E-KEBUMEN KEBUMEN CYBER AND EDUCATION COMMUNITY (Virtual community & E-Learning) Bambang Dwi Anggono

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "E-KEBUMEN KEBUMEN CYBER AND EDUCATION COMMUNITY (Virtual community & E-Learning) Bambang Dwi Anggono"

Transkripsi

1 E-KEBUMEN KEBUMEN CYBER AND EDUCATION COMMUNITY (Virtual community & E-Learning) Bambang Dwi Anggono Abstrak Meskipun menyandang predikat termiskin ketiga dari 35 Kabupaten di Jawa Tengah, status tersebut tidak menyurutkan semangat masyarakat Kebumen untuk maju mengejar ketertinggalan dan meningkatkan kualitas SDM masyarakat agar mampu memberi arti lebih luas. Kesadaran itu selanjutnya melahirkan ide untuk membangun sebuah komunitas dan mengkoordinir kegiatan bersama antara unsur masyarakat, dunia pendidikan, akademisi, aparat pemerintahan daerah bahkan unsur legislatif serta dunia usaha (swasta/bumn di Kebumen), sehingga lahirlah Komunitas cyber dan pendidikan Kebumen dengan nama e-kebumen ( dan milis e- Komunitas e-kebumen merupakan jawaban atas relatif terbatasnya infrastruktur Teknologi Informasi di Kebumen, baik infrastruktur publik, pemerintahan maupun pendidikan. Konsep dasar yang dibangun adalah melakukan share berbagai sumberdaya Teknologi Informasi yang dimiliki oleh pemerintahan, pendidikan dan publik menjadi sebuah sumber daya Kebumen bagi kepentingan pendidikan dan peningkatan penetrasi Teknologi Informasi masyarakat Kebumen. Upaya pemberdayaan ini ditempuh mengingat berbagai keterbatasan Pemerintah Daerah, terutama dalam hal pendanaan (APBD) bagi percepatan pembangunan masyarakat informasional di Kebumen. Dukungan luar biasa diberikan mulai dari BUMN dan BUMD yang berada di Kebumen, Perbankan, pengusaha daerah, bahkan swasta nasional dan pribadi masyarakat yang bersimpati. Universitas Indonesia (departemen elektro UI) bahkan secara khusus memberikan support materi, pembicara hingga berbagai akomodasi secara Cuma-Cuma. E-Kebumen mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar dan workshop gratis dengan tema Teknologi Informasi untuk pendidikan tanpa membebani APBD. Peserta seminar dan workshop gratis terdiri dari Kepala sekolah, guru Teknologi Informasi, staf TU sekolah, Siswa yang didampingi oleh orang tuanya (internet untuk keluarga dan pendidikan), LSM, birokrat dan publik. Disamping pembicara yang berasal dari Universitas Indonesia (UI), pemberi materi seminar dan workshop berasal dari para perantau asal Kebumen yang telah sukses di berbagai daerah secara Cuma-Cuma. Materi yang diberikan antara lain internet dasar, internet dan modul pendidikan, e-learning/e-school yang mencakup data siswa, guru, nilai, administrasi, inventaris, Information Technology advance (network dan website design) dan sebagainya. Undangan kepada orang tua siswa untuk turut mendampingi anak-anak mereka dalam workshop ditujukan agar orang tua tahu dan paham bahwa Teknologi Informasi merupakan salah satu cara strategis untuk memintarkan generasi muda harapan bangsa. Jumlah peserta pada setiap kegiatan mencapai ribuan orang. Antusiasme yang sangat mengejutkan ditunjukkan oleh masyarakat, khususnya dunia pendidikan. Sarana dan prasarana workshop menggunakan laboratorium komputer sekolah. Mengingat keterbatasan jumlah komputer dan luasnya wilayah Kabupaten Kebumen, workshop dilaksanakan secara roadshow agar mampu menjangkau lokasi yang jauh dari perkotaan. Koneksi internet menggunakan VSAT mobile sumbangan salah satu sponsor tetap. Bagi publik upaya komunitas e-kebumen mampu menurunkan harga sewa warnet dari semula Rp ribu/jam menjadi Rp. 3 4 ribu/jam. Bahkan telah dilaksanakan cyber Monday, dimana masyarakat dapat mengakses internet gratis setiap hari senin. Sebagai upaya meningkatkan budaya menulis, juga telah disediakan media khusus di web dimana siswa dapat mengirimkan karyanya secara online. E-Kebumen telah menjadi salah unggulan yang dibawa pada forum WSIS 2005 di Tunisia oleh pakar Teknologi Informasi nasional Onno W. Purbo dalam konteks public private partnership dan menempati peringkat 3 Indonesia serta pada posisi 35 tingkat Asia pada stockholm challenge 2006 ( 1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bergerak begitu cepat. Globalisasi menjadi sebuah hantu yang menakutkan ketika kita berkaca akan kemampuan manusia Indonesia dihadapkan pada keadaan, siap atau tidak siap bangsa kita harus masuk dan mendukung globalisasi dengan berbagai resikonya. Pertaruhannya adalah, kita akan mampu menjadi subyek atau pelaku dalam persaingan global tersebut atau kita akan menjadi korban dan bulan-bulanan masyarakat dengan budaya yang lebih maju dan siap menghadapi globalisasi. 90

2 Perkembangan Teknologi Informasi seakan berdampingan erat dengan arus globalisasi yang makin masuk dalam budaya lokal. Jarak dan waktu sudah mampu dijembatani oleh Teknologi Informasi. Batasan negara dan budaya seolah transparan melalui Teknologi Informasi. Pemerintah sendiri sebanarnya menyadari kondisi dan resiko yang bakal terjadi. Namun negara kita dihadapkan pada kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga rakyat tidak bisa sepenuhnya bergantung pada uluran tangan Pemerintah. Sudah saatnya masyarakat membangun dirinya sendiri. Secara sistematis upaya penyiapan manusia Indonesia yang siap menghadapi globalisasi dan era informasional sudah dilaksanakan, terutama melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Pelajaran Teknologi Informasi yang dulunya hanya menjadi pelajaran ekstra kurikuler kini telah menjadi mata pelajaran wajib siswa, dan bahkan dimungkinkan menjadi salah satu penentu kelulusan siswa. Teknologi Informasi juga merupakan jembatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan secara lebih luas. Bila melihat sistem belajar mengajar yang saat ini umum berjalan, proses transfer knowledge masih dominan satu arah. Siswa tidak memiliki banyak alternatif untuk mempelajari ilmu pengetahuan, baik terstruktur melalui kurikulum yang ada maupun dengan cara mandiri. Faktor pengetahuan guru sangat mendominasi kualitas transfer knowledge. Karena itu diperlukan sebuah media yang memungkinkan proses belajar mengajar dilaksanakan secara lebih komprehensif dan berasal dari banyak sumber ilmu. Teknologi Informasi merupakan sarana yang relatif mudah digunakan kalangan pendidikan dan publik untuk memperoleh alternatif sumber ilmu pengetahuan tersebut. 1.1 Latar Belakang Kebumen merupakan Pemerintah Daerah termiskin ketiga dari 35 Kabupaten/Kota se-jawa Tengah. Hingga tahun 2005, Kebumen masih masuk dalam kategori daerah stagnan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 juta jiwa dengan hasil pertanian mendominasi pendapatan masyarakat dan tidak ada industri besar, maka tidak heran bila Kebumen termasuk berpotensi tertinggal dengan Pemerintah Daerah-Pemerintah Daerah lainnya. Kondisi di atas masih diperparah dengan keberadaan perguruan tinggi yang belum signifikan dengan kebutuhan pendidikan masyarakat, dimana hanya ada dua perguruan tinggi swasta setingkat Sekolah Tinggi. Daya tampung mahasiswanya pun relatif rendah. Universitas negeri maupun swasta terdekat berjarak 80 Km dari Kota Kebumen. Tidak mengherankan bila puluhan ribu lulusan SLTA lebih memilih merantau ke daerah lain, baik untuk kepentingan melanjutkan sekolah maupun mencari pekerjaan. Keterbatasan APBD bagi peningkatan kualitas pendidikan harus disikapi masyarakat secara lebih bijak. Hanya menunggu tidak akan menghasilkan percepatan peningkatan kualitas pendidikan. Karena itu perlu dilakukan sebuah action yang lebih riil dengan menggunakan berbagai kekuatan dan sumber daya yang ada di masyarakat itu sendiri, melalui swadaya. 91

3 Upaya pemberdayaan yang dilaksanakan juga harus melibatkan segenap komponen masyarakat, mulai dari kalangan pendidikan, pengusaha, pemerintahan dan publik lainnya. Bila disinergikan dengan baik, maka berbagai kepentingan yang ada pada setiap komponen tersebut akan berjalan dengan baik dan bersifat mutualistik. 2. PERMASALAHAN UMUM Kesadaran untuk membangun swadaya masyarakat dan tidak menggantungkan pada subsidi Pemerintah Daerah, didasari pada kompleksitas permasalahan yang dihadapi bersama, baik pada komponen publik, dunia pendidikan, swasta dan pemerintahan, antara lain : 2.1. Permasalahan Umum : Rendahnya komitmen Pimpinan Daerah terhadap peningkatan kualitas pendidikan (keilmuan) melalui jalur Teknologi Informasi pada sektor publik dan pendidikan Terbatasnya infrastruktur Teknologi Informasi publik, sehingga alternatif akses Teknologi Informasi menjadi sangat terbatas Ketiadaan Internet Service Provider (ISP) lokal, sehingga ketergantungan terhadap akses internet telkom sangat tinggi 2.2 Permasalahan Pendidikan : a. Lemahnya kemampuan lembaga Pemerintah Daerah yang mengelola Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) di bidang penguasaan Teknologi Informasi, terutama bagi kepentingan pendidikan formil dan informil. Lemahnya penguasaan Teknologi Informasi ini menyebabkan kebijakan di sektor Teknologi Informasi menjadi sangat lemah. b. Mahalnya biaya pembangunan dan pengembangan perangkat dan infrastruktur Teknologi Informasi, baik bagi kalangan publik maupun pendidikan c. Ketiadaan akses internet lokal (ISP Lokal) menyebabkan biaya tinggi pada akses internet telkom yang kurang mampu mendukung untuk kebutuhan puluhan Personal Computer pada laboratorium komputer sekolah d. Rendahnya kemampuan trainer lokal dan guru Teknologi Informasi sekolah untuk mampu melakukan transformasi knowledge kepada siswa dan public e. Keberadaan laboratorium sekolah lebih banyak digunakan sebagai media belajar komputer, semestinya laboratorium komputer juga mampu dimanfaatkan sebagai media belajar ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Misalkan belajar biologi dapat dilakukan melalui multimedia dan Teknologi Informasi. 3. PELUANG DAN POTENSI Semangat untuk melakukan gerakan rakyat membangun dirinya sendiri melalui peningkatan Teknologi Informasi di kalangan publik dan pendidikan didukung dengan beberapa pertimbangan potensi yang telah dimiliki masyarakat, dunia pendidikan, swasta dan potensi di lingkup pemerintahan, antara lain : Infrastruktur Teknologi Informasi antar satuan kerja yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan peningkatan penetrasi Teknologi Informasi Dibukanya beberapa jurusan Teknologi Informasi pada beberapa SMK, bahkan diantaranya sudah bertaraf nasional dan SMA yang bertaraf internasional Keberadaan laboratorium komputer yang memadai pada sebagian besar SLTP dan SLTA dengan pemberian materi internet sebagai salah satu pelajaran wajib Banyaknya siswa yang mengikuti pendidikan/kursus Teknologi Informasi di lembaga pendidikan informal Adanya keinginan beberapa ISP untuk menanamkan investasi di Kabupaten Kebumen. Adanya semangat dari para pengusaha lokal, perbankan dan BUMD/N untuk meningkatkan penetrasi Teknologi Informasi melalui jalur pendidikan 4. MEMBANGUN KOMUNITAS LOKAL Diawali dengan pemikiran untuk berpikir global dan melakukan aksi mulai pada lingkup lokal (Think Global, act local), pembangunan komunitas diawali dengan berkumpulnya beberapa komponen masyarakat yang disponsori oleh Bidang Pengelolaan Data Elektronik Pemerintah Kabupaten Kebumen pada awal Agustus Dari beberapa kali diskusi intensif, disepakati pembentukan komunitas multimedia dan pendidikan Kebumen dengan nama e-kebumen. 92

4 Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan pembangunan web komunitas dengan URL dan mailing list Diskusi yang lahir selanjutnya menghasilkan kesepakan untuk menyelenggarakan seminar dan workshop melalui pemberdayaan komunitas dan tidak membebani APBD. Komunitas e-kebumen beranggotakan komponen dari birokrasi/eksekutif, legislatif/dprd, kepala sekolah dan jajarannya, forum guru Teknologi Informasi, siswa dan orang tuanya, LSM dan publik lainnya. 5. AKTIFITAS E-KEBUMEN Dengan bermodal keberanian dan keinginan untuk maju, berbagai kegiatan sudah dihasilkan dengan melibatkan banyak pihak. Kegiatan seminar dan workshop dilaksanakan dengan sasaran peserta dari kalangan eksekutif, legislatif, dunia pendidikan, pengusaha Teknologi Informasi dan publik. Peserta seminar dan workshop tidak dipungut biaya. Segala kebutuhan seminar dan workshop dibiayai oleh sponsor, mulai dari bandwidth internet sebesar 2 Mbps, seminar dan workshop kit, konsumsi, spanduk, hingga penyediaan genset listrik. Universitas Indonesia (UI) bahkan secara khusus mengalokasikan dana dan tenaga untuk penyelenggaraan training kelas dasar hingga lanjutan (advance) dengan sasaran utama kalangan birokrasi dan pendidikan, baik dari kalangan sekolah negeri maupun swasta. Antusiasme peserta sangat tinggi. Dari tiga kali pelaksanaan seminar dan workshop, jumlah peserta mencapai lebih dari 2000 orang. Materi workshop yang diberikan mencakup, antara lain : 1. Internet dasar 2. Sistem Informasi sekolah 3. E-Learning 4. Networking (LAN dan WLAN) 5. VoIP 6. Sistem Informasi Manajemen bagi birokrasi dan dunia pendidikan 7. Majalah dinding online 8. Jurnalistik bagi siswa Para pengisi seminar dan pengajar pada workshop berasal dari para perantau asal Kebumen yang telah sukses di perantauan, khususnya di bidang Teknologi Informasi. Para pengisi ini tidak diberikan honor mengajar karena dibangun atas dasar kesadaran untuk mencerdaskan anak bangsa dan semangat memberi kontribusi bagi pembangunan daerah. Aktifitas ini oleh Pakar Teknologi Informasi Nasional, Bp. Onno W. Purbo dibawa ke WSIS di Tunisia tahun 2005 sebagai contoh dari bentuk kemitraan publik dan swasta bagi kepentingan pendidikan rakyat, dengan tidak menggantungkan diri pada uluran tangan pemerintah semata. Hasil lebih riil yang mampu diraih adalah : 1. Masuknya investasi swasta dalam bentuk ISP lokal 2. Keberadaan ISP tersebut mampu menekan biaya sewa warung internet yang semula berkisar antara Rp Rp ,-/jam menjadi hanya Rp Rp. 4000,-/jam saja. Faktor fasilitasi infrastruktur Teknologi Informasi Pemerintah Daerah juga memberi kontribusi terhadap perubahan tarif warnet yang sangat signifikan tersebut. 3. Cyber Monday, yaitu sebuah kegiatan kerjasama Pemerintah Kabupaten Kebumen, dalam hal ini Bidang Pengelolaan Data Elektronik dengan ISP lokal untuk menyediakan akses internet gratis pada hari senin antara jam WIB dan jam WIB. Internet gratis ini disediakan di ruang komputer ISP dengan peserta berasal dari kalangan pendidikan dan publik. Pada kegiatannya dilakukan juga messenger conference yang umumnya diikuti oleh puluhan peserta, baik dari kalangan pelajar, pemerintahan maupun umum, baik yang berada di Kebumen maupun di luar Kebumen. Pada messenger conference tersebut juga diberikan kuis-kuis dengan hadiah menarik bagi yang bisa menjawab dengan benar. Materi kuis merupakan pelajaran sekolah dan pengetahuan umum yang informasinya dapat diperoleh melalui internet. 4. Majalah Dinding Online (MjDO), dimana seluruh siswa di Kebumen diberi kesempatan mengirimkan majalah dinding dalam berbagai bentuk, baik text maupun gambar untuk dipublikasikan di web Bagi siswa yang karyanya dinilai bagus akan diberikan penghargaan berupa souvernir menarik dan uang pembinaan sebesar Rp ,- yang diumumkan seminggu sekali. 5. Semangat untuk membangun laboratorium komputer online dan keinginan untuk melakukan integrasi antar laboratorium sekolah yang nantinya juga akan dimanfaatkan bagi komunikasi suara (VoIP) dan share internet melalui media Wireless LAN. 93

5 6. PENUTUP Masyarakat Kebumen menyadari bahwa untuk maju diperlukan kerjasama dan saling mengisi dari segenap komponen masyarakat, pemerintah, swasta dan dunia pendidikan. Tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Dengan melakokan kolaborasi dan saling berbagi sumber daya, ternyata beban yang ditanggung menjadi lebih ringan dan dapat menghasilkan karya yang tidak kecil. Meskipun demikian, perkembangan komunitas yang lahir dari kesadaran swadaya masyarakat ini sulit untuk diharapkan dapat berlari kencang, karena setiap penyplay sumber daya tentu memiliki keterbatasan. Untuk itu dukungan dari Pemerintah maupun lembaga donor lainnya diyakini akan mempercepat perkembangan komunitas untuk memberikan hasil yang lebih besar. Kami berharap pengalaman ini dapat diadopsi oleh masyarakat Daerah lain, sehingga dapat dibangun kekuatan masyarakat yang mampu membangun dirinya sendiri, khususnya melalui jalur multimedia dan pendidikan. 94

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Komite Advokasi Nasional & Daerah BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN INTERNET UNTUK DESA

BUKU PEGANGAN INTERNET UNTUK DESA Onno W. Purbo BUKU PEGANGAN INTERNET UNTUK DESA Diterbitkan secara mandiri melalui nulisbuku.com BUKU PEGANGAN INTERNET UNTUK DESA Oleh: Onno W. Purbo Creative Common License 2016 by Onno W. Purbo Penerbit

Lebih terperinci

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA Helmie Arif Wibawa, Indra Waspada, Panji Wisnu Wirawan Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Email: Helmie.arif@gmail.com Abtrak. Salah

Lebih terperinci

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Pendidikan juga penting bagi terciptanya kemajuan dan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya tentang hasil temuan serta analisa penelitian tentang pelaksanaan program pelatihan TIK di Broadband Learning Center (BLC) pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

KONFERENSI NASIONAL & LOMBA KREATIVITAS PENDIDIKAN EKONOMI dan KEUANGAN Jakarta, Juni 2013

KONFERENSI NASIONAL & LOMBA KREATIVITAS PENDIDIKAN EKONOMI dan KEUANGAN Jakarta, Juni 2013 KONFERENSI NASIONAL & LOMBA KREATIVITAS PENDIDIKAN EKONOMI dan KEUANGAN Jakarta, 18 20 Juni 2013 Program Financial Inclusion dan Peran Penting Pendidik sebagai Agen Perubahan dalam Mewujudkan Kesejahteraan

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGEMBANGAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA DI LAPAN

KAJIAN PENGEMBANGAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA DI LAPAN KAJIAN PENGEMBANGAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA DI LAPAN Tri Warningsih Peneliti Bidang Informasi Kedirgantaraan, LAPAN ABSTRACT Availibility of quality and adequate data communications network is very required

Lebih terperinci

Sebuah Pemikiran Untuk IP Based Infrastruktur di Indonesia

Sebuah Pemikiran Untuk IP Based Infrastruktur di Indonesia Sebuah Pemikiran Untuk IP Based Infrastruktur di Indonesia Onno W. Purbo Rakyat Indonesia Biasa. February 2007 Abstract Tulisan ini berusaha membangun kerangka strategis infrastruktur berbasis IP pada

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Perjuangan Menyebarkan Internet

Perjuangan Menyebarkan Internet Perjuangan Menyebarkan Internet Onno W. Purbo onno@indo.net.id @onnowpurbo OnnoCenter 2016 ISBN: 978-602-74434-9-5 Ucapan Terima Kasih Indonesia Project, Australian National University, Indonesia Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut

Lebih terperinci

IP based Infrastruktur Indonesia Duniapun Belajar Pada Kita, Bangsa Indonesia. Onno W. Purbo Rakyat Indonesia Biasa

IP based Infrastruktur Indonesia Duniapun Belajar Pada Kita, Bangsa Indonesia. Onno W. Purbo Rakyat Indonesia Biasa IP based Infrastruktur Indonesia Duniapun Belajar Pada Kita, Bangsa Indonesia Onno W. Purbo Rakyat Indonesia Biasa onno@indo.net.id Kata Kata dr. Wahidin Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA COVER DEPAN Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government COVER DALAM Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akses Internet yang sekarang diberitakan memberikan biaya yang murah pun, jika. sehingga kebutuhan akan warnet akan selalu ada.

BAB I PENDAHULUAN. akses Internet yang sekarang diberitakan memberikan biaya yang murah pun, jika. sehingga kebutuhan akan warnet akan selalu ada. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi berkembang dengan cepat, pemenuhan akan akses Internet yang murah dan cepat saat ini hanya bisa diberikan oleh warnet. Beberapa teknologi akses Internet yang

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah mengapa dipilih judul skripsi ini beserta rumusan masalah dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1.1 Latar

Lebih terperinci

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46 KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Studi tentang..., Aris Roosnila Dewi, FISIP UI, 2010. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan panjang. Namun sampai saat ini masih banyak penduduk miskin yang memiliki

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Informasi dalam rangka Membuka Informasi ke Pusat-Pusat Pertumbuhan

Penerapan Teknologi Informasi dalam rangka Membuka Informasi ke Pusat-Pusat Pertumbuhan Penerapan Teknologi Informasi dalam rangka Membuka Informasi ke Pusat-Pusat Pertumbuhan 1 Gatot Hari Priowirjanto Direktur SEAMEO SEAMOLEC (Southeast Asean Minister of Education Organization Regional Open

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage

PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage LAYANAN KONEKSI INTERNET ( Ekonomis, Cepat, Stabil ) PT EMPAT WARNA KOMONIKASI Transcending Creative Boundaries Oktober, 20

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai PROPOSAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Wednesday, 01 February 2017 Kategori inovasi pelayanan publik Pelayanan langsung kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Tangan Di Atas Tangan Di Atas atau sering disingkat TDA adalah sebuah komunitas bisnis yang bertujuan untuk membimbing para pengusaha

Lebih terperinci

Proposal Pelatihan. Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa.

Proposal Pelatihan.  Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa. Proposal Pelatihan www.portalpalapa.com Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa Jalan Veteran No 52 Yogyakarta - DIY Tel. 62-274-9593382 Email : marketing@kamadeva.com Contents Pendahuluan...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

CYBERPRENEUR COMPETITION Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat

CYBERPRENEUR COMPETITION Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat CYBERPRENEUR COMPETITION 2014 Kementerian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sillicon Valley, USA LATAR BELAKANG 1. Cyberpreneur

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX Disusun Oleh : NURFAN HERDYANSYAH ( 09.18.055 ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2012 VPN di LINUX VPN

Lebih terperinci

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo Mariam F. Barata Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIK Visi dan Misi Kementerian Kominfo VISI Terwujudnya

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Fakta telah

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Fakta telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya yang luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan titik berat pembangunan dalam memasuki era global. Era globalisasi dan pasar bebas tingkat AFTA dan AFLA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 484 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini disusun merujuk kepada hasil dan pembahasan penelitian studi tentang Struktur, Pelaksanaan, Perangkat, dan Pengendalian Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai sektor kehidupan membawa konsekuensi dibutuhkannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat DEPKOMINFO RI Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Walikota Ridwan Kamil serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, telah menunjukkan pentingnya inovasi dalam dalam program

Lebih terperinci

Pasar Kerja, Disnakertransos, 2013). Hingga akhir Desember 2014, jumlah

Pasar Kerja, Disnakertransos, 2013). Hingga akhir Desember 2014, jumlah PROPOSAL KEGIATAN KEBUMEN JOB FAIR 2016 LATAR BELAKANG Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Kebumen saat ini masih mensiratkan terjadi ketimpangan antara banyaknya pencari kerja yang terdaftar dengan tenaga

Lebih terperinci

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2001 Tanggal : 24 april 2001 Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Pendahuluan Pesatnya kemajuan teknologi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (Studi Situs di SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004

ANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004 ANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004 (Penelitian Naturalistis Fenomenologis di SMK Negeri 1 Ambal) TESIS Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Sumba Barat. Demikian halnya dalam konteks pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, Master Plan ini juga telah disinergikan dengan rancangan RPJMD 2010

Sumba Barat. Demikian halnya dalam konteks pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, Master Plan ini juga telah disinergikan dengan rancangan RPJMD 2010 BAB V. PENUTUP Master Plan ini lebih merupakan gambaran dari satu keingan dan cita-cita besar jangka panjang yang ingin dicapai dalam bidang Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat. Diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS RTRW NET

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS RTRW NET KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS RTRW NET Disusun oleh : Nama : Bima Novianto NIM : 11.11.4696 Kelas : S1-TI-02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Abstrack Pengguna internet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi dan komunikasi berkembang pesat, salah satu dampak kemajuan teknologi adalah munculnya arus globalisasi. Daya

Lebih terperinci

ICT Consultant & Development

ICT Consultant & Development ICT Consultant & Development Sekapur Sirih P esatnya perkembangan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information & Communication Technology (ICT) saat ini tidak dapat kita pungkiri lagi

Lebih terperinci

APLIKASI INTERNET UNTUK BISNIS

APLIKASI INTERNET UNTUK BISNIS 14 APLIKASI INTERNET UNTUK BISNIS A. PERKEMBANGAN PENGGUNA INTERNET Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking, yang secara sederhana bisa diartikan sebagai a global network of computer

Lebih terperinci

PENYAMAAN PERSEPSI TERKAIT PROJECT BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI JARINGAN SMK-Net. Oleh : Ir. Dedi Yudiant, MBA.

PENYAMAAN PERSEPSI TERKAIT PROJECT BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI JARINGAN SMK-Net. Oleh : Ir. Dedi Yudiant, MBA. PENYAMAAN PERSEPSI TERKAIT PROJECT BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI JARINGAN SMK-Net Oleh : Ir. Dedi Yudiant, MBA. DIREKTORAT PEMBINAAN SMK, KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI RABU 14 MEI 2014 Definisi/Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia Indonesia yang rendah disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling keterkaitan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat. SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat Rumusan Sementara A. Pendahuluan 1. Dinamika impelementasi konsep pembangunan, belakangan

Lebih terperinci

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar

Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar On behalf of Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar giz Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Divisi Kesehatan Pelatihan Kepemimpinan Internasional di Bidang Manajemen Rumah

Lebih terperinci

Kepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA

Kepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA Kepada Yth, DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH, SWASTA, POLRI, TNI, BUMN Di SELURUH INDONESIA Dengan hormat, Salam hangat dari Jaya Institute, The Best Leading Training & Conference Specialist Dalam pengelolaan,

Lebih terperinci

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -100- BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. Arah Kebijakan Pendanaan Pembangunan Daerah Arah kebijakan pembangunan daerah diarahkan dengan memanfaatkan kemampuan keuangan daerah secara efektif, efesien,

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan dengan mengacu pada hipotesa yang peneliti tentukan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: pertama, Kausalitas

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. SAMBUTAN GUBERNUR RIAU PADA ACARA WORKSHOP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK TAHUN 2016 TANGGAL 25 OKTOBER 2016 DI PEKANBARU Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Saudara Kasubdit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya Mekanisme EC By Agus Irawan Universitas Serang Raya Intro Memahami E-commerce sebenarnya tidak terlalu sulit karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana konsep perdagangan secara umum. Yang membedakannya

Lebih terperinci

Pengantar. responsibility (CSR).

Pengantar. responsibility (CSR). Pengantar Perusahaan mengejar laba memang sudah menjadi wataknya. Tetapi jika kemudian sebuah perusahaan juga ikut repot-repot melibatkan diri dalam suatu gerakan mencerdaskan bangsa melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap kewirausahaan bisa diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan merupakan kepribadian

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Latar Belakang Sejak pertama kali kasus HIV ditemukan di Indonesia

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

Southeast Asian Education Network (SEA EduNet), solusi Pendidikan Jarak Jauh berbasis teknologi Multicast

Southeast Asian Education Network (SEA EduNet), solusi Pendidikan Jarak Jauh berbasis teknologi Multicast Southeast Asian Education Network (SEA EduNet), solusi Pendidikan Jarak Jauh berbasis teknologi Multicast Oleh: Khalid Mustafa (Staf IT SEAMEO SEAMOLEC) A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia IT dan telekomunikasi termasuk salah satu bisnis yang masih sangat cerah di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia IT dan telekomunikasi termasuk salah satu bisnis yang masih sangat cerah di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia IT dan telekomunikasi termasuk salah satu bisnis yang masih sangat cerah di masa mendatang. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

Lebih terperinci

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan

Lebih terperinci

Jurnal FASILKOM Vol.1 No.1, 1 Maret 2003 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA

Jurnal FASILKOM Vol.1 No.1, 1 Maret 2003 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA ABSTRAK Arief Kusuma AP arief.kusuma@indonusa.ac.id Teknologi Informasi adalah merupakan suatu istilah yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan masih terkendala oleh tiga masalah penting. Pertama, ketidakmerataan kesempatan pendidikan. Pendidikan belum sepenuhnya dapat dirasakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2003 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA STRATEGI DAERAH (RENSTRADA)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya Indra Budi Trisno indrabt@gmail.com Robby Kurniawan Budhi robby@widyakartika.ac.id Yonatan Widianto

Lebih terperinci

Rencana Bisnis Pendirian Perusahaan Baru (Corporate Business Plan)

Rencana Bisnis Pendirian Perusahaan Baru (Corporate Business Plan) Rencana Bisnis Pendirian Perusahaan Baru (Corporate Business Plan) Ringkasan Eksekutif PT. INDOTRUST TECHNOLOGY merupakan perusahaan swasta nasional, yang rencananya akan didirikan pada bulan Juli tahun

Lebih terperinci

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 A. Latar Belakang Sepanjang

Lebih terperinci

Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SUBBIDANG PERANGKAT KERAS TAHUN 2008 PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini sudah membawa manusia pada suatu dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan, yang dilakukan setiap negara ataupun wilayah-wilayah administrasi dibawahnya, sejatinya membutuhkan pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Keberhasilan

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA KABUPATEN PURWAKARTA makalah Oleh YUDHO DILIYANTO

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka

Lebih terperinci

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017 FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP Ir. Pending Dadih Permana,M.Ec.Dev Hotel Bidakara Jakarta, 4-5 Januari 2017 d) Realisasi berdasarkan kegiatan utama Penyuluhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi yang paling mendominasi. Kemudahan demi kemudahan yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi yang paling mendominasi. Kemudahan demi kemudahan yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang dunia alami saat ini semakin tidak terbendung, dimana penemuan demi penemuan khususnya bidang teknologi informasi dan komunikasi yang paling

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa. Novita Anggraeni

Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa. Novita Anggraeni Aksi Sosial: Bentuk Aksi Kolektif Masyarakat Sebagai Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa Novita Anggraeni novitaanggraeni.51@gmail.com novi@pattiro.org Latar Belakang Ø Masyarakat sebagai penerima

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dengan penjaminan mutu pendidikan, itu terkait fungsi supervisi yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dengan penjaminan mutu pendidikan, itu terkait fungsi supervisi yang dilakukan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Secara umum, stakeholder hanya memahami akuntabilitas LPMP dalam pelaksanan fungsi fasilitasi, sementara fungsi lainnya mereka tidak memahami sama sekali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kegiatan belajar mengajar harus dilakukan hanya dalam ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan kelas sambil sesekali

Lebih terperinci

PPDB Online. Manfaat bagi Dinas Pendidikan & Sekolah. Manfaat bagi Masyarakat Umum

PPDB Online. Manfaat bagi Dinas Pendidikan & Sekolah. Manfaat bagi Masyarakat Umum PPDB Online Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi saat ini yang semakin canggih dan terjangkau masyarakat; Kini pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Dinas Pendidikan / Sekolah

Lebih terperinci