya,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako
BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta sebanyak 119 orang yang semua berjenis kelamin perempuan dan jumlah yang dijadikan
Lebih terperinciMASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG
MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG Eko Arma Rohmawan 1, Widodo Hariyono 2 1,2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot skeletal yang disebabkan karena tubuh menerima beban statis, atau bekerja pada postur janggal secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Fleksibilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Bekerja merupakan hal wajib yang dilakukan, seiring kemajuan globalisasi maka daya konsumsi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh :
PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PINGGANG DAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT CV.VANILLA PRODUCTION SUSUKAN SEMARANG NASKAH
Lebih terperinciDisusun Oleh : FREDYLA J PROGRAM FAKULTAS
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN STRETCHING TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL BAGIAN BAWAH BAGI PEKERJA DENGAN SIKAP KERJA BERDIRI PADA BAGIAN WINDING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILEE SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun , tergolong tercepat di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi penduduk berusia lanjut bertambah, sedangkan proporsi penduduk berusia muda menetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang hidupnya, manusia tidak terlepas dari proses gerak. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia melakukan berbagai macam aktifitas yang dipengaruhi oleh tugas,
Lebih terperinciPENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA
PENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA SRIKANDI DESA SAMPANG GEDANG SARI GUNUNG KIDUL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciMETODE PASKA KONTRAKSI TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS HAMSTRING
METODE PASKA KONTRAKSI TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS HAMSTRING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: BUDI SUSILO J I20101019 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang statis dan overload dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketenganan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja dan bersekolah merupakan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kesehariannya. Seperti Bekerja didepan komputer dengan posisi yang statis
Lebih terperinciPENGARUH CONTRACT RELAX DAN LATIHAN PLIOMETRIK DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP VERTICAL JUMP TAEKWONDO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH CONTRACT RELAX DAN LATIHAN PLIOMETRIK DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP VERTICAL JUMP TAEKWONDO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknogi (IPTEK) pada zaman globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan pekerjaan manusia lebih hemat waktu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP DENGAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING MELALUI MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia yang sasaran utamanya di bidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan merupakan salah satu sektor pembangunan ekonomi, senantiasa dikembangkan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KARUNGAN 1 PLUPUH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA INTERVENSI HOLD RELAX STRETCHING
PERBANDINGAN ANTARA INTERVENSI HOLD RELAX STRETCHING DENGAN INTERVENSI TRANSVERSE FRICTION MASSAGE PADA TERAPI MODALITAS ULTRA SOUND TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA KASUS PIRIFORMIS SYNDROME DI KLINIK FISIOTERAPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti di Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang maka. Gerak merupakan elemen essential bagi kesehatan individu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu negara, seperti di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.
digilib.uns.ac.id 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen. Selama latihan fisik akan terjadi
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI
PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung merupakan salah satu keluhan yang diakibatkan oleh gangguan musculoskeletal. Nyeri punggung adalah keluhan subyektif berupa respon tubuh terhadap rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia usaha laundry atau dari dulu dikenal dengan istilah binatu beberapa tahun terakhir usaha ini sangatlah berkembang pesat. Laundry dikenal sebagai kegiatan
Lebih terperinciHUBUNGANWARMING UP TERHADAP RISIKO CIDERA ANKLE KLUB BOLA BASKET
HUBUNGANWARMING UP TERHADAP RISIKO CIDERA ANKLE KLUB BOLA BASKET NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI DisusunOleh: Dila Rosa Rosiani J 121 120
Lebih terperinciBEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI
BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Disusun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Adanya perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja pada kondisi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah salah satu di antaranya adalah nyeri otot leher. Bekerja dengan posisi berdiri yang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan tempat kerja merupakan
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KPRI SMPN 7 SUKOHARJO
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KPRI SMPN 7 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Subjek Subjek pada penelitian ini semua berjenis kelamin wanita dengan karakteristik yang dibahas adalah umur, berat badan, tinggi badan dan antropometri. 6.1.1 Umur Umur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan penggunaan mesin dengan berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melaksanakan sebuah pekerjaan dapat membuat seseorang berisiko mengalami gangguan atau cedera. Kebanyakan cedera akibat kerja biasanya mengenai sistem muskuloskeletal.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J
NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS ELBOW DEXTRA POST FRAKTUR SUPRACONDYLAR HUMERI DENGAN K-WIRE DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J 100 090 02
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi
PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI JURUSAN IPS MAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kebugaran serta dilakukan dengan aturan tertentu, dimana dengan tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah suatu kegiatan fisik yang merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan kebugaran serta dilakukan dengan aturan tertentu, dimana dengan tujuan
Lebih terperinciPENAMBAHAN CONTRACT RELAX STRETCHING PADA INTERVENSI IFC DAN ULTRASONIK DAPAT MENGURANGI NYERI PADA KONDISI SINDROMA MIOFASIAL OTOT SUPRASPINATUS
PENAMBAHAN CONTRACT RELAX STRETCHING PADA INTERVENSI IFC DAN ULTRASONIK DAPAT MENGURANGI NYERI PADA KONDISI SINDROMA MIOFASIAL OTOT SUPRASPINATUS Zuriyatun Faizah NIM : 1002315014 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. PPB MAJALENGKA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi
Lebih terperinciRimba Putra Bintara Kandung E2A307058
Hubungan Antara Karakteristik Pekerja Dan Pemakaian Alat Pelindung Pernapasan (Masker) Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Pekerja Wanita Bagian Pengampelasan Di Industri Mebel X Wonogiri Rimba Putra Bintara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Kebugaran jasmani ialah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dengan ringan tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fleksibilitas 2.1.1. Definisi fleksibilitas Fleksibilitas mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau persendian tubuh. Kemampuan gerak sendi ini berbeda di setiap persendian
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura)
PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202
UPAYA MENINGKATKAN KELENTURAN OTOT DAN KOORDINASI MATA MELALUI PERMAINAN BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ABA PLANGGU KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan, seharusnya diberikan perhatian
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010), menunjukkan bahwa kejadian osteoartritis lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria di antara semua
Lebih terperinciLow back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher,
Lebih terperinci