Kualitas Database Modelling dengan konsep Ontology dalam Pemodelan Sistem Informasi Akuntansi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kualitas Database Modelling dengan konsep Ontology dalam Pemodelan Sistem Informasi Akuntansi"

Transkripsi

1 WorkingPaperIn AccountingandFinance October 2009 KualitasDatabaseModellingdengankonsepOntology dalampemodelansisteminformasiakuntansi ZaldyAdrianto (DepartmentofAccounting,PadjadjaranUniversity) Center For Accounting Development Department of Accounting, Padjadjaran University Jln. Singaperbangsa No. 2, Bandung Indonesia Phone/Fax:(022) /

2 KUALITAS DAN KONSEP ONTOLOGY DALAM DATABASE MODELLING SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Zaldy Adrianto 1 Abstract Database has become fundamental element of accounting information system. Virtually all computer mainframe has use database technology, and database use in personal computer growing rapidly. Accountant involve in input, processing, and retrieving data from database. Accountant also has responsibility in developing database, and evaluating internal control to assure database integrity. Database design as part of accounting information system development, begin with database modeling. Database modeling starts from requirement analysis, view modeling, conceptual schema and semantic description. This paper also introduced ontology model from Bunge, which one of contemporary issue in data model design. Application of ontology model in data model design has gain wide attention. To assure database integrity, data model selection is one of important phase in information system development. Data model quality factors should be considered when we select data model in accounting information system development.. Keyword : Database design, conceptual schema, model ontology, data model quality. 1. Database dan Masa Depan Akuntansi. Sistem Database akan mempengaruhi konsep fundamental dari akuntansi. Contohnya, sistem database akan mendorong terhadap ditinggalkannya akuntansi double-entry (Romney, 2006). Dasar dari model akuntansi double entry adalah redundansi dari pencatatan nilai transaksi dua kali dengan melakukan pengecekan akurasi data yang diproses. Setiap transaksi akan menghasilkan entry debit dan kredit yang sama, dan kesamaan tersebut akan di cek dan recek kembali selama proses akuntansi. Disisi lain redundancy merupakan antitesis dari database. Jika suatu transaksi telah di input kedalam sistem database dengan benar, maka cukup dilakukan satu kali saja. Dampak terbesarnya adalah penggunaan informasi akuntansi bagi pengambilan keputusan. Dibandingkan penggunaan laporan keuangan konvensional, penggunaan database memungkinkan bila user mendapatkan seluruh softcopy dari informasi akuntansi dan dengan menggunakan query language dapat mengambil informasi yang dibutuhkan dari data mentah tersebut (Elliot,1994). Database dapat didefinisikan sebagai kumpulan data berbasis komputer yang disharing dan terintegrasi (Reuber, 1988). Serta merupakan model dari dunia fisik (Abrial,1974 dalam McCarthy, 1982). Karena data tersebut disharing, maka database harus memenuhi kebutuhan berbagai macam user dan data di kelola dengan tingkat agregasi yang rendah. Terintegrasi, artinya data tersebut harus mengelola relasi yang kompleks dari elemen elemen data, dan akan memungkinkan untuk sistem informasi menyediakan informasi multi-dimensi. Di bidang ilmu komputer, riset terhadap database management system terpusat kepada pengembangan cara terbaik untuk merepresentasikan, menyimpan, dan memproses data oleh mesin. Secara umum memiliki empat tujuan : meningkatkan pembagian data, meningkatkan ketersediaan data, memperbaiki keterlibatan data, dan meningkatkan integritas data (Everest, 1974 dalam Weber,1986). Tujuan ini telah mendorong peneliti akuntansi untuk mengasimilasikan penelitian Database dengan ilmu akuntansi. Saat ini 1 Dosen Tetap Jurusan Akuntansi FE UNPAD October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 1

