Kebijakan Pengendalian Internal Satuan Pengawasan Internal Universitas Brawijaya (SPI-UB)
|
|
- Lanny Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kebijakan Pengendalian Internal Satuan Pengawasan Internal Universitas Brawijaya (SPI-UB) Malang, 14 September 2015
2 Satuan pengawasan internal (SPI) Satuan Pengawasan Internal Universitas Brawijaya (SPI UB) adalah Institusi Fungsional pengawasan internal segala kegiatan di Universitas Brawijaya yang bersifat non akademik. Berkedudukan langsung dibawah Pimpinan BLU-UB Rentang kendali SPI-UB meliputi: Bidang Keuangan, Bidang Sumber Daya Manusia, Bidang Teknologi Informasi, Bidang Sarana Prasarana, dan Pembangunan (Tata Kelola Aset)
3 JENIS AUDIT JENIS AUDIT SEBELUMNYA KEUANGAN SARANA PRASARANA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA TEKNOLOGI INFORMASI 2015 KEUANGAN PENGADAAN BARANG & JASA PENGELOLAAN ASET SUMBER DAYA MANUSIA TEKNOLOGI INFORMASI
4 Dasar Hukum SPI UB Undang-Undang (UU) Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (4) dan Pasal 58 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah (PP) PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Peraturan Menteri Permendiknas No. 44 Tahun 2011 tentang Sistem SPIP di Lingkungan Kemdiknas Permendiknas No. 18 Tahun 2011 tentang Koordinasi Dan Pengendalian Program Di Lingkungan Kemdiknas sebagaimana telah diubah dengan Permendiknas No. 38 Tahun Permendiknas No. 47 Tahun 2011 tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Kemdiknas. Surat Keputusan Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No 559/SK/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Tim Pelaksana SPI UB
5 Tujuan spi 1. Membantu Pimpinan UB untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan/ audit, serta mengevaluasi tindak lanjut hasil audit. 2. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. 3. Merekomendasikan perbaikan menyeluruh atas sistem pengendalian internal dan operasional secara objektif. 4. Memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan kebijakan yang berlaku di UB.
6 Wewenang spi 1. Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap unit-unit kerja. 2. Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknikteknik audit yang diperlukan. 3. Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja yang diaudit. 4. Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat Pengelola Universitas. 5. Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk pelaksanaan tugasnya. 6. Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam maupun luar.
7 LINGKUP KERJA SPI AUDIT REVIU MONEV PENDAMPINGAN KE- UANG AN ASET & BMN SDM IT LAPORAN KEUANGAN RKA IRJEN EKTERNAL KAP BPK
8 No JADWAL/TAHAPAN AUDIT 1 Permintaan Data Awal 2 Desk Evaluation 3 Entry Meeting Kegiatan 4 Pekerjaan Lapangan: Interview dan penelaahan dokumen 5 Analisis dan Pendalaman 6 Penyusunan Draft Laporan & Permintaan Tanggapan 7 Exit Meeting Finalisasi (LHP) 8 Klarifikasi Temuan dengan Rektor/Warek II 9 Penyusunan & Penerbitan Laporan 10 Monitoring Tindak Lanjut Hasil Temuan
9 TEKNIK AUDIT SECARA UMUM Sampling Questionnaire Interview Review Dokumen Cek Fisik
10
11 a. Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan yang memadahi. b. Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. c. Memberikan pernyataan tentang kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. d. Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada pimpinan dan bagian terkait agar dapat dilakukan perbaikan.
12
13 Tujuan Audit Pengadaan Mengarahkan pengadaan yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya menerapkan prinsip prinsip pengadaan yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel.
14 Review Dokumen Pengadaan Interview Cek Fisik Barang
15 Perencanaan Dasar Perencanaan Kebutuhan Pelaksanaan Prosedur & Dokumen Pengadaan/SPK Hasil Kesesuaian Spesifikasi Teknis, jumlah Barang & Jasa Penyerahan barang & Jasa Kebermanfaatan barang & Jasa
16 Perpres 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Keputusan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Keputusan Rektor Universitas Brawijaya
17
18 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sumber daya manusia setiap satuan kerja yang diaudit dalam lingkungan Universitas Brawijaya.
19 1. Kelengkapan Struktur Organisasi dan Tupoksi Masing-masing Bagian 2. Kedisiplinan PNS terkait Absensi, Kepangkatan Dosen, Jabatan Fungsional Dosen, dan Tugas Belajar Dosen. 3. Kelengkapan Dokumen Kontrak Perjanjian kerja 4. Tindak Lanjut Atas Temuan Hasil Audit sebelumnya
20
21 a. Melakukan verifikasi terhadap efektifitas dari penerapan teknologi informasi. b. Melakukan verifikasi apakah penerapan teknologi informasi sudah memenuhi aspek efisiensi, availability system, reliability, confidentiality, dan integrity, serta aspek keamanan. c. Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada bagian terkait agar dapat dilakukan perbaikan.
22 Review Dokumen Melakukan kegiatan on-site audit Inspeksi sarana prasarana IT
23
24 ditujukan dalam rangka mengevaluasi, memonitor dan merekomendasi beberapa aspek operasional perkembangan pengendalian internal setiap satuan kerja terutama dalam hal: 1. Monitoring tindak lanjut temuan audit internal 2. Monitoring tindak lanjut temuan audit eksternal 3. Evaluasi terhadap perencanaan, dan 4. Evaluasi terhadap realisasi anggaran
25
26 BERSIFAT UMUM PENGGUNAAN DISERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA PENERIMA BANTUAN BANTUAN KEUANGAN BERSIFAT KHUSUS PERUNTUKAN DAN PENGGUNAAN DIATUR PEMBERI BANTUAN BEGITU PULA MEKANISME LPJ
27 Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (SPJ) dibuat oleh Ketua Pelaksana Kegiatan/Peneliti/Pengabdi dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia dan Peraturan Terkait
28 Lembaga Eksternal Upah/Honorarium Pegawai, Tenaga Ahli, Narasumber, dll (PNS & nonpns) Dana Bantuan/ Hibah Fee Badan Penyedia Jasa, (Pelatihan, Workshop, Seminar dll) Lembaga Penyelenggara Program/Perguruan Tinggi Penerima Dana Pembelian Material/Barang : (ATK,dll)
29 Efektif Transparan Prinsip Tata Kelola Keuangan Efisien Akuntabel
30 Tepat Sasaran Tepat Administrasi Tanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Tepat Waktu Tepat Prosedur Tepat Acuan
31 Pastikan perencanaan dan anggaran disusun