Apa alasan Freeport inengajukan perpanjangan kontrak karya di Papua hingga 2041?

Transkripsi

1 Rozik Boedioro Soetjipto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Kontrak karya kedua PT Freeport Indonesia, perusahaan yang menambang emas dan tembaga di Papua, yang berlaku 30 tahun, akan berakhir pada Freeport yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1967 berkeinginan untuk memperpanjang kontrak 2x10 tahun hingga Freeport beralasan telah mengeluarkan investasi cukup besar untuk menyiapkan infrastruktur tambang bawah tanah (underground mining) yang disiapkan untuk produksi Untuk mengetahui lebih jauh keinginan Freeport memperpanjang kontrak dan rencana bisnis anak usaha Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc itu ke depan, wartawan Finance Today Alfian, Dudi Rahman, dan Lili Hermawan serta pewarta foto Dinul Mubarok mewawancarai Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soetjipto, di kantornya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Berikut petikannya : Apa alasan Freeport inengajukan perpanjangan kontrak karya di Papua hingga 2041? Pada 2020, setahun sebelum kontrak karya kedua berakhir, cadangan emas yang di atas permukaan akan habis. Nantinya semua produksi berasal dari tambang bawah tanah. Namun untuk sampai ke situ pada 2019 harus ada investasi besar yang tidak bisa menunggu. Kami sudah mulai menyiapkan infrastruktur untuk tambang bawah tanah sejak 2008 dan sudah harus terus berjalan jika kita ingin mencapai produksi di bawah permukaan hingga tahun Kami melihat produksi bisa dilakukan hingga 2041 karena di dalam kontrak karya masa operasi produksi 30 tahun plus perpanjangan dua kali 10 tahun. Jadi, jadwal produksi akan terjadi jika kita terus melakukan persiapan, pembangunan infrastruktur sehingga nantinya betul-betul bisa seluruh produksi dihasilkan dari tambang bawah tanah. 1 / 5

2 Anda berharap pemerintah Indonesia memperpanjang kontrak Freeport? Kalau kontrak karya diputus pada 2021, bagaimana mengembalikan investasi untuk penyiapan underground. Oleh karena itu, dalam pembicaraan kami dengan pernerintah, masalah ini menjadi bagian dari renegosiasi termasuk permohonan perpanjangan dari Freeport. Seberapa besar investasi yang ditanamkan Freeport untuk infrastruktur tambang bawah tanah? Tahun ini berapa besar investasi yang disiapkan? Setiap tahun kami mengeluarkan US$ 500 juta-us$ 600 juta. Malah tahun ini mungkin bisa US$ 1 miliar. Jadi, di tambang bawah itu sudah ada 600 kilometer tunnel, 200 kilometer bekas yang lama dan 400 kilometer tunnel baru untuk eksploitasi ke depan. Apa yang ditawarkan Freeport ke pemerintah agar kontrak karya bisa diperpanjang pada 2021? Sementara di sisi lain, pemerintah juga berniat renegosiasi? Waktu itu sudah saya sampaikan ke induk perusahaan bahwa memperpanjang kontrak karya Freeport merupakan keputusan yang tidak populer untuk pemerintah Indonesia, secara politis. Jadi, pemerintah hanya akan menyetujui perpanjangan kontrak karya jika mendapat kontrak yang lebih bagus dibanding saat ini. Itu yang saya sampaikan ke holding company. Mula-mula mereka berkata kontrak karya itu lex specialis. Secara legal tidak salah kami (Freeport) bertahan untuk perpanjang kontrak karya, tapi dari sisi sosial politik sulit. Pada saat itu saya sampaikan juga ke holding, mengapa Freeport di luar imejnya kurang baik. 2 / 5

3 Apalagi kemudian terjadi pemogokan hampir tiga bulan yang makin memperburuk citra perusahaan. Baru poin terakhir, bagaimana masa depan Freeport bila pada 2021 memerlukan tambahan perpanjangan kontrak untuk mengembalikan investasi. Sejauh mana perkembangan renegosiasi Freeport dengan pemerintah? Ada dua sisi di dalam renegosiasi. Pada saat awal kami sampaikan kesiapan untuk renegosiasi itu sesudah keluarnya secara resmi surat ke Menteri Koordinator Perekonomian dan satu lagi surat yang sama ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyatakan kami siap untuk bersama-sama melakukan renegosiasi. Kami dipanggil kantor Menko Perekonomian dan membicarakan enam isu. Sebenarnya dari enam isu itu, ganjalan yang masih dicarikan solusinya adalah pengelolaan produksi di dalam negeri. Selain itu dengan tim Kementerian ESDM, dibahas soal memperkecil luas wilayah Freeport dari saat ini seluas 212 ribu hektare. Apa usulan Freeport terkait luas wilayah dan bagaimana hasil pembahasan hingga saat ini? Pada prinsipnya yang kami mohonkan adalah wilayah operasi produksi seluas 10 ribu hektare, plus wilayah pendukung, yaitu untuk fasilitas, jalan, tailing disposal dan beberapa lokasi yang mempunyai prospek atau potensi mineral. Angka terakhir yang kami ajukan adalah 148 ribu hektare. Jadi, ada penurunan 30%. Ini masih dalam pembicaraan. Tidak ada suatu yang menghambat. Soal royalti, apakah Freeport sudah menerima usulan dari pemerintah? Untuk masalah royalti kami bersedia memenuhi yang berlaku saat ini, yakni tembaga 4%, emas 3,75%, dan perak 3,75%. Itu kami oke. Pajak kami tetap 35%, meskipun pajak yang berlaku sekarang 25%, tapi kami diminta untuk tetap tidak boleh turun. Kami sudah menerima, tapi kami dengar juga pemerintah minta lebih. Kami juga tahu itu, tapi nantilah pada level akhir itu biasanya. Bagaimana dengan rencana divestasi? 3 / 5

4 Kami bersedia meningkatkan porsi kepemilikan Indonesia di Freeport, tapi angka persisnya berapa itu belum. Dari sisi kami, Freeport sudah memenuhi kontrak karya mengenai divestasi. Bahkan sudah ada pernyataan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa kami sudah divestasi pada tahun 1990an, yakni 20%. Memang dari 20% itu kemudian terjadi dilusi sehingga pernerintah dari semula 10% tinggal 9,36% dan yang swasta melalui PT Indocopper dari 10%, tinggal 9,36% yang kemudian default. Kami bersedia mengembalikan lagi porsi untuk nasional sebesar 20%, yakni 9,36% dari yang dimiliki saat ini ditambah 10,64% yang kami tawarkan lagi. Jadi, total 20% untuk Indonesia. Kami sudah bersedia dan pemerintah tampaknya memahami. Freeport minta maksimal divestasi 20%, tapi ada pula pihak yang menghendaki divestasi asing seharusnya dilepas 51% saja seperti klausul PT Newmont Nusa Tenggara? Newmont dan Freeport kontraknya berbeda generasi, kami kontrak karya generasi pertama. Itulah bagian dari renegosiasi. Yang jelas sampai 20%, artinya ada tambahan divestasi 10,64% itu bisa jalan. Bagaimana dengan proyeksi produksi Freeport dari tambang Grasberg tahun ini? Kami harapkan produksi tahun ini meningkat, meski tidak setinggi pada Produksi emas ditargetkan mencapai 1,3 juta ounces, naik dibanding realisasi tahun lalu 862 ribu ounces. Tapi masih dibawah produksi 2011 yang mencapai 14 juta ounces. Cadangan di underground itu tidak sama. Tapi di dalam menambang kami tidak boleh mengacak, karena kalau ada yang ketinggalan tidak bisa lagi diambil. Tahun 2012 volume produksi turun dan kebetulan kami juga masuk di dalam wilayah yang kadarnya rendah. Bagaimana proses pemulihan Freeport setelah aksi pemogokan pekerja pada 2011? Tahun lalu adalah masa recovery dari dampak pemogokan yang terjadi di 2011, baik secara fisik maupun psikologi. Secara fisik maintenance terbengkalai selama pemogokan dan kerusakan infrastruktur, pipa untuk menyalurkan konsentrat. Kami produksi juga percuma kalau itu tidak bisa transportasi ke pelabuhan. Tapi yang tidak kalah 4 / 5

5 penting adalah dari sisi psikologis, yakni hubungan kerja. Itu yang kami perbaiki sambil membuka hubungan yang lebih terbuka dengan masyarakat. Sumber : Indonesia Finance Today, 18 Maret / 5