BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perusahaan III.1.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan A. PT. Energi Mega Persada, Tbk Perseroan didirikan dengan nama PT. Energi Mega Persada, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta No. 16, tanggal 16 oktober 2001, dibuat di hadapan Rakhmat Syamsul Rizal, SH., MH., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perusahaan ini didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. 195/BH.09.03/I/2002 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan pada tanggal 31 Januari 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31, tanggal 16 April 2002, Tambahan No Dalam Anggaran Dasarnya, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah bidang jasa manajemen perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi. Berdasarkan hal tersebut, sejak pendiriannya, perseroan telah melakukan berbagai macam langkah persiapan untuk lebih memantapkan pengembangan kegiatan usahanya di sektor industri pertambangan minyak dan gas bumi. Kegiatan usaha perseroan dilakukan dengan peranannya sebagai induk perusahaan (holding company) bagi anak-anak perusahaan yang bergerak di sektor industri pertambangan minyak dan gas bumi. 23

2 Visi dari PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah Menjadi perusahaan publik yang memimpin dalam sektor minyak dan gas bumi di Indonesia. Misi dari PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah a. Menjadi perusahaan yang memiliki biaya produksi rendah dalam minyak dan gas bumi b. Berhati-hati dalam keseimbangan pengembangan dan pengeluaran eksplorasi untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang, baik dalam hal penjualan dan cadangan minyak serta gas bumi c. Mengawasi pencarian minyak dan gas bumi secara optimal dan efisien d. Mengembangkan perusahaan dengan mempertahankan standar kejujuran, integritas, dan hubungan komunitas agar perusahaan minyak dan gas bumi kami membawa keuntungan kepada seluruh stakeholders e. Memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para pekerja f. Meyakinkan bahwa perusahaan ditangani dengan pengawasan yang baik bagi lingkungan g. Memaksimalkan penggunaan pekerja lokal dalam operasi Adapun perkembangan yang terjadi pada PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah sebagai berikut: Oktober 2001: perusahaan didirikan Februari 2003: perusahaan mengakuisisi RHI Corp, pemilik dari Kondur Petroleun S.A, operator dari Malacca Strait PSC (production sharing contract) dan perusahaan memiliki 34,46% working interest. 24

3 Februari 2004: perusahaan mengakuisisi PT. Imbang Tata Alam sebanyak 26,03% working interest di Malacca Strait PSC. Kondur dan ITA memegang 60,49% working interest di Malacca Strait PSC. Maret 2004: perusahaan mengakuisisi Kalila Energy Ltd dan Pan Asia Enterprise Ltd, menjadikan perusahaan pemegang 100% saham dari Lapindo Brantas Inc. Lapindo memiliki 50% working interest dan sebagai operator di Brantas PSC. Juni 2004: menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di papan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan kode emiten ENRG. Oktober 2004: perusahaan mengakuisisi Energi Mega Pratama Inc dan memiliki 100% working interest di Kangean PSC melalui kepemilikan di EMP Exploration (Kangean) Ltd dan EMP Kangean Ltd. Kangean Ltd adalah operator dari PSC. Januari 2006: perusahaan menerbitkan right issue dan memperoleh modal sebesar Rp untuk membeli aset dari PT. Tunas Harapan Perkasa (THP), termasuk sebesar Rp untuk menaikkan working interest. Januari 2006: perusahaan mengakuisisi THP, pemilik dari 5 PSC yang berbeda. B. PT. Bumi Resources, Tbk PT. Bumi Resources sebelumnya bernama PT. Bumi Modern, Tbk adalah suatu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang semula bergerak di bidang pariwisata, didirikan tahun 1973 berdasarkan 25

4 Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 12 Desember 1973 tahun Untuk menjamin adanya kesinambungan usaha serta menempatkan posisi daya saing perseroan yang lebih kompetitif khususnya dalam menghadapi era persaingan yang lebih terbuka di masa mendatang, maka perseroan telah melakukan langkah diversifikasi usaha yang diharapkan dapat meningkatkan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham. Perseroan merasa perlu merubah bidang usaha yang sebelumnya adalah Industri Perhotelan dan Pariwisata menjadi Pertambangan dan Gas Bumi. Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 2000, disetujui perubahan nama perseroan menjadi PT. Bumi Resources, Tbk guna lebih menekankan pada bidang usaha yang sifatnya lebih ekstraktif dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang- Undangan Republik Indonesia No. C HT TH.2000 tanggal 20 September Visi dari PT. Bumi Resources, Tbk adalah Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan. Misi dari PT. Bumi Resources, Tbk adalah Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: a. Meningkatkan hasil yang optimal bagi pemegang saham b. Meningkatkan kesejahteraan para karyawan 26

5 c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan d. Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan e. Membangun kerjasama strategis dengan perusahaan bertaraf internasional guna meningkatkan kinerja perseroan f. Mendapatkan cadangan baru melalui eksplorasi dan mengidentifikasi sumber daya yang berprospek cerah g. Memanfaatkan keunggulan pengalaman dan kompetensi semaksimal mungkin untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi dan pemasaran komoditas minyak dan batubara. h. Meningkatkan kegiatan eksplorasi. Khususnya untuk komoditas batubara, serta memelihara kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan i. Mencanangkan program farm-in dan farm-out atas portofolio aset migas Perseroan j. Meningkatkan kualitas produk dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keselamatan kerja, pengembangan masyarakat dan berusaha memuaskan pelanggan dengan pengiriman tepat waktu, serta memenuhi tuntutan pasar yang dinamis k. Mengembangkan kemampuan dan kompetensi karyawan guna menghasilkan produk berkualitas tinggi dan meningkatkan produktivitas l. Secara konsisten melaksanakan prinsip-prinsip corporate governance yang baik Adapun perkembangan yang terjadi pada PT. Bumi Resources, Tbk adalah sebagai berikut: 27

6 1997: PT. Bakrie Capital Indonesia mengambil seluruh saham yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Agustus 1998: perusahaan merubah bidang usahanya dari hotel dan pariwisata menjadi minyak dan gas bumi, perusahaan juga mengakuisisi Gallo Oil Ltd (Jersey). 20 September 2000: perusahaan mengganti nama dari PT. Bumi Modern, Tbk menjadi PT. Bumi Resources, Tbk. November 2001: perusahaan mengakuisisi PT. Arutmin Indonesia sebesar 80% dari BHP Minerals Exploration Inc. Oktober 2003: perusahaan mengakuisisi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 100% dan menjadikan PT. Bumi Resources, Tbk sebagai perusahaan penghasil batubara terbesar di Indonesia. April 2004: perusahaan mengakuisisi 19,99% saham PT. Arutmin Indonesia dari PT. Ekakarsa Yasakarya Indonesia. December 2005: perusahaan menjual saham PT. Kaltim Prima Coal (KPC), sehingga secara langsung dan tidak langsung kepemilikan saham di KPC menjadi 95%. 2006: PT. Bumi Resources, Tbk berencana untuk melakukan merger dengan PT. Energi Mega Persada, Tbk pada bulan Juli November 2006: rencana merger antara PT. Bumi Resources, Tbk dengan PT. Energi Mega Persada, Tbk gagal karena belum dapat terpenuhi syaratsyarat teknis merger. 28

7 III.1.2. Struktur Organisasi A. PT. Energi Mega Persada, Tbk Susunan anggota direksi dan komisaris PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah sebagai berikut: a. Komisaris utama : Suyitno Patmosukismo b. Komisaris independen : A. Qoyun Tjandranegara c. Komisaris : Rennies Abdul Rachman Latief d. Direktur utama : Christopher Basil Newton e. Direktur : Muhammad Suluhuddin Noor f. Direktur : Norman Hafiz Harahap g. Direktur : Thomas Leo Soulsby h. Direktur : Nazamuddin Latief B. PT. Bumi Resources, Tbk Susunan struktur organisasi PT. Bumi Resources, Tbk dapat kita lihat pada bagan di bawah ini: 29

8 Gambar III.1 Struktur organisasi PT. Bumi Resources, Tbk Struktur organisasi adalah sistem pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang digunakan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Didalam struktur organisasi semua kegiatan dibagibagi kepada beberapa orang menurut keahlian masing-masing, sehingga dengan demikian akan lebih memperlancar pelaksanaannya. Struktur 30

9 organisasi yang dimiliki oleh PT. Bumi Resources, Tbk adalah struktur organisasi garis. Karena masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri sendiri, dan kepala bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya. III.1.3. Struktur Kepemilikan Saham A. PT. Energi Mega Persada, Tbk Sebagian besar saham PT. Energi Mega Persada, Tbk dimiliki oleh keluarga besar Group Bakrie, sisanya dimiliki oleh masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam bagan yang sudah tertera di bawah. Gambar III.2 Struktur kepemilikan PT. Energi Mega Persada, Tbk 31

10 B. PT. Bumi Resources, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk didirikan dengan saham yang sebagian besar dimiliki oleh keluarga Group Bakrie melalui perusahaan miliknya PT. Bakrie Capital Indonesia, yaitu sebesar 52,2%. Sisanya PT. Taspen sebesar 13,33% dan PT. Jan Darmadi Corporation sebesar 12,99%. Gambar III.3 Struktur kepemilikan saham PT. Bumi Resources, Tbk 32

11 III.1.4. Bidang Usaha Perusahaan A. PT. Energi Mega Persada, Tbk PT. Energi Mega Persada, Tbk bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumi. Perusahaan mengambil-alih kepemilikan saham atas Imbang Tata Alam, PT. Pan Asia Enterprise Limited dan PT. Kalila Energy Limited dimana PT. Pan Asia Enterprise Limited dan PT. Kalila Energy Limited memiliki secara langsung PT. Lapindo Brantas, Tbk. Perusahaan seringkali melakukan akuisisi terhadap perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan tujuan untuk menjaga agar cadangan minyak dan gas bumi tetap ada untuk kepentingan operasi perusahaan dan untuk menciptakan keuntungan bagi stakeholder. Perusahaan yang diakuisisi diantaranya adalah PT. EMP, Inc dimana perusahaan ini memiliki secara langsung PT. EMP Kangean Limited dan PT. EMP Exploration (Kangean) Limited. B. PT. Bumi Resources, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumi. Pada awal usahanya, perusahaan yang berkode emiten BUMI ini mengakuisisi Gallo Oil, Ltd (Jersey) untuk mendukung perusahaan dalam memperoleh hasil minyak dan gas bumi. Perusahaan juga membuat perjanjian kerjasama dengan Korea National Oil Corporation Sambidoyong, Ltd ( KNOC ), sehingga perusahaan memiliki working interest sebesar 40%. Perusahaan juga sempat mengakuisisi beberapa perusahaan pertambangan besar, 33

12 diantaranya adalah PT. Kaltim Prima Coal dengan tujuan untuk mendukung visinya menjadi perusahaan tambang batubara terbesar. Saat ini perusahaan sedang fokus pada pengembangan usaha batubara, karena perusahaan memiliki 2 (dua) anak perusahaan yang merupakan perusahaan terbesar pemasok batubara di Indonesia. Dimasa yang akan datang, perusahaan berencana untuk melakukan akuisisi dengan salah satu perusahaan pertambangan terbesar yang nantinya bergerak di bidang batubara cair (Coal to liquid). III.2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini PT. Energi Mega Persada, Tbk dan PT. Bumi Resources, Tbk adalah sebagai subjek penelitian yang berkedudukan di: 1. PT. Energi Mega Persada, Tbk terletak di Gedung Wisma Mulia, Lantai 33, Jalan Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta PT. Bumi Resources, Tbk terletak di Gedung Midplaza 2, Lantai 11, Jalan Jend. Sudirman Kav , Jakarta. Di dalam melakukan analisa, diperlukan data dan informasi yang diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada obyek yang bersangkutan. 2. Data sekunder adalah data yang siap dipakai dalam penelitian, seperti grafik pergerakan harga saham kedua perusahaan dan volume perdagangan saham. 34

13 Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah 1. Literatur research, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan merger. 2. Field research, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. 3. Analytical procedures, mengumpulkan data-data yang terkait dengan pembuatan grafik. III.2.1. Metode Pengumpulan Data Di dalam melakukan analisa, diperlukan data dan informasi yang diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada obyek yang bersangkutan. 4. Data sekunder adalah data yang siap dipakai dalam penelitian, seperti laporan keuangan dan laporan komposisi kepemilikan saham. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah 1. Tinjauan pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan merger. 2. Wawancara, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. 5. Pengumpulan data, mengumpulkan data-data yang terkait dengan pembuatan laporan keuangan setelah merger dan penetapan harga saham setelah merger. 35

14 III.2.2. Metode Perhitungan/Kalkulasi Data Penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut di bawah ini dengan tujuan agar penulis memperoleh data-data yang diperlukan bagi proses analisa: 1. Metode analisa rasio laporan keuangan, untuk melihat dimana kelebihan serta kekuatan dari masing-masing perusahaan. 2. Metode analisa perbandingan rasio, untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. 3. Metode proyeksi asset terhadap pos-pos neraca (common size analysis), untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, serta komposisi dan struktur permodalannya. 4. Metode pooling of interest dalam pembuatan neraca proforma, untuk memperoleh neraca baru setelah terjadi penggabungan usaha. 5. Metode EPS gabungan untuk menentukan harga saham sesudah merger. 6. Metode perhitungan capital assets pricing model untuk menentukan harga saham sesudah merger dengan mempertimbangkan risiko pasar dan tingkat pengembalian saham. 7. Metode perhitungan book value untuk menentukan apakah harga saham tersebut dijual terlalu mahal atau terlalu murah. 36

15 III.2.3. Tabel Operasionalisasi No. Variabel Definisi Indikator Simbol Skala 1 Earnings Jumlah laba per lembar saham Persentase EPS Ratio per share yang dibagikan kepada pemegang saham (%) 2 Beta Ukuran sensitivitas saham Persentase β Ratio 3 Conversion ratio 4 Growth rate 5 Estimated stock price 6 Exchange ratio terhadap pergerakan pasar Rasio konversi yang digunakan untuk mempertukarkan saham dari perusahaan lama dengan saham dari perusahaan yang baru Tingkat pertumbuhan laba perusahaan Harga per lembar saham yang beredar Rasio konversi dalam mempertukarkan saham lama dengan saham baru (%) Persentase (%) - Ratio Persentase (%) g Ratio Rupiah P E Ratio (Rp) Rp/Rp P BUMI : P ENRG Ratio 7 Outstanding Jumlah saham yang beredar Lembar S Ratio shares 8 Price Perbandingan harga saham Persentase PER Ratio earnings ratio dengan EAT per saham (%) 9 Book value Nilai buku dari saham sebuah Rupiah BV Ratio perusahaan (Rp) 10 Expected return Tingkat pengembalian saham yang diharapkan Persentase (%) K s Ratio 37

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisis Rasio Keuangan Sebelum Merger Pada tahun 2006 PT. Energi Mega Persada, Tbk memberitahukan kepada publik tentang rencana perusahaan untuk melakukan merger dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian adalah kunci penting di dalam kehidupan manusia sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian adalah kunci penting di dalam kehidupan manusia sejak zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perekonomian adalah kunci penting di dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Hal ini terbukti dengan adanya sistem barter sebelum peradaban modern yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perusahaan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perusahaan BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Bumi awalnya merupakan perusahaan perhotelan dengan nama PT Bumi Modern Tbk dengan saham mayoritas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan hukum Republik Indonesia. EMP mulai tercatat di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan hukum Republik Indonesia. EMP mulai tercatat di Bursa Efek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Energi Mega Persada (EMP) didirikan pada tanggal 16 Oktober 2001 berdasarkan hukum Republik Indonesia. EMP mulai tercatat di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian untuk penelitian ini adalah PT Mandom Indonesia, Tbk. PT Mandom Indonesia Tbk, dahulu bernama PT Tancho Indonesia, Tbk, didirikan pada

Lebih terperinci

SIMULASI MERGER PT. BUMI RESOURCES, TBK DAN PT. ENERGI MEGA PERSADA, TBK DENGAN SHARE SWAPS

SIMULASI MERGER PT. BUMI RESOURCES, TBK DAN PT. ENERGI MEGA PERSADA, TBK DENGAN SHARE SWAPS SIMULASI MERGER PT. BUMI RESOURCES, TBK DAN PT. ENERGI MEGA PERSADA, TBK DENGAN SHARE SWAPS ABSTRAK PT. Bumi Resources, Tbk dan PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah 2 (dua) perusahaan dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional yang berbasis di Jakarta, Indonesia. PT. Bakrie and Brothers Tbk didirikan pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan cukup apabila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN masukan kedalam kriteria daftar indeks kompas 100. Analisis teknikal ini menggunakan pendekatan Simple Moving Average dan Moving Average Envelopes, karena dengan memakai dua indikator ini akan memberikan

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 02/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT BERAU COAL ENERGY TBK OLEH VALLAR INVESTMENTS UK LIMITED I. LATAR BELAKANG 1.1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASTRINDO MAHAKARYA

Lebih terperinci

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT KENCANA SURYA PERKASA OLEH PT ENERGI MEGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham, sehingga bursa saham terjun bebas. para ahli ekonomi menilai kecil kemungkinan krisis ini menjelma menjadi krisis

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham, sehingga bursa saham terjun bebas. para ahli ekonomi menilai kecil kemungkinan krisis ini menjelma menjadi krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter di Amerika Serikat kali ini menyebabkan dampak yang luar biasa terhadap ekonomi global. Hal ini dapat dilihat dari kepanikan investor dunia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, FINAL DRAFT 15092011 LEMBARAN DAERAH PROVINSI JA R.AN WA BARAT TAHUN 2013 NOMO PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BIDANG MINYAK DAN GAS

Lebih terperinci

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA DAN TAHUNAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA DAN TAHUNAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA DAN TAHUNAN PT Indika Energy Tbk. 28 April 2016 0 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan ( Rapat ) akan diselenggarakan pada:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir sejak 2000 sampai 2010 selain mengubah kepemilikan saham diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir sejak 2000 sampai 2010 selain mengubah kepemilikan saham diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gelombang akuisisi perbankan yang melanda Indonesia selama dekade terakhir sejak 2000 sampai 2010 selain mengubah kepemilikan saham diharapkan akan memengaruhi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan, susunan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan, susunan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini ialah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT UOB LIFE SUN ASSURANCE OLEH PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA, TBK. I. LATAR BELAKANG 1.1 Pada tanggal

Lebih terperinci

PUBLIK EKSPOSE TAHUNAN. Jakarta, Selasa 23 Desember 2014

PUBLIK EKSPOSE TAHUNAN. Jakarta, Selasa 23 Desember 2014 PUBLIK EKSPOSE TAHUNAN Jakarta, Selasa 23 Desember 2014 1 Pendahuluan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTB) didirikan pada tahun 1996 berdasarkan hukum Republik Indonesia sebagai Perusahaan Modal Dalam Negeri

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha 1. Bentuk Penggabungan Usaha Penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT MB Tbk, PT KS, PT MS dan PT TS, merupakan

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 28 Mei 2009

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 28 Mei 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 28 Mei 2009 Agenda Rapat # 1 Persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi mengenai kegiatan dan pengurusan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: (diakses 15 April 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:  (diakses 15 April 2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Medco Energi Internasional Tbk. PT Medco Energi Internasional Tbk didirikan dalam kerangka UU Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6/1968 yang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek Penelitian 1. Lokasi Perusahaan PT Aneka Tambang, tbk berlokasi di Jakarta tepatnya di Gedung Aneka Tambang Jalan Letjen TB Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/V/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/V/2014 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/V/2014 TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM KUFPEC INDONESIA

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal didalam mendorong kinerja operasionalnya agar perusahaan tetap berjalan

BAB I PENDAHULUAN. modal didalam mendorong kinerja operasionalnya agar perusahaan tetap berjalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini kebutuhan untuk memenuhi hidup sangatlah tinggi, begitu juga dengan perusahaan. Didalam memenuhi kebutuhan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di Indonesia.

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

CONTOH KASUS PENYIMPANGAN PT. BUMI RESOURCES

CONTOH KASUS PENYIMPANGAN PT. BUMI RESOURCES Nama : Irma Rahayu NPM : 14.06.1.0084 Kelas : Akuntansi C (Semester 6) Tugas : Akuntansi Topik Khusus CONTOH KASUS PENYIMPANGAN PT. BUMI RESOURCES Dari kasus yang mencuat pada tahun 2010-2011, PT Bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. no.c ht th.91 tanggal 9 April 1991 dan telah diumumkan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. no.c ht th.91 tanggal 9 April 1991 dan telah diumumkan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian PT. Binakarsa Swadaya didirikan berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, SH. No. 120 tanggal 28 Desember 1990. Pendirian perusahaan telah mendapat pengesahan

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SALINAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek penelitian ini adalah PT Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan pertumbuhan konsumsi batubara global diperkirakan akan melambat pada tahun 2012 menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1998 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pembinaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh

Lebih terperinci

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk Jakarta, 20 Juni 2014 1 DAFTAR ISI Profil perseroan Kegiatan Usaha Perseroan Kinerja Perseroan Januari Maret 2014 Laporan Posisi Keuangan Prospek Usaha Kejadian Penting

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih Jakarta Pusat Didirikan pada tahun 1966. PT Kalbe Farma Tbk.

Lebih terperinci

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 22/SEOJK.04/2015 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengumuman pembagian dividen. Pujiono (2002) dan Sularso (2003) dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengumuman pembagian dividen. Pujiono (2002) dan Sularso (2003) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting sebagai lembaga pembiayaan bank dan lembaga pembiayaan non bank di Indonesia. Pasar modal sebagai lembaga pembiayaan telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

Lebih terperinci

Paparan Publik Tahunan 2017 PT. ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA TBK. JAKARTA, 13 DESEMBER 2017

Paparan Publik Tahunan 2017 PT. ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA TBK. JAKARTA, 13 DESEMBER 2017 Paparan Publik Tahunan 2017 PT. ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA TBK. JAKARTA, 13 DESEMBER 2017 Profil Perseroan PT. Anugerah Kagum Karya Utama Tbk. ( Perseroan ) didirikan di Jakarta pada tahun 2001 dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan industri industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return On Asset Serta Dampaknya Terhadap Harga Saham PT. Elnusa Tbk

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return On Asset Serta Dampaknya Terhadap Harga Saham PT. Elnusa Tbk Widyakala Volume 4 No.2 September 2017 ISSN 2337-7313 e-issn 2597-8624 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return On Asset Serta Dampaknya Terhadap Harga Saham PT. Elnusa Tbk Sydney Joana 1, Endang Pitaloka

Lebih terperinci

PT MNC Sky Vision Tbk

PT MNC Sky Vision Tbk PT MNC Sky Vision Tbk PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) I. INFORMASI MENGENAI

Lebih terperinci

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana

Lebih terperinci

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811 PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT PELAYARAN SANDITIA PERKASA MARITIM DAN PT MUTIARA TANJUNG LESTARI OLEH PT BERAU COAL ENERGY

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Konsep Saham dan Return Saham Pada sebuah perusahaan publik, tujuan dari manajemen adalah memaksimalkan harga saham perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik obligasi, saham, reksa dana, waran maupun instrumen lainnya. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Tambang Bukit Asam Tbk. (PTBA) adalah perusahaan milik negara yang bertujuan mengembangkan usaha pertambangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi, alangkah baiknya apabila kita tidak hanya menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi, alangkah baiknya apabila kita tidak hanya menempatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan suatu alternatif untuk mendapatkan keuntungan. Dalam berinvestasi, alangkah baiknya apabila kita tidak hanya menempatkan investasi hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Debt To Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah korporasi dalam memenuhi dana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah korporasi dalam memenuhi dana untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah korporasi dalam memenuhi dana untuk mengembangkan usahanya, dapat menempuh berbagai alternatif cara. Salah satunya adalah melalui penjualan saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keyakinan bahwa ekonomi global akan pulih dan industri manufaktur akan membaik membuat investor berspekulasi akan naiknya kebutuhan komoditas yang otomatis mendorong

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

Kode Emiten Lampiran 1 Tanggal dan Jam 27 Apr :29:05 Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham

Kode Emiten Lampiran 1 Tanggal dan Jam 27 Apr :29:05 Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 1 AE/057/10/AM/dr PT ADARO ENERGY Tbk ADRO Tanggal dan Jam 27 Apr 2010 21:29:05 Perihal Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Menindaklanjuti surat

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN PT. GELIAT SAMPANG MANDIRI (PT. GSM) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka didunia perusahaan multinational. Wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Sebuah perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan yang dilakukan. Dana perusahaan bisa didapat dari beberapa cara, seperti hasil laba perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum memulai untuk melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham. Hal ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah keadaan dari pasar modal negara tersebut. Apabila keadaan

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP SAHAM-SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS LQ 45 DI PT. BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP SAHAM-SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS LQ 45 DI PT. BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP SAHAM-SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS LQ 45 DI PT. BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 I Komang Putrayasa I Made Darmayasa Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Bakrie & Brothers Tbk ( Perusahaan ) didirikan oleh almarhum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Bakrie & Brothers Tbk ( Perusahaan ) didirikan oleh almarhum BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 1. PT Bakrie & Brothers Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk ( Perusahaan ) didirikan oleh almarhum Achmad Bakrie pada tahun 1942 di Republik

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang terkait dengan pengelolaan keuangan pada suatu perusahaan. Aktivitas manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. Jika Perusahaan BUMN tersebut seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi perusahaan karena di dalam laporan keuangan terdapat bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada calon investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif perusahaan dalam mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank UOB Buana (UOB Buana) didirikan dengan nama PT Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana Indonesia memperoleh ijin

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Fundamental Analisa Fundamental digunakan untuk mengevaluasi harga saham perdana PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, meliputi pendekatan deviden dan pendekatan pendapatan.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pertambangan dan jasa pertambangan merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi

Lebih terperinci