(PSLK) 2016, PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE ANALYTIC TEAM MELALUI LESSON STUDY
|
|
- Adi Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE ANALYTIC TEAM MELALUI LESSON STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Influence of Collaborative Learning Analytic Team Type by Lesson Study on Student Learing Outcome Maya Umi Hajar 1), Jekti Prihatin 2), Mochammad Iqbal 3) Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember, ; Abstrak Pembelajaran kolaboratif tipe analytic team merupakan pembelajaran kolaboratif dengan mengasumsikan tugas-tugas tertentu untuk dijalankan oleh masing-masing anggota kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang diukur pada penelitian ini meliputi hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p=0,000<0,05). Selisih rerata post-test dengan pre-test hasil belajar kognitif sebesar 19,48 pada kelas eksperimen dan sebesar 9,02 pada kelas kontrol, sedangkan rerata hasil belajar afektif pada kelas eksperimen sebesar 73,15 dan kelas kontrol sebesar 62,71 dan hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen sebesar 74,06 dan kelas kontrol sebesar 61,38. Dengan demikian, penerapan pembelajaran kolaboratif harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mengaktifkan dan mengembangkan hasil belajar siswa di dalam kelas. Kata Kunci : Pembelajaran kolaboratif, analytic team, lesson study, hasil belajar Abstract Collaborative learning type analytic team is a kind of collaborative learning that assume certain tasks to be executed by each member of the group. This Research aimed to understand the influence of learning collaborative analytic team type on student learning outcomes. Student learning outcomes that measure in this result are cognitive aspect, affective aspect and psychomotor aspect. The research results show that collaborative learning analytic team type impact on learning outcomes in cognitive aspect, affective aspect and psychomotor aspect with value probability smaller than 0.05 (p=0,000<0,05). Difference in average pretest posttest with cognitive aspect of in the experimental class and 9.02 in the control class, while the average of affective learning outcomes in the experimental class and control class amounted to and Psychomotor learning outcomes in the experimental class at and for the control classes. Thus, the implementation of collaborative learning must be sustainable to enable and develop student learning outcomes in the classroom. Keywords: Collaborative learning, analytics team, lesson study, learning outcomes 1244
2 PENDAHULUAN Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan ketercapaian tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Optimalisasi partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar secara efektif. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa adalah dengan cara menerapkan pembelajaran dengan berkelompok (Putriyani, 213:2). Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan berkelompok yang sudah dilakukan saat ini kurang maksimal dan tidak seperti yang diharapkan. Berdasarkan penelitian Cross (dalam Barkley, 2014: 35), menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kecepatan penerimaan pengetahuan yang berbeda-beda, sehingga akan ada anggota kelompok yang lebih mendominasi kegiatan kelompok dan yang lain tidak ikut berpartisipasi aktif. Dominasi di dalam kelompok menyebabkan kegiatan diskusi akan hanya membuang waktu dan diskusi akan keluar dari topik karena kinerja kelompok hanya dilakukan oleh beberapa anggota saja. Adanya dominasi tersebut mengakibatkan pencapaian hasil belajar di dalam kelas tidak akan seimbang, siswa yang mendominasi kinerja kelompok akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi dan sebaliknya siswa yang pasif akan memiliki hasil belajar yang sangat rendah. Guru seharusnya mampu menyusun situasi pembelajaran yang dapat menjadikan siswa lebih aktif untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran secara bersama-sama dan tidak menimbulkan dominasi antar siswa dalam kelompok (Johnson et al., 2012: 181). Salah satu cara untuk menghilangkan dominasi siswa adalah dengan menggunakan metode berdiskusi yang dapat membangun pikiran masing-masing siswa dengan pembebanan tugas dan tangung jawab masing-masing anggota di dalam kelompok dengan aktif menghubungkan informasi untuk mencapai tujuan secara bersama-sama. Pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa lebih aktif, karena pembelajaran dilakukan dengan cara bekerja sama dalam kelompok dengan pembebanan tugas dan tangung jawab masing-masing kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan bersama-sama (Barkley et al., 2014: 7). Menurut Dillenbourg (dalam Santoso, 2013: 9), pembelajaran kolaboratif merupakan pembelajaran dimana dua orang atau lebih mencoba belajar secara bersamasama dengan beban tangungjawab masing-masing anggota sehingga terjadi interaksi diantara keduanya untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif akan lebih memudahkan siswa untuk belajar dengan saling menyumbangkan ide dan pemikiran sehingga dapat melatih kemampuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah kelompok (Kusumastutik, 2012: 9). Penggunaan pembelajaran kolaboratif dalam kegiatan pembelajaran berkelompok akan menjadikan siswa lebih mudah untuk mencapai hasil belajar yang maksimal karena kesulitan siswa akan diselesaikan secara bersama-sama secara mandiri dan didukung dengan adanya peran guru di dalam pembelajaran (Johnson et al., 2012: 2). Penerapan pembelajaran kolaboratif mempunyai berbagai macam tipe yang dapat memudahkan guru untuk menerapkan pembelajaran secara efektif. Salah satu tipe pembelajaran kolaboratif adalah tipe analytic team yang merupakan pembelajaran kolaboratif dengan mengasumsikan tugas-tugas tertentu untuk dijalankan oleh masingmasing anggota kelompok. Tugas-tugas yang diberikan oleh masing-masing anggota 1245
3 kelompok adalah peran seperti ketua, perangkum, pelapor dan peran-peran yang lain. Pembelajaran kolaboratif tipe analytic team membagi proses pembelajaran menjadi beberapa bagian dengan tangungjawab dan peran masing-masing anggota di dalam kinerja kelompok yang akan membuat siswa mampu menciptakan sebuah analisis kritis, karena setiap anggota akan menjalankan tugas dan tangungjawabnya dengan menganalisis masalah secara maksimal. Pembelajaran kolaboratif tipe analytic team mendorong siswa mengembangkan kemampuan dan keluar dari zona nyaman untuk beradaptasi dan belajar mengaplikasikan konsep (Barkley et al., 2014: 298). Penerapan pembelajaran kolaboratif yang dilakukan oleh guru di kelas masih belum sepenuhnya efekif, hal tersebut dikarenakan kurangnya kesiapan guru dalam melakukan pembelajaran serta kurangnya kerja sama antar guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi siswa dalam pembelajaran yang dilakukan (Laily, 2012: 1). Kurangnya kemampuan guru untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi siswa dalam pembelajaran menyebabkan kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa (Azis et al, 2013: 3). Oleh karena itu, dalam penerapan pembelajaran kolaboratif memerlukan suatu program yang terencana dan sistematis untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi siswa dalam pembelajaran secara bersama-sama yakni dengan melaksanakan lesson study. Lesson study merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memonitoring kegiatan dan kemampuan berpikir siswa selama belajar di dalam kelas dengan menggunakan dasar otentik hasil observasi sehingga perbaikan kualitas pembelajaran untuk pembelajaran berikutnya akan lebih mudah dilakukan. Lesson study juga mengutamakan penuntasan masalah siswa dan kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajaran secara bersama-sama sehingga monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan akan lebih mudah dilakukan jika menggunakan kegiatan lesson study (Faisal et al, 2013:88). Hasil penelitian Azis et al. (2013) dan Faisal et al. (2013) menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif dengan lesson study telah mampu meningkatkan aktivitas siswa.. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pembelajaran kolaboratif dengan lesson study terhadap hasil belajar siswa. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat beberapa pihak antara lain. a. Bagi sekolah, hasil penelitian terhadap pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan hasil belajar siswa ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam melakukan inovasi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi b. Bagi guru, Adanya penelitian ini akan membuat guru lebih mudah dalam melakukan inovasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa di kelas. Adanya penelitian ini juga digunakan sebagai acuan guru untuk melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan hasil belajar siswa. 1246
4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental. Penelitian ini dilakukan dengan cara menerapakan pembelajaran kolaboratif tipe Analytic team dengan lesson study sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 9 Jember pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP tahun pelajaran 2015/2016 dengan pokok bahasan yang digunakan adalah Stuktur dan Jaringan Tumbuhan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling berdasarkan kelas setelah dilakukan uji homogenitas pada populasi. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. a. Metode observasi adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Margono, 2010: 158). Pelaksanaan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi sesuai dengan langkahlangkah sintak pembelajaran yang telah ditentukan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar afektif serta hasil belajar psikomotorik. b. Tes adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui keadaaan awal siswa dan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan hasil belajar kognitif yang dicapai oleh siswa setalah pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pretest dan post-test. Analisis data yang digunakan untuk data-data yang diperoleh selama penelitian adalah sebagai berikut. a. Untuk menguji perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif dengan lesson study dan pembelajaran konvensional menggunakan analisis Anakova menggunakan hasil nilai pretes dan postes soal pilihan ganda b. Untuk menguji perbedaan hasil belajar afektif dan psikomotorik digunakan uji statistik t-test menggunakan data hasil observasi. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah: 1. Melakukan observasi yang bertujuan untuk meninjau tempat, mengetahui kesediaan sekolah untuk dijadikan sebagai tempat penelitian dan mengamati secara lebih dekat daerah atau tempat penelitian. 2. Menentukan populasi siswa kelas VIII SMP 3. Mengadakan uji homogenitas pada siswa kelas VIII SMP dengan menggunakan nilai ulangan harian pembelajaran sebelumnya dan melakukan random sampling untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. 4. Menentukan responden dengan teknik undian dari kelas yang homogen tersebut dipilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol 5. Melaksanakan kegiatan lesson study (plan) pada perencanaan pembelajaran kelas eksperimen. 1247
5 6. Melakukan proses belajar mengajar dengan pembelajaran kolaboratif dengan lesson study dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol serta melaksanakan kegiatan lesson study (do) pada kelas eksperimen. 7. Melaksanakan kegiatan lesson study (see) pada hasil pembelajaran kelas eksperimen 8. Menganalisis hasil yang telah didapatkan 9. Melakukan pembahasan berdasarkan analisis yang diperoleh. 10. Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil belajar siswa pada penelitian ini meliputi hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif dinilai dari hasil post-test dan pre-test siswa, sedangkan untuk hasil belajar afektif dan psikomotorik dinilai brdasarkan hasil observasi saat pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh hasil sebagai berikut. a. Hasil belajar kognitif siswa Hasil belajar kognitif awal siswa diukur dengan menggunakan pre-test sedangkan hasil belajar kognitif akhir diukur dengan menggunakan post-test. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pre-test dan post-test, setelah itu dilakukan analisis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar kognitif. Hasil rata-rata pre-test dan post-test dapat dilihat dari Tabel 4.1. Tabel 4.1 Rerata hasil belajar siswa (aspek hasil belajar kognitif) Kelas Jumlah Pre-test Post-test Selisih siswa Rerata±SD Rerata±SD Rerata±SD Kontrol 37 35,27±12,89 44,29±10,76 9,02 ± 2,13 Eksperimen 39 34,03±10,12 53,51±15,76 19,48 ± 5,64 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa selisih rerata post-test terhadap pre-test pada kelas kontrol sebesar 9,02 (±2,13) dan kelas eksperimen sebesar 19,48 (± 5,64). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil bahwa rerata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Namun, selisih standar deviasi lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetaui ada tidaknya pengaruh perlakukan terhadap hasil belajar kognitif adalah dengan menggunakan Uji Anakova. Sebelum dilakukan uji Anakova data harus berdistribusi normal dan homogen oleh karena itu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas levene s test. Berdasarkan hasil uji homogenitas levene s test nilai hasil belajar kognitif siswa didapatkan hasil nilai signifikasi lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,121 (p=0,121>0,05) memiliki makna bahwa nilai hasil belajar kognitif (pre-test dan post-test) pada kedua kelas memiliki data yang homogen atau memiliki varian yang sama. 1248
6 Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kolmogorov-smirnov test. Berdasarkan hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov test didapatkan hasil nilai signifikasi pre-test dan post-test lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,153 pada pre-test dan 0,086, untuk post-test (p=0,153 dan 0,086 > 0,05) memiliki makna bahwa data nilai hasil belajar kognitif (pre-test dan post-test) kedua kelas memiliki distribusi normal dan dapat dilakukan uji Anakova untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil uji anakova terdapat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil uji analisis kovarian terhadap nilai pre-test dan post-test (aspek hasil belajar kognitif) Dependent Variable:post-test Sumber Kuadrat Jumlah Tipe III db. Rerata kuadrat F p. Model koreksi 3511, ,943 0,000 Intersep 8443, ,635 0,000 Kelas 1803, ,243 0,001 pre-test 1898, ,835 0,001 Error 11710, Total ,00 76 Total Koreksi 15221,94 75 Pada hasil uji kovarian didapatkan hasil, sebelum dilakukan perlakuan pada pretes sudah didapatkan hasil yang signifikan (P= <0,005). Hal tersebut dikarenakan pada kelas eksperimen jarak antar nilai antara satu siswa dengan siswa yang lain sangat jauh, sehingga data yang dihasilkan berbeda dan menghasilkan data yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai standart deviasi yang tinggi meskipun nilai rerata berbeda sangat jauh. Standart deviasi yang tinggi itulah yang menyebabkan nilai probalitias sebelum diberikan pembelajaran kolaoratif sudah didapatkan hasil yang signifikan. Pada hasil uji kovarian terhadap nilai pre-test dan posttest didapatkan hasil nilai signifikasi pada kedua kelas adalah lebih kecil dari 0,05 (p=0,000< 0,05) memiliki makna bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar kognitif siswa. b. Hasil belajar afektif siswa Hasil belajar afektif siswa dinilai menggunakan lembar observasi dengan indikator yang dinilai adalah tangungjawab, disiplin dan jujur. Nilai rata-rata pada setiap indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel
7 Tabel 4.3 Rata-rata kemampuan berpikir hasil belajar afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen setiap indikator Kelas Skor Maks. Tangungjawab Disiplin Jujur Kontrol ,79 65,13 59,86 Eksperimen ,25 70,00 82,50 Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3 maka dapat diketahui bahwa indikator tangungjawab pada kelas ekperimen mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yakni 66,25 pada kelas eksperimen dan 65,79 pada kelas kontrol. Pada indikator disiplin kelas eksperimen mendapatka nilai rerata sebesar 70,00 dan kelas kontrol 65,13. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sikap disiplin pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada indikator jujur kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yakni 82,50 pada kelas eksperimen dan 59,86 pada kelas kontrol. Hasil tersebut berarti kelas eksperimen mempunyai sikap jujur yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil rerata ketiga kelas tersebut dapat diketahui bahwa pada ketiga indikator yakni tangungjawab, jujur dan disiplin kelas eksperimen mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Setelah nilai ada setiap indikator didapatkan maka akan dianalisis untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar afektif siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan rata-rata hasil belajar afektif siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen dapat dilihat dari Tabel.4.4. Tabel 4.4 Rerata hasil belajar siswa (Aspek hasil belajar afektif) Kelas Jumlah Rerata±SD Kontrol 38 62,71±21,19 Eksperimen 40 73,15±22,47 Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa rerata hasil belajar afektif siswa kelas kontrol sebesar 62,71 (±21,19) dan rerata kelas eksperimen sebesar 73,15 (±22,47). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontol. Namun, standar deviasi kelas eksperimen lebih besar pula dibandingkan dengan kelas eksperimen. Setelah didapatkan data hasil belajar afektif maka dilakukan uji statistik t-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar afektif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji statistik t-test dapat dilihat pada Tabel
8 Tabel 4.5 Hasil uji t-test terhadap hasil belajar siswa (aspek hasil belajar afektif) Uji t untuk perbedaan rata-rata Afektif Rerata t db p. Asumsi varian yang sama Asumsi varian yang berbeda 73,15 2, ,038 62,71-0,851 75,99 0,038 Berdasarkan hasil uji t-test didapatkan hasil nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar 0,038 untuk asumsi varian yang sama dan 0,038 untuk asumsi varians yang berbeda (p=0,038 < 0,05) memiliki makna bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau hasil hasil belajar afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. c. Hasil belajar psikomotorik Hasil belajar psikomotorik siswa dinilai menggunakan lembar observasi dengan indikator yang dinilai adalah kemampuan melakukan percobaan dan kemampuan mengamati menggunakan mikroskop. Rerata hasil belajar psikomotorik pada tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Rata-rata kemampuan berpikir hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen setiap indikator Kelas Skor Maks. Kemampuan melakukan percobaan pengangkutan air Berdasarkan hasil pada Tabel 4.6 dapat diketahui pada indikator kemampuan melakukan percobaan pengangkutan air di kelas ekperimen mempunyai nilai rerata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yakni 71,89 pada kelas eksperimen dan 64,25 pada kelas kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan melakukan percobaan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Indikator kedua yakni kemampuan mengamati menggunakan mikroskop juga didapatkan hasil pada kelas eksperimen mempunyai rerata sebesar 78,13 yang bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mempunyai rerata sebesar 58,50. Pada hasil kedua indikator tersebut didapatkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Setelah nilai ada setiap indikator didapatkan maka akan dianalisis untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar psikomotorik siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan rata-rata hasil belajar afektif siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen dapat dilihat dari Tabel Kemampuan mengamati menggunakan mikroskop Kontrol ,25 58,50 Eksperimen ,89 78,13
9 Tabel 4.7 Rerata hasil belajar siswa (aspek hasil belajar psikomotorik) Kelas Jumlah Rerata±SD Kontrol ±20.67 Eksperimen ±21.62 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa rerata hasil belajar psikomotorik siswa kelas kontrol sebesar (±20.67) dan rerata kelas eksperimen sebesar (±21.62). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontol. Namun, standar deviasi kelas eksperimen lebih besar pula dibandingkan dengan kelas eksperimen. Kemudian dilakukan uji statistik t-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji statistik t-test dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji t-test terhadap hasil belajar siswa (aspek hasil belajar psikomotorik Uji t untuk perbedaan rata-rata Psikomotorik Rerata T db p. Asumsi varian yang sama Asumsi varian yang berbeda Berdasarkan hasil uji statistik t-test didapatkan hasil nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar 0,010 (p=0,010< 0,05) memiliki makna bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembahasan Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar dibedakan menjadi tiga ranah, yakni hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. a. Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar kognitif Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar kognitif diukur dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-test dilakukan sebelum pembelajaran dimulai dan posttest dilaksanakan setelah pembelajaran dilaksanakan di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Setalah didapatkan hasil pre-test dan post-test dapat diketahui bahwa selisih antara kelas post-test dengan pre-test pada kelas kontrol sebesar 9,02 dan pada kelas eksperimen sebesar 19,48. Analisis uji Anakova didapatkan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 mempunyai makna bawa terdapat pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar kognitif siswa. 1252
10 Tahap-tahap pembelajaran kolaboratif tipe analytic team menuntut siswa lebih aktif dalam mencari, menemukan dan memahami materi yang diajarkan dengan berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Adanya tanggungjawab pada masing-masing anggota kelompok pada pembelajaran kolaboratif tipe analytic team membuat setiap anak akan berusaha untuk mempelajari dan mencari sendiri tugas mereka didalam kelompok. Diskusi efektif dalam kelompok membuat pembelajaran yang dilakukan di kelas akan menyebabkan adanya peningkatan pengetahuan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa (Barkley et al., 2014:9-27). Adanya lesson study membantu guru untuk memonitoring langsung kegiatan siswa pada saat pembelajaran hasil belajar yang didapat akan lebih baik dari sebelumnya. Hasil refleksi dari lesson study membuat guru lebih memahami yang sebenarnya dilakukan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil refleksi lesson study pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua didapatkan hasil bahwa siswa di dalam kelas sangat aktif untuk mencari jawaban lembar kerja yang diberikan oleh guru dengan cara bertanya dengan mencari jawaban pada buku maupun denga bertanya dengan teman sekelompok. Siswa benar-benar belajar untuk memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru IPA SMPN 9 Jember setelah dilakukan penelitian yang menyatakan bahwa pembelajaran kolaboratif dengan lesson study membuat seluruh siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan membuat kesadaran belajar siswa meningkat dengan adanya tangungjawab yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran tersebut. Hasil wawancara dengan siswa juga menghasilkan pernyataan yang sama yakni kebanyakan siswa menjawab mereka lebih memahami pembelajaran yang diberikan karena adanya tuntutan tangungjawab yang diberikan oleh guru dan berusaha untuk belajar memahami pembelajaran yang diberikan sesuai dengan tugas dan tangungjawab masing-masing siswa. Oleh karena itu, pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study memberikan pengaruh pada meningkatkan hasil belajar kognitif siswa karena siswa dituntut untuk paham dalam menjalankan tugas masing-masing anggota kelompok meningkatkan pengetahuan mereka. b. Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar afektif Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar afektif diukur berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran berlangsung dengan indikator yang dinilai adalah tangungjawab, disiplin dan jujur. Pada indikator pertama yakni tangungjawab diperoleh hasil bahwa kelas eksperimen mempunyai rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen mampu bertangungjawab atas percobaan yang telah dilakukan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan pada pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya interaksi yang mendukung dan akuntabilitas individual, sehingga setiap anggota kelompok harus bertangungjawab terhadap pembelajaran didalam tim (Barkley et al., 2014: 14). Oleh karena itu, pembelajaran kolaboratif akan mampu meningkatkan tangungjawab masingmasing siswa didalam pembelajaran. 1253
11 Indikator kedua dan ketiga yakni disiplin dan jujur kelas eksperimen juga mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil tersebut berarti kelas eksperimen mempunyai sikap disiplin dan jujur yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pembelajaran kolaboratif dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun partisipasi aktif dan masing-masing anggota kelompok harus mendeskripsikan tindakan anggota yang membantu dan tidak membantu serta membuat keputusan apa yang harus diteruskan dan apa yang harus diubah. Penggunaan pembelajaran kolaboratif dalam diskusi akan menjadikan setiap anggota didalam kelompok akan melakukan tindakan yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan (Faisal et al.,2013: 88). Pembelajaran kolaboratif akan mampu meningkatkan sikap jujur dan disiplin setiap anggota kelompok untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan bersama-sama. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa rerata kelas eksperimen bebesar 73,15 dan kelas kontrol sebesar 62,71. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar afektif pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil tersebut kemudian dianalisis dengan uji statistik t-test didapatkan hasil bahwa probabilitas 0,038 atau lebih dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas kontrol kebanyakan siswa tidak menggunakan bahan dan alat praktikum yang disediakan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil gambar preparat pada lembar kerja siswa kebanyakan tidak menggambar berdasarkan gambar yang ada pada preparat tetapi lebih banyak menggambar dari gambar yang ada di buku mereka. Tahapan pembelajaran kolaboratif yang diterapkan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa. Hal ini dikarenakan seluruh tahapan pembelajaran kolaboratif menekankan keterlibatan aktif siswa dari awal sampai akhir pembelajaran (Faisal et al.,2013: 88). Pembagian anggota di dalam kelompok yang direncanakan oleh guru dalam pembelajaran kolaboratif yang disusun berdasarkan karakter masing-masing siswa membuat diskusi berjalan dengan baik dan semua anggota dapat berpartispasi aktif. Adanya tangungjawab untuk menganalisis sesuai dengan peran masing-masing anggota kelompok dalam pembelajaran kolaboratif membuat setaip anggota lebih aktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Adanya lesson study yang diterapkan pada kelas eksperimen membuat guru terbantu untuk melihat interaksi antar siswa dalam kelompok dengan lebih mendetail yang tidak bisa hanya dilihat oleh guru sendiri didalam pembelajaran, sehingga penerapan pembelajaran selanjutnya akan lebih baik. Oleh karena itu, penerapan pembalajarn ini akan dapat mengaktifkan siswa dan secara langsung akan meningkatkan hasil belajar afektif siswa. c. Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar psikomotorik Pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study terhadap hasil belajar psikomotorik diukur berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Indikator yang dinilai pada pengukuran hasil belajar psikomotorik adalah kemampuan melakukan percobaan dan kemampuan mengamati menggunakan mikroskop. Pada indikator kemampuan melakukan percobaan pengakutan air kelas eksperimen lebih 1254
12 mampu untuk melakukan percobaan pengangkutan air sesuai dengan tahapan dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen juga lebih mampu untuk mengamati menggunakan mikroskop bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada pertemuan pertama dan kedua yang menggunakan ercobaan dan pengamatan, data yang dihasilkan dari percobaan dan pengamatan dibutuhkan oleh seluruh anggota kelompok didalam kelas eksperimen. Hal tersebut membuat siswa didalam kelas eksperimen akan berusaha untuk saling membantu memperoleh data yang diharapkan dan membuat seluruh siswa mampu melakukan percobaan pengangkutan air serta pengamatan menggunakan mikroskop dengan baik. Berbeda dengan kelas kontrol yang hanya beberapa siswa saja didalam kelompok yang aktif, sehingga hanya beberapa siswa saja yang mampu melakukan percobaan pengangkutan air dan pengamatan menggunakan mikroskop. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa rerata kelas eksperimen bebesar 74,06 dan kelas kontrol sebesar 61,38. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji statistik t-test terdapat nilai hasil belajar psikomotorik didapatkan probabilitas sebesar 0,010 atau lebih dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran kolaboratif merupakan perpaduan dua atau lebih siswa untuk bekerja bersama-sama dan berbagi beban kerja untuk mewujudkan hasil yang diharapkan. Adanya pembagian kerja dalam kelompok membuat semua anggota kelompok harus mampu menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru, sehingga masing-masing siswa akan lebih menggali potensi diri untuk saling berkerja sama menyelesaikan masalah (Barkley et al., 2014: 6). Hasil tersebut didukung dengan hasil wawancara dengan guru bidang studi setelah dilakukan pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study bahwa pembelajaran tersebut membuat seluruh siswa didalam kelas berusaha mencari dan menemukan serta aktif melakukan percobaan secara bersama-sama untuk menyelesaikan masalah yang diberika oleh guru sesuai dengan peran masing-masing anggota. Oleh karena itu, pembelajaran kolaboratif tipe analytic team akan mampu meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a. Pembelajaran kolaboratif tipe analytic team dengan lesson study berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 (p=0,000<0,05). Selisih rerata post-test dengan pre-test hasil belajar kognitif sebesar 19,48 pada kelas eksperimen dan sebesar 9,02 pada kelas kontrol. Hasil belajar afektif dengan rerata kelas eksperimen sebesar 73,15 dan kelas kontrol sebesar 62,71. Hasil belajar psikomotorik dengan rerata kelas eksperimen sebesar 74,06 dan kelas kontrol sebesar 61,38. Saran Sebaiknya penerapan pembelajaran kolaboratif dilakukan secara berkelanjutan untuk mengaktifkan dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa di dalam kelas. 1255
13 DAFTAR PUSTAKA Azis, A., Adnan., Muis., Taiyeb dan Faisal Penerapan Pembelajaran Kolaboratif untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 Melalui Lesson Study Berbasis Sekolah di SMA Negeri 8 Makassar. Jurnal Bionature, 14 (1): Barkley, E., Cross, P., Major, H Collaborative Learning Techniques. Terjemahan oleh Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media. Faisal., Shaleh., Saenab, S., Adnan Penerapan Pembelajaran Kolaboratif Melalui Kegiatan Lesson Study untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Biologi. Jurnal Bionature, 14 (2): Johnson, D., Johnson, R., Holubec, E Colaboratif Learning Strategi Pembelajaran Untuk Sukses Bersama. Bandung: Nusa Media. Kusumastutik, E Penerapan Model Kolaboratif dengan Media Sederhana Pada Pembelajaran Fisika di SMP. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Jember. Laily,Nurul Pembelajaran Kolaboratif Pada dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Jurnal Solidarity Unnes, 1 (1): Margono, S Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Putriyani, M Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Penerapan Pendekatan Open Ended Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya (1) 6:1-12. Santoso, S Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif dan Motivasi Belajar Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Purwantoro Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Berkala Fisika Indonesia, 5 (1):
Dewi et al., Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif berbasis Lesson Study terhadap...
29 Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif berbasis Lesson Study terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa The Effect of Collaborative Learning Model with Lesson Study on Student Critical Thingking Mia
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA (Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MAESAN BONDOWOSO Yulian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN
Lebih terperinciPenerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT
Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi
Lebih terperinciKata Kunci: Pendekatan Saintifik, mind mapping, keterampilan proses dasar, hasil belajar. Abstract
30 Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses Dasar dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanggul Jember The Effect Scientific Approach using
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP 1) Rika Lestari, 2) Singgih Bektiarso, 2) Albertus D.
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 216: 11-12 ISSN 197-1744 (Cetak) PENERAPAN PENILAIAN NON TES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI
ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION YANG DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG OLEH: HELMI SUSANTI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Lebih terperinciWirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU ANIMASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA DI KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2013/2014 Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya
Lebih terperinciMODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM
MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Hesti Fitriani 1), Nurul Afifah 2) dan Eti Meirina Brahmana 3) 1 Fakultas
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.
Pengaruh Perbedaan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri dan Eksperimen Berbasis Verifikasi dalam Praktikum terhadap Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus
Lebih terperinciARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:
PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LISTENER TEAM YANG DIAWALI DENGAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 X KOTO TANAH DATAR SINGGALANG PADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE YANG DILENGKAPI TUGAS RUMAH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 PADANG Romiul Padli Hairu 1), Wince Hendri 2), Lisa Deswati
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPutri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27
PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI METODE PERMAINAN DENGAN MEDIA KARTU KWARTET TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Putri Darma
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG Joni Pratama, Gustina Indriati dan Evrialiani Rosba Program studi Pendidikan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Septina Usman 1, Pramudiyanti 2, Rini Rita T. Marpaung 2 email: septinausman@ymail.com HP: 08987024449 ABSTRAK
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 4 (3) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA
Lebih terperinciLutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN STRATEGI GROUP-TO-GROUP EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP NEGERI SUGIO LAMONGAN Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika,
Lebih terperinciDewi Septeryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI SEMESTER 2 THE DIFFERENCE
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR Defnol Gusnaidi 1, Husna 2, Auliya Hidayati 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciMahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE (ETH) YANG DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG Rika Handayani 1), Gusmaweti 2),dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI BERBASIS LESSON STUDY
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI BERBASIS LESSON STUDY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ASSESSMENT PORTOFOLIO (SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI KALISAT TAHUN AJARAN
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY Rosnaeni Muslimin Sahrul Saehana Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh. Dewi Nindya Sari NIM
Model Pengajaran Berdasarkan Masalah Berbantuan Media ICT Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep Fisika di SMP (Penelitian Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Jember) SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.
CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang memiliki tujuan untuk melihat pengaruh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN DISERTAI DENGAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTsN PARAK LAWAS PADANG Sri Nova Andrina 1), Gusmaweti 2) 2), Lisa Deswati
Lebih terperinciAuliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciSartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTU PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG KELAS VIII SEMESTER II DI SMP NEGERI 15 MEDAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT DENGAN KOMBINASI TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN 2 KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Mustika Setianingrum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian
Lebih terperinciJournal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM THE INFLUENCE OF LEARNING MODEL OF THE REVERSE (RECIPROCAL
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI IPA SMAN 6 PEKANBARU
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F32112039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU Meiliza Ardilla 1,Gusmaweti 2, Azrita 2 1 : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi,Fakultas Keguruan
Lebih terperinciIsmawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Desti Anggistia*, Eko Suyanto, I Dewa Putu Nyeneng FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.
Lebih terperinciIMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: ULPIYA SUHAILAH K4306040 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinci12 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash 8 Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII SMPN 18 Makassar Studi pada Materi Pokok Asam, Basa dan Garam Influence
Lebih terperinciJenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.
AB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian ini mendeskripsikan tentang keefektifan pendekatan saintifik
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Nurbani 1, Herminarto Sofyan 2 1 Prodi Pendidikan Teknologi Iinformsi dan Komputer, IKIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Karya Sinulingga dan Amelia Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan amels_heart@yahoo.co.id
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI
Lebih terperinciPENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto
CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SD Putri, T Subroto, W Sunarto
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Sisca Linda Prahesti, 2) Sri Wahyuni, 2) Bambang Supriadi 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED
PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED (OE) DENGAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 11 JEMBER Winda Anista 24, Wachju Subchan 25, Jekti Prihatin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Guide Note Taking(GNT)Disertai Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 10 Jember
1 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Guide Note Taking(GNT)Disertai Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 10 Jember (Effect of Cooperatif Learning of Guide Note Taking
Lebih terperinciHeny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANGSAL MOJOKERTO Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri A Surakarta yang merupakan salah satu sekolah favorit dengan berbagai pencapaian prestasi
Lebih terperinciPangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...
1 Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan sebagai Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Mata Pelajaran IPAdi SDN Ajung 01 Ajung-Jember Tahun Pelajaran 2013/2014 (The Effect of The Use of Media
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Lebih terperinciMukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari
PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,
Lebih terperinciDiana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI DI SMPN 08 KOTA BENGKULU Diana Puspitasari,
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman,, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung
Lebih terperinciAisyah Nasution. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Gunung Leuser Kutacane
1-6 PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN DI SMP NEGERI 2 MEDAN Dosen Program
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA
Lebih terperinciTabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 PADANG Nike Yulia Permatasari, Khairudin, Eril Syahmaidi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 10 20 PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. (eksperimen semu) non-equivalent control group design. Desain ini hampir sama
III. METODE PENELITIAN 3.. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen (eksperimen semu) non-equivalent control group design. Desain ini hampir sama
Lebih terperinciAgus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram
PENGARUH PENERAPAN POLA PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Lebih terperinciAfif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA NEGERI 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO Afif
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG Yandria Elmasari Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL Malinda Riwi Anugrah Putri*, Undang Rosidin, Ismu Wahyudi Pendidikan Fisika, FKIP Unila, Jl. Prof. Dr.
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA N 3 KOTA JAMBI Bayu Asfadi 1), Upik Yelianti 2), Retni S Budiarti 2) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
1 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Meza Okta Vilanda 1, Nurhadi 2, Ade Dewi Maharani 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nofi Demalawita Fitri 1, Megasyani Anaperta 2, Aidhia Rahmi
Lebih terperinciFurry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau disebut juga quasi eksperimental research.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN
Chem in Edu 2 (1) (2012) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan pada penggunaan pendekatan Open-ended terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING
Pengaruh Penerapan Problem. (Aunurrofiq Hidayat) 454 PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU DENGAN AKTIVITAS KOLABORATIF TRUE OR FALSE STRATEGY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Shaufan Habibi 1), Trapsilo Prihandono 2), Sri Wahyuni 2) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL Oleh LISA NESMAYA NIM 080210102052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Cikoneng Tahun Ajaran 2015/2016) THE EFFECT
Lebih terperinciAri Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 TANGGUL Ari Soraya
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG Dian Arima Gusti 1, Iing Rika Yanti 2, Silvi Trisna 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG
1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB. MAROS Irwan Haidir, Aisyah Azis, Abdul Samad Jurusan Fisika
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. No., Mei 6, 6- PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) YANG BERORIENTASI PADA KURIKULUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciMono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TENTANG LARUTAN PENYANGGA KELAS XI MA Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan,
Lebih terperinciNora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 5 STABAT
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA
1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinci