Nielsen Newsletter. EDISI Desember Data Highlights Timnas memenangkan 12 juta penonton TV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nielsen Newsletter. EDISI Desember Data Highlights Timnas memenangkan 12 juta penonton TV"

Transkripsi

1 Nielsen Newsletter EDISI Desember 2010 Data Highlights Timnas memenangkan 12 juta penonton TV Meskipun gagal memenangkan piala AFF (ASEAN Football Federation) Suzuki Cup 2010 pada Rabu malam (29/12), Tim Nasional (Timnas) Indonesia berhasil Memenangkan hati rakyat Indonesia, termasuk mata pemirsa TV. Dua pertandingan final antara Indonesia dan Malaysia ditonton oleh rata-rata 12 juta pemirsa TV (berusia di atas 5 tahun di 10 kota di Indonesia). Lebih dari sebelas juta orang (23,1 poin rating) menyaksikan pertandingan final putaran kedua Piala AFF Suzuki di TV. Jumlah ini lebih kecil dari pertandingan final putaran pertama di Kuala Lumpur tiga hari sebelumnya. Pada saat Tim Nasional Malaysia mengalahkan Timnas dengan skor 0-3, siaran langsung pertandingan Piala AFF Suzuki ditonton oleh 12,8 juta pemirsa atau setara dengan 26 poin rating. Jumlah ini merupakan kepemirsaan tertinggi yang dicapai selama AFF Suzuki Cup (1 sampai 29 Desember). Kebanggaan atas Timnas Indonesia telah berkontribusi pada kenaikan kepemirsaan olahraga, khususnya AFF Suzuki Cup. Selama Desember, sembilan dari sepuluh program yang paling banyak ditonton adalah olahraga. Selain pertandingan Piala AFF Suzuki yang mendominasi kepemirsaan tertinggi, siaran langsung World Boxing antara petinju Indonesia, Chris John, dengan Fernando Saucedo dari Argentina juga melampaui jumlah pemirsa yang diperoleh dari program reguler. Bagaimanapun, perolehan Piala AFF Suzuki jauh melampaui program sinetron. Top 10 Program, Stasiun TV Nasional Periode: 1-29 Desember 2010 Program Tipe Program Rata-rata Jumlah Penonton Rating (%) Share (%) AFF SCF:MALAYSIA VS INDONESI(L Sport:Match 12,859, AFF SC: PHILIPPI(L Sport:Match 12,446, AFF SCF: MALAYSI(L Sport:Match 11,449, AFF SC:PHILIPPINES VS INDONE(L Sport:Match 9,757, AFF SC: THAILAND(L Sport:Match 8,826, AFF SC:LAOS VS INDONESIA(L) Sport:Match 6,888, AFF SC: MALAYSIA(L Sport:Match 5,723, AFF SC:MALAYSIA VS VIETNAM(L) Sport:Match 4,385, TINJU DUNIA CHRIS JOHN VS FE(L Sport:Match 4,348,

2 AFF Memenangkan Penonton TV Sejak Babak Penyisihan Grup Kecintaan publik atas permainan sepak bola dan Piala AFF Suzuki telah mempengaruhi kepemirsaan televisi sejak babak penyisihan. Ketertarikan yang tinggi untuk Timnas terlihat dari jumlah pemirsa TV yang terus bertambah sejak pertandingan pertama, terutama saat Timnas Indonesia bermain. Walaupun jam siaran program olahraga di televisi menurun 19% pada bulan Desember (sampai dengan 19 Desember) menjadi 291 jam 44 menit di stasiun TV nasional dibandingkan bulan sebelumnya, waktu yang dihabiskan untuk menonton program olahraga naik lebih dari dua kali lipat menjadi 5 jam di bulan Desember. Mereka menghabiskan total tiga-perempat jam untuk menonton siaran langsung AFF Suzuki Cup selama babak penyisihan dan semi-final. Dibandingkan dengan tahun 2008, jumlah pemirsa AFF Suzuki Cup di tahun 2010 lima kali lebih besar dengan rata-rata 8,1 juta pemirsa atau rata-rata 16,5 poin rating. Jumlah tersebut jauh melampaui pencapaian tertinggi pada siaran langsung Piala Dunia 2010 (Argentina vs. Jerman) dengan perolehan 5,8 juta pemirsa atau 11,8 poin rating. Jumlah ini bahkan jauh lebih tinggi daripada rata-rata jumlah penonton, 3,2 juta orang (6,5 poin rating), yang bisa diperoleh program reguler pada jam tayang utama (19.00 sampai 21.00). Rata-rata Jumlah Penonton (dalam juta) vs. Rating RCTI Periode: 1-19 Desember ,446 14, , , , , , , ,000 8,000 6,000 4,000 2, MALAYSIA(L) LAOS VS INDONESIA(L) THAILAND(L) MALAYSIA VS VIETNAM(L) PHILIPPINES VS INDONE(L) PHILIPPI(L) Average number of audience (in million) Rating (in %) Keberhasilan Timnas memenangkan babak awal penyisihan grup berhasil pula mengundang minat pemirsa televisi untuk terus menerus menyaksikan penampilan mereka. Penonton siaran langsung pertandingan AFF terus beranjak naik sejak pertandingan Indonesia melawan Malaysia di awal babak penyisihan grup dengan perolehan tertinggi pada laga semifinal putaran kedua antara Indonesia dengan Filipina, yaitu mencapai lebih dari 12 juta penonton. Jumlah ini lebih banyak 117% dibandingkan dengan jumlah penonton laga pertama antara Indonesia dan Malaysia yang hanya 5,7 juta orang. Seiring bertambahnya jumlah penonton, loyalitas penonton menyaksikan pertandingan demi pertandingan Timnas juga meningkat. Loyalitas ini terukur dari tingginya jumlah penonton yang bertahan menyaksikan pertandingan dalam durasi tertentu. Sebanyak 77% dari total penonton menyaksikan laga pertama babak penyisihan grup selama minimal setengah dari total durasi tayang atau 1 jam 16 menit dari total 2 jam 32 menit. Loyalitas penonton tertinggi diperoleh pada putaran kedua babak semifinal dengan 85% dari total penonton bertahan di depan televisi minimal 1 jam 24 menit

3 Loyalitas (>50%)* Penonton Siaran Langsung AFF 2010 Periode: 1-19 Desember % 77% 77% 81% 81% 57% MALAYSIA(L) : 2hrs:32min LAOS VS INDONESIA(L) : 2hrs:30min THAILAND(L) : 2hrs:36min MALAYSIA VS VIETNAM(L) : 2hrs:17min PHILIPPINES VS INDONE(L) : 2hrs:41min PHILIPPI(L) : 2hrs:47min Loyalty % [>=50%] *Persentase jumlah penonton yang menyaksikan program TV minimal setengah atau 50% dari total durasi program. Perempuan Mendadak Gila Bola Sampai dengan babak semi-final, pemirsa dari pertandingan siaran langsung AFF Suzuki Cup didominasi oleh laki-laki, berusia tahun dan diatas 40 tahun dari kelas menengah ke bawah (dengan pengeluaran rutin bulanan rumah tangga di bawah Rp 1,75 juta). Namun, perempuan juga antusias untuk menyaksikan Timnas Indonesia bermain untuk memperebutkan gelar juara. Perbincangan di kalangan perempuan tentang beberapa pemain nasional dan asing tampaknya menarik perhatian mereka untuk turut menonton laga mereka. Selama siaran langsung babak penyisihan dan semi-final, kepemirsaan tertinggi di antara perempuan tampak di kelompok usia tahun dengan rata-rata sebesar 865 ribu orang (15,9 poin rating). Perempuan mendadak tergila-gila pada sepakbola dengan berhasilnya Timnas Indonesia memenangkan pertandingan demi pertandingan hingga semifinal. Perolehan penonton perempuan usia terbesar selama pertandingan semifinal antara Indonesia dan Filipina, di kedua putaran, dengan rata-rata 1,2 juta orang atau 23,3 poin rating. Angka ini jauh lebih tinggi daripada pemirsa laki-laki pada kelompok usia yang sama (1 juta orang atau 19,8 poin rating). Di antara perempuan usia yang menonton setiap pertandingan dari babak penyisihan hingga semi-final putaran pertama, hampir 1,3 juta di antaranya (35,5 poin rating) menyaksikan semi-final putaran kedua.* 3

4 Data Highlights Program Promo: Apakah Efektif? Seperti halnya iklan produk, iklan program yang dikenal juga dengan istilah promo program juga bertujuan untuk memancing penonton agar menyaksikan program yang akan tayang. Umumnya semakin mendekati hari penayangan, promo program gencar disiarkan. Namun apakah penayangan promo program ini berhasil menarik perhatian penonton, paling tidak untuk menyaksikan episode perdana? Berikut adalah beberapa program baru di akhir November dan selama Desember yang tercatat paling gencar mempromosikan diri: Top Program Promo of New Program by Number of Spot Period: 1 November 22 December, 2010 Program Tipe Program Jumlah Spot* TITIP RINDU Series:Drama 975 PEJANTAN CANTIK Series:Drama 757 TAXI SEASON 2 Series:Drama 495 PETIR EXPRESS Entertainment:Game Show 445 DEG - DEGAN Entertainment:Reality Show 287 *tidak semua program berpromosi sejak 1 November Sepanjang November-Desember, Titip Rindu adalah program baru yang paling banyak beriklan. Dengan promosi, program ini terbukti efektif menjangkau orang yang sebelumnya telah terpapar promo program. Di segmen penonton usia 5 tahun ke atas yang telah terpapar promo programnya, dengan 621 spot yang tayang selama tiga minggu, Titip Rindu episode perdana (13/12) memperoleh rating sebesar 3,4 atau lebih tinggi 23% dari perolehan rating di kelompok penonton usia 5 tahun ke atas. Sebanyak 354 spot ditayangkan seminggu pasca-tayangan perdana. Sementara itu, dengan telah menayangkan 541 spot promo program selama November hingga tayang pertama kali (6/12), Pejantan Cantik juga sangat efektif menjangkau penonton yang sebelumnya telah melihat promo program tersebut. Di kelompok penonton ini, Pejantan Cantik meraih rating sebesar 3,6 atau lebih tinggi 32% dari perolehan rating penonton usia 5+ pada episode perdananya. Sesudahnya, Pejantan Cantik menayangkan 216 spot hingga 22 Desember. Program Taxi Season 2 bahkan jauh sangat efektif menjangkau penonton yang telah terpapar promo program. Dengan hanya menempatkan 125 spot promo pada sejumlah program yang populer, baik program anak, sinetron, berita, infotainment bahkan religi, selama lima hari menjelang tayang perdana (29/11), Taxi Season 2 berhasil meraih 4 poin rating di segmen penonton yang telah terpapar promo program. Perolehan ini lebih besar 89% daripada perolehan di segmen penonton usia 5+. Pasca-episode pertamanya, Taxi Season 2 bahkan jauh lebih gencar beriklan, sehingga total jumlah spot promo yang tayang hingga 22 Desember mencapai 495 spot. Sementara itu, saat tayang perdana (13/12), Petir Express telah menempatkan 348 spot promo selama hampir tiga minggu. Dengan dukungan promo program tersebut, Petir Express episode perdana meraih 1,7 poin rating di segmen penonton yang terpapar promo atau lebih besar 46% daripada perolehannya di kelompok usia 5+. Pascatayangan perdananya, total jumlah spot promonya sejak November hingga 22 Desember sebesar 445 spot. Dengan waktu promosi kurang dari dua minggu (211 spot), program perdana Deg-Degan (15/12) pun secara efektif menjangkau penonton yang telah terpapar promo program. Program ini memperoleh 2 poin rating di segmen penonton yang terpapar promo atau lebih besar 61% dibandingkan perolehan di penonton usia 5+. Pasca tayang perdana, Deg- Degan menambah 76 spot promo program. Rating Program Baru dengan Jumlah Promo Program Terbanyak 4

5 Periode: November 22 Desember, 2010 Target Pemirsa: Usia 5+ vs. Usia 5+ yang menonton promo program sebelum episode perdana TITIP RINDU PEJANTAN CANTIK TAXI SEASON 2 PETIR EXPRESS DEG - DEGAN All people 5+ All people 5+ who watched the program promo before the 1st episode Fakta di atas juga menunjukkan bahwa promo program sedikit banyak telah mengundang orang untuk menyaksikan sebuah program baru, paling tidak pada episode pertamanya. Rentang waktu promosi juga tampaknya menentukan keberhasilan raihan penonton suatu program baru. Dari program-program di atas, program dengan rentang waktu promosi yang lebih pendek, terlihat jauh lebih efektif menjaring penontonnya dibandingkan dengan yang rentang waktu promosinya yang lebih panjang. Namun tentunya, penempatan promo pada progam yang tepat turut berpengaruh pada keberhasilan promo tersebut.* IKLAN PRODUK PALING DITONTON DI DESEMBER 2010 PRODUK GRP JUMLAH SPOT CLEAR - SHAMPOO 6, AXIS - GSM SIM CARD 3, TELKOMSEL KARTU AS - SIM CARD 3, EXCELCOMINDO XL - GSM CARD 3, INDOMIE - INSTANT NOODLE 2, Desember 2010, Usia 5+, TV Komersial, GRP (Gross Rating Points) dalam %, hanya produk komersial 5

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Nielsen Newsletter EDISI 4 30 April 2010 Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Kalau Anda berpikir sinetron atau reality show masih menjadi program yang paling banyak ditonton, mungkin Anda perlu

Lebih terperinci

Data Highlights Piala Dunia Melipatgandakan Penonton TV

Data Highlights Piala Dunia Melipatgandakan Penonton TV Nielsen Newsletter EDISI 6 29 Juni 2010 Data Highlights Piala Dunia Melipatgandakan Penonton TV Piala Dunia adalah milik semua bangsa, termasuk Indonesia, meski tim nasionalnya tidak bermain pada pesta

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Belanja iklan media melonjak 23% hingga mencapai hampir Rp 60 triliun EDISI JANUARI 2011

Nielsen Newsletter. Belanja iklan media melonjak 23% hingga mencapai hampir Rp 60 triliun EDISI JANUARI 2011 Nielsen Newsletter EDISI 13 31 JANUARI 2011 Data Highlights Belanja Iklan Media Naik 23 Persen 2010 adalah tahun yang luar biasa untuk industri periklanan dengan belanja iklan media melonjak 23% dari tahun

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 2 Februari 2010 Data Highlights Berita dan Sinetron: Tambah Jam Tayang, Tambah Ditonton Rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) DPR mengenai kasus Bank Century dan persidangan Antasari

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. EDISI Agustus Data Highlights Potensi Penonton TV Bertambah 8% di Bulan Ramadhan

Nielsen Newsletter. EDISI Agustus Data Highlights Potensi Penonton TV Bertambah 8% di Bulan Ramadhan Nielsen Newsletter EDISI 20 26 Agustus 2011 Data Highlights Potensi Penonton TV Bertambah 8% di Bulan Ramadhan Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadhan tahun ini pun mendongkrak jumlah pemirsa televisi.

Lebih terperinci

Banjarmasin

Banjarmasin Nielsen Newsletter EDISI 9 30 September 2010 Data Highlights Penonton TV Berkurang 16% Saat Lebaran Seiring melonjaknya arus mudik Lebaran di kota-kota besar, potensi pemirsa televisi pun menurun. Saat

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 3 Maret, 2010 Data Highlights Kendali di Tangan Para Lansia Semakin bertambah umur, porsi menonton televisi pun kelihatannya semakin besar. Dibandingkan pemirsa anak-anak dan

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. EDISI 8 30 Agustus Data Highlights Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan

Nielsen Newsletter. EDISI 8 30 Agustus Data Highlights Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan Nielsen Newsletter Data Highlights Tambahan 21% Penonton di Bulan Ramadhan EDISI 8 30 Agustus 2010 Kebiasaan menonton TV berubah saat bulan puasa tiba. Di awal bulan Ramadhan (11-22 Agustus 2010) ini,

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Dalam tiga tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah menguat dari 12,8% menjadi 13,5% EDISI Mei 2011

Nielsen Newsletter. Dalam tiga tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah menguat dari 12,8% menjadi 13,5% EDISI Mei 2011 Nielsen Newsletter EDISI 17 31 Mei 2011 Potensi Penonton TV dari Kelas Menengah Naik Menjadi 13,5% Dalam tiga tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah (yang pengeluaran bulanan rumahtangganya

Lebih terperinci

FWC PRA:INDONESIA VS BA(L SCTV Sport:Match 2,328, FWC PRA:I.R.IRAN VS IND(L SCTV Sport:Match 1,749,

FWC PRA:INDONESIA VS BA(L SCTV Sport:Match 2,328, FWC PRA:I.R.IRAN VS IND(L SCTV Sport:Match 1,749, Nielsen Newsletter EDISI 21 29 September 2011 Data Highlights Tayangan Pra-Piala Dunia Raih 2,3 Juta Penonton Olahraga Siaran langsung pertandingan Pra-Piala Dunia antara Indonesia dengan Bahrain pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang modern, maka kebutuhan akan teknologi dan informasipun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

Data Highlights Potensi Penonton Anak Naik 17%

Data Highlights Potensi Penonton Anak Naik 17% Nielsen Newsletter Data Highlights Potensi Penonton Anak Naik 17% EDISI 18 30 Juni 2011 Dalam enam bulan terakhir, jumlah pemirsa anak (5-14 tahun) meningkat 17%, terutama sejak bulan Februari. Potensi

Lebih terperinci

4,000. Avg number of viewer in thousand 3,500 3,000 2,500 2,000 1,442 1,350 1,500 1,000

4,000. Avg number of viewer in thousand 3,500 3,000 2,500 2,000 1,442 1,350 1,500 1,000 Nielsen Newsletter EDISI 19 29 Juli 2011 Data Highlights Ajang Unjuk Bakat, Animasi dan Acara Religi Tuai Kepemirsaan TV tidak banyak berubah pada kwartal kedua tahun 2011, di mana jumlah pemirsa hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program siaran langsung UEFA Champions League di SCTV, merupakan sebuah tayangan pertandingan langsung antara tim tim sepak bola terbaik di Eropa. UEFA Champions League

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Prestasi Tertinggi (SEMPRIT) pun mengatakan, Pria, wanita, tua, muda

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Prestasi Tertinggi (SEMPRIT) pun mengatakan, Pria, wanita, tua, muda 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permainan sepak bola adalah salah satu olahraga yang mendapat banyak sorotan di negeri ini. Pencinta sepak bola terdiri dari beragam umur dan kalangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi yang pesat, indonesia tidak terlepas dari arus informasi global yang diperlukan untuk mengetahui fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

NEWSLETTER. We re on the Web! Data Highlight. NEWSLETTER p.1. Edisi ini: Data Highlight. Prime Time = Sinetron? Benarkah?

NEWSLETTER. We re on the Web!  Data Highlight. NEWSLETTER p.1. Edisi ini: Data Highlight. Prime Time = Sinetron? Benarkah? NEWSLETTER Edisi ini: Prime Time = Sinetron? Benarkah? Ketika Televisi Bersaing di Tingkat Lokal Simulasi Sederhana untuk Merencanakan Kampanye Arianna Customer Experience Survey Jadwal Training Arianna