3 para peneliti Akuntansi berfokus pada aspek data modeling dari riset Database Management System, yang menggambarkan cara dari data yang dapat di organisasikan sehingga dapat merepresentasikan domain real world kedalam pemrosesan komputer (Weber, 1986). Perhatian terhadap sistem database di komunitas akademik akuntansi di picu oleh pendekatan event dalam akuntansi (Sorter, 1969 dalam Reuber 1988). Sorter berargumentasi bahwa kebutuhan user dalam data akuntansi sangat bervariasi dan tidak dapat dispesifikkan, sehingga menyebabkan akuntan kesulitan untuk memberikan valuation dari setiap peristiwa ekonomi (economics events). Terdapat keterkaitan yang erat antara peristiwa akuntansi (accounting event) dengan sistem database, dimana sistem database memerlukan, dan selanjutnya menyediakan data multidimensional dan disaggregate. Sistem database saat ini di sebut relational database, karena menggunakan model relasional yang di kembangkan E.F Codd tahun Model data relasional merepresentasikan segala sesuatu dalam database disimpan dalam bentuk tabel. Kualitas dari model data yang dihasilkan akan berdampak terhadap kualitas informasi yang dihasilkan database. Oleh karena itu perancangan model data menjadi perhatian utama dalam pengembangan database, termasuk dengan penggunaan model data ontologi sebagai riset model data dalam bidang akuntansi. 2. Database Design Database Design, adalah proses yang dilakukan untuk memetakan aspek aspek dari realita yang teridentifikasi (disebut sebagai object system) kedalam model abstrak (dikenal sebagai data model atau schema) (McCarthy, 1982). Untuk mengimplementasikannya dalam perusahaan aktual maka data model atau skema ini harus diterjemahkan ke dalam definition language dari DBMS, dan dioperasikan di software dan hardware spesifik. Pada sistem objek yang sederhana, dengan kompleksitas organisasi yang rendah, maka rancangan skema akan melibatkan proses modeling yang relatif cepat, karena user yang potensial telah satu pemikiran dalam menggabungkan pemikiran kepentingan dalam database. 2.1 Data Model Development Requirement Analysis adalah proses dimana analis sistem informasi mewawancarai user dan memeriksa dokumentasi yang berjalan sebagai usaha untuk mengidentifikasikan kebutuhan informasi saat ini atau masa depan. Untuk kepentingan pengembangan data model. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan selama tahapan perancangan : 1. Informasi yang menyangkut proses dan keputusan yang menggunakan data tersebut. 2. Informasi yang menyangkut berbagai elemen data itu sendiri dan pola pemanfaatannya. 3. Informasi yang menyangkut konstrain dalam organisasi. View Modelling merupakan proses yang dilakukan oleh desainer database untuk membuat view lokal (local view) dari hasil requirement analysis dan menyiapkannya untuk integrasi dalam suatu model semantik, seperti kerangka ERD dari Chen (1978). Model semantik ini akan mengorganisasikan elemen elemen data dari suatu entitas, relasi, dan atribut. Tugas dari analis sistem informasi untuk mengidentifikasikan realita ini dalam sebuah objek sistem. 2.2 Conceptual Schema Dan Deskripsi Semantic Bagian terpenting dari database adalah skema konseptual yang akan menggambarkan objek dalam kaitan dengan entitas, relasi asosiasi, dan relasi generalisasi, bisa dilihat dalam gambar 1. October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 2

4 Untuk menyederhanakan proses desain model data dari gambar tersebut maka dapat disimpulkan bila requirement analysis terdiri dari local view data atau skema eksternal, yang akan menggambarkan model tersebut dalam model semantic. Dan akhirnya view integration yang terdiri dari gabungan local view semantic dan global view. Gambar 1. Skema konseptual database (sumber : McCarthy, 1982) 3. Model Ontologi Dalam Data Modelling Salah satu pengembangan dari penelitian mengenai data modeling adalah aplikasi dari Ontologi (cabang dari filosofi yang berkenaan dengan deskripsi dari eksistensi [Existence]). Filosof yang paling dikenal dalam literature sistem informasi berkaitan dengan bidang ontology ini adalah Mario Bunge (G.Allen et al;2006). Penelitian yang dilakukan Bunge sangat menarik perhatian peneliti sistem informasi karena berbasis pada sains. Elemen ontology dari Bunge sangat cocok dengan konstruk yang digunakan dalam conceptual modeling selama beberapa dekade (G.Allen et al;2006). Konsep ontology dari Bunge bertujuan untuk mengembangkan suatu formalisasi yang digunakan untuk menggambarkan eksistensi alam semesta dan semua komponen penyusunnya. Konsep tersebut bekerja baik untuk mendeskripsikan sistem natural. Karena terdiri dari berbagai material fisik. Sedangkan sistem artificial berbeda dari sistem natural karena terkait dengan atribut selain daripada property, yang merupakan inherent terhadap benda. Disisi lain sistem bisnis adalah sistem artificial. Sistem bisnis tidak terkait dengan pengukuran properti properti yang intrinsik selain dari pada mencatat bagaimana diskursus akan berubah sebagai hasil dari kemunculan bisnis. Sebagai contoh, sebuah sistem informasi bisnis perlku melaporkan atribut revenue selama satu periode. revenue tidak dapat secara langsung di ukur atau diobservasi karena nilainya ditentukan oleh aturan yang ditentukan secara umum. Dalam hal ini peristiwa yang menentukan nilai dari atribut adalah peristiwa penjualan dan penerimaan pembayaran. Tergantung dari mana apakah atribut revenue akan diukur berdasarkan October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 3

