HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI PADA IBU HAMIL DI DESA CIKEAS KECAMATAN SUKARAJA BOGOR YULIA PUSPITA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI PADA IBU HAMIL DI DESA CIKEAS KECAMATAN SUKARAJA BOGOR YULIA PUSPITA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI PADA IBU HAMIL DI DESA CIKEAS KECAMATAN SUKARAJA BOGOR YULIA PUSPITA DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2 ABSTRACT YULIA PUSPITA. Correlations between Knowledge, Attitude, and Nutritional Practice of Pregnant Women at Cikeas Village Sukaraja Bogor. Supervised by ALI KHOMSAN and MIRA DEWI. The objective of this research was to analyze the correlations between knowledge, attitude, and nutritional practice of pregnant women at Cikeas Village Sukaraja Bogor. The design of the research was a cross sectional study. Total sample was 40 respondents selected by purposive sampling. Primary data consisted of pregnant women characteristics, knowledge, attitude, nutrition practice, and iron intake. The results showed that there were significant correlations between education level and nutritional knowledge (r=0.457, p<0.01), nutritional knowledge and nutritional attitude (r= r=0.410, p<0.01). This research showed inadequate intake of energy, protein, and iron intake from food among pregnant women. There was no significant correlation between nutritional knowledge and nutritional attitude with iron adequate level from food and iron suplement. Keywords: nutritional attitude, nutritional knowledge, nutritional practice, pregnant women

3 RINGKASAN YULIA PUSPITA. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi pada Ibu Hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Bogor. Dibimbing oleh ALI KHOMSAN dan MIRA DEWI. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktek gizi ibu hamil terhadap konsumsi zat besi di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) mengetahui karakteristik ibu hamil, (2) mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktek gizi ibu hamil terhadap konsumsi zat besi, (3) menganalisis hubungan pendidikan dengan pengetahuan gizi ibu hamil, (4) menganalisis hubungan pengetahuan gizi dengan sikap dan praktek ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi, (5) menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi dengan konsumsi zat besi pada ibu hamil, (6) menganalisis pengetahuan, sikap dan praktek gizi terhadap tingkat kecukupan zat besi pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Contoh penelitian ini diambil secara purposive dengan ibu hamil dengan usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, dapat berkomunikasi dengan baik, dan bersedia menjadi responden. Jumlah contoh yang terpilih adalah semua ibu hamil yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Jumlah yang terpilih adalah 40 ibu hamil. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik ibu hamil, status gizi sebelum hamil, status anemia ibu hamil, pengetahuan gizi ibu hamil, sikap gizi ibu hamil, praktek gizi ibu hamil, dan data konsumsi pangan dengan metode recall 2 x 24 jam dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data sekunder diperoleh dari puskesmas dan kelurahan. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dan statistik. Pengolahan data meliputi editing, coding, entri, cleaning dan analisis data. Analisis data diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excell dan Statistical Program for Social Sciences (SPSS) versi 16 for windows. Sebagian besar ibu hamil pada penelitian ini tergolong ke dalam kategori paritas rendah yaitu 0 dan 2 serta berada pada usia kehamilan trimester dua. Kisaran usia kehamilan ibu hamil yaitu minggu dengan rata-rata usia kehamilan 23.0 minggu. Seluruh ibu hamil tergolong status tidak anemia dengan skala hemoglobin atau setara dengan 11 gr/dl - 12 gr/dl. Pada penelitian ini, lebih dari separuh IMT ibu hamil sebelum hamil termasuk kategori normal. Ibu hamil yang memiliki IMT kurang pada saat sebelum hamil sebagian besar mengalami kelebihan berat badan (66.7%). Namun masih terdapat 33.3% ibu hamil yang berat badannya kurang sehingga perlu peningkatan konsumsi pangan. Pada ibu hamil dengan IMT normal sebelum hamil masih memiliki berat badan kurang sebesar 46.2%, begitupun berat badan kurang terjadi pada 80.0% ibu hamil yang memiliki IMT lebih pada saat sebelum hamil. Skor rata-rata pengetahuan gizi ibu hamil adalah tingkat pengetahuan gizi ibu hamil tergolong sedang dan hanya 2.5% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan gizi baik. Pengetahuan gizi ibu hamil masih kurang yaitu mengenai penyebab anemia, gejala anemia, dampak kekurangan zat besi, faktor-faktor yang membantu dan menghambat penyerapan zat besi, jarak kehamilan yang aman,

4 serta penambahan berat badan normal pada ibu hamil. Lebih dari separuh (75%) ibu hamil memiliki skor sikap dengan kategori sedang. Pada praktek gizi ibu hamil sebagian besar mengkonsumsi sayuran setiap hari, lauk hewani (telur, daging dan ikan) tiga kali seminggu dan menyatakan tidak pernah mengkonsumsi hati. Ibu hamil memiliki pola konsumsi makan tiga kali makan utama dan dua kali selingan sebanyak 52.5%. Sebagian besar ibu hamil tidak minum susu sebelum hamil dan hanya 40% ibu hamil yang minum susu saat hamil. Sebagian besar ibu hamil pada trimester II baru melakukan pemeriksaan kehamilan satu kali dan pada ibu hamil trimester III ibu hamil telah memeriksakan kehamilan lebih dari 4 kali. Sebagian besar ibu hamil trimester II dan trimester III menyatakan bahwa sebelumnya selama hamil tidak pernah memeriksakan darah. Kurang dari separuh ibu hamil mengkonsumsi tablet besi setiap hari. Hampir seluruh ibu hamil mendapatkan informasi mengenai makanan sumber zat besi dan tablet besi dari bidan. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata positif dan sangat signifikan (r=0.457, p<0.01) antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan gizi. Artinya ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah memiliki pengetahuan gizi yang rendah pula. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata positif dan sangat signifikan (r=0.410, p<0.01) antara pengetahuan gizi ibu hamil dengan sikap gizi ibu hamil. Berdasarkan hasil uji Spearman dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata (p>0.05) positif antara tingkat pengetahuan dan sikap gizi dengan tingkat kecukupan zat besi dari makanan ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian ini diusulkan beberapa saran untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada ibu hamil terutama terkait dengan konsumsi zat besi. Dalam meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil perlu adanya penyuluhan mengenai penyebab anemia, gejala anemia, dampak kekurangan zat besi, faktorfaktor yang membantu dan menghambat penyerapan zat besi, jarak kehamilan yang aman, serta penambahan berat badan normal pada ibu hamil. Meningkatkan akses terhadap pangan misalnya dengan bekerja sama dengan pihak kelurahan atau masyarakat setempat untuk membentuk koperasi yang salah satu fungsinya dapat menyediakan pangan hewani.

5

6 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi pada Ibu Hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2013 Yulia Puspita NIM I

7 ABSTRAK YULIA PUSPITA. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi pada Ibu Hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Bogor. Dibimbing oleh ALI KHOMSAN dan MIRA DEWI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktek gizi pada ibu hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Total sampel 40 responden yang dipilih secara purposif. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik, pengetahuan gizi, sikap gizi, praktek gizi, dan data konsumsi pangan ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan gizi (r=0.457, p<0.01), antara pengetahuan gizi dan sikap gizi (r=0.410, p<0.01). Penelitian ini menunjukkan belum terpenuhinya kebutuhan energi, protein dan zat besi dari makanan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap gizi ibu hamil dengan tingkat kecukupan zat besi dari makanan dan tablet besi. Kata kunci: ibu hamil, pengetahuan gizi, praktek gizi, sikap gizi. ABSTRACT YULIA PUSPITA. Correlations between Knowledge, Attitude, and Nutritional Practice of Pregnant Women at Cikeas Village Sukaraja Bogor. Supervised by ALI KHOMSAN and MIRA DEWI. The objective of this research was to analyze the correlations between knowledge, attitude, and nutritional practice of pregnant women at Cikeas Village Sukaraja Bogor. The design of the research was a cross sectional study. Total sample was 40 respondents selected by purposive sampling. Primary data consisted of pregnant women characteristics, knowledge, attitude, nutrition practice, and iron intake. The results showed that there were significant correlations between education level and nutritional knowledge (r=0.457, p<0.01), nutritional knowledge and nutritional attitude (r= r=0.410, p<0.01). This research showed inadequate intake of energy, protein, and iron intake from food among pregnant women. There was no significant correlation between nutritional knowledge and nutritional attitude with iron adequate level from food and iron suplement. Keywords: nutritional attitude, nutritional knowledge, nutritional practice, pregnant women

8 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI PADA IBU HAMIL DI DESA CIKEAS KECAMATAN SUKARAJA BOGOR YULIA PUSPITA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

9

10 Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi pada Ibu Hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Bogor Nama : Yulia Puspita NIM : I Disetujui oleh Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS Pembimbing I dr Mira Dewi, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Ir Budi Setiawan, MS Ketua Departemen Tanggal Lulus:

11 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei 2011 sampai Juni 2011 ini ialah tingkat kecukupan zat besi, dengan judul Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi pada Ibu Hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Bogor. Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS dan Ibu dr. Mira Dewi MSi selaku pembimbing, serta Ibu Dr Ir Cesilia Meti Dwiriani MSc yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Bidan Novi serta para kader posyandu di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Bogor yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, mamah, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga skripsi ini bermanfaat. Bogor, April 2013 Yulia Puspita

12 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Tujuan 4 Hipotesis 4 KERANGKA PEMIKIRAN METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu 6 Jumlah dan Penarikan Contoh 6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 6 Pengolahan dan Analisis Data 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh 11 Umur 12 Pendidikan 12 Pekerjaan 13 Pendapatan 13 Besar Keluarga 14 Paritas 14 Usia Kehamilan 15 Status Anemia 15 Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum Hamil 15 Rekomendasi Kenaikan Berat Badan 16 Pengetahuan Gizi 16 Sikap Gizi 19 Praktek Gizi 21 Konsumsi dan Tingkat Kecukupan Gizi 22 Kepatuhan Ibu Hamil terhadap Konsumsi Tablet Besi Bulan Lalu 23 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Gizi 24 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Gizi 24 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tingkat Kecukupan Zat Besi dari Makanan dan Tablet Besi 25 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 25 Saran 27 DAFTAR PUSTAKA 27 RIWAYAT HIDUP 31

13 DAFTAR TABEL 1 Variabel, kategori, dan cara pengumpulannya 9 2 Sebaran ibu hamil dan suami berdasarkan umur, pendidikan, serta pekerjaan 11 3 Sebaran ibu hamil berdasarkan pekerjaan dan besar keluarga 13 4 Sebaran ibu hamil berdasarkan paritas, usia kehamilan, status anemia, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil 14 5 Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil 16 6 Sebaran ibu hamil berdasarkan kemampuan menjawab pertanyaan pengetahuan gizi dengan benar 18 7 Sebaran ibu hamil berdasarkan tingkat pengetahuan gizi 19 8 Sebaran ibu hamil berdasarkan kemampuan menjawab pernyataansikap gizi dengan benar 20 9 Sebaran ibu hamil berdasarkan tingkat sikap gizi Estimasi angka kecukupan energi, protein, dan zat besi Rata-rata konsumsi dan tingkat kecukupan energi, protein dan zat besi Sebaran ibu hamil berdasarkan kepatuhan terhadap konsumsi tablet besi bulan lalu Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap gizi dengan tingkat kecukupan zat besi dari makanan dan tablet besi bulan lalu 25 DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran pengetahuan, sikap, dan gizi pada ibu hamil 5 2 Cara penarikan contoh 9

14 PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang disusun oleh Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Badan Perencana Pembangunan Nasional (2012), status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas sumber daya manusia semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa prahamil, saat kehamilannya dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis. Periode seribu hari, yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi. Didalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang melalui pertambahan berat dan panjang badan, perkembangan otak serta organ-organ lainnya seperti jantung, hati, dan ginjal. Janin mempunyai plastisitas yang tinggi, artinya janin akan dengan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungannya baik yang menguntungkan maupun yang merugikan pada saat itu. Sekali perubahan tersebut terjadi, maka tidak dapat kembali ke keadaan semula. Perubahan tersebut merupakan interaksi antara gen yang sudah dibawa sejak awal kehidupan, dengan lingkungan barunya. Pada saat dilahirkan, sebagian besar perubahan tersebut menetap atau selesai, kecuali beberapa fungsi, yaitu perkembangan otak dan imunitas, yang berlanjut sampai beberapa tahun pertama kehidupan bayi. Kekurangan gizi yang terjadi dalam kandungan dan awal kehidupan menyebabkan janin melakukan reaksi penyesuaian. Secara paralel penyesuaian tersebut meliputi perlambatan pertumbuhan dengan pengurangan jumlah dan pengembangan sel-sel tubuh termasuk sel otak dan organ tubuh lainnya. Hasil reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi di ekspresikan pada usia dewasa dalam bentuk tubuh yang pendek, rendahnya kemampuan kognitif atau kecerdasan sebagai akibat tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan otak. Reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi juga meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes dengan berbagai risiko ikutannya pada usia dewasa (Bappenas 2012).. Menurut Hardinsyah dan Martianto (1992) dalam Mawaddah (2008) selama masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh ibu, baik secara anatomis, fisiologis, maupun biokimia. Salah satu perubahan tersebut adalah terjadinya pembentukan jaringan-jaringan baru melalui beberapa tahapan. Jaringan-jaringan yang terbentuk meliputi plasenta, amnion, yolksac dan chorion. Jaringan tersebut berfungsi sebagai pendukung yang mampu menjaga kelangsungan hidup janin. Selama masa kehamilan ini terjadi dua proses anabolik yaitu proses pertumbuhan dan pematangan janin serta proses penyesuaian fisiologik dan metabolik yang dialami ibu hamil.

15 2 Ibu hamil adalah salah satu kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi. Masalah gizi yang dialami sebelum dan selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Terhambatnya pertumbuhan janin salah satunya disebabkan oleh gizi ibu yang buruk, ditandai oleh rendahnya pertambahan berat badan ibu hamil atau berat badan ibu sebelum hamil. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang baik sehingga bayi yang dilahirkan juga baik (Khomsan 2002). Salah satu masalah gizi yang dialami ibu hamil adalah anemia gizi. Sebagian besar anemia gizi ini adalah anemia gizi besi, Anemia gizi besi ditunjukan dengan kadar hemoglobin seseorang yang berada di bawah batas normal (Depkes 2007). Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2005 melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan secara umum adalah 55%, dan anemia ini tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) pada tahun 2001, prevalensi anemia pada ibu hamil adalah sebesar 40.1%, pada wanita usia subur tahun 27.9% dan pada balita 48.1%. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2005 juga menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil sebanyak 4 juta per tahun, 2 juta diantaranya mengalami anemia gizi dan 1 juta mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis). Selain itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2007) menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 59%. Zat besi merupakan salah satu zat gizi yang kebutuhannya meningkat pada masa kehamilan. Zat besi pada masa kehamilan digunakan untuk perkembangan janin, plasenta, ekspansi sel darah merah, dan untuk kebutuhan basal tubuh. Apabila kadar zat besi dalam tubuh ibu hamil kurang, maka salah satunya akan memacu terjadi suatu keadaan yang disebut dengan anemia. Hal ini terjadi karena zat besi merupakan mikroelemen esensial bagi tubuh yang diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Selain itu, kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh dan dapat berdampak pada perkembangan janin (Parra et al. 2005). Allen Lindsay H. (2000) menyebutkan bahwa kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat berisiko bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah serta kematian pada ibu. Selain itu, Sulistyoningsih (2011) menyebutkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, anemia pada bayi yang dilahirkan, dan kemungkinan melahirkan bayi prematur juga lebih besar dibandingkan ibu yang tidak anemia. Pemenuhan kebutuhan zat besi antara lain dapat diperoleh dari makanan dan tablet besi. Akan tetapi, seperti halnya konsumsi zat gizi secara umum, konsumsi zat besi seringkali belum memenuhi kebutuhan dalam tubuh terutama pada trimester kedua dan trimester ketiga. Pada trimester ini pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil selain harus memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas (Kasdu 2006). Hoffbrand et al. (2005) menyebutkan bahwa ibu hamil akan mengalami hemodilusi (pengenceran darah) dengan peningkatan volume plasma darah 30%-40%, peningkatan eritrosit sebesar 18%-30%, dan hemoglobin sebesar 19%. Hemodilusi terjadi mulai minggu ke-10 kehamilan dan mencapai puncaknya pada kehamilan minggu. Secara fisiologis hemodilusi ini terjadi

16 untuk meringankan kerja jantung. Apabila hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11 gr/dl maka dengan terjadinya hemodilusi hemoglobin ibu akan turun menjadi gr/dl. Anemia kekurangan zat besi sebenarnya tidak akan terjadi bila makanan sehari-hari cukup mengandung zat besi. Namun sumber makanan yang banyak mengandung zat besi umumnya terdapat pada protein hewani seperti; hati, ikan dan daging yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia (Miyata 2010). Desa Cikeas adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, dengan keadaan geografisnya berupa dataran rendah. Pemilihan Desa Cikeas sebagai tempat penelitian didasarkan pada beberapa kondisi yaitu; 1) sedikitnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke Posyandu, 2) sedikitnya akses untuk mendapatkan sumber zat besi dari hewani, dan 3) desa tersebut merupakan salah satu penghasil daun singkong, sehingga peneliti berasumsi bahwa pemenuhan sebagian zat besi dari pangan yang dikonsumsi bersumber dari pangan nabati. Berdasarkan data demografi Desa Cikeas tahun 2010 sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan SD. Menurut Sediaoetama (2000), tingkat pendidikan yang tinggi terutama terkait dengan pengetahuan gizi yang tinggi tentang informasi gizi dan kesehatan akan mendorong praktek makan yang baik. Rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya penanganan masalah gizi dan kesehatan. Pendidikan formal sangat penting dalam menentukan status gizi keluarga. Kemampuan baca tulis di pedesaan akan membantu dalam memperlancar komunikasi dan penerimaan informasi, dengan demikian informasi tentang kesehatan akan lebih mudah diterima oleh keluarga. Dalam Riskesdas (2007) juga disebutkan bahwa semakin tinggi pendidikan, semakin rendah prevalensi anemia. Menurut Notoatmojo (2001), pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila penerimaan praktek baru didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka praktek tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan langsung lama. Selain itu Suhardjo (1989) menyebutkan pentingnya pengetahuan tentang gizi didasarkan pada tiga kenyataan yaitu; 1) status gizi yang cukup penting bagi kesehatan dan kesejahteraan; 2) setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi; dan 3) ilmu gizi memberikan faktafakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi. Menurut Khomsan (1997), sikap gizi merupakan tahapan lebih lanjut dari pengetahuan gizi. Seseorang yang berpengetahuan gizi baik akan mengembangkan sikap gizi yang baik. Tingkat pengetahuan gizi seseorang akan berpengaruh terhadap sikap dan praktek dalam pemilihan makanan. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan gizi yang baik mengenai gizi dan kesehatan agar kebutuhan gizi terutama zat besi dan kesehatan selama hamil dapat terpenuhi. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan, sikap, dan praktek gizi pada ibu hamil di Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. 3

17 4 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktek gizi pada ibu hamil di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Tujuan khususnya yaitu: 1. Mengetahui karakteristik ibu hamil. 2. Mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktek ibu hamil. 3. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil. 4. Menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap gizi ibu hamil. 5. Menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap gizi dengan tingkat kecukupan zat besi dari makanan dan tablet besi. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap gizi ibu hamil terhadap tingkat kecukupan zat besi dari makanan dan tablet besi. KERANGKA PEMIKIRAN Karateristik ibu hamil dapat dibagi menjadi dua yaitu karakteristik status gizi dan sosial ekonomi ibu hamil. Usia ibu hamil, berat badan, tinggi badan, usia kehamilan merupakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan gizi ibu hamil dan AKG ibu hamil. Adanya kebutuhan zat gizi ibu hamil khususnya kebutuhan zat besi, maka perlu adanya konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan zat besi selain dari konsumsi bahan pangan yang mengandung zat besi, ibu hamil juga diberikan suplemen penambah zat besi berupa tablet Fe yang diberikan oleh pelaksana Ante Natal Care (ANC) atau layanan kesehatan. Namun dalam mengkonsumsi zat besi terdapat faktor yang mempengaruhi berupa pengetahuan, sikap dan praktek gizi ibu hamil. Pengetahuan gizi ibu hamil selain dipengaruhi oleh pendidikan juga dipengaruhi oleh media informasi mengenai konsumsi zat besi. Adapun sikap gizi ibu hamil merupakan tahapan lebih lajut dari pengetahuan gizi (Khomsan 1997). Meskipun seseorang yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan mengembangkan sikap gizi yang baik, akan tetapi pembentukan sikap ini dipengaruhi juga oleh pekerjaan ataupun keadaan sosial yang ada di masyarakat. Praktek gizi seseorang diperoleh dari proses perubahan pengetahuan-sikap-praktek, selain itu dalam pelaksanaannya praktek gizi dipengaruhi oleh pendapatan seseorang. Konsumsi zat besi ibu hamil merupakan bagian dari praktek gizi. Tingkat kecukupan zat besi ibu hamil yang ditentukan berdasarkan perbandingan antara konsumsi zat besi dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Dengan mengetahui tingkat kecukupan zat besi maka dapat diketahui salah satu faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami anemia.

18 5 Karakteristik Karakteristik ibu hamil : - Umur - Berat badan sebelum hamil - Berat badan aktual - Tinggi badan - Usia kehamilan - Paritas - Media informasi Karakteristik sosial ekonomi : - Besar keluarga - Pekerjaan - Pendapatan - Tingkat pendidikan Akses pelayanan kesehatan Status kesehatan Status Anemia Pengetahuan gizi Sikap gizi Praktek gizi : Konsumsi zat besi Tingkat kecukupan zat besi Keterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti Hubungan yang diteliti Hubungan yang tidak diteliti Gambar 1 Kerangka pemikiran pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi pada ibu hamil

19 6 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Selain itu, pemilihan Desa Cikeas sebagai tempat penelitian karena beberapa kondisi berikut; 1) sedikitnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke Posyandu, 2) sebagian besar masyarakat berpendidikan SD, 3) sedikitnya akses untuk mendapatkan sumber zat besi dari hewani, dan 4) desa tersebut merupakan salah satu penghasil daun singkong, sehingga peneliti berasumsi bahwa sebagian besar pemenuhan zat besi dari pangan nabati. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni Penelitian dilakukan di Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Jumlah dan Penarikan Contoh Contoh penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tinggal di Desa Cikeas, tersebar di 9 Posyandu dan menerima suplementasi tablet besi setiap bulan dari petugas kesehatan (bidan desa). Jumlah ibu hamil di Desa Cikeas sebanyak 72 orang. Contoh penelitian diambil secara purposif dengan kriteria 1) ibu hamil dengan usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, 2) dapat berkomunikasi dengan baik, serta 3) bersedia menjadi responden. Jumlah contoh yang terpilih adalah semua ibu hamil yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Jumlah yang terpilih adalah 40 orang ibu hamil. Kabupaten Bogor Kecamatan Sukaraja Desa Cikeas (9 Posyandu) (n= 72 orang ibu hamil) Gambar 2 Cara penarikan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data n= 40 Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik ibu hamil, status gizi sebelum hamil, status anemia ibu hamil, pengetahuan gizi ibu hamil, sikap gizi ibu hamil, praktek gizi ibu hamil, dan data konsumsi pangan dengan metode recall 2 x 24 jam dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan adalah data gambaran umum penelitian, data sekunder ini diperoleh dari puskesmas dan kelurahan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan izin terlebih dahulu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, UPF Sukaraja, dan ketua Posyandu Desa Cikeas. Pengumpulan data dilaksanakan pada saat kegiatan posyandu bersama

20 bidan desa di 9 posyandu yang terdapat di Desa Cikeas dan dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari identitas responden, sosial ekonomi keluarga, status gizi dan kehamilan, pengetahuan gizi ibu hamil, sikap gizi ibu hamil, praktek gizi ibu hamil, dan lembar konsumsi pangan (2 x 24 jam). Kuesioner yang digunakan telah diuji validitas dan reabilitas dengan melakukan uji terhadap 20 ibu hamil di Desa Karyamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Uji validitas dengan uji korelasi skor item soal dengan skor total. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan gizi ibu hamil memiliki rentang nilai , sikap gizi memiliki rentang nilai ,875 dan praktek gizi memiliki rentang nilai artinya kuesioner pengetahuan gizi, sikap gizi dan praktek gizi tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel (r tabel = 0.444, p<0.05). Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan uji skala. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai alpha croanbach pengetahuan gizi sebesar 0.878, sikap gizi sebesar 0.802, dan praktek gizi sebesar artinya kuesioner tersebut reliabel kerena nilai alpha croanbach melebihi angka kritik. Data karakteristik ibu hamil seperti data berat badan ibu sebelum hamil diperoleh melalui KMS atau dengan wawancara langsung. Tinggi badan ibu hamil diukur dengan mikrotoa. Penimbangan langsung dengan timbangan kamar mandi (bathroom scale) untuk mengetahui berat aktual ibu hamil. Umur ibu hamil dan suami digolongkan menjadi umur <20 tahun, tahun, dan >35 tahun. Data mengenai sosial ekonomi keluarga seperti tingkat pendidikan ibu hamil dan suami berdasarkan latar belakang pendidikan yang telah ditamatkan, kemudian dikategorikan menjadi tidak tamat SD, tamat SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Pekerjaan ibu hamil dan suami dikelompokkan menjadi yaitu swasta, Ibu Rumah Tangga (IRT), buruh, petani, dan pegawai negeri sipil (PNS). Data pendapatan keluarga merupakan penjumlahan dari pendapatan seluruh anggota keluarga. Selanjutnya pendapatan keluarga ini dibagi dengan jumlah anggota keluarga sehingga diperoleh pendapatan perkapita per bulan, kemudian dikategorikan miskin dan tidak miskin berdasarkan data BPS (2010). Ibu hamil dikategorikan miskin jika pendapatan per kapita per bulan kurang dari Rp dan tidak miskin jika pendapatan per kapita per bulan lebih atau sama dengan Rp Data besar keluarga ditentukan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang hidup dibawah pengelolaan sumberdaya yang sama. Besar keluarga dikategorikan menjadi kecil ( 4 orang), sedang (5-6 orang) dan besar ( 7 orang). Data status kehamilan (paritas dan usia kehamilan) dikumpulkan dengan wawancara langsung dengan ibu hamil. Paritas digolongkan menjadi paritas 0, 1, 2, dan >2. Usia kehamilan ibu hamil dibedakan menjadi trimester II dan trimester III. Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu hamil merupakan pembagian antara berat badan ibu sebelum hamil (kg) dengan tinggi badan ibu hamil kuadrat (m 2 ). Status IMT sebelum hamil digolongkan berdasarkan Despkes (2003) yaitu kurang (IMT <18.5), normal (IMT ), dan lebih (IMT >25). Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan pada IMT sebelum hamil dan kenaikan berat badan digolongkan berdasarkan rekomendasi Institute of medicine (1990) dalam Mawaddah (2008) yaitu; 1) jika IMT sebelum hamil kurang maka kenaikan berat badan pada trimester II dan III adalah 0.5 kg/minggu, 2) jika IMT sebelum hamil 7

21 8 normal maka kenaikan berat badan pada trimester II dan III adalah 0.4 kg/minggu, dan 3) jika IMT sebelum hamil lebih maka kenaikan berat badan pada trimester II dan III adalah 0.3 kg/minggu Status anemia ibu hamil dikumpulkan secara kualitatif yang diukur dengan menggunakan hemoglobin skala (tallquist haemoglobin scale). Cara pengukurannya yaitu; 1) potong kertas preparat yang akan digunakan, 2) lakukan sterilisasi jari ibu hamil dengan alkohol, 3) gunakan lanset untuk, 4) tempelkan setetes darah yang keluar pada kertas preparat dan biarkan darah tersebut mengering, 5) setelah darah tersebut kering, cocokan warna darah dalam preparat dengan skala warna hemoglobin yang ada pada rentang dari warna oranye sampai dengan cokelat tua. Hasil pengukuran warna kadar hemoglobin disetarakan dengan kadar hemoglobin dalam gram per 100 ml (gr%). Nilai 100 dalam hemoglobin skala disetarakan dengan 15 mg. Pengetahuan gizi ibu hamil dalam kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan yang meliputi; 1) makanan sehat bagi ibu hamil, 2) porsi makan ibu hamil, 3) penyebab dan gejala terjadinya anemia, 4) contoh makanan sumber zat gizi, 5) dampak kekurangan zat besi selama kehamilan, 6) pertambahan berat badan selama kehamilan, 7) jarak kelahiran, 8) risiko bayi lahir tidak cukup bulan, dan 9) berat badan bayi lahir yang sehat. Pertanyaan pengetahuan gizi berupa pertanyaan benar-salah. Jawaban yang benar diberi skor 1 sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0 dengan total skor maksimal 20. Sikap gizi ibu hamil terdiri dari 20 pernyataan meliputi; 1) makanan sehat bagi ibu hamil, 2) suplemen gizi, 3) tablet Fe, 4) pertambahan berat badan, 5) pemeriksaan kehamilan, dan 6) bayi lahir cukup umur. Pernyataan positif apabila setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0, sedangkan untuk pernyataan negatif jawaban setuju diberi skor 0, ragu-ragu diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 2 dengan total skor 40. Praktek gizi ibu hamil diketahui dengan menilai jawaban contoh terhadap 16 pernyataan tentang gizi dan kesehatan ibu hamil yang meliputi; 1) komposisi makanan ibu hamil, 2) susu ibu hamil, 3) kebiasaan makan, 4) pemeriksaan kehamilan, 5) konsumsi pangan sumber zat besi dan tablet Fe, serta 6) informasi makanan sumber zat besi. Hasil dari pernyataan yang diajukan dibahas secara deskriptif. Konsumsi pangan diukur dengan metode recall 2x24 jam meliputi jenis pangan dan jumlah pangan (ukuran rumah tangga dan berat dalam gram). Berat pangan yang dikonsumsi ibu hamil dikonversikan kandungan gizinya (energi, protein, dan zat besi) dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Konsumsi zat besi diperoleh dari konsumsi pangan dan konsumsi tablet besi. Konsumsi tablet besi yang dimaksud merupakan rata-rata konsumsi ibu hamil yang dikonsumsi selama satu bulan terakhir. Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dihitung dengan membandingkan tablet besi yang dikonsumsi dengan tablet besi yang diberikan. Dalam mengetahui tingkat kecukupan gizi ibu hamil, konsumsi ibu hamil dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Tingkat kecukupan energi dan protein digolongkan menjadi cukup ( 90%) dan tidak cukup (<90)%. Tingkat kecukupan zat besi dikategorikan menjadi cukup ( 100%) dan tidak cukup (<100%). Jenis data dan pengkategoriannya, serta cara pengumpulannya dapat dilihat pada Tabel 1.

22 Tabel 1 Variabel, kategori, dan cara pengumpulannya. No Variabel Kategori Cara Pengumpulan data 1 Karakteristik ibu hamil 1. Umur ibu dan suami 2. Pekerjaan ibu dan suami 3. Usia kehamilan 4. Berat badan aktual 5. Berat badan sebelum hamil 6. Tinggi badan 7. Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil (Depkes 2003) 8. Pendidikan ibu dan suami 9. Pendapatan 10. Besar keluarga 11. Status Anemia 1. <20 tahun tahun 3. >35 tahun 1. Swasta 2. IRT 3. Buruh 4. Petani 5. PNS 1. Trimester II 2. Trimester III 1. kurang (IMT< 18.5) 2. normal (IMT ) 3. lebih (IMT> 25.0) 1. Tidak tamat SD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Perguruan Tinggi 1. miskin 2. tidak miskin 1. kecil ( 4 orang) 2. sedang (5-6 orang) 3. besar ( 7orang) 1. Anemia 2. Tidak anemia 2 Pengetahuan gizi 1. tinggi (skor > 80%) 2. cukup (skor 60-80% 3. kurang (skor < 60%) 3 Sikap gizi 1. tinggi (skor > 80%) 2. cukup (skor 60-80% 3. kurang (skor < 60%) 4 Praktek gizi 1. tinggi (skor > 80%) 2. cukup (skor 60-80% 3. kurang (skor < 60%) 5 Konsumsi zat besi 1. jumlah pangan 2. jenis pangan 6 Tingkat kecukupan zat besi 1. tidak cukup (< 100%) 2. cukup (100%) Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Data olahan Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Wawancara dengan kuesioner Pengukuran hemoglobin skala Wawancara dengan kuesioner, 20 pertanyaan Wawancara dengan kuesioner, 20 pernyataan Wawancara dengan kuesioner, 16 pertanyaan Recall konsumsi pangan 2x24 jam, data olahan Data olahan 9

23 10 Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap antara lain sebagai berikut: a. Editing adalah pengecekan jumlah koisioner, kelengkapan data antara lain: kelengkapan identitas responden, keadaan sosial ekonomi, status anemia dan kehamilan, pengetahuan gizi, sikap gizi, praktek gizi dan konsumsi pangan. Apabila terdapat ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi oleh peneliti. b. Coding adalah melakukan kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Angka digunakan dalam pengetahuan gizi (Jawaban yang benar diberi skor 1, sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0), dan sikap gizi (Pernyataan positif apabila setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0, sedangkan untuk pernyataan negatif jawaban setuju diberi skor 0, ragu-ragu diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 2). c. Entry adalah memasukan data yang diperoleh dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Excell. d. Cleaning adalah tahapan memeriksa kembali kelengkapan dan kebenaran data yang telah dimasukan. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan program Microsoft Excell dan Statistical Program for Social Sciences (SPSS) versi 16 for Windows. Analisis uji hubungan antar variabel menggunakan uji korelasi spearman. Data karakteristik ibu hamil, karakteristik sosial ekonomi dan status kehamilan dihitung rata-rata, standar deviasi, nilai maksimal dan nilai minimumnya melalui program Microsoft Excell. Hasil pengolahan dan analisis dibahas secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Pengetahuan gizi dan sikap gizi ibu hamil diperoleh dengan menilai jawaban contoh terhadap 20 pertanyaan yang meliputi; 1) makanan sehat bagi ibu hamil, 2) porsi makan ibu hamil, 3) penyebab dan gejala terjadinya anemia, 4) contoh makanan sumber zat gizi, 5) dampak kekurangan zat besi selama kehamilan, 6) pertambahan berat badan selama kehamilan, 7) jarak kelahiran, 8) risiko bayi lahir tidak cukup bulan, dan 9) berat badan bayi lahir yang sehat. Pertanyaan pengetahuan gizi berupa pertanyaan benar-salah. Jawaban yang benar diberi skor 1 sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0 dengan total skor maksimal 20. Menurut Khomsan (2000), tingkat pengetahuan gizi ibu hamil dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. tinggi, apabila skor >80% dari total jawaban yang benar 2. cukup, apabila skor 60-80% dari total jawaban yang benar 3. kurang, apabila skor <60% dari total jawaban yang benar Sikap gizi ibu hamil diketahui dengan menilai respon contoh terhadap 20 pernyataan meliputi; 1) makanan sehat bagi ibu hamil, 2) suplemen gizi, 3) tablet Fe, 4) pertambahan berat badan, 5) pemeriksaan kehamilan, dan 6) bayi lahir cukup umur. Pernyataan positif apabila setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0, sedangkan untuk pernyataan negatif jawaban setuju diberi skor 0, ragu-ragu diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 2 dengan total skor 40. Hasil penilaian terhadap pernyataan yang diajukan, sikap ibu dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

24 1. baik, apabila skor > 80% dari total jawaban yang benar 2. sedang, apabila skor 60-80% dari total jawaban yang benar 3. kurang, apabila skor <60% dari total jawaban yang benar Praktek gizi ibu hamil dapat diketahui dengan menilai jawaban contoh terhadap 16 pernyataan tentang gizi dan kesehatan ibu hamil yang meliputi komposisi makanan ibu hamil, susu ibu hamil, kebiasaan makan, pemeriksaan kehamilan, dan informasi makanan sumber zat besi. Hasil dari pernyataan yang diajukan dibahas secara deskriptif. Data konsumsi pangan yang diketahui melalui metode recall 2x24 jam secara berturut-turut dikonversikan ke dalam satuan energi (Kal), protein (g), dan zat besi (mg) dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Konversi dihitung dengan menggunakan rumus (Hardinsyah & Briawan 1994) sebagai berikut: KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan: KGij = Kandungan zat gizi i dalam bahan makanan j Bj = Berat makanan j yang dikonsumsi (g) Gij = Kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = Bagian bahan makanan j yang dapat dimakan Kecukupan zat gizi dihitung berdasarkan angka kecukupan zat gizi yang dianjurkan menurut umur dan berat badan sehat (WNPG 2004). Berdasarkan Depkes (1996) diacu dalam Hardinsyah, Wulandari, dan Retnaningsih (2000), tingkat kecukupan energi dan protein dibedakan menjadi cukup ( 90%) dan tidak cukup (<90%). Sedangkan untuk tingkat kecukupan zat besi disebut tidak cukup jika TK<100% dan cukup jika TK >100%. Analisis data karakteristik contoh dilakukan dengan analisis deskripsi. Adapun hubungan antar variabel dengan menggunakan korelasi spearman. 11 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Tabel 2 menunjukkan sebaran ibu hamil dan suami menurut umur, pendidikan dan pekerjaan. Umur ibu pada saat hamil akan mempengaruhi timbulnya anemia. Bila umur ibu pada saat hamil relatif muda (<20 tahun) akan beresiko anemia. Hal itu dikarenakan pada umur tersebut masih terjadi pertumbuhan yang membutuhakn zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan umur di atasnya. Bila zat gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, akan terjadi kompetisi zat gizi antara ibu dengan bayinya (Wijianto 2002). Menurut Depkes (2001), kadar Hb gr/dl banyak ditemukan pada kelompok umur <20 tahun (46%) dan kelompok umur 35 tahun atau lebih (48%). Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan keadaan gizi anak. Terdapat dua sisi kemungkinan hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan keadaan gizi anak yaitu : (1) tingkat pendidikan kepala keluarga rumah tangga secara langsung atau tidak langsung menentukan

25 12 keadaan ekonomi rumah tangga; (2) pendidikan istri disamping modal utama dalam perekonomian rumah tangga juga berperan dalam menyusun pola makan untuk rumah tangga (Wijianto 2002). Lebih lanjut Wijianto menyebutkan bahwa berat ringannya pekerjaan ibu juga akan mempengeruhi kondisi tubuh dan pada akhirnya akan mempengaruhi status kesehatannya. Ibu yang bekerja mempunyai kecenderungan kurang istirahat, konsumsi makan tidak seimbang sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Tabel 2 Sebaran ibu hamil dan suami menurut umur, pendidikan, serta pekerjaan Ibu hamil Suami Karakteristik dan kategori Umur - < 20 tahun tahun - > 35 tahun n % n % Total Rata-rata±sd (tahun) 26.4± ±7.0 Pendidikan - Tidak tamat SD - SD - SMP - SMA - Perguruan tinggi Total Pekerjaan - Swasta - IRT - Buruh - Petani - PNS Total Umur Berdasarkan data pada Tabel 2,umur ibu hamil pada penelitian ini berkisar antara 18 tahun hingga 40 tahun dengan umur rata-rata 26.4 tahun. Sebagian besar contoh (80%) berada pada rentang umur tahun, sebesar 12.5% pada umur kurang dari 20 tahun, dan sebesar 7.5% contoh berumur lebih dari 35 tahun. Sehingga sebagian besar ibu hamil dapat dikatakan tidak berada pada umur yang beresiko anemia. Umur suami contoh berkisar antara 23 tahun hingga 50 tahun dengan umur rata-rata 32,4 tahun. Sebesar 70.0% berada pada rentang umur tahun dan sisanya sebesar 30.0% suami contoh berumur lebih dari 35 tahun. Pendidikan Menurut Hardinsyah (1985), tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat konsumsi pangan seseorang dalam memilih bahan pangan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memilih bahan pangan yang lebih baik dalam kuantitas maupun kualitas dibanding dengan

26 orang yang berpendidikan rendah. Tabel 2 menunjukkan sebagian besar ibu hamil menempuh pendidikan SD/sederajat dengan persentase sebesar 80%. Tingkat pendidikan suami contoh diduga memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap status anemia ibu hamil. Sama halnya dengan tingkat pendidikan contoh persentase terbesar pada suami contoh adalah pada tingkat SD/sederajat dengan persentase 67.5%.. 13 Pekerjaan Pekerjaan ibu hamil dibagi kedalam 3 kategori, yaitu swasta, Ibu Rumah Tangga (IRT), dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 92.5%. Pekerjaan suami berkaitan dengan pendapatan dari keluarga contoh. Jenis pekerjaan suami pada penelitian ini terbagi menjadi swasta, buruh, petani, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagian besar (42.5%) suami bekerja sebagai buruh. Tabel 3 Sebaran ibu hamil berdasarkan pekerjaan dan besar keluarga Karakteristik dan kategori n % Pendapatan - Miskin (<Rp ) - Tidak miskin ( Rp ) Total Rata-rata±sd (Rp/kapita/bulan) ± Besar keluarga - Kecil ( 4 orang) - Sedang (5-6 orang) - Besar ( 7 orang) Total Rata-rata±sd (orang) 4.0±1.6 Pendapatan Meningkatnya pendapatan perorangan secara langsung dapat merubah susunan makanan orang tersebut. Akan tetapi, pengeluaran uang yang lebih banyak untuk pangan tidak menjamin keberagaman konsumsi pangan. Kadangkadang perubahan utama yang terjadi dalam kebiasaan makanan ialah pangan yang dimakan lebih mahal (Suharjo 1989). Berdasarkan Tabel 3, contoh pada penelitian ini memiliki pendapatan keluarga/bulan antara Rp sampai dengan Rp dengan rata-rata pendapatan Rp Setelah dibagi dengan jumlah anggota keluarga maka diperoleh pendapatan per kapita per bulan, yaitu sekitar Rp sampai dengan Rp dengan rata-rata pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp ± Berdasarkan Biro Purat Statistika (2010), keluarga dikategorikan berdasarkan pendapatan per kapita per bulan yang diperoleh yaitu keluarga miskin ( Rp ) dan tidak miskin (>Rp ). Persentase terbesar keluarga contoh tergolong keluarga tidak miskin sebesar 92.5% dan sisanya 7.5% contoh merupakan keluarga miskin. Angka kemiskinan ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 13,33% pada tahun 2010.

27 14 Besar Keluarga Besarnya jumlah anggota keluarga akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan pangan ibu hamil, idealnya keluarga mempunyai anggota maksimal empat orang. Menurut Hardinsyah (2007), besar keluarga mempunyai hubungan yang berkebalikan dengan keragaman konsumsi pangan, diduga besar keluarga merupakan determinan keragaman konsumsi pangan di Indonesia. Besar keluarga dapat digunakan untuk memberikan gambaran terhadap jumlah pangan yang diterima oleh setiap anggota keluarga. Pada penelitian iniyang dimaksud dengan anggota keluarga adalah kerabat yang menempati rumah yang sama dengan sumber perolehan pangan yang sama. Besar keluarga ibu hamil berkisar antara 2 hingga 8 orang dengan rata-rata jumlah anggota keluarga sebanyak 4±1.6 orang. Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa besar keluarga tergolong keluarga kecil dengan persentase sebesar 60.0%, sebesar 32.5% tergolong keluarga sedang, dan sebesar 7.5% tegolong keluarga besar. Tabel 4 Sebaran ibu hamil berdasarkan paritas, usia kehamilan, status anemia, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil Karakteristik dan kategori n % Paritas > Total Rata-rata±sd 1.0±0.5 Usia kehamilan - Trimester II - Trimester III Total Rata-rata±sd (minggu) 23.0±6.1 Status anemia - Anemia (Hb <11 gr%) - Tidak anemia (Hb 11 gr%) Total Rata-rata±sd 11.9±0.3 Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil - Kurang (<18.5) - Normal ( ) - Lebih (>25) Total Rata-rata±sd (kg/m 2 ) 21.9±6.0 Paritas Paritas merupakan jumlah persalinan yang telah dilakukan oleh ibu hamil. Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin besar risiko kehilangan darah dan berdampak pada penurunan kadar hemoglobin. Hal tersebut akan lebih berat jika disertai dengan jarak kelahiran yang relatif pendek. Paritas pada

28 penelitian ini berkisar antara 0 sampai dengan 7. Tabel 4 menunjukkan sebagian besar ibu hamil pada penelitian ini tergolong ke dalam kategori paritas rendah (0 dan 2) dengan persentase masing-masing sebesar 37.5% dan 25.0%. 15 Usia Kehamilan Usia kehamilan dikelompokkan menjadi dua, yaitu trimester dua pada usia kehamilan minggu, dan trimester tiga pada usia kehamilan minggu. Meningkatnya kejadian anemia dengan bertambahnya umur kehamilan (Darlina 2003). Hoffbrand et al. (2005) menyebutkan bahwa ibu hamil akan mengalami hemodilusi yang terjadi mulai minggu ke-10 kehamilan dan mencapai puncaknya pada kehamilan minggu. Apabila hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11 gr/dl maka dengan terjadinya hemodilusi hemoglobin ibu akan turun menjadi gr/dl. Usia kehamilan ibu hamil pada penelitian ini adalah minggu. Berdasarkan Tabel 4, sebesar 57.5% ibu hamil berada pada kelompok trimester dua dengan rata-rata usia kehamilan yaitu 23.0±6.1 minggu. Pada usia kehamilan tersebut terjadi peningkatan kebutuhan zat besi. Apabila peningkatan tidak disertai dengan pemasukan yang cukup, maka cadangan zat besi akan menurun dan menyebabkan anemia. Status Anemia Berdasarkan surat keputusan menkes RI No. 736a/Menkes/XI/1989 dalam Riskesdes (2007), ibu hamil dikatakan tidak anemia jika kadar hemoglobinnya 11 gr/dl. Pembagian anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin menurut Manuaba (2007) yaitu; 1) tidak anemia (Hb 11 gr/dl), 2) anemia ringan (Hb 9-10 gr/dl), 3) anemia sedang (Hb 7-8 gr/dl), dan 4) anemia berat (Hb <7 gr/dl). Pada penelitian ini status anemia pada ibu hamil diukur secara kualitatif dengan menggunakan skala hemoglobin. Ibu hamil pada penelitian berada pada rentang skala 60-70, skala 70 disetarakan dengan kadar hemoglobin 12 gr/dl dan skala 60 disetarakan dengan kadar hemoglobin 11 gr/dl. Sehingga pada Tabel 4 menunjukkan bahwa seluruh ibu hamil tergolong tidak anemia dengan rata-rata kadar hemoglobin 11.9 gr/dl ±0.3 gr/dl. Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum Hamil Menurut Supariasa et al. (2001), status gizi seseorang dapat ditentukan dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu cukup lama. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungannya. Berdasarkan Tabel 4, lebih dari separuh (65%) ibu hamil memiliki IMT normal sebelum hamil dengan rata-rata 21.9±6.0. Terdapat ibu dengan IMT sebelum hamil yang termasuk kategori kurang sebanyak 22.5%. Apabila status gizi ibu buruk sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan beberapa akibat yang fatal bagi bayi. Akibatnya antara lain BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan lain-lain. Ibu hamil yang memiliki masalah gizi perlu

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE. Zα 2 x p x (1-p) 16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA NADIYA MAWADDAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA (Knowledge, Attitude, and Practice of Nutrition, and Nutrient Adequacy

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab

Lebih terperinci

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program

Lebih terperinci

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita 22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1 20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 = 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu

Lebih terperinci

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil 13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata Paham BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan

Lebih terperinci

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE. n = Z 2 P (1- P) 18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 23 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Karakteristik contoh meliputi usia, pendidikan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, riwayat kehamilan serta pengeluaran/bulan untuk susu. Karakteristik contoh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).

Lebih terperinci

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan kualitas SDM seharusnya dimulai sedini mungkin sejak janin dalam kandungan. Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara

Lebih terperinci

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN 2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT) 22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)

Lebih terperinci

PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA, PADA MURID SD BINA INSANI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK

PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA, PADA MURID SD BINA INSANI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK i PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA, PADA MURID SD BINA INSANI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK DENI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data 15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27) METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *) PENDAHULUAN Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah,2004). Anemia dapat didefinisikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional 37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status

Lebih terperinci

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita 17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30) 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang

Lebih terperinci

Bagan Kerangka Pemikiran "##

Bagan Kerangka Pemikiran ## KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol 15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia dalam kehamilan disebabkan

Lebih terperinci

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanah Sareal, Kotamadya Bogor. Contoh diambil dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Tanah Sareal, meliputi kelurahan Tanah Sareal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,

Lebih terperinci

Desain, Tempat dan Waktu Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

Desain, Tempat dan Waktu Contoh dan Teknik Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat dan Waktu Disain penelitian ini adalah Cross-Sectional Study, yaitu studi yang dirancang untuk mengumpulkan peubah-peubah bebas (faktor resiko) dan tidak bebas (outcome) secara bersamaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan analitik cross sectional yang diarahkan untuk mengetahui hubungan pola makan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d² 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel

Lebih terperinci

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Fidyah Aminin 1) Atika Wulandari 1) Ria Pratidina Lestari 1) 1) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang fidyahaminin@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif yang ingin menganalisis hubungan antara variabel-variabel penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, disamping faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan terganggu, menurunnya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 27 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dengan rentang usia 20-55 tahun. Menurut Hurlock (2004) rentang usia sampel penelitian ini dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran seorang anak merupakan anugerah bagi setiap keluarga, banyak harapan yang tumbuh saat mengetahui seorang wanita hamil karena kehadiran seorang anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,

Lebih terperinci

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sasaran pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara yang tergabung dalam PBB pada tahun 2000. Konsep pembangunan

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa kesehatan yang optimal manusia tidak dapat melakukan semua aktifitas kesehariannnya dengan sempurna.perilaku

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku 126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja merupakan tahap dimana seseorang mengalami sebuah masa transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan. Upaya meningkatkan kualitas SDM seharusnya dimulai sedini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci