#6 OPTIMALISASI SCM. Materi #6 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Genap 2014/2015
|
|
- Sucianty Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 #6 OPTIMALISASI SCM Dalam era globalisasi (pasar global) ini, semua perusahaan saling berlomba untuk menjadi pemenang dalam persaingan. Tidak ada formula khusus atau jalan pintas yang dapat ditempuh untuk menjadi pemenang. Dalam hal ini dibutuhkan fokus, dedikasi, kreativitas, dan kerja keras dari semua jajaran yang ada dalam perusahaan. Secara umum, terdapat minimal empat tahapan yang harus dilalui oleh sebuah perusahaan untuk mencapai posisi puncak (tertinggi) dalam supply chain management (SCM). Tahapan tersebut harus dilalui secara berurutan (satu demi satu). Yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mempercepat proses di setiap tahapan sehingga target yang ditemtukan dapat dengan segera tercapai. Empat tahapan optimalisasi SCM tersebut di bagi menjadi dua kelompok. Secara rinci tahapan tersebut adalah sebagai berikut: A. Internal Tahapan dalam kelompok ini terjadi di dalam perusahaan/organisasi sendiri dan mewakili sebagian besar dari organisasi bisnis yang sedang mencari perbaikan dalama SCM. Umunya, sekitar 80% perusahaan yang melaksanakan SCM berada dalam tahapan ini. Tahapan yanag ada dalam kelompok ini antara lain: 1. Sumber Pembelian dan Logistik 2. Keunggulan Internal B. Eksternal Tahapan ini terjadi jika perusahaan menggabungkan kekuatannya dengan perusahaan lain untuk mencari penghematan yang dihasilkan dari kegiatan jaringan. Perusahaan yang sudah mencapai tahapan ini masih sangat sedikit. Tahapan yanag ada dalam kelompok ini antara lain: 3. Konstruksi Jaringan 4. Kepemimpinan Dalam Industri 1 / Taufiqur Rachman (
2 Perkembangan dari tahap satu ke tahap berikutnya merupakan semacam evolusi, dimana terdapat beberapa dimensi yang berbeda dan berkembang dalam berbagai hal, antara lain terkait: 1) Penggerak (driver) 6) Pedoman (guidance) 2) Fokus (focus) 7) Model (model) 3) Manfaat (benefit) 8) Aliansi (alliance) 4) Alat (tools) 9) Pelatihan (training) 5) Daerah aksi (action area) TAHAP 1: SUMBER PEMBELIAN DAN LOGISTIK Tahap ini biasanya dilakukan dari dalam perusahaan sendiri (internal), umumnya terkait dan terfokus pada sumber pembelian barang keperluan perusahaan dan hal yang berhubungan dengan logistik. Biasanya perusahaan mencari kerjasama dengan perusahaan pemasok barang untuk mengusahakan penghematan yang optimal dalam pembelian barang, yang dpat dilakukan dengan cara: Partnering. Outsourcing. Adapun perkembangan dimensi dalam tahap 1 ini, adalah sebagai berikut: 1) Penggerak: Vice President. 2) Fokus: Persediaan, pembelian, logistik, angkutan, pemenuhan pesanan. 3) Manfaat: Penghematan terkait inventory carrying cost, biaya angkutan, dan biaya distribusi. 4) Alat: Pembentukan tim, dan keunggulan fungsional. 5) Daerah aksi: Subyek perubahan tingkat menengah dalam perusahaan/organisasi. 6) Pedoman: Data awal yang dijadikan dasar pertama untuk meneliti dan memulai perubahan, umumnya data terkait biaya. 7) Model: Umumnya tidak ada model tertentu yang digunakan. 8) Aliansi: Konsolidasi pemasok. 9) Pelatihan: Peningkatan kemampuan dan pemberian teknik perubahan, seperti: kerja sama tim, identifikasi masalah, pemecahan masalah, analisis akar masalah, dll. 2 / Taufiqur Rachman (
3 Walaupun tahap 1 merupakan tahap permulaan, tetapi proses yang dilakukan pada tahap ini tidak hanya terbatas pada perubahan dalam perusahaan/organisasi sendiri, tetapi juga mencakup pemikiran organisasi yang lebih hulu (pemasok). Sedangkan hasil yang mungkin dicapai dalam tahap 1, antara lain: Penghematan biaya pembelian sekitar 10 15%. Pengurangan tingkat persediaan barang sekitar 10 20%. Pengurangan biaya logistik sekitar 5 10%. Kesadaran terhadap cycle time meningkat. Biaya konsultan sedikit meningkat, karena diperlukan pembimbingan dalam hal perubahan organisasi/perusahaan dan/atau penambahan sistem baru. Beberapa bidang perbaikan dapat di identifikasi untuk langkah lebih lanjut. TAHAP 2: KEUNGGULAN INTERNAL Peralihan dari tahap 1 ke 2 bukan sesuatu yang mudah, karena banyak kendala dan kesulitan yang harus dihadapi oleh perusahaan/organisasi, antara lain: 1. Resistensi atas perubahan. 2. Kurang memberikan pengakuan atas keberhasilan. 3. Keterbatasan tenaga yang mempunyai kemampuan. 4. Kepuasan atas keadaan status quo. 5. Menurunnya motivasi. 6. Kekurangtepatan dalam ramalan. 7. Kurang menggunakan teknologi informasi. 8. Kekurangan kepercayaan. Adapun perkembangan dimensi dalam tahap 2 ini, adalah sebagai berikut: 1) Penggerak (driver): Pimpinan Supply Chain. 2) Fokus (focus): Desain ulang proses dan perbaikan sistem. 3) Manfaat (benefit): Prioritas perbaikan jaringan. 4) Alat (tools): Benchmarks. 5) Daerah aksi (action area): Tingkat lebih luas. 6) Pedoman (guidance): Pemetaan proses. 7) Model (model): Supply chain dalam perusahaan. 3 / Taufiqur Rachman (
4 8) Aliansi (alliance): Mitra terbaik. 9) Pelatihan (training): Kepemimpinan. Sedangkan hasil yang mungkin dicapai dalam tahap 1, antara lain: Penghematan tambahan dalam biaya pembelian sebesar 5 8%. Penghematan tambahan dalam biaya logistik sebesar 3 5%. Tingkat persediaan barang menurun lagi sebesar 5 10%. Kenaikan produktivitas konsultan mulai terlihat secara cukup signifikan. TAHAP 3: KONSTRUKSI JARINGAN (NETWORK CONSTRUCTION) Perubahan dari tahap 2 ke 3 mengalami beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dan diatasi. Setelah sukes pada tahap 2, biasanya perusahaan mengalami situasi kritis untuk menetapkan dan memutuskan apakah meneruskan upaya-upaya untuk mencari peningkatan efisiensi di dalam perusahaan saja atau mulai mencari cara peningkatan efisiensi dari luar perusahaan juga. Adapun perkembangan dimensi dalam tahap 3 ini, adalah sebagai berikut: 1) Penggerak (driver): Pimpinan unit bisnis. 2) Fokus (focus): Peramalan, perencanaan, layanan pelanggan antar perusahaan. 3) Manfaat (benefit): Kinerja mitra terbaik. 4) Alat (tools): Metrics, data base, e-commerce. 5) Daerah aksi (action area): Organisasi total. 6) Pedoman (guidance): Model biaya yang paling maju, dan diferensiasi proses. 7) Model (model): Supply chain antar perusahaan. 8) Aliansi (alliance): Aliansi formal. 9) Pelatihan (training): Kemitraan. TAHAP 4: KEPEMIMPINAN DALAM INDUSTRI Untuk mencapai tahap 4 dalam evolusi supply chain diperlukan keterlibatan total dari semua tim manajemen di seluruh jajaran jaringan supply. Tahap 4 merupakan pemenuhan visi masa depan dan merupakan kelanjutan dari tahap 3. Adapun perkembangan dimensi dalam tahap 3 ini, adalah sebagai berikut: 1) Penggerak (driver): Tim Manajemen. 4 / Taufiqur Rachman (
5 2) Fokus (focus): Konsumen, dan jaringan. 3) Manfaat (benefit): Keuntungan jaringan, dan pendapatan yang menguntungkan. 4) Alat (tools): Intranet, internet, dan sistem informasi maya. 5) Daerah aksi (action area): Perusahaan penuh. 6) Pedoman (guidance): Keterkaitan permintaan dan penawaran. 7) Model (model): Pasar global. 8) Aliansi (alliance): Usaha bersama (joint venture). 9) Pelatihan (training): Proses jaringan. CONTOH STUDI KASUS (XEROX CORPORATION USA) A. Profil Xerox merupakan perusahaan raksasa dunia di bidang financial service dan document processing. Bisnis utama dari Xerox yaitu: Document processing, meliputi: develop, manufacture, market, dan service. Document processing product, meliputi: large scale electronic printers, duplicators, copiers, work station, engineering product, telecopiers, dan supplies (penyuplai) yang terkait dengan produk tersebut. Dalam hal pemasaran, Xereox melayani lebih dari 130 negara melalui penjualan langsung (direct sales force) dengan orang dan jaringan dealers, distributor, dan agen. Sedangkan untuk layanan service, Xerox memiliki service engineers di seluruh dunia. Xerox memiliki fasiltas pabrik utama yang berjumlah 22 yang berada di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Timur Jauh, dengan rincian sebagai berikut: Xerox Europe, melayani Eropa dan Afrika. US Marketing Group, melayani Amerika Serikat. American Operation, malayani Kanada dan Amerika Latin. Fuji Xerox melayani Jepang dan Asia Pasifik. B. SCM Yang Dilakukan SCM dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan, yaitu: Customer satisfaction Market share Return on assets Employee satisfaction 5 / Taufiqur Rachman (
6 Sedangkan untuk sifat perusahaan Xerox menerapkan sifat vertikal terintegrasi meliputi: manufacturing, marketing dan service. Supply chain yang dlakukan bersifat rangkaian tertutup. Barang yang baru dibeli diseimbangkan dengan peralatan dan suku cadang yang dipakai kembali atau di daur ulang untuk pembuatan sebagian dari kebutuhan barang dan suku cadang baru. Dalam gambar 1 dapat diketahui bagaimana Xerox menjalankan SCM dalam perusahaannya. Gambar 1. SCM di Xerox C. Evaluasi Kinerja Inventory Control Tahun 1989, Xerox melakukan evaluasi terhadap kinerja inventory control dan dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang berbasis di USA. Hasil benchmarking menyimpulkan bahwa kinerja inventory control di Xerox sangat ketinggalan dibandingkan dengan perusahaan unggul sejenis. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari evaluasi tersebut antara lan: Biaya yang terkait dengan inventory terlalu besar. Bagian distribusi, logistik, material dan manufacturing telah bekerja dengan keras, namun dilakukan secara sendiri-sendiri. 6 / Taufiqur Rachman (
7 Kinerja secara keseluruhan ternyata masih kurang (masih rendah) jika dibandingkan dengan benchmarking yang ada. Dalam gambar 2 akan diperlihatkan kinerja inventory Xerox dengan beberapa perusahaa sejenis. Gambar 2. Perbandingan Kinerja Inventoy Xerox Dengan Perusahaan Sejenis D. Usaha Perubahan Tahun 1989 Xerox mendirikan Central logistics and Asset Management Group, yang ditugaskan untuk memperbaiki kinerja manajemen aset di seluruh supply chain dan bukan kinerja di masing-masing mata rantai supply. Dengan Misi Group yaitu Meningkatkan kinerja inventory dan logistik melalui implementasi proses dan strategi yang terintegrasi. Grup bertanggung jawab atas pelaksanaan, perbaikan dan peningkatan customer satisfaction, logistic cost, dan inventory reduction. Beberapa pendekatan yang ditempuh oleh Xerox, antara lain: Membuat visi yang jelas, dengan mengintegrasikan supply chain akan meningkatkan daya saing yang diperlukan oleh perusahaan. Tujuannya menciptakan service level, memanfaatkan aset secara maksimal, dan mengurangi logistics cost. Pemaparan visi, dijelaskan dalam strategic route map yaitu target spesifik dan kuantitatif mengenai service level, tingkat inventory dan logistics cost. Konsep integrasi perlu diuji dalam showcase dan diperbaiki sebelum diaplikasikan dalam skala besar. 7 / Taufiqur Rachman (
8 Memantau perkembangan dengan menentukan tolok ukur kinerja secara keseluruhan. Hasil yang diperoleh perlu dikaitkan dengan usaha proses re-engineering yang pada gilirannya akan mengubah basis sistem informasi perusahaan. Sedangkan tolok ukur yang ditetapkan adalah sebagai berikut: Kinerja efisiensi inventory control semula dinyatakan dalam turn over ratio yaitu: perbandingan antara outflow dari material (material usage) dan material in hand (material in stock). Sementara ukuran baru yaitu: nilai inventory dalam persentage of revenue yang diberlakukan untuk semua, baik manufacturing maupun marketing. Logistik (distribusi), semula logistics cost diukur dari persentase nilai barang, yang berkisar antara 4 5%, dibuat tolok ukur baru yaitu: total cost of operating supply chain menjadi 11% dari revenue. Service factor, pada awalnya merupakan ukuran waktu untuk mengambil, membungkus, dan mengirim pesanan dari gudang ke pelanggan. Sedangkan tolok ukur baru yaitu: berapa keandalan pemenuhan janji untuk mengirimkan barang sesuai dengan tanggal yang dijanjikan. Gambar 3 memperlihatkan arah perubahan yang diinginkan Xerox sesuai dengan tolak ukur yang baru. Gambar 3. Peta Arah Perubahan 8 / Taufiqur Rachman (
9 Target yang diinginkan oleh Xerox adalah sebagai berikut: Customer satisfaction mencapai 100 %. Mengurangi setengah inventory yang ada. Mengurangi logistics cost. Untuk mencapai target tersebut, beberapa usaha pencapai yang dilakukan Xerox, yaitu: Tidak melakukan trade off antara service level dan cost, tetapi ingin mencapai keduanya dengan melakukan proses re-engineering dalam supply chain, dengan melakukan perubahan pada: Budaya kerja. Hubungan. Ukuran kinerja. Tindak tanduk dalam perusahaan. Sistem reward. E. Optimalisasi 1) Unit process optimization Mengoptimalisasikan kinerja di tiap-tiap unit proses atau bagian, tetapi dengan berorientasi pada mengoptimalisasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. 2) Cross-organizational process change Fokus baru pengintegrasian supply chain yang kuat. Semua bagian yang mempunyai inventory dan ikut dalam proses delivery, manufacturing, maupun yang terkait supplier, ikut dalam program ini, seperti marketing, quality, finance dan information. Xerox juga mengubah secara keseluruhan arsitektur dari model-model produknya. Intinya Xerox melakukan proses re-engineering dengan tujuan untuk lebih memfokuskan lagi pada customer satisfaction. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan memberikan peran yang lebih besar pada manajemen inventory dan logistik, yang dianggap sebagai kunci sukses dalam menciptakan integrated supply chain. Langkah re-engineering yang dilakukan meliputi tindakan, antara lain: Produk copier kecil dan telecopier untuk kantor dan penempatan personilnya didesain kembali, sehingga produk menjadi mudah dipasang jika dipesan oleh pelanggan. 9 / Taufiqur Rachman (
10 Komunikasi terakit penyediaan inventory diperbaiki sehingga kebutuhan pelanggan dapat 100% dipenuhi sesuai waktu yang dijanjikan. Perencanaan yang terintegrasi antara distribusi, pabrikasi dan penyediaan komponen. Sedangkan untuk perbaikan proses, langkah yang perlu dilakukan yaitu: Peramalan yang baik. Pabrikasi yang fleksibel terhadap permintaan pasar. Perlu perubahan dalam tanggung jawab, struktur upah, sistem, dan tata letak pabrik. Penelitian kembali terhadap pola sumber pengadaan, cara mendapatkan komponen, dst. Perlu perbaikan sistem komunikasi. Terkait dengan manajemen perubahan, beberapa hal yang dilakukan oleh Xerox yaitu: Memberitahukan dan meyakinkan semua orang bahwa perubahan itu perlu, dan perubahan apa yang dilakukan. Perubahan pengertian dikonversikan menjadi keyakinan positif, dan digunakan sebagai modal untuk memimpin mereka dalam perubahan tersebut. Perubahan dilakukan dalam suatu proyek percontohan terlebih dahulu, baru dikembangkan ke bagian lain. Mengusahakan agar perubahan tersebut menjadi milik dan keyakinan bersama. Dari studi kasus yang telah diuraikan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa beberapa kunci keberhasilan Xerox terkait SCM, yaitu: Xerox mempunyai manajer senior yang secara sungguh-sungguh dan konsisten membantu perubahan ini. Budaya perusahaan dalam soal mutu, yang memberikan penekanan pada benchmarking, pemecahan masalah, dan proses perbaikan mutu serta dukungan dari cross-functional team sangat membantu perubahan ini. Komitmen untuk segera mendapatkan keuntungan pada tahap awal perubahan, yaitu melalui perubahan proses jangka pendek dan melalui optimalisai unit. 10 / Taufiqur Rachman (
11 Daftar Referensi 1. I Nyoman Pujawan. Supply Chain Management. Guna Widya R Eko Indrajit dan R Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain: Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta R Eko Indrajit dan R Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain: Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia. Grasindo. Jakarta Donald J Bowersox, et al. Supply Chain Logistics Management. McGraw Hill Lee, Hau L dan S.Whang. E-Business and Supply Chain Integration. Stanford Global Supply Chain Management Forum. Nov Simchi Levi, David, et al. Designing and Managing the Supply Chain. McGraw Hill, Christoper, Martin. Logistic and Supply Chain Management: Strategic for Reducing Cost and Improving Services. Prentice Hall, Inc. London Applegate, LM, FW McFarlan, and JL McKenney. Corporate Information Systems Management: Text and Cases. 4th ed. Boston: Richard D. Irwin, Ganeshan, Ram and T P Harrison. An Introduction To Supply Chain Management Simchi Levi, David and E Simchi Levi. The Dramatic Impact of the Internet on Supply Chain Strategies. The ASCET Project / Taufiqur Rachman (
Bab 5 OPTIMALISASI RANTAI PASOKAN
Bab 5 OPTIMALISASI RANTAI PASOKAN Dalam pelaksanaan MRP banyak perusahaan berlomba untuk menjadi pemenang dalam persaingan. Kenyataan yang dialami oleh berbagai perusahaan, tidak ada formula khusus atau
Lebih terperinciPembahasan Materi #6
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Organisasi Organisasi Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Organisasi Konvensional dan Logistik Mengelola
Lebih terperinciDeskripsi Mata Kuliah
Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Deskripsi Mata Kuliah 2 Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM) merupakan mata kuliah yang akan membahas pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka
Lebih terperinci#8 IMPLIKASI STRATEGI SCM
#8 IMPLIKASI STRATEGI SCM Implikasi Secara Umum Dalam supply chain management (SCM)/manajemen rantai pasokan terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang akan memiliki dampak/implikasi,
Lebih terperinciKOLABORASI TEKNOLOGI INFORMASI ANTAR PERUSAHAAN
#13 KOLABORASI TEKNOLOGI INFORMASI ANTAR PERUSAHAAN Inter Organisational System Sistem antar organisasi (IOS = Inter Organisational System) terbentuk jika dua atau lebih perusahaan bekerja sama dalam pemakaian
Lebih terperinciIMPLIKASI STRATEGI SCM
IMPLIKASI STRATEGI SCM Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : EMA 402 Nama Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasokan Pertemuan : #9 (On-Line
Lebih terperinciUNIVERSITAS ESA UNGGUL
E SCM Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : EMA 402 Nama Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasokan Materi : #12 Dosen : Taufiqur Rachman,
Lebih terperinci#14 PENGUKURAN KINERJA SCM
#14 PENGUKURAN KINERJA SCM Dalam SCM, manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan merupakan salah satu aspek fundamental. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI TERPADU DAN KOLABORASI TEKNOLOGI INFORMASI SCM
#12 SISTEM INFORMASI TERPADU DAN KOLABORASI TEKNOLOGI INFORMASI SCM Konsep SCM memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah sistem bisnis. Semakin
Lebih terperinciPERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM
#11 PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM Untuk mengembangkan konsep SCM dalam perusahaan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (Tl), karena justru kemajuan teknologi yang melahirkan
Lebih terperinciPERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM. Gambar 1. Perspektif Teknologi Informasi SCM
#10 PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM Untuk mengembangkan konsep SCM dalam perusahaan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (Tl), karena justru kemajuan teknologi yang melahirkan
Lebih terperinciPERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM
#10 PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM Untuk mengembangkan konsep SCM dalam perusahaan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (Tl), karena justru kemajuan teknologi yang melahirkan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SCM
PENGUKURAN KINERJA SCM Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : EMA 402 Nama Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasokan Materi : #14 Dosen
Lebih terperinciPembahasan Materi #8
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Implikasi Secara Umum Implikasi Terhadap Manajemen Mutu Implikasi Terhadap Arus Barang Implikasi Terhadap Organisasi Implikasi Biaya & Nilai Tambah Implikasi
Lebih terperinciEMA302 - Manajemen Operasional Materi #5 Ganjil 2015/2016 STRATEGI OPERASI. EMA302 Manajemen Operasional
STRATEGI OPERASI Materi #5 EMA302 Manajemen Operasional Strategi Operasi 2 Adalah rencana kegiatan organisasi (perusahaan) untuk mencapai misi. Setiap bidang fungsional memiliki strategi untuk mencapai
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke
Lebih terperinciPembahasan Materi #5
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses
Lebih terperinciPembahasan Materi #11
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan
Lebih terperinciHakikat Rantai Pasokan
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Hakikat Rantai Pasokan 2 Jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstreams) dan ke hilir (downstreams), dalam proses dan kegiatan yang berbeda yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
LAPORAN E-BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : PHAZA HENDRA KUMARA (08.11.2243) S1 TI 6F JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM
Lebih terperinciSupply Chain Management - Introduction
Materi #1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Supply Chain Management - Introduction Say we get an order from a European retailer to produce 10,000 garments. For this customer we might decide to buy yarn from
Lebih terperinci#4 KONSEP LEAD TIME DALAM SCM
#4 KONSEP LEAD TIME DALAM SCM 1. Kompetisi Waktu Salah satu komponen yang dapat menentukan sebuah perusahaan dapat bersaing adalah waktu. Ada pepatah yang mengatakan WAKTU ADALAH UANG. Pepatah ini masih
Lebih terperinciANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK
ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK Tita Talitha 1 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No. 5-11 Semarang Email : tita@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan
Lebih terperinciPembahasan Materi #2
Materi #2 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan Materi #2 2 Konsep Dasar Pemain Utama SC Pengelolaan Aliran SC The Interenterprise Supply Chain Model Inventory Optimalisasi Rantai Pasokan Push & Pull
Lebih terperinciMRP Pertemuan 6 BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Implikasi Secara Umum 1. Pengembangan manajemen logistik Manajemen Rantai Pasokan pada hakikatnya pengembangan lebih lanjut dari manajemen logistik, yaitu
Lebih terperinciPERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI
PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI Marta Dinata 1, Leon Andretti Abdillah 2, Evi Yulianingsih 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Waktu merupakan salah satu inti dari masalah logistik. Bagi pelanggan waktu adalah layanan yang dibutuhkan, sedangkan bagi penjual barang waktu adalah biaya. Sehingga
Lebih terperinciPembahasan Materi #1
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Istilah Definisi SCM Ruang Lingkup SCM Model Umum SCM Dasar Pemikiran SCM Tingkat Kepentingan SCM Teknik Penerapan SCM Efektifitas SCM Keuntungan SCM 6623
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Supply Chain Management Pembahasan yang berkaitan tentang Supply Chain Management sudah banyak diangkat dalam penulisan penulisan sebelumnya. Menurut Fortune Megazine (artikel
Lebih terperinciPembahasan Materi #4
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Kompetisi Waktu Alasan Perhitungan Waktu Siklus Hidup Produk Waktu Sebagai Strategi Konsep dan Cara Pandang Lead Time Manajemen Pipeline Logistik Added Cost
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciSCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management Menurut Punjawan (2005) definisi dari supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PBKF83304 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun oleh: PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Sistem Informasi Manajemen PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Contoh Real Hampir semua pihak menanggapi pemunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan pelanggan (customer) yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciJulian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.
Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 5
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 5 Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Prasyarat Diskripsi Mata Kuliah Manfaat Mata Kuliah Tujuan Kepustakaan : Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sektor industri terus berkembang,sehingga segala aspek yang terdapat pada sebuah industri sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan industri tersebut.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat
Lebih terperinci: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH E-BUSSINESS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : Nama : Yan Ardiansyah NIM : 08.11.2024 Kelas : S1TI-6C JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR
PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR Michael 1200985533 Indra Setiawan 1000854095 Dicky Christianto 0900801503 Dosen pembimbing : Pangondian T.Siregar, SE, MM.
Lebih terperinciMenghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus
PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari gelombang globalisasi menuntut para pelaku usaha atau perusahaan untuk lebih responsif dalam menghadapi
Lebih terperinciMendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis
Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, banyak perusahaan mengalami perkembangan dalam dunia bisnisnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan kecanggihan
Lebih terperinciSupply Chain Management. Tita Talitha,MT
Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory
Lebih terperinciTUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Manajemen Rantai Pasokan a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan Supply Chain Management (SCM) merupakan serangkaian aktivitas yang terintegrasi, dari pengadaan
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari
Lebih terperinciMateri 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1
Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan
Lebih terperinciBAB II TELAAH KEPUSTAKAAN
BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT BIDANG KONSTRUKSI PADA PT. PETROSEA Tbk
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2003 / 2004 ANALISIS PELAKSANAAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT BIDANG KONSTRUKSI PADA PT. PETROSEA Tbk Andrias
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )
Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN
RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan
Lebih terperinciPembahasan Materi #9
Materi #9 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan Materi #9 2 Konsep Kemitraan The Spirit of Partnership Pertimbangan Kemitraan Prinsip Kemitraan Total Enterprise Tipikal Hasil Proses Kemitraan 6623
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan berbagai tahapan yang harus dilaksanakan secara cermat dan sistematis. Tahapan yang akan dilaksanakan pada bab ini membahas mengenai
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun waktu terakhir, persaingan dalam bidang ekonomi semakin kuat. Dipengaruhi dengan adanya perdagangan bebas, tingkat kompetisi menjadi semakin ketat. Hal
Lebih terperinciKonsep Sistem Informasi Team Dosen KSI
Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa secara global, keterkaitan materi perkuliahan interlink dengan materi perkuliahan lain Memberikan gambaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik
Lebih terperinciPERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab
Lebih terperinciMengenalkan Regency: VISI MISI: Kebutuhan peralatan rumah tangga kelas menengah di Indonesia semakin meningkat.
Mengenalkan Regency: Kebutuhan peralatan rumah tangga kelas menengah di Indonesia semakin meningkat. Regency adalah produsen peralatan rumah tangga yang telah ter uji dengan sertifikasi internasional (ISO
Lebih terperinciDwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1
1.Pengertian E Market Place 2.Pertimbangan Bergabung g ke dalam E Market Place Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau
Lebih terperinciPERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SCM Bahan Kuliah Fakultas : Ekonomi Program Studi : Manajemen Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : EMA 402 Nama Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasokan Materi
Lebih terperinciSTRATEGI RANTAI PASOKAN
STRATEGI RANTAI PASOKAN Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut : 1. Banyak Pemasok (Many Supplier) Strategi ini memainkan
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain :
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Supply Chain Management Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain : 1. Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Era 1960-an Era Produksi Masal Mobil Ford Model T berwarna Hitam Mengutamakan jumlah output per satuan waktu Kuncinya : Produktivitas, Efisiensi, dan Utilitas Sistem Produksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan
Lebih terperinciThe e-business Application Architecture
E-BUSINESS TIDAK SAMA DENGAN DENGAN E-COMMERCE. E-BUSINESS JAUH LEBIH LUAS LINGKUPNYA, LEBIH DARI SEKEDAR TRANSAKSI KARENA MENGARAH PADA PENGGUNA, DENGAN KOMBINASI TEKNOLOGI SERTA BENTUK LAINNYA DARI KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Rantai Pasokan 1 Rantai Pasok(Supply Chain) Suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi
Lebih terperinciSTRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS
Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce STRATEGI DAN PELUANG
Lebih terperinciA. Pengertian Supply Chain Management
A. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciMANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciKeywords ; supply chain management system, distribution system, manajemen mata rantai suplai, tracking items, mata rantai distribusi.
Abstract Secara internal sistem yang dipergunakan oleh PT Kian Ho Indonesia adalah sistem pembukuan ( akuntansi ) Accurate versi 4.03 yang merupakan salah satu produk software yang dibangun oleh CPSoft
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Perancangan jaringan supply chain merupakan kegiatan strategis yang perlu dilakukan. Tujuanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang permintaanya berubah secara dinamis
Lebih terperinciManajemen Rantai Pasokan
EMA-402 Manajemen Rantai Pasokan Materi #9 Kemitraan 2013 6623 Taufiqur Rachman Konsep Kemitraan Mitra harus bersedia melepaskan sebagian dari kebebasannya dalam posisi kekuasaannya demi kesempatan memperoleh
Lebih terperinciANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK
3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat
Lebih terperinciERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam
Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Dunia bisnis diwarnai oleh pasar dan kompetisi global Peran perkembangan teknologi, kelebihan kapasitas di negara maju, perbedaan biaya yang signifikan di berbagai negara
Lebih terperinciTUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS. Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan S1 TI-6E
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan 08.11.2214 S1 TI-6E JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
Lebih terperinciBab 3 Faktor Pengendali Supply Chain
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 3-1 Pengendali kinerja Supply Chain Fasilitas Persediaan Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1
Materi 11 STRUKTUR ORGANISASI deden08m.com 1 LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL 1. Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 2. Struktur Organisasi Fungsional 3. Struktur Organisasi
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.
BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning
Lebih terperinciBab 2 Strategi Supply Chain
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 2 Strategi Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 2-1 Competitive and Supply Chain Strategies Competitive strategy: Kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK
SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.
Lebih terperinci