XIII. Bioteknologi (Biotechnology) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "XIII. Bioteknologi (Biotechnology) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th"

Transkripsi

1 28 November/ 1Desember 2011 Tatap Muka 10: Heredity V XIII. Bioteknologi (Biotechnology) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya para ilmuwan menyelesaikan keseluruhan sekuen genom satu organisme yaitu bakteri haemophilus influenzae. Pada tahun 2007, para peneliti telah mampu menyelesaikan sekuen genom ratusan organisme prokariot dan puluhan organisme eukariot termasuk sejumlah tiga milyard pasang basa pada genom manusia. Capaian ini mendorong majunya teknologi DNA yaitu suatu metode untuk memanipulasi DNA yang berakar dari penelitian di tahun 1970an. Keberhasilan yang merupakan kunci adalah penemuan tentang teknik membuat rekombinasi DNA yaitu pembuatan molekul DNA yang berasal dari segmen DNA dengan sumber yang berbeda (dua spesies yang berbeda). Bab ini akan terfokus pada teknologi DNA, dan pengaruh bioteknologi terhadap kehidupan, dengan konsep kunci: 1. DNA cloning yields multiple copies of a gene or other DNA segment 2. Cloning organisms may lead to production of stem cells for research and other application 3. The practical applications of DNA technology affect or lives in many ways Kompetensi yang diharapkan dicapai mahasiswa adalah 1. Mahasiswa mampu menerangkan fungsi restriction enzymes 2. Mahasiswa mampu menyusun outline prosedur cloning gen eukariotik pada plasmid bacteria 3. Mahasiswa mampu membedakan gene cloning, dan cell cloning, dari organismal cloning 4. Mahasiswa mampu mendeskripsikan aplikasi DNA technology dalam mendiagnosis genetic disease, dan perkembangan gene therapy 1. DNA cloning yields multiple copies of a gene or other DNA segment DNA Cloning and Its Application: A Preview Metode pengkloningan segmen DNA di laboratorium memiliki cara yang umum. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan bacteria (sering kali dengan bakteri Eschericia coli). Kromosom E. coli tersusun atas molekul DNA berbentuk sirkuler besar. Selain itu, E. coli memiliki plasmid yaitu molekul DNA berbentuk sirkuler kecil yang mampu bereplikasi secara terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid hanya tersusun atas sejumlah kecil gen. Gen-gen ini diduga berguna jika bakteri berada 171

2 pada lingkungan tertentu tetapi gen-gen tersebut pada umumnya tidak dibutuhkan untuk reproduksi atau bertahan hidup (survival). Untuk mengkloning segmen DNA di laboratorium, para peneliti mengisolasi plasmid dari sel bakteria dan menyisipkan DNA yang berasal dari sumber berbeda (DNA asing ) ke plasmid (Figure 20.2). Plasmid yang telah disisipi DNA asing tersebut menjadi molekul DNA rekombinan. Plasmid yang disisipi ini kemudian dikembalikan ke dalam sel bacteria (disebut bakteri rekombinan). Bakteria ber sel tunggal ini akan bereproduksi melalui pembelahan sel sehingga membentuk klone sel (populasi sel yang identik secara genetik). Karena bacteria yang membelah melakukan replikasi plasmid rekombinan yang berada dalam tubuhnya dan diwariskan kepada keturunannya, maka 172

3 DNA asing dan gen yang dibawanya juga dikloning secara bersamaan. Produksi gen tunggal dengan cara tersebut dikenal sebagai cloning gen. Kloning gen pada umumnya digunakan untuk dua tujuan dasar, yaitu: untuk membuat salinan yang banyak terhadap gen tertentu, dan untuk menghasilkan produk protein. Salinan (copy) dari gen yang diklone dapat diisolasi dari bacteria untuk digunakan dalam penelitian dasar atau untuk menambah kemampuan organisme dengan kemampuan metabolic baru, seperti tumbuhan yang resistens terhadap hama. Gen resisten yang terdapat pada spesies tumbuhan tertentu dapat diklone kemudian ditransfer pada tumbuhan lain. Protein untuk kepentingan pengobatan, seperti hormone pertumbuhan dapat diambil dalam skala besar dari kultur bacteria yang membawa gen yang diklone untuk menghasilkan protein. Using Restriction Enzymes to Make Recombinant DNA Kloning gen dan rekayasa genetika bergantung pada penggunaan enzim pemotong molekul DNA. Enzim ini disebut enzim restriksi. Enzim restriksi melindungi sel bacteria dengan cara memotong DNA asing dari organisme lain (phage). Ratusan enzim restriksi telah ditemukan. Masing-masing sangat spesifik, hanya mengenal bagian tertentu dari sekuen DNA yang pendek (disebut restriction site sisi restriksi) dan memotong kedua untai DNA pada lokasi yang tepat dalam sisi restriksi. Bagian atas dari Figure 20.3 menggambarkan sisi restriksi yang dikenali oleh enzim restriksi E. coli. Hasil pemotongan oleh enzim restriksi menghasilkan fragment restriksi. Fragment restriksi (dua untai) memilki paling tidak satu untai akhir yang disebut sticky end. Sticky end dapat membentuk ikatan dengan sticky end komplemen dari molekul DNA lain. Asosiasi dua fragment tersebut bersifat sementara dan akan dikuatkan menjadi ikatan permanent oleh DNA ligase. 173

4 2. Cloning organisms may lead to production of stem cells for research and other application Sejalan dengan meningkatnya kemajuan teknologi DNA, para ilmuwan telah mengembangkan dan memperbaiki metode untuk mengkloning keseluruhan organisme multiseluler dari sel tunggal. Dalam konteks ini cloning menghasilkan satu atau lebih organisme identik secara genetic terhadap induk yang mendonorkan selnya. Hal ini sering disebut dengan cloning organisme untuk membedakannya dengan cloning gen dan 174

5 cloning sel. Ketertarikan terhadap cloning organisme pada umumnya muncul karena potensinya dalam menghasilkan stem cell yang pada akhirnya akan menghasilkan bermacam-macam jaringan. Kloning hewan dn tumbuhan muncul sekitar 50 tahun lalu untuk menjawb pertanyaan biologi yang mendasar. Sebagai contoh, apakah seluruh sel dalam satu organisme memiliki gen yang sama, atau apakah sel kehilangan gen tertentu selama proses diferensiasi. Salah satu cara untuk menjawab pertanyyan tersebut adalah dengan melihat apakah sel yang telah tersedeferensiasi mampu menghasilkan keseluruhan organisme. Cloning Plants: Single-Cell Cultures Kisah sukses pengkloningan tumbuhan dilakukan oleh F.C. Steward dan muridmuridnya tahun 1950an di Cornell University dengan menggunakan tanaman wortel (Figure 20.16). Mereka menemukan bahwa sel akar wortel yang telah terdeferensiasi, dan diinkubasikan pada medium pertumbuhan dapat tumbuhg menjadi tanaman wortel dewasa yang normal dan memiliki gen identik dengan induknya. Hasil ini menunjukkan bahwa diferensiasi sel masih mampu memunculkan gen pada DNA yang semula tidak aktif (off). Pada tumbuh-tumbuhan, sel dewasa dapat terdeferensiasi dan menghasilkan tipe sel terspesialisasi dari suatu organisme. Sel yang memiliki potensi demikian disebut sel yang totipotent. 175

6 Cloning Animals: Nuclear Transplantation Sel hewan yang telah terdeferensiasi pada umumnya tidak membelah dalam kultur pertumbuhan, sehingga dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Pendekatan ini dilakukan dengan memindahkan nucleus sel telur dan menggantikannya dengan nucleus dari sel yang telah terdeferensiasi. (prosedur oini disebut transplantasi nucleus). Jika nucleus dari sel donor yang terdeferensiasi msasih memiliki kapabilitas genetic yang utuh, maka nucleus donor ini akan mampu mengarahkan perkembangan sel resipien menjadi jaringan dan organ. Percobaan semacam ini telah dilakukan oleh Briggs dan King tahun 1950an, serta oleh Gurdon tahun 1970an dengan menggunakan katak. Nukleus dari sel embrio atau sel kecebong ditransplantasikan ke sel telur yang tidak memiliki nucleus dari spesies yang sama. Dalam percobaan Gurdon, nucleus transplant mampu mengendalikan perkembangan hingga menjadi kecebong. Gurdon memenukan bahwa nucleus transplant yang mampu mengendalikan pertumbuhan normal dipengaruhi oleh usia donornya: semakin tua nucleus donor maka semakin sedikit persen pertumbuhan normal katak menjadi kecebong. Dari hasil tersebut Gurdon menyimpulkan bahwa factor di dalam nucleus berubah ketika sel mengalami diferensiasi. Reproductive Cloning in Mammals Pada tahun 1997, ilmuwan dari Skotlandia mengumumkan kelahiran domba Dolly, domba yang diklone dari domba dewasa dengan transplantasi nucleus dari sel terdeferensiasi (Figure 20.18). Pada tahun 2003 (usia 6 tahun) Dolly mengalami komplikasi penyakit paru-paru yang umumnya menjangkit domba usia tua. Kematian Dolly yang premature dan kondisi 176

7 artritisnya, mengarahkan ilmuwan berspekulasi bahwa sel-sel Dolly tidak sesehat seperti pada domba normal, dan diduga karena reprograming yang tidak sempurna dari nukleus transplant. 177

8 Stem Cells of Animals Tujuan utama dari cloning embrio manusia bukanlah untuk reproduksi tetapi memproduksi stem cell untuk pengobatan. Stem cell adalah suatu sel yang belum terspesialisasi yang mampu mereproduksi dirinya sendiri tanpa batas namun dalam kondisi yang tepat dapat terdeferensiasi menjadi sel-sel terspesialisasi. Sebagian besar embrio hewan mengandung stem cell yang mampu menghasilkan sel embrio terdeferensiasi. Stem cell dapat diisolasi dari tingkat blastula pada perkembangan embrio (Figure 20.20). Di dalam kultur, sel embryonic stem (ES) memperbanyak diri; dan tergantung dari kondisi kultur, EC dapat terdeferensiasi menjadi berbagai sel terspesialisasi. Tubuh dewasa juga memiliki stem cell, yang berfungsi mengganti sel terspesialisasi yang tidak bereproduksi. Tidak seperti ES, stem cell dewasa tidak mampu menghasilkan seluruh tipe sel organisme, walaupun mampu terdeferensiasi menjadi beberapa tipe sel. Sebagai contoh, salah satu tipe stem cell pada bone marrow mampu menghasilkan beberapa jenis sel darah, tulang, tulang rawan, sel lemak, dan otot. Otak dewasa diketahui memiliki stem cell yang terus menghasilkan berbagai sel saraf. Akhirakhir ini, dilaporkan penemuan stem cell di kulit, mata, dan dental pul. 178

9 3. The practical applications of DNA technology affect our lives in many ways Medical Application Salah satu penggunaan teknologi yang penting adalah identifikasi gen manusia yang bermutasi dan berperan dalam menimbulkan penyakit-penyakit genetis. Penemuan ini membuka jalan bagi diagnose, treatmen, dan bahkan pencegahan munculnya penyakit genetic. Teknologi DNA juga memberikan sumbangan terhafdap penyakit-penyakit nongenetic seperti AIDS, karena gen manusia mempengaruhi kepekaan terhadap penyakit ini. Lebih jauh lagi, seluruh penyakit terlibat dalam perubahan expresi gen. Dengan menggunakan microarray assay atau teknik lain untuk membandingkan expresi gen pada jaringan sehat dan jaringan sakit, dapat ditemukan gen-gen yang on atau off pada penyakit tertentu. Gen-gen tersebut dan produk yang dihasilkan merupakan target potensial dalam mencegah penyakit atau dalam terapi penyakit. 179

10 Human Gene Therapy Terapi gen (menyisipkan gen ke dalam individu untuk tujuan terapi) memiliki potrensi besar dalam menangani kelainan yang disebabkan oleh gen yang rusak. Dalam teori, alel normal (dari gen yang telah rusak) dapat disisipkan ke dalam sel somtik jaringan yang sakit. Agar terapi sel somatic bersifat permanent, maka sel-sel penerima alel normal tersebut haruslah sel-sel yang dapat memperbanyak diri sepanjang hidup organisme. Selsel tersebut adalah sel bone marrow. Figure menggambarkan prosedur terapi gen untuk individu yang tidak mampu menghasilkan enzim tertentu karena gen yang cacat. 180

