PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi mulai digunakan untuk membantu dalam menjalankan berbagai aktivitas bisnis. Dalam melaksanakan aktivitas bisnis tersebut dibutuhkan sistem informasi untuk menyediakan segala informasi yang dibutuhkan. Perusahaan dapat menjalankan sebuah sistem informasi menggunakan 2 (dua) cara yaitu secara manual dan terkomputerisasi (Krismiaji, 2002:45). Pada sistem informasi secara manual, pekerjaan dilakukan sepenuhnya oleh manusia. Sedangkan dengan sistem yang terkomputerisasi, pekerjaan manusia dibantu dengan adanya teknologi berupa komputer. Di dalam melakukan proses pencatatan terkomputerisasi diperlukan perancangan basis data (Romney & Steinbart 2004:94). Basis data ini berfungsi untuk menyimpan data yang diperlukan oleh organisasi terkait dengan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu perusahaan yang masih menggunakan sistem manual adalah Two Rent Car. Two Rent Car adalah salah satu perusahaan jasa penyewaan kendaraan yang berdiri di Salatiga sejak tahun Saat ini Two Rent Car sedang dalam kondisi yang makin berkembang. Dalam satu hari, dapat terjadi banyak transaksi penyewaan yang melibatkan kendaraan keluar dan masuk dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Jumlah kendaraan yang dimiliki pun cukup banyak yaitu sekitar 85 unit mobil dan 50 unit motor. Selain menyewakan kendaraan kepada perorangan, Two Rent Car sudah mulai menyewakan ke perusahaan atau instansi di sekitar Salatiga. Untuk mencatat segala transaksi baik berkaitan dengaan siklus pendapatan maupun pengeluaran, Two Rent Car menggunakan sistem manual dengan pencatatan yang masih sangat sederhana sehingga mulai kesulitan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. Beberapa kesulitan yaitu karyawan kesulitan untuk mengetahui kendaraan mana saja yang tersedia untuk disewa, pencatatan transaksi tidak menggunakan nomor urut sehingga kesulitan ketika 1

2 mengecek saat pengembalian kendaraan, kesulitan untuk mengecek apakah suatu tansaksi sudah lunas pembayaran atau belum, pemilik kesulitan untuk mengontrol kas karena tidak ada catatan mengenai kas. Dari kesulitan yang dialami dapat dilihat bahwa dengan sistem yang manual, kegiatan mencatat transaksi, memproses dan menghasilkan laporan belum dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Kini sistem informasi yang terkomputerisasi mulai dituntut dalam sektor bisnis untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan bisnis. Melalui aplikasi dan berbagai macam program yang tersedia di komputer, diharapkan dapat memberikan efektivitas dan efisienitas. Sistem komputerisasi akan memudahkan dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi secara terperinci, menyimpan data dengan lebih aman dan ringkas, mengolah data lebih cepat dan mudah, serta menghasilkan informasi yang terpercaya, handal dan tepat waktu. Walau memiliki banyak kelebihan, sistem terkomputerisasi juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan listrik untuk menjalankan sistem, biaya perawatan yang lebih mahal dibanding sistem manual, dan resiko kehilangan data. Kekurangan tersebut harus diperhatikan oleh perusahaan yang menggunakan sistem terkomputersasi. Masalah Penelitian Masalah penelitian dalam kasus ini adalah informasi dalam siklus pendapatan dan pengeluaran kas belum dapat terdokumentasi dan tersaji dengan baik, sehingga pemilik kesulitan ketika membutuhkan informasi tertentu. Sebagai contoh pembayaran sewa atas mobil atau motor yang dapat dilakukan dimuka atau diakhir belum dapat terdokumentasi dengan baik menggunakan sistem yang lama, sehingga pemilik kesulitan dalam mengecek apakah seorang pelanggan telah melunasi pembayaran atau belum. Pencatatan transaksi baik mengenai pendapatan maupun pengeluaran kas masih sangat sederhana, data mengenai transaksi dan kendaraan yang tersedia tidak tersimpan dengan baik, proses pengolahan data dan penyusunan laporan kinerja usaha yang tidak handal dan tepat waktu. Karena itu dibutuhkan sistem 2

3 yang baru yaitu sistem yang terkomputerisasi agar setiap transaksi yang terjadi dapat tercatat, terproses dan tersimpan secara lebih efisien dan efektif. Persoalan Penelitian Dari masalah penelitian yang ada, maka persoalan penelitian yang akan dibahas adalah bagaimana perancangan sistem terkomputerisasi yang dapat memberi kemudahan dalam mencatat, menyimpan dan mengolah transaksi bisnis Two Rent Car. Sistem yang dirancangkan haruslah masih bersifat sederhana karena Two Rent Car baru akan beralih dari sistem manual ke sistem komputerisasi. Namun sistem komputerisasi ini harus dapat memberikan kelebihan dibandingkan dengan sistem manual. Tujuan Penelitian Sedangkan tujuan penelitian adalah merancangkan sistem informasi terkomputerisasi yang tepat sehingga dapat menjawab permasalahan yang dialami oleh Two Rent Car. Perancangan sistem terkomputerisasi ini akan dilakukan menggunakan Microsoft Access Microsoft Access 2007 adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahan kecil hingga menengah. Aplikasi ini adalah anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Bagi Two Rent Car akan memberikan kemudahan dalam pencatatan transaksi yang terperinci, penyimpanan data yang lebih baik, pengolahan data yang mudah dan dalam waktu yang singkat, serta penyajian laporan atau informasi keuangan yang handal dalam siklus pendapatan dan pengeluaran. Dan bagi para akademisi, dapat memberikan gambaran dan pengetahuan tentang perancangan sistem informasi siklus pendapatan dan pengeluaran menggunakan Microsoft Access

4 KAJIAN LITERATUR Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari kata yaitu sistem dan informasi. Menurut James Hall sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen- komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Gondodiyoto, Sanyoto, dkk, 2006 : 92). Menurut Widjajanto, sistem merupakan sesuatu yang memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga yaitu input, proses dan output (Widjajanto, 2001 : 2). Input adalah semua arus berwujud ataupun tidak berwujud yang masuk ke dalam sistem. Proses adalah metode atau cara yang digunakan untuk mengubah input menjadi output. Sedangkan output adalah segala hasil atau arus yang keluar dari sistem. Sebuah sistem juga harus memiliki pengendalian. Pengendalian ini sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh sistem untuk mengoreksi apabila terjadi kesalahan. Menurut McLeod dalam buku Sanyoto Gondodiyoto dkk, information is processed data, or meaningful data (2006: 95). Jadi informasi adalah data yang telah diproses sehingga mempunyai nilai lebih bagi penggunanya. Informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya (James Hall, 2001: 14). Informasi sering digunakan oleh pihak manajemen untuk mengambil sebuah keputusan atau kebijakan perusahaan. Karena itulah informasi yang dihasilkan oleh sistem haruslah informasi yang memiliki kualitas yang baik. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu (Jogiyanto,2003), berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu. 4

5 Siklus Pendapatan Siklus pendapatan merupakan salah satu dari lima siklus transaksi perusahaan. Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan- penjualan tersebut (Romney & Steinbart, 2005:5). Sebenarnya siklus pendapatan pada perusahaan dagang dan jasa memiliki banyak kesamaan dalam pencatatan akuntansi. Hanya berbeda dari produk yang ditawarkan kepada konsumen. Perusahaan dagang menawarkan produk berupa barang yang riil, sedangkan perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan melalui pelayanan jasa jasa tertentu. Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa (Romney & Steinbart, 2005:74). Tujuan utama dari siklus pengeluaran adalah meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi. Database Manajemen Sistem (DBMS) Database manajemen sistem adalah bagian perangkat lunak yang didesain untuk memudahkan pekerjaan pengolahan data. Dengan menyimpan data ke dalam DBMS, akan lebih mudah daripada menyimpannya ke dalam sekumpulan sistem file (Kristanto, 2003:74). Beberapa keuntungan yang didapat dengan penggunaan DBMS adalah: a. Dengan manajemen data, pengaturan akses, penggunaan dan pengamanan database yang terpusat, DBMS akan dapat meyederhanakan sistem informasi perusahaan. 5

6 b. DBMS dapat mengurangi redundansi data dengan jalan menghapus data yang sama yang sering direkam berulang-ulang jika perusahaan memiliki berbagai pulau-pulau sistem yang tidak terintegrasi. c. DBMS dapatmengurangi kerancuan data melalui pengendalian kreasi dan definisi data secara terpusat. d. DBMS dapat mengurangi ketergantungan data-program dengan jalan memisah pandangan loigis data dari pandangan fisiknya. e. DBMS dapat mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan program. f. DBMS meningkatkan fleksibilitas sistem informasi karena dengan mudah dapat menjawab berbagai pertanyaan dan permintaan (query) khusus yang diajukan oleh berbagai unit organisasi yang memerlukan. g. DBMS meningkatkan akses dan ketersediaan informasi. (Widjajanto, 2001:120). Database dapat didesain dalam 3 (tiga) model, yaitu model hirarkis, model jaringan dan model relasional (Widjajanto, 2001:126). Model data yang paling mutakhir adalah model relasional. Model relasional adalah model yangmemperlakukan data dalam database seolah-olah disimpan dalam suatu tabel yang berhubungan dua dimensi (Widjajanto, 2001:129). Untuk mengembangkan database, diperlukan 2 (dua) jenis desain yaitu fisik dan konseptual. Desain fisik adalah desain yang menunjukkan bagaimana database itu dibentuk pada perangkat penyimpanan direct access. Sedangkan desain konseptual adalah suatu model abstrak database ditinjau dari perspektif bisnis (Widjajanto, 2001:134). Desain konseptual pada umumnya dikembangkan dengan menggunakan diagram entity-relationship (ER). Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram) Diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/ERD) merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema basis data (Romney dan Steinbart, 2004:134). Untuk membuat ERD diperlukan 3 (tiga) tahap (Krismiaji, 2002:154), yaitu: 6

7 a. Membuat tabel untuk setiap entitas. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi ( Romney & Steinbart, 2004: 134). Suatu entitas bisa terdiri dari beberapa atribut. b. Mengidentifikasi atribut. Ada 3 (tiga) jenis atribut (Romney & Steinbart, 2004:106), yaitu: Primary key adalah atribut atau kombinasi dari beberapa atribut, yang secara unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel Foreign key adalah suatu nilai dalam basis data yang memiliki nilai yang sesuai dengan kunci utama/ primary key di hubungan yang lain. Non-key attribute adalah atribut lainnya yang bukan berupa atribut kunci. c. Menerapkan Hubungan. Terdapat tiga jenis hubungan antara entitas yang menunjukkan hubungan kardinalitas (Romney & Steinbart, 2004:134), yaitu: Hubungan satu-ke-satu (One to-one relationship) Satu anggota entitas A akan berasosiasi dengan tepat satu anggota entitas B, dan demikian pula sebaliknya. Hubungan satu-ke-banyak (One to-many relationship) Satu anggota entitas A dapat diasosiasikan dengan lebih dari satu anggota entitas B, tetapi satu anggota entitas B hanya dapat diasosiasikan dengan satu anggota entitas A. Hubungan banyak-ke-banyak (Many-to-many relationship) Satu anggota entitas A dapat diasosiasiakan dengan lebih dari satu anggota entitas B dan demikian pula sebaliknya. d. Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya (Romney & Steinbart 2004:143). 7

8 METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penyewaan kendaraan Two Rent Car yang beralamat di Jalan Turen no 13, Salatiga. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terhadap pemilik dan pegawai yang bertujuan untuk mengumpulkan data data yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan serta observasi untuk mengamati jalannya aktivitas pada siklus pendapatan dan pengeluaran Two Rent Car. Jenis Data a. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya (Siagian dan Sugiarto, 2006). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan pemilik Two Rent Car mengenai sejarah berkembangnya Two Rent Car, prosedur-prosedur peminjaman kendaraan, kesulitan yang terjadi selama ini, dan observasi untuk mengetahui gambaran kegiatan bisnis pada siklus pendapatan dan pengeluaran kas Two Rent Car sehingga dapat menentukan hubungan antar entitas. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data (Siagian dan Sugiarto, 2006). Data sekunder diperoleh dari catatan transaksi, kwitansi, dan catatan kendaraan. Teknik dan Langkah Analisis Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis tersebut digunakan untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh berhubungan dengan perancangan Sistem Informasi Akuntansi bagi Two Rent Car. 8

9 Langkah langkah yang digunakan dalam penelitian adalah : a. Melakukan wawancara terhadap pemilik dan pegawai untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan melakukan observasi mengenai siklus pendapatan dan pengeluaran. b. Mengumpulkan laporan laporan terkait dengan siklus pendapatan dan pengeluaran kas, seperti catatan transaksi, kwitansi dan catatan kendaraan. Kemudian langkah langkah merancang sistem informasi yang didapat saat penelitian adalah: a. Mengidentifikasi entitas yang berhubungan dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. b. Menentukan atribut atribut yang berhubungan dengan entitas pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. c. Menetapkan kardinalitas antar entitas pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. d. Merancang database siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. e. Merancang query, form, report, dan switchboard (menu utama) berkaitan dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Singkat Objek Penelitian Two Rent Car merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang usaha persewaan kendaraan baik motor maupun mobil. Two Rent Car didirikan pada tanggal 27 Juli 2008 oleh Herman Wahyudi, SE. Two Rent Car berlokasi di Jalan Turen no 9, Salatiga. Pada saat itu, persewaan kendaraan masih jarang dijumpai di kota Salatiga. Dengan bermodalkan 1 (satu) buah unit mobil yaitu Mazda E2000, pemilik menjalankan usahanya. Saat ini Two Rent Car sudah memiliki 85 unit mobil dan 50 unit motor. Untuk menunjang semakin berkembangnya aktivitas bisnis Two Rent Car, akhirnya Two Rent Car berpindah lokasi ke Jalan Turen nomor 13 Salatiga. Dengan tempat yang lebih luas, kendaraan yang dimiliki dapat 9

10 disimpan dengan lebih baik. Sasaran utama Two Rent Car adalah mahasiswa di sekitar Salatiga. Namun sewa juga dapat dilakukan untuk masyarakat umum. Saat ini pun Two Rent Car mulai menyewakan kendaraan ke perusahaan maupun instansi di sekitar kota Salatiga. Jam kerja Two Rent Car dimulai pada pukul , tetapi jam tersebut dapat berubah apabila memang ada transaksi penyewaan yang mendadak. Untuk penyewaan mobil, dapat dilakukan dengan sopir maupun tanpa sopir. Pembayaran atas sewa dapat dilakukan diawal maupun di akhir penyewaan. Pengeluaran kas terjadi ketika dilakukan perawatan untuk mobil maupun motor serta membayar upah soipir Two Rent Car. Pemegang kekuasaan tertinggi di Two Rent Car adalah pada ketua atau pemilik Two Rent Car. Dibawah ketua terdapat wakil ketua yang membantu kerja ketua. Kemudian karyawan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian administrasi-keuangan dan bagian perawatan kendaraan. Bagian administrasikeuangan terdiri dari 2 (dua) orang karyawan yang bekerja dengan shift sedangkan bagian perawatan terdiri dari 3 (tiga) orang karyawan. Two Rent Car memiliki 7 (tujuh) orang sopir. Berikut adalah struktur organisasi Two Rent Car. Ketua / Pemilik Two Rent Car Wakil Ketua Two Rent Car Bagian Administrasi- Keuangan Bagian Perawatan Kendaraan Sopir Gambar 1. Struktur Organisasi Two Rent Car 10

11 Adapun pembagian tugas pada Two Rent Car adalah sebagai berikut: a. Ketua / Pemilik Two Rent Car Bertanggungjawab atas semua kegiatan bisnis yang terjadi atas nama Two Rent Car Membuat kebijakan terkait dengan jalannya bisnis Mengawasi dan mengontrol jalannya bisnis Membuat keputusan strategik untuk mengatasi masalah yang tak terduga. b. Wakil Ketua Two Rent Car Bertanggungjawab terhadap ketua / pemilik Two Rent Car Membantu ketua dalam mengawasi dan mengontrol jalannya bisnis Apabila ketua tidak berada di tempat, membuat keputusan strategik untuk mengatasi masalah yang tak terduga c. Bagian Administrasi-Keuangan Melayani pelanggan yang akan melakukan sewa Mencatat semua kendaraan yang dimiliki Two Rent Car Mencatat semua transaksi persewaan yang terjadi Mencatat semua transaksi pengeluaran kas yang terjadi Mengelola keuangan Two Rent Car d. Bagian Perawatan Kendaraan Menjaga kebersihan kendaraan Menjaga kondisi mesin dan fisik kendaraan Bertanggungjawab atas penyimpanan kendaraan e. Sopir Memenuhi transaksi sewa yang menggunakan jasa sopir Sistem pendapatan dan pengeluaran di Two Rent Car masih menggunakan sistem manual yang sederhana. Transaksi sewa dicatat sederhana dalam buku catatan sewa. Belum ada dokumen untuk surat jalan maupun bukti sewa. Bukti pembayaran menggunakan kwitansi biasa, baik 11

12 untuk mencatat down payment maupun total pembayaran sewa, sehingga terkadang sulit untuk mengecek apakah suatu transaksi sudah terselesaikan pembayarannya. Untuk pencatatan kas keluar pun sederhana tanpa ada bukti kas keluar. Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan Siklus Pendapatan pada Two Rent Car didapat dari aktivitas menyewakan kendaraan baik mobil maupun motor. Siklus ini diawali dengan menerima pesanan sewa dari pelanggan baik melalui telepon ataupun pelanggan langsung datang ke tempat penyewaan. Untuk melakukan sewa, pelanggan dari kalangan mahasiswa hanya membutuhkan KTM sebagai syarat. Sedangkan untuk masyarakat umum yang baru pertama kali akan meminjam, syarat yang dibutuhkan adalah KTP, Kartu Keluarga dan Rekening Listrik. Setelah dilakukan pencatatan data pelanggan, karyawan akan memeriksa apakah kendaraan yang diinginkan tersedia. Apabila kendaraan tersedia, maka transaksi sewa dapat dilakukan. Apabila kendaraan tidak tersedia, maka sewa ditolak dan disarankan untuk memilih kendaraan dengan model yang lain. Pelanggan diberi kebebasan untuk memilih kapan melakukan pembayaran atas sewa. Pembayaran dapat dilakukan tunai di awal maupun diakhir saat mengembalikan kendaraan. Untuk pembayaran diawal, pelanggan akan langsung diberi kwitansi. Sedangkan untuk pembayaran diakhir, kwitansi juga baru akan diserahkan diakhir saat pembayaran dilakukan. Berikut adalah flowchart siklus pendapatan Two Rent Car. 12

13 Bagian Administrasi-Keuangan Pelanggan Fotocopy Kartu Identitas Pesanan tipe kendaraan yang akan disewa oleh pelanggan Mencatat data pelanggan dan melihat ketersediaan kendaraan Tidak tersedia Fotocopy Kartu Identitas Ketersediaan kendaraan yang akan disewa Tersedia Fotocopy Kartu Identitas pelanggan Menerima pesanan sewa Fotocopy Kartu Identitas Diakhir Membayar diawal/ diakhir Diawal Fotocopy Kartu Identitas Uang Dari pelanggan Mencatat sewa Mencatat sewa dan membuat kwitansi kendaraan Fotocopy Kartu Identitas Catatan sewa Kwitansi Fotocopy Kartu Identitas Catatan sewa pelanggan D kendaraan pelanggan D pelanggan Untuk pembayaran diakhir pelanggan Untuk pembayaran diawal kendaraan kendaraan Kwitansi Menghitung jumlah bayar & overtime Uang Dari pelanggan Menghitung sisa bayar & overtime Uang Dari pelanggan Membuat kwitansi Membuat kwitansi Kwitansi Kwitansi pelanggan pelanggan Gambar 2. Flowchart Siklus Pendapatan Two Rent Car 13

14 Pada Siklus Pendapatan Two Rent Car, dokumen yang dipergunakan kurang dapat menangkap aktivitas bisnis yang terjadi. Dibutuhkan dokumen yang berfungsi sebagai surat bukti peminjaman kendaraan yang nantinya diberikan kepada pelanggan. Dalam dokumen tersebut juga terekam jumlah pembayaran yang dilakukan dimuka/down payment. Kemudian kwitansi sebaiknya diganti dengan bukti pembayaran lunas yang nantinya diberikan ketika pelanggan melunasi pembayaran. Proses dilakukan menggunakan sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan dalam mengupdate file Two Rent Car. Berikut adalah rekomendasi flowchart siklus pendapatan Two Rent Car: Bagian Administrasi-Keuangan Pelanggan Pesanan tipe kendaraan yang akan disewa oleh pelanggan Fotocopy Kartu Identitas input Mencatat data pelanggan dan melihat ketersediaan kendaraan Penyewaan Tidak tersedia Fotocopy Kartu Identitas Ketersediaan kendaraan yang akan disewa Tersedia Fotocopy Kartu Identitas pelanggan Menerima sewa Diakhir Fotocopy Kartu Identitas Membayar diawal/ diakhir Diawal Fotocopy Kartu Identitas Uang Dari Pelanggan Input Input Penyewaan Mencatat sewa dan membuat bukti penyewaan Penyewaan Mencatat sewa dan membuat bukti penyewaan Laporan sewa Fotocopy Kartu Identitas Bukti penyewaan kendaraan Laporan sewa Fotocopy Kartu Identitas Bukti penyewaan kendaraan D Pelanggan D Pelanggan Gambar 3. Rekomendasi Flowchart Siklus Pendapatan Two Rent Car 14

15 Pelanggan Untuk pembayaran diawal & diakhir kendaraan Bukti Penyewaan Input Penyewaan Menghitung overtime dan total pembayaran Dari pelanggan Uang Bukti Penyewaan Input N Kas Membuat bukti pembayaran dan laporan penerimaan kas Bukti Pembayaran Laporan Penerimaan Kas Pelanggan Pemilik Gambar 4. Rekomendasi Flowchart Siklus Pendapatan Two Rent Car (lanjutan) Rangkaian Aktivitas Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran pada Two Rent Car terjadi akibat adanya perawatan kendaraan. Siklus ini diawali dengan melihat catatan kendaraan untuk mengecek jadwal perawatan tiap mobil dan motor yang merupakan tanggungan Two Rent Car. Tidak semua kendaraan merupakan milik Two Rent Car, melainkan ada beberapa yang merupakan investasi orang lain, maka tidak semua biaya servis mobil dan motor ditanggung oleh Two Rent Car. Ada biaya servis yang ditanggung sendiri oleh pemilik kendaraan sesuai dengan perjanjian yang dilakukan di awal kerja sama. Setiap mobil dan motor memiliki jadwal perawatan yang berbeda serta dealer atau bengkel yang berbeda tergantung dengan merek dan jenis kendaraan. Perawatan dilakukan secara rutin dengan jangka waktu yang berbeda beda. Selain dari perawatan kendaraan, pengeluaran juga terjadi dari biaya bensin atas sewa dan upah sopir. Biaya bensin atas sewa terjadi untuk paket sewa dengan tarif kota 15

16 tertentu. Biaya upah sopir terjadi untuk penyewaan dengan menggunakan jasa sopir. Berikut adalah flowchart siklus pengeluaran kas Two Rent Car. Bagian Administrasi- Keuangan Bagian Perawatan Kendaraan Sopir Mulai Uang Membuat catatan upah sopir Catatan kendaraan yg hrs diservis Menyerahkan ke bag. perawatan kendaraan A Catatan kendaraan yg hrs diservis Mengambil mobil dan melakukan servis Uang Membeli bensin Struk pembelian bensin A Catatan upah sopir B Uang Catatan kendaraan yg hrs diservis kendaraan Menyerahkan ke bag. Admkeuangan Struk pembelian bensin Nota servis Dealer/bengkel Struk pembelian bensin Membuat catatan pengeluaran kas Dealer/bengkel Nota servis kendaraan B Catatan upah sopir Struk pembelian bensin Nota servis B D D D Catatan pengeluaran kas Pemilik Gambar 5. Flowchart Siklus Pengeluaran Pada siklus ini sebaiknya ditambahkan dokumen bukti pembayaran untuk mencatat pengeluaran kas yang terjadi. Proses dilakukan menggunakan 16

17 sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan dalam melihat jadwal servis kendaraan, mengecek penyewaan yang menggunakan bensin, serta dalam mengupdate file Two Rent Car. Berikut adalah rekomendasi flowchart siklus pengeluaran Two Rent Car: Bagian Administrasi-Keuangan Bagian Perawatan Kendaraan Sopir Mulai A Uang Uang Membuat catatan upah sopir Catatan upah sopir Struk pembelian bensin Catatan kendaraan yg hrs diservis Menyerahkan ke bag. perawatan kendaraan A B Nota servis Uang Catatan kendaraan yg hrs diservis Mengambil mobil dan melakukan servis Catatan kendaraan yg hrs diservis kendaraan Membeli bensin Struk pembelian bensin Menyerahkan ke bag. Admkeuangan Struk pembelian bensin Dealer/bengkel Input B Pengeluaran Membuat bukti kas keluar dan laporan pengeluaran kas Nota servis Dealer/bengkel kendaraan Nota servis Catatan upah sopir Struk pembelian bensin B D D D Bukti Kas Keluar Catatan pengeluaran kas N Pemilik Gambar 6. Rekomendasi Flowchart Siklus Pengeluaran 17

18 Mengidentifikasi Entitas dan Menganalisis Kardinalitas a. Siklus Pendapatan Two Rent Car Siklus Pendapatan Two Rent Car memiliki 7 (tujuh) entitas yang saling berhubungan. Entitas tersebut adalah entitas kendaraan, entitas penyewaan, entitas pelanggan, entitas kas, entitas penerimaan kas, entitas paket sewa dan entitas karyawan. Dalam suatu sistem, entitas satu dengan yang lain akan memiliki hubungan. Berikut adalah gambaran hubungan antar entitas yang dimiliki oleh Two Rent Car. 1. Hubungan entitas kendaraan dengan penyewaan Hubungan antara entitas kendaraan dengan penyewaan adalah one-tomany karena setiap kendaraan bisa berkaitan dengan banyak penyewaan, dan setiap satu penyewaan hanya dapat terdiri dari satu kendaraan. 2. Hubungan entitas paket sewa dengan penyewaan Hubungan antara entitas paket sewa dengan penyewaan adalah one-tomany karena setiap paket sewa bisa berkaitan dengan banyak penyewaan, dan setiap penyewaan hanya dapat terdiri dari satu paket sewa. 3. Hubungan entitas penyewaan dengan pelanggan Hubungan antara entitas penyewaan dengan pelanggan adalah one-tomany karena setiap satu transaksi penyewaan selalu berhubungan dengan satu pelanggan, dan setiap pelanggan bisa melakukan lebih dari satu transaksi penyewaan. 4. Hubungan entitas penyewaan dengan karyawan Hubungan antara entitas penyewaan dengan karyawan adalah one-tomany karena setiap satu transaksi penyewaan akan dilayani oleh satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi penyewaan. 5. Hubungan entitas penyewaan dengan penerimaan kas Hubungan antara entitas penyewaan dengan penerimaan kas adalah one-to-one karena setiap transaksi penyewaan akan berhubungan 18

19 dengan satu transaksi penerimaan kas, dan satu transaksi penerimaan kas akan terhubung dengan satu transaksi penyewaan. 6. Hubungan entitas penerimaan kas dengan karyawan. Hubungan antara entitas penerimaan kas dengan karyawan adalah oneto-many karena setiap satu transaksi penerimaan kas akan dilayani oleh satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi penerimaan kas. 7. Hubungan entitas penerimaan kas dengan pelanggan Hubungan antara entitas penerimaan kas dengan pelanggan adalah one-to-many karena setiap satu transaksi penerimaan kas selalu berhubungan dengan satu pelanggan, dan setiap pelanggan bisa melakukan lebih dari satu transaksi penerimaan kas. 8. Hubungan entitas penerimaan kas dengan kas Hubungan antara entitas kas dengan penerimaan kas adalah one-tomany karena setiap penerimaan kas kas terhubung dengan satu kas, dan kas dapat tehubung dengan banyak transaksi penerimaan kas. Kendaraan Penyewaan Pelanggan Paket Sewa Kas Penerimaan Kas Karyawan Gambar 7. ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car 19

20 Pada Siklus Pendapatan Two Rent Car, setiap entitas memiliki atribut yang mengandung informasi mengenai entitas tersebut. Berikut adalah atribut yang dimiliki oleh tiap entitas: 1. Entitas Kendaraan Atribut untuk entitas kendaraan adalah nomor polisi kendaraan, ID mobil, jenis kendaraan, merek kendaraan, tipe kendaraan, warna kendaraan, pemilik kendaraan, dan status kendaraan. 2. Entitas Paket Sewa Atribut untuk entitas paket sewa adalah kode paket, tipe kendaraan, ID mobil, keterangan, tariff, dan jam. 3. Entitas Penyewaan Atribut untuk entitas penyewaan adalah nomor penyewaan, tanggal transaksi, jam sewa, lama pinjam, tanggal kembali, jam kembali, total pembayaran, dan DP. 4. Entitas Pelanggan Atribut untuk entitas pelanggan adalah kode pelanggan, nama pelanggan, nomor kartu identitas, jenis kartu identitas, alamat pelanggan, dan nomor telepon. 5. Entitas Karyawan Atribut untuk entitas karyawan adalah nomor induk karyawan, nama karyawan, jenis kartu identitas, nomor kartu identitas, alamat karyawan, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, dan jabatan. 6. Entitas Penerimaan Kas Atribut untuk entitas pengembalian adalah nomor bukti pembayaran, tanggal transaksi, jam transaksi, overtime dan total pembayaran. 7. Entitas Kas Atribut untuk entitas kas adalah nomor akun tanggal transaksi, jumlah setoran, dan saldo akhir. 20

21 Kendaraan PK: Nomor polisi kendaraan NKA:ID mobil Jenis kendaraan Merek kendaraan Tipe kendaraan Warna kendaraan Pemilik kendaraan Status kendaraan Paket Sewa PK: Kode Paket NKA: Tipe Kendaraan ID mobil Keterangan Tarif Jam Kas PK: No. akun NKA Tgl. Transaksi Nominal Saldo akhir Penyewaan PK: Nomor penyewaan c NKA:Tgl. Transaksi Jam transaksi Lama pinjam Tgl kembali Jam e kembali g Tgl kembali Total Pembayaran DP Penerimaan Kas PK: No. bukti pembayaran NKA: Tgl. Transaksi Jam Transaksi Overtime Total bayar Pelanggan i PK: Kode pelanggan NKA: Nama pelanggan Jenis kartu Identitas Nomor Kartu Identitas Alamat pelanggan Nomor telepon Karyawan PK: NIK NKA: Nama karyawan Nomor Kartu Identitas Jenis kartu Identitas Alamat karyawan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Nomor telepon Jabatan Keterangan: PK: Primary key NKA: Non Key Atribut Gambar 8. ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car dengan Atribut Setiap entitas sebaiknya memiliki primery key (PK) sebagai atribut yang mewakili entitas tersebut. Selain itu apabila dibutuhkan sebuah entitas dapat memiliki foreign key (FK). Berikut adalah rancangan ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car beserta atributnya. 21

22 Kendaraan PK: Nomor polisi kendaraan NKA:ID mobil Jenis kendaraan Merek kendaraan Tipe kendaraan Warna kendaraan Pemilik kendaraan Status kendaraan Paket Sewa PK: Kode Paket NKA:Tipe Kendaraan ID mobil Keterangan Tarif Jam Kas PK: No. akun NKA: Tgl. Transaksi Nominal Saldo akhir Penyewaan PK: Nomor bukti penyewaan c FK: Kode pelanggan NIK Kode paket No polisi kendaraan NKA:Tgl. Transaksi g Jam Transaksi Lama pinjam Tgl kembali Jam Kembali Total Pembayaran DP Status Penerimaan Kas PK: No. bukti pembayaran FK: No. bukti penyewaan, Kode pelanggan NIK No akun NKA: Tgl. Transaksi Jam Transaksi Overtime Total bayar Pelanggan i PK: Kode pelanggan NKA: Nama pelanggan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Alamat pelanggan Nomor telepon Karyawan PK: NIK NKA: Nama karyawan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Alamat karyawan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Nomor telepon Jabatan Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key NKA: Non Key Atribut Gambar 9. Rancangan ERD Siklus Pendapatan Two Rent Car Full Atribut b. Siklus Pengeluaran Two Rent Car Siklus pengeluaran kas Two Rent Car memiliki 6 ( enam ) entitas yang saling berhubungan. Entitas tersebut adalah entitas kendaraan, entitas kegiatan operasional, entitas dealer/bengkel, entitas kas, entitas pengeluaran kas, dan entitas karyawan. Dalam suatu sistem, entitas satu dengan yang lain akan memiliki hubungan. Berikut adalah gambaran hubungan antar entitas yang dimiliki oleh Two Rent Car. 22

23 1. Hubungan entitas kendaraan dengan kegiatan operasional Hubungan antara entitas kendaraan dengan perawatan kendaraan adalah one-to-many karena setiap kendaraan bisa berkaitan dengan banyak kegiatan operasional, dan setiap satu kegiatan operasional hanya terdiri dari satu kendaraan. 2. Hubungan entitas kegiatan operasional dengan dealer/bengkel Hubungan antara entitas kegiatan operasional dengan dealer/bengkel adalah one-to-many karena setiap satu transaksi perawatan kendaraan selalu berhubungan dengan satu dealer/bengkel, dan setiap dealer/bengkel bisa terhubung dengan lebih dari satu transaksi kegiatan operasional. 3. Hubungan entitas kegiatan operasional dengan karyawan Hubungan antara entitas kegiatan operasional dengan karyawan adalah one-to-many karena setiap satu transaksi kegiatan operasional akan dilayani oleh satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi kegiatan operasional. 4. Hubungan entitas kegiatan operasional dengan pengeluaran kas Hubungan antara entitas perawatan kendaraan dengan pengeluaran kas adalah one-to-one karena setiap transaksi kegiatan operasional akan berhubungan dengan satu transaksi pengeluaran kas, dan satu transaksi pengeluaran kas akan terhubung dengan satu transaksi kegiatan operasional. 5. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan karyawan. Hubungan antara entitas pengeluaran kas dengan karyawan adalah one-to-many karena setiap satu transaksi pengeluaran kas akan dilayani oleh satu karyawan, dan setiap karyawan dapat melayani banyak transaksi pengeluaran kas. 6. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan dealer/bengkel Hubungan antara entitas pengeluaran kas dengan dealer/bengkel adalah one-to-many karena setiap satu transaksi pengeluaran kas selalu 23

24 berhubungan dengan satu dealer/bengkel, dan setiap dealer/bengkel bisa melakukan lebih dari satu transaksi pengeluaran kas. 7. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas kas Hubungan antara entitas kas dengan pengeluaran kas adalah one-tomany karena setiap pengeluaran kas terhubung dengan satu kas, dan kas dapat tehubung dengan banyak transaksi pengeluaran kas. Kendaraan Kegiatan Operasional Dealer/Bengkel Kas Pengeluaran Kas Karyawan Gambar 10. ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car Pada Siklus Pengeluaran Two Rent Car, setiap entitas memiliki atribut yang mengandung informasi mengenai entitas tersebut. Berikut adalah ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car beserta atribut yang dimiliki. 1. Entitas Kendaraan Atribut untuk entitas kendaraan adalah nomor polisi kendaraan, jenis kendaraan, merek kendaraan, tipe kendaraan, warna kendaraan, pemilik kendaraan, dan status kendaraan. 2. Entitas Kegiatan Operasional Atribut untuk entitas perawatan kendaraan adalah nomor kegiatan operasional, tanggal transaksi, jenis kegiatan operasional, keterangan. 3. Entitas Dealer/bengkel Atribut untuk entitas dealer/bengkel adalah kode dealer/bengkel, nama dealer/bengkel, alamat, dan nomor telepon. 24

25 4. Entitas Karyawan Atribut untuk entitas karyawan adalah nomor induk karyawan, nama karyawan, jenis kartu identitas, nomor kartu identitas, alamat karyawan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, dan jabatan. 5. Entitas Pengeluaran Kas Atribut untuk pengeluaran kas adalah nomor pengeluaran kas, tanggal transaksi, dan upah. 6. Entitas Kas Atribut untuk entitas kas adalah nomor akun, tanggal transaksi, nominal, dan saldo akhir. Kendaraan PK: Nomor polisi kendaraan NKA: ID mobil Jenis kendaraan Merek kendaraan Tipe kendaraan Warna kendaraan Pemilik kendaraan Status kendaraan Kegiatan Operasional PK: No. kegiatan operasional NKA: Tanggal transaksi Jenis keg. operasional Keterangan Dealer/bengkel PK: Kode dealer/bengkel NKA: Nama dealer/bengkel Alamat No. telepon Kas PK: No. akun NKA: Tgl. Transaksi Nominal Saldo akhir Pengeluaran kas PK: Nomor kas keluar NKA: Tgl. Transaksi Upah Karyawan PK: NIK NKA: Nama karyawan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Alamat karyawan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Nomor telepon Jabatan Keterangan: PK: Primary key NKA: Non Key Atribut Gambar 11. ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car dengan Atribut Setiap entitas sebaiknya memiliki primery key (PK) sebagai atribut yang mewakili entitas tersebut. Selain itu apabila dibutuhkan sebuah entitas dapat memiliki foreign key (FK). Berikut adalah rancangan ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car beserta atribut lengkapnya. 25

26 Kendaraan PK: Nomor polisi kendaraan NKA: ID mobil Jenis kendaraan Merek kendaraan Tipe kendaraan Warna kendaraan Pemilik kendaraan Status kendaraan PK: FK: Kegiatan Operasional No. kegiatan operasional No. Polisi Kendaraan Kode Dealer/bengkel NIK NKA: Tanggal transaksi Jenis keg. operasional Keterangan Dealer/bengkel PK: kode dealer/bengkel NKA: Nama dealer/bengkel Alamat No. telepon Kas PK: No. akun NKA: Tgl. Transaksi Nominal Saldo akhir PK: FK: Pengeluaran kas No. bukti kas keluar No. keg. operasional NIK Kode dealer/bengkel No akun NKA: Tgl. Transaksi Upah Karyawan PK: NIK NKA: Nama karyawan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Alamat karyawan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Nomor telepon Jabatan Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key NKA: Non Key Atribut Gambar 12. Rancangan ERD Siklus Pengeluaran Two Rent Car Full Atribut Dalam aktivitas pengeluaran Two Rent Car yang berhubungan dengan aktivitas penyewaan kendaraan, terdapat pengeluaran untuk upah sopir. Pengeluaran ini terjadi untuk sewa dengan paket tujuan kota, karena upah sopir masuk di dalam tarif paket tersebut. Seharusnya pengeluaran untuk upah masuk ke dalam siklus yang berbeda yaitu siklus penggajian. Namun karena upah sopir melekat pada pendapatan sewa, maka upah sopir ini harus dikeluarkan dan dicatat sebagai pengeluaran kas. Kondisi ini menyebabkan muncul entitas pengupahan sopir yang berhubungan dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Entitas pengupahan sopir berhubungan dengan berhubungan dengan entitas persewaan, karyawan, dan kas. Selain itu muncul pula entitas pendapatan lain-lain untuk mencatat apabila terjadi pendapatan diluar penyewaan dan entitas pengeluaran lain-lain untuk mencatat transaksi pengeluaran diluar kegiatan 26

27 operasional. Berikut adalah gabungan ERD Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran. Pengeluaran Kas Lain-Lain PK: No. kas keluar lain-lain FK: No. akun NIK NKA: Tgl. Transaksi Keterangan Total Kas PK: No. akun NKA: Tgl. Transaksi Nominal Saldo akhir Pengeluaran kas PK: No. bukti kas keluar FK: No. keg. operasional NIK Kode dealer/bengkel No akun NKA: Tgl. Transaksi Total bayar Kegiatan Operasional Dealer/bengkel PK: Kode dealer/bengkel NKA: Nama dealer/bengkel Alamat No. telepon Kendaraan PK: Nomor polisi kendaraan NKA:ID mobil Jenis kendaraan Merek kendaraan Tipe kendaraan Warna kendaraan Pemilik kendaraan Status kendaraan Paket Sewa PK: Kode Paket NKA: Tipe Kendaraan ID mobil Keterangan Tarif. Jam Kas PK: No. akun NKA: Tgl. Transaksi Nominal Saldo akhir Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key NKA: Non Key Atribut PK: No. kegiatan operasional FK: NIK No Polisi Kendaraan Kode Dealer/bengkel NKA: Tanggal transaksi Jenis keg. operasional Keterangan Pengupahan Sopir PK: No. pengupahan sopir FK: No Bukti Penyewaan NIK NKA: Tanggal transaksi No. penyewaan Upah. Penyewaan PK: Nomor bukti penyewaan FK: Kode pelanggan Kode karyawan No Polisi Kendaraan Kode Paket NKA:Tgl. Transaksi Jam Transaksi Lama meminjam Tgl kembali Jam kembali Total Pembayaran Status Penerimaan Kas PK: No. bukti pembayaran FK: No. bukti penyewaan, Kode pelanggan Kode karyawan No akun NKA: Tgl. Transaksi Overtime Total bayar Penerimaan Kas Lain PK: No. kas masuk lain-lain FK: No. akun NIK NKA: Tgl. Transaksi Keterangan Total Gambar 13. Karyawan PK: NIK NKA: Nama karyawan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Alamat karyawan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Nomor telepon Jabatan Pelanggan PK: Kode pelanggan NKA: Nama pelanggan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Jenis kelamin Nomor telepon Karyawan PK: NIK NKA: Nama karyawan Nomor Kartu Identitas Kartu Identitas Alamat karyawan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Nomor telepon Jabatan Gabungan ERD Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Two Rent Car 27

28 Perancangan Sistem Informasi Tabel Tabel adalah kumpulan data mengenai suatu objek atau topik tertentu, organisasi data dalam kolom (field) dan baris (record). Dibutuhkan 13 tabel untuk menyimpan informasi yang terjadi pada siklus pendapatan dan pengeluaran Two Rent Car. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 13 tabel tersebut. Tabel Kendaraan Tabel kendaraan ini bertujuan untuk menyimpan data data tiap kendaraan. Tabel kendaraan ini memiliki 8 (delapan) field, yaitu nomor polisi (primary key) dengan jenis data text dan field size 10, ID mobil dengan jenis data text dan field size 5, jenis kendaraan dengan jenis data text dan field size 12, merek dengan jenis data text dan field size 10, tipe dengan jenis data text dan field size 20, warna dengan jenis data text dan field size 15, pemilik dengan jenis data text dan field size 30, dan status dengan jenis data text dan field size 15. Berikut adalah gambaran desain tabel kendaraan: Gambar 14. Desain Tabel Kendaraan Di dalam tabel kendaraan berisi data kendaraan. Primary key tabel ini adalah nomor polisi kendaraan. Berikut adalah tabel kendaraan setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 1. Tabel Kendaraan 28

29 Tabel Paket Sewa Tabel paket ini bertujuan untuk menyimpan data data mengenai tarif tiap tipe kendaraan. Tabel ini memiliki 5 (lima) field, yaitu kode paket (primary key) dengan jenis data adalah text dengan field size 4, tipe kendaraan dengan jenis data text dan field size 30, ID mobil dengan jenis data text dan field size 5, keterangan paket dengan jenis data text dan field size 20, tarif dengan jenis data currency, format standard, dan decimal places 0, dan jam dengan jenis data date/time dan format short time. Berikut adalah gambaran desain tabel paket: Gambar 15. Desain Tabel Paket Sewa Di dalam tabel paket berisi data paket. Primary key tabel ini adalah kode paket yang diawali dengan MB untuk mobil dan MT untuk sepeda motor. Berikut adalah tabel paket setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 2. Tabel Paket Sewa Tabel Penyewaan Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data data pada saat terjadi transaksi penyewaan. Tabel ini memiliki 14 field, yaitu nomor sewa ( primary key ) dengan jenis data text dan field size 7, tanggal sewa 29

30 dengan jenis data date/time dan format medium date, jam dengan jenis data date/time dan format short date, lama pinjam dengan jenis data number, tanggal kembali dengan jenis data date/time dan format medium date, jam kembali dengan jenis data date/time dan format short date, kode pelanggan dengan jenis data text dan field size 5, nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, kode sopir dengan jenis data text dan field size 4, nomor polisi dengan jenis data text dan field size 10, total bayar dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0, DP dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0, dan status dengan jenis data text dan field size 5. Berikut adalah gambaran desain tabel paket: Gambar 16. Desain Tabel Penyewaan Di dalam tabel penyewaan berisi data pada saat transaksi sewa. Primary key tabel ini adalah nomor sewa yang diawali dengan NS. Berikut adalah tabel penyewaan setelah data dimasukkan ke dalam tabel. 30

31 Tabel 3. Tabel Penyewaan Tabel Penerimaan Kas Tabel ini berisi untuk menyimpan data data mengenai penerimaan kas saat pengembalian kendaraan. Terdapat 9 (sembilan) field dalam tabel ini yaitu nomor bukti bayar (primary key) dengan jenis data text dan field size 6, tanggal transaksi dengan jenis data date/time dan format medium date, jam dengan jenis data date/time dan format short time, nomor sewa dengan jenis data text dan field size 7, kode pelanggan dengan jenis data text dan field size 5, nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, kurang bayar dengan jenis data currency, overtime dengan jenis data currency, dan total dengan jenis data currency. Berikut adalah gambaran desain tabel penerimaan kas: Gambar 17. Desain Tabel Penerimaan Kas Di dalam tabel pengembalian berisi data pengembalian. Primary key dalam tabel ini adalah nomor bayar yang diawali dengan kode NB. Berikut adalah tabel pengembalian setelah data dimasukkan ke dalam tabel. 31

32 Tabel 4. Tabel Penerimaan Kas Tabel Kegiatan Operasional Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data data mengenai transaksi kegiatan operasional yang terdiri dari perawatan kendaraan dan pembelian bensin. Terdapat 7 ( tujuh ) field dalam tabel ini yaitu nomor operasional (primary key) dengan jenis data text dan field size 5, tanggal transaksi dengan jenis data date/time dan format medium date, kode dealer dengan jenis data text dan field size 4, nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, nomor polisi dengan jenis data text dan field size 7, jenis kegiatan dengan jenis data text dan field size 50, dan keterangan dengan jenis data text dan field size 50. Berikut adalah gambaran desain tabel kegiatan operasional: Gambar 18. Desain Tabel Kegiatan Operasional Di dalam tabel kegiatan operasional berisi data saat transaksi kegiatan operasional. Primary key tabel ini adalah nomor operasional yang diawali dengan kode OP. Berikut adalah tabel kegiatan operasional setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 5. Tabel Kegiatan Operasional 32

33 Tabel Pengupahan Sopir Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data data mengenai transaksi pengupahan sopir. Terdapat 7 (tujuh) field dalam tabel ini yaitu nomor pengupahan (primary key) dengan jenis data text dan field size 5, tanggal transaksi dengan jenis data date/time dan format medium date, nomor sewa dengan jenis data text dan field size 7, tujuan dengan jenis data text dan field size 20, upah dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0, nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, dan kode sopir dengan jenis data text dan field size 4. Berikut adalah gambaran desain tabel kegiatan pengupahan sopir: Gambar 19. Desain Tabel Pengupahan Sopir Di dalam tabel kegiatan pengupahan sopir berisi data saat transaksi kegiatan pengupahanan sopir. Primary key tabel ini adalah nomor pengupahan yang diawali dengan kode UP. Berikut adalah tabel kegiatan pengupahan sopir setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 6. Tabel Pengupahan Sopir Tabel Pengeluaran Kas Tabel ini berisi tentang data mengenai pengeluaran kas. Terdapat 6 (enam) field dalam tabel ini, yaitu nomor kas keluar (primary key) dengan jenis data text dan field size 8, tanggal kas keluar dengan jenis data date/time dan format medium date, nomor servis dengan jenis data text dan field size 5, kode dealer dengan jenis data text dan field size 4, 33

34 nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4, total bayar dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0. Berikut adalah gambaran desain tabel pengeluaran: Gambar 20. Desain Tabel Pengeluaran Kas Di dalam tabel pengeluaran berisi data pengeluaran kas. Primary key pada tabel ini adalah nomor kas keluar yang diawali dengan kode KK. Berikut adalah tabel pengeluaran setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 7. Tabel Pengeluaran Kas Tabel Penerimaan Kas Lain-lain Tabel ini berisi tentang data mengenai penerimaan kas selain dari penyewaan. Terdapat 5 (lima) field dalam tabel ini, yaitu nomor penerimaan lain (primary key) dengan jenis data text dan field size 4, tanggal jenis data date/time dan format medium date, keterangan dengan jenis data text dan field size 50, jumlah dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0, dan nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4. Berikut adalah gambaran desain tabel penerimaan kas lain-lain: 34

35 Gambar 21. Desain Tabel Penerimaan Kas Lain-lain Di dalam tabel penerimaan kas lain-lain berisi data penerimaan kas selain dari penyewaan. Primary key pada tabel ini adalah nomor penerimaan lain yang diawali dengan kode ML. Berikut adalah tabel penerimaan kas lain-lain setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 8. Tabel Penerimaan Kas Lain-lain Tabel Pengeluaran Kas Lain-lain Tabel ini berisi tentang data mengenai pengeluaran kas selain dari kegiatan operasional dan pengupahan. Terdapat 5 (lima) field dalam tabel ini, yaitu nomor pengeluaran lain (primary key) dengan jenis data text dan field size 4, tanggal jenis data date/time dan format medium date, keterangan dengan jenis data text dan field size 50, jumlah dengan jenis data currency, format standard dan decimal places 0, dan nomor induk karyawan dengan jenis data text dan field size 4. Berikut adalah gambaran desain tabel pengeluaran kas lain-lain: Gambar 22. Desain Tabel Pengeluaran Kas Lain-lain Di dalam tabel pengeluaran kas lain-lain berisi data pengeluaran kas selain dari kegiatan operasional dan pengupahan. Primary key tabel ini adalah nomor pengeluaran lain yang diawali dengan kode KL. Berikut 35

36 adalah tabel pengeluaran kas lain-lain setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 9. Tabel Pengeluaran Kas Lain-lain Tabel Pelanggan Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data data yang terkait dengan informasi pelanggan. Dalam tabel ini terdapat 6 (enam) field yaitu kode pelanggan (primary key) dengan jenis data text dan field size 5, nama pelanggan dengan jenis data text dan field size 30, kartu identitas dengan jenis data text dan field size 3, nomor identitas dengan jenis data text dan field size 16, alamat dengan jenis data text dan field size 50, dan nomor telepon dengan jenis data text dan field size 13. Berikut adalah gambaran desain tabel pelanggan: Gambar 23. Desain Tabel Pelanggan Di dalam tabel pelanggan berisi data pelanggan. Primary key tabel ini adalah kode pelanggan yang diawali dengan kode P. Berikut adalah tabel pelanggan setelah data dimasukkan ke dalam tabel. Tabel 10. Tabel Pelanggan Tabel Karyawan Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data data yang terkait dengan informasi karyawan. Dalam tabel ini terdapat 10 (sepuluh) field 36

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI Oktafiana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Pendahuluan Sejalan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA Meilinasari Susanto Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Pendahuluan Seiring

Lebih terperinci

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan 1. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Lebih terperinci

eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi.

eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam menjalankan bisnis, perusahaan membutuhkan informasi. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999, hlm 1). Suatu sistem terdiri atas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Investigasi Awal Toko Oleh-oleh Pandanaran adalah suatu unit usaha yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jawa Tengah. Barang-barang yang dijual berupa snack atau makanan

Lebih terperinci

sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang

sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang 1. Pendahuluan Laksono adalah sebuah perusahaan dagang yang didirikan pada tahun 2010. Perusahaan ini menjual segala jenis tikar secara kredit. Area pemasaran produk ini tidak menetap pada satu daerah

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

BARRY ANTOPO

BARRY ANTOPO ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PELAYANAN JASA PERBAIKAN DAN PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL PRIMA JAYA MOTOR BARRY ANTOPO 26209814 Dosen Pembimbing : Dr. Budi Prijanto PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Menu Awal Gambar 4.1 Gambar tersebut merupakan menu awal pada saat membuka program.di menu awal terdapat login untuk masuk ke menu utama.dengan memasukkan username

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berdasarkan hasil analisis sistem parkir yang sedang berjalan saat ini pada PT. Surya Toto Indonesia Tbk., ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi, yaitu sering

Lebih terperinci

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional.

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. Pertemuan 4-5-6 Transformasi ER-MODEL INDIKATOR 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. URAIAN MATERI PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Pada proses ini terdapat beberapa tahap yang telah dilalui yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. 3.1.1 Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.A. TAHAP INVESTIGASI AWAL Tahap investigasi awal merupakan tahapan pertama dalam mengetahui jalannya sebuah proses bisnis yang berlangsung di toko kelontong Putra Jaya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Pokok Bahasan Membuat hubungan beberapa table. Edit Relational Menghapus relational Melakukan pengolahan data dari table yang terintegrasi dalam ERD. Studi Kasus

Lebih terperinci

Pelanggan Admin Manager. Fotokopi ktp Fotokopi kk. Input data penjualan tunai. Cetak faktur tunai. Faktur tunai. Faktur di tandatangani.

Pelanggan Admin Manager. Fotokopi ktp Fotokopi kk. Input data penjualan tunai. Cetak faktur tunai. Faktur tunai. Faktur di tandatangani. 50 Prosedur Penjualan Tunai Motor Usulan Pelanggan Admin Manager Fotokopi ktp Fotokopi kk Fotokopi ktp Fotokopi kk DB_PM Input data penjualan tunai Cetak faktur tunai Faktur tunai Faktur tunai Faktur di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

1. Flowmap Usulan Penyewaan

1. Flowmap Usulan Penyewaan 37. Flowmap Usulan Penyewaan Flowmap Usulan Penyewaan Bus Penyewa Kasir Pimpinan KTP KTP Laporan Peminjaman Input Peminjaman 2 Nota Peminjaman KTP Rental Bus Cetak Nota Dan Cetak Laporan Peminjaman 2 Nota

Lebih terperinci

BAB III KONSEP APLIKASI. tahapan pengembangan sistem menurut Jogiyanto (2005 : 433). Tahapan yang

BAB III KONSEP APLIKASI. tahapan pengembangan sistem menurut Jogiyanto (2005 : 433). Tahapan yang BAB III KONSEP APLIKASI 3.1 Analisis Sistem Sebagai alternatif pemecahan masalah untuk dapat melengkapi dan memenuhi segala aspek dalam merancang sistem yang dipakai, penulis memakai tahapan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut

Lebih terperinci

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT Model Relasional Yang akan dibahas: Model relasional: struktur, karakteristik, key, representasi skema basis data Integritas relasional: integritas

Lebih terperinci

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. A. Teknik Entity Relationship (ER) 1. Konsep Entity Relationship (Cardinality) a. One to One Relationship Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. Contoh: - pada pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi komputer sebagai alat bantu manusia, khususnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi komputer sebagai alat bantu manusia, khususnya sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi komputer sebagai alat bantu manusia, khususnya sebagai media pengolahan data, baik berskala besar maupun berskala kecil, sekarang ini mengalami pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM. Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system

BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM. Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system flow yang dirancang mengacu pada document flow yang manual kemudian diubah secara komputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahap pengembangan perangkat. Metode yang digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Analisis Data

Bab IV Hasil Analisis Data Bab IV Hasil Analisis Data A. Tahap Investigasi Awal Dalam tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada pemilik Bengkel Wijaya Motor. Dari hasil wawancara yang kami lakukan, diketahui bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, diantaranya jenis penelitian, sumber data, tahap analisis, blok diagram, dan system flow,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan dalam Sistem Akuntansi Arus Kas masih menggunakan sistem manual dan sangat sederhana dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses 4.1.1 Prosedur Pendaftaran Yang Diusulkan 1. Bagian Admin menyerahkan formulir ke murid untuk mengisi formulir, dan formulir diserahkan ke admin utuk mengecek

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan laporan penelitian yang menjadi objek penelitian yaitu Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1 Cimindi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti: BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts:

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts: 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Modul ke: 02 Islamiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMROSESAN TRANSAKSI Kamil, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi SIKLUS AKUNTANSI Pengertian Siklus Akuntansi Siklus akuntansi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BAYAT

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BAYAT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BAYAT Basiroh 1), Teknik Informatika Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali Cilacap Jl Kemerdekaan Barat no. 17 kesugihan, Cilacap 53274

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat ini membawa pengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Penerapan teknologi informasi sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data, mempercepat dan mensistematisasi pengolahan data dan

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data, mempercepat dan mensistematisasi pengolahan data dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini yang terjadi dengan kehadiran era globalisasi, Sistem Informasi semakin dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan, khususnya dalam meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem pembokingan di gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN:

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN: BAB 7 PENGANTAR PERANGKAT LUNAK BASIS DATA POKOK BAHASAN: Pengantar Dasar Basis Data Pengenalan Tabel, Relasi, ER Diagram Pengenalan SQL Query Pengenalan Microsoft Access Pembuatan Tabel, Form dan Report

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 20 BAB IV 4.1. TAHAP INVESTIGASI AWAL HASIL DAN ANALISIS Dalam tahap investigasi awal dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses suatu bisnis yang terjadi di Apotek Ben Sehat. Tahap ini dilaksanakan meelaluiwawancara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Gambaran Umum Rental VCD ZAZU Rental VCD ZAZU berdiri pada tahun 2000 berlokasi di Jalan Cinere Raya no 11 yang didirikan berdasarkan surat keterangan domisili

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR Fendy 22210720 Jurusan Akuntansi ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Dharma Tintri

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Sistem pengolahan data secara manual akan membuat keterbatasan penyajian informasi yang terkadang informasi ini sangat dibutuhkan secepat mungkin oleh pengguna

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Susetya Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim 51 Surabaya Universitas X mempunyai sebuah sub bagian

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Dalam penyelesaian proyek kerja praktek ini baik di dalam memperoleh. a. Observasi - Studi Lapangan (Field Research)

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Dalam penyelesaian proyek kerja praktek ini baik di dalam memperoleh. a. Observasi - Studi Lapangan (Field Research) BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam penyelesaian proyek kerja praktek ini baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan maupun dalam memecahkan permasalahan yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA). 1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif. Menangkap data transaksi pada

Lebih terperinci

Pertemuan9. Disain Basis Data

Pertemuan9. Disain Basis Data Pertemuan9 Disain Basis Data Pembahasan Entity Relationship Diagram adalah pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI DATABASE SISTEM PENJUALAN, PENERIMAAN KAS, PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO SARANA KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS

PERANCANGAN APLIKASI DATABASE SISTEM PENJUALAN, PENERIMAAN KAS, PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO SARANA KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS PERANCANGAN APLIKASI DATABASE SISTEM PENJUALAN, PENERIMAAN KAS, PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO SARANA Oleh: IVAN SUBIJANTO NIM : 232008013 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Transfer Bank Transfer adalah pemindahan dana antar rekening di suatu tempat ke tempat yang lain, baik untuk kepentingan nasabah atau untuk kepentingan bank itu sendiri. Pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain: 3.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan pada bengkel Mandiri Motor bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X Adi Putera Nugraha Program Studi Teknik Informatika Adiputera2123@gmail.com Abstrak - CV. X adalah usaha yang begerak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERSEWAAN KENDARAAN TWO RENT CAR SALATIGA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERSEWAAN KENDARAAN TWO RENT CAR SALATIGA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERSEWAAN KENDARAAN TWO RENT CAR SALATIGA Oleh: SEKARWANGI SAWITRI NIM : 232008147 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penghitungan yang berjalan di Tata Cell masih menggunakan alat hitung

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penghitungan yang berjalan di Tata Cell masih menggunakan alat hitung BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Setelah penulis mengadakan penelitian di Tata Cell dan melihat langsung kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 51 BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan serta melakukan perbaikan terhadap sistem yang sedang berjalan. Pada tahap ini, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BENGKEL HONDA MITRA JAYA BEKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BENGKEL HONDA MITRA JAYA BEKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BENGKEL HONDA MITRA JAYA BEKASI PUTRI JAYANTI/ 25209602 Pembimbing: Dr. Herry Susanto Latar Belakang Masalah Penerapan SIA (Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH IV.1 Data Flow Diagram Data Flow Diagram atau Diagram Alur Data didefinisikan sebagai modelling tool yang memungkinkan sistem analis menggambarkan sistem sebagai jaringan (network)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis Sistem Terminologi sistem digunakan dalam berbagai cara yang luas sekali, sehingga sulit untuk mendefinisikannya dalam suatu pertanyaan yang merangkum semua penggunaannya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSES BISNIS

TINJAUAN PROSES BISNIS TINJAUAN PROSES BISNIS N. Tri Suswanto Saptadi 3/29/2016 nts/sia 1 Tiga Fungsi Dasar Sistem Informasi Akuntansi (SIA) 1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien

Lebih terperinci

Logika Akuntansi berbasis Microsoft Access

Logika Akuntansi berbasis Microsoft Access Logika Akuntansi berbasis Microsoft Access Poin 1. Microsoft Access adalah suatu sistem manajemen database, yaitu suatu software yang berfungsi untuk mendefinisikan, memelihara, dan menyediakan akses terkontrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan yaitu penguraian dari suatu sistem yang berjalan kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBERIAN BONUS UNTUK SALES PADA PT. LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PRABUMULIH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBERIAN BONUS UNTUK SALES PADA PT. LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PRABUMULIH 33 APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBERIAN BONUS UNTUK SALES PADA PT. LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PRABUMULIH A. Barnianto JURNAL SISTEM INFORMASI DAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI (JSK) Program Studi Komputerisasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI. : Yosita Sheptiana NPM :

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI. : Yosita Sheptiana NPM : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI Nama : Yosita Sheptiana NPM : 27212876 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL Yohannes Yahya Welim 1, Muhammad Iqbal 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan analisa prosedur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. 4 kali dalam 1 minggu sesuai dengan kesepakatan penulis dengan pihak sekolah,

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. 4 kali dalam 1 minggu sesuai dengan kesepakatan penulis dengan pihak sekolah, BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Jadwal Kerja Praktik Kerja Praktik dimulai pada tanggal 27 Juni 2016 sampai 27 Juli 2016 di Perpustakaan Taman Ilmu Masyarakat selama 18 hari. Kerja praktik dilaksanakan

Lebih terperinci