BAB II Tinjauan Pustaka
|
|
- Hendra Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dipaparkan penjelasan singkat mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu mengenai DNA mitokondria manusia, basis data GenBank, basis data MITOMAP, serta program Human mtdna Analyzer. II.1 DNA Mitokondria (mtdna) Mitokondria adalah organel subseluler yang ditemukan pada sitoplasma sel eukariot dan bertugas untuk memproduksi energi bagi sel melalui pembentukan senyawa adenosin triposfat (ATP). Salah satu keistimewaan dari organel ini yaitu mempunyai sistem genetik sendiri dengan semua materi pendukung untuk mengekspresikan informasi genetik yang dikandungnya. Asam deoksiribonukleat mitokondria manusia (mtdna) adalah molekul penyimpan informasi genetik berbentuk sirkular dengan panjang pasang basa yang mengkode 37 buah gen: dua asam ribonukleat ribosom (rrna), komponen spesifik ribosom mitokondria, 22 RNA transfer (trna), berfungsi untuk menerjemahkan kode genetik mitokondria, dan 13 polipeptida yang merupakan subunit dari komplek protein pada sistem fosforilasi oksidatif, yaitu tahap terakhir jalur pembentukan ATP. Peta informasi genetik mtdna manusia tersebut ditunjukkan pada Gambar II.1. Jumlah kopi mtdna pada setiap sel bervariasi, dari hanya berjumlah beberapa ratus pada sel sperma sampai dengan kopi mtdna pada sel oocyte, sel bakal ovum. Perbedaan jumlah kopi mtdna yang demikian besar yang menjadi penyebab mengapa mtdna diturunkan kepada anak hanya dari pihak ibu, meskipun sel sperma pada akhirnya bergabung dengan sel oocyte pada proses reproduksi. Sebagian besar sel mitokondria berada pada bagian ekor sel sperma, dan bagian ekor ini akan hilang pada proses fertilisasi, sedangkan mitokondria yang berhasil menembus ovum akan dieliminasi pada tahap awal embriogenesis (Manfredi et al., 1997).
2 5 Gambar II.1 Peta genetik DNA mitokondria manusia (mtdna) mtdna berbentuk sirkular dengan panjang pasang basa yang mengkode 37 buah gen: dua asam ribonukleat ribosom (rrna), 22 transfer RNA (trna), dan 13 polipeptida. Berbeda dengan DNA inti dimana terjadi proses rekombinasi antara gen yang berasal dari ayah dan ibu, proses rekombinasi mtdna berlangsung antar kopi dirinya sendiri pada mitokondria yang sama. Fakta bahwa mtdna diturunkan hanya dari pihak ibu inilah yang mendasari peran mtdna sebagai sumber identifikasi forensik dan penyusuran garis keturunan. Studi menunjukkan bahwa mtdna mengalami mutasi spontan 10 kali lebih tinggi dibandingkan yang terjadi pada DNA inti. Mutasi dengan kecepatan tinggi ini kemungkinan disebabkan karena interaksi dengan senyawa-senyawa radikal bebas yang terus menerus diproduksi pada mitokondria sebagai konsekuensi tahap akhir oksidasi senyawa karbon pada proses fosforilasi oksidatif. Tingginya kadar senyawa radikal bebas tersebut dapat merusak untai DNA mitokondria yang tidak dilindungi oleh protein histon. Berdasarkan fakta ini, tidaklah mengherankan jika variasi nukleotida pada mtdna antar individu pada spesies yang sama ternyata sangat tinggi (Wallace, 1992).
3 6 Apabila di dalam satu sel mitokondria terdapat dua jenis populasi mtdna, yaitu normal dan mutan (heteroplasmi), maka setelah berlangsung pembelahan sel dapat dihasilkan tiga macam genotifik yaitu mtdna normal (homoplasmi), mtdna mutan (homoplasmi), atau terdapat mtdna normal dan mtdna mutan (heteroplasmi). Oleh karena itu, fenotifik sel akan bergantung persentase jumlah mtdna mutan yang dikandung. Apabila jumlah molekul DNA relatif rendah maka akan terjadi komplementasi dengan DNA normal, sehingga cacat genetik dapat dihindari. Sebaliknya apabila DNA mutan kadarnya jauh lebih banyak, maka jenis mtdna mutan ini yang akan terus diproduksi di dalam mitokondria selama hidup. Apabila mutasi ini menimbulkan cacat pada protein yang dikode oleh mtdna, maka dapat menyebabkan ATP yang diproduksi menjadi di bawah kadar minimum yang diperlukan oleh tubuh sehingga memicu munculnya penyakit. Mitokondria yang mewarisi heteroplasmi mtdna mutan dapat berakibat sangat mematikan, bahkan sebelum individu baru sempat dilahirkan. Walaupun tingkat mutasi pada mtdna sangat tinggi dan posisi mutasi spesifik sangat banyak ditemukan, tetapi pada umumnya mutasi-mutasi tersebut bersifat silent mutations, atau mutasi yang tidak menimbulkan perubahan fungsi fisiologis pada tubuh. Meskipun demikian, ditemukan sejumlah posisi mutasi pada gen pengkode trna, rrna, dan protein yang diduga kuat memiliki peranan dalam timbulnya penyakit pada manusia. Sejak pertama kali ditemukannya penyakit yang disebabkan oleh kerusakan mtdna (Holt et.al, 1988), telah dilaporkan lebih dari 150 posisi mutasi yang berhubungan dengan penyakit pada manusia. Diantaranya adalah penyakit MERFF yang disebabkan sebuah mutasi pada trna Lys (Noer et al., 1991), mutasi mtdna yang berhubungan dengan tumor (Fliss et al., 2000), serta mutasi pada gen 12S rrna mtdna yang mempengaruhi struktur sekunder RNA dan menyebabkan gangguan pendengaran (Ballana et al., 2006). Posisi-posisi mutasi ini ditemukan berdasarkan keseragaman jenis dan posisi mutasi pada pasien penderita penyakit tertentu terhadap urutan standar nukleotida mtdna manusia, Cambridge Reference Sequence (CRS). CRS adalah data mtdna manusia
4 7 pertama yang berhasil ditentukan urutan lengkap basa nukleotidanya (Anderson et al., 1981), dan sejak saat itu CRS digunakan sebagai standar urutan nukleotida mtdna manusia. Sepuluh tahun setelah ditemukannya CRS, dilakukan penelitian untuk membangun suatu basis data referensi mtdna manusia menggunakan 13 buah sampel (Marzuki, et al., 1991). Pada penelitian ini berhasil ditemukan 128 variasi nukleotida terhadap CRS pada urutan nukleotida daerah pengkode mtdna dan lima posisi basa nukleotida diantaranya ternyata CRS tergolong mutan dibandingkan sampel mtdna lainnya, ditunjukkan pada Tabel II.1. Dengan kata lain pada lima posisi tersebut variasi nukleotida pada CRS merupakan bentuk perubahan yang minor dibandingkan mtdna manusia lainnya. Fenomena ini merupakan informasi baru mengenai urutan konsensus mtdna manusia. Urutan konsensus ini disusun berdasarkan urutan nukleotida yang paling umum ditemukan pada genom mitokondria manusia. Urutan konsensus ini kemudian diusulkan sebagai referensi standar mtdna manusia. Tabel II.1 Variasi nukleotida mtdna manusia (Marzuki, et al., 1991). Ditemukan 5 posisi nukleotida yang merupakan urutan konsensus mtdna manusia. No. Variasi nukleotida terhadap CRS Persentase terhadap 13 buah sampel 1 G4985A 92% 2 A1438G 85% 3 A8860G 73% 4 A4769G 67% 5 A15326G 60%
5 8 II.2 Basis data GenBank Pada situs publik National Center for Biotechnology Information (NCBI) terdapat fasilitas basis data yang memuat kumpulan informasi urutan DNA dari seluruh spesies di dunia sejak tahun 1992, yang disebut sebagai basis data GenBank. ( Salah satu data informasi genetik yang terdapat pada basis data ini adalah informasi urutan lengkap nukleotida mtdna manusia. Setiap data mtdna manusia pada basis data GenBank menyimpan informasi mengenai kode akses sampel, panjang pasang basa, nama penulis serta judul publikasi sampel mtdna tersebut, serta urutan lengkap 16,5 kb basa nukleotida mtdna tiap sampel tersebut, seperti yang ditunjukkan pada Gambar II.2. Gambar II.2 Contoh data urutan lengkap mtdna pada basis data GenBank Setiap data mtdna manusia pada basis data GenBank menyimpan informasi mengenai kode akses sampel, panjang basa, nama penulis serta judul publikasi sampel tersebut, serta urutan lengkap 16,5 kb nukleotida. Informasi urutan lengkap mtdna ini yang digunakan sebagai sumber data penelitian untuk kemudian ditentukan variasi nukleotidanya terhadap urutan standar mtdna manusia, CRS. Data mentah urutan nukleotida mtdna manusia pada basis data GenBank ini dapat diolah untuk keperluan penyusunan basis data variasi nukleotida.
6 9 II.3 Basis data MITOMAP Basis data MITOMAP ( khusus menyimpan kumpulan informasi dan hasil penelitian mengenai genom mitokondria manusia. Informasi tersebut diantaranya mengenai fragmen mtdna dan fungsi genetiknya, variasi nukleotida pada mtdna manusia, serta mutasi pada mtdna yang menyebabkan penyakit. Contoh tampilan basis data MITOMAP ditunjukkan pada Gambar II.3. Gambar II.3 Contoh basis data MITOMAP Basis data MITOMAP merupakan kumpulan hasil penelitian mengenai mtdna manusia. Meskipun basis data MITOMAP secara regular terus menerus diperbaharui sesuai dengan publikasi terbaru mengenai mtdna manusia, tetapi belum tersusun format kumpulan basis data variasi nukleotida yang spesifik pada tiap sampel mtdna manusia terhadap CRS sebagaimana basis data yang telah disusun pada penelitian sebelumnya. (Marzuki et al., 1991).
7 10 II.4 Program Human mtdna Analyzer (H-Man) Program H-Man merupakan hasil pengembangan dari program penentuan variasi nukleotida sebelumnya, Mito Mutation Analyzer, sehingga menjadi lebih mudah untuk digunakan. Di antara kelebihan program H-Man adalah tersedianya fitur pembukaan serta penyimpanan file dan pencarian mutasi pada rentang yang fleksibel (Nurchaedi,. 2007). Pada Gambar II.4 ditampilkan contoh analisa variasi nukleotida mtdna manusia terhadap CRS menggunakan program Human mtdna Analyzer (H-Man) versi 1.2. Gambar II..4 Analisa program Human mtdna Analyzer (H-Man) versi 1.2 Pada program ini ditunjukkan informasi nama sampel dan panjang basanya. Tersedia juga pilihan format menyimpan data dan tipe penjajaran dengan CRS. Kolom terakhir menunjukkan variasi nukleotida terhadap CRS. Program ini dalam waktu singkat memberikan informasi mengenai posisi mutasi substitusi, insersi, dan delesi, serta total jumah variasi nukleotida pada sampel mtdna yang dibandingkan terhadap CRS.
BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis, merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang
Lebih terperinciBAB IV Hasil dan Pembahasan
BAB IV Hasil dan Pembahasan Pada bab ini ditampilkan hasil dan pembahasan dari penyusunan basis data variasi nukleotida mtdna manusia serta sejumlah analisa variasi nukleotida pada mtdna manusia berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah : pengumpulan sampel data urutan nukleotida daerah Hipervariabel II (HVII) DNA mitokondria (mtdna) pada penderita
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan sampel data urutan nukleotida daerah Hipervariabel I (HVI) DNA mitokondria (mtdna)
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dipaparkan hasil dari tahap-tahap penelitian yang telah dilakukan. Melalui tahapan tersebut diperoleh urutan nukleotida sampel yang positif diabetes dan sampel
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Pada Bab II diberikan penjelasan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu mengenai mitokondria, fungsi mitokondria, genom DNA mitokondria manusia, sifat
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. Gambar 2. 1 Struktur mitokondria
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Mitokondria Berdasarkan hipotesis endosimbiosis mitokondria berasal dari sel eukariot yang bersimbiosis dengan prokariot (bakteri) sehingga membentuk organel sel (Marguillis, 1981).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. telah banyak dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa fenomena munculnya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian terhadap urutan nukleotida daerah HVI mtdna manusia yang telah banyak dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa fenomena munculnya rangkaian poli-c merupakan fenomena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi sel tersebut. Disebut sebagai penghasil energi bagi sel karena dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mitokondria Mitokondria merupakan salah satu organel yang mempunyai peranan penting dalam sel berkaitan dengan kemampuannya dalam menghasilkan energi bagi sel tersebut. Disebut
Lebih terperinciPENYUSUNAN BASIS DATA VARIASI NUKLEOTIDA DNA MITOKONDRIA MANUSIA TESIS. Anton Restu Prihadi NIM PROGRAM STUDI KIMIA
PENYUSUNAN BASIS DATA VARIASI NUKLEOTIDA DNA MITOKONDRIA MANUSIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung oleh Anton Restu Prihadi NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan budaya dan suku yang beragam,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan budaya dan suku yang beragam, dimana kondisi lingkungan geografis antara suku yang satu dengan suku yang lainnya berbeda. Adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mitokondria merupakan organel yang terdapat di dalam sitoplasma.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fungsi dan Struktur Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang terdapat di dalam sitoplasma. Mitokondria berfungsi sebagai organ respirasi dan pembangkit energi dengan
Lebih terperinciketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di
Membran Inti Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk
Lebih terperinciGambar 2.1 udang mantis (hak cipta Erwin Kodiat)
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udang Mantis 2.1.1 Biologi Udang Mantis Udang mantis merupakan kelas Malocostraca, yang berhubungan dengan anggota Crustasea lainnya seperti kepiting, lobster, krill, amphipod,
Lebih terperinciAulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA
Aulia Dwita Pangestika A2A014018 Fakultas Kesehatan Masyarakat DNA dan RNA DNA sebagai senyawa penting yang hanya ada di mahkluk hidup. Di mahkluk hidup senyawa ini sebagai master kehidupan untuk penentuan
Lebih terperinciPewarisan sifat ekstrakromosom
Pewarisan sifat ekstrakromosom Sejauh ini dalam perlakuan kita terkait dengan transmisi genetik pada eukariota, kita telah berurusan dengan kromosom inti dan gen. Tentu saja, DNA inti adalah materi genetik
Lebih terperinciBAHAN GENETIK SITOPLASMA
BAHAN GENETIK SITOPLASMA Bahan genetik Kromosom Ekstrakromosom Prokaryot: Plasmid Bahan genetik ekstrakromosom Eukaryot: Mitokondria Kloroplast Bahan genetik sitoplasma Sel Suharsono. 2005. BTK505. IPB
Lebih terperinciRingkasan Materi Genetika. Pewarisan Sifat pada Ekstrakromosom
Ringkasan Materi Genetika Pewarisan Sifat pada Ekstrakromosom Nama : Muhammad Shobirin NIM : 140341808629 Genetika ekstranuklear mempelajari bagaimana fungsi dari genom organisme yang terdapat diluar inti,
Lebih terperinciPengertian Mitokondria
Home» Pelajaran» Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, yang meliputi informasi mengenai genom mitokondria, DNA mitokondria sebagai materi
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel
BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,
Lebih terperinciSINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya
SINTESIS PROTEIN Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya Sintesis Protein Proses dimana kode genetik yang dibawa oleh gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino SINTESIS PROTEIN EKSPRESI GEN Asam nukleat
Lebih terperinciMATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.
MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat
Lebih terperinciI. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)
I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI) A. PENDAHULUAN NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan sumber informasi terkait
Lebih terperinciASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)
ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID) Terdapat pada semua sel hidup Merupakan makromolekul dengan monomer Mononukleotida Fungsi : 1. Menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika 2. Turut dalam metabolisme
Lebih terperinciLampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:
100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuh manusia tersusun atas sel yang membentuk jaringan, organ, hingga
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DNA Mitokondria Tubuh manusia tersusun atas sel yang membentuk jaringan, organ, hingga sistem organ. Dalam sel mengandung materi genetik yang terdiri dari DNA dan RNA. Molekul
Lebih terperinciAKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc
AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc Protein Working molecules of the cells Action and properties of cells Encoded by genes Gene: Unit of DNA that contain information
Lebih terperinciRetikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S., FIK 2009
Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) 1 RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh
Lebih terperinciPERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK
PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Lebih terperinciTabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel
Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus
Lebih terperinciDr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.
BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 10. GENETIKA MIKROBA Genetika Kajian tentang hereditas: 1. Pemindahan/pewarisan sifat dari orang tua ke anak. 2. Ekspresi
Lebih terperinciorganel yang tersebar dalam sitosol organisme
STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot. STRUKTUR MITOKONDRIA Ukuran : diameter 0.2 1.0 μm panjang 1-4 μm mitokondria dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...11 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Munculnya uniseluler dan multi seluler
Lebih terperinciPENGENALAN BIOINFORMATIKA
PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya dalam empat bagian yang meliputi; sampel mtdna,
Lebih terperinciHome -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY
Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY Adenin: salah satu jenis basa purin yang terdapat pada DNA dan RNA
Lebih terperinciRetikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh
Lebih terperinciPengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya
Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya By Plengdut - May 7, 2015 7341 Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan alat gerak yang dimiliki organisme
Lebih terperinciOrganisasi DNA dan kode genetik
Organisasi DNA dan kode genetik Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila DNA terdiri dari dua untai
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Biologi 2. Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 3. Jumlah SKS : Teori = 2
Lebih terperinci19/10/2016. The Central Dogma
TRANSKRIPSI dr.syazili Mustofa M.Biomed DEPARTEMEN BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER FK UNILA The Central Dogma 1 The Central Dogma TRANSKRIPSI Transkripsi: Proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada
Lebih terperinciANALISIS VARIASI NUKLEOTIDA DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA PADA SATU INDIVIDU SUKU BALI NORMAL
ISSN 1907-9850 ANALISIS VARIASI NUKLEOTIDA DAERAH D-LOOP DNA MITOKONDRIA PADA SATU INDIVIDU SUKU BALI NORMAL Ketut Ratnayani, I Nengah Wirajana, dan A. A. I. A. M. Laksmiwati Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciKasus Penderita Diabetes
Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan
Lebih terperinciM A T E R I G E N E T I K
M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan
Lebih terperinciBimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012
Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang
Lebih terperinciREPRODUKSI MIKROORGANISME
REPRODUKSI MIKROORGANISME PENDAHULUAN Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi
Lebih terperinciSTRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK
STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK Mendel; belum terfikirkan ttg struktur, lokus, sifat kimiawi serta cara kerja gen. Sesudah Mendel barulah dipelajari ttg komposisi biokimiawi dari kromosom. Materi genetik
Lebih terperinciRangkaian Ekspresi Gen
TRANSKRIPSI Ekspresi Gen Gen berekspresi dengan cara mengendalikan. sifat organisme Pengendalian dilakukan melalui pembentukan enzim/protein yang berperan dalam proses metabolisme Pengendalian pembentukan
Lebih terperinciXI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th
14/17 November 2011 Tatap Muka 8: Heredity III XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sifat (trait) yang diturunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. masyarakat terhadap konsumsi susu semakin meningkat sehingga menjadikan
PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan memegang peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama pada ternak penghasil susu yaitu sapi perah. Menurut Direktorat Budidaya Ternak
Lebih terperinciMATERI GENETIK A. KROMOSOM
MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi
Lebih terperinciKODE GENETIK DAN MUTASI
KODE GENETIK DAN MUTASI Sjarif Hidajat Effendi Ridha K. T. Juli 2012 BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN BANDUNG DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI BAHAN GENETIK DNA RNA DEFINISI Genom Ekspresi gen Transkripsi Translasi Kromosom eukaryot Protein Histon dan Protamin Kromosom prokaryot DNA plasmid Asam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. peningkatan yang diiringi dengan kesadaran masyarakat akan pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang diiringi dengan kesadaran masyarakat akan pemenuhan kebutuhan gizi. Bahan pangan asal hewan
Lebih terperinciDNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Struktur DNA Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul
Lebih terperinciIndikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah
Indikator 30 1. Fase-fase sintesis protein: 1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom 2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai 3) RNAd dibentuk di dalam inti oleh DNA 4) Asam amino berderet sesuai dengan
Lebih terperinciPolimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen
BIOTEKNOLOGI Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen Sekilas tentang Gen dan Kromosom 1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah bagian dari sel yang ditemukan oleh Mendel 1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie
Lebih terperinciMakalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :
Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperincibagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.
TRANSKRIPSI Transkripsi (dari bahasa Inggris: transcription) dalam genetika adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian berkas DNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian
Lebih terperinciTopik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom
Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom Material genetik suatu sel tersusun dalam suatu organisasi secara fisik yang khusus yang sebut kromosom. Kromosom organisme eukariot jauh Iebih kompleks dibanding
Lebih terperinciPENDAHULUAN MUTASI. Dr. Refli., MSc 11/21/2015. Jurusan Biologi FST UNDANA kromosom )
MUTASI Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA 2015 1 Pengertian kromosom ) PENDAHULUAN Pengertian: perubahan materi genetik menghasilkan perbedaan morfologi fisiologi antara parental dan filial genetik
Lebih terperinci2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity di dunia yang memiliki kekayaan ekosistem beragam, salah satunya adalah ekosistem perairan air tawar yang memiliki
Lebih terperinciAdalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.
DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Gajah Gajah adalah hewan mamalia, merupakan satu-satunya famili yang tersisa dari ordo Proboscidea. Gajah merupakan hewan darat terbesar di dunia. Sepanjang 55 juta tahun terdapat
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 2005)
JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI KODE MATAKULIAH/SKS : BIO 1/3(2-3) DESKRIPSI MATAKULIAH GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 05) : Mata kiah Biologi mengajarkan mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês yang berarti pipa air
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Mellitus Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit dimana kadar
Lebih terperinciNUTRIGENOMIK. Titta Novianti
NUTRIGENOMIK Titta Novianti Pendahuluan Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan mampu menginduksi ekspresi gen dalam
Lebih terperinciSel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci
Sel : Unit Kehidupan Terkecil Konsep Kunci Cara pengamatan sel: Mikroskop, Teknik Biokimia Jenis sel di alam: Prokariot Eukariot Eukariot: Mikroorganisme, Tumbuhan, Hewan Membran Sel Organel Sel Mitokondria
Lebih terperinciKromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi
Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi Oleh: Fatchiyah dan Estri Laras Arumingtyas Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Universitas Brawijaya Malang 2006 2.1.Pendahuluan Era penemuan materi
Lebih terperinciProfil Genetik Daerah Hipervariabel I (HVI) DNA Mitokondria pada Populasi Dataran Tinggi. Gun Gun Gumilar, Ridha Indah Lestari, Heli Siti HM.
Gun Gun Gumilar, Ridha Indah Lestari, Heli Siti HM. J.Si. Tek. Kim Profil Genetik Daerah Hipervariabel I (HVI) DNA Mitokondria pada Populasi Dataran Tinggi Gun Gun Gumilar, Ridha Indah Lestari, Heli Siti
Lebih terperinciSUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti
SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)
Lebih terperinciADI HADIANA CUCU FITRIANI IGUS JULIUS MOCHAMAD SAEFFULLOH WINDA YUNI DENINTA YANTI SUSILAWATI
ADI HADIANA CUCU FITRIANI IGUS JULIUS MOCHAMAD SAEFFULLOH WINDA YUNI DENINTA YANTI SUSILAWATI 3C Definisi Pewarisan Sitoplasmik adalah pewarisan sifat yang disebabkan oleh bagian eksternal dari nukleus,
Lebih terperinci5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor
1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan
Lebih terperinciEKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga
EKSPRESI GEN Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga Mengalirnya informasi dari DNA menuju protein tidak dapat berjalan secara langsung. Pertama DNA akan digunakan sebagai model / cetakan dalam sintesis
Lebih terperinciMutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia
Mutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia Khandar Yosua khandaryosua@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia Pendahuluan Seseorang yang
Lebih terperinciadalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.
bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A,
Lebih terperinciDNA FINGERPRINT. SPU MPKT B khusus untuk UI
DNA FINGERPRINT SPU MPKT B khusus untuk UI 1 Pengertian umum Bioteknologi : seperangkat teknik yang memanfaatkan organisme hidup atau bagian dari organisme hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi produk,
Lebih terperinciMUTASI DAERAH D-LOOP mtdna SEL DARAH, EPITEL, DAN RAMBUT DARI INDIVIDU YANG BERBEDA
i MUTASI DAERAH D-LOOP mtdna SEL DARAH, EPITEL, DAN RAMBUT DARI INDIVIDU YANG BERBEDA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh RAFIUDDIN
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XII/IPA Semester : 1 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Standar Kompetensi Kompetensi dasar Uraian Materi Indikator
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup
POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup biokimia, sejarah perkembangan ilmu biokimia, bidangbidang
Lebih terperinciEVOLUSI MITOKONDRIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM PENELUSURAN KEKERABATAN DAN EVOLUSI ORGANISME
1 EVOLUSI MITOKONDRIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM PENELUSURAN KEKERABATAN DAN EVOLUSI ORGANISME Oleh: Damaring Tyas Wulandari (tyas@coffee-cat.net) Ditulis pada 19 Desember 2005 I. CIRI-CIRI MITOKONDRIA Mitokondria
Lebih terperinciDefinisi Sintesis Protein
Definisi Sintesis Protein Manusia, hewan, dan tumbuhan sangat memerlukan protein sebagai unsur utama penyusun tubuhnya. Protein pada manusia dan hewan terdapat paling banyak pada membran sel, sitoplasma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai dogma sentral, adalah DNA yang digunakan
Lebih terperincihttp://aff.fkh.ipb.ac.id Lanjutan EMBRIOGENESIS DAN INDUKSI EMBRIO (BAGIAN II) LABORATORIUM EMBRIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Konsep Organiser, yang menjelaskan tentang proses
Lebih terperinciRINGKASAN. Gambar 1. Ribosom binding site translasi bakteri. Sumber: Figure (Brown, 2002)
KELOMPOK: DINI M. PUTRI B1J006014 HENDRY WIJAYANTI B1J006016 IKE LISTIANI A B1J006020 KODE : K38-SPP-05 RINGKASAN DESKRIPSI POSES TRANSLASI PADA BAKTERI DAN EUKARIOT, DENGAN TEKANAN PADA PERANAN BERMACAM
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Amplifikasi Daerah D-loop M B1 B2 B3 M1 M2 P1 P2 (-)
HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi Daerah D-loop Amplifikasi daerah D-loop DNA mitokondria (mtdna) pada sampel DNA sapi Bali, Madura, Pesisir, Aceh, dan PO dilakukan dengan menggunakan mesin PCR Applied
Lebih terperinciPEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali
41 PEMBAHASAN Variasi Gen COI dan Gen COII S. incertulas di Jawa dan Bali Sekuen individu S. incertulas untuk masing-masing gen COI dan gen COII dapat dikelompokkan menjadi haplotipe umum dan haplotipe-haplotipe
Lebih terperinciEKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti
EKSPRESI GEN Dyah Ayu Widyastuti Ekspresi Gen Gen sekuen DNA dengan panjang minimum tertentu yang mengkode urutan lengkap asam amino suatu polipeptida, atau RNA (mrna, trna, rrna) Ekspresi Gen Enam tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis. Secara umum penyebaran bakteri ini melalui inhalasi, yaitu udara yang tercemar oleh penderita
Lebih terperinciREVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh
REVERSE TRANSKRIPSI RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd Oleh UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN
Lebih terperinciBAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN
BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang ribosom sebagai salah satu organela dalam sel, karakterisasi fisik dan kimianya serta fungsinya secara umum dalam proses sintesis
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA
MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Oleh: Aria Fransisca Bashori Sukma 141810401023 Dosen Pembimbing Eva Tyas Utami, S.Si, M.Si NIP. 197306012000032001
Lebih terperincipolipeptida yang kemudian dimodifikasi lebih lanjut menjadi protein. Manipulasi pada tahap translasi mrna bertujuan untuk mengatasi suatu penyakit
BAB 1 PEDAULUA Terapi gen adalah teknik untuk mengoreksi gen-gen yang cacat yang bertanggung jawab terhadap suatu penyakit. Pengobatan atau pencegahan penyakit melalui terapi gen dilakukan dengan transfer
Lebih terperinciModifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA
Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA Septu Jamasoka - 13509080 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciSintesa protein (ekspresi gen)
1. SINTESA PROTEIN Sintesa protein (ekspresi gen) Merupakan proses dimana DNA mengekspresikan gen nya Secara umum melibatkan dua tahap yaitu TRANSKRIPSI dan TRANSLASI Pada eukaryot, pengendalian ekspresi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Potensi Ternak Sapi Potong di Indonesia Populasi penduduk yang terus berkembang, mengakibatkan permintaan terhadap kebutuhan pangan terus meningkat. Ternak memberikan kontribusi
Lebih terperinci2015 IDENTIFIKASI KANDIDAT MARKER GENETIK DAERAH HIPERVARIABEL II DNA MITOKONDRIA PADA EMPAT GENERASI DENGAN RIWAYAT DIABETES MELITUS TIPE
ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah akibat tubuh menjadi tidak responsif terhadap insulin. Salah satu faktor
Lebih terperinci