IV.B.6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV.B.6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan"

Transkripsi

1 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pembangunan adalah proses perubahan yang dilakukan secara terencana dan sistematik menuju suatu kondisi yang lebih baik. Pembangunan merupakan suatu konsep yang akan relevan hingga kapan pun, karena peradaban manusia selalu berubah selaras dengan dinamika yang berkembang dalam masyarakat. Proses pembangunan yang baik selalu diawali perencanaan yang matang, baik dari aspek mekanisme, proses, sistem maupun subtansi. Maka berkaitan dengan mekanisme, pilihan terhadap perencanaan dari bawah (bottom up planning) adalah untuk mencapai sebuah proses perencanaan yang partisipatif (dalam penentuan kebutuhan masyarakat), dan subtansial (jenis kebutuhan secara nyata diperlukan masyarakat), sehingga dalam mekanisme dari bawah seperti ini, sesungguhnya merupakan proses agregatif (hasil kesepakatan bersama) yang harus secara konsisten dipatuhi dan menjadi pijakan dalam setiap proses berikutnya. Prinsip dasar inilah yang menjadi taruhan, apakah proses perencanaan dari tingkat desa, kemudian ke kecamatan dan sampai kabupaten tetap konsisten. Sehingga dalam makna lain, hilangnya mata rantai (missing link) hasil perencanaan dari bawah terhadap keputusan penganggaran yang dilakukan pemerintah kabupaten karena adanya pihak-pihak yang tidak konsisten dan patuh atas kesepakatan yang telah dihasilkan. Dalam kontek ini, dapat dibaca pula bahwa proses perencanaan sistem pembangunan yang dibangun dari bawah rawan terhadap distorsi melalui proses politik yang tidak demokratis. Maka komitmen dan niat baik (good will) dari seluruh stekholders perencanaan pembangunan mutlak diperlukan. Konsep perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif yaitu melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dengan mempertimbangkan relevansi pemangku kepentingan, kesataraan antara pemangku kepentingan, transparansi dan akuntabilitas, keterwakilan seturuh segmen masyarakat, rasa memiliki dokumen perencanaan serta terciptanyan konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan, jika diterapkan dalam perencanaan pembangunan akan mengintegrasikan keinginan dari pemerintah daerah dengan perangkat di bawahnya serta pemerintah daerah dengan masyarakatnya. Adanya integrasi dari berbagai keinginan yang ada tersebut akan menghasilkan keselarasan dan keterpaduan antara komitmen, persepsi dari segi perencanaan pembangunan. Secara sosiologis dijalankannya proses sistem perencanaan pembangunan secara partisipatif, transparan dan akuntabel maka ada empat hal utama yang dapat diperoleh. Pertama, Masyarakat akan berperan aktif di dalam proses pembangunan, kedua, mendorong kemandirian di masyarakat, ketiga, menjalin koordinasi dan sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan struktur pemerintah di bawahnya serta pemerintah kabupaten dengan masyarakat, keempat, menghasilkan sebuah pembangunan di tingkat kabupaten yang menjadi kehendak semua publik. Adanya konsistensi dalam perencanaan pembangunan daerah akan menghasilkan pemerintahan yang lebih efektif karena adanya proses pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga jalan panjang upaya pemerintah untuk mencapai tujuan kesejahteraan rakyat akan dapat terwujud secara nyata. Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo Tahun terdapat isu strategis terkait dengan perencanaan pembangunan daerah, yaitu perencanaan pembangunan diarahkan kepada pembangunan secara komperehensif baik secara fisik maupun non fisik, sehingga terwujud keseimbangan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Efektifitas perencanaan pembangunan sangat LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 80

2 bergantung pada good will dan partisipasi dari seluruh stakeholder. Selain itu pelaksanaan kerjasama dengan daerah lain dan pihak ketiga dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan menjadi faktor pendukung dalam efektifitas pelaksanaan pembangunan. Hal lain yang mendukung dalam efektifitas perencanaan pembangunan yaitu pelaksanaan sistem informasi dan keterpaduan dalam pengelolaan data perencanaan pembangunan. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Perencanaan Pembangunan, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 dialokasikan sebesar Rp ,00,- atau sebesar 0,49% dari total APBD Tahun 2012 yang berjumlah Rp ,-. Dari alokasi anggaran dalam urusan perencanaan pembangunan tersebut terealisasi sebesar Rp ,00,- atau sebesar 86,35% dari anggaran yang dialokasikan. Adapun rincian program,alokasi anggaran, dan realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.B.6.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2012 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan kapasitas SDM aparatur Perencanaan Pembangunan Daerah Pengembangan data informasi Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam B Belanja Tidak langsung Belanja Gaji dan Pegawai Gaji dan Tunjangan Tambahan Penghasilan Insentif Pajak/Retribusi Daerah Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Belanja Tak Terduga - - Jumlah total Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2012 (diolah) LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 81

3 b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Perencanaan Pembangunan Daerah Pada tahun 2012 dilaksanakan sebanyak 32 kegiatan pada program perencanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh 21 SKPD yaitu Bappeda, Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Humas, DPU, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta 15 Kecamatan. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut : Pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 2013 Pelaksanaan Musrenbang 15 Kecamatan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Perencanaan dan Hasil Pembangunan daerah Tahun 2012 Kajian Implementasi Litbang dalam Penguatan Perencanaan di Kabupaten Wonosobo Evaluasi Capaian RPJMD Tahun Pertama Dukungan Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) Bidang Infokom Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang Kesehatan Penyusunan Dokumen Identifikasi Kawasan Kumuh Perkotaan Penyusunan Draft Raperda Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Koordinasi Pelaksanaan dan Administrasi Pembangunan Pengendalian Kegiatan DAK dan Kegiatan Bantuan Provinsi Penyusunan Perencanaan T - 1 Dana Alokasi Khusus Bidang ke PU-an Perencanaan Infrastruktur Vital Strategis Perencanaan T - 1 Prasarana Pemerintah Kegiatan musrenbang RKPD Tahun 2013 merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai dari penyelenggaraan Musrenbang Desa/ Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum gabungan SKPD, dan pelaksanaan Musrenbang Kabupaten. Pelaksanaan musrenbang merupakan proses rutin tahunan yang dilaksanakan guna melaksanakan amanat UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Musrenbang ini merupakan wadah dari pendekatan partisipatif dalam perencanaan pembangunan daerah, dimana sejak tahun 2011 pelaksanaan musrenbang dilakukan dengan pengintegrasian antara musrenbang reguler dengan musrenbang yang dilaksanakan oleh PNPM di tingkat Kecamatan sehingga antara kegiatan reguler APBD dan PNPM diharapkan tidak ada tumpang tindih dalam proses pelaksanaan dan penganggarannya. Proses musrenbang pada dasarnya mendata aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang dirumuskan melalui pembahasan di tingkat desa/kelurahan, dilanjutkan di tingkat kecamatan, dikumpulkan berdasarkan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah, dan selanjutnya diolah dan dilakukan prioritisasi program/kegiatan di tingkat kabupaten/kota oleh Bappeda bersama para pemangku kepentingan disesuaikan dengan kemampuan pendanaan dan kewenangan daerah. Out put penyelenggaraan Musrenbang ini yaitu daftar skala prioritas program dan kegiatan yang diusulkan oleh stake holder pembangunan daerah, yang kemudian akan digunakan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 82

4 Penyusunan RKPD tahun 2013 merupakan kegiatan rutin tahunan perencanaan pembangunan daerah yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan KUA PPA Tahun 2013 dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2013, serta sebagai pedoman SKPD dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD tahun RKPD Tahun 2013 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Kabupaten Wonosobo Nomor 12 tahun 2012 tanggal 07 Mei 2012 tentang RKPD Kabupaten Wonosobo Tahun Penyusunan RKPD dapat dilaksanakan tepat waktu yaitu sebelum akhir bulan mei dan tahapan penyusunan juga sudah dilaksanakan sesuai dengan ketetentuan yang ada dalam PP No 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Tema Pembangunan Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 Optimalisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pencapaian Efektifitas dan Efisiensi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah. Substansi RKPD memuat program dan kegiatan SKPD dan dokumen RKPD merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan Renja SKPD untuk tahun yang sama. Proses penyusunan RKPD dilakukan secara paralel dan sifatnya saling memberi masukan dengan proses penyusunan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD). Adapun tujuan dari penyusunan RKPD Tahun 2013 adalah sebagai berikut : a. Memberikan kerangka operasional, arah atau tindakan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah, yang berisi sasaran dan kebijakan daerah, serta memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada setiap bidang kewenangan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran; b. Mewadahi aspirasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan yang disampaikan secara partisipatif dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan dan pada kesempatan lain yang disampaikan kepada DPRD; c. Menjadi acuan bagi seluruh komponen di daerah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; d. Sebagai dasar penyusunan KUA dan PPAS serta RAPBD Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Perencanaan dan Hasil Pembangunan daerah Tahun 2012 merupakan kegiatan monev perencanaan pembangunan daerah yang baru dilaksanakan pada tahun Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar penyusunan rencana dapat dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan rencana pembangunan yang berkualitas, dengan masukan dari hasil pemantauan, evaluasi, dan kajian atau evaluasi kebijakan. Monev perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan untuk meningkatkan efektifitas perencanaan pembangunan daerah dengan memonitoring usulan kegiatan yang diusulkan lewat musrenbang yang akan dirumuskan dalam RKPD Kabupaten Wonosobo tahun Pemanfaatan hasil-hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana serta hasil kajian atau evaluasi kebijakan, tidak hanya terbatas untuk proses perencanaan pembangunan saja, tetapi juga dapat menjadi masukan untuk perumusan kebijakan pembangunan di berbagai bidang. Kajian Implementasi Litbang dalam Penguatan Perencanaan di Kabupaten Wonosobo digunakan untuk lomba Kreatifitas dan Inovasi daerah untuk pengembangan kreatifitas dan inovasi dalam penciptaan dan rekayasa produk yang ada dalam masyarakat sehingga bisa dioptimalkan hasil dan pemanfaatannya dalam pembangunan. Lomba ini untuk menstimulasi potensi kreatifitas dan inovasi masyarakat agar dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas. LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 83

5 Pada tahun 2012 untuk mendukung penyusunan dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkualitas, disusunlah dokumen evaluasi capaian pembangunan daerah (Capaian RPJMD tahun I (2011)). Evaluasi capaian pembangunan daerah dilaksanakan dengan mengevaluasi capaian indikator kinerja utama Kabupaten pada masing-masing urusan pembangunan daerah, untuk dinilai sejauh mana tingkat keberhasilan capaian pembangunan tahun 2011 sesuai dengan RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun Evaluasi pembangunan, khususnya evaluasi hasil pembangunan sangat diperlukan dalam proses perencanaan dan penganggaran dalam periode berkenaan mapun pada periode berikutnya. Evaluasi tahun ke -1 RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun ini sangat penting untuk mengetahui seberapa jauh capaian target-target pembangunan daerah selama kurun waktu tahun Berdasarkan hasil evaluasi, maka dapat diketahui bahwa tahap pertama dalam pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tercantum dalam RPJMD tahun yaitu tahap perencanaan (tahun ) secara umum telah dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan pengklasifikasian hasil evaluasi capaian indikator kinerja pembangunan daerah yang ditargetkan dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun , maka dapat disimpulkan bahwa dari sebanyak 331 indikator kinerja, dengan klasifikasi yang telah tercapai sebanyak 213 indikator atau 64,35% dari keseluruhan indikator. Untuk klasifikasi Indikator yang akan tercapai pada tahun 2011 yaitu sebanyak 94 indikator atau 28,40% dari keseluruhan indikator. Sedangkan untuk klasifikasi Indikator yang belum tercapai pada tahun 2011 yaitu sebanyak 24 indikator atau 7,25% dari keseluruhan indikator. Dukungan Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap program Pemerintah dalam pembangunan sanitasi terutama pada kawasan perkotaan. Program ini dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan dan tantangan sanitasi permukiman, utamanya yang disebabkan masih adanya masyarakat yang melakukan BAB di sembarang tempat (BABS), masih belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sampah, semakin luasnya genangan di sejumlah daerah, serta adanya kecenderungan semakin merosotnya kualitas kesehatan dan lingkungan pemukiman yang penduduknya padat dan miskin. Program PPSP mempunyai 3 target yang harus dicapai pada tahun 2014, yaitu: Stop BAB sembarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan Pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang berwawasan lingkungan Pengurangan genangan di sejumlah kota dan kawasan Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mencapai target tersebut dilaksanakan melalui Program PPSP (tahun ) dengan sasaran: Penambahan layanan jaringan air limbah terpusat sampai dengan 5% dari jumlah penduduk perkotaan (5 juta penduduk, 16 kota) dan pembangunan Sanimas di 226 kota prioritas Pelaksanaan praktek 3R untuk mengurangi timbulan sampah sebesar 20% dan perbaikan manajemen pelayanan persampahan di 240 kota prioritas. Pelaksanaan Program PPSP ini ditargetkan pada kawasan perkotaan di wilayah kabupaten yang kondisi sanitasinya rawan. Diharapkan pada akhir tahun 2014, 330 LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 84

6 kab/kota telah mempunyai Strategi Sanitasi dan 160 kab/kota di antaranya telah mulai melaksanakan pembangunan fisiknya. Dalam mendukung program ini, pada tahun 2012 telah dilaksanakan 5 kegiatan untuk mendukung PPSP di Kabupaten Wonosobo, yaitu Dukungan Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman yang dilaksanakan oleh Bappeda selaku koordinator PPSP Kabupaten, Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) Bidang Infokom yang digunakan untuk sosialisasi program PPSP melalui publikasi program dengan media massa, maupun melalui sosialisasi, Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan pelaksanaan studi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi lingkungan dan pelatihan dengan peserta 60 orang enumerator yang berasal dari desa yang akan disurvey guna meningkatkan kemampuan para enumerator desa dalam melaksanakan survey sanitasi, serta Dukungan Program Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) bidang Kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan EHRA (Environmental Health Risk Assesment)/ Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan dalam rangka penyusunan Buku Putih yang menggambarkan kondisi sanitasi di Kabupaten Wonosobo. Selain itu dilaksanakan juga Penyusunan Dokumen Identifikasi Kawasan Kumuh Perkotaan untuk pemetaan kawasan kumuh di Kabupaten untuk bahan masukan penyusunan buku putih PPSP untuk pelaksanaan program PPSP. Penyusunan Draft Raperda Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dilaksanakan pada tahun 2012 dengan penyusunan draft Raperda beserta naskah akademis Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah. Kegiatan ini bertujuan agar dalam pelaksanaan perencanaaan pembangunan terdapat mekanisme baku yang diatur dalam bentuk Peraturan Daerah agar semua Stake holder dalam perencanaan pembangunan dapat mematuhinya. Pada tahun 2012 penyusunan raperda tentang sistem perencanaan dan pembangunan Daerah beserta naskah akademisnya telah diselesaikan, dan menunggu pembahasan di DPRD pada tahun Dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan tahunan, untuk menjamin kelancaran dan keberlangsungan kegiatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan perlu dilaksanakan kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan koordinasi Pelaksanaan dan Administrasi Pembangunan yang merupakan kegiatan rutin tahunan guna mencapai pembangunan daerah yang tepat mutu, waktu, administrasi, manfaat dan sasaran sesuai dengan rencana kegiatan belanja langsung pada tahun Kegiatan tersbut dilaksanakan dengan rangkaian proses penyusunan Surat Edaran Bupati Wonosobo tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo sebagai acuan/pedoman pelaksanaan kegiatan Pembangunan TA. 2012, serta pelaksanaan pengawasan dan evaluasi meliputi monitoring pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa khusus pembangunan konstruksi secara terpadu di lokasi kegiatan untuk melihat realisasi kemajuan fisik yang dicapai berdasarkan jadwal serta melaksanakan pengecekan secara langsung kegiatan di lapangan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi oleh pihak pelaksana baik yang bersifat administratif maupun teknis. Hasil dari kegiatan ini berupa Surat Edaran Bupati Wonosobo tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo, serta laporan Tim Monev kepada Bupati Wonosobo yang kemudian untuk direkomendasikan kepada SKPD pengampu kegiatan terkait. Sedangkan untuk kegiatan koordinasi Pelaksanaan dan Administrasi Pembangunan dilakukan sebagai bagian dari pengendalian kegiatan belanja langsung LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 85

7 agar kegiatan pembangunan daerah dapat terkoordinasi, terpantau, dan terkendali dengan baik agar pelaksanaan kegiatan dapat efektif. Kegiatan Pengendalian Kegiatan DAK dilakukan untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan DAK di Kabupaten Wonosobo, serta terlaksananya pelaporan dan evaluasi kegiatan DAK kepada Pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat. Pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2012 dilaksanakan oleh 8 SKPD yaitu BLH, Badan KB, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Dikpora, Dinas Kesehatan, dan DPU. Pelaksanaan pelaporan DAK dilaksanakan dengan tepat waktu melalui pelaporan bulanan maupun triwulan. Sedangkan untuk pengkoordinasian Kegiatan Bantuan Provinsi dilakukan melalui rapat koordinasi dan monitoring serta evaluasi pelaksanaan kegiatan bantuan gubernur tahun 2012 yang ada di Kabupaten Wonosobo agar pelaksanaan kegiatan dapat terlaksananya secara lancar dan efektif dengan penyerapan anggaran yang optimal. Pelaporan kegiatan bantuan gubernur dilaksanakan secara periodik bulanan maupun triwulanan untuk melaporkan capaian kegiatan sehingga dapat terpantau dan terkendali. Berkaitan dengan perencanaan pembangunan infrastruktur ke PU-an, dilaksanakan kegiatan Penyusunan Perencanaan T - 1 Dana Alokasi Khusus Bidang ke PU-an. Kegiatan ini bertujuan agar terwujudnya konsep dan detail perencanaan kegiatan infrastuktur yang akan dilaksanakan, dengan melaksanakan pemetaan, pendataan, serta perhitungan teknis terhadap semua lokasi kegiatan infrastruktur yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tersedia database perencanaan pembangunan infrasruktur sehingga dapat diketahui kebutuhan pembangunan infrastuktur daerah baik terkait teknis maupun kebutuhan pendanaannya. Kegiatan Perencanaan Infrastruktur Vital Strategis (GOR) dilaksanakan untuk mendukung Pembangunan Stadion dengan tersedianya perencanaan teknis pembangunan gedung dan lingkungan Stadion, Perencanaan Relokasi Makodim, Perencanaan Taman Kota, Penyusunan System Informasi Geografi Irigasi, Dokumen Inventarisasi Data base Jembatan, dan Data Base Jaringan Jalan Kabupaten. Sedangkan untuk kegiatan Perencanaan T-1 Prasarana Pemerintahan dilakukan untuk penyusunan dokumen perencanaan pembangunan sarana prasarana pemerintahan yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2013, meliputi sarana prasarana perkantoran SKPD dan di wilayah kecamatan yang dalam kondisi kurang layak dan rusak. Kegiatan ini untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana prasarana pemerintahan. Program Pengembangan data informasi Program Pengembangan data informasi mempunyai sasaran untuk meningkatkan kualitas data stistik Kabupaten dengan memperkuat sistem basis data guna keperluan perumusan kebijakan pembangunan daerah. Pada Tahun 2012 diimplementasikan kedalam 9 kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda untuk memperkuat sistem basis data dalam pembangunan daerah. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu : Penyusunan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 (Bantuan Provinsi) Pelatihan Sistem Informasi Geografis (GIS) Penyusunan Data Base Pemuda & Olah Raga dan Lembaga Keagamaan LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 86

8 Pembuatan Data Pendukung dan Akomodasi Penerimaan Tim di Kabupaten serta Penerimaan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya di jakarta Master Plan Rumah Sehat Master Plan Kota Bunga Penyusunan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 merupakan program pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dalam bentuk bantuan keuangan dimana kegiatan dilaksanakan setiap tahun oleh seluruh Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Tengah. Di dalam Profil daerah terdapat gambaran umum kondisi wilayah Kabupaten Wonosobo dengan informasi data-data terkait pelaksanaan pembangunan daerah sampai lingkup wilayah kecamatan. Penyusunan profil daerah dilaksanakan setiap semester dengan penyusunan dokumen profil yang dilaksanakan tahunan (2 semester). Pengembangan SIPD merupakan salah satu upaya untuk memetakan kondisi dan potensi serta sumber daya daerah yang dapat digunakan untuk melihat tahapan perencanaan, pengendalian dan analisa kinerja daerah dengan pemanfataan sistem informasi. SIPD juga digunakan sebagai dukungan data dan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan atau kebijakan perencanaan pembangunan di daerah. Pelatihan Sistem Informasi Geografis (GIS) dilaksanakan untuk mendukung peningkatan kualitas data pembangunan daerah. Sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi. Dengan adanya pelatihan GIS diharapkan dapat meningkatkan kemampuan karyawan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam penbgelolaan data untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah. Penyusunan Data Base Pemuda & Olah Raga dan Lembaga Keagamaan dilaksanakan untuk kepentingan ketersediaan data base kelompok pemuda dan olah raga, serta lembaga keagamaan dan tempat ibadah yang ada di Kabupaten Wonosobo. Data base ini digunakan sebagai acuan serta data dukung pelaksanaan kegiatan bantuan sosial pemerintah daerah yang dilaksanakan setiap tahun, agar terwujud pemerataan bantuan dan tepat sasaran. Pembuatan Data Pendukung dan Akomodasi Penerimaan Tim di Kabupaten serta Penerimaan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya di jakarta, digunakan untuk penyusunan data terkait pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di berbagai sektor pembangunan. Data ini digunakan sebagai data dukung penilaian lomba Parahita Ekapraya, yaitu lomba yang diselenggarakan pemerintah pusat terkait peranan Pemerintah Kabupaten / Kota atau lembaga negara dalam komitmennya dan implementasi strategi pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di berbagai sektor pembangunan. Selain itu dinilai sejauh mana pemerintah daerah menerapkan strategi pengarusutamaan gender, apa pencapaiannya, dan apa inovasi di dalam perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak anak LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 87

9 serta upaya untuk memenuhi hak anak. Penilaian lebih menitik beratkan pada pencapaian, inovasi, upaya - upaya dalam pemenuhan hak anak, termasuk proses perencanaan anggaran responsif gender, dan yang jelas ada perubahan dari laki laki dan perempuan dalam bersama - sama mengisi pembangunan. Program Kerjasama Pembangunan Kegiatan yang dilaksanakan pada program Kerjasama Pembangunan Pada Tahun 2012 yaitu Fasilitasi kerjasama Perguruan Tinggi (Program KKN) yang merupakan kegiatan rutin tahunan untuk meningkatkan keterlibatan stake holder dalam pembangunan, yang dalam hal ini yaitu perguruan tinggi. Pelaksanaan KKN merupakan salah satu amanah yang menjadi kewajiban perguruan tinggi sebagaimana termaktub dalam Tridarma Perguruan Tinggi adalah menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kewajiban itu harus melekat pula pada diri setiap mahasiswa sebagai bagian utama dari eksistensi perguruan tinggi. Pelaksanaan KKN di Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 dilaksanakan dengan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan sejumlah Perguruan tinggi baik lingkup regional maupun nasional. Pelaksanaan KKN pada tahun 2012 dilaksanakan oleh 10 Perguruan Tinggi, yaitu UNSIQ, UNDIP, UGM, AKPER Provinsi Jateng, UNY, POLTEKES KEMENKES JAKARTA, POLTEKES SEMARANG, UNNES, IKIP PGRI SEMARANG dan UNSOED dengan 12 kegiatan KKN. Pelaksanaan KKN diharapkan adanya sinergitas pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan masyarakat untuk bersama-sama terlibat dalam pembangunan daerah dengan prinsip hubungan simbiose mutualisme, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang berguna bagi semua pihak. Dengan adanya kegiatan KKN yang dilaksanakan di desa, diharapkan adanya transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat yang berguna bagi kehidupan masyarakat pedesaan, sehingga mendorong percepatan pembangunan desa dengan melibatkan masyarakat. Dan manfaat bagi Perguruan tinggi sendiri sebagai lembaga pencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, diharapkan dapat membentuk karakter mahasiswa yang peduli pembangunan dan lingkungan sehingga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan pada saat mengaplikasikan ilmunya pada dunia kerja. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Kegiatan yang dilaksanakan pada program Perencanaan Pembangunan Ekonomi pada tahun 2012 sebanyak delapan kegiatan dengan 2 SKPD pelaksana yaitu Bappeda dan Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Fasilitasi Kegiatan FEDEP Pemetaan Potensi Ekonomi Fasilitasi Kegiatan Klaster Fasilitasi Agropolitan Fasilitasi Pengelolaan Limbah di Desa Wisata Reco Rakor antar Dinas dengan melibatkan pelaku usaha Sosialisasi Kebijakan Ekonomi Fasilitasi Pengalihan Aset Pemerintah Kabupaten menjadi Penyertaan Modal BUMD LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 88

10 Kegiatan Fasilitasi Kegiatan FEDEP dilaksanakan melalui kegiatan Workshop Penguatan Kelembagaan dan Penyusunan Bisniss Plan Klaster Domba, Workshop Pengembangan Klaster Pariwisata, Workshop Pembentukan dan Penguatan Kelembagaan Klaster Gula Kelapa, Workshop Standarisasi Mutu Produk Carica, Workshop Pembuatan Blog, Pameran Klaster Jawa Tengah dan DKI, Leaflet PEL, FEDEP, Klaster, dan penyusunan dokumen Dokumen Kajian PEL (RTL PEL, Finansial Matrik, Profil FEDEP). Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan pembangunan sektor perekonomian terutama bagi pelaku ekonomi lokal dengan pemberdayaan klaster ekonomi yang terdapat di Kabupaten Wonosobo dengan pendayagunaan potensi ekonomi lokal. Kegiatan Pemetaan Potensi Ekonomi dilaksanakan pada tahun 2012 sebagai bagian dari dukungan terhadap perencanaan pembangunan daerah. Kegiatan ini bertujuan agar tersedianya dokumen kajian potensi ekonomi kabupaten dalam bentuk pemetaan potensi ekonomi daerah, dengan melibatkan stake holder dalam kegiatan penyusunannya agar pemetaan potensi ekonomi. Hasil dari kegiatan ini akan diketahui informasi mengenai sentra-sentra kegiatan ekonomi di Kabupaten beserta potensipotensi ekonomi lokal sehingga dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ekonomi daerah melalui ketersediaan data-data potensi ekonomi untuk kepentingan investasi. Fasilitasi Kegiatan Klaster digunakan untuk Pelatihan Manajemen Klaster untuk 30 pelaku usaha yang tergabung dalam klaster, dan Studi Banding Klaster di Kabupaten Salatiga yang sudah berhasil dalam pengelolaan klaster. Hasil dari kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan kualitas SDM anggota klaster UMKM/UKM/IKM sehingga dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi daerah yang dapat berdampak pada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Fasilitasi Agropolitan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk merevitalisasi program agropolitan yang selama terhenti. Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 yaitu Pembentukan Pokja Agropolitan yang beranggotakan pelaku agrobisnis di wilaayah agropolitan (Kecamatan Kaliwiro, Sukoharjo, Leksono, Selomerto). Selain itu juga dilaksanakan Studi Lapang di Kabupaten Malang Jawa Timur yang telah berhasil mengembangkan konsep agropolitan di Provinsi Jawa Timur, agar terjadi adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan pengelolaan agrobisnis yang efektif untuk pengembangan agrobisnis di Kabupaten Wonosobo. Fasilitasi Pengelolaan Limbah di Desa Wisata Reco merupakan kegiatan yang dialokasikan penganggarannya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Pelaksanaan kegiatan yaitu dengan pelatihan pengelolaan limbah dengan sasaran adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat Desa Reco dalam pengelolaan limbah, baik itu limbah ternak, pertanian maupun limbah rumah tangga. Pelatihan dilakukan dengan jumlah peserta 50 orang masyarakat. Selain itu pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui kegiatan ini memberikan bantuan alat komposter sederhana agar setelah diadakan pelatihan, masyarakat dapat mengaplikasikan keahlian pengolahan limbah dalam kehidupan sehari-hari. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesehatan pemukiman di masyarakat Desa Reco. Sedangkan untuk kegiatan Rakor antar Dinas dengan melibatkan pelaku usaha dilaksanakan dengan maksud agar terdapat wadah komunikasi antara pelaku usaha dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan dan pengembangan sektor ekonomi. Pemerintah daerah dan pelaku usaha perlu berkomunikasi terkait kebijakan-kebijakan LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 89

11 yang ditetapkan pemerintah terkait pembangunan sektor ekonomi, dan perlunya fasilitasi dari pemerintah dalam pengembangan usaha dari masyarakat sebagai pelaku usaha. Dengan rakor tersebut diharapkan terjadi sinergitas dan kesepahaman dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat. Dan terkait dengan hal tersebut pemerintah daerah juga melaksanakan kegiatan sosialisasi kebijakan ekonomi pemerintah kepada masyarakat dan pelaku usaha. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tercapainya kesepahaman antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah dalam menjalankan kebijakan ekonomi daerah sehingga dapat terwujud tujuan dan sasaran dari pelaksanaan kebijakan tersebut, sehingga dalam pelaksanaan kebijakan tidak terjadi kesalah pahaman antara masyarakat dan pemerintah. Dengan ini maka diharapkan dalam pelaksanaan kebijakan dapat tercapai tujuan dan sasaran secara efektif. Fasilitasi Pengalihan Aset Pemerintah Kabupaten menjadi Penyertaan Modal BUMD digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pengalihan aset pemerintah daerah menjadi penyertaan modal pada BUMD (BKK). Kegiatan ini digunakan untuk penaksiran nilai aset tanah dan gedung eks Kantor Lingkungan Hidup, dengan melibatkan lembaga penilai aset swasta, untuk mengetahui nilai aset riil untuk selanjutnya hasil penialian aset tersebut menjadi dasar jumlah penyertaan modal pemerintah daerah pada BKK Wonosobo. Program Perencanaan Sosial dan Budaya Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini pada tahun 2012 yaitu Fasilitasi program KHPPIA Kab. Wonosobo dan Kegiatan Koordinasi dan Operasional TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) Kab. Wonosobo, yang dilaksanakan oleh Bappeda. Pelaksanaan fasilitasi Program Kelangsungan Hidup Pertumbuhan Perkembangan Ibu dan Anak di Kabupaten Wonosobo ini dilaksanakan melalui kegiatan Koordinasi Tim DTPS MPS, Koordinasi Tim Pokja PAUD, Koordinasi Tim Pokja MBS dan Review Program KHPPIA. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu meningkatnya koordinasi, pengelolaan dan sinkronisasi program KHPPIA di bidang pendidikan dan kesehatan terutama terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dan pendidikan ibu dan anak. Selain itu dengan adanya Review Program KHPPIA, dapat menjadi masukan bagi penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang kesehatan dan pendidikan. Kegiatan Koordinasi dan Operasional TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) Kab. Wonosobo pada tahun 2012 digunakan untuk pelaksanaan koordinasi Pokja TKPK guna mensinkronkan program dan kegiatan di setiap SKPD untuk lebih optimal dalam upaya penanggulangan kemiskinan daerah. Selain itu diadakan juga monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, serta pembuatan pelaporan. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan koordinasi, pengelolaan dan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo, mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan sehingga seluruh program yang mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dapat tepat sasaran dan berhasil guna, untuk mendukung program pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan di daerah untuk mengurangi angka kemiskinan. Program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam pencapaian tujuan utama pembangunan yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Untuk mendukung perencanaan pembangunan yang berkualitas, pada program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam dilaksanakan beberapa LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 90

12 kegiatan untuk mendukung efektifitas pembangunan daerah dalam sektor prasarana wilayah dan sumber daya alam. Terdapat tiga kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2012 berupa dokumen kajian pendukung perencanaan pembangunan yaitu Inventarisasi Pertambangan, Survey Potensi dan Study Kelayakan PLTMH DAS Serayu dan DAS Bogowonto dan Penyusunan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya. Inventarisasi Pertambangan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk penyusunan data base pertambangan yang ada di Kabupaten Wonosobo, sehingga dapat diketahui jumlah dan jenis aktifitas pertambangan yang ada serta potensi-potensi pertambangan yang belum dikembangkan ataupun dieksplorasi. Data ini berguna untuk penyusunan kebijakan pemerintah daerah pada sektor pertambangan dan pengembangan investasi pertambangan di daerah. Survey Potensi dan Study Kelayakan PLTMH DAS Serayu dan DAS Bogowonto digunakan untuk penyusunan kajian potensi PLTMH di DAS Serayu dan DAS Bogowonto, dimana terdapat 4 lokasi yang memiliki potensi menjadi fokus kajian yaitu PLTMH Serayu Kemiri Kecamatan Mojotengah, PLTMH Jengkol Kecamatan Kejajar, PLTMH Bogowonto Desa Glagah Kecamatan Kepil, dan PLTMH Bener Kecamatan Kepil. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi potensi pengembangan PLTMH untuk mempermudah kepentingan investasi PLTMH di Kabupaten Wonosobo. Penyusunan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya dilaksanakan dengan pernyusunan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai arahan rencana pembangunan investasi jangka menengah bidang cipta karya sebagai pedoman perencanaan pembangunan investasi jangka menengah bidang cipta karya untuk kurun waktu lima tahunan ( ). Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan pengendalian pembangunan prasarana wilayah bid. Cipta karya. Dokumen RPIJM ini juga digunakan sebagai sinkronisasi program pembangunan infrastruktur daerah dengan rencana pembangunan infrastruktur provinsi dan nasional sehingga diharapkan dalam pembangunan infrastruktur daerah khususnya bidang keciptakaryaan dapat juga menjadi program prioritas pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. c. CAPAIAN KINERJA URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Tabel IV.B.6.2 Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2012 berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah No. Indikator Kinerja 1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Perda RPJP 2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA 3 % Ketepatan waktu tahapan Musrenbang RKPD Capaian Kinerja Ada ada Perda nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJP Ada Ada Perda no. 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Kab Wonosobo Tahun % 100% LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 91

13 4 % kesesuaian program RKPD dengan APBD 81,4% 85,12% 5 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Ada 6 Tersedianya data profil daerah Ada Ada Ada Perbup no. 19 tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah Kab. Wonosobo Tahun Tersedianya dokumen evaluasi pembangunan 8 Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD (Jumlah program RKPD tahun berkenaan) / (Jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun berkenaan) x 100 % Sumber: Bappeda Ada Ada 76,58% x = 82,91% Tabel IV.B.6.3 Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2012 berdasarkan Indikator Kinerja RPJMD No. 1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Tersedianya Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Kab Tersedianya dok perencanaan pembangunan daerah : Capaian Pembangunan belum Belum a. RPJMD ada Ada 2 3 b. RKPD ada Ada c. % kesesuaian RKPD dgn RPJMD 70 82,91% d. (%) kesesuaian proses dan tahapan penyusunan RKPD e. (%) kesesuaian Program Renstra SKPD dengan RPJMD % Ketepatan waktu tahapan Musrenbang RKPD % kesesuaian program RKPD dgn apbd 85,12 85,12 5 Tersedianya dokumen evaluasi pembangunan ada Ada 6 Tersedianya data profil daerah ada Ada Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Daerah secara umum sudah dilaksanakan sesuai target yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun Untuk penyusunan Dokumen perencanaan baik jangka panjang (RPJPD), menengah (RPJMD) maupun tahunan RKPD sudah terlaksana dan tersedia dokumen perencanaan yang digunakan untuk pembahasan penyusunan kebijakan umum anggaran pemerintah daerah. Dokumen perencanaan tersebut merupakan satu LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 92

14 kesatuan yang terbagi menjadi periodeisasi 20 tahunan, lima tahunan dan tahunan untuk perencanaan pembangunan daerah. Dokumen RPJPD dan RPJMD ditetapkan dalam Peraturan Daerah sedangan untuk RKPD ditetapkan melalui Peraturan Bupati. Proses Perencanaan Pembangunan Daerah tidak bisa dilepaskan dari proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Untuk penyusunan dokumen RKPD Tahun 2013, telah dilaksanakan serangkaian proses musrenbang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten dimana proses pelaksanaannya sudah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian, dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Proses Musrenbang telah dilaksanakan secara tepat waktu dan melalui tahapan-tahapan yang diatur dalam Permendagri tersebut. Sedangkan output hasil musrenbang berupa RKPD Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 yang berisi program dan kegiatan pembangunan daerah tahun 2013 telah mengacu program dan kegiatan dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun sebesar 82,91%. Dan untuk realisasi penjabaran program kegiatan RKPD ke APBD tahun 2013 terealisasi sebesar 85,12%. Dalam penyusunan Dokumen perencanaan pembangunan Daerah dibutuhkan ketersediaan data statistik daerah dan hasil evaluasi capaian pembangunan tahun lalu untuk mengetahui sejauh mana capaian-capaian kinerja hasil pembangunan. Ketersediaan data dan hasil evaluasi ini digunakan untuk merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah kedepan sehingga pembangunan dapat terlaksana secara berkesinambungan. d. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Dalam penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar, sehingga dapat menghambat kinerja dari urusan tersebut. Beberapa permasalahan yang ada yaitu : Masih terjadinya permasalahan klasik dalam perencanaan pembangunan daerah, yaitu masih rendahnya komitmen dan konsistensi dari stake holder dalam mengawal perencanaan pembangunan daerah kedalam proses penganggaran dalam APBD, terutama terkait dengan pendekatan partisipatif sehingga memunculkan apatisme masyarakat dalam partisipasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, sehingga menjadikan proses musrenbang tidak efektif, Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Musrenbang, karena selama ini hasil Musrenbang yang merupakan usulan kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah bersama masyarakat sering kali tidak terakomodir dalam proses penganggaran karena adanya dinamika pembahasan anggaran antara TAPD dengan legislatif, sehingga terbentuk opini dalam masyarakat bahwa ada tidaknya musrenbang tidak berpengaruh terhadap penyusunan APBD, Masih adanya ketidak sinkronan antara hasil kajian maupun dokumen perencanaan yang telah disusun dengan pelaksanaan penyusunan perencanaan makro pembangunan, sehingga hasil kajian tidak memberikan kemanfaatan yang signifikan terhadap penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan, Masih rendahnya kemampuan pengelola perencanaan pembangunan daerah di semua tingkatan karena belum pernah adanya upaya untuk pengembangan SDM LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 93

15 perencana secara profesional dan kelembagaan yang belum terstruktur dengan baik sehingga perencanaan pembangunan masih dilaksanakan secara parsial dan terkesan seadanya. Belum terlaksananya pengelolaan data secara optimal, baik dalam kegiatan pengumpulan data maupun dalam pengelolaannya karena pengelolaan data yang belum terintegrasi dengan baik. Dalam hal pengumpulan data, masih terdapat ketidakkonsistenan pemberi data dalam memberikan informasi baik yang berasal dari SKPD maupun kewilayahan (desa/kelurahan/kecampatan) karena desain instrumen data yang belum terintegratif yang disesuaikan dengan semua kebutuhan data secara keseluruhan. Upaya dan solusi yang perlu dilakukan perencanaan pembangunan yaitu : kedepan dalam penyelenggaraan urusan Perlunya pemahaman akan pentingnya konsistensi dan komitmen kuat dari para Stake holder dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan dan penganggaran pemerintah daerah, dan dapat secara konsisten untuk memperjuangkan bersama atas apa yang telah disepakati dalam forum musrenbang sebagai bagian dari pendekataan bottom up dalam perencanaan pembangunan yang memang wajib untuk diakomodir walaupun juga harus mempertimbangkan faktor pendekatan top down dan politis, sehingga semua stake holder terakomodir. Selain itu perlu adanya revitalisasi peran Tim Anggaran Pemerintah Daerah agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya secara optimal dalam proses penganggaran dengan perlu adanya koordinasi yang baik dan secara intens antar anggota tim sehingga mekanisme proses perencanaan sampai dengan penganggaran dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan konsisten. Perlu adanya penetapan pagu wilayah kecamatan (PWK) untuk memberikan batasan dan efektifitas pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, dimana PWK ini akan digunakan sebagai pagu indikatif usulan kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan yang akan memberikan garansi kepada masyarakat terkait hasil usulan yang telah disepakati dalam Musrenbang Kecamatan. PWK diterjemahkan sebagai patokan batas maksimal anggaran belanja kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang alokasi besarannya ditetapkan secara proposional setiap tahunnya sesuai dengan indikator-indikator yang disepakati, seperti luas wilayah, jumlah penduduk, PDRB, dan lain-lain. PWK bukanlah alokasi dana SKPD Kecamatan, melainkan dana APBD yang disediakan dan dijamin ketersediannya oleh Pemerintah Kabupaten untuk membiayai usulan kegiatan prioritas pembangunan di tingkat kecamatan berdasarkan hasil musrenbang kecamatan dimana pelaksanaannya dikelola oleh SKPD teknis terkait Kajian kajian yang disusun agar benar-benar dapat memberikan manfaat dalam proses perencanaan pembangunan, sehingga hasil dari kajian-kajian tersebut dapat teraplikasi secara konstruktif pada proses perencanaan pembangunan sehingga tercipta perencanaan pembangunan yang berkualitas. Penguatan kelembagaan dan kemampuan SDM pengelola perencanaan pembangunan daerah agar tercipta peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui penataan kelembagaan instansi pengampu perencanaan pembangunan daerah, dan pembekalan kemampuan teknis perencanaan kepada pengelola perencanaan melalui pendidikan dan pelatihan yang LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 94

16 terkait perencanaan pembangunan. Perlu dilakukan upaya pengintegrasian pengelolaan data baik secara kelembagaan maupun desain instrumen data dengan pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan SDM pengelola data di semua SKPD dan tingkatan pemerintahan. LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 95

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pemerintahan yang efisien dan efektif adalah pemerintahan yang menjalankan 4 (empat) aspek manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controlling dengan baik.

Lebih terperinci

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pelaksanaan Urusan Perencanaan pembangunan merupakan embrio dari semua pelaksanaan program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Perencanaan adalah

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 LAMPIRAN III INSTANSI : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No % dokumen 100% Penyusunan perencanaan perencanaan Rancangan RKPD * Dana Rp. 434,585,500 daerah sesuai

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 21 Tahun 2013 Tanggal : 31 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 33 Tahun 2012 Tanggal : 28 Juni 2012 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Bupati Lamongan Nomor : 44 Tahun 2016 Tanggal : 25 Oktober 2016. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2017 (PENYESUAIAN)

BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2017 (PENYESUAIAN) BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2017 (PENYESUAIAN) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l U n t u k M e n d u k u n g

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek pembangunan meliputi sosial,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999.

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999. LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KAB. TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RPJMD KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desentralisasi pemerintahan di Indonesia yang ditandai dengan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional RKPD Tahun disusun dengan memperhatikan arah kebijakan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 06. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan, keterpaduan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja berdasarkan dokumen penetapan kinerja Badan Pembangunan Daerah Kota Bandung

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun

Lebih terperinci

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI KUDUS Tanggal : 4 Juni 2012 Nomor : 050.3/140/2015 RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Aceh Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan

Lebih terperinci