KERAJAAN-KERAJAAN DUNIA DALAM KALENDER ILAHI Jefry Lakoy

Transkripsi

1 KERAJAAN-KERAJAAN DUNIA DALAM KALENDER ILAHI Jefry Lakoy ABSTRACT: People are basically requires a lot of answers to the problems of the world, both those concerning race, community, family, or yourself. Addressing the matter, it should be understood that only God Almighty knows that can reveal the meaning of all things, whether visible or invisible. In spite of God's people will not be able to understand it entirely. In Deuteronomy 29: 29 affirm by this sentence there were limits set by God and the purpose of His statement. There are things that are kept for himself, were the things which He revealed through His revelation is that His people obey them. Therefore, when people will understand the circumstances of this world, he had to go back to the Bible, because that's where God reveals things that need to be known by man. As Creator, God has put this world in His eternal plan, and He is the lead, controlling the history of nations toward the future, toward the top of world history. Key words: Kingdom, Prophecy, Dream Abstrak: Manusia pada dasarnya memerlukan banyak jawaban terhadap masalah-masalah dunia, baik yang menyangkut bangsa, masyarakat, keluarga, maupun diri sendiri. menyikapi hal tersebut, haruslah dimengerti bahwa hanya Allah yang Maha tahu yang dapat mengungkap makna dari semua hal, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Terlepas dari Allah manusia tidak akan dapat memahaminya secara utuh. Ulangan 29:29 menegaskan bahwa ada batasan-batasan yang ditetapkan oleh Allah serta tujuan dari dalam penyataan-nya. Ada hal-hal yang disimpan bagi diri-nya, sedang hal-hal yang Ia nyatakan melalui wahyu-nya adalah agar umat-nya menaatinya. Oleh karena itu, apabila manusia mau memahami situasi-situasi dari dunia ini, ia harus kembali kepada Alkitab, karena disanalah Allah mengungkapkan hal-hal yang perlu diketahui oleh manusia. Sebagai Pencipta, Allah telah menaruh dunia ini dalam rencana-nya yang kekal, dan Ialah yang memimpin, mengendalikan sejarah bangsa-bangsa menuju masa depan, menuju puncak sejarah dunia. Kata kunci: Kerajaan, Nubuat, Mimpi Pendahuluan Daniel pasal tujuh secara tegas mengemukakan serentetan nubuatan mengenai situasi dunia pada zaman akhir. Nubuatannubuatan tersebut telah disingkapkan Allah kepada Daniel di Babel dalam masa pembuangan. Dalam kitab Daniel, sejarah pembuangan umat Yehuda ke tanah Babel diceriterakan pada awal kitab ini. Itulah pengalaman yang pahit yang dituai oleh Kerajaan Selatan, yaitu Yehuda, akibat ketidaktaatan serta pemberontakan mereka kepada Tuhan selama bertahun-tahun (Donald K. Campbell 1977, 7). Selama dua puluh tiga tahun (Yer 25: 3). Yeremia yang saat itu adalah sebagai nabi Allah memperingatkan baik raja, maupun seluruh penduduk Yerusalem, agar bertobat dari kedegilan hati serta jalan hidup mereka yang sia-sia. Namun karena penolakan mereka terhadap suara Tuhan, maka pada akhirnya hukuman Allah tidak dapat terelakkan, yaitu dengan dibuangnya mereka kedalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, dan harus menjalani penawanan di sana selama masa yang ditetapkan oleh Tuhan, yaitu tujuh puluh tahun (Yer 25:11). P. E. Burroughs menulis dalam bukunya Iktisar Sejarah Alkitab menyinggung tentang sebab-sebab pembuangan bangsa Yahuda ke Babel sebagai berikut: Sebab-sebab pembuangan ini ialah dosa dan kedurhakaan seluruh rakyat Yahuda beserta raja-rajanya. Kelemahan dan kebimbangan raja-raja itu dalam menyelesaikan soal-soal politik dan semangat yang bernyala-nyala dalam penaklukkan yang timbul di Timur jauh mengakibatkan hukuman itu datang segera, tetapi sebab-sebab yang

2 sesungguhnya ialah maksud Tuhan untuk menghukum dosa dan kelalaian akan iman dan untuk memberi tata tertib atau disiplin kepada kaumnya yang keras hati itu (P.E.Burroughs 1974, 56). Melalui pembuangan ini, bangsa Yehuda (Israel Selatan) dipaksa memasuki suatu babak baru dalam sejarahnya yaitu periode tanpa kerajaan. Suatu periode yang mana akan berlangsung sejak pembuangan ke Babel sampai dengan kedatangan Kristus pada kali yang kedua. Kenyataan pahit ini mengindikasikan bahwa pemegang peranan utama dalam panggung sejarah dunia selama masa itu diserahkan kedalam tangan bangsabangsa kafir (bangsa-bangsa non Yahudi). Itulah kerajaan-kerajaan dunia yang diperlihatkan Allah kepada Daniel, kerajaankerajaan mana merupakan inti pembahasan dalam tulisan ini. Diperlihatkan Melalui Mimpi Alkitab menjelaskan bahwa Allah memakai berbagai cara dalam menyampaikan maksud-nya. Ayat satu menjelaskan bahwa situasi dunia yang ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan dunia, diperlihatkan kepada Daniel melalui mimpi di waktu malam, di tempat tidurnya. Suatu pernyataan yang menarik dikemukakan dalam Ayub 33:14-16, berbunyi sebagai berikut: Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan di waktu malam, bila orang 51 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran. Penulis Ibrani menegaskan bahwa pada zaman Perjanjian Lama Allah telah memakai berbagai cara untuk mengkomunikasikan maksud dan rencana-nya kepada manusia. Dalam konteks Daniel pasal tujuh ini, Allah menggunakan mimpi di waktu malam untuk membukakan kenyataan-kenyataan yang bakal datang yang ditandai dengan peristiwaperistiwa besar yang mewarnai sejarah dunia kepada hambanya, Daniel. Mimpi menujuk kepada keadaan ia sedang tidur, sedangkan penglihatan adalah apa yang dilihatnya melalui mimpinya. Cukup menarik karena bertahun-tahun sesudah Daniel menafsirkan mimpi Nebukadnezar (Dan. 2), ia sendiri bermimpi seperti yang dicatatnya dalam pasal tujuh ini. Apabila disimak kedua mimpi tersebut saling berhubungan, karena dalam mimpi keduanya melihat kerajaankerajaan dunia yang sama, walaupun dalam simbol-simbol yang berbeda. Kerajaankerajaan dunia tersebut bangkit dan dengan kuasa masing-masing memainkan peranan dalam mewarnai sejarah dunia, namun bersifat temporal, karena pada puncaknya berakhir dengan akhir yang mutlak. Sesudah itu Allah mendirikan kerajaan-nya di bumi, yang dibawa oleh Anak Manusia (Dan. 7: 13, 27), seperti disimbolkan sebagai batu dalam mimpi Nebukadnezar (Dan. 2:34-35, 44-45), terungkit tanpa bantuan manusia, menimpa

3 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi dan menghancurkan semua kerajaan manusia, kemudian memenuhi seluruh dunia, kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak musnah. Waktu Penglihatan Dinyatakan Dalam ayat 1 juga dijelaskan bahwa penglihatan yang dinyatakan kepada Daniel terjadi pada tahun pertama dari pemerintahan Belsyazar, raja Babel. Nama raja ini mengingatkan bahwa dialah raja yang terakhir dari dinasti kerajaan Babilonia (Dan. 5), sebelum tiba masa transisi, yaitu masa peralihan kekuasaan dari kerajaan Babilonia kepada kerajaan kedua. Menurut Dwight Pentecost, pemerintahan Belsyazar terjadi pada tahun 553 SM, dan ketika itu Daniel berumur 68 tahun, yaitu 52 tahun sesudah ia diangkut ke dalam pembuangan (605 SM), saat itu usianya masih remaja, sekitar 16 tahun (J. Dwight Pentecost 1985, 1349). Ryrie menambahkan bahwa tahun 535 SM adalah tahun pertama dalam pemerintahan Belsyazar, 14 tahun sebelum jatuhnya kerajaan Babilonia yang digambarkan dalam pasal 5 (Ryrie Study Bible, 1314). Pada ayat yang kedua, dinyatakan bahwa Daniel merasa berkewajiban untuk menuliskan penglihatan-penglihatan tersebut, agar terpelihara bagi generasi berikut, yang akan melihat segala sesuatu dari nubuatan tersebut dipenuhi. Gambaran-gambaran Awal Dalam ayat 2 dan 3, disebutkan beberapa ungkapan yang dipakai oleh Daniel, ketika ia melihat munculnya kerajaan-kerajaan dunia itu. Ungkapan-ungkapan tersebut adalah: keempat mata angin dari langit menggoncangkan laut besar, keempat binatang, dan yang satu berbeda dengan yang lain. Angin dapat diterjemahkan dengan roh-roh dalam hal ini dimaksudkan malaikat-malaikat. Di beberapa tempat dalam Alkitab penggunaan kata ini menunjuk kepada tindakan-tindakan providensial Allah dalam hubungan dengan manusia melalui malaikatmalaikat (Yer 23:19; 49:36; 51:1; Zakh 6:1-6; 7:14; Wah 7:1-3) (J.D.Pentecost, 1350). Laut Besar dalam Alkitab selalu menunjuk kepada Laut Tengah (Bil 34:6-7; Yos 1:4; 9:1; 15:12, 47; 23:4; Yeh 47:10, 15, 20; 48:28). Jadi visi atau penglihatan Daniel ini secara spesifik berhubungan dengan dunia Laut Tengah (Pentecost Daniel, 1350). Merrill P. Unger menambahkan bahwa selain maksudnya secara harafiah Laut Tengah, tetapi bisa juga berarti bangsa-bangsa yang bergerak di bawah kuasa demon (Merrill P. Unger 1975, 389). Komentar tersebut memiliki dasar Biblika, karena dibagian Alkitab yang lain berkata: Semua air yang telah kau lihat dimana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa (Why 17:15). Keempat binatang itu adalah keempat kerajaan, yang akan muncul dari dalam bumi sesuai dengan 52

4 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi penjelasan yang diberikan kepada Daniel sendiri (7:17; bdg 2: 36-43). Binatangbinatang itu berbeda satu dengan yang lain, menunjuk kepada semangat dan kecakapan yang berbeda-beda dari masing-masing kerajaan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa masing-masing kerajaan memiliki kuasa yang berpengaruh secara luar biasa seperti tiupan angin yang menggoncangkan. Itulah gambaran dari keadaan di waktu rajaraja berperang, penuh dengan keributan dan kekerasan, demikian komentar Matthew Henry (Matthew Henry 1977, 1094). raja Babel menerumit tulang-tulangnya (Yeremia 4:7; 49:22; 50:17). Babilonia pada zamannya dikenal sebagai suatu kerajaan yang besar dan jaya, yang kuasa dan pengaruhnya meliputi seluruh dunia, yang mana sungguh seperti singa, raja segala binatang, dan bersayap seperti burung rajawali, raja segala burung (John F. Walvoord 1978, 66). Walvoord menggambarkan pengaruh kekuasaan dan kemasyhuran yang begitu cepat dari raja Nebukadnezar, sebagai berikut : Kerajaan Kesatu: Babilonia Dalam ayat 4, dikatakan: Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali, Para penafsir sependapat bahwa kerajaan yang digambarkan seperti seekor singa adalah menunjuk kepada Babilonia, yaitu kerajaan yang muncul pada tahun SM. Diwaktu Yeremia menubuatkan tentang kehancuran yang akan menimpa kota Yerusalem oleh Nebukadnezar, ia berkata: Singa telah bangkit dari belukar, pemusnah bangsa-bangsa telah berangkat, telah keluar dari tempatnya; sesungguhnya ia naik terbang seperti burung rajawali, melayang dan mengembangkan sayapnya ke atas Bozra; Israel adalah seperti domba yang dicerai-beraikan dihalaukan oleh singasinga. Mula-mula raja Asyur memakan dia, dan sekarang pada akhirnya Nebukadnezar, 53 Nebukadnezar, raja Babilonia secara cepat mendapat kesempatan untuk berkuasa memimpin apa yang dikenal dalam sejarah sekuler sebagai kerajaan Neo Babilonia. Ayahnya Nebopolassar telah mendirikan kerajaan itu pada tahun 625 SM. Anaknya Nebukadnezar telah memperoleh suatu kemenangan yang termasyhur terhadap Necho dari Mesir di Charchemish pada tahun 605 SM, dan dalam proses dari kemenangannya telah mengalahkan dan kemudian menghancurkan Yerusalem dan membawa banyak orang Yahudi sebagai tawanan (John F. Walvoord, 54). Sangat menarik, bahwa simbol nasional dari Babilonia adalah singa yang bersayap, dan banyak patung-patung yang serupa ditemukan dalam reruntuhaan kota purbakala (Campbell, 81). Sayap burung rajawali adalah juga melambangkan kecepatan menang dari suatu kerajaan yang kuat dan galak.

5 Dengan demikian kerajaan Babilonia dengan rajanya, Nebukadnezar, yang kuat dan galak, diberikan kehormatan oleh Allah, dan ditempatkan sebagai kerajaan pertama dalam suatu permulaan zaman baru, yang disebut oleh Tuhan Yesus, zaman bangsa-bangsa (Luk 21:24). Penempatan kerajaan Babilonia pada babak awal dari zaman bangsa-bangsa, adalah seperti yang diucapkan oleh Daniel di hadapan raja Nebukadnezar melalui perkataanperkataan sebagai berikut: Ya Tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan, dan kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah diserahkannya anak-anak manusia, dimana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burungburung di udara, dan yang dibuatnya menjadi kuasa atas semuanya itu - tuankulah kepala dari emas itu (Dan 2:37-38). Perubahan yang Dramatis Dalam ayat 4b Daniel menulis, aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut, dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. Perubahan yang digambarkan di sini adalah dari yang ditinggikan menjadi yang direndahkan, dan kesan selanjutnya adalah bahwa kerajaan ini telah kehilangan hati singanya. Lynne Newell mengomentari bagian ini dengan mengatakan: 54 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi Gambaran ini menunjukkan pengalaman Nebukadnezar yang dicatat dalam pasal 4. Sayapnya tercabut (7:4) berarti ia kehilangan daya dan kemampuannya untuk berfungsi atau bertindak. Memang itulah yang terjadi waktu Nebukadnezar menjadi sakit jiwa. Lalu terjadilah perubahan dasar pada binatang yang dilihat Daniel itu. Binatang itu diubah menjadi manusia dengan hati manusia (7:4). Pada waktu Nebukadnezar sembuh dari sakitnya itu, dia juga sudah mengalami suatu perubahan yang mendalam. Raja itu dulunya menganggap dirinya berkuasa dan berotoritas mutlak serta sangat mulia, patut dihormati dan ditakuti semua manusia, sekarang sudah menjadi rendah hati, mengakui bahwa Allah di sorga adalah yang Mahatinggi, berkuasa, dan berotoritas atas semua. Dan ia memuji, memuliakan dan menghormati Dia serta menyatakan demikian kepada umat kerajaannya. Waktu sakit gila Nebukadnezar seakan-akan mempunyai hati binatang. Waktu sembuh hati manusia diberi kembali kepadanya. Manusia yang tidak menghormati dan mengenal Allah Penciptanya adalah seperti binatang (Maz 49:21) (Lynne Newell 2000, 196). Selain Newell, penafsir-penafsir lainnya sependapat bahwa itulah pengalaman yang sangat dramatis, yang dialami oleh Nebukadnezar, seperti yang dikisahkan dalam pasal 4. Dapat dikatakan bahwa pengalaman itulah yang membawa perubahan besar dalam hidup raja Nebukadnezar, sehingga melalui pengalaman tersebut ia mengenal

6 kemanusiaannya, sekaligus mengakui dan memuji-muji Allahnya Daniel. Kerajaan Babilonia dalam sejarah awalnya memang didirikan oleh Nebopolassar, ayah Nebukadnezar, namun kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan Nebukadnezar adalah diberikan oleh Allah, karena Dialah yang empunya segala kuasa di sorga dan di bumi. Pengaruh dan kekuasaan yang diberikan kepada Nebukadnezar bukan hanya meliputi anak-anak manusia di seluruh dunia, tetapi juga termasuk binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara (bdk. Dan. 2:36-38). Oleh karena Allah Yang Maha tinggi berdaulat atas kerajaan-kerajaan dunia, maka ketika para raja meninggikan diri dan berhati congkak, maka dua akibat dapat terjadi: pertama, raja tersebut akan direndahkan, seperti pengalaman Nebukadnezar (Dan 4), dan yang kedua kekuasaan dan kejayaan dari kerajaan tersebut diambil dan diberikan kepada kerajaan yang lain, seperti makna penglihatan Daniel tentang kerajaan kesatu yang berakhir dengan akhir yang mutlak (Dan 7:4; bdg 5:22-28) Kerajaan Kedua: Media Persia Daniel dengan wibawa sorgawi berkata kepada Belsyazar, raja Babel, bahwa kekuasaan telah diambil daripadanya dan kerajaannya telah diserahkan kepada orangorang Media-Persia (5:28). Selanjutnya dalam ayat 30 dijelaskan bahwa pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. 55 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi Kemudian pada pasal 6 ayat 1, dikatakan: Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur 62 tahun. Peralihan kekuasaan itu di lukiskan dalam penglihatan Daniel dengan gambaran munculnya binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang (7:5). Beruang memang lebih rendah tingkatnya dari singa, sama seperti perak terhadap emas. Seperti kata-kata yang ducapkan oleh Daniel kepada raja Nebukadnezar, tetapi sesudah tuanku, akan muncul suatu kerajaan yang lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku (2:39). Kata-kata Daniel itu menunjuk kepada dada yang dari perak pada patung Nebukadnezar. Kerajaan Media-Persia yang dalam kedaulatan Allah diorbitkan untuk mengambil alih kekuasaan dari kerajaan Babilonia, untuk mengisi lembaran-lembaran sejarah dari zaman bangsa-bangsa karena kegagalan bangsa Israel sebagai umat pilihan. Menurut para sarjana, kerajaan Media- Persia muncul pada tahun tahun SM. Menyinggung tentang jatuhnya kerajaan Babilonia, John Walvoord dalam bukunya, Nations in Prophecy, mengisahkan sebagai berikut: Kejatuhan kerajaan Babilonia datang secara tiba-tiba ketika tentara Media-Persia membanjiri kota Babilonia di suatu malam pada tahun 539 SM. Sebelum peristiwa ini sebenarnya kerajaan Babilonia telah jatuh pada hari-hari yang buruk. Ketika Nebukadnezar wafat pada tahun 562 SM, ia

7 diganti oleh putranya, Amel Marduk, yang dibunuh sesudah dua tahun kemudian. Dalam tahun 560 SM Neriglissar mengambil alih kekuasaan. Ketika ia wafat pada tahun 556 SM, yaitu hanya empat tahun memerintah, ia diganti oleh putranya yang dibunuh dalam waktu singkat, setelah ia naik takhta. Nebonius kemudian menerima kekuasaan dan mengangkat putranya Belsyazar sebagai wakilnya. Itulah Belsyazar yang menyelenggarakan pesta pora sesuai dengan ceritera dalam pasal lima dan dibunuh dalam tangan orang-orang Media- Persia (Walvoord, 67). Allah, Pengendali sejarah bangsabangsa, Ialah yang meninggikan suatu kerajaan, tetapi Ia jugalah yang merendahkannya. Kurang lebih dua ratus tahun sebelum Babel menuai kekalahannya, Allah telah menyatakan hal itu melalui nabi Yesaya, sebagai berikut: Lihat, Aku menggerakkan orang Media melawan mereka, orang-orang tidak menghiraukan perak dan yang tidak suka kepada emas. Panah-panah mereka akan menembus orang-orang muda; mereka tidak akan sayang kepada buah kandungan, dan mereka tidak menaruh kasihan kepada anakanak. Dan Babel yang permai di antara kerajaan-kerajaan perhiasan orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah menunggangbalikannnya; tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun temurun (Yesaya 13:17-20). 56 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi Nabi Yeremia juga menubuatkan hal yang sama di waktu ia berkata: Tuhan telah membangkitkan semangat raja-raja Media, sebab rencana-nya terhadap Babel ialah untuk memusnahkannya (51:11). Ciri-ciri Kerajaan Kedua Setiap kerajaan memiliki karakter moral dan ciri-ciri kepemimpinannya tersendiri. Kerajaan Media-Persia adalah dua kerajaan yang dikombinasikan, dan inilah yang digambarkan dengan dua tangan dari patung yang dilihat oleh raja Nebukadnezar melalui mimpinya (Dan 2:32). Berdiri pada sisinya yang sebelah, menunjukkan bahwa yang satu lebih dominan dari yang lainnya. Menurut para penafsir bahwa Persia lebih berperan dalam kekuasaan daripada Media (Newell Daniel, 198). Sejarah terjadinya kombinasi kedua kerajaan ini ditulis oleh Walvoord, demikian: Pada akhir kekuasaan Nebukadnezar, orangorang Persia mulai menjadi tentara yang kuat, dan dibawah Cyrus II, Media dikalahkan pada tahun 549 SM dan digabungkan dengan kerajaan Persia menjadi Media-Persia. Kombinasi kedua kerajaan itu membawa kemenangan terhadap Babilonia pada tahun 539 SM dengan keberhasilan yang meluas sampai ke Timur Tengah hingga kekalahannya dari Alexander Agung pada tahun 331 SM (Walvoord, 70).

8 Ayat 5 selanjutnya mengatakan, tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Ada perbedaan dalam penafsiran dan beberapa penafsir tidak secara tegas menjelaskan bagian ini. Namun beberapa sarjana sepakat bahwa tiga tulang rusuk tersebut menunjuk kepada tiga wilayah besar musuh yang telah ditaklukkannya (Ronald A. Beers 1988, 1203). Tiga wilayah musuh yang besar itu menurut Ryrie adalah: Lydia (546), Babilonia (539), dan Mesir (525) (Ryrie Study Bible, 1315). Sesuai dengan karakter beruang yang selalu suka membunuh tanpa mengenal rasa puas, kepada kerajaan ini diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk menaklukkan musuh sebanyak-banyaknya, hal mana ditegaskan melalui kata-kata dalam ayat 5 bagian terakhir, yang berbunyi: ayo, makanlah daging banyak-banyak. Gambaran Kerajaan Media-Persia dalam Penglihatan Kedua Dalam Daniel 8:1-4, Daniel diberikan penglihatan kedua tentang kerajaan Media- Persia. Gambaran yang diperlihatkan dalam penglihatan kedua tersebut terjadi pada tahun ketiga pemerintahan raja Belsyasar, artinya dua tahun sesudah penglihatan yang pertama yang dikisahkan dalam pasal tujuh. Daniel mengisahkan penglihatannya sebagai berikut: 57 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi Aku melihat dalam penglihatan itu, dan sementara aku melihat, aku berada di puri Susan yang ada di wilayah Elam, dan aku melihat dalam penglihatan itu, bahwa aku sedang di tepi sungai Ulai. Aku mengangkat mukaku dan melihat, tampak seekor domba jantan berdiri di depan sungai itu; tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir. Aku melihat domba jantan itu menanduk ke barat, ke utara, dan ke selatan, dan tidak seekor binatang pun yang tahan menghadapi dia, dan tidak ada yang dapat membebaskan dari kuasanya; ia berbuat sekehendak hatinya dan membesarkan diri (8:2-4). Domba jantan yang bertanduk dua, yang satu lebih tinggi dari lainnya, dijelaskan oleh Daniel dalam ayat 20 adalah kekaisaran Media-Persia. Seperti ciri-cirinya dalam pasal tujuh, demikian juga dalam pasal delapan ini bahwa kekuatan Persia lebih besar daripada kekuatan Media, seperti ditunjukkan melalui tanduk yang satu lebih tinggi daripada yang lainnya, Kedua kerajaan ini mampu menghancurkan apa saja yang di hadapannya ke barat, utara, dan selatan (ayat 4). Ini mencakup penaklukkan Babel, begitu juga negara-negara lain di sebelah barat Persia. Dalam sejarah kekuasaan Persia mencapai kemenangan yang secara historis signifikan ketika Babel ditaklukkan dalam bulan Oktober 539 SM. Sampai Alexander Agung muncul 200 tahun kemudian, kekuatan Persia sangat dominan (Walvoord 2003, 301).

9 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi Sama seperti kerajaan kesatu, kerajaan Media-Persia pun tidak kekal eksistensinya. Bagaimanapun besar pengaruh dan kekuasaannya, namun sebagai kerajaan dunia, ia hanya diizinkan oleh Yang Mahakuasa untuk eksis selama periode waktu yang telah ditetapkan baginya. Walaupun masa hidup Daniel tidak cukup panjang sehingga ia hanya diizinkan untuk melihat hancurnya Babel dan datangnya Media-Persia ke dalam tampuk kekuasaan dunia, namun semua penglihatan yang telah diperlihatkan kepadanya, satu demi satu digenapi tepat seperti yang sudah dinyatakan. Khususnya dengan kerajaan Media-Persia seperti dinyatakan baik melalui penglihatan yang pertama maupun yang kedua, kerajaan inipun akhirnya mengalami nasib yang sama seperti kerajaan sebelumnya. Peranan dalam panggung sejarah dunia untuk selanjutnya diserahkan oleh Yang Mahakuasa kepada kerajaan berikutnya. Kerajaan Ketiga: Yunani Dari penglihatan Daniel, nampak jelas bahwa setiap kerajaan dunia bagaimanapun kuat dan galak, namun ada titik akhirnya juga. Inilah gambaran yang diperlihatkan melalui ayat 6, yang berbunyi: kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul. Munculnya kerajaan ketiga ini sekaligus merupakan akhir dari kerajaan sebelumnya. Para ahli Alkitab mengemukakan bahwa gambaran tersebut menunjuk kepada kerajaan Yunani, yang muncul antara tahun SM, dengan rajanya Aleksander Agung. Gambaran dalam penglihatan Daniel ini adalah paralel dengan tembaga dari perut dan pinggang pada patung Nebukadnezar itu (2:33). Ciri-ciri Kerajaan Ketiga Sebagaimana kerajaan-kerajaan sebelumnya, demikian juga kerajaan ketiga ini dilukiskan dengan ciri-ciri tersendiri. Dalam ayat 6b dikatakan, rupanya seperti macan tutul. Suatu lukisan yang menggambarkan kecepatan dalam menaklukkan musuhmusuhnya. J. Allen Blair memberi komentar: Singa menelan, beruang membinasakan, tetapi macan tutul melompati mangsanya (J. Allen Blair 1971, 140). Dengan memiliki empat sayap di punggungnya, merupakan simbol dari kecepatan yang luar biasa dari kerajaan tersebut dalam memperluas wilayahwilayah kekuasaannya. Paul Lee Tan mengomentari gambaran tersebut dengan mengatakan suatu ketangkasan yang luar biasa, buas, galak, serta kecepatan ganda yang dimiliki oleh Alexander Agung, lebih dari binatang-binatang sebelumnya. Dalam waktu 8 tahun, kerajaan ini telah memeperluas wilayah teritorialnya seluas mil, dari Yunani sampai ke India (Paul L Tan,241). Macan tutul juga adalah gambaran dari binatang yang haus darah. Ini menunjuk kepada watak Alexander Agung serta keinginannya yang keras untuk menaklukkan dunia. Blair menulis: Alexander Agung 58

10 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi pernah duduk dan menangis, karena tidak ada lagi negeri untuk direbutnya (Blair, 140). Dikatakan juga bahwa kepada binatang itu diberi kekuasaan. Komentar Newell tentang ungkapan tersebut patut disimak. Ia mengatakan: Diberi kekuasaan menyatakan, bahwa kerajaan yang dilambangkan oleh macan itu hanya menguasai dunia sebab Allah memberikan kekuasaan kepadanya. Dikatakan mengenai kerajaan ketiga dalam mimpi Nebukadnezar (2:9), bahwa ia akan berkuasa atas seluruh bumi. Kerajaan ketiga dalam penglihatan Daniel ini adalah sama dengan kerajaan ketiga dalam mimpi Nebukadnezar itu, kerajaan Yunani. Sifat binatang ketiga ini sesuai dengan sifat kerajaan Yunani yang didirikan oleh Iskandar [Alexander] Agung. Ia mengalahkan negara-negara lain dengan sangat cepat bahkan lebih daripada semua raja yang lain termasuk Nebukadnezar (Babel) dan Koresy (Persia). Dan kerajaan Iskandar Agung itu meluas ke beberapa penjuru, bukan hanya satu penjuru (Newell, 199). Tidak dapat dipungkiri bahwa kemenangan-kemenangan yang dicapai oleh Alexander Agung bukan semata-mata berasal dari dirinya, tetapi kemenangan-kemenangan tersebut diberikan kepadanya. Lehman Strauss secara tegas mengomentari bagian ini dengan mengatakan sebagai berikut: Kita tidak dapat melupakan bagian yang indah ini, dan kekuasaan diberikan kepadanya (7:6). Tanda tertentu ini mempunyai dasar bahwa kemenangan rajaraja dan kerajaan-kerajaan adalah dipilih dan disokong oleh Allah. Yang Maha tinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakinya untuk kedudukan itu (4:17) (Lehman Strauss 1973, 208). Manusia tidak memiliki kuasa dari dalam dirinya. Kuasa itu diberikan oleh Yang Mahakuasa, karena Dialah yang empunya segala kuasa itu. Pembagian Kerajaan Yunani Walaupun menurut catatan sejarah bahwa Alexander Agung memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menaklukkan dunia, namun ia tidak mampu menaklukkan dirinya sendiri. Ketika tiba pada puncak kejayaannya, ia wafat pada usia tiga puluhan dalam suatu pesta minuman keras, dan kerajaannya terpaksa dibagi di antara keempat jenderalnya. Itulah yang dilukiskan melalui gambaran berkepala empat. Para sarjana seperti Walvoord, Pentecost, Ryrie, dan lainnya sependapat bahwa setelah Alexander Agung wafat, kerajaannya dibagi kedalam empat wilayah kekuasaan, dan masing-masing dikuasai oleh seorang raja. Lee Tan secara spesifik menyebutkan tentang wilayah-wilayah tersebut, yaitu Mesir dan Palestina diperintah oleh Ptolomy, Siria Utara 59

11 dibawah perintah Seleucus, Makedonia dan Thrace diperintah oleh Cassander, dan Asia Kecil dibawah pemerintahan Lysimachus (Lee Tan, 241). Gambaran Kerajaan Yunani dalam Penglihatan Kedua Penglihatan kedua Daniel tentang kerajaan Yunani, tercatat dalam pasal 8: 5-8. Dalam ayat-ayat tersebut kerajaan Yunani digambarkan sebagai seekor kambing jantan datang dari sebelah barat, yang melintasi seluruh bumi tanpa menginjak tanah, dan kambing jantan itu mempunyai satu tanduk yang aneh di antara kedua matanya. Kambing jantan tersebut datang kepada domba jantan yang terlihat sebelumnya, menyerangnya dengan keganasan yang hebat, sehingga kedua tanduknya patah, dihempaskannya ke bumi, diinjak-injaknya, dan domba jantan tersebut tidak dapat melepaskan diri dari kuasa si kambing jantan. Selanjutnya kambing jantan tersebut sangat membesarkan diri, namun ketika sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduknya yang besar itu, dan di tempat itu tumbuh empat tanduk yang aneh Daniel menjelaskan tentang kambing jantan tersebut dengan mengatakan bahwa kambing jantan yang dimaksud adalah raja negeri Yunani (8:21). Para penafsir sepakat bahwa raja yang dimaksud adalah Aleksander Agung, yang ciri-rinya telah dijelaskan sebelumnya. John Walvoord mengatakan bahwa tidak pernah ada penakluk sebelum Iskandar Agung 60 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi [Aleksander Agung] yang pernah dapat menaklukkan daerah begitu luas dengan begitu cepat (seluruh Timur Tengah sampai ke India). Sesuai dengan hal itu kenyataan bahwa kambing itu digambarkan sebagai tidak menyentuh tanah, melainkan melayang di udara, sesuai dengan penaklukan Iskandar Agung yang begitu cepat. Namun pada puncak kejayaannya, ia mangkat pada tahun 323 SM, yaitu ketika usianya mencapai 33 tahun (Walvoord, ). Kenyataan ini digambarkan dengan tanduknya patah dan di tempat yang patah itu tumbuh empat tanduk yang aneh. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun Aleksander Agung memiliki kekuatan luar biasa sehingga dapat menaklukkan dunia dengan begitu cepat, namun ia sendiri tidak dapat menaklukkan dirinya sendiri, sehingga wafat pada usia yang sangat muda. Sesudah kematiannya, kerajaannya dibagikan kepada keempat jenderalnya, seperti digambarkan dengan empat tanduk yang tumbuh di tempat patahnya tanduk yang besar itu. Tanduk Kecil dari Kerajaan Yunani Perkembangan lanjut dari kerajaan Yunani seperti diperlihatkan kepada Daniel, adalah sebagai berikut: Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar kearah selatan, ke arah timur, dan ke arah Tanah Permai. Ia menjadi besar,

12 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi bahkan sampai kepada tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkan beberapa ke bumi, dan diinjakinjaknya. Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan daripadanya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempatnya yang kudus dirobohkannya. Suatu kebaktian diadakannya secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apapun yang dibuatnya, semuanya berhasil (Dan 8:9-12). Pertama-tama perlu dinyatakan di sini bahwa tanduk kecil yang disebutkan di dalam ayat 9 itu berbeda dengan tanduk kecil yang disebutkan dalam Daniel 7:8. Perbedaannya adalah bahwa tanduk kecil dalam Daniel 7:8 adalah berhubungan dengan kerajaan keempat (Romawi), dalam tahap akhirnya, dan ditafsirkan penggenapannya masih menunjuk ke masa depan. Sedangkan tanduk kecil yang disebutkan dalam Daniel 8:9 adalah berhubungan dengan kerajaan ketiga (Yunani), dan telah terjadi dalam sejarah. Tanah Permai yang disebutkan di atas adalah tanah Israel (Pentecost, 1355). Penulis menerima pendapat dan penafsiran dari para penafsir konservatif, baik yang premillenialisme maupun amilleniaslisme bahwa tokoh yang dinubuatkan di sini adalah Antiokhus Epifanes, penguasa Siria pada tahun SM (Walvoord, 305). Walvoord menjelaskan dengan sangat jelas seperti tercatat berikut ini: Menurut sejarah, Antiokhus Epifanes mengaku dirinya sebagai Allah sehingga meremehkan bala tentara langit (ayat 10) atau kuasa-kuasa surgawi. Ia mengangkat dirinya mengatasi Panglima bala tentara (ayat 11), yaitu meninggikan dirinya sendiri. Antiokhus merampas dan menghentikan korban harian yang dipersembahkan oleh orang-orang Yahudi di Bait Suci dan merobohkan tempat kudusnya (ayat 13), dan menjadikannya sebagai tempat penyembahan kafir. Ia menggenapi persyaratan dengan menghempaskan kebenaran ke bumi (ayat 12). Sejarah mencatat bahwa Antiokhus, dengan memakai nama Epifanes, yang berarti yang mulia mengangkat dirinya sebagai Allah, sama seperti apa yang akan dilakukan oleh tanduk kecil dalam Daniel 7 dalam Masa Kesusahan Besar kelak. Peranannya serupa dengan peranan diktator dunia di masa yang akan datang (Walvoord, 305). Nama, ciri-ciri, dan tindakan-tindakan dari kedua tanduk kecil (7:8; 8:9-12) dalam hal meninggikan diri dan menentang hal-hal yang kudus menyebabkan kesulitan untuk membedakan keduanya. Namun dari sudut waktu jelas bahwa kedua tokoh tersebut berbeda, karena Daniel 8:9-12 telah digenapi dalam sejarah, sedangkan Daniel 7:8 masih menunggu penggenapannya di masa yang akan datang. 61

13 Kerajaan Keempat: Romawi Bentuk kekuasaan dunia yang keempat yang berperan di panggung sejarah dunia ditandai dengan munculnya seekor binatang, yang dilukiskan dalam penglihatan Daniel sangat berbeda dengan ketiga binatang terdahulu. Daniel menggambarkan binatang yang keempat itu menakutkan, mendahsyatkan, dan sangat kuat (7:7). Gambaran kerajaan keempat yang dikaitkan dengan patung Nebukadnezar, disebutkan pahanya dari besi dengan kaki sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat (2:33). Para penafsir dengan menunjuk kepada sejarah, mengatakan bahwa binatang keempat yang anonim itu adalah menunjuk kepada kerajaan Romawi, yang muncul dan eksis beberapa tahun sebelum Masehi. Sejarah bangkitnya kerajaan Romawi ini dikisahkan oleh Walvoord sebagai berikut: Jauh sebelum Antiochus Epiphanes telah memenuhi nubuatan-nubuatan dari Daniel 8:23-25 dan 11:21-35, kerajaan keempat dalam nubuatan Daniel telah siap untuk muncul dalam kuasa kebangkitan Roma. Kekuasaan Roma pertama-tama dinyatakan dalam penaklukkan Italia kecuali bagian Utara jauh. Roma kemudian maju menantang Kartage yang pada waktu itu mutlak menguasai seluruh Afrika Utara. Kartage telah didirikan oleh orang-orang Fenisia dari Tirus Sidon berabad-abad sebelumnya. Tetapi dalam kekuasaan yang terbagi dari kerajaan Makedonia, memberi 62 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi kemungkinan bagi Karthage tidak hanya merebut Afrika Utara, tetapi banyak pulaupulau di Laut Tengah termasuk Cicilia. Perluasan kekuasaan Roma pertama-tama nyata dalam merebut Cicilia pada tahun 242 SM, dan Kartage harus mengakui kemenangan ini pada tahun berikutnya. Walaupun Kartage terus mengalami sukses dalam menaklukkan Spanyol dan di bawah Hannibal mengalami kemajuan yang luar biasa dalam memperluas kekuasaannya sampai di Gaul, tetapi kemenangankemenangan ini tidak bertahan lama. Tidak lama Roma menyerang Spanyol dan dalam tahun 202 SM dalam pertempuran Zamma di Afrika Utara, Karthage menyerahkan diri dan harus membayar pajak kepada Roma dan akhirnya dihancurkan sama sekali pada tahun 146 SM (Walvoord, 83). Binatang yang keempat yang dilihat Daniel melalui mimpinya itu tidak dapat dibandingkan dengan binatang-binatang terdahulu, digambarkan dahsyat, menakutkan dan sangat kuat. Tak dapat diragukan lagi bahwa binatang yang keempat, yang lain daripada yang lain itu adalah menunjuk kepada kerajaan Romawi. Ciri-ciri Kerajaan Romawi Daniel 7:7a mengatakan: tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ungkapan-ungkapan ini

14 menggambarkan bahwa kekuatan dari kerajaan tersebut tidak dapat dilawan. Jika ketiga binatang sebelumnya digambarkan sangat kuat dan galak, maka kerajaan keempat ini jauh melebihi semuanya. Seperti kata-kata Daniel kepada raja Nebukadnezar, kerajaan keempat keras seperti besi, seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan semuanya (2:40). Strauss memberi komentar: kekuatan yang dimaksud bukanlah kekuatan secara moral atau agama, bukan kekuatan secara kesatuan ke dalam, tetapi kekuatan yang bersifat menghancurkan tanpa belas kasihan (Strauss, 71). Sejarah telah mencatat bukti-bukti yang jelas bahwa nubuatan Daniel tentang permulaan dari kerajaan keempat ini telah terpenuhi dalam sejarah kekaisaran Romawi. Hasil penelitian lebih lanjut menyimpulkan bahwa pada permulaan abad kedua Sebelum Masehi bagian Barat Laut Tengah telah menjadi miliki orang-orang Roma, kemudian meluas ke Utara sampai ke Alpen. Perluasan ke Timur meliputi wilayah-wilayah Makedonia, Yunani, dan Asia Kecil. Sesudah Siria, kemenangan Roma berlangsung terus dengan menaklukkan Palestina. Di bawah pimpinan jenderal Pompeius, Yerusalem ditaklukkan pada tahun 63 SM. Sesudah itu kuasa Roma meluas ke Eropa Tengah, termasuk yang disebut Britania Raya, Switserland, Perancis, dan Belgia dan semua 63 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi daerah jajahan dari Rhine dan Danube, juga sebagian jajahan ke utara semuanya dikuasai oleh Roma. Kemenangan Roma ini terus berlangsung sampai akhir abad 2 M, kebanyakan wilayah Mesopotamia dan sungai Efrat tunduk di bawah kuasa Roma. Nubuat Daniel secara geografis telah dipenuhi dalam sejarah (Walvoord, 83-84). Tahap Kedua dari Kerajaan Romawi Ayat 7b berbunyi, lagipula ia bertanduk sepuluh. Banyak sarjana Alkitab percaya bahwa sepuluh tanduk tersebut adalah menunjuk kepada sepuluh orang raja yang akan muncul dari kerajaan keempat, hal mana didasarkan pada ayat 24. Pentecost memberi komentar mengenai kesepuluh tanduk tersebut: (1) Sebagaimana dalam nubuatan Daniel sebelumnya dinyatakan bahwa bentuk akhir dari kekuasaan dunia adalah menghidupkan adanya suatu kelompok dari sepuluh orang raja dengan kerajaan mereka (Dan 7:7) Hal penting tentang binatang keempat itu adalah bukan kekuatannya, bukan kekejamannya, juga bukan karena menghancurkan semua binatang yang mendahuluinya, tetapi bahwa binatang keempat itu bertanduk sepuluh. (2) Tanduk-tanduk itu akan merupakan bentuk akhir dari kerajaan tersebut. Jelas dalam Daniel 7:24 bahwa sepuluh tanduk ini adalah kepala-kepala dari sepuluh kerajaan yang muncul dari kerajaan dunia besar keempat. Fakta bahwa sepuluh tanduk itu muncul dari kerajaan keempat

15 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi menjelaskan bahwa kerajaan keempat itu tidak dipandang hidupnya berakhir, kemudian bangkit lagi, tetapi sebaliknya terus berlangsung dalam bentuk tertentu sampai kesepuluh tanduk itu bergabung (Pentecost, 321). Kesepuluh tanduk yang diidentifikasikan sebagai sepuluh kerajaan, yang akan muncul dari kekaisaran Romawi, digambarkan dalam mimpi Nebukadnezar sebagai jari-jari kaki pada patung raja Babel itu (2:41-43). Beberapa penafsir Alkitab ketika memperhatikan faktafakta sejarah, berkata bahwa tahap kedua dari kerajaan Romawi ini belum dipenuhi secara faktual, dan masih tetap merupakan nubuatan, walaupun sebagian penafsir lain mengatakan bahwa nubuatan Daniel ini telah terpenuhi. Hal Lindsey dalam bukunya, Planet Bumi pada Zaman Akhir menulis sebagai berikut: Sangat menarik hati bagi kita untuk melihat dalam sejarah bagaimana orang telah berusaha menyatukan kembali kekaisaran Romawi. Charlemagne berusaha melakukan ini dalam tahun 800. Kekaisaran Romawi yang diusahakan mencakup wilayah yang sekarang menjadi negara-negara: Pernacis, Jerman, Italia, Belanda dan Belgia. Charlemagne dinobatkan oleh Paus sebagai kaisar Charles Agustus. Tetapi kekaisarannya bukanlah konfederasi sepuluh negara yang disebutkan dalam Alkitab. Napoleon berusaha mati-matian untuk membangun kekaisaran Romawi bagi dirinya Seorang Paus lain, yaitu Paus VII, 64 mengadakan perjalanan yang jauh melintasi pegunungan Alpen ke Cathedral Notre Dame di Paris untuk mengenakan makota kekaisaran keatas kepala Napoleon, tetapi kaisar baru yang pendek itu merenggut makota itu dari dari tangan Paus dan mengenakannya sendiri ke atas kepalanya. Namun kekaisaran Napoleon pun bukanlah kekaisaran Romawi yang dihidupkan kembali. Kemudian muncullah Hitler. Tidak ada seorang pun yang meragukan kenyataan bahwa bahwa ia juga berusaha menyatukan Roma kembali. Ia berkata bahwa kerajaan ketiga yang didirikannya akan berlangsung seribu tahun. Allah mempunyai rencana lain, dan Hitler kalah (Hal Lindsey 1977, 96). Pendapat Harry Ironside mengenai permasalahan diatas, dikutip oleh Pentecost sebagai berikut: Para komentator pada umumnya memberitahukan kita bahwa kondisi kesepuluh jari-jari dari kerajaan itu telah terpenuhi dalam abad ke lima dan keenam ketika orang-orang Barbar dari Utara membanjiri kerajaan Roma dan terbagi dalam sesuatu seperti sepuluh macam kerajaan. Sejumlah daftar yang berbeda telah dibuat terhadap masing-masing, tetapi beberapa penulis setuju seperti pembagian yang aktual tadi. Satu hal yang mereka lupakan: kesepuluh kerajaan yang dimaksud hidup pada suatu masa bukan melalui suatu periode beberapa abad, dan semuanya berada dalam satu konfederasi. Tidak pernah terjadi dalam sejarah masa lampau dari

16 kerajaan- kerajaan Eropa yang menjawab hal ini. Kerajaan-kerajaan itu umumnya berperang, masing-masing menghendaki kehancuran lawannya. Karena itu kami menolak interpretasi sedemikian terhadap sepuluh jari-jari kaki itu (Pentecost, 302). Kesimpulan yang patut diterima adalah bahwa tahap kedua dari kerajaan Romawi kuno belum terpenuhi dalam sejarah hingga saat ini. Tanda lain yang dari kesepuluh kerajaan yang akan bangkit itu tidak akan mencapai satu kesatuan, walaupun kerajaankerajaan tersebut berada dalam satu konfederasi, karena mustahil besi dapat bercampur dengan tanah lihat. Itulah kata-kata yang diucapkan oleh Daniel ketika ia menafsirkan mimpi Nebukadnezar, hubungan kerajaan keempat. Ia mengatakan, Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat (Dan 2:43, huruf tebal dari penulis). Antikristus, Pemimpin Satu Dunia Puncak kekuasaan dari kerajaankerajaan dunia ditandai dengan munculnya seorang tokoh, yang bernama Antikristus, yang akan memmainkan peranannya, sebelum zaman bangsa-bangsa ditutup. Tidak dapat diragukan bahwa tanduk kecil (7:8), yang akan muncul dari sepuluh kerajaan Romawi seperti dalam penglihatan Daniel itu, yang lain 65 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi daripada yang lain, menunjuk kepada tokoh yang bernama Antikristus. Apa sebenarnya yang terkandung dalam nama Antikristus itu? S. E McClelland menjelaskan bahwa nama antikristus hanya terdapat dalam surat-surat rasul Yohanes, pengertian yang terkandung dalam nama itu adalah menunjuk kepada musuh utama Allah dan Mesias-Nya. Konsep ini terdapat baik di dalam Perjanjian Lama, maupun Perjanjian Baru. Jadi refleksi dari kata anti lebih menekankan kepada melawan bukan menuntut dirinya sebagai Kristus. Jadi Antikristus artinya melawan Kristus (S.E. McClelland 1986, 55). Tanduk kecil yang dibahas dalam ayat 8 ini, lain sekali dari tanduk-tanduk yang lain. Kelainan dari tanduk tersebut ditandai dengan mata yang dimiliki seperti mata manusia, dan mulut yang menyombongkan diri. Kemudian dijelaskan dalam ayat-ayat 24 dan 25, bahwa tanduk kecil itu adalah seorang raja yang mampu merendahkan tiga raja di antara kesepuluh raja itu, serta sesuai dengan sifat kesombongannya, ia mengucapkan perkataan-perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dan mengubah waktu dan hukum. Maka tak dapat diragukan lagi bahwa tanduk kecil tersebut adalah seorang pemimpin tunggal dunia yang bakal datang, yang tidak lain adalah Antikristus.

17 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi Proses Perkembangan dalam Kuasa Kata tumbuh dalam ayat 8 memberi isyarat bahwa ada proses perkembangan dalam kuasa dan pengaruh dari tokoh Antikristus itu. Mula-mula sebagai tanduk kecil kemudian berangsur-angsur berkembang dalam kuasa, yang nanti pada puncaknya mengontrol seluruh dunia. Ayat 20 bagian terakhir mengatakan bahwa akhirnya tanduk kecil itu menjadi lebih besar dari tanduk-tanduk yang lain. Fakta permulaan dari kuasanya terlihat dalam hal menaklukkan tiga raja dari antara sepuluh raja dari kerajaan Romawi. Lindsey mengatakan: apabila diktator Romawi itu muncul, ia akan menguasai konfederasi sepuluh negara tujuh raja atau pemimpin akan setia kepadanya dengan senang hati, tetapi tiga dari mereka tidak mau berbuat demikian. karena itu ketiga raja tersebut akan dikalahkannya (Lindsey, 108). Banyak referensi dalam Alkitab yang menyinggung tentang tokoh Antikristus. Kitab Daniel sendiri dalam pasalnya yang ke 9:26, 27 telah menubuatkan tentang raja ini. Periode kepemimpinan atas dunia juga telah disebutkan, yaitu tiga setengah masa (tahun) sebagai setengah dari periode tujuh tahun masa tribulasi, yang bakal datang menimpa bumi ini. Nama-nama Antikristus Banyak nama untuk Antikristus telah disebutkan baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Paul Lee Tan mendaftarkan sekurang-kurangnya empat belas nama berdasarkan referensi-referensi Alkitab yang berkaitan dengan nama dari tokoh ini (Lee Tan, 71). Tuhan Yesus sendiri ketika menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang akan mewarnai sejarah dunia di zaman ini kepada murid-muridnya, menyebut tokoh Antikristus ini dengan nama Pembinasa keji (Mat 24:15), sementara Paulus menyebutnya manusia durhaka (2 tes 2:3,4), dan Yohanes menyebutnya binatang (Why 13). Tetapi karena studi ini berfokus pada Daniel tujuh maka akan disebutkan beberapa nama untuk Antikristus dalam pasal ini, yaitu tanduk kecil (ay 8), binatang (ay 11; bdg Why 13), dan raja (ay 24). Antikristus pertama-tama disebut tanduk kecil karena awalnya tidak berarti. Tak seorangpun memberi perhatian padanya; ia bukan apa-apa, tetapi kemudian dengan cepat ia menguasai tiga raja (Pentecost 2000, 108). Nama lain adalah binatang. Jika dihubungan dengan penglihatan Yohanes dalam Wahyu 13:2, maka dapat dikatakan bahwa Antikristus adalah simbol dari tiga binatang sebelumnya, yaitu singa (Babel), beruang (Media-Persia), dan macan tutul (Yunani). Suatu indikasi tentang kekuatan yang dimilikinya luar biasa. Selanjutnya ia 66

18 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi disebut raja karena kepadanya diberi kekuasaan untuk memerintah. Timbul pertanyaan, dari manakah ia memperoleh kuasa tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka Alkitab sendirilah yang memberikan jawaban. Dalam Wahyu 13:2 dijelaskan dalam visi Yohanes, bahwa yang memberi kuasa kepada binatang yang keluar dari dalam laut alias Antikristus adalah naga. Kemudian Wahyu 12:9 lebih lanjut menjelaskan sebagai berikut: Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia Rasul Paulus menuliskan hal yang sama melalui suratnya kepada jemaat Tesalonika, mengatakan: Kedatangan si pendurhaka (Antikristus) adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tandatanda, dan mujizat-mujizat palsu (2 Tes 2:9). Ciri-ciri Antikristus Berdasarkan fakta-fakta di atas, terlihat bahwa oknum Antikristus itu adalah seorang pemimpin besar di masa depan, seorang diktator yang akan mengklaim kekuasaan atas seluruh dunia di tangannya. Daniel 7:8 mengatakan bahwa tanduk kecil itu mempunyai mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Mata dalam Alkitab adalah simbol kecerdasan (Pengk 2:14), berarti Antikristus selain mempunyai kekuatan dan kuasa yang besar, juga memiliki kecerdasan yang luar biasa (Blair, 142). Mulut yang menyombong mengindikasikan arogansi dan kesombongan, sewatak dengan karakter tuannya (bdg. Yes 14:12-14; Yeh 28:16-18). Perbuatan-perbuatan Antikristus Dalam penglihatan Daniel itu, diperlihatkan beberapa tindakan yang akan dilakukan oleh Antikristus: Pertama, ia berhasil mengalahkan tiga diantara sepuluh raja (ay. 8). Sir Robert Anderson mengatakan, Walaupun secara daerah hukum, oknum tersebut berasal dari sepuluh kerajaan Roma, namun dari sudut sejarah, ia terhisap kepada waktu kemudian (Sir Robert Anderson 1972, 73). Kedua, ia mengucapkan perkataanperkataan yang menentang Yang Mahatinggi (ay 25). Campbell memberi komentar: Bahasa dalam ayat 25 itu memberi petunjuk bahwa ia akan berusaha untuk menempatkan dirinya setara dengan Allah dan akan membuat pernyataan-pernyataan dari posisi ketinggian itu. Rasul Paulus menyatakan hal yang sama tentang oknum yang jahat itu (2 Tes 2:4) (Campbell, 86). Sifat dari perkataan-perkataan si Pendurhaka itu menunjukkan kesamaan dengan majikannya, mengingat ia diilhami oleh Setan (Iblis). Ketiga, dikatakan bahwa oknum tersebut akan memerangi orang-orang kudus dan mengalahkan mereka (7:21). Daniel menyebutkan orang-orang kudus atau orangorang kudus milik Yang Mahatinggi (7:25). Orang-orang kudus di sini adalah Israel 67

19 (Pentecost, 1353) Tafsiran ini dapat diterima kalau dihubungkan dengan konteks Daniel 9:26, bagian dari nubuatan yang diberikan kepada Daniel berkaitan dengan masa depan bangsanya Daniel sendiri yaitu Israel. Ayat ini juga menegaskan tentang usaha akhir Antikristus untuk membinasakan Israel, namun pada akhirnya ia gagal, karena telah ditentukan bahwa orang-orang kudus milik Yang Mahatinggilah yang diberikan kekuasaan untuk memegang pemerintahan.. Keempat, oknum Antikristus itu akan mengubah waktu dan hukum (7:25). Suatu indikasi bahwa Antikristus akan mematenkan sistem pemerintahannya sendiri. Tentu saja akan terjadi bahwa sistem pemerintahan yang dibuatnya akan sangat bertentangan dengan segala peraturan dan hukum yang telah ditetapkan di dunia ini. Dapat dipastikan bahwa hukum-hukum tersebut akan bertentangan dengan Alkitab. Blair mengisahkan sebuah kenyataan yang pernah terjadi, yang dapat dikategorikan dengan kenyataan-kenyataan yang bakal terjadi ketika Antikristus dinyatakan dalam sejarah. Kisah tersebut adalah sebagai berikut: Dalam sebuah sekolah tinggi wanita yang dihormati di Baltimore, pendeta tentara, Rev. Fredric C. Wood, Jr, berbicara kepada wanita-wanita muda melalui suatu berita yang berjudul, Seks dalam Perintah Penciptaan. Secara berani ia mengatakan, Tidak ada hukum yang menghalangi melakukan seks tidak ada sesuatu yang 68 Kerajaan-Kerajaan Dunia Dalam Kalender Ilahi engkau harus perbuat atau tidak harus perbuat. Ia meneruskan: Seks menyenangkan, juga lucu. Pergaulan sebelum menikah tidak jahat dan kotor. Sungguh itu sesuatu yang sangat indah seks adalah alamiah kita patut bersenangsenang dan jangan merasa bersalah tentang perbuatan, pikiran, dan keinginan kita tentang seks (Blair, 148). Catatan di atas tentu hanya merupakan satu contoh kenyataan bila dibandingkan dengan ratusan bahkan ribuan himbauan sejenis dan perbuatan-perbuatan yang kotor disekitar kita, yang hampir setiap hari menjadi berita aktual dalam surat-surat kabar dan majalah-majalah, bahkan melalui media elektronik yang tidak terhitung jumlahnya. Film-film komersial dewasa ini kebanyakan menjurus kepada dua hal, yaitu kekerasan dan seks. Rupanya inilah tanda-tanda yang menandai zaman ini sebagai zaman akhir, yang kian hari mendekati akhirnya. Sesudah memberikan beberapa contoh yang nyata tentang kenyataan-kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan perkembangan kearah datangnya Antikristus, Blair selanjutnya memberikan tantangan kepada orang-orang Kristen agar bersungguhsungguh hidup sesuai dengan iman mereka, khususnya dalam zaman akhir yang penuh krisis ini. Tantangan yang disampaikan adalah sebagai berikut: