ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI TATA USAHA SMK NEGERI 24 JAKARTA. Oleh INDRA YUDHA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI TATA USAHA SMK NEGERI 24 JAKARTA. Oleh INDRA YUDHA H"

Transkripsi

1 ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI TATA USAHA SMK NEGERI 24 JAKARTA Oleh INDRA YUDHA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2 RINGKASAN INDRA YUDHA. H Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Di bawah bimbingan ANGGRAINI SUKMAWATI. Organisasi sekolah berdasarkan subsistem struktur terbagi menjadi dua struktur fungsi, yaitu tenaga pengajar dan tenaga administrasi (tata usaha). Tata usaha memiliki peranan stategis dalam menunjang penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi sekaligus memfasilitasi dalam hal peningkatan mutu dan akreditasi sekolah. Hal tersebut tidak terlepas dari peran dan formasi sumber daya manusia yang ada di tata usaha sebagai penggerak utama dalam membantu organisasi sekolah mencapai visi, mewujudkan misi strategisnya. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengidentifikasi unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan tata usaha, 2) Menghitung proporsi penggunaan waktu kerja pegawai tata usaha, 3) Menganalisis beban kerja dan jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha, 4) Menilai efisiensi dan prestasi unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Data primer diperoleh melalui wawancara. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mengutip informasi dari buku, skripsi, internet, maupun dokumen yang ada di SMK Negeri 24 Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai tata usaha dengan sampel yaitu pegawai yang bekerja pada unit yang relatif bersifat administratif. Penarikan sampel dilakukan secara judgment sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah work sampling dan pendekatan tugas per tugas jabatan. Penggunaan waktu produktif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, rata-rata sebesar 72.83%. Dengan kata lain, bahwa pegawai menghabiskan 7.17% waktu produktif untuk kegiatan yang tidak produktif (kontra produktif). Kegiatan pribadi, rata-rata pegawai menghabiskan 1.20 jam per hari. Hal ini mengindikasikan terjadinya deviasi waktu untuk keperluan pribadi seperti sholat, makan, dan sebagainya yang ditetapkan institusi yaitu satu jam. Jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta yaitu sebanyak satu orang untuk setiap unit yang diteliti. Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan unit tata usaha berkinerja terbaik dengan nilai efisiensi unit sebesar 0.98, berpredikat kriteria prestasi Baik. ii

3 ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI TATA USAHA SMK NEGERI 24 JAKARTA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh INDRA YUDHA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

4 Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Nama NIM : Indra Yudha : H Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM NIP Mengetahui, Ketua Departemen Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc NIP Tanggal Lulus: ii

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 Januari 1987 sebagai anak tunggal dari pasangan Suhendra dan Yayu Nuryanti. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Slipi 16, Jakarta dan lulus pada tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SLTP 1 Barunawati, Jakarta dan lulus pada tahun Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 78, Jakarta dan lulus pada tahun Penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2006 dan resmi menjadi mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB pada tahun Selama masa studi di IPB, penulis aktif di organisasi Student Economic Syariah - Club (SES-C) sebagai staf divisi Sumber Daya Insani (SDI) periode kepengurusan Penulis juga aktif sabagai pengurus organisasi Rohani Islam Management Moeslem Society (MMS) angkatan 43. Selain aktif di lingkup internal kampus, penulis lebih banyak mencurahkan diri dalam mengelola sekaligus sebagai instuktur matematika di lembaga bimbangan belajar Perpuskar 17 Scientist yang bernaung di SMK Negeri 17 Jakarta pada tahun dan pada tahun sebagai guru tamu bidang studi matematika di SMK Negeri 24 Jakarta. iii

6 KATA PENGANTAR Syukur tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah Azza Wa Jalla. Shalawat dan salam tak henti tercurahkan bagi Rasulullah SAW. Alhamdulillah, akhirnya penulis tiba di tahap kelulusan ini dengan menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan selama bulan Desember 2012 ini adalah kajian terkait sumber daya manusia (SDM), berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, sehingga evaluasi saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan. Semoga skripsi ini bermanfaat. Bogor, Juni 2013 Penulis iv

7 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia yang senantiasa mengiringi langkah hidup penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Perihal nikmat kebahagiaan ini membuat penulis tak bisa melupakan kebaikan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih yang mendalam, kepada: 1. Ayahanda tercinta Bapak Suhendra dan Ibunda terkasih Ibu Yayu Nuryanti atas do a, dukungan moril dan materil, serta curahan kasih sayang yang hitungannya tak mampu penulis hingga. 2. Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen pembimbing, yang setiap bimbingannya begitu berarti. 3. Hardiana Widyastuti, SHut, MM, yang telah rela berbagi waktu dan perhatian. 4. Keluarga besar SMK Negeri 24 Jakarta, yang telah berbagi data yang diperlukan dalam penelitian. 5. Sahabat setia; Fauzan Zamahsyarif, SE; Windry Novera, SE; Afifudin Ferdiansyah, SE; Ade Riswanto, SKom; dan Rifki Tadjudin, SPi. 6. Segenap staf dan karyawan Departemen Manajemen FEM IPB atas berbagai bantuan dan pelayanan prima yang diberikan. 7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu. Segala yang baik dan sempurna hanya milik Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat. v

8 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Analisis Pekerjaan Beban Kerja Work Sampling Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Tinjauan Penelitian Terdahulu... 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Penelitian Metode Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SMK Negeri 24 Jakarta Hari dan Waktu Kerja Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Unsur Tugas Pokok Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Penggunaan Waktu Kerja Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta iii iv v vi viii viii viii vi

9 4.5. Analisis Jumlah Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Komparasi Formasi Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Penilaian Efisiensi dan Prestasi Unit Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

10 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Perhitungan waktu penyelesaian tugas Perhitungan efisiensi unit Huruf mutu prestasi unit Daftar unsur tugas pokok tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Penggunaan waktu kerja pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Ringkasan hasil perhitungan jumlah kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Komparasi formasi pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Penilaian efisiensi dan prestasi unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kerangka pemikiran penelitian Diagram batang stastisik peringkat penggunaan waktu produktif Diagram batang statistik peringkat prestasi unit DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Formulir work sampling Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit kepegawaian Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit keuangan Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit inventaris Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit kearsipan Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit kesiswaan Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit administrasi (kesekretariatan) Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai unit sistem informasi manajemen (SIM) Struktur tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta viii

11 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam mengembangkan strategi organisasi. Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dengan kuantitas yang tepat adalah mutlak diperlukan di setiap organisasi untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya. Kuantitas atau jumlah pegawai yang tepat dapat diketahui melalui beragam teknik, antara lain dengan berdasarkan analisis beban kerja. Beban kerja menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh organisasi karena merupakan substansi dasar untuk mengidentifikasi lebih lanjut terkait seberapa cakap pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Beban kerja yang dibebankan kepada pegawai dikategorikan ke dalam tiga kondisi, yaitu beban kerja yang sesuai standar (fit), beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity) dan beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Over capacity dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis pegawai yang akan berdampak pada menurunnya produktivitas, sedangkan jika terjadi under capacity, akan mengakibatkan terjadinya inefisiensi biaya (Mangkuprawira, 2003). Organisasi sekolah berdasarkan subsistem struktur terbagi menjadi dua struktur fungsi, yaitu tenaga pengajar dan tenaga administrasi (tata usaha). Tata usaha memiliki peranan strategis dalam menunjang penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi sekaligus memfasilitasi dalam hal peningkatan mutu dan akreditasi sekolah. Tata usaha sebagai elemen dari sistem pencitra sekolah dituntut untuk melaksanakan aktivitas atau pekerjaannya dengan efektif dan efisien guna mewujudkan organisasi sekolah yang unggul, berprestasi. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisis beban kerja dan kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, sehingga dapat mengetahui kondisi beban kerja dan mengidentifikasi apakah jumlah ketersediaan pegawai telah sesuai dengan beban kerja di tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 1

12 Perumusan Masalah Penyelenggaraan organisasi sekolah secara efektif dan efisien menuntut peran tata usaha, yang merupakan elemen school branding system (sistem pencitra sekolah) agar bekerja secara handal dan profesional. Deskripsi pekerjaan pada unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta harus teridentifikasi, terdistribusikan dengan baik sehingga kondisi beban kerja relatif sesuai (fit). Adanya beban kerja yang berlebih pada suatu unit, berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan unit tersebut dan secara paralel berpengaruh pada penurunan performa holistik tata usaha. Unit yang kondisi beban kerja dan ketersediaan pegawainya tidak sesuai (unfit), mengakibatkan terganggunya proses pencapaian tujuan organisasi sehingga dapat berimplikasi terhadap mutu standar dan akreditasi sekolah. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang ingin dikaji yaitu sebagai berikut: 1. Apa saja unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta? 2. Bagaimana gambaran penggunaan waktu kerja pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta? 3. Berapakah kuantitas atau jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta? 4. Bagaimana efisiensi dan prestasi unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 2. Menghitung proporsi penggunaan waktu kerja pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 3. Menganalisis beban kerja dan jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 4. Menilai efisiensi dan prestasi unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 2

13 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian tentang beban kerja secara lebih komprehensif, sekaligus sebagai media praktis dalam menambah wawasan. 2. Memberikan gambaran dan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas organisasi sekolah Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini terfokus pada kajian manajemen sumber daya manusia (SDM) yaitu mengenai analisis beban kerja dan kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Objek penelitian ini adalah pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya pada unit tata usaha yang relatif bersifat administratif (pengadministrasian umum), yaitu kepegawaian, keuangan, inventaris, kearsipan, kesiswaan, administrasi (kesekretariatan), dan sistem informasi manajemen (SIM) dengan dasar analisis berupa unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan pada unit-unit tersebut (ceteris paribus). 3

14 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan proses pengambilan keputusan dalam menyewa dan menempatkan staf dalam perusahaan (Mangkuprawira, 2003). Perencanaan SDM merupakan langkah awal dalam menyiapkan SDM yang berkompeten sesuai bidangnya sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat terwujud dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Siagian (2008), perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dilaksanakan di masa depan. Perencanaan SDM memiliki fokus perhatian pada langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin tersedianya SDM yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Berdasarkan informasi dari analisis pekerjaan dan desainnya, maka perencanaan SDM perusahaan dalam hal permintaan dan persediaan pegawai atau tenaga kerja untuk masa yang akan datang dapat diramalkan secara sistematis. Hal ini memungkinkan para manajer dan departemen SDM untuk mengembangkan perencanaan penyusunan staf yang didukung oleh strategi organisasi yang memberikan kesempatan untuk bertindak secara proaktif daripada reaktif (Rivai dan Sagala, 2009). Suatu perusahaan tanpa didukung karyawan yang sesuai, baik secara kuantitatif, kualitatif, strategi, operasional, dan fungsional maka perusahaan tersebut tidak akan mampu mempertahankan keberadaan, pengembangan, dan kemajuannya di masa mendatang. Menurut Nawawi (2008), ada beberapa keuntungan bagi perusahaan besar yang menggunakan perencanaan SDM, antara lain: a. Menyelaraskan aktivitas SDM berdasarkan potensinya masing-masing dengan tugas-tugas yang sasarannya berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. 4

15 5 b. Meningkatkan kecermatan serta penghematan beban pembiayaan dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi. c. Perencanaan SDM yang profesional mendorong usaha menciptakan dan menyempurnakan sistem informasi SDM agar selalu akurat, siap pakai untuk berbagai kegiatan manajemen SDM lainnya. d. Perencanaan SDM dapat meningkatkan koordinasi antar manajer unit kerja atau departemen, sehingga diharapkan akan mendorong efek berkelanjutan dalam melaksanakan kegiatan manajemen SDM lainnya Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan merupakan kegiatan atau proses menghimpun dan menyusun berbagai informasi yang berkenaan dengan setiap pekerjaan, tugas-tugas, jenis pekerjaan, dan tanggung jawabnya secara operasional untuk mewujudkan tujuan organisasi atau bisnis sebuah perusahaan (Rivai dan Sagala, 2009). Menurut Mangkuprawira (2003), analisis pekerjaan adalah kegiatan pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian dianalisis untuk berbagai keperluan. Teknik-teknik yang dipilh untuk mengumpulkan informasi dalam analisis pekerjaan sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu, biaya, dan derajat keakuratan informasi yang diperoleh (Siagian, 2008). Teknik-teknik yang dapat digunakan adalah observasi, wawancara, pandangan pejabat senior, daftar pertanyaan, dan catatan harian pekerjaan karyawan. a. Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengamati perilaku karyawan yang dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung kepada individu maupun kelompok. Secara langsung, analisis pekerjaan melihat karyawan dengan cermat apakah yang dikerjakannya telah sesuai dengan tugas atau uraian pekerjaan, sedangkan secara tidak langsung dengan mempelajari track record karyawan sebagai upaya cek silang. 5

16 6 b. Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik yang cukup sering digunakan. Teknik ini cukup akurat karena langsung berkomunikasi secara terbuka dan membuka kesempatan untuk menghilangkan perbedaan dengan pelaku pekerjaan yang sedang dijadikan objek penelitian. c. Pandangan pejabat senior Pengumpulan informasi dengan teknik ini adalah dengan cara memperoleh pandangan dari pejabat yang dianggap senior dalam bidang pekerjaan yang dinalisis, atasan langsung atau karyawan senior yang disegani diantara karyawan yang bersangkutan. d. Daftar pertanyaan Teknik ini dilakukan dengan cara meminta karyawan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab. e. Catatan harian pekerjaan karyawan Teknik ini dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat, seperti kerjadian per bulan, per minggu, per hari, tanggal dan jam pekerjaan dilaksanakan Beban Kerja Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika karyawan bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban menjadi berlebih. Sementara jika karyawan bekerja di atas standar, dapat berarti bahwa estimasi standar yang ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas karyawan itu sendiri. Kebutuhan SDM dapat dihitung dengan mengidentifikasi seberapa banyak output perusahaan pada unit tertentu. Hal itu diterjemahkan dalam bentuk lamanya waktu (menit, jam) yang diperlukan karyawan untuk mencapai output tersebut, sehingga dapat diketahui pada jenis pekerjaan apa saja terjadi deviasi atau telah sesuai standar. 6

17 7 Analisis beban kerja sangat erat kaitannya dengan fluktuasi permintaan pasar akan barang dan jasa perusahaan sekaligus dengan pemenuhan SDM yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar komoditi. Semakin tinggi permintaan pasar terhadap komoditi tertentu, maka perusahaan akan segera memenuhinya dengan meningkatkan produksinya. Sejalan dengan itu, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan semakin banyak (Mangkuprawira, 2003). Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis beban kerja antara lain: 1. Penataan atau penyempurnaan struktur organisasi. 2. Penilain prestasi kerja jabatan atau unit. 3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja. 4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan atau organisasi. 5. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai riil. 6. Program mutasi dan promosi pegawai. 7. Reward dan Punishment terhadap jabatan atau unit Work Sampling Beban kerja dapat dihitung melalui metode work sampling. Barnes yang disitasi Indriana (2009), menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam rentang jam kerja, berbentuk persentase. Metode work sampling mengamati apa yang dilakukan oleh responden dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian melalui metode ini adalah waktu kegiatan dan kegiatannya bukan siapa yang melakukan kegiatan. Barnes yang disitasi Indriana (2009), menyatakan ada tiga kegunaan utama dari work sampling antara lain adalah: 1. Performance sampling yaitu untuk mengukur waktu yang digunakan untuk bekerja, dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja. 2. Activity and delay sampling yaitu untuk mengukur aktivitas dan penundaan aktivitas dari seorang pekerja. 3. Work measurement yaitu untuk menetapkan waktu standar aktivitas. 7

18 8 Tahapan-tahapan dalam melakukan survei atau analisis pekerjaan dengan work sampling antara lain adalah: 1. Menentukan jumlah personil yang akan diteliti; apabila jumlah personil banyak, maka perlu dilakukan pemilihan sampel sebagai subjek personal yang akan diamati. 2. Membuat formulir daftar kegiatan. 3. Pengamatan dilakukan selama jam kerja dengan interval 2-15 menit, tergantung pada karakteristik pekerjaan Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Moekijat (2008), jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jabatan atau pekerjaan dapat ditentukan yaitu dengan menentukan jumlah waktu yang sunguh-sungguh diperlukan untuk menyelesaikan jabatan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan dibagi dengan jumlah waktu yang disediakan untuk menyelesaikan jabatan tersebut, kemudian dikalikan dengan satu orang sehingga diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja yaitu terdapat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004. Jumlah kebutuhan pegawai dapat dihitung dengan mengidentifikasi beban kerja melalui beberapa pendekatan, yaitu pendekatan hasil kerja, pendekatan objek kerja, pendekatan peralatan kerja, dan pendekatan tugas per tugas jabatan. 1. Pendekatan hasil kerja Metode dengan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. Informasi yang diperlukan dalam menggunakan metode ini adalah wujud hasil kerja dan satuannya, jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai, dan standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. 8

19 9 2. Pendekatan objek kerja Objek kerja yang dimaksud adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh; dokter melayani pasien, maka objek kerja jabatan dokter adalah pasien. Banyaknya volume pekerjaan dokter tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pasien. Pendekatan melalui metode ini memerlukan informasi tentang wujud objek kerja dan satuannya, jumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya objek yang harus dilayani serta standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja. 3. Pendekatan peralatan kerja Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metode ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya. Sebagai contoh adalah pengemudi, maka beban kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang harus dikemudikan. Informasi yang diperlukan dalam metode ini adalah satuan alat kerja, jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja, jumlah alat kerja yang dioperasikan, dan rasio jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK). 4. Pendekatan tugas per tugas jabatan Metode ini adalah untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya beragam. Hasil beragam artinya hasil kerja dalam jabatan tersebut banyak jenisnya, seperti yang terdapat pada pekerjaan pengadministrasian umum. Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metode ini adalah uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas, waktu penyelesaian tugas, dan jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata Tinjauan Penelitian Terdahulu Novera (2010), menyatakan bahwa rata-rata karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan IPB menggunakan sebesar 33.55% waktu produktif mereka untuk mengerjakan kegiatan yang tidak produktif. 9

20 10 Jenis kegiatan pribadi, rata-rata karyawan menghabiskan sebanyak menit atau 1.12 jam. Jumlah kebutuhan karyawan untuk pekerjaan administrasi akademik dan kemahasiswaan IPB berdasarkan beban kerja yaitu rata-rata sebanyak satu orang di setiap unit tata usaha. Lituhayu (2008), menyatakan bahwa permasalahan beban kerja yang terjadi pada karyawan PT. Lerindo Internasional antara lain jumlah karyawan yang masih belum cukup untuk menangani pekerjaan yang ada (khususnya pada divisi operation, sales, dan HRD), kurangnya pelatihan bagi karyawan serta beban kerja karyawan yang belum sesuai. Berdasarkan hasil analisis persepsi beban kerja pada penelitian tersebut, terdapat perbedaan beban kerja pada masing-masing divisi. Divisi support memiliki total beban kerja yang paling rendah daripada divisi lainnya, dan divisi operation memiliki total beban kerja yang paling tinggi daripada divisi lainnya. Jumlah karyawan efisien pada divisi finance dan accounting sebesar tujuh orang, divisi HRD sebesar enam orang, divisi operation sebesar sepuluh orang, divisi sales sebesar sepuluh orang dan divisi support sebesar lima orang. Setyawan (2008), menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi di Seksi MDF yaitu jam kerja yang kurang diperhatikan, peralatan yang sering dipinjam oleh unit lain sehingga menghambat pekerjaan Seksi MDF, tugas dari manajemen terkadang disampaikan bersamaan dengan target kerja yang tinggi, dan masalah teknis seperti rak utama yang sudah terlalu penuh dengan kabel. Berdasarkan penilaian beban kerja diperoleh beban kerja riil Seksi MDF sebesar jam per orang per tahun. Angka tersebut adalah 117% dari waktu efektif karyawan selama satu tahun. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya over capacity pada karyawan. Keadaan tersebut harus diatasi dengan menambah jumlah karyawan untuk mengerjakan kelebihan beban kerja tersebut. Jumlah karyawan efisien berdasarkan perhitungan adalah sejumlah sembilan orang. 10

21 11 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian SMK Negeri 24 Jakarta merupakan organisasi sekolah yang berdasarkan subsistem struktur terbagi menjadi dua struktur fungsi, yaitu tenaga pengajar dan tenaga administrasi (tata usaha). Tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta memiliki unit atau bagian yang relatif bersifat administratif (pengadministrasian umum), yaitu kepegawaian, keuangan, inventaris, kearsipan, kesiswaan, administrasi (kesekretariatan), dan sistem informasi manajemen (SIM). Masing-masing unit tersebut memiliki unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan masing-masing. Unit-unit tata usaha yang relatif bersifat administratif yang ada di SMK Negeri 24 Jakarta perlu dilakukan analisis beban kerja untuk mengetahui apakah beban kerja dan jumlah pegawai yang ada telah sesuai dengan kebutuhan riil atau belum. Dasar dalam analisis beban kerja adalah unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan dengan menggunakan pendekatan tugas per tugas jabatan (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004). Analisis beban kerja dan kebutuhan pegawai akan menghasilkan rekomendasi jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha serta informasi kinerja terkait efisiensi dan prestasi unit tata usaha sehingga bisa dijadikan panduan atau dasar kebijakan untuk menentukan formasi organisasi dan implementasi aksi yang tepat sehingga organisasi sekolah diharapkan mampu lebih kompetitif, efektif dan efisien. Panduan tersebut juga dapat digunakan oleh pimpinan di sekolah dalam menerapkan pola atau strategi manajemen SDM yang tepat untuk perbaikan organisasi SMK Negeri 24 Jakarta secara berkelanjutan. Gambar 1 memperlihatkan kerangka pemikiran penelitian ini. 11

22 12 SMK Negeri 24 Jakarta Tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Formasi organisasi saat ini Analisis beban kerja Analisis kebutuhan pegawai (tugas per tugas jabatan) Formasi organisasi, efisiensi dan prestasi unit berdasarkan hasil analisis Perbaikan berkelanjutan Kebijakan manajemen SDM (efektif dan efisien) Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMK Negeri 24 Jakarta, yang beralamat di Jalan Bambu Hitam, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Penelitian dilaksanakan selama bulan Desember Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif, berupa angka penggunaan waktu kerja, waktu kerja efektif, standar kemampuan rata-rata, dan bobot atau jumlah beban tugas pokok selama setahun, sedangkan data kualitatif berupa informasi terkait unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 12

23 13 Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berupa standar kemampuan rata-rata dan bobot atau jumlah beban tugas pokok tata usaha selama setahun diperoleh melalui wawancara terhadap pegawai. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca, mengutip informasi dari buku, skripsi, internet, maupun dokumen yang dimiliki oleh SMK Negeri 24 Jakarta Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai yang bekerja pada tata usaha SMK Negeri 24 yaitu sebanyak 21 orang yang terhimpun dalam 12 unit. Pengambilan sampel dilakukan dengan judgment sampling berdasarkan kriteria sifat pekerjaan yaitu pekerjaan yang relatif bersifat administratif (pengadministrasian umum). Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pada unit yang pekerjaannya relatif bersifat administratif, sebanyak 7 unit, yaitu kepegawaian, keuangan, inventaris, kearsipan, kesiswaan, administrasi (kesekretariatan) dan sistem informasi manajemen (SIM); total sebanyak 7 orang (satu orang untuk setiap unit yang diteliti) Metode Pengumpulan Data Data mengenai penggunaan waktu kerja diperoleh melalui metode work sampling, yaitu pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pegawai selama jam kerja dengan rentang waktu pencatatan aktivitas setiap sepuluh menit. Pengamatan dilakukan selama 8.5 jam waktu kerja selama dua hari untuk setiap unit yang diteliti. Aktivitas yang diamati dikelompokkan menjadi kegiatan produktif, tidak produktif, dan pribadi. Kegiatan produktif merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas pokok tata usaha. Kegiatan tidak produktif meliputi kegiatan yang tidak bermanfaat bagi pekerjaan seperti terlambat, bermalas-malasan, mengobrol, dan sebagainya. Kegiatan pribadi merupakan kegiatan untuk menghilangkan kelelahan. Hasil pengamatan kemudian dicatat dalam formulir work sampling (Lampiran 1). 13

24 Pengolahan dan Analisis Data Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu melakukan pemeriksaan data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelengkapan atau jika ada kesalahan maupun inkonsistensi data. Aktivitas atau kegiatan yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori kegiatan produktif, tidak produktif, dan pribadi kemudian masing-masing dihitung jumlahnya. Melalui pengelompokkan kegiatan tersebut dapat diketahui berapa persentase waktu kerja yang digunakan oleh pegawai untuk melakukan kegiatan yang produktif, tidak produktif maupun pribadi, sehingga penggunaan waktu kerja dapat dijelaskan dan disimpulkan. Langkah kedua yaitu memasukkan data standar kemampuan rata-rata serta bobot atau jumlah beban tugas pokok selama setahun sehingga dapat diketahui beban kerja untuk setiap tugas pokok maupun total beban kerja pada unit. Beban kerja yang diperoleh kemudian menjadi dasar untuk melakukan perhitungan jumlah kebutuhan pegawai dengan Microsoft Excel. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dilakukan dengan pendekatan tugas per tugas jabatan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu sebagai berikut: 1. Menetapkan waktu kerja Waktu kerja yang dimaksud adalah waktu kerja efektif, yaitu waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri dari hari kerja efektif dan jam kerja efektif. a. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Perhitungannya adalah sebagai berikut. Hari kerja efektif =...(1) Keterangan: A = Jumlah hari menurut kalender dalam setahun B = Jumlah hari sabtu dan minggu dalam setahun C = Jumlah hari libur dalam setahun D = Jumlah cuti tahunan 14

25 15 b. Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah, makan, dan sebagainya. Allowance sebesar 30% dari jumlah jam kerja formal. 2. Menyusun waktu penyelesaian tugas Waktu penyelesaian tugas merupakan hasil perkalian dari jumlah beban suatu tugas pokok dengan standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas tersebut. Tabel 1 menunjukkan perhitungan waktu penyelesaian tugas. Tabel 1. Perhitungan waktu penyelesaian tugas No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) dst WPT Keterangan: BT SKR WPT = jumlah beban suatu tugas pokok dalam setahun = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) WPT = total waktu penyelesaian tugas 3. Menghitung jumlah kebutuhan pegawai Jumlah kebutuhan pegawai dapat dihitung setelah waktu penyelesaian tugas diperoleh. Rumus perhitungan jumlah kebutuhan pegawai adalah sebagai berikut. Kebutuhan pegawai = Keterangan: WPT Waktu kerja efektif x 1 orang Waktu kerja efektif jam kerja efektif (menit per tahun)...(2) 15

26 16 Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 140/PMK.01/2006, bahwa hasil dari analisis beban kerja dan kebutuhan pegawai dapat digunakan untuk mengetahui efisiensi dan prestasi unit, sebagai berikut. a. Efisiensi unit (EU) Efisiensi unit adalah perbandingan beban kerja unit dengan jumlah pemangku unit tersebut dalam jam kerja efektif sebagai usaha penyelesaian tugas unit dan fungsi organisasi. Beban kerja unit merupakan perkalian volume kerja dengan norma waktu dalam suatu unit, sehingga dapat disintesis bahwa hal tersebut ekuivalen atau senilai dengan total waktu penyelesaian tugas ( WPT). Tabel 2 menunjukkan perhitungan efisiensi unit. Tabel 2. Perhitungan efisiensi unit No. Nama Unit WPT Ketersediaan Pegawai dst EU EU = Ketersediaan pegawai dalam unit x jam kerja efektif...(3) b. Prestasi unit (PU) Prestasi unit adalah huruf mutu kemampuan hasil kerja unit atau pemeringkatan yang didasarkan pada efisiensi unit. Tabel 3 memperlihatkan huruf mutu prestasi unit. Tabel 3. Huruf mutu prestasi unit No. Kriteria Prestasi Unit Huruf Mutu 1 Jika EU 1.00, maka Sangat Baik A 2 Jika 0.90 EU 1.00, maka Baik B 3 Jika 0.70 EU 0.89, maka Cukup C 4 Jika 0.50 EU 0.69, maka Sedang D 5 Jika EU 0.50, maka Kurang E 16

27 17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SMK Negeri 24 Jakarta SMK Negeri 24 Jakarta merupakan salah satu sekolah berstatus negeri kejuruan yang terletak di Jakarta Timur. SMK Negeri 24 Jakarta memiliki 24 rombongan belajar yang terbagi menjadi empat program keahlian, yaitu akomodasi perhotelan, jasa boga, busana butik dan rekayasa perangkat lunak. SMK Negeri 24 Jakarta bervisikan menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, dan unggul, dengan misi: 1. Menyiapkan tamatan yang berakhlak mulia, cerdas, berjiwa wirausaha, dan berkompetisi global. 2. Meningkatkan mutu dan relevansi program diklat. 3. Meningkatkan mutu manajemen sekolah. 4. Meningkatkan profesionalitas tenaga kependidikan. 5. Meningkatkan pembinaan siswa dan ekstrakurikuler. Tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta terdiri dari 12 unit atau bagian yang berperan mendukung terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan unggul. Unit-unit yang ada di tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, yaitu kepala tata usaha, kepegawaian, keuangan, inventaris, kearsipan, kesiswaan, administrasi (kesekretariatan), sistem informasi manajemen (SIM), perpustakaan, caraka dan keamanan, teknisi serta driver (Lampiran 9) Hari dan Waktu Kerja Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Hari kerja menunjukkan jumlah hari yang tersedia untuk bekerja bagi pegawai atau karyawan. Waktu kerja adalah satuan waktu tertentu yang tersedia untuk bekerja, misal dalam menit per tahun atau jam per tahun. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pegawai yang bekerja pada tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta bekerja selama lima hari dalam seminggu dari hari Senin hingga Jumat dengan jam kerja per hari yaitu pukul WIB. 17

28 Unsur Tugas Pokok Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Daftar unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta dalam penelitian ini terbatas pada unit yang relatif bersifat administratif (pengadministrasian umum). Tabel 4 memperlihatkan daftar unsur tugas pokok tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Tabel 4. Daftar unsur tugas pokok tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta No. Nama Unit Unsur Tugas Pokok 1 Kepegawaian Pengelolaan data guru dan pegawai Mengarsipkan data guru dan pegawai Mengurus kenaikan pangkat guru/pegawai, perhitungan angka kredit (PAK) pensiun Menghitung angka kredit Pembuatan daftar urut kepangkatan (DUK) Pembuatan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) Meginput finger print Menguruti kinerja guru/pegawai Merekap pembagian tugas guru Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 2 Keuangan Melaksanakan tugas keuangan rutin, gaji guru dan pegawai, tunjangan kesra, listrik, air, perabot Melaksanakan keuangan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) dan kesra Menerima, menyimpan, membayar, membukukan, mempertanggungjawabkan di bidang keuangan rutin Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 3 Inventaris Membuat kartu inventaris barang Menerima, menyimpan, memelihara, mengontrol barang dan membukukan ke buku inventaris barang Pengisian buku kleper Pengurusan ijazah dan surat tanda tamat belajar Memasukkan nilai legger ke buku induk kelas XI Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 18

29 19 Lanjutan Tabel 4. Daftar unsur tugas pokok tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta No. Nama Unit Unsur Tugas Pokok 4 Kearsipan Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar Mengagendakan surat masuk dan surat keluar Mencatat pada format disposisi surat Mendistribusikan surat Membantu kesiswaan Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 5 Kesiswaan Pendataan siswa Membuat laporan IIIA/8355 Mutasi siswa Menyiapkan dan merekap absen Pengisian biodata siswa kelas X ke buku induk (kleper) Memasukkan nilai legger ke buku induk kelas X dan XI Memasukkan data siswa ke sistem administrasi sekolah (SAS) Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 6 Administrasi (kesekretariatan) Mengawasi, memelihara dan pengoperasian perpustakaan digital Pengetikan surat-surat dinas/surat tugas Mempersiapkan format-format yang dibutuhkan Membantu kelancaran administrasi ketatausahaan Membuat grafik kelulusan ujian nasional Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 7 Sistem informasi manajemen (SIM) Mengolah data komputer tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Menyajikan informasi data-data siswa seakurat mungkin Mengolah data kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Operator tunjangan kinerja daerah (TKD) Membuat grafik kelulusan ujian nasional per tahun Membantu kelancaran administrasi ketatausahaan Tugas lain yang relevan dari atasan langsung 19

30 Penggunaan Waktu Kerja Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Pengamatan mengenai penggunaan waktu kerja dilakukan dengan metode work sampling. Penggunaan metode work sampling bertujuan untuk mengetahui persentase seorang karyawan menggunakan jam kerja mereka untuk bekerja dan tidak bekerja. Kegiatan produktif yang berhasil diamati yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan yang terdapat pada tabel daftar unsur tugas pokok tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta (Tabel 4). Kegiatan tidak produktif yang berhasil diamati, yaitu mengobrol sesama pegawai, membaca koran atau majalah, menggunakan komputer untuk hal-hal yang tidak perlu, terlambat datang kerja. Kegiatan pribadi yang dilakukan oleh pegawai untuk menghilangkan penat atau kelelahan yang berhasil diamati meliputi kegiatan makan, minum, shalat, menyimak siaran televisi dan olahraga ringan. Tabel 5 memperlihatkan penggunaan waktu kerja pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Tabel 5. Penggunaan waktu kerja pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Nama Unit Total Waktu (menit) Jumlah Persentase (%) Total Persentase (%) Kepegawaian Keuangan Inventaris Kearsipan Kesiswaan Administrasi (kesekretariatan) Sistem informasi manajemen (SIM) Rata-rata Rata-rata per hari Jam per hari Keterangan: 1 = kegiatan produktif 2 = kegiatan tidak produktif 3 = kegiatan pribadi 20

31 21 Tabel 5 menunjukkan bahwa untuk jenis kegiatan yang bersifat produktif, jumlah penggunaan waktu oleh pegawai berkisar antara 69.61% %. Jumlah penggunaan waktu oleh pegawai untuk kegiatan yang bersifat tidak produktif berkisar antara 10.79% % dan untuk kegiatan yang bersifat pribadi berkisar antara 12.74% %. 90 Penggunaan Waktu Produktif (%) 80 76,47 75,49 73,54 72,55 71,57 70,58 69, ,83 Gambar 2. Diagram batang statistik peringkat penggunaan waktu produktif Penggunaan waktu untuk kegiatan produktif (Gambar 2), yang paling tinggi terletak pada unit SIM yaitu sebesar 76.47% atau 780 menit, sedangkan yang paling rendah terdapat pada unit keuangan yaitu sebesar 69.61% atau 710 menit. Jika dilihat secara keseluruhan, maka penggunaan waktu produktif oleh pegawai di unit tata usaha adalah rata-rata 72.83% (Gambar 2). Ilyas (2004), menyatakan bahwa waktu kerja produktif seseorang yang optimum mencapai 80%. Mengacu pada pernyataan Ilyas (2004) tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta belum optimal dalam menggunakan waktu kerjanya. Dengan kata lain terjadi kontra produktif sebesar 7.17%. Menurut hasil pengamatan, pegawai lebih banyak melakukan kegiatan tidak produktif disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut. 21

32 22 1. Kurangnya pengawasan dari atasan langsung (kepala tata usaha) dikarenakan segmentasi antara ruangan atasan langsung dengan tempat pegawai bekerja. 2. Pekerjaan tata uaha yang bersifat periodik fluktuatif, artinya ada waktu-waktu tertentu pegawai sangat sibuk bekerja dan ada pula waktu tertentu dimana pekerjaan relatif sedikit. Pegawai menggunakan waktu sebesar 14.14% atau sebesar menit untuk kegiatan pribadi. Jika dirata-ratakan per hari, maka pegawai menghabiskan sebanyak 1.20 jam untuk kegiatan pribadi. Hal ini mengindikasikan terjadinya deviasi waktu untuk keperluan pribadi seperti makan, shalat, dan sebagainya yang ditetapkan bagi pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta yaitu satu jam ( WIB) Analisis Jumlah Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Analisis jumlah kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai tersebut menggunakan pendekatan tugas per tugas jabatan. Langkah-langkah perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dengan pendekatan tugas per tugas jabatan sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 sebagai berikut. 1. Menetapkan waktu kerja Waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja terdiri dari hari kerja efektif dan jam kerja efektif. Waktu kerja efektif berlaku sama di setiap unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Hari kerja efektif dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut. Jumlah hari menurut kalender dalam setahun berdasarkan kalender tahun pelajaran 2012/2013 (Juli Juni 2013) adalah sebanyak 365 hari. Jumlah hari sabtu dan minggu pada rentang waktu dalam tahun tersebut sebanyak 105 hari. Hari libur nasional pada pada rentang waktu dalam tahun tersebut adalah sebanyak 12 hari efektif dan cuti tahunan berdasarkan hasil wawancara dengan kepala tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta yaitu sebanyak 12 hari. 22

33 23 Total hari libur diperoleh dengan menjumlahkan hari sabtu dan minggu dengan hari libur nasional dan cuti tahunan yaitu sebesar 129 hari. Hari kerja efektif diperoleh dengan mengurangi hari dalam tahun pelajaran 2012/2013 (365 hari) dengan total hari libur sehingga diperoleh sebanyak 236 hari. Pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta bekerja selama 8.5 jam per hari atau sebanyak 2550 menit per minggu. Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance), seperti buang air, melepas lelah, makan, dan sebagainya. Allowance sebesar 30% dari jumlah jam kerja formal. Dengan demikian, dapat diperoleh bahwa jam kerja efektif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta adalah 1785 menit per minggu atau menit per tahun. 2. Menyusun waktu penyelesaian tugas Setiap tugas pokok memiliki beban tugas yang menggambarkan seberapa banyak tugas tersebut dilakukan dalam satuan hasil dan jangka waktu tertentu. Misalnya pada unit administrasi (kesekretariatan) (Lampiran 7), beban tugas untuk membuat surat-surat dinas atau surat tugas selama setahun adalah rata-rata 2100 surat. Standar kemampuan rata-rata menunjukkan waktu yang diperlukan oleh pegawai untuk menyelesaikan pengetikan satu surat, yaitu dalam hal ini rata-rata 20 menit per surat. Waktu penyelesaian tugas untuk kegiatan membuat surat-surat dinas dihitung dengan mengalikan beban tugas tersebut selama setahun dengan standar kemampuan rata-ratanya, yaitu 2100 surat x 20 menit per surat, sehingga menghasilkan waktu peyelesaian tugas (WPT) sebesar menit per tahun. Hasil perkalian antara beban tugas dan standar kemampuan rata-rata untuk setiap tugas pokok kemudian dijumlahkan, sehingga menghasilkan total waktu penyelesaian tugas ( WPT) sebesar menit per tahun (Lampiran 7). 23

34 24 3. Menghitung jumlah kebutuhan pegawai Jumlah kebutuhan pegawai dapat dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari tahapan-tahapan perhitungan sebelumnya. Berdasarkan Lampiran 7, diketahui bahwa total waktu penyelesaian tugas pada unit administrasi (kesekretariatan) adalah menit per tahun. Jam kerja efektif adalah menit per tahun. Jumlah kebutuhan pegawai pada unit administrasi (kesekretariatan) dapat dihitung dengan membagi jumlah total waktu penyelesaian tugas ( WPT) dengan jam kerja efektif. Hasil pembagian kemudian dikalikan dengan satu orang sehingga diperoleh angka kebutuhan pegawai yaitu sebesar 0.61 orang, dibulatkan ke atas menjadi satu orang. Rincian perhitungan jumlah kebutuhan pegawai pada unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta dapat dilihat pada lampiran 2-8. Tabel 6 memperlihatkan ringkasan hasil perhitungan jumlah kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Tabel 6. Ringkasan hasil perhitungan jumlah kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta No. Nama Unit Kebutuhan Pegawai Pembulatan (orang) 1 Kepegawaian Keuangan Inventaris Kearsipan Kesiswaan Administrasi (kesekretariatan) 7 Sistem informasi manajemen (SIM) Tabel 6 menunjukkan bahwa angka kebutuhan pegawai di unit keuangan adalah paling kecil. Hal ini dikarenakan tugas pokok secara riil pada unit keuangan relatif sedikit. Angka kebutuhan pegawai pada unit sistem informasi manajemen (SIM) adalah paling tinggi, yaitu 0,98. Berdasarkan hasil pengamata hal tersebut dikerenakan relatif banyaknya pekerjaan secara riil pada unit SIM dan terjadinya tumpang pekerjaan. 24

35 Komparasi Formasi Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Berdasarkan analisis jumlah kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, diperoleh gambaran mengenai jumlah pegawai yang dibutuhkan pada unit tata usaha. Tabel 7 memperlihatkan komparasi formasi pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Tabel 7. Komparasi formasi pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Keterangan Komparasi Formasi Pegawai No. Nama Unit Kebutuhan Jumlah Pegawai Pegawai (orang) Aktual T (orang) 1 Kepegawaian 1 1 fit a 2 Keuangan 1 1 fit b3 Inventaris 1 1 fit 4 Kearsipan 1 1 fit e 5 Kesiswaan 1 1 fit l 6 Administrasi 1 1 fit (kesekretariatan) 1 1 fit 7 Sistem informasi manajemen (SIM) Tabel 7 menunjukkan bahwa formasi pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta adalah telah ideal atau sesuai (fit), namun keberadaan pegawai dengan kapasitas yang lebih tinggi tetap diperlukan untuk meminimalisir terjadinya tumpang pekerjaan yang berpotensi memicu overload suatu unit pada tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta Penilaian Efisiensi dan Prestasi Unit Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Efisiensi dan prestasi unit merupakan indikator yang menunjukkan tingkat kinerja suatu unit. Berdasarkan serangkaian perhitungan sebelumnya dalam penelitian analisis beban kerja dan kebutuhan pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, maka Tabel 8 berikut menyajikan informasi efisiensi dan prestasi unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. 25

36 26 Tabel 8. Penilaian efisiensi dan prestasi unit tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta No. Nama Unit WPT Ketersediaan Pegawai 1 Kepegawaian Keuangan Inventaris Kearsipan Kesiswaan Administrasi (kesekretariatan) Sistem Informasi Manajemen (SIM) EU PU 0,55 D 0,09 E 0,36 E 0,20 E 0,47 E 0,61 D 0,98 B 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 B D D E Prestasi Unit E E E Gambar 3. Diagram batang statistik peringkat prestasi unit Gambar 3 memberikan informasi bahwa unit berprestasi terbaik pada tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta adalah unit SIM dengann huruf mutu B. Hal tersebut menunjukkan produktivitas kinerja yang tinggi dari unit SIM dibanding dengan unit lainnya Implikasi Manajerial Perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja merupakan dasar bagi perencanaan SDM pada tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta. Perencanaan SDM merupakan langkah awal dalam menyiapkan SDM yang berkompeten sesuai bidangnya sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat terwujud dan tujuan perusahaan dapat tercapai (Mangkuprawira, 2003). 26

37 27 SMK Negeri 24 Jakarta perlu melakukan penilaian kinerja pada unit tata usaha secara komprehensif dan berkelanjutan sehingga irama kinerja yang baik senantiasa terjaga konsistensinya. Selain itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan peagawai secara terstruktur dan terukur yang sesuai dengan unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaann guna meminimalisir tumpang pekerjaan yang berpotensi memicu overload pada suatu unit tata usaha. Pengawasan oleh pimpinan atau atasan langsung harus menjadi aktivitas utama dalam penyelenggaraan organisasi sekolah, khususnya ketatausahaan. 27

38 28 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta memiliki unit yang mempunyai unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan masing-masing. Pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta bekerja lima hari dalam seminggu, dari hari Senin hingga Jumat atau sebanyak 236 hari kerja efektif dalam setahun pada periode tahun pelajaran 2012/2013 (Juli Juni 2013). Jam kerja pegawai per hari yaitu pukul WIB (8.5 jam). Penggunaan waktu produktif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, rata-rata sebesar 72.83%. Dengan kata lain bahwa pegawai menghabiskan 7.17% waktu produktif untuk mengerjakan kegiatan yang tidak produktif (kontra produktif). Kegiatan pribadi, rata-rata pegawai menghabiskan menit atau 1.20 jam per hari. Hal ini mengindikasikan terjadinya deviasi waktu untuk keperluan pribadi seperti sholat, makan, dan sebagainya yang ditetapkan institusi yaitu satu jam ( WIB). Jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta yaitu sebanyak satu orang untuk setiap unit yang diteliti. SIM merupakan unit berkinerja terbaik pada tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta dengan nilai efisiensi unit sebesar 0.98, berpredikat kriteria prestasi Baik. 2. Saran Beberapa saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan dapat bermanfaat yaitu: a. SMK Negeri 24 Jakarta perlu melakukan penilaian kinerja secara komprehensif dan berkelanjutan. b. Mengadakan pelatihan pegawai sesuai dengan unsur tugas pokok yang dikerjakan guna meminimalisir tumpang pekerjaan. c. Supervisi dari atasan langsung perlu ditingkatkan. 28

39 29 DAFTAR PUSTAKA Ilyas Y Perencanaan SDM Rumah Sakit : Teori, Metoda dan Formula. Depok (ID): Universitas Indonesia. Indriana N Analisis Kebutuhan Tenaga berdasarkan Beban Kerja di Bagian Human Resource Departement (HRD) Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia. Kementerian Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban kerja (Workload Analysis) di Lingkungan Departemen Keuangan. Jakarta (ID): Kementerian Keuangan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta (ID): Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Lituhayu R Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional Jakarta [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Mangkuprawira S Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia. Moekijat Analisis Jabatan. Bandung (ID): CV. Mandar Maju. Nawawi H Perencanaan SDM untuk Organisasi Profit yang Kompetitif. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press. Novera W Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Akedemik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rivai HV, Sagala EJ Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta (ID): Rajawali Pers. Setyawan T Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Studi Kasus MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Siagian SP Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

40 30 30

41 30 Lampiran 1. Formulir work sampling Unit/Bagian: Tanggal : Waktu Kegiatan Pegawai Produktif Tidak Produktif Pribadi Keterangan

42 31 Lanjutan Lampiran 1. Formulir work sampling Unit/Bagian: Tanggal : Waktu Kegiatan Pegawai Produktif Tidak Produktif Pribadi Keterangan 31

43 Lampiran 2. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Kepegawaian No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Pengelolaan data guru dan pegawai 236 hari 30 menit/hari Mengarsipkan data guru dan pegawai 236 hari 10 menit/hari Mengurus kenaikan pangkat guru/pegawai, perhitungan 40 hari 240 menit/hari 9600 angka kredit (PAK) pensiun 4 Menghitung angka kredit* Pembuatan daftar urut kepangkatan (DUK) 10 hari 240 menit/hari Pembuatan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan 60 hari 240 menit/hari (DP3) 7 Meginput finger print 236 hari 10 menit/hari Menguruti kinerja guru/pegawai 236 hari 15 menit/hari Merekap pembagian tugas guru 2 semester 4800 menit/semester Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT Kebutuhan Pegawai 0.55 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) 32

44 33 Lampiran 3. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Keuangan No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Melaksanakan tugas keuangan rutin, gaji guru dan 12 bulan 360 menit/bulan 4320 pegawai, tunjangan kesra, listrik, air, perabot 2 Melaksanakan keuangan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) dan kesra ** 3 Menerima, menyimpan, membayar, membukukan, 12 bulan 360 menit/bulan 4320 mempertanggungjawabkan di bidang keuangan rutin 4 Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT 8640 Kebutuhan pegawai 0.09 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 33

45 34 Lampiran 4. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Inventaris No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Membuat kartu inventaris barang 20 hari 240 menit/hari Menerima, menyimpan, memelihara, mengontrol 236 hari 120 menit/hari barang dan membukukan ke buku inventaris barang 3 Pengisian buku kleper*** Pengurusan ijazah dan surat tanda tamat belajar *** Memasukkan nilai legger ke buku induk kelas XI*** Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT Kebutuhan pegawai 0.36 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 34

46 35 Lampiran 5. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Kearsipan No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar 236 hari 20 menit/hari Mengagendakan surat masuk dan surat keluar Mencatat pada format disposisi surat Mendistribusikan surat 236 hari 60 menit/hari Membantu kesiswaan**** Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT Kebutuhan pegawai 0.20 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 35

47 36 Lampiran 6. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Kesiswaan No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Pendataan siswa* Membuat laporan IIIA/ hari 360 menit/hari Mutasi siswa**** Menyiapkan dan merekap absen*** Pengisian biodata siswa kelas X ke buku induk (kleper) 20 hari 240 menit/hari Memasukkan nilai legger ke buku induk kelas X dan XI 2 semester 7200 menit/semester Memasukkan data siswa ke sistem administrasi sekolah 10 hari 240 menit/hari 2400 (SAS) 8 Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT Kebutuhan pegawai 0.47 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 36

48 37 Lampiran 7. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Administrasi (kesekretariatan) No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Mengawasi, memelihara dan pengoperasian perpustakaan digital 2 Pengetikan surat-surat dinas/surat tugas 2100 surat 20 menit/surat Mempersiapkan format-format yang dibutuhkan Membantu kelancaran administrasi ketatausahaan 236 hari 60 menit/hari Membuat grafik kelulusan ujian nasional *** Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT Kebutuhan pegawai 0.61 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 37

49 38 Lampiran 8. Perhitungan jumlah kebutuhan pegawai Unit/Bagian: Sistem informasi manajemen (SIM) No. Unsur Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR) 1 Mengolah data komputer tenaga pendidik dan 236 hari 5 menit/hari 1180 tenaga kependidikan 2 Menyajikan informasi data-data siswa seakurat 20 hari 240 menit/hari 4800 mungkin 3 Mengolah data kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan* 4 Operator tunjangan kinerja daerah (TKD)* Membuat grafik kelulusan ujian nasional per tahun 1 set grafik 60 menit/set grafik 60 6 Membantu kelancaran administrasi ketatausahaan 236 hari 360 menit/hari Tugas lain yang relevan dari atasan langsung**** WPT Kebutuhan pegawai 0.98 Keterangan: BT = jumlah beban suatu tugas pokok selama setahun hari kerja efektif = 236 hari setahun SKR = standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok (menit) jam kerja efektif = menit per tahun WPT = waktu penyelesaian tugas (menit per tahun) * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 38

50 39 Lampiran 9. Struktur tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta STRUKTUR ORGANISASI TATA USAHA (SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 24 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEPALA SEKOLAH KEPALA TATA USAHA KEUANGAN KEPEGAWAIAN INVENTARIS PERPUSTAKAAN KESISWAAN ADMININSTRASI/KESEKRETARIATAN SIM TEKNISI DRIVER CARAKA DAN KEAMANAN KEARSIPAN Keterangan: Jumlah pegawai aktual yang ada pada setiap unit tata usaha adalah sebanyak 1 orang, kecuali pada unit caraka dan keamanan adalah sebanyak 10 orang. Total pegawai tata usaha sebanyak 21 orang. * unsur tugas pokok bersifat ekuivalen *** unsur tugas pokok dikerjakan pada unit lain ** unsur tugas pokok sudah tidak berlaku **** unsur tugas pokok bersifat insidental (tidak tentu) unsur tugas pokok bersifat rangkaian alur kerja unsur tugas pokok tidak relatif bersifat administratif 39

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Beban Kerja Menurut Simamora (1995) dikutip dari Kurnia (2010), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah pegawai maupun kwalifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Operasional Dalam menjalankan sistem produksinya, PT Mayora Indah perlu mengatur serta menganalisa beberapa kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016. 20 BAB III : METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro BU NKA, yang berlamat di Jl. Raya Sultan Agung KM. 28, Medan Satria,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2006), manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian PDAM Tirta Karuhipan Kabupaten Bogor cabang pelayanan sebelas yang terletak di Cibinong merupakan salah satu anggota dari Persatuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Toko Buku Gramedia Depok merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis ritel yang bertujuan untuk melayani publik dan berfokus pada omset

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja :

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja : ANALISIS BEBAN KERJA Berapa sih sebenarnya waktu kerja efektif Pegawai Negeri dalam sehari? Barangkali banyak orang yang belum mengetahuinya, orang hanya tahu masuk kantor pukul 07.30 WIB dan pulang pukul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/HUK/2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/HUK/2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/HUK/2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK

ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK Yusuf Anfas Raden Sudarwo Universitas Terbuka e-mail: yusuf_se@ut.ac.id ABSTRACT The number

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut Ahmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Manajemen Riset Sumber daya Manusia, jenis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI TENTANG KABUPATEN PATI BUPATI PATI,

BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI TENTANG KABUPATEN PATI BUPATI PATI, BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.249 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

WINDRY NOVERA H

WINDRY NOVERA H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (STUDI KASUS UNIT TATA USAHA DEPARTEMEN PADA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh WINDRY NOVERA H24061402 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.125, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA SANDI NEGARA. Analisis. Beban Kerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. dalam angka-angka. Data kuantitatif disini berupa angka-angka mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. dalam angka-angka. Data kuantitatif disini berupa angka-angka mengenai BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini terdapat di jln. Nongkojajar no 38 Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. 2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG Menimbang : a. BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

- 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA - 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Imigrasi

Direktorat Jenderal Imigrasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Direktorat Jenderal Imigrasi memiliki peran penting dan strategis dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan

Lebih terperinci

DATA / PROFIL UNIT KERJA

DATA / PROFIL UNIT KERJA DATA / PROFIL UNIT KERJA Identitas Unit Kerja : BADAN KEPEGAWAIAN KOTA MOJOKERTO Dasar Terbentuknya Unit Kerja : Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

Oleh : Dewi Mutia Handayani A

Oleh : Dewi Mutia Handayani A ANALISIS PROFITABILITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MENURUT LUAS DAN STATUS KEPEMILIKAN LAHAN (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : Dewi Mutia Handayani

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 140 /PMK.01/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 140 /PMK.01/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 140 /PMK.01/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA (WORK LOAD ANALYSIS) DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN Menimbang a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNAN ANALISA BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN BAB I PENDAHULUAN

TAHAPAN PENYUSUNAN ANALISA BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Menteri Pertahanan Nomor : Tanggal : TAHAPAN PENYUSUNAN ANALISA BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Penyelenggaraan pemerintahan yang efektif,

Lebih terperinci

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 1. Pendahuluan Dinas Pendidikan adalah salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah yang ada dalam lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Datar yang beralamat

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN

STANDAR KEMAHASISWAAN 1 STIE YASA ANGGANA GARUT STANDAR KEMAHASISWAAN Kode Tanggal Revisi - Halaman STANDAR KEMAHASISWAAN PROSES 1. Perumusan 2. Pemeriksaan 3. Persetujuan 4. Penetapan 5. Pengendalian PENANGGUNG JAWAB Nama

Lebih terperinci

: DWI ENDANG PUSPITASARI H

: DWI ENDANG PUSPITASARI H ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA Oleh : RIZAINI LITUHAYU H24104038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh TEGUH SETYAWAN H

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh TEGUH SETYAWAN H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Seksi MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor) Oleh TEGUH SETYAWAN H24104033 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI

PERHITUNGAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI PERHITUNGAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Departemen Quality Control PT. Krama Yudha Ratu Motor, Jakarta) Oleh SISKA NOFRIANTI H24051788 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN : 2002 NOMOR : 30 KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) Oleh AHMAD ZULKARNAEN H24076004 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan 6 BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, merupakan Instansi Pemerintah Daerah Lamongan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk. Oleh ARIS HARYANA H

ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk. Oleh ARIS HARYANA H ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk Oleh ARIS HARYANA H24076018 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PT BANK X) Oleh AHMAD ROYANI H

PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PT BANK X) Oleh AHMAD ROYANI H PENGARUH PORTOFOLIO KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN KREDIT BERMASALAH (STUDI KASUS PT BANK X) Oleh AHMAD ROYANI H24104025 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh : YODI DWESTA PRIMADI. S H24104068 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN,

Lebih terperinci

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Lunak Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang di

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh MAHARDHIKA YUDA H24077025 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi sebagai wadah kegiatan manusia yang memiliki tujuan tertentu, secara absolut sangatlah tergantung dari kualitas pengelolaan sumber daya manusia di dalamnya.

Lebih terperinci

DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA ESSELON III TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN BANYUASIN

DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA ESSELON III TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN BANYUASIN DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA ESSELON III TAHUN 205 2 Tugas : Pelaksanakan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Daerah dan Kasus Pengaduan di wilayah kerja Inspektur Pembantu

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI)

ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI) ANALISIS PERSEPSI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 TERHADAP EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING (STUDI KASUS : KANTOR OPERASIONAL BOGOR SILIWANGI) Oleh: Nur Hamidah H24102100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Diubah dengan Perwal Nomor 93Tahun 2012 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS Y UNIVERSITAS X

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS Y UNIVERSITAS X 53 ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS Y UNIVERSITAS X Nindi Aristi, Hanny Hafiar Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Peneliti melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H24054113 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ABSTRAK Yunditia Yulantami.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR Oleh : DEWI MEGAWATI H24052301 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. b. Mengingat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1Kerangka Pemikiran Konseptual Seiring dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), telah merambah dan mewarnai semua sisi kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya bidang pendidikan.

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA PERUSAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR CABANG SEBELAS

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA PERUSAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR CABANG SEBELAS ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA PERUSAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR CABANG SEBELAS Oleh : NIKEN PROBORINI H24097081 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali mempunyai berbagai aturan yang dibuat oleh Bupati untuk menata kabupaten ataupun untuk mencapai

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PETALA BUMI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) Oleh FIRSTRI SYANPUTRI H24104085 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 33 TAHUN 2000 (33/2000) TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN

Lebih terperinci

Tin Herniyani, SE, MM

Tin Herniyani, SE, MM Karya Ilmiah ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Sari Mutiara) Oleh : Tin Herniyani, SE, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN ILMU KOMPUTER TRIGUNADARMA MEDAN 2011 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB) SMK Telkom Pariwasta Bandung (SMK TPB) didirikan di Bandung dengan alamat di Jalan Palasari No. 1 Bandung, dengan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi. BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi. Informasi merupakan kunci penting dalam setiap

Lebih terperinci

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.249, 2013 ARSIP NASONAL. Analisis. Beban Kerja. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS Amanah Ummah, Bogor) Oleh : ADE SURYADY H24104087 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000)

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) Oleh RATNA RESTU NOVIANDARI H24103121 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didasarkan pada Pasal 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan,

Lebih terperinci

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja di bidang kesekretariatan Dinas; b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan, Komunikasi dan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci