Gambaran Umum Keterlacakbalakan/Chain of Custody [CoC] Konsep dan Ketentuan Umum
|
|
- Yanti Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gambaran Umum Keterlacakbalakan/Chain of Custody [CoC] Konsep dan Ketentuan Umum
2 Apakah itu sertifikasi? Alat untuk memastikan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab Sebuah badan independen yang bekerja dengan para pemilik konsesi hutan untuk mensertifikasi praktek-praktek kehutanan yang lestari "Keterlacakbalakan"/ Chain of Custody (CoC) disertifikasi untuk memastikan integritas rantai suplai Sertifikasi digunakan untuk meningkatkan pemasaran produk
3 Definisi Hutan Jalur yang digunakan bahan mentah, bahan setengah jadi, produk jadi, dan co-produk dari hutan sampai pengguna atau (dalam kasus bahan daur ulang atau produk yang mengandung itu) dari lokasi pembongkaran sampai pengguna, termasuk tiap tahap pemrosesan, transformasi, manufaktur, penyimpanan, dan pengiriman dimana kelanjutan ke tahap rantai suplai selanjutnya melibatkan perubahan kepemilikan (pengawasan independen) bahan baku maupun produk jadi. Prosesor Utama Distributor Pengguna akhir Manufaktur lanjutan Wholesaler/ Retailer
4 Keterkaitan: sumber-pengguna Identifikasi hutan yang dikelola dgn baik Hutan Meberikan peluang pada pelanggan untuk mendukung kehutanan yang bertanggung jawab Pengguna akhir Prosesor utama Menciptakan keterkaitan2x di rantai produksi Wholesaler /Retailer Manufaktur lanjutan Distributor
5 Menciptakan label yang mudah diingat
6 Siapa yg perlu sertifikat CoC? Primary & secondary manufacturers Brokers/Traders Distributors Wholesalers Retailers Printers Paper Merchants Publishers Semua perusahaan yang memegang kepemilikan produk FSC dan memproses, merakit, atau mendistribusikannya sebagai produk bersertifikat
7 Tipe-tipe sertifikat CoC Single CoC Group CoC Multi-site CoC
8 Single CoC Sertifikat CoC yg paling umum Biasanya untuk satu site/lokasi Dalam situasi tertentu, bisa mencakup beberapa site dalam jumlah yang sedikit jika tiap2x site diaudit tiap tahun Standard2x CoC dievaluasi di tiap site
9 Group/Multi-site CoC Satu sertifikat mencakup beberapa fasilitas produksi Audit "sampling" untuk beberapa fasilitas produksi Biaya langsung (direct cost) yg lebih rendah Administrasi sertifikasi yg terpusat di kantor pusat/central office Fleksibel: menambah/mengurangi fasilitas2x dari cakupan sertifikat sesuai kebutuhan Kolaborasi dari beberapa proses
10 Group vs. Multi-site Group certification Berlaku untuk beberapa perusahaan kecil independen Multiple site certification Berlaku untuk satu perusahaan yg mempunyai beberapa fasilitas produksi
11 CoC Standards - FSC STD STD STD POL STD STD STD a STD FSC Standard for Chain-of-Custody Evaluation FSC Standard for Use of Reclaimed Material in FSC Product Groups and FSC-certified Projects FSC Standard for Company Evaluation of FSC Controlled Wood Group Chain of Custody (CoC) Certification: FSC Guidelines for Certification Bodies Standard for Multi-site Certification of Chain of Custody Operations FSC CoC Standard for Project Certification FSC Product Classification Requirements for the use of FSC trademarks by Certificate Holders
12 Apa yg harus dilakukan? Mengerti ketentuan2x FSC CoC (Disarankan) membeli bahan baku FSC Menyusun FSC CoC control system Menyusun kebijakan/instruksi FSC CoC (manual)
13 Apa yg harus dilakukan? Prosedur2x/Pelatihan karyawan Tracking dokumen2x Penerapan sistem FSC CoC
14 Apa yg harus dilakukan? Promosi
15 Ketentuan-ketentuan CoC Pembelian atau "Barang-masuk" - bahan mentah Pemrosesan Penjualan atau "Barang-keluar" - produk & kemasannya Record Keeping Penyimpanan berkas Laporan tahunan
16 Desain-desain label
17 Logo off-product
18 Label produk
19 Garis besar standar CoC Part I: Universal Requirements Quality Management / Komitmen pada nilai2x FSC / Kesehatan & keselamatan kerja / Cakupan sistem CoC / Sumber pengadaan material / Penerimaan & penyimpanan / Volume control / Penjualan & pengiriman Part II: Systems for Controlling FSC Claims Transfer System / Percentage System / Credit System Part III: Labeling Ketentuan2x umum pelabelan / Keabsahan produk untuk dilabeli Part IV: Supplementary Requirements Outsourcing / Minor Components
20 Terima kasih Pertanyaan? Ulung
Pembahasan Materi #1
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Istilah Definisi SCM Ruang Lingkup SCM Model Umum SCM Dasar Pemikiran SCM Tingkat Kepentingan SCM Teknik Penerapan SCM Efektifitas SCM Keuntungan SCM 6623
Lebih terperinciSejarah Controlled Wood
Sejarah Controlled Wood Controlled Wood (CW) berawal pada Kebijakan FSC tentang Percentage Based Claim yang mulai berlaku pada bulan Oktober 1997. Sebelumnya, standar CoC langsung mensyaratkan bahwa produk
Lebih terperinciBAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL
BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL Pemilihan pemasok merupakan proses penting dan diperhatikan karena hasilnya mempengaruhi kualitas produk, performa perusahaan dan rantai pasok. Karena pasar yang kompetitif pada
Lebih terperinciPembahasan Materi #2
Materi #2 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan Materi #2 2 Konsep Dasar Pemain Utama SC Pengelolaan Aliran SC The Interenterprise Supply Chain Model Inventory Optimalisasi Rantai Pasokan Push & Pull
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain
MANAJEMEN OPERASIONAL BAB VI Supply Chain Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-
Lebih terperinciDeskripsi Mata Kuliah
Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Deskripsi Mata Kuliah 2 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciJulian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.
Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciBAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan
Lebih terperinciPSN 307 2006. Pedoman Standardisasi Nasional
Pedoman Standardisasi Nasional Penilaian kesesuaian - Pedoman bagi lembaga sertifikasi untuk melakukan tindakan koreksi terhadap penyalahgunaan tanda kesesuaian atau terhadap produk bertanda kesesuaian
Lebih terperinciChain of Custody of Forest Based Products Specifications for the IFCC claim
IFCC Standard / Standar IFCC IFCC ST 2002-1 2013-10-30 Chain of Custody of Forest Based Products Specifications for the IFCC claim Lacak Balak untuk Produk-produk Hasil Hutan Ketentuan-ketentuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat
Lebih terperinciMANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciManajemen Produksi dan Operasi
Manajemen Produksi dan Operasi Dahulu Produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Sekarang. Sasaran
Lebih terperinciIFCC Logo usage rules - requirements
IFCC Standard / Standar IFCC IFCC ST 1003 2013-10-30 IFCC Logo usage rules - requirements Aturan Penggunaan Logo IFCC - Persyaratan Reference number/ Nomor Referensi IFCC ST 1003:2013 INDONESIAN FORESTRY
Lebih terperinciKomitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA)
Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) 6 March 2016 1. APP akan meningkatkan kegiatan pengelolaan hutannya untuk memenuhi standard FSC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini terjadi perubahan paradigma mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan kinerja yang baik tetapi juga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain :
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Supply Chain Management Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain : 1. Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Lebih terperinciTUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Rancangan rantai pasok dalam organisasi 2. Rantai pasok pada
Lebih terperinciLampiran Surat No : 248.5/EQ.S/IV/2015, tanggal 28 April 2015
Lampiran Surat No : 248.5/EQ.S/IV/2015, tanggal 28 April 2015 Identitas LV-LK : PENGUMUMAN REVISI SERTIFIKAT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA PT SUKSES WIJAYA ADIMAKMUR, KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI
Lebih terperinci6. ISO/IEC 17011:2004 Conformity Assessment - General Requirements for Accreditation Bodies Accrediting Conformity Assessment Bodies.
Lampiran 5. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciPEDOMAN PEMANTAUAN INDEPENDEN DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Lampiran 4. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2011 Tanggal : 30 Desember 2011 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Supply Chain Management Pembahasan yang berkaitan tentang Supply Chain Management sudah banyak diangkat dalam penulisan penulisan sebelumnya. Menurut Fortune Megazine (artikel
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciLAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?
LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan untuk pemilik perusahaan : 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? 3. Bagaimana struktur organisasi
Lebih terperinciISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national
Lebih terperinciBAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE
BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE E-BUSINESS vs E-COMMERCE E-BUSINESS adalah proses bisnis yang dilaksanakan dengan memanfaatkan TI, terutama teknologi jaringan dan komunikasi, baik untuk proses internal
Lebih terperinciPenilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI
PSN 306-2006 Pedoman Standardisasi Nasional Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI Badan Standardisasi Nasional PSN 306-2006 Daftar isi Daftar isi i Prakata
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara
Lebih terperinciPedoman Penggunaan Logo Sertifikasi Sistem Manajemen
Sertifikasi Sistem Manajemen Logo sertifikasi Mutu Certification International (selanjutnya disebut Logo Sertifikasi) hanya dapat digunakan oleh organisasi yang telah mendapatkan sertifikat dan dapat terus
Lebih terperinciAnalisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI
Lampiran 3.4 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang sehat melalui penyediaan obat berkualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan industri farmasi sangat penting dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat melalui penyediaan obat berkualitas yang dibutuhkan
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II Tinjauan Pustaka ini berisi tentang konsep aktivitas supply chain, Inventory Raw material, Inventory Cost, dan formulasi Basnet dan Leung. 2.1 Supply Chain Semua perusahaan
Lebih terperinciPERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
Lebih terperinciPENGUMUMAN REVISI SERTIFIKAT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA CV PANCA CITRA SELARAS, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR
Lampiran Surat No : 248.2/EQ.S/IV/2015, tanggal 28 April 2015 PENGUMUMAN REVISI SERTIFIKAT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA CV PANCA CITRA SELARAS, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR Identitas LV-LK
Lebih terperinciRICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA
RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS Edisi Kedelapan Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA Sistem Informasi Teknologi & Komunikasi Akutansi Prodi Ilmu Ekonomi 2010 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Manajemen
Lebih terperinciPedoman KAN 403-2011 Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis
Pedoman KAN 403-2011. Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis Komite Akreditasi Nasional Pedoman KAN 403-2011 Daftar isi Kata pengantar...ii
Lebih terperinciPT MUTU HIJAU INDONESIA
Halaman : 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini disusun dengan tujuan sebagai panduan dalam penanganan banding mulai penerimaan sampai pengambilan keputusan banding. 2.0 Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN. Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013. Tentang
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013 Tentang PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA NOMOR 007/EQI-KEP.Cert/Rev/XI/2012
Lebih terperinciII. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan PT.Sinar Harapan Plastik Adalah salah satu perusahaan produsen mainan anak. Jenis produk mainan yang dimaksud adalah mobil dan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK
Lampiran 3.3 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN
Lampiran 3.7. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P. /VI-BPPHH/2013 Tanggal : 2013 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Rantai Pasokan a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan Supply Chain Management (SCM) merupakan serangkaian aktivitas yang terintegrasi, dari pengadaan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA TPT
Lampiran 3.8. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P. /VI-BPPHH/2013 Tanggal : 2013 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN
Lampiran 3.6. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciKendali dan Audit Sistem Informasi. Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan
Kendali dan Audit Sistem Informasi Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan Bidang Pekerjaan IT di perusahaan System Analyst Programmer Administrator (Network, system, database)
Lebih terperinciIdentitas LV-LK : Identitas Auditee :
PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU WILAYAH I PGM RANDUBLATUNG, KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6 6.1 Kesimpulan Dalam pembahasan tentang kesiapan PT PAL Indonesia (Persero), penelitian ini menemukan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) pada prinsipnya memiliki kesiapan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah
Lebih terperinciPENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PT PARISINDO PRATAMA, KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
Lampiran Surat No : 064.1/EQ.S/II/2014, tanggal 5 Februari 2014 PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PT PARISINDO PRATAMA, KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT Identitas LV-LK : I. Nama
Lebih terperinciPENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH
PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Jl. Raya Sukaraja
Lebih terperinciSTRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. struktur SIM 1
STRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN struktur SIM 1 UNSUR PENGOPERASIAN KOMPONEN FISIK OUTPUT SISTEM FUNGSI PENGOLAHAN struktur SIM 2 KOMPONEN FISIK Hardware Software Database Prosedur Operasi Kepegawaian
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan PT. X, khususnya pada bagian quality control, penulis menarik simpulam sebagai berikut
Lebih terperinciPENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas
1 PENGANTAR TIN420 Sistem Manajemen Kualitas Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : TIN-420 Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas Kelas/Seksi : 10 Kode Nama Dosen : 6623 Taufiqur Rachman E-mail
Lebih terperinciPENERAPAN SNI DI PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI DIPERSENTASIKAN OLEH EVIYANTI TARIGAN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) & SUDARI (MANAGER QC)
PENERAPAN SNI DI PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI DIPERSENTASIKAN OLEH EVIYANTI TARIGAN (MANAGEMENT REPRESENTATIVE) & SUDARI (MANAGER QC) Company Profile: Our Product - Minyak Goreng - Margarine - Shortening
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN R.I KOMISI ISPO. Pedoman PRAKATA
KOMISI PRAKATA Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan Konsultan yang dapat menyediakan jasa konsultansi bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam rangka menerapkan, diperlukan Lembaga konsultan yang
Lebih terperinciInternal Value Chain Starbucks
Internal Value Chain Starbucks 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia Logistik Masuk (Inbound logistics) Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu
Lebih terperinciANALISA INTERDEPENDENSI ANTARA VALUE CHAIN DAN BUSINESS MODEL PADA INDUSTRI PENGOLAHAN MAKANAN
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 6 ANALISA INTERDEPENDENSI ANTARA VALUE CHAIN DAN BUSINESS MODEL PADA INDUSTRI PENGOLAHAN MAKANAN Paulina Kristiani Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas
Lebih terperinciStandar Verifikasi Legalitas SmartWood di Indonesia
Tipe dokumen: Standar RA Ruang Lingkup: Indonesia Status dokumen: Rancangan konsultasi publik kesatu Versi tanggal: 21 Pebruari 2008 Periode Konsultasi: Lembaga lisensi: 30 hari Rainforest Alliance Kontak
Lebih terperinciQUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC)
QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC) Filed under: Mechanical jakfarsegaf @ 12:21 am Beberapa tokoh mendefinisikan Quality, yaitu: - Juran : fitness to use, kecocokan penggunaan produk - Crosby
Lebih terperinciMRP Pertemuan 6 BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Implikasi Secara Umum 1. Pengembangan manajemen logistik Manajemen Rantai Pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu
Lebih terperinciSISTEM JAMINAN HALAL (S J H)
SISTEM JAMINAN HALAL (S J H) 2014 MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ] Disiapkan oleh, Disahkan oleh, (Ketua Tim Manajemen Halal) (Perwakilan Manajemen) DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Halaman Pengesahan...
Lebih terperinciPENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PERUM PERHUTANI KIPKJ CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PERUM PERHUTANI KIPKJ CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat : Bogor
Lebih terperinciKLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001
KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO
Lebih terperinciSistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning
Lebih terperinciMAKALAH E BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
MAKALAH E BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun oleh : Nama : Marcellinus Cahyo Pamungkas NIM : 08.11.2489 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang produksi atau pembuatan kertas rokok (cigarette paper). Produk kertas
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya yang menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik
Lebih terperinciPedoman: PD Rev. 02
Pedoman: PD-07-01.Rev. 02 PERSYARATAN DAN ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 / SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 : 2004. INDAH KARYA REGISTER CERTIFICATION SERVICES I. UMUM 1.1
Lebih terperinciPENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PERUM PERHUTANI KBM INDUSTRI KAYU CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PERUM PERHUTANI KBM INDUSTRI KAYU CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR Identitas LV-LK : I. Nama LV-LK : PT. EQUALITY INDONESIA Alamat
Lebih terperinciPengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah
Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Dibimbing Oleh: Yudha Prasetyawan,ST.,M.Eng Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng Dipresentasikan Oleh: Tito Mau Pelu
Lebih terperinciREGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB
REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB Disampaikan oleh: Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik & PKRT Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IKATAN APOTEKER INDONESIA Tangerang
Lebih terperinciStandar Kualitas Internasional
MENGELOLA KUALITAS Definisi Kualitas Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan : 1. Kualitas berbasis pengguna dimana kualitas
Lebih terperinciPEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI
Lampiran 3.9. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tanggal : 17 Desember 2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lebih terperinciSCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Seperti yang terdapat pada Gambar 1.1, dari 110.804.042
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom
Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan
Lebih terperinciMendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis
Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,
Lebih terperinciMarine Stewardship Council. Standar MSC Chain of Custody: Versi Default
Marine Stewardship Council Standar MSC Chain of Custody: Versi Default Versi 4.0, 20 Februari 2015 Tentang Marine Stewardship Council Marine Stewardship Council (MSC) merupakan sebuah organisasi global
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciKonsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom
Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. 1.1 Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah
Lebih terperinciP03 Rev.C 01/06/2016 : Pedoman Sertifikasi Legalitas Kayu Secara Kelompok
1. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pemegang izin usaha kehutanan yang dapat mengajukan sertifikasi legalitas kayu secara kelompok, meliputi : a. IUPHHK-HTR, HKm dan Hutan Desa b. Hutan Hak/Tanah milik, c.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Balanced Scorecard Balanced scorecard adalah suatu pendekatan untuk memberi penilaian hasil kerja suatu organisasi yang ditemukan oleh Kaplan dan Norton di tahun 1992 dan dikembangkan
Lebih terperinciPRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC
PRESS RELEASE Jakarta, 11 Desember 2014 Pada 1 Oktober 2014, Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari IFCC* secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem sertifikasi terdepan dan terpercaya
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT. Rantai Suplai /pasok adalah nama lain untuk menyebutkan seluruh proses bisnis
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Rantai Suplai /pasok adalah nama lain untuk menyebutkan seluruh proses bisnis 1 Literatur SCM I Nyoman Pujawan, Supply Chain Management, Guna Widya, ITS Sby Lina Anatan, Lenna Ellitan,
Lebih terperinci