5 cash basis atau accrual basis. Pada dasarnya semua nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan standar adalah atribut dan tidak dapat diobservasi (G.Allen et al;2006). Alasan sebuah sistem informasi mencatat transaksi adalah untuk menyimpan informasi mengenai peristiwa yang harus dirangkum untuk memberikan nilai dari atribut yang tidak dapat diukur atau sulit diukur. Model berbasis Entity Relationship (Chen,1978) dari konsep ontologi dalam riset database adalah model Bunge Wand Weber (Roseman& Green;2002). Kegunaan dari model data berbasis ER dapat diimplementasikan tidak hanya dalam Event-Driven Process Chains tapi juga dengan diagram aktivitas dalam pendekatan UML (Roseman & Green; 2002). Pada Gambar 2 terdapat dua model proses untuk sebuah proses pengadaan barang sederhana. ( Roseman & Green; 2002) Kegunaan dari model berbasis ER untuk sebuah model database ontology, menjadi jelas ketika dielaborasi kedalam contoh yang tidak hanya sebuah rantai proses suatu event (event-driven Process Chain), tapi juga diagram aktivitas dengan pendekatan UML, seperti dalam gambar 2, gambar tersebut menggambarkan dua model proses untuk sebuah proses pengadaan barang sederhana.di bagian sebelah kiri menggambarkan proses dengan menggunakan EPC 2 (Event-driven Process Chain), sedangkan bagian kanan menggunakan diagram aktivitas UML. Model model tersebut menunjukkan informasi yang menyangkut unit organisasi yang terlibat, dan objeknya, sebagai tambahan terhadap aliran pengendalian yang relevan. Di gambar tersebut model meta yang relevan bagi kedua metodologi di tunjukkan di atas model proses. Perbedaan diantara keduanya adalah bila EPC memetakan langsung unit organisasi terhadap fungsinya, maka diagram aktivitas dari UML mengikuti pendekatan swimlane. Lebih jauh lagi diagram aktivitas dari UML juga termasuk perubahan object. Gambar 2 juga mengindikasikan bagaimana kedua meta model tersebut dapat terhubung sebagai bagian yang relevan dari meta model untuk model BWW. 2 Dalam teknik pemodelan data, Event-driven Process Chain, setiap proses terdiri dari tahapan alternatif event dan fungsi (Roseman, Green, 2002) October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 4

6 Gambar 2. Contoh komprehensif Diagram aktivitas UML dan Meta model ER (Roseman dan Green, 2002) Model meta BWW berperan sebagai referensi model meta dari kedua model meta yang lebih spesifik. Maka menjadi lebih mudah untuk membandingkan diagram aktivitas UML dengan EPC dengan berdasarkan kelengkapan ontologis serta kejelasannya. Model meta untuk ontologi tertentu dapat digunakan sebagai referensi yang membantu mengatasi masalah yang terkait dengan sinonim dan homonim. 4. Kualitas Model Data Pemilihan model data yang tepat merupakan salah satu tugas yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Meskipun data modelling hanya merepresentasikan bagian kecil dari seluruh kegiatan pengembangan sistem, dampaknya terhadap kualitas sistem informasi lebih besar dari tahapan lainnya dalam pengembangan sistem informasi. Model data merupakan merupakan penentu utama dalam biaya pengembangan sistem informasi, fleksibilitas sistem, integrasi dengan sistem yang lain, dan kemampuan sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan user. (Moody&Shanks, 2003) Menurut Boehms (1981), apabila masalah ditemukan dan dihilangkan pada fase analysis maka secara relatif biaya akan lebih tinggi 3.5 kali lipat bila ditemukan pada fase design, 50 kali lipat bila ditemukan pada tahapan implementasi, serta akan menimbulkan biaya 170 kali lipat bila ditemukan setelah sistem informasi diimplementasikan. (Moody&Shanks, 2003) October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 5

7 Gambar 3. cost of error dari tahapan pengembangan sistem (Moody dan Shanks, 2003) Dalam literatur quality management (Evans and Lindsay, 2002), dibedakan antara kualitas produk dan kualitas proses : kualitas produk : fokus kepada karakteristik dari produk. Kriteria kualitas produk digunakan untuk memeriksa produk yang telah selesai dan memeriksa serta mengkoreksi kerusakan. Hal ini merupakan pendekatan tradisional dari penjaminan mutu. Kualitas proses : berfokus kepada proses yang digunakan untuk memproduksi produk. Tujuannya adalah untuk membangun kualitas kedalam proses produksi daripada mencoba untuk mendapatkan kualitas melalui pemeriksaan dan inspeksi kedalam produk jadi. Fokus dari kualitas proses adalah untuk mencegah kesalahan dari pada mendeteksi kesalahan, dan bertujuan untuk mengurangi ketergantungan kepada inspeksi massal sebagai jalan mencapat kualitas. Hal ini merupakan pendekatan TQM terhadap penjaminan mutu. Dalam konteks pemodelan data, kualitas produk ditekankan dengan evaluasi dan peningkatan kualitas dari model data (produk), sedangkan kualitas proses didapatkan dengan meningkatkan proses analisis data (proses produksi) dapat dilihat pada gambar 4. Kualitas produk menjadi lebih penting dalam konteks proyek individual. Menjadi penting untuk memastikan bahwa model data telah bebas dari kesalahan sehingga database yang dibangun akan memenuhi kebutuhan user. Sedangkan kualitas proses menjadi lebih penting dalam konteks organisasi yang lebih luas: untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan sistem informasi yang berkualitas tinggi dengan lebih efisien (Moody & Shanks;2003) October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 6

8 Gambar 4. kualitas produk dan kualitas proses (Moody dan Shanks, 2003) Dalam perancangan perancangan sistem informasi yang efektif akan tergantung dari partisipasi dan kepuasan dari semua stakeholder yang relevan dalam proses perancangan (Whitten, 2006). Stakeholder dari sistem informasi yang akan terkait dalam proses data modelling adalah (Whitten,2006) : a. System owners sponsor dari sistem informasi, dan biasanya bertanggungjawab terhadap pendanaan pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem informasi. b. System users konsumen yang akan menggunakan atau terpengaruh oleh sistem informasi, seperti menangkap, memvalidasi, menginput, merespon terhadap, dan menyimpan serta menukar data dan informasi. c. System designer tenaga spesialis yang akan menerjemahman kebutuhan bisnis dari user serta hambatan yang dihadapinya menjadi solusi teknis. System designer dapat merancang database, input, output, interface, jaringan dan software yang akan memenuhi kebutuhan user. d. System builders tenaga spesialis yang akan membangun sistem informasi berdasarkan rancangan spesifikasi yang dibuat oleh desainer sistem informasi. 4.1 Faktor Kualitas Faktor faktor kualitas disajikan dalam diagram fishbone (gambar 5). Diagram fishbone digunakan secara luas dalam manajemen kualitas untuk menunjukan hubungan sebab akibat (Evans & Lindsay, 2002). Dalam hal ini diagram tersebut menunjukkan bagaimana setiap faktor kualitas akan berkontribusi secara bersama dalam kualitas data model secara keseluruhan. Secara bersama sama faktor faktor kualitas ini akan menggambarkan kebutuhan semua stakeholder dan mendefinisikan gambaran lengkap dari kualitas model data. Faktor kualitas digunakan sebagai kriteria untuk mengevaluasi kualitas model data individu. Definisi dari faktor faktor kualitas adalah sebagai berikut : Completeness, yang mengacu kepada bagaimana model data akan berisi semua kebutuhan user. Simplicity, yang berarti model data harus berisi entitas dan relasi yang minimum. Flexibility, didefinisikan sebagai kemudahan dari setiap model data dapat berinteraksi dengan perubahan peraturan dan atau perubahan bisnis. Integration, didefinisikan sebagai konsistensi dari model data dengan keseluruhan data di organisasi. October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 7

