Nielsen Newsletter. EDISI Agustus Data Highlights Potensi Penonton TV Bertambah 8% di Bulan Ramadhan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nielsen Newsletter. EDISI Agustus Data Highlights Potensi Penonton TV Bertambah 8% di Bulan Ramadhan"

Transkripsi

1 Nielsen Newsletter EDISI Agustus 2011 Data Highlights Potensi Penonton TV Bertambah 8% di Bulan Ramadhan Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadhan tahun ini pun mendongkrak jumlah pemirsa televisi. Namun tidak setinggi tahun lalu yang bertambah hingga 16%, potensi penonton TV pada Ramadhan tahun ini (hingga 20 Agustus) hanya bertambah 8% dari rata-rata 13,4 juta orang menjadi rata-rata 14,5 juta orang (usia 5 tahun ke atas di 10 kota besar di Indonesia). Kenaikan jumlah penonton TV tertinggi terutama terjadi pada dini hari ( ), yaitu lebih dari enam kali lipat dari rata-rata 2 juta orang pada bulan lalu menjadi rata-rata 12,2 juta orang. Di dini hari, stasiunstasiun TV nasional terutama menambah jam tayang untuk program hiburan dari total 67 jam menjadi 241 jam dan program religi dari 108 jam menjadi 173 jam. Sementara porsi jam menonton pemirsa terutama bertambah untuk program hiburan, terutama komedi dan variety show, yaitu hingga 11 kali lipat dari rata-rata kurang dari 30 menit menjadi hampir 4,5 jam (total selama bulan Ramadhan). Mereka juga menambah jam menonton untuk sinetron sebanyak 1 jam menjadi hampir 2 jam dan 25 menit untuk program religi menjadi hampir 1,5 jam. Namun program yang paling banyak ditonton di dini hari masih didominasi oleh program olah raga. Top 5 Program Paruh waktu : Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV : 52,213,275 individu) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin No. Program Tipe Program Rata-rata Jumlah Penonton 1 SPANISH SC:BARCELONA VS R MA(L) Sport:Match 1,800, OPERA VAN JAVA Entertainment:Variety Show 1,642, PARA PENCARI TUHAN JILID 5 Series:Drama 1,498, SPANISH SC:R MADRID VS BARCE(L) Sport:Match 1,485, IFM:GERMANY VS BRAZIL(L) Sport:Match 1,305, Rating (%) Kenaikan potensi penonton yang cukup tinggi juga terlihat di sore hari ( ), yaitu sebanyak 17% menjadi 20,3 juta orang. Di sore hari, stasiun-stasiun TV nasional menambah paling banyak jam tayang untuk program religi dari hanya 9 jam menjadi 133 jam. Porsi jam menonton pemirsa atas program religi pada jam tayang ini pun bertambah 1,5 jam menjadi 1 jam 38 menit. Namun pada paruh waktu ini, program yang paling banyak ditonton adalah program anak

2 Top 5 Program Paruh waktu : Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV : 52,213,275 individu) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin No. Program Tipe Program Rata-rata Jumlah Penonton 1 SHAUN THE SHEEP Children:Series Anim/Puppe 2,301, DOA HARIAN INDOSAT Religious:Preach/Dialog 2,167, MOTOGP(L) Sport:Match 2,064, DARI SUJUD KESUJUD Series:Drama 1,916, ICE AGE Movie:Animation/Puppet 1,862, Rating (%) Sebaliknya, potensi penonton pada jam tayang utama ( ) berkurang 11% dari 28,9 juta orang menjadi ratarata 25,6 juta orang. Di paruh waktu ini, stasiun TV terutama menambah porsi tayang untuk program serial, yaitu dari 146 jam menjadi 188 jam. Namun waktu menonton pemirsa untuk program serial tidak berubah dibandingkan bulan lalu dengan total hampir 6 jam. Pada jam tayang utama ini, program yang paling banyak ditonton selama bulan Ramadhan adalah program olah raga. Top 5 Program Paruh waktu : Target Pemirsa: Usia 5 tahun ke atas (Populasi TV : 52,213,275 individu) Market: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, Banjarmasin No. Program Tipe Program Rata-rata Jumlah Penonton 1 DUEL MP:TIMNAS S VS TIMNAS U(L Sport:Match 3, MAHAKARYA RCTI 22 Special:Special Event 3, OPERA VAN JAVA Entertainment:Comedy 2, ANUGERAH Series:Drama 2, THE FA CS:MAN CITY VS MAN UT(L) Sport:Match 2, Rating (%) Belanja Iklan TV Naik 24% Belanja iklan (kotor) di televisi pada bulan Ramadhan hingga 20 Agustus lalu meningkat sebesar 24% menjadi Rp 3 triliun. Kontribusi terbesar atas kenaikan belanja iklan ini berasal dari iklan kategori Telekomunikasi, yang bertambah hingga dua kali lipat, dibandingkan dengan bulan lalu, menjadi Rp 376 miliar rupiah. Jumlah ini mengalahkan belanja iklan kategori Perawatan Rambut yang pada bulan lalu hampir sama banyak dengan kategori Telekomunikasi

3 Top 10 Belanja Iklan: Kategori Periode: 1-20 Juli 2011 & 1-20 Agustus 2011 TV nasional, berdasarkan gross rate card (tanpa memperhitungkan diskon, bonus, atau paket-paket penjualan lain), dalam Rp juta. COMMUNICATION EQUIPMENT, SERVICES +109% HAIR CARE PRODUCTS -1% FACIAL CARE PRODUCTS +30% FRUIT & VEGETABLE JUICE, SYRUP +35% SEASONING, CONDIMENTS (SAUCES/SPICES) +91% CLOVE CIGARETTES -10% LAUNDRY CLEANSER & CARE, FABRIC SOFT' +40% GROWING UP MILK, FOLLOW ON MILK HEALTH DRINK BANKING,FINANCIAL INSTITUTION,LEASING +19% +38% -20% August July 0 Rp 150,000 Rp In Million 300,000 Rp 450,000 Rp Empat dari 10 produk yang berbelanja iklan paling banyak selama Ramadhan adalah produk Telekomunikasi. Belanja iklan TELKOMSEL - ALL SIM CARD naik sebanyak 244% menjadi Rp 66 miliar (3826 spot). Sementara itu, belanja iklan EXCELCOMINDO XL - GSM CARD meningkat 12 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 53,2 miliar (3346 spot), sedangkan AXIS - GSM SIM CARD bertambah 35% menjadi hampir Rp 46 miliar (2187 spot). Top 10 Belanja Iklan: Produk TV nasional, berdasarkan gross rate card (tanpa memperhitungkan diskon, bonus, atau paket-paket penjualan lain), dalam Rp juta. Produk Rp 000,000 No. of Spot TELKOMSEL - ALL SIM CARD 66, EXCELCOMINDO XL - GSM CARD 53, AXIS - GSM SIM CARD 45, POND'S WHITE BEAUTY-SKIN LIGHTENING CREAM 40, MARJAN BOUDOIN - SYRUP 39, SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) 35, GULAKU MURNI - SUGAR 35, ABC - SYRUP 30, INDOSAT-M3 - SIM CARD 30, CLEAR SOFT & SHINY - ANTI DANDRUFF SHAM 25,

4 Berdasarkan paruh waktu tayang, belanja iklan di dini hari naik sangat signifikan, yaitu mencapai 17 kali lipat menjadi hampir Rp 250 miliar. Kategori produk yang paling banyak beriklan pada dini hari adalah Telekomunikasi yang belanja iklannya naik 70 kali lipat menjadi Rp 56,4 miliar, Perawatan Rambut yang bertambah 28 kali lipat menjadi Rp 12,6 miliar, dan Motor yang mencapai 40 kali lipat menjadi Rp 12 miliar. Belanja Iklan per Paruh Waktu Periode : 1-20 Juli 2011 & 1-20 Agustus 2011 TV nasional, berdasarkan gross rate card (tanpa memperhitungkan diskon, bonus, atau paket-paket penjualan lain), dalam Rp juta. 1, Rp 7% 1, Rp Rp 10% in Millions Rp Rp 1617% 37% 16% Rp 0.00 Rp 02:00-04:59 05:00-15:59 16:00-18:59 19:00-20:59 21:00-25:59 July August Sementara itu, produk yang paling banyak beriklan di dini hari adalah TELKOMSEL - ALL SIM CARD sebesar Rp 12,4 miliar (626 spot), AXIS - GSM SIM CARD sebesar Rp 11,8 miliar (549 spot), dan TOP 1 FORMULA 1 ACTION MATIC - OIL LUBRICANT sebesar Rp 5,3 miliar (251 spot).* Data Highlights Belanja Iklan di Media Naik 17% Belanja iklan di media pada tengah tahun pertama 2011 naik 17% menjadi Rp 33,4 triliun dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan belanja iklan tahun ini sedikit lebih lesu dibandingkan tahun lalu yang mengalami kenaikan hingga 29% menjadi Rp 28,5 triliun dari tahun Dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikan belanja iklan baik di televisi, surat kabar dan majalah/tabloid relatif lebih kecil. Namun pertumbuhan belanja iklan di surat kabar lebih tinggi daripada di televisi dan majalah/tabloid. Televisi hanya tumbuh 16% menjadi Rp 20,5 triliun, padahal pertumbuhan di tahun sebelumnya mencapai 35%. Begitu pula dengan majalah/tabloid yang hanya tumbuh 7% menjadi Rp 997 miliar, padahal pertumbuhan di tahun lalu mencapai 16%. Hanya surat kabar yang pertumbuhannya relatif stabil dengan 19% menjadi Rp 11,8 triliun; sedikit lebih kecil daripada tahun lalu yang mencapai 21%

5 Belanja Iklan Media Periode: Januari-Juni Semua media yang dimonitor, berdasarkan gross rate card (tanpa memperhitungkan bonus, diskon, atau paket-paket penjualan lain), dalam Rp milliar. 25, % 20, % in Billions 15,000 10, % +19% 5, % +7% 0 TV Newspapers Magazines&Tabloid Jan-Jun 2009 Jan -Jun 2010 Jan-Jun 2011 Porsi belanja iklan terbesar masih di televisi (61%), disusul kemudian oleh surat kabar (36%) dan majalah/tabloid (3%). Meski terbesar, porsi iklan di televisi sedikit menurun, yaitu dari 62% pada tengah tahun pertama tahun lalu, sedangkan porsi iklan di surat kabar bertambah dari 35%. Pada paruh pertama 2011 ini, kategori Telekomunikasi masih memimpin belanja iklan di media dengan total belanja hampir sama dengan tahun lalu, yaitu sebesar hampir Rp 2,6 triliun dengan porsi terbesar dibelanjakan di televisi (Rp 1,5 triliun). Kategori Pemerintahan dan Organisasi Politik termasuk pembelanja terbesar dengan Rp 1,3 triliun, walau menurun 4% dibandingkan tahun lalu. Iklan korporasi dan layanan sosial juga berada di jajaran tiga kategori pembelanja terbesar dengan hampir Rp 1,3 triliun atau naik 14% dibandingkan tahun lalu. Kedua kategori ini terutama menghabiskan biaya iklan paling besar di surat kabar, masing-masing sebesar Rp 1 triliun dan Rp 893 miliar. Top 5 Belanja Iklan Kategori Periode : Januari Juni 2010 & 2011 Semua media yang dimonitor, berdasarkan gross rate card (tanpa memperhitungkan bonus, diskon, atau paket-paket penjualan lain), dalam Rp milliar. Category H H Diff.% COMMUNICATION EQUIPMENT, SERVICES 2,608 2,589-1% GOVERNMENT, POLITIC ORGANIZATION 1,370 1,319-4% CORPORATE ADS, SOCIAL SERVICES 1,121 1,277 14% MOTORCYCLES, SCOOTERS, BIKES 835 1,212 45% HAIR CARE PRODUCTS 880 1,204 37% 5

6 Sementara dari sisi produk, pembelanja iklan terbesar adalah EXCELCOMINDO XL - GSM CARD (Rp 288 miliar) atau lebih besar 15% daripada tahun lalu. AQUA - MINERAL WATER bahkan berbelanja iklan lebih besar 70% dibandingkan tahun lalu, dengan total biaya mencapai Rp 221 miliar rupiah. Dengan belanja iklan yang hampir sama dengan AQUA, TELKOMSEL KARTU AS - SIM CARD berada di urutan ketiga produk dengan belanja iklan terbesar (Rp 220 miliar). Dibandingkan tahun lalu, belanja iklannya hanya naik 3%. Top 5 Belanja Iklan Produk Periode : Januari Juni 2010 & 2011 Semua media yang dimonitor, berdasarkan gross rate card (tanpa memperhitungkan diskon, promo, dll), dalam Rp milliar. Product H H Diff.% EXCELCOMINDO XL - GSM CARD % AQUA - MINERAL WATER % TELKOMSEL KARTU AS - SIM CARD % AXIS - GSM SIM CARD % MOLTO ULTRA - FABRIC SOFTENER % IKLAN PRODUK PALING DITONTON DI AGUSTUS 2011 PRODUK GRP JUMLAH SPOT EXCELCOMINDO XL - GSM CARD 7,629 4,270 MARJAN BOUDOIN - SYRUP 7,080 4,270 TELKOMSEL - ALL SIM CARD 6,305 4,384 ABC - SYRUP 6,235 2,841 3(THREE) - SIM CARD 4,005 2, Agustus 2011, Usia 5+, TV Komersial, GRP (Gross Rating Points) dalam %, hanya produk komersil 6

Nielsen Newsletter. Belanja iklan media melonjak 23% hingga mencapai hampir Rp 60 triliun EDISI JANUARI 2011

Nielsen Newsletter. Belanja iklan media melonjak 23% hingga mencapai hampir Rp 60 triliun EDISI JANUARI 2011 Nielsen Newsletter EDISI 13 31 JANUARI 2011 Data Highlights Belanja Iklan Media Naik 23 Persen 2010 adalah tahun yang luar biasa untuk industri periklanan dengan belanja iklan media melonjak 23% dari tahun

Lebih terperinci

4,000. Avg number of viewer in thousand 3,500 3,000 2,500 2,000 1,442 1,350 1,500 1,000

4,000. Avg number of viewer in thousand 3,500 3,000 2,500 2,000 1,442 1,350 1,500 1,000 Nielsen Newsletter EDISI 19 29 Juli 2011 Data Highlights Ajang Unjuk Bakat, Animasi dan Acara Religi Tuai Kepemirsaan TV tidak banyak berubah pada kwartal kedua tahun 2011, di mana jumlah pemirsa hanya

Lebih terperinci

Data Highlights Potensi Penonton Anak Naik 17%

Data Highlights Potensi Penonton Anak Naik 17% Nielsen Newsletter Data Highlights Potensi Penonton Anak Naik 17% EDISI 18 30 Juni 2011 Dalam enam bulan terakhir, jumlah pemirsa anak (5-14 tahun) meningkat 17%, terutama sejak bulan Februari. Potensi

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Nielsen Newsletter EDISI 4 30 April 2010 Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Kalau Anda berpikir sinetron atau reality show masih menjadi program yang paling banyak ditonton, mungkin Anda perlu

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. EDISI 8 30 Agustus Data Highlights Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan

Nielsen Newsletter. EDISI 8 30 Agustus Data Highlights Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan Nielsen Newsletter Data Highlights Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan EDISI 8 30 Agustus 2010 Kebiasaan menonton TV berubah saat bulan puasa tiba. Di awal bulan Ramadhan (11-22 Agustus 2010) ini,

Lebih terperinci

FWC PRA:INDONESIA VS BA(L SCTV Sport:Match 2,328, FWC PRA:I.R.IRAN VS IND(L SCTV Sport:Match 1,749,

FWC PRA:INDONESIA VS BA(L SCTV Sport:Match 2,328, FWC PRA:I.R.IRAN VS IND(L SCTV Sport:Match 1,749, Nielsen Newsletter EDISI 21 29 September 2011 Data Highlights Tayangan Pra-Piala Dunia Raih 2,3 Juta Penonton Olahraga Siaran langsung pertandingan Pra-Piala Dunia antara Indonesia dengan Bahrain pada

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. EDISI Desember Data Highlights Timnas memenangkan 12 juta penonton TV

Nielsen Newsletter. EDISI Desember Data Highlights Timnas memenangkan 12 juta penonton TV Nielsen Newsletter EDISI 12 30 Desember 2010 Data Highlights Timnas memenangkan 12 juta penonton TV Meskipun gagal memenangkan piala AFF (ASEAN Football Federation) Suzuki Cup 2010 pada Rabu malam (29/12),

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 2 Februari 2010 Data Highlights Berita dan Sinetron: Tambah Jam Tayang, Tambah Ditonton Rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) DPR mengenai kasus Bank Century dan persidangan Antasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan pasar dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan produknya dan merebut

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Dalam tiga tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah menguat dari 12,8% menjadi 13,5% EDISI Mei 2011

Nielsen Newsletter. Dalam tiga tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah menguat dari 12,8% menjadi 13,5% EDISI Mei 2011 Nielsen Newsletter EDISI 17 31 Mei 2011 Potensi Penonton TV dari Kelas Menengah Naik Menjadi 13,5% Dalam tiga tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah (yang pengeluaran bulanan rumahtangganya

Lebih terperinci

Data Highlights Piala Dunia Melipatgandakan Penonton TV

Data Highlights Piala Dunia Melipatgandakan Penonton TV Nielsen Newsletter EDISI 6 29 Juni 2010 Data Highlights Piala Dunia Melipatgandakan Penonton TV Piala Dunia adalah milik semua bangsa, termasuk Indonesia, meski tim nasionalnya tidak bermain pada pesta

Lebih terperinci

Banjarmasin

Banjarmasin Nielsen Newsletter EDISI 9 30 September 2010 Data Highlights Penonton TV Berkurang 16% Saat Lebaran Seiring melonjaknya arus mudik Lebaran di kota-kota besar, potensi pemirsa televisi pun menurun. Saat

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 3 Maret, 2010 Data Highlights Kendali di Tangan Para Lansia Semakin bertambah umur, porsi menonton televisi pun kelihatannya semakin besar. Dibandingkan pemirsa anak-anak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perjuangan politiknya. Pers telah dipakai sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perjuangan politiknya. Pers telah dipakai sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak era Reformasi, pers atau media massa di Indonesia dapat bernafas lega dalam alam kebebasan. Gerakan reformasi politik, ekonomi dan sosial ditandai dengan runtuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak membuat perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak membuat perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat dalam bidang ekonomi maupun perdagangan, sehingga banyak membuat

Lebih terperinci

TAKE ME/HIM OUT INDONESIA KUKUBIMA ENER-G! WBA FEATHER(L INAYAH

TAKE ME/HIM OUT INDONESIA KUKUBIMA ENER-G! WBA FEATHER(L INAYAH Kepemirsaan TV Turun Saat Mudik?... 1 Banjir Penonton dan Iklan di Ramadan... 2 Events... 3 Upcoming Events... 4 Menuju Arianna 8.1... 4 Iklan Produk Paling Ditonton di Agustus... 5 TAM Around the Globe...

Lebih terperinci

AGBNielsen. Newsletter. Metodologi TAM Senin, 6 & 20 Apr 2009 dari sampai Data Highlights. Client s Update

AGBNielsen. Newsletter. Metodologi TAM Senin, 6 & 20 Apr 2009 dari sampai Data Highlights. Client s Update Data Highlights Edisi ke-31 Maret 2009 CPRP, Mata Uang yang Layak. Anda Yakin??... 1 Three-screen Circus: Defi nisi-ulang Kepemirsaan TV Asia dalam Dunia Digital... 2 Iklan Produk Paling Ditonton di Februari...

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Tidak saja sebagai bagian dari perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Iklan merupakan salah satu instrumen pemasaran, yang aktivitasnya didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk komunikasi, maka keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. Lasallefood Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. Lasallefood Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perusahaan PT. Lasallefood Indonesia PT. Lasallefood Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada bisnis manufaktur dan pemasaran

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang 1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wireless (nirkabel) telepon handset yang dapat dibawa-bawa (Tarigan, 2006).

I. PENDAHULUAN. wireless (nirkabel) telepon handset yang dapat dibawa-bawa (Tarigan, 2006). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah lepas dari keinginan dan kebutuhan untuk berkomunikasi. Untuk jangka waktu yang lama, komunikasi yang dikenal hanyalah komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya berbagai produk baru di pasaran membuat para perusahaan berlomba-lomba bersaing untuk mendapatkan perhatian khalayak dan mempertahankan produknya

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143 ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa perubahan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya semakin canggihnya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era informasi ini media massa menjadi salah satu alat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Media massa merupakan salah satu jenis komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan ideal yang harus dicapai. Dalam usaha pencapaian ini perusahaan memiliki aktifitas pemasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri seluler di Indonesia merupakan salah satu industri yang mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing perusahaan seluler di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah salah satu media komunikasi massa yang menyajikan berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan pemirsa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari manusia melakukan komunikasi, baik untuk bisnis ataupun non bisnis. Kebutuhan akan alat komunikasi yang meningkat tidak lepas dari perkembangan teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap pribadi/individu tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuat alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi, dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebuat alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa media televisi ialah proses komunikasi komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Televisi adalah sebuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dan pesatnya perkembangan di bidang industri membuat setiap perusahan bersaing untuk memasarkan produknya melalui berbagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

AGBNielsen. Newsletter. Pemirsa Tonton Berita Wafatnya Soeharto. Data Highlight. Metodologi TAM Jumat, 15 & 29 Feb 2008 dari sampai 17.

AGBNielsen. Newsletter. Pemirsa Tonton Berita Wafatnya Soeharto. Data Highlight. Metodologi TAM Jumat, 15 & 29 Feb 2008 dari sampai 17. Data Highlights Edisi ke-18 Februari 2008 Pemirsa Tonton Berita Wafatnya Soeharto... 1 Program Lokal Menarik Segmen Pemirsa yang Beda di Semarang & Yogyakarta... 2 Telebus Survey Wave 5: Sinetron Remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan perkembangan yang terjadi sangat signifikan. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Industri periklanan

Lebih terperinci

DAFTAR IS1... x

DAFTAR IS1... x DAFTAR IS1 DAFTAR IS1... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN... 1 1. 1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1. 3. Tujuan Penelitian 10 1.4. Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambar 1.1 Logo Esia Sumber :www.myesia.com Esia adalah sebuah merek dari layanan operator telekomunikasi yang dikeluarkan oleh PT.Bakrie Telecom Tbk.

Lebih terperinci

NEWSLETTER. We re on the Web! Data Highlight. NEWSLETTER p.1. Edisi ini: Data Highlight. Prime Time = Sinetron? Benarkah?

NEWSLETTER. We re on the Web!  Data Highlight. NEWSLETTER p.1. Edisi ini: Data Highlight. Prime Time = Sinetron? Benarkah? NEWSLETTER Edisi ini: Prime Time = Sinetron? Benarkah? Ketika Televisi Bersaing di Tingkat Lokal Simulasi Sederhana untuk Merencanakan Kampanye Arianna Customer Experience Survey Jadwal Training Arianna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengagumkan. Data saat ini menunjukkan bahwa pengguna ponsel di negeri ini sudah mencapai angka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroprasi di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (Adam 2011). Jumlahnya menurut catatan World Bank (2010) mencapai 239 870 937 jiwa. Nielsen

Lebih terperinci

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : SIESTIKA ARIMA ANGGRESTASI NPM. 0812010105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi lainnya. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan mampu. demikian pemasaran bisa luas dengan menggunakan saluran pemasaran, BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ekonomi dunia mengalami perubahan yang cepat selama dua dasawarsa terakhir. Jarak geografis dan budaya telah menciut dengan penggunaan pesawat super sonik, mesin faksimili,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 23% 16% 17% 19% 30,025 35,088 41,708 48,585 59,827

I. PENDAHULUAN 23% 16% 17% 19% 30,025 35,088 41,708 48,585 59,827 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan lagi di era globalisasi ini. Dimana era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan semakin hari semakin meningkat. Hal ini mendorong masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan tersebut melalui pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Mata Kuliah - Etika Periklanan- Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: Kajian Tentang Kasus-Kasus Iklan yang Berpotensi Melanggar EPI Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Sumber :

Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sitkom Tetangga Masa Gitu? Merupakan sitkom yang menampilkan kehidupan dua pasangan suami istri. Pasangan yang pertama sudah menikah sekitar 10 tahun,

Lebih terperinci

/12/ /01/2009. rating ini sangat tergantung

/12/ /01/2009. rating ini sangat tergantung Data Highlights Edisi ke-34 Juni 2009 Pemilu Mengangkat Popularitas Berita... 1 Reality Show Masih Kompetitif... 2 Opinion Bahasa & Ideologi TV... 3 Menuju Pengukuran Iklan Non-Klasik... 4 A2/M2 Three

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v vii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Kegunaan Penelitian...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

Riset Data Analisis Program TV

Riset Data Analisis Program TV Modul ke: Riset Data Analisis Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Riset Data Analisis Bagian research program bertugas menyajikan evaluasi realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi adalah salah satu industri bisnis yang paling kompetitif dan berkembang pesat saat ini. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi, preferensi dan penentuan posisi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Masalah yang akan dikomunikasikan yaitu mengenai media televisi. Pada masa sekarang media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun. Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45

Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun. Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45 KOPI - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), konsisten menjaga pertumbuhan pendapatan seiring performa bisnis unit yang solid. Demi memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri media, RUPST VIVA pada hari

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PROVIDER XL DI SURABAYA

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PROVIDER XL DI SURABAYA PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PROVIDER XL DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Diajukan oleh : Sukma

Lebih terperinci

AGBNielsen. Newsletter. Rekaman Suara KPK Menyeret Pemirsa ke Layar TV. Data Highlights. Metodologi TAM. Data Highlights

AGBNielsen. Newsletter. Rekaman Suara KPK Menyeret Pemirsa ke Layar TV. Data Highlights. Metodologi TAM. Data Highlights Edisi ke-39 November 2009 Rekaman Suara KPK Menyeret Pemirsa ke Layar TV... 1 Hiburan vs. Sinetron: Siapa Memenangkan Waktu Pemirsa?... 2 Lebih dari Sejuta Orang Menonton Pidato Presiden... 3 Events Workshop:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan arus globalisasi, telekomunikasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang tidak dapat dihindari untuk mencari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi 3G atau third-generation technology adalah sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang di adopsi dari

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 LOGO PT.TELKOMSEL

GAMBAR 1.1 LOGO PT.TELKOMSEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler terdepan di Indonesia yang menyediakan layanan dengan berbasis teknologi

Lebih terperinci

SOURCE. Mr. Alex Kumara (Founder and former Vice President Director TRANS TV).

SOURCE. Mr. Alex Kumara (Founder and former Vice President Director TRANS TV). SOURCE Mr. Alex Kumara (Founder and former Vice President Director TRANS TV). Mrs. Atiek Nur Wahyuni (Founder and former Sales and Marketing Director TRANS TV, Vice President Director TRANS 7). Mr. Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Arus modernisasi dan globalisasi tidak hanya melanda negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang. Modernisasi dan globalisasi ini berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat menjadikan industri telekomunikasi sebuah kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dewasa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi mengalami perubahan seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Semula komunikasi masyarakat hanya menggunakan

Lebih terperinci

KREATIVITAS PROGRAM TV BERDASARKAN RATING DAN SHARE

KREATIVITAS PROGRAM TV BERDASARKAN RATING DAN SHARE MODUL KE 10 KREATIVITAS PROGRAM TV BERDASARKAN RATING DAN SHARE Stasiun televisi membutuhkan rating sebagai mata uang yang berlaku umum, karena pemasang iklan sebagai pendapatan utama untuk kelangsungan

Lebih terperinci

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis. SIMCARD (KARTU HP) SIMCard (Kartu HP) merupakan chip yang berbentuk seperti kartu diletakkan di dalam handphone. SIMCard ini sering juga disebut dengan RUIM (Removable User Identity Module). Dengan kartu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini kompetisi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih saja. Dengan kenyataan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi pertumbuhannya yang amat tinggi. Dengan 220 juta penduduk Indonesia, dewasa ini baru ada sekitar 28 juta

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci