PENGERTIAN DASAR POSDAYA. The SUNAN Hotel, SOLO 16 Juli 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGERTIAN DASAR POSDAYA. The SUNAN Hotel, SOLO 16 Juli 2014"

Transkripsi

1 PENGERTIAN DASAR POSDAYA The SUNAN Hotel, SOLO 16 Juli 2014

2 PRINSIP POKOK POSDAYA STATUS GERAKAN MASYARAKAT FORUM WADAH ASAS PEMBERDAYAAN GOTONG ROYONG KEMANDIRIAN KEANGGOTAAN DOMISILI INKLUSIF

3 PENDEKATAN KOMPREHENSIF/HOLISTIK MULTI DISIPLIN SUBSTANSI FUNGSI KELUARGA IPM MDG s

4 POSDAYA adalah.

5 Posdaya adalah forum silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsifungsi keluarga secara terpadu dan gotongroyong

6 SILATURAHMI Posdaya adalah forum, wadah atau sarana bagi keluarga untuk mengembangkan diri di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi/kewirausahaan dan lingkungan bagi seluruh anggotanya melalui gotong royong atau kerjasama dalam kelompok /masyarakat

7 MODAL DASAR KITA delapan fungsi keluarga 1. Fungsi Keagamaan 2. Fungsi Budaya 3. Fungsi Cinta Kasih 4. Fungsi Perlindungan 5. Fungsi Kesehatan Reproduksi 6. Fungsi Pendidikan 7. Fungsi Ekonomi 8. Fungsi Membina Lingkungan

8 PRINSIP POSDAYA DIBENTUK ATAS DASAR INISIATIF LOKAL ATAU DISEPAKATI SBG SARANA MEMENUHI KEPENT. BERSAMA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN DIWUJUDKAN MELALUI KEG. BERSAMA SECARA BERGOTONGROYONG DILAKS. SECARA BERLANJUT DGN MELIHAT PERKEMB. KEADAAN SASARAN, PEMERATAAN TKT PARTISIPASI DAN HASIL YG DIPEROLEH DIGALI SUMBER-SUMBER DAYA UTK MELAKS. KEG. SECARA MANDIRI

9 TUJUAN PENGEMBANGAN POSDAYA DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN TERPELIHARANYA MODAL SOSIAL MASYARAKAT, A.L. GOTONG ROYONG TERBENTUKNYA WADAH PARTISIPASI MASYARAKAT DUKUNGAN PADA DAN ANTAR KELUARGA DALAM SUASANA RUKUN MENANAMKAN SIKAP MANDIRI

10 SASARAN/HASIL YANG DIHARAPKAN BERKEMBANGNYA KEGIATAN ATAU UPAYA PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN/ PRA SEJAHTERA MENINGKATNYA KEMAMPUAN KELUARGA UNTUK MEMENUHI ATAU MELAKSANAKAN FUNGSI- FUNGSI KELUARGA BERKURANGNYA KELUARGA MISKIN ATAU TIDAK DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN MENCAPAI TINGKAT KEHIDUPAN YANG LAYAK

11 INPRES NO.3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN 1. Pro Rakyat 2. Keadilan untuk semua (justice for all) 3. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDG s)

12 PROGRAM-PROGRAM PRO RAKYAT Penanggulangan Kemiskinan berbasis: Keluarga Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan UMK PROGRAM-PROGRAM KEADILAN UNTUK SEMUA Program keadilan bagi: Anak Perempuan Tenaga Kerja Bantuan Hukum Reformasi hukum dan peradilan Kelompok Miskin dan terpinggirkan

13 PROGRAM-PROGRAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM (MDG s) PEMBERANTASAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN PENCAPAIAN PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA PENCAPAIAN KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK

14 PROGRAM-PROGRAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM (MDG s) PENINGKATAN KESEHATAN IBU PENGENDALIAN HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA PENJAMINAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM-PROGRAM PENDUKUNG

15 SUBSTANSI BIDANG UPAYA POSDAYA

16

17 KLOMP USAHA PAUD BKB POSYANDU KOPERASI BKL BKR POSDAYA P A M O N G ARISAN KEGIATAN KEAGAMAAN KEBUN BERGIZI

18 LAGU: POSDAYA KITA Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran kecil Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar Ada Posyandu, ada BKB, ada PAUDnya Ada Koperasi, ada BKL, Kebun Bergizi Posdaya, Posdaya, Posdaya milik kita Posdaya, Posdaya, keluarga sejahtra

19 YEL-YEL POSDAYA POSDAYA - OKE POSDAYA YES POSDAYA JAYA

20 LANGKAH PEMBENTUKAN POSDAYA 1. MENGUMPULKAN DATA DASAR 2. MENJAJAGI PENDAPAT TOKOH2 MASY. 3. MENYAJIKAN DLM PERTEMUAN REMBUG DESA/MINI LOKAKARYA 4. PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA POSDAYA 5. PEYUSUNAN RENCANA KERJA DAN PELAKSANAAN

21 POSDAYA: PEMENUHAN KEBUTUHAN DENGAN UPAYA NYATA MEMOTONG RANTAI KEMISKINAN MEWUJUDKAN IMPIAN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN EMPAT JALUR UTAMA POSDAYA: K E S E H A T A N P E N D I D I K A N W I R A U S A H A L I N G K U N G A N TIGA PRINSIP UTAMA: P E M B E R D A Y A A N G O T O N G R O Y O N G K E M A N D I R I A N

22 INDIKATOR UMUM: KELUARGA SEJAHTERA POSDAYA ADALAH GERAKAN MASYARAKAT BESARAN PARTISIPASI KEBUTUHAN DASAR KEMANDIRIAN DELAPAN FUNGSI KELUARGA

23 INDIKATOR UMUM: KESERTAAN KOMITMEN JELAS TERBENTUK KONSENSUS MODUS/CARA TEPAT SASARAN JUMLAH PESERTA KETEKUNAN DAN DISIPLIN PESERTA

24 PENENTU KUMULATIF: PENCAPAIAN SASARAN MDGs KEMISKINAN BERKURANG TINGKAT PENDIDIKAN MENINGKAT KESETARAAN GENDER MEMBAIK KEMATIAN ANAK MENURUN KEMATIAN IBU BERKURANG PENYAKIT MENULAR BERKURANG LINGKUNGAN HIDUP MEMBAIK KEMITRAAN MENINGKAT

25

26

27

28

29

30 Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

31 Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga Formulir-formulir yang diperlukan untuk melakukan pendataan dan pemetaan : 1. Register pendataan keluarga (R/I/KS/15) 2. Rekapitulasi hasil Pendataan Posdaya (Rek/Posdaya.R/I/KS/15) CATATAN: Rek/Posdaya.R/I/KS/15 merupakan kelengkapan untuk pengisian data sasaran pada Posdaya online (posdaya.cloudapps.net)

32 Sukmawatya 2 Sukmajaya

33 x - - x x

34 Kriteria tahapan keluarga diukur dengan pertanyaan seperti berikut : NO. KRITERIA JAWAB 1 MAKAN PALING KURANG 2 X SEHARI YA/TIDAK ( atau X) MEMPUNYAI PAKAIAN YANG LAYAK UTK KEPERLUAN YANG BERBEDA RUMAH YANG DITEMPATI MEMPUNYAI ATAP, LANTAI DAN DINDING YANG BAIK BILA ADA ANAK ATAU ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT DIBAWA KE SARANA ATAU PETUGAS KESEHATAN BILA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) INGIN BER KB PERGI KE SARANA PELAYANAN KB YA/TIDAK YA/TIDAK YA/TIDAK YA/TIDAK 6 SELURUH ANGGOTA KELUARGA BERUMUR TAHUN BISA BACA TULIS TULISAN LATIN YA/TIDAK

35 PENETAPAN KRITERIA: Apabila ke enam pertanyaan di atas terpenuhi, maka keluarga tersebut termasuk Keluarga Sejahtera I. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Pra Sejahtera.

36 NO KRITERIA JAWABAN 1 2 PADA UMUMNYA ANGGOTA KELUARGA MELAKSANAKAN IBADAH SESUAI DENGAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN PALING KURANG SEKALI SEMINGGU SELURUH ANGGOTA KELUARGA MAKAN DAGING/IKAN/TELUR YA/TIDAK ( atau X) YA/TIDAK 3 SELURUH ANGGOTA KELUARGA MEMPEROLEH PALING KURANG SATU SETEL PAKAIAN BARU DALAM SETAHUN YA/TIDAK 4 5 LUAS LANTAI RUMAH PALING KURANG 8 M2 UNTUK SETIAP PENGHUNI RUMAH TIGA BULAN TERAKHIR KELUARGA DALAM KEADAAN SEHAT SEHINGGA DAPAT MELAKSANAKAN TUGAS/ FUNGSI MASING- MASING YA/TIDAK YA/TIDAK 6 ADA SEORANG ATAU LEBIH ANGGOTA KELUARGA YANG BEKERJA UNTUK MEMPEROLEH PENGHASILAN YA/TIDAK 7 8 SELURUH ANGGOTA KELUARGA UMUR TAHUN BISA BACA TULISAN LATIN PASANGAN USIA SUBUR DENGAN ANAK 2 ATAU LEBIH MENGGUNA-KAN ALAT/OBAT KONTRASEPSI YA/TIDAK YA/TIDAK

37 PENETAPAN KRITERIA: Apabila keluarga menjawab kedelapan pertanyaan di atas dengan YA maka keluarga tersebut termasuk Keluarga Sejahtera II, tetapi Jika ada salah satu atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera I.

38 NO KRITERIA JAWABAN 1 KELUARGA BERUPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN AGAMA YA/TIDAK ( atau X) SEBAGIAN PENGHASILAN KELUARGA DITABUNG DALAM BENTUK UANG MAUPUN BARANG KEBIASAAN KELUARGA MAKAN BERSAMA PALING KURANG SEMINGGU SEKALI DIMANFAATKAN UNTUK BERKOMUNIKASI KELUARGA SERING IKUT DALAM KEGIATAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL KELUARGA MEMPEROLEH INFORMASI DARI SURAT KABAR/MAJALAH/RADIO/TV YA/TIDAK YA/TIDAK YA/TIDAK YA/TIDAK

39 PENETAPAN KRITERIA: Apabila keluarga menjawab ke lima pertanyaan di atas dengan YA maka keluarga tersebut termasuk Keluarga Sejahtera III, tetapi Jika ada salah satu atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera II.

40 Untuk Keluarga Sejahtera III Plus diberikan pertanyaan: NO KRITERIA JAWABAN 1 KELUARGA SECARA TERATUR DENGAN SUKARELA MEMBERIKAN SUMBANGAN MATERIIL UNTUK KEGIATAN SOSIAL YA/TIDAK ( atau X) 2 ADA ANGGOTA KELUARGA YANG AKTIF SEBAGAI PENGURUS PERKUMPULAN SOSIAL/YAYASAN/INSTITUSI MASYARAKAT YA/TIDAK

41 PENETAPAN KRITERIA: Apabila kedua indikator tersebut terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk Keluarga Sejahtera III Plus. Namun kalau hanya salah satu saja dari kedua indikator tersebut yang terpenuihi, keluarga itu hanya termasuk Keluarga Sejahtera III.

42 Pembuatan Peta Keluarga Pembuatan konsep peta keluarga dibantu oleh para kader dengan bimbingan pendamping berdasarkan sket awal yang telah dibuat sebelumnya serta datadata yang telah terkumpul dari hasil pendataan. Peta keluarga dibuat secara sederhana menggunakan karton manila atau kertas kalkir dengan pinsil berwarna atau spidol. Di dalam peta ini digambarkan kondisi setiap keluarga yang ada, terutama yang menyangkut tahapan keluarganya. Peta ini seyogyanya ditempatkan di ruangan Posdaya biasanya menggelar pertemuan

43 Penentuan Sasaran Posdaya Contoh sasaran keluarga-keluarga muda anggota atau peserta Posdaya. Melakukan análisis terhadap data yang telah ada di dalam register pendataan atau peta keluarga yang telah dibuat. Analisa ini dilakukan terutama berkaitan dengan data demografis, kesehatan, KB, pendidikan, ekonomi, dan tahapan keluarganya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

44 Melakukan identifikasi sasaran kegiatan Posdaya menurut segmen kegiatan berdasarkan kriteria dan persyaratan yang telah ditentukan, yaitu keluarga muda dan anak balitanya, keluarga muda dengan anak usia sekolah, keluarga muda dengan anak remajanya, ibu hamil, dan lansia sebagai pembimbing atau penggerak Posdaya. Menjelaskan dan meneruskan sasaran keluarga sebagai anggota atau peserta Posdaya kepada kader bersama pendamping, pembina dan tokoh masyarakat setempat agar seluruh keluarga dan masyarakat yang mampu ikut membantu proses pemberdayaan selanjutnya.

45 Memindah data anggota atau sasaran Posdaya yang telah ditetapkan ke dalam Daftar Induk Keluarga Cakupan Posdaya. Isi daftar induk ini mencakup semua keluarga yang menjadi peserta atau anggota Posdaya. Memindahkan data dari Daftar Induk Keluarga Cakupan Posdaya ke dalam Daftar Peserta Kegiatan Posdaya menurut segmen masingmasing kegiatan (seperti Daftar Keluarga Balita, Daftar Anak Usia Sekolah yang tidak Bersekolah, Daftar Ibu Hamil, Daftar Keluarga Remaja, Daftar Keluarga Lansia, dan Daftar Keluarga yang Mengikuti Kegiatan Ekonomi Produktif).

46 Contoh hasil Pendataan dan Pemetaan Keluarga

47 + Kebijakan Akademik tentang KKN di UIN Walisongo Oleh: Dr. H. Musahadi, M.Ag. Wakil Rektor I UIN Walisongo

48 + TRANSFORMASI KE UIN WALISONGO Perpres Nomor 130 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 16 Oktober 2014 menetapkan Perubahan Status IAIN Walisongo menjadi UIN Walisongo. UIN Walisongo di- launching oleh Presiden RI (Joko Widodo) di Istana Negara pada tanggal 19 Desember 2014 Diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada tanggal 6 April 2015 sekaligus Dies Natalis UIN Walisongo ke-45 (6 April April 2015)

49 + PERGURUAN TINGGI BERKUALITAS Perguruan tinggi yang mampu merumuskan visi-nya dan melaksanakan visi-nya melalui misinya serta selalu memberikan kepuasan kepada stakeholders LPM_IAIN WS

50 + Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan Untuk Kemanusiaan dan Peradaban VISI PENDIDIKAN PENGABDIAN UIN WALISONGO PENELITIAN MISI: 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu berbasis kesatuan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan lulusan profesional dan berakhlakul karimah. 2. Meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu dan masyarakat. 3. Menyelenggarakan pengabdian yang bermanfaat untuk pengembangan masyarakat. 4. Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan local. 5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala lokal, nasional, dan internasional. 6. Mewujudkan tata pengelolaan kelembagaan professional berstandar internasional

51 + Beberapa 5 Key Words Islamic University (Perguruan Tinggi Islam) Research University (Universitas Riset) Unity of Science (Kesatuan Ilmu Pengetahuan) Humanity (Kemanusiaan) Civilization (Peradaban)

52 + Di mana Posisi KKN? Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) merupakan salah satu tangga pencapaian kompetensi lulusan IAIN Walisongo Merupakan salah satu bentuk kuliah praktik. Ada 4 bentuk Kuliah Praktik: 1)Praktik Mata Kuliah (PMK), 2)Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), 3)Kuliah Kerja Lapangan (KKL), dan 4) Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN adalah kegiatan belajar dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. KKN adalah Salah satu MKD dengan bobot 4 sks.

53 + Tujuam KKN Melatih kemampuan mahasiswa untuk menerapkan teori dan informasi ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah pada masyarakat; Mengembangkan pemikiran dan wawasan mahasiswa dalam memahami dan memecahkan masalah yang berkembang di masyarakat secara interdisipliner dan lintas sektoral; Menumbuhkan dan mematangkan jiwa pengabdian masyarakat dan bertanggung jawab terhadap proses pembangunan dan masa depan bangsa, negara dan agama; Meningkatkan komunikasi timbal balik antara IAIN Walisongo dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan masyarakat sehingga agama dapat lebih berperan dalam pembangunan sesuai dengan masalah yang berkembang di masyarakat;

54 + Syarat Mengikuti Berstatus sebagai Mahasiswa Aktif Telah lulus matakuliah minimal 120 sks dengan indeks prestasi yang telah dicapai minimal 2,00 (dua koma nol nol); Telah memasukkan matakuliah KKN dalam rencana studi pada semester di mana ia mengambil KKN; Telah membayar biaya penyelenggaraan KKN; Telah memenuhi ketentuan persyaratan administrasi KKN; Tidak sedang hamil atau baru melahirkan, kecuali bagi mahasiswa yang menempuh semester terakhir.

55 + Ketentuan Penyelenggaraan KKN meliputi kegiatan persiapan (pembekalan, observasi dan penyusunan program), pelaksanaan di lapangan, penyusunan laporan, dan evaluasi baik untuk hasil belajar maupun pelaksanaan program. KKN dilaksanakan sekurang-kurangnya 1,5 bulan berdasarkan kalender akademik yang berlaku. KKN diselenggarakan terstruktur atau mandiri. KKN dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Biaya KKN yang harus ditanggung oleh mahasiswa dan besarnya ditetapkan oleh LP2M dan disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan. Biaya tersebut digunakan untuk: biaya hidup, perlengkapan pakaian, transportasi, perlengkapan administrasi, asuransi, dan lain-lain. Pedoman teknis KKN diatur oleh LP2M setelah mendapatkan persetujuan dari rektor.

56 + KKN Non-Reguler Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus bagi masyarakat, dimungkinkan penyelenggaraan KKN Nonreguler Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa nonreguler diatur dalam peraturan tersendiri oleh LP2M dengan persetujuan rektor. Dimungkinkan pula diselenggarakannya KKN Tematik

57 + Pendekatan yang Dianjurkan Oleh karena KKN adalah wujud pengintegrasian dari Tri Dharma PT, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral, maka salah satu pendekatan yang sangat dianjurkan adalah PAR (Participatory Action Research) Participatory action research is an approach to improving social practice by changing it and learning from the consequences of change.

58 + PAR (Participatory Action Research)

59 + Siklus Proses PAR TINDAKAN RENCANA AKSI STRATEGIS OBSERVASI/ EVALUASI REFLEKSI TINDAKAN OBSERVASI/ EVALUASI REFLEKSI RENCANA AKSI STRATEGIS OBSERVASI/ EVALUASI TINDAKAN REFLEKSI RENCANA AKSI STRATEGIS..SETERUSNYA Participatory Action Research

60 + Bagaimana siklus PAR? Diagnosa Refleksi Rencana Aksi Evaluasi Aksi Participatory Action Research

61 MAHASISWA KOE SISWA KOE

62 Mahasiswakoe & Siswakoe JAMINAN 1. Jaminan meninggal akibat kecelakaan 2. Jaminan kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap 3. Jaminan Biaya Pengobatan Akibat Kecelakaan 4. Besar Jaminan Rawat Inap PAKET STANDAR PAKET PINTAR PAKET PRESTASI PAKET JUARA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,-/hari Rp ,-/hari Rp ,-/hari Rp ,- /hari 5. Santuna Biaya Pemakaman karena Kecelakaan Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 6. Lama Rawat Inap Maksimum 7 hari/tahun 7 hari/tahun 7 hari/tahun 7 hari/tahu n

63 Plus 7. Manfaat Rawat Inap Akibat Kecelakaan Diberikan Sejak 8. Manfaat Rawat Inap Akibat Sakit Diberikan Sejak Hari Pertama Hari Pertama Hari Pertama Hari Pertama Hari Kedelapan Hari Kedelapan Hari Kedelapan Hari Kedelapan 9. Rumah Sakit Bebas Bebas Bebas Bebas 10. Kwitansi Pengobatan Dapat berupa Copy dilegalisir Dapat berupa Copy dilegalisir Dapat berupa Copy dilegalisir Dapat berupa Copy dilegalisir 11. Pemberian ID Card Ada Ada Ada Ada

64 12. Setiap 25 Peserta Gratis 1 Orang Dosen Gratis 1 Orang Dosen Gratis 1 Orang Dosen Gratis 1 Orang Dosen 13. Potongan untuk Universitas/Ak ademi (minimal 100 orang peserta) 10% dari Premi 10% dari Premi 10% dari Premi 10% dari Premi 14. No. Claim Bonus 10% dari Premi 10% dari Premi 10% dari Premi 10% dari Premi

65 KETENTUAN PAKET MAHASISWAKOE & SISWAKOE 1. Peserta adalah anggota pendidikan formal diatas SMA/Sederajat dengan usia 18 s/d 65 tahun dengan melampirkan jurusan/angkatan dan No. Induk Mahasiswa. Untuk peserta pendidikan non formal (lembaga kursus) minimal berstatus Mahasiswa atau Umum. 2. Pemberian manfaat rawat inap sesuai dengan paket dan tidak melihat besar kecilnya perawatan per hari 3. Manfaat rawat inap diberlakukan masa tunggu 7 hari untuk seluruh jenis penyakit sejak berlakunya periode jaminan asuransi, kec akibat dari suatu kecelakaan berlaku mulai hari pertama.

66 4. Santunan Biaya Pemakaman berlaku bagi risiko meninggal dunia karena kecelakaan. 5. Formulir klaim dapat ditandatangani oleh Kepala Jurusan/ Pimpinan Lembaga Pendidikan dan kwitansi pengobatan dapat berupa copy yang dilegalisiroleh Kepala Jurusan / Pimpinan Lembaga Pendidikan untuk Klaim s/d Rp ,- 6. Batas waktu kelengkapan dokumen klaim maksimum 30 (tiga puluh ) hari sejak tanggal kejadian. 7. No. Claim Bonus diberikan bila diperpanjang sebagai pengurang premi perpanjangan.

67 Pengecualian Paket Mahasiswakoe &Siswakoe 1. AIDS, ARC & segala akibatnya, termasuk penyakit yang ditularkan melalui hubungan sexual. 2. Kelainan bawaan. 3. Bunuh diri atau usaha bunuh diri atau mencederai diri. 4. Ikut dalam kegiatan perang, kudeta, demonstrasi, huruhara,pemogokan, dan tawuran. 5. Perawatan kehamilan atau persalinan, aborsi, keguguran, gangguan akibat dari tindakan KB, perawatan kemandulan atau perawatan yang berhubungan dengan gangguan menstruasi. 6. Perawatan untuk mempercantik diri/operasi kecantikan. 7. Mengadakan check-up yang bukandari tindakan perawatan.

68 8. Perawatan atau akibat yang ditimbulkan dari pengaruh alkohol, narkotik, obat bius atau obat-obatan psikotropik. 9. Berpartisipasi dalam lomba atau kegiatan olah raga professional 10. Terkenanya radiasi, kontaminasi oleh radioaktif. 11. Psikotis, kelainan mental / stress & syaraf. 12. Pengecualian-pengecualian yang tercantum dalam Polis Asuransi Kecelakaan Diri. 13. Penyakit-penyakit yang telah ada sebelumnya.

69 Terima kasih atas perhatiannya..

POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA. Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015

POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA. Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015 POSDAYA MDG s DAN INDIKATOR KEBERHASILANYA Haryono Suyono Center, 4 Mei 2015 LATAR BELAKANG KETERBELAKANGAN PENDUDUK / SDM 70 thn merdeka, msh tertinggal jauh (IPM th 2011 : ke124 dari 188 negara). MDG

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga Formulir-formulir yang diperlukan untuk melakukan pendataan dan pemetaan : 1.

Lebih terperinci

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si Bogor, 16 Februari 2015 Persiapan pendataan Langkah-langkah yang perlu ditempuh,

Lebih terperinci

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA PELATIHAN POSDAYA BAGI TIM PELAKSANA Disampaikan pada acara Pembekalan Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 Juni 2015 24-Jun-15 1 LAHIR DILATAR BELAKANGI:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemberdayaan mulai mengemuka pada periode tahun 1970 hingga tahun 1980-an. Pada masa itu Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015 LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbunyi : Pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbunyi : Pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara acuan dunia di bidang pembangunan terutama dalam pemberdayaan keluarga. Kegiatan yang banyak dilaksanakan adalah pemberdayaan bidang pendidikan,

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA 1 MASA LALU PENGENTASAN KEMISKINAN SEBAGAI KOMITMEN MEMBANGUN MANUSIA BERMUTU DAN BERMARTABAT DENGAN KB DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA MENGGALANG PEMBERDAYAAN KELUARGA SECARA SISTEMATIS BAGAIMANA MENGISI KEGIATAN UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN PROF. DR. HARYONO SUYONO

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

Komitmen itu diperbaharui

Komitmen itu diperbaharui POS PEM8CRDAYAAH KELUARCA (POSDAYA) bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu penduduk itu juga disebabkan karena upaya melaksanakan wajib belajar sembilan tahun belum dapat dituntaskan. Buta aksara

Lebih terperinci

Program Kemitraan Yayasan Demandiri. Asep Muhamad Samsudin

Program Kemitraan Yayasan Demandiri. Asep Muhamad Samsudin Program Kemitraan Yayasan Demandiri Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Undip Tim II 2016 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Berdiri 15 januari 1996 oleh HM soeharto (secara pribadi yang kebetulan waktu itu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

Program Kemitraan Yayasan Demandiri. Asep Muhamad Samsudin

Program Kemitraan Yayasan Demandiri. Asep Muhamad Samsudin Program Kemitraan Yayasan Demandiri Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Undip Tim I 2016 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Berdiri 15 januari 1996 oleh HM soeharto (secara pribadi yang kebetulan waktu itu

Lebih terperinci

Disampaikan dalam TOT DPL KKN PPM, Senin, 2 Feb 2015

Disampaikan dalam TOT DPL KKN PPM, Senin, 2 Feb 2015 Disampaikan dalam TOT DPL KKN PPM, Senin, 2 Feb 2015 LATAR BELAKANG KEMISKINAN, KELAPARAN, DAN KEBODOHAN 2 MENGANGKAT DAYA DAN POTENSI YANG ADA PADA TIAP ANGGOTA KELUARGA DAN TIAP ANGGOTA MASYARAKAT, UNTUK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar pemberdayaan di mana daya bermakna kekuatan (power). Pemberdayaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN 72 LAMPIRAN 73 Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga sejahtera I B. Keluarga Sejahtera I

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes Pendahuluan Visi GKBN ( Gerakan Keluarga Berencana Nasional ) Mewujudkan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

Lebih terperinci

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI 20 TAHUN DAMANDIRI MEMBERIKAN HORMAT DAN MENDOAKAN KEPADA PARA PENDIRI YAYASAN DAN SELURUH REKAN KERJANYA DARI SELURUH INDONESIA YANG TELAH MELAKSANAKAN PROGRAM SELAMA TAHUN 2015 DENGAN BERHASIL SEHINGGA

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA LATAR BELAKANG Pendataan dan Pemetaan Keluarga Pembentukan Pengelolaan Pengembangan Posdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ) KONDISI KEPENDUDUKAN SAAT INI TREN JUMLAHPENDUDUK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang :

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN

PROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN PROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya, hakekat pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KOPERASI AGRONIAGA Konsultan Managemen : Perum Bumi Linggahara Jl. Tegalwangi Km 10 - Cirebon Cabang Subang : Perumahan Buana Subang Kencana Blok

KOPERASI AGRONIAGA Konsultan Managemen : Perum Bumi Linggahara Jl. Tegalwangi Km 10 - Cirebon Cabang Subang : Perumahan Buana Subang Kencana Blok KOPERASI AGRONIAGA Konsultan Managemen : Perum Bumi Linggahara Jl. Tegalwangi Km 10 - Cirebon Cabang Subang : Perumahan Buana Subang Kencana Blok A32, Jl. Kapten Hanafiah Rawa Badak Subang Cabang Indramayu

Lebih terperinci

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk BENTUK BENTUK PENDEKATAN DAN PARTISIPASI / PERAN SERTA MASYARAKAT T SERTA PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 POSYANDU Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 PENGERTIAN salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA) ekonomi untuk ibu dari anak-anak balita tersebut. Anak-anak Balita mengikuti PAUD dan ibunya mengikuti kursus atau latihan ketrampilan. Dalam satu atau dua bulan anak-anak sudah makin berani sendiri bersama

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KKL D.3 PERBANKAN SYARI AH 1 BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama 189 negara

Lebih terperinci

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) dipaksakan, bisa berjalan mulus. Kecepatan dan dinamika pengembangan Posdaya tergantung pada komitmen dan ketersediaan dukungan di setiap desanya. II. POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) A. PENGERTIAN

Lebih terperinci

PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN 26-Aug-16 PENGALAMAN LKKS BEKERJA SAMA DENGAN BAZNAS PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM 1 PENGENTASAN KEMISKINAN LKKS SUMBAR PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2 26-Aug-16 LKKS PROV. SUMATERA BARAT MEMBANGUN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah delapan tujuan pembangunan sebagai respons atas permasalahan global yang akan dicapai pada 2015. Delapan tujuan tersebut antara

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi mempunyai misi yang dinyatakan

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja 84 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Tabel. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir. Karakteristik tenaga kerja. Nama. Alamat. Umur 4. Jenis kelamin 5. Status perkawinan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN, Untuk lebih memfokuskan pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan, dan untuk kesinambungan serta penajaman Prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG

TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG JL. R.A KARTINI 1 TULUNGAGUNG Telp. 0355-323738 fax. 0355-323738 GERAKAN PKK DENGAN 10 PROGRAM POKOKNYA I. Pengertian Gerakan PKK Gerakan pkk adalah Gerakan Nasional

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PERLINDUNGAN PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PERLINDUNGAN PLUS Perlindungan Plus merupakan produk asuransi penyakit kritis yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Perlindungan Plus. Harap dibaca

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret Filosofi Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat UKM_Maret 2006 1 MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Tujuan Pembangunan Millenium (MDG) yg meliputi : 1 Menghapuskan kemiskinan & kelaparan.

Lebih terperinci

M ISI V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV RENCANA STRATEGIS B K K B N N ILA I-N ILA I

M ISI V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV RENCANA STRATEGIS B K K B N N ILA I-N ILA I 28&7%/, 1( RENCANA STRATEGIS B K K B N Oleh: Dr. Sumarjati Arjoso, SKM VISI MISI NILAI-NILAI KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV M ISI Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN DNIKS POSDAYA PELATIHAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA BAGI TIM PEMBINA POSDAYA KABUPATEN MALUKU TENGAH Tanggal, 4 Mei 2015 31-Jul-15 Faozan Alfikri, SH, MKM 1 RIWAYAT

Lebih terperinci

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom KONSEP KELUARGA SEJAHTERA OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom tanggal upload : 28 April 2009 A. LATAR BELAKANG KEBERHASILAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) ANGKA KELAHIRAN (TOTAL FERTILITY RATE),

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92 TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Pencapaian Indikator Kluster Perlindungan Khusus % 55 55 6 6 65 65 7 7 BKBPP Jumlah Indikator Kluster Perlindungan Khusus yang tercapai dibagi jumlah

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02.A TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRIME CARE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRIME CARE PLUS Prime Care Plus merupakan produk asuransi Santunan Tunai Harian Rumah Sakit yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Prime Care Plus.

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRIME CARE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRIME CARE PLUS Prime Care Plus merupakan produk asuransi kecelakaan yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Prime Care Plus. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah beberapa dekade pembangunan pertanian di Indonesia, ternyata pembangunan belum mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi penyebabnya

Lebih terperinci

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS DASAR HUKUM DASAR HUKUM 1. UU R.I. No. 10 tahun 1992 ttg. Perkembangan Kependudukan dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP Sejak tahun 2000, Indonesia telah meratifikasi Millenium Development Goals (MDGs) di bawah naungan Persatuan Bangsa- Bangsa.

Lebih terperinci

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin) saepul's blog IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikar IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP A. Falsafah dan Pengertian KKP BAB I PENDAHULUAN a. Falsafah Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan bagian integral dan proses pendidikan di Perguruan Tinggi yang mempunyai kekhususan dalam pelaksanaannya.

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TANGGAL 3 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan informal merupakan kegiatan pembelajaran di luar

Lebih terperinci

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013 SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/2011 579/UN27/PP/2013 LANDASAN HUKUM KKN UNS 1. SE Rektor No.312/J27/KN/1998 Penangguhan pelaksanaan KKN UNS 2. SK Rektor No. 599/J27/PP/2004 KKN menjadi mata Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan

Lebih terperinci

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung

Lebih terperinci

LKKS SUMATERA BARAT DAN INSTANSI TERKAIT DALAM MEWUJUDKAN SENTRA KULAKAN WARUNG POSDAYA (SENKUDAYA)

LKKS SUMATERA BARAT DAN INSTANSI TERKAIT DALAM MEWUJUDKAN SENTRA KULAKAN WARUNG POSDAYA (SENKUDAYA) LKKS SUMATERA BARAT DAN INSTANSI TERKAIT DALAM MEWUJUDKAN SENTRA KULAKAN WARUNG POSDAYA (SENKUDAYA) 1 19-Apr-15 LKKS SUMBAR LKKS SUMATERA BARAT MEMBANGUN JEJARING DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENCEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSDAYA) PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA) I. PENDAHULUAN Sampai saat ini telah lebih dari

Lebih terperinci

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

sebagai gerakan Aladin  atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding. PENGANTAR Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerj a sama menyingsingkan lengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 224 LAMPIRAN 225 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 2 3 1 4 Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran 226 Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas

Lebih terperinci

Assalamu alaikum UNSIKA SELAMAT MEMBANGUN DESA

Assalamu alaikum UNSIKA SELAMAT MEMBANGUN DESA Assalamu alaikum UNSIKA SELAMAT MEMBANGUN DESA MUHAMMAD YANNEFRI BAKHTIAR, MINTARTI PEMBEKALAN KKN TEMATIK POSDAYA UNSIKA, 29 JULI-1 AGUSTUS 2015 DEFINISI POSDAYA Posdaya adalah forum silaturahmi, komunikasi,

Lebih terperinci

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA BAB II WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MAKSUD DAN TUJUAN Apabila Posyandu mampu menghayati fungsi-fungsi tersebut, dan selanjutnya menjadikannya sebagai program untuk memberdayakan keluarga secara

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016

RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016 RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016 Pembangunan yang dilaksanakan di daerah pada hakikatnya harus dapat dinikmati dan dirasakan oleh

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu Perguruan Tinggi yang mempunyai program studi kependidikan. Program studi kependidikan adalah program

Lebih terperinci

MEMBIDIK AKSI PEMBERDAYAAN MELALUI PENDATAAN & PEMETAAN KELUARGA. Muhammad Yannefri Bakhtiar

MEMBIDIK AKSI PEMBERDAYAAN MELALUI PENDATAAN & PEMETAAN KELUARGA. Muhammad Yannefri Bakhtiar MEMBIDIK AKSI PEMBERDAYAAN MELALUI PENDATAAN & PEMETAAN KELUARGA Muhammad Yannefri Bakhtiar T O T D P L D A N K O R L A P K K N T E M A T I K P O S D A Y A U N S I K A K A R A W A N G, 2 9 J U L I - 1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi

Lebih terperinci

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio O-o-O pamphlet O-o-O Pamphlet ini berisi penjelasan singkat tentang program Keluarga Asuh O-o-O yang diprakarsai oleh IDF O-o-O One on One Satu keluarga diaspora mengasuh satu keluarga kurang beruntung

Lebih terperinci

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA PEMBIMBING MAHASISWA KKN PENDAMPING PENDORONG PENGARAH PENUNTUN PANUTAN ARAH & TUJUAN KKN KKN Adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan

Lebih terperinci