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis. Warga Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis. Warga Negara BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah S-O-R (Stimulus Organism - Response) merupakan proses di mana stimulus memberikan pesan, lalu organism menerima atau tidak pesan yang diberikan lalu baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. SCTV menghadirkan program EAT BULAGA INDONESIA yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. SCTV menghadirkan program EAT BULAGA INDONESIA yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SCTV menghadirkan program EAT BULAGA INDONESIA yang di tayangkan setiap hari senin-sabtu pukul 14.30 WIB, yang di bawakan oleh host yang sangat lucu dan menarik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini, media televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, media televisi juga tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik saat ini baru menunjukan kegiatan komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik saat ini baru menunjukan kegiatan komunikasi massa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita mengenai politik, kriminal, bencana sampai dengan berita olahraga seringkali mengisi media baik cetak maupun elektronik. Hadirnya media cetak maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah salah satu alat media penyiaran yang ditampilkan secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan mudah untuk para penonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TVRI (Televisi Republik Indonesia) merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia. TVRI berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962. TVRI dahulunya merupakan media perpanjangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

AGBNielsen. Newsletter. Pemirsa Tonton Berita Wafatnya Soeharto. Data Highlight. Metodologi TAM Jumat, 15 & 29 Feb 2008 dari sampai 17.

AGBNielsen. Newsletter. Pemirsa Tonton Berita Wafatnya Soeharto. Data Highlight. Metodologi TAM Jumat, 15 & 29 Feb 2008 dari sampai 17. Data Highlights Edisi ke-18 Februari 2008 Pemirsa Tonton Berita Wafatnya Soeharto... 1 Program Lokal Menarik Segmen Pemirsa yang Beda di Semarang & Yogyakarta... 2 Telebus Survey Wave 5: Sinetron Remaja

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Masalah yang akan dikomunikasikan yaitu mengenai media televisi. Pada masa sekarang media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang semakin pesat dengan perkembangan tekhnologi yang semakin dinamis, dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun televisi berlangganan merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

AGBNielsen. Newsletter. Metodologi TAM Senin, 6 & 20 Apr 2009 dari sampai Data Highlights. Client s Update

AGBNielsen. Newsletter. Metodologi TAM Senin, 6 & 20 Apr 2009 dari sampai Data Highlights. Client s Update Data Highlights Edisi ke-31 Maret 2009 CPRP, Mata Uang yang Layak. Anda Yakin??... 1 Three-screen Circus: Defi nisi-ulang Kepemirsaan TV Asia dalam Dunia Digital... 2 Iklan Produk Paling Ditonton di Februari...

Lebih terperinci

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013

TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013 TURNAMEN BADMINTON MAASTRICHT-MIRIAM HABIBIE CUP 2013 KETENTUAN TURNAMEN Ketentuan umum Dalam Ketentuan Turnamen ini yang dimaksud dengan: 1. Turnamen adalah pertandingan bulutangkis beregu Maastricht-Miriam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dibidang penyiaran khususnya televisi merupakan salah satu dari sekian banyak perkembangan teknologi yang sampai saat ini terus berkembang,

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV 54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era informasi ini media massa menjadi salah satu alat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Media massa merupakan salah satu jenis komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin berkembang pesat. Apalagi teknologi kini sudah sebagai salah satu kebutuhan bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB III Analisa Masalah

BAB III Analisa Masalah BAB III Analisa Masalah 3.1. Analisa SWOT 3.1.1. Strength Kekuatan pada film pendek ini adalah yang membedakannya dengan kampanye biasa. Bila pada kampanye biasa, informan menyampaikan pesan secara langsung,

Lebih terperinci

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA by ADVENT TAMBUN www.kursusspanyol.com 1 Ide dasar Memanfaatkan realitas aktual sebagai material pelajaran matematika bagi murid-murid SD. Sepakbola adalah olahraga yang paling

Lebih terperinci

TEMA LAPORAN SKRIPSI

TEMA LAPORAN SKRIPSI TEMA LAPORAN SKRIPSI ANALISA PROGRAM RESEARCH & DEVELOPMENT DEPARTMENT RCTI TERHADAP PROGRAM BERITA TELEVISI SEPUTAR INDONESIA PERIODE 2010 (PENDEKATAN STUDI KASUS) TRANSKIP PERTANYAAN WAWANCARA GROUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui  . BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya

Lebih terperinci

BRONZE MEDAL FOR PSSGOETTINGEN

BRONZE MEDAL FOR PSSGOETTINGEN BRONZE MEDAL FOR PSSGOETTINGEN Oleh: Rangga Handika Perjalanan Tim PSSGoettingen (Persatuan Sepak bola Seluruh Goettingen) 2013 tidak bisa dikatakan panjang tetapi tidak bisa dikatakan juga pendek. Tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau secara lisan, terikat oleh ruang dan waktu, sehingga situasi pengungkapannya

BAB I PENDAHULUAN. atau secara lisan, terikat oleh ruang dan waktu, sehingga situasi pengungkapannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari kegiatan berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi media penyampaian informasi yang paling digemari oleh masyarakat. Melalui televisi, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga pendidikan

Lebih terperinci

KREATIVITAS PROGRAM TV BERDASARKAN RATING DAN SHARE

KREATIVITAS PROGRAM TV BERDASARKAN RATING DAN SHARE MODUL KE 10 KREATIVITAS PROGRAM TV BERDASARKAN RATING DAN SHARE Stasiun televisi membutuhkan rating sebagai mata uang yang berlaku umum, karena pemasang iklan sebagai pendapatan utama untuk kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya era globalisasi di indonesia ini membuat pemikiran masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan terlihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. waktu memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlombalomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan media yang semakin pesat serta seiring berjalannya waktu memaksakan media industri hiburan khususnya media televisi berlombalomba untuk menyajikan program-program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman ini dunia serasa sempit berkat adanya media massa. Media massa mampu mengantarkan informasi bagi semua orang di belahan bumi mana pun tanpa butuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi kini telah menjadi salah satu bagian yang penting dalam keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya pun dilakukan sambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Terpaan Iklan Spot dan Sponsorship, dan Brand Awareness WeChat terhadap Sikap pada Merek WeChat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan semakin hari semakin meningkat. Hal ini mendorong masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan tersebut melalui pemanfaatan

Lebih terperinci

ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN

ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN Nama : Coniesya Mutiara Fajrina NIM : 105020204111003 Kelas : BA ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN Anggaran komunikasi pemasaran merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN TEKNIS LIGA PPIA 2013

PERATURAN UMUM DAN TEKNIS LIGA PPIA 2013 I. Tempat dan Waktu Pertandingan Tempat : UQ Softball Diamond, St Lucia Waktu Pertandingan : Sabtu dan/atau Minggu, 23 March June 2013 Jam Pertandingan : 10.30 AM II. Peraturan Teknis Liga PPIA 2013 A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan. dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah salah satu media komunikasi massa yang menyajikan berbagai tayangan baik informasi maupun hiburan dalam memenuhi kebutuhan pemirsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 100 Pengguna Radio, Televisi, dan Surat. kabar. Radio Televisi Surat kabar/ Majalah Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 100 Pengguna Radio, Televisi, dan Surat. kabar. Radio Televisi Surat kabar/ Majalah Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa di Indonesia khususnya televisi mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Di Indonesia, televisi merupakan media komunikasi massa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu aktifitas tubuh tidak hanya jasmani tetapi juga rohani. Olahraga sudah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat. Kegiatan ini biasanya

Lebih terperinci

BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV

BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

Riset Data Analisis Program TV

Riset Data Analisis Program TV Modul ke: Riset Data Analisis Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Riset Data Analisis Bagian research program bertugas menyajikan evaluasi realitas

Lebih terperinci

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015

HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 HASIL SURVEY INDEKS KUALITAS PROGRAM SIARAN TV Periode Maret-April 2015 PENDAHULUAN: MENGAPA KPI MEMBUAT INDEKS KUALITAS PROGRAM ACARA TELEVISI? Salah satu tugas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aspek positif dari modernitas zaman adalah berkembangnya teknologi dan media informasi dewasa ini.media itu dapat berupa media cetak, elektronik, audio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV Disusun oleh : Virgo Manggala D1409048 TUGAS AKHIR Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci