PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia"

Transkripsi

1 PROSPEKTUS JADWAL Tanggal Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD Menjadi Efektif 26 Juni 2015 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Juni 2015 Tanggal Laporan Hasil RUPSLB Mengenai Persetujuan Penawaran HMETD Kepada BEI 1 Juli 2015 Tanggal Pengumuman Hasil Keputusan RUPS 1 Juli 2015 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right) - Pasar Reguler dan Negosiasi 6 Juli Pasar Tunai 9 Juli 2015 Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right) - Pasar Reguler dan Negosiasi 7 Juli Pasar Tunai 10 Juli 2015 Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD 9 Juli 2015 Tanggal Distribusi HMETD 10 Juli 2015 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa 13 Juli 2015 Tanggal Awal Perdagangan HMETD 13 Juli 2015 Tanggal Akhir Perdagangan HMETD 23 Juli 2015 Tanggal Awal Pelaksanaan HMETD 13 Juli 2015 Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD 23 Juli 2015 Tanggal Akhir Pembayaran yang Berasal dari Pesanan Efek Tambahan 27 Juli 2015 Tanggal Awal Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 15 Juli 2015 Tanggal Akhir Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 27 Juli 2015 Tanggal Penjatahan Pemesanan Pembelian Saham Tambahan 28 Juli 2015 Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan Yang Tidak Terpenuhi 30 Juli 2015 OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK ( PERSEROAN ) BESERTA PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PUT I INI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI, SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS MASING-MASING BERDASARKAN KETENTUAN YANG BERLAKU DALAM WILAYAH REPUBLIK INDONESIA DAN KODE ETIK SERTA NORMA DAN STANDAR PROFESI MASING-MASING. Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor Pusat The Blugreen Boutique Office 5th Floor Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta Website: corp@radanafinance.co.id Kantor Cabang Memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara PENAWARAN UMUM TERBATAS I ( PUT I ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sebanyak-banyaknya 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Dalam hal pemegang saham mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. PUT I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB ) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 29 JUNI DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT I, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT I INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT I INI. HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 13 JULI 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 13 JULI TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 23 JULI 2015 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 39,05% (TIGA PULUH SEMBILAN KOMA NOL LIMA PERSEN). Berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 161 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 13 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 291 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Tiara Marga Trakindo telah menyatakan dan karenanya berjanji serta mengikat diri dengan kesanggupan penuh untuk membeli Saham Baru yang menjadi porsi bagiannya sebanyak-banyaknya Saham Baru. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR PERSEROAN DALAM MEMBAYAR KEMBALI KEWAJIBAN ANGSURAN ATAS PEMBIAYAAN YANG TELAH DITERIMANYA KEPADA PERSEROAN. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 2015

2 PT Radana Bhaskara Finance Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut Penawaran Umum Terbatas I atau PUT I ) kepada Otoritas Jasa keuangan ( OJK ) di Jakarta dengan surat No. 001/CEO-RBF RI/Eks/V/2015 pada tanggal 20 Mei 2015, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( Peraturan No. IX.D.1 ) dan Peraturan No. IX.D.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal ( Peraturan No. IX.D.2 ), yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No (selanjutnya disebut UUPM ) dan peraturan pelaksanaannya. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan PUT I ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PUT I ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Seluruh saham baru yang dikeluarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMEN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PUT I, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

3 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i DEFINISI DAN SINGKATAN... iii RINGKASAN...viii I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I...1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA...8 III. PERNYATAAN HUTANG...9 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN...22 A. UMUM...22 B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN...23 C. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN...35 D. ARUS KAS...36 E. BELANJA BARANG MODAL (CAPITAL EXPENDITURE)...38 F. SOLVABILITAS...38 G. IMBAL HASIL ASET...39 H. IMBAL HASIL EKUITAS...39 I. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN...39 J. MANAJEMEN RISIKO...40 V. RISIKO USAHA...42 VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN...45 VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN...46 A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN...46 B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN...47 C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN...50 D. SUMBER DAYA MANUSIA...58 E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM...62 F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI...65 G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM...65 H. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN...66 I. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA...67 J. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI...98 K. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN L. ASURANSI M. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) N. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERsEROAn A. UMUM B. STRATEGI USAHA PERSEROAN C. KEGIATAN USAHA PERSEROAN D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) E. PROSPEK USAHA PERSEROAN F. PERSAINGAN USAHA G. PENGHARGAAN IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING X. EKUITAS XI. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN XII. KEBIJAKAN DIVIDEN XIII. PERPAJAKAN i

4 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL XV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM XVI. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU XIX. INFORMASI TAMBAHAN ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : Berarti Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yaitu: (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b) hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham : Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. : Berarti Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 161 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 13 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 291 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. Aktiva Tetap : Berarti harta tetap berwujud yang digunakan dalam kegiatan sebuah usaha. BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, dalam hal ini PT Adimitra Jasa Korpora. Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam) sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal 30 Desember 2005 Nomor: 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Tertanggal 11 Oktober 2010 Nomor:184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. iii

6 BEI atau Bursa Efek : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan beserta para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Channeling : Berarti kerjasama penerus pinjaman untuk pembiayaan antar Perseroan dengan pihak perbankan. DPS : Berarti Daftar Pemegang Saham Perseroan. End User : Berarti nasabah Perseroan yang memperoleh fasilitas pembiayaan dari Perseroan. Harga Pelaksanaan : Berarti harga yang harus dibayarkan dalam PUT I untuk setiap pelaksanaan 1 (satu) HMETD menjadi saham baru yaitu sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. Hari Kalender : Berarti hari dimana bank umum di Indonesia buka untuk bisnis pada jam kerja bank normal namun tidak termasuk hari Sabtu, Minggu, hari libur nasional atau hari yang ditetapkan sebagai hari libur nasional Pemerintah Republik Indonesia atau Malaysia. Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan atau dihimbau oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja. IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia. KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/ Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/ berkedudukan di luar negeri. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang nomor: 21 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor: 21Tahun 2011). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor: 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. iv

7 Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI. Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Umum Terbatas I atau PUT I : Berarti kegiatan penawaran sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham, dimana setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dan setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebesar 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Saham dari PUT I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan. : Berarti Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Peraturan X.K.4 : Berarti Peraturan Nomor: X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 (tujuh belas) Juli 2003 (dua ribu tiga) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Peraturan KSEI : Berarti peraturan KSEI No. KEP-0013/DIR/KSEI/0612 tanggal 11 Juni 2012 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah disetujui oleh OJK sesuai dengan surat keputusan Bapepam dan LK No. S-6953/BL/2012 tanggal 6 Juni 2012 perihal Persetujuan atas rancangan Peraturan KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya, dan/atau perubahan-perubahannya di kemudian hari. Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan Bapepam Nomor IX.C.1 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Umum Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor: Kep-42/PM/2000, tanggal 27 Oktober 2000 berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahanperubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan. v

8 Perseroan : Berarti PT Radana Bhaskara Finance Tbk berkedudukan di Jakarta, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I. Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Prospektus : Berarti Prospektus sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM tertanggal tiga belas Maret dua ribu ( ), Nomor Kep-09/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang diterbitkan oleh Perseroan dalam PUT I. Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. ROA : Berarti Return on Assets Perseroan yang dihitung berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dibagi dengan rata-rata jumlah total aset pada hari terakhir setiap bulan selama tahun yang bersangkutan. ROE : Berarti Return on Equity Perseroan yang dihitung berdasarkan perbandingan laba setelah pajak dibagi dengan rata-rata jumlah ekuitas pada hari terakhir setiap bulan selama tahun yang bersangkutan. RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang- Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya. RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan. Saham Baru : Berarti saham baru yaitu saham-saham yang berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang diterbitkan oleh Perseroan dalam PUT I. Saham Lama : Berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan. Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : Berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan Saham Baru yang diperoleh oleh pemegang HMETD dalam PUT I yaitu sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama. vi

9 SBHMETD : Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu sertifikat yang dikeluarkan kepada Pemegang Saham yang memiliki Saham dalam bentuk warkat dan belum didaftarkan serta dimasukkan dalam penitipan kolektif pada KSEI, yang membuktikan kepemilikan atas sejumlah HMETD yang menyebutkan jumlah Saham Baru yang dapat dipesan serta jumlah pesanan berdasarkan jumlah HMETD, jumlah pesanan tambahan dan jumlah serta cara pembayaran yang harus diisi dan ditandatangani oleh pihak yang berhak atas HMETD tersebut surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan hak memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD. SGD : Berarti mata uang Dollar Singapura. SME : Berarti Small Medium Enterprise (Usaha Kecil Menengah). Tanggal Surat Efektif : Berarti tanggal dimana OJK memberikan surat pernyataan efektifnya atas Pernyataan Pendaftaran PUT I USD : Berarti mata uang Dollar Amerika Serikat. UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 Tambahan No. 3608, berikut peraturan pelaksanaannya dan segala perubahan-perubahannya atau pembaharuan-pembaharuannya di kemudian hari. vii

10 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersamasama dengan, keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 1. UMUM PT Radana Bhaskara Finance Tbk ( Perseroan ) pertama kali didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi PT Niaga Leasing berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT Niaga Leasing berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Indonesia Lease Corporation sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011 nama Perseroan diubah menjadi PT HD Finance. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni Pada tahun 2011, Perseroan menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah:memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat dibawah No. AHU-AH dan No. AHU-AH keduanya tertanggal 19 Januari 2011;didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, No. AHU AH Tahun 2011 dan No. AHU AH Tahun 2011 keduanya tanggal 19 Januari 2011, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No ( Akta 32/2011 ). viii

11 Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebesar (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp (sembilan puluh dua miliar Rupiah) ( Penawaran Umum Saham Perdana ). Pada tahun 2013, PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan keseluruhan saham yang dimiliki TMT sebesar 55,81% (lima puluh lima koma delapan satu persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No. 136 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., Magister Kenotariatan pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. 2. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Jenis Penawaran : HMETD Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) Harga Pelaksanaan : Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) Rasio Konversi : (seratus ribu) Saham Lama berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD Dilusi Kepemilikan : 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) Pencatatan : BEI Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh BAE PT Adimitra Jasa Korpora, yaitu sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel ix

12 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%) Nominal (Rp) Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , , Wealth Paradise Holdings Ltd , , PT HD Corpora , , Soeharto Djojonegoro , , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) , ,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya tidak dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, kecuali PT Tiara Marga Trakindo, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Jumlah Nilai Jumlah Jumlah Nilai (%) (%) Saham Nominal (Rp) Saham Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , , Wealth Paradise Holdings Ltd , , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) , ,041 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Keterangan selengkapnya mengenai PUT I dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. 3. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT I Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT I dapat dilihat pada Bab II dari Prospektus ini. x

13 4. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN 1. Risiko Pembiayaan 2. Risiko Dukungan Dana 3. Risiko Operasional 4. Risiko Aset dan Liabilitas 5. Risiko Hukum 6. Risiko Kepatuhan 7. Risiko Reputasi 8. Risiko Strategi 9. Risiko Kepengurusan 10. Risiko Tata Kelola RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM Risiko terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada PUT I ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi tidak likuid. dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. Seluruh risiko yang disajikan telah diurutkan dan disusun sesuai dengan bobot risiko terhadap kinerja Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab V Prospektus ini. 5. STRATEGI USAHA PERSEROAN Dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usaha sejalan dengan peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan, Perseroan menjalankan strategi usaha sebagai berikut: 1. Fokus pada pelayanan yang terbaik dan hubungan yang kuat dengan konsumen dan mitra usaha 2. Perluasan jaringan usaha dan portfolio produk pembiayaan 3. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten 4. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif 5. Pendanaan yang terdiversifikasi 6. Sistem Manajemen Risiko yang Komprehensif 7. Perbaikan Proses Bisnis yang Berkelanjutan 8. Peningkatan Teknologi Informasi Terpadu dan Terintegrasi 6. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini. xi

14 Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Total Liabilitas Dan Ekuitas Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Total pendapatan Total beban Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - neto (2.655) (1.393) (2.539) (2.820) (4.343) Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain (543) Total laba komprehensif Laba per saham dasar Rasio Keuangan Penting (dalam persentase; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember Pertumbuhan Total pendapatan 30,46-5,71 31,40 25,67 46,51 Total beban 24,38-6,39 37,81 24,14 49,88 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan badan 121,66 5,69-26,47 41,39 18,94 Laba tahun berjalan 124,18 14,28-28,68 67,86 12,97 Total aset 36,69 17,69 27,98 62,37 24,71 Total liabilitas 40,58 19,79 33,20 58,55 28,22 Total ekuitas 13,92 6,72 6,25 80,45 10,40 Profitabilitas Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total pendapatan 10,63 6,25 5,58 9,97 8,86 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap pendapatan 9,94 5,78 4,77 8,79 6,58 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total ekuitas 13,25 6,81 6,88 9,94 12,68 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total ekuitas 12,40 6,30 5,88 8,76 9,42 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total aset 1,61 0,99 1,11 1,92 2,21 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total aset 1,51 0,92 0,95 1,70 1,64 Solvabilitas Total aset terhadap total liabilitas (x) 1,14 1,17 1,19 1,24 1,21 Gearing ratio (x) 5,63 5,69 5,03 4,01 4,54 Total liabilitas terhadap total ekuitas (x) 7,23 5,86 5,22 4,16 4,74 Total liabilitas terhadap total aset/debt ratio (x) 0,88 0,85 0,84 0,81 0,83 Financing asset ratio (x) 0,91 0,95 0,94 0,94 0,97 Rasio net worth terhadap modal disetor 201,59 176,95 165,80 156,05 123,31 xii

15 7. KEBIJAKAN DIVIDEN Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai maksimum 20% dari laba bersih Perseroan setelah pajak dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, yang keputusannya ditetapkan melalui RUPS Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini. 8. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN PENAWARAN UMUM TERBATAS I Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Jasa Korpora sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PUT I PT Radana Bhaskara Finance Tbk, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. Keterangan lebih lanjut mengenai persyaratan pemesanan pembelian saham dalam PUT I dapat dilihat pada Bab XV Prospektus ini. 9. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. Keterangan lebih lanjut mengenai HMETD dapat dilihat pada Bab XVI dalam Prospektus ini. xiii

16 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan xiv

17 I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan atas sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham melalui pelaksanaan HMETD. Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I dengan cara penerbitan HMETD ini adalah sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham hasil PUT I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan Saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai Peraturan Bapepam IX.D.1 selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan 23 Juli Pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 13 Juli Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 23 Juli 2015 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini. Kantor Pusat The Blugreen Boutique Office 5th Floor Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta Website: corp@radanafinance.co.id Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor Cabang Memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR PERSEROAN DALAM MEMBAYAR KEMBALI KEWAJIBAN ANGSURAN ATAS PEMBIAYAAN YANG TELAH DITERIMANYA KEPADA PERSEROAN. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. 1

18 PT Radana Bhaskara Finance Tbk ( Perseroan ) pertama kali didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi PT Niaga Leasing berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT Niaga Leasing berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Indonesia Lease Corporation sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Re publik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011 nama Perseroan diubah menjadi PT HD Finance. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni Pada tahun 2011, Perseroan menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah:memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat dibawah No. AHU-AH dan No. AHU-AH keduanya tertanggal 19 Januari 2011;didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, No. AHU AH Tahun 2011 dan No. AHU AH Tahun 2011 keduanya tanggal 19 Januari 2011, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No ( Akta 32/2011 ). Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebesar (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp (sembilan puluh dua miliar Rupiah) ( Penawaran Umum Saham Perdana ). Pada tahun 2013, PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan keseluruhan saham yang dimiliki TMT sebesar 55,81% (lima puluh lima koma delapan satu persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan. 2

19 Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No. 136 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., Magister Kenotariatan pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh BAE PT Adimitra Jasa Korpora, yaitu sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel PENAWARAN UMUM TERBATAS I Jenis Penawaran : HMETD Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) Harga Pelaksanaan : Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham Rasio Konversi : (seratus ribu) Saham Lama berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD Dilusi Kepemilikan : 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) Periode Perdagangan HMETD : Juli 2015 Periode Pelaksanaan HMETD : Juli 2015 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa : 13 Juli 2015 Pencatatan : BEI 3

20 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%) Nominal (Rp) Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , , Wealth Paradise Holdings Ltd , , PT HD Corpora , , Soeharto Djojonegoro , , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) , ,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya tidak dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, kecuali PT Tiara Marga Trakindo, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%) Nominal (Rp) Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , , Wealth Paradise Holdings Ltd , , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) , ,041 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini. 4

21 Keterangan Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Efek yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Penerima HMETD Yang Berhak Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul WIB berhak untuk membeli saham Baru dengan ketentuan bahwa pemegang (seratus ribu) Saham Lama mempunyai (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PUT I ini dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham. 2. Pemegang HMETD Yang Sah Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD. 3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD, yaitu mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00071/BEI/ perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi harga, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 (seratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul sampai dengan pukul waktu Jakarta Automated System ( JATS ), kecuali hari Jumat dari pukul sampai dengan pukul waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 23 Juli 2015 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku. 5

22 Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Sertifikat Bukti HMETD maka sisa saham akan dialokasikan kepada para Sertifikat Bukti HMETD saham lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. 4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu : Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI. 5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli Nilai HMETD Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD. Asumsi: Harga pasar satu saham : Rpa Harga saham yang ditawarkan dalam PUT I : Rpr Jumlah saham yang beredar sebelum PUT I : A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I : R Jumlah saham yang beredar sesudah PUT I : A + R Nilai Teoritis Saham Baru ex-hmetd : (Rpa x A) + (Rpr x R) (A + R) = RpX Maka nilai HMETD adalah = RpX Rpr 6

23 7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya. 8. Pecahan HMETD Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 bahwa dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut tidak diserahkan kepada pemegang saham, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan mengeluarkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan HMETD pecahan tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. 9. Lain-lain Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon pemegang HMETD. DALAM KURUN WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PUT I INI, PERSEROAN TIDAK AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DI LUAR YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI, KECUALI PENERBITAN ATAU PENCATATAN SAHAM BARU YANG DILAKUKAN DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DARI OTORITAS YANG BERWENANG YANG BERLAKU BAGI PERSEROAN DAN/ATAU PEMEGANG SAHAMNYA. APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DARI OTORITAS YANG BERWENANG. 7

24 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Perseroan akan mempertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan melaporkan secara berkala kepada OJK sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-81/PM1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum ( Peraturan Bapepam No. X.K.4 ). Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke OJK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4. Apabila penggunaan dana yang dimaksud merupakan transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama dan atau transaksi afiliasi atau transaksi benturan kepentingan, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana telah seluruhnya direalisasikan oleh Perseroan sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum sebagaimana dinyatakan dalam Prospektus Penawaran Umum Saham Perdana dan telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 036/hdf.tp/cs-bapepam/XII/2011 tanggal 28 Desember Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,79% dari nilai PUT I yang meliputi: 1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal sebesar 0,40%, terdiri dari Akuntan Publik sebesar 0,27%, Konsultan Hukum sebesar 0,08% dan Notaris sebesar 0,05%; 2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,03%; 3. Biaya jasa Konsultan Keuangan sebesar 1,28%; 4. Biaya RUPSLB, biaya pencatatan di bursa, auditor penjatahan, biaya percetakan, biaya pemasangan iklan surat kabar dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses PUT I ini sebesar 1,00%; dan 5. Biaya pungutan oleh OJK sebesar 0,08%. 8

25 III. PERNYATAAN HUTANG Tabel di bawah ini menyajikan posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 yang bersumber dari laporan keuangan audit Perseroan tanggal 31 Desember 2014, yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 PINJAMAN - pihak ketiga UTANG PENYALUR KENDARAAN - pihak ketiga UTANG PREMI ASURANSI - neto BEBAN AKRUAL UTANG IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PENDEK UTANG PAJAK UTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi Total utang lain-lain WESEL BAYAR JANGKA MENEGAH - neto UTANG PEMEGANG SAHAM ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS Pinjaman Penjalasan pinjaman adalah sebagai berikut: PT Bank Permata Tbk (Permata) Pada tanggal 8 Desember 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman melalui skema Consumer Asset Purchase Recourse dari Permatayang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp juta. Fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta yang jatuh tempo pada tanggal 28 September Pada tanggal 16 Juli 2008, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Selanjutnya, pada tanggal 21 Agustus 2009, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 April 2010, perjanjian pinjaman ini telah berakhir dan seluruh pinjaman Perseroan telah dialihkan ke perjanjian pinjaman baru tertanggal 30 Maret 2010 dengan Permata dan perubahan fasilitas menjadi Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan (Revolving Installment - Receivable Financing) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp juta dan berlaku sampai dengan tanggal 30 Maret Selanjutnya, pada tanggal 26 Mei 2011, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan.fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 22 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term- Installment facility 1 (TL 1)) dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta, pada tanggal 12 September 2013, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment facility 2 (TL2)) dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta dan pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment facility 3 dan 4 (TL3 dan TL4)) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp juta. Fasilitas TL 1, TL 2, TL 3 9

26 dan TL 4 dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan.fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Perseroan juga memperoleh fasilitas cerukan/rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000 juta. Fasilitas ini diberikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembiayaan konsumen. Fasilitas cerukan/rekening koran akan jatuh tempo pada tanggal 12 September Perseroan juga memperoleh fasilitas Forex Line Tetap sejumlah USD Pada tanggal 5 September 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Forex Line Tetap sebesar USD Selanjutnya, pada tanggal 29 Desember 2014, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar USD Jangka waktu fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September Pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Money Market (MM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Fasilitas MM dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember Fasilitas ini diberikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembiayaan konsumen. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan jumlah ekuitas minimal sejumlah Rp juta, tingkat gearing ratio maksimum 8,5 (delapan koma lima) kali dan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan anggaran dasar; pengalihan pembiayaan ke pihak lain dan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Pada tanggal 18 Januari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai tambahan modal kerja pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda dua baru. Fasilitas ini dapat ditarik selama jangka waktu perjanjian kredit dan penarikan pertama dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Pada tanggal 18 Maret 2011, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni 2011, fasilitas ini diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Pada tanggal 5 Februari 2014, jangka waktu penarikan fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Januari Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali dan current ratio minimum 1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan anggaran dasar; perubahan susunan pemegang saham dan/atau pengurus; pembagian dividen; dan meminta persetujuan secara tertulis dari bank, dalam hal, melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru yang tidak berkaitan atau mengubah kegiatan usaha Perseroan; memindahkan dan/atau menyewakan sebagian kegiatan usaha kepada pihak lain; melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan liabilitas dari perjanjian ke pihak lain; membubarkan Perseroan atau mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit dan melakukan interfinancing antar Perseroan dalam satu grup. 10

27 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) Pada tanggal 19 Januari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dari Danamon dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Selanjutnya, pada tanggal 24 Februari 2014, fasilitas ini diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Jangka waktu fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Januari Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 7 (tujuh) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, menjual atau mengalihkan seluruh atau sebagian besar aset bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; menjaminkan aset; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali untuk pelaksanaan kegiatan usaha; bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali merupakan transaksi yang lazim; perubahan kegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha; konsolidasi dan akuisisi; dan melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 29 Juni 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Perseroan telah melunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnya pada tanggal 8 Agustus Pada tanggal 6 Februari 2008 dan 28 Juli 2008, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan penjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Perseroan telah melunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnya pada tanggal 12 Agustus 2010 dan 14 Maret Pada tanggal 8 Januari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Pada tanggal 17 Maret 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Selanjutnya, pada tanggal 25 Juli 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp juta dan pada tanggal 16 Mei 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8 (delapan) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan penggabungan usaha, akuisisi dan konsolidasi; mengalihkan, menghibahkan dan/atau menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; merubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi; merubah kegiatan usaha atau status hukum Perseroan; mengadakan investasi baru atau pernyataan kepada pihak lain dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan liabilitas dari perjanjian pihak lain. 11

28 PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tanggal 18 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment (PTI) dari ICBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Selanjutnya pada tanggal 21 Desember 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap Installment dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment 2 (PTI 2) dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Pada tanggal 7 Januari 2013 Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap on Demand - B (PTD- B) dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand Non Revolving (PTD-NR) dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Fasilitas PTD-B dan PTD-NR ini dapat ditarik selama 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum 8 (delapan) kali serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak lain; bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali untuk kegitan usaha; perubahan bentuk hukum dan kegiatan usaha; pembagian dividen; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan memperoleh fasilitas Commited Demand Installment dari OCBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perseroan. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 30 April Pada 28 April 2014 berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Januari Selanjutnya, pada tanggal 10 Januari 2014, Perseroan mendapat fasilitas tambahan berupa Commited Demand Installment 2 sebesar Rp juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Januari Kedua fasilitas pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham, dengan nilai penjaminan sebesar jumlah fasilitas pinjaman. Pada tanggal 17 Januari 2015, Perseroan melunasi fasilitas Commited Demand Installment 2 sebesar Rp juta dan fasilitas Commited Demand Installment 1 sebesar Rp27.000juta dari OCBC. Pada tanggal 18 Januari 2015, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jumlah fasilitas Committed Demand Installment 1 diturunkan menjadi sejumlah Rp juta dan fasilitas Committed Demand Installment 2 ditutup. Jangka waktu fasilitas Committed Demand Installment 1 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April Pada tanggal 28 April 2015, Perseroan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan OCBC untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas Commited Demand Installment 1 sampai dengan 30 April Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi; perubahan susunan pemegang saham (bukan publik) dan pengendali; terjadinya perkara perdata maupun pidana, sengketa, dan yang secara material merugikan bagi Perseroan; serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; dan menjaminkan harta ke pihak lain kecuali untuk mendukung kegiatan usaha. 12

29 PT Bank DBS Indonesia (DBS) Pada tanggal 29 November 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment ) dari DBS dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 9 Januari 2014, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jangka waktufasilitas pinjaman telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 November 2014 dan secara otomatis diperpanjang sementara 3 (tiga bulan) sampai dengan 24 Februari Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Pada tanggal 12 Februari 2015, Perseroan penandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan DBS untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 29 November Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, rasio lancar minimum 1 (satu) kali dan persentase kepemilikan saham pengendali baik langsung maupun tidak langsung minimum sebesar 51%, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, terjadinya perkara perdata maupun pidana; perubahan anggaran dasar; membagikan dan/atau membayar dividen; mengubah status hukum Perseroan; melakukan likuidasi, peleburan, penggabungan dan/atau pembubaran usaha; menerima pinjaman baru dan mensubordinasikan pinjaman. PT BPD Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) Pada tanggal 4 Agustus 2014, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BPD Kalsel dengan jumlah maksimum Rp juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 8.5 (delapan koma lima) kali dan current ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali serta Perseroan diharuskan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan Perseroan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/ konsolidasi dengan Perseroan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) Pada tanggal 15 Agustus 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al- Murabahah dari Bank Syariah Mandiri dengan jumlah maksimum Rp juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. 13

30 Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, rasio lancar minimum 1 (satu) kali, emperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan Perseroan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/ konsolidasi dengan Perseroan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) Pada tanggal 6 Juni 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Murabahah dari BNI Syariah dengan jumlah maksimum Rp juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 (sepuluh) kali, current ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali dan net credit loss minimal 5%, serta Perseroan diharuskan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan Perseroan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/ konsolidasi dengan Perseroan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. Bank of China Limited, Cabang Jakarta (Bank of China) Pada tanggal 22 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dan cerukan/rekening koran dari Bank of China dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp juta dan Rp5.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai pembiayaan atas piutang pembiayaan konsumen dan tambahan modal kerja Perseroan. Pada tanggal 17 April 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar Rp juta. Fasilitas pinjaman berjangka dapat ditarik sampai dengan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan, sedangkan fasilitas pinjaman cerukan/rekening koran telah jatuh tempo pada tanggal 22 April 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Februari Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Pada tanggal 22 Februari 2015, Perseroan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan Bank of China, untuk memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas cerukan/rekening koran sampai dengan tanggal 22 April Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan pengurangan atas modal dasar dan atau modal disetor; mengalihkan semua atau sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi; mengubah kegiatan usaha, mengubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi; dan merubah struktur permodalan. 14

31 PT Bank Maybank Syariah Pada tanggal 27 Oktober 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Murabahah dari PT Bank Maybank Syariah Indonesia dengan jumlah maksimum Rp juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 8 (delapan) kali. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 110% dari jumlah 100% pokok fasilitas ditambah 10% margin. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari Panin dengan jumlah maksimum Rp juta. Selanjutnya pada tanggal 2 September 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap 2 (PT 2) dengan jumlah maksimum Rp juta. PT 2 dapat ditarik sampai dengan 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit, memiliki jatuh tempo maksimum 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penarikan dan akan jatuh tempo maksimum 27 (dua puluh tujuh) bulan sejak penandatangan Perjanjian Kredit. Tujuan dari fasilitas kredit dan PT 2 adalah untuk modal kerja pembiayaan konsumen Perseroan. Fasilitas kredit dan PT 2 dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Per 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Pada tanggal 30 Juli 2012, Perseroan juga memperoleh fasilitas cerukan/rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Pada tanggal 21 Juni 2013, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian fasilitas kredit dengan Panin dengan menurunkan fasilitas cerukan/rekening koran sebesar Rp juta, sehingga, jumlah fasilitas cerukan/rekening koran menjadi Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8,5 (delapan koma lima) kali, serta tidak diijinkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi atau restrukturisasi yang mengubah kepemilikan saham Perseroan; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan likuidasi; menjual atau mengalihkan sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan perluasan atau penyempitan usaha atau mengadakan investasi baru; menurunkan modal yang telah disetor; melakukan kelalaian atas perjanjian pinjaman dengan bank atau lembaga keuangan lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Perseroan kepada pihak lain; mempergunakan dana fasilitas pinjaman untuk tujuan lain dan; mengubah anggaran dasar mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) Pada tanggal 5 Oktober 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Mudharabah dari Muamalat dengan jumlah maksimum Rp juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 15 Maret 2013, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian dengan menurunkan fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Mudharabah menjadi sebesar Rp juta. Pada tanggal 25 Oktober 2013, jangka waktu fasilitas telah diperpanjang dan dapat ditarik selama 18 (delapan belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo pada 5 April

32 Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; mengalihkan, semua atau sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; investasi baru yang tidak berkaitan atau menjalankan kegiatan usaha lain; mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi; membubarkan Perseroan serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, merubah struktur permodalan; merubah susunan dewan komisaris dan direksi; dan pembagian dividen. PT Bank Commonwealth (Commonwealth) Pada tanggal 25 September 2012, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dari Commonwealth dengan jumlah maksimum Rp juta. Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perseroan. Fasilitas pinjaman berjangka dapat ditarik secara sampai dengan 8 (delapan) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat total net worth/total tangible assets minimum 12%, interest coverage minimum 1,1 kali, gearing ratio maksimum 10, serta memberitahukan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan pembagian dividen. Perseroan juga dilarang untuk, antara lain, menjual atau mengalihkan semua atau sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; mengubah kegiatan usaha; mengubah susunan dewan komisaris dan direksi dan nilai saham Perseroan; dan melakukan penggabungan usaha atau akuisisi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 29 November 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BCA berupa Fasilitas Installment Installment Idengan jumlah maksimum sebesar Rp juta. Pada tanggal 26 Mei 2008, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Installment II sebesar Rp juta. Pada tanggal 29 Mei 2009, 4 Agustus 2009 dan 17 September 2009, secara bertahap Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Installment III sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta. Pada tanggal 19 April 2010, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Installment IV sebesar Rp juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tigapuluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 12 Mei 2010, Perseroan mengubah perjanjian kredit dengan BCA dimana atas permohonan Perseroan, pihak BCA setuju untuk: Menurunkan jumlah fasilitas Installment Installment IV sebesar Rp juta, sehingga, jumlah fasilitas Installment Installment IV menjadi Rp juta. Memberikan fasilitas kredit lokal (cerukan/rekening koran) sebesar Rp juta. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas Installment Installment I - III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitas Installment Installment IV telah berakhir pada tanggal 31 Desember

33 Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian kredit dengan BCA dengan menurunkan fasilitas Installment Installment IV sebesar Rp dan menaikkan fasilitas kredit lokal (cerukan/rekening koran) sebesar Rp juta, sehingga, jumlah fasilitas Installment Installment IV menjadi Rp juta dan jumlah fasilitas kredit lokal (rekening koran) menjadi Rp juta. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, fasilitas Installment Installment I - IV telah dilunasi, masing-masing pada tanggal 29 April 2008, 26 November 2008, 18 September 2012 dan 9 Mei Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas berupa fasilitas Installment Installment V sebesar Rp juta dan menurunkan fasilitas kredit lokal (cerukan/rekening koran) menjadi sebesar Rp juta yang akan berakhir pada tanggal 12 Mei Fasilitas Installment Installment V ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Selanjutnya, pada tanggal 2 Februari 2012, berdasarkan perjanjian perubahan atas perjanjian kredit, jangka waktu penarikan fasilitas Installment Installment V telah diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Mei Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp juta. Pada tanggal 28 Februari 2015, angsuran fasilitas Installment Installment V dari BCA telah dibayar lunas oleh Perseroan. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 (sepuluh) kali dan liquidity ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi; terjadinya perkara perdata maupun pidana; dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, pernyataankeadaan pailit oleh pihak lain; memberikan pinjaman kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan usaha; mengajukan permohonan pailit dan penundaan pembayaran atas nama Perseroan; melakukan investasi atau melakukan kegiatan usaha baru; menjual atau melepaskan harta tidak bergerak bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; mengubah anggaran dasar; menjaminkan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor ( BPKB ) atas jaminan piutang pembiayaan konsumen ke kreditur lain dan menggunakan fasilitas pinjaman untuk pelunasan ke bank lain. 2. Utang Penyalur Kendaraan Pembiayaan konsumen yang telah disetujui namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan (pihak ketiga) pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, yang disajikan sebagai bagian dari akun Utang Penyalur Kendaraan Pihak Ketiga. 3. Utang Premi Asuransi Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi Sinarmas dalam rangka menutupi asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perseroan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepenting Perseroan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang premi asuransi adalah sebesar Rp3.147 juta. 4. Beban Akrual Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo beban akrual adalah sebesar Rp juta, yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Bunga pinjaman bank Komisi Bunga Wesel Bayar Jangka Menengah Iklan dan promosi Perizinan 711 Jasa tenaga ahli 637 Bunga utang pihak berelasi

34 (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Telepon, fax dan jaringan 283 Bunga utang pemegang saham 226 Jasa pengambilan uang 133 Perlengkapan kantor 82 Lain-lain 236 Total Utang Imbalan Kerja Karyawan Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang imbalan kerja karyawan jangka pendek adalah sebesar Rp3.298 juta. Utang imbalan kerja karyawan jangka pendek merupakan akrual atas beban gaji dan kesejahteraan karyawan yang terhutang. 6. Utang Pajak Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang pajak adalah sebesar Rp2.313 juta, yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Pajak penghasilan: Pasal Pasal Pasal 4 (2) 15 Pasal Pasal Total Utang Lain-lain Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang lain-lain adalah sebesar Rp juta, yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Pihak ketiga Perolehan aset Sewa pembiayaan Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa usaha kembali neto 816 Klaim asuransi 843 Lain-lain Subtotal Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing Anjak piutang with recourse Pembiayaan konsumen Pengalihan piutang secara cessie Sewa pembiayaan Subtotal Total Wesel Bayar Jangka Menegah Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo wesel bayar jangka menengah adalah sebesar Rp juta. Pada tanggal 17 September 2014 dan 7 Oktober 2014, Perseroan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar USD dan Seri B (MTN Seri B) dengan nilai nominal sebesar USD dan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. MTN Seri A ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 6 April MTN Seri A dan Seri B dikenakan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun. 18

35 Pembayaran bunga MTN Seri A dan Seri B dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama bunga MTN Seri A pada tanggal 17 Desember 2014 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN Seri A. Sedangkan, pembayaran pertama bunga MTN Seri B adalah pada tanggal 7 Januari 2015 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN Seri B. Berdasarkan perjanjian MTN, Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari nilai pokok MTN Seri A dan MTN Seri B yang telah diterbitkan atau sebesar USD (nilai penuh) (ekuivalen Rp juta) dan jaminan perusahaan dari PT Tiara Marga Trakindo sebesar jumlah saham yang dimiliki pada Perseroan. Sehubungan dengan risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dan suku bunga mengambang dari pinjaman ini, Perseroan menggunakan instrument keuangan derivatif untuk melindungi risiko tersebut. MTN Seri A dan Seri B ini dilindung nilai dengan kontrak swap mata uang dan suku bunga sejumlah USD dengan Bank Permata. Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perseroan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah HD Finance I Tahun 2012 (MTN I) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp juta dan menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai arranger. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2015 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10% per tahun. Pembayaran bunga MTN I dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 31 Januari 2013 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri MTN I. Berdasarkan perjanjian MTN, Perseroan diwajibkan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari nilai pokok MTN I yang telah diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sebesar Rp juta. Selain itu, selama pokok MTN I, MTN Seri A dan MTN Seri B belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, menjaminkan harta kekayaan Perseroan ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha dan konsolidasi yang berakibat negatif; menjual atau mengalihkan atau memindahkan 50% dari total aset kecuali telah disetujui oleh pemegang saham; merubah bidang usaha; mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor; dan mengubah tujuan penggunaan dana hasil penerbitan MTN I, MTN Seri A dan MTN Seri B tanpa persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Agen Pemantau dan Agen Jaminan serta dari Rapat Umum Pemegang MTN. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian MTN. Pada tanggal 31 Oktober 2012, MTN I mendapat peringkat BBB+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beban bunga atas MTN berjumlah Rp juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sedangkan beban bunga akrual atas MTN berjumlah Rp4.937 juta. 9. Utang Pemegang Saham Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang pemegang saham adalah sebesar Rp juta, yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 PT Tiara Marga Trakindo PT HD Corpora Total Perseroan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham, sebesar Rp juta pada tanggal 17 Desember 2014 yang digunakan untuk modal kerja Perseroan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% per tahun pada tahun Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember

36 Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora, pemegang saham, sebesar Rp juta yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasional Perusahaan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% pada tahun Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Nopember Beban bunga atas utang pemegang saham berjumlah Rp3.337 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Sedangkan beban bunga akrual atas utang pemegang saham berjumlah Rp226 juta pada tanggal 31 Desember Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang adalah sebesar Rp9.650 juta. Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi pokok berikut: URAIAN 31 Desember 2014 Tingkat bunga diskonto tahunan 8,60% Tingkat kenaikan gaji tahunan 6,00% Tabel mortalitas TMI III Umur pensiun 55 tahun Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Saldo awal Beban jasa kini Kerugian (keuntungan) aktuaris Beban bunga 689 Ekspektasi imbalan yang dibayarkan (423) Dampak perubahan asumsi (333) Saldo akhir Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui (3.203) Liabilitas diakui di laporan posisi keuangan KOMITMEN DAN KONTIJENSI Sampai dengan tanggal laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen tertanggal 18 Juni 2015, Perseroan tidak memiliki komitmen dan kontijensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember PERSEROAN TELAH MEMENUHI SELURUH PERSYARATAN DAN PEMBATASAN ATAS PINJAMAN YANG DITERIMA OLEH PERSEROAN. SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO. DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA MENDATANG, PERSEROAN BERKEYAKINAN DAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN- KEWAJIBANNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI. 20

37 TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG DAPAT MERUGIKAN PEMEGANG SAHAM PUBLIK. 21

38 IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. A. UMUM Perseroan didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berdasarkan Akta Pendirian No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56. Perseroan mendapat Izin Usaha Perseroan Pembiayaan PT Niaga Leasing berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep- 86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Indonesia Lease Corporation sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dimana Perseroan mempunyai 48 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Faktor perkembangan industri otomotif dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang tercermin pada daya beli, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga mengingat sebagian besar penjualan kendaraan bermotor nasional dilakukan secara kredit. Industri otomotif di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari industri pembiayaan kendaraan bermotor itu sendiri. Perkembangan industri otomotif tentu akan berdampak secara langsung pada kondisi keuangan industri pembiayaan kendaraan bermotor, pada saat industri otomotif mengalami pertumbuhan maka akan berdampak positif pada industri pembiayaan kendaraan-kendaraan bermotor dan berlaku sebaliknya. Dalam menghadapi hal tersebut, Perseroan menerapkan langkah-langkah seperti mempererat hubungan dengan dealer dan menerapkan manajemen risiko mengikuti kondisi dari perkembangan industri otomotif. Faktor pemasaran memegang peranan penting dalam industri pembiayaan dimana masing-masing Perseroan pembiayaan berupaya memperluas basis konsumen, meningkatkan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa mendatang, sehingga Perseroan selalu berusaha menciptakan aktivitas pemasaran yang dapat menarik konsumen, seperti melakukan promosi ke konsumen, dealer dan penambahan jaringan usaha. Intensitas persaingan di dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor cukup tinggi, terutama dari Perseroan pembiayaan yang memiliki afiliasi dengan ATPM dan yang memiliki afiliasi dengan Bank. Untuk menghadapi persaingan, Perseroan dengan konsisten menerapkan strategi dealer relationship dan operational excellence untuk mendapatkan yang lebih efektif, biaya yang efisien dan sumber daya yang produktif sehingga dapat memberikan nilai terbaik bagi konsumen. Sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian seperti nilai tukar dan tingkat suku bunga maka Perseroan menerapkan kebijakan tingkat bunga secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, maka diharapkan dampak dari tingkat suku bunga adalah minimal. Sedangkan langkah-langkah Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya adalah fokus kepada portofolio dengan tingkat pengembalian yang tinggi, menerapkan Manajemen Risiko, komitmen untuk produktivitas dan efisiensi, menjaga hubungan yang kuat dan erat, perluasan 22

39 jaringan usaha, pengembangan teknologi informasi dan sumber daya manusia. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Per tanggal 1 Januari 2008, Perseroan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif. Perubahan ini dilakukan untuk pembiayaan baru yang diperoleh Perseroan sejak tanggal 1 Januari 2008 dan diterapkan secara prospektif, oleh karena manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyesuaian terhadap saldo laba awal periode dengan metode suku bunga efektif tidak dapat ditentukan secara akurat dan tidak praktis karena keadaan dari sistem akuntansinya. Oleh karenanya, beban tangguhan yang berasal dari pembiayaan yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2008 tetap diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Perseroan senantiasa mengembangkan teknologi untuk memberikan kemudahan bagi konsumen Perseroan dalam mengakses pembiayaan dan melakukan proses pembayaran secara online melalui payment point. Selain itu, Perseroan juga memantau tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan Customer Satisfaction Index yang dilakukan oleh pihak ketiga. Pada saat ini, Perseroan masih menggunakan metode pembiayaan yang sesuai dengan kondisi pasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terjadi perubahan dalam metode pembiayaan, Perseroan akan melakukan penyesuaian atas perjanjian pembiayaan sehingga Perseroan memastikan kepatuhan terhadap peraturan serta kebutuhan bisnis Perseroan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan saat ini adalah mengembangkan pembiayaan sesuai dengan Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014, dimana Perseroan akan lebih fokus dalam mengembangkan pembiayaan multiguna. Perseroan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, dimana risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam tingkat bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar. Perseroan mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga dan diversifikasi sumber dana dengan mendapatkan pinjaman tingkat bunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan membuka pembiayaan kendaraan motor roda empat bekas. Dalam melakukan diversifikasi usaha, Perseroan berusaha meningkatkan segmen pasar dan memperluas jaringan konsumen dengan mempertimbangkan kebutuhan dari para konsumen Perseroan. Perseroan Selain itu, faktor pengembangan produk baru juga memiliki peranan yang penting di dalam industri pembiayaan. Pengembangan produk baru seperti jenis pembiayaan baru dilakukan oleh Perseroan- Perseroan pembiayaan untuk memperluas basis konsumen, mempertahankan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa mendatang.perseroan senantiasa berusaha untuk mengetahui kebutuhan konsumennya dan mengembangkan produk-produk baru untuk menanggapi kebutuhan tersebut yang diharapkan dapat berdampak langsung pada hasil usaha Salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan konsumen, Perseroan. menggunakan Customer Satisfaction Index yang dilakukan oleh pihak ketiga. B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Total pendapatan Total beban Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - neto (2.655) (1.393) (2.539) Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain (543) - - Total laba komprehensif

40 1. Pendapatan Tabel berikut menyajikan komposisi pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Pembiayaan konsumen , , ,01 Bunga bank 489 0, , ,04 Pendapatan lain-lain , , ,95 Total , , ,00 Grafik Pertumbuhan Pendapatan Perseroan (Rp juta) Des Des Des-12 Sumber: Perseroan a) Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan hasil yang diterima Perseroan dari pembiayaan konsumen yang dikelola sendiri maupun pembiayaan bersama yang menjadi porsi Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan pembiayaran konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 31,56% dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pengembangan yang terus dilakukan oleh Perseroan melalui kegiatan pembiayaan sepeda motor, baik untuk sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas. Perseroan juga melakukan diversifikasi pembiayaan mobil bekas serta membuka jaringan usaha baru. Selain itu pada tahun 2014, suku bunga pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan dengan rata-rata tertinggi sebesar 43,87% dimana lebih tinggi dari suku bunga tahunan rata-rata tertinggi tahun 2013 sebesar 42,87%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan pembiayaran konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau 9,53% dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan karena adanya peningkatan biaya perolehan pembiayaan konsumen dimana biaya tersebut merupakan biaya akuisisi untuk memperoleh kredit. Selain itu, suku bunga tahunan rata-rata tertinggi tahun 2013 sebesar 42,87% lebih rendah dari suku bunga tahunan rata-rata terendah tahun 2012 sebesar 46,44%. 24

41 b) Pendapatan bunga bank Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp489 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp443 juta atau 963,04% dibandingkan dengan pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp46 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya pendapatan jasa giro dan bunga deposito Perseroan pada tahun Peningkatan terbesar diperoleh dari pendapatan bunga deposito dimana pada bulan Desember 2014 terdapat penempatan deposito sebesar Rp juta dengan tingkat bunga deposito sebesar 10,75%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp46 juta, mengalami penurunan sebesar Rp77 juta atau 62,60% dibandingkan dengan pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp123 juta. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2013, Perseroan tidak ada penempatan deposito sehingga tidak memperoleh pendapatan bunga deposito dan Perseroan hanya memperoleh pendapatan dari jasa giro bank. c) Pendapatan lain-lain Pendapatan lain-lain Perseroan terdiri dari denda keterlambatan dan penalti, penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan, penerimaan premi asuransi, keuntungan penjualan aktiva tetap, dan lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp9.066 juta atau 22,42% dibandingkan dengan pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan pendapatan denda dari keterlambatan pembayaran angsuran konsumen dan pendapatan pinalti dari kenaikan jumlah konsumen yang melakukan pelunasan dipercepat seiring dengan penambahan konsumen baru. Besarnya peningkatan pendapatan denda dari keterlambatan pembayaran konsumen dan pendapatan pinalti lebih besar 45,05% dibandingkan dengan tahun Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp9.109 juta atau 29,08% dibandingkan dengan pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan denda keterlambatan dari konsumen dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan. Peningkatan pendapatan denda keterlambatan dari konsumen adalah sebesar 61,84% dan peningkatan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan adalah sebesar 25,50% dibandingkan dengan tahun

42 2. Beban Tabel berikut menyajikan komposisi beban Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Bunga dan keuangan , , ,15 Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen , , ,58 Gaji dan tunjangan , , ,45 Umum dan administrasi , , ,24 Iklan dan promosi , , ,20 Beban lain-lain , , ,38 Total , , ,00 Grafik Pertumbuhan Beban Perseroan (Rp juta) Des Des Des-12 Sumber: Perseroan a) Beban bunga dan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 34,50% dibandingkan dengan beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pinjaman yang digunakan sebagai pendanaan pembiayaan baru di tahun 2014 dan penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Seri A dan Seri B, penerimaan pinjaman pihak berelasi dan penerimaan pinjaman pemegang saham. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 19,54% dibandingkan dengan beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah pinjaman yang digunakan sebagai pendanaan pembiayaan baru dengan penambahan perbankan konvesional di tahun b) Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

43 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.233 juta atau 3,60% dibandingkan dengan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan akumulasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan seiring bertumbuhnya saldo piutang pembiayaan Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau 26,92% dibandingkan dengan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan seiring dengan perbaikan proses pengelolaan dan kualitas piutang yang memberikan pengaruh terhadap menurunnya nilai penghapusan piutang sebesar 28,39%. c) Beban gaji dan tunjangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.796 juta atau 8,60% dibandingkan dengan beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah tenaga kerja perusahaan sebesar 20,80% dibandingkan dengan tahun 2013 untuk menunjang pertumbuhan Perseroan dan adanya kenaikan imbalan paska kerja karyawan jangka panjang sebesar 1059,70% dibandingkan dengan tahun 2013 yang estimasi perhitungannya dilakukan oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp4.430 juta atau 15,78% dibandingkan dengan beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan dalam jumlah sumber daya manusia dan disebabkan kenaikan upah minimum. d) Beban umum dan administrasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp7.191 juta atau 52,57% dibandingkan dengan beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya penyusutan aset tetap, biaya sewa, utilitas dan biaya pelatihan sumber daya manusia, yang sejalan dengan meningkatnya jumlah cabang Perseroan serta bertambahnya beban jasa layanan penerimaan angsuran atas transaksi pembayaran angsuran melalui ATM, kantor pos, alfa retailindo dan indomart. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

44 Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.883 juta atau 26,31% dibandingkan dengan beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai langkah efisiensi yang dilakukan Perseroan. e) Beban iklan dan promosi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.771 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp896 juta atau 47,79% dibandingkan dengan beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.875 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya program promosi yang dilakukan oleh Perseroan dan rebranding logo maupun nama baru Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.875 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.689 juta atau 47,39% dibandingkan dengan beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp3.564 juta. Penurunan ini disebabkan oleh optimalisasi program promosi yang dilakukan Perseroan di tahun 2013 ini telah menciptakan efisiensi biaya yang signifikan, namun pencapaian pembiayaan konsumen tetap mencapai target yang ditetapkan. f) Beban lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7.039 juta, mengalami penurunan sebesar Rp632 juta atau 8,24% dibandingkan dengan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp7.671 juta. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya beban kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Penurunan ini merupakan keberhasilan dari manajemen dengan berusaha menjual piutang yang diambil alih tersebut secepat mungkin agar kondisi dan harga tidak mengalami penurunan yang signifikan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp7.671 juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau 72,47% dibandingkan dengan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan beban kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali Sebesar 74,46% dibandingkan dengan tahun Laba bersih Tabel berikut menyajikan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember URAIAN Laba bersih Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

45 Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp juta atau 124,18% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pada pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan sebesar 30,46% sebagai hasil dari bertambahnya piutang pembiayaan dan penambahan jumlah cabang. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.145 juta atau 14,28% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan terutama dikarenakan adanya penurunan beban usaha sebesar 6,39% dan berbagai langkah efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan. Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas Aset Tabel berikut menyajikan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Kas dan bank , , ,32 Piutang pembiayaan konsumen - neto , , ,09 Total piutang lain-lain , , ,50 Piutang derivatif , , ,01 Biaya dibayar di muka , , ,64 Aset pajak tangguhan - neto 890 0, , ,03 Aset tetap - neto , , ,40 Aset lain-lain 990 0, , ,01 Total Aset , , ,00 Grafik Pertumbuhan Aset Perseroan (Rp juta) Des Des Des-12 Sumber: Perseroan 29

46 Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 36,69% dibandingkan dengan total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan nilai piutang pembiayaan konsumen dan diversifikasi pembiayaan untuk mobil bekas, serta penambahan 11 cabang dan 5 Point of Services (POS) di Pulau Jawa dan Sumatera, termasuk 5 cabang mobil bekas. Perolehan masing-masing piutang berasal dari konsumen kendaraan bermotor yang mencapai puluhan ribu konsumen selama tahun 2014 dan ratusan ribu konsumen selama tahun Dengan perolehan piutang tersebut, Perseroan mendapatkan peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan kegiatan utama Perseroan. Peningkatan total aset sebesar 36,69% pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2013 memberikan pengaruh yang baik terhadap kinerja Perseroan karena akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan Perseroan dari pembiayaan konsumen dan likuiditas Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 17,69% dibandingkan dengan total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai piutang pembiayaan konsumen sebesar 19,39% dibandingkan tahun a) Kas dan bank Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Saldo kas dan bank Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 636,19% dibandingkan dengan saldo kas dan bank Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penambahan deposito sebesar Rp juta atas penerimaan pinjaman subordinasi dari pemegang saham Perseroan yaitu PT Tiara Marga Trakindo. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Saldo kas dan bank Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp6.206 juta atau 29,62% dibandingkan dengan saldo kas dan bank Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan oleh dikarenakan Perseroan sudah menjalankan cash flow management dengan lebih baik. b) Piutang pembiayaan konsumen - neto Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 30,84% dibandingkan dengan piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pembiayaan konsumen Perseroan seiring dengan pertumbuhan kondisi industri kendaraan bermotor. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 19,39% dibandingkan dengan piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pembiayaan konsumen Perseroan. 30

47 c) Piutang lain-lain Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp6.125 juta atau 59,16% dibandingkan dengan piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kerjasama Perseroan dengan penyedia jasa layanan penerimaan pembayaran angsuran konsumen dimana jasa layanan tersebut untuk memudahkan para konsumen melakukan pembayaran angsuran konsumen tidak hanya melalui kantor cabang Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.433 juta atau 30,72% dibandingkan dengan piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp7.920 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh tambahan akun Piutang dalam perjalanan senilai Rp2.222 juta dan Piutang PT Puri Arta Prima senilai Rp1.522 juta. d) Aset tetap neto Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Aset tetap neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 67,06% dibandingkan dengan aset tetap neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya investasi Perseroan yaitu relokasi kantor pusat, pembelian gedung untuk kantor area Jawa Timur dan cabang Surabaya, termasuk pembelian kendaraan operasional. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Aset tetap neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.960 juta atau 9,19% dibandingkan dengan aset tetap neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan oleh tidak adanya peningkatan investasi aktiva tetap yang signifikan. e) Aset lain-lain Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp990 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp314 juta atau 46,45% dibandingkan dengan aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp676 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah jaminan sewa baik untuk kantor pusat maupun kantor cabang Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp676 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp517 juta atau 325,16% dibandingkan dengan aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp159 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah jaminan sewa untuk kantor pusat. 2. Liabilitas Tabel berikut menyajikan komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: 31

48 (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Pinjaman , , ,37 Utang penyalur kendaraan , , ,73 Utang premi asuransi - neto , , ,16 Beban akrual , , ,14 Utang imbalan kerja karyawan jangka pendek , , ,10 Utang pajak , , ,12 Total utang lain-lain , , ,68 Wesel bayar jangka menegah - neto , , ,28 Utang pemegang saham , , ,88 Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang , , ,54 Total Liabilitas , , ,00 Grafik Pertumbuhan Liabilitas Perseroan (Rp juta) Des Des Des-12 Sumber: Perseroan Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total liabilitas Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, tumbuh 40,58% atau Rp juta dibandingkan dengan 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan jumlah pinjaman baik dari pihak perbankan konvesional dan perbankan syariah maupun penerbitan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes) untuk mendanai pembiayaan konsumen Perseroan, peningkatan hutang penyalur kendaraan - pihak ketiga, peningkatan utang pajak penghasilan pasal 23, 25 dan 29, penerimaan pinjaman subordinasi dari pemegang saham Perseroan, PT Tiara Marga Trakindo sebesar Rp juta dan peningkatan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang karena adanya pertambahan jumlah karyawan tetap dan penurunan asumsi tingkat diskonto yang digunakan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 19,79% dibandingkan dengan total liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah pinjaman sebesar Rp juta yang sejalan dengan peningkatan pembiayaan konsumen pada tahun 2013 dan utang lain-lain pihak berelasi dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing. 32

49 a) Pinjaman Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 31,80% dibandingkan dengan total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pinjaman dari pihak perbankan konvesional dan perbankan syariah untuk mendanai pembiayaan konsumen Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 20,27% dibandingkan dengan total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pembiayaan konsumen Perseroan. b) Utang penyalur kendaraan Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp6.430 juta atau 36,23% dibandingkan dengan total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta.peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen di tahun Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp5.332 juta atau 23,10% dibandingkan dengan total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan ini disebabkan oleh maksimalisasi jumlah pembiayaan konsumen diawal dan pertengahan bulan Desember c) Utang premi asuransi - neto Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang premi asuransi - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.147 juta, mengalami penurunan sebesar Rp86 juta atau 2,66% dibandingkan dengan total utang premi asuransi - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp3.233 juta. Penurunan ini disebabkan oleh percepatan pembayaran utang premi asuransi di periode sebelumnya, dimana nilai pembayaran premi asuransi selama tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, sehingga nilai utang premi asuransi tahun 2014 mengalami penurunan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang premi asuransi - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.233 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.050 juta atau 48,10% dibandingkan dengan total utang premi asuransi Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp2.183 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen ditahun d) Utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.298 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp38 juta atau 1,17% dibandingkan dengan total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp3.260 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban akrual terhadap biaya gaji 33

50 dan tunjangan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.260 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.939 juta atau 146,78% dibandingkan dengan total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.321 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban akrual atas biaya bonus. e) Utang pajak Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.313 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp190 juta atau 8,95% dibandingkan dengan total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp2.123 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih Perseroan di tahun Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.123 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp542 juta atau 34,28% dibandingkan dengan total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.581 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan hutang PPh pasal 21 sebesar Rp837 juta. f) Utang lain-lain Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp3.247 juta atau 5,62% dibandingkan dengan total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya pembayaran atas utang sewa pembiayaan kepada PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan utang pihak yang berelasi yaitu hutang kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 158,87% dibandingkan dengan total utang lainlain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya hutang pihak yang berelasi yaitu PT Chandra Sakti Utama Leasing. 3. Ekuitas Tabel berikut menyajikan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember URAIAN Total Ekuitas Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 13,92% dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan yang signifikan dari jumlah laba bersih Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember

51 Total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 6,72% dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih Perseroan. C. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN Likuiditas dalam Perseroan pembiayaan merupakan sebuah gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek yang terdiri dari arus kas masuk ataupun arus kas keluar. Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pembiayaan konsumen, pinjaman bank atas pembiayan konsumen baru. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar transaksi pembiayaan konsumen kepada dealer dan membayar angsuran yang menjadi porsi dari pembiayaan bersama dengan bank serta membayar beban usaha dan pajak penghasilan Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 berasal dari pembiayaan bersama with recourse, pinjaman bank, pinjaman pemegang saham, pinjaman dari pihak berelasi dan penerbitan wesel bayar jangka menengah. Dalam aktivitas pembiayaan, seluruh pembiayaan Perseroan menggunakan mata uang Rupiah. Sedangkan, untuk sumber dana Perseroan memiliki sumber dana dalam mata uang asing melalui penerbitan Medium Term Notes dengan pertimbangan jaminan yang diberikan oleh Perseroan lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana yang diperoleh melalui perbankan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, seperti kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko mata uang asing dan risiko suku bunga. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. Perseroan menghadapi risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Terutama Perseroan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan Wesel Bayar Jangka Menengah dalam mata uang Dolar AS. Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan. Perubahan Perubahan Nilai Tukar Rupiah (Rp) Dampak terhadap laba sebelum pajak (Rp juta) Tahun (997) (50) Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, seperti kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko mata uang asing dan risiko suku bunga. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang). 35