11 Pharmaceutical Products Protein Production in Cell Culture. Diantara produk farmasi, yang pertama diproduksi melalui teknologi DNA/rekayasa genetika adalah insulin manusia dan hormone pertumbuhan manusia. Kurang lebih 2 juta manusia penderita diabet di US tergantung pada insulinuntuk mengendalikan penyakitnya. Hormon pertumbuhan juga telah diberikan untuk anak-anak yang lahir dengan dwarfism yang disebabkan kekurangan hormone pertumbuhan. Produk farmasi lain yang penting adalah tissue plasminogen activator (TPA) yang dapat diberikan pada orang yang mengalami serangan jantung awal. TPA mampu melarutkan gumpalan darah pada pembuluh sehingga mengurangi serangan selanjutnya. Sel dalam kultur juga dapat digunakan untuk menghasilkan vaksin, yang mampu menstimulasi sistem imun. Patogen pada umumnya memiliki satu atau lebih protein pada bagian permukaannya yang mampu memicu respon imun untuk melawan. Jenis protein ini dapat dibuat melalui teknik DNA rekombinan. Rekayasa genetika juga dapat digunakan untuk memodifikasi genom patogen sehingga menghasilkan patogen lemah yang berfungsi sebagai vaksin hidup. Protein Production by Pharm Animals and plants. Dalam beberapoa kasus ilmuwan menggunakan individu hewan. Ilmuwan menyisipkan gen dengan genotif lain ke dalam genom individu dari spesies berbeda (individu ini disebut hewan transgenic). Sel-sel telur diambil dari induk betina resipien, kemudian difertilisasi in vitro. Sementara itu kloning gen yang dibutuhkan dari organisme donor juga disiapkan. Kloning DNA tersebut disuntikkan secara langsung ke dalam nukleus telur yang telah difertilisasi. Sebagian dari sel-sel telur tersebut mengintegrasikan DNA asing yang diinjeksikan ke dalam genomnya dan mampu mengexpresikan gen asing. Embrio yang telah direkayasa ini kemudian di-implant-kan ke dalam induk angkatnya. Jika gen yang disisipkan tadi mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar, maka hewan transgenik tersebut bertindak sebagai pabrik farmasi. Sebagai contoh, transgen protein darah manusia seperti antithrombin dapat disisipkan ke dalam genom kambing sedemikian rupa sehingga produk transgenik diseskesikan ke dalam susu kambing (Figure 20.23). Protein tersebut dapat dimurnikan dari susu kambing. 181

12 Industri farmasi juga telah mulai mengembangkan tumbuhan pharm. Walaupun secara alamiah tumbuhan merupak sumber obat-obatan, namun para ilmuwan menciptakan tanaman yang mampu menghasilkan protein manusia untuk tujuan pengobatan dan pembuatan vaksin. Pada tahun 2007, pemerintah US menyetujui perencanaan untuk menanam lebih dari 3000 are padi transgenik yang membawa gen protein susu. Protein yang dihasilkan akan digunakan untuk membuat formula rehidrasi untuk mengobati diare pada bayi. Agricultural Application Animal Husbandry. DNA teknologi mampu menghasilkan hewan transgenik yang mampu mempercepat proses breeding selektif. Tujuan dibuatnya hewan transgenik serupa dengan tujuan breeding selektif yang dilakukan secara tradisional. Sebagai contoh membuat domba dengan kualitas wool yang lebih baik, babi dengan lemak yang lebih sedikit, sari yang dewasa dalam waktu leboh singkat. Contoh lain, para ilmuwan mengidentifikasi dan mengkloning gen yang dapat menyebabkan perkembangan otot lebih besar (otot menjadi daging yang sering dikonsumsi) pada sapi, kemudian menyisipkannya pada kambing atau hewan lain. Masalah yang sering dihadapi adalah fertilitas hewan transgenik yang rendah dan kerentanannya terhadap serangan penyakit. Kesejahteraan dan kesehatan hewan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan hewan transgenik. Genetic Engineering in Plants. Para ilmuwan telah memasukkan sejumlah gen pada beberapa tanaman seperti gen yang mampu menunda pemasakan buah, gen resisten terhadap penyakit dan pembusukan. Tumbuhan lebih mudah direkayasa secara genetika dari pada hewan. Banyak spesies tumbuhan yang dapat dikultur menjadi tumbuhan dewasa berasal dari sel tunggal yang ditumbuhkan pada media pertumbuhan. Jadi, 182

13 manipulasi genetik dapat dilakukan pada sel somatik. Sel kemudian akan menghasilkan organisme dengan sifat baru. Vektor yang sering digunakan untuk mengintroduksi gen baru pada tanaman adalah plasmid yang disebut Ti plasmid yang berasal dari Agrobacterium tumefaciens. Plasmid ini mengintegrasikan segmen DNA-nya ke dalam DNA kromosom sel tanaman inang. Figure menyajikan metode penggunaan Ti plasmid untuk menghasilkan tumbuhan transgenik. 183

14 RINGKASAN Kloning DNA dan teknik lain yang secara kolektif disebut teknologi DNA dapat digunakan untuk memanipulasi dan menganalisis DNA, dan untuk menghasilkan produk baru yang bermanfaat serta menghasilkan organisme. Enzim restriksi bakteri dapat memotong molekul DNA pada sekuen yang pendek dan spesifik untuk menghasilkan untai ganda fragmen DNA yang memiliki sticky end pada salah satu untainya. Ujung tersebut merupakan pasangan dari fragmen moleuk DNA lain. DNA ligase memeperkuat ikatan fragmen-fragmen tersebut sehingga menghasilkan molekul DNA rekombinan. Sel terdeferensiasi dari tumbuhan dewasa seringkali mampu menghasilkan tumbuhan baru yang lengkap Nukleus dari sel hewan terdeferensiasi yang berbeda kadang-kadang mampu menghasilkan hewan baru jika ditransplantasikan ke dalam sel telur tak bernukleus Stem cell tertentu dari embrio hewan atau jaringan dewasa dapat bereproduksi dan berdiferensiasi secara in vitro mauoun in vivo, dan merupakan potensi yang menjanjikan bagi dunia pengobatan. Tujuan dari pengembangan hewan dan tumbuhan transgenik adalah untuk meningkatkan produktivitas pertsanian dan kualitas pangan QUIZ 1. Suatu sel yang mampu menghasilkan satu organisme baru yang lengkap adalah a. sel potensial b. sel multipoten c. sel totipoten d. sel kompeten 184

15 2. Dalam metode rekombinasi DNA, istilah vektor mengacu pada a. enzim pemotong fragmen DNA b. ujung fragmen DNA yang memiliki pelekat c. marker yang membawa DNA d. plasmid yang mentransfer DNA 3. Sel mampu bereproduksi sendiri dan terdeferensiasi menjadi beberapa tipe sel pada kondisi yang tepat a. nuclear cell b. blastula cell c. stem cell d. potential cell 4. Enzim yang berfungsi untuk memotong molekul DNA adalah a. enzim ligase b. enzim restriksi c. enim restriksi nuclease d. enzim endoneclease 5. Rekombinasi DNA dapat terjadi a. secara alami b. secara buatan c. hanya pada spesies dalam satu famili d. a dan b benar 185

16 XIV. Genom Manusia (Genomes and Their Evolution) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Simpanse (Pan troglodytes) merupakan kerabat terdekat manusia dalam pohon kehidupan evolusi. Genom simpanse di-sekuen pada tahun 2005, dua tahun setelah genom manusia sebagian besar di-sekuen. Pada saat ini tiap-tiap basa dalam genom manusia dan genom simpanse sudah dapat dibandingkan sehingga perbedaan informasi genetic yang membedakan karakter dua spesies tersebut dapat dikaji. Selain men-sekuen genom manusia dan simpanse, para peneliti telah berhasil mendapatkan sekuen lengkap bacteria E. coli dan organisme prokariot lain, eukariot, nematoda, lalat buah, tikus rumah. Dengan banyaknya genom organisme yang telah disekuen secara lengkap, para ilmuwan dapat mempelajari keseluruhan set dari gen dan interaksinya (pendekatan ini disebut genomics). Upaya sekuen yang dilakukan untuk memenuhi pendekatan genomics telah dan terus-menerus menghasilkan data yang sangat besar. Kebutuhan untuk menangani dat asangat besar ini telah melahirkan bioinformatics, yaitu suatu aplikasi dari metode computer untuk menyimpan dan menganalisis data biologi. Dalam bab ini akan dibahas dua konsep kunci yaitu: 1. Genomes vary in size, number of genes, and gene density 2. Multicellular eukaryotes have much noncoding DNA and many multigene families. Kompetensi yang ingin dicapai adalah: 1. Mahasiswa mampu menerangkan bagaimana linkage mapping, physical mapping, dan DNA sequencing memberikan kontribusi pada Human Genome Project 2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan penemuan mengejutkan dari Human Genome Project tentang ukuran human genome 186

17 New approaches have accelerated the pace of genome sequencing Sekuen genom manusia bermula dari Human Genome Project tahun Proyek ini diorganisir oleh konsorsium ilmuwan international yang melibatkan 20 pusat sekuen di enam negara ditambah dengan laboratorium lain yang bekerja pada proyekproyek kecil. Sesudah sekuen genom manusia sebagian besar selesai tahun 2003, sekuen dari tiap-tiap kromosom manusia secara cermat dianalisis dan dipublikasikan. Publikasi terakhir adalah tentang kromosom 1 dipublikasi tahun Untuk mencapai langkah besar ini, proyek menyusun tiga level yang dalam tiap levelnya memberikan gambaran lebih detail tentang genom manusia: lingkage mapping, physiucal mapping, dan DNA sequencing. Three-stage approach to genome sequencing Sebelum Human Genom Project dimulai, penelitian awal sudah mengarah pada gambaran organisasi genom dari berbagai organisme. Sebagai contoh, kariotipe berbagai spesies menunjukkan jumlah kromosom dan pola pita. Beberapa gen juga telah berhasil ditemukan lokasinya pada tempat tertentu dalam kromosom dengan menggunakan fluorescence in situ hybridization (FISH). Peta sitogenetik ini mampu menjadi titik awal pembuatan peta yang lebih detail. Dengan peta sitogenetik kromosom yang telah dimiliki ini, langkah awal di dalam men-sekuen genom manusia adalah dengan menyusun peta linkage (lingkage map) marker genetik pada kromosom (Figure 21.2 level 1). Urutan dari marker tersebut dan jarak relative diantara tiap-tiap marker pada suatu peta didasarkan pada frekuensi rekombinasi (Figure 15.11). Pada tahun 1992, para peneliti telah berhasil mengumpulkan peta linkage manusia dengan 5000 marker. Peta ini mampu memberikan informasi kepada para peneliti dalam mengenali marker-marker lainnya, termasuk mengenali gen dengan cara menguji linkage genetic dengan marker yang telah diketahui. Peta ini juga sangat berguna sebagai kerangka dalam mengorganisir peta yang lebih detail pada bagian-bagian tertentu suatu kromosom. Level berikutnya adalah menyusun peta fisik genom manusia. Dalam peta fisik (physical map) jarak diantara marker diekspresikan dengan ukuran fisik yang pada umumnya berupa jumlah pasangan basa DNA. Untuk keseluruhan peta genom, peta fisik dibuat dengan memotong DNA tiap-tiap kromosom menjadi fragmen-fragmen kemudian mendeterminasi urutan asli dari fragmen-fragmen tersebut di dalam DNA kromosom (Figure 21.2 level 2). Dengan cara ini fragmen-fragmen dapat dialokasikan pada urutan sekuen yang sesuai urutannya di dalam kromosom. Tujuan utama dari pemetaan genom adalah untuk mendeterminasi sekuen nucleotide secara lengkap dari tiap-tiap kromosom (Figure 21.2 level 3). Dengan kemajuan teknologi, Human Genome Project mampu men-sekuen 1000 pasang basa setiap detiknya, 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu (tahun 1980, 1000 pasang basa disekuen selama minimum 24 jam). Dengan demikian, jumlah data yang dihasilkan menjadi sangat besar. 187

18 188

19 Whole-Genome Shotgun Approach to Genome Sequencing Pada tahun 1992, J.C. Venter memberikan pendekatan alternative terhadap sekuen keseluruhan genom yang disebut whole-genome shotgun approach. Metode ini tidak memerlukan linkage mapping dan physical mapping dan dapat dimulai langsung dengan sekuen fragmen DNA secara random. Sebuah program computer selanjutnya akan menyusun sekuen-sekuen pendek menjadi sekuen tunggal yang kontinyu (Figure 21.3). 189

20 Poendekatan yang dilakukan oleh Venter membuahkan hasil ketika tahun 1995 berhasil melakukan sekuen genom bakteri Haemophilus influenzae secara lengkap. Tahun 1998 Verter mendirikan Celera Genomic dan menyatakan keinginannya untuk mensekuen keseluruhan genom manusia. Lima tahun kemudian Celera Genomic dan konsorsium public mengumumkan bahwa genom manusia sebagian besar sudah lengkap (dua tahun lebih awal dari yang ditargetkan oleh Human Genome Project). Hingga hari ini, pendekatan Venter telah banyak digunakan. Tahun 2007, hanya sebagian kecil saja dari bagian genom manusia yang belum di-sekuen. Scientists use bioinformatics to analyze genomes and their function Human Genome Project membuat bank data dan software analisis. Data dan software tersebut disentralisasikan dan dapat diakses melalui internet. Suatu badan diberi mandate untuk menyusun data dan membuat software sehingga para ilmuwan dapat 190

21 menganalisis data sekuen. Di Amerika Serikat terdapat National Center for Biotechnology Information (NCBI) yang memelihara satu website, dengan sumber bioinformatika yang melimpah. Database yang dimiliki NCBI disebut Genbank. Hingga Agustus 2007, Genbank memiliki 76 juta sekuen fragmen genom DNA dengan total 80 milyard pasang basa dan sselalu diupdate. NCBI memiliki program yang disebut BLAST pada websitenya. Sofware ini memungkinkan pengunjung untuk membandingkansekuen DNA yang dimilikinya dengan sekuns yang ada di Genbank basa demi basa. Program lain dapat membandingkan sekuen protein yang diprediksikan, dapat pula mencari sekuen protein. 1. Genomes vary in size, number of genes, and gene density Genome Size Ukuran genom prokariot dan eukariot adalah berbeda (Table 21.1). Sebagian besar genom bacteria memiliki 1 hingga 6 juta pasang basa (Mb). Genom eukariot cenderung berukuran lebih besar sebagai contoh yeast Saccharomyces cereviseae memiliki 13Mb sedangkan hewan dan tumbuhan multiseluler memiliki genom dengan paling sedikit 100 Mb. Number of Genes Prokariot memiliki jumlah gen lebih sedikit dibandingkan dengan eukariot. Bakteria yang hidup bebas memiliki lebih kurang 1500 hingga 7500 gen sedangkan eukariot memiliki sekitar 5000 hingga setidaknya gen. Gene Density and Noncoding DNA Kepadatan gen adalah jumlah gen yang terdapat pada DNA dengan panjang tertentu. Eukariot pada umumnya memiliki genom lebih besar tetapi memiliki jumlah gen lebih sedikit dalam tiap jumlah pasang basa tertentu dibandingkan dengan prokariot. Manusia memiliki ratusan atau ribuan kali lebih banyak pasang basa dari pada bacteria tetapi hanya memiliki 5-15 kali lebih banyak jumlah gen sehingga kepadatan gen lebih rendah pada manusia daripada bacteria. 191

22 2.Multicellular eukaryotes have much noncoding DNA and many multigene families Sebagian besar dari genom eukariot terdiri atas sekuen DNA yang tidak mengkode protein maupun tidak ditranskripsikan untuk menghasilkan RNA. DNA nonkoding ini pernah disebut sebagai junk DNA namun banyak bukti terkumpul yang menunjukkan nonkoding DNA memiliki peran penting di dalam sel. Sebagai contoh, perbandingan genom manusia, tikus, dan mencit menunjukkan adanya hampir 500 regions DNA nonkoding yang memiliki sekuen identik pada ke tiga spesies tersebut. Hal ini menunjukkan tingkatan sekuen yang lebih tinggi dibandingkan dengan region DNA pengkode protein dari ke tiga spesies tersebut; dan menunjukkan bahwa region nonkoding memiliki fungsi penting. Bagaimanakah gen dan sekuen DNA nonkoding terorganisir dalam genom manusia? 192

23 Sekuen terhadap genom manusia menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (1.5%) yang menkode protein atau ditranskripsikan ke dalam rrna atau trna. Figure 21.7 menunjukkan tipe sekuan DNA pada genom manusia (total 98.5%). Sekuen gen yang berhubungan dengan pengaturan dan intron adalah sebanyak 24% dari genom manusia; sekuan yang lain adalah DNA nonkoding (fragmen gen dan pseudogen yaitu gen terdahulu yang terakumulasi dan mengalami mutasi selama periode waktu yang sangat panjang dan menjadi tidak fungsional). Sebagian besar DNA yang terletak antara gen-gen adalah DNA repetitif yang tersusun atas sekuen yang bersifat multiple copy di dalam genom. Sebanyak tiga per empat dari DNA repetitive ini (44% dari keseluruhan genom) tersusun atas unit yang disebut transposable element. 193

24 RINGKASAN Dalam linkage mapping, urutan gen dalam genom dan jarak relative diantaranya dapat dideterminasi dari frekuensi rekombinasi. Physical mapping menggunakan overlap diantara fragmen DNA untuk mengurutkan fragmen dan mendeterminasi jarak dalam pasangan basa diantara marker. Pada akhirnya, fragmen yang telah diurutkan disekuen sehingga menghasilkan sekuen genom. Pendekatan whole-genome terhadap sekuen genom: keseluruhan genom dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang saling overlap kemudian di sekuen; sebuah software akan menyusun potongan-potongan tersebut menjadi sekuen lengkap. Jikan informasi mapping tersedia maka akan membantu mendapatkan penyusunan yang tepat. Website dalam internet menyediakan akses untuk memperoleh database sekuen genom, analisis, dan informasi lain terkait dengan genom. Hanya 1.5% dari genom manusia mengkode protein, rrna atau trna; bagian yang lain adalah DNA nonkoding termasuk DNA repetitive. 194

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan kloning pada organisme multiseluler melalui kultur sel tunggal.

Lebih terperinci

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. KLONING dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. DI BID PERTANIAN KLON = sekelompok individu yang genetis uniform berasal dari

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID )

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) MAKALAH REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A TUGAS : REKAYASA GENETIKA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Teknologi DNA Rekombinan

Teknologi DNA Rekombinan Teknologi DNA Rekombinan Kapas biasa Kapas-Bt 1 Tomat biasa Tidak tahan hama Tomat-Bt Tahan hama Tanaman kapas-bt dan tomat-bt tahan terhadap serangan hama karena menghasilkan toksin yang dapat membunuh

Lebih terperinci

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 21/24 November 2011 Tatap Muka 9: Heredity IV XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Sel secara tepat mampu mengatur ekspresi gen. Sel

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012 MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The

Lebih terperinci

http://aff.fkh.ipb.ac.id Lanjutan EMBRIOGENESIS DAN INDUKSI EMBRIO (BAGIAN II) LABORATORIUM EMBRIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Konsep Organiser, yang menjelaskan tentang proses

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada REKAYASA GENETIKA Sukarti Moeljopawiro Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Rekayasa Genetika REKAYASA GENETIKA Teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang

Lebih terperinci

GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik

GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik Definisi GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 6. TEKNIK DASAR KLONING Percobaan pertama penggabungan fragmen DNA secara in vitro dilakukan sekitar 30 tahun yang lalu oleh Jackson et al. (1972). Melakukan penyisipan

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

Pertemuan VII: BIOTEKNOLOGI

Pertemuan VII: BIOTEKNOLOGI Pertemuan VII: BIOTEKNOLOGI Click to edit Master subtitle style Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan VII: BIOTEKNOLOGI Pokok Bahasan: 1. Definisi teknologi DNA rekombinan 2. Tahapan di

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIK DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN

REKAYASA GENETIK DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN Pemakalah Utama 3 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 23-27 REKAYASA GENETIK DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D Guru

Lebih terperinci

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan: Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 9-10 TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id

Lebih terperinci

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al.

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al. PENDAHULUAN Perbaikan suatu sifat tanaman dapat dilakukan melalui modifikasi genetik baik dengan pemuliaan secara konvensional maupun dengan bioteknologi khususnya teknologi rekayasa genetik (Herman 2002).

Lebih terperinci

STEM CELL SEL PUNCA FIKES UMM

STEM CELL SEL PUNCA FIKES UMM STEM CELL SEL PUNCA FIKES UMM History 1908 kata stem cell diperkenalkan oleh Alexander Maksimov 1981 isolasi stem cell pada embrio 1998 aplikasi sel punca untuk kloning 2007 nobel tentang sel punca dan

Lebih terperinci

Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA ALASAN MELAKUKAN

Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA ALASAN MELAKUKAN BIOTEKNOLOGI HEWAN Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA ALASAN MELAKUKAN BIOTEKNOLOGI HEWAN Untuk mengisolasi, identifikasi dan karakterisasi gen agar dapat mempelajari fungsinya Untuk membantu menyiapkan

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA

REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA Rekayasa genetika adalah teknik memanipulasi gen-gen secara biokimia untuk mendapatkan mikrobia yang telah mengalami peningkatan atau perubahan aktivitasnya. Rekayasa

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 06Fakultas Psikologi MENSYUKURI ANUGERAH KEHIDUPAN Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M KILAS BERITA : Di sebuah rumah sakit di London utara, para ilmuwan

Lebih terperinci

Konsep dasar proses kloning manusia ini dapat dilihat pada Gambar 1. Seorang wanita mendonorkan sel telurnya untuk digunakan dalam proses kloning.

Konsep dasar proses kloning manusia ini dapat dilihat pada Gambar 1. Seorang wanita mendonorkan sel telurnya untuk digunakan dalam proses kloning. Saya, saya dan saya Wah, kesannya egois sekali! Saya, saya, dan saya Me, Myself, and I Ya, itulah yang terjadi kalau saya membuat fotokopi diri saya sendiri, alias kloning. Saya bisa berhadapan dengan

Lebih terperinci

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan sekuen non kode (sekuen yang tidak mengalami sintesis

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA GENETIKA

DASAR REKAYASA GENETIKA DASAR REKAYASA GENETIKA Rekayasa = manipulasi = modifikasi = perubahan bahan genetik (perubahan & pemindahan gen) Cara: 1. Persilangan seksual (perkawinan) 2. Hibridisasi somatik 3. Mutasi 4. Teknologi

Lebih terperinci

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Material genetik suatu sel tersusun dalam suatu organisasi secara fisik yang khusus yang sebut kromosom. Kromosom organisme eukariot jauh Iebih kompleks dibanding

Lebih terperinci

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh REVERSE TRANSKRIPSI RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd Oleh UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN

Lebih terperinci

RNA (Ribonucleic acid)

RNA (Ribonucleic acid) RNA (Ribonucleic acid) Seperti yang telah dikemukakan bahwa, beberapa organisme prokaryot, tidak memiliki DNA, hanya memiliki RNA, sehingga RNA-lah yang berfungsi sebagai molekul genetik dan bertanggung

Lebih terperinci

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan: Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agribisnis Pertemuan Ke 5 TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id

Lebih terperinci

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya I. Pendahuluan Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi

Lebih terperinci

EKSPRESI GEN 3. Ani Retno Prijanti FKUI 2010

EKSPRESI GEN 3. Ani Retno Prijanti FKUI 2010 EKSPRESI GEN 3 Ani Retno Prijanti FKUI 2010 Regulasi Ekspresi Gen Ekspresi gen, adl produksi suatu produk RNA dari suatu gen tertentu yg dikontrol oleh mekanisme yg kompleks. Secara normal hanya sebagian

Lebih terperinci

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI I PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI Bios hidup: Teuchos alat; Logos ilmu Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponenkomponennya

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA KEGIATAN 8.3

LEMBAR KERJA KEGIATAN 8.3 LEMBAR KERJA KEGIATAN 8.3 MEMPELAJARI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MANUSIA MELALUI BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berkebang sangat pesat. Produk-produk bioteknologi telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

REPRODUKSI MIKROORGANISME

REPRODUKSI MIKROORGANISME REPRODUKSI MIKROORGANISME PENDAHULUAN Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis.

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis. Secara umum penyebaran bakteri ini melalui inhalasi, yaitu udara yang tercemar oleh penderita

Lebih terperinci

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( ) Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella (10.2011.185) Identifikasi gen abnormal Pemeriksaan kromosom DNA rekombinan PCR Kromosom waldeyer Kromonema : pita spiral yang tampak pada kromatid Kromomer : penebalan

Lebih terperinci

replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus).

replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus). Secara sederhana: Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal

Lebih terperinci

Topik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN

Topik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN MK. BIOTEKNOLOGI (SEM VI) Topik VI. METODE BIOTEKNOLOGI TANAMAN Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2015 16 maret : metode biotek tnmn 23 maret : transgenesis 30 maret

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Sejarah Perkembangan Bioteknologi Sejarah Perkembangan Bioteknologi Bioteknologi berasal dari kata: Bios hidup; Teuchos alat; Logos ilmu Bioteknologi: Penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan

Lebih terperinci

KONJUGASI PADA BAKTERI

KONJUGASI PADA BAKTERI KONJUGASI PADA BAKTERI Konjugasi adalah suatu proses transfer informasi genetik satu arah yang terjadi melalui kontak sel langsung antar suatu sel bakteri donor dan suatu sel bakteri resipien (Russel,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. ahli medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Sesuai dengan kata yang

BAB I. PENDAHULUAN. ahli medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Sesuai dengan kata yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, stem sel telah menjadi topik utama pembicaraan banyak ilmuwan, ahli medis, bahkan orang awam diseluruh penjuru dunia. Sesuai dengan kata yang menyusunnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1

DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1 DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1 Kromosom Meiosis Dan Mitosis Biokimia Sifat Keturunan Apakah Gen Itu? Regulasi Gen Mutasi Gen, Alel, dan Lokus Pewarisan Sederhana atau Mendel Keterpautan (Linkage) Inaktivasi

Lebih terperinci

ADI HADIANA CUCU FITRIANI IGUS JULIUS MOCHAMAD SAEFFULLOH WINDA YUNI DENINTA YANTI SUSILAWATI

ADI HADIANA CUCU FITRIANI IGUS JULIUS MOCHAMAD SAEFFULLOH WINDA YUNI DENINTA YANTI SUSILAWATI ADI HADIANA CUCU FITRIANI IGUS JULIUS MOCHAMAD SAEFFULLOH WINDA YUNI DENINTA YANTI SUSILAWATI 3C Definisi Pewarisan Sitoplasmik adalah pewarisan sifat yang disebabkan oleh bagian eksternal dari nukleus,

Lebih terperinci

Rekayasa genetika. Bio-mol kul ke Erlindha Gangga A

Rekayasa genetika. Bio-mol kul ke Erlindha Gangga A Rekayasa genetika Bio-mol kul ke 10-11 Erlindha Gangga A Untuk mempelajari kloning gen dibutuhkan penge - tahuan tentang konsep biologi molekuler dan peng - gunaan tehnik-tehnik dalam laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

Di dalam bab ini akan dibicarakan pengertian teknologi DNA rekombinan. beserta tahapan-tahapan kloning gen, yang secara garis besar meliputi

Di dalam bab ini akan dibicarakan pengertian teknologi DNA rekombinan. beserta tahapan-tahapan kloning gen, yang secara garis besar meliputi Di dalam bab ini akan dibicarakan pengertian teknologi DNA rekombinan beserta tahapan-tahapan kloning gen, yang secara garis besar meliputi isolasi DNA kromosom dan DNA vektor, pemotongan DNA menggunakan

Lebih terperinci

BAB XIII. SEKUENSING DNA

BAB XIII. SEKUENSING DNA BAB XIII. SEKUENSING DNA Pokok bahasan di dalam Bab XIII ini meliputi prinsip kerja sekuensing DNA, khususnya pada metode Sanger, pangkalan data sekuens DNA, dan proyek-proyek sekuensing genom yang ada

Lebih terperinci

Pembentukan bangsa baru (ternak ruminansia dan non-ruminansia) 13. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TERNAK

Pembentukan bangsa baru (ternak ruminansia dan non-ruminansia) 13. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TERNAK 9. PROGRAM BREEDING TERNAK RUMINANSIA DI DAERAH TROPIS DAN SUB TROPIS 10. PROGRAM BREEDING TERNAK NON- RUMINANSIA DI DAERAH TROPIS DAN SUB TROPIS Perbandingan penerapan program breeding ternak ruminansia

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN. Oleh : Titta Novianti

BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN. Oleh : Titta Novianti BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN Oleh : Titta Novianti PENDAHULUAN Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak tahun 1972 telah berkembang usaha rekayasa genetika yang memberikan harapan bagi industri peternakan, baik yang berkaitan dengan masalah reproduksi, pakan maupun kesehatan

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 7. PUSTAKA GENOM DAN ANALISIS JENIS DNA Konstruksi Pustaka DNA Pustaka gen merupakan sumber utama isolasi gen spesifik atau fragmen gen. Koleksi klon rekombinan dari

Lebih terperinci

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc Protein Working molecules of the cells Action and properties of cells Encoded by genes Gene: Unit of DNA that contain information

Lebih terperinci

2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME

2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity di dunia yang memiliki kekayaan ekosistem beragam, salah satunya adalah ekosistem perairan air tawar yang memiliki

Lebih terperinci

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) A. PENDAHULUAN NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan sumber informasi terkait

Lebih terperinci

Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA

Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis,

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis, merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN Emil Riza Pratama (1308104010039) Fitria (1308104010013) Jamhur (1308104010030) Ratna sari (308104010005) Wilda Yita (1308104010012) Vianti Cintya Putri (1308104010015) Latar Belakang

Lebih terperinci

MK : Genetika Molekuler (sem 5) THE HUMAN GENOME. Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY *:

MK : Genetika Molekuler (sem 5) THE HUMAN GENOME. Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY *: MK : Genetika Molekuler (sem 5) THE HUMAN GENOME Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2014 Email *: paramita@uny.ac.id I. The structure of the human genome Dalam genom manusia ( 65.000-80.000 gen

Lebih terperinci

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia BIOTEKNOLOGI Pengertian Bioteknologi Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia PETA KONSEP Kelangsungan Hidup Manusia Ditunjang Oleh Teknologi melalui

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP DEFINISI BIOTEKNOLOGI. Kultur In vitro Rekayasa Genetika. Penerapan Bioteknologi

BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP DEFINISI BIOTEKNOLOGI. Kultur In vitro Rekayasa Genetika. Penerapan Bioteknologi BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP BIOTEKNOLOGI DEFINISI BIOTEKNOLOGI Penerapan Bioteknologi Kultur In vitro Rekayasa Genetika Tumbuhan Hewan Bidang Pangan Bidang Pengobatan Bidang Pertanian dan Peternakan Pembuatan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Promoter -Aktin Ikan Mas Promoter -Aktin dari ikan mas diisolasi dengan menggunakan metode PCR dengan primer yang dibuat berdasarkan data yang ada di Bank Gen. Panjang

Lebih terperinci

BAB IX. DASAR-DASAR TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

BAB IX. DASAR-DASAR TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN BAB IX. DASAR-DASAR TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN Di dalam bab ini akan dibicarakan pengertian teknologi DNA rekombinan beserta tahapan-tahapan kloning gen, yang secara garis besar meliputi isolasi DNA kromosom

Lebih terperinci

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th 14/17 November 2011 Tatap Muka 8: Heredity III XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat (trait) yang diturunkan

Lebih terperinci

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP TAHUKAH KAMU?? APA YANG DIMAKSUD TANAMAN TRANSGENIK??? APA YANG DIMAKSUD DENGAN REKAYASA GENETIKA??? Lalu bagaimana ya caranya

Lebih terperinci

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT

REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT REGULASI EKSPRESI GEN PADA ORGANISME EUKARYOT Morfologi dan fungsi berbagai tipe sel organisme tingkat tinggi berbeda, misalnya: neuron mamalia berbeda dengan limfosit, tetapi genomnya sama Difenrensiasi

Lebih terperinci

NUCLEAR GENOME & CHROMOSOME PACKAGING

NUCLEAR GENOME & CHROMOSOME PACKAGING MK : Genetika Molekuler Prodi : Biologi (Sem 5) NUCLEAR GENOME & CHROMOSOME PACKAGING Paramita C. Kuswandi,/FMIPA UNY/2014 Email : paramita@uny.ac.id Jumlah total materi genetis pada suatu organisme =

Lebih terperinci

- Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917)

- Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917) BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI : - Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917) - Berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan teknologi yang berarti cara untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI FRM/FMIPA/063-01 18 Februari 2011 Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ;

Lebih terperinci

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN KLONING 3 DIMENSI SEBAGAI NILAI UTS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI. Oleh: Desti Indriyanti

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN KLONING 3 DIMENSI SEBAGAI NILAI UTS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI. Oleh: Desti Indriyanti PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN KLONING 3 DIMENSI SEBAGAI NILAI UTS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI Oleh: Desti Indriyanti Destiindriyanti11@gmail.com FKIP UMRAH, Kepulauan Riau Abstrak Pembuatan kloning

Lebih terperinci

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014 Isolasi dan Perbaikan Kultur 10/14/2014 Nur Hidayat Materi Kuliah Bioindustri http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id http://ptp2007.wordpress.com http://bioindustri.blogspot.com Pencarian Kultur Baru Contoh

Lebih terperinci

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme

Lebih terperinci

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Adenin: salah satu jenis basa purin yang terdapat pada DNA dan RNA

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dipaparkan penjelasan singkat mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu mengenai DNA mitokondria manusia, basis data GenBank, basis data MITOMAP,

Lebih terperinci

Erna Hayati, dr., MM., M.Si. Fira Amaris, dr., M.Si. Hertina Silaban, dr., M.Si. Marrisa, dr., M.Si. Nizmawardini Yaman, dr., M.Kes., M.

Erna Hayati, dr., MM., M.Si. Fira Amaris, dr., M.Si. Hertina Silaban, dr., M.Si. Marrisa, dr., M.Si. Nizmawardini Yaman, dr., M.Kes., M. Erna Hayati, dr., MM., M.Si. Fira Amaris, dr., M.Si. Hertina Silaban, dr., M.Si. Marrisa, dr., M.Si. Nizmawardini Yaman, dr., M.Kes., M.Si Ratna Asih S.R., dr., M.Si. Zizi Tamara, dr., M.Si. Budi Utami,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Pemotongan Parsial dan Penyisipan Nukleotida pada Ujung Fragmen DNA Konstruksi pustaka genom membutuhkan potongan DNA yang besar. Untuk mendapatkan fragmen-fragmen dengan ukuran relatif

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O Ilmu Pengetahuan Alam Bioteknologi L/O/G/O Daftar Isi www.themegallery.com Sub-Topik yang akan dipelajari Pengertian Bioteknologi Manfaat Bioteknologi dalam Produksi Pangan Bioteknologi Konvensional dan

Lebih terperinci

PLANT TRANSGENESIS. *: Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2014

PLANT TRANSGENESIS.  *: Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2014 M K. BIOTEKNOLOGI ( SEM VI) TOPIK VII PLANT TRANSGENESIS Email *: paramita@uny.ac.id Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2014 Pengertian Plant Transgenesis Plant transgenesis adalah transfer gen

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI DASAR. By Seprianto S.Pi, M.Si

BIOTEKNOLOGI DASAR. By Seprianto S.Pi, M.Si BIOTEKNOLOGI DASAR By Seprianto S.Pi, M.Si Materi Sebelum UTS Materi Setelah UTS Bahan referensi Beberapa buku ajar yang ada di perpustakaan Sumber pembelajaran di website Smith, J.E, 2009. Biotechnology.

Lebih terperinci

PERCOBAAN GRIFFITH. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH GENETIKA 1 yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M. Pd

PERCOBAAN GRIFFITH. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH GENETIKA 1 yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M. Pd PERCOBAAN GRIFFITH RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH GENETIKA 1 yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M. Pd Disusun oleh: Kelompok 1 / Off C Nur Fadhilah 140341601107 Riska May H. 140341603362

Lebih terperinci

Victoria Henuhili, MSi, Jurdik Biologi FMIPA UNY

Victoria Henuhili, MSi, Jurdik Biologi FMIPA UNY GENETIKA LANJUT Victoria Henuhili, MSi, Jurdik Biologi FMIPA UNY Sub Topik : GEN dan INFORMASI BIOLOGI Gen merupakan segmen DNA. Tanda panah pada gambar (c) menunjukkan arah membaca informasi biologi selama

Lebih terperinci

Dalam Konteks Pendalaman Materi Ajar di Sekolah. Adi Rahmat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dalam Konteks Pendalaman Materi Ajar di Sekolah. Adi Rahmat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI BIOTEKNOLOGI Dalam Konteks Pendalaman Materi Ajar di Sekolah Adi Rahmat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI TUJUAN MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta ddk didik memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein Sapi Friesian Holstein (FH) merupakan bangsa sapi yang paling banyak terdapat di Amerika Serikat, sekitar 80-90% dari seluruh sapi perah yang berada di sana.

Lebih terperinci

Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus sampai terbentuk replication bubble.

Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus sampai terbentuk replication bubble. Catatan Wane (Berbagi Informasi) Berisi tentang materi-materi yang mungkin bisa bermanfaat buat yang membutuhkan Meliputi tentang kesehatan, penelitian, wisata, budaya, sejarah, bisnis, humor, dan catatan

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA GENETIKA

DASAR REKAYASA GENETIKA DASAR REKAYASA GENETIKA Rekayasa = manipulasi = modifikasi= perubahan bahan genetik (perubahan & pemindahan gen) Cara: 1. Persilangan seksual (perkawinan) 2. Hibridisasi somatik 3. Mutasi 4. Teknologi

Lebih terperinci

Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh

Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh Nama NIM Judul Email Blog : Lestari Trihartani : B1J005194 : Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh : masuka_berd2yahoo.com : http//:masuka.wordpress.com Struktur Gen Manusia Secara Menyeluruh Tahun 1977,

Lebih terperinci

Bidang Kajian Bioteknologi

Bidang Kajian Bioteknologi Bidang Kajian Bioteknologi BIOTEKNOLOGI Arti Bioteknologi suatu penerapan biosin dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup, atau komponen selulernya pada industri jasa manufaktur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler

Lebih terperinci

ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN

ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN Pada dasarnya perkembangan organisme multiseluler merupakan manifestasi kegiatan masing-masing sel yang diorganisir dalam sistem hidup. Kegiatan sel dalam perkembangan yang

Lebih terperinci

Keragaman Hayati merupakan cerminan dari keragaman genetik Keragaman Genetik mahluk hidup merupakan hasil perubahan struktur gen yang berlangsung

Keragaman Hayati merupakan cerminan dari keragaman genetik Keragaman Genetik mahluk hidup merupakan hasil perubahan struktur gen yang berlangsung REKOMBINASI Keragaman Hayati dan Perubahan Struktur Genom Keragaman Hayati merupakan cerminan dari keragaman genetik Keragaman Genetik mahluk hidup merupakan hasil perubahan struktur gen yang berlangsung

Lebih terperinci

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Nama : Elba Saskia Permatasari No : 14 Kelas : X-IPA-2 DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Dengan perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi makhluk hidup,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 2005)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 2005) JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI KODE MATAKULIAH/SKS : BIO 1/3(2-3) DESKRIPSI MATAKULIAH GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 05) : Mata kiah Biologi mengajarkan mahasiswa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ; Praktek = 0 Semester : Gasal (5) Mata

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memproduksi dan meningkatkan produktivitas peternakan. Terkandung di

I. PENDAHULUAN. memproduksi dan meningkatkan produktivitas peternakan. Terkandung di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi reproduksi merupakan teknologi unggulan dalam memproduksi dan meningkatkan produktivitas peternakan. Terkandung di dalamnya pemanfaatan proses rekayasa fungsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang strategis, mengingat dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan mencerdaskan bangsa, sektor peternakan berperan penting melalui penyediaan

Lebih terperinci

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. CEKAMAN LINGKUNGAN BIOTIK 1. PENYAKIT TANAMAN 2. HAMA TANAMAN 3. ALELOPATI PEMULIAAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi DNA Metode isolasi dilakukan untuk memisahkan DNA dari komponen sel yang lain (Ilhak dan Arslan, 2007). Metode isolasi ini sesuai dengan protokol yang diberikan oleh

Lebih terperinci