- Ekonomi - Politik dan hukum - Fisik - Sosial/budaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "- Ekonomi - Politik dan hukum - Fisik - Sosial/budaya"

Transkripsi

1 Lingkungan Pemasaran Hospitality Lingkungan Pemasaran suatu Perusahaan Hospitality dirumuskan : Terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya. Lingkungan Pemasaran dibedakan : 1. Lingkungan Mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar. Yaitu : - Perusahaan - Pelanggan - Pensuplai bahan baku - Pesaing - Para perantara - Anggota masyarakat 2. Lingkungan Makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan. Yaitu : - Kependudukan - Teknologi - Ekonomi - Politik dan hukum - Fisik - Sosial/budaya Ad. 1. Lingkungan Mikro 1. Perusahaan Manajemen pemasaran harus bekerjasama dengan kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan untuk merancang dan melaksanakan rencana-rencana pemasarannya. 2. Pemasok (supplier) adalah : perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. 1

2 3. Para Perantara Pemasaran (Marketing Intermediaries) adalah : perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan itu dalam promosi, penjualan dan distribusi barang-barangnya kepada para pembeli terakhir. Perantara pemasaran meliputi : a. Perantara adalah : perusahaan dagang yang membantu perusahaan untuk menemukan pembeli dan/atau menutup penjualan dengan mereka. Perantara terbagi menjadi : Agen Perantara (seperti : agen, pialang dan perwakilan produsen) yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau melakukan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki hak atas barang dagangannya. Pedagang perantara (seperti : pedagang besar, pengecer dan para penjual kembali lainnya) yang membeli suatu produk, memiliki produk-produk tersebut, serta menjualnya kembali sebagai barang dagangan. Perantara menciptakan : - kegunaan dari segi tampat, kegunaan dari sudut rupa-rupa, - kegunaan dari sudut waktu, kegunaan dari sudut memperoleh barang. - kegunaan dari sudut kuantitas, b. Perusahaan Distribusi Fisik membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ke tempat-tempat pengiriman yang dituju. Perusahaan distribusi fisik terdiri dari : Perusahaan Pergudangan menyimpan dan melindungi barang-barang sebelum dikirim ke tujuan berikutnya Perusahaan Transportasi membawa produk (barang) dari satu tempat ke tempat lain 2

3 c. Para Agen Jasa Pemasaran Seperti : perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media dan perusahaan konsultasi pemasaran. membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya kepasar yang tepat. d. Perantara Keuangan membantu dalam segi keuangan dan/atau risiko yang diasuransikan sehubungan dengan pembelian atau penjualan barang. 4. Pelanggan Perusahaan menyediakan produk (barang dan jasa) kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari hanya satu atau lebih dari lima macam pasar pelanggan berikut : a. Pasar Konsumen adalah : individu-individu dan rumah tangga yang membeli produk (barang dan jasa) untuk konsumsi pribadi. b. Pasar Industri adalah : organisasi yang membeli produk dan jas yang dibutuhkan untuk memproduksi produk-produk dan jasa-jasa lainnya dengan maksud memperoleh keuntungan dan atau mencapai sasaran lain. c. Pasar Penjual Kembali adalah : organisasi yang membeli produk dan jasa dengan maksud menjual kembali barang dan jasa itu agara memberikan keuntungan bagi mereka. d. Pasar Pemerintah adalah : lembaga-lembaga pemerintah yang membeli produk dan jasa agar menghasilkan pelayanan kepada masyarakat umum, atau mengalihkan barang dan jasa kepada pihak lain yang membutuhkannya. e. Pasar Internasional 3

4 adalah : pembeli yang terdapat di luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual kembali dan pemerintah asing. 5. Pesaing Perlu diidentifikasi, dimonitor dan dikalahkan untuk memperoleh dan memeprtahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang bersangkutan. Cara terbaik bagi suatu perusahaan untuk menguasai atau memenangkan persaingan adalah : dengan mengambil sudut pandangan pelanggan Tipe pesaing dibedakan : a. pesaing macam-macam keinginan, c. pesaing jenis produk, b. pesaing jenis-jenis pemuas keinginan, d. pesaing merk dagang. Untuk bisa bersaing secara efektif, perusahaan harus mengindahkan 4 dimensi pokok dalam kedudukan pasarnya, yang dikenal dengan sebutan 4C, yaitu yang terdiri dari : a. Keadaan Pelanggan (Customers) c. Persaingan (Competition) b. Saluran Distrbusi (Chanels) d. Ciri-cirinya sendiri sebagai sebuah perusahaan (Company) 6. Masyarakat Umum Masyarakat yaitu : kelompok yang mempunyai minat nyata atau yang masih terpendam atau yang memberikan dampak terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai sasaran-sasaranya. Setiap perusahaan dikelilingi oleh tujuh macam masyarakat umum, yaitu : 1. Masyarakat Keuangan (seperti : bank, lembaga penanaman modal, makelar saham, pemegang saham) Mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana. 2. Masyarakat Media (seperti : surat kabar, majalah, radio, TV) Adalah : organisasi yang menyiarkan berita, karangan, tajuk rencana 3. Masyarakat Pemerintah Harus diperhitungkan dalam merumuskan rencana pemasaran 4

5 4. Masyarakat Pembela Kepentingan Umum (seperti : organisasi konsumen, kelompok pelestarian lingkungan, kelompok minoritas dan kelompok lain) 5. Masyarakat Setempat (seperti : penduduk yang berdekatan dengan perusahaan dan organisasi masyarakat) 6. Masyarakat Umum Perusahaan perlu memperhatikan sikap masyarakat umum terhadap kegiatan dan produknya, walaupun masyarakat umum tidak berbuat sesuatu dalam cara yang terorganisasi terhadap perusahaan, citra masyarakat terhadap perusahaan akan mempengaruhi dukungan terhadap perusahaan ybs. 7. Masyarakat dalam perusahaan (seperti : pekerja di pabrik, pegawai administrasi, manajer, direktur) Ad. 2. Lingkungan Makro 1. Lingkungan Kependudukan Kekuatan lingkungan yang pertama dimonitor adalah kependudukan karena orang banyak yang membentuk pasar. Perkembangan kependudukan dari waktu kewaktu yang terus meningkat dapat merupakan suatu peluang, sekaligus menjadi ancaman bagi sebuah usaha. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan pertumbuhan permintaan terhadap barang-barang yang dibutuhkan. Lingkungan demografi memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi, perusahaan distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah tangga baru, pergeseran populasi secara geografi, dan perpecahan dari pasar masal menjadi pasarpasar mikro. Para pemasar sangat berkepentingan pada : a. Besarnya penduduk dunia, b. Distribusi secara geografis, c. Tingkat kepadatan penduduk, d. Kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, e. Distribusi usia, f. Kelahiran, g. Perkawinan, h. Tingkat kematian, 5

6 i. Ras, j. Suku bangsa, k. Struktur Keagamaan. Ledakan Pertumbuhan Penduduk Dunia Ledakan pertumbuhan penduduk di seluruh dunia melandasi perhatian yang besar akan : 1. Kemungkinan terbatasnya sumber-sumber daya yang ada di bumi untuk mendukung kehidupan manusia, khususnya pada tingkat hidup yang mencerminkan aspirasi kebanyakan orang. 2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di negara- negara dan masyarakat kurang mampu. 2. Lingkungan Ekonomi Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruhan merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, tabungan dan kredit yang tersedia. Para pemasar perlu menyadari keempat kecenderungan itu dalam lingkungan ekonomi. Penambahan-penambahan dalam variabel ekonomi diatas akan mempengaruhi dampak penjualan suatu produk secara langsung. Lingkungan ekonomi memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan pendapatan riil, tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola pengeluaran konsumen. Para pemasar perlu menyadari empat kecenderungan dalam lingkungan ekonomi, yaitu : a. Pendapatan Para pemasar perlu memperhatikan : Distribusi pendapatan (konsumen kelas paling atas, kelas menengah, kelas social paling bawah), Rata-rata pendapatan, Variasi pendapatan secara geografis. b. Inflasi 6

7 Inflasi menyebabkan : Monopoli harga beberapa komoditi, Kurangnya persaingan dalam sektor ekonomi tertentu, Tuntutan beberapa organisasi buruh dalam hal upah, Neraca Perdagangan Luar Negeri yang tidak sehat, Suku bunga pinjaman yang tinggi, Pengeluaran yang tinggi dalam jasa masyarakat dan penanaman modal dalam sektor yang non-produktif. c. Tabungan Kecil dan hutang membengkak - Tabungan merupakan sumber penting dari dana untuk membiayai pembelian besar. - Kredit konsumen merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang cepat yang memungkinkan orang membeli sesuatu dengan harga yang melebihi pendapatannya sekarang dan melebihi persediaan tabungan, sehingga menciptakan pekerjaan lebih banyak, dan bahkan pendapatan dan permintaan yang lebih banyak pula. d. Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen Menurut Ernest Engel (ahli statistik dari Jerman) mengatakan : Tatkala pendapatan keluarga meningkat, persentase belanja untuk makanan menurun, persentase belanja untuk perumahan dan pealkasanaan kegiatan rumah tangga tetap dan pesentase belanja dalam kategori lain (pakaian, transportasi, rekreasi, kesehatan dan pendidikan) dan persentase untuk tabungan meningkat. 3. Lingkungan Fisik Kondisi lingkungan fisik sangat berpengaruh bagi suatu usaha yang akan menjalankan bisnisnya. Lingkungan fisik biasanya dikaitkan dengan kondisi lingkungan alam disekitar usaha serta infrastruktur yang tersedia. Pasar harus menyadari akan peluang dan tantangan yang timbul akibat kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat dan peran pemerintah yang berubah dalam perlindungan lingkungan. 7

8 Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan hijau yang berkembang untuk melindungi lingkungan. Para pemasar perlu menyadari ancaman-ancaman dan peluang yang berkaitan dengan keempat kecenderungan besar dalam lingkungan fisik, yaitu : a. Kekurangan bahan mentah tertentu di masa dating Bahan-bahan mentah yang ada di bumi terdiri dari : Bahan tak terbatas (contoh : udara) Bahan yang terbatas dan dapat diperbaharui (contoh : hutan dan makanan) Bahan yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui kembali (contoh minyak, batu bara dan berbagai mineral) b. Peningkatan biaya energi Minyak telah menciptakan masalah yang paling berat bagi pertumbuhan ekonomi di masa datang. Perekonomian dunia yang terutama bertumpu pada industri amat tergantung pada minyak. Sepanjang belum ada bentuk energi lain sebagai pengganti yang setara dalam hal biaya efektivitasnya, maka minyak akan tetap mendominasi dunia politik dan ekonomi. Harga minyak yang tinggi telah menciptakan kegiatan yang sedemikian keras untuk mencari bentuk energi lain (misal : batu bara, energi matahari, nuklir, angin dan bentuk-bentuk energi lainnya). c. Kenaikan tingkat penceraman Beberapa kegiatan industri akan merusak kualitas lingkungan alamiah d. Campur tangan pemerintah yang kuat dalam Sumber Daya Alam Berbagai lembaga pemerintah telah menaikkan peran aktif dalam perlindungan lingkungan. Manajemen pemasaran perlu memberikan perhatian terhadap lingkungan fisik dalam hal mendapatkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, dan juga menghindari perusakan lingkungan fisik. 8

9 Perusahaan dapat memperkirakan adanya pengawasan yang ketat, baik dari pemerintah maupun tekanan dari kelompok-kelompok pecinta kelestarian lingkungan hidup. 4. Lingkungan Teknologi Setiap teknologi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong lajunya perkembangan usaha tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh seberapa banyak teknologi yang telah ditemukan. Teknologi merupakan peluang pembaharuan yang tidak terbatas, teknologi meningkatkan metode pengolahan yang lebih sempurna tetapi untuk jenis produk yang sifatnya khas, teknologi bukan merupakan faktor penunjang dan pendukung yang utama tetapi cara tradisional juga perlu tetap dipertahankan untuk menjamin keaslian/kealamianya. Lingkungan teknologi memperlihatkan perubahan teknologi yang semakin cepat, kesempatan inovasi yang tak terbatas, anggaran riset dan pengembangan yang tinggi, konsentrasi pada perbaikan kecil daripada penemuan besar, dan pengaturan yang meningkat terhadap perubahan teknologi. Kekuatan yang paling dramatis yang membentuk nasib manusia adalah teknologi, karena teknologi telah menghasilkan : Karya yang mengagumkan (contoh : Pembedah jantung), Sesuatu yang mengerikan (contoh : bom hydrogen, senapan otomatis), Berkah (contoh : mobil, video) Dalam mensikapi teknologi, seseorang, bisa : - lebih terpikat dengan faedah yang mengagumkan, - akibatnya yang mengerikan. Setiap teknologi baru merupakan satu kekuatan untuk penghancuran kreatif. Contoh : Foto copy melumpuhkan perusahaan kertas karbon, TV dan Video melumpuhkan bioskop 9

10 Tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh seberapa banyak teknologi baru telah ditemukan, tetapi penemuan teknologi tidak muncul secara mulus dan mantap sepanjang waktu. Setiap teknologi menimbulkan akibat-akibat jangka panjang yang besar, yang tidak selalu dapat diramalkan lebih dahulu. Para pemasar perlu mengamati kecenderungan berikut dalam teknologi : a. Laju percepatan perubahan teknologi Revolusi di bidang teknologi akan memebrikan dampak yang amat berarti terhadap pola konsumsi dan sistem pemasaran. b. Peluang pembaharuan yang tak terbatas Tantangan dalam setiap kasus bukan saja berhubungan dengan masalah teknik, tetapi juga masalah dagang, yaitu mengembangkan bentuk-bentuk prkatis yang dapat disediakan dari produk-produk tersebut. c. Anggaran biaya penelitian & pengembangan yang besar Sekarang kebanyakan penelitian dilaksanakan oleh tim peneliti laboratorium ketimbang penelitian individual (sepert Thomas Edison) d. Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan yang besar Sebagai akibat biaya yang tinggi, banyak perusahaan yang lebih suka melakukan penyempurnaan kecil pada produknya ketimbang mencoba-coba dalam penemuan produk yang tampaknya lebih besar dan penting. Banyak perusahaan yang lebih suka menginvestasikan uangnya dalam produk yang juga dikembangkan oleh pesaingnya dengan cara membuat perbaikan kecil-kecil di sana-sini baik dalam hal ciri-ciri maupun gaya produk tersebut. Banyak penelitian yang ditujukan untuk memantapkan kedudukan yang sudah ada ketimbang mengeksplorasi peluang-peluang baru. e. Pengaturan perubahan teknologi yang meningkat Perubahan teknologi menghadapi tantangan bagi perusahaan yang melihatnya sebagai ancaman terhadap alam, kebebasan pribadi, kesederhanaan, dan bahkan terhadap ras manusia. Para pemasar perlu memahami lingkungan teknologi yang berubah-ubah dan bagaimana teknologi baru itu dapat melayani berbagai kebutuhan manusia. 10

11 5. Lingkungan Politik/Hukum Keputusan-keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan perundang-undangan yang berlaku dan sikap pemerintah yang mempengaruhi dan membatasi gerak usaha perusahaan. Lingkungan ini terbentuk oleh hukum-hukum, lembaga pemerintah, dan kelompok penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat. Lingkungan politik memperlihatkan pengaturan bisnis yang substansial, peranan badan pemerintah yang kuat, dan pertumbuhan kelompok kepentingan umum. Lingkungan budaya memperlihatkan kecenderungan jangka panjang menuju realisasi diri, kepuasan langsung, dan orientasi yang lebih sekuler. Keputusan-keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik/hokum. Lingkungan ini terbetuk oleh : - hukum-hukum, - lembaga pemerintah, - kelompok penentang. mempengaruhi dan membatasi gerak-gerik berbagai organisasi san individu dalam masyarakat. Kecenderungan politik yang utama dan implikasinya bagi manajemen pemasaran : a. Jumlah perudang-undangan pokok yang mengatur bisnis Perundang-undangan mempunyai sejumlah tujuan : Pertama, untuk melindungi perusahaan dari ancaman persaingan yang tidak sehat diantara sesamanya, Kedua, untuk melindungi konsumen dari praktek-praktek perusahaan yang tidak jujur, Ketiga, untuk melindungi minat masyarakat yang lebih besar terhadap tingkah laku perusahaan yang tak terkendali b. Pelaksanaan Undang-undang oleh Biro Pemerintah yang Berubah-ubah c. Pertumbuhan Kelompok-kelompok Kepentingan Masyarakat 11

12 Para pemasar perlu menyelesaikan perencanaannya bersama-sama dengan bagian hubungan masyarakat dan bagian hukum perusahaan. 6. Lingkungan Sosial/Budaya Pengaruh membeli juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang terjadi pada setiap orang dan langsung ditiru oleh pihak lain. Kehadiran suatu produk dalam masyarakat serta diterima atau tindakannya yang baru sangat dipengaruhi oleh kultur masyarakat setempat. Lingkungan budaya juga dapat menciptakan peluang yang sangat besar bagi sebuah perusahaan. Beberapa ciri kebudayaan utama dan kecenderungan minat mereka terhadap para pamasar : a. Nilai-nilai budaya pokok bertahan kuat, Orang yang hidup di suatu masyarakat tertentu memiliki beberapa kepercayaan dan nilai-nilai inti yang cenderung bertahan secara mantap. Kepercayaan dan nilai inti diturunkan dari orang tua pada anak-anak dan diperkuat oleh lembaga-lembaga masyarakat utama, yaitu : sekolah, perusahaan, masjid/gereja, dan pemerintah. Kepercayaan dan niali-nilai sekunder lebih mudah berubah. Para pemasar mempunyai peluang cukup untuk mengubah nilai-nilai sekunder, tetapi peluangnya kecil untuk mengubah nilai-nilai inti. b. Setiap budaya mempunyai sub-budaya Setiap masyarakat mempunyai sub-budaya, terdapat sekelompok orang yang mentaati sistem nilai yang muncul dari pengalaman hidup umum di lingkungan mereka. Sejauh kelompok-kelompok sub-budaya ini menunujukkan keinginan dari perilaku konsumsi yang berbeda, para pemasar dapat memilih sub-budaya tertentu sebagai pasar sasaran mereka. c. Nilai-nilai budaya sekunder berubah dari waktu ke waktu Para pemasar perlu memberikan perhatian besar dalam menentukan secara tepat peluang-peluang atau ancamanpemasaran baru. Nilai-nilai budaya pokok dari suatu masyarakat dinyatakan dalam hubungan orang dengan sesamanya, orang lain, lembaga, masyarakat, alam dan kosmos. d. Hubungan orang dengan diri mereka sendiri 12

13 Implikasi pemasaran dari suatu masyarakat yang berorientasi pada pemuasan diri makin banyak. Ornag mempergunakan produk, merk, danpelayanan sebagai alat utnuk menyatakan atau mengekspresikan dirinya. e. Hubungan orang dengan pihak lain Dalam hubungannya dengan pihak lain, orang menginginkan hubungan yang akrab, daripada hubungan yang bersifat resmi, hal ini mempunyai beberpa implikasi pemasaran. f. Hubungan orang dengan lembaga Orang berbeda-beda dalam sikap mereka terhadap badan hokum, lembaga pemerintah, serikat dagang, universitas dan lembaga-lembaga lainnya. Beberapa implikasi pemasarannya adalah sebagai berikut : - Perusahaan perlu memperoleh cara-cara baru untuk memenangkan kepercayaan konsumen. - Perusahaan perlu meninjau kembali kegiatan periklanannya untuk meyakinkan bahwa isi iklan mereka adalah jujur. - Makin banyak perusahaan sekarang beralih untuk lebih mendengarkan aspirasi masyarakat (social audit) dan meningkatkan hubungan masyarakat untuk membangun citra yang positif dengan masyarakat mereka. g. Hubungan orang dengan masyarakat Sikap orang terhadap masyarakat berbeda-beda, baru-baru ini, konsep cara hidup telah digunakan untuk menggolongkan hubungan orang dengan masyarakat tempat tinggal mereka. Orang dapat termasuk ke dalam salah satu diantara enam kelompok cara hidup, yaitu : 1. Pencipta Adalah : orang-orang yang membuat suatu sistem bekerja. Mereka adalah : - pemimpin yang menonjol, - terlibat dalam peristiwa-peristiwa dunia, umumnya kaya dan ambisius, - ahli di suatu bidang atau profesi dan termasuk manajer dan pemegang saham perusahaan. 2. Pemelihara Adalah : orang yang merasa tentram dengan hal-hal yang sudah lazim dan bangga dengan tradisi. 13

14 Mereka merupakan suatu kekuatan yang besar untuk memajukan stabilitas dalam suatu dunia yang berubah. 3. Pengambil Mengambil apa yang dapat mereka peroleh dari suatu sistem Mereka tinggal di tapal batas dunia kerja, menemukan kesenangan di luar dunia kerja, dan tertarik pada birokrasi dan kedudukan yang tetap. 4. Pengubah Cenderung mengubah sesuatu sesuai dengan pandangan mereka. Mereka adalah kritikus, pembangkang, kaum radikal, pembebas, pembela, dan pengeluh dan bagian penting dari para pelaku. Perhatianmereka terpusat ke luar. 5. Pencari Adalah : seseorang yang berupaya mencari pegangan yang lebih baik, pengertian yang lebih mendalam, pengalaman yang lebih kaya, suatu pandangan universal. Usaha pencarian cenderung bersifat kepuasan batin Mereka sering menjadi penemu dan pencari gagasan baru. 6. Para pelarian Mempunyai dorongan untuk melepaskan, melarikan diri dari kenyataan. Para pemasar dapat memandang kelompok-kelompok cara hidup itu sebagai segmen/pangsa pasar dengan kebutuhan simbolis dan material yang khas. h. Hubungan orang dengan alam Sikap orang terhadap dunia fisik berbeda-beda ada yang merasa bahwa : - alam menguasainya, - merasa selaras dengan alam - berusaha untuk menguasainya, melalui teknologi i. Hubungan orang dengan alam semesta Kepercayaan orang tentang asal-usul alam semesta dan kedudukan mereka dalam alam semesta itu berbeda-beda. Ad.3 Merespon Lingkungan Pemasaran Hospitality 14

15 Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, masalah pokok yang dihadapi perusahaanperusahaan saat ini adalah bagaimana perusahaan tersebut menarik pelanggan dan mempertahankannya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang. Perubahan teknologi informasi yang berkembang cepat, mengharuskan berbagai perusahaan dapat memberikan solusi yang tepat dan cepat sesuai kebutuhan/keinginan pelanggan, sehingga pelanggan puas dan akan bertahan berlangganan. Untuk menjawab masalah tersebut, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam pemasaran modern, paradigma pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Dalam dunia bisnis, pelanggan merupakan salah satu factor kunci dalam mencapai keberhasilan karena pelanggan sebagai pengguna dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu produsen akan berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan termasuk dalam hal pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produsen diharapkan mengetahui harapan pelanggan. Disisi lain, bagaimana produsen mencapai keberhasilan akan terkait dengan bagaimana usaha yang dilakukan untuk memasarkan produk dan jasa tersebut. Secara umum, paradigma pemasaran adalah pelayanan dan kepuasan dalam arti bahwa untuk mencapai kepuasan pelanggan diperlukan diperlukan adanya pelayanan yang baik disamping faktor-faktor lain yang melekat pada produk atau sifat jasa itu sendiri. Kebutuhan pelanggan perlu diidentifikasi secara jelas, sebagai bagian dari pengembangan produk. Tujuan pendekatan ini adalah untuk melampaui harapan pelanggan dan bukan sekedar memenuhinya. Oleh karena itu diperlukan informasi yang akurat apa kebutuhan dan keinginan pelanggan atas dasar barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat memahami dengan baik perilaku pelanggan pada sasarannya, serta dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada, menjalin hubungan dengan setiap pelanggan dan mampu mengungguli pesaingnya (Mulyana, 2002). Perusahaaan yang ingin berkembang dan mendapatkan keunggulan kompetitif harus dapat memberikan produk berupa barang atau jasa berkualitas dengan harga yang murah, penyerahan lebih cepat, dan pelayanan yang baik kepada para pelanggan 15

16 daripada pesaingnya. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri jasa, kualitas pelayanan sangat penting dikelola perusahaan dengan baik. Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan. Sistem Informasi Perusahaan Hospitality Konsep SIH berkaitan dengan peningkatan keefektifan manajerial melalui penanganan yang tepat dan arus sumber daya hotel yang paling penting adalah : Informasi.pengembangan SIH sederhananya adalah sebuah upaya untuk menyederhanakan prosedur data sebuah hotel,sekaligus menghemat biaya peningkatan kecepatan dan meningkatkan ketepatan. Sistem Informasi Hotel mempunyai sasaran utama sebagai berikut : Manajemen masa kini dengan laporan laporan yang tepat waktu dan komprehensif Menghilangkan dan mengurangi jumlah dokumen asal yang tidak di perlukan. Menyediakan peningkatan pengendalian operasional dan peningkatan jarak pandangan kepada status operasional. Memungkinkan manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan perputaran tamu. Memungkinkan hotel untuk menyediakan pelayanan yng lebih baik dan lebih luas. Menyediakan penghematan listrik. Salah satu sasaran utama konsep sistem informasi hotel adalah untuk menyediakan manajemen sebuah informasi yang tepat waktu dan komprehensif.hal ini dilaksanakan secara efektif melalui pengurangan prosedur-prosedur pengetikan dan meminimalisasi penanganan data.sedangkan peningkatan pelayanan tamu pada hotelhotel yang sudah mengimplementasikan SIH,akan berdampak pula terhadap peningkatan spirit karyawan, hal ini akan menjadi nilai tambah bagi hotel. Faktanya data hotel di proses lebih cepat dan akurat dan mengakibatkan penghematan biaya dan pembenaran biaya pada beberapa konfigurasi sistem di banyak kegiatan. 16

17 Terminologi Sistem Informasi Hotel Berikut di bawah ini garis besar terminologi/beberapa istilah-istilah yang sering digunakan pada sistem informasi hotel : Acoustic Coupler : mengizinkan penggunaan phone set yang dihubungkan pada komputer Chip : sebuah chip silikon yang berisikan kepintaran sebuah sistem operasional ; juga sering disebut chip perangkat keras Contranc Programming : pengkostunisasi program yang dilakukan dengan biaya ; program yang secara spesifik didesain untuk pengguna Cost Effective : atau pembenaran biaya; sebuah sistem yang dimana keuntungan jauh melampaui biayanya CRT Terminal : tabung sinar katoda; sebuah terminal yang digunakan untuk memperlihatkan informasi pada sebuah layar (soft copy); mengakibatkan penghematan pada pengeluaran kertas Data Base : sebuah koleksi informasi tersedia pada sebuah sistem komputer Distributed Processing : sebuah jaringan dimana komputer tidak tersentralisasi, tetapi terbagi-bagi diantar pengguna EDP (Elektronik Data Processing) : sebuah metode terotomatisasi untuk mengurangi jumlah data yang digunakan; juga bisa disebut pemrosesan data dengan cara elektronik FDP (Field Developed Program) : sebuah kata yang dipakai para penjaja untuk mengkonotasikan sebuah pengembangan pada lingkungan sistem aplikasi Flexible System : sebuah sistem dimana pengguna bisa melakukan beberapa pemrograman Hard Copy : sebuah format output yang dicetak In-house System : sebuah sistem yang diprogram secara flexible. Membutuhkan seorang staf EDP untuk berada ditempat, biasanya dikembangkan secara gabungan oleh manajemen hotel dan penjaja; sebuah komitmen jangkan panjang yang memerlukan modal yang besar Intergrated System : atau sistem total; sebuah system yang mempunyai hubungan dengan komponen-komponen modular; termasuk fungsi-fungsi front-office dan back-office Interactive Programming : memerlukan sebuah pertukaran informasi dan pengendalian antara pengguna dan proses komputer 17

18 Interface : sebuah batas yang dibagi antara komponen-komponen sistem Lead Trough Programming : sebuah format interaktif yang memebutuhkan tanggapan pengguna terhadap pertanyaan tentang sistem sebelum peningkatan sistem program Jalur Printer : suatu alat untuk mencetak suatu barang berdasarkan suatu pernyataan; pengecekan laporan tamu Master Slave Inteface : suatu alat yang menghubungkan kepada pusat untuk komunikasi ke luar dan ke dalam dan peralatan pengendalian lokasi Modullar System : kegunaan program dari fungsi yang sangat basic untuk kegunaan sistem yang tidak tergantung kepada siapa-siapa, dimana berfungsi memberikan informasi dan keterikatan Mulitiplex : untuk mengolah dua data yang sama atau jalur perorangan Pre Sale : Peralatan sistem teknologi yang berhubungan degan nilai jual. Real Time : Suatu cara dari komputer memproses dimana sangat berpengaruh kepada penggunanya. Throghput : Pengukuran sistem yang efisien; dimana angka di dalam pekerjaan di kerjakan oleh sistem komputer. Turn Arround : Jumlah waktu dari ketika proses memasukan (input) sampai dengan menghasilkan keluaran (output). Transaction Sistem : Sebuah sistem yang mengandung nilai yang tinggi dari transaksi kecil yang muncul pada lokasi pengendali. Pendekatan Penerapan SIH Ada tiga pendekatan manajemen hotel dalam mengimplementasikan system informasi yaitu : Turnkey System Pendekatan turnkey system adalah system yang menggunakan paket program yang sudah ada, bebasis computer mini, biaya murah dan cepat mengoperasikanya setelah program tersebut dimasukan ke computer. Sistem ini mempunyai kemampuan yang terbatas terhadap fungsi-fungsinya dan tidak dapat dikembangkan sendiri programnya. Vendor Designed System 18

19 Konsepnya adalah vendor merancang system untuk spesifik operation dari user yang lain dan kemudian hotel membelinya,untuk dimasukan ke computer atau di instal.hotel yang memilih pendekatan ini biasanya akan memiliki system informasi perhotelan dalam waktu 6-12 bulan.desain system vendor ini memiliki biaya yang menengah dan cukup fleksibel dalam mengembangkan fungsinya. Costumized System Costumized in- house System membutuhkan tim yang menangani computer ( Staf EDP ) atau personal yang dikontrak untuk membutuhkan biaya yang paling besar dari ketiga pilihan tersebut. Akan tetapi desain ini yang paling mudah dipahami sistemnya. Penilaian Sistem Informasi Fungsi utama dari penilaian informasi adalah menyediakan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membangun keputusan. Penilaian merupakan suatu komponen yang penting dalam pengelolaan sistem informasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka ditentukan 3 (tiga) strategi penilaian dalam sistem informasi yaitu sebagai berikut: 1.Strategi penilaian yang bertujuan menilai perencanaan informasi yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata. 2.Strategi penilaian proses yang bertujuan menilai pelaksanaan informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penilaian, penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. 3.Strategi penilaian produk, yang bertujuan untuk menilai produk-produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Daftar Pustaka : 19

20 sequence=3 Hartono,Yogiyanto, Sistem Teknologi Informasi, edisi 1, 2003, penerbit Andi Yogyakarta. Syamsir Abduh, Fachrul Husain Habibi, Sistem Informasi Perhotelan,2005,Penerbit Universitas Trisakti Jakarta. Kasavana, Michael J dan J. Cahill, Managing Computers in Hospitality Industry, Seccond Edition, AHMA, Kasavana Michael L., Hotel Information System,Michigan State University. 20

21 21

BAB II LINGKUNGAN PEMASARAN

BAB II LINGKUNGAN PEMASARAN BAB II LINGKUNGAN PEMASARAN Lingkungan Pemasaran suatu Perusahaan dirumuskan : Terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN

BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN BAB IV LINGKUNGAN PEMASARAN Sistem pemasaran secara keseluruhan Faktor Lingkungan Makro Faktor lingkungan Mikro Penyedia Sumber non marketing dlm perusahaan Demografi Kondisi ekonomi Sosial budaya Politik

Lebih terperinci

LINGKUNGAN PEMASARAN. MINGGU KEENAM FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

LINGKUNGAN PEMASARAN. MINGGU KEENAM FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. LINGKUNGAN PEMASARAN MINGGU KEENAM FE UNIVERSITAS IGM PALEMBANG BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. POKOK BAHASAN PENGERTIAN LINGKUNGAN MIKRO PERUSAHAAN LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAAN PENGERTIAN LINGKUNGAN PEMASARAN

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Pemasaran Lingkungan Pemasaran Topik Pembahasan Mempelajari pemeran lain dalam lingkungan pasar Mempelajari kekuatan2 utama yang mempengaruhi kondisi pasar Kedua hal di atas akan membentuk peluang, ancaman serta

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM

ANDRI HELMI M, SE., MM ANDRI HELMI M, SE., MM A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PEMASARAN Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Bank merupakan industri

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI S1 SI 2G ABSTRAK

LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI S1 SI 2G ABSTRAK LINGKUNGAN BISNIS ROBIT FAUZI 10.12.4881 S1 SI 2G ABSTRAK Tujuan dari bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari usaha yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Tentang Developer Istilah developer berasal dari bahasa asing yang menurut kamus bahasa inggris artinya adalah pembangun/pengembang. Sementara itu menurut

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

Bisnis dan Lingkungannya

Bisnis dan Lingkungannya Bisnis dan Lingkungannya Putu Semaradana, S.Pd A. PENGERTIAN BISNIS Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Disusun oleh: Nama: Galih Yopa Okto Winnandi Nim: 10.12.4632 S1.sI.2D STRATEGI PEMASARAN DALAM PELUANG BISNIS PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Sebagaimana kita ketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

Informasi dan Lingkungan Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Informasi dan Lingkungan Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Informasi dan Lingkungan Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Sistem Informasi Pemasaran Komponen sistem informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori ini berisikan pengertian dari definisi para ahli, karakterisrik, variabel dan faktor yang berkaitan dengan kerangka yang diteliti. Teori yang digunakan di dalam landasan

Lebih terperinci

KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS

KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS KEGIATAN DAN LINGKUNGAN BISNIS Week-9 By: Dr. Ida Nurnida Contents 1 Konsep Lingkungan Organisasi 2 Peran Lingkungan Perekonomian Bagi Bisnis 3 Peran Lingkungan Teknologi Bagi Bisnis 4 Peran Lingkungan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM :

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : 125020306111001 MACAM-MACAM LINGKUNGAN ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN Lingkungan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

Kebijakan Makro Ekonomi

Kebijakan Makro Ekonomi EKONOMI MAKRO PENJELASAN Memberikan gambaran bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya Menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksiyang terbatas, tetapi

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Fakultas FIKOM Memulai Usaha Baru dan Strategi Perencanaan Oleh Team MKCU UMB Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Ardhariksa

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN A. Pengertian Pemasaran BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 2 Lingkungan Bisnis Kondisi bisnis sangat banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Menurut

Lebih terperinci

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS 1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

Mengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran?

Mengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran? Mengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran? Oleh : Laksmita Sari Dosen : Nanang Suryadi, SE,,MM Pernahkah kita berfikir tentang apa yang akan kita lakukan hari ini dan dengan produk dari merk apa

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

Bab 3 Mengumpulkan Informasi & Memindai Lingkungan

Bab 3 Mengumpulkan Informasi & Memindai Lingkungan Bab 3 Mengumpulkan Informasi & Memindai Lingkungan Sistem Informasi Pemasaran Modern Perusahaan yang memiliki keunggulan informasi menikmati keunggulan kompetitif Keunggulan yang diperoleh : Memilih pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi

Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi Strategi Distribusi A. Pengertian Dan Arti Penting Saluran Distribusi Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR

BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR Pentingnya Suatu Informasi Perusahaan membutuhkan informasi disebabkan : Lingkungan pemasaran mereka. Persaingan. Kebutuhan konsumen Manejer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Perusahaan perbankan dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya selalu mengutamakan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Berlian Porter Dayasaing diidentikkan dengan produktivitas atau tingkat output yang dihasilkan untuk setiap input yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Rakyat 2.1.1 Pengertian Hutan Rakyat Hutan secara singkat dan sederhana didefinisikan sebagai suatu ekosistem yang didominasi oleh pohon. Penekanan hutan sebagai suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan jasa yang sangat dibutuhkan saat ini adalah jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Seseorang melakukan kegiatan pemasaran pada saat seseorang ingin memuaskan kebutuhannya. Pemasaran juga merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh semua

Lebih terperinci

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si BAB. X. JARINGAN USAHA OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si SEBAGAI EKONOMI RAKYAT Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman

Lebih terperinci

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1) b. Fungsi Pasar Pasar sangat penting bagi roda perekonomian suatu negara, maka dari itu muncullah fungsi utama pasar antara lain: 1) Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga. artinya pasar merupakan

Lebih terperinci

Aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dan sosial Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/29

OVERVIEW 1/29 OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri. Arti penting analisis industri untuk menyeleksi sekuritas. Metode yang digunakan untuk mengestimasi tingkat keuntungan, earning per share, dan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS AHMAD ZULFIKRI ROSYADI TEKNIK INFORMATIKA S1 TI 2K ABSTRAKSI

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS AHMAD ZULFIKRI ROSYADI TEKNIK INFORMATIKA S1 TI 2K ABSTRAKSI STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS AHMAD ZULFIKRI ROSYADI 10.11.4322 TEKNIK INFORMATIKA S1 TI 2K ABSTRAKSI Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Pertemuan 2 LINGKUNGAN ORGANISASI by Sri Suhandiah Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa mengenal & memahami lingkungan organisasi. 2. Mahasiswa memahami pengaruh lingkungan organisasi terhadap perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran yang strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional, mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Sektor Informal Konsep sektor informal berawal dari prakarsa seorang ahli antropolog asal Inggris yaitu Keith Hart, melalui studinya setelah mengamati

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH TENTANG LINGKUNGAN BISNIS NAMA : RANDHIKA INDRAD ADMAJA NIM : 10.12.4692 BAB I PENDAHULUAN Pengertian Lingkungan bisnis Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis

Lebih terperinci

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - Analisa Fundamental I. Fundamental Forex I.1 Faktor penggerak pasar Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan sesuatu atau sekelompok produk baik berupa barang maupun jasa. Produk itu dipasarkan dan dijual kepada pihak lain,

Lebih terperinci

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA

PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN PAKET KOMITMEN KELIMA BIDANG JASA KEUANGAN DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA ASEAN DI BIDANG JASA INDONESIA JADWAL KOMITMEN SPESIFIK JADWAL KOMITMEN HORISONTAL DALAM AFAS Sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS OPERASI DAN PRODUKTIVITAS SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL Secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN. Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing. Published By Stefanikha69

MANAJEMEN PEMASARAN. Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing. Published By Stefanikha69 MANAJEMEN PEMASARAN Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing A. PENGERTIAN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian diartikan sebagai rangkaian berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, memantapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Master Plan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Master Plan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Master Plan Latar belakang Penyusunan Cetak Biru (Master Plan) Pengembangan Penanaman Modal Kabupaten Banyuasin secara garis besar adalah Dalam rangka mewujudkan Visi

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pemasaran

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pemasaran Pengaruh Lingkungan Terhadap Pemasaran Oleh : Adelia Kumara Alvionita / 125020305111006 Dosen : Nanang Suryadi, SE., MM. Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami instrumen kebijakan moneter. 2. Memahami kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer 1. Sistem Eksekutif (Executive Information System) Sistem Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer pada tingkat perencanaan strategis (manajemen tingkat atas). Suatu mode sistem

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akibat terbukanya perdagangan bebas di tahun 2003, persaingan bisnis makin meningkat tajam baik pada pasar domestik ( nasional ) maupun global ( internasional

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pembangunan ekonomi tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan cara mencapai pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group Nilai dan Kode Etik Pirelli Group Identitas Pirelli Group secara historis dibentuk oleh seperangkat nilai yang selama bertahun-tahun berusaha untuk dicapai dan dijaga oleh kami. Selama bertahun-tahun

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 Â Krisis keuangan global yang melanda dunia sejak 2008 lalu telah memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor perekonomian, misalnya

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996, Tanggal 17 Januari 1996 Suatu Pernyataan Pendaftaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci