Tujuan Pembelajaran Forecasting (Peramalan) MANAJEMEN OPERASI: Manajemen Keberlangsungan & Rantai Pasokan Operations Management:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tujuan Pembelajaran Forecasting (Peramalan) MANAJEMEN OPERASI: Manajemen Keberlangsungan & Rantai Pasokan Operations Management:"

Transkripsi

1 Forecasting (Peramalan) 4 MANAJEMEN OPERASI: Manajemen Keberlangsungan & Rantai Pasokan Operations Management: Sustainability & Supply Chain Management Tujuan Pembelajaran 1. Memahami 3 horizon waktu beserta model yang akan digunakan untuk masing-masing horizon tersebut 2. Menjelaskan kapan seharusnya menggunakan masing-masing dari 4 model kualitatif 3. Menerapkan metode naive, moving average, exponential smoothing, dan trend. 4. Menghitung ukuran akurasi peramalan 5. Membuat indeks musiman 6. Menjalankan analisis regresi dan korelasi 7. Menggunakan sinyal pelacakan Peramalan Memberikan Keunggulan Bersaing bagi Disney Peramalan Memberikan Keunggulan Bersaing bagi Disney Portofolio (investasi, produk, layanan, proyek) global termasuk taman-taman Disney di Hong Kong, Paris, Tokyo, Orlando, dan Anaheim Pendapatan ditentukan oleh orang berapa banyak pengunjung dan seberapa banyak mereka membelanjakan uangnya Laporan manajemen harian hanya berisi ramalan dan jumlah aktual pengunjung di masing-masing objek (taman) 4-3 Disney membuat ramalan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan 5 tahunan Ramalan digunakan oleh manajemen tenaga kerja, pemeliharaan, operasi, keuangan, dan penjadwalan objek (taman) Ramalan digunakan untuk mengatur jam buka, wahana, pertunjukan, pengaturan staf, dan tamu yang datang

2 Peramalan Memberikan Keunggulan Bersaing bagi Disney Peramalan Memberikan Keunggulan Bersaing bagi Disney 20% pelanggan datang dari luar Amerika Model ekonomi untuk peramalan menyertakan unsur produk domestik bruto, nilai tukar, dan jumlah kunjungan ke Amerika Setiap tahun, sebuah tim terdiri dari 35 orang analisis dan 70 orang petugas lapangan mensurvei 1 juta pengunjung taman Disney, karyawan, dan biro-biro perjalanan profesional 4-5 Beberapa input untuk model peramalan termasuk maskapai penerbangan, kebijakan cadangan negara, tren di Bursa Wall Street, jadwal liburan dari 3000 distrik sekolah di seluruh dunia Error ramalan rata-rata untuk ramalan 5 tahunan sebesar 5%. Error ramalan rata-rata untuk ramalan tahunan berkisar antara 0% hingga 3% 4-6 Peramalan (Forecasting) Peramalan: ilmu dan seni untuk memprediksi kejadian-kejadian di masa mendatang Bahan baku: data historis?? Permalan menjadi dasar semua keputusan bisnis: Produksi Persediaan SDM Fasilitas Manfaat peramalan pada 3 fungsi organisasi: Fungsi Keuangan dan akuntansi: menyediakan dasar perencanaan budget dan pengendalian biaya. Fungsi Pemasaran: merencanakan produk baru. Fungsi Produksi dan Operasi: perencanaan produksi, penjadwalan, inventori, proses, layout fasilitas; dan SDM

3 Strategi perusahaan 3 Horizon Waktu Permalan 1. Jangka pendek (short-term): umumnya kurang dari 3 bulan hingga 1 tahun. Berkaitan dengan permintaan (pembelian, tingkat produksi, penjadwalan produksi, penjadwalan tenaga kerja) Banyak menggunakan metode kuantitatif (rata-rata bergerak, exponential smoothing). Ketepatan ramalan lebih akurat dibandingkan dengan peramalan jangka menengah dan panjang. 2. Jangka menengah (medium-term): 3 bulan hingga 3 tahun. Untuk perencanaan penjualan, anggaran produksi, anggaran kas, berbagai rencana operasi. Ketepatan peramalan lebih rendah dibanding peramalan jangka pendek. 3. Jangka panjang (long-term): lebih dari 3 tahun Mempertimbangkan isu-isu yang komprehensif. Mendukung keputusan manajemen untuk perencanaan produk baru, belanja modal, pengembangan lokasi dan fasilitas, perencanaan proses, R & D Ketepatan peramalan lebih rendah dibanding peramalan jangka menengah Pengaruh Product Life Cycle Introduction Growth Maturity Decline Product life cycle berpengaruh terutama untuk peramalan jangka panjang. Fase pengenaian dan pertumbuhan memerlukan peramalan yang lebih panjang dibandingkan fase matang dan penurunan Peramalan terhadap produk yang sedang melewati siklus hidup, sangat berguna untuk memproyeksikan: Penetapan jumlah tenaga kerja Tingkat inventori Kapasitas pabrik 4-11 Product Life Cycle Introduction Growth Maturity Decline Periode terbaik untuk meningkatkan market share R&D engineering sangat kritis Sales 3-D game players Praktik untuk mengubah harga atau imej kualitas Penguatan ceruk pasar Internet search engines Xbox 360 Boeing 787 3D printers Electric vehicles Waktu yang buruk untuk mengubah imej, harga, atau kualitas Biaya bersaing kritis Mempertahankan posisi pasar ipods Pengendalian biaya menjadi kritis Drive-through restaurants DVDs Analog TVs

4 Strategi/Isu-isu OM Product Life Cycle Introduction Growth Maturity Decline Desain dan pengembangan produk kritis Sreing terjadi perubahan desain produk dan prose Produksi berjalan singkat Bia produksi tinggi Model terbatas Perhatian pada kualitas Peramalan kritis Reliabilitas produk dan prosedur Perbaikan dan pilihan produk bersaing Peningkatan kapasitas Lebih fokus pada produk Meningkatan distribusi Standarisasi Perubahan produk lebih sedikit, lebih banyak perubahan minor Kapasitas optimum Peningatan stabilitas proses Produksi berjalan lama Perbaikan produk dan biaya dipangkas Diferensiasi produk kecil Minimasi biaya Over kapasitas di industri Memangkas lini untuk mengurangi item-item yang tidak memberikan margin yang baik Mengurangi kapasitas 4-13 Jenis-jenis Peramalan 1. Economic forecasts Berhubungan dengan siklus bisnis tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, ketersediaan pendanaan, dan lain-lain. 2. Technological forecasts Memprediksi tingkat kemajuan teknologi Dampak pengembangan produk baru 3. Demand forecasts Memprediksi penjualan produk dan jasa yang ada sekarang Pentingnya Peramalan secara Strategik Supply-Chain Management relasi suplier yang baik, keunggulan dalam inovasi produk, biaya dan kecapatan terhadap pasar SDM rekrut, training, PHK Kapasitas Kekurangan kapasitas dapat mengakibatan pengiriman yang tidak dapat dipercaya, kehilangan pelanggan, dan kehilangan market share 7 Langkah Peramalan 1. Menetapkan tujuan (penjadwalan?, inventori?, budget? SCM?) 2. Memilih unsur yang akan diramal (permintaan aggregat?, permintaan per kelompok produk?, permintaan per wilayah? kebutuhan SDM?) 3. Menentukan horison waktu 4. Memilih model / metode pendekatan 5. Mengumpulkan data 6. Membuat peramalan 7. Validasi dan implementasi hasil

5 Realitas! Pendekatan Peramalan Tidak ada peramalan yang sempurna. Tidak ada metode pendekatan peramalan yang paling baik. Peramalan menghabiskan biaya dan waktu mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Perencanaan keluarga produk atau agregatif umumnya lebih akurat dibandingkan peramalan produk individual Metode Kualitatif Bersifat lebih subyektif Digunakan bila dalam situasi yang tidak begitu jelas dan data yang tersedia minim Contoh: peramalan produk baru, teknologi baru Termasuk di dalamnya: intuisi, pengalaman Contoh:peramalan penjualan di internet 4-18 Forecasting Approaches Metode Kuantitatif Bersifat lebih obyektif Digunakan untuk situasi stabil dengan data tersedia yang cukup Contoh: peramalan produk yang ada, teknologi saat ini. Termasuk di dalamnya peramalan dengan teknik matematik Contoh: peramalan televisi warna 4-19 Ikhtisar Metode Kualitatif 1. Opini juri eksekutif Pendapat kelompok dari para ahli tingkat tinggi, terkadang juga ditambah dengan model statistik 2. Metode Delphi Panel ahli, pertanyaan iteratif

6 Opini Juri Eksekutif 3. Gabungan tenaga penjual Estimasi dari tenaga penjual individual ditelaah kewajarannya, kemudian digabung (diagregasi) 4. Suvei Pasar Bertanya langsung pada pelanggan Grup kecil terdiri dari pakar dan manajer Bekerjasama mengestimasi permintaan Mengkombinasikan pengalaman manajerial dan model statistik Dapat dilakukan dengan relatif cepat Sisi negatif: muncul pikiran kelompok Proses grup iteratif, dikerjakan terus hingga konsensus dicapai 3 tipe peserta: Pembuat keputusan Staf Responden Metode Delphi Staf (mengadministrasi survey) Pembuat Keputusan (Mengevaluasi responden dan membuat keputusan Responden (Memberikan pendapat/ pertimbangan) 4-23 Gabungan Tenaga Penjual Masing-masing tenaga penjual memproyeksikan penjualannya Mengkombinasikan penjualan tingkat wilayah dan tingkat nasional Penjual merepresentasikan apa yang diinginkan konsumen Cenderung sangat optimistik

7 Survei Pasar Ikhtisar Metode Kuantitatif Menanyakan kepada konsumen tentang rencana pembelian Sangat berguna untuk perancangan dan perencanaan permintaan dan desain produk Seringkali apa yang dikatakan konsumen berbeda dengan kenyataannya Cenderung optimistik 1. Metode Naive 2. Moving average 3. Exponential smoothing 4. Proyeksi Trend 5. Regresi Linier Model Time- Series Model Asosiatif Peramalan Time-Series Komponen Time-Series Kumpulan data numerik yang diperoleh dari waktu ke waktu dalam selang yang tetap Diperoleh dari observasi terhadap variabel yang menjadi interes dalam periode waktu reguler Ramalan hanya didasarkan atas nilai masa lalu, dan tidak ada variabel penting lain yang mempengaruhi hasil Mengasumsikan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada masa lalu dan saat ini akan tetap berpengaruh untuk masa yang akan datang Trend Seasonal Cyclical Random

8 Demand for product or service Quantity Komponen Permintaan Komponen Trend Seasonal peaks Random variation Trend component Average demand over four years Year Actual demand 4-29 Data secara konsisten menunjukkan pola naik atau turun Perubahan disebabkan oleh populasi, teknologi, umur, budaya, dll Umumnnya terjadi untuk beberapa tahun Time 4-30 Komponen Musiman (Seasonal) Fluktuasi ke atas atau ke bawah dengan pola biasa Disebabkan oleh musim, adatkebiasaan, dll. Terjadi dalam interval 1 tahun Komponen Musiman (Seasonal)

9 Komponen Musiman (Seasonal) Komponen Siklus Pergerakan ke atas atau ke bawah secara berulang Dipengaruhi oleh faktor siklus bisnis, politik, ekonomi Berlangsung dalam jangka waktu bertahuntahun Seringkali merupakan hubungan sebabakibat Komponen Random Flukstuasi tidak menentu, tidak sistematis, residual Disebabkan oleh variasi random atau kejadian-kejadian yang sulit diramal Berdurasi pendek dan tidak berulang Metode Naif (Naive) Metode ini mengasumsikan bahwa (ramalan) permintaan pada periode ini (F t ) sama dengan (aktual) permintaan periode sebelumnya (A t-1 ). F t = A t-1 Metode ini cukup sederhana dan efektif, namun ramalan yang dihasilkan sangat kasar. Cukup baik sebagai starting point untuk peramalan. M T W T F

10 Penjualan Kedatangan Pasien Metode Moving Average (Rata-rata Bergerak) Baik digunakan jika memenuhi asumsi: item yang diramal (misalnya: permintaan) akan stabil sepanjang masa peramalan. Ramalan untuk periode ke-t (F t ) dengan rata-rata bergerak n periode: n At i F i t 1 n di mana t > n, dan A t adalah nilai aktual pada periode ke-t. Untuk n = 1, metode rata-rata bergerak ini disebut sebagai pendekatan naif Metode Moving Average (Rata-rata Bergerak) Penjualan Moving Average Bulan Aktual 3 Bulanan January 10 February 12 March 13 April 16 May 19 June 23 July 26 ( )/3 = 11 2 / 3 ( )/3 = 13 2 / 3 ( )/3 = 16 ( )/3 = 19 1 / Metode Moving Average (Rata-rata Bergerak) Penjualan Aktual Ramalan dengan MA J F M A M J J A S O N D Metode Moving Average (Rata-rata Bergerak) MA 3 mingguan Nilai Aktual MA 6 mingguan Minggu ke

11 Permintaan Penjualan Metode Weighted Moving Average (Rata-rata Bergerak dengan Pembobotan) Merupakan koreksi dari rata-rata bergerak untuk lebih fokus pada nilai terkini, yaitu dengan memberinya bobot lebih besar dibandingkan nilai yang lebih lama. Ramalan untuk periode ke-t (F t ) dengan ratarata bergerak terboboti n periode: n ( n 1 i) At i F i 1 t n ( n 1 i) i 1 di mana t > n, dan A t adalah nilai aktual pada periode ke-t Metode Weighted Bobot Moving Average Periode (Ratarata Bergerak 3 dengan Pembobotan) Bulan Terakhir 2 2 Bulan yang lalu 1 3 Bulan yang lalu 6 Jumlah bobot Penjualan Moving Average Bulan Aktual 3 Bulanan January 10 February 12 March 13 April 16 May 19 June 23 July 26 [(3 x 13) + (2 x 12) + (10)]/6 = 12 1 / 6 [(3 x 16) + (2 x 13) + (12)]/6 = 14 1 / 3 [(3 x 19) + (2 x 16) + (13)]/6 = 17 [(3 x 23) + (2 x 19) + (16)]/6 = 20 1 / Penjualan Aktual MA & WMA Moving average J F M A M J J A S O N D Weighted moving average 4-43 MA & WMA Kelemahan Moving Average: Terlalu banyak membutuhkan data masa lalu. Tidak bisa menggambarkan tren dengan baik karena hasil prediksinya tidak mungkin memberikan nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai-nilai sebelumnya. Mengapa?

12 Permintaan Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) Merupakan pengembangan dari metode rata-rata bergerak, yaitu dengan menggunakan pembobotan berupa konstanta penghalusan (smoothing constant). Kelebihan metode ini: tidak banyak menggunakan data masa lalu. Ramalan untuk periode ke-t (F t ) dengan metode penghalusan eksponensial: Ft Ft 1 ( At 1 Ft 1 ) di mana: : konstanta penghalusan sebagai bobot (0 1) A t : nilai aktual item yang diramal pada periode ke-t Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) Di bidang bisnis, biasanya berkisar dari 0,05 hingga 0,5. Untuk memberi bobot lebih pada data sekarang atau jika rata-rata cenderung berubah, maka gunakan yang besar. Untuk memberi bobot yang lebih pada masa lalu, atau rata-rata cenderung stabil, maka gunakan yang kecil. Jika = 1, maka metode ini memberikan hasil yang sama dengan metode naif Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) Prediksi permintaan = 142 mobil Permintaan aktual = 153 Konstanta smoothing =.20 Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) Dampak dari berbagai nilai : Permintaan Aktual =.5 Ramalan = ( ) = = mobil Tri Wulan =

13 Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Exponential smoothing firts order smoothing Exponential smoothing dengan penyesuaian tren second order smoothing Kelemahan metode rata-rata bergerak (termasuk exponential smoothing): tidak bisa merespon tren Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Contoh peramalan terhadap data yang mengandung trend yang dihitung menggunakan metode exponential smoothing dengan = 0,4: Periode A t F t (given) Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Perbaikan exponential smoothing dengan penyesuaian tren (FIT) adalah dengan menyesuaikan lag positif atau negatif pada tren: FIT t = F t + T t F t = A t-1 + (1 ) (F t-1 + T t-1 ) T t = (F t F t-1 ) + (1 ) T t-1 Step 1: Hitung F t Step 2: Hitung T t Step 3: Hitung ramalan FIT t = F t + T t Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) F t : ramalan dengan exponential smoothing pada periode t dengan menambahkan unsur tren: (1 ) T t-1. T t : Tren dengan exponential smoothing pada periode t : Konstanta penghalusan untuk rata-rata (0 1) : Konstanta penghalusan untuk tren (0 1) F t pada persamaan di atas sama dengan F t untuk exponential smoothing plus (1 ) T t-1 tunjukkan!!

14 Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) (Untuk: = 0,2; = 0,4) Bulan ke Permintaan (t) Aktual (A t ) F t T t FIT t Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Bulan ke Permintaan (t) Aktual (A t ) F t T t FIT t Step 1: Ramalan bulan ke F = A 1 + (1 - )(F 1 + T 1 ) 8 28 F 2 = (.2)(12) + (1 -.2)(11 + 2) 9 36 = = 12.8 unit Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Bulan ke Permintaan (t) Aktual (A t ) F t T t FIT t Step 2: Tren bulan ke T = (F 2 - F 1 ) + (1 - )T T 2 = (.4)( ) + (1 -.4)(2) 9 36 = = 1.92 unit 10 Bulan ke Permintaan (t) Aktual (A t ) F t T t FIT t Step 3: FIT bulan ke FIT = F 2 + T 1 FIT = = unit

15 Permintaan Produk Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Trend (FIT) Metode Exponential Smoothing dengan Penyesuaian Tren (FIT) Bulan ke Permintaan (t) Aktual (A t ) F t T t FIT t Permintaan Aktual (A t ) Ramalan ES dengan Tren (FIT t ) dengan =.2 dan = Waktu (bulan) 4-58 Pengaruh Musiman Pengaruh Musiman Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun Total Rata-rata Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun Total Rata-rata Permintaan Aktual Indeks Musiman = Permintana Rata-rata Indeks Musiman = =

16 Pengaruh Musiman Pengaruh Musiman Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun /250 = Total Rata-rata Indeks Musiman = = Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = 0.39 Triwulan Rata-rata Indeks Musiman 1 ( )/4 = Pengaruh Musiman Pengaruh Musiman Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = 0.39 Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun /250 Perkiraan = 0.18 Permintaan 70/300 = Tahunan /450 = 2600 = /550 = /250 Rata-rata = 1.34 Permintaan 370/300 Triwulanan = /450 = 2600/4 = 1.30 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = 0.39 Triwulan Rata-rata Indeks Musiman 1 ( )/4 = ( )/4 = ( )/4 = ( )/4 = 0.50 Triwulan Rata-rata Indeks Musiman Ramalan 1 ( )/4 = ( )/4 = ( )/4 = ( )/4 =

17 Permintaan Pengaruh Musiman Pengaruh Musiman Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun /250 Projected Perkiraan = 0.18 Annual Permintaan 70/300 Demand = Tahunan 0.23 = /450 = 2600 = /550 = /250 Average Rata-rata = 1.34 Quarterly Permintaan 370/300 Demand Triwulanan = 1.23 = 2600/4 585/450 = 2600/4 = 650 = 1.30 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = 0.39 Triwulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = /250 = /300 = /450 = /550 = 0.39 Triwulan Rata-rata Indeks Musiman Ramalan 1 ( )/4 = (0.20) = ( )/4 = ( )/4 = ( )/4 = 0.50 Triwulan Rata-rata Indeks Musiman Ramalan 1 ( )/4 = (0.20) = ( )/4 = (1.30) = ( )/4 = (2.00) = ( )/4 = (0.50) = Pengaruh Musiman Forecasting Error J F M A M J J A S O N D Waktu 2014 Ramalan 2013 Permintaan 2012 Permintaan 2011 Permintaan 4-67 Forcasting error (error peramalan) pada periode ke-t adalah E t : E t = A t F t Estimasi forcasting error digunakan untuk: Memonitor nilai aktual yang tidak teratur atau outlier, yang seharusnya di evaluasi secara hati-hati dan bahkan ditolak dari data. Menentukan kapan metode forecasting tidak dapat digunakan untuk menelusuri nilai aktual sehingga harus diatur ulang. Menentukan nilai-nilai parameter (seperti n dan ) yang menyediakan forecasting dengan error paling 4-68 kecil. 17

18 Forecasting Error Forecasting Error CFE : Cumulative Forcasting Error MSE: Mean Square Error MAD : Mean Absolute Deviation MAPE: Mean Absolute Percent Error 4-69 Ramalan Deviasi Ramalan Deviasi Aktual ES Absolut ES Absolut Barang dengan untuk dengan untuk Bulan Tak Terkirim =.10 =.10 =.50 = Forecasting Error E t Ramalan Deviasi Ramalan Deviasi MAD Aktual = ES Absolut ES Absolut Barang n dengan untuk dengan untuk Bulan Tak Terkirim =.10 =.10 =.50 =.50 Untuk = MAD 168 = 82.45/ = MAD 205 = 98.62/ = Untuk =.50 MSE = Forecasting Error (E t ) 2 Ramalan Deviasi Ramalan Deviasi Aktual n ES Absolut ES Absolut Barang dengan untuk dengan untuk Bulan Tak Terkirim =.10 =.10 =.50 =.50 Untuk = MSE 168 = 1,526.54/ = MSE 205 = 1,561.91/ = MAD Untuk =

19 Nilai-nilai untuk Variabel Dependen Forecasting Error n [ E t 100] / A t Ramalan Deviasi Ramalan Deviasi MAPE = t = 1 Aktual ES Absolut ES Absolut Barang dengan n untuk dengan untuk Bulan Tak Terkirim =.10 =.10 =.50 =.50 Untuk = MAPE = 44.75/ = 5.59% MAPE = 54.05/ = 6.76% MAD MSE Untuk = Forecasting Error Ramalan Deviasi Ramalan Deviasi Aktual ES Absolut ES Absolut Barang dengan untuk dengan untuk Bulan Tak Terkirim =.10 =.10 =.50 = MAD MSE MAPE 5.59% 6.76% 4-74 Proyeksi Tren Proyeksi Tren Merupakan peramalan tren dengan pendekatan regresi deret waktu dan metode estimasi Least Square. Yˆ a b t X t Observasi Aktual (nilai y) Deviasi 5 Deviasi 7 Deviasi 6 di mana: Ŷ t : hasil prediksi (ramalan) pada periode ke-t. Y t : nilai aktual pada periode ke-t. X t : transformasi waktu untuk periode ke-t (X t =...,1,2,3,...) a : konstanta regresi (intercept) b : koefisien regresi (slope Deviasi 1 (error) Deviasi 3 Deviasi 2 Deviasi 4 Garis Tren, ^ y = a + bx 4-75 Periode Waktu

20 Nilai-nilai untuk Variabel Dependen Permintaan Listrik Proyeksi Tren Proyeksi Tren: Regresi Linier Observasi Aktual (nilai y) Deviasi 1 Deviasi 3 Deviasi 2 Deviasi 5 Periode Waktu Deviasi 7 Deviasi 6 Metode Kuadrat Terkeci (Least square) meminimalkan jumlah error (deviasi) kuadrat (sum squared error) Deviation 4 Garis Tren, ^ y = a + bx 4-77 Periode Permintaan Tahun Waktu (x) Energi Listrik (y) x 2 xy x = 28 y = 692 x 2 = 140 xy = 3,063 x = 4 y = xy - nxy 3,063 - (7)(4)(98.86) b = = x 2 - nx (7)(4 2 ) = a = y - bx = (4) = Proyeksi Tren Proyeksi Tren Periode Permintaan Tahun Waktu (x) Energi Listrik (y) x 2 xy Garis tren: ^ 2003 y 5 = x Sx = 28 Sy = 692 Sx 2 = 140 Sxy = 3,063 x = 4 y = Sxy - nxy 3,063 - (7)(4)(98.86) b = = Sx 2 - nx (7)(4 2 ) = a = y - bx = (4) = Garis Tren, y = x ^ Tahun

21 Nodel s sales (in$ millions) Least Squares Requirements Associative Forecasting 1. We always plot the data to insure a linear relationship 2. We do not predict time periods far beyond the database 3. Deviations around the least squares line are assumed to be random Used when changes in one or more independent variables can be used to predict the changes in the dependent variable Most common technique is linear regression analysis We apply this technique just as we did in the time-series example Associative Forecasting Forecasting an outcome based on predictor variables using the least squares technique ^ y = a + bx where y ^ = value of the dependent variable (in our example, sales) a = y-axis intercept b = slope of the regression line x = the independent variable Associative Forecasting Example NODEL S SALES (IN $ MILLIONS), y AREA PAYROLL (IN $ BILLIONS), x NODEL S SALES (IN $ MILLIONS), y AREA PAYROLL (IN $ BILLIONS), x Area payroll (in $ billions)

22 Nodel s sales (in$ millions) Associative Forecasting Example SALES, y PAYROLL, x x 2 xy Σy = 15.0 Σx = 18 Σx 2 = 80 Σxy = 51.5 å åx x = 6 = 18 6 = 3 y = y 6 = 15 6 = 2.5 åxy - nxy (6)(3)(2.5) b = = =.25 a = y - bx = 2.5-(.25)(3) =1.75 åx 2 - nx (6)(3 2 ) 4-85 Associative Forecasting Example SALES, y PAYROLL, x x 2 xy Σy = 15.0 Σx = 18 Σx 2 = 80 Σxy = 51.5 å ŷ = x Sales = (payroll) åx x = 6 = 18 6 = 3 y = y 6 = 15 6 = 2.5 åxy - nxy (6)(3)(2.5) b = = =.25 a = y - bx = 2.5-(.25)(3) =1.75 åx 2 - nx (6)(3 2 ) 4-86 Associative Forecasting Example SALES, y PAYROLL, x x 2 xy Sales = (payroll) Σy = 15.0 Σx = 18 Σx 2 = 80 Σxy = 51.5 å ŷ = x 0 åx1 x = 6 = 18 6 = y = 4 y 6 = = Area payroll (in $ billions) åxy - nxy (6)(3)(2.5) b = = =.25 a = y - bx = 2.5-(.25)(3) =1.75 åx 2 - nx (6)(3 2 ) 4-87 Associative Forecasting Example If payroll next year is estimated to be $6 billion, then: Sales (in $ millions) = (6) = = 3.25 Sales = $3,250,

23 Nodel s sales (in$ millions) Nodel s sales Associative Forecasting Example If payroll 4.0 next year is estimated to be $6 billion, then: Sales (in$ millions) = (6) 1.0 = = Sales Area payroll = $3,250,000 (in $ billions) Standard Error of the Estimate A forecast is just a point estimate of a future value This point is actually the mean of a probability distribution Figure (in$ millions) Area payroll (in $ billions) Regression line, ŷ = x Standard Error of the Estimate Standard Error of the Estimate where S y,x = å( y - y c ) 2 n - 2 y = y-value of each data point y c = computed value of the dependent variable, from the regression equation n = number of data points Computationally, this equation is considerably easier to use S y,x = å y 2 - aå y - b n - 2 å xy We use the standard error to set up prediction intervals around the point estimate

24 Nodel s sales S y,x = Standard Error of the Estimate å = y 2 - aå y - b n - 2 The standard error of the estimate is $306,000 in sales å =.306 (in $ millions) xy = (15.0) -.25(51.5) (in$ millions) Area payroll (in $ billions) 4-93 Correlation How strong is the linear relationship between the variables? Correlation does not necessarily imply causality! Coefficient of correlation, r, measures degree of association Values range from -1 to Correlation Coefficient Correlation Coefficient r = å é nåx 2 - åx ëê å å n xy - x y ( ) 2 ( ) 2 ùé ûú n å y2 - å y ëê ù ûú y x (a) Perfect negative correlation y Figure 4.10 x (b) Negative correlation y y y x (d) Positive correlation x (e) Perfect positive correlation x (c) No correlation High Moderate Low Low Moderate High Correlation coefficient values

25 Correlation Coefficient y x x 2 xy y Σy = 15.0 Σx = 18 Σx 2 = 80 Σxy = 51.5 Σy 2 = 39.5 r = = (6)(51.5) (18)(15.0) é ë (6)(80) (18) 2 ùé û (16)(39.5) ù (15.0)2 ë û (156)(12) = 39 1,872 = =.901 Coefficient of Determination, r 2, measures the percent of change in y predicted by the change in x Values range from 0 to 1 Correlation Easy to interpret For the Nodel Construction example: r =.901 r 2 = Multiple-Regression Analysis If more than one independent variable is to be used in the model, linear regression can be extended to multiple regression to accommodate several independent variables ŷ = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 Computationally, this is quite complex and generally done on the computer Multiple-Regression Analysis In the Nodel example, including interest rates in the model gives the new equation: ŷ = x 1-5.0x 2 An improved correlation coefficient of r =.96 suggests this model does a better job of predicting the change in construction sales Sales = (6) - 5.0(.12) = 3.00 Sales = $3,000,

26 Monitoring and Controlling Forecasts Tracking Signal Measures how well the forecast is predicting actual values Ratio of cumulative forecast errors to mean absolute deviation (MAD) Good tracking signal has low values If forecasts are continually high or low, the forecast has a bias error Monitoring and Controlling Forecasts Tracking signal = Cumulative error MAD å(actual demand in period i -Forecast demand in period i) = å Actual-Forecast n Tracking Signal Tracking Signal Example + Signal exceeding limit Upper control limit Tracking signal Figure 4.11 QTR ACTUAL DEMAND FORECAST DEMAND ERROR CUM ERROR ABSOLUTE FORECAST ERROR CUM ABS FORECAST ERROR MAD TRACKING SIGNAL (CUM ERROR/MAD) /10 = /7.5 = /10 = /10 = 1 0 MADs Acceptable range /11 = /14.2 = +2.5 Lower control limit Time å Forecast errors At the end of quarter 6, MAD = = 85 n 6 =14.2 Tracking signal = Cumulative error = 35 = 2.5 MADs MAD

27 Percentage of sales by hour of day Adaptive Smoothing It s possible to use the computer to continually monitor forecast error and adjust the values of the and coefficients used in exponential smoothing to continually minimize forecast error This technique is called adaptive smoothing Focus Forecasting Developed at American Hardware Supply, based on two principles: 1. Sophisticated forecasting models are not always better than simple ones 2. There is no single technique that should be used for all products or services Uses historical data to test multiple forecasting models for individual items Forecasting model with the lowest error used to forecast the next demand Forecasting in the Service Sector Presents unusual challenges Special need for short term records Needs differ greatly as function of industry and product Holidays and other calendar events Unusual events Fast Food Restaurant Forecast 20% 15% 10% 5% Figure (Lunchtime) (Dinnertime) Hour of day

28 FedEx Call Center Forecast 12% Figure % 8% 6% 4% 2% 0% A.M. P.M. Hour of day All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording, or otherwise, without the prior written permission of the publisher. Printed in the United States of America

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Bab 3-4 Peramalan Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif Berdasarkan metode yang subjektif Metode kuantitatif Berdasarkan

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) PERAMALAN (FORECASTING) Apakah Peramalan itu? Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

PERAMALAN DAN PERENCANAAN AGREGAT. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si MINGGU KE EMPAT

PERAMALAN DAN PERENCANAAN AGREGAT. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si MINGGU KE EMPAT PERAMALAN DAN PERENCANAAN AGREGAT MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si MINGGU KE EMPAT POKOK BAHASAN PENGERTIAN PERAMALAN PENTINGNYA STRATEGI PERAMALAN TUJUH LANGKAH DALAM PERAMALAN PENDEKATAN PERAMALAN PERAMALAN?

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan

Lebih terperinci

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif

Lebih terperinci

Manajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting)

Manajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting) Manajemen Operasional PERAMALAN (Forecasting) Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3 Prediksi dan Peramalan Jenis-jenis Metode Peramalan Metode deret berkala

Lebih terperinci

Data Time Series. Time series merupakan data yang diperoleh dan disusun berdasarkan urutan waktu atau

Data Time Series. Time series merupakan data yang diperoleh dan disusun berdasarkan urutan waktu atau Peramalan Data Time Series Data Time Series Time series merupakan data yang diperoleh dan disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management MANAJEMEN OPERASI 1 POKOK BAHASAN Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek Bab III : Manajemen Persediaan Bab IV : Supply-Chain Management Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 2 BAB I PERAMALAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Forecasting is the art and science of predicting the events of the future. Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

Membuat keputusan yang baik

Membuat keputusan yang baik Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

MATERI 3 PER E AM A AL A AN MATERI 3 PERAMALAN APAKAH PERAMALAN ITU? Peramalan (Forecasting) : Seni dan ilmu memprediksi peristiwa- peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian dan Peranan Peramalan Aktivitas manajerial khususnya dalam proses perencanaan, seringkali membutuhkan pengetahuan tentang kondisi yang akan datang. Pengetahuan

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING) #2

PERAMALAN (FORECASTING) #2 #4 - Peramalan (Forecasting) #2 1 PERAMALAN (FORECASTING) #2 EMA302 Manajemen Operasional Model Trend Linear Multiplicative 2 Kecenderungan (trend). Komponen musiman (seasonal): rasio untuk model trend.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prediksi Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Prediksi bisa bersifat kualitatif (tidak

Lebih terperinci

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi? a. Ada ketidak-pastian aktivitas produksi di masa yag akan datang b. Kemampuan & sumber daya perusahaan

Lebih terperinci

Universitas Gunadarma PERAMALAN

Universitas Gunadarma PERAMALAN PERAMALAN PERAMALAN Kebutuhan Peramalan dalam Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Operasi/produksi menggunakan hasil-hasil peramalan dalam pembuatan keputusan-keputusan yang menyangkut pemilihan proses,

Lebih terperinci

Metode Pemulusan Eksponensial Sederhana

Metode Pemulusan Eksponensial Sederhana Metode Pemulusan Eksponensial Sederhana (Single Exponential Smoothing) KULIAH 3 METODE PERAMALAN DERET WAKTU rahmaanisa@apps.ipb.ac.id Review Untuk apa metode pemulusan (smoothing) dilakukan terhadap data

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

Dependent VS independent variable

Dependent VS independent variable Kuswanto-2012 !" #!! $!! %! & '% Dependent VS independent variable Indep. Var. (X) Dep. Var (Y) Regression Equation Fertilizer doses Yield y = b0 + b1x Evaporation Rain fall y = b0+b1x+b2x 2 Sum of Leave

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi di masa mendatang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu 1 CROSS SECTION DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU Data yang tidak berdasar waktu TIME SERIES Berbasis Waktu 2 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suatu deret berkala merupakan suatu himpunan observasi

Lebih terperinci

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu 1 CROSS SECTION DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU Data yang tidak berdasar waktu TIME SERIES Berbasis Waktu 2 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suatu deret berkala merupakan suatu himpunan observasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

PERAMALAN (Forecasting)

PERAMALAN (Forecasting) Manajemen Operasional PERAMALAN (Forecasting) Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3 Prediksi dan Peramalan Jenis-jenis Metode Peramalan Metode deret berkala

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Peramalan:

Pendahuluan. Metode Peramalan: MOVING AVERAGES Pendahuluan Metode Peramalan: Metode Perataan: Equally weighted observations Metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) Pembobotan yang tidak sama pada data historis, dimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitan Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari PT. Honda Dunia Motorindo. Setelah itu dengan analisa tersebut, penulis berusaha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Heene dan Desmidt (2010:8), menyatakan bahwa manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telat ditetapkannya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Peramalan:

Pendahuluan. Metode Peramalan: MOVING AVERAGES Pendahuluan Metode Peramalan: Metode Perataan: Equally weighted observations Metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) Pembobotan yang tidak sama pada data historis, dimana

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam suatu model peramalan. Dengan model peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke:  Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 05 Christina Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN SALESMANSHIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Aetra Air Jakarta, Jl. Jend. Sudirman Ged. Sampoerna Strategic Square. 1.2 Obyek Penelitian Objek penelitian dilakukan

Lebih terperinci

STATISTIKA TEKNIK LNK2016 CORRELATION & REGRESSION

STATISTIKA TEKNIK LNK2016 CORRELATION & REGRESSION STATISTIKA TEKNIK LNK2016 CORRELATION & REGRESSION ! Correlation is a statistical method used to determine whether a relationship between variables exists.! Regression is a statistical method used to describe

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #3 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #3 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional Materi #3 EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1/2) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai manajemen produksi dan operasi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Analisa Peramalan Permintaan Produk Pipa PVC AW1/2 SC 4M pada PT. WDJ. Demand Forecasting Analysis Products PVC Pipe AW1/2 "SC 4M in PT.

Analisa Peramalan Permintaan Produk Pipa PVC AW1/2 SC 4M pada PT. WDJ. Demand Forecasting Analysis Products PVC Pipe AW1/2 SC 4M in PT. Analisa Peramalan Permintaan Produk Pipa PVC AW1/2 SC 4M pada PT. WDJ Demand Forecasting Analysis Products PVC Pipe AW1/2 "SC 4M in PT. WDJ Miftah Gufron Nur Ihsan, Muhammad Kholil Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERAMALAN (Forecast) (ii)

PERAMALAN (Forecast) (ii) PERAMALAN (Forecast) (ii) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert (2009) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING

PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING Lim Sanny 1, Haryadi Sarjono 1 1 Department of Management, Binus University Jln. KH. Syahdan No. 9, Kemanggisan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

Model Regresi Untuk Data Deret Waktu (1)

Model Regresi Untuk Data Deret Waktu (1) Model Regresi Untuk Data Deret Waktu (1) Pika Silvianti, M.Si pikasilvianti@apps.ipb.ac.id Sumber: Hyndman, R.J and Athanasopoulos, G. 2013. Forecasting: principles and practice https://www.otexts.org/fpp/4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Produksi 1.1.1 Fungsi Produksi Aktivitas produksi sebagai suatu bagian dari fungsi organisasi perusahaan bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Tabel 3. Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis dan Metode Penelitian Unit Time T Asosiatif/ Survey PT Tirta Tama Longitudinal Bahagia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA - METODA PERAMALAN PADA DASARNYA METODA PERAMALAN DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM 3 KELOMPOK YAITU : 1. METODA KUALITATIF YANG

Lebih terperinci

BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA

BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA Forecasting adalah suatu peramalan nilai sebuah atau sekumpulan variabel pada satu titik waktu di masa depan. Dalam melakukan perhitungan peramalan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen menurut Robbins dan Coulter (2012:36), mengatakan bahwa manajemen melibatkan aktifitas-aktifitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN METODE PERAMALAN PADA PERUSAHAAN RETAIL SISTEM TRADISIONAL MARKET

ANALISA PENGGUNAAN METODE PERAMALAN PADA PERUSAHAAN RETAIL SISTEM TRADISIONAL MARKET ISSN: 1410-2331 ANALISA PENGGUNAAN METODE PERAMALAN PADA PERUSAHAAN RETAIL SISTEM TRADISIONAL MARKET Tyas Wedhasari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Utara,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), peramalan merupakan sebuah seni dan sains dalam memprediksi masa yang akan datang. Peramalan melibatkan dara historis dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-nya penyusun dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktik (KKN-P) ini dengan baik. Laporan KKN-P

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH PERENCANAAN PERMINTAAN PELUMAS UNTUK MEMINIMASI TINGKAT KESALAHAN PERAMALAN BERDASARKAN PERAMALAN PERMINTAAN PELUMAS PADA PT.

PENENTUAN JUMLAH PERENCANAAN PERMINTAAN PELUMAS UNTUK MEMINIMASI TINGKAT KESALAHAN PERAMALAN BERDASARKAN PERAMALAN PERMINTAAN PELUMAS PADA PT. ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3022 PENENTUAN JUMLAH PERENCANAAN PERMINTAAN PELUMAS UNTUK MEMINIMASI TINGKAT KESALAHAN PERAMALAN BERDASARKAN PERAMALAN PERMINTAAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA NAMA MAHASISWA : Galih Trisno Saputra Instansi : -- Alamat : -- Telp : -- Email Penulis : galihtrisno@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku. 2.1. Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

Febriyanto, S.E., M.M.

Febriyanto, S.E., M.M. METODE PERAMALAN PERMINTAAN Metode bebas (freehand method) Metode setengah ratarata (semi average method) Metode ratarata bergerak (moving average method) Metode kwadrat terkecil (least quares method)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 KONSEP DASAR PERAMALAN Definisi forecasting sendiri sebenarnya beragam, berikut beberapa difinisi tentang forecasting: 1. Perkiraan munculnya sebuah kejadian di masa depan, berdasarkan

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING) #2

PERAMALAN (FORECASTING) #2 PERAMALAN (FORECASTING) #2 Materi #4 EMA302 Manajemen Operasional Model Simple Linear Regression (1) 2 Model simple linear regression berusaha untuk menyesuaikan garis melalui berbagai data dari waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

Lebih terperinci

2.4 Pemilihan Metode Peramalan

2.4 Pemilihan Metode Peramalan 2.4 Pemilihan Metode Peramalan Dalam memilih metode peramalan yang akan digunakan didasarkan pada uji verifikasi. Dimana uji verifikasi ini bertujuan untuk menghitung error dari metode yang akan kita gunakan.

Lebih terperinci

Teknik Proyeksi Bisnis (Forecasting)

Teknik Proyeksi Bisnis (Forecasting) Halaman Judul MODUL PERKULIAHAN Teknik Proyeksi Bisnis (Forecasting) Oleh: Andi Ratna Sari Dewi Ratna_fe@unhas.ac.id a.ratnasaridewi@gmail.com DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8383 Analisis Peramalan Penjualan Produk Tahu Putih Menggunakan Metode Adjusted Exponential Smoothing untuk Meminimumkan Kesalahan Peramalan pada Pabrik Tahu Tauhid Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya, secara

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI. ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI Ni Putu Lisna Padma Yanti 1, I.A Mahatma Tuningrat 2, A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016

Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016 1 Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016 This part presents some basic statistical methods essential to modeling, analyzing, and forecasting time series data. Both graphical displays and

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan

BAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Model Prediksi Harga Saham Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan model yang dibuat berdasarkan pada faktor-faktor dari siklus bisnis (business

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi dari masukan

Lebih terperinci