9 Understandability, didefinisikan sebagai kemudahan dari konsep dan struktur data untuk dapat dipahami. Implementability, didefinisikan sebagai kemudahan dari model data untuk dapat diimplementasikan dengan constraint anggaran, waktu, bujet dan teknologi. Correctness, salah satu fokus dari pemodelan data adalah untuk memastikan bahwa model data tersebut tidak mengandung redundancy. Hal ini dimasukan dalam faktor kualitas correctness karena redundancy dapat dianggap sebagai error dalam aplikasi dari teknik pemodelan data. Integrity, business rules (Hoffer,2005) sangat penting dalam lingkungan finansial, karena kebutuhan untuk menjamin integritas data dan menegakkan kebijakan. Juga ada kecenderungan peningkatan penekanan di dunia praktek dalam penggunaan business rules. Gambar 5. Faktor faktor kualitas model data (Moody dan Shanks, 2003) 5. Simpulan Pemilihan model data memiliki peran utama dalam pengembangan database. Dimulai dari Requirement Analysis dan view modelling yang akan memicu pengembangan skema konseptual, merupakan bagian terpenting dari sistem database. Skema konseptual akan menggambarkan objek dalam kaitan dengan entitas, relasi asosiasi, dan relasi generalisasi. Model data kontemporer yang mendapat perhatian luas, adalah model data ontology dari Bunge. Hal ini dikarenakan Elemen ontology dari Bunge sangat cocok dengan konstruk yang digunakan dalam conceptual database modeling selama beberapa dekade. Pemilihan model data ontology ini tetap harus memperhatikan faktor kualitas database, sebagai bagian dari pengendalian internal terhadap integritas database. Adapun faktor faktor kualitas model data adalah : 1. Completeness 2. Simplicity. 3. Flexibility 4. Integration 5. Understandability. 6. Implementability 7. Correctness 8. Integrity October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 8

10 DAFTAR PUSTAKA Allen, Gove, et.al, Advances in Data Modelling Research. Communication of The Association for Information System, Vol. 17. Chen, P, The Entity Relationship Model-Toward a Unified View of Data. Transaction on Database Systems., Application of the Entity Relationship Model. Proceeding of The NYU Symposium on Database Design. Codd, E. F A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks. Communications of the ACM, Vol. 13, No. 6, June. Elliot, Robert K, Confronting the Future : Choices for the Attest Function. Accounting Horizons. Hoffer, Jeffrey A.; Prescott, Mary B.; and McFadden, Fred R Modern Database Management, Prentice Hall. McCarthy, William E, The REA Accounting Model : A Generalized Framework for Accounting Systems in a Shared Data Environment, The Accounting Review, Vol LVII, No. 3, July. Moody, Daniel L, and Shanks, Graeme G, Improving the Quality of data models: Empirical Validation of a Quality Management Framework, Journal of Information System no 28. Reuber, Rebbeca A, Opportunity for Accounting Information Systems Research from a Database Perspective. Journal of Information Systems, Fall. Romney, Marshall B, Accounting Information System th ed. Prentice Hall. Roseman,Michael;Green,Peter, Developing a Meta Model for the Bunge-Wand- Weber ontological Construct. Journal of Information System, pp Weber, Ron, Data Models Research in Accounting : An Evaluation of Wholesale Distribution Software. The Accounting Review Vol LXI, No.3, July. Whitten, Jeffrey L, System Analysis and Design Methods th ed. McGraw-Hill. October 2009 Research Days, Faculty of Economics - Padjadjaran University, Bandung 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sokoguru utama perekonomian negara Indonesia. Sebagai gambaran bagaimana UMKM menyangga perekonomian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan database managemen system. mahasiswa harus mampu: 1. Menggunakan REA sebagai alat design

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2 PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2 Swandy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia David Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Mario

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

Summary of Business Process Modelling : A Maturing Discipline?

Summary of Business Process Modelling : A Maturing Discipline? Summary of Business Process Modelling : A Maturing Discipline? Author : Jan Recker, Michael Rosemann from University of Queensland and Marta Indulska, Peter Green from UQ Business Schools. Published on

Lebih terperinci

Model-Model Sistem Bisnis

Model-Model Sistem Bisnis Model-Model Sistem Bisnis SI-216 Analisa dan Desain Sistem Informasi II Rosa Ariani Sukamto, ST Kemampuan Analis Sistem Sistem analis: orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

Model-Model Perusahaan. Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T.

Model-Model Perusahaan. Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T. Model-Model Perusahaan Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T. Alat-alat Pemodelan Proses Bisnis Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memodelkan proses bisnis Phalp, K.T. (1998), The CAP framework

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #2 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #2 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #2 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA MASTER DAN KERTAS KERJA AUDIT PADA BADAN SAR NASIONAL MELALUI PT PENTA SUKSES SOLUSINDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA MASTER DAN KERTAS KERJA AUDIT PADA BADAN SAR NASIONAL MELALUI PT PENTA SUKSES SOLUSINDO ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA MASTER DAN KERTAS KERJA AUDIT PADA BADAN SAR NASIONAL MELALUI PT PENTA SUKSES SOLUSINDO Galih Ginanjar Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOFTWARE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN PERHIASAN SENTOSA ABADI

PENGEMBANGAN SOFTWARE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN PERHIASAN SENTOSA ABADI PENGEMBANGAN SOFTWARE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN PERHIASAN SENTOSA ABADI Lisana Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Telp

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini data atau informasi sangatlah penting bagi suatu perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini data atau informasi sangatlah penting bagi suatu perusahaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini data atau informasi sangatlah penting bagi suatu perusahaan, tidak peduli ukuran dari bentuk perusahaan tersebut. Namun semakin besar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah

Lebih terperinci

Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi

Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi Perancangan Model Ontologi Pada Sistem Informasi Manajemen Skripsi Fajar Saptono, Idria Maita Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru

Lebih terperinci

PROSES DESAIN SISTEM BASIS DATA. Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data

PROSES DESAIN SISTEM BASIS DATA. Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data PROSES DESAIN SISTEM BASIS DATA SISTEM BASIS DATA Prepared by LittleRadita STMIK-AUB SURAKARTA Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data Definisi Sistem Database Design Implementasi Loading/Konversi

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Software Engineering Processe Model, Landasan Rekayasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

model abstrak grafis teks memahami fungsionalitas sistem media komunikasi

model abstrak grafis teks memahami fungsionalitas sistem media komunikasi System Modeling Pemodelan Sistem Aktivitas: Membuat model abstrak dari sistem berdasarkan sudut pandang tertentu. Representasi: Berupa notasi grafis maupun teks. Tujuan: Membantu analis memahami fungsionalitas

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008 iv BINUS UNIVERSITY Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN STUDI KASUS PT BANDO INDONESIA Hervania (0800735223)

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

BASIS DATA MODEL BASIS DATA

BASIS DATA MODEL BASIS DATA BASIS DATA MODEL BASIS DATA APA ITU MODEL BASIS DATA? Model database menunjukkan struktur logis dari suatu basis data, termasuk hubungan dan batasan yang menentukan bagaimana data dapat disimpan dan diakses.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Basis Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Perancangan Aplikasi Basis Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan 02 Perancangan Aplikasi Basis Data by: Ahmad Syauqi Ahsan Latar Belakang 2 Metodologi perancangan basis data dapat menggunakan alat bantu seperti Designer 2000 dari Oracle, ERWin, BPWin, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan BAB 1 : Pendahuluan 1.1. Sasaran Memahami fitur-fitur Oracle9i Dapat menjelaskan aspek teori maupun fisik dari database relasional Menggambarkan Implementasi Oracle pada RDBMS dan ORDBMS 1.2. Oracle9i

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: material control, supplier, proyek, quality control, material, user. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: material control, supplier, proyek, quality control, material, user. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Material adalah salah satu hal yang utama dalam sebuah proyek. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem yang mengatasi permasalahan kompleksitas data material dimulai dari proses pemesanan hingga

Lebih terperinci

Analisa Desain Berorientasi Objek. Model dan Pemodelan. Oleh : Rahmady Liyantanto. Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011

Analisa Desain Berorientasi Objek. Model dan Pemodelan. Oleh : Rahmady Liyantanto. Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011 Analisa Desain Berorientasi Objek Model dan Pemodelan Oleh : Rahmady Liyantanto Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011 Topik Bahasan 1. Definisi Model dan Pemodelan 2. Beberapa jenis

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Specification of Requirements Models Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

Database Design I. TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi

Database Design I. TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi Database Design I TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi Database Design Life Cycle Requirements Definition Conceptual Design Logical Design Physical Design Recap: ANSI/SPARC architecture Requirements

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN ASET DIVISI TEKNIK DI GLOBAL TV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN ASET DIVISI TEKNIK DI GLOBAL TV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN ASET DIVISI TEKNIK DI GLOBAL TV Hendy Nyimas Yuliana Vinny Djanting Agus Prahono Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA BERBASISKAN WEB PADA HASIL PRODUKSI DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)TAHUN AKADEMIK 2014/2015 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)TAHUN AKADEMIK 2014/2015 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)TAHUN AKADEMIK 2014/2015 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIPDU JOMBANG MATA KULIAH : KODE MK Kelompok Matakuliah Sesuai KBK BOBOT (sks) SEMESTER Prasyarat

Lebih terperinci

1. Konsep dan Prinsip Analisa

1. Konsep dan Prinsip Analisa 1. Konsep dan Prinsip Analisa Pendataan industri dan perdagangan merupakan salah satu bagian dari ketersediaan data statistik industri dan perdagangan. Data yang mencakup di dalamnya yaitu : data kecamatan,

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Tanya Jawab, Semantic Web, Ontology, domain terbatas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Tanya Jawab, Semantic Web, Ontology, domain terbatas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Informasi telah menjadi bagian yang sangat penting didalam pertumbuhan masyarakat modern. Dengan meningkatnya kebutuhan informasi ini, maka banyak orang memerlukan mesin pencari informasi yang

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PENGELOLAAN JASA PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Bengkel, sistem, informasi, manajemen, CRM, C#, SQL Server. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Bengkel, sistem, informasi, manajemen, CRM, C#, SQL Server. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bengkel Panca Jaya adalah sebuah bengkel yang menangani servis motor dan penjualan spare part, Bengkel Panca Jaya mengalami kesulitan untuk mengelola kegiatan pengelolaan stok barang, absensi,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira Bandung di bagian pendaftaran konsumen. Yang berlokasi di jalan rajawali timur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

Physical Modeling of Data Warehouse using Unified Modeling Language (UML) Muhammad Iqbal Dzulhaq Dendy Jonas Rudi Triwibowo

Physical Modeling of Data Warehouse using Unified Modeling Language (UML) Muhammad Iqbal Dzulhaq Dendy Jonas Rudi Triwibowo Physical Modeling of Data Warehouse using Unified Modeling Language (UML) Muhammad Iqbal Dzulhaq Dendy Jonas Rudi Triwibowo Data Warehouse Design Framework Arsitektur dari sebuah data warehouse biasanya

Lebih terperinci

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL DASAR BASIS DATA Pengertian Data dan Informasi Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Sedangkan informasi adalah data

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. DESAIN PERANGKAT

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Perancangan Basis Data Semester : 4 Kode : SIF204 SKS : 3 Program Studi : Sistem Informasi Dosen : Augury El Rayeb, S.Kom., MMSI. Unsur Capaian Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada dasarnya semakin berkembang setiap tahun. Saat ini perkembangan teknologi informasi menjadi sebuah elemen pokok dalam sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Menuangkan proses bisnis dalam bentuk diagram, sehingga: Terdokumentasi Dapat disampaikan kepada orang lain Memudahkan pemahaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan penulis dalam proses penelitian skripsi yang berjudul Rancang Bangun Digital Satuan Kegiatan Harian Guru dalam

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kecepatan proses transaksi menjadi sebuah standar bagi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Proses transaksi menjadi sebuah kelemahan ketika proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini perkembangan di bidang teknologi informasi sangat pesat, perkembangan yang begitu signifikan terjadi pada perangkat keras (hardware) maupun pada perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Koesuma (2011), dalam penelitiannya membahas pembuatan rancangan sistem manajemen basis data untuk T.B. Colomadu yang bertujuan untuk membantu dalam menghitung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

Konsep Basis Data (Lanjut)

Konsep Basis Data (Lanjut) Konsep Basis Data (Lanjut) http://www.brigidaarie.com Bahasa Basis Data bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan Contoh : SQL, dbase, QUEL dsb Bahasa

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan Sistem Secara Umum PERANCANGAN SISTEM Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya sebuah perusahaan menyebabkan semakin banyak dan kompleksnya transaksi-transaksi pada perusahaan tersebut yang harus diawasi oleh pihak management sehingga sangat sulit

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT

PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT PERANCANGAN MAN HOUR INTEGRATED CONTROL APPLICATION PADA PERUSAHAAN BARBASIS PROJECT Rahayu Ary Yuniarti Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih

Lebih terperinci