52 Perubahan D. ARUS KAS Dampak (penurunan) suku bunga dalam basis poin Dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan(rp juta) Tahun ( ) ( ) (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi ( ) ( ) ( ) Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (24.382) (5.886) Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) neto kas dan bank (21.945) Kas dan bank awal tahun (14.395) (17.377) Kas dan bank akhir tahun (14.395) (17.377) a) Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari pembiayaan konsumen sebesar Rp juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp juta, bunga bank sebesar Rp489 juta, lain-lain sebesar Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp juta, premi asuransi sebesar Rp juta, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp juta, beban pajak penghasilan sebesar Rp juta, beban iklan dan promosi sebesar Rp juta, dan beban lain-lain sebesar Rp9.184 juta. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta, mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 103,20% dibandingkan dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran kas atas pembayaran hutang penyalur kendaraan sebesar 35,77% dampak dari meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen ditahun 2014, pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar 42,39% dampak dari meningkatnya jumlah pinjaman yang digunakan sebagai pendanaan pembiayaan baru, penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Seri A dan Seri B, penerimaan pinjaman pihak berelasi dan penerimaan pinjaman pemegang saham dan pembayaran pembiayaan bersama without recourse sebesar 141,49%. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari pembiayaan konsumen sebesar Rp juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp juta, bunga bank sebesar Rp48 juta, lain-lain sebesar Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp juta, premi asuransi sebesar Rp juta, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp juta, beban pajak penghasilan sebesar Rp juta, beban iklan dan promosi sebesar Rp6.634 juta, dan beban lain-lain sebesar Rp8.338 juta. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau 10,48% dibandingkan dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran kas atas pembayaran hutang penyalur kendaraan sebesar 26,12% dampak dari meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen ditahun 2013 dan pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar 23,73% dampak dari pendanaan pembiayaan baru dengan penambahan perbankan konvesional di tahun Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari pembiayaan 36

53 konsumen sebesar Rp juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp juta, bunga bank sebesar Rp121 juta, lain-lain sebesar Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp juta, premi asuransi sebesar Rp juta, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp juta, beban pajak penghasilan sebesar Rp juta, beban iklan dan promosi sebesar Rp9.108 juta, dan beban lain-lain sebesar Rp9.061 juta. b) Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan dari transaksi jual dan sewa guna usaha kembali sebesar Rp6.393 juta, penjualan aset tetap sebesar Rp1.127 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembelian aset tetap sebesar Rp juta. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta, mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 314,24% dibandingkan dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.886 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan dari pembelian aset tetap sebesar 317,84% atas penambahan 11 cabang dan relokasi kantor pusat, pembelian gedung untuk kantor area Jawa Timur dan cabang Surabaya, termasuk pembelian kendaraan operasional. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.885 juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari penjualan aset tetap sebesar Rp1.750 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembelian aset tetap sebesar Rp7.635 juta. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.886 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 123,38% dibandingkan dengan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya peningkatan investasi aktiva tetap yang signifikan dan penerimaan pencairan deposito berjangka sebesar Rp juta. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan dari transaksi jual dan sewa guna usaha kembali sebesar Rp4.794 juta, penerimaan kas dari penjualan aset tetap sebesar Rp923 juta, penerimaan dari pencairan deposito berjangka Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembelian aset tetap sebesar Rp juta. c) Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan pinjaman bank sebesar Rp juta, penerimaan pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp juta, penerimaan dari penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah sebesar Rp juta, penerimaan pinjaman pemegang saham Rp juta, penerimaan pinjaman dari pihak berelasi sebesar Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pinjaman bank sebesar Rp juta, pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp juta, pembayaran pinjaman dari pihak berelasi sebesar Rp juta, pembayaran biaya penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah sebesar Rp7.223 juta, pembayaran utang sewa guna usaha sebesar Rp5.569 juta dan pembayaran utang pihak ketiga sebesar Rp5.071 juta. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 154,26% dibandingkan dengan arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan pinjaman bank sebesar 786,49%, penerimaan dari penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah sebesar Rp juta, penerimaan pinjaman pemegang saham atas pinjaman subordinasi sebesar Rp juta dan pembayaran pinjaman bank sebesar 209,74%. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan pembiayaan bersama with 37

54 recourse sebesar Rp juta, pinjaman bank sebesar Rp juta, anjak piutang sebesar Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp juta, pinjaman bank sebesar Rp juta, utang pihak ketiga Rp4.947 juta, utang sewa guna usaha Rp4.223 juta, dan biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah Rp3.694 juta. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp juta mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 12,12% dibandingkan dengan arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan pembiayaan bersama with recourse sebesar 135,35% dan pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar 39,58%. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta, yang terdiri dari penerimaan pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp juta, pinjaman bank sebesar Rp juta, penerbitan wesel bayar jangka menengah sebesar Rp juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp juta, pinjaman bank sebesar Rp juta, utang pihak ketiga Rp3.473 juta, utang sewa guna usaha Rp2.614 juta, dan biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah Rp3.694 juta, dan uang muka utang sewa guna usaha sebesar Rp1.918 juta. E. BELANJA BARANG MODAL (CAPITAL EXPENDITURE) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, capital expenditure Perseroan masing-masing sebesar Rp juta, Rp4.881 juta, dan Rp juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Penambahan jaringan usaha Perpindahan kantor pusat Pengembangan infrastruktur teknologi informasi Total Sumber dana yang digunakan untuk belanja barang modal diatas berasal dari dana kas internal Perseroan dan pinjaman dari pihak ketiga. F. SOLVABILITAS Solvabilitas merupakan parameter alat ukur untuk mengetahui kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan membandingkan total kewajiban yang mengandung beban bunga Perseroan dengan total ekuitas Perseroan (Gearing Ratio). (dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember Total Kewajiban yang mengandung beban bunga Total Ekuitas Gearing Ratio (x) 5,63 5,69 5,03 Posisi Gearing Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masih jauh dibawah ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang menetapkan gearing ratio maksimal sebesar 10 kali. Posisi Gearing Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 juga masih jauh dibawah ketentuan Pasal 46 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan dimana perusahaan pembiayaan wajib memenuhi ketentuan gearing ratio paling tinggi 10 (sepuluh) kali. Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh OJK. Peningkatan Gearing Ratio Perseroan sejalan dengan peningkatan pinjaman Bank dari tahun ke tahun yang mencerminkan pembiayaan konsumen Perseroan. 38

55 G. IMBAL HASIL ASET Imbal hasil aset (Return on Asset) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Perseroan menghasilkan laba bersih dari perputaran asetnya. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap aset Perseroan. (dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember Laba Bersih Total Aset Return on Asset (%) 1,51 0,92 0,95 Imbal hasil aset pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan karena pertumbuhan laba bersih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah biaya perolehan pembiayaan konsumen, sehingga pertumbuhan laba bersih Perseroan tidak bisa terlalu besar. Imbal hasil aset pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami peningkatan karena pertumbuhan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pembiayaan konsumen. H. IMBAL HASIL EKUITAS Imbal hasil ekuitas (Return on Equity) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Perseroan menghasilkan laba bersih bagi para pemegang sahamnya. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap jumlah ekuitas. (dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember Laba Bersih Total Ekuitas Return on Equity (%) 12,4 6,30 5,88 Imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan karena pertumbuhan laba bersih laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekuitas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan lain-lain. Imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami peningkatan karena pertumbuhan laba bersih laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekuitas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pembiayaan konsumen. I. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN Tingkat Kesehatan Perusahaan Pembiayaan diatur berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan (PMK No. 84) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan. Pada peraturan ini diatur beberapa kriteria menyangkut tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan yang pada dasarnya mengatur mengenai tingkat solvabilitas, antara lain mengenai minimum modal disetor dan maksimal jumlah pinjaman dibanding modal sendiri (gearing ratio). Perseroan telah memenuhi seluruh ketentuan yang disyaratkan. Dalam hal gearing ratio, maksimal yang diperbolehkan sesuai dengan PMK No. 84 adalah 10 kali, dimana per tanggal 31 Desember 2014, gearing ratio Perseroan berada pada level 5,63. Selanjutnya menyangkut modal disetor, jumlah modal minimum yang diperbolehkan adalah sebesar Rp10 miliar bagi perusahaan swasta nasional yang sudah beroperasi dan Rp100 miliar bagi perusahaan pembiayaan yang baru mengajukan izin baru atau mengajukan izin perubahan pemegang saham. Per tanggal 31 Desember 2014, besarnya modal sendiri yang dimiliki Perseroan adalah Rp juta dan berada di atas jumlah minimum yang diatur di PMK No. 84 tersebut. 39

56 J. MANAJEMEN RISIKO Dalam menghadapi situasi industri pembiayaan yang penuh dengan tantangan, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melakukan kegiatan usahanya untuk meminimalisir potensi kegagalan penyelenggaraan usahanya. Perseroan menerapkan filosofi manajemen risiko yaitu risiko harus dikelola dan tidak diabaikan, mengelola risiko adalah tanggung jawab semua orang, dan setiap karyawan diharapkan untuk menyadari risiko yang terkait dengan pekerjaannya dan mengelolanya secara proaktif. Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Tahun 2014, dibantu oleh induk Perseroan, Perseroan menggodok konsep penerapan Enterprise Risk Management (ERM). Perseroan mengadopsi standar ISO 31000:2009 Risk Management- Principle and Guidelines dalam penerapan Enterprise Risk Management (ERM). Pemilihan ISO 31000:2009 didasari tentang penggunaan secara global (internasional) dan sesuai dengan bisnis yang dikelola oleh Perseroan. Upaya pengendalian risiko terus dilakukan dan ditingkatkan untuk mencegah penurunan nilai Perseroan yang signifikan sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri pembiayaan nasional. Hubungan antara Prinsip-prinsip manajemen risiko, Kerangka kerja dan Proses Sumber: Perseroan, April 2015 Mitigasi Risiko Perseroan telah menyusun sejumlah mitigasi risiko untuk menjaga pertumbuhan positif serta menjamin keberlangsungan usaha. Mitigasi risiko tersebut antara lain mencakup: Menerapkan proses pengambilan keputusan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian demi menekan risiko kerugian Perseroan. Perseroan terus menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko sesuai dengan perkembangan terkini. 40

57 Pendelegasian wewenang persetujuan kredit secara berjenjang dari Direksi sampai dengan Kantor Cabang. Melakukan analisis dan pengawasan kinerja portfolio secara rutin. Pemantauan semua kegiatan operasional cabang secara langsung melalui sistem teknologi informasi yang terkini secara real time dan efektif. Melakukan pengendalian untuk meminimalkan kecurangan baik yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja yang bisa berdampak pada timbulnya kerugian pada Perseroan. Mengembangkan teknologi informasi secara berkesinambungan yang mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko. Pengembangan dan perbaikan standar operasional internal yang berkesinambungan. Mempertajam tingkat seleksi calon konsumen dengan penerapan kebijakan dan metodologi yang disesuaikan dengan kondisi terkini dengan tujuan menjaga kualitas pembiayaan Perseroan. Mengembangkan instrumen-instrumen pengukuran risiko dengan tujuan mengantisipasi kemungkinan timbulnya potensi kerugian terhadap Perseroan. Memastikan kelancaran kegiatan pendanaan dengan memiliki beberapa sumber pendanaan. Sumber pendanaan usaha Perseroan berasal dari kas internal dan eksternal. Kas internal bersumber dari modal disetor dan saldo laba, sedangkan sumber pendanaan eksternal berasal dari bank, berupa kerja sama term Installment, maupun joint financing. Melindungi dan menjaga kelangsungan usaha dengan mengasuransikan aset-aset berharga Perseroan. Hingga saat ini, Perseroan memiliki polis asuransi yang dipertanggungkan oleh Zurich Insurance, Asuransi Jasindo, Jaya Proteksi, Toyota Insurance, MSIG Indonesia, Asuransi ABDA, dan Lippo Insurance. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Managemen Risiko Pengkajian atau evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko Perseroan dilakukan melalui sistem pengendalian internal oleh Unit Audit Internal. 41

58 V. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN 1. Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur Perseroan dalam membayar kembali kewajiban angsuran atas pembiayaan yang telah diterimanya kepada Perseroan. Risiko pembiayaan ini merupakan risiko terbesar yang dapat menjadi penyebab utama kegagalan Perseroan. Hal ini karena sebagian besar aset Perseroan merupakan Piutang Pembiayaan. Kegagalan pengelolaan risiko ini menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah konsumen perorangan. 2. Risiko Dukungan Dana Risiko dukungan dana (permodalan) adalah risiko yang terjadi akibat kurang/tidak tersedianya akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak terduga. Pendanaan menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya dan kemampuan Perseroan dalam mendanai pembiayaannya. Sebagai sebuah Perseroan yang bergerak di bidang usaha jasa pembiayaan, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama (joint financing) akan berdampak pada turunnya pertumbuhan Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan dalam mendapatkan dana dengan jangka waku yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Apabila Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. 3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi kegagalan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadiankejadian yang berasal dari luar lingkungan Perseroan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional dapat mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan. 4. Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan pengelolaan liabilitas Perseroan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perseroan kepada kreditur. Bagi Perseroan, risiko aset dan liabilitas yang memiliki dampak langsung adalah aspek pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan. 42

59 5. Risiko Hukum Risiko Hukum merupakan risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis, antara lain, disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinnya syarat sah perjanjian dan pengikatan-pengikatan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan. 6. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan apabila Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, yang akan mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. 7. Risiko Reputasi Reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi yang kuat dan penting dalam bisnis pembiayaan. Hilangnya kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha akan berdampak pada penurunan pendapatan Perseroan. Risiko reputasi dapat timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. 8. Risiko Strategi Risiko strategi adalah potensi kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan Perseroan, akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis yang tepat, dan/atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan yang kurang tepat pada risiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. Dampak kondisi makro ekonomi yang buruk dapat mengakibatkan penurunan aktivitas dan pendapatan Perseroan. 9. Risiko Kepengurusan Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan perusahaan akibat kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Yang dimaksud pengurus meliputi direksi dan dewan komisaris, atau yang setara dengan itu. Risiko yang muncul dari kepengurusan akan berpengaruh terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada para stakeholder-nya. 10. Risiko Tata Kelola Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perseroan. Dampak dari tata kelola organisasi yang buruk dapat menurunkan kredibilitas Perseroan maupun bisnis jasa keuangan. 43

60 RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM Risiko terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada PUT I ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi tidak likuid. dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO-RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL YANG DAPAT BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DI MASA MENDATANG DAN TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO. 44

61 VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, tidak ada kejadian dan transaksi penting yang mempunyai dampak material terhadap keuangan dan hasil usaha konsolidasian Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen yang tercantum dalam Prospektus ini, atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan IAPI, yang dalam laporannya tertanggal 18 Juni 2015 memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini. 45

62 VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PT Radana Bhaskara Finance Tbk ( Perseroan ) didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease Corporation (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No.41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No tanggal 24 Nopember 1972, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi PT Niaga Leasing berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT Niaga Leasing berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Indonesia Lease Corporation sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011, nama Perseroan diubah menjadi PT HD Finance. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp (sembilan puluh dua miliar Rupiah) ( Penawaran Umum Saham Perdana ). Selanjutnya pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah guna disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 yaitu sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tertanggal 14 Januari 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik 46

63 Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 19 Januari 2011 di bawah No.AHU- AH dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 19 Januari 2011; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No ( Akta 32/2011 ). Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 160 tertanggal 19 Mei 2015 dibuat dihadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2015 tertanggal 19 Mei 2015 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2015 tanggal 19 Mei Pada tahun 2013, PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan keseluruhan saham yang dimiliki TMT sebesar 55,81% (lima puluh lima koma delapan puluh satu persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian diubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.136 tanggal 21 Mei 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP- 1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Berikut merupakan perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan sampai dengan pada saat Prospektus ini diterbitkan. Tahun 2011 Berdasarkan Akta 32/2011 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.77 tanggal 9 Juni 2011, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 27 Juni 2011 dengan No. AHU-AH Tahun 2011 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan Nomor AHU AH Tahun 2011 tanggal 27 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,870 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

64 Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) Saham dalam Portepel (%) Tahun 2013 Berdasarkan Akta Pernyataan Susunan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.70 tanggal 10 September 2014, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dituangkan kronologis TMT menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan sebagai berikut: i. Pada tanggal 8 Maret 2013 telah terjadi pengalihan saham dari PT HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited selaku pemegang saham utama dan mayoritas Perseroan kepada TMT sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar (enam ratus sembilan puluh tiga juta) saham dalam Perseroan. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 30 April 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Jumlah Nilai Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT , Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,870 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Sehubungan dengan penjualan saham tersebut telah dilakukan keterbukaan Informasi berdasarkan surat Perseroan No. 012/hdf.ml/cs/ojk/III/2013 tertanggal 11 Maret 2013 yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan dan telah diterima pada tanggal 11 Maret ii. Pada tanggal 22 Mei 2013, TMT telah melakukan pembelian saham Perseroan dari Masyarakat hasil penawaran tender wajib sebesar 11,21% (sebelas koma dua puluh satu persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar (seratus tujuh puluh dua juta enam ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus) saham dalam Perseroan dengan harga Rp265 (dua ratus enam puluh lima Rupiah) per saham. Penawaran tender wajib tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-264/BL/2011 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. 48

65 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Mei 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT , Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,658 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Keterbukaan Informasi mengenai penawaran tender wajib telah disampaikan berdasarkan surat dari Perseroan No. 032/hdf.ML/cs-ojk/IV/2013 yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan dan telah diterima pada tanggal 12 April iii. Pada tanggal 14 Juni 2013, TMT telah melakukan penjualan saham Perseroan hasil penawaran tender wajib kepada Masyarakat sebesar 0,43% (nol koma empat puluh tiga persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar (enam juta dua ratus dua puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga) saham dalam Perseroan dengan harga penjualan sebesar Rp265 per saham. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT , Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel

66 Tahun 2015 Struktur Permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan PT Admitra Jasa Korpora adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo , Wealth Paradise Holdings Ltd , PT HD Corpora , Soeharto Djojonegoro , Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) ,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Berdasarkan Akta Berita Acara No. 157 tertanggal 19 Mei 2015 susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Saidinur Komisaris : Kurniadi Cahyono Komisaris Independen : Handoyo Soebali *) Direksi: Direktur Utama dan Direktur Independen : Evy Indahwaty Direktur : Andoko Direktur : Yudi Gustiawan Direktur : Dody Rachmat Catatan: *) Pengangkatan Handoyo Soebali sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan, akan berlaku efektif sejak tanggal dikeluarkannya penetapan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan Surat Perseroan kepada Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan No. 029/CEO-RBFLGL/EKS/V/2015 tanggal 11 Mei 2015 perihal Permohonan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Calon Komisaris Independen PT Radana Bhaskara Finance Tbk; Perseroan telah melakukan pengajuan penilaian kemampuan dan kepatutan untuk Drs. Handoyo Soebali AK, selaku Komisaris Independen. Surat tersebut telah diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dibuktikan dengan Tanda Terima Pengiriman/Laporan No (ditujukan kepada Direktur Kelembagaan dan Informasi IKNB) dan No (ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas IKNB) keduanya tertanggal 15 Mei Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut di atas telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. 50

67 Masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Peseroan adalah untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-3 (tiga). Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak merangkap jabatan sebagai Direktur atau Komisaris pada perusahaan pembiayaan lain dan telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan. Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: DEWAN KOMISARIS Saidinur, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Pekanbaru pada 7 Juni Pada tahun 1989 beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, dan gelar Master Magister Manajemen (MM) jurusan Manajemen Akuntansi di tahun 1994 dari Universitas Indonesia, Jakarta. Diangkat oleh RUPSLB tanggal 27 Juni 2013 sebagai Komisaris Utama Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Corporate Support Service PT Mahadana Dasha Utama sejak tahun Pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Corporate Human Resources PT Tiara Marga Trakindo ( ), Direktur Quality-Lean Six Sigma PT GE Money Indonesia ( ), Direktur Human Resources PT GE Money Indonesia ( ), Direktur Human Resources GE Corporate Office Indonesia & Malaysia ( ), Direktur Human Resources PT General Motors Indonesia ( ), Manajer Human Resources PT ICI Paints Indonesia ( ), Senior Officer Personnel Department PT McDermott Indonesia ( ), Asisten Manajer Personnel & GA Kajima Overseas Asia ( ) dan Human Resources Officer PT Lippo Bank ( ). Kurniadi Cahyono, Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada tanggal 29 Juli Pada tahun 1985 beliau mendapatkan gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi Akuntansi Universitas Katholik Parahyangan, Bandung. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Oil Exploration Company Australia sejak tahun Pernah menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama Perseroan ( ), Direktur Utama Perseroan ( ), Direktur Utama PT Arta Millenia Pangan Makmur ( ), Vice President Finance PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot ( ), Vice President Divisi Property PT Melatitunggal Intiraya ( ), Asisten Presiden Direktur PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot ( ), Financial Controller PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot ( ), Koordinator Accounting PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot ( ), Cost Accountant PT Cometa Can Corporation ( ). 51

68 Handoyo Soebali, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Singaraja pada tanggal 4 Januari Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan oleh RUPSLB tanggal 19 Mei Saat ini juga menjabat sebagai Senior Advisor di Pusat Investasi Pemerintah Indonesia Investment Agency - Kementerian Keuangan sejak April Pernah menduduki jabatan sebagai Commercial Banking & Syariah Director PT Bank CIMB Niaga Tbk ( ), Commercial Banking Director PT Bank CIMB Niaga Tbk ( ), Executive Vice President Head of Business Banking PT Bank Niaga Tbk ( ), Card Products Group Head PT Bank Niaga Tbk (2007), Jakarta I Sales & Services Area Manager Jakarta Cabang Falatehan PT Bank Niaga Tbk ( ), Financial Accounting Group Flead Kantor Pusat PT Bank Niaga Tbk ( ), Risk Asset Support Group Head Kantor Pusat PT Bank Niaga Tbk ( ), Commercial Area I Manager Region of West Indonesia PT Bank Niaga Tbk ( ), Team V Head Special Asset Management Group I PT Bank Niaga Tbk (1999), Kepala Cabang Medan Pekanbaru PT Bank Niaga Tbk (1997), Kepala Cabang Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk ( ), Kepala Cabang Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1994), Kepala Cabang Cabang Matraman PT Bank Niaga Tbk (1992), Kepala Marketing Departemen Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk ( ), Marketing Officer Cabang Gambir PT Bank Niaga Tbk (1990), Marketing Officer Cabang Medan PT Bank Niaga Tbk ( ), Kepala Departemen Administrasi Cabang Medan PT Bank Niaga Tbk (1988), Program Pendidikan Eksekutif ( ), Vanessa & Associate Gift & Parcel ( ), Kepala Studio KLCBS Stasiun Radio PT Ilnafir ( ), Dept. Keuangan KLCBS Stasiun Radio PT Ilnafir ( ). DIREKSI Evy Indahwaty, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jember, Jawa Timur pada tanggal 12 April Beliau adalah lulusan D3 dari Fakultas Ekonomi Universitas Jember pada tahun 1987 dan lulusan S1 dari Universitas Moch Serudji Jember di tahun 1991 dengan jurusan Ekonomi Manajemen. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Agustus Pernah menduduki jabatan sebagai Senior Executive GM in Division HRD, IRLIT, Corporate, Compliance, Legal and CSR PT Suzuki Finance ( ), Senior Executive GM in Division HRD, Divison GA, Division Compliance, and CSR PT Suzuki Finance ( ), Senior Executive GM Sales, Marketing and CRM PT Suzuki Finance ( ), Senior Executive GM, Coordinate GM Marketing, GM Collection and GM General Affair PT Suzuki Finance (2009), Senior Executive GM, Coordinate GM Marketing and GM Collection PT Suzuki Finance ( ), Division Head Marketing and Credit PT Suzuki Finance ( ), Division Head Marketing, Credit and Collection PT SFI and IAF ( ), Division Head Marketing, Collection and Credit PT Adira Quantum (2003), Head Division New Car, Used Car, and Used Motorcycle PT Adira Finance (2002), Product Manager Motorcycle PT Adira Finance (2001), Area Manager Jabodetabek PT Adira Finance (2000), Branch Manager PT Adira Finance Cabang Jember (1997), Marketing PT Bank Niaga (1989). 52

69 Andoko, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tanggal 6 Maret Lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada tahun 1996 dengan Sarjana Teknologi Informasi. Meraih gelar Master Manajemen dari IBMT International University, Surabaya pada tahun 2003, dengan predikat magna cum laude. Diangkat oleh RUPS sebagai Direktur Perseroan sejak Juli Pernah menduduki jabatan sebagai Regional Business Head Perseroan Wilayah Jawa Timur & Jawa Tengah ( ), Regional Sales Manager PT Arta Boga Cemerlang ( ), Branch Manager PT Arta Boga Cemerlang Cabang Malang ( ), Sales Manager Depo PT Arta Boga Cemerlang (2003), Operation Manager PT Arta Boga Cemerlang ( ), Business Process System/IT Manager PT Arta Boga Cemerlang ( ) dan Internal Consultant PT Sempati Air (1996). Yudi Gustiawan, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal 17 Agustus Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari STIE INABA pada tahun 1996 dan gelar Sarjana Statistik dari Universitas Padjadjaran pada tahun Diangkat oleh RUPS sebagai Direktur Perseroan sejak Desember Pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Strategic Support Perseroan ( ), Kepala Divisi Business Suport Perseroan ( ), Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan ( ), Kepala Divisi Operasional Perseroan ( ), Accounting Manager PT Arta Boga Cemerlang, ( ), Regional Internal Auditor Area Jawa II PT Alfa Retailindo Tbk ( ), Production Planning & Inventory Control (PPIC) PT Ateja Tritunggal Corporation ( ), Pengajar Akuntansi di PIKSA Ganesa College ( ). Dody Rachmat, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 21 April Pada tahun 1998 memperoleh Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Diangkat oleh RUPS sebagai Direktur Perseroan sejak Mei Pernah menduduki jabatan sebagai Financial Controller PT Trakindo Utama ( ), Manager Audit and Business Advisory Services PricewaterhouseCoopers ( ), Associate Manager Audit Kantor Akuntan Publik Siddharta, Siddharta & Harsono ( ), Ajun Akuntan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( ). REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp6.990 juta, Rp6.168 juta dan Rp7.436 juta. Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS. RUPS dapat melimpahkan kewenangan untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan Direksi kepada Dewan Komisaris. 53

70 KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan para pejabat eksekutif lainnya, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi sesuai kebutuhan Perseroan serta mengkaji dan memberikan masukan terhadap remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk metode penentuannya. Perseroan membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 05/DK/HDF/VII/2012 tanggal 16 Juli Komposisi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi diatur sedemikian rupa agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan efektif, profesional, dan berpegang pada prinsip-prinsip GCG. Jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling sedikit tiga orang dengan komposisi sebagai berikut: 1. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh salah satu anggota Dewan Komisaris; 2. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat seluruhnya berasal dari anggota Dewan Komisaris atau berasal dari anggota Dewan Komisaris dan pihak independen yang memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang manajemen sumber daya manusia atau bidang lainnya sesuai kebutuhan. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 04/DK/RBF/VI/2015 tertanggal 5 Juni 2015, Perseroan telah menyetujui dan mengangkat anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Handoyo Soebali Anggota : Saidinur Anggota : Kurniadi Cahyono Masa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi berlangsung hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun Di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan kegiatan komite secara profesional serta independen dan wajib menjalankan fungsinya tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku khususnya POJK 34, tidak ada campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan Perseroan. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan anggota Dewan Komisaris. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris juga telah menetapkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 19 Desember 2012, yang kemudian diubah melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.06/DK/HDF/XI/2013 tanggal 20 November Piagam ini berlaku sebagai dokumen tertulis yang mengatur tanggung jawab, wewenang, serta struktur Komite Remunerasi dan Nominasi yang disusun untuk menciptakan supervisi yang efisien dan efektif atas Perseroan. Piagam ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan bagi Komisaris, Direksi, Audit Internal dan Auditor Eksternal dalam berkomunikasi dengan Komite Remunerasi dan Nominasi. Merujuk kepada Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Dalam kebijakan remunerasi: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan; 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: 54

71 a. Kebijakan remunerasi (termasuk fasilitas-fasilitas dan tunjangan-tunjangan) bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, nilai tambah bagi pemegang saham, pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan; b. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan karyawan pada umumnya untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris; 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan kebijakan remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kebijakan nominasi: 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai struktur, jumlah, sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris; 2. Memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; 3. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris; 4. Melakukan evaluasi kinerja individu dan kolektif Direksi; 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan kebijakan remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris serta bertugas membantu Komisaris dalam melakukan pengawasan, pengendalian Perseroan serta melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit guna dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, serta membantu meningkatkan efektivitas, akuntabilitas, transparansi, dan objektivitas dalam pengelolaan Perseroan. Komite Audit memberikan pendapat independen dan profesional kepada Dewan Komisaris berkenaan dengan integritas laporan keuangan Perseroan, proses pelaporan keuangan, efektifitas sistem pengendalian internal, proses dan temuan audit internal dan eksternal yang independen, pemantauan manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan. Sepanjang diperlukan, Komite Audit juga menjalankan tugas khusus dari Dewan Komisaris, antara lain mengunjungi Kantor Cabang yang berpotensi, maupun yang mengalami kerugian. Guna memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, maka Perseroan telah membentuk suatu Komite Audit. Komite Audit Perseroan diangkat berdasarkan Surat No.03/DK/HDF/VI/2015 tanggal 5 Juni 2015, dengan susunan Komite Audit Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut: Ketua : Handoyo Soebali Anggota : Dwi Sasongko Warga Negara Indonesia, diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun Meraih gelar Sarjana jurusan Akuntansi dari Universitas Diponegoro pada tahun Saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bank MNC Internasional, Tbk., Instructor dan Konsultan Pusat Pendidikan Internal Audit YPIA, Founder dan Chairman Yayasan Pendidikan Asa Fatiha Indonesia, Owner dan Komisaris PT Elang Machindo. Sebelumnya menjabat sebagai Head, Risk & Support Audit, Internal Audit Bank Permata ( ), Division Head, Treasury & CoRp Strategy Audit Internal Audit Bank Niaga ( ), Dept. Head/ Team Leader, Treasury Audit Division, Internal Audit Bank Niaga ( ), Opr.Support & Devl. Division Head - Opr. Centre Group Bank Niaga (

72 1999), Area III (Jateng& DIY) Human Resources Head Bank Niaga ( ), Kudus Branch Operation & HR Head Bank Niaga ( ), Semarang Branch Operation (Section & Dept. Head) ( ), Finance & Acct. Manager PT Ikamuda Rotanindo Semarang ( ), General Accountant PT Sanmaru Food Mfg (1989), Auditor Kantor Akuntan Publik Tahrir Hidayat ( ) Anggota : Handoko Tomo Warga Negara Indonesia, diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun Saat ini sedang mengikuti Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Budi Luhur. Memperoleh gelar Diploma IV Spesialisasi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994, Diploma III Spesialisasi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1987, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) Jurusan Pendidikan Usaha pada tahun Saat ini juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Perkebunan Mitra Ogan sejak tahun 2014 dan Akuntan Publik. Sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi KAISP di Institut Akuntan Publik Indonesia ( ), Anggota Working Group IFRS di Otoritas Jasa Keuangan mewakili IAPI ( ), International Financial Reporting Standards (IFRS) Desk di Mazars Indonesia dan IFRS Task Force di Mazars Tingkat Internasional ( ), Ketua Accounting Standard and Technical Consultations (ACTS) Moores Rowland Indonesia dan anggota Working Group di Praxity Tingkat Internasional, Ketua Bidang Keanggotaan dan Asistensi Profesional Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Jakarta ( ), Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Jakarta ( ), Anggota Tim Implementasi International Standards on Auditing Institut Akuntan Publik Indonesia ( ), Anggota Tim AdHoc Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Institut Akuntan Publik Indonesia (2012), Anggota Tim Teknis IFRS atau Observer di Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ( ), Pemimpin Redaksi Majalah Akuntan Indonesia ( ), Koordinator Materi Ujian Auditing di Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi (KERPPA) Ikatan Akuntansi Indonesia, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Keanggotaan Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), Anggota Masyarakat Standardisasi Indonesia Badan Standardisasi Nasional, Narasumber penyusunan Standar Kompetensi Nasional Programer Komputer Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2004), Auditor Pemerintah ( ), Auditor internal perusahaan tambang ( ), Dosen di Universitas Atma Jaya Jakarta untuk beberapa pilihan mata pelajaran, serta memiliki berbagai pengalaman audit dan pemberian jasa konsultansi untuk berbagai sektor. Masa jabatan Komite Audit Perseroan tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahun Pengangkatan Handoyo Soebali selaku Ketua Komite Audit akan berlaku efektif sejak tanggal dikeluarkannya penetapan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). AUDIT INTERNAL Audit Internal dibentuk untuk memastikan bahwa penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah dijalankan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. Divisi Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang diangkat oleh Direktur Utama dengan persetujuan dari Dewan Komisaris. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta memberikan laporan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. 56

73 Dalam menjalankan berbagai kegiatannya terkait dengan pengendalian internal yang mencakup pemeriksaan prosedur operasi standar Perseroan, proses pelaporan, akuntabilitas, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan, Divisi Audit Internal berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Standard for the Professional Practice of Internal Auditing dari Institute of Internal Auditors. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Peraturan No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep- 496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008, Direksi mengangkat Arry Fridiansyah sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 1 April Piagam Audit Internal Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional Perseroan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah dibentuk pada tahun Piagam Audit Internal dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November Piagam Unit Audit Internal Perseroan ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 26 Juli Piagam Audit Internal mengatur tentang pedoman kerja Unit Audit Internal yang mencakup: 1. Misi Unit Audit Internal 2. Tujuan dibentuknya Unit Audit Internal 3. Independensi Unit Audit Internal 4. Pertanggungjawaban Unit Audit Internal secara struktur 5. Ruang Lingkup Unit Audit Internal 6. Kewenangan Unit Audit Internal 7. Tanggung jawab Unit Audit Internal 8. Kode Etik Unit Audit Internal 9. Persyaratan untuk menjadi anggota Unit Audit Internal 10. Standar Pelaksanaan Audit Internal SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik, Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi No. 013/CEO/EKS/Jul 2011 tanggal 21 Juli 2011 telah menunjuk dan mengangkat Novita Frestiani sebagai Sekretaris Perusahaan dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal 21 Juli Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak Perseroan dengan publik. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat. DEWAN PENGAWAS SYARIAH Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki fungsi sebagai penanggungjawab, pengawas, sekaligus pemberi nasihat kepada Direksi terkait dengan penerapan prinsip-prinsip syariah dan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Republik Indonesia dalam kegiatan operasional Perseroan. Dewan Pengawas Syariah diangkat dan disahkan melalui keputusan RUPS Luar Biasa keputusannya termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.142 tanggal 10 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang 57

74 telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 26 Agustus 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 26 September 2012, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No.43 tanggal 28 Mei 2013, Tambahan No Keanggotan DPS di dalam Perseroan sesuai dengan rekomendasi Dewan Syariah Nasional tersebut terdiri atas 3 orang termasuk ketua dan setiap anggota DPS diwajibkan untuk memiliki keahlian di bidang fiqih muamalat serta kegiatan pembiayaan yang kompeten. Berdasarkan hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2012, susunan Dewan Pengawas Syariah Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : H. Ikhwan Abidin, MA Anggota : Muhammad Maksum Anggota : Drs. H. Zaenal Arifin M.PD.l D. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kekayaan utama Perseroan sekaligus strategic partner dalam mencapai visi Perseroan untuk menjadi perusahaan pembiayaan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia. Perseroan meyakini bahwa pengembangan SDM sangat vital dan memiliki korelasi langsung dengan pengembangan dan kemajuan Perseroan. Dengan memiliki SDM yang kompeten, menjunjung integritas tinggi, andal dan terampil akan mendorong keberhasilan dan meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam bersaing di tengah ketatnya kompetisi usaha sehingga dapat mencapai target kinerja yang sudah ditetapkan. Untuk itu, Perseroan memberikan perhatian yang besar dalam hal pengembangan SDM. Perseroan juga berkomitmen untuk menjaga suasana lingkungan kerja yang positif, yang didukung dengan berbagai aktivitas pelatihan dan pengembangan SDM, terbukanya peluang karir yang sama bagi setiap karyawan yang berprestasi dan secara terus menerus mengkader calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki etos kerja yang profesional melalui program pengembangan manajemen yang berkelanjutan. Dalam mengembangkan SDM, prinsip penting yang selalu mendasari adalah penerapan nilai-nilai inti Perseroan sebagai pegangan dan panduan perilaku yang dilaksanakan oleh segenap karyawan sebagai perilaku keseharian dalam bekerja. Proses pengembangan SDM dimulai dari penanaman nilai dan prinsip, yang diyakini tidak hanya membawa manfaat bagi Perseroan tetapi juga bagi tiap individu itu sendiri. Prinsip dasar yang ditanamkan meliputi: Integritas Pengembangan Berkelanjutan Keunggulan Proaktif Tanggung Jawab Kerjasama Kelompok Perseroan menaruh prioritas pada pembangunan dasar yang kuat dan mengakar serta dikembangkan secara berkelanjutan guna memenuhi standar SDM yang diharapkan sehingga mampu memenuhi tuntutan perkembangan yang ada dan mampu meraih tujuan jangka pendek dan jangka panjang Perseroan secara bersama-sama. Setiap karyawan yang menjalankan nilai-nilai inti di atas diharapkan mampu menjadi individu yang dapat dipercaya dan memiliki integritas yang tinggi, memiliki hasrat yang kuat untuk terus melakukan pengembangan diri serta selalu berusaha untuk menunjukkan kinerja terbaiknya melalui perilaku kerja yang positif dan walk extra mile serta didorong oleh sikap proaktif dan antisipatif terhadap berbagai situasi yang terjadi dalam lingkungan kerja dan industri. Selain itu setiap karyawan senantiasa mengedepankan profesionalitas kerja dan tanggung jawab atas setiap kinerja yang diberikan kepada Perseroan serta mampu bekerja sama dengan baik secara tim. Perseroan juga menyadari bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan berpartisipasi dalam Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dimana keterampilan tenaga kerja Indonesia akan diperhadapkan dengan persaingan dengan tenaga kerja asing. Hal ini menuntut Perseroan menyiapkan tenaga kerja 58

75 yang memiliki daya saing yang tinggi serta tangguh. KOMPENSASI DAN BENEFIT Dalam mengelola SDM Perseroan, Perseroan berkomitmen penuh untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberi imbalan kepada karyawan melalui kebijakan remunerasi yang disesuaikan dengan kondisi Perseroan dan situasi pasar. Dalam menentukan imbalan bagi karyawan, Perseroan senantiasa memenuhi ketentuan upah minimum regional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program Remunerasi Perseroan memberi imbalan kepada karyawan melalui kebijakan remunerasi yang disesuaikan dengan kondisi Perseroan dan situasi pasar, khususnya di industri yang sama. Kebijakan tersebut merupakan salah satu upaya Perseroan untuk membangun hubungan yang kuat dengan karyawan. Kenaikan remunerasi ditentukan berdasarkan tingkat inflasi dan prestasi karyawan sesuai dengan indikator kinerja devise masing-masing. Sebagian besar komponen remunerasi terdiri dari insentif dan bonus, yang diterima oleh karyawan yang kompeten. Selain itu, karyawan Perseroan juga menerima tunjangan lainnya yang tidak termasuk dalam komponen di atas meliputi tunjangan penempatan seperti tunjangan kost, tunjangan kontrak rumah jika karyawan tersebut dipindahkan ke cabang lain di luar home base. Benefit SDM Selain kompensasi di atas, Perseroan juga memberikan tunjangan bagi karyawan dalam hal kesehatan, transportasi, komunikasi dan lain-lain disesuaikan dengan kondisi Perseroan. Selain itu, Perseroan juga memberikan tunjangan pelengkap/benefit kepada SDM yang dimiliki, antara lain: Membangun rasa kebersamaan melalui kegiatan gathering bersama Pemberian tunjangan hari raya, bonus, insentif. Kesejahteraan serta jaminan kepada karyawan melalui program BPJS Ketenagakerjaan, Kesehatan serta review tahunan guna menentukan kenaikan remunerasi. Program Personal Accident (PA) untuk karyawan. Program kesehatan karyawan dan keluarga yang meliputi rawat inap dan rawat jalan. KOMPOSISI KARYAWAN PERSEROAN Hingga akhir periode tahun 2014, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan tercatat sebanyak karyawan, yang terdiri dari 272 karyawan Kantor Pusat dan karyawan Kantor Area dan Cabang. Jumlah karyawan tersebut meningkat sebanyak 441 karyawan dari tahun 2013 yang berjumlah karyawan. Pertumbuhan jumlah karyawan di tahun 2014 sejalan dengan pertumbuhan usaha perseroan yang secara jumlah outlet layanan bertambah sebanyak 16 titik layanan baik dalam bentuk kantor cabang maupun POS. Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan formal SDM yang bertujuan memenuhi kebutuhan akan tuntutan kemajuan industri pembiayaan ke depan. Sepanjang tahun 2014, terjadi peningkatan angka tenaga kerja dengan gelar sarjana yaitu sebesar 7%. Perseroan pun senantiasa mendorong setiap karyawan untuk meningkatkan tingkat pendidikan formalnya melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi lokal dalam bentuk kelas perkuliahan dimana proses belajar mengajar dilakukan di kantor cabang Perseroan. Dalam perekrutan SDM, Perseroan berpedoman pada Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan membatasi usia minimal pekerja adalah 18 tahun. Perseroan mengedepankan kesetaraan kesempatan kepada semua kandidat SDM untuk menjadi karyawan Perseroan, namun menolak keberadaan pekerja di bawah umur atau pekerja anak. 59

76 Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan JABATAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Direksi 5 0,20 4 0,19 4 0,19 Deputi 1 0,04 1 0,05 1 0,05 General Manager 22 0, , ,72 Manager 90 3, , ,80 Supervisor , , ,53 Staf , , ,88 Non-Staff 61 2, , ,84 Total , , ,00 Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan PENDIDIKAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Pascasarjana 14 0, , ,67 Sarjana , , ,86 Akademi , , ,71 SMA , , ,42 Tingkat dibawah SMA 2 0,08 6 0,28 7 0,34 Total , , ,00 Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia USIA 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Lebih dari 50 tahun 9 0,35 1 0, , tahun 102 3, , , tahun , , , tahun , , , tahun , , ,30 Total , , ,00 TENAGA KERJA ASING Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat tenaga kerja asing yang bekerja di Perseroan. SERIKAT PEKERJA Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, karyawan Perseroan belum membentuk Serikat Pekerja. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Guna memastikan pengelolaan SDM berjalan dengan baik, Perseroan telah menyusun Roadmap Pengelolaan SDM Perseroan yang dijadikan sebagai acuan bagi pembangunan SDM Perseroan dalam rangka menciptakan pola pengembangan SDM yang efektif, efisien, dan terintegrasi. PERENCANAAN SDM Sejalan dengan rencana pertumbuhan usaha, Perseroan senantiasa mempertimbangkan kebutuhan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung tercapainya target pertumbuhan Perseroan. Secara kuantitas, standar rasio produktivitas per jabatan menjadi acuan dalam penentuan jumlah SDM yang dibutuhkan. Pemenuhan dari sisi kuantitas tentunya akan menjadi efektif bila kompetensi SDM yang direkrut sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Melalui perencanaan yang baik dan terukur, persiapan-persiapan lanjutan baik dari segi pemenuhan maupun pengembangan SDM menjadi lebih terarah. 60

77 SELEKSI & REKRUTMEN SDM Berdasarkan rencana kebutuhan SDM yang sudah dibuat, proses seleksi dan perekrutan secara berkelanjutan terus dilakukan. Pemenuhan kebutuhan SDM Perseroan dilakukan baik dari sumber daya eksternal maupun internal. Perseroan menerapkan seleksi dengan program rekrutmen yang terpadu guna menyeleksi kandidat yang tepat dan memiliki potensi dan prestasi yang diproyeksikan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan. Selanjutnya dengan memperhatikan kebutuhan karyawan pada cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, sekaligus membuka peluang kepada putra-putra daerah untuk dapat bekerja bersama Perseroan, kerjasama telah dibangun dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia Pemenuhan kebutuhan dari sumber daya internal merupakan salah satu bentuk pengembangan jenjang karir bagi karyawan-karyawan potensial yang berkinerja baik. Oleh karena itu Perseroan senantiasa memberikan kesempatan bagi karyawan berprestasi untuk menerima tantangantantangan baru lewat proses promosi yang terbuka dan transparan. Untuk memastikan ketersediaan SDM yang professional dan berkualitas, saat ini sistem perekrutan Perseroan telah bersifat desentralisasi, yaitu otoritas diberikan kepada setiap cabang secara mandiri untuk melakukan proses seleksi dan perekrutan mengikuti standar yang telah ditetapkan kantor pusat. Pembentukan Unit Pengelolaan SDM di setiap cabang ditujukan untuk menjalankan fungsi perekrutan sekaligus pelatihan dasar karyawan baru. Unit ini membantu Perseroan untuk melaksanakan proses seleksi ketat dalam merekrut orang-orang yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Unit tersebut juga secara terus menerus memastikan program pembekalan induksi berjalan dengan baik, sehingga setiap karyawan baru mengetahui Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perseroan, deskripsi pekerjaan dan ukuran kinerja yang ditetapkan sebelum mereka memulai pekerjaannya. Unit ini memainkan peran yang sangat penting, mereka mewakili aspirasi Perseroan untuk memiliki konsistensi yang berkelanjutan dalam perekrutan dan pengembangan SDM. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Salah satu nilai inti Perseroan adalah komitmen untuk terus mengembangkan usaha Perseroan dan SDM yang dimiliki. Dengan mandat ini, Perseroan telah memberikan perhatian penuh kepada pengembangan SDM dengan kebijakan yang mendukung strategi Perseroan. Dalam rangka mengembangkan kaderisasi pemimpin masa depan yang kompeten, memiliki etos kerja yang profesional, loyal, serta dorongan untuk mencapai visi Perseroan, Perseroan menyediakan pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan di semua segi operasional Perseroan. Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, yang menjadi fondasi utama adalah integrasi budaya Perseroan bagi seluruh karyawan dalam kegiatan sehari-hari mereka. Sebagai tujuan utama dari setiap pelatihan, Perseroan juga berharap mampu mencetak karyawan dengan karakter yang kuat dan memiliki integritas dan motivasi yang tinggi untuk menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan Perseroan. Untuk mempercepat proses belajar SDM, Perseroan telah membentuk Pusat Pelatihan sehingga semua pelatihan dapat diimplementasikan secara lebih terfokus. Berbagai pelatihan soft skill dan hard skill telah dijalankan secara mandiri, baik menggunakan trainer internal maupun eksternal di dalam prasarana pusat pelatihan ini. Perseroan juga melibatkan jajaran Manajer Cabang dan Area sebagai pelatih aktif. Perseroan juga melakukan evaluasi secara terus menerus didalam proses pelatihan untuk memenuhi standar tertentu, termasuk menyediakan Training For Trainer untuk Manajer Cabang dan Area supaya mencapai pelatihan berkualitas. Optimalisasi peran fungsional dalam hal pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dapat dicapai melalui peningkatan frekuensi dan kualitas pelatihan. Hal ini merupakan salah satu strategi yang diambil Perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya pelatihan. Atas dasar komitmen terhadap pembangunan SDM, Perseroan telah mengalokasikan sejumlah dana guna mendukung peningkatan serta pengembangan SDM Perseroan. Adapun total biaya yang telah dikeluarkan bagi pengembangan SDM sepanjang tahun 2014 mencapai Rp2,712 miliar, mengalami kenaikan 85,12% dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp1,465 miliar. Dari jumlah tersebut, secara akumulatif, SDM Perseroan telah mengikuti sebanyak MTDS (jumlah hari training) dengan kelas sebanyak kelas lebih dari berbagai level yang telah diikutsertakan dalam 61

78 program tersebut. E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM a. PT Tiara Marga Trakindo ( TMT ) i. Pendirian TMT didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 55 tanggal 23 Desember 1970, dibuat di hadapan Djojo Mulyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/115/1 tanggal 31 Juli 1971, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta dibawah No.2329 tanggal 9 Agustus 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tertanggal 29 Oktober 1971, Tambahan No Anggaran dasar TMT terakhir diubah dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiara Marga Trakindo No. 6 tanggal 11 Februari 2008, dibuat di hadapan Karlita Rumanil, S.H., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2008 tertanggal 12 Maret 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2008 tanggal 12 Maret 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 Tanggal 30 Mei 2008 Tambahan No ii. Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang perdagangan umum, pemborong (kontraktor), pengangkutan, industri, percetakan, perwakilan dan/atau peragenan, pekerjaan tehnik, jasa atau pelayanan, pemukiman dan pertanian. iii. Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tiara Marga Trakindo No.66 tanggal 30 Juni 2011, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 26 Juli 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 26 Juli 2011 yang mengatur mengenai struktur permodalan TMT dan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tiara Marga Trakindo No. 01 tanggal 2 Januari 2012, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Januari 2012 dengan No. AHU-AH dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 2012, Tambahan No , yang mengatur mengenai susunan pemegang saham TMT; struktur permodalan dan susunan pemegang saham TMT adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp (sepuluh ribu Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Achmad Hadiat Hamami ,40 2. Achmad Ridwan Hamami ,60 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel

79 iv. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiara Marga Trakindo No.98 tanggal 16 April 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 23 Juni 2014 dengan No. AHU ; susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Rachmat Mulyana Hamami Direktur : Rachmat Sobari Hamami Direktur : Mivida Hamami Direktur : Danan Kadarahman Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Achmad Hadiat Hamami Komisaris : Ny. Anna Solana Hamami b. Wealth Paradise Holding Ltd. ( WEALTH ) i. Pendirian Memorandum of Association dan Articles of Association, serta Certificate of Incorporation No yang menerangkan mengenai pendirian WEALTH pada tanggal 5 Juli ii. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan WEALTH adalah membeli, menjual, menjamin, melakukan investasi pada, menukar atau dengan cara lain memperoleh, dan menguasai, mengelola, mengembangkan, melakukan transaksi dengan atau terhadap obligasi, surat utang, saham (baik yang telah disetor penuh atau belum), opsi, komoditi, bentuk investasi berjangka, kontrak investasi berjangka, surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, negara, perseroan terbatas maupun perseroan tidak terbatas di berbagai negara di dunia, logam berharga, batu permata, barang berharga lainnya, dengan cara pembayaran tunai maupun berdasarkan pinjaman dan termasuk penjualan dengan cara short, dan untuk meminjamkan uang dengan jaminan barang-barang tersebut di atas. iii. Permodalan Berdasarkan Resolutions of the Sole Shareholder tertanggal 7 Desember 2005, modal dasar WEALTH sebesar US$5,000,000 (lima juta Dolar Amerika Serikat) yang terbagi atas (lima juta) saham dengan nilai nominal $1 (satu Dolar Amerika Serikat) setiap saham. Susunan pemegang saham WEALTH berdasarkan Certificate of Incumbency of Wealth Paradise Holdings Limited tanggal 4 April 2012 adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal Mont Blanc CS Holdings Limited 4,228,150 US$4,228,150 iv. Pengurusan dan Pengawasan Direksi WEALTH berdasarkan Certificate of Incumbency of Wealth Paradise Holdings Limited tanggal 4 April 2012 adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Alan Lim Choi Hwee 63

80 a. PT HD Corpora ( HD Corpora ) i. Pendirian HD Corpora didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT HD Corpora No.102 tanggal 23 Maret 2005, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2005 tertanggal 31 Maret 2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 17 Mei 2005 di bawah 1251/BH.09.05/V/2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tertanggal 15 September 2006, Tambahan No Anggaran dasar HD Corpora telah disesuaikan dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PT HD Corpora No.106 tanggal 12 September 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU AH Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU AH Tahun 2009 tanggal 19 Mei Anggaran dasar HD Corpora terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT HD Corpora No. 12 tanggal 6 Juni 2014 yang dibuat dihadapan Chandra Lim, S.H., Master of Law, Notaris di Jakarta Utara yang merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perseroan tertanggal 2 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU tanggal 11 Juni 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU tanggal 11 Juni 2014 ( Akta 12/2014 ); akta mana mengatur megenai penurunan modal ditempatkan dan disetor HD Corpora yang semula sebesar Rp (lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp (dua puluh lima miliar Rupiah). ii. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha HD Corpora adalah dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, industri pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa. iii. Permodalan Berdasarkan Akta 12/2014 terjadi penurunan ditempatkan dan disetor HD Corpora yang semula sebesar Rp (lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp (dua puluh lima miliar Rupiah), sehingga terjadi pengurangan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp (dua puluh lima miliar Rupiah) dengan perincian : PT Pepper Tree Investama sebesar Rp (dua puluh lima miliar Rupiah), dimana jumlah saham yang dimiliki oleh PT Pepper Tree Investama menurun dari saham (nilai nominal Rp ) menjadi saham (nilai nominal Rp ). Dengan demikian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham HD Corpora adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp (satu juta Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Soeharto Djojonegoro , PT Pepper Tree Investama ,998 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

81 Nilai Nominal Rp per Saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham (%) Nominal (Rp) Saham dalam Portepel 0 0 iv. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PT HD Corpora No.64 tanggal 11 September 2013, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 6 November 2013 dengan No. AHU-AH dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH.AH Tahun 2013 tanggal 6 November 2013, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris HD Corpora adalah sebagai berikut: Direktur Direktur : Soeharto Djojonegoro Komisaris Komisaris : Hamid Djojonegoro F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi. G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur hubungan kepemilikan Perseroan adalah sebagai berikut: Credit Suisse Trust Limited 0,487% Joeng Hua Soe 90,00% 90,00% 0,002% Capsule Corpora Seletar Limited Serangoon Limited 99,511% Hamid Djojonegoro 99,40% Achmad Hadiat Hamami 50,00% 50,00% Mont Blanc CS Holdings Soeharto Djojonegoro PT Pepper Tree Investama 0,60% Achmad Ridwan Hamami 100,00% 99,998% Wealth Paradise Holdings Ltd 0,002% PT HD Corpora PT Tiara Marga Trakindo Publik (di bawah 5%) 18,701% 6,428% 55,808% 19,062% 0,001% Perseroan Sumber: Perseroan, April 2015 Pada saat Prospektus ini diterbitkan, PT Tiara Marga Trakindo merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dengan kepemilikan saham di Perseroan sebesar 55,808%. 65

82 Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Nama Perseroan TMT WPH HDC Saidinur KU Kurniadi Cahyono K Handoyo Soebali KI Evy Indahwaty DU dan DI Andoko D Yudi Gustiawan D Dody Rachmat D Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama 6D : Direktur DI : Direktur Independen Perseroan : PT Radana Bhaskara Finance Tbk TMT : PT Tiara Marga Trakindo WPH : Wealth Paradise Holdings Ltd HDC : PT HD Corpora H. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Berikut merupakan struktur organisasi Perseroan: Komite Audit Dewan Komisaris Komite Remunerasi dan Nominasi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Sekretaris Perusahaan Kepala Divisi New Motorcycle Kepala Divisi Loan Management Kepala Divisi Human Resources & General Affairs Deputi Direktur Kepala Divisi Internal Audit Kepala Divisi Used Motorcycle Kepala Divisi Operation Support Kepala Divisi People Development Kepala Divisi Finance Operation Kepala Divisi Risk Management Kepala Divisi Marketing Kepala Divisi Branch Operation Kepala Divisi Information Technology Kepala Divisi Finance, Planning & Analysis Kepala Divisi Legal, Litigation, IR & Compliance Kepala Divisi Used Car Deputi Kepala Divisi Accounting & Tax Sumber: Perseroan, April

83 I. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian penting Perseroan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut: Perjanjian Kredit A. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk Akta Perjanjian Kredit No.181 tanggal 29 November 2007, dibuat di hadapan Elijawaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta; junctis: 1. Perubahan Pertama Atas Perjanjian Kredit No.062/ADD-KCK/2008 tanggal 13 Maret 2008; 2. Akta Perubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No. 80 tanggal 26 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 3. Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No. 221/ADD-MBA/2008 tanggal 7 Agustus 2008; 4. Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No.66 tanggal 29 Mei 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 5. Akta Perubahan Kelima Atas Perjanjian Kredit No.8 tanggal 4 Agustus 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi.,Notaris di Jakarta; 6. Akta Perubahan Keenam Atas Perjanjian Kredit No.19 tanggal 17 September 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 7. Akta Perubahan Ketujuh Atas Perjanjian Kredit No.24 tanggal 19 April 2010, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 8. Perubahan Kedelapan Atas Perjanjian Kredit No. 105/ADD-KCK/2010 tanggal 12 Mei 2010; 9. Perubahan Kesembilan Atas Perjanjian Kredit No. 200/add-KCK/2010 tanggal 1 September 2010; dan 10. Perubahan Kesepuluh Atas Perjanjan Kredit No. 231/Add-KCK/2010 tanggal 20 Oktober 2010; 11. Akta Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 2 tanggal 2 Agustus 2011 dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Magister Sains, Notaris di Jakarta Selatan; 12. Perubahan Keduabelas Atas Perjanjian Kredit No. 029/Add-KCK/2012 tanggal 2 Februari 2012; 13. Perubahan Ketigabelas Atas Perjanjian Kredit No. 260/Add-KCK/2012 tanggal 29 November 2012; 14. Perubahan keempatbelas Atas Perjanjian Kredit No. 220/Add-KCK/2013 tanggal 11 September 2013; 15. Perubahan Kelimabelas Atas Perjanjian Kredit No. 184/Add-KCK/2014 tanggal 24 Juli 2014; 16. Surat BCA No.40265/GBK/2015 tanggal 11 Mei 2015 yang memberitahukan bahwa BCA menyetujui memperpanjang Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit untuk fasilitas kredit sebagaimana tercantum dalam pasal 3.1 Perjanjian Kredit. ( Perjanjian Kredit BCA ) mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Central Asia Tbk ( BCA ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur. 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh BCA kepada Perseroan terdiri dari: a. Fasilitas InstalIment Installment I dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp (lima puluh miliar Rupiah); b. Fasilitas Installment Installment II dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp (seratus miliar Rupiah); c. Fasilitas Installment Installment III yang terdiri dari: 1) Fasilitas Installment Installment III tahap 1 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp (dua puluh lima miliar Rupiah); 2) Fasilitas Installment III tahap 2 dengan jumlah pokok tidak 67

84 melebihi Rp (tiga puluh miliar Rupiah); 3) Fasilitas Installment III tahap 3 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp (dua puluh miliar Rupiah); d. Fasilitas Installment Installment IV dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp (seratus tiga puluh miliar Rupiah); e. Fasilitas Installment Installment V dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp (dua ratus miliar Rupiah) f. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp (sepuluh miliar Rupiah). 3. Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit 4. Jangka Waktu Pengembalian : a. Fasilitas Installment Installment I, batas waktu penarikan telah berakhir (yaitu sampai dengan tanggal 29 Mei 2008); b. Fasilitas Installment II, batas waktu penarikan telah berakhir (yaitu pada tanggal 26 November 2008); c. Fasilitas Installment III, batas waktu penarikan telah berakhir (dimana untuk tahap 1, 2 dan 3 telah berakhir); d. Fasilitas Installment Installment IV telah berakhir; e. Fasilitas Installment Installment V, telah berakhir f. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran), batas waktu penarikan terhitung sejak tanggal 12 Mei 2015 dan berakhir pada tanggal 12 Agustus : a. Fasilitas Installment I adalah 36 bulan (sejak penarikan) b. Fasilitas Installment II adalah 3 tahun (sejak penarikan) c. Fasilitas Installment III adalah 3 tahun (sejak penarikan) d. Fasilitas Installment IV adalah 3 tahun (sejak penarikan) e. Fasilitas Installment V adalah 3 tahun (sejak penarikan) f. Fasilitas Rekening Koran terhitung tanggal 12 Mei 2013 dan berakhir pada tanggal 12 Agustus Tujuan Fasilitas : Untuk pembiayaan modal kerja 6. Jaminan : Jaminan fidusia berupa tagihan-tagihan dan piutang milik Perseroan terhadap konsumen yang memperoleh pinjaman pembiayaan sepeda motor dari Perseroan. Catatan: Atas jaminan fidusia berupa Piutang telah dibuat dokumen jaminan sebagai berikut: a. Akta Jaminan Fidusia No.182 tanggal 29 November 2007 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan: 1) Akta Perubahan Atas Akta Jaminan Fidusia No.81 tanggal 26 Mei 2008 dibuat dihadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 2) Akta Perubahan Kedua atas Akta Jaminan Fidusia No.3 tanggal 5 November 2008, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 3) Akta Perubahan Ketiga Atas Akta Jaminan Fidusia No.67 tanggal 29 Mei 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 4) Akta Perubahan Keempat Atas Akta Jaminan Fidusia No.9 tanggal 4 Agustus 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 5) Akta Perubahan Kelima Atas Akta Jaminan Fidusia No.84 tanggal 28 Agustus 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 68

85 6) Akta Perubahan Keenam Atas Akta Jaminan Fidusia No.87 tanggal 25 November 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; b. Akta Jaminan Fidusia No. 25 tanggal 19 April 2010 yang dibuat di hadapan Julius Pernawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta. ( Dokumen Agunan ) 7. Suku Bunga : a. Fasilitas Installment Installment I: 1) dengan suku bunga tetap berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11,50% per tahun; atau 2) dengan suku bunga tetap berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11, 75%; atau 3) dengan suku bunga tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 12 % per tahun. b. Fasilitas Installment II: 1) dengan suku bunga floating yang setiap saat dapat ditinjau oleh BCA dimana saat ini ditentukan sebesar 10,50%; atau 2) dengan suku bunga tetap yang berlaku selama 1 (satu) tahun dan/atau 2 (dua) tahun dan/atau 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penarikan. c. Fasilitas Installment III: 1) dengan suku bunga floating yang dapat ditinjau kembali oleh BCA yang pada saat ini ditentukan: a) sebesar 13,25% pertahun untuk tahap 1 b) sebesar 13,25% pertahun untuk tahap 2 c) sebesar 13,25% pertahun untuk tahap 3 2) dengan suku bunga tetap yang berlaku 1 tahun dan/atau 2 tahun dan/atau 3 tahun terhitung sejak tanggal penarikan dimana besarnya akan ditentukan pada saat masing-masing penarikan fasilitas Installment Installment III. d. Fasilitas Installment IV: 1) dengan suku bunga tetap berlaku selama 1 tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11,50%; atau 2) dengan suku bunga tetap yang berlaku selama 2 tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11,74 %; 3) dengan suku bunga tetap yang berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 12 %. 8. Kewajiban Perseroan : Antara lain : a. Menjaga rasio keuangan: (i) Liquiditi Ratio yaitu perbandingan antara total kas dan piutang bersih terhadap total pinjaman berbunga kurang dari 1,0 x dan (ii) gearing ratio tidak lebih dari 10x; b. menyerahkan kepada BCA Daftar piutang yang diagunkan kepada BCA setiap 3 bulan dan laporan piutang yang telah lunas dan piutang tunggakan setiap 3 bulan. 69

86 c. memberitahukan secara tertulis setiap terjadi perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris selambatnya 14 hari sejak tanggal perubahan. 9. Pembatasan Tindakan Perseroan ( Negative Covenant ) : Perseroan harus mendapat persetujuan tertulis dari BCA terlebih dahulu apabila: a. Memperoleh pinjaman baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan kepada pihak lain; b. meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas keada perusahaan afiliasinya kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari; c. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar dan susunan pemegang saham yang mengakibatkan perubahan pengendalian pada Debitur, sesuai ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.H.1 berikut perubahannya. 10.Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan tidak mengurangi hak BCA untuk mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan lain di dalam wilayah Republik Indonesia. Catatan: Sehubungan dengan rencana perubahan anggaran dasar Perseroan, BCA telah memberikan persetujuannya berdasarkan Surat BCA No /GBK/2015 tanggal 3 Maret 2015 yang berbunyi BCA dapat menyetujui Perubahan anggaran dasar Perseroan sebagai berikut: 1. meningkatkan modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue dan merubah struktur permodalan (peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor); 2. penyesuaian dengan peraturan OJK dalam hal: - penyelenggaran RUPS - Ketentuan mengenai DIreksi dan Anggota Dewan Komisaris; - penyesuaian maksud dan tujuan perusahaan pembiayaan B. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk Akta Perjanjian Kredit No.06 tanggal 18 Januari 2010 dibuat di hadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 18 Maret 2011 dibuat dihadapan Syafran, SH, Magister Humaniora, Notaris Jakarta, juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit PT HD Finance Tbk No. 52 tanggal 30 Juni 2011 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 27 tanggal 17 Juli 2012 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 46 tanggal 29 Mei 2013 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No.22 tanggal 5 Februari 2014, dibuat dihadapan Muhammad Kholid Artha, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 30 Januari 2015 dibuat dihadapan Tintin Surtini,S.H., Magister Hukum, Magister Kenotariatan Notaris di Jakarta Pusat ( Perjanjian Kredit BNI ); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Negara Indonesia Tbk ( BNI ), selaku Kreditur; dan b. Perseroan, selaku Debitur. 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada Perseroan revolving dengan maksimum Fasilitas Kredit adalah sebesar Rp Jadwal Penarikan dan (dua ratus lima puluh miliar Rupiah). : a. Penarikan kredit dapat dilakukan secara bertahap dengan ketentuan tidak boleh melampaui maksimum kredit dan penarikan pertama 70

87 Angsuran Kredit 4. Jangka Waktu Pengembalian 5. Tujuan Fasilitas dilakukan paling lambat 3 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit BNI; b. Jangka waktu pembayaran angsuran kredit adalah minimal 1 (satu) tahun dan maksimal 4 (empat) tahun yang dihitung sejak tanggal penarikan kredit. : Terhitung sejak tanggal 18 Januari 2015 sampai dengan tanggal 17 Januari : Untuk pembiayaan modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru, dengan share pembiayaan Kreditur maksimum sebesar 95% 6. Jaminan : Piutang pembiayaan kredit kendaraan bermotor yang dibiayai oleh kredit berdasarkan Perjanjian Kredit BNI yang akan diikat secara fidusia maksimal sebesar 105% dari total fasilitas kredit dan didaftarkan pada kantor pendaftaran fidusia setempat. Catatan: Atas jaminan fidusia berupa Piutang telah dibuat dokumen jaminan berupa Akta Jaminan Fidusia No. 08 tanggal 18 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta. 7. Suku Bunga : Bunga yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada BNI adalah: a. 11,000% per tahun untuk jangka waktu kredit 1 tahun. b. 12% per tahun untuk jangka waktu kredit 2 tahun. c. 13% per tahun untuk jangka waktu kredit 3 tahun 8. Hal-hal Yang Harus Dilakukan Perseroan : Perseroan wajib: a. memelihara kondisi keuangan perusahaan sehingga posisi current ratio (CR) dan Debt Equity Ratio (DER) tetap dapat memenuhi standard maksimal sebesar 10 kali untuk Current Ratio (CR) minimal 1 kali serta Non Performing Installment By Amount (nasional) untuk tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari tidak boleh melebihi 2,0% dari total pembiayaan Kredit Kendaraan bermotor Perseroan pada periode yang sama. b. segera memberitahukan tentang: 1) Adanya perubahan anggaran dasar, komposisi pemegang saham diluar pemegang saham publik dan/atau pengurus Perseroan; Catatan: Perseroan telah memberitahukan kepada Kreditur sehubungan dengan rencana Right Issue Perseroan sebagaimana ternyata dalam Surat No. 003/RI-DCFO/II2015 tanggal 9 Februari 2015 c. Pembagian dividen pada Perseroan harus terlebih dahulu diberitahukan kepada BNI dengan ketentuan pembagan dividen tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan Perseroan; 9. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. C. PT Bank CIMB Niaga Tbk Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 15 tanggal 28 Desember 2005 dibuat dihadapan Sri Rahayu H. Prasetyo, SH, Notaris di Jakarta 71

88 yang telah mengalami perubahan yang kemudian diubah dengan Addendum VII Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 047/PERJ/AIBG/ID.2/III/12 tanggal 22 Maret 2012 juncto Addendum VIII Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 19 Desember 2013; yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank CIMB Niaga Tbk ( BANK ); dan b. Perseroan 2. Kerjasama Fasilitas Pembiayaan 3. Jangka Waktu Kerjasama 4. Jangka Waktu Pengembalian : Maksimum sebesar Rp (tujuh puluh lima miliar Rupiah) Plafond kerja sama akan dipergunakan secara bersama-sama dengan plafond kerjasama pemberian pembiayaan Murabahah dalam bentuk penerusan (Channelling) berdasarkan prinsip syariah sampai sebesar Rp (dua puluh miliar Rupiah) sesuai dengan syarat dan ketentuan pembiayaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Murabahah. : Kerjasama hingga tanggal 22 Mei 2014 dengan ketentuan: - Bank berhak melakukan evaluasi atas realisasi kerjasama setiap 1 tahun sekali - Jangka waktu penarikan fasilitas pembiayaan bersama adalah hingga tanggal 22 Mei Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Bank setelah mempertimbangkan permohonan tertulis dari Perseroan; - Hak dan kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian ini masih berlaku dan mengikat hingga seluruh kewajiban pembayaran Debitur telah lunas. : Jangka waktu fasilitas Pembiayaan kepada Debitur adalah maksimal 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal fasilitas pembiayaan kepada masing-masing Debitur; 5. Jaminan : - kendaraan yang dibiayai bersama dengan mencantumkan Bank dan Perseroan sebagai Kreditur dengan collateral coverage minimal 133% yang didokumentasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; - Kendaraan yang dibiayai harus diasuransikan pada perusahaan asuransi yang ditunjuk dan disetujui Bank dengan Bankers Clause Bank. 6. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Akta Perjanjian Kredit No. 75 tanggal 16 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., Notaris di Jakarta yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank CIMB Niaga Tbk ( CIMB Niaga ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : Jumlah fasilitas kredit adalah Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 7 (PTK 7) sebesar Rp (seratus lima puluh lima ratus tiga juta empat puluh enam ribu tiga puluh dua Rupiah). Tujuan PTK 7 adalah untuk pembiayaan Account Receivables bagi konsumen dengan menggunakan fasilitas pembiayaan dari Debitur dengan kondisi dalam keadaan baru dengan AR sampai dengan 18 bulan. 72

89 Jangka waktu Fasilitas Kredit adalah 12, 24 atau 36 bulan (sejak tanggal pencairan bertahap dan untuk masing-masing pencairan) tanpa Grace Period. Pencairan bertahap (per batch) sesuai dengan permintaan Debitur yang disesuaikan dengan syarat pencairan fasilitas. 3. Jangka Waktu Penarikan 4. Jangka Waktu Pengembalian : Jangka waktu penarikan sampai dengan 22 Mei : Maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan tiap kali penarikan, dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 22 Mei Jaminan : Tagihan atas piutang dagang yang dimiliki Debitur terhadap pihak lain dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) tarhadap outstanding nilai pembiayaan Kreditur ke Debitur (untuk PTK 7 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk yang disetujui Kreditur. 6. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Catatan: Sehubungan dengan rencana Right Issue Perseroan, PT Bank CIMB Niaga Tbk telah memberikan persetujuannya berdasarkan Suratnya No. 014/SK/JKT5COMM/120/III/2015 tanggal 6 Maret 2015 yang berbunyi menyetujui Perseroan untuk melakukan: 1. melakukan Peningkatan Modal Dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( Right Issue ); 2. melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan (khususnya peningkatan modal ditemapatkan dan disetor) sehubungan dengan Right Issue Perseroan; 3. melakukan perubahan anggaran dasar Perseroan antara lain guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. D. Perjanjian Dengan PT Bank Permata Tbk Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan (Ketentuan Khusus) No.126 tanggal 30 Maret 2010, dibuat di hadapan Yoke Reinata, S.H., Magister Kenotariatan, pengganti dari Neltje Tineke Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Pertama Perjanjian Pemberian Faslitas Perbankan No. 121 tanggal 23 Desember 2011 dibuat dihadapan Titin Rahayu S.H., Notaris pengganti dari Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/12/0989/AMD/FI tanggal 25 Mei 2012 juncto akta Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No.46 tanggal 31 Juli 2012 dibuat dihadapan Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Failitas Perbankan No. 46 tanggal 31 Juli 2012 dibuat dihadapan Elly Halida, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Keempat Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 09 tanggal 12 September 2013 dibuat dihadapan Elly Halida, SH, Notaris di Jakarta Timur juncto Akta Perubahan Kelima Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No.10 tertanggal 2 Desember 2014, dibuat dihadapan Elly Halida, S.H., Notaris di Jakarta ( Perjanjian Kredit Permata ); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Permata Tbk ( Permata ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : a. Fasilitas Over Draft sebesar Rp b. Fasilitas Term Installment 1 sebesar Rp c. Fasilitas Term Installment 2 sebesar Rp d. Fasilitas Term Installment 3 sebesar Rp e. Fasilitas Term Installment 4 sebesar Rp Jangka waktu Fasilitas Kredit : a. Fasilitas Over Draft: sampai dengan 12 September 2015; b. Fasilitas Term Installment (TL) 1 adalah sejak tanggal 23 Desember 2011 sampai dengan 23 Juni c. Fasilitas Term Installment (TL) 2 adalah sampai tanggal 73

90 12 Maret 2017 d. Fasilitas Term Installment (TL) 3 adalah Maksimum 42 bulan sejak penandatanganan perubahan kelima (yaitu sejak tanggal 2 Desember 2014) e. Fasilitas Term Installment (TL) 4 adalah Maksimum 42 bulan sejak penandatanganan perubahan kelima (yaitu sejak tanggal 2 Desember 2014) 4. Bunga : a. Bunga Fasilitas Over Draft adalah mengambang, mengacu pada bunga pasar yang berlaku; b. Bunga Fasilitas TL adalah tetap selama periode penarikan. 5. Jaminan : Piutang Atas Tagihan sebesar dengan nilai penjaminan 100% dari jumlah Fasilitas TL yang telah ditarik dan masih belum dibayar. Catatan: Atas Jaminan tersebut di atas telah dibuatkan Akta Perjanjian Pemberian Jaminan Fidusia No.127 tanggal 30 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Yoke Reinata, S.H., Magister Kenotariatan, pengganti dari Neltje Tineke Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta. 6. Kewajiban : a. Menjaga ekuitas tidak kurang dari Rp b. Menjaga Gearing Ratio tidak lebih dari 9x c. Menjaga prosentase pinjaman dengan status menunggak selama 6 (enam) bulan terakhir secara rata-rata tidak melebihi: - DPD >60 hari sebesar 5% dan - DPD>90 hari sebesar 4% d. menjaga setiap saat persentase average net write off terhadap total portofolio selama 12 bulan terakhir tidak melebihi 5% e. menjaga total rasio antara Total Baki Debet Pinjaman Nasabah di Bank terhadap Total Service Asset tidak lebih dari 28% atau tidak melebihi 2x ekuitas nasabah. f. menjaga kepemilikan saham pemegang saham pengendali tidak kurang dari 51% g. menjaga Debt To Equity Ratio On + Off balance sheet setiap saat tidak melebihi 9 kali. 7. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Akta Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market) No. 11 tanggal 2 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Elly Halida, S.H., Notaris Jakarta Timur ( Perjanjian Kredit Permata ); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Permata Tbk ( Permata ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit dan Pagu : Fasilitas Money Market sampai jumlah Rp (dua puluh miliar Rupiah). 3. Jangka waktu Fasilitas : Jangka waktu Fasilitas 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Perjanjian (sejak tanggal 12 Desember 2014). 4. Jaminan : Piutang atas tagihan dalam jumlah 100% dari jumlah Fasilitas Money Market yang telah ditarik dan belum dibayar. 74

91 5. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. E. Perjanjian Dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Akta Perjanjian Kredit No. 35 tanggal 19 Januari 2011, dibuat di hadapan Sulistyaningsih, SH Notaris di Jakarta junctis: 1. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 014/PP/KAB/CBD/I/2012 tertanggal 15 Februari 2012 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup; 2. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 023/PP/CBD/II/2013 tertanggal 26 Februari 2013; 3. Akta Perjanjian Perubahan terhadap Perjanjian Kredit No 132 tanggal 24 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Anriz Nazaruddin Halim, S.H., M.H. Notaris di Jakarta 4. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 008/PP/CBD/I/2015 (tanggal tidak tertera) ( Perjanjian Kredit Danamon ); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk ( Danamon ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit Angsuran Berjangka (KAB) Revolving dalam jumlah pokok Rp (dua ratus miliar Rupiah). 3. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan Piutang 4.Jangka Waktu Penarikan : Jangka Waktu Penarikan adalah hingga tanggal 19 Januari Jangka Waktu : Maksimum 3 (tiga) tahun sejak setiap tanggal penarikan. Pengembalian 6.Jaminan : Jaminan Fidusia berupa tagihan/piutang milik Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian yang saat ini jumlahnya sebesar Rp (dua ratus lima puluh dua miliar lima ratus dua puluh lima juta dua ratus lima puluh dua ribu lima ratus dua puluh enam Rupiah) dan selanjutnya akan menjadi Rp (dua ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) [ Tagihan ] yang akan dijaminkan secara fidusia dengan nilai penjaminan fidusia tidak kurang dari Rp (dua ratus lima puluh dua miliar lima ratus dua puluh lima juta dua ratus lima puluh dua ribu lima ratus dua puluh enam Rupiah). 7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda : Indikasi suku Bunga 12,50% Facility Fee : 0,5 % dibayarkan saat penarikan fasilitas 8. Hal-hal Yang Diwajibkan : Kecuali ditentukan lain oleh Danamon, terhitung sejak tanggal Perjanjian ini sampai dengan dilunasinya seluruh kewajiban yang terhutang oleh Debitur kepada Danamon, maka Debitur wajib melaksanakan (pada pokoknya): - wajib menjaga kolektabilitas Debitur pada setiap kreditur dari Debitur (termasuk pada danamon) adalah tetap pada kolektabilitas 1 sesuai aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. - menyerahkan kepada Bank: (i) laporan keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh auditor publik independen yang dapat diterima oleh bank, selambatnya 180 hari sejak berakhirnya tahun buku yang bersangkutan (ii) Laporan keuangan triwulan (house figures), tremasuk neraca dan perhitungan laba-rugi, selambatnya 90 hari sejak 75

92 berakhirnya periode laporan yang ditandatangani oleh Direksi Debitur atau CFO Debitur. - Rasio Keuangan, wajib dari waktu ke waktu menjada dan mempertahankan Ratio Keuangan: (i) Total Debt to Networth Ratio (gearing ratio) maksimum 7x (ii) Net Credit Losses (NCL) terhadap rata ratio portfolio maksimum 4,5% (iii) Receivable overdue selama lebih dari 90 hari tidak diperkenankan lebih dari 3,5% dari total piutang. 9. Jaminan : Piutang Debitur yang memenuhi eligibility criteria dan akan didaftarkan oleh Bank pada kantor fidusia. Catatan: Sehubungan dengan jaminan berupa Piutang Debitur atas Perjanjian Kredit Danamon, telah dibuat Akta Jaminan Fidusia (Piutang) No. 36 tanggal 19 Januari 2011 yang dibuat dihadapan Sulistyaningsih, SH, Notaris di Jakarta. 10.Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. F. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Akta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor Antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dengan PT HD Finance Tbk No. 4 tanggal 8 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna,S.H., Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ( BRI ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan 2. Jangka Waktu Penyaluran Kredit 3. Jangka Waktu Kerjasama : Dalam jangka waktu 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini BRI akan menyalurkan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor kepada debitur melalui Perseroan. : Berlaku sejak penandatangan hingga seluruh kewajiban debitur lunas berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen. 4. Fasilitas Pembiayaan : BRI akan memberikan Fasiitas Pembiayaan Konsumen kepada debitur melalui Perseroan dengan porsi pembiayaan BRI secara keseluruhan sebesar Rp yang bersifat non revolving dan uncommitted. 5.Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Akta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor Antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dengan PT HD Finance Tbk No. 50 tanggal 18 November 2012, dibuat dihadapan Mahendra Adinegara,SH., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur: 1. Para Pihak : a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ( BRI ) selaku Kreditur; dan b. Perseroan 2.Jangka Waktu Penyaluran Kredit : Dalam jangka waktu 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini BRI akan menyalurkan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor kepada debitur melalui Perseroan. 3.Jangka Waktu Kerjasama : Berlaku sejak penandatangan hingga seluruh kewajiban debitur lunas berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen. 4. Fasilitas Pembiayaan : BRI akan memberikan Fasiitas Pembiayaan Konsumen kepada debitur melalui Perseroan dengan porsi pembiayaan BRI 76

93 secara keseluruhan sebesar Rp yang bersifat non revolving dan uncommitted. 5. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat G. PT Bank ICBC Akta Perjanjian Kredit No. 06 Tanggal 07 Januari 2013 yang dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra S.H. Notaris di Jakarta, yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT ICBC (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : Pinjaman Tetap dalam bentuk Pinjaman Tetap on Demand (PTD-B) Commited hingga jumlah pokok yang seluruhnya tidak melebihi Rp (lima puluh miliar Rupiah). 3. Tujuan Penggunaan : Pendanaan piutang pembiayaan konsumen Debitur 4.Jangka Waktu Penarikan : Selama 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian. 5. Jangka Waktu Pengembalian : 3 tahun sejak tanggal setiap penarikan 6.Jaminan : Hak Tagih atas Piutang (Account Receivable) Debitur yang berasal dari pembiayaan konsumen atas sepeda motor sebesar 100 % dari nilai Fasilitas Kredit yang ditarik dan belum dibayar oleh Debitur atau setinggi-tingginya Rp (Lima puluh miliar Rupiah) 7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda : Bunga : 10,5 % per tahun. Bunga Denda : 2 % Biaya Provisi : 0,25 % flat. 8. Hal-hal Yang Diwajibkan : a. Tidak melakukan merger/konsolidasi/akuisisi atau investasi ataupuntindakan material lainnya yang kiranya dapat mempengaruhi kinerja pembayaran kembali dari Debitur kepada Bank berdasarkan perjanjian ini tanpa persetujuan Bank terlebih dahulu. b. Tidak merubah bentuk/status hukum dan/atau kegiatan usaha Debitur tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, serta memberitahukan secara tertulis kepada Bank selambat-lambatnya 10 (Sepuluh) hari kerja setelah terjadi perubahan Anggaran Dasar Debitur dan/atau susunan pengurus Debitur; 9. Domisili Hukum : Domisili umum dan tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. H. PT Bank DBS Indonesia Perjanjian Kredit No. 125 tanggal 29 November 2011 dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,SH, Master of Corporate Administration, Master of Commerce (Business Law), Notaris di Jakarta, junctis: 1. Perubahan Pertama atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 155/PFP-DBSI/II/2013 tertanggal 28 Pebruari 2013; 2. Perubahan Kedua atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 011/PFPA-DBSI/I/2014 tertanggal 09 Januari 2014; 77

94 3. Perubahan Ketiga atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 013/PFPA-DBSI/II/1-2/2015 tanggal 12 Februari 2015; 4. Perubahan keempat atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 047/PFPA-DBSI/III/1-2/2015 tanggal 3 Maret 2014; ( Perjanjian Kredit ) yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank DBS Indonesia (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : Uncommited revolving credit facility Rp ,00 3. Jatuh Tempo : Berakhir pada tanggal 29 Nopember Jaminan : Jaminan kebendaan fidusia atas tagihan/piutang milik nasabah yang dibiayai oleh Bank berdasarkan Perjanjian dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah Rp ,00 (Seratus Miliar Rupiah) 5. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda : Bunga : 10 % per tahun. Biaya Fasilitas : 0,5 % per tahun dari Pokok Fasilitas Bunga Denda : 3 % per tahun 6. Hal-hal Yang Diwajibkan : Segera menyampaikan pemberitahuan kepada Kreditur selambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari kalender, apabila mengetahui terjadinya hal-hal: a. Perubahan terhadap anggaran dasar Perseroan termasuk namun tidak terbatas perubahan struktur permodalan, pengurus Perseroan; b. Membagikan dan/atau membayar dividen dalam bentuk apapun kepada para pemegang saham Perseroan; 7.Domisili Hukum : Para Pihak memilih domisili umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. I. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing) CRO.KP/025/KS/12 No. 22 tanggal 29 November 2012 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Mandiri Tbk (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : Rp (Seratus lima puluh miliar Rupiah) Kerjasama bersifat revolving 3. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan bersama (Joint Financing) kepada End User/Konsumen untuk pembiayaan sepeda motor baru dan bekas. 4. Jangka Waktu Penarikan : 18 Bulan terhitung mulai tanggal penandatangan Perjanjian Kerjasama. 5. Jangka Waktu Pengembalian : 54 Bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama. 6. Jaminan : Kendaraan Bermotor dengan bukti pemilikan berupa BPKB kendaraan yang dibiayai dari Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan ketentuan sebagai berikut : 78

95 - Kendaraan yang dibiayai dengan bukti kepentingan berupa BPKB, dengan pemberian kuasa dari End User/Konsumen guna pengikatan agunan secara fidusia (tidak dapat dibatalkan), atau penyerahan hak milik secara fidusia - Asli BPKB End User/Konsumen tersebut disimpan dan diadministrasikan di Bank 7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda : Bunga 1th-2th : 11 % Lebih dari 2th : 11,25 % Bunga Denda : 2 % Biaya Provisi : 0,25 % dari nilai pencairan per batch 8. Hal-hal Yang Diwajibkan : 1. Perseroan diwajibkan untuk menjaga porsi penyertaan modal pemegang saham yang berbadan hukum sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku. 2. Selama kerjasama ini masih berlangsung, Perseroan harus memberitahukan secara tertulis kepada Kreditur dalam hal telah terjadi: a. perubahan anggaran dasar Perseroan termasuk di dalamnya pengurus Perseroan, permodalan dan nilai saham; b. memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain kecuali dalam transaksi yang wajar; 9. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat untuk membawa sengketa tersebut untuk diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. J. PT Bank Panin Tbk Akta Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 21 tanggal 13 April 2012 dibuat dihadapan Myra Yuwono, SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Panin Tbk (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku 2. Fasilitas Kredit : Rp (Seratus Miliar Rupiah) 3. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Pembiayaan Konsumen 4. Jangka Waktu : Tiga puluh enam) bulan / 3 tahun sejak Tanggal Penarikan. Penarikan 5. Jangka Waktu : Tidak melebihi 40 bulan sejak tanggal 13 April 2012 Pengembalian 6. Jaminan : Tanah dan Bangunan yang pengikatan jaminannya diberikan oleh Pemberi Jaminan, dengan dan berdasarkan perjanjian kepada pihak lain. 7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda 8. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Debitur : Bunga : 11 % pertahun. Provisi : 0,5 % Denda : 2 % : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur berjanji untuk tidak melakukan: a. melakukan meerger atau konsolidasi atau restrukturisasi kembali yang berakibat mengubah bentuk atau kepemilikan saham dalam Debitur atau membeli atau dengan cara lain 79

96 memperoleh perusahaan atau saham-saham dalam perseroan lain atau menjual sebagian besar perusahaan atau kekayaannya, kecuali untuk keperluan aktivitas pokok Debitur dalam transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari; b. menarik kembali atau menurunkan modal yang telah disetor; c. mengadakan rapat umum pemegang saham dengan agenda perubahan anggaran dasar Debitur mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal. 9. Domisili Hukum : Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Akta Perjanjian Kredit dan Perjanjian Penjaminan No. 75 tertanggal 30 Juli 2012 dibuat dihadapan Myra Yuwono, S.H., juncto Perubahan Perjanjian Kredit Dan Perjanjian Jaminan No. 002/IBD- PRK/LEG/13/Per.1 tanggal 10 Oktober 2013 juncto Akta Perubahan III terhadap Perjanjian Kredit Dan Perjanjian Jaminan No.32 tertanggal 21 Januari 2015, yang menerangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Para Pihak : a. PT Bank Panin Tbk. (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas Kredit : Rp Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Pembiayaan Konsumen 4. Jatuh Tempo : 30 Juli Jaminan : Tanah dan Bangunan yang pengikatan jaminannya diberikan oleh Pemberi Jaminan, dengan dan berdasarkan Dokumendokumen Agunan dalam bentuk da nisi yang disetujui oleh Kreditur. 6. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda 7. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Debitur : Bunga : 11 % per tahun Provisi :0,5 % Denda : 2 %per bulan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur berjanji untuk tidak melakukan: a. melakukan meerger atau konsolidasi atau restrukturisasi kembali yang berakibat mengubah bentuk atau kepemilikan saham dalam Debitur atau membeli atau dengan cara lain memperoleh perusahaan atau sahamsaham dalam perseroan lain atau menjual sebagian besar perusahaan atau kekayaannya, kecuali untuk keperluan aktivitas pokok Debitur dalam transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari; b. menarik kembali atau menurunkan modal yang telah disetor; c. mengadakan rapat umum pemegang saham dengan agenda perubahan anggaran dasar Debitur mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal. 8. Domisili Hukum : Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 80

97 K. PT Bank Syariah Mualamalat Akta Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Secara Syariah Wakalah Bil Ujroh No. 08 tanggal 15 Maret 2013 juncto Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Secara Syariah Wakalah BIL Ujroh No. 10 tanggal 24 Juni 2014, keduanya dibuat dihadapan Amalia Sausan, SH, Notaris di Kota Depok, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Kerjasama : Kerjasama penyaluran fasilitas pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor (PPM) menurut skema kerjasama Wakalah BII Ujroh, di mana: - Hubungan kerjasama antara Bank dengan Perusahaan Multifinance berlangsung menurut skema Wakalah; - Penyaluran PPM berlangsung menurut skema Murabahah. 3. Plafond kerjasama : Bank dan Perseroan akan menyalurkan fasilitas pembiayaan PPM kepada End User, dimana Bank bertindak sebagai Muwakil dan Perusahaan Multifinance sebagai Wakil dengan Plafond kerjasama sampai sejumlah Rp (empat puluh miliar Rupiah). 4. Jangka Waktu Penarikan 5. Jangka Waktu Kerjasama : Masa penarikan plafond Kerja Sama paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak penandatangan Perjanjian Kerjasama sampai dengan tanggal 15 Maret : Perjanjian kerjasama ini berlaku hingga tanggal jatuh tempo Perjanjian Pembiayaan paling akhir dari seluruh Pembiayaan yang pernah dibuat dengan End User. 6. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta. Akad Line Facility Pembiayaan Al-Mudharabah No. 01 tanggal 5 Oktober 2012 juncto Perubahan Akad Line Facility Pembiayaan Al-Mudharabah No. 6 tanggal 15 Maret 2013 keduanya dibuat dihadapan dibuat dihadapan Amalia Sausan, SH., Notaris Kota yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Fasilitas : Fasilitas Line sampai setingginya Rp (enam puluh juta Rupiah) yang akan digunakan untuk pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan Mudharabah akan diminta oleh Perseroan sesuai dengan kebutuhan modal kerja Perseroan. 3. Jangka Waktu : Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 54 (lima puluh empat) bulan termasuk kelonggaran tarik 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal 5 Oktober Jatuh Tempo : 5 April Nisbah : Bank dan Perseroan sepakat bahwa Nisbah Bagi Hasil akan ditentukan dalam Akad Pembiayaan Mudharabah yang akan ditandatangni oleh Para Pihak yang didasarkan pada revenue sharing. 81

98 6. Pembatasan : Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Bank tidak akan melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan dan/atau penjamin kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari laba yang ditahan (retained earnings) atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham. Perseroan wajib memberitahukan apabila terdapat kejadian sebagai berikut: 1. melakukan perubahan susunana pengurus; 2. membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu dividen atau pembagian keuntungan berupa apapun atas saham yang dikeluarkan Perseroan; 3. setiap tuntuan perkara perdaya terhadap Perseroanyang nilainya minimal 1/3 dari pagu atau plafon line Facility yang diperoleh; 4. suatu perkara atau tuntutan hukum yang terjadi antara Perseroan dan/atau penjamin dengan suatu badan atau instansi pemerintah; dan/atau 5. suatu kejadian yang dengan lewatntya waktu atau karena pemberitahuan atau kedua-duanya akan menjadi kejadian kelalaian ke pihak lain. 7. Jaminan ; Fidusia atas tagihan atas nama yang timbul akrena pemberian penyaluran fasiitas pembiayaan al Murabahah. 8. Domisili Hukum : Basyarnas (Badan Arbitrase Syariah Nasional) L. PT Bank Syariah Mandiri Akta Akad Induk Pembiayaan Mudharabah Wal Murabahah No. 46 tanggal 28 Agustus 2014 yang dibuat dihadapan Hilda Yulistiawati, SH., Notaris di Jakarta Selatan, yang pada pokoknya mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Syariah Mandiri (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas executing non revolving dengan jenis Mudharabah Wal Murabahah dengan limit pembayaran sebesar Rp (seratus miliar Rupiah) dengan ketentuan setiap pencairan Rp (dua puluh lima miliar Rupiah). 3. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Perseroan guna disalurkan kepada End User untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) (sepeda motor kondisi baru buatan Jepang dan kendaraan bermotor roda 4 (empat) (mobil) kondisi baru dan bekas buatan Jepang dan Korea tertentu (Hyundai dan KIA), baik kendaraan pribadi dan niaga (pick up dam pick up box) selain angkutan umum. 4. Jangka Waktu Penarikan 5. Jangka Waktu Pengembalian : 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 28 Agustus : 48 (empat puluh delapan bulan) sejak tanggal 28 Agustus Jaminan : Fidusia piutang senilai 100% dengan kondisi piutang lancar kepada End User yang diikat secara fidusia. Dalam hal jaminan piutang tidak memenuhi, maka Perseroan wajib menyesuaikan jumlah jaminan sehingga security coverage minimal tetap sebesar 100%. 82

99 7. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. M. PT Bank BNI Syariah Akad Plafond Pembiayaan No. 22 tanggal 7 Juni 2014 dibuat dihadapan Leolin Jayanti, SH, Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank BNI Syariah (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Plafond Pembiayaan : Maksimum Rp yang bersifat Revolving dengan ketentuan kelonggaran tarik/deponible yang timbul karena angsuran tidak dapat digunakan kembali. 3. Tujuan Penggunaan : Penambahan modal kerja Perseroan untuk Tambahan Modal Kerja guna mendukung ekspansi portofolio Perseroan pada Unit Usaha Syariah. 4. Jangka Waktu Penarikan 5. Jangka Waktu Pengembalian : Maksimal 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian : 12 bulan sejak masing-masing tanggal penarikan N. PT Bank Maybank Syariah Indonesia Akta Perjanjian Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 23 Oktober 2014 dibuat dihadapan Urniyati,SH, pengganti dari Aliya Sriwedari, SH, MH, M.Kn., Notaris di Jakarta 1. Para Pihak : a. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Fasilitas : Fasilitas yang disediakan Bank adalah fasilitas pembiayaan Murabahah Maksimum Rp (lima puluh miliar Rupiah). 3. Tujuan Penggunaan : Untuk tujuan pembiayaan. 4. Jangka Waktu Penarikan pengembalian 5. Jangka Waktu Pengembalian : 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Perjanjian : Tidak lebih dari 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal setiap penarikan. 6. Hal-hal Yang Diwajibkan : 1. Menginformasikan kepada Bank jika terjadi perubahan apapun atas anggaran dasar Perseroan. 2. Memperoleh persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu dalam hal akan terjadi perubahan anggaran dasar Perseroan khususnya mengenai perubahan nama, kegiatan usaha utama serta penurunan modal, perubahan kepemilikan (kecuali saham yang dimiliki publik) dan/atau melakukan merger atau konsolidasi, kecuali perubahan modal dalam rangka peningkatan modal dari laba ditahan. Catatan: Sehubungan dengan rencana Right Issue dan perubahan anggaran Perseroan, PT Bank Maybank Syariah Indonesia telah memberikan persetujuannya berdasarkan Suratnya No. 256R/Srt CBD/MSI/ tanggal 16 Maret 2016 yang menyebutkan persetujuan atas: 83

100 1. Menaikan Modal Saham 2. Merubah struktur Pemegang Saham sehubungan dengan berlangsungnya Right Issue 3. Merubah Anggaran Dasar sehubungan dengan berlakunya Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tertanggal 8 Desember 2014, No. 33/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 dan No. 29/POJK.05/2014. Dengan kondisi kepemilikan Saham PT Tiara Marga Trakindo (TMT) di Perseroan tidak kurang dari 51%. 7. Domisili Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. O. PT Bank Of China Akta Perjanjian Perubahan Fasilitas-Fasilitas No. 8 tanggal 22 Februari 2012 dibuat dihadapan Lenny Janis Ishak,S.H. Notaris di Jakarta, junctis : 1. Amendment To Credit Facility Agreement No. 002/AMD/AGMT/II/HD/2013 tanggal 22 Februari 2013; 2. Amendment to The Credit Facility Agreement No. 003/AMD/AGMT/II/HD/2014 tanggal 21 Februari 2014; 3. Akta Perubahan Perjanjian Fasilitas-Fasilitas No. 35 tanggal 17 April 2014 dibuat dihadapan Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta Selatan; 4. Deed of Amandement To The Facility No. 36 dated 17 April 2014 signed before Lenny Janis Ishak, SH. Notary in Jakarta Juncto Perjanjian Cross Collateral dan Cross Default No.38 tanggal 17 April Amandement To The Credit Facility Agreement No. 004/AMD/AGMT/II/HD/2015 tanggal 20 Februari 2015 ( Perjanjian Kredit ) yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Of China (Selaku Bank) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas : 1. Fasilitas Term Installment 1 (Pinjaman Berjangka) dengan keseluruhan nilai pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp (empat puluh lima miliar Rupiah); 2. Fasilitas Term Installment 2 (Pinjaman Berjangka) dengan keseluruhan nilai pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp (enam puluh miliar Rupiah); 3. Fasilitas Overdraft Installment dengan keseluruhan nilai pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp (lima miliar Rupiah); Dengan total keseluruhan pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp (seratus sepuluh juta Rupiah) 3. Tujuan Penggunaan : Fasilitas Term Installment ; Untuk pembiayaan atas piutang konsumen Debitur Fasilitas Overdraft Installment : Untuk tambahan modal kerja Debitur. 4. Jangka Waktu Penarikan : Fasilitas Term Installment : 6 Bulan sejak tanggal ditandatanganinya Perubahan Perjanjian Fasilitas-Fasilitas. Fasilitas Overdraft Installment : sampai tanggal jatuh tempo 84

101 5. Jangka Waktu Pengembalian : Fasilitas Term Installment 1 : 3 Tahun sejak tanggal penarikan 5 April 2012 sampai dengan 5 April 2015 *Catatan : sudah berakhir jenis pinjaman non revolving dan tenor 3 tahun sejak Perjanjian Kredit. Fasilitas Term Installment 2 : 3 Tahun sejak tanggal 9 Mei 2014 sampai dengan 9 Mei 2017 Fasilitas Overdraft Installment : 1 Tahun sejak tanggal 22 Februari 2015 sampai dengan 22 Februari Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda : Bunga untuk masing-masing fasilitas : Dengan suku bunga Bank Indonesia ditambah 4,50% Biaya Provisi : Fasilitas Term Installment : 0,50% Fasilitas Overdraft Installment : 0,50% Bunga Denda untuk masing-masing Fasilitas : 2 % per tahun Biaya Komitmen untuk Fasilitas Term Installment sebesar 0,50 % 7. Jaminan : Fasilitas Term Installment : Fidusia Tingkat Pertama atas Piutang (Pledged Net Eligible Receivables) Peminjam senilai (seratus lima miliar Rupiah) Fasilitas Overdraft Installment : Meliputi (Cross Collateral) jaminan atas Fasilitas Term Installment (Pinjaman Berjangka) 8. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. P. PT Bank OCBC NISP Perjanjian Pinjaman No. 085/CBL/PP/IV/2013 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 30 Juni 2013 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 007/CBL/PPP/I/2014 tanggal 10 Januari 2014 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 142/CBL/PPP/IV/2014 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 28 April 2014 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 009/CBL/PPP/I/2015 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 16 Januari 2015 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 010/CBL/PPP/I/2015 yang ditandatangani secara lengkap pada tanggal 19 Januari 2015, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank OCBC NISP (Selaku Bank) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas : Commited Demand Installment (DL1) sejumlah maksimum Rp Tujuan Penggunaan : Membiayai kebutuhan modal kerja Debitur. 4. Jangka Waktu : Fasilitas DL 1 diberikan hingga tanggal 30 April 2016 atau pada tanggal yang lebih awal sebagaimana ditentukan oleh Bank dengan pertimbangannya sendiri sesuai ketentuan dalam Perjanjian Pinjaman dan dapat diperbaharui setelahnya dengan memperhatikan kemampuan Debitur yang dapat diterima oleh Bank. 85

102 Fasilitas DL2 diberikan dalam jangka waktu 12 Bulan sejak Tanggal Pinjaman atau tanggal jatuh deposito mana yang lebih dahulu atau pada tanggal yang lebih awal sebagaimana di tentukan oleh Bank dengan pertimbangannya sendiri sesuai ketentuan dalam dengan Perjanjian Pinjaman dan dapat diperbaharui Debitur yang dapat diterima oleh Bank. 5. Jaminan : Gadai atas deposito PT Tirta Marga Trakindo sejumlah tidak kurang dari 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan Bank. Untuk menjamin fasilitas DL2 gadai atas deposito PT Tirta Marga Trakindo sejumlah Rp Bunga : DL1 : 10,5 % 7. Hal-hal Yang Diwajibkan : 1. Debitur menjamin untuk diri senditi dalam hal terjadi perubahan susunan pemegang saham (khusus pemegang saham non publik) dalam kepemilikan atau pengendalian (langsung maupun tidak langsung), susunan Direksi dan Dewan Komisaris pada Debitur, Debitur wajib memberitahukan kepada Bank selambatnya 14 (empat belas) hari setelah perubahan tesebut. Sehubungan dengan hal tersebut Perjanjian Pinjaman dan Dokumen Jaminan akan terus berlaku dan mengikat Debitur, meskipun terdapat perubahan dalam anggaran dasar atau dokumen-dokumen lainnya dari Debitur. Debitur wajib menyampaikan kepada Bank salinan bukti adanya perubahan tersebut atas suatu perubahan terhadap pemegang saham dan/atau Direksi dan/atau Dewan Komisaris debiturdisertai dengan persetujuan/bukti pelaporan dari Menteru Hukumdan Hak Asasi Manusia, dimana seluruhnya dinyatakan sesuai asli olh pihak yang berwenang mewakili Direksi Debitur. Catatan: Sehubungan dengan rencana Right Issue dan perubahan anggaran dasar, Perseroan telah memberitahukan kepada ICBC dengan Surat No.005/RI-DCFO/II/2015 tanggal 6 Februari Domisili Hukum : Para pihak sepakat memilih domisili hukum yang non eksklusif di Kantor Panitera Negadilan Negeri Jakarta Selatan. Perjanjian Pinjaman No. 0264/CBL/PP/VII/2014 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 24 Juli 2014, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank OCBC NISP (Selaku Bank) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas : Commited Demand Installment (DL3) sejumlah maksimum Rp Tujuan Penggunaan : Membiayai kebutuhan modal kerja Debitur. 4.Jangka Waktu : 1 (satu) tahun dimulai sejak ditandatanganinya Perjanjian ini atau pada tanggal yang lebih awal sebagaimana ditentukan oleh Bank dengan pertimbangannya sendiri sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini dan dapat diperbaharui setelahnya dengan memperhatikan kemampuan Debitur yang 86

103 dapat diterima oleh Bank. 5.Jaminan : Gadai atas deposito PT Tirta Marga Trakindo sejumlah tidak kurang dari 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan Bank atau sebesar Rp Bunga : DL3 : 10,5 % 7. Hal-hal Yang Diwajibkan : Debitur menjamin untuk diri senditi dalam hal terjadi perubahan susunan pemegang saham (khusus pemegang saham non publik) dalam kepemilikan atau pengendalian (langsung maupun tidak langsung), susunan Direksi dan Dewan Komisaris pada Debitur, Debitur wajib memberitahukan kepada Bank selambatnya 14 (empat belas) hari setelah perubahan tesebut. Sehubuangan dengan hal tersebut Perjanjian Pinjaman dan Dokumen Jaminan akan terus berlaku dan mengikat Debitur, meskipun terdapat perubahan dalam anggaran dasar atau dokumen-dokumen lainnya dari Debitur. Debitur wajib menyampaikan kepada Bank salinan bukti adanya perubahan tersebut atas suatu perubahan terhadap pemegang saham dan/atau Direksi dan/atau Dewan Komisaris debiturdisertai dengan persetujuan/bukti pelaporan dari Menteru Hukumdan Hak Asasi Manusia, diman seluruhnya dinyatakan sesuai asli olh pihak yang berwenang mewakili Direksi Debitur. 8.Domisili Hukum : Para pihak sepakat memilih domisili hukum yang non eksklusif di Kantor Panitera Negadilan Negeri Jakarta Selatan. Q. PT Bank Kalsel Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. 01 tanggal 4 Agustus 2014 dibuat dihadapan Lily Harjati Soedewo, SH, M.kn., Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank Kalsel (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku Debitur 2. Fasilitas : Kredit Modal Kerja, bersifat non revolving dalam jumlah maksimum Rp (seratus miliar Rupiah) 3. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan kebutuhan modal kerja khususnya untuk pembiayaan konsumen dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua yang baru maupun bekas dan kendaraan bermotor roda empat; 4. Jangka Waktu Penarikan 5. Jangka Waktu Pengembalian : Jangka waktu penarikan dimulai sejak tanggal perjanjian dan berakhir pada tanggal tercepat dari tanggal yang jatuh pada 10 (sepuluh) bulan terhitung sejak Tanggal Perjanjian atau seluruh Fasilitas Kredit yang tersedia bagi Debitur telah dicairkan seluruhnya. : 3 Tahun terhitung sejak setiap penarikan pinjaman. 6. Jaminan : Debitur memberikan jaminan kepada Kreditur berupa Piutang yang akan diikat secara Fidusia, piutang tersebut berasal dari usaha Debitur dibidang pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua yang baru maupun bekas dan kendaraan berotor roda empat, dengan kondisi lancer dan pada saat dijaminkan tidak meunggak lebih dari 30 (tiga puluh) hari 87

104 kalender serta tidak sedang dala keadaan dijaminkan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain. 7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda : Bunga sebesar 12,50% p.a Denda sebesar 2,00 % p.a Biaya Komitmen sebesar 0.50% Biaya Pembayaran Lebih cepat sebesar 0,5 % flat atas jumlah Pembayaran Lebih Cepat. R. PT Bank International Indonesia Tbk ( BII ) Akta Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor secara Sindikasi No. 176 tanggal 28 April 2010 yang dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryo, S.H, M.Kn., Notaris di Jakarta, junctis : 1. Akta Perubahan Secara Menyeluruh Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor Secara Sindikasi No.10 tanggal 2 September 2013 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta; 2. Akta Perubahan Secara Menyeluruh Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor Secara Sindikasi Antara PT Bank International Indonesia Tbk dengan PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 46 tanggal 18 Agustus 2014 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, M.kn., Notaris di Jakarta, ( Perjanjian Kredit ), yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. BII (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Fasilitas : Kerjasama Pembiayaan Bersama Fasilitas KKB, dengan porsi pembiayaan adalah: - Bank sebesar 95% - Perseroan sebesar 5% Keseluruhan dana yang dialokasikan pada Kerjasama ini adalah sebesar Rp (Tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh empat rupiah) dengan rincian sebagai berikut: - Alokasi Bank adalah sebesar Rp (tiga ratus miliar Rupiah); - Alokasi Perseroan adalah sebesar Rp (lima belas miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh empat Rupiah). 3. Jangka Waktu Kerjasama : Jangka waktu Kerjasama Pembiayaan Bersama Fasilitas KKB berdasarkan Perjanjian ini berlaku mulai tangal 18 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 18 Agustus Jaminan : Kendaraan berupa Kendaraan beserta jaminan lainnya. 5. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. S. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk ( BJB ) Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit No. 021/GJM-KOM/2015 tanggal 10 Februari 2015, yang mengatur: 1. Para Pihak : a. BJB (Selaku Bank) dan b. Perseroan 2. Fasilitas : Kredit Non Revolving sejumlah Rp (empat 88

105 puluh miliar Rupiah) 3. Tujuan : Pembiayaan modal kerja perusahaan pembiayaan untuk diteruskan kepada End User 4. Jangka Waktu Kerjasama : 42 (empat puluh dua) bulan 5. Masa penarikan : 6 (enam) bulan sejak penandatangan Perjanjian 6. Bunga : 12% per tahun 7. Jaminan : Piutang usaha (AR) berstatus landar (tunggakan dibawah 90 hari) kepada End User sebesar 100% 8. Kewajiban : Melaporkan: - perubahan anggaran dasar, susunan pemegang saham non publik dan susunan pengurus Perseroan - perubahan susunan pengurus dan pemegang saham selama sesuai denga ketentuan yang berlaku; - membagikan dividen kepada pemegang saham. 9. Jaminan : Fidusia Tagihan Yang diberikan dengan Akta Fiduisa Atas Piutang/Tagihan No. 38 tanggal 25 Februari Domisili Hukum : Pengadilan Negeri. Catatan: Berdasarkan Surat Keterangan No. 74/ASA/II/2015 tanggal 25 Februari 2015 yang dibuat oleh Notaris Aliya S.Azhar,SH., MH., M.KN, Notaris di Jakarta, diterangkan bahwa pada tanggal 25 Februari 2015 telah ditandatangani Akta Perjanjian Kredit No. 37 dan Akta Jaminan Fidusia Piutang/Tagihan No. 38. T. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk ( Agro ) Surat Penawaran Putusan Kredit No. B.001/SPPK/OPK/01/2015 tanggal 7 Januari 2015 juncto Surat Penawaran Putusan Kredit No. B.019/SPPK/OPK/03/2015 tanggal 24 Maret 2015, yang mengatur: 1. Para Pihak : a. Agro (Selaku Bank) dan b. Perseroan (selaku Debitur) 2. Fasilitas : Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Angsuran (KMK-PTA) sejumlah Rp (tujuh puluh lima miliar Rupiah) 3. Tujuan : Modal kerja untuk penyaluran pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua dan empat (baru dan bekas) 4. Jangka Waktu Fasilitas : 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit 5. Jangka waktu Pengembalian : 48 (empat puluh delapan) bulan sejak ditandatangani Perjanjian Kredit 6. Jangka Waktu Kredit : Maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan sejak penarikan kredit per batch 7. Suku Bunga : 12,90% per tahun 8. Jaminan : Piutang usaha (AR) sebesar 100% dari outstanding yang diikat 89

106 secara fidusia. 9. Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank BRI AGRO, debitur tidak diperkenankan : - Melakukan merger, akuisisi, penjualan asset perusahaan kepada pihak lain kecuali penjualan asset yang mendukung kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. - mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain. Kecuali tindakan/perbuatan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya. - Melakukan penyertaan kepada perusahaan lain kecuali yang sudah ada pada saat penandatanganan perjanjian ini. - Melakukan investasi aktiva tetap di atas nilai Rp (dua puluh lima miliar Rupiah) secara akumulatif selama 1 (satu) tahun, kecuali untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. - Mengadakan transaksi baik berupa pemberian pinjaman atau transaksi lainnya dengan seseorang atau sesuatu pihak termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya dengan cara-cara yang berada diluar praktekpraktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar. - Mengajukan permohonan pernytaan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri debitur sendiri. 10. Domisili Hukum : Perjanjian ini dibuat, ditafsirkan dan dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. U. Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes a. Akta Perjanjian Pernebitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan serta Agen Pembayaran Medium Term Notes (MTN) Radana Finance Tahun 2014 No. 81 Tertanggal 17 September 2014, menerangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Para Pihak : a. Perseroan (Perseroan) b. PT Mandiri Sekuritas (Arranger/Pembeli Pertama/Agen Pembayaran) c. PT Bank Mandiri Tbk ( Agen Pemantau dan Agen Jaminan) 2. Nilai Pokok : Sebanyak-banyaknya sebesar USD (Sepuluh Juta Dollar Amerika) dengan ketentuan sebagai berikut : - MTN Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A), dengan Nilai Pokok MTN sebesar USD (Satu juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat). - MTN Radana Finance Tahun 2014 Seri-seri selanjutnya dengan Nilai Pokok MTN sebanyak-banyaknya sebesar USD USD (Delapan juta enam ratus ribu Dollar Amerika Serikat) 3. Tanggal Penerbitan : 17 September 2014 MTN 4. Pengakuan Hutang : Perseroan secara sah berhutang kepada Pemegang MTN terhitung sejak Tanggal Penerbitan MTN 5. Bunga : Perseroan wajib membayar Bunga MTN masing-masing seri MTN pada Tanggal Pembayaran Bunga MTN masing-masing seri MTN sebesar 5 % (lima persen) per tahun 90

107 Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) Radana Finance Tahun 2015 Tahap I Nomor 01 tanggal 03 Februari 2015 dibuat dihadapan Arry Supratno, S.H. Notaris di Jakarta : 1. Para Pihak : a. Perseroan (Penerbit) b. PT Mandiri Sekuritas (Arranger dan/atau Pembeli Pertama) c. PT Bank Mandiri Tbk (Agen Pemantau ) 2. Nilai Pokok : Rp (Lima puluh miliar Rupiah) 3. Tanggal Penerbitan : 3 (Tiga) Februari Bunga : 13 % (Tiga Belas Persen) 5. Jaminan : Dijamin dengan seluruh harta kekayaan Penerbit baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang MTN ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Hak Pemegang MTN adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Penerbit lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Penerbit yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Penerbit baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. 6. Penyelesaian Perselisihan : Apabila terjadi perselisihan mengenai isi Perjanjian Penerbitan MTN, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah, apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata sepakat maka diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan tunduk kepada Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Sidang arbitrase dilaksanakan di Jakarta dalam Bahasa Indonesia. V. PT Chandra Sakti Utama Leasing ( CSUL ) Perjanjian Pembiayaan Tanah dan Bangunan No.10-KPR tanggal 5 Desember 2014, yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. CSUL b. Perseroan 2. Tujuan Pembiayaan : CSUL memberikan fasilitas pembiayaan kepada Debitur untuk pembelian tanah dan bangunan sebagi beriku: Tanah dan Bangunan, dengan perincian: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04); - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05); - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05) 3. Jangka Waktu Kerjasama : 108 (seratus delapan) bulan terhitung sejak tanggal pencairan Pokok Pembiayaan sampai dengan tanggal 5 Desember Jumlah Pokok : Rp (Sebelas miliar lima ratus juta Rupiah). 91

108 Pembiayaan 5. Bunga : 12,5% per tahun tetap selama 6 (enam) bulan (Masa Suku Bunga Tetap) yang akan dibayar secara angsuran bersama dengan angsuran pokok per bulan. 6. Jaminan : Tanah dan Bangunan, dengan perincian: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04); - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05); - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05) 7. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. W. Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham PT HD CORPORA Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tertanggal 8 Nopember 2010, dibuat oleh dan antara PT HD Corpora ( HD Corpora ) dengan Perseroan, yang telah diubah dengan: a. Perubahan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 2 November 2011; b. Perubahan Kedua Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 1 November 2012; c. Perubahan Ketiga Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 8 Maret 2013; d. Perubahan Keempat Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 4 November 2013; e. Perubahan Kelima Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 7 November 2014; ( Perjanjian ) yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. HD Corpora setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perseroan sebesar maksimum Rp (dua puluh lima miliar Rupiah). 2. Pinjaman akan digunakan oleh Perseroan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional Perseroan. 3. Perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 7 Nopember 2015 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. 4. Selama jangka waktu perjanjian, pinjaman dapat ditarik dengan cara sebagai berikut: a. Setiap penarikan dilakukan dalam kelipatan Rp b. Perseroan akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada HD Corpora sedikitnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pencairan pinjaman yang dikehendaki oleh Perseroan. c. Pinjaman yang telah dibayar dapat ditarik kembali oleh Perseroan (bersifat revolving). 5. Bunga atas pinjaman adalah sebesar 10,5% per tahun. 6. Perseroan harus membayar seluruh pinjaman yang telah ditarik dan belum dibayar oleh Perseroan berdasarkan perjanjian pada tanggal berakhirnya jangka waktu perjanjian sebagaimana disebutkan pada huruf c di atas. 7. Perseroan berjanji dan mengikat diri kepada HD Corpora untuk membayar kembali pinjaman yang telah ditarik, bunga dan uang lainnya yang terutang berdasarkan perjanjian kepada HD Corpora setiap waktu secara tunai dalam keseluruhannya, dan HD Corpora mempunyai hak 92

109 untuk menagih utang secara segera dan sekaligus apabila terjadi salah satu di antara hal-hal sebagai berikut: a. bilamana Perseroan lalai membayar utang pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian; b. bilamana Perseroan karena sebab apapun juga tidak berhak dan berwenang lagi untuk mengurus dan/atau menguasai harta kekayaannya; c. bilamana harta kekayaan Perseroan baik untuk sebagian maupun untuk seluruhnya karena sebab apapun juga disita oleh orang atau pihak lain atau oleh instansi yang berwenang; d. Perseroan dibubarkan dan dilikuidasi; e. bilamana Perseroan dinyatakan dalam keadaan pailit atau mengajukan permohonan untuk dinyatakan dalam keadaan pailit. 8. Mengenai perjanjian dan segala akibatnya, para pihak memilih tempat kediaman yang umum dan tidak berubah di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Catatan: Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris PT HD Finance tertanggal 8 Nopember 2010, diterangkan mengenai persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan atas penerimaan fasilitas pinjaman oleh Perseroan tersebut di atas. PT TIARA MARGA TRAKINDO ( TMT ) Subordinate Installment Agreement (Perjanjian Pinjaman Subordinasi) No. 106/LGL-TMT/DIR- MMH/AGR-RADANA-Installment /XII/14 tanggal 17 Desember 2014 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Pinjaman Subordinasi No. 12 tanggal 17 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Vita Cahyojati, SH, Magister Humaniora, Notaris Depok; dibuat oleh dan antara TMT dengan Perseroan, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. TMT setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perseroan sebesar maksimum Rp (tujuh puluh tujuh miliar Rupiah). 2. Pinjaman akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja guna menunjang kegiatan utama Perseroan. 3. Jangka waktu ketersediaan adalah sesingkat-singkatnya 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian ini untuk perpanjangan jangka waktu akan diinformasikan oleh Perseroan secara tertulis dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya. 4. Perseroan akan membayar kembali pinjaman ditambah dengan semua bunga, biaya dan denda (jika ada) kepada TMT berdasarkan Surat Pemberiitahuan Pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh tempo tempo masing-masing. Perseroan dapat membauar dimuka penarikannyang didanai yang belum terlunasi berdasarkan Perjanjian ada setiap saat tanpa denda. 5. Pinjaman ini diberikan dengan perhitungan bunga berdasarkan tingkat suku bunga yang megacu pada bunga yang berlaku di pasar yang akan disesuaikan dan ditetapkan oleh TMT Group setiap 3 (tiga) bulan. Bunga dihitung atas dasar perhitungan 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari. 6. Denda atas tunggakan wajib dibayar sebesar 2% (dua persen) per tahun diatas tingkat bunga yang ditetapkan. 7. Hukum yang berlaku adalah Hukum Negara Republik Indonesia. 93

110 Perjanjian Kerjasama No. Keterangan 1. Perjanjian Kerjasama antara PT HD Finance dengan PT Asuransi Jasa Indonesia ( AJI ) NoPKS/AJI/VI/2013 Tentang Penutupan Asuransi Kendaran Bermotor Roda Dua Syariah tertanggal 3 Juni 2013 di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai: a. Perseroan menunjuk AJI untuk melaksanakan penutupan asuransi terhadap kendaraan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan dari Perseroan b. Obyek Pertanggungan Kendaraan roda dua, baru atau bekas pakai dengan Usia maksimal 5 (lima) tahun yang dihitung dari tahun produksi pembuatan yang di beli Debitor melalui fasilitas pembiayaan yang diberikan pihak Pertama c. AJI akan menerbitkan polis induk yang berisikan syarat-syarat pertanggungan, luas jaminan serta kondisi pertanggungan yang keseluruhannya merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian d. Kondisi pertanggungan yang dapat ditutup adalah kondisi Total Loss Only (TLO) dengan luas jaminan sesuai syarat-syarat yang berlaku dalam Wording Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI) e. Harga pertanggungan yang diasuransikan adalah sebesar harga on the road untuk kendaraan baru dan harga pembelian untuk kendaraan bekas pakai. f. Jangka waktu pertanggungan adalah sejak tanggal yang tertera di Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK) yang dikeluarkan oleh dealer g. Perjanjian mulai berlaku sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai dibatalkan oleh Pihak Kedua maupun Pihak Pertama. h. Dalam hal terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, Kedua belah pihak akan menyelesaikan melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak terjadi perselisihan apabila tidak tercapai pengelola memberikan kebebasan kepada peserta untuk memilih tempat penyelesaian sengeta yaitu Badan Media Asuransi Indonesia (BMAI) atau Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) apabila tidak tercapai maka diselesaikan di Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri yang memiliki yurisdiksi atas domisili Pemegang Polis (Peserta) di Wilayah Republik Indonesia sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariah. 2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor antara PT HD Finance Tbk dengan PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 No365/PKS/BP/XI/2011 tertanggal 27 Desember 2011, yang pada pokoknya mengatur mengenai: a. Perseroan sebagai tertanggung (Pihak Pertama) dan PT Asuransi Umum Bumiputera muda 1967 sebagai penanggung (Pihak Kedua) b. Obyek Pertanggungan adalah Kendaraan Bermotor Roda Dua ( Kendaraan ) yang perolehannya oleh Konsumen/Nasabah Pihak Pertama dari dan dibiayai oleh Pihak Pertama berdasarkan Fasilitas Pembiayaan, yang meliputi berbagai jenis/type dan merk dengan usia Kendaraan maksimum 6 (enam) tahun. c. Pihak Kedua akan menerbitkan Polis Asuransi yang isinya memuat secara lengkap tentang jaminan, pengecualian dan syarat-syarat polis yang diatur dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia maupun ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini. d. Jangka waktu Pertanggungan Asuransi dimulai sejak tanggal penyerahan Kendaraan dari Dealer/penjual kepada konsumen e. Perjanjian berlaku sejak tanggal 11 November 2011 dan setelah ditandatangani oleh Para Pihak untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang f. Apabila terjadi perselisihan akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka keduabelah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dengan jalan musyawarah dan apabila tidak tercapai maka Para Pihak akan menyelesaikan 3. Perubahan Perjanjian Kerjasma Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor antara PT HD Finance Tbk dengan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 No116/ PKS.Add1/BPM/IX/2012, yang pada pokoknya mengatur mengenai: Para Pihak setuju untuk mengubah Pasal 1 ayat 3 Perjanjian Kerjasama yang berbunyi : Obyek Pertanggungan adalah Kendaraan Bermotor Roda Dua ( Kendaraan ) yang perolehannya oleh Konsumen/Nasabah Pihak Pertama dari dan dibiayai oleh Pihak Pertama berdasarkan Fasilitas Pembiayaan, yang meliputi berbagai jenis/type dan merk dengan usia Kendaraan Maksimum 10 (sepuluh) tahun. Para Pihak setuju untuk mengubah ketentuan Usia Maksimal Kendaraan tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun. 94

111 No. Keterangan 4. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor Roda Dua antara PT HD Finance Tbk dengan PT Asuransi Sinar Mas No073/PKS-LS/HDF-ASM/II/2013 tertanggal 18 Februari 2013, yang pada pokoknya mengatur mengenai: a. Perseroan sebagai Pihak Pertama dan PT Asuransi Sinarmas sebagai Pihak Kedua Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua sebagai Penanggung untuk melaksanakan penutupan terhadap Kendaraan yang dibeli oleh Debitor berdasarkan fasilitas pembiayaan dari Pihak Pertama b. Objek Pertanggungan adalah Kendaraan baru atau Kendaraan bekas pakai dengan usia maksimal 8 (delapan) tahun yang dihitung dari tahun produksi/pembuatan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan yang diberikan Pihak Pertama, c. Jenis Pertanggungan yang dapat ditutup adalah kondisi Total Loss Only (TLO) dengan luas jaminan sesuai syarat-syarat yang berlaku dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) d. Harga Pertanggungan yang diasuransikan adalah sebesar harga on the road untuk kendaraan baru dan untuk kendaraan bekas pakai e. Jangka waktu pertanggungan dimulai sejak tanggal Kendaraan diterima oleh Pihak Pertama sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Serah Terima KendaraanDan akan berakhir apabila telah berakhir jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam polis atau sertifikat asuransi, terjadi pelunasan atau pembatalan kredit dan terjadinya penggantian kerugian f. Perjanjian mulai berlaku sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai diakhiri oleh Para Pihak g. Dalam hal terjadi/timbul perselisihan antara Para Pihak, sebagai akibat pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat apabila perselisihan tersebut ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Badan Arbitrase sesuai ketentuan sebagaimana diatur didalam UU No30 Tahun 1999 dan peraturan pelaksanaannya. 5. Perjanjian antara PT Radana Bhaskara Finance Tbk dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing ( CSUL ) Tentang Perjanjian Pengambilalihan Piutang ( Cessie ) tanggal 21 Juli 2014, yang pada pokoknya mengatur mengenai: a. Para Pihak: - Perseroan; dan - CSUL b. Perseroan mengalihkan dan menyerahkan kepada CSUL seluruh hak dan kepemilikan yang telah ada dan yang akan diperoleh atau timbul dikemudian hari atas Piutang, termasuk hak Perseroan untuk melakukan penagihan, hak atas bunga, denda dan/atau keuntungan lainnya atau hak yang timbul dari suatu klaim pertanggungan asiransi yang berkaitan dengan Piutang, satu dan lainnya tanoa pengecualian dan CSUL dengan ini menegaskan menerima pengalihan Piutang dari Perseroan termasuk semua hak yang melekat di dalamnya tanpa kecuali. Piutang yang dialihkan oleh Perseroan kepada CSUL adalah Piutang yang mempunyai masa jatuh tempo maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan dan memiliki catatan yang baik c. Harga Pengalihan Piutang yang diterima oleh Perseroan dari CSUL adalah sebesar Rp (sebelas miliar lima ratus dua puluh dua juta tujuh ratus lima puluh Sembilan ribu tujuh ratus sepuluh Rupiah) d. Pengalihan Piutang berlaku sejak pelaksanaan pembayaran Harga Pengalihan Piutang dilakukan oleh CSUL yang dibuktikan dengan sah dari bukti penerimaan uang. e. Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian sampai dengan tanggal jatuh tempo angsuran Konsumen/Nasabah yang terakhir atau sampai kewajiban Perseroan kepada CSUL terpenuhi. Catatan: Transaksi pengalihan Piutang kepada CSUL (selaku pihak yang terafiliasi dengan Perseroan) sebagaimana diatur dalam perjanjian ini adalah merupakan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan dan transaksi tersebut bukan merupakan transaksi dengan nilai material, oleh karenanya transaksi pengalihan Piutang kepada CSUL dikecualikan dari pemenuhan sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan BAPEPAM-LK NoIX.E.1 dan Peraturan NoIX.E.2 95

112 Perjanjian Sewa Menyewa No. Pihak Yang Menyewakan 1 PT Inovasi Graha Akta Perjanjian Dinamika, PT Arai Sewa Menyewa Rubber Seal Indonesia, Nomor 24 PT Maharupa Gatra, PT Indokita Makmur 2 Slamet Riyadi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 06 3 Hendra Wijaya Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Arifin Wibisana Akta Perjanjian Sewa Menyewa No44 5 Sahindun Akta Perjanjian Sewa Menyewa 6 Abdurahman Said Bajened Perjanjian Tanggal Jangka Waktu Lokasi Nomor 14 Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 07 7 Arief Junaidi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 2 8 Ariguna Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 25 9 Tan Lan Hoa Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Djafar Lingkaran Akta Perjanjian Sewa Menyewa No03 11 Endy Effendi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Lie Simon Sunaryo Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Yulendra Akta Perjanjian Sewa Menyewa No19 14 Sucipta Laksono Akta Perjanjian Sewa Menyewa No2 15 Iswanto Gozali Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 3 juncto Akta Perpanjangan No.6 20 Mei 2014 berakhir pada tanggal 31 Maret Agustus 2010 berakhir pada tanggal 30 Agustus Juni 2012 sampai dengan 2 Agustus Agustus 2011 sampai dengan 15 September Oktober 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2017 Jalan Lingkar Luar Barat Kav.88 Jakarta Jalan BKR no73 Kelurahan Ancol Bandung Jalan Ahmad Yani Nomor 3, Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Kelurahan Sungai Lilin 13 Mei 2011 sampai 15 Mei Jalan Pahlawan Nomor 97B RT 001/007 Bogor Jawa Barat 8 Januari 2014 sampai dengan 8 Januari Oktober 2012 sampai dengan 5 Oktober Pebruari 2011 sampai dengan 18 Maret Maret 2011 sampai 10 April Juni 2011 sampai dengan 10 Juni 2016 Jalan REMartadinata Nomor 32 Ruko 3 A Bogor Jawa Barat Jalan Letnan Jendral Suprapto Blok G Nomor 12 dan Blok G Nomor 14, Komplek Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Jakarta Pusat Jalan Cibarusah Raya Nomor 83, Kampung Pegaulan, RT/RW : 011/002, Cikarang, Kabupaten Bekasi Blok KC 02 Nomor 19, Kawasan Commercial Life Style Banten Tangerang Jalan Raya Cileduk Nomor 73 Jakarta Barat 14 April 2011 sampai 15 April 2016 Cileungsi Trade Centre Blok F Nomor 6 & 7 Bogor Jawa Barat 10 Juni 2011 sampai dengan tanggal 10 Juni Juni 2013 sampai tanggal 2 Juni Februari 2010 dan 10 April 2015 sampai tanggal 19 Februari 2018 Kelurahan Citreureup Kecamatan Cimahi Utara Bandung Jawa Barat Jalan Insinyur Haji Juanda Nomor 71 A Rempoa Banten (Dahulu Jawa Barat) Jalan Daan Mogot Nomor 12 G dan nomor 12 H, Cengkareng Timur Jakarta Barat 96

113 No. Pihak Yang Menyewakan Perjanjian Tanggal Jangka Waktu Lokasi 16 Syafril Munir Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Februari 2015 sampai tanggal 13 Februari 2018 Sebidang tanah Hak Milik No /Depok yang terletak di Propinsi Jawa Barat,Kota depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Depok dengan luas 305 m2 17 PT Kawasan Industri Gresik Akta Perjanjian Sewa Menyewa 23 Mei 2011 sampai tanggal 9 Mei Blok A-26 dan Blok B-18 Kebomas 18 PT Airmas Cahaya Buana Nomor 17 Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 3 19 Sigit Santoso Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Yenny Kristiani Candra & Evan Wira Dharma Sundah Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Harni Lea Chrisna Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Ruth ANainggolan Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Sidharta Akta Perjanjian Sewa Menyewa No Nelly Ngadiman, S.E, MBA Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Ali Chandra Akta Perjanjian Sewa Menyewa No Dewiana *) Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Syamsuddin Majid Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 6 28 Baderiyah Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Widoasih Setiati Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1 30 PT Perusahaan dan Industri Dirga Surya Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Fella Oktarina Akta Perjanjian Sewa Menyewa 25 Maret 2011 berakhir pada tanggal 25 April Maret 2014 Berakhir pada tanggal 1 Mei April 2011 sampai dengan 8 Mei Januari 2014 sampai dengan 7 Januari Mei 2011 sampai dengan 19 Mei Februari 2015 berakhir pada tanggal 1 Maret September 2011 sampai dengan 16 Oktober Februari Tahun sejak serah terima bangunan 8 Juni 2012 sampai dengan 15 Juni Januari 2011 sampai dengan 21 Februari Februari 2014 berakhir pada tanggal 26 Februari Januari 2014 sampai tanggal 7 Januari Februari 2011 sampai dengan tanggal 20 April April 2011 berakhir pada tanggal 1 Juni 2016 Gresik Jawa Timur Jalan Surotokunto Blok C no 1, Kelurahan Adiarsa Timur, Karawang Timur Jalan Pemuda 65 Kebumen Jawa Tengah Jalan Brawijaya Nomor 40 Kediri Jawa Timur Jalan Perintis Kemerdekaan, Kampung Karet RT 01/RW 01, Pandeglang Banten. Jalan Diponegoro, Kartohardjo, Kota Madiun. Ruko yang terdiri diatas sebidang tanah dengan sertifikat Hak Milik No.4737 seluas 439 m 2, setempat dikenal dengan nama tanah dan bangunan di Jalan A Yani 119 Kavling C Jalan Bambu II nomor 80, 80A,80B, Medan Komplek Ruko Ario Kemuning Nomor 3 dan 4 Kemuning Palembang Jalan Nangka Nomor 1 Riau Pekanbaru Jalan Raya Pondok Gede Nomor 18, RT 004 RW 008 Lubang Buaya Jakarta Timur. Jalan Jend Gatot Subroto Nomor 16 C Banyumas Purwokerto Timur Jawa Tengah Jalan Sunan Kalijaga Nomor 260 A Ruko Siliwangi Plaza Blok A-4, Karangayu Semarang Jalan Raya Cilegon Kampung 97

114 No. Pihak Yang Menyewakan 32 Christina Tri Endang Setiawati Perjanjian Tanggal Jangka Waktu Lokasi Nomor 05 Akta Perjanjian Nomor 8 33 Soedarman Akta Perjanjian Nomor 4 34 Maria, NG Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Netty Chandra Didjaja Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Herman Lukito Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 5 37 William Djunaidy Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Sri Sufia Martini Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor Handaini Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 118 *) Sedang dalam proses perpanjangan 20 Desember 2010 berakhir pada tanggal 20 Januari Februari 2014 berakhir pada tanggal 14 Februari Desember 2010 sampai dengan 28 Januari April 2009 sampai dengan 18 Juli Februari 2014 sampai 5 Februari Mei 2011 sampai dengan 13 Juni Februari 2014 sampai dengan 28 Februari Desember 2014 sampai dengan 20 Desember 2017 LegokSerang Banten Ruko Tol Boulevard Sektor II-1 Dan II-2 Blok A Nomor 9 Serpong Tangerang Selatan Jalan Monginsidi No82 Sidoarjo Jawa Timur Perumahan Grand Wisata, Celebration Boulevard Blok AA15 Nomor 40 Bekasi Tambun Selatan Jawa Barat Jalan Merdeka Nomor 167 C Tangerang Jawa Barat Di Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Tegal Kecamatan Dukuhturi Desa Pekauman Jalan I Gusti Ngurah Rai nomor 65 A Tulungagung Jawa Timur Jalan Monjali, Gemawang RT 006/RW 45 Sleman Sebidang Tanah dan Bangunan dengan sertifikat hak milik No.468 /Pekiringan yang terletak di Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kosambi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat Catatan: Objek Sewa pada butir 1 di atas digunakan sebagai Kantor Pusat dan butir 2 sampai dengan 39 digunakan sebagai Kantor Cabang Perseroan. J. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak afiliasi adalah sebagai berikut: Pihak Afiliasi Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi Kesamaan entitas sepengendali PT CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING (CSUL) Penjualan Piutang, dimana Perseroan mengalihakan Piutang yang dimilikinya kepada CSUL. Adapun Piutang yang dialihkan adalah sebesar Rp ,71. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan (Tanah dan Bangunan), berdasarkan Perjanjian Pembiayaan (Tanah dan Bangunan) No. 10- KPR tanggal 5 Desember 2014; dimana CSUL memberikan fasilitas pembiayaan kepada Perseroan sebesar Rp, untuk pemilikan tanah dan bangunan sebagai berikut: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno 98

115 Pihak Afiliasi Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04); - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05); - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05), Jangka waktu pinjaman adalah 108 bulan dengan pembayaran pokok hingga tanggal 5 Desember Bunga adalah sebesar 12,5% (tetap selama 6 bulan). PT HD CORPORA Pemegang Perseroan Saham Pinjaman Subordinasi berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tertanggal 8 November 2010 antara Perseroan sebagai Debitur dengan PT HD Corpora sebagai Kreditur. Pinjaman yang diberikan kepada Perseroan adalah sebesar Rp dengan bunga sebesar 12% pertahun. TMT PT Puri Artha Prima Pemegang Saham Pengendali Perseroan Kesamaan Komisaris dengan Perseroan Pinjaman Subordinasi berdasarkan Subordinate Installment Agreement No. 106/LGL-TMT/DIR- MMH/AGR-RADANA-Installment /XII/14 tanggal 17 Desember 2017 yang diaktakan dengan Akta No. 12 tanggal 17 Desember 2014 dibuat dihadapan Vita Cahyojati,SH., Mhum, Notaris di Depok; pada pokoknya mengatur mengenai pinjaman dari TMT kepada Perseroan sebesar Rp Fasilitas tersebut terdedia dalam jangka waktu 5(lima) tahun dimana Perseroan akan mengembalikan pinjaman ditambah dengan semua bunga kepada TMT. Bunga beserta tanggal pengembalian ditetapkan dalam Surat Pemberitahuan Pinjaman. Perseroan memiliki tagihan terhadap PT Puri Artha Prima sebesar Rp861 juta yang timbul dari pengalihan peralatan kantor Perseroan kepada PT Puri Artha Prima. Tabel berikut menyajikan persentase dari nilai transaksi afiliasi terhadap masing-masing akun yang bersangkutan dalam laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2014: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Piutang lain-lain PT Puri Arta Prima 861 Persentase terhadap total aset 0,03% Utang lain-lain PT Chandra Sakti Utama Leasing Anjak piutang with recourse Pembiayaan konsumen Pengambilalihan piutang secara cessie Sewa pembiayaan Total Persentase terhadap total liabilitas 1,79% Utang pemegang saham PT Tiara Marga Trakindo PT HD Corpora Total Persentase terhadap total liabilitas 4,54% Beban akrual - bunga PT Chandra Sakti Utama Leasing PT HD Corpora Total Persentase terhadap total liabilitas 0,02% Beban sewa dan bunga sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen PT Puri Arta Prima PT Chandra Sakti Utama Leasing

116 (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014 Total Persentase terhadap total beban 0,41% Beban bunga dan keuangan PT Chandra Sakti Utama Leasing PT HD Corpora PT Tiara Marga Trakindo 292 Total Persentase terhadap total beban 2,74% Manajemen Perseroan berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak afiliasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga. K. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki aset tetap berupa tanah dan bangunan serta kendaraan bermotor. Aset Tetap berupa 3 (tiga) bidang tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan beserta Bangunan diatasnya yang dimiliki Perseroan dengan nilai buku per 31 Desember 2014 sebesar Rp juta berdasarkan: No Akta 1. Akta Perjanjian Jual Beli No 215/2014 tertanggal 5 Desember 2014, dibuat dihadapan Margaretha Dynawaty S.H yang menerangkan hal- hal sebagai berikut A. Para Pihak 1) Yovantinus Suryono (Penjual) 2) Perseroan (Pembeli) B. Objek Jual Beli Hak Guna Bangunan Nomor 1947/Kelurahan Kedung Baruk dengan tanggal berakhir hak pada tanggal 30 Maret 2025, atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 02 Maret 2012 nomor 9/Kedung Baruk/2012 seluas 125 M 2 terletak di Jalan Wisma Kedung Asem Blok AA-4 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Surabaya, Jawa Timur. C. Harga Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp (empat miliar sembilan ratus juta Rupiah). D. Domisili Hukum Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya. 2. Akta Jual Beli No. 216/2014 tertanggal 5 Desember 2014, dibuat dihadapan Margaretha Dynawaty S.H yang menerangkan hal-hal sebagai berikut A. Para Pihak 1) Felicitas Junita Installment ata (Penjual) 2) Perseroan (Pembeli) B. Objek Jual Beli Hak Guna Bangunan Nomor 1949/Kelurahan Kedung Baruk, dengan tanggal berakhirnya hak pada tanggal 30 Maret 2025, Jalan Kedung Asem Blok AA-5, Kedung Baruk Rungkut Surabaya, Jawa Timur C. Harga Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp (empat miliar sembilan ratus juta Rupiah). D. Domisili Hukum Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya. 3. Akta Jual Beli No. 217/2014 tertanggal 5 Desember 2014, dibuat dihadapan Margaretha Dynawaty S.H. yang menerangkan hal-hal sebagai berikut A. Para Pihak 1) Vincentius Rachmat Installment ata (Penjual) 2) Perseroan (Pembeli) B. Objek Jual Beli Hak Guna Bangunan Nomor 1950/Kelurahan Kedung Baruk, dengan tanggal berakhir hak pada tanggal 30 Maret 2025, Jalan Wisma Kedaung Asem Blok AA-5, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. C. Harga Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp (empat miliar sembilan ratus juta Rupiah) D. Domisili Hukum 100

117 No Akta Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 94 (sembilan puluh empat) buah kendaraan bermotor roda 4 (empat) dengan nilai buku sebesar Rp juta. Perseroan telah mengungkapkan seluruh perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan dari seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik dan/atau menghambat Perseroan dalam melaksanakan PUT I ini. L. ASURANSI Untuk melindungi dan menjaga kelangsungan usaha, Perseroan mengasuransikan harta kekayaan yang penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseoran memiliki polis perlindungan asuransi sebagai berikut: Polis Asuransi Kendaraan 1. Perusahaan Asuransi : Pan Pasific Insurance Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Obyek Pertanggungan Jangka Waktu Pertanggungan Toyota New Rush G M/T 30 Oktober 2014 s/d Oktober 2018 Plat No : B 1059 BZE Toyota Grand New Innove E M/T 2014 Plat No : B 1127 BYS Toyota Grand New Innova E M/T 2014 Plat No: B 1129 BYS Toyota All New Avanza E M/T Airbag 2014 Plat No : B 1562 BIE Daihatsu All New Xenia 1.0 D M/T/Non Truck Plat No : B 1271 BIF Daihatsu All New Xenia 1.0 D M/T Non Truck 2014 Plat No : B 1157 BIF Daihatsu All New Xenia 1.0 D M/T Non Truck 2014 Plat No : B 1401 BIF Daihatsu All New Xenia1.0 D M/T Non Truck/ 2014 Plat No: B 1765 BIF Toyota All New Camry 2.5 V A/T Non Truck/2014 Plat No : B 1240 BAF 7 Mei 2014 s/d 7 Mei Mei 2014 s/d 7 Mei September 2014 s/d 19 September September 2014 s/d 22 September September 2014 s/d 22 September September 2014 s/d 22 September September 2014 s/d 22 September Mei 2014 s/d 23 Mei 2018 Nilai Pertanggungan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (23/5/ /5/2014) Rp (23/5/ /5/2016) Rp (23/5/ /5/2017) Rp (23/5/ /5/2018) 101

118 Nomor Polis Obyek Pertanggungan Jangka Waktu Pertanggungan Toyota Rush 1.5 G M/T 7 Mei 2014 s/d 7 Mei Non Truck/ Plat No : B 1131 BYS Toyota Rush 1.5 G M/T Non Truck 2014 Plat NoB 1123 BYS 7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018 Nilai Pertanggungan Rp Rp Perusahaan Asuransi : ACE Jaya Proteksi Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Induk : A Nomor Sertifikat/Endorsmen / E / E / E / E01 Obyek Pertanggungan All New Avanza 1.3 G M/T 2014 Plat No : B 1337 BYO All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B1338 BYO All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B 1301 BYO All New Avanza 1.3 G M/T All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B 1434 BYF Jangka Waktu Pertanggungan 21 Februari 2014 s/d 10 Maret Februari 2014 s/d 10 Maret Februari 2014 s/d 10 Maret Februari 2014 s/d 10 Maret Februari 2013 s/d 12 Februari 2017 Nilai Pertanggungan Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Tahun ke-4: Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Tahun ke-4: Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun ke-4 : Rp Perusahaan Asuransi : ACE Jaya Proteksi Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Induk : A Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan New Rush G M/T B 1240 BRX All New Avanza 1.3 G M/T. B 1230 BRX All New Avanza 1.3 G M/T B42432 B 1245 BRX All New Avanza 1.3 G M/T Jangka Waktu Pertanggungan 23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus Oktober 2012 s/d 31 Oktober 2017 Nilai Pertanggungan Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp

119 Nomor Sertifikat b B26605 Obyek Pertanggungan B 1371 BZX All New B 1157 BZP Rush New G B 1080 BZN B23478 New Avanza 1.3 G VVT-I B 1542 BZI 02112B23475 New Avanza 1.3 G VVT-I B 1584 BZI B23484 All New CRV 2.0 B 1159 BJG B23482 New Avanza 1.3 G VVTI-I B 1387 BZI B B B B B20769 Rush G B 1827 BZH Toyota Rush G B 1826 BZH Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1424 BOR Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1350 BOL Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I/2011 B 1304 BOL Toyota All New Avanza 1.3 E M/T B 1980 BRV B42433 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1019 BZX B42431 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1018 BZX Jangka Waktu Pertanggungan 19 Juli 2012 sampai 19 Juli Juli 2012 s/d 10 Juli Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Mei 2012 s/d 8 Mei Mei 2012 s/d 8 Mei Oktober 2011 s/d 28 Oktober Agustus 2011 s/d 11 Agustus Agustus 2011 s/d 11 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus Oktober 2012 s/d 31 Oktober Oktober 2012 s/d 31 Oktober 2017 Nilai Pertanggungan Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp15700 Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke- 3: Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun ke-4: Rp

120 Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan B33141 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1520 BZR B33140 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1427 BZQ B2E B B B B B B B B B10126 B 1433 BZJ Toyota Rush G B 1582 BZJ Toyota Rush G B 1296 BZJ Toyota Rush G B 1825 BZH Toyota Rush G VVT-I B 1074 BZE B 1431 BJF Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1303 BOL Toyota Rush G VVT-I B 1825 BOJ Toyota Rush G VVT-I B 1285 BOK Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1802 BOC Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1231 BYL Jangka Waktu Pertanggungan 16 Agustus 2012 s/d 16 Agustus Agustus 2012 s/d 16 Agustus Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Mei 2012 s/d 08 Mei Maret 2012 s/d 27 Maret Februari 2012 s/d 10 Februari Agustus 2011 s/d 11 Agustus Juli 2011 s/d 20 Juli Juli 2011 s/d 26 Juli April 2011 s/d 27 April Januari 2014 s/d 17 Januari 2018 Nilai Pertanggungan Tahun ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp

121 Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1154 BYL Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1523 BYK Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1202 BYL Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1993 BYJ Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1008 BYK Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1192 BYL Toyota Grand New Innova G M/T B 1553 BYK Toyota New Rush G M/T / E01 B 1432 BYK Toyota All New Camry 2.5 V A/T B 1597 BAE Toyota New Avanza 1.3 E M/T B 1634 BRX Toyota All New Avanza 1.3 E M/T B 1635 BRX Toyota New Avanza 1.3 E M/T B 1225 BRX Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1238 BRX Toyota All New Avanza 1.3 G Jangka Waktu Pertanggungan 17Januari 2014 s/d 17 Januari Januari 2011 s/d 17 Januari Januari 2014 s/d 17 Januari Januari 2014 s/d 17 Januari Januari 2014 s/d 17 Januari Januari 2014 s/d 17 Januari Januari 2014 s/d 21 Januari Desember 2013 s/d 2 Desember Agustus 2013 s/d 23 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus Agustus 2013 Sampai 23 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017 Nilai Pertanggungan Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama: Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke- 4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun ke-2 : Rp Tahun ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp

122 Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan M/T B 1246 BRX Toyota Camry G A/T B B B B B B B B B B23481 B 1382 BAE Toyota Camry G A/T B 1709 BAD Honda All New CR-V 2.0 B 1377 BJG Toyota New Avanza 1.3 G M/T B 1832 BZN Toyota Grand New Innova G M/T B 1332 BZI Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1393 BZI Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1413 BZI Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1414 BZI Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1554 BZI Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1374 BZI Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1389 BZI B14896 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B14895 B 1867 BZG Toyota All New Avanza 1.3 G Jangka Waktu Pertanggungan 30 April 2013 s/d 30 April September 2012 s/d 19 September Juli 2012 s/d 10 Juli Juli 2012 s/d 10 Juli Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni Juni 2012 s/d 18 Juni April 2012 s/d 25 April April 2012 s/d 25 April 2017 Nilai Pertanggungan Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5: Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke -4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4: Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp

123 Nomor Sertifikat B B B B B B B B B B B26266 Obyek Pertanggungan M/T B 1812 BZG Toyota Grand New Innova G M/T B 1071 BZE Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1521 BZE Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1738 BZE Honda All New CR-V B 1432 BJF Toyota All New Avanza B 1249 BOZ Toyota All New Avanza B 1225 BOZ Honda All New CR-V 2.0 B 1377 BJF Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1285 BOU Toyota New Avanza B 1343 BOU Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1488 BOP Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1950 BOO Toyota New Avanza 1.3 G VVTI Jangka Waktu Pertanggungan 30 Maret 2012 s/d 30 Maret April 2012 s/d 3 April Maret 2012 s/d 30 Maret Februari 2012 s/d 10 Februari Februari 2012 s/d 13 Februari Februari 2012 s/d 13 Februari Desember 2011 s/d 19 Desember November 2011 s/d 25 November November 2011 s/d 25 November Oktober 2011 s/d 4 Oktober September 2011 s/d 23 September 2015 Nilai Pertanggungan Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 :Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama: Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5: Rp Tahun pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Ke-5 : Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp B September 2011 Tahun Pertama : Rp s/d 23 September Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp B 1951 BOO B14835 Toyota New 17 Juni 2011 s/d 17 Tahun Pertama : Rp

124 Nomor Sertifikat B B B B12322 Obyek Pertanggungan Avanza 1.3 G VVTI B 1709 BOG Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1554 BOG Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1545 BOG Toyota New Kijang Innova 2.0 G B 1933 BOD Toyota All New Camry 2.4 V A/T Jangka Waktu Pertanggungan Juni Juni 2011 s/d 17 Juni Juni 2011 s/d 17 Juni Mei 2011 s/d 31 Mei 2015 *Catatan : Berdasarkan Surat Keterangan dari Adira Insurance tertanggal 5 Juni 2015 Polis ini sedang dalam proses perpajangan 20 Mei 2011 s/d 20 Mei *Catatan : Berdasarkan Surat Keterangan dari Adira Insurance tertanggal 5 Juni 2015 Polis ini sedang dalam proses perpanjangan Nilai Pertanggungan Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Tahun Pertama : Rp Tahun Ke-2 : Rp Tahun Ke-3 : Rp Tahun Ke-4 : Rp Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut sudah cukup memadai untuk menutupi kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Perseron tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan seluruh perusahaan asuransi dimana Perseroan melakukan penutupan asuransi atas aset yang dimiliki. M. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan sedang mengajukan permohonan pendaftaran merek berdasarkan Permohonan Pendaftaran Merek dengan tanggal masuk 23 April 2014, dengan perincian: 1. Etiket Merek : Radana Finance Mitra andal Sahabat anda 2. Warna : Hijau Muda, hijau tua, ungu dan putih 3. Arti : Radana Finance adalah suatu penamanaan 4 Kelas Jasa : 36 N. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan: 1. maupun aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak sedang terlibat atau menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia; 2. maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi; 108

125 3. tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia; 4. tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap Perseroan tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia; 5. tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia, kecuali: - Perkara yang tercatat di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan dengan perkara No. 42/Pdt.sus-PHI/2015/PN.Mdn dimana Aziz Syahputra SE berkedudukan selaku Penggugat dan Perseroan berkedudukan selaku Tergugat. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak terlibat perkara baik perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa pajak di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Perkara yang telah diungkapkan pada Prospektus tidak bersifat material dan tidak berdampak negatif bagi Perseroan. 109

126 VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. UMUM PT Radana Bhaskara Finance Tbk ( Perseroan ) pertama kali didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT Niaga Leasing berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Indonesia Lease Corporation sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan menetapkan visi dan misi ke depan yaitu sebagai berikut: VISI Menjadi perusahaan pembiayaan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia. MISI Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang memaksimalkan nilai pemegang saham. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik. Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut: Tahun Peristiwa Penting 1972 Perseroan mulai didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berkedudukan di Jakarta 1988 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing 1995 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Niaga Leasing Corporation 2000 Nama Perseroan berganti nama kembali menjadi PT Niaga Leasing 2001 Perseroan merubah nama dan tempat kedudukan Perseroan menjadi PT Niaga Indovest Finance yang berkedudukan di Surabaya 2005 Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance yang berkedudukan di Jakarta 2007 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2006) Modal disetor Perseroan sudah mencapai Rp100 miliar 2008 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2007) 2009 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2008) 110

127 Tahun Peristiwa Penting 2010 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2009) 2011 Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan melakukan Penawaran Perdana Saham Perseroan (Intitial Public Offering/IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan membukukan aset mencapai Rp1 triliun dan menerima penghargaan Multifinance Golden Trophy dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama lima tahun berturut-turut untuk periode tahun Perseroan membuka 17 Kantor Cabang di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera sehingga total menjadi 31 Kantor Cabang 2012 Perseroan memperoleh penghargaan Multifinance Golden Trophy dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama lima tahun berturut-turut untuk periode tahun Pada bulan Juni Perseroan mendapatkan surat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional kemudian diangkat sebagai Dewan Pengawas Syariah pada bulan Agustus sekaligus dapat menjalankan pembiayaan berbasis syariah secara resmi 2013 PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan: - mengambil alih 45% saham Perseroan dari pemegang saham utama dan pendiri Perseroan sebelumnya, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited; dan - melakukan penawaran tender dan membeli saham Perseroan dari masyarakat sebesar 11,21% Perseroan mengalami pergantian nama menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Perubahan alamat Kantor Pusat Perseroan menjadi The Blugreen Boutique Office 5th Floor, Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88, Jakarta Perseroan melakukan diversifikasi pembiayaan mobil bekas pada semester pertama tahun Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2013). Perseroan melakukan pembukaan 6 Kantor Cabang Motor dan 5 Kantor Cabang Mobil. B. STRATEGI USAHA PERSEROAN Dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usaha sejalan dengan peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan, Perseroan menjalankan strategi usaha sebagai berikut: 1. Fokus pada pelayanan yang terbaik dan hubungan yang kuat dengan konsumen dan mitra usaha Kepuasan konsumen dan mitra usaha merupakan factor penentu keberhasilan Perseroan bersaing di industry pembiayaan. Oleh karena itu, Perseroan berupaya untuk meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan, erat dan kuat, melalui pemberian angsuran dengan suku bunga yang menarik dan bersaing untuk konsumen, serta pembayaran kepada mitra usaha dengan tepat waktu. Perseroan juga melakukan berbagai aktivitas pemasaran dan diversifikasi program. 2. Perluasan jaringan usaha dan portfolio produk pembiayaan Dalam upaya untuk menjangkau dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, maka Perseroan terus melakukan pembukaan titik pelayanan di berbagai kota di Indonesia. Perseroan juga memperkuat pendapatan Perseroan dari kontribusi produk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik baru maupun bekas, serta pembiayaan kendaraan roda empat dengan terus fokus memahami kebutuhan konsumen, serta mempertahankan pelayanan yang terbaik dan hubungan yang kuat dengan konsumen dan mitra usaha Perseroan. 111

128 3. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten Perseroan menyadari bahwa integritas merupakan hal yang kritikal bagi kelangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berusaha mendapatkan karyawan yang berintegritas tinggi dan mempertahankan integritas tersebut melalui proses penanaman nilai-nilai inti Perseroan (Core Values) kepada seluruh karyawan Perseroan agar memahami nilai-nilai yang berlaku dan menerapkannya dalam berperilaku dan bertindak dan disertai system pengawasan yang terus menerus. Di samping itu, Perseroan juga melakukan peningkatan kompetensi karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan yang sistematis serta berkelanjutan. 4. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif Perseroan menjalankan manajemen piutang melalui system pengelolaan piutang berdasarkan umur piutang (bucket system) dan tingkat kesulitan pengembalian. Untuk setiap kelompok umur piutang ditangani secara khusus oleh personil yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sehingga pengelolaan piutang menjadi lebih fokus dan efektif dalam meminimalisasi kerugian. Perseroan juga menerapkan manajemen aset yang terintegrasi untuk meminimalisasi potensi kerugian. 5. Pendanaan yang terdiversifikasi Perseroan mengambil kebijakan untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dengan tidak bergantung pada satu atau dua sumber pendanaan sehingga tidak terjadi concentration risk. Diversifikasi sumber pendanaan juga menjamin ketersediaan dana untuk ekspansi dan ketersediaan likuiditas. Untuk ke depannya, Perseroan juga akan menambah diversifikasi sumber pendanaanya melalui instrumen-instrumen pasar modal. Perseroan melakukan positioning sebagai trusted partner bagi mitra perbankan dan investor. 6. Sistem Manajemen Risiko yang Komprehensif Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko yang komprehensif meliputi risiko kredit, risiko operasional dan IT, risiko pasar dan risiko pendanaan. Terkait risiko kredit, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan dengan menerapkan Credit Scoring and Monitoring System, yang memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas kredit. 7. Perbaikan Proses Bisnis yang Berkelanjutan Selain melalui pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, Perseroan juga senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang diwujudkan melalui penyempurnaan sistem dan prosedur Perseroan, sehingga operasional Perseroan menjadi semakin efisien dan produktifitas karyawan dapat ditingkatkan. 8. Peningkatan Teknologi Informasi Terpadu dan Terintegrasi Perseroan senantiasa meningkatkan penerapan Teknologi Informasi yang terpadu dan terintegrasi sebagai perangkat bantu yang lebih efektif bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, peningkatan teknologi tersebut membantu Perseroan dalam meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas karyawan secara keseluruhan. C. KEGIATAN USAHA PERSEROAN Berdasarkan Anggaran Dasar serta izin yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa pembiayaan yang meliputi kegiatan pembiayaan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Kartu Kredit, dan Anjak Piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen baik dalam bentuk pembiayaan konvensional maupun yang berbasis Prinsip Syariah. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menjalankan kegiatan usahanya di bidang kegiatan pembiayaan konsumen yang berfokus pada pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik 112

129 itu sepeda motor baru maupun bekas serta pembiayaan roda empat yaitu mobil bekas. Skema Kegiatan Usaha Perseroan Sumber: Perseroan, April Pendapatan dan Piutang Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, bunga bank dan lain-lain. Sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yaitu bunga yang diterima dari angsuran konsumen. Tabel berikut ini menggambarkan total dan komposisi pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Pembiayaan konsumen , , ,01 Bunga bank 489 0, , ,04 Pendapatan lainlain , , ,95 Total , , ,00 Adapun posisi saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan setelah dikurangi dengan kerugian penurunan nilai putang pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember Piutang pembiayaan konsumen neto Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2012 sampai dengan 2014 posisi piutang pembiayaan konsumen (neto) terus mengalami peningkatan, hal ini sebagai cerminan dari peningkatan jumlah pembiayaan konsumen dan pengembangan jaringan usaha yang dilakukan oleh Perseroan. 2. Pembiayaan Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Roda Empat Portofolio pembiayaan Perseroan saat ini masih didominasi pembiayaan kendaraan bermotor roda dua. Pembiayaan konsumen yang diberikan adalah dalam bentuk kepemilikan kendaraan bermotor roda dua dengan fasilitas pembiayaan yang meliputi jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) 113

130 tahun. Pembiayaan Perseroan untuk kendaraan bermotor roda dua terdiri dari kendaraan bermotor roda dua baru dan bekas. Tabel berikut ini menjelaskan komposisi kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda dua yang mencakup kendaraan bermotor roda dua baru dan bekas: (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Baru , , ,96 Bekas , , ,04 Total , , ,00 Sedangkan komposisi piutang pembiayaan konsumen berdasarkan tipe jenis kendaraan bermotor roda dua pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: (dalam unit; kecuali persentase) URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Cub , , ,29 Automatic , , ,45 Sport , , ,27 Total , , ,00 Pada 2014, Perseroan melakukan ekspansi usaha dengan membuka segmen usaha baru yaitu segmen pembiayaan mobil bekas. Segmen usaha ini mulai beroperasi pada semester pertama Tabel berikut ini menyajikan kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda empat: URAIAN 31 Desember 2014 Jumlah pembiayaan (dalam unit) 806 Nilai pembiayaan (Rp juta) Fasilitas Pembiayaan Kendaraan Bermotor dan Kolektibilitas Piutang Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen ritel atau perorangan, dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga kendaraan bermotor, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan kepada konsumen. Dalam hal kolektibilitas, untuk mempermudah konsumen membayar angsuran, Perseroan mengadakan kerjasama dengan beberapa mitra untuk memperbanyak point of payment, antara lain Alfamart, Alfa midi, Indomaret, Kantor Pos dan ATM BCA. Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan kendaraan bermotor roda dua Perseroan: (dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember Rata-rata pembiayaan konsumen Rata-rata jangka waktu kredit (bulan) Rata-rata uang muka (% dari harga motor) 29,85 29,54 25,19 Rata-rata tingkat suku bunga efektif netto (%) 33,28 30,92 28,74 Saat ini, nilai pembiayaan kendaraan bermotor roda dua yang diberikan oleh Perseroan berkisar antara Rp6 juta sampai dengan Rp50 juta, sedangkan rata-rata uang muka yang dibayarkan konsumen berkisar antara 20%-50%. Tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen ditentukan berdasarkan cost of fund, tingkat suku bunga pasar, tingkat risiko untuk wilayah tersebut, jangka waktu, uang muka dan kendaraan bermotor roda dua. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada konsumen, Perseroan menetapkan kebijakan tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak. 114

131 Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan kendaraan bermotor roda empat Perseroan: (dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember 2014 Rata-rata pembiayaan konsumen 84,9 Rata-rata jangka waktu kredit (bulan) 29 Rata-rata uang muka (% dari harga mobil) 37,70 Rata-rata tingkat suku bunga efektif (%) 23,37 Perseroan mengklasifikasikan tingkat kolektibilitas piutang berdasarkan jumlah hari keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh konsumen yaitu: Tunggakan 1 sampai dengan 30 hari Tunggakan 31 sampai dengan 60 hari Tunggakan 61 sampai dengan 90 hari Tunggakan diatas 90 hari Tabel berikut ini adalah tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan: Tunggakan Piutang Pembiayaan Konsumen (dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase) URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 % Pembiayaan konsumen Belum jatuh tempo , , ,31 Tunggakan 1-30 hari , , ,99 Tunggakan hari , , ,35 Tunggakan hari , , ,15 Tunggakan >90 hari , , ,20 4. Pemasaran Aspek Pemasaran dan Pangsa Pasar Aspek pemasaran memegang peran signifikan dalam memastikan bisnis Perseroan dapat terus bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Aspek ini juga terkait dengan perluasan jangkauan, kegiatan memasuki pasar baru, antisipasi persaingan dan perubahan tren bisnis serta inovasi melalui penawaran produk-produk baru. Dengan memberikan diversifikasi produk, Perseroan berharap dapat terus bersaing di tengah persaingan usaha yang dinamis. Melalui pemanfaatan berbagai sumber dan jaringan pemasaran guna membangun bisnis yang kuat, Perseroan dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Strategi pemasaran yang diterapkan guna meningkatkan pendapatan bisnis dan pangsa pasar pada 2014 adalah melakukan ekspansi pembukaan segmen produk baru, perluasan jaringan cabang, meningkatkan service excellence melalui pengembangan Teknologi Infomasi, serta menguatkan relasi terhadap dealer, agen, dan dikaitkan dengan sumber pendanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Ekspansi Usaha Di tengah tantangan secara makro yang dihadapi pelaku usaha sepanjang 2014, Perseroan dengan aktif dan terukur melakukan ekspansi usaha melalui perluasan daerah jangkauan dengan pembukaan Cabang dan POS baru. Pada tahun 2014, Perseroan telah menambah 6 cabang baru dan 5 Point of Services (POS) serta membuka segmen usaha baru untuk mobil bekas. Pembukaan cabang-cabang baru ini semakin dimaksimalkan melalui ketersediaan SDM yang kompeten yang senantiasa dilengkapi melalui pelatihan dan sertifikasi, serta memiliki integritas yang tinggi. Melalui upaya yang terpadu ini, ke depan Perseroan memiliki tujuan dapat menguasai pangsa pasar di wilayah-wilayah pemasaran Perseroan. 115

132 Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki jaringan yang kuat dan tersebar di pulau Jawa dan Sumatra dengan didukung oleh 48 cabang, 5 POS dan Payment Points yang didukung oleh Teknologi Informasi yang andal. Membangun Relasi dengan Dealer Sejauh ini, hubungan yang dijalin antara Perseroan dan dealer merupakan kerja sama yang kuat dan saling menguntungkan. Melalui hubungan yang terjalin erat, diharapkan para dealer menjadi penggerak utama yang tepat bagi Perseroan untuk merekomendasikan Perseroan kepada para konsumen. Memiliki kerja sama dan hubungan yang erat dengan dealer potensial merupakan aset tersendiri, sehingga Perseroan merancang berbagai program kreatif guna membangun loyalty para dealer/agen kepada Perseroan. Salah satu strategi Perseroan dalam mengikat relasi dengan Perseroan adalah membangun pengalaman yang menyenangkan bersama dealer/agen. Dengan membangun pengalaman bersama, diyakini akan terbangun keterikatan secara emosi (emotional bonding). Kegiatan Promosi Pada tahun 2014, Perseroan menekankan penguatan relasi bersama para dealer serta melanjutkan program-program tahun sebelumnya. Selain berbagai program kreatif yang ditujukan bagi para dealer, Perseroan juga menyelenggarakan berbagai diversifikasi program penjualan yang menarik minat para dealer/agen serta End User. Saat ini, Perseroan bekerja sama dengan rekanan dealer di wilayah di manapun Kantor Cabang Perseroan berada. Perseroan meyakini bahwa cabang memiliki kepekaan dan pengertian mengenai apa yang paling dibutuhkan oleh pasar secara kontekstual. Guna menghasilkan kegiatan promosi secara efektif, setiap cabang juga diberikan ruang kreativitas untuk membuat program-program yang sesuai dengan kebutuhan pasar di masing-masing cabang. Service Excellence Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan dan memperbaiki proses pelayanan seperti pelayanan yang fleksibel bagi konsumen dan dealer sehingga menghasilkan pelayanan yang prima. Guna menilai tingkat kepuasan konsumen, Perseroan memiliki metode assessment, melalui Customer Satisfaction Index Evaluation. Dari hasil evaluasi tersebut, diperoleh rekomendasi berupa program perbaikan proses bisnis. Selain itu, Perseroan menerapkan penguatan jaringan bisnis melalui pemutakhiran teknologi informasi yang terintegrasi dan sistem pendukung dalam pengambilan keputusan serta sistem penanganan keluhan konsumen. Pengelolaan Pelanggan Pelanggan atau konsumen merupakan mitra strategis sekaligus pemangku kepentingan yang senantiasa harus terpelihara haknya. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, Perseroan juga berupaya memberikan nilai lebih kepada seluruh pelanggan khususnya pada konsumen potensial. Sebagai Perseroan yang bergerak dalam industry pembiayaan, pendapatan utama Perseroan bersumber dari pendapatan bunga kegiatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lain-lain yang terkait dengan kegiatan pelayanan kepada konsumen. Khusus dalam kegiatan pembiayaan, kinerja usaha ini senantiasa perlu didukung oleh kualitas konsumen yang baik. Di samping memiliki minat yang tinggi, konsumen juga harus memiliki kemampuan pembayaran yang baik pula. Dengan demikian, peningkatan nilai pembiayaan berkualitas dari tahun ke tahun yang merupakan target Perseroan dapat dicapai. Perseroan memandang pengelolaan terhadap konsumen merupakan salah satu kunci dapat membangun kedekatan sekaligus meningkatkan kualitas konsumen. Upaya meningkatkan kualitas konsumen dilakukan melalui salah satunya dengan membangun awareness akan pentingnya komitmen pembayaran dan keterlibatan secara aktif. Untuk itu, Perseroan berupaya memberikan edukasi kepada konsumen dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian tingkat kemampuan konsumen. Ada pun kegiatan usaha pembiayaan konsumen terdiri dari pembiayaan sepeda motor baru dan sepeda motor bekas serta pembiayaan mobil bekas yang menawarkan jangka waktu angsuran dari 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun. Melalui jangka waktu yang ditawarkan 116

133 secara bervariasi, konsumen dapat memilih jangka waktu pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan. Sebagai upaya menjadi Perusahaan Pembiayaan terdepan dan terpercaya di Indonesia, selain didukung sejumlah proses bisnis dan operasional yang terintegrasi, Perseroan menerapkan sejumlah strategi manajemen dalam meningkatkan pelayanan terpadu kepada pelanggan. Di samping melalui pelayanan kegiatan usaha yang baik kepada para konsumen, Perseroan juga menjalin hubungan baik dengan para mitra usahanya. Melalui langkah strategis yang sudah terbukti keberhasilannya pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan berkomitmen melanjutkan sekaligus meningkatkan program dan kerjasama yang telah dibangun bersama para mitra usahanya, antara lain melalui: - Pemberian reward kepada debitur dan mitra usaha; - Mempermudah konsumen untuk membayar angsuran dengan memperbanyak point of payment; - Menyelenggarakan paket program yang kreatif guna mengikat dan meningkatkan loyalitas dealer/agen terhadap Perseroan. Skema Customer Relations Management (CRM) Sumber: Perseroan, April 2015 Guna menunjang pelayanan terpadu kepada para konsumen, Perseroan memiliki sistem manajemen pengelolaan konsumen atau disebut Customer Relations Management (CRM). CRM memiliki skema sistem seperti tergambar dalam bagan di atas dan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: Database konsumen untuk follow up Repeat Order, melalui Telemarketing dan SMS Blast. Maintaining grading para dealer. Mengkoordinir komplain dari pihak eksternal. 117

134 5. Jaringan Kantor Cabang Perseroan terus berupaya untuk melakukan perluasan jaringan usahanya melalui pembukaan kantor cabang baru. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Perseroan dalam memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru antara lain: Jumlah penjualan kendaraan bermotor roda dua dalam suatu daerah Tingkat suku bunga yang berlaku Jumlah pesaing di daerah tersebut Jumlah dealer kendaraan bermotor di daerah tersebut Karakteristik/budaya suatu penduduk dalam suatu daerah termasuk jumlah penduduk, tingkat pendapatan serta Jenis mata pencahariannya Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 (empat puluh sembilan) kantor cabang yang terdiri dari 42 (empat puluh tiga) kantor cabang yang terletak di Jawa dan 6 (enam) kantor cabang yang terletak di Sumatera. Berikut adalah daftar kantor Pusat beserta dengan 48 (empat puluh sembilan) Kantor Cabang Perseroan: No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia/OJK 1. Jakarta (Kantor Pusat) Gd. Blue Green, Jl, Lingkar Luar Barat Kav.88 Jakarta Barat 2. Bandung Jl. BKR No. 73, Bandung 3. Bekasi Ruko Pertigaan Pekayon Jl. Jend. A. Yani No. 2 Bekasi 4. Bekasi (Mobil) Jl, Jend A. Yani No. 2, Bekasi Selatan 5. Betung Jl. Palembang- Jambi RT 014 RW.004, Musi Banyuasin Sumatera Selatan 6. Binjai Jl, Sultan Hasanuddin 19, Binjai, Sumatera Utara 7. Bogor Selatan Jl.Pahlawan No.97B, Bogor, Jawa Barat 8. Bogor Tengah (Mobil) Jl. RE Martadinata No. 32 Blok 3A, Ciwaringin, Bogor 9. Cempaka Putih Ruko Mega Grosir Cempaka Mas G-12. Jl, Letjen. Suprapto. No SK Menteri Keuangan No. 187/KMK.06/2001 SK Menteri Keuangan Nomor KEP- 208/KM.10/2007 tanggal 7 Nopember 2007 SK Menteru Keuangan No. KEP- 151/KM.10/2006 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP 127/NB.111/2014 SK Menteri Keuangan Nomor KEP- 208/KM.10/2007 SK Menteri Keuangan No. 151/KM.10/2006 Status Bangunan Kantor Masa Sewa Berlaku Hingga Tanggal Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Kep Menteri Keuangan Nomor : KEP- 804/KM.10/2011 Sk Menteri Keuangan No. KEP- 612/KM.10/2011 SK Dewan Komisioner OJK Sewa Sewa Sewa Sewa

135 No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia/OJK 10. Cempaka Putih (Mobil) Ruko Mega Grosir Cempaka Mas G-12, Jl. Letjen.Suprapto 11. Cikarang Raya Cibarusah No. 83C 12. Cikupa Kawasan Commercial Life Style Blok KC 02 No.19, Clkupa 13. Ciledug Jl. Ciledug Raya No. 73, Petukangan Utara 14. Cileungsi Komplek Pertokoan Cileungsi Trade Centre Blk F No. 6/7,Jl. Narogong Km 23 No. 38 Cileungsi 15. Cimahi Jl. Encep Kartawiria No. 16 Cimahi (Mobil) 14 Jl. Citeureup No14, Cimahi, Jawa Barat 17. Ciputat Jl. H. Juanda No. 71 B-C Ciputat Raya 18. Ciputat (Mobil) Jl. H. Juanda No. 71 A Ciputat Timur 19. Daan Mogot Jl. Daan Mogot KM 12 No. 12 G- H 20. Depok Jl. Raya Kartini No. 3A/3B 21. Gresik Ruko Kawasan Industri Gresik Kav. A-26 & B- 18 Jl. Tridharma- Gresik 22. Karawang Ruko Kawarang Asri Center Blok C/1 Jl. Surotokunto 23. Kebumen Jl. Pemuda No. 65 RT001/02 Kebumen 24. Kediri Kompleks Ruko Brawijaya 40 B/4 Jl. Brawijaya Jawa Timur 25. Labuan (Pandeglang) Jl. Perintis Kemerdekaan No.03 Kp. Karet Blok 2 Teluk, No SK Dewan Komisioner OJK No. 12/NB.111/2014 SK Menteri Keuangan No. KEP.465/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. KEP- 464/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. KEP- 607/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. KEP- 461/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. KEP- 608/KM,10/2011 SK Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-41/NB.111/2015 SK Menteri Keuangan No. KEP- 151/KM.10/2006 SK Dewan Komisioner OJK KEP- 128/NB.111/2014 SK Menteri Keuangan No. KEP- 103/KM.10/2007 SK Menteri Keuangan No. KEP /2007 SK Menteri Keuangan No. KEP- 610/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. KEP 463/KM.10/2011 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP- 192/NB.111/2014 SK Menteri Keuangan No. KEP- 460/KM.10/2011 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-50/NB.111/2014 Status Bangunan Kantor Masa Sewa Berlaku Hingga Tanggal Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa

136 No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia/OJK Labuan 26. Madiun Ruko Bumi Asih Jawa, Jl. Diponegoro Timur No. 6 Madiun 27 Malang-Jawa Timur Jl. A. Yani 119 Kav. C. Malang 28 Malang- (Mobil) Jl. A. Yani 119 Kav. C. Malang. 29. Medan Jl. Bambu II No. 115 Medan 30 Medan (Mobil) Jl. Bambu II No. 115 Medan 31 Palembang Jl. Jend. Sudirman Ruko Ario Kemuning No. 3&4 32. Pekan Baru Jl. Nangka No.1 Kel.Labuh Baru Pekanbaru 33. Pondok Gede Jl. Raya Pondok Gede 18-O 34. Purwokerto (Banyumas) 35. Rangkasbintung- Banten (Lebak) Cipayung Jl. Jend Gatot Subroto No.16 Sokanagara Jl. Sunan Kalijaga No. 260A 36. Semarang Ruko Siliwangi Square Blok No.4, Jl. Sudirman No Serang Komp. Ruko Prima Jaya No.4A Jl. Raya Cilegon Km.3 Legok Serang 38. Serpong Ruko Tol Boulevard Blk A/9 Jl. Pahlawan Seribu Kel Rawa Buntu-Serpong 39. Sidoarjo Jl. Monginsidi No. 82 RT 009 RW 003- Sidoardjo No SK Menteri Keuangan No. KEP- 611/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. KEP- 459/KM.10/2011 SK Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP- 88/NB.111/2015 tanggal 28 April 2015 SK Menteri Keuangan No. KEP 114/MK.10/2008 SK Dewan Komisaris OJK Nomor : KEP- 114/NB.111/2015 SK Menteri Keuangan No. KEP- 065/KM.10/2008 SK Menteri Keuangan No. KEP- 114/KM.10/2008 SK Menteri Keuangan No. 216/KM.10/2011 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP- 190/NB.111/2014 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP- 49/NB.111/2014 SK Menteri Keuangan No. KEP- 065/KM.10/2008 SK Menteri keuangan No. 462/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan KEP- 93/KM.10/2011 Sk Menteri Keuangan No. KEP- 151/KM.10/2006 Tanggal Status Bangunan Kantor Masa Sewa Berlaku Hingga Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa

137 No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia/OJK 40. Sidoarjo Jl. Monginsidi No. 82 RT 009 RW 003- Sidoardjo Surabaya Jl. Wisma Kedung Asem 41. Blok AA-4 & AA- 5,Kedung Barung,Rungkut, Surabaya 42 Surabaya (Mobil) Jl. Wisma Kedung Asem Blok AA-4 & AA- 5,Kedung Barung,Rungkut, Surabaya 43. Tambun -Bekasi Ruko Grand Wisata Blk AA- 15/40 Tambun 44. Karawaci- Tangerang 45. Karawaci- Tangerang (Mobil) 6. Operasional Selatan Jl. Raya Merdeka No. 167 Jl. Merdeka No Tegal Jl. Raya Karang Anyar No. 21J RT02/01 Ruko No Tulung Agung- Jawa Timur Jl. I Gusti Ngurah Rai 65 A Jepun 48. Jogyakarta Jl. Monjali No. 143 A Sleman 49. Cirebon Pekiringan Kecamatan Kosambi Kabupaten Cirebon Jawa Barat No SK. Dewan Komisioner OJK Nomor : KEP- 40/NB.111/2015 SK Menteri Keuangan No. KEP- 151/KM.10/2006 SK Dewan Komisioner OJK Nomor : 39/NB.111/2015 SK Menteri Keuangan No. 94/KM.10/2011 SK Menteri Keuangan No. 151/KM.10/2006 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP- 130/NB.111/2014 SK Dewan Komisioner OJK No. KEP- 191/NB.111/2014 SK Menteri Keuangan No. 609/KM.10/2011 SK Dewan Komisoner OJK No. KEP- 189/NB.111/2014 SK Dewan Komisioner OJK Nomor S.2500/NB.111/2015 Status Bangunan Kantor Masa Sewa Berlaku Hingga Tanggal Sewa Hak Milik Hak Milik Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Secara umum, Proses Penyaluran Pembiayaan merupakan mekanisme yang berisikan tahapan proses yang dimulai dari Proses Penerimaan Order, Proses Survei Lapangan, Proses Data Entry dan Credit Scoring, dilanjutkan dengan Proses Persetujuan Kredit oleh Komite Kredit, Proses Penagihan, serta Proses Pelunasan Angsuran oleh konsumen hingga Proses Penyerahan BPKB kepada konsumen yang telah Lunas. Dalam keseluruhan proses penyaluran pembiayaan ini, terdapat pihakpihak yang terlibat langsung antara lain: Eksternal meliputi calon debitur dan dealer, sedangkan Internal meliputi Installment Origination Officer (Surveyor), Installment Origination Coordinator/Head (LOC/LOH), Installment Analyst (LA), Team Administrasi Cabang, Collector hingga Business Head (BH). 121

138 Proses Penyaluran Pembiayaan Sumber: Perseroan, April 2015 Tahapan Proses Pembiayaan Dalam segmen usaha pembiayaan konsumen yang dilaksanakan oleh Perseroan, berikut merupakan tahapan Proses Penyaluran Pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan: 1. Proses pembiayaan diawali kedatangan calon debitur ke dealer rekanan Perusahaan. Calon debitur akan diberikan bantuan dalam mengisi Formulir Aplikasi Kredit yang berisi data calon debitur beserta data atas kendaraan yang akan dibiayai. 2. Setelah melengkapi proses ini, dealer selanjutnya akan menyerahkan data calon debitur tersebut kepada Installment Origination Officer (LOO) atau yang lebih dikenal dengan Surveyor, untuk segera dilakukan proses survei lapangan. 3. Pada tahap survei, petugas LOO akan berkunjung ke tempat tinggal dan/atau kantor, atau tempat usaha calon debitur. Survei ini bertujuan melengkapi informasi yang memadai terkait kelayakan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Sejumlah kelengkapan dokumen legalitas dan kapasitas calon debitur juga akan diminta oleh petugas LOO guna mendukung analisis kelayakan kredit yang berlandaskan analisis 5C. 4. Setelah data-data terkumpul, LOO menyerahkan hasil survei tersebut sebagai Data Laporan Analisis Hasil Survei kepada petugas Installment Origination Coordinator / Head (LOC/LOH). Installment Origination Coordinator bertugas untuk melakukan proses verifikasi dan pemeriksaan terhadap kelayakan, kebenaran serta kelengkapan data. 5. Jika calon debitur dinilai sudah memenuhi persyaratan, maka calon debitur direkomendasikan untuk diberikan kredit, dan dokumen aplikasi dapat diteruskan ke bagian Installment Data Entry (LDE) untuk dilakukan proses pencocokan melalui Matching System, guna mendeteksi apakah calon debitur tersebut termasuk di dalam daftar Blacklist (Kredit Macet) Perseroan. 6. Pada tahap selanjutnya, Analis Kredit atau Installment Analyst (LA) melakukan analisis kelayakan kredit calon debitur dengan menggunakan Scoring System dan metode analisis 5C yang telah ditetapkan Perseroan. Hasil analisis tersebut menjadi dasar keputusan Komite Kredit yang terdiri dari Installment Analyst dan Business Head untuk menyetujui/menolak pengajuan kredit calon debitur. 7. Setelah aplikasi tersebut mendapatkan persetujuan, maka dokumen calon debitur tersebut diserahkan ke bagian Administrasi Cabang untuk dapat diproses lebih lanjut hingga dapat diterbitkan Pesanan Pembelian atau Purchase Order (PO) yang ditujukan kepada rekanan dealer terkait. 122

139 8. Setelah PO diterima oleh dealer, maka dealer melakukan pengiriman kendaraan kepada debitur. Berdasarkan Bukti Serah Terima Kendaraan kepada debitur maka dealer mengirimkan Tagihan Pembayaran kepada Perseroan. Berdasarkan Tagihan Pembayaran tersebut, Petugas Administrasi di Cabang akan melakukan konfirmasi kepada debitur untuk memastikan bahwa unit kendaraan yang diterima telah sesuai dengan pesanan, sekaligus melakukan persetujuan untuk mencatatkan kegiatan pembiayaan. 9. Setelah proses selesai, maka bagian Keuangan Kantor Pusat akan melakukan verifikasi untuk kemudian melakukan pembayaran kepada dealer atas kendaraan yang dibiayai. 10. Selanjutnya dilakukan proses penagihan oleh Team Collector Cabang sesuai dengan tanggal dan jangka waktu yang telah disepakati hingga seluruh kewajiban debitur lunas. Baru setelah itu dilanjutkan dengan proses penyerahan BPKB kepada debitur oleh staf Installment Collateral & Insurance di Kantor Cabang. Pengembangan Fasilitas Pelayanan dan Pembayaran Angsuran Bagi Debitur Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan layanan dan kemudahan bagi para debitur dalam melakukan proses pembayaran angsuran, namun pada saat yang sama tetap efisien dalam biaya operasionalnya. Guna menunjang proses transaksi dan meningkatkan kemudahan kepada debitur, Perseroan setiap tahunnya melakukan penambahan jumlah jaringan serta fasilitas pembayaran. Perluasan jaringan Payment Points dengan menggunakan teknologi tepat guna dan biaya minimal merupakan fokus pengembangan operasional. Debitur Perseroan dapat melakukan pembayaran angsuran melalui Kasir di Kantor Cabang Perseroan, dealer rekanan Radana Perseroan, Bank (Kasir, Transfer dan ATM), Kantor Pos serta seluruh gerai jaringan Indomaret dan Alfamart. Perseroan juga menyediakan layanan penagihan secara langsung oleh Field Collection Officer (FCO) yang telah terlatih baik. Pada tahun 2014, terdapat lebih dari 65% debitur melakukan pembayaran angsuran melalui Kantor Cabang dan seluruh jaringan pembayaran Perseroan. Selain itu, Perseroan kini telah memiliki lebih dari Payment Points yang tersebar di seluruh Indonesia. Berikut fasilitas Payment Points yang telah dan akan dikembangkan oleh Perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada debitur untuk melakukan pembayaran: Sumber: Perseroan, April 2015 Sebagai upaya Perseroan membangun kedekatan dan pelayanan terhadap debitur, Perseroan secara aktif melakukan berbagai sosialisasi kepada para debitur terkait tanggal jatuh tempo dan juga informasi tempat pembayaran angsuran terdekat serta fasilitas pelayanan dan promosi lainnya melalui SMS Reminder. Petugas Desk Call akan terlebih dahulu menghubungi debitur untuk menyampaikan informasi tersebut, sebelum dilakukan kunjungan langsung oleh Field Collection Officer (FCO). Di samping kedua upaya tersebut, Perseroan juga mengarahkan para debitur untuk melakukan pembayaran angsuran melalui jaringan pembayaran yang telah ditunjuk oleh Perseroan dengan memberikan berbagai keuntungan dan layanan yang lebih memudahkan. 123

140 Seluruh proses sosialisasi dan layanan terhadap debitur tersebut diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan menekan angka tunggakan. Bagi Perseroan, Non Performing Installment (NPL) senantiasa menjadi perhatian khusus dalam pencegahan maupun penyelesaiannya. Guna menghindari meningkatnya angka NPL, Perseroan telah menetapkan serangkaian strategi preventif antara lain selektif terhadap calon debitur sejak awal, memperhatikan tingkat risiko dengan baik, menjalankan seluruh proses pembiayaan dengan benar serta membangun kedekatan kepada seluruh debitur dan dealer rekanan. Dengan hadirnya beragam bentuk program dan sosialisasi, baik melalui SMS Reminder, Desk Call serta bentuk variasi program lainnya, tingkat tunggakan dan NPL Perseroan dapat ditekan dan menurun setiap tahunnya. Manajemen Piutang yang kuat dan efektif merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Sebagai perusahaan pembiayaan yang bergerak dalam segmen retail atau perorangan sebagai targetnya, Perseroan menyadari pentingnya pengembangan jaringan usaha yang dimiliki dengan pengembangan Kantor Cabang maupun POS setiap tahunnya. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki 48 Kantor Cabang dan Payments Points yang tersebar di seluruh wilayah Jawa dan Sumatera. Perluasan jaringan dilakukan melalui proses pengkajian, analisis dan survey yang mendalam, baik jaringan usaha yang baru akan dibuka maupun yang saat ini telah beroperasi. Hal ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk memperluas dan mengoptimalkan seluruh jaringan yang ada. Penyempurnaan Proses Bisnis Secara Berkelanjutan Proses bisnis Perseroan senantiasa ditinjau dan dievaluasi dengan melibatkan semua pihak terkait guna menghasilkan efisiensi dan produktivitas operasional dari waktu ke waktu. Upaya tersebut merupakan salah satu usaha Perseroan agar tetap kompetitif dan memberikan kemudahan serta pelayanan yang terbaik kepada seluruh debitur. Pengembangan Proses Bisnis yang berkelanjutan tersebut selalu ditunjang oleh SDM yang berintegritas tinggi dan kompeten serta Teknologi Informasi yang tepat guna. Pengelolaan Pelanggan Pelanggan atau konsumen merupakan mitra strategis sekaligus pemangku kepentingan yang senantiasa harus terpelihara haknya. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, Perseroan juga berupaya memberikan nilai lebih kepada seluruh pelanggan khususnya pada konsumen potensial. Sebagai Perseroan yang bergerak dalam industry pembiayaan, pendapatan utama Perseroan bersumber dari pendapatan bunga kegiatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lain-lain yang terkait dengan kegiatan pelayanan kepada konsumen. Khususnya dalam kegiatan pembiayaan, kinerja usaha ini senantiasa perlu didukung oleh kualitas konsumen yang baik. Di samping memiliki minat yang tinggi, konsumen juga harus memiliki kemampuan pembayaran yang baik pula. Dengan demikian, peningkatan nilai pembiayaan berkualitas dari tahun ke tahun yang merupakan target Perseroan dapat dicapai. Perseroan memandang pengelolaan terhadap konsumen merupakan salah satu kunci dalam membangun kedekatan sekaligus meningkatkan kualitas konsumen. Upaya meningkatkan kualitas konsumen dilakukan salah satunya dengan membangun awareness akan pentingnya komitmen pembayaran dan keterlibatan secara aktif. Untuk itu, Perseroan berupaya memberikan edukasi kepada konsumen dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian tingkat kemampuan konsumen. Ada pun kegiatan usaha pembiayaan konsumen terdiri dari pembiayaan sepeda motor baru dan sepeda motor bekas serta pembiayaan mobil bekas yang menawarkan jangka waktu angsuran dari 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun. Melalui jangka waktu yang ditawarkan secara bervariasi, konsumen dapat memilih jangka waktu pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan. Maka sebagai upaya menjadi Perseroan Pembiayaan terdepan dan terpercaya di Indonesia, selain didukung sejumlah proses bisnis dan operasional yang terintegrasi, Perseroan menerapkan sejumlah strategi manajemen dalam meningkatkan pelayanan terpadu kepada pelanggan. Di samping melalui pelayanan kegiatan usaha yang baik kepada para konsumen, Perseroan juga menjalin hubungan baik dengan para mitra bisnisnya. Melalui langkah strategis yang sudah terbukti keberhasilannya pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan berkomitmen melanjutkan sekaligus 124

141 meningkatkan program dan kerja sama yang telah dibangun bersama para mitra bisnisnya, antara lain melalui: Pemberian reward kepada debitur dan mitra bisnis; Mempermudah konsumen untuk membayar angsuran dengan memperbanyak Point of Payment; dan Menyelenggarakan paket program yang kreatif guna mengikat dan meningkatkan loyalitas. 7. Penanganan Kredit Bermasalah Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan tidak bisa lepas dari risiko kredit bermasalah. Kredit yang telah melewati 60 hari dari tanggal jatuh tempo dikategorikan sebagai kredit bermasalah dan kolektibilitas piutang dialihkan dari penanganan akun lancar ke remedial. Prosedur yang dilakukan oleh Perseroan dalam menangani kredit bermasalah adalah sebagai berikut : Piutang konsumen yang telah jatuh tempo dan overdue harus segera dimonitor dan ditindaklanjuti dengan cara menghubungi konsumen melalui telepon, melalui surat dan kunjungan petugas Perseroan. Bila telah diusahakan penagihan secara maksimal dan konsumen belum melakukan pembayaran angsuran, maka Perseroan memberi kesempatan kepada konsumen untuk menyerahkan kembali kendaraan kepada Perseroan dan tidak menutup kemungkinan petugas Perseroan menarik kendaraan. Perseroan menyimpan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menyelesaikan kewajibannya dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender. Piutang yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak internal perseroan maka perseroan akan menyerahkan kepada pihak eksternal (professional collector) 8. Penjualan Jaminan atas Piutang yang Dikuasai Kembali Terhadap jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, Perseroan akan membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara membantu menjualkan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali tersebut kepada pihak ketiga. Atas jaminan tersebut akan dilakukan taksasi dan menetapkan harga jual minimum. Sebelum dilakukan penjualan atas jaminan, konsumen diberikan waktu 14 (empat belas) hari kerja untuk melakukan pelunasan atas kewajibannya. Penjualan dilakukan melalui mekanisme lelang secara umum dan terbuka. 9. Sistem Teknologi Informasi Perseroan memiliki Divisi Teknologi Informasi (TI) yang bertanggung jawab memastikan sistem TI Perseroan dapat terintegrasi dengan baik, serta memastikan ketersediaan sistem layanan aplikasi yang secara terus menerus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Divisi TI juga melaksanakan riset serta memberikan rekomendasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik dalam bentuk fitur maupun perangkat tambahan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Selain hal di atas, Divisi TI senantiasa mengembangkan infrastuktur TI yang efisien berbasis teknologi online dan real time serta memastikan kesiapan dalam menghadapi kondisi bencana atau pun kerusakan sistem melalui penerapan Disaster Recovery Centre. Pada tahun 2014, Perseroan melalui Divisi TI telah melakukan pengembangan perangkat lunak dengan beberapa pengembangan aplikasi baik inti maupun pendukung serta pengembangan piranti perangkat keras. Berikut realisasi program dan sasaran kerja TI Radana Finance yang telah diimplementasikan sepanjang periode pelaporan: Pengembangan Infrastruktur dan Piranti Perangkat Lunak 1. Pengembangan Aplikasi Inti Dengan mengusung salah satu core values Perseroan yaitu, Continuous Development, Divisi Teknologi Informasi melakukan pengembangan terus menerus untuk menunjang proses bisnis Perseroan, melalui beberapa penerapan sistem berikut: 125

142 a) Used Car System Pada 2014, Perseroan membuka peluang bisnis baru dengan memulai segmen usaha baru yaitu pembiayaan roda empat bekas. Divisi Teknologi Informasi selaku mitra strategis bisnis Perseroan telah melakukan pengembangan aplikasi inti dengan menambahkan modul Used Car pada aplikasi inti Perseroan. Proses taksasi, scoring system, pengecekan dokumen kolateral, marketing program, asuransi, sampai dengan proses disbursement telah disesuaikan sehingga dapat menunjang pembiayaan roda empat bekas agar mampu bersaing dengan kompetitor. b) Post New Booking System Sebagai bentuk pelayanan lebih kepada konsumen, Perseroan merancang modul baru di aplikasi inti yang berfungsi memberikan penugasan terhadap petugas penagihan dalam melakukan kunjungan ke semua konsumen Perseroan. Mekanisme ini termasuk mengantarkan copy kontrak perjanjian dan melakukan pengkinian data konsumen untuk setiap konsumen baru yang melakukan kontrak pembiayaan dengan Perseroan. 2. Pengembangan Aplikasi Pendukung Pengembangan Aplikasi Pendukung secara terus menerus dilakukan oleh Divisi Teknologi Informasi sebagai pelengkap aplikasi inti dan penunjang proses bisnis Perseroan. Adapun aplikasi pendukung yang telah dikembangkan pada 2014, meliputi: a) Dealer Information System Perseroan memandang dealer sebagai mitra bisnis strategis yang perlu dijaga dan dilayani dengan baik. Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan Divisi Marketing Perseroan mengembangkan suatu aplikasi berbasis web yaitu Radana Dealer Information System (DIS) sebagai salah satu bentuk pelayanan terhadap dealer yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap Perseroan. Dengan aplikasi DIS ini, dealer dapat memantau status aplikasi konsumen yang sedang ditangani oleh Perseroan. Selain itu, melalui aplikasi ini dealer juga dapat langsung mencetak Purchase Order (PO) langsung setelah aplikasi konsumen disetujui oleh Perseroan. Selain itu,dealer juga mendapatkan report mengenai besarnya kontribusi dealer kepada perseroan dalam setiap program-program marketing yang diikuti. b) Mobile Reporting Seiring dengan perkembangan teknologi, kecepatan terhadap pengkinian informasi menjadi hal yang dipandang utama dalam pembuatan keputusan. Oleh karena itu, Divisi Teknologi Informasi mulai mengembangkan aplikasi Mobile Reporting berbasis Android Operating System. Dengan adanya aplikasi ini, setiap pimpinan dapat memperoleh akses secara terkini mengenai hasil penjualan, penagihan, dan informasi lainnya secara berkala sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan secara strategis. Pengembangan Infrastruktur dan Piranti Perangkat Keras 1. Optimasi Infrastruktur Jaringan Dengan berkembangnya teknologi jaringan komunikasi data yang semakin maju mengakibatkan menjamurnya penyedia jasa internet yang tersebar di seluruh Indonesia. Kondisi tersebut mendorong terjadinya persaingan harga sehingga menyebabkan turunnya harga koneksi jaringan tersebut. Menyikapi situasi ini, Divisi Teknologi Informasi mengambil kesempatan untuk menurunkan biaya operasional jaringan antara kantor pusat dengan cabang-cabang yang sebelumnya menggunakan teknologi MPLS (Multiprotocol Label Switching) kemudian beralih ke teknologi nirkabel dan fiber optic melaluipenyedia jasa internet di area lokal cabang yang menawarkan biaya jaringan lebih rendah. Penerapan metode ini mampu mengefisiensikan biaya hingga 20% dengan nilai lebih di peningkatan bandwith sebesar 200%. Efisiensi biaya ini tidak mengurangi fohus Divisi Teknologi Informasi untuk senantiasa menjaga kualitas jaringan, ketersediaan maupun dari sisi keamanannya. 126

143 2. Relokasi Data Center Rebranding HD Finance menjadi Radana Finance, serta berpindahnya kantor pusat ke Gedung BlueGreen menuntut pembangunan Data Center di Gedung BlueGreen yang memenuhi kriteria standar data center Tier-II antara lain multiple power dan cooling distribution path, raised-floor, UPS dan generator serta memiliki multiple koneksi komunikasi data untuk menjamin availabilitas 99.7%. Selain itu, Divisi TI telah mengintegrasikan Data Center di kantor pusat dengan Disaster Recovery Data Center di IDC 3D yang terletak di Duren Tiga untuk menjamin kelangsungan berjalannya aplikasi inti Perseroan sehingga bisnis tetap dapat berjalan dengan baik. D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Sebagai bagian dari komunitas, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan perusahaan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti penggalangan dana bantuan sosial oleh Perseroan maupun karyawan bagi masyarakat yang terkena musibah, pemberian bantuan dana untuk sarana prasarana pendidikan serta pemberian bantuan dana operasional untuk pengembangan olah raga. 1. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Bidang Lingkungan Komitmen Perseroan untuk melestarikan lingkungan terlihat dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan untuk menghemat energi. Perseroan meyakini bahwa dari aksi kecil tersebut dan kebiasaan untuk menerapkannya akan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memperhatikan lingkungan di sekitar daerah operasional dan berupaya menanamkan budaya cinta lingkungan. Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan Perseroan telah menyusun rencana program CSR khususnya di bidang lingkungan, dan mengimplementasikannya pada Berikut realisasi program CSR Lingkungan Perseroan: Budaya Hemat Energi Perseroan melakukan aksi hemat energi dengan cara menghidupkan Air Conditioner mulai pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam. Selain itu, Perseroan juga menghidupkan lampu mulai jam 7 pagi dan mematikannya selama 1 jam pada waktu istirahat. Perseroan percaya dari hal-hal kecil tersebut dan memulai aksi dari kegiatan sehari-hari akan mampu memberikan harapan untuk bumi yang lebih baik. Budaya Cinta Lingkungan Perusahaan berupaya untuk menularkan aksi cinta lingkungan tidak hanya kepada seluruh karyawan namun juga kepada dunia pendidikan anak-anak SD di lingkungan Kantor Pusat Perseroan. Program tersebut dilakukan bersama anak-anak SDN 02 Pagi dan 05 Petang-Rawa Buaya yang berada di daerah sekitar Kantor Pusat Perusahaan, Rawa Buaya, Cengkareng, pada 9 Desember Dalam program tersebut diberikan tempat sampah dengan konsep Reuse & Recycle beserta tanaman untuk penghijauan dan cinta lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, Perseroan juga memberikan sedikit pemahaman terhadap waste management dan bagaimana memberdayakan dan memisahkan sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang kepada anak-anak SD. Hal ini bertujuan menanamkan sejak dini budaya membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan dapat memilah sampah dengan benar. Pemahaman ini sangat penting untuk menciptakan budaya cinta lingkungan di kalangan anak-anak sekolah dasar yang nantinya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Alokasi Dana Kegiatan Tanggung Jawab Perseroan terhadap Lingkungan Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan lingkungan hidup selama tahun 2014 adalah sebesar Rp Biaya tersebut mencakup kegiatan pemberian tempat sampah dengan konsep Reuse 127

144 & Recycle. Sementara kegiatan lain tidak mengeluarkan biaya karena bersifat kegiatan sehari-hari Perseroan. 2. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Bidang Pengembangan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam bidang pengembangan sosial kemasyarakatan, Perseroan melaksanakan program CSR meliputi pemberian donasi, kontribusi di bidang pendidikan serta perayaan acara keagamaan. Kebijakan Komitmen Perseroan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat salah satunya tertera pada misi Perseroan untuk secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia. Selain itu, Perseroan juga secara aktif berperan dalam mensejahterakan masyarakat sekitar melalui berbagai macam program dan kegiatan. Kontribusi Bidang Pendidikan melalui Perpustakaan Keliling untuk Rumah Bimbingan Senen Perseroan meyakini bahwa pendidikan memiliki peran signifikan dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas dan mendukung kemajuan bangsa. Sebagai wujud kepedulian Perseroan akan kemajuan bangsa dari sisi pendidikan khususnya dalam meningkatkan budaya membaca, Perseroan memberikan donasi berupa sumbangan uang dan alat peraga sekolah beserta buku-buku bacaan kepada anak-anak jalanan di bawah jembatan Senen melalui program Perpustakaan Keliling untuk Rumah Bimbingan Senen pada Oktober Anakanak jalanan ini di asuh oleh kelompok Rumah Bimbingan Senen yang menyediakan tempat penampungan untuk menjalankan aktivitas belajar dan mengajar. Dalam acara ini, Perseroan juga memberikan praktik keterampilan sederhana yang dapat diduplikasi dan dijual oleh anakanak jalanan. Ada pun program Perpustakaan Keliling untuk Rumah Bimbingan Senen bertujuan: 1. Anak-anak Indonesia bisa memiliki kesempatan yang lebih baik dengan belajar 2. Anak-anak Indonesia bisa memiliki fasilitas yang lebih baik untuk belajar 3. Anak-anak Indonesia bisa memiliki masa depan yang lebih baik 4. Sebagai bagian dari program CSR Radana Finance Peduli Peserta yang berpartisipasi dalam program ini adalah anak-anak dan pembina yang tergabung dalam Rumah Bimbel Senen. Kegiatan yang berlokasi di Rumah Bimbel Senen ini diadakan pada 21 Juni Dalam program tersebut, beberapa kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberianbuku-buku pelajaran, pemberian materi pelajaran serta pemberian Goody Bag. Dalam kegiatan tersebut, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp meliputi sumbangan donasi untuk pembelian buku-buku pelajaran dan sumbangan pembelian alat-alat peraga serta bahan-bahan ketrampilan yang diajarkan pada saat acara. Buka Puasa Bersama dengan Anak-Anak Yatim Piatu Perseroan mengadakan buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu pada 16 Juli Kegiatan ini merupakan wujud sikap saling menghormati dan menghargai umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di lingkungan kerja Perusahaan. Selain itu, acara seperti ini juga dilakukan untuk memupuk keperdulian untuk berbagi dengan sesama. Dalam acara Buka Puasa tersebut, Perseroan juga memberikan bingkisan yang dibagikan kepada anak-anak Yatim Piatu yang hadir dan memberikan donasi kepada Yayasan pengelola anak-anak Yatim Piatu sebesar Rp Perayaan Paskah bersama dengan anak-anak Panti Asuhan Perseroan mengadakan perayaan paskah bersama dengan seluruh karyawan Tiara Marga Trakinto (TMT) dengan mengunjungi panti asuhan Beriku Hati pada tanggal 15 Mei

145 Kunjungan Panti Sosial Sejalan dengan kebijakan Perseroan mengenai program anti gratifikasi, selama tahun 2014 Perseroan telah mengumpulkan seluruh gratifikasi yang diterima di bulan Desember Untuk itu, Perseroan melakukan kunjungan ke Panti Werdha Wisma Mulia dan memberikan hasil dari gratifikasi tersebut. Alokasi Dana Kegiatan Tanggung Jawab Perseroan terhadap Pengembangan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Secara keseluruhan, dana CSR yang dialokasikan Perseroan dalam bidang pengembangan sosial dan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan / Konsumen Perseroan meyakini bahwa pelanggan merupakan mitra strategis yang memiliki peran signifikan dalam menunjang pertumbuhan dan keberlanjutan Perseroan. Untuk itu, Perseroan senantiasa menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas. Hal tersebut diwujudkan melalui beberapa aktivitas yang dilakukan Perseroan selama tahun Kebijakan Sesuai dengan misi Perseroan untuk senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan, Perseroan mewujudkan tanggung jawab sosialnya terhadap konsumen melalui berbagai macam aktivitas kegiatan di tahun RaBike-Touring Pada tahun 2014, Perseroan menfasilitasi dibentuknya klub sepeda motor oleh karyawan dengan nama RaBike. Dalam aktivitas perdananya, RaBike melakukan touring ke Villa Bumi Raya, Puncak Bogor tanggal Agustus Touring RaBike ditujukan untuk memberikan contoh atas praktik berkendara yang baik (safety riding) di jalan raya kepada para konsumen Perseroan. Touring kembali dilaksanakan pada bulan Nopember 2014 dengan tujuan pantai Carita, Anyer. Literasi Keuangan Sebagai upaya meningkatkan pengenalan atas jasa dan layanan Perseroan pembiayaan kepada masyarakat luas, Perseroan menyelenggarakan kegiatan Literasi Keuangan dibawah koordinasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada Desember 2014 yang bertempat di JCC Kemayoran dengan tema Pasar Keuangan Rakyat. Dalam acara literasi keuangan, booth Perseroan mendapatkan antusiasme yang sangat bagus dari para pengunjung pameran. Perlindungan terhadap Konsumen Guna meningkatkan pelayanan kepada para konsumen, Perseroan menyediakan sarana atau media bagi konsumen atau calon konsumen dalam menyampaikan keluhan, kritik, saran, informasi dan lain sebagainya yang berguna untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Perseroan ke depannya. Untuk itu Perseroan membuat mekanisme atau prosedur dalam pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen. Media yang disediakan Perseroan untuk konsumen agar dapat menyampaikan pengaduan, kritik dan saran melalui hotline, website, , facebook dan twitter. Konsumen melakukan telpon ke Kantor Cabang/pos dan atau datang ke Kantor Cabang/pos Perseroan. Media tersebut juga digunakan Perseroan sebagai sarana untuk memberikan informasi terkini Perseroan kepada konsumen dan pemegang saham, termasuk informasi mengenai produk dan pelayanan Perseroan serta sebagai upaya untuk lebih dekat dengan konsumen Perseroan. 129

146 4. Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan Dalam bidang pengembangan sosial ketenagakerjaan, Perseroan mengimplementasikan beberapa prinsip dan kebijakan berupa pemenuhan kesetaraan gender, program kesejahteraan, pemenuhan hak-hak karyawan dan senantiasa memelihara keamanan dan keselamatan kerja serta pelibatan karyawan dan menjaga kedekatan hubungan Perseroan serta karyawan berupa kegiatan kebersamaan. Kesejahteraan SDM Salah satu tanggung jawab Perseroan atas setiap karyawan adalah tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan karyawan. Perseroan juga berkomitmen penuh untuk mewujudkan kesejahteraan bagi karyawannya sebagai salah satu cara investasi dalam membangun loyalitas. Sebagai realisasinya, Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kompensasi dan benefit berdasarkan beberapa kriteria seperti kompetensi dan prestasi tanpa adanya diskriminasi terkait gender maupun SARA. Pemberian remunerasi yang tepat diyakini mampu memberi dampak pada produktivitas kerja serta mampu memberikan motivasi kerja kepada seluruh karyawan. Oleh karena itu, Perseroan bersedia memberikan program remunerasi yang kompetitif dengan remunerasi pada industri sejenis. Selain dalam bentuk penghargaan, Perseroan juga memberikan tunjangan yang mencakup transportasi, kesehatan, hari raya, nikah dan duka, serta kecelakaan. Selain itu seluruh karyawan Radana Finance juga dilindungi oleh BPJS yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, dan Tunjangan Kematian. Dengan menjamin kesejahteraan karyawannya, Perseroan secara tidak langsung telah menanam dan menumbuhkan semangat loyalitas. Hal ini bisa dilihat melalui tingkat perpindahan karyawan yang menunjukkan peningkatan loyalitas dari tahun ke tahun. Ada pun penentuan tingkat remunerasi dilakukan berdasarkan personal appraisal. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Salah satu pemenuhan tanggung jawab Perseroan terkait ketenagakerjaan adalah penjaminan atas hak seluruh tenaga kerja untuk dapat diperlakukan secara adil dan setara tanpa ada kebijakan intenal yang membedakan hak-hak karyawan berdasarkan suku, agama, ras, golongan maupun terkait dengan gender. Prinsip kesetaraan ini ditegakkan antara lain dengan membuka kesempatan kerja bagi setiap gender secara adil, memberikan hak kepada karyawan yang mengambil cuti melahirkan serta memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri serta memperoleh peningkatan karier. Pelatihan SDM Perseroan meyakini bahwa pengembangan kompetensi SDM memiliki korelasi langsung terhadap pengembangan dan kemajuan Perseroan. Untuk itu, dalam rangka mewujudkan pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan, Perseroan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di seluruh aspek operasional Perseroan secara terencana dan berkesinambungan. Program pelatihan tersebut ditujukan untuk menghasilkan karyawan dengan handal dan kompeten serta memiliki karakter yang kuat dan berintegritas serta mempunyai motivasi yang tinggi untuk menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan Perseroan. Perlindungan Keselamatan Kerja dan Kesehatan SDM Perseroan berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi kesehatan karyawan karena faktor kesehatan sangat menunjang karyawan agar dapat bekerja dengan optimal dan produktif. Untuk itu Perseroan melakukan beberapa aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan karyawan melalui program Penyuluhan Kesehatan dan Artikel Kesehatan. Penyuluhan kesehatan ini telah dilakukan beberapa kali untuk karyawan Kantor Pusat dan Cabang dengan menghadirkan dokter ahli dari RS ternama di Jakarta dan dalam kegiatan tersebut disertai dengan pemeriksaan kesehatan bagi para peserta. Di samping itu, artikel kesehatan secara rutin disampaikan kepada karyawan dengan media sehingga 130

147 dapat dibaca oleh seluruh karyawan baik di Kantor Pusat maupun oleh karyawan yang berada di Kantor Cabang. Perseroan juga senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi karyawan yang membutuhkan rawat inap yaitu dengan melakukan kerja sama menggandeng Rumah Sakit di eluruh wilayah kerja Perseroan sebagai Mitra Perseroan. Hal ini dilakukan agar karyawan maupun keluarga yang menjadi tanggung jawab Perseroan apabila sakit dan membutuhkan rawat inap dapat tertangani dengan cepat dan tepat waktu pada rumah-rumah sakit yang bermitra dengan Perseroan. Selanjutnya, dalam upaya melindungi karyawan dari kecelakaan kerja, Perseroan telah mengikut sertakan seluruh karyawan tetap Perseroan kepada program asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja,. Team Building Seluruh karyawan Perseroan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti team building yang diadakan untuk meningkatkan kerja sama tim namun dikemas dengan acara yang menarik dan fun. Di tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan team building pada tanggal 25 Oktober 2014 di Kebon Raya Bogor. Olah Raga Perseroan senantiasa memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk aktif ikut serta dalam kegiatan olahraga baik yang diselenggarakan oleh Perseroan maupun oleh Grup TMT. Di tahun 2014, Perseroan telah menyediakan sarana olaharaga berupa sewa lapangan indoor untuk olah raga badminton yang dapat digunakan oleh seluruh karyawan. Di samping itu, karyawan berperan aktif dalam Tusra-TMT Basket Competition yang diadakan pada tanggal 21 Oktober-28 Nopember 2014 dan ikut serta dalam kejuaraan Futsal yang diselenggarakan oleh APPI (Asosiasi Perseroan Pembiayaan Indonesia). E. PROSPEK USAHA PERSEROAN Terlepas dari berbagai tantangan secara makro yang akan dihadapi perekonomian domestik seperti tingkat inflasi dan likuiditas bank yang ketat serta tingginya volatilitas pasar keuangan global, kondisi perekonomian nasional pada 2015 diprediksi akan lebih baik dibanding Bank Indonesia dan pemerintah berkomitmen untuk menekan tingkat inflasi meskipun kurs USD terhadap IDR sempat tercatat tinggi hingga mencapai Rp12.440/USD di akhir tahun 2014 (Sumber: Bank Indonesia, Desember 2014). Optimisme tersebut terlihat seiring bergerak naiknya angka-angka indikator PDB dan Neraca Transaksi Berjalan. Di sisi lain, kebijakan harga BBM oleh pemerintah juga memiliki andil besar dalam merespon perubahan kondisi pasar. Dukungan pemerintah terkait ekspansi konsumsi dan investasi sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif termasuk pembangunan infrastruktur diprediksi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2015 menjadi sebesar 5,4-5,8%. Peluang Usaha Pembiayaan Nasional Seiring dengan keluarnya peraturan pemerintah melalui Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 dan Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014, Fee Based Income memberikan banyak ruang gerak bagi industri pembiayaan untuk tumbuh dan mengembangkan usaha. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah tersebut diyakini memberikan banyak hal positif guna mendukung tumbuhnya industri dan keteraturan bisnis pembiayaan di Indonesia. Di sisi lain, terbentuknya pemerintahan baru di Indonesia memberikan optimisme bagi banyak kalangan. Kondisi perekonomian Indonesia diprediksi akan semakin membaik sebagai dampak dari rencana pembangunan yang ditargetkan pemerintah melalui salah satunya mengalihkan subsidi BBM kepada pembangunan secara masif serta dukungan bagi pembangunan di sektor ekonomi. Peluang Usaha Industri Motor Usaha industri motor berpeluang untuk tumbuh secara pesat seiring dengan pertumbuhan permintaan akan kendaraan bermotor sebagai dampak dari meningkatnya jumlah masyarakat 131

148 kalangan menengah. Selain itu, masih belum optimalnya pembangunan infrastruktur serta pengadaan transportasi masal di Indonesia turut melatarbelakangi tumbuhnya minat pada kepemilikan sepeda motor. Hal tersebut tergambar dari angka Compound Annual Growth rate (CAGR) yang tercatat sebesar 5,3% per tahun selama 5 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa industri motor memiliki potensi besar untuk tumbuh dari tahun ke tahun. (dalam ribuan unit) Penjualan Motor Baru Sumber: AISI dan Perseroan, 2015 Peluang Usaha Industri Mobil Di Indonesia, terjadi peningkatan yang konstan terhadap antusiasme pasar kendaraan roda empat selama 5 tahun terakhir. Hal tersebut tergambar melalui angka CAGR sebesar 22% per tahun selama 5 tahun terakhir meski pertumbuhan penjualan unit mobil melambat di Namun dalam jangka panjang, perkembangan pasar mobil di Indonesia diprediksi berjalan baik sehingga memberikan optimisme bagi pertumbuhan usaha Perseroan. Perseroan melihat bahwa potensi pembiayaan kendaraan bermotor roda empat dapat memberikan keuntungan bagi Perseroan. Segmen usaha ini memiliki potensi untuk meraih margin keuntungan lebih tinggi dari nilai tiket size dan rate yang lebih besar, namun dengan biaya operasional yang lebih rendah. (dalam ribuan unit) Grafik Pertumbuhan Penjualan Mobil di Indonesia Sumber: AISI dan Perseroan, 2015 F. PERSAINGAN USAHA Meningkatnya jumlah perusahaan pembiayaan baru membuat persaingan dalam industri pembiayaan semakin ketat. 132

149 Sepanjang tahun 2014, perusahaan pembiayaan telah dihadapkan dengan berbagai tantangan, dimulai dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,75% (Sumber: Bank Indonesia, Desember 2014) serta pertumbuhan industri sepeda motor yang hanya tumbuh 1,77% (Sumber: AISI, 2015). Selama kuartal I tahun 2015, perusahaan pembiayaan juga dihadapkan dengan penurunan industri otomotif lebih dari 15% (Sumber: AISI, 2015). Akan tetapi, meski persaingan semakin ketat, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membekali para perusahaan pembiayaan dengan perizinan perluasan usaha di tahun Sehingga dengan semakin luasnya gerak perusahaan pembiayaan, maka meningkatnya jumlah perusahaan pembiayaan tidak akan menimbulkan masalah berarti. Saat ini posisi Perseroan di persaingan industri pembiayaan cukup kuat dengan memiliki mitra usaha yang cukup loyal dan program-program yang kompetitif. dimana total aset Perseroan pada akhir tahun 2014 meningkat sebesar 36,69% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp juta. Berdasarkan data Ikhtisar Data Keuangan Perusahaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 27 Januari 2015, total aset perusahaan pembiayaan pada akhir tahun 2014 mencapai Rp juta, sehingga total aset Perseroan masih relatif kecil yaitu 0,61% dari total aset perusahaan pembiayaan di Indonesia dan masih memiliki ruang untuk tumbuh yang cukup besar. Dalam upaya mengembangkan bidang usaha dan menghadapi persaingan usaha, Perseroan akan senantiasa menjalani strategi usaha sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada sub bab Strategi Usaha Perseroan. G. PENGHARGAAN Berikut merupakan keterangan mengenai penghargaan yang berhasil diperoleh Perseroan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir: No Lembaga/Institusi Penghargaan Tahun 1 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan 2014 Sangat Bagus 2 Qlikview Independent Implementation Award sebagai perusahaan 2013 pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Business Intelligent Qlikview 3 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan 2012 Sangat Bagus 4 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan 2011 Sangat Bagus 5 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

150 IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember ASET KAS DAN BANK Pihak ketiga PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Penyisihan kerugian penurunan nilai putang pembiayaan konsumen (20.966) (16.008) (14.838) (14.951) (7.128) Piutang pembiayaan konsumen - neto PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi Total piutang lain-lain PIUTANG DERIVATIF Pihak ketiga BIAYA DIBAYAR DI MUKA ASET PAJAK TANGGUHAN - neto ASET TETAP Harga perolehan Akumulasi penyusutan (44.832) (31.030) (20.417) (13.025) (9.420) Nilai buku neto ASET LAIN-LAIN TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS PINJAMAN - pihak ketiga UTANG PENYALUR KENDARAAN - pihak ketiga UTANG PREMI ASURANSI - neto BEBAN AKRUAL UTANG IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PENDEK UTANG PAJAK UTANG LAIN-LAIN 134

151 (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember Pihak ketiga Pihak berelasi Total utang lain-lain WESEL BAYA JANGKA MENEGAH - neto UTANG PEMEGANG SAHAM ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham (nilai penuh) Modal dasar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Bunga bank Pendapatan lain-lain TOTAL PENDAPATAN BEBAN Bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Iklan dan promosi Beban lain-lain TOTAL BEBAN LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN - neto (2.655) (1.393) (2.539) (2.820) (4.343) LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF (543) TOTAL LABA KOMPREHENSIF LABA PER SAHAM DASAR

152 Rasio Keuangan Penting (dalam persentase; kecuali dinyatakan lain) URAIAN 31 Desember Pertumbuhan Total pendapatan 30,46-5,71 31,40 25,67 46,51 Total beban 24,38-6,39 37,81 24,14 49,88 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan badan 121,66 5,69-26,47 41,39 18,94 Laba tahun berjalan 124,18 14,28-28,68 67,86 12,97 Total aset 36,69 17,69 27,98 62,37 24,71 Total liabilitas 40,58 19,79 33,20 58,55 28,22 Total ekuitas 13,92 6,72 6,25 80,45 10,40 Profitabilitas Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total pendapatan 10,63 6,25 5,58 9,97 8,86 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap pendapatan 9,94 5,78 4,77 8,79 6,58 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total ekuitas 13,25 6,81 6,88 9,94 12,68 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total ekuitas 12,40 6,30 5,88 8,76 9,42 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total aset 1,61 0,99 1,11 1,92 2,21 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total aset 1,51 0,92 0,95 1,70 1,64 Solvabilitas Total aset terhadap total liabilitas (x) 1,14 1,17 1,19 1,24 1,21 Gearing ratio (x) 5,63 5,69 5,03 4,01 4,54 Total liabilitas terhadap total ekuitas (x) 7,23 5,86 5,22 4,16 4,74 Total liabilitas terhadap total aset/debt ratio (x) 0,88 0,85 0,84 0,81 0,83 Financing asset ratio (x) 0,91 0,95 0,94 0,94 0,97 Rasio net worth terhadap modal disetor 201,59 176,95 165,80 156,05 123,31 136

153 X. EKUITAS Tabel di bawah ini menyajikan posisi ekuitas keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 yang tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham (nilai penuh) Modal dasar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Total Ekuitas Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK melalui surat No. 001/CEO-RBF RI/Eks/V/2015 pada tanggal 20 Mei 2015 dalam rangka PUT I dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB mempunyai (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I adalah sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan perundangan yang berlaku. Adapun posisi proforma ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT I adalah sebagai berikut: URAIAN Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor - neto Kerugian kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas Telah ditentukan penggunaannya Saldo laba (dalam jutaan Rupiah) Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 31 Desember (543) Perubahan Ekuitas setelah tanggal 31 Desember 2014 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut: PUT I sebanyakbanyaknya Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp *)

154 URAIAN Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor - neto Kerugian kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas Telah ditentukan penggunaannya Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham Proforma Ekuitas per tanggal 31 Desember 2014 setelah PUT I (543) *) Setelah dikurangi biaya emisi Tidak ada perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan terakhir Perseroan. 138

155 XI. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 139

156 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan 140

157 141

158 142

159 143

160 144

161 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Notes December 31, 2013 ASET ASSETS KAS DAN SETARA KAS - 2b,2i,4, CASH AND CASH EQUIVALENTS - pihak ketiga third parties PIUTANG PEMBIAYAAN 2d,2i,3, CONSUMER FINANCING KONSUMEN - pihak ketiga 5,11,14 RECEIVABLES - third parties Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses on nilai piutang pembiayaan consumer financing konsumen ( ) ( ) receivables Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing receivables - neto net PIUTANG LAIN-LAIN OTHER RECEIVABLES - pihak ketiga g,2i,6,27b third parties - - pihak berelasi c,2i,6,26a a related party - Total piutang lain-lain Total other receivables PIUTANG DERIVATIF - DERIVATIVE RECEIVABLES - pihak ketiga i, a third party BEBAN DIBAYAR DI MUKA e,2f,8, PREPAID EXPENSES ASET PAJAK TANGGUHAN - neto o,3,16e DEFERRED TAX ASSETS - net ASET TETAP FIXED ASSETS Harga perolehan Cost Akumulasi penyusutan ( ) ( ) Accumulated depreciation 2e,2h,2j,3,9, Nilai buku neto ,21,24,35, Net book value ASET LAIN-LAIN i, OTHER ASSETS TOTAL ASET TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as whole

162 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Notes December 31, 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES 2b,2d,2i,4, PINJAMAN - pihak ketiga ,11,27a, BORROWINGS - third parties UTANG PENYALUR KENDARAAN - DEALERS PAYABLE - pihak ketiga i,27b third parties UTANG PREMI ASURANSI - INSURANCE PREMIUM pihak ketiga i,27c PAYABLES - third parties 2c,2i,12,13, BEBAN AKRUAL ,15,26d ACCRUED EXPENSES UTANG IMBALAN KERJA SHORT-TERM EMPLOYEE KARYAWAN JANGKA PENDEK i,2l, BENEFITS LIABILITY UTANG PAJAK o,3,16a TAXES PAYABLE UTANG LAIN-LAIN OTHER PAYABLES - pihak ketiga e,2i, third parties - 2c,2i,9,12, 13,22,26b, - pihak berelasi d,26e,26f a related party - Total utang lain-lain Total other payables WESEL BAYAR JANGKA 1c,2i,2k,5, MENENGAH - neto ,14,22, MEDIUM-TERM NOTES - net 2c,2i,12,15,22, UTANG PEMEGANG SAHAM c,26d,26f SHAREHOLDERS LOAN ESTIMASI LIABILITAS ESTIMATED LONG-TERM IMBALAN KERJA KARYAWAN EMPLOYEE BENEFITS JANGKA PANJANG l,3,23, LIABILITY TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp100 Rp100 per saham par value (full amount) (jumlah penuh) per share Modal dasar - Authorized saham 4,320,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid saham b, ,540,000,000 shares Tambahan modal disetor - neto b,2k Additional paid-in capital - net Kerugian kumulatif atas instrumen Cumulative losses on derivative derivatif untuk lindung instruments for cash nilai arus kas - neto ( ) 2i,7 - flow hedges - net Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya Appropriated Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated TOTAL EKUITAS TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS EQUITY Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as whole

163 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013 PENDAPATAN INCOME Pembiayaan konsumen d,2m, Consumer financing Bunga bank m, Interest income Pendapatan lain-lain m,9, Other income TOTAL PENDAPATAN TOTAL INCOME BEBAN EXPENSES 2c,2m,13, Bunga dan keuangan ( ) 14,15,22,26f ( ) Interest and financing charges Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on piutang pembiayaan konsumen ( ) 2d,2m,5 ( ) consumer financing receivables Gaji dan tunjangan ( ) 2m,23,29 ( ) Salaries and benefits 2c,2m,9, Umum dan administrasi ( ) 24,26e ( ) General and administrative Iklan dan promosi ( ) 2m ( ) Advertising and promotion Beban lain-lain ( ) 2m,25 ( ) Other expenses TOTAL BEBAN ( ) ( ) TOTAL EXPENSES LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME PENGHASILAN TAX EXPENSE BEBAN PAJAK INCOME TAX PENGHASILAN - neto ( ) 2o,16b,16d ( ) EXPENSE - net LABA TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSS Lindung nilai arus kas ( ) 2i,7 - Cash flow hedging Pajak terkait dengan rugi Tax relating to other komprehensif lain comprehensive loss RUGI KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE LOSS - NETO ( ) - NET TOTAL LABA TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF INCOME LABA PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE (jumlah penuh) 25 2q 11 (full amount) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as whole

164 The original financial (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT RADANA B (FORMERLY STATEMENTS For t Decembe (Expressed unless Kerugian kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai Modal arus kas - neto/ Saldo laba/ ditempatkan Tambahan Cumulative Retained earnings dan disetor modal losses on penuh/ disetor - neto/ derivative Telah Belum Issued and Additional instruments ditentukan ditentukan Catatan/ fully paid paid-in for cash flow penggunaannya/ penggunaannya/ Notes capital capital - net hedges - net Appropriated Unappropriated Saldo tanggal 31 Desember Telah ditentukan penggunaannya ( ) Total laba tahun berjalan tahun Saldo tanggal 31 Desember Telah ditentukan penggunaannya ( ) Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - neto 2i,7 - - ( ) - - Total laba tahun berjalan tahun Saldo tanggal 31 Desember ( ) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the fin financial sta 4 148

165 statements included herein are in Indonesian language. HASKARA FINANCEPT Tbk RADANA BHASKARA FINANCE Tbk PT HD FINANCE Tbk) (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) OF CHANGES IN EQUITY LAPORAN ARUS KAS he Years EndedUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal r 31, 2014 and Desember 2014 dan 2013 in thousands of Rupiah, (Disajikan dalam ribuan Rupiah, otherwise stated) kecuali dinyatakan lain) The original financial statements included herein are in Indonesian language. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013 Total ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING ekuitas/ OPERASI: ACTIVITIES: Total Penerimaan kas dari: Cash received from: equity Pembiayaan konsumen Consumer financing Pembiayaan bersama Joint financing without Balance recourse as of December 31, without recourse Bunga bank Interest income -Lain-lain Appropriated retained earnings Others Total Total income for the year Total Pengeluaran Balance kas as untuk: of December 31, 2013 Cash disbursements for: Pembayaran kepada penyalur - kendaraan Appropriated retained earnings ( ) ( ) Payments to dealers Beban bunga dan keuangan ( ) ( ) Interest and financing charges Pembayaran Effective pembiayaan portion of cash flows Payments of joint financing ( ) bersama without recourse hedges - net ( ) ( ) without recourse Premi asuransi ( ) ( ) Insurance premium Total income for the year 2014 Beban gaji dan tunjangan ( ) ( ) Salaries and benefits expenses Beban Balance umum dan as of December 31, 2014 General and administrative administrasi ( ) ( ) expenses Beban pajak penghasilan ( ) ( ) Income tax expense Beban iklan dan Advertising and promotion promosi ( ) ( ) expenses Lain-lain ( ) ( ) Others Total ( ) ( ) Total Kas neto digunakan Net cash used in operating untuk aktivitas operasi ( ) ( ) activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING ancial statements INVESTASI: form an integral part of these tements taken as Penerimaan whole. dari transaksi jual dan ACTIVITIES: Proceeds from sale and sewa balik ,13 - lease-back transaction Penjualan aset tetap Sale of fixed assets Pembelian aset tetap ( ) 9,35 ( ) Purchase of fixed assets Kas neto digunakan Net cash used in investing untuk aktivitas investasi ( ) ( ) activities Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as whole

166 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ 2014 Notes 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN: ACTIVITIES: Penerimaan pinjaman bank Proceeds from bank loans Penerimaan pembiayaan bersama Proceeds from joint financing with recourse with recourse Penerimaan dari penerbitan Cash receipt from issuance of Wesel Bayar Jangka Menengah Medium-Term Notes Penerimaan pinjaman pemegang Proceeds of shareholder s saham loan Penerimaan pinjaman dari pihak Proceeds of loans from berelasi a related party Pembayaran pinjaman bank ( ) ( ) Payments of bank loans Pembayaran pembiayaan bersama Payments of joint financing with recourse ( ) ( ) with recourse Pembayaran pinjaman dari pihak Payments of loans from berelasi ( ) - a related party Pembayaran biaya penerbitan Payments of Medium-Term Notes Wesel Bayar Jangka Menengah ( ) ( ) on issuance costs Pembayaran utang sewa pembiayaan ( ) ( ) Payments of finance lease payables Pembayaran utang pihak ketiga ( ) ( ) Payments of third parties payables Kas neto diperoleh Net cash provided by dari aktivitas pendanaan financing activities KENAIKAN NETO KAS NET INCREASE IN CASH DAN SETARA KAS AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN ( ) 4 ( ) AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN ( ) AT END OF YEAR KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN AT END OF YEAR TERDIRI DARI: CONSISTS OF: Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Cerukan/rekening koran - 4,11 ( ) Bank overdrafts Neto ( ) Net Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as whole

167 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Company s Establishment PT Radana Bhaskara Finance Tbk ( Perusahaan ) didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation pada tanggal 20 September 1972 berdasarkan Akta Notaris Fred Alexander Tumbuan No. 41. Anggaran Dasar Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 20 November 1972 dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/244/25 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 23 Januari 1973 Tambahan No. 7. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., No. 136 tanggal 21 Mei 2014 antara lain mengenai persetujuan pemegang saham atas perubahan nama Perusahaan dari PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. AHU AH Tahun 2014 tanggal 9 Juni Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 187/KMK.06/2001 yang terakhir diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM tanggal 19 Juni Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Pada tahun 2012, Perusahaan menambah ruang lingkup kegiatannya dengan pembiayaan konsumen berbasis Syariah, berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 142 tanggal 10 Agustus 2012 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. AHU-5025.AH Tahun 2012 tanggal 26 September Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Lingkar Luar Barat Kav. 88, Jakarta Barat. Perusahaan mempunyai 42 (empat puluh dua) kantor cabang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 (tiga puluh satu) kantor cabang pada tanggal 31 Desember 2013, yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan. PT Radana Bhaskara Finance Tbk (the Company ) was incorporated under the name of PT Indonesia Lease Corporation on September 20, 1972 based on the Notarial Deed No. 41 of Fred Alexander Tumbuan. The Company s Articles of Association was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia on November 20, 1972 based on its Decision Letter No. Y.A.5/244/25 and published in Supplement No. 7 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 56 dated January 23, The Articles of Association has been amended several times, the latest by Notarial Deed dated May 21, 2014 of Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., No. 136 concerning the approval of the shareholders regarding the change of name from PT HD Finance Tbk to PT Radana Bhaskara Finance Tbk. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights in its letter No. AHU AH Tahun 2014 dated June 9, The Company obtained its licence to operate as a finance company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 187/KMK.06/2001 and the latest has been amended by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. KEP-012/KM dated June 19, Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. In 2012, the Company add its scope of activities with consumer financing based on Sharia, based on Notarial Deed dated August 10, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 142 which has been approved by the Minister of Law and Human Rights in its letter No. AHU-5025.AH Tahun 2012 dated September 26, The Company s head office is located at Jalan Lingkar Luar Barat Kav. 88, West Jakarta. The Company has 42 (fourty two) branch offices as of December 31, 2014 and 31 (thirty one) branch offices as of December 31, 2013, located in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek), West Java, Central Java, East Java, North Sumatera, Riau, South Sumatera

168 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company s Establishment (continued) Entitas induk terakhir dari Perusahaan adalah PT Tiara Marga Trakindo pada tanggal 31 Desember 2014 dan The ultimate parent company of the Company is PT Tiara Marga Trakindo as of December 31, 2014 and b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Initial Public Offering of the Company s Shares Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM- LK) No. S-4606/BL/2011 tanggal 27 April 2011, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 10 Mei 2011, Perusahaan mencatatkan (jumlah penuh) lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (jumlah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah (jumlah penuh) saham dengan nilai nominal Rp100 (jumlah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana Rp200 (jumlah penuh) per saham. Perusahaan mencatat tambahan modal disetor - neto sejumlah Rp dari hasil penawaran umum perdana saham. c. Penawaran Umum Terbatas Efek Utang Perusahaan Pada tanggal 17 September 2014 dan 7 Oktober 2014, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A) dengan nilai nominal sebesar USD dan Seri B (MTN Seri B) dengan nilai nominal sebesar USD , dan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. MTN Seri A akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 6 April MTN Seri A dan Seri B dikenakan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun. Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah HD Finance I Tahun 2012 ( MTN I ) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp dan menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai arranger. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2015 dengan suku bunga tetap sebesar 10% per tahun. Based on the Letter No. S-4606/BL/2011 dated April 27, 2011 of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), the Company s Registration Statement on its Initial Public Offering of shares was declared effective. On May 10, 2011, the Company listed 1,540,000,000 (full amount) shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 (full amount) per share on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The Company made an Initial Public Offering of its 460,000,000 (full amount) shares with a par value of Rp100 (full amount) per share through the Indonesia Stock Exchange with initial price offering of Rp200 (full amount) per share. The Company recorded additional paid-in capital - net amounting to Rp40,082,859 from proceeds of the initial public offering. c. Limited Public Offering of the Company s Debt Securities On September 17, 2014 and October 7, 2014, the Company issued Radana Finance Medium- Term Notes Series A Year 2014 (MTN Series A) with nominal value of USD1,400,000 and Series B (MTN Series B) with nominal value of USD8,500,000, and appointed PT Mandiri Sekuritas as arranger. MTN Series A will mature on March 17, 2016 and MTN Series B will mature on April 6, MTN Series A and Series B bear fixed interest rate of 5% per annum. On October 31, 2012, the Company issued HD Finance Medium-Term Notes I Year 2012 ( MTN I ) with a total nominal value of Rp100,000,000 and appointed PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas as arranger. MTN I will mature on October 31, 2015 and bear a fixed interest rate of 10% per annum

169 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Komite Audit dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Board, Audit Committee and Employees Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: The members of the Company s Boards of Commissioners and Directors, Sharia Supervisory Board and Audit Committee as of December 31, 2014 are as follows: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Saidinur President Commissioner Komisaris Kurniadi Cahyono Commissioner Komisaris Independen Robert Tampubolon Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama dan Independen Evy Indahwaty President and Independent Director Direktur Andoko Director Direktur Henli Director Direktur Yudi Gustiawan Director Direktur Dody Rachmat Director Dewan Pengawas Sharia Supervisory Syariah Board Ketua H. Ikhwan Abidin, MA Chairman Anggota Muhammad Maksum Member Anggota Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.l. Member Komite Audit Audit Committee Ketua Robert Tampubolon Chairman Anggota Maruli Tua Tampubolon Member Anggota Hotland Hutajulu Member Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: The members of the Company s Boards of Commissioners and Directors, Sharia Supervisory Board and Audit Committee as of December 31, 2013 are as follows: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Saidinur * President Commissioner Komisaris Kurniadi Cahyono Commissioner Komisaris Independen Robert Tampubolon Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama dan Independen Evy Indahwaty ** President and Independent Director Direktur Andoko Director Direktur Henli Director Direktur Yudi Gustiawan Director Dewan Pengawas Sharia Supervisory Syariah Board Ketua H. Ikhwan Abidin, MA Chairman Anggota Muhammad Maksum Member Anggota Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.l. Member Komite Audit Audit Committee Ketua Robert Tampubolon Chairman Anggota Maruli Tua Tampubolon Member Anggota Hotland Hutajulu Member * Berlaku efektif pada tanggal 19 Juli * Effective on July 19, ** Berlaku efektif pada tanggal 14 Agustus ** Effective on August 14,

170 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Personil manajemen kunci Perusahaan meliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Total kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: d. Boards of Commissioners and Directors, Sharia Supervisory Board, Audit Committee and Employees (continued) Key management personnel of the Company are the Boards of Commisioners and Directors. Total compensation received by the members of the Company s Boards of Commissioners and Directors are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Dewan Komisaris Board of Commissioners Imbalan kerja jangka pendek Short-term benefits Dewan Direksi Board of Directors Imbalan kerja jangka pendek Short-term benefits and dan imbalan lainnya other benefits Total Total Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham untuk personil manajemen kunci. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai masing-masing dan karyawan (tidak diaudit). There are no compensation of postemployment benefits, other long-term benefits, termination benefits and share-based payment for key management personnel. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has 2,561 and 2,120 employees, respectively (unaudited). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial Statements Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP. 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards, the Indonesian Institute of Accountants and the Regulation No. VIII.G.7 regarding Emiten or Public Company s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP. 347/BL/2012 dated June 25, 2012 issued by BAPEPAM-LK, which function has been transferred to Financial Service Authority (OJK) starting on January 1,

171 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Standar akuntansi yang berlaku efektif per 1 Januari 2014 adalah PSAK No. 102 (Revisi 2013), Akuntasi Murabahah dan ISAK No. 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC No. 19. Standar akuntansi ini tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual yang menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari - 31 Desember. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of Preparation of the Financial Statements (continued) Accounting standards which were effective January 1, 2014 were PSAK No. 102 (Revised 2013), Murabahah Accounting and ISAK No. 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC No. 19. These accounting standards did not have significant effect to the Company s financial statements. The accounting policies and methods adopted in the preparation of the financial statements are consistent with the adopted accounting policies in the preparation of the financial statements for years ended December 31, 2014 and The financial statements, except for the statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis which is prepared using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements. The statement of cash flows presents information of cash receipts and payments of cash on hand and cash in banks classified into operating, investing and financing activities, presented using the direct method. The financial reporting period of the Company is January 1 - December 31. The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is also the functional currency. b. Kas dan Setara Kas b. Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, sepanjang deposito berjangka tersebut tidak digunakan sebagai jaminan untuk utang dan pinjaman lain, serta tidak dibatasi penggunaannya. Cerukan/rekening koran merupakan bagian dari pinjaman bank pada liabilitas. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity period of 3 (three) months or less since the date of placement, as long as these time deposits are not pledged as collateral for loans and other borrowings, and not restricted for use. Bank overdrafts represent a part of borrowings in liabilities

172 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Kas dan Setara Kas (lanjutan) b. Cash and Cash Equivalents (continued) Untuk tujuan laporan arus kas Perusahaan, kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, terdiri dari kas dan setara kas yang tidak digunakan sebagai jaminan untuk utang dan pinjaman lain serta tidak dibatasi penggunaannya, serta cerukan/rekening koran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen kas Perusahaan. For the purpose of the Company s cash flows statement, cash and cash equivalents as of December 31, 2014 and 2013, consist of cash and cash equivalents which are not pledged as collateral for loans and other borrowings and are not restricted for use, and bank overdrafts considered as an integral part of the Company s cash management. c. Transaksi dengan Pihak Berelasi c. Transactions with Related Parties Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: (a) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; (b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; (c) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan sebagai ventura; (d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk; (e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); (f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau (g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. The Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the financial statements. A party is considered to be related to the Company if: (a) (b) directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with, the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company; the party is an associate of the Company; (c) the party is a joint venture in which the Company is a venture; (d) the party is a member of the key management personnel of the Company or its parent; (e) the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); (f) (g) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company

173 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) c. Transactions with Related Parties (continued) Transaksi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi Transaksi dengan pihak berelasi ini menyangkut transaksi berkaitan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan yaitu piutang lain-lain, utang lain-lain, beban akrual, utang pemegang saham, beban umum dan administrasi dan beban bunga dan keuangan. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. The transactions are made based on terms agreed by the parties, such terms may not be the same as those of the transaction between unrelated parties. The extent of transactions with related parties relate to some accounts in the financial statements, including other receivables, other payables, accrued expenses, shareholders loan, general and administrative expenses and interest and financing charges. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements herein. d. Pembiayaan Konsumen d. Consumer Financing Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen, dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui telah memperhitungkan beban tangguhan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan perolehan pembiayaan konsumen (beban insentif yang dibayarkan kepada penyalur kendaraan, beban subsidi yang diberikan kepada pelanggan dan beban asuransi yang ditanggung oleh Perusahaan) dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Untuk kebijakan Perusahaan mengenai penyisihan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2i. Consumer financing receivables are stated at the aggregate installment payments to be received from consumers, net of unearned consumer financing income and provision for impairment losses of consumer financing receivables. Unearned consumer financing income has been considered with the deferred acquisition costs which is related to the consumer financing (incentive paid to the dealer, customer subsidy and insurance expense which are paid by the Company) and recognized as the consumer financing income for the contract period based on the effective interest rate from the consumer financing receivables. Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the statement of comprehensive income. For the Company s policy on provision for impairment losses, was disclosed in Note 2i

174 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Pembiayaan Konsumen (lanjutan) d. Consumer Financing (continued) Untuk pembiayaan bersama, pengambilalihan piutang dan kerjasama penerusan pinjaman konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai utang di laporan posisi keuangan (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara neto di laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan tidak mengakui pendapatan pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah lewat jatuh tempo lebih dari 4 (empat) bulan. Pendapatan bunga yang telah diakui selama 4 (empat) bulan tetapi belum tertagih, dibatalkan pengakuannya. Pendapatan tersebut akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut telah jatuh tempo lebih dari 210 hari dan berdasarkan kasus per kasus. Penerimaan kembali atas piutang yang telah dihapuskan dicatat sebagai pendapatan lainlain. Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen adalah piutang pembiayaan murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen. Pada saat akad murabahah ditandatangani, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin). Keuntungan murabahah diakui selama periode akad. For joint financing, the acquisition of receivables and the joint financing agreement with recourse, the consumer financing receivables represent all installments from customers where facilities financed by the providers are recorded as a liability in the statement of financial position (gross approach). The interest which is charged to consumers are presented as part of consumer financing income, while the interest charged by provider is recorded as a part of interest and financing charges. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse is presented on a net basis in the statement of comprehensive income. The Company does not recognize consumer financing income contract on receivables that are overdue for more than 4 (four) months. The interest income previously recognized during the 4 (four) months but not yet collected is reversed against interest income. Such income is recognized only when the overdue receivable is collected. Receivables are written-off when they are overdue for more than 210 days and based on review of individual case basis. The recoveries of written-off receivables are recorded as other income. Included in consumer financing receivables are murabahah financing receivables. Murabahah is goods sell-buy contract with a selling price amounting to acquisition cost plus agreed margin and the Company must disclose the acquisition cost to consumer. When the murabahah contract is signed, murabahah financing receivables are recognized at acquisition cost plus agreed margin. Murabahah margin is recognized over the period of the contract

175 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Pembiayaan Konsumen (lanjutan) d. Consumer Financing (continued) Secara substansi, akad murabahah merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan margin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang disebutkan pada kebijakan pembiayaan konsumen. Substantially, murabahah contract is a financing, therefore margin recognition is based on standards which regulate financing, as mentioned in consumer financing policy. e. Sewa e. Lease Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa, Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Perusahaan sebagai lessee i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan utang sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa. According to PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases, the Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. The Company as a lessee i) Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statement of comprehensive income. Leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the useful lives of the assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term. ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. ii) Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term. 159

176 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Sewa (lanjutan) e. Lease (continued) Perusahaan sebagai lessor i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan dengan menggunakan suku bunga efektif. The Company as a lessor i) Under a finance lease, the Company recognizes assets held under a finance lease in its statement of financial position and presents them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company s net investment as a lessor in the finance lease using effective interest rates. ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Beban langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa. ii) Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its statement of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term. f. Beban Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses Beban dibayar di muka yang terutama terdiri dari sewa dan asuransi dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing beban yang bersangkutan. Prepaid expenses mainly consisting of prepaid rental and insurance are charged to operations over the periods benefited. g. Jaminan Kendaraan yang Dikuasai Kembali g. Collateral Vehicles Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat atau nilai realisasi neto. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto dicatat sebagai penyisihan penurunan nilai atas jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif. Collateral vehicles are stated at the lower of carrying value or net realizable value. The difference between the carrying value and the net realizable value is recorded as provision for impairment losses of collateral vehicles and is charged to the statement of comprehensive income. 160

177 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Jaminan Kendaraan yang Dikuasai Kembali (lanjutan) Pelanggan memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual ataupun melakukan tindakan Iainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih antara hasil penjualan dengan piutang neto merupakan hak pelanggan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tergantung dari jumlah yang diterima dari pelanggan. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Collateral Vehicles (continued) In case of default, customers give the right to the Company to sell the vehicles or take any other actions to settle the outstanding receivables. Differences between the proceeds from the sales of vehicles and the outstanding receivables are refunded to the customer or charged to the statement of comprehensive income depending on the amount of the proceeds. h. Aset Tetap h. Fixed Assets Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap dan ISAK No. 25, Hak atas Tanah. Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar harga perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan beban-beban tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: The Company adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), Fixed Assets and ISAK No. 25, Land Rights. All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any costs directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for them to be capable of operating in the manner intended by management. Subsequent to initial recognition, fixed assets, except land, are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation of fixed assets starts when they are available for intended use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana 20 Building and improvements Pengembangan bangunan yang disewa 4 Leasehold improvements Kendaraan 4-8 Vehicles Peralatan kantor 4-8 Office equipment Nilai tercatat aset tetap direviu atas penurunan jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terpulihkan. The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable

178 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap direviu, dan jika diperlukan, disesuaikan secara prospektif. Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. ISAK No. 25 menetapkan bahwa beban pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi. Sementara beban pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hak hukum dan umur ekonomis tanah. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi harga perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan. An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized. The fixed assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, and if appropriate, at each financial year end. Land rights is stated at cost and not depreciated. ISAK No. 25 prescribes that the legal costs of land rights when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the Fixed Assets account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights are recognized as part of Other Non-current Assets account in the statements of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life. Construction in-progress is stated at cost and presented as part of the fixed assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use. Repairs and maintenance expenses are taken to the statement of comprehensive income when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is capitalized in the carrying amount of the related fixed asset if recognition criteria are satisfied

179 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued) Transaksi sewa pembiayaan digolongkan sebagai bagian sewa pembiayaan yang dikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2e. Aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasi disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa. Finance lease transactions are accounted for under the finance lease method if all criteria required in PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases as explained in Note 2e are met. Assets under finance lease are presented in the statement of financial position as part of fixed assets at fair value of finance lease assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term. i. Instrumen Keuangan i. Financial Instruments Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, serta PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. The Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation, and PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement, and PSAK No. 60, Financial Instruments: Disclosures. i. Aset Keuangan i. Financial Assets PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revised 2010), contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments

180 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued) PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan itemitem non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategorikategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masingmasing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Perusahaan selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko tersebut. Pengakuan dan Pengukuran Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian ketika mencatat transaksi aset keuangan. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen - neto, piutang lain-lain dan aset lain-lain - jaminan sewa diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan juga memiliki piutang derivatif yang diakui sebagai lindung nilai yang efektif (Catatan 2i.v). PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships. PSAK No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks. Recognition and Measurement Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale (AFS) financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of its financial assets at each financial year end. The Company uses settlement date accounting when recording financial assets transactions. The Company s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables - net, other receivables and other assets - rent deposits which are classified as loans and receivables. The Company also has derivative receivables that are accounted for as effective hedge (Note 2i.v)

181 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal seluruh instrumen keuangan diukur pada nilai wajar. Kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai melalui laba atau rugi, pengukuran awal dari aset keuangan termasuk biaya transaksi. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Setiap penurunan nilai, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Recognition and Measurement (continued) Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. All financial instruments are initially recognized at fair value. Except for financial assets at fair value through profit or loss, the initial measurement of financial assets includes transaction costs. After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Impairment of Financial Assets The Company assesses at the end of each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. The impairment of financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred loss event ) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated

182 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan sedang dialami pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan ketika data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Impairment of Financial Assets (continued) Evidence of impairment may include indications that the debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate

183 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Jika tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka aset keuangan tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan penurunan nilai kelompok tersebut dinilai secara kolektif. Penyisihan penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probabilitas wanprestasi (probability of defaults) di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait dengan kondisi ekonomi saat ini. Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang diturunkan tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang dengan cadangan yang terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pengembalian masa datang yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau sudah ditransfer ke Perusahaan. Impairment of Financial Assets (continued) Individual assessment is performed on the significant financial assets that have objective evidence of impairment. If no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, then the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively. Provision for impairment losses on impaired financial assets is assessed individually by using discounted cash flow method. For provision on impairment losses for impaired financial assets that were assessed collectively, the Company uses statistical method on the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, amount of incurred losses (Loss Given Default) and by considering management s evaluation of current economic conditions. The carrying amount of the asset is reduced through the use of a provision for impairment losses account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income. Fixed interest income is still accrued based on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables together with the associated provision are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company

184 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, cadangan kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jika di masa datang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dibukukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Penghentian Pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan signifikan kepada pihak ketiga melalui kesepakatan penyerahan ( pass through arrangement ); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer maupun tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut. Impairment of Financial Assets (continued) If, in a next period, the amount of the impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the provision for impairment losses account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in statement of comprehensive income. The recoveries of written-off financial assets in the current period are recorded by adjusting the provision accounts. Recoveries of written-off financial assets from the previous period are recorded as other income. Derecognition The Company derecognizes a financial asset when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement ; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset

185 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai biaya perolehan diamortisasi, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman, utang penyalur kendaraan, utang premi asuransi, beban akrual, utang imbalan kerja karyawan jangka pendek, utang lain-lain, Wesel Bayar Jangka Menengah - neto dan utang pemegang saham diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai biaya perolehan diamortisasi. Penghentian Pengakuan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa. Recognition and Measurement The Company s financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivative designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. The Company s financial liabilities consist of borrowings, dealers payable, insurance premium payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability, other payables, Medium-Term Notes - net and shareholders loan which are classified as financial liabilities measured at amortized cost. Derecognition A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or has expired. iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards

186 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) iv. Beban Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup beban transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. v. Instrumen Keuangan Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya. Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif, seperti kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko mata uang asing dan risiko suku bunga. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. iv. Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any provision for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. v. Derivative Financial Instruments and Hedge Accounting Derivative instruments are initially recognized at fair value on the date the contracts are entered into, and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. The method of recognizing the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and, if so, the nature of the item being hedged. The Company uses derivative instruments, such as cross currency and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to foreign currency and interest rate. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment

187 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) v. Instrumen Keuangan Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai (lanjutan) Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perusahaan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya. Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perusahaan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya; dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% sampai dengan 125%. Perusahaan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi. v. Derivative Financial Instruments and Hedge Accounting (continued) The Company records, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also records its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items. The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughout its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks; and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions are no longer deemed highly probable

188 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) v. Instrumen Keuangan Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai (lanjutan) Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian ekuitas di bawah akun Kerugian Kumulatif atas Instrumen Derivatif untuk Lindung Nilai Arus Kas - Neto. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba tahun berjalan. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif. Piutang derivatif Perusahaan termasuk dalam kategori ini. v. Derivative Financial Instruments and Hedge Accounting (continued) The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognized in equity under Cumulative Losses on Derivative Instruments for Cash Flow Hedges - Net. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognized immediately in statement of comprehensive income. Amounts accumulated in equity are recycled to statement of comprehensive income in the periods in which the hedged item will affect income for the year. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charged in statement of comprehensive income. The Company s derivative receivables are included in this category. vi. Pengukuran Nilai Wajar vi. Fair Value Measurement Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktuwaktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction on the measurement date. When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm's length basis

189 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) vi. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) vi. Fair Value Measurement (continued) Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing models). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perusahaan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perusahaan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with the other observable current market transactions in the same instrument (i.e. without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and

190 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued) vi. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) vi. Fair Value Measurement (continued) selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perusahaan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perusahaan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out. Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction. j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan j. Impairment of Non-financial Assets Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. The Company adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets. PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures

191 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi beban untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai beban Rugi Penurunan Nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Impairment of Non-financial Assets (continued) An asset s recoverable amount is the higher of the asset s or Cash Generating Unit s (CGU s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as Impairment Losses. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators

192 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Impairment of Non-financial Assets (continued) An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. k. Beban Ditangguhkan k. Deferred Charges Beban-beban sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan akan dikurangkan dengan agio yang timbul dari selisih antara harga penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham. Beban-beban yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu Wesel Bayar Jangka Menengah. Saldo beban penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah ditangguhkan dicatat sebagai pengurang terhadap saldo Wesel Bayar Jangka Menengah. The expenses related to the Company s initial public offering were offset with premium on share capital that arise from the difference between the proceed and the par value of share in the related initial public offering. Costs incurred in connection with the issuance of Medium-Term Notes (MTN) are deferred and are amortized using the effective interest rate method over the term of MTN. The balance of deferred MTN issuance costs is presented as a deduction from the outstanding MTN

193 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Imbalan Kerja l. Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya dihitung sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU 13/2003). Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan beban jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan pensiun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada beban atau pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Beban jasa lalu diakui secara Iangsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali pembayaran menurut program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, beban jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Short-term employee benefits Short-term employees benefits are recognized when they are payable to the employees. Long-term and post employment benefits Long-term and post employment benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits are calculated in accordance with Labor Law No. 13/2003 (Law 13/2003). The liability recognized in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to expense or income over the average remaining service lives of the relevant employees. Past service costs are recognized immediately in the statement of comprehensive income, unless the payment related to the pension plan is conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period

194 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Imbalan Kerja (lanjutan) l. Employee Benefits (continued) Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (lanjutan) Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja, yang memberikan panduan dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan/kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan telah memilih untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Long-term and post employment benefits (continued) The Company adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits, which regulated the accounting and disclosure for employee benefits. PSAK No. 24 (Revised 2010) add another option for recognition of actuarial gain/loss from post employment benefits which is full recognition through other comprehensive income. The Company has elected to recognize actuarial gain or loss on a straight line basis over the expected average remaining service years of the employees. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Income and Expense Recognition Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh tagihan dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi. Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi. Consumer financing income, interest income and interest expense are recognized using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses. The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs. Penalty income arising from late payments of consumer financing installments is recognized when realized

195 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui sebagai laba rugi periode/tahun berjalan. Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2d. Beban diakui pada saat terjadinya. n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain Rupiah dibukukan dengan nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal posisi keuangan, pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian selisih kurs neto yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Income and Expense Recognition (continued) Early termination is treated as cancellation of existing agreement and the resulting gain or loss is recognized as profit or loss for the current period/year. The Company recognizes consumer financing income as explained in Notes 2d. Expenses are recognized when these are incurred. n. Foreign Currency Transactions and Balances The Company maintains its accounting records in Rupiah. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. At the statement of financial position dates, all monetary assets and liabilities denominated in currencies other than the Rupiah are translated into Rupiah at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year s statement of comprehensive income. As of December 31, 2014 and 2013, the rates of exchange used are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, Dollar AS/Rupiah US Dollar 1/Rupiah o. Pajak Penghasilan o. Income Tax Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan. Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. The Company adopted PSAK No.46 (Revised 2010), Accounting for Income Tax. Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable

196 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Pajak Penghasilan (lanjutan) o. Income Tax (continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi, berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when asset is realized or liability is settled, based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that those transactions have been previously charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when Tax Assessment Letter (SKP) is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined. p. Segmen Operasi p. Operating Segment Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional termasuk item - item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada segmen dan juga yang dapat dialokasikan dengan basis yang wajar. Perusahaan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan wilayah geografis. Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. An operating segment is a component of the entity that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the entity s components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the chief operating decision maker include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis. The Company manages its business activities and identifies its segments reported based on geographic area. The Company determines and presents operating segments based on the information that is internally provided to the operational decision maker

197 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Laba per Saham q. Earnings per Share Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham. Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Total rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berjumlah (jumlah penuh) saham. The Company adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings Per Share. In accordance with PSAK No. 56 (Revised 2011), earnings per share are computed based on the weighted average number of shares outstanding during the year. The weighted average number of shares outstanding for the years ended December 31, 2014 and 2013 are 1,540,000,000 (full amount) shares. r. Provisi r. Provisions Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. PSAK ini menetapkan pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut akan mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini yang terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan. The Company adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. This PSAK provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed

198 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Perusahaan beroperasi. Manajemen menentukan bahwa mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah, mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2i. Sewa Perusahaan mempunyai beberapa sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee. Perusahaan mengevaluasi apakah risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan telah dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa, yang mensyaratkan Perusahaan untuk melakukan pertimbangan dan estimasi atas pengalihan risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimation and assumptions that affect the amounts reported on income, expenses, assets and liabilities, and disclosures of contingent liabilities at the end of reporting period. The estimation uncertainty may cause adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year. Judgments The following judgments are made by the management in the process of applying the Company s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: Determination of Functional Currency The currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which the Company operates. Management determined that the functional currency of the Company is Rupiah, which is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company s accounting policies disclosed in Note 2i. Leases The Company has several leases whereas the Company acts as lessee. The Company evaluates whether significant risks and rewards of ownership of leased assets are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases, which requires the Company to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of leased asset

199 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan) Sewa (lanjutan) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Judgments (continued) Leases (continued) - Sewa Pembiayaan - Finance Lease Berdasarkan penelahaan yang dilakukan Perusahaan atas perjanjian sewa, Perusahaan, sebagai lessee telah memutuskan bahwa semua risiko dan manfaat signifikan atas aset sewaan telah dialihkan kepada Perusahaan, sehingga transaksi sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Based on the review performed by the Company for the current rental agreements, the Company, as a lessee has determined that all significant risks and rewards incidental to ownership of the leased assets are transferred to the Company, accordingly the lease transactions are classified as finance lease. - Sewa Operasi - Operating Lease Untuk perjanjian sewa dimana semua risiko dan manfaat signifikan atas aset sewaan tidak dialihkan kepada Perusahaan, transaksi sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Perusahaan melakukan penelaahan atas piutang pada setiap akhir periode pelaporan untuk melakukan penilaian atas penyisihan penurunan nilai yang telah dicatat. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan. For the current rental agreements which all significant risks and rewards incidental to ownership of the leased assets are not transferred to the Company, the rent transactions are classified as operating lease. Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Provision for Impairment Losses on Receivables The Company reviews its receivables at the end of each reporting period to evaluate the provision for impairment losses. Management s judgment is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of provision required

200 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (lanjutan) Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (Catatan 2i.i). Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebelum penyisihan penurunan nilai sebesar Rp dan Rp masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk 5 (lima) tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued) Provision for Impairment Losses on Receivables (continued) The Company estimates the collective impairment provision for its receivables portfolio based on historical loss experience (Note 2i.i). The carrying amount of the Company s consumer financing receivables before provision for impairment losses amounted to Rp2,355,586,053 and Rp1,800,371,858 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Note 5. Impairment of Non-financial Assets An impairments exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next 5 (five) years and do not include restructuring activities that the Company is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in value of the Company s non-financial assets as of December 31, 2014 and Estimation of Useful Life of Fixed Assets The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives

201 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued) Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan) Estimation of Useful Life of Fixed Assets (continued) Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai buku neto aset tetap Perusahaan berjumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja yang berjumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 29. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company s fixed assets amounted to Rp81,881,047 and Rp49,014,039 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Note 9. Employee Benefits The determination of the Company s obligations and cost of employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company s actual results or significant changes in the Company s assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits of Rp9,649,746 and Rp5,858,854 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Note 29. Income Tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business

202 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pajak Penghasilan (lanjutan) Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto liabilitas pajak penghasilan badan Perusahaan berjumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16a dan 16c. Aset Pajak Tangguhan Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Rincian aset pajak tangguhan - neto yang diakui selama tahun berjalan diungkapkan dalam Catatan 16e. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued) Income Tax (continued) The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of the Company s corporate income tax payable amounted to Rp844,503 and Rp28,881 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Notes 16a and 16c. Deferred Tax Assets Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. The details of deferred tax assets - net recognized during the year are disclosed in Note 16e. Financial Instruments The Company records certain financial asset at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of this financial asset would affect directly the Company s profit or loss. 4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of the following: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Kas Cash on hand Bank - pihak ketiga: Cash in banks - third parties: Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk * PT Bank CIMB Niaga Tbk * PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk

203 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Bank - pihak ketiga (lanjutan): Cash in banks - third parties (continued): Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Commonwealth PT Bank Commonwealth PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Bank of China Limited, Bank of China Limited, Cabang Jakarta Jakarta Branch PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank BNI Syariah PT Bank BNI Syariah PT Bank Permata Syariah PT Bank Permata Syariah Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk (USD17.642,93 PT Bank Permata Tbk (USD17, pada tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014 dan USD775,99 pada tanggal and USD as of 31 Desember 2013) (jumlah penuh) December 31, 2013) (full amount) Sub-total Sub-total Setara kas - pihak ketiga: Cash equivalents - third parties: Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - Rupiah PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Total Total Tingkat suku bunga per tahun atas: Annual interest rates of: Bank - Rupiah 0,25% - 3,50% 1,00% - 3,00% Bank - Rupiah Bank - Dolar AS 0,25% 0,25% Bank - US Dollar Deposito berjangka 10,75% - Time deposits * Termasuk saldo bank pada Unit Usaha Syariah sebesar Rp pada tanggal 31 Desember Pendapatan bunga dari kas di bank dan deposito berjangka adalah sebesar Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Rp tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Semua kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah penempatan pada pihak ketiga. Untuk tujuan laporan arus kas Perusahaan, kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 neto dengan cerukan/rekening koran adalah sebagai berikut: * Included cash in bank in Sharia Business Unit amounting to Rp16,884 as of December 31, Interest income from cash in banks and time deposits amounted to Rp489,355 for the year ended December 31, 2014 and Rp45,866 for the year ended December 31, All of the cash and cash equivalents as of December 31, 2014 and 2013 are placed at third parties. For the purpose of the Company s statement of cash flows, cash and cash equivalents as of December 31, 2014 and 2013 net of bank overdrafts is as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Cerukan/rekening koran (Catatan 11) - ( ) Bank overdrafts (Note 11) Neto ( ) Net

204 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - NETO 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET Rincian piutang pembiayaan konsumen - neto adalah sebagai berikut: The details of consumer financing receivables - net are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing receivables - Pihak ketiga Third parties Pendapatan pembiayaan Unearned income on konsumen yang belum diakui ( ) ( ) consumer financing Total Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses piutang pembiayaan konsumen ( ) ( ) on consumer financing receivables Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto receivables - net Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perusahaan atas kendaraan bermotor berkisar antara 11 (sebelas) sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan. Jadwal angsuran piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima sesuai dengan tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: The terms of consumer financing contracts by the Company for motor vehicles range from 11 (eleven) to 36 (thirty six) months. The installment schedules of consumer financing receivables - gross by year of maturity are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 < 1 tahun < 1 year 1-2 tahun years > 2 tahun > 2 years Total Total Analisa umur piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: The aging analysis of the consumer financing receivables are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Belum jatuh tempo Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1-30 hari days hari days hari days > 90 hari > 90 days Total Total Piutang pembiayaan konsumen memperoleh suku bunga tahunan rata-rata berkisar antara 24,66% sampai dengan 43,87% pada tahun 2014 dan antara 25,61% sampai dengan 42,87% pada tahun The consumer financing receivables earn average annual interest ranging from 24.66% to 43.87% in 2014 and from 25.61% to 42.87% in

205 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - NETO (lanjutan) Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued) As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives Motor Vehicle Ownership Certificates (BPKB) of motor vehicles financed by the Company. The movements of the provision for impairment losses on consumer financing receivables are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Saldo awal Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan Provision during the year Penghapusan piutang ( ) ( ) Write-off of receivables Saldo akhir Ending balance Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan telah diasuransikan atas risiko kehilangan dan kerusakan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga (Catatan 27c). Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah dievaluasi terhadap penurunan nilainya. Saldo dari penyisihan kerugian penurunan nilai dihasilkan dari penurunan nilai secara kolektif. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp pada tanggal 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari bank seperti diungkapkan dalam Catatan 11. Piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp pada tanggal 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan Wesel Bayar Jangka Menengah yang diterbitkan seperti diungkapkan dalam Catatan 14. The vehicles financed by the Company are covered by insurance against losses and damages entered into with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 and PT Asuransi Sinar Mas, third parties (Note 27c). The consumer financing receivables as of December 31, 2014 and 2013 are evaluated for impairment. Resulting balance of provision for impairment losses came from collective impairment. The Company s management believes that the provision for impairment losses is adequate to cover the possible losses that may arise from uncollectible consumer financing receivables. Consumer financing receivables amounting to Rp1,550,488,277 as of December 31, 2014 and Rp1,157,420,970 as of December 31, 2013 are pledged as collateral for credit facilities from banks as disclosed in Note 11. Consumer financing receivables amounting to Rp109,810,717 as of December 31, 2014 and Rp50,000,000 as of December 31, 2013 are pledged as collateral for Medium-Term Notes which have been issued as disclosed in Note

206 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other receivables are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Pihak ketiga: Third parties: Piutang penerimaan angsuran Consumer installment konsumen receipt receivables Uang muka kepada penyalur Advances to dealers (Catatan 27b) (Note 27b) Pinjaman karyawan Employee loans Piutang pengembalian Refund of insurance premi asuransi premium Uang muka promosi Promotion advances Lain-lain Others Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali Collateral vehicles Penyisihan kerugian Provision for impairment penurunan nilai ( ) ( ) losses in value Sub-total Sub-total Pihak berelasi: A related party: PT Puri Arta Prima (Catatan 26a) PT Puri Arta Prima (Note 26a) Total Total Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai jaminan kendaraan yang dikuasai kembali adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, The changes in provision for impairment losses in value of collateral vehicles are as follows: Saldo awal Beginning balance Penambahan (pengurangan) Additions (deduction) of provision terhadap kerugian penurunan nilai ( ) for impairment losses Saldo akhir Ending balance Piutang penerimaan angsuran konsumen merupakan pembayaran angsuran konsumen yang dibayarkan melalui PT Pos Indonesia (PI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), PT Sumber Indah Lestari (SIL), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MUI) dan PT Indomarco Prismatama (IP). PI, SAT, SIL, MUI dan IP akan mentransfer angsuran yang dibayarkan tersebut ke rekening bank Perusahaan dalam jangka waktu 1 (satu) hari sampai dengan 5 (lima) hari dari tanggal angsuran konsumen diterima. Termasuk dalam piutang lain-lain adalah piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen. Consumer installment receipt receivables are consumer installment paid through PT Pos Indonesia (PI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), PT Sumber Indah Lestari (SIL), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MUI) and PT Indomarco Prismatama (IP). PI, SAT, SIL, MUI and IP will transfer the installment paid to the Company s bank account within 1 (one) day up to 5 (five) days from the date that the consumer installment is received. Included in other receivables are receivables from motor vehicles collateral owned by customers for settlement of the consumer financing receivables

207 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued) Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai yang dibentuk untuk piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar. Piutang lain-lain kepada PT Puri Arta Prima merupakan tagihan atas penggantian beban renovasi pengembangan bangunan yang disewa. The Company s management believes that the existing provision for impairment losses in value on receivables from motor vehicles collateral is adequate to cover possible losses from the decline in market value. Other receivables from PT Puri Arta Prima represent receivables which arise from reimbursement of renovation expenses of leasehold improvements. 7. PIUTANG DERIVATIF 7. DERIVATIVE RECEIVABLES Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga dengan PT Bank Permata Tbk untuk mengendalikan risiko mata uang dan suku bunga atas penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A) dalam mata uang asing. Jumlah keseluruhan nilai kontrak adalah sebesar USD (jumlah penuh) dan periode kontrak adalah dari tanggal 17 September 2014 sampai dengan tanggal 17 Maret Perusahaan menyetujui untuk membayar pokok sebesar Rp dan bunga MTN Seri A dengan suku bunga tetap setahun untuk mata uang Rupiah sebesar 12,50% dan menerima pokok sebesar USD (jumlah penuh) dan bunga dengan suku bunga tetap setahun untuk mata uang USD sebesar 5%. Saldo aset derivatif yang timbul dari transaksi ini sejumlah Rp yang disajikan sebagai akun Piutang Derivatif di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember Atas MTN Seri B, Perusahaan juga mengadakan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga dengan PT Bank Permata Tbk. Jumlah keseluruhan nilai kontrak adalah sebesar USD (jumlah penuh) dan periode kontrak adalah dari tanggal 7 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 6 April In 2014, The Company entered into cross currency and interest rate swap contract with PT Bank Permata Tbk to manage its exposure from fluctuation of exchange rate and interest rate on issued Radana Finance Medium-Term Notes Year 2014 Series A (MTN Series A) borrowing denominated in foreign currency. The contract value totals USD1,400,000 (full amount) and the contract period is from September 17, 2014 to March 17, The Company agreed to pay the principal amounting to Rp16,695,000 and interest MTN Series A at fixed rate per annum for Rupiah currency at 12.50% and receive the principal amounting to USD1,400,000 (full amount) and interest at fixed rate per annum for USD currency at 5%. The derivative assets resulting from this transaction amounted to Rp616,315 which is presented as Derivative Receivables in the statements of financial position as of December 31, For MTN Series B, the Company also entered into cross currency and interest rate swap contract with PT Bank Permata Tbk. The contract value totals USD8,500,000 (full amount) and the contract period is from October 7, 2014 to April 6,

208 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 7. PIUTANG DERIVATIF (lanjutan) 7. DERIVATIVE RECEIVABLES (continued) Perusahaan menyetujui untuk membayar pokok sebesar Rp dan bunga MTN Seri B dengan suku bunga tetap setahun untuk mata uang Rupiah sebesar 12,50% dan menerima pokok sebesar USD (jumlah penuh) dan bunga dengan suku bunga tetap setahun untuk mata uang USD sebesar 5%. Saldo aset derivatif yang timbul dari transaksi ini sejumlah Rp yang disajikan sebagai akun Piutang Derivatif di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember Pada tahun 2012, Perusahaan mengadakan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga dengan PT Bank Permata Tbk dengan tujuan lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang dan suku bunga atas pinjaman pembiayaan dalam mata uang asing. Jumlah keseluruhan nilai kontrak adalah sebesar USD ,24 (jumlah penuh) dan periode kontrak adalah dari tanggal 24 April 2012 sampai dengan tanggal 5 Desember Perusahaan menyetujui untuk membayar pokok sebesar Rp dan bunga dengan suku bunga tetap setahun untuk mata uang Rupiah sebesar 13,00% dan menerima pokok sebesar USD ,24 (jumlah penuh) dan bunga dengan suku bunga tetap setahun untuk mata uang USD sebesar 6,75%. Saldo aset derivatif yang timbul dari transaksi ini sejumlah Rp yang disajikan sebagai akun Piutang Derivatif di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember The Company agreed to pay the principal amounting to Rp101,362,500 and interest MTN Series B at fixed rate per annum for Rupiah currency at 12.50% and receive the principal amounting to USD8,500,000 (full amount) and interest at fixed rate per annum for USD currency at 5%. The derivative receivables resulting from this transaction amounted to Rp3,757,676 which is presented as Derivative Receivables in the statements of financial position as of December 31, In 2012, the Company entered into cross currency and interest rate swap contract with PT Bank Permata Tbk to hedge the risk of fluctuations in cash flows arising from exchange rates and interest rates on its financing borrowing denominated in foreign currency. The contract value totals USD735, (full amount) and the contract period is from April 24, 2012 to December 5, The Company agreed to pay the principal amounting to Rp6,752,355 and interest at fixed rate per annum for Rupiah currency at 13.00% and receive the principal amounting to USD735, (full amount) and interest at fixed rate per annum for USD currency at 6.75%. The derivative assets resulting from this transaction amounted to Rp914,143 which is presented as Derivative Receivables in the statements of financial position as of December 31, BEBAN DIBAYAR DI MUKA 8. PREPAID EXPENSES Rincian beban dibayar di muka adalah sebagai berikut: The details of prepaid expenses are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Sewa kantor (Catatan 28) Office rental (Note 28) Asuransi Insurance Perizinan Licences Lain-lain Others Total Total

209 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS Rincian dan mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut: The compositions and movements of fixed assets are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance Harga perolehan Acquisition cost Pemilikan langsung Direct ownership Hak atas tanah Land rights Bangunan dan Building and prasarana improvements Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa improvements Kendaraan Vehicles Peralatan kantor Office equipment Sewa pembiayaan Finance lease Peralatan kantor ( ) Office equipment Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa improvements Sub-total Sub-total Aset dalam penyelesaian Construction in-progress Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa (74.250) - improvements Peralatan kantor ( ) - Office equipment Total biaya perolehan Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa improvements Kendaraan Vehicles Peralatan kantor Office equipment Sewa pembiayaan Finance lease Peralatan kantor ( ) Office equipment Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa improvements Total akumulasi Total accumulated penyusutan depreciation Nilai buku neto Net book value Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/ Year Ended December 31, 2013 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance Harga perolehan Acquisition cost Pemilikan langsung Direct ownership Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa improvements Kendaraan Vehicles Peralatan kantor Office equipment Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan ( ) - Vehicles Peralatan kantor Office equipment Sub-total Sub-total Aset dalam penyelesaian Construction in-progress Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa ( ) improvements Peralatan kantor (4.187) Office equipment Total biaya perolehan Total acquisition cost

210 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/ Year Ended December 31, 2013 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Pengembangan bangunan yang Leasehold disewa improvements Kendaraan Vehicles Peralatan kantor Office equipment Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan ( ) - Vehicles Peralatan kantor Office equipment Total akumulasi Total accumulated penyusutan depreciation Nilai buku neto Net book value Penambahan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 termasuk pembelian kendaraan masing-masing sebesar Rp dan Rp secara angsuran dari PT BCA Finance (BCA Finance), pihak ketiga, dan pembelian hak atas tanah dan bangunan dan prasarana dengan harga keseluruhan sebesar Rp secara angsuran dari PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL), pihak berelasi (Catatan 13). Pada tanggal 10 Juli 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian jual dan sewa balik dengan CSUL atas pengembangan bangunan yang disewa dan peralatan kantor masing-masing sejumlah Rp dan Rp (Catatan 13). Pengembangan bangunan yang disewa dan peralatan kantor ini dicatat sebagai bagian dari aset tetap sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember Pengurangan aset tetap pada tahun 2014, termasuk penjualan pengembangan bangunan yang disewa dan peralatan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp dan Rp kepada CSUL sehubungan dengan perjanjian jual dan sewa balik. Pada tanggal 28 November 2011 dan 7 September 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian jual dan sewa balik dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia atas peralatan kantor masing-masing sejumlah USD dan USD (Catatan 13). Peralatan kantor ini dicatat sebagai bagian dari aset tetap sewa pembiayaan masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan The additions of fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 include the purchase of vehicles amounting to Rp6,222,300 and Rp2,861,250, respectively, in installment from PT BCA Finance (BCA Finance), a third party, and land rights and buildings and improvements with total price amounting to Rp15,496,000 in installment from PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL), a related party (Note 13). On July 10, 2014, the Company entered into sale and lease back agreements with CSUL for leasehold improvements and office equipment amounting to Rp3,937,195 and Rp2,456,233, respectively (Note 13). These leasehold improvements and office equipment are recorded as part of fixed asset under finance lease as of December 31, The deductions of fixed assets in 2014 included sale of leasehold improvements and office equipment with net book value of Rp2,421,223 and Rp3,116,163, respectively, to CSUL in relation with sale and lease back agreements. On November 28, 2011 and September 7, 2012, the Company entered into sale and lease back agreement with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia for office equipment amounting to USD1,090,819 and USD500,000, respectively (Note 13). These office equipment are recorded as part of fixed asset under finance lease as of December 31, 2014 and

211 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014, pengalihan sertifikat kepemilikan atas hak atas tanah yang dimiliki Perusahaan masih dalam proses dan menunggu persetujuan dari Badan Pertanahan Nasional. Pengalihan sertifikat kepemilikan atas hak atas tanah yang terletak di Surabaya, Jawa Timur, telah selesai dipindahkan atas nama Perusahaan pada tanggal 5 Februari 2015 (Catatan 38f). Aset tetap telah diasuransikan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran dan risiko Iainnya dengan nilai pertanggungan berjumlah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp pada tanggal 31 Desember Aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Lippo General Insurance Tbk (LGI), pihak ketiga, pada tahun 2014, melalui LGI dan PT Chartis Insurance Indonesia (CII), pihak ketiga, pada tahun Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul. Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan Manajemen Perusahaan telah menelaah umur manfaat, metode penyusutan dan nilai residu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan tidak ada penyesuaian yang diperlukan. Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: As of December 31, 2014, the transfer of the certificates of ownership of the land rights owned by the Company are still being processed and awaiting approval from the National Land Affairs Agency (Badan Pertanahan Nasional). The transfer of the certificates of ownership of the land rights located in Surabaya, East Java, into the Company s name has transferred on February 5, 2015 (Note 38f). Fixed assets are insured for potential losses arising from fire and other risks with total coverage amounting to Rp40,687,860 as of December 31, 2014 and Rp37,169,585 as of December 31, Fixed assets are insured through PT Lippo General Insurance Tbk (LGI), a third party, in 2014, through LGI and PT Chartis Insurance Indonesia (CII), third parties, in The management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from such risks. Based on management s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2014 and The Company s management has reviewed the asset s useful lives, methods of depreciation and residual values as of December 31, 2014 and 2013 and no adjustment is required. The details of gain on sale of fixed assets are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Hasil penjualan aset tetap Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku neto aset tetap Net book value of fixed assets Laba penjualan aset tetap - neto Gain on sale of fixed assets - net Laba penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari Pendapatan Lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 21). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan belum menerima hasil penjualan aset tetap masingmasing sebesar Rp dan Rp yang dicatat sebagai bagian dari Piutang Lain-lain di laporan posisi keuangan. Gain on sale of fixed assets is recorded as part of Other Income in the statements of comprehensive income (Note 21). As of December 31, 2014 and 2013, the Company has not yet received proceeds from sale of fixed assets amounting to Rp861,047 and Rp1,305,005, respectively, which are recorded as part of Other Receivables in the statements of financial position

212 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) Rincian laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik adalah sebagai berikut: The details of deferred gain on sale and lease back transactions are as follow: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Hasil penjualan aset tetap Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku neto aset tetap Net book value of fixed assets Amortisasi tahun berjalan (39.631) - Amortization during the year Laba ditangguhkan atas Deferred gain on sale transaksi jual dan sewa and lease back balik - neto transaction - net Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik yang belum diamortisasi sejumlah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 disajikan sebagai bagian dari Utang Lain-lain pada laporan posisi keuangan. Sedangkan, amortisasi laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik sejumlah Rp disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 21). Aset dalam penyelesaian terutama merupakan pengembangan bangunan yang disewa dengan tingkat persentase penyelesaian sebesar 30% pada tanggal 31 Desember The unamortized deferred gain on sale and lease back amounting to Rp816,411 as of December 31, 2014 is presented as part of Other Payables in the statements of financial position. While, the amortization of deferred gain on sale and lease back transaction amounted to Rp39,631 is presented as part of Other Income in the statements of comprehensive income (Note 21). The construction in-progress mainly represents the leasehold improvements with level of completion at 30% as of December 31, ASET LAIN-LAIN 10. OTHER ASSETS Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other assets are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Jaminan sewa Rent deposits Materai Stamp Total Total Aset lain-lain - jaminan sewa merupakan jaminan sewa yang dibayarkan Perusahaan kepada pihak ketiga yang menyewakan bangunan untuk kantor pusat dan kantor cabang Perusahaan. The other assets - rent deposits represents rent deposits paid by the Company to third parties who rent their buildings for head office and branch offices to the Company

213 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN 11. BORROWINGS Pinjaman terdiri dari pinjaman bank, cerukan/rekening koran dan pembiayaan bersama with recourse. Borrowings consist of bank loans, bank overdrafts and joint financing with recourse. 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Pinjaman bank Bank loans Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BNI Syariah PT Bank BNI Syariah Bank of China Limited, Bank of China Limited, Cabang Jakarta Jakarta Branch PT Bank Maybank Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Commonwealth PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub-total Sub-total Cerukan/rekening koran Bank overdrafts (Catatan 4) (Note 4) Rupiah Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Bank of China Limited, Bank of China Limited, Cabang Jakarta Jakarta Branch PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Sub-total Sub-total Pembiayaan bersama Joint financing Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk Sub-total Sub-total Total Total Jumlah provisi bank yang disajikan sebagai pengurang dari pinjaman adalah sebesar Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan The bank provision which is presented as a deduction to borrowings amounted to Rp181,202,324 and Rp154,583,597 as of December 31, 2014 and 2013, respectively

214 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,00% sampai dengan 14,25% pada tahun 2014, antara 8,30% sampai dengan 13,75% pada tahun Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perusahaan sesuai dengan jadwal. PT Bank Permata Tbk (Permata) Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan - Receivable Financing) dari Permata dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp dan berlaku sampai dengan tanggal 30 Maret Selanjutnya, pada tanggal 26 Mei 2011, fasilitas pinjaman ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp Jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September Fasilitas pinjaman dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Pada tanggal 22 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term- Loan facility 1 (TL 1)) dengan jumlah maksimum sebesar Rp , dan pada tanggal 12 September 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Loan facility 2 (TL 2)) dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 2 Desember 2014 Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Loan facility 3 dan 4 (TL3 dan TL4)) dengan jumlah maksimum masingmasing sebesar Rp Fasilitas TL 1, TL 2, TL 3 dan TL 4 dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). The above loans bear annual interest ranging from 10.00% to 14.25% in 2014, from 8.30% to 13.75% in Interest and principal loan payments have been paid by the Company on schedule. PT Bank Permata Tbk (Permata) On March 30, 2010, the Company has a Revolving Loan facility (Revolving Loan - Receivable Financing) from Permata with total maximum facility amounting to Rp250,000,000 and valid up to March 30, Furthermore, on May 26, 2011, this facility has been renewed with maximum amount of Rp300,000,000. The loan period is extended until September 12, This loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. This facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by the Company s consumer financing receivables amounting to Rp247,589,890 and Rp299,753,222, respectively (Note 5). On December 22, 2011, the Company obtained Term-Loan facility 1 (TL 1) with a maximum facility amounting to Rp100,000,000, and on September 12, 2013, the Company obtained Term-Loan facility 2 (TL 2) with maximum facility amounting to Rp30,000,000. On December 2, 2014, the Company obtained additional a Term- Loan facility 3 and 4 (TL3 and TL4) with maximum for each facilities amounting to Rp30,000,000. TL 1, TL 2, TL 3 and TL 4 facility can be drawn down up to 6 (six) months from the signing date and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. This facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the principal facility. As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp11,427,107 and Rp68,789,068, respectively (Note 5)

215 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Permata Tbk (Permata) (lanjutan) Perusahaan juga memperoleh fasilitas Cerukan/Rekening Koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini diberikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembiayaan konsumen. Fasilitas Cerukan/Rekening Koran akan jatuh tempo pada tanggal 12 September Perusahaan juga memperoleh fasilitas Forex Line Tetap sejumlah USD Pada tanggal 5 September 2014, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Forex Line Tetap sebesar USD Selanjutnya, pada tanggal 29 Desember 2014, fasilitas Forex Line Tetap diperbaharui dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD Jangka waktu fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September Pada tanggal 2 Desember 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Money Market dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas pinjaman dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember Fasilitas pinjaman diberikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembiayaan konsumen. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan jumlah ekuitas minimal sejumlah Rp , tingkat gearing ratio maksimum 8,5 (delapan setengah) kali dan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan anggaran dasar; pengalihan pembiayaan ke pihak lain dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Pada tanggal 18 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai tambahan modal kerja pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda dua baru. Fasilitas ini dapat ditarik selama jangka waktu perjanjian kredit dan penarikan pertama dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. PT Bank Permata Tbk (Permata) (continued) The Company also obtained Bank Overdraft facility with maximum facility amounting to Rp5,000,000. The purpose of these facilities is for working capital in relation to consumer financing activity. The Bank Overdraft facility will be due on September 12, The Company also has Fixed Forex Line facility amounting to USD500,000. On September 5, 2014, the Company obtained additional Fixed Forex Line facility amounting to USD3,050,000. Furthermore, on December 29, 2014, the Fixed Forex Line facility was renewed with maximum facility amounting to USD8,050,000. The facility period has been extended until September 12, On December 2, 2014, the Company has a Money Market Loan facility with a maximum facility amounting to Rp20,000,000. The loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will be due on December 2, The purpose of the facility is for working capital in relation to consumer financing activity. This facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the principal facility. Based on the requirements in the loan agreement, the Company should maintain total equity at the minimum amounting to Rp250,000,000, the level of gearing ratio at the maximum 8.5 (eight and a half) times and provide written notice to the bank in connection with, among others, the changes in the articles of association; divert funding to other parties and changes in the composition of the Boards of Commissioners and Directors. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) On January 18, 2010, the Company obtained a working capital credit facility from BNI with maximum facility amounting to Rp75,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital in relation to the financing activities for new two-wheel vehicles. The loan facility can be drawn down within the period of the credit agreement and the first drawdown should be done at the latest 3 (three) months since the signing date of the credit agreement

216 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan) Pada tanggal 18 Maret 2011, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni 2011, fasilitas ini diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 20 Januari 2015, jangka waktu penarikan fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Januari 2016 (Catatan 38c). Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali dan current ratio minimum 1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan Anggaran Dasar; perubahan susunan pemegang saham dan/atau pengurus; pembagian dividen; dan meminta persetujuan secara tertulis dari bank, dalam hal, melakukan penggabungan usaha, akuisisi dan investasi baru yang tidak berkaitan atau mengubah kegiatan usaha Perusahaan; memindahkan dan/atau menyewakan sebagian kegiatan usaha kepada pihak lain; melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan liabilitas dari perjanjian ke pihak lain; membubarkan perusahaan atau mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit; dan melakukan interfinancing antar perusahaan dalam satu grup. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued) On March 18, 2011, this facility has been renewed with maximum facility amounting to Rp150,000,000. Furthermore, on June 30, 2011, this facility has been renewed with maximum facility amounting to Rp250,000,000. On January 20, 2015, the drawdown period of the facility has been extended until January 17, 2016 (Note 38c). This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. This loan is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables. As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp248,358,365 and Rp249,721,217, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum gearing ratio of 10 (ten) times and minimum current ratio of 1 (one) time, and to provide written notice to the bank in connection with, among others, changes in the Articles of Association; changes in the composition of shareholders and/or management; dividend payment; and obtain prior written approval from the bank, in connection with, merger, acquisition and new investments that are not related with or changes the Company s business activities; transfer and/or rent a part of business to other parties; make payment payable to shareholders; provide loans to other parties; transfer part or all of the rights and obligations of agreement to another party; liquidate the company or apply to be declared bankrupt; and do interfinancing among companies in the same group

217 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Kredit Angsuran Berjangka dari Danamon dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 24 Februari 2014, fasilitas pinjaman telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 19 Januari 2015, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Januari 2016 (Catatan 38b). Fasilitas pinjaman dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 110% dari jumlah fasilitas pinjaman kredit yang terutang. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 7 (tujuh) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, menjual atau mengalihkan seluruh atau sebagian besar aset bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; menjaminkan aset; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali untuk pelaksanaan kegiatan usaha; bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali merupakan transaksi yang lazim; perubahan kegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha; konsolidasi dan akuisisi; dan melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Perusahaan telah melunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnya pada tanggal 8 Agustus PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) On January 19, 2011, the Company obtained a Term-Loan facility from Danamon with maximum facility amounting to Rp100,000,000. On February 24, 2014, the loan facility was renewed with maximum facility amounting to Rp200,000,000. On January 19, 2015, based on an amendment of the loan agreement, the period of the loan facility was extended and will due on January 19, 2016 (Note 38b). This loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months since the drawdown date. This facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables at the minimum of 110% of the amount of outstanding facility. As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp211,458,848 and Rp107,122,339, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum gearing ratio of 7 (seven) times, and obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, sell or otherwise transfer all or partly of the property is not to run its business operations; pledge the assets; provide loans to other parties, except to run its business operations; acting as a loan guarantor to other parties except is a common practice; changes the business activities; participate in merger; consolidation and acquisition; and make payment payable to shareholders. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) On June 29, 2007, the Company obtained a working capital loan facility from CIMB with maximum facility amounting to Rp15,000,000. This loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months since the drawdown date. The Company has fully paid the loan from this facility on August 8,

218 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Pada tanggal 6 Februari 2008 dan 28 Juli 2008, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp dan Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan penjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Perusahaan telah melunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnya pada tanggal 12 Agustus 2010 dan 14 Maret Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 25 Juli 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp Selanjutnya, pada tanggal 16 Mei 2014, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8 (delapan) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan penggabungan usaha, akuisisi dan konsolidasi; mengalihkan, menghibahkan dan/atau menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; mengubah Anggaran Dasar, susunan Dewan Komisaris dan Direksi; mengubah kegiatan usaha atau status hukum perusahaan; mengadakan investasi baru atau pernyataan kepada pihak lain dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan liabilitas dari perjanjian pihak lain. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued) On February 6, 2008 and July 28, 2008, the Company obtained additional credit facilities of Rp20,000,000 and Rp10,000,000, respectively. These loan facilities can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months from the drawdown date. The Company has fully paid the loan from this facility on August 12, 2010 and March 14, On January 8, 2010, the Company obtained a working capital loan facility from CIMB with maximum facility amounting to Rp25,000,000. On March 17, 2011, the Company obtained additional credit facility of Rp50,000,000. These facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months from the drawdown date. On July 25, 2012, the Company obtained a credit facility of Rp70,000,000. Furthermore, on May 16, 2014, the Company obtained additional loan facility amounting to Rp150,000,000. These loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months from the drawdown date. These loan facilities are secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facilities. As of December 31, 2014 and 2013, these facilities are secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp134,897,157 and Rp34,401,187 (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum level of gearing ratio of 8 (eight) times, and obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, merger, acquisition and consolidation; transfer, grant and/or pledge in big part of the property to another party; provide loans to other parties except to its business operations; changes the Articles of Association, the composition of the Boards of Commissioners and Directors; change the business activities or its legal status; make new investments or statements to the other party and to transfer part or all of the rights and obligations of the agreement of other parties

219 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment (PTI) dari ICBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp Selanjutnya pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap Installment dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment 2 (PTI 2) dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 7 Januari 2013 Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap on Demand - B (PTD-B) dengan jumlah maksimum sebesar Rp Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan Pinjaman Tetap on Demand Non- Revolving (PTD-NR) dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum 8 (delapan) kali serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak lain; bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali untuk kegiatan usaha; perubahan bentuk hukum dan kegiatan usaha; pembagian dividen; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru. PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) On July 18, 2011, the Company obtained a Fixed Installment Loan facility (PTI) from ICBC with maximum facility amounting to Rp80,000,000. Furthermore, on December 21, 2011, the Company obtained an additional Fixed Installment Loan facility with maximum facility amounting to Rp50,000,000. On June 15, 2012, the Company obtained a Fixed Installment Loan 2 facility (PTI 2) with maximum facility amounting to Rp30,000,000. On January 7, 2013 the Company obtained a Fixed on Demand - B loan facility (PTD-B) with maximum facility amounting to Rp50,000,000. Furthermore, on October 30, 2014, the Company obtained additional facility a Fixed Loan on Deman Non- Revolving (PTD-NR) amounting to Rp100,000,000. These loans facilities can be drawn down up to 3 (three) months from the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months since the drawdown date. These facilities are secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the total principal amount of the facility. As of December 31, 2014 and 2013, these facilities are secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp124,131,454 and Rp82,037,812, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum debt to equity ratio of 8 (eight) times and to provide written notice to the bank in connection with, among others, providing loans to other parties; acting as a loan guarantor to other parties, except for the business activities; changing the legal form and business activities; paying dividend; completing a merger; acquisition and new investment

220 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) Pada tanggal 30 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Commited Demand Loan 1 dari OCBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 10 Januari 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan Commited Demand Loan 2 dengan jumlah maksimum sebesar Rp Jangka waktu fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 17 Januari Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham, dengan nilai penjaminan sebesar jumlah fasilitas pinjaman. Pada tanggal 28 April 2015, nilai pinjaman atas deposito berjangka diturunkan dari Rp menjadi Rp (Catatan 38m). Pada tanggal 18 Januari 2015, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jumlah fasilitas Commited Demand Loan 1 diturunkan menjadi sejumlah Rp dan fasilitas Commited Demand Loan 2 ditutup. Jangka waktu fasilitas Commited Demand Loan 1 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2015 (Catatan 38a) dan selanjutnya, diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2016 (Catatan 38m). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi; perubahan susunan pemegang saham (bukan publik) dan pengendali; terjadinya perkara perdata maupun pidana, sengketa, dan yang secara material merugikan bagi Perusahaan; serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; dan menjaminkan harta ke pihak lain kecuali untuk mendukung kegiatan usaha. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) On April 30, 2013, the Company obtained Commited Demand Loan 1 facility from OCBC with total maximum facility amounting to Rp63,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. On January 10, 2014, the Company obtained an additional Commited Demand Loan 2 facility with total maximum facility amounting to Rp50,000,000. The period of the loan facility due on January 17, These loan facilities are secured by time deposit owned by PT Tiara Marga Trakindo, a shareholder, with collateral amount equal with total loan facility. On April 28, 2015, the collateral amount of time deposit was decreased from Rp63,000,000 to Rp36,000,000 (Note 38m). On January 18, 2015, based on an amendment of the loan agreement, the total Commited Demand Loan 1 facility was decreased to Rp36,000,000 and Commited Demand Loan 2 facility was closed. The period of the Commited Demand Loan 1 facility has been extended until April 30, 2015 (Note 38a) and furthermore, was extended until April 30, 2016 (Note 38m). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to provide written notice to the bank in connection with, among others, change the composition of the Boards of Commissioners and Directors; change of shareholders (non public) and controlling shareholders; occurrence of civil and criminal matters, dispute, and which could materially adversely affect the Company; and obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, provide or obtain loans to other parties except to its business operations; and pledge asset to another party except to support its business operations

221 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank DBS Indonesia (DBS) Pada tanggal 29 November 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Loan) dari DBS dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 12 Februari 2015, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 November 2015 (Catatan 38h). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, rasio lancar minimum 1 (satu) kali dan persentase kepemilikan saham pengendali baik langsung maupun tidak langsung minimum sebesar 51%, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, terjadinya perkara perdata maupun pidana; perubahan Anggaran Dasar; membagikan dan/atau membayar dividen; mengubah status hukum Perusahaan; melakukan likuidasi, penggabungan dan/atau pembubaran usaha; menerima pinjaman baru dan mensubordinasikan utang. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) Pada tanggal 4 Agustus 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BPD Kalsel dengan jumlah maksimum sebesar Rp Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp (Catatan 5). PT Bank DBS Indonesia (DBS) On November 29, 2011, the Company obtained a Term-Loan facility from DBS with maximum facility amounting to Rp100,000,000. This loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement. This facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the total principal amount of the facility. On February 12, 2015, based on an amendment of the loan agreement, the period of the loan facility was extended and will due on November 29, 2015 (Note 38h). As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp100,064,512 and Rp100,071,720, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain at the maximum gearing ratio of 10 (ten) times, current ratio at minimum of 1 (one) time and percentage direct and indirect ownership of majority shareholder at minimum of 51%, and to provide written notice to the bank in connection with, among others, occurrence of civil and criminal matters; changes of Articles of Association; distribute and/or payment of dividend; change the Company s legal form; perform liquidation, merger, and/or dissolution of business; receive new loan and make subordination of the payables. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) On August 4, 2014, the Company obtained a working capital loan facility from BPD Kalsel with maximum facility amounting to Rp100,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. As of December 31, 2014, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp90,764,079 (Note 5)

222 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) (lanjutan) Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 8,5 (delapan setengah) kali dan rasio lancar lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali, serta Perusahaan diharuskan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan perusahaan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/konsolidasi dengan perusahaan lain; dan mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan. PT Bank Syariah Mandiri (Syariah Mandiri) Pada tanggal 15 Agustus 2014, Perusahaan memperoleh Line Facility Al-Murabahah dari Syariah Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali; memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, menjual atau mengalihkan terhadap jaminan yang diberikan kepada Bank; mengajukan pernyataan keadaan pailit; mengubah nama, maksud dan tujuan kegiatan usaha serta status Perusahaan. PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) (continued) Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain gearing ratio less than 8.5 (eight and a half) times and current ratio greater than or equal to 1 (one) time, and the Company is required to obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, investing, capital investments and/or acquisition of another company with any scheme; open a new business in addition to the type of business that is already running; merger/ consolidate with other companies; and change the form or legal status of the Company. PT Bank Syariah Mandiri (Syariah Mandiri) On August 15, 2014, the Company obtained a Line Facility Al-Murabahah from Syariah Mandiri with maximum facility amounting to Rp100,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. As of December 31, 2014, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp89,776,086 (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum gearing ratio of 10 (ten) times; to obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, sell or transfer of the guarantees given to the Bank; declared bankrupt; change the name, purpose and objective of the business activities and the status of the Company

223 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) Pada tanggal 6 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Murabahah dari BNI Syariah dengan jumlah maksimum sebesar Rp Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 (sepuluh) kali, rasio lancar lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali dan net credit loss minimal 5%, serta Perusahaan diharuskan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan perusahaan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/konsolidasi dengan perusahaan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan. PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) On June 6, 2014, the Company obtained a Line Facility Al-Murabahah from BNI Syariah with maximum facility amounting to Rp100,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. As of December 31, 2014, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp86,328,381 (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain the gearing ratio less than 10 (ten) times, current ratio greater than or equal to 1 (one) time and net credit loss minimum 5%, and the Company is required to obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, investing, capital investments and/or acquisition of another company with any scheme; open a new business in addition to the type of business that is already running; merge/consolidate with other companies; change the form or legal status of the Company

224 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) Bank of China Limited, Cabang Jakarta (Bank of China) Pada tanggal 22 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dan Cerukan/Rekening Koran dari Bank of China dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp dan Rp Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk membiayai pembiayaan atas piutang pembiayaan konsumen dan tambahan modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 17 April 2014, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar Rp Fasilitas Pinjaman Berjangka dapat ditarik sampai dengan 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan, sedangkan jangka waktu fasilitas Cerukan/Rekening Koran pada tanggal 22 Februari 2015, telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 April 2016 (Catatan 38i). Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan pengurangan atas modal dasar dan/atau modal disetor; mengalihkan semua atau sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi; mengubah kegiatan usaha; mengubah Anggaran Dasar, susunan Dewan Komisaris dan Direksi; dan merubah struktur permodalan. Bank of China Limited, Jakarta Branch (Bank of China) On February 22, 2012, the Company obtained a Term-Loan facility and Bank Overdrafts from Bank of China with each maximum facility amounting to Rp45,000,000 and Rp5,000,000, respectively. The loan facility is used to finance the consumer financing receivables and the Company s working capital. On April 17, 2014, the Company obtained a Term-Loan facility amounting to Rp60,000,000. This Term-Loan facility can be drawn down up to 6 (six) months from the signing date and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date, while the period of Bank Overdraft facility on February 22, 2015 has been extended until April 22, 2016 (Note 38i). The loan facilities are secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. As of December 31, 2014 and 2013, the facilities are secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp50,936,695 and Rp18,809,593, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum level of gearing ratio of 10 (ten) times, and obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, provide loans to other parties except to its business operations; pledge in big part of the property to another party; reduce the authorized capital and/or paid in capital; transfer part or all of the assets to other parties; complete a merger; acquisition and consolidation; change its business activity; change the Articles of Association, the composition of the Boards of Commissioners and Directors; and change the capital structure

225 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) Pada tanggal 27 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh Line Facility Murabahah dari Maybank Syariah dengan jumlah maksimum sebesar Rp Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 110% dari jumlah 100% pokok fasilitas ditambah 10% margin. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 8 (delapan) kali dan mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sehubungan dengan, antara lain, mengubah Anggaran Dasar; melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi; mendirikan entitas anak; melakukan pinjaman antar perusahaan di luar kegiatan usaha sehari-hari dan pembagian dividen. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Pada tanggal 13 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Panin dengan jumlah maksimum Rp Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik sampai dengan 4 (empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Selanjutnya, pada tanggal 2 September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap 2 (PT 2) dengan jumlah maksimum sebesar Rp PT 2 dapat ditarik sampai dengan 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian pinjaman dan akan jatuh tempo maksimum 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penarikan. Tujuan dari fasilitas pinjaman dan PT 2 adalah untuk modal kerja pembiayaan konsumen Perusahaan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) On October 27, 2014, the Company obtained Line Facility Murabahah from Maybank Syariah with maximum facility amounting to Rp50,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 110% from 100% of the total principal facility plus 10% margin. As of December 31, 2014, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp45,882,062 (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain the gearing ratio less than 8 (eight) times and obtain the prior written approval of the bank in connection with, among others, change the Articles of Association; complete a merger or consolidation; establish a subsidiary; make an inter-company loans outside the daily business activities and dividend payment. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) On April 13, 2012, the Company obtained a loan facility from Panin with maximum facility amounting to Rp100,000,000. This loan facility can be drawn down up to 4 (four) months from the signing date and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. Furthermore, on September 2, 2014, the Company obtained a Fixed Loan 2 (PT 2) facility with maximum facility amounting to Rp50,000,000. PT 2 can be drawn down up to 3 (three) months from the signing date and will mature at the maximum up to 24 (twenty four) months from the drawdown date. The loan facilities are used for the Company s working capital. The loan facilities are secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility

226 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (lanjutan) Pada tanggal 30 Juli 2012, Perusahaan juga memperoleh fasilitas Cerukan/Rekening Koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan telah melakukan perubahan atas perjanjian fasilitas kredit dengan Panin dengan menurunkan fasilitas Cerukan/Rekening Koran sebesar Rp , sehingga, jumlah fasilitas Cerukan/Rekening Koran menjadi Rp dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8,5 (delapan setengah) kali, serta tidak diperbolehkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi atau restrukturisasi yang mengubah kepemilikan saham Perusahaan; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan likuidasi; menjual atau mengalihkan sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan perluasan atau penyempitan usaha atau mengadakan investasi baru; menurunkan modal yang telah disetor; melakukan kelalaian atas perjanjian pinjaman dengan bank atau lembaga keuangan lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Perusahaan kepada pihak lain; mempergunakan dana fasilitas pinjaman untuk tujuan lain dan; mengubah Anggaran Dasar mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) Pada tanggal 5 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Mudharabah dari Muamalat dengan jumlah maksimum Rp Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (continued) On July 30, 2012, the Company also obtained Bank Overdraft facility with a maximum facility amounting to Rp30,000,000. On June 21, 2013, the Company has amended its credit facility agreement with Panin, by decreasing its Bank Overdraft facility by Rp18,000,000, therefore, the amount of Bank Overdraft facility became Rp12,000,000 and will mature on July 31, As of December 31, 2014 and 2013, these facilities are secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp34,764,838 and Rp48,601,672, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain at the maximum level of gearing ratio of 8.5 (eight and a half) times, and is not allowed to, among others, complete a merger or consolidation or restructuring which could changed the Company s share ownership; provide loans to other parties except to its business operations; liquidate; sale or transfer most of its property to other parties; expand or narrow the business or make new investment; decrease the fully paid capital; make a violation on the loan agreements with bank or other finance institution; transfer part or all of the Company s rights and/or obligations to other party; use the fund of the loan facility for other purposes and; change the Articles of Association regarding changes in the purpose of the business and decrease the capital. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) On October 5, 2012, the Company obtained a Line Facility Al-Mudharabah from Muamalat with maximum facility amounting to Rp100,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility

227 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) (lanjutan) Pada tanggal 15 Maret 2013, Perusahaan telah melakukan perubahan atas perjanjian dengan menurunkan fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Mudharabah menjadi sebesar Rp Pada tanggal 25 Oktober 2013, jangka waktu fasilitas telah diperpanjang dan dapat ditarik selama 18 (delapan belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 April Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; mengalihkan, semua atau sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; investasi baru yang tidak berkaitan atau menjalankan kegiatan usaha lain; mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi; membubarkan perusahaan serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, merubah struktur permodalan; mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi; dan pembagian dividen. PT Bank Commonwealth (Commonwealth) Pada tanggal 25 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dari Commonwealth dengan jumlah maksimum Rp Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas pinjaman berjangka dapat ditarik sampai dengan 8 (delapan) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) (continued) On March 15, 2013, the Company has amended the agreement by decreasing a Line Facility Al-Mudharabah to become Rp60,000,000. On October 25, 2013, the facility period has been extended and can be draw down up to 18 (eighteen) months from the signing date of the agreement and will due on April 5, As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp34,282,915 and Rp36,248,927, respectively (Note 5). Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to obtain prior written approval from the bank in connection with, among others, acting as a loan guarantor to other parties except is a common practice; to transfer part or all of the assets to other parties except to its business operations; pledge in big part of the property to another party except to its business operations; make new investments or running another business activity; apply to be declared bankrupt; complete a merger; acquisition and consolidation; liquidate the company and to provide written notice to the bank in connection with, among others, change the capital structure; change the composition of the Board of Commissioners and Directors; and dividend payment. PT Bank Commonwealth (Commonwealth) On September 25, 2012, the Company obtained a Term-Loan facility from Commonwealth with maximum facility amounting to Rp90,000,000. The loan facility is used for the Company s working capital. This loan facility can be drawn down up to 8 (eight) months from the signing date and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the total principal amount of the facility

228 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Commonwealth (Commonwealth) (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat total net worth/total tangible assets minimum 12%, interest coverage minimum 1,1 kali, gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, serta memberitahukan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan pembagian dividen. Perusahaan juga dilarang untuk, antara lain, menjual atau mengalihkan semua atau sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; mengubah kegiatan usaha; mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan nilai saham Perusahaan; dan melakukan penggabungan usaha atau akuisisi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 29 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA berupa fasilitas Installment Loan I dengan jumlah maksimum sebesar Rp Pada tanggal 26 Mei 2008, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa fasilitas Installment Loan II sebesar Rp Pada tanggal 29 Mei 2009, 4 Agustus 2009 dan 17 September 2009, secara bertahap Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Loan III sebesar Rp , Rp dan Rp Pada tanggal 19 April 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. PT Bank Commonwealth (Commonwealth) (continued) As of December 31, 2014 and 2013, this facility is secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp26,411,111 and Rp56,439,163, respectively (Note 5). Based on the requirements in the agreement, the Company is required to maintain minimum level of total net worth/total tangible assets at 12%, interest coverage minimum at 1.1 times, gearing ratio at 10 (ten) times, and provide written notice to the bank in connection with dividend payment. The Company also is not allowed to, among others, sell or transfer part or all of the assets to other parties except for business operations; pledge in big part of the property to another party; provide or obtain loans to other parties except to its business operations; changes its business activity; changes the composition of the Boards of Commissioners and Directors and value of shares of the Company; and complete a merger or acquisition. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) On November 29, 2007, the Company obtained a working capital loan facility from BCA in the form of Installment Loan I facility with maximum facility amounting to Rp50,000,000. On May 26, 2008, the Company obtained an additional credit facility in the form of Installment Loan II facility amounting to Rp100,000,000. On May 29, 2009, August 4, 2009 and September 17, 2009, the Company obtained an additional credit facility in the form of Installment Loan III facility amounting to Rp25,000,000, Rp30,000,000 and Rp20,000,000, respectively. On April 19, 2010, the Company obtained an additional loan facility in the form Installment Loan IV facility amounting to Rp150,000,000. These loan facilities can be drawn down up to 6 (six) months since the signing date and will mature at the maximum in 36 (thirty six) months from the drawdown date

229 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) Pada tanggal 12 Mei 2010, Perusahaan mengubah perjanjian kredit dengan BCA dimana atas permohonan Perusahaan, pihak BCA setuju untuk: Menurunkan jumlah fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp , sehingga, jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp Memberikan fasilitas kredit lokal (Cerukan/Rekening Koran) sebesar Rp Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas Installment Loan I - III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitas Installment Loan IV telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta fasilitas kredit lokal (Cerukan/Rekening Koran) akan berakhir pada tanggal 12 Mei Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perusahaan telah melakukan perubahan atas perjanjian kredit dengan BCA dengan menurunkan fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp dan menaikkan fasilitas kredit lokal (Cerukan/Rekening Koran) sebesar Rp , sehingga, jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp dan jumlah fasilitas kredit lokal (Cerukan/Rekening Koran) menjadi Rp Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, fasilitas Installment Loan I - IV telah dilunasi, masing-masing pada tanggal 29 April 2008, 26 November 2008, 18 September 2012 dan 9 Mei Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas berupa fasilitas Installment Loan V sebesar Rp dan menurunkan fasilitas kredit lokal (Cerukan/Rekening Koran) menjadi sebesar Rp yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Mei 2015 dan selanjutnya, diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Agustus 2015 (Catatan 38n). Fasilitas Installment Loan V ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Selanjutnya, pada tanggal 2 Februari 2012, berdasarkan perjanjian perubahan atas perjanjian kredit, jangka waktu penarikan fasilitas Installment Loan V telah diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Mei Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman Installment Loan V pada tanggal 28 Februari 2015 (Catatan 38n). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia dan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan masingmasing sejumlah Rp dan Rp (Catatan 5). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) On May 12, 2010, the Company amended its credit facility agreement with BCA, in which as requested by the Company, BCA has agreed to: Decrease the loan facility of Installment Loan IV by Rp10,000,000, therefore, the amount of Installment Loan IV facility became Rp140,000,000. Provide local credit facility (Bank Overdrafts) of Rp10,000,000. By considering conditions in the credit agreement, Installment Loan I - III had matured, while the Installment Loan IV facility was due on December 31, 2010 and local credit (Bank Overdrafts) facility was due on May 12, On August 27, 2010, the Company amended its credit agreement with BCA by decreasing its Installment Loan IV facility by Rp10,000,000 and increasing its local credit (Bank Overdraft) facility by Rp10,000,000, therefore, the amount of Installment Loan IV amounted to Rp130,000,000 and the amount of credit local facility (Bank Overdrafts) amounted to Rp20,000,000. By considering conditions in the Credit Agreement, Installment Loan I - IV was completely repaid, each on April 29, 2008, November 26, 2008, September 18, 2012 and May 9, On August 2, 2011, the Company obtained additional facility in the form of Installment Loan V facility amounting to Rp200,000,000 and decreasing local credit facility (Bank Overdrafts) to Rp10,000,000 which will mature on May 12, 2015 and furthermore, was extended until August 12, 2015 (Note 38n). This Installment Loan V facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the principal facility. Furthermore, on February 2, 2012, based on an amendment of the loan agreement, the availability period of Installment Loan V facility was extended until May 2, The Company has fully paid loan from Installment Loan V on February 28, 2015 (Note 38n). As of December 31, 2014 and 2013, these facilities are secured by fiduciary transfer over the Company s consumer financing receivables amounting to Rp13,414,777 and Rp55,425,050, respectively (Note 5)

230 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 (sepuluh) kali dan liquidity ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi; terjadinya perkara perdata maupun pidana; dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, pernyataan keadaan pailit oleh pihak lain; memberikan pinjaman kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan usaha; mengajukan permohonan pailit dan penundaan pembayaran atas nama Perusahaan; melakukan investasi atau melakukan kegiatan usaha baru; menjual atau melepaskan harta tidak bergerak bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; mengubah Anggaran Dasar; menjaminkan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas jaminan piutang pembiayaan konsumen ke kreditur lain dan menggunakan fasilitas pinjaman untuk pelunasan ke bank lain. Pembiayaan bersama Pinjaman pembiayaan bersama merupakan pinjaman yang timbul dari perjanjian kerjasama dalam rangka pemberian pembiayaan bersama antara Perusahaan dan pemberi pembiayaan bersama dimana Perusahaan menanggung risiko kredit (pembiayaan bersama with recourse) (Catatan 27a). Rincian pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain gearing ratio less than 10 (ten) times and liquidity ratio greater than or equal to 1 (one) time, and to provide written notice to the bank in connection with, among others, changes in composition of the Boards of Commissioners and Directors; occurrence of civil and criminal matters; and obtains prior written approval from the bank in connection with, among others, declaration of bankruptcy by another party state; make loans except for its business operations; conduct transactions with other parties other than the ordinary course of business; file a bankruptcy and postponement of payments on behalf of the Company; to invest or do new business activities; sell or otherwise dispose the immovable property which is not part of business operations; dissolution, merger, takeover or dissolution of business; amend its Articles of Association; pledge of Motor Vehicle Ownership Certificates (BPKB) on consumer financing receivables collateral to other lenders and use the facilities for payment to another bank. Joint financing Joint financing borrowings represent borrowings which arise from cooperation agreements between the Company and joint financing providers where the Company bears credit risk (joint financing with recourse) (Note 27a). The details of borrowings as of December 31, 2014 by year of maturity are as follow: Total Pinjaman bank: Bank loans: PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk Indonesia Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Daerah Kalimantan Selatan Selatan PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BNI Syariah PT Bank BNI Syariah Bank of China Limited, Bank of China Limited, Cabang Jakarta Jakarta Branch

231 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued) Pembiayaan bersama (lanjutan) Joint financing (continued) Total Pinjaman bank (lanjutan): Bank loans (continued): PT Bank Maybank Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Commonwealth PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub-total Sub-total Cerukan/rekening koran: Overdrafts: PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Bank of China Limited, Bank of China Limited, Cabang Jakarta Jakarta Branch PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk Sub-total Sub-total Pembiayaan bersama: Joint financing: PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indonesia Tbk Sub-total Sub-total Total Total Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam seluruh perjanjianperjanjian pinjaman tersebut. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with the loan covenants under these loan agreements. 12. BEBAN AKRUAL 12. ACCRUED EXPENSES Rincian beban akrual adalah sebagai berikut: The details of accrued expenses are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Bunga pinjaman bank Interest on bank loans Komisi Commissions Bunga Wesel Bayar Jangka Interest on Medium-Term Notes Menengah (Catatan 14) (Note 14) Iklan dan promosi Advertising and promotions Perizinan Licences Jasa tenaga ahli Professional fees Bunga utang pihak berelasi Interest on a related party s loans (Catatan 13 dan 26d) (Notes 13 and 26d) Telepon, fax dan jaringan Telephone, fax and network Bunga utang pemegang saham Interest on shareholders loan (Catatan 15 dan 26d) (Notes 15 and 26d) Jasa pengambilan uang Cash pick-up services Perlengkapan kantor Office supplies Lain-lain Others Total Total

232 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLES Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other payables are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Pihak ketiga: Third parties: Perolehan aset Acquisition of assets Sewa pembiayaan Finance lease Laba ditangguhkan atas Deferred gain on sale transaksi jual dan sewa and lease back balik - neto transaction - net Klaim asuransi Insurance claims Pembiayaan kembali Refinancing Lain-lain Others Sub-total Sub-total Pihak berelasi (Catatan 26b): A related party (Note 26b): PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing Anjak piutang with recourse Factoring with recourse Pembiayaan konsumen Consumer finance Pengalihan piutang Transfer of receivables by secara cessie cessie Sewa pembiayaan Finance lease Sub-total Sub-total Total Total Utang lain-lain - perolehan aset adalah utang kepada BCA Finance sejumlah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan kepada BCA Finance, PT BII Finance Center dan PT Mitra Teleinformatika Perkasa sejumlah Rp pada tanggal 31 Desember 2013, dengan periode utang berkisar antara 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun untuk perolehan kendaraan dan perlengkapan kantor. Skedul pembayaran utang lain-lain - perolehan aset di atas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: Other payables - acquisition of assets represent the payable BCA Finance amounting to Rp10,211,100 as of December 31, 2014 and to BCA Finance, PT BII Finance Center and PT Mitra Teleinformatika Perkasa amounting to Rp10,290,951 as of December 31, 2013, with payables period ranging from 3 (three) to 5 (five) years for the acquisition of vehicles and office equipment. The schedule of the other payables - acquisition of assets as of December 31, 2014 and, 2013, are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years Total Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun ( ) ( ) Less current maturities Bagian jangka panjang Long-term portion

233 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued) Sewa pembiayaan adalah utang atas transaksi pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance, pihak ketiga, untuk sewa pembiayaan peralatan kantor (piranti lunak dan piranti keras komputer), untuk 3 (tiga) tahun. Rincian utang lain-lain - sewa pembiayaan, setelah dikurangi beban keuangan yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Other payables - finance lease represent the finance lease payable to PT Hewlett-Packard Finance Indonesia and PT Orix Indonesia Finance, related parties, for the finance lease of office equipment (software and hardware computers), for 3 (three) years. The details of other payables - finance lease, net of unamortized financing charges as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Hewlett-Packard Finance PT Hewlett-Packard Finance Indonesia Indonesia PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance Total Total Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan sesuai dengan perjanjian sewa pembiayaan di atas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: Future minimum finance lease payments under the above-mentioned finance lease commitments as of December 31, 2014 and 2013, are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years 2014 (USD ,63 pada tanggal 2014 (USD406, as of 31 Desember 2013) December 31, 2013) 2015 (USD90.988,89 pada tanggal 2015 (USD90, as of 31 Desember 2014 dan 2013) December 31, 2014 and 2013) Total Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun ( ) ( ) Less current maturities Bagian jangka panjang Long-term portion Utang lain-lain pembiayaan kembali adalah utang kepada BCA Finance atas transaksi pembiayaan kembali kendaraan yang diperoleh pada tahun 2006 dan Utang jaminan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Other payables - refinancing represent payable to BCA Finance from the refinancing of the acquisition of vehicles in 2006 and Deposit payables represent down payment received from customers for collateral vehicles

234 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued) Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang with recourse dengan CSUL. Jumlah fasilitas maksimum anjak piutang yang diperoleh Perusahaan adalah sebesar Rp dan dikenakan suku bunga sebesar 12,50% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Desember Pada tanggal 5 Desember 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan CSUL atas pembelian sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Jumlah pembiayaan konsumen yang diperoleh adalah sebesar Rp dan dikenakan suku bunga sebesar 12,50% per tahun untuk 6 (enam) bulan pertama dan dikenakan suku bunga mengambang untuk sisa periode pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan konsumen adalah 9 (sembilan) tahun sampai dengan tanggal 5 Desember Skedul pembayaran utang pembiayaan konsumen dengan CSUL di atas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Other payables to CSUL represent the payable from factoring receivables transaction with recourse based on factoring agreement between the Company and CSUL on December 23, Total maximum factoring receivables obtained by the Company amounted to Rp50,000,000 and bear interest at 12.50% per year. The agreement period is 1 (one) year until December 23, On December 5, 2014, the Company entered into consumer financing agreement with CSUL to purchase a plot of land rights and buildings located in Surabaya, East Java. Total consumer financing obtained amounting to Rp11,500,000 and bears interest rate at 12.50% per annum for the first 6 (six) months and floating interest for the remaining financing period. The period of consumer financing is 9 (nine) years until December 5, The schedule of the consumer financing payables to CSUL as of December 31, 2014 are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years Total Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun ( ) - Less current maturities Bagian jangka panjang Long-term portion Pada tanggal 21 Juli 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian pengalihan piutang secara cessie dengan CSUL. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan setuju untuk mengalihkan dan menyerahkan kepada CSUL seluruh hak dan kepemilikan piutang dengan harga pengalihan piutang sebesar Rp dan dikenakan suku bunga sebesar 13,75% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 1 Agustus On July 21, 2014, the Company entered into transfer of receivables by cessie with CSUL. Based on this agreement, the Company agreed to transfer and assigned to CSUL all the rights and ownership of the receivables with transfer of receivables price amounting to Rp11,522,760 and bears interest rate at 13.75% per annum. The agreement period is 3 (three) years until August 1,

235 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued) Pada tanggal 10 Juli 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian jual dan sewa balik dengan CSUL atas pengembangan bangunan yang disewa dan peralatan kantor masing-masing sejumlah Rp dan Rp (Catatan 9). Transaksi ini dikenakan suku bunga sebesar 13,75% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 11 Juli On July 10, 2014, the Company entered into a sale and lease back agreements with CSUL for leasehold improvements and office equipments amounting to Rp3,937,195 and Rp2,456,233, respectively (Note 9). This transaction bears interest at 13.75% per year. The agreement period is 3 (three) years until July 11, Desember 2014/ 31 Desember 2013/ Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years Total Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun ( ) - Less current maturities Bagian jangka panjang Long-term portion Beban bunga atas utang anjak piutang with recourse dan pengalihan piutang secara cessie kepada CSUL berjumlah Rp dan Rp masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 22 dan 26f). Beban bunga sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen kepada CSUL berjumlah Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Catatan 26e). Sedangkan, beban bunga akrual atas transaksi utang kepada CSUL di atas berjumlah Rp dan Rp masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 12 dan 26d). The interest expenses on the above factoring with recourse and transfer of receivables by cessie payables to CSUL amounted to Rp6,132,995 and Rp73,381 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Notes 22 and 26f). The interest expenses on finance lease and consumer finance to CSUL amounted to Rp491,817 for the year ended December 31, 2014 (Note 26e). While, the accrual interest expenses on the above payables transactions to CSUL amounted to Rp285,907 and Rp73,381 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Notes 12 and 26d). 14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH 14. MEDIUM-TERM NOTES Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-Term Notes (MTN)) Medium-Term Notes (MTN) 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Pihak ketiga - neto Third parties - net (USD dan (USD9,900,000 and Rp pada tanggal Rp100,000,000 as of 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and Rp pada tanggal Rp100,000,000 as of 31 Desember 2013) December 31, 2013)

236 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 14. MEDIUM-TERM NOTES (continued) Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-Term Notes (MTN)) (lanjutan) Pada tanggal 17 September 2014 dan 7 Oktober 2014, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A) dengan nilai nominal sebesar USD dan Seri B (MTN Seri B) dengan nilai nominal sebesar USD , dan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. MTN Seri A akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 6 April MTN Seri A dan Seri B dikenakan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun. Pembayaran bunga MTN Seri A dan Seri B dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama bunga MTN Seri A pada tanggal 17 Desember 2014 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok. Sedangkan, pembayaran pertama bunga MTN Seri B adalah pada tanggal 7 Januari 2015 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN Seri B. Berdasarkan perjanjian MTN, Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari nilai pokok MTN Seri A dan Seri B yang telah diterbitkan atau sebesar USD (jumlah penuh) (setara dengan Rp ) (Catatan 5) dan jaminan perusahaan dari PT Tiara Marga Trakindo dengan nilai sebesar jumlah saham yang dimiliki pada Perusahaan. Sehubungan dengan risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dan suku bunga mengambang dari pinjaman ini, Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk melindungi risiko tersebut. MTN Seri A dan Seri B ini dilindung nilai dengan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga sejumlah USD dengan PT Bank Permata Tbk (Catatan 7). Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah HD Finance I Tahun 2012 (MTN I) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp dan menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai arranger. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2015 dengan suku bunga tetap sebesar 10% per tahun. Medium-Term Notes (MTN) (continued) On September 17, 2014 and October 7, 2014, the Company issued Radana Finance Medium-Term Notes Year 2014 Series A (MTN Series A) with nominal value of USD1,400,000 and Series B (MTN Series B) with nominal value of USD8,500,000, and appointed PT Mandiri Sekuritas as arranger. MTN Series A will mature on March 17, 2016 and MTN Series B will mature on April 6, MTN Series A and Series B bear a fixed interest rate of 5% per annum. Interest on MTN Series A and Series B is paid every 3 (three) months with the first payment on December 17, 2014 and the last payment together with payment of principal of the MTN Series A. While, the first payment of the MTN Series B is on January 7, 2015 and the last payment together with payment of principal of the MTN Series B. Based on the agreement of the MTN, the Company must provide collateral with fiduciary transfer of 50% of consumer financing receivables from the total amount of MTN Series A and Series B which have been issued or amounting to USD4,950,398 (full amount) (equivalent to Rp59,810,717) (Note 5) and corporate guarantee from PT Tiara Marga Trakindo with value amounting to total shares owned in the Company. In relation to the risk associated with the fluctuation of foreign currency and floating interest rate of MTN, the Company uses derivative financial instruments to hedge the risks. MTN Series A and Series B were hedged by cross currency and interest rate swap contracts amounting to USD9,900,000 with PT Bank Permata Tbk (Note 7). On October 31, 2012, the Company issued HD Finance Medium-Term Notes I Year 2012 (MTN I) with a total nominal value of Rp100,000,000 and appointed PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas as arranger. MTN I will mature on October 31, 2015 and bears a fixed interest rate of 10% per annum

237 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 14. MEDIUM-TERM NOTES (continued) Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-Term Notes (MTN)) (lanjutan) Pembayaran bunga MTN I dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 31 Januari 2013 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri MTN I. Berdasarkan perjanjian MTN, Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari nilai pokok MTN I yang telah diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sebesar Rp (Catatan 5). Selain itu, selama pokok MTN Seri A, MTN Seri B dan MTN I belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan, antara lain, menjaminkan harta kekayaan Perusahaan ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha dan konsolidasi yang berakibat negatif; menjual atau mengalihkan atau memindahkan 50% dari total aset kecuali telah disetujui oleh pemegang saham; mengubah bidang usaha; mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor; dan mengubah tujuan penggunaan dana hasil penerbitan MTN Seri A, MTN Seri B dan MTN I tanpa persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Agen Pemantau dan Agen Penjamin serta dari Rapat Umum Pemegang MTN. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian MTN. Pada tanggal 31 Oktober 2012, MTN I mendapat peringkat BBB+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beban bunga atas MTN berjumlah Rp dan Rp masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 22), sedangkan beban bunga akrual atas MTN berjumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 12). Medium-Term Notes (MTN) (continued) Interest on MTN I is paid every 3 (three) months with the first payment on January 31, 2013 and the last payment together with payment of principal of each serial of the MTN I. Based on the agreement of the MTN, the Company must provide collateral with fiduciary transfer of 50% of consumer financing receivables from the total amount of MTN I which has been issued. As of December 31, 2014 and 2013, total consumer financing receivables pledged by the Company amounted to Rp50,000,000 (Note 5). Moreover, as long as the principal of MTN Series A, MTN Series B and MTN I have not been fully paid, the Company is not allowed to, among others, pledge the Company s property to other parties except for the business activities; complete a merger and consolidation which has negative effect; sell or transfer 50% of the Company s total assets except it has been approved by the shareholders; change the Company s business; reduce the authorized, issued and paid in capital; and change the purpose of the fund received from issuance of MTN Series A, MTN Series B and MTN I without approval from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as Monitoring Agent and Security Agent as well as from the General Meeting of MTN Holder. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all the requirements mentioned in the agreement of MTN. As of October 31, 2012, MTN I is rated at BBB+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). The interest expenses of MTN amounted to Rp13,600,273 and Rp10,000,000 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 22), while the accrual of interest expenses of MTN amounted to Rp4,937,109 and Rp1,666,667 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 12)

238 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 15. UTANG PEMEGANG SAHAM 15. SHAREHOLDERS LOAN Rincian utang pemegang saham adalah sebagai berikut: The details of shareholders loan are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Tiara Marga Trakindo PT Tiara Marga Trakindo PT HD Corpora PT HD Corpora Total Total Perusahaan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham, sebesar Rp pada tanggal 17 Desember 2014, yang digunakan untuk modal kerja perusahaan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% pada tahun Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2019 (Catatan 26c). Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora, pemegang saham, sebesar Rp yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasional Perusahaan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% pada tahun 2014 dan sebesar 10,00% pada tahun Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2015 (Catatan 26c). Beban bunga atas utang pemegang saham berjumlah Rp dan Rp masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 22 dan 26f). Sedangkan beban bunga akrual atas utang pemegang saham berjumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 12 dan 26d). The Company obtained a subordinated loan from PT Tiara Marga Trakindo, a shareholder, amounting to Rp77,000,000, on December 17, 2014, which is used for the Company s working capital and bears annual interest at 10.50% per for The loan will be due on December 17, 2019 (Note 26c). The Company obtained a loan from PT HD Corpora, a shareholder, amounting to Rp25,000,000 which is used for the Company s financial operations and bears annual interest at 10.50% in 2014 and at 10.00% in The loan will be due on November 7, 2015 (Note 26c). The interest expenses of shareholder s loan amounted to Rp3,336,893 and Rp3,129,085 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Notes 22 and 26f). While the accrual of interest expenses on the shareholders loan amounted to Rp226,042 and Rp190,442 as of December 31, 2014 and 2013 (Notes 12 and 26d). 16. PERPAJAKAN 16. TAXATION a. Utang pajak a. Taxes payable 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal Article 21 Pasal Article 23 Pasal 4 (2) Article 4 (2) Pasal Article 25 Pasal Article 29 Total Total

239 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) b. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan b. Components of income tax expense (benefit) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Tahun berjalan Current year Tangguhan ( ) (8.546) Deferred Beban pajak penghasilan - neto Income tax expense - net c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan expense Beda waktu: Temporary difference: Beban imbalan kerja ( ) Employee benefits expense Penyisihan penurunan nilai Provision for impairment jaminan kendaraan yang losses in value of dikuasai kembali ( ) collateral vehicles Penyusutan aset tetap ( ) ( ) Depreciation of fixed assets Transaksi sewa pembiayaan ( ) (47.337) Finance lease transaction Gaji dan tunjangan ( ) Salaries and benefits expenses Biaya lain-lain ( ) Other expenses Sub-total Sub-total Beda tetap: Permanent differences: Beban yang tidak diperkenankan ( ) ( ) Non-deductible expenses Penghasilan yang dikenakan pajak final ( ) (45.866) Income subjected to final tax Sub-total ( ) ( ) Sub-total Penghasilan kena pajak Taxable income Beban pajak penghasilan Income tax expense Dikurangi: Less: Pajak penghasilan dibayar di muka Prepaid income taxes Utang pajak penghasilan Corporate income tax badan payable

240 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) c. Corporate income tax (continued) Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun 2014 dan 2013 telah digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan yang disampaikan ke Kantor Pajak. Taxable income which is a result from the reconciliation for the year 2014 and 2013 have used as basis in submission of the Company s Annual Corporate Income Tax Return. The calculation of corporate income tax for the years ended December 31, 2014 and 2013 conformed with the Company s Annual Corporate Income Tax Return submitted to the Tax Office. d. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, d. The reconciliation between income tax expense as computed with the marginal tax rates and income tax expense as shown in the statements of comprehensive income are as follows: Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan expense Beban pajak berdasarkan tarif Tax expense based on applicable pajak yang berlaku tax rate Pengaruh pajak atas beda tetap ( ) ( ) Tax effect on permanent differences Penyesuaian atas pajak Adjustment on tangguhan deferred tax Beban pajak penghasilan Income tax expense e. Aset pajak tangguhan - neto e. Deferred tax assets - net 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities) Penyisihan imbalan kerja Employee benefits liability Beban akrual - Accrued expenses - gaji dan tunjangan salaries and benefits expenses Penyisihan penurunan nilai Provision for impairment jaminan kendaraan yang losses in value dikuasai kembali of collateral vehicles Kerugian kumulatif atas Cumulative losses on instrumen derivatif derivative instrument untuk lindung nilai for cash flow arus kas - neto hedges - net Sewa pembiayaan ( ) ( ) Finance lease Aset tetap ( ) ( ) Fixed assets Piutang lain-lain Other receivables Total - neto Total - net Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya berdasarkan penghasilan kena pajak yang akan datang. Management believes that the deferred tax assets can be fully realized based on its future taxable income

241 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The Company s shareholders as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 31 Desember 2014 dan 2013/December 31, 2014 and 2013 Total lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares Persentase issued pemilikan/ and fully Percentage of Total/ Pemegang saham paid ownership Total Shareholders PT Tiara Marga Trakindo ,808% PT Tiara Marga Trakindo Wealth Paradise Holding Ltd ,701% Wealth Paradise Holding Ltd. PT HD Corpora ,428% PT HD Corpora Soeharto Djojonegoro ,001% Soeharto Djojonegoro Lain-lain (masing-masing dengan Others (less than 5% equity kepemilikan di bawah 5%) ,062% for each stockholders) Total ,000% Total Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah saham Perusahaan yang dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perusahaan, adalah masing-masing sejumlah saham dan saham, yang masing-masing merupakan 0,005% dan 0,13% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 26 Desember 2013, PT HD Corpora (HDC) dan Wealth Paradise Holdings Ltd. (WPHL) (keduanya merupakan pemegang saham pendiri Perusahaan) telah menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement dengan PT Tiara Marga Trakindo (TMT) dalam rangka pengambilalihan saham Perusahaan yang dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Pada tanggal 8 Maret 2013, TMT telah melakukan pengambilalihan saham Perusahaan tahap 1 (satu) dari HDC dan WPHL sebanyak lembar saham atau setara dengan 45% kepemilikan saham. Pada tanggal 22 Mei 2013, TMT telah melakukan pengambilalihan saham Perusahaan tahap 2 (dua) dengan membeli saham dari masyarakat sebanyak lembar saham atau setara dengan 11,212% kepemilikan saham. Untuk memenuhi Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.H.1, selanjutnya, pada tanggal 14 Juni 2013, TMT melakukan penjualan saham Perusahaan kepada masyarakat sebanyak atau setara dengan 0,404% kepemilikan saham. As of December 31, 2014 and 2013, the total numbers of the Company s shares owned by member of the Boards of Commissioners and Directors, as recorded in the Company s Share Register, is 75,000 shares and 2,075,000 shares, respectively, which represents 0.005% and 0.13% of the total outstanding shares of the Company, respectively. The Company s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange. On December 26, 2013, PT HD Corpora (HDC) and Wealth Paradise Holdings Ltd. (WPHL) (both are the Company s founder shareholders) signed Conditional Sale and Purchase Agreement with PT Tiara Marga Trakindo (TMT) in the way to take over the Company s share capital in 2 (two) steps. On March 8, 2013, TMT did the step 1 (one) of the takeover of the Company s share capital from HDC and WPHL amounting to 693,000,000 shares or equivalent to 45% share ownership. On May 22, 2013, TMT did the step 2 (two) of the takeover of the Company s share capital from the public amounting to 172,671,500 shares or equivalent to % share ownership. To fulfill the compliance with BAPEPAM-LK Regulation No. IX.H.1, furthermore, on June 14, 2013, TMT carried out the sale of the Company s shares to the public amounting to 6,223,833 or equivalent to 0.404% share ownership

242 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. SALDO LABA 18. RETAINED EARNINGS Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 134 tanggal 21 Mei 2014, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan laba tahun berjalan pada tahun 2013 sebesar Rp , sebagai dana cadangan. Dana cadangan disajikan sebagai Saldo Laba - Telah Ditentukan Penggunaannya pada laporan posisi keuangan. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dalam Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 280 tanggal 27 Juni 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan laba tahun berjalan pada tahun 2012 sebesar Rp , sebagai dana cadangan. Dana cadangan disajikan sebagai Saldo Laba - Telah Ditentukan Penggunaannya pada laporan posisi keuangan. Based on the Annual Shareholders General Meeting which were notarized by Notarial Deed of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 134 dated May 21, 2014, the shareholders approved the appropriation of the Company s income for the year 2013 amounting to Rp1,000,000, as reserve fund. Reserve fund is presented as Retained Earnings - Appropriated in the statements of financial position. Based on the Annual Shareholders General Meeting which were notarized by Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 280 dated June 27, 2013, the shareholders approved the appropriation of the Company s income for the year 2012 amounting to Rp1,000,000, as reserve fund. Reserve fund is presented as Retained Earnings - Appropriated in the statements of financial position. 19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN - PIHAK KETIGA Rincian pendapatan pembiayaan konsumen dari pihak ketiga adalah sebagai berikut: 19. CONSUMER FINANCING INCOME - THIRD PARTIES The details of consumer financing income from third parties are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Pendapatan pembiayaan konsumen Consumer financing income Ditambah: Add: Pendapatan dari pembiayaan bersama Income from joint financing without recourse without recourse Sub-total Sub-total Dikurangi: Less: Beban perolehan pembiayaan konsumen ( ) ( ) Consumer financing cost Total Total Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada 1 (satu) pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen. For the years ended December 31, 2014 and 2013, there is no consumer financing transaction to 1 (one) customer with total cumulative income of more than 10% of total consumer financing income

243 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 20. PENDAPATAN BUNGA BANK 20. INTEREST INCOME Rincian pendapatan bunga adalah sebagai berikut: The details of interest income are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Kas di bank Cash in banks Deposito berjangka Time deposits Total Total 21. PENDAPATAN LAIN-LAIN 21. OTHER INCOME Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other income are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Denda keterlambatan dan penalti Penalties for late payment Penerimaan dari piutang yang Recovery from written-off telah dihapuskan receivables Penerimaan premi asuransi Insurance premium refund Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Gain on sale of fixed assets (Note 9) Lain-lain Others Total Total 22. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 22. INTEREST AND FINANCING CHARGES Rincian beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut: The details of interest and financing charges are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Bunga pinjaman bank Interest on bank loans Bunga pembiayaan bersama Interest on joint financing with recourse with recourse Bunga Wesel Bayar Jangka Interest on Medium-Term Notes Menengah (Catatan 14) (Note 14) Bunga utang pihak berelasi Interest on a related party s loans (Catatan 13 dan 26f) (Notes 13 and 26f) Bunga pinjaman pemegang saham Interest on shareholders loan (Catatan 15 dan 26f) (Notes 15 and 26f) Beban administrasi bank Bank charges Total Total

244 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 23. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 23. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES Rincian beban gaji dan tunjangan adalah sebagai berikut: The details of salaries and benefits expenses are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Gaji dan tunjangan Salaries and benefits Imbalan kerja (Catatan 29) ( ) Employee benefits (Note 29) Total Total 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: The details of general and administrative expenses are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Penyusutan (Catatan 9) Depreciation (Note 9) Sewa dan bunga sewa pembiayaan Rental and interest on finance lease dan pembiayaan konsumen and consumer finance Jasa tenaga ahli Professional fees Utilitas Utilities Beban transportasi dan Transportation and perlengkapan kantor office stationery expenses Beban kantor Office expenses Asuransi Insurance Lain-lain Others Total Total 25. BEBAN LAIN-LAIN 25. OTHER EXPENSES Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Kerugian dari penjualan jaminan Loss from sale kendaraan yang dikuasai of collateral kembali - neto vehicles - net Kerugian dari klaim asuransi Loss from claim insurance Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment nilai jaminan kendaraan losses in value of collateral yang dikuasai kembali - neto vehicles - net Lain-lain Others Total Total

245 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- PIHAK BERELASI Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak berelasi dan sifat hubungan berelasi Pihak berelasi dan sifat hubungan berelasi adalah sebagai berikut: - PT Tiara Marga Trakindo dan PT HD Corpora merupakan pemegang saham Perusahaan. - PT Chandra Sakti Utama Leasing dan PT Puri Arta Prima merupakan entitas sepengendali. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The Company, in the normal course of business, is engaged in transactions with related parties. The related parties and nature of relationship The related parties and the nature of relationship are as follow: - PT Tiara Marga Trakindo and PT HD Corpora is the Company s shareholder. - PT Chandra Sakti Utama Leasing and PT Puri Arta Prima are entities under common control. a. Piutang lain-lain (Catatan 6) a. Other receivables (Note 6) 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Puri Arta Prima PT Puri Arta Prima Persentase terhadap Percentage from total aset 0,03% 0,08% total assets b. Utang lain-lain (Catatan 13) b. Other payables (Note 13) 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing Anjak piutang with recourse Factoring with recourse Pembiayaan konsumen Consumer finance Pengambilalihan piutang Transfer of receivables by secara cessie cessie Sewa pembiayaan Finance lease Total Total Persentase terhadap Percentage from total liabilitas 1,79% 2,58% total liabilities c. Utang pemegang saham (Catatan 15) c. Shareholders loan (Note 15) 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Tiara Marga Trakindo PT Tiara Marga Trakindo PT HD Corpora PT HD Corpora Total Total Persentase terhadap Percentage from total liabilitas 4,54% 1,57% total liabilities

246 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK- PIHAK BERELASI (lanjutan) 26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) d. Beban akrual - bunga (Catatan 12, 13 dan 15) d. Accrued expenses - interest (Notes 12, 13 and 15) 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing PT HD Corpora PT HD Corpora Total Total Persentase terhadap Percentage from total liabilitas 0,02% 0,02% total liabilities e. Beban sewa dan bunga sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen e. Rental and interest on finance lease and consumer finance Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, PT Puri Arta Prima (Catatan 28) PT Puri Arta Prima (Note 28) PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 13) (Note 13) Total Total Persentase terhadap Percentage from total beban 0,41% 0,96% total expenses f. Beban bunga dan keuangan (Catatan 13, 15 dan 22) f. Interest and financing charges (Notes 13, 15 and 22) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing PT HD Corpora PT HD Corpora PT Tiara Marga Trakindo PT Tiara Marga Trakindo Total Total Persentase terhadap Percentage from total beban 2,74% 1,15% total expenses Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang mungkin tidak sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan menggunakan persyaratan usaha normal. All significant transactions with related parties are conducted under terms and conditions may not be the same as those transacted with third parties. Transactions with related parties are conducted on normal commercial terms

247 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. PERJANJIAN KERJASAMA 27. COOPERATION AGREEMENTS a. Pembiayaan bersama a. Joint financing Pembiayaan bersama with recourse Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dimana Perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse) dengan beberapa bank dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan. Fasilitas pembiayaan bersama untuk masing-masing bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Joint financing with recourse The Company has entered into joint financing agreements with several banks whereby the Company bears credit risk with recourse with a term of drawdown up to 24 (twenty four) months. The joint financing facility with each bank as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Persero)Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indonesia Tbk Pada jumlah fasilitas pembiayaan bersama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), termasuk fasilitas pembiayaan Murabahah dalam bentuk penerusan (channeling) berdasarkan basis syariah dengan porsi jumlah pembiayaan untuk CIMB maksimal sebesar Rp Dalam perjanjian kerjasama with recourse, porsi jumlah yang dibiayai oleh bank pemberi pembiayaan bersama maksimum adalah sebagai berikut: In the joint financing facility with PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), included Murabahah financing facility through channeling based on sharia principal with maximum financing portion for CIMB amounting to Rp20,000,000. In the joint financing with recourse arrangements, the amount financed by joint financing provider banks at maximum are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 95% 95% PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 100% 100% (Persero)Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 95% 95% PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 100% 100% Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk 99% 1% PT Bank Mega Tbk

248 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued) a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued) Pembiayaan bersama with recourse (lanjutan) Dalam perjanjian kerjasama with recourse tersebut, porsi jumlah yang dibiayai oleh Perusahaan adalah minimum 5% untuk perjanjian kerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan CIMB, dan minimum 1% untuk perjanjian kerjasama dengan PT Bank Mega Tbk. Sebagai tambahan, Perusahaan memiliki liabilitas untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada bank pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan. Lihat Catatan 11 untuk rincian saldo pembiayaan bersama with recourse. Jumlah saldo bagian pinjaman yang dibiayai bank pemberi pembiayaan bersama adalah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp pada tanggal 31 Desember 2013 Jumlah pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui atas pembiayaan bersama with recourse bagian bank pemberi pembiayaan bersama adalah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp pada tanggal 31 Desember 2013, dan jumlah pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui atas pembiayaan bersama with recourse bagian Perusahaan adalah Rp pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp pada tanggal 31 Desember Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk); dan maksimum 8 (delapan) kali (PT Bank CIMB Niaga Tbk); serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham dan/atau Anggaran Dasar; melakukan penggabungan usaha atau akuisisi; dan mengubah maksud dan tujuan Perusahaan. Joint financing with recourse (continued) In these joint financing with recourse arrangements, the the Company s portion is at minimum 5% for the arrangements with PT Bank Mandiri (persero) Tbk and CIMB, and minimum 1% for the arrangement with PT Bank Mega Tbk. In addition, the Company is obliged to pay installments including interest to co-financing banks in the event consumers fail to meet installment obligations to the Company. See Note 11 for detailed balance of joint financing with recourse. Total borrowing portion of of the joint financing provider banks amounting to Rp171,699,113 as of December 31, 2014 and Rp145,555,524 as of December 31, 2013 Total unearned income on consumer financing of joint financing with recourse s portion of the joint financing provider banks amounting to Rp18,245,846 as of December 31, 2014 and Rp12,853,388 as of December 31, 2013, and total unearned income on consumer financing of joint financing with recourse s portion of the Company amounting to Rp57,508,248 as of December 31, 2014 and Rp43,427,114 as of December 31, Based on the requirements in the loan agreement, the Company is required to maintain maximum level of gearing ratio of 10 (ten) times (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Muamalat Indonesia Tbk); and the maximum of 8 (eight) times (PT Bank CIMB Niaga Tbk); and provide written notice to the bank in connection with, among other things, changing the composition of the Boards of Commissioners and Directors, shareholders and/or Articles of Association; complete a merger or acquisition; and change of the Company s scope of business

249 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued) a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued) Pembiayaan bersama without recourse PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dengan BII dimana Perusahaan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse). Fasilitas maksimum pembiayaan bersama pada tanggal 28 April 2010 adalah sebesar Rp dengan jangka waktu selama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas sebesar Rp sehingga jumlah fasilitas maksimum pembiayaan bersama adalah sebesar Rp Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan kembali memperoleh tambahan fasilitas sebesar Rp , sehingga jumlah fasilitas maksimum pembiayaan bersama adalah sebesar Rp , dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 3 September 2013, yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Desember Selanjutnya, pada tanggal 2 Desember 2013 jangka waktu fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 3 September Pada tanggal 18 Agustus 2014, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas sebesar Rp , sehingga jumlah fasilitas maksimum pembiayaan bersama adalah sebesar Rp , dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 18 Agustus Dalam perjanjian kerjasama without recourse tersebut, porsi masing-masing pihak adalah 5% untuk Perusahaan dan 95% untuk pemberi pembiayaan bersama. PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dengan CSUL dimana Perusahaan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse). Fasilitas maksimum pembiayaan bersama pada tanggal 28 Oktober 2014 adalah sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Joint financing without recourse PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) The Company entered into joint financing agreements with BII, whereby the Company bears credit risk in accordance with its portion without recourse. The maximum joint financing facility as of April 28, 2010 is Rp50,000,000 with period of 1 (one) year. On July 5, 2011, the Company obtained additional facility amounting to Rp50,000,000 increasing the total maximum joint financing facility amounting to Rp100,000,000. On September 3, 2012, the Company obtained additional facility amounting to Rp100,000,000, increasing the total maximum joint financing facility amounting to Rp200,000,000, with period until September 3, 2013, which was extended until December 3, Furthermore, on December 2, 2013 the period of this facility was extended until September 3, On August 18, 2014, the Company obtained additional facility amounting to Rp100,000,000, increasing the total maximum joint financing facility amounting to Rp300,000,000, with availability period until August 18, In this joint financing without recourse arrangement, the portion of each party is 5% for the Company and 95% for joint financing provider. PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) The Company entered into joint financing agreements with CSUL, whereby the Company bears credit risk in accordance with its portion without recourse. The maximum joint financing facility, on October 28, 2014 is Rp200,000,000. This facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the drawdown date

250 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued) a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued) Pembiayaan bersama without recourse PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) (lanjutan) Dalam perjanjian kerjasama without recourse tersebut, porsi masing-masing pihak adalah 1% untuk Perusahaan dan 99% untuk pemberi pembiayaan bersama. Dalam hal pembiayaan bersama without recourse, kedua belah pihak bersama-sama akan bertindak sebagai pemberi kredit kepada konsumen yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana yang telah ditentukan dalam perjanjian. Perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap konsumen. Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perusahaan tidak memiliki liabilitas untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan. Jumlah beban bunga dan keuangan untuk pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Joint financing without recourse PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) (continued) In this joint financing without recourse arrangement, the portion of each party is 1% for the Company and 99% for joint financing provider. In this joint financing arrangement without recourse, both parties extend credit to customers who meet certain criteria as set out in the agreements. The Company is responsible for maintaining the customers documentation and loan administration. In joint financing arrangements without recourse, the Company is not obliged to pay installment including interest to joint financing provider in the event customers fail to meet their installment obligations to the Company. Total interest and financing charges for joint financing arrangements without recourse amounting to Rp23,149,294 for the year ended December 31, 2014 and Rp3,580,401 for the year ended December 31, b. Penyalur kendaraan b. Dealers Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa penyalur kendaraan. Uang muka yang diberikan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai uang muka kepada penyalur pada piutang lain-lain sejumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 6). Pembiayaan konsumen yang telah disetujui namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan, pihak ketiga, dicatat sebagai utang kepada penyalur kendaraan sejumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikan sebagai bagian dari akun Utang Penyalur Kendaraan - Pihak Ketiga pada laporan posisi keuangan. The Company has entered into cooperation agreements with dealers of motor vehicles. Advances to dealers are recorded as advances to dealers in other receivables account amounting to Rp1,946,051 and Rp2,304,410 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 6). Approved consumer financing that has not yet been paid to dealers, third parties, are recorded as dealers payable amounting to Rp24,177,798 and Rp17,747,956 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, are presented as a part of Dealers Payable - Third Parties in statements of financial position

251 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued) c. Asuransi c. Insurance Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, dalam rangka menutupi asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perusahaan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepentingan Perusahaan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi, pihak ketiga, dicatat sebagai utang premi asuransi sejumlah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikan sebagai bagian dari akun Utang Premi Asuransi - Pihak Ketiga pada laporan posisi keuangan. Premi asuransi yang telah dibayarkan dicatat sebagai beban tangguhan dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif selama periode kontrak. The Company has entered into cooperation agreements with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 and PT Asuransi Sinar Mas, third parties, to provide insurance coverage of financed vehicles. The Company insures vehicles for the interest of the Company in its capacity as financing providers. Insurance premiums that have not yet been paid to insurance companies, third parties, are recorded as insurance premium payables amounting to Rp3,147,266 and Rp3,233,499 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, are presented as a part of Insurance Premium Payables - Third Parties in statements of financial position. Insurance premiums that had been paid are recognized as deferred charges and charged to the statement of comprehensive income over the period of contracts. 28. PERJANJIAN SEWA 28. RENTAL AGREEMENTS a. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa untuk kantor pusat dengan PT Puri Arta Prima, pihak berelasi, pada tanggal 2 Juli Perjanjian sewa berlaku sampai dengan tanggal 30 April Perusahaan telah mengakhiri perjanjian sewa ini pada bulan Maret Beban sewa sehubungan dengan perjanjian ini berjumlah Rp dan Rp masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan b. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa untuk kantor pusat dengan PT Inovasi Graha Medika, pihak ketiga, pada tanggal 1 April Perjanjian sewa berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret c. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa menyewa untuk kantor cabang dengan pihak ketiga. Perjanjian sewa ini mempunyai rata-rata periode sewa antara 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Saldo beban dibayar di muka sewa kantor atas perjanjian sewa di atas adalah Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikan sebagai bagian dari akun Beban Dibayar di Muka pada laporan posisi keuangan (Catatan 8). a. The Company has entered into rental agreement for its head office with PT Puri Arta Prima, a related party, on July 2, The rental agreement is valid up to April 30, The Company has terminated this rental agreement in March Rental expenses in relation with this agreement amounting to Rp909,778 and Rp2,681,941 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. b. The Company has entered into rental agreement for its head office with PT Inovasi Graha Medika, a third party, on April 1, The rental agreement is valid up to March 31, c. The Company also has entered into rental agreements for its branch offices with third parties. These rental agreements have an average term between 1 (one) year to 5 (five) years. The balance of prepaid expenses office rental from the above rental agreements amounting to Rp5,833,058 and Rp5,966,646 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, is presented as a part of Prepaid Expenses in statements of financial position (Note 8)

252 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. IMBALAN KERJA 29. EMPLOYEE BENEFITS Utang Imbalan Kerja Karyawan Jangka Pendek Utang imbalan kerja karyawan jangka pendek merupakan akrual atas beban gaji dan kesejahteraan karyawan yang terhutang sebesar Rp dan Rp masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi pokok berikut: Short-term Employee Benefits Liability The short-term employee benefits liability represent accrual of salary and employees benefits payable amounting to Rp3,298,254 and Rp3,259,948 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Estimated Long-term Employee Benefits Liability The estimated long-term employee benefits liability is calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method with the following assumptions: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Tingkat bunga diskonto tahunan 8,60% 8,70% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 6,00% 6,00% Annual salary increases Tabel mortalitas TMI III CSO Mortality table 55 tahun/ 55 tahun/ Umur pensiun 55 years 55 years Retirement age TMI = Tabel Mortalitas Indonesia CSO = Commissioner s Standard Ordinary Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut: TMI = Indonesian Mortality Table CSO = Commissioner s Standard Ordinary The movements of the present value of obligation are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Saldo awal Beginning balance Beban jasa kini Current service costs Kerugian aktuaria Actuarial losses Beban bunga Interest costs Ekspektasi imbalan yang dibayarkan ( ) ( ) Benefit - paid expectation Dampak perubahan asumsi ( ) ( ) Effect of changes in assumption Penyesuaian aktuaria - ( ) Actuarial adjustment Dampak kurtailmen - ( ) Effect from curtailment Beban jasa lalu - vested - ( ) Past service cost - vested Saldo akhir Ending balance

253 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. IMBALAN KERJA (lanjutan) 29. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang (lanjutan) Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Estimated Long-term Employee Benefits Liability (continued) The estimated long-term employee benefits liability recognized in the statements of financial position are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Nilai kini liabilitas Present value of obligation Kerugian aktuarial Unrecognized actuarial yang belum diakui ( ) ( ) losses Total Total Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif (termasuk dalam beban gaji dan tunjangan) adalah sebagai berikut: The amount recognized in the statements of comprehensive income (included in salaries and benefits expenses) are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, Beban jasa kini Current service cost Beban bunga Interest cost Pembayaran aktual imbalan kerja - kelebihan pembayaran Benefit paid - excess payment Amortisasi atas kerugian (keuntungan) Amortization of unrecognized aktuarial yang belum diakui ( ) actuarial losses (gains) Kerugian atas penyelesaian Loss on settlement Keuntungan atas kurtailmen - ( ) Gain on curtailment Pengakuan biaya jasa lalu - Immediate recognition of vested - ( ) past service cost - vested Total ( ) Total Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Movements in the liability recognized in the statements of financial position are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Saldo awal tahun Beginning balance of the year Penyisihan selama tahun berjalan ( ) Provision during current year Pembayaran aktual imbalan kerja ( ) ( ) Actual benefit payments Saldo akhir Ending balance

254 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. IMBALAN KERJA (lanjutan) 29. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang (lanjutan) Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 4 (empat) tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: Estimated Long-term Employee Benefits Liability (continued) The estimated long-term employee benefits liability for the year ended December 31, 2014 and previous 4 (four) annual periods of employee benefits: 31 Desember/December 31, Nilai kini liabilitas Present value of obligation Kerugian aktuarial Unrecognized actuarial yang belum diakui ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) losses Liabilitas diakui Liability recognized in di laporan statement of posisi keuangan financial position Jumlah penyesuaian yang timbul pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 4 (empat) tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: The amounts of experience adjustments arising on the plan liability for the year ended December 31, 2014 and previous 4 (four) annual periods of employee benefits: 31 Desember/December 31, Nilai kini liabilitas Present value of obligation Penyesuaian Experience adjustments on liabilitas program ( ) plan liability Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat diskonto akan memiliki efek sebagai berikut: A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects: Liabilitas imbalan pasca Beban jasa kerja/ kini dan Obligation for bunga/ post- Current service employment cost and benefits interest cost Kenaikan suku bunga dalam Increase in interest rate in 100 basis poin ( ) ( ) 100 basis point Penurunan suku bunga dalam Decrease in interest rate in 100 basis poin basis point

255 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: The following table sets out the comparison of the carrying values and estimated fair values of the Company s financial instruments as of December 31, 2014 and 2013: 31 Desember/December 31, Nilai tercatat/ Nilai tercatat/ Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/ value Fair value value Fair value Aset keuangan Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas - Cash and cash equivalents - pihak ketiga third parties Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto receivables - net Piutang lain-lain Other receivables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Aset lain-lain - jaminan sewa Other assets - rent deposits Derivatif yang diperuntukan Derivative designated as sebagai instrumen lindung nilai hedging instruments Piutang derivatif - Derivative receivables - pihak ketiga a third party Total Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan yang diukur pada Financial liabilities measured nilai biaya perolehan diamortisasi at amortized cost Pinjaman - pihak ketiga Borrowings - third parties Utang penyalur kendaraan - Dealers payable - pihak ketiga third parties Utang premi asuransi - Insurance premium payables - pihak ketiga third parties Beban akrual Accrued expenses Utang imbalan kerja Short-term employee karyawan jangka pendek benefits liability Utang lain - lain Other payables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Wesel Bayar Jangka Menengah - neto Medium-Term Notes - net Utang pemegang saham Shareholders loan Total Total Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate

256 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar kas dan setara kas - pihak ketiga, piutang lain-lain, pinjaman - pihak ketiga, utang penyalur kendaraan - pihak ketiga, utang premi asuransi - pihak ketiga, beban akrual, utang imbalan kerja karyawan jangka pendek dan utang lain-lain - pihak ketiga mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen - neto dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang. Nilai wajar dari piutang derivatif - pihak ketiga, aset lain-lain - jaminan sewa, utang lain-lain - pihak berelasi, Wesel Bayar Jangka Menengah - neto dan utang pemegang saham dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar. 30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: The fair values of cash and cash equivalents - third parties, other receivables, borrowings - third parties, dealers payable - third parties, insurance premium payables - third parties, accrued expenses, short-term employee benefits liability and other payables - third parties approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments. The fair values of consumer financing receivables - net are determined by discounting cash flows using weighted average effective interest rate. The fair values of derivative receivables - a third party, other assets - rent deposits, other payables - a related party, Medium-Term Notes - net and shareholders loan are calculated using discounted cash flows using market interest rates. 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut: Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam tingkat bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate). Perusahaan mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga (Catatan 7) dan diversifikasi sumber dana dengan mendapatkan pinjaman tingkat bunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran. 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES The Company is exposed to interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. The Company s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Company s financial performance. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure. The Company manages interest rate risk by entering into cross currency and interest swap contracts (Note 7) and by diversifying its financing source to get fixed interest to minimize payment mismatch

257 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko tingkat bunga (lanjutan) Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan Perusahaan yang dibagi atas jumlah yang dikenakan bunga dan tidak dikenakan bunga. 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Interest rate risk (continued) The table belows shows the Company s financial instruments divided into interest and non-interest bearing. 31 Desember 2014/December 31, 2014 Bunga tetap/fixed interest Tidak Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakan mengambang/ 1 tahun/ 3 tahun/ bunga/non Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Total/ interest 1 year 1-3 years 3 years sensitive Total Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas - Cash and cash equivalents - pihak ketiga third parties Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto receivables - net Piutang lain - lain Other receivables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Piutang derivatif - Derivative receivables - pihak ketiga a third party Aset lain-lain - jaminan sewa Other assets - rent deposits Total aset Total assets Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman - pihak ketiga Borrowings - third parties Utang penyalur kendaraan - Dealers payable - pihak ketiga third parties Utang premi asuransi - Insurance premium payables - pihak ketiga third parties Beban akrual Accrued expenses Utang imbalan kerja Short-term employee karyawan jangka pendek benefits liability Utang lain - lain Other payables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Wesel Bayar Jangka Menengah - neto Medium-term Notes - net Utang pemegang saham Shareholders loan Total liabilitas keuangan Total financial liabilities Neto ( ) ( ) ( ) Net 31 Desember 2013/December 31, 2013 Bunga tetap/fixed interest Tidak Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakan mengambang/ 1 tahun/ 3 tahun/ bunga/non Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Total/ interest 1 year 1-3 years 3 years sensitive Total Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas - Cash and cash equivalents - pihak ketiga third parties Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto receivables - net Piutang lain - lain Other receivables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Piutang derivatif - Derivative receivables - pihak ketiga a third party Aset lain-lain - jaminan sewa Other assets - rent deposits Total aset Total assets Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman - pihak ketiga Borrowings - third parties Utang penyalur kendaraan - Dealers payable - pihak ketiga third parties Utang premi asuransi - Insurance premium payables - pihak ketiga third parties Beban akrual Accrued expenses Utang imbalan kerja Short-term employee karyawan jangka pendek benefits liability Utang lain - lain Other payables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Wesel Bayar Jangka Menengah - neto Medium-term Notes - net Utang pemegang saham Shareholders loan Total liabilitas keuangan Total financial liabilities Neto ( ) ( ) ( ) Net

258 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko tingkat bunga (lanjutan) Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang). Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis poin/increase (decrease) on interest rate in basis points (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Interest rate risk (continued) The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company s income before income tax expense (through the impact on floating interest rate). Dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan/ Effect on income before income tax expense Tahun: Years: ( ) ( ) Risiko mata uang asing Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan Wesel Bayar Jangka Menengah dalam mata uang Dolar AS (Catatan 14). Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga (Catatan 7). Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Foreign currency risk Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company s US Dollar Medium- Term Notes (Note 14). The Company manages this risk by entering into cross currency and interest swap contracts (Note 7). The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in Rupiah exchange rate against foreign currency with all other variables held constant, of the Company s profit before tax. Perubahan nilai tukar Rupiah/Change in Rupiah rate Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on profit before tax Tahun: Years: ( ) (49.692)

259 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan piutang pembiayaan konsumen untuk meminimalkan risiko kredit. Eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen. Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan: (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Credit risk Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from defaulting customers. Improper assessment on customer s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables in order to minimize the credit risk exposure. The maximum exposure of credit risk is the carrying amount of consumer financing receivables. The following tables set out the total credit risk and risk concentration of the Company: Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Perorangan - pihak ketiga Individual - third parties Korporasi - pihak ketiga Corporation - third parties Total Total Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: Piutang Pembiayaan Konsumen The following tables set out the credit risk based on provision for impairment losses assessment classification as of December 31, 2014 and 2013: Consumer Financing Receivables Mengalami Tidak mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/ Impaired Non-impaired Total 31 Desember 2014 December 31, 2014 Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment nilai piutang pembiayaan losses on consumer financing konsumen ( ) ( ) ( ) receivables Neto Net 31 Desember 2013 December 31, 2013 Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment nilai piutang pembiayaan losses on consumer financing konsumen ( ) ( ) ( ) receivables Neto Net

260 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 30 (tiga puluh) hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai. Perusahaan meminimalkan risiko kredit aset keuangan seperti kas dengan mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat risiko kredit signifikan atas aset keuangan lainnya yaitu piutang lain-lain. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko pada saat posisi arus kas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok utang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan liabilitas. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas, dan analisa sensitivitas dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas. Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan utang jangka pendek dan cerukan/ rekening koran dan pinjaman bank. Kebijakan Perusahaan adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Credit risk (continued) Consumer financing receivables which installments are overdue for more than 30 (thirty) days are classified as impaired financial assets. The Company minimizes credit risks on financial assets such as cash by maintaining minimum cash balance and selecting qualified banks for the placement of funds. Based on the Company s management evaluation, there is no significant credit risk on the other financial assets which is other receivables. As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives Motor Vehicle Ownership Certificates (BPKB) of motor vehicles financed by the Company. Liquidity risk Liquidity risk is a risk where the Company s cash flows show that short-term revenue is unable to cover short-term disbursement. The Company monitors risk of cash flow uncertainty arising from loan principal and its interest using gap analysis which measures the mismatch between assets and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection, and sensitivity analysis are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure. The Company s objective is to maintain a balance between continuity of funding and flexibility through the use of short-term loans and bank overdrafts and bank loans. The Company s policy is to minimize the mismatch potential by diversifying financing source to have spreaded maturity dates and duration which, to the extent possible, corresponds to asset s maturity profile

261 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Liquidity risk (continued) The tables below summarize the maturity profile of the Company s financial liabilities at December 31, 2014 and 2013 based on contractual undiscounted payments: 31 Desember 2014/December 31, 2014 Ditarik Kurang dari sewaktu-waktu/ 3 bulan/ On Less than 3-12 bulan/ 1-5 tahun/ Total/ demand 3 months 3-12 months 1-5 years Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman - pihak ketiga Borrowings - third parties Utang penyalur kendaraan - Dealers payable - pihak ketiga third parties Utang premi asuransi - Insurance premium payables - pihak ketiga third parties Beban akrual Accrued expenses Utang imbalan kerja Short-term employee karyawan jangka pendek benefits liability Utang lain-lain Other payables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Wesel Bayar Jangka Menengah - neto Medium-Term Notes - net Utang pemegang saham Shareholders loan 31 Desember 2013/December 31, 2013 Ditarik Kurang dari sewaktu-waktu/ 3 bulan/ On Less than 3-12 bulan/ 1-5 tahun/ Total/ demand 3 months 3-12 months 1-5 years Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman - pihak ketiga Borrowings - third parties Utang penyalur kendaraan - Dealers payable - pihak ketiga third parties Utang premi asuransi - Insurance premium payables - pihak ketiga third parties Beban akrual Accrued expenses Utang imbalan kerja Short-term employee karyawan jangka pendek benefits liability Utang lain-lain Other payables - pihak ketiga third parties - - pihak berelasi a related party - Wesel Bayar Jangka Menengah - neto Medium-Term Notes - net Utang pemegang saham Shareholder s loan

262 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 32. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 32. CAPITAL RISK MANAGEMENT Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital). Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perusahaan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari jumlah pinjaman dibandingkan jumlah ekuitas. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang perusahaan pembiayaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 (sepuluh) kali dari total ekuitas. The Company s objectives when managing capital are to safeguard the Company s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated from total loan compared to total equity. Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 regarding multi finance company and Financial Service Authority (OJK) Regulation No. 29/POJK.05/2014 dated November 19, 2014 regarding organization business of multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 (ten) times from total equity. 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Liabilitas Liabilities Pinjaman Borrowings Utang lain - lain Other payables Wesel Bayar Jangka Menengah - bruto Medium-Term Notes - gross Utang pemegang saham Shareholders loan Total liabilitas Total liabilities Pinjaman subordinasi dan ekuitas Subordinated loan and equity Pinjaman subordinasi Subordinated loan Ekuitas Equity Total pinjaman subordinasi Total subordinated loan dan ekuitas and equity Gearing ratio (kali) 5,63 5,69 Gearing ratio (times) Tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakan atau proses manajemen modal selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital during the years ended December 31, 2014 and

263 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing (jumlah penuh) sebagai berikut: (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY The Company has assets and liabilities in foreign currency (full amount) as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Aset Assets Kas dan setara kas USD17.642,93 USD775,99 Cash and cash equivalents Liabilitas Liabilities Utang lain-lain USD90.998,89 USD ,52 Other payables Wesel Bayar Jangka Menengah USD ,00 - Medium-Term Notes Liabilitas yang dilindung nilai (USD ,00) (USD ,24) Hedges liabilities Total liabilitas USD90.998,89 (USD ,72) Total liabilities Aset (liabilitas) dalam Assets (liabilities) in mata uang asing - neto (USD73.355,96) USD ,71 foreign currency - net Setara dalam Rupiah Equivalent in Rupiah Untuk melindungi dari resiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dari utang lainlain dan Wesel Bayar Jangka Menengah, Perusahaan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga (Catatan 7). To hedge the risk associated with the fluctuation of foreign currency of the other payables and Medium-Term Notes, the Company entered into cross currency and interest swap contracts (Note 7). 34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera), baik untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen. The Company has consumer financing activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek), West Java, Central Java, East Java and Sumatera), for new and second-hand motor vehicles. Therefore, geographical segment information is presented as the primary basis of segment reporting. Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014 Jawa Tengah dan Jawa Timur/ Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/ Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total Pendapatan segmen Segment income Pendapatan segmen Unallocated tidak dapat dialokasi segment income Total pendapatan segmen Total segment income Beban tidak dapat dialokasi ( ) Unallocated segment expenses Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan expense Beban pajak penghasilan - Income tax expense - neto ( ) net Laba tahun berjalan Income for the year

264 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014 Jawa Tengah dan Jawa Timur/ Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/ Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss Lindung nilai arus kas ( ) Cash flow hedging Pajak terkait dengan rugi Tax relating to other komprehensif lain comprehensive loss Rugi komprehensif lain - Other comprehensive loss - neto ( ) net Total laba komprehensif Total comprehensive income Aset segmen Segment assets Aset tidak dapat dialokasi Unallocated assets Total aset segmen Total segment assets Liabilitas tidak dapat Unallocated segment dialokasi liabilities Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/ Year Ended December 31, 2013 Jawa Tengah dan Jawa Timur/ Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/ Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total Pendapatan segmen Segment income Pendapatan segmen Unallocated tidak dapat dialokasi segment income Total pendapatan segmen Total segment income Beban tidak dapat dialokasi ( ) Unallocated segment expenses Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan expense Beban pajak penghasilan - Income tax expense - neto ( ) net Laba tahun berjalan Income for the year Rugi komprehensif lain - Other comprehensive loss Total laba komprehensif Total comprehensive income Aset segmen Segment assets Aset tidak dapat dialokasi Unallocated assets Total aset segmen Total segment assets Liabilitas tidak dapat Unallocated segment dialokasi liabilities

265 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 35. TRANSAKSI NON KAS 35. NON-CASH TRANSACTIONS Transaksi non kas yang signifikan adalah sebagai berikut: Significant non-cash transactions are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assets utang lain-lain through other payables Transaksi jual dan sewa balik Sale and lease-back transaction 36. INFORMASI KEUANGAN - UNIT SYARIAH 36. FINANCIAL INFORMATION - SHARIA UNIT Informasi keuangan untuk unit syariah adalah sebagai berikut: The financial information for sharia unit are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 ASET ASSETS Kas dan bank Cash on hand and in banks Piutang pembiayaan murabahah - Murabahah financing receivables - bruto gross Margin pembiayaan murabahah Unearned murabahah yang belum diakui ( ) ( ) financing income Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses nilai piutang pembiayaan on murabahah financing murabahah ( ) - receivables Piutang pembiayaan murabahah - Murabahah financing receivables - neto net Piutang lain-lain - neto Other receivables - net TOTAL ASET TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Dana investasi Investment funds Beban akrual Accrued expenses Liabilitas lain-lain Other liabilities TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Saldo laba Retained earnings TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

266 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INFORMASI KEUANGAN - UNIT SYARIAH (lanjutan) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL INFORMATION - SHARIA UNIT (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, PENDAPATAN INCOME Pendapatan margin Margin income murabahah - neto murabahah - net BEBAN EXPENSES Penghapusan piutang ( ) ( ) Write-off of receivables Administrasi dan umum ( ) ( ) General and administrative Gaji dan tunjangan ( ) ( ) Salaries and benefits TOTAL BEBAN ( ) ( ) TOTAL EXPENSES LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN TAX EXPENSE BEBAN PAJAK PENGHASILAN ( ) ( ) INCOME TAX EXPENSE LABA TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR Dana investasi merupakan dana awal dan pinjaman dari fasilitas pinjaman untuk pembiayaan murabahah yang tidak dikurangi provisi bank. Pendapatan margin murabahah - neto adalah pendapatan margin murabahah setelah dikurangi bagi hasil untuk investor dana sebesar Rp dan Rp masing-masing untuk tahun yang yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan The investment funds represent initial funds and borrowings from loan facility for murabahah financing which are not deducted with bank provision. Margin income murabahah - net related to margin income murabahah after deduction of margin distribution to fund investor amounting to Rp15,831,613 and Rp1,660,355 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. 37. LIABILITAS KONTINJENSI 37. CONTINGENT LIABILITY Perusahaan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan The Company did not have any significant contingent liability as of December 31, 2014 and KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS a. Pada tanggal 18 Januari 2015, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman dengan OCBC, jumlah fasilitas Commited Demand Loan 1 diturunkan menjadi sejumlah Rp dan fasilitas Commited Demand Loan 2 ditutup. Jangka waktu fasilitas Commited Demand Loan 1 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April b. Pada tanggal 19 Januari 2015, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan Danamon untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 19 Januari a. On January 18, 2015, based on an amendment of the loan agreement with OCBC, the total Commited Demand Loan 1 facility was decreased to Rp36,000,000 and Commited Demand Loan 2 facility was closed. The period of the Commited Demand Loan 1 facility has been extended until April 30, b. On January 19, 2015, the Company signed an amendment of loan agreement with Danamon to extend the facility period until January 19,

267 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) c. Pada tanggal 20 Januari 2015, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan BNI untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 17 Januari d. Pada tanggal 21 Januari 2015, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Cerukan/Rekening Koran dari PT Bank Pan Indonesia Tbk sebesar Rp , sehingga, jumlah fasilitas Cerukan/Rekening Koran menjadi Rp Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli e. Pada tanggal 3 Februari 2015, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Radana Finance Tahun 2015 Tahap I (MTN Tahap I) dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp50.000,000 dan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. Jangka waktu MTN Tahap I adalah 3 (tiga) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Februari 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,00% per tahun. Bunga atas MTN Tahap I akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 3 Mei 2015 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN Tahap I. f. Pengalihan sertifikat kepemilikan atas hak atas tanah yang terletak di Surabaya, Jawa Timur, telah selesai dipindahkan atas nama Perusahaan pada tanggal 5 Februari g. Pada tanggal 10 Februari 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Modal Kerja dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak setiap tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. h. Pada tanggal 12 Februari 2015, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan DBS untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 29 November (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 38. SUBSEQUENT EVENTS (continued) c. On January 20, 2015, the Company signed an amendment of loan agreement with BNI to extend the facility period until January 17, d. On January 21, 2015, the Company obtained additional Bank Overdraft facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk for Rp8,000,000, therefore, the amount of the Bank Overdraft facility become Rp20,000,000. This facility will due on July 30, e. On February 3, 2015, the Company issued Radana Finance Medium-Term Notes Year 2015 Phase I (MTN Phase I) with a total nominal value of Rp50,000,000 and appointed PT Mandiri Sekuritas as arranger. The period of MTN Phase I is 3 (three) years and will mature on February 3, 2018 and bears a fixed interest rate of 13.00% per annum. Interest on MTN Phase I will be paid every 3 (three) months with the first payment on May 3, 2015 and last payment together with payment of principal of MTN Phase I. f. The transfer of the certificates of ownership of the land rights located in Surabaya, East Java, into the Company s name has transferred on February 5, 2015 g. On February 10, 2015, the Company obtained a Working Capital Loan facility from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) amounting to Rp40,000,000. This loan facility can be drawn down up to 6 (six) months from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from the each drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. h. On February 12, 2015, the Company signed an amendment of credit agreement with DBS to extend the facility period until November 29,

268 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) i. Pada tanggal 22 Februari 2015, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan Bank of China, untuk memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas Cerukan/Rekening Koran sampai dengan tanggal 22 April j. Pada tanggal 3 Maret 2015, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Modal Kerja dari DBS dengan jumlah maksimum sebesar Rp Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. k. Pada tanggal 14 April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan dari setiap tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurangkurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. l. Pada tanggal 16 April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Pembiayaan Bersama dari PT Bank Mutiara Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp Porsi jumlah yang dibiayai oleh PT Bank Mutiara Tbk adalah maksimum sampai dengan 99%. Jangka waktu fasilitas adalah 60 (enam puluh) bulan dari tanggal penandatanganan perjanjian. m. Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan OCBC untuk (i) memperpanjang jangka waktu fasilitas Commited Demand Loan 1 sampai dengan tanggal 30 April 2016; dan (ii) menurunkan nilai penjaminan atas deposito berjangka dari Rp menjadi Rp n. Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman Installment Loan V dari BCA pada tanggal 28 Februari 2015 dan pada tanggal 11 Mei 2015, BCA setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit lokal (Cerukan/Rekening Koran) sampai dengan tanggal 12 Agustus (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 38. SUBSEQUENT EVENTS (continued) i. On February 22, 2015, the Company signed an amendment of loan agreement with Bank of China to extend drawdown period of Bank Overdraft facility until April 22, j. On March 3, 2015, the Company obtained additional a Working Capital Loan facility from DBS with a maximum facility amounting to Rp100,000,000. This loan facility can be drawn down up to 12 (twelve) months from the signing date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility. k. On April 14, 2015, the Company obtained a Working Capital Loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk with a maximum facility amounting to Rp75,000,000. This loan facility can be draw down up to 12 (twelve) motnhs from the signing date of the agreement and will mature at the maximum up to 36 (thirty six) months from each drawdown date. The loan facility is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 100% of the amount of the facility l. On April 16, 2015, the Company obtained a Joint Financing facility from PT Bank Mutiara Tbk with a maximum facility amounting to Rp100,000,000. The amount financed by PT Bank Mutiara Tbk is at maximum up to 99%. The period of facility is 60 (sixty) months since the signing date of the agreement. m. On April 28, 2015, the Company signed an amendment of loan agreement with OCBC to (i) extend the period of the Commited Demand Loan 1 facility until April 30, 2016; and (ii) decrease the collateral amount of time deposit from Rp63,000,000 to Rp36,000,000. n. The Company has fully paid loan of Installment Loan V from BCA on February 28, 2015 and on May 11, 2015, BCA agreed to extend the period of the local credit facility (Bank Overdrafts) until August 12,

269 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS No. 1, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS No. 19, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS No. 12, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. PSAK No. 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS No. 36, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS No. 32, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. 39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements: PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS No. 1, effective January 1, 2015 This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS No. 19, effective January 1, 2015 This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures. PSAK No. 46 (2014): Income Taxes, adopted from IAS No. 12, effective January 1, 2015 This PSAK provides additional provision for deferred tax asset and deferred tax liability arising from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model. PSAK No. 48 (2014): Impairment of Assets, adopted from IAS No. 36, effective January 1, 2015 This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash generating unit for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. PSAK No. 50 (2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS No. 32, effective January 1, 2015 This PSAK provides deeper criteria on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criteria to settle on a net basis

270 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS No. 39, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluwarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS No. 7, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS No. 13, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) PSAK No. 55 (2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS No. 39, effective January 1, 2015 This PSAK, among others, provides additional provision for the criteria of non-expiration or non-termination of hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. PSAK No. 60 (2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS No. 7, effective January 1, 2015 This PSAK, among others, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments. PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS No. 13, effective January 1, 2015 This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. The Company s presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements. 40. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 40. PURPOSE OF FINANCIAL STATEMENTS Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Bursa Efek Indonesia. This report has been prepared solely for inclusion in the prospectus in connection with the Company s plan to conduct the Limited Public Offering I pursuant to Right Issue on Indonesia Stock Exchange

271 The original financial statements included herein are in Indonesian language. (DAHULU PT HD FINANCE Tbk) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (FORMERLY PT HD FINANCE Tbk) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and 2013 and for the Years Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 41. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 41. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS Perusahaan sebelumnya telah menerbitkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Bursa Efek Indonesia dan untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal sebagaimana termuat dalam Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang disertai dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan pada laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas dan Catatan 2a, 2k, 2p, 4, 9, 10, 11, 16, 18, 27a, 34, 38 dan 39 atas laporan keuangan. The Company has previously issued the financial statements for the years ended December 31, 2014 and In connection to Company s plan to conduct Limited Public Offering I pursuant to Right Issue on Indonesia Stock Exchange and in order to conform with the presentation required by the capital market regulations as included in the Regulation No. VIII.G.7 regarding Emiten or Public Company s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines, the Company reissued its financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013 with several changes and additional disclosures in the statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows and Notes 2a, 2k, 2p, 4, 9, 10, 11, 16, 18, 27a, 34, 38 and 39 to the financial statements. 42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 42. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi pada tanggal 18 Juni The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements that were authorized for issue by the Board of Directors on June 18,

272 XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Setiap pemegang saham baru yang berasal dari PUT I ini akan memperoleh hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan. Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai maksimum 20% dari laba bersih Perseroan setelah pajak dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, yang keputusannya ditetapkan melalui RUPS Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2015 yang dilaksanakan pada 19 Mei 2015, Perseroan tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik. 256

273 XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 (berlaku Efektif 1 Januari 2009) mengenai Perubahan Keempat Atas Undangundang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis atau Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: 1. Dividen berasal dari saldo laba dan, 2. Bagi Perseroan Terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor. Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan objek pajak. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Adapun penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa dividen merupakan objek pemotongan pajak yang dipotong oleh pihak yang wajib membayarkannya dari jumlah bruto sesuai dengan peraturan yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Sebesar 10% dan bersifat final apabila penerima dividen adalah wajib pajak orang pribadi dalam negeri (Pasal 17 ayat 2c UU PPh No. 36/2008 dan Peraturan Pemerintah RI No. 19/2009); 2. Sebesar 15% apabila penerima dividen adalah wajib pajak dalam negeri (selain wajib pajak orang pribadi namun apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) atau sebesar 30% dari penerimaaan brutonya (PPh Pasal 23 Ayat (1) huruf a dan Ayat (1a) UU PPh No. 36/1998); Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud oleh pasal 23 pada ayat (1), antara lain tidak dilakukan atas dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam negeri sebagai berikut: - Dividen yang dibayar kepada bank yang berkedudukan di Indonesia - Dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 4 ayat (3) huruf f, sebagaimana tersebut di atas; - Dividen yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI. 3. Sebesar 20% atau tarif sesuai dengan perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) apabila penerima dividen adalah wajib pajak luar negeri. Tarif sesuai P3B dikenakan dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi pasal 26 Undang-undang No. 36 Tahun

274 Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI (seri PPh Umum No. 3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI, telah ditetapkan sebagai berikut: Atas penghasilan yang yang diterima atau diperoleh oleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di BEI dipungut pajak penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran pajak penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara BEI melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. 1. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima per seribu) dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana. 2. Pemilik saham diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di BEI. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan pajak penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif pajak penghasilan yang berlaku umum sesuai pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun PEMENUHAN PERPAJAKAN PERSEROAN Sebagai perusahaan publik, Perseroan taat kepada aturan perpajakan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 dan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun Sehubungan dengan pemenuhan pajak penghasilan, maka Perseroan telah menghitung, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan (PPh) Badan setiap tahunnya melalui Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku. Pelaporan SPT PPh Badan Terakhir adalah tahun 2014, dimana berdasarkan SPT PPh Badan Tahun 2014 tersebut, Perseroan telah memberikan kontribusi PPh Badan sebesar Rp CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI. 258

275 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT I ini adalah sebagai berikut: Konsultan Hukum : Irma & Solomon Sequis Center, 1st Floor Jl. Jend. Sudirman 71 Jakarta Indonesia Tel. (6221) Fax. (6221) Standar Profesi: Nama Rekan : Mathilda Irma Untadi No. STTD : 383/PM/STTD-KH/2001 Tanggal STTD : 23 Juli 2001 Nama Rekan : Sihar Solomon Siahaan No. STTD : 564/PM/STTD-KH/2005 Tanggal STTD : 25 Agustus 2005 Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No. anggota a.n. Mathilda Irma Untadi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No. anggota a.n. Sihar Solomon Siahaan Pedoman Kerja: Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran Keputusan Ketua HKHPM No. Kep.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005 juncto No.KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember Tugas Pokok: Tugas dan tanggung jawab Konsultan Hukum meliputi memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta yang mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil uji tuntas dari segi hukum telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat No. 028/CEO-RBF/EKS/XII/2014 tanggal 17 Desember Akuntan Publik : KAP Purwantono, Suherman & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Standar Profesi: Nama Rekan : Sinarta No. STTD : 129/BL/STTD-AP/2011 Tanggal STTD : 10 Februari 2011 Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI. 259

276 Pedoman Kerja: Pedoman kerja yang digunakan oleh Akuntan Publik mengikuti ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Standar Auditing. Tugas Pokok: Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat No. 029/CEO-RBF/EKS/XII/2014 tanggal 19 Desember Notaris : Kantor Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si Jl. KH. Zainul Arifin No. 2 Komp. Ketapang Indah Blok B-2 No. 4-5 Jakarta Standar Profesi: No. STTD : 31/STTD-N/PM/1996 Tanggal STTD : 4 Juli 1996 Pedoman Kerja: Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Tugas Pokok: Membuat akta-akta perjanjian dan membuat Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sehubungan dengan PUT I ini sesuai dengan Saham sehubungan dengan PUT I ini sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan tanggal 2 Maret Biro Administrasi Efek (BAE) : PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta

277 Standar Profesi: No. Izin Usaha : KMK.1400.KMK tanggal 3 November 1990 Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia No.ABI/VII/ Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan OJK (d/h Bapepam-LK). Tugas Pokok: Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PUT I ini, sesuai Peraturan Pasar Modal yang berlaku, antara lain menentukan Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) yang berhak atas HMETD, mendistribusikan SBHMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan, melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pendistribusian Formulir Konfirmasi Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pembelian saham kepada Pemesan serta menyusun laporan PUT I sesuai peraturan yang berlaku. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan Surat No. 030/CEO- RBF/EKS/XII/2014 tanggal 19 Desember Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam PUT I ini menyatakan tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan afiliasi pada UUPM. 261

278 XV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Jasa Korpora sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham : 1. Pemesan Yang Berhak Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham ( DPS ) Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB berhak mengajukan pemesanan Saham Baru dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. Apabila terdapat pecahan atas saham hasil pelaksanaan HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu pemegang saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau dalam kolom endorsemen pada SBHMETD atau daftar pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif KSEI. Pemesan dapat terdiri atas perorangan, Warga Negara Indonesia dan/atau Asing dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam UUPM berikut dengan peraturan pelaksanaannya. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 9 Juli Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 9 Juli Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan ( FPPST ) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE Perseroan, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 13 Juli 2015 dengan membawa: 262

279 a. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut. b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan). 3. Prosedur Pendaftaran/Pelaksanaan HMETD Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif 1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI; 2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh Anggota Bursa/Bank Kustodian kepada KSEI, maka: KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST; Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan pada hari yang sama (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut: Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data Pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD; Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan; Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI. 4. Segera setelah BAE Perseroan menerima dokumen-dokumen KSEI sebagaimana dimaksud dalam butir A.3 di atas, BAE Perseroan akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD. 5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru tersebut kepada Perseroan dan BAE. B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif 1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE. 263

280 2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap; b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD; c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD; d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (Kartu Tanda Penduduk/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas); e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen berupa: Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk mengajukan permohoan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efek atas Saham Baru dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa; Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap. 3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas. 4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham ( SKS ), jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan Saham Baru dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif. Apabila pemegang Sertifikat Bukti HMETD menghendaki Saham Baru dimasukkan dalam Penitipan Kolektif dengan prosedur sebagaimana dicantumkan di atas, maka selambat-lambatnya dalam 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam Rekening Bank Perseroan, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening efek dengan menggunakan fasilitas C-BEST. 4. Pemesanan Saham Tambahan Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan. 1. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam penitipan kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa; c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum); d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran; 264

281 e. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani secara lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE. 2. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui system C-Best); b. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian saham hasil pelaksanaan HMETD oleh BAE Perseroan; c. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. 3. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/sbhmetd yang menginginkan saham hasil penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS, harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6000 (enam ribu Rupiah) dilampirkan dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum); d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 27 Juli 2015 dalam keadaan tersedia (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. 5. Penjatahan Atas Pemesanan Saham Tambahan dalam PUT I Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 28 Juli 2015 dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi; b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan. Manajer Penjatahan wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di OJK untuk melakukan audit Penjatahan dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan Bapepam No. IX.D1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; paling lambat 30 hari sejak tanggal penjatahan berakhir. 6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (Di luar Penitipan Kolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah di rekening Perseroan di bawah ini pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor SBHMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada: 265

282 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No Atas Nama PT Radana Bhaskara Finance, Tbk. Cabang Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 27 Juli Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PUT I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan. 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang telah dicap di tandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui pemegang rekening KSEI. 8. Pembatalan Pemesanan Saham Perseroan berhak membatalkan pemesanan Saham Baru baik secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham. Hal-hal yang menyebabkan dibatalkannya pemesanan antara lain: a. Pengisian SBHMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang ditawarkan dalam PUT I yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus. b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi. 9. Pengembalian Uang Pemesanan Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 30 Juli Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal 30 Juli 2015 tidak akan disertai bunga Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga deposito rata-rata Rupiah Perseroan, yang diperhitungkan sejak tanggal 30 Juli 2015, kecuali bila keterlambatan tersebut disebabkan oleh force majeur (kejadian diluar kemampuan dan kekuasaan) atau apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan. 266

283 Besar bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham tersebut dihitung sebesar suku bunga rata-rata deposito 1 (satu) bulan sesuai dengan maksimum bunga deposito Bank Indonesia. Perseroan tidak memberikan bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di: PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Dengan menunjukkan KTP asli atau Tanda Bukti Jati Diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Tambahan asli. 10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE Perseroan dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan. SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin - Jumat, pukul WIB) yang dimulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli Sedangkan SKS hasil penjatahan saham dapat diambil mulai tanggal 15 Juli Pengambilan dilakukan di kantor BAE dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan); atau b. Fotokopi anggaran dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan direksi/dewan komisaris atau pengurus yang masih berlaku; c. Asli surat kuasa sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermaterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; d. Asli Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham. 11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang SBHMETD maka sisa saham akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. 267

284 XVI. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini sebanyak-banyaknya (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan antara Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyakbanyaknya Rp (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang (seratus ribu) Saham Lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham ( DPS ) Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB berhak atas (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PUT I ini dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. KETERANGAN TENTANG HMETD Saham yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan dikeluarkan Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan melalui pengalihan kepemilikan HMETD dengan sistem pemindahbukuan HMETD antar Pemegang Rekening Efek di KSEI. Pemegang HMETD yang hendak melakukan perdagangan wajib memiliki rekening pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Penerima HMETD Yang Berhak Para Pemegang Saham yang berhak memperoleh HMETD adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB. 2. Pemegang HMETD Yang Sah Pemegang HMETD yang sah adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul WIB dan yang HMETD-nya tidak dijual; atau pembeli/pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada SBHMETD; atau pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD. 3. Perdagangan HMETD Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan, yaitu mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI sedangkan HMETD yang berbentuk SBHMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. 268

285 Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00071/BEI/ perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi harga, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 (seratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul sampai dengan pukul waktu Jakarta Automated System ( JATS ), kecuali hari Jumat dari pukul sampai dengan pukul waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian. 4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu: Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan; dan Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan SBHMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan rekening efek atas nama Bank Kustodian atau perusahaan efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI. 5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD Bagi pemegang SBHMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat Permohonan pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE Perseroan untuk mendapatkan pecahan SBHMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh BAE Perseroan. Pemegang HMETD dapat mengajukan permohonan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli SBHMETD hasil pemecahan dapat diambil dalam waktu 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan diterima lengkap oleh BAE Perseroan. 6. Nilai HMETD Nilai Bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD. Asumsi: Harga pasar satu saham : Rpa Harga saham yang ditawarkan dalam PUT I : Rpr Jumlah saham yang beredar sebelum PUT I : A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I : R Jumlah saham yang beredar sesudah PUT I : A + R Nilai Teoritis Saham Baru ex-hmetd : 269

286 (Rpa x A) + (Rpr x R) (A + R) = RpX Maka nilai HMETD adalah = RpX Rpr 7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya. 8. Pecahan HMETD Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu bahwa dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut tidak diserahkan kepada pemegang saham, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan mengeluarkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan HMETD pecahan tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. 9. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang SBHMETD atau calon pemegang HMETD. 270

287 XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Anggaran Dasar Perseroan yang dicantumkan dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir Perseroan sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 160 tertanggal 19 Mei 2015 dibuat dihadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2015 tertanggal 19 Mei 2015 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2015 tanggal 19 Mei NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. RADANA BHASKARA FINANCE Tbk, (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Barat. 2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2 1. Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dan dimulai sejak tanggal dua puluh November seribu sembilan ratus tujuh puluh dua ( ). MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah: a. Berusaha dalam bidang Perusahaan Pembiayaan, termasuk pembiayaan sesuai dengan Prinsip Syariah. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: I. Kegiatan usaha utama : a. Pembiayaan Investasi, yang dilakukan dengan cara : i. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); ii. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Leaseback); iii. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); iv. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; v. Pembiayaan Proyek; vi. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau vii. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan; b. Pembiayaan Modal Kerja, yang dilakukan dengan cara : i. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Leaseback); ii. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse); iii. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse); iv. Fasilitas Modal Usaha, yaitu Pembiayaan Modal Kerja yang dibayarkan langsung oleh Perseroan kepada penyedia barang dan/atau jasa; dan/atau v. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan; c. Pembiayaan Multiguna, yang dilakukan dengan cara : i. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); ii. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; dan/atau iii. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan; 271

288 d. Kegiatan usaha pembiayaan lain, berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan; e. Melakukan Sewa Operasi (Operating Lease), dan/atau kegiatan berbasis fee, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan di sektor jasa keuangan; f. Kegiatan Pembiayaan Syariah, meliputi : i. Pembiayaan Jual Beli, dilakukan dengan menggunakan akad : b. Murabahah; c. Salam; dan/atau d. Istishna; ii. Pembiayaan Investasi, dilakukan dengan menggunakan akad : e. Mudharabah; f. Musyarakah; g. Mudharabah Musytarakah; dan/atau h. Musyarakah Mutanaqishoh; iii. Pembiayaan Jasa, dilakukan dengan menggunaka akad : i. Ijarah; j. Ijarah Muntahiyah Bittamlik; k. Hawalah atau Wakalah bil Ujrah; l. Wakalah atau Wakalah bil Ujrah; m. Kafalah atau Kafalah bil Ujrah; n. Ju alah ; dan/atau o. Qardh; iv. Kegiatan Pembiayaan Syariah dapat digunakan dengan menggunakan akad lain berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan; II. Kegiatan usaha penunjang : a. Melakukan kerja sama dengan bank-bank untuk pendanaan dalam rangka pembiayaan kepada konsumen baik dalam bentuk chanelling maupun joint financing; b. Melakukan kerja sama dengan para dealer kendaraan bermotor dalam rangka pemasaran dan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen; c. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam rangka penagihan dan penerimaan pembayaran dari para konsumen, termasuk dengan para dealer kendaraan bermotor, bank, kantor pos dan pihak lain yang dimungkinkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; d. Melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi sehubungan dengan asuransi atas barang modal, mesin, kendaraan-kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas pembiayaan dari Perseroan; e. Melakukan kegiatan penunjang lainnya guna menunjang kegiatan usaha utama Perseroan di atas yang dari waktu ke waktu dimungkinkan dan ditetapkan berdasarkan ketentuan di bidang perusahaan pembiayaan. MODAL Pasal 4 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp ,00 (empat ratus tiga puluh dua miliar Rupiah) terbagi atas (empat miliar tiga ratus dua puluh juta) saham, masingmasing saham bernilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah). 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 35,6 % (tiga puluh lima koma enam persen) atau sejumlah (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp ,00 (seratus lima puluh empat milyar Rupiah), oleh para pemegang saham. 3. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau pelaksananya (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan OJK ), dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga; 272

289 c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di OJK, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan menurut keperluan modal Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. 5. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut; b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syaratsyarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan; d. Keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib diumumkan oleh Direksi, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; e. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (e) di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; h. Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham sebagaimana diatur dalam peraturan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, baik untuk memperbaiki posisi keuangan maupun selain untuk memperbaiki posisi keuangan Perseroan, yang terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan 273

290 perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang mengatur tentang penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; i. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (h) di atas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya. 6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang-efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. 7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 8. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini; d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi; e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.d Pasal ini. 9. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut. 10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. SAHAM Pasal 5 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. 2. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal. 3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 274

291 4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut. 5. Selama ketentuan dalam ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. 6. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang saham yang sah atas saham-saham tersebut. 7. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 9. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan di bidang Pasar Modal di Indonesia dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. SURAT SAHAM Pasal 6 1. Perseroan dapat mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. 2. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. 3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. 4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham; e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi. 5. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham; d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan; f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi. 6. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 275

292 7. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfirmasi tertulis tersebut. 8. Sertifikat atau Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif, sekurang-kurangnya mencantumkan : a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis; c. Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain; f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan sertifikat atau konfirmasi tertulis. PENGGANTI SURAT SAHAM Pasal 7 1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak. 2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham. 3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham. 4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan. 5. Pengeluaran pengganti surat saham, menurut Pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi. 6. Pengeluaran pengganti surat saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 7. Ketentuan dalam Pasal 7 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis. DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 8 1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. 2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat sekurang-kurangnya: a. Nama dan alamat para Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham dan klasifikasinya dalam hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang menjadi penerima gadai atau penerima jaminan fidusia atas saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia saham tersebut, 276

293 e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; serta f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. 4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pengumuman dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya. 6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan. 7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan. PENITIPAN KOLEKTIF Pasal 9 1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut. 3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut. 4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan. 6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek. 277

294 7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. 8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benarbenar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benarbenar hilang atau musnah. 9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. 10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut. 11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. 12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. 13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut. 14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut. 16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. 278

295 2. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 3. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif, dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 di atas. 4. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan. 5. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Pencatatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh anggota Direksi atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi. 6. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi. 7. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi. 8. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud, dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut. 10. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 11. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 9 dari Pasal ini. 12. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. 13. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yang diperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. DIREKSI Pasal Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Direktur Utama dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 279

296 3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Satu periode masa jabatan anggota Direksi paling lama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak keberatan atas pemberhentian tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali ditentukan tanggal lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lain yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. 7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, yakni jumlah anggota Direksi kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadi lowongan, wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu. 8. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris. 9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 10. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. 11. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK terkait ayat 9 dan 10 Pasal ini, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. 12. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut. 13. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang b. Saham; a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini; b. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan c. berdasarkan suatu putusan Pengadilan; d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi e. berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan. 280

297 2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. 3. Tugas pokok Direksi adalah : a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat membentuk komite dan berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan, serta untuk mendukung pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik oleh Perseroan, Direksi berkewajiban membentuk, serta berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan sekretaris perusahaan atau susunan unit kerja sekretaris perusahaan berikut penanggungjawabnya. 4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5 Pasal ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 5. Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut : a. meminjam uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank), jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris; b. memberi pinjaman (meminjamkan) uang kepada siapapun, kecuali : i. pemberian pinjaman tersebut dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari; ii. dalam memberikan fasilitas pinjaman uang/fasilitas pembiayaan yang menyerupai atau mengakibatkan pemberian uang kepada pihak lain dalam rangka menunjang kegiatan usaha sehari-hari; iii. pemberian pinjaman kepada karyawan; c. mendirikan suatu usaha, melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain atau memperbesar penyertaan modal (kecuali penambahan penyertaan modal sehubungan dengan penerbitan dividen saham atau saham bonus atau sehubungan dengan upaya penyelamatan kredit), atau mengurangi penyertaan modal dalam perseroan lain, dengan tidak mnegurangi persetujuan instansi yang berwenang ; d. mengikat Perseroan sebagai penjamin; e. menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perseroan yang nilainya kurang atau sama dengan 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak; f. memperoleh atau membeli suatu harta tidak bergerak, kecuali pembelian untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari; g. menjual atau mengalihkan dengan cara apapun harta kekayaan Perseroan yang nilainya kurang atau sama dengan 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dalam 1 (satu) tahun buku, kecuali penjualan untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari; harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 6. Untuk menjalankan perbuatan hukum : a. mengalihkan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; atau b. menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; Direksi harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per 281

298 empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. 7. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 9 Anggaran Dasar ini. 8. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila : i. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; ii. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Perseroan. iii. anggota Direksi yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 6 Anggaran Dasar ini, terhitung sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan : 1) terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara tersebut; atau 2) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat 8 Anggaran Dasar ini. b. Dalam hal tersebut dalam ayat 8.a Pasal ini, yang berhak mewakili Perseroan (dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini) adalah : i. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; ii. iii. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; atau pihak lain yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. c. Ketentuan dalam ayat 8.a dan 8.b Pasal ini tidak mengurangi ketentuan Pasal 23 ayat 9 Anggaran Dasar ini. 9. a. Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya atau 2 (dua) orang anggota Direksi yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan; 282

299 b. Dalam hal oleh suatu sebab apapun juga jabatan Direktur Utama lowong atau tidak diangkat Direktur Utama, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka, 2 (dua) orang anggota Direksi (tanpa penunjukkan tertulis dari Direktur Utama), berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. 10. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar. 11. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak sah. 12. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 13. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. RAPAT DIREKSI Pasal Rapat Direksi wajib diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan, dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. 2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar. 3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima yang layak atau dengan facsimile yang ditegaskan dengan surat tercatat, sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat. 4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda Rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan. 5. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan di manapun juga sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara para anggota Direksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang bersangkutan. 7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut. 8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat. 9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat; Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. 10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan. 11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. b. Pemungutan suara dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. 283

300 c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat. 12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dalam rapat, dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani Risalah Rapat Direksi, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat Direksi. Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan demikian tidak disyaratkan. 13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. 14. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. 15. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 14 Pasal ini, untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku. DEWAN KOMISARIS Pasal Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, di mana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Komisaris Utama, dan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Satu periode masa jabatan anggota Dewan Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak keberatan atas pemberhentian tersebutpemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentian tersebut, kecuali ditentukan tanggal lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, yakni jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya lowongan, wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu. 8. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 284

301 9. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris hingga saat pengunduran dirinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. 10. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK terkait ayat 8 dan 9 Pasal ini, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. 11. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut. 12. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan b. berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; a. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan c. Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan lainnya. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal Dewan Komisaris bertugas : a. Melakukan pengawasan dan bertanggungjawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. b. memberikan persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. c. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. d. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. e. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut. f. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengawasan tersebut, Dewan Komisaris wajib membentuk maupun menentukan susunan komite audit maupun komite lainnya sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, serta berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja komite-komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan. 2. Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka Dewan Komisaris berkewajiban : a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan. b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan. d. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. e. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perseroan. 285

302 3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya. 4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan. 5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan. 6. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan. 7. Pemberhentian sementara itu wajib diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut. 8. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mencabut atau menguatkan pemberhentian sementara tersebut, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya. 9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama. 10. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan. 11. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan, dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. 2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama berhalangan dapat diwakilkan oleh anggota Dewan Komisaris lainnya. 3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggota Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan secara 286

303 langsung dengan mendapat tanda terima yang layak, atau dengan faksimile yang segera ditegaskan dengan surat tercatat, sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhatikan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat. 4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat dan agenda rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam Rapat tersebut. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di manapun juga sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan. 7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu. 8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil eputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat tersebut. 9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. 10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan. 11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya. b. Pemungutan suara dilakukan dengan lisan kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat. 12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Dewan Komisaris dibuat oleh seorang Notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasi kepada para peserta rapat, kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat, dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani Risalah Rapat Dewan Komisaris, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat Dewan Komisaris. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan. 13. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12 Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. 14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. 15. Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. 16. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 15 Pasal ini, untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku. 287

304 RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup. 2. Direksi menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Rencana kerja tahunan tersebut disampaikan, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 3. Direksi menyusun Laporan Tahunan yang diantaranya memuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK, serta telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut sudah tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, dengan jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 4. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 3 Pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan. 5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah : a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Anggaran Dasar ini. b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Anggaran Dasar ini. 2. Yang dimaksud dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini berarti keduaduanya yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain. 3. Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham. Permintaan tersebut diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya. 4. Permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, harus : i. dilakukan dengan itikad baik; ii. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; iii. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; iv. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan v. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar ini. 5. Direksi wajib melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, diterima Direksi. 288

305 6. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. 7. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6 Pasal ini diterima Dewan Komisaris. 8. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, dan ayat 7 Pasal ini, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan : i. terdapat permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal ini; dan ii. alasan tidak diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham; dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, dan ayat 7 Pasal ini; Pengumuman tersebut paling kurang melalui media : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama. 9. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 Pasal ini, pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham, kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham. 10. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada Pasal ini, wajib : a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham, atas Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Pasal ini, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan bukti pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham kepada OJK, atas Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Pasal ini, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf b, kepada OJK terkait akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. 11. Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham, jika permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham yang dimohonkannya dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Pasal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus diselenggarakan oleh Direksi setiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. 2. Dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan : 289

306 a. Direksi mengajukan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, laporan tahunan tersebut sekurang-kurangnya harus memuat laporan keuangan yang telah disusun dan diaudit sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, serta laporan-laporan lain serta informasi yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; c. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan penunjukkan akuntan publik yang terdaftar; d. Jika perlu, melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan; e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Pengesahaan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Pasal 20 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham, dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di : a. tempat kedudukan Perseroan; atau b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya; atau c. ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan; dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat maka Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara kepada OJK paling lambat pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 3. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, melakukan pengumuman kepada para pemegang saham, paling kurang melalui media sebagai berikut : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama. Pengumuman tersebut, paling kurang memuat : a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat; c. tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; dan d. tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. 290

307 4. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham wajib dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham. Ketentuan media pengumuman pada ayat 3 Pasal ini, berlaku secara sesuai (mutatis mutandis) untuk pemanggilan tersebut. 5. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang memuat informasi : a. tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; b. waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; c. tempat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; d. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak tanggal dilakukannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan. 6. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat 4 Pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan di manapun juga dalam wilayah Republik Indonesia. 7. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, jika : a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sekurang-kurangnya 1/20 (satu per dua puluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; dan b. Usul tersebut diterima oleh Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan dikeluarkan; dan c. Usul tersebut, dilakukan dengan itikad baik mempertimbangkan kepentingan Perseroan, menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat, usul tersebut merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 8. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara rapat bagi pemegang saham, dengan ketentuan: a. Bahan mata acara rapat tersedia sejak tanggal dilakukannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, atau jangka waktu lebih awal bilamana diatur dan ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Bahan mata acara rapat yang tersedia tersebut, dapat berupa ; i. salinan dokumen fisik, yang diberikan secara cuma-cuma dan tersedia di kantor Perseroan jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham; dan/atau ii. salinan dokumen elektronik, yang dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan. c. Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat wajib tersedia : di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; atau pada waktu lain selain jangka waktu tersebut namun paling lambat pada saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan. 9. Ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham wajib dilakukan, jika terdapat perubahan informasi dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : alam hal ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, memuat informasi atas perubahan tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham, maka wajib dilakukan pemanggilan ulang Rapat Umum Pemegang Saham dengan tata cara pemanggilan sebagaimana diatur dalam ayat 4 Pasal ini; Ketentuan kewajiban melakukan pemanggilan ulang Rapat Umum Pemegang Saham tidak berlaku apabila ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai perubahan atas tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan. 291

308 PIMPINAN, RISALAH DAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun atau Dewan Komisaris tidak menunjuk anggotanya sebagai ketua rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek harus mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, wajib dibuat risalah rapat dan ringkasan risalah rapat. Risalah rapat wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta rapat, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan apabila risalah rapat dibuat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat, dan wajib disampaikan kepada OJK. 5. Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang memuat informasi : a. tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, tempat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, waktu pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, dan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham; b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat Rapat Umum Pemegang Saham; c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat Rapat Umum Pemegang Saham dan persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat; e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan; f. mekanisme pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidaksetuju, dan abstain (tidak memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara; 292

309 h. keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; dan i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham terkait dengan pembagian dividen tunai. 6. Ketentuan media pengumuman pada Pasal 21 ayat 3 Anggaran Dasar ini, berlaku secara sesuai (mutatis mutandis) untuk pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham tersebut, dan wajib dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham. KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN Pasal a. Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar) dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tanpa didahului dengan pengumuman tentang akan diadakannya pemanggilan Rapat. c. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama kecuali mengenai persyaratan kuorum kehadiran sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan pemanggilan yang harus dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. e. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. 2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang dan peraturan perundangundangan yang berlaku tentang bukti perdata serta diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham diadakan. 3. Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dengan surat kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan atau 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal ralat pemanggilan (jika ada) dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 4. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. 5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham tidak dihitung dalam pemungutan suara. 6. Pemungutan suara dapat dilakukansecara lisan maupun tertulis, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersamasama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah. 293

310 7. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidak mengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. 8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul harus dianggap ditolak. 9. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan; b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen; c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 9 butir b Pasal ini tidak tercapai, maka dapat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua, dengan ketentuan harus dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua; d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 9 butir c Pasal ini tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. e. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam rapat tersebut. 10. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 11. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 12. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda, kecuali : a. bank kustodian atau perusahaan efek sebagai kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya pemilik saham Perseroan; b. manajer investasi yang mewakili kepentingan reksa dana yang dikelolanya. 13. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila : a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak langsung, atau saham Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan; 294

311 c. hal-hal lain sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 14. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi syarat, sebagai berikut : a. Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu mata acara Rapat yang bersangkutan; dan b. Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang sahambersama-sama yang memiliki sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan; dan c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan. PENGGUNAAN LABA Pasal Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan wajib, pembagian dividen dan penggunaan lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. 2. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar pemegang saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, wajib dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pembagian dividen tunai. Pengumuman pelaksanaan pembagian dividen dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. 3. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali ditutup, demikian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen sementara (dividen interim) apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen sementara (dividen interim) tersebut akan diperhitungkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Permegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan. 5. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan yang khusus diperuntukan untuk itu. Dividen dalam cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau menjadi milik Perseroan. PENGGUNAAN DANA CADANGAN Pasal Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan usul Direksi (bilamana ada), dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 295

312 2. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. 3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan. 4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Setiap bunga dan keuntungan lainnya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalam perhitungan laba rugi Perseroan. PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia. 2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. 3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. 4. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. 5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 296

313 PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. 2. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. 3. Direksi wajib mengumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum 297

314 kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran. 2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator. 3. Direksi bertindak sebagai likuidator, apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator lain. 4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan penetapan Pengadilan. 5. Likuidator wajib memberitahukan kepada para kreditur dengan cara mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, OJK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan persetujuan dari surat terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator. 7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham yang mereka miliki masing-masing. 8. Pihak yang melakukan likuidasi juga diwajibkan mengumumkan rencana pembagian sisa kekayaan setelah dilakukan likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan dalam Berita Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 9. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi. 10. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini meliputi : a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perseroan; b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan; c. Pembayaran kepada para kreditor; d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan e. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan. TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) Pasal 29 Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini. 298

315 XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Prospektus, Sertifikat Bukti HMETD, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan akan tersedia dan dapat diambil langsung mulai tanggal oleh pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB di: PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Telp.: Fax: Apabila sampai dengan tanggal 23 Juli 2015 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 9 Juli 2015 pukul WIB belum mengambil Prospektus dan Sertifikat Bukti HMETD dan tidak menghubungi PT Adimitra Jasa Korpora sebagai BAE Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Adimitra Jasa Korpora ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan. 299

316 XIX. INFORMASI TAMBAHAN Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila pemegang saham menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PUT I ini, para pemegang saham dipersilahkan menghubungi: PT Radana Bhaskara Finance Tbk The Blugreen Boutique Office 5th Floor Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta Website: corp@radanafinance.co.id 300

317 Kantor Pusat The Blugreen Boutique Office 5th Floor Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta Website:

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 10 Maret 2016 Periode Perdagangan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Efektif 2 Mei 2016 Periode Pelaksanaan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ JADWAL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (PMHMETD) PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK P R O S P E K T U S Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham : 12 April 2017 Periode Perdagangan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT Bank QNB Indonesia Tbk

PT Bank QNB Indonesia Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI WEBSITE BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 Jun 2015

PROSPEKTUS. Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 Jun 2015 PROSPEKTUS Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 Jun 2015 Periode Pelaksanaan Sertifikat Bukti HMETD 9 Jul 2015 22 Jul 2015 Tanggal Cum HMETD Periode Penyerahan Saham dan Waran Seri

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi HMETD 12 Februari 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif 29 Januari 2016 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

PT TD RESOURCES Tbk.

PT TD RESOURCES Tbk. Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 18 September 2008 Tanggal Distribusi Sertifikat Bukti HMETD : 7 Oktober 2008 Tanggal Efektif Pengesahan RUPSLB : 18 September 2008 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan ) 1 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada para

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS II ( PUT II ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PENAWARAN UMUM TERBATAS II INI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham 12 April 2017 Periode Perdagangan HMETD 3 s/d 7 Juli 2017 Tanggal Pernyataan Pendaftaran HMETD menjadi Efektif Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh

Lebih terperinci

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PENGUMUMAN INI MERUPAKAN INFORMASI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (selanjutnya

Lebih terperinci

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES Tanggal Efektif Pengesahan RUPSLB : 11 September 2009 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) : 11 September 2009 Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 24 September 2009 Tanggal

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Jadwal PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (PMHMETD) PT MARGA ABHINAYA ABADI TBK

PROSPEKTUS. Jadwal PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (PMHMETD) PT MARGA ABHINAYA ABADI TBK PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (PMHMETD) PT MARGA ABHINAYA ABADI TBK PROSPEKTUS Jadwal Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham : 19 Oktober 2017 Periode Perdagangan HMETD : 22 Desember

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS PT BERLINA TBK

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS PT BERLINA TBK INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT KRAKATAU STEEL TBK. Kegiatan Usaha Utama : Bergerak Dalam Bidang Industri Baja Berkedudukan di Cilegon, Indonesia

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. ( Perseroan ) SERTA JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Berkedudukan di Kabupaten Bekasi ( Perseroan )

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Berkedudukan di Kabupaten Bekasi ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI Sehubungan Dengan Rencana Pembagian Saham Bonus Yang Merupakan Dividen Saham Dalam Rangka Memenuhi Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Ketua Badan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

PROSPEKTUS RINGKAS. Berkedudukan Di Jakarta Timur, Indonesia

PROSPEKTUS RINGKAS. Berkedudukan Di Jakarta Timur, Indonesia PROSPEKTUS RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS V INI TELAH DISAMPAIKAN

Lebih terperinci

PT Red Planet Indonesia Tbk

PT Red Planet Indonesia Tbk Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham 14 Desember 2016 Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran Dari Otoritas Jasa Keuangan 06 Februari 2017 Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak Memperoleh HMETD 17 Februari

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK.

TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK. TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada Pemegang Saham

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (d/h PT Centrin Online Tbk)

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (d/h PT Centrin Online Tbk) JADWAL SEMENTARA Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar : 12 Juni 2015 Tanggal Pencatatan Saham HMETD di BEI : 26 Juni 2015 Biasa (RUPSLB) Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar : 19 Juni 2015 Periode Perdagangan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. (Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang

Lebih terperinci

6 Des Nov Nov Des 2017

6 Des Nov Nov Des 2017 PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM TERBATAS I PT YULIE SEKURITAS INDONESIA TBK TAHUN 2017 P R O S P E K T U S Tanggal Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD Menjadi Efektif Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Sebagai Perusahaan Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Sebagai Perusahaan Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia P R O S P E K T U S Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham : 19 Desember 2016 Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 20 Maret 2017 Luar Biasa ( BEI ) Tanggal Efektif : 6 Maret 2017 Periode Perdagangan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran

PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 12 Desember 2007 Tanggal Efektif : 12 Desember 2007 Tanggal Cum-HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 19 Desember 2007 Tanggal Ex-HMETD di

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Berkedudukan di Kabupaten Bekasi ( Perseroan )

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Berkedudukan di Kabupaten Bekasi ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI Sehubungan Dengan Rencana Pembagian Dividen Saham Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.5 Tentang Saham Bonus ( Peraturan No. IX.D.5 ) PT Kawasan Industri Jababeka

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DITERBITKAN PADA TANGGAL 15 NOVEMBER 2016

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DITERBITKAN PADA TANGGAL 15 NOVEMBER 2016 PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DITERBITKAN PADA TANGGAL 15 NOVEMBER 2016 OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI

Lebih terperinci

PT DUTA INTIDAYA TBK. Kegiatan Usaha: Perdagangan Produk Kesehatan dan Kecantikan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

PT DUTA INTIDAYA TBK. Kegiatan Usaha: Perdagangan Produk Kesehatan dan Kecantikan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT DUTA INTIDAYA TBK ("PERSEROAN") SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENINGKATAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI INI DISIAPKAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PENAWARAN UMUM UNTUK PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU IV ( PMHMETD IV ) OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS JADWAL. Website:

PROSPEKTUS JADWAL. Website: PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM TERBATAS I PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI Tbk TAHUN 2017 Kantor Pusat: Jl. Palmerah Barat No. 32B Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12210 Telepon : +62 21 535 66 01

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------- -------------------------------------- PASAL 1 -------------------------------------- 1.1. Perseroan

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS I ( PUT I ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (selanjutnya

Lebih terperinci

PT Graha Layar Prima Tbk

PT Graha Layar Prima Tbk TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG PT GRAHA LAYAR PRIMA TBK ( PERSEROAN ) DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) MELALUI

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

PROSPEKTUS SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

PROSPEKTUS SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) PENAWARAN UMUM TERBATAS II PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TAHUN 2015 ( PUT II ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PROSPEKTUS Tanggal Rapat Umum

Lebih terperinci

PT BFI FINANCE INDONESIA TBK

PT BFI FINANCE INDONESIA TBK INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT BFI FINANCE INDONESIA TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN Jika

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2014 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2014 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2014 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (selanjutnya

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT Bank MNC Internasional Tbk. Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

PT Bank MNC Internasional Tbk. Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN LUAR BIASA

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN LUAR BIASA PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN LUAR BIASA Dengan ini Direksi PT Impack Pratama Industri Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan) mengumumkan Ringkasan Risalah Rapat Umum

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) NO. 38/POJK.04/2014 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RUPST ) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB ) PT

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RUPST ) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB ) PT PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN ( RUPST ) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( RUPSLB ) PT. CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk Dengan ini Direksi PT. Catur Sentosa Adiprana

Lebih terperinci

PT INDORITEL MAKMUR INTERNASIONAL TBK

PT INDORITEL MAKMUR INTERNASIONAL TBK KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi POJK Nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan baik masing-

Lebih terperinci

PROSPEKTUS RINGKAS. PT Evergreen Invesco Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Investasi dan Perdagangan Umum Besar

PROSPEKTUS RINGKAS. PT Evergreen Invesco Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Investasi dan Perdagangan Umum Besar PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT BANK PERMATA Tbk. Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan

PROSPEKTUS. PT BANK PERMATA Tbk. Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan PROSPEKTUS Jadwal Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 29 Maret 2017 Tanggal distribusi HMETD : 22 Mei 2017 Tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif : 8 Mei 2017 Tanggal pencatatan Efek

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD)

KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD) KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU I (PMHMETD) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal Pernyataan Pendaftaraan menjadi Efektif Tanggal Terakhir

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No. IX.D.5 Tentang Saham Bonus tanggal 30 September 2003

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No. IX.D.5 Tentang Saham Bonus tanggal 30 September 2003 KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No. IX.D.5 Tentang Saham Bonus tanggal 30 September 2003 Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Bank Yudha Bhakti Tbk ( Perseroan ). Perseroan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB)

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) Telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) dan Rapat Umum

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK. ( Perseroan )

PROSPEKTUS PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK. ( Perseroan ) PROSPEKTUS JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 31 Maret 2016 Tanggal Distribusi HMETD 8 Juni 2016 Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK 26 Mei 2016 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci