CERMINAN INFERIORITAS ISTRI PADA ZAMAN MEIJI DALAM CERPEN JUUSANYA KARYA HIGUCHI ICHIYO. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
|
|
- Widyawati Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CERMINAN INFERIORITAS ISTRI PADA ZAMAN MEIJI DALAM CERPEN JUUSANYA KARYA HIGUCHI ICHIYO Oleh : Amaliatun Saleha NIP: JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006
2 ABSTRAK Penelitian ini memberikan gambaran mengenai inferioritas istri dalam rumah tangga Jepang pada zaman Meiji dalam cerpen Juusanya (1895) karya Higuchi Ichiyo. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra berdasarkan teori uchi dan soto; dalam masyarakat Jepang dari Chie Nakane dan hubungan vertikal dalam rumah tangga Jepang dari Edwin O. Reischauer. Menurut Chie Nakane, orang Jepang akan membedakan pihak uchi (dalam) dan pihak soto (luar) dalam hubungan sosialnya. Apabila seorang perempuan Jepang menikah, maka ia akan masuk ke dalam keluarga suami dan ia harus mematuhi suami serta keluarga suaminya. Ia tidak mudah untuk meminta bantuan dari keluarga asalnya, karena ia sudah dianggap sebagai orang luar oleh keluarga asalnya. Selain itu, menurut Edwin O. Reischauer, hubungan vertikal dalam rumah tangga Jepang, terlihat pada hubungan antara suami dan istri, ketika sang suami merendahkan istrinya, dan sang istri tidak bisa berbuat apa-apa. Gambaran inferioritas istri tersebut, terlihat jelas dalam cerpen ini. Kata kunci : inferioritas istri, zaman Meiji, teori uchi-soto, hubungan vertical ABSTRACT This study gives an idea of the inferiority of the wife in the household of Japan in the Meiji period in the short story "Juusanya" (1895) the work of Higuchi Ichiyo. The approach is sociological literature on the theory of 'uchi' and 'soto; in Japanese society from Chie Nakane and vertical relationships in the household by Edwin O. Reischauer. By Chie Nakane, Japanese people will distinguish the parties uchi (inside) and the parties soto (outside) 'in social relations. When a Japanese woman married, then she will go into the family of her husband and she must obey her husband and the rule of the family. She is not easy to ask for help from her origin family, because he was regarded as an outsider by her origin family. According to Edwin O. Reischauer, vertical relationships in Japanese households viewed on the relationship between husband and wife. When her husband unrespect his wife, the wife could not do anything. The inferiority of the wife, clearly visible in this short story. Keywords: inferiority of the wife, the Meiji era, uchi-soto theory, vertical relationships
3 INFERIORITAS ISTRI DALAM RUMAH TANGGA JEPANG PADA ZAMAN MEIJI 1. Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Cerita dalam karya sastra lahir disebabkan oleh dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya atau minatnya terhadap masalah kemanusiaan dan dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari, baik yang terdapat di dalam atau di luar dirinya. Seperti yang diungkapkan oleh Drs. Mursal Esten (1990 : 8) dalam bukunya Kesusastraan, Pengantar Teori dan Sejarah Sebuah cipta sastra mengungkapkan tentang masalah-masalah manusia dan kemanusiaan. Tentang makna hidup dan kehidupan. Ia melukiskan penderitaan-penderitaan manusia, perjuangannya, kasih sayang dan kebencian, nafsu, serta segala yang dialami manusia. Oleh karena itu, tema karya sastra dipengaruhi oleh keadaan pada waktu karya sastra itu dibuat. Misalnya, tema mengenai peperangan, percintaan, pengorbanan, kekaisaran, samurai, bangsawan, petani, dunia anak dan dunia wanita,. Saya, sebagai wanita, merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai wanita Jepang, khususnya istri dalam rumah tangga Jepang, yang banyak digambarkan memiliki sifat lemah lembut, setia dan seolah-olah kehadirannya di dunia ini hanyalah untuk mengabdikan diri kepada suami. Sedangkan suami, memiliki kedudukan superior daripada istri. Gambaran mengenai istri dalam rumah tangga Jepang jelas terlihat dalam cerpen karya Higuchi Ichiyou yang berjudul Juusanya ( 十三夜 ), yang ditulis pada tahun Higuchi Ichiyou adalah sastrawan wanita Jepang yang lahir pada zaman Meiji, yaitu tanggal 25 Maret Ia mulai menulis sejak berumur tahun. Pada saat itu, ia membuat catatan tentang dirinya dan lingkungan tempat ia tinggal. Tokoh utama dalam karya-karyanya sebagian besar adalah wanita. Tokoh utama dalam cerpen tersebut adalah seorang istri, yang bernama Oseki. 1
4 Dalam cerpen tersebut, diceritakan bahwa Oseki pulang ke rumah orang-tuanya karena ia memiliki masalah dengan suaminya. Ia ingin meminta izin kepada ayahnya untuk bercerai dari suaminya. Ia sudah tidak tahan menghadapi perlakuan suaminya yang sering berbuat kasar kepadanya. Tetapi ayahnya tidak mengabulkan permintaan tersebut. Cerpen dan ringkasan ceritanya, terdapat dalam lampiran. 1.2 Permasalahan Dalam makalah ini, saya akan mengangkat masalah inferioritas istri dalam rumah tangga Jepang pada zaman Meiji yang tercermin dalam cerpen tersebut, sebagai kasus yang akan dianalisis dengan menggunakan teori dari Chie Nakane dalam bukunya タテ社会の人間関係 単一社会の理論 (1967)dan Edwin O Reischauer dalam bukunya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu Manusia Jepang (1982). Saya hanya akan membahas masalah inferioritas yang dialami Oseki, sebagai seorang istri dari keluarga kaya. 1.3 Tujuan Pembahasan Adapun tujuan pembahasan masalah tersebut adalah mengetahui bagaimana inferioritas istri dalam rumah tangga Jepang, melalui cerpen Jusanya karya Higuchi Ichiyou. 2. Teori Chie Nakane Mengenai Hubungan Sosial dalam Masyarakat Jepang. 2.1 Kesadaran kelompok berdasarkan Ba Chie Nakane, seorang sosiolog wanita terkenal dari Jepang, membahas mengenai struktur masyarakat Jepang dalam bukunya タテ社会の人間関係 単一社会の理論 Dalam buku ini, Nakane membandingkan masyarakat Jepang dengan India. Menurutnya, kesadaran kelompok dalam masyarakat Jepang berdasarkan pada Ba 場 sedangkan India berdasarkan Shikaku( 資格 ). Ba diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai frame dan Shikaku diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai attribute. Ba menunjukkan bahwa di Jepang, 2
5 individu menyadari bahwa ia adalah bagian dari sebuah kelompok atau institusi, misalnya bagian dari perusahaan atau keluarga. Sedangkan kesadaran individu di India berdasarkan pada Shikaku, yaitu individu menyadari bahwa kedudukan individu berbeda berdasarkan atributnya, seperti keturunan, gender atau jabatan di tempat kerja. Misalnya, individu di India memperkenalkan dirinya berdasarkan jabatan dalam perusahaannya, sedangkan di Jepang biasanya individu memperkenalkan dirinya sebagai bagian dari suatu perusahaan, bukan jabatannya. Kesadaran akan Ba ini, dibentuk berdasarkan konsep keluarga tradisional Jepang ie( 家 ). Ie diterjemahkan sebagai household dalam bahasa Inggris. Tetapi, sebenarnya pengertiannya tidak sesederhana itu. Menurut Nakane, ie merupakan sebuah komunitas dalam kehidupan sehari-hari. Ie didukung dan dibentuk oleh anggota ie, yang dianggap seperti pekerja dalam meneruskan keberlangsungan ie. Hubungan manusia di dalam ie berbeda dengan hubungan manusia dalam keluarga biasanya. Istri yang masuk ke keluarga (ie) suami dianggap lebih penting, daripada adik atau anak perempuan yang menikah dan masuk ke keluarga suaminya. Apabila anggotanya menikah dan masuk keluarga (ie) lain, maka ia akan dianggap sebagai orang luar. Hubungan antar saudara kandung tidak penting apabila ia sudah masuk ke keluarga (ie) yang lain. Kemudian, masalah antara mertua dan menantu perempuan harus diselesaikan di dalam frame ie yang telah dimasuki oleh menantu tersebut. Anggota ie memiliki kesadaran secara emosional, bahwa kelompoknya adalah keluarga mereka atau pihak dalam ( kita ), sedangkan kelompok lain adalah orang luar, sehingga di Jepang, dikenal istilah 家風 (kafuu - family ways) yang digunakan sebagai slogan untuk memperkuat solidaritas kelompoknya. Kesadaran seperti ini memperkuat kesadaran orang Jepang akan ウチの者 (uchi no mono - our people) dan ヨソ者 (yoso mono outsiders) 3
6 2.2 Organisasi Berdasarkan Hubungan Vertikal Hubungan manusia secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu hubungan vertikal seperti hubungan orang-tua dan anak, superior atau inferior, dan hubungan horisontal seperti partner atau kolega. Di Jepang, hubungan vertikal mendominasi semua kelompok sosial. Misalnya hubungan dalam perusahaan hubungan vertikal lebih mendominasi daripada hubungan horisontal. Walaupun bekerja pada bagian yang sama, tetapi mereka berbeda berdasarkan umur dan lama kerjanya, sehingga ada ranking sebagai senior (senpai) dan junior (kohai). 3. Teori Edwin O Reischauer Mengenai Wanita Jepang pada Masa Tokugawa Menurut Reischauer, sikap sovinisme laki-laki di Jepang terlihat jelas dalam kehidupan terutama pada masa Tokugawa, karena dipengaruhi oleh konfusianisme yang dijadikan pegangan moral pada masa itu. Konfusianisme merupakan warisan masyarakat patriarkal Cina. Salah satu peribahasa Konfusianisme yang dipegang teguh di Jepang adalah, seorang wanita harus mengabdi kepada bapaknya pada masa kanak-kanak, mengabdi kepada suaminya setelah menikah dan mengabdi kepada anak laki-lakinya pada masa tuanya. Dalam ajaran Konfusianisme, istri dipandang hanya sebagai individu yang bertugas melahirkan generasi penerus bagi keluarga, daripada kawan hidup atau obyek cinta. Tetapi, Istri di kalangan petani, dianggap lebih memiliki kebebasan daripada wanita di kalangan atas, karena wanita di kalangan petani tetap penting sebagai rekan kerja di ladang, sedangkan istri di kalangan atas, sepenuhnya menjadi pelayan yang patuh dan permainan bagi laki-laki. Seorang istri diharapkan untuk mengabdikan dirinya tanpa memikirkan kepentingan sendiri guna kesejahteraan keluarga sang suami, di bawah pengawasan dari ibu mertuanya. Istri tidak memiliki kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat di luar keluarganya. Pernikahan terjadi berdasarkan kebutuhan keluarga bukan berdasarkan cinta, sehingga tidak sedikit yang menikah dengan pasangan yang belum pernah mereka temui. Kasih sayang suami-istri tidak diutamakan dalam kehidupan pernikahan. 4
7 Berbeda dengan sang istri, suami memiliki kebebasan dalam melakukan kehidupan sosial di luar keluarganya, sepanjang ia tidak melalaikan kewajiban terhadap keluarganya. Seorang suami yang mampu secara ekonomi, dapat mengunjungi tempat-tempat hiburan di kota-kota besar dan memiliki gundik. Di tempat hiburan ini, laki-laki bebas untuk dihibur dan bercengkrama dengan para wanita penghibur. 4. Inferioritas Istri dalam Rumah Tangga Jepang pada Zaman Meiji yang tercermin dalam Cerpen Juusanya karya Higuchi Ichiyou. Chie Nakane menyebutkan dalam teorinya bahwa kesadaran kelompok masyarakat Jepang didasarkan pada ba yang terbentuk dari konsep ie sebagai konsep keluarga tradisional Jepang, yang sebenarnya terbentuk pada zaman Tokugawa. Menurut Nakane, apabila anggota ie menikah dan masuk keluarga (ie) lain, maka ia akan dianggap sebagai orang luar. Anggota ie memiliki kesadaran secara emosional, bahwa kelompoknya adalah keluarga mereka atau pihak dalam ( kita ), sedangkan kelompok lain adalah orang luar, sehingga di Jepang, dikenal istilah 家風 (kafuu - family ways). Kesadaran seperti ini memperkuat kesadaran orang Jepang akan ウチの者 (uchi no mono - our people) dan ヨソ者 (yoso mono outsiders), sehingga, masalah antara mertua dan menantu perempuan harus diselesaikan di dalam frame ie tempat menantu tersebut tinggal. Kemudian ia mengutarakan teori mengenai hubungan vertikal yang mendominasi semua kelompok sosial di Jepang. Hubungan vertikal pun diutarakan oleh Edwin O Reischauer dalam teorinya, yaitu suami memiliki kedudukan yang superior dan istri memiliki kedudukan yang inferior dalam rumah tangga, terutama pada masa Tokugawa. Menurut Reischauer, hal ini dipengaruhi oleh konfusianisme dan masa feodal Tokugawa yang panjang. Konfusianisme dan sistem ie sebagai warisan dari zaman Tokugawa, masih tertanam kuat dalam masyarakat Jepang pada zaman Meiji. Bahkan sistem ie disahkan dalam undang-undang Meiji. Oleh karena itu, inferioritas istri dalam rumah tangga masih terlihat 5
8 jelas dalam masyarakat Jepang. Inferioritas istri dalam rumah tangga tersebut, tercermin dalam cerpen Juusanya karya Higuchi Ichiyou, yang dibuat pada zaman Meiji (1895). Berikut ini adalah kutipan-kutipan dari cerpen yang mencerminkan inferioritas Oseki Harada yang berasal dari keluarga miskin, sebagai istri dari Isamu Harada, yang berasal dari keluarga kaya. 6
9 7
10 8
11 9
12 10
13 Dari kutipan kutipan di atas dapat kita lihat, bahwa pernikahan yang dilakukan Oseki dan isamu, bukan berdasarkan cinta tetapi dijodohkan. Hal ini sesuai dengan teori dari, bahwa yang terpenting dalam pernikahan bukan rasa cinta, tetapi persetujuan antara 2 keluarga dan anak perempuan hanya bisa menerima perjodohan tersebut. Kemudian sesuai dengan teori Nakane, bahwa apabila anak perempuannya menikah dan sudah masuk ke keluarga suami, maka ia menjadi orang luar, dan sang istri tidak dapat semudah itu bertemu keluarga asalnya. Kemudian Oseki harus menahan penderitaannya seorang diri, tanpa dapat berbicara kepada siapapun. Setelah berbicara kepada ayahnya pun, ayahnya tidak bisa berbuat apa-apa, karena anaknya sudah menjadi keluarga lain. Bahkan ayahnya, menyuruh Oseki untuk bersabar dan kembali ke suaminya Sesuai teori Reischauer, istri hanya dianggap sebagai orang yang melahirkan penerus keluarga dan tidak dihargai oleh suaminya. Suaminya digambarkan memiliki kebebasan untuk pergi keluar rumah dan memiliki gundik, sedangkan sang istri harus mematuhi suaminya seperti peribahasa dalam konfusianisme. Sang istri harus sabar menahan penderitaan demi terciptanya keharmonisan rumah tangganya. 5. Kesimpulan Berdasarkan uraian tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa kedudukan istri dalam rumah tangga Jepang pada zaman Meiji masih inferior daripada suaminya. Inferioritas istri dalam rumah tangga Jepang, terlihat jelas dalam cerpen Juusanya karya Higuchi Ichiyou yang ditulis pada zaman Meiji. Contoh dari inferioritas istri yang tercermin dalam cerpen tersebut adalah : - Apabila seorang anak perempuan menikah, maka ia sudah menjadi anggota ie suaminya, dan ia tidak dapat dengan mudah bermasyarakat dengan mereka yang ada di luar ie-nya, termasuk ie asalnya sendiri. Apalagi sampai menceritakan masalah pribadinya keluar dari ie-nya. Ia harus dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia harus dapat sabar menahan penderitaan yang dialaminya. Orang-tuanya pun tidak dapat membantu anaknya, karena 11
14 anaknya sudah dianggap orang luar, karena sudah menjadi anggota ie yang lain. Hal ini sesuai dengan teori dari Chie Nakane mengenai ba dan uchi no mono yoso mono - Selain itu, pernikahan dilakukan bukan berdasarkan cinta, dan Oseki menikahi seseorang dari golongan atas, sehingga suami dari golongan atas digambarkan tidak menghargai istrinya sebagai seorang istri. Sang suami memiliki kebebasan untuk pergi keluar rumah dan bersenang-senang, bahkan diceritakan ia memiliki gundik. Sang suami digambarkan merendahkan istrinya dan berbuat kasar, tetapi istrinya tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini sesuai dengan teroi Chie Nakane dan Edwin O Reischauer mengenai hubungan vertikal yaitu istri lebih inferior daripada suaminya. Daftar Rujukan : Higuchi, Ichiyou, 十三夜 dalam 日本近現代文学, Cina, 1999 Nakane, Chie, 1967, タテ社会の人間関係 単一社会の理論 dalam buku 日本文化提要 日本文化研究論, Nihonbunka Kenkyuusho, Tokyo, 1977 Reischauer, Edwin O,, Manusia Jepang, Sinar Harapan, Jakarta,
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI 2.1. Masyarakat Agraris Sejak zaman tokugawa sampai akhir perang dunia II, sistem keluarga Jepang diatur oleh konsep Ie dan bahkan mendapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai tradisional, terutama dalam hal perkawinan. Perkawinan Jepang berdasarkan
Lebih terperinciPARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia, sebagai individual, pada dasarnya dilahirkan dalam proses sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan individu yang hidup dalam sebuah masyarakat. Manusia, sebagai individual, pada dasarnya dilahirkan dalam proses sosial, dan dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif
Lebih terperinciBAB 5 RINGKASAN. orang-orang dari negara lain. Perkawinan masyarakat Jepang didasarkan pada konsep ie.
BAB 5 RINGKASAN Sistem perkawinan pada masyarakat Jepang mungkin tampak tidak umum bagi orang-orang dari negara lain. Perkawinan masyarakat Jepang didasarkan pada konsep ie. Di dalam sistem ie ini wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang wanita Jepang yang masih kuno dan tradisional masih
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pandangan tentang wanita Jepang yang masih kuno dan tradisional masih tetap ada sampai sekarang ini. Wanita Jepang memiliki citra sebagai seorang wanita yang
Lebih terperinciKONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI
KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI OLEH ALLIN WEDARI 0911120005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan).
Lebih terperinciKEHIDUPAN TAKE SEIJI SEBAGAI FREETER YANG TERCERMIN DALAM DRAMA FREETER, IE WO KAU KARYA SUTRADARA KONO KEITA DAN JOHO HIDENORI SKRIPSI
KEHIDUPAN TAKE SEIJI SEBAGAI FREETER YANG TERCERMIN DALAM DRAMA FREETER, IE WO KAU KARYA SUTRADARA KONO KEITA DAN JOHO HIDENORI SKRIPSI Disusun oleh SECTIA ANANDYNI NURRITRI 0911120175 PROGRAM STUDI SASTRA
Lebih terperinciTRILOGI NOVEL MARITO
TRILOGI NOVEL MARITO Izinkan Aku Memelukmu Ayah Dalam Pelarian Ketika Aku Kembali Marito, terlahir sebagai perempuan di suku Batak. Ia memiliki empat kakak perempuan. Nasibnya lahir di masa terpelik dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP MASYARAKAT AGRARIS, INDUSTRI DAN KEHIDUPAN LANSIA DI JEPANG
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP MASYARAKAT AGRARIS, INDUSTRI DAN KEHIDUPAN LANSIA DI JEPANG 2.1 Struktur Keluarga Masyarakat Agraris Sejak zaman Tokugawa sampai akhir perang dunia II, sistem keluarga Jepang
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...
Tugas Seorang Suami Seorang pemuda yang bahagia dengan cepat pulang ke rumah untuk memberitahukan orang tuanya kabar baik bahwa pacarnya telah berjanji untuk menikahinya. Tetapi sang ayah, daripada menanggapi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia (2008), kesusastraan adalah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya manusia selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Keluarga
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Muhammad Ridho NIM : 2012110112
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat Jepang dikenal sistem yang disebut dengan sistem ie.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat Jepang dikenal sistem yang disebut dengan sistem ie. Sistem ie adalah sistem keluarga di Jepang yang mengatur kehidupan anggotaanggotanya
Lebih terperinciBAB 5 RINGKASAN. Di Jepang kesusastraan dibagi ke dalam beberapa masa, dan karya sastra dari
BAB 5 RINGKASAN Di Jepang kesusastraan dibagi ke dalam beberapa masa, dan karya sastra dari sastrawan yang lahir pada Periode Akhir, yaitu Sembazuru karya Kawabata Yasunari yang merupakan sastrawan aliran
Lebih terperinciGAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI
GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI OLEH HARINA TITISANTI 0911120117 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Di Jepang saat ini sedang populer istilah Jukunen Rikon ( 熟年離婚 ), jukunen
Bab 5 Ringkasan Di Jepang saat ini sedang populer istilah Jukunen Rikon ( 熟年離婚 ), jukunen rikon adalah sebuah istilah perceraian yang terjadi pada pasangan usia lanjut, yaitu diatas usia 55 tahun. Tingginya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. nilai-nilai tradisionalnya. Sebelum Perang Dunia II, sistem keluarga Jepang didasarkan
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Masyarakat Jepang di kenal sebagai suatu masyarakat yang memegang kuat nilai-nilai tradisionalnya. Sebelum Perang Dunia II, sistem keluarga Jepang didasarkan pada
Lebih terperinciPOLA HUBUNGAN DALAM KELUARGA (Suatu Kajian Manajemen Keluarga) Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S.
POLA HUBUNGAN DALAM KELUARGA (Suatu Kajian Manajemen Keluarga) Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S. Hubungan Suami Istri Dalam perkembangan sejarah, hubungan antar suami-istri pada kelas menengah berubah dari
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dalam dunia kesusastraan, banyak sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kesusastraan, banyak sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang terkenal dan masih diteliti sampai saat ini, salah satunya adalah sastrawan yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral antara bahasa dan pikiran. Salah satu budaya yang hingga kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang adalah salah satu negara termaju di dunia yang memiliki beragam kebudayaan yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan merupakan bagian yang integral
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KELUARGA IE. belakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung dan rugi, melainkan
BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KELUARGA IE 2.1 Konsep Ie Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya di latar belakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung dan rugi, melainkan diikat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.
DAFTAR PUSTAKA Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. Kusuma Aprilyna.2011.Dampak Perubahan Undang-Undang Tentang Pendidikan Wanita Terhadap Kemajuan Jepang.Skripsi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul: PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA Telah diuji dan diterima baik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modern di Jepang adalah Akutagawa Ryuunosuke. Ryuunosuke sebagai pelopor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pengarang yang mempunyai kedudukan penting dalam kesusastraan modern di Jepang adalah Akutagawa Ryuunosuke. Ryuunosuke sebagai pelopor Kesusastraan Estetisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.
1 PENOKOHAN DALAM NOVEL YUKI GUNI KARYA KAWABATA YASUNARI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Putu Ika Suarmayani 0601705022 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Udayana Abstract The main object
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi tersebut dikembangkan sesuai dengan pemikiran pribadi pengarang serta pengalaman
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. patriarkal. Olson (2006: 125) juga menerangkan bahwa sistem patriarkal adalah suatu
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut Shuji dalam Olson (2006, 197) masyarakat Jepang adalah masyarakat patriarkal. Olson (2006: 125) juga menerangkan bahwa sistem patriarkal adalah suatu sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini peneliti memaparkan beberapa kesimpulan mengenai analisis nilai patriarkal dan ketidaksetaraan gender dalam roman L Enfant de sable karya Tahar Ben Jelloun
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. 2.1 Giri dan Ninjou Dalam Budaya Masyarakat Jepang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Giri dan Ninjou Dalam Budaya Masyarakat Jepang Menurut Kusunoki (1993:6) yang dituntut dari Japanologi adalah studi gejala-gejala budaya yang begitu luas yang berhubungan dengan
Lebih terperinciANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN
ANALISIS TOKOH OBAKETAROU DALAM CERITA ANAK OBAKETAROU WA ICHINENSEI MELALUI PSIKOLOGI UMUM YACOB HAMONANGAN 2012110154 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori-teori Perkawinan dalam Masyarakat Jepang Sebelum Tahun 1946
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Perkawinan dalam Masyarakat Jepang Sebelum Tahun 1946 Masyarakat Jepang memiliki adat istiadat perkawinan yang mungkin terlihat tidak umum bagi orang-orang dari negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga yang utuh mempunyai peranan yang sangat penting pada perkembangan psikologis anak. Peranan masing-masing orangtua dalam pertumbuhan anak pun mempunyai peran
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.
42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi
Lebih terperinciPERNYATAAN. : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Gustia Wulandari Nomor Pokok Mahasiswa : Jenis Penulisan TA Judul Penulisan TA : Skripsi : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat
Lebih terperinciBAB 5 RINGKASAN. Salah satu jenis perkawinan yang menjadi kebudayaan Jepang yaitu perkawinan
BAB 5 RINGKASAN Salah satu jenis perkawinan yang menjadi kebudayaan Jepang yaitu perkawinan yang berdasarkan pada perjodohan atau yang lebih dikenal dengan Omiai Kekkon. Miai memiliki dua pengertian diantaranya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... KATA PENGANTAR... ABSTRAK BAHASA INDONESIA... ABSTRAK BAHASA JEPANG...vii. Daftar Isi...
DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Pengesahan... KATA PENGANTAR... ABSTRAK BAHASA INDONESIA... i ii iii vi ABSTRAK BAHASA JEPANG......vii Daftar Isi... Daftar Istilah... Daftar Gambar... viii xi xii BAB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Latar belakang..., Ardhanariswari, FIB UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel Shitsurakuen karya Watanabe Jun ichi adalah sebuah karya yang relatif baru dalam dunia kesusastraan Jepang. Meskipun dianggap sebagai novel yang kontroversial,
Lebih terperinci2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang merupakan negara maju yang terkenal dengan masyarakatnya yang giat bekerja dan juga dikenal sebagai negara yang penduduknya masih menjunjung tinggi
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Shuji dalam Olson (2006: 197) masyarakat Jepang adalah masyarakat patriarkal. Olson (2006: 125) juga menerangkan bahwa sistem patriarkal adalah suatu sistem
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA
BAB II PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA 2.1 Keluarga Sejahtera Secara tradisional, keluarga diartikan sebagai dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian
Lebih terperinciNomor: 150/Pdt.G/2007/PA. Slk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor: 150/Pdt.G/2007/PA. Slk. SALINAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciFH UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NO PERBEDAAN BW/KUHPerdata Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 1 Arti Hukum Perkawinan suatu persekutuan/perikatan antara seorang wanita dan seorang pria yang diakui sah oleh UU/ peraturan negara yang bertujuan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
Lebih terperinciBAB II IBU DAN ANAK. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,
BAB II IBU DAN ANAK 2.1 Arti Ibu Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman dahulu hingga kini, karena perkawinan merupakan masalah yang aktual untuk dibicarakan di dalam maupun
Lebih terperinciANALISIS NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA.A. SARDJONO (KAJIAN RELATIVISME) Rahmat Kartolo 1. Abstrak
ANALISIS NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA.A. SARDJONO (KAJIAN RELATIVISME) Rahmat Kartolo 1 Abstrak Pandangan ketiga tokoh utama wanita tentang emansipasi dalam novel Tiga Orang Perempuan ada yang
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi, menyampaikan pendapat, mengapresiasikan pikiran sehingga tercipta pengertian antara individu
Lebih terperinciBab 1. dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam. Novel berasal dari bahasa Itali novella (yang dalam bahasa Jerman novelle)
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu karya sastra yang didalamnya terdapat unsurunsur pembangun seperti, plot, tema, penokohan, dan latar belakang. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro
Lebih terperinciLesson 60 : Too/Either, So do I, Neither do I. Pelajaran 60 : Juga/Antara, Saya juga begitu, Saya juga tidak
Lesson 60 : Too/Either, So do I, Neither do I Pelajaran 60 : Juga/Antara, Saya juga begitu, Saya juga tidak Reading (Membaca) I often watch movies at the movie theater, and my cousin does too. (Saya sering
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN PADA ZAMAN SHOUWA DI JEPANG DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI
SKRIPSI SISTEM PENDIDIKAN PADA ZAMAN SHOUWA DI JEPANG DALAM NOVEL NIJUSHI NO HITOMI KARYA SAKAE TSUBOI AGUSTINE CINDY AMELIA MEDA 1101705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan dimana laki-laki lebih diunggulkan dari perempuan. Seorang perempuan berlaku lemah lembut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem kekerabatan yang dianut masyarakat Indonesia umumnya adalah masyarakat patrilineal. Patrilineal adalah kekuasaan berada di tangan ayah atau pihak laki-laki.
Lebih terperinciRumah Tangga dibentuk untuk memulihkan kembali citra Allah pada pria dan wanita.
Rumah Tangga dibentuk untuk memulihkan kembali citra Allah pada pria dan wanita. Keluarga dapat menjadi tempat kebahagiaan yang besar. Keluarga yang harmonis menunjukkan asas-asas hidup Kekristenan sejati,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG
PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN
Lebih terperinciTinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL
Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL BY Erfamia, Lislillah Rininta NIM 105110209111015 STUDY PROGRAM OF JAPAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serangan Sekutu di Asia Pasifik dimulai dan Jepang mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Serangan Sekutu di Asia Pasifik dimulai 1943-1945 dan Jepang mencapai puncak kekalahannya atas serangan Sekutu pada tahun 1945. Kerusakan dan kerugian di berbagai
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu wilayah baru dapat dikatakan sebagai negara apabila wilayah tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum, pengakuan dari negara lain, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan juga dapat dikatakan sebagai hasil pemikiran manusia tentang penggambaran kenyataan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan
PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk kerjasama kehidupan antara pria dan wanita di dalam masyarakat. Perkawinan betujuan untuk mengumumkan
Lebih terperinciBAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Novel Ritournelle de La Faim karya Le Clezio adalah representasi
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Novel Ritournelle de La Faim karya Le Clezio adalah representasi kehidupan pribadinya. Ia menjadikan pengalaman sang ibu sebagai inspirasi novel. Le Clezio juga memiliki beberapa
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL
PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL YULIZA ANGGRAINI NPM. 10070051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA
HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA Dalam peradilan atau dalam hukum Indonesia juga terdapat hukum waris adat. Selama ini, khususnya sebelum munculnya UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama memang
Lebih terperinciBab 1. Sebelum Perang Dunia (PD) II, kebanyakan orang Jepang tinggal dalam satu atap
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebelum Perang Dunia (PD) II, kebanyakan orang Jepang tinggal dalam satu atap bersama keluarga besar nya, yang dapat terdiri dari tiga generasi atau lebih. Pola tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca karya sastra sama dengan mencermati permasalahan atau problem-problem sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat. Permasalahan yang terdapat dalam sebuah
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Secara keseluruhan pendapat para tokoh mengenai gundik/selir, penulis secara garis
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Secara keseluruhan pendapat para tokoh mengenai gundik/selir, penulis secara garis besar menjabarkannya sebagai berikut. Menurut isi dari novel Sembazuru, keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan single parent adalah perempuan yang telah bercerai dengan pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, membimbing, dan merawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 1 tahin 1974 pasal 1 tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: Ikatan lahir dan batin antara seorang
Lebih terperinciBAB 5. Ringkasan. memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual
BAB 5 Ringkasan Pada bab ini yang juga merupakan bab terakhir dalam skripsi ini, penulis akan memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 latar belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi kedisiplinan dalam tatanan hidup umat manusia sebagai makhluk sosial secara menyeluruh.
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
Bab 5 Ringkasan Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisionalnya. Walaupun kini bangsa Jepang merupakan bangsa yang sudah sangat modern dan maju, namun mereka tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya yang imajinatif, baik berupa lisan maupun tulisan. Fenomena yang terdapat di dalam karya sastra ini merupakan gambaran suatu budaya
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA
PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh : FAJAR TRI UTAMI F 100 040 114 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN
PENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra NIDA KUDSIAH 2013110165 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Pendidikan etika harus diajarkan dan diterapkan semenjak kecil di dalam keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta keteraturan dalam kehidupan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI
IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Ariyadi Kusuma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan kesempatan tersebut terjadi baik
Lebih terperinciMATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan
subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERMASALAHAN GENDER DI JEPANG DAN INDONESIA. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PERBANDINGAN PERMASALAHAN GENDER DI JEPANG DAN INDONESIA Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2010 ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciABSTRAK. Adjeng Sugiharti
ABSTRAK TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGAKUAN STATUS ANAK DILUAR KAWIN DALAM SISTEM HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA DAN KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MEMBERIKAN STATUS KEPADA ANAK LUAR KAWIN (KASUS MACHICA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara yang menjadi bagian dari Perang Dunia II dan mengalami kekalahan. Kekalahan ini yang menyebabkan ekonomi Jepang memburuk, karena dua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA SUAMI - ISTRI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA SUAMI - ISTRI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN Oleh Made Topan Antakusuma Dewa Gde Rudy I Nyoman Darmadha Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan dengan berbagai konteks komunikasi yang berbeda-beda. Salah satu konteks komunikasi yang paling sering dihadapi
Lebih terperinci