Universitas Gadjah Mada 22

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Gadjah Mada 22"

Transkripsi

1 4) Bahan Mineral Penyusun Tanah Mineral Primer Ketebalan kerak bumi berkisar antara km. Dari 88 unsur alamiah pada bumi, hanya 8 merupakan penyusun utama kerak bumi. Kerak bumi dan tanah dirajai oleh asam silisik (silicic acid) dalam kombinasi dengan ion-ion Na, Al, K, Ca, Fe dan O. Tabel memperlihatkan rata-rata kandungan unsur tanah dan batuan kerak bumi, dan faktor perkayaan tanah disajikan. Unsur dengan nilai perkayaan (enrich-ment factor ~ EF) tinggi adalah C, N, S, dan unsur dengan nilai EF rendah adalah Na, Mg, Al, P, Cl, K, Ca, Mn dan Fe. Kelompok yang terakhir penting sebagai hara untuk pertumbuhan tanaman. Universitas Gadjah Mada 22

2 Unsur-unsur tersebut di atas adalah komponen dari mineral primer, sedangkan mineral primer adalah komponen dari batuan induk. Telah diketahui terdapat lebih kurang 3000 mineral, tetapi hanya 20 yang umum dijumpai dan diantaranya hanya 10 yang merupakan penyusun utama (90 %) kerak bumi. Mineral primer ditakrifkan sebagai mineral yang terdapat tetapi tidak terbentuk di dalam tanah. Batasan ini berbeda dengan mineral sekunder yang ditakrifkan sebagai mineral yang terbentuk di dalam tanah. Kebanyakan mineral primer (primary silicates) mempunyai struktur kristalin, i.e. struktur dimana ion tersusun secara teratur dengan pola sebaran berulang. Unit utama pada silikat adalah silikon-oksigen tetrahedral, yang tersusun dengan pusat ion silikon dikelilingi rapat (closely-packed) dan berjarak sama (equally-spaced) oleh 4 ion oksigen. Empat muatan positif dari Si diimbangi oleh 4 muatan negatif dari 4 ion oksigen (O 2 ), satu dari setiap ion, dengan demikian setiap unit tetrahedral mempunyai 4 muatan negatif. Ion yang berada di Universitas Gadjah Mada 23

3 pusat dapat salah satu: Al 3+, Fe 2+, atau Mg 2+. Apabila dalam koordinasi 6 rangkap (six-folded coordination), oksigen membentuk delapan pojok tetrahedral. Apabila terdapat ion yang lebih besar seperti Ca 2+, Na +, atau K +, maka ion-ion ini akan berada pada pusat Master tetrahedral, dengan tiap tetrahedral menyumbang sebagian dari seluruh oksigen yang diperlukan untuk membentuk koordinasi 8- atau 12-rangkap. Dalam pola semacam ini, kation yang lebih besar berlaku sebagai pusat muatan positif yang menarik serta memegang klaster-klaster tetrahedral. Ion-ion yang berada di luar atau diantara unit tetrahedral yang bertetangga disebut ion assesori. Ion-ion Si 4+ dan Al 3+ adalah ion dengan diameter ion kecil dan mempunyai muatan (valence) besar. Secara umum makin kecil diameter ion dan makin besar valensinya akan semakm kuat ikatan antara ion tsb dengan oksigen. Stabilitas mineral memerlukan struktur yang bermuatan listrik netral, e.g. muatan negatif dari O 2- di dalam struktur harus seimbang dengan muatan positif dari kation. Substitusi isomorfus (isomorphous substitution) adalah penggantian ion oleh kation sejenis tetapi valensi lebih rendah, misalnya: Al 3+ menggantikan Si 4+, dan Fe 2+ dan Mg 2+ menggantikan Al 3+. Substitusi ini mengakibatkan ketidakseimbangan muatan listrik. Pada silikat primer, Ca 2+, Na +, K + adalah kation-kation utama yang menetralisir muatan negatif yang timbul sebagai akibat dari substitusi ion. Mineral silikat primer yang terpenting akan dibahas dibawah ini. Universitas Gadjah Mada 24

4 Rangka Silikat (framework silikat) Terdiri atas unit tetrahedral terhubung lewat pojok membentuk struktur 3D yang berkelanjutan. Quartz silikat yang sepenuhnya terdiri atas silikon-oksigen tetrahedral. Kerapatan massa quartz adalah 2.65 g/cm 3 dan quartz mempunyai ketahanan tinggi terhadap abrasi mekanik (mechanical abrasion) dan pelapukan kimia. Quartz sangat umum dijumpai pada batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorfik. Pada feldspars sebagian Si 4+ digantikan oleh Al 3+, yang menyebabkan timbulnya muatan positif yang kemudian diimbangi oleh kation Na +, K + atau Ca 2+. Pada alkali feldspars Na + dan K +, dan pada plagioclase Na + dan Ca 2+ adalah kation-kation asessori yang dominan. Feldspars adalah mineral primer yang sangat dominan (50-60%) dalam kerak bumi. Rantai Silikat (chain silicate) Amphibole dan pyroxene adalah rantai silikat, dimana Si 4+ sebagian digantikan oleh Al 3+, tetapi rantai dipegang oleh ion-ion Na +, K +, Ca 2+, Mg 2+, Fe 2+, Al 3+ dan/atau Ti 3+. Universitas Gadjah Mada 25

5 Pada rantai silikat, unit tetrahedral terhubung satu dengan yang lain dengan berbagi bersama (sharing) dua hari tiga pojok alas untuk membentuk rantai yang berkelanjutan. Pyroxene terdiri atas silika-tetrahedral yang membentuk rantai tunggal, sedangkan amphibole terdiri atas silika tetrahedral rantai rangkap (double chain). Karena ikatan antar rantai tidak terlalu kuat, amphibole dan pyroxene mudah terlapukan. Ortho- dan Cincin silikat (Ortho- and Ring Silicate) Termasuk dalam kelompok ini adalah olivine, zircon, dan titanite. Pada olivine silikontetrahedral tersusun dalam lembaran and terhubungkan oleh ion Mg 2+ dan/atau Fe 2+. Olivine dijumpai pada batuan basalt dan batuan volkanik. Universitas Gadjah Mada 26

6 Lembaran Silikat (sheet silicate) Lembaran silikat terdiri atas tiga lembaran utama: Lembar silikat tetrahedral, terdiri atas silikon tetrahedral terhubung bersamaan dalam pola hexagonal dengan tiga ion oksigen dari tiap tetrahedral dalam bidang yang sama dan semua ion oksigen puncak berada pada bidang ke dua. Dengan demikian lembaran silikon tetrahedral mempunyai pola hexagonal datar dari silicon-oksigen tetrahedral. Lembaran aluminium hidroksida, unit utama dari lembaran ini adalah aluminium-hidroksil oktahedral dimana tiap ion dikelilingi oleh 6 group hidroksil, sedemikian rupa sehingga terdapat dua bidang dari ion-ion hidroksil, dengan bidang yang ketiga mengandung ion aluminium terjepit diantara dua bidang hidroksil tadi. Agar supaya semua valensi dari struktur silikat terpuaskan maka hanya dua dari setiap tiga posisi dalam lembaran aluminium hidroksida ditempati oleh ion aluminium membentuk apa yang disebut struktur dioktahedral (dioctahedral structure) Lembaran Magnesium hidroksida, ini mempunyai struktur yang serupa dengan lembaran aluminium hidroksida tetapi aluminium digantikan oleh magnesium, dan karena magnesium divalent maka semua posisi pada bidang tengah terisikan, membentuk struktur trioktahedral. Pada pyrophyllite, satu lembaran aluminium hidroksida terletak diantara dua lembaran silikon tetrahedral dan dikenal sebagai mineral tipe 2:1. Mika adalah lembaran silikat primer yang paling umum, seperti muskovit (mika putih) dan biotit (mika hitam). Mika mengandung oksigen pada oktahedral sebagaimana juga pada tetrahedral dan keduanya terdapat Universitas Gadjah Mada 27

7 susunan serupa-lembaran (sheetlike arrangement). Oleh karena rasio dua lembaran tetrahedral untuk tiap lembaran oktahedral maka mika disebut mineral 2:1. Mika umumnya dijumpai pada granitik-pegmatit, yang merupakan batuan beku dengan struktur kristalin kasar. Pada muskovit, seperempat ion silikon tersubstitusikan oleh ion aluminium pada lapisan silikon tetrahedral. Ketidak seimbangan muatan dipenuhi oleh kalium. Pada biotit, sekitar sepertiga Fe 2+ disubstitusi oleh Mg 2+. Muatan negatif yang timbul dinetralisir oleh kalium yang bertempat pada ruang antara lapisan yang bertetangga. Oleh karena ikatan kalium lemah maka mudah terjadi pelepasan lapisan. Universitas Gadjah Mada 28

8 4.2) Batuan Induk Watak bahan induk sangat mempengaruhi karakteristik tanah meskipun tanah yang sudah sangat lapuk. Sifat bahan induk yang sangat penting bagi perkembangan tanah adalah komposisi kimiawi dan mineralogi dari bahan induk. Regolith adalah bahan sarang, tidak padu pada permukaan lithosfer. Kebanyakan tanah-tanah di dunia berkembang dari sedimen yang semula berasal dari batuan glacial till, colluvium atau loess. Perkembangan tanah sering terjadi pada campuran bahan induk yang terdiri atas batuan terlapuk dan bahan-bahan sedimen tak padu. Saprolit adalah tanah residual purba dan batuan terlapuk yang terbentuk akibat alterasi batuan menjadi lempung dan bahan residual yang lain. Kenampakan yang menyolok dari saprolit adalah tetap memperlihatkan struktur batuan asal dan bahan ini belum teralih-tempatkan. Bahan residual yang lain meliputi deposit organik yang terdapat di daerah rawa, payau dan gambut. Drainase yang buruk di daerah iklim humid menimbulkan genangan yang mendorong berkembangnya vegetasi yang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan basah. Istilah rawa umumnya digunakan untuk daerah yang selalu basah (jenih air) dengan vegetasi pepohonan. Komposisi mineral bahan induk sangat menentukan arah perkembangan tanah. Secara umum, makin tinggi kandungan kalsium dan magnesium dan semakin rendah kandungan silisium di dalam bahan induk akan berkembang tanah dengan kejenuhan basa tinggi. Tanah semacam ini sangat produktif karena mempunyai kapasitas pertukaran kation tinggi, yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut kalsium dan magnesium bersama lempung, oksida besi dan aluminium dan bahan organik akan membentuk aggregat. Pembentukan aggregat ini akan memperbaiki struktur tanah sehingga lebih resisten terhadap erosi ) Batuan Beku Batuan beku terbentuk lewat proses solidifikasi (solidification) dari magma di dalam kulit bumi. Batuan beku biasanya dipilah-pilahkan atas dasar kandungan kuarsa (quartz) dan Ca atau Na/K silikat yang berwarna ringan (cerah). Atas dasar kandungan mineral-mineral tersebut, batuan beku digolongkan batuan masam (acidic rock) apabila kandungan quartz Universitas Gadjah Mada 29

9 dan Ca atau Na/K silikat tinggi (misalnya granit) dan batuan alkalis (basic rock) apabila kandungan quartz dan Ca atau Na/K silikat rendah (misalnya gabbro, basalt). Oleh karena mineral yang terdapat dalam batuan basalt lebih mudah lapuk dibandingkan dengan mineral yang terdapat dalam batuan granit, maka dari batuan basalt akan berkembang tanah dengan tekstur halus dan sebaliknya tanah yang berkembang dari batuan granit biasanya mempunyai tekstur kasar. Pelapukan sempurna dari mineral dalam batuan basalt di daerah tropis humid akan menghasi]kan tanah dengan tekstur lempung sampai lempung berat dengan kandungan basa dan tingkat kesuburan tinggi. Tanah yang berkembang dari batuan induk granit biasanya tekstur kasar dan kurang subur ) Batuan Sedimen Batuan sedimen terdiri atas hasil pelapukan batuan beku dan batuan malihan (metamorfik) yang telah teralih tempatkan oleh angin atau air. Siklus pengangkatan geologi (geologic uplift), pelapukan, erosi dan deposisi bahan-bahan terangkut di sungai, danau atau laut telah menghasilkan lapisan-lapisan yang saling tumpang tindih. Karena pengaruh berat (bobot) dan lapisan atasan, maka lapisan bawahan secara berangsur akan mengeras (padu). Proses ini disebut juga diagenesis yang pada akhirnya akan menghasilkan batuan sedimen. Seringkali terjadi kalsium dan magnesium berfungsi sebagai perekat pada batuan sedimen. Ciri utama batuan sedimen adalah terdapatnya lapisan-lapisan (stratifikasi), batuan Universitas Gadjah Mada 30

10 ini mencakup sekitar 75% permukaan bumi. Terdapat tiga kelompok utama batuan sedimen, yaitu: ) Batuan Sedimen Klastik (clastic sedimentary rocks) Batuan ini terdiri atas fragmen dari mineral-mineral yang tahan lapuk. Tergantung dari ukuran (size) dari bahan terendapkan (conglomerates, sand, silt, clay) dapat terbentuk berbagai batuan sedimen klastik. Beberapa anggota dari kelompok ini antara lain adalah batupasir (sandstone) dengan kandungan quartz > 75% dan apabila melapuk akan menghasilkan tanah pasiran. Graywackes mempunyai kandungan mika dan chlorite tinggi, sedangkan quartzites mempunyai kandungan silicium (Si) tinggi. Batuan sedimen dengan kandungan fraksi lempung tinggi berasal dari deposisi lempung pada aliran air lambat. Lempung akan dibentuk menyerupai lembaran datar dan dengan tekanan akan membentuk lapisan-lapisan lempung yang diketahui sebagai clay slate (shale). Tanah yang berkembang dari bahan induk ini mempunyai kandungan basa tinggi tetapi kurang permeabel karena kandungan lempung yang sedemikian tinggi. Clay slate tidak terlalu resisten terhadap pelapukan ) Batuan Sedimen Kimia (chemical sedimentary rocks) Batuan ini terbentuk oleh presipitasi dan flokulasi dari larutan, umumnya gamping (limestone) dan dolomit. Gamping kaya dengan kalsium sedangkan dolomite kaya akan kalsium dan magnesium. Tanah yang berkembang dari batuan ini biasanya mempunyai tekstur halus ) Batuan Sedimen Biogenik (hiogenic sedimentary rocks) Batuan ini berkembang dari mahluk hidup di lautan atau danau yang kemudian mati dan tenggelam dikuti pengerasan. Misalnya cangkang kerang kaya dengan unsur kalsium ) Batuan Metamorfik Batuan beku dan sedimen apabila mengalami pemanasan dan tekanan tinggi akan berubah menjadi batuan metamorfik (malihan). Perubahan mineralogi dan struktur batuan membuat batuan metamorfik lebih tahan terhadap pelapukan. Termasuk batuan metamorfik adalah marble. schist. dan gneiss. Marble, batuan metamorfik setara dengan limestone atau dolomit, dapat mempunyai tekstur kasar atau halus. Gneiss, batuan metamorfik yang berasal dari batuan beku atau sedimen, terdiri atas lapisan berbutir kasar, biasanya quartz atau feldspars, bergantian dengan lapisan berbutir halus. Schist, berasal dari shale mengandung lapisan-lapisan mika (micaceous layers), Batuan metamorfik banyak dijumpai di Afrika, Brasil, Western Australia dan India. Universitas Gadjah Mada 31

11 4.3) Bahan Induk Terangkut Bahan induk teralih-tempatkan adalah bahan tidak padu yang telah mengalami proses pemindahan oleh angin, air atau grafitasi ) Eolian (angin) Angin mengalih-tempatkan fragmen batuan dengan cara menggelundungkan (rolling), lompatan (saltation) dan tiupan. Cara dan intensitas proses ini tergantung ukuran fragmen sehingga berbeda untuk pasir, debu dan lempung. Deposit eolian yang penting disebut loess, banyak dijumpai di Amerika utara, Eropa tengah dan Cina. Loess tanpa vegetasi sangat rentan terhadap erosi. Kebanyakan loess bersifat gampingan (calcareous). Tanah yang terbentuk dari bahan induk bess merupakan tanah yang sangat produktif ) Alluvial Trasportasi oleh air menghasilkan deposit alluvial. Selama proses transport bahan batuan terpilahkan berdasarkan ukuran dan bobot. Fragmen batuan yang besar bergerak dengan cara menggelundung (rolling), atau terangkat karena putaran air. Partikel yang halus terangkut dalam bentuk suspensi. Bahan kasar yang terangkut oleh aktivitas air dicirikan oleh bentuk permukaan yang membulat (rounded). Deposit alluvial tersebar sepanjang batas aliran selama baniir dengan memperlihatkan pola berlapis (stratifikasj). Apabila banjir melup melampaui tepian sungai. bahan-bahan kasar akan diendapkan dekat dengan sungai sedangkan bahan-bahan yang Universitas Gadjah Mada 32

12 Iebih halus diendapkan pada tempat yang lebih jauh dari sungai. Apabila aliran air menggerus tepian menjadi lebih dalam maka akan terbentuk teras (terrace). Beberapa teras mungkin terbentuk sepanjang aliran sungai. Aliran permukaan yang mengalir dari perbukitan atau pegunungan akan meninggalkan sedimen yang terangkut disepanjang perjalanannya menuju lembah sebagai deposit seakan/berbentuk seperti kipas sehingga disebut juga alluvial-fan, biasanya bertekstur kasar terdiri atas pasir dan krikil. Partikel yang lebih halus terus terbawa aliran dan bermuara di danau, teluk atau derah tangkapan air (water catchment) lainnya dimana muatan aliran dihabiskan. Menurunnya kecepatan aliran mengakibatkan terendapkannya bahan-bahan tersuspensi dan dengan cara ini terbentuklah delta dengan drainase buruk. Dataran banjir dan delta biasanya kaya akan unsur hara tanaman dan bahan organik sebaliknya teras dan kipas alluvial relatif kurang subur ) Lakustrin Apabila partikel mengendap di danau maka terbentuk deposit lakustrin. Percampuran dengan bahan organik (cangkang hewan air) memungkinkan partikel tersementasi membentuk sedimen biogenik ) Marin Deposit marin biasanya dijumpai sepanjang garis pantai pesisir. Bahan-bahan ini diperoleh dari sedimen yang terbawa aliran sungai dan diendapkan di laut atau teluk karena Universitas Gadjah Mada 33

13 menurunnya kecepatan aliran air. Bahan lain dapat juga diperoleh dari reruntuhan pantai yang diterjang ombak secara terus menerus. Ini dapat berakibat berubahnya garis pantai dan topografi pesisir, ketebalan deposit dan tekstur akan sangat beragam. Deposit marin mempunyai sebaran luas sepanjang pantai Atlantik Amerika. Sedimen marin biasanya pasiran dan kandungan hara rendah ) Glacial Selama Pleistocene ( BC) bagian utara Amerika dan bagian utara dan tengah Eropa, dan sebagian bagian utara Asia telah diterjang oleh lapisan es yang sangat besar. Akibat tekanan massa es yang sedemikian besar lapisan tanah tersingkirkan dan batuan yang membawahinya digerus dengan hebat. Konsekwensinya gletser (glacier) tercampur dengan fragmen batuan yang terus terbawa aliran es. Akhirnya pada saat es mencair, lapisan yang terbawa aliran tadi terendapkan dan menyediakan bahan induk baru bagi perkembangan tanah selanjutnya. Glacial till adalah bahan terendapkan langsung oleh es, merupakan campuran sisa batuan yang sangat beragam. Glacial till dijumpai kebanyakan sebagai deposit yang disebut moraines ) Perpindahan massal Erosi air dapat dipilahkan kedalam 4 kategori: (1) percikan (spalsh), (2) lembaran (sheet), (3) parit (rill), dan (4) jurang (gully). Erosi lembaran menunjukan bahwa pengikisan tanah pada permukaan berlangsung seragam, sedangkan pada tipe erosi parit (rill) dan jurang (gully) pengikisan terkonsentrasikan pada lokasi sempit dan tidak merata diseluruh areal. Bahan yang terendapkan disebut colluvium yang terdiri atas campuran bahan kasar dan halus. Universitas Gadjah Mada 34

14 4.3.7) Aktivitas Volkanik (Volcanic activity) Abu volkan (volcanic ash) adalah bahan amorphous (non kristalin), halus, seperti debu disemburkan oleh gunung api. Abu jatuh disekeliling gunung api membentuk sediment tebal sebagai bahan induk tanah. Bahan lain yang dihasilkan oleh aktivitas volcano adalah scoria, pumice dan bomb ) Arti penting dalam Pedologi Simbol w digunakan untuk horizon yang telah menunjukan perkembangan warna dan struktur. Sebagai contoh Bw adalah horizon B yang telah menunjukan perkembangan warna dan struktur yang berbeda, biasanya lebih merah dari A dan C, tetapi tidak memperlihatkan akumulasi illuvial secara nyata. Horizon tertimbun (buried) yang mungkin berkembang karena aktivitas erosi dan deposisi diberi simbol b. Simbol r mengacu pada batuan induk terlapuk, simbol ini hanya digunakan pada horizon C. Simbol ini menunjukkan saprolit atau till yang mampat dan padat sehingga akar tanaman hanya dapat menembus (penetrasi) sepanjang celah, tetapi masih dapat digali dengan menggunakan sekop. Universitas Gadjah Mada 35

Universitas Gadjah Mada 36

Universitas Gadjah Mada 36 5) Pelapukan 5.1) Pelapukan Fisik Pelapukan secara umum mengacu pada sekelompok proses dengan mana batuan permukaan terpecah belah menjadi partikel-partikel halus atau terlarutkan ke dalam air karena pengaruh

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada 43

Universitas Gadjah Mada 43 6) Silikat Sekunder 6.1) Struktur Struktur lempung silikat serupa dengan struktur silikat primer eg. silikat lembaran (sheet silicate). Mineral sekunder terdiri atas lembaran silikon tetrahedral, lembaran

Lebih terperinci

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Penulis Rizki Puji Diterbitkan 23:27 TAGS GEOGRAFI Kali ini kita membahas tentang batuan pembentuk litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf serta

Lebih terperinci

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung

Lebih terperinci

ACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN

ACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN ACARA IX MINERALOGI OPTIK I. Pendahuluan Ilmu geologi adalah studi tentang bumi dan terbuat dari apa itu bumi, termasuk sejarah pembentukannya. Sejarah ini dicatat dalam batuan dan menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

II. PEMBENTUKAN TANAH

II. PEMBENTUKAN TANAH Company LOGO II. PEMBENTUKAN TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Isi A. Konsep pembentukan tanah B. Faktor pembentuk tanah C. Proses pembentukan tanah D. Perkembangan lapisan

Lebih terperinci

MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENGERTIAN TANAH Apa itu tanah? Material yang terdiri dari

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 07 SUMBERDAYA MINERAL Sumberdaya Mineral Sumberdaya mineral merupakan sumberdaya yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan atau pelapukan p batuan (tanah). Berdasarkan

Lebih terperinci

IV. BATUAN METAMORF Faktor lingkungan yang mempengaruhi

IV. BATUAN METAMORF Faktor lingkungan yang mempengaruhi IV. BATUAN METAMRF Faktor lingkungan yang mempengaruhi Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, sedimen maupun sebagian

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 1. Komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah.... bahan mineral, air, dan udara bahan mineral dan bahan organik

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah Tanah Profil tanah Tanah yang kita ambil terasa mengandung partikel pasir, debu dan liat dan bahan organik terdekomposisi

Lebih terperinci

Citra LANDSAT Semarang

Citra LANDSAT Semarang Batuan/Mineral Citra LANDSAT Semarang Indonesia 5 s/d 7 km 163 m + 2 km QUARRY BARAT LAUT Tidak ditambang (untuk green belt) muka airtanah 163 m batas bawah penambangan (10 m dpl) 75-100 m dpl Keterangan

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah Tektur Tanah = %pasir, debu & liat dalam tanah Tektur tanah adalah sifat fisika tanah yang sangat penting

Lebih terperinci

Geologi Teknik. Ilmu Geologi, Teknik Geologi,

Geologi Teknik. Ilmu Geologi, Teknik Geologi, Geologi Teknik Mineral, Batuan Norma Puspita, ST. MT. Ilmu Geologi, Teknik Geologi, Geologi Teknik Ilmu Geologi Ilmu yang mempelajari tentang sejarah pembentukan bumi dan batuan, sifat sifat fisik dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN B. PROFIL TANAH

BAB II PEMBAHASAN B. PROFIL TANAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini, yaitu karena masih banyak diantara kita yang sudah sering melihat serta memanfaatkan tanah dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Struktur Penyusun Bumi

Struktur Penyusun Bumi Struktur Penyusun Bumi Lithosphere -> Lapisan terluar kulit bumi SiAl yaitu lapisankulit bumi yang tersusun dari logam Silisium dan Alumunium (dalam bentuk senyawa SiO2 dan Al2O3) SiMa yaitu lapisan kulit

Lebih terperinci

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 05 SUMBERDAYA AIR SUMBERDAYA ALAM Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable resources) ) maupun sumberdaya tak terbarukan (non-renewable

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

Gambar 6. Daur Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf

Gambar 6. Daur Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf Definisi Batuan Batuan adaiah kompleks/kumpulan dari mineral sejenis atau tak sejenis yang terikat secara gembur ataupun padat. Bedanya dengan mineral, batuan tidak memiliki susunan kimiawi yang tetap,

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super Solusi Quipper F. JENIS TANAH DI INDONESIA KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH

Lebih terperinci

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah DASAR ILMU TA AH Bab 5: Sifat Kimia Tanah ph tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa Sifat Kimia Tanah Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah Koloid Tanah Partikel mineral atau organik

Lebih terperinci

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada.

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada. DESKRIPSI BATUAN Deskripsi batuan yang lengkap biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Deskripsi material batuan (atau batuan secara utuh); 2. Deskripsi diskontinuitas; dan 3. Deskripsi massa batuan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing

Lebih terperinci

Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai adalah skala Wentworth

Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai adalah skala Wentworth 3. Batuan Sedimen 3.1 Kejadian Batuan Sedimen Batuan sedimen terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut hasil dari proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari cangkang

Lebih terperinci

KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN

KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman mengenai Pembentukan Tanah Entisol Yang disusun oleh: Agung Abdurahmansyah Anggita

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Material Vulkanik Merapi. gunung api yang berupa padatan dapat disebut sebagai bahan piroklastik (pyro = api,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Material Vulkanik Merapi. gunung api yang berupa padatan dapat disebut sebagai bahan piroklastik (pyro = api, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Material Vulkanik Merapi Abu vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan dan dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan bahkan

Lebih terperinci

DERET BOWEN DAN KLASIFIKASI BATUAN BEKU ASAM DAN BASA

DERET BOWEN DAN KLASIFIKASI BATUAN BEKU ASAM DAN BASA DERET BOWEN DAN KLASIFIKASI BATUAN BEKU ASAM DAN BASA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah mineralogi Dosen pengampu : Dra. Sri Wardhani Disusun oleh Vanisa Syahra 115090700111001

Lebih terperinci

Please download full document at Thanks

Please download full document at  Thanks SOAL 1. Sebutkan 5 pembentuk tanah! 2. Jelaskan pengaruh bahan induk terhadap tanah yang terbentuk! 3. Jelaskan pengaruh iklim terhadap tanah yang terbentuk! 4. Apa peranan organisme termasuk manusi terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan

Lebih terperinci

PERILAKU GEOTEKNIK TANAH RESIDU TROPIK DAN VULKANIK

PERILAKU GEOTEKNIK TANAH RESIDU TROPIK DAN VULKANIK Dr.Eng. Agus S. Muntohar PENYELIDIKAN GEOTEKNIK PERILAKU GEOTEKNIK TANAH RESIDU TROPIK DAN VULKANIK Pertemuan ke-5 23-27 Maret 2015 Diadaptasi dari Wesley, L. (2009). Behaviour and geotechnical properties

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN

TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB III TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1 Tambang Zeolit di Desa Cikancra Tasikmalaya Indonesia berada dalam wilayah rangkaian gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara, Maluku sampai Sulawesi.

Lebih terperinci

DASAR ILMU TANAH. Materi 04: Pembentukan Tanah

DASAR ILMU TANAH. Materi 04: Pembentukan Tanah DASAR ILMU TANAH Materi 04: Pembentukan Tanah Faktor Pembentuk Tanah Konsep Pembentukan Tanah model proses terbuka tanah merupakan sistem yang terbuka sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH 4. Phosphor (P) Unsur Fosfor (P) dlm tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan & mineral 2 di dlm tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pd ph

Lebih terperinci

EROSI DAN SEDIMENTASI

EROSI DAN SEDIMENTASI EROSI DAN SEDIMENTASI I. PENDAHULUAN Konservasi tanah dalam arti yang luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak memadai, dan kadar air tanah yang melebihi, Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. tidak memadai, dan kadar air tanah yang melebihi, Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering terjadi pada proyek pembangunan jalan adalah terjadinya penurunan tanah timbunan jalan, sehingga terjadi kerusakan pada aspal. Terjadinya penurunan

Lebih terperinci

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK :. Nama Anggota / No. Abs 1. ALFINA ROSYIDA (01\8.6) 2.. 3. 4. 1. Diskusikan tabel berikut dengan anggota kelompok masing-masing! Petunjuk : a. Isilah kolom dibawah ini dengan

Lebih terperinci

07. Bentangalam Fluvial

07. Bentangalam Fluvial TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi

Lebih terperinci

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme : TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan

Lebih terperinci

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen Oleh : Upi Supriatna, S.Pd Tenaga Eksogen Tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umumtenaga

Lebih terperinci

Proses Pembentukan Tanah

Proses Pembentukan Tanah KLASIFIKASI TANAH 1 Proses Pembentukan Tanah BATUAN: bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau lebih mineral yang terikat sangat kuat.berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikategorikan

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 03 Perubahan Bentangalam Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural Bentangalam a Gunungapiu 3 Bentangalam intrusi Bentangalam Intrusi (Intrusive landforms) adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Dalam pandangan teknik sipil, tanah adalah himpunan material, bahan organik, dan endapan-endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock).

Lebih terperinci

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Company LOGO ILMU TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Topik: Konsepsi Tanah Isi: 13 23 3 4 Pendahuluan Pengertian Tanah Susunan Tanah Fungsi Tanah 1. PENDAHULUAN Gambar 1 Gambar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pantai 2.1.1. Pengertian Pantai Pengertian pantai berbeda dengan pesisir. Tidak sedikit yang mengira bahwa kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama, karena banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Fisika Kimia Abu Terbang Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari tungku pembakaran yang mempergunakan bahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun

Lebih terperinci

BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT

BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT 5.1. Genesa Lateritisasi Proses lateritisasi mineral nikel disebabkan karena adanya proses pelapukan. Pengertian pelapukan menurut Geological Society Engineering Group Working

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah sebagai media tumbuh tanaman Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik.

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH A.Pembentukan Tanah Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batuan Sedimen Batuan Sedimen adalah salah satu kelompok utama dari batuan di muka bumi. Batuan ini sering membentuk reservoir berpori dan permeabel pada cekungan sedimen dengan

Lebih terperinci

BAB VI AGREGAT. Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun

BAB VI AGREGAT. Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun BAB VI AGREGAT Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun komposisi lainnya, baik hasil alam (natural aggregate), hasil pengolahan (manufactured aggregate) maupun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC.

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. 3 TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. Tanaman M. bracteata merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang pertama kali ditemukan di areal hutan Negara bagian Tripura, India Utara, dan telah ditanam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah masam yang terbentuk dari bahan bahan induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anda (2010) abu vulkanik mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tanah dan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anda (2010) abu vulkanik mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tanah dan 4 TINJAUAN PUSTAKA Debu Vulkanik Gunung Sinabung Abu vulkanik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara pada saat terjadi letusan.secara umum komposisi abu vulkanik terdiri atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pupuk adalah salah satu akar permasalahan yang akan sangat luas dampaknya terutama disektor ketahanan pangan di Indonesia yang jumlah penduduknya tumbuh pesat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Kimia Abu Terbang PLTU Suralaya Abu terbang segar yang baru diambil dari ESP (Electrostatic Precipitator) memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih TINJAUAN PUSTAKA Sekilas Tentang Tanah Andisol Andisol merupakan tanah yang mempunyai sifat tanah andik pada 60% atau lebih dari ketebalannya, sebagaimana menurut Soil Survey Staff (2010) : 1. Didalam

Lebih terperinci

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Lapis Perkerasan Jalan

Gambar 2.1 Lapis Perkerasan Jalan Lampiran TA19. Contoh penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kontruksi perkerasan lentur (flexible pavement) merupakan jenis perkerasan dengan aspal sebagai bahan pengikat yang telah banyak digunakan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah

Lebih terperinci

MAKALAH MEKANIKA TANAH

MAKALAH MEKANIKA TANAH MAKALAH MEKANIKA TANAH Disusun Oleh: FADILAH RAHMADHANI (12.02.0032) YAYASAN SWADIRI BHAKTI AKADEMI TEKNIK PEMBANGUNAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN BANJARBARU 2014 I-1 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

FAKTOR PEMBENTUK TANAH

FAKTOR PEMBENTUK TANAH Analisis Lansekap BENTANG LAHAN (lansekap) DAN FAKTOR PEMBENTUK TANAH IKLIM BAHAN INDUK TANAH VEGETASI TOPOGRAFI (LANSEKAP) PENGELOLAAN WAKTU 1 2 3 4 5 6 DAERAH FLUVIAL/ALUVIAL/DESPOSISI Aliran permukaan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral

Lebih terperinci

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Rajiman A. Latar Belakang Pemanfaatan lahan memiliki tujuan utama untuk produksi biomassa. Pemanfaatan lahan yang tidak bijaksana sering menimbulkan kerusakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Perkembangan Tanah. daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Perkembangan Tanah. daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Perkembangan Tanah Mohr dan Van Baren mengenal 5 tahap dalam perkembangan tanah di daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana pengikisan telah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat-sifat Tanah Sifat Morfologi dan Fisika Tanah Pedon Berbahan Induk Batuliat Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil berbahan induk batuliat disajikan

Lebih terperinci

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah DASAR ILMU TANAH Bab 5: Sifat Kimia Tanah ph tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa Sifat Kimia Tanah Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah Koloid Tanah Partikel mineral atau organik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (Noor, 2001).

TINJAUAN PUSTAKA. dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (Noor, 2001). TINJAUAN PUSTAKA Lahan Gambut Gambut diartikan sebagai material atau bahan organik yang tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan, bersifat tidak mampat dan tidak atau hanya sedikit mengalami

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut 29 TINJAUAN PUSTAKA Sumber-Sumber K Tanah Sumber hara kalium di dalam tanah adalah berasal dari kerak bumi. Kadar kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut mengandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelongsoran Tanah Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami proses dan faktor pembentukan tanah. 2. Memahami profil,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Tanah Awal Data hasil analisis tanah awal disajikan pada Tabel Lampiran 2. Berdasarkan Kriteria Penilaian Sifat Kimia dan Fisika Tanah PPT (1983) yang disajikan

Lebih terperinci

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

III.1 Morfologi Daerah Penelitian TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN III.1 Morfologi Daerah Penelitian Morfologi suatu daerah merupakan bentukan bentang alam daerah tersebut. Morfologi daerah penelitian berdasakan pengamatan awal tekstur

Lebih terperinci

hiasan rumah). Batuan beku korok

hiasan rumah). Batuan beku korok Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latingranum. (yang sering dijadikan Granit

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat ke tempat lain melalui media air atau angin. Erosi melalui media angin disebabkan oleh kekuatan angin sedangkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1 1. Jenis-jenis batuan : Contoh batuan: 1. karst 2. granit 3. marmer 4. giok 5. intan 6. konglomerat Batuan yang mempunyai nilai

Lebih terperinci

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar sebagai penopang tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan dan transportasi.di bidang pertanian, lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Lumpur Sidoarjo

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Lumpur Sidoarjo BAB IV PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis akan membahas hasil percobaan serta beberapa parameter yang mempengaruhi hasil percobaan. Parameter-parameter yang berpengaruh pada penelitian ini antara lain

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu peta (Tamtomo,

Lebih terperinci

ResiduAL CONCENTRATION OLEH : ARSYIL M. (D IKA ASTUTI (D VICTOR J. P. (D62112 ARAFAH P. (D RUDIANTOM (D

ResiduAL CONCENTRATION OLEH : ARSYIL M. (D IKA ASTUTI (D VICTOR J. P. (D62112 ARAFAH P. (D RUDIANTOM (D ResiduAL CONCENTRATION OLEH : ARSYIL M. (D621 12 005 IKA ASTUTI (D621 12 252 VICTOR J. P. (D62112 ARAFAH P. (D621 12 256 RUDIANTOM (D621 12 273 Syarat residual deposit dikatakan ekonomis ialah apabila

Lebih terperinci

GELISOLS. Pustaka Soil Survey Staff Soil Taxonomy, 2 nd edition. USDA, NRCS. Washington. 869 hal.

GELISOLS. Pustaka Soil Survey Staff Soil Taxonomy, 2 nd edition. USDA, NRCS. Washington. 869 hal. GELISOLS Gelisols adalah tanah-tanah pada daerah yang sangat dingin. Terdapat permafrost (lapisan bahan membeku permanen terletak diatas solum tanah) sampai kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Penyebaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM GEOLOGI UNTUK PENGAMATAN BATUAN

PEDOMAN PRAKTIKUM GEOLOGI UNTUK PENGAMATAN BATUAN PEDOMAN PRAKTIKUM GEOLOGI UNTUK PENGAMATAN BATUAN Kegiatan : Praktikum Kuliah lapangan ( PLK) Jurusan Pendidikan Geografi UPI untuk sub kegiatan : Pengamatan singkapan batuan Tujuan : agar mahasiswa mengenali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi tanah, di laut atau badan-

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR Profil dan Solum Tanah Profil Tanah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri aas lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk Solum Tanah bagian dari profil

Lebih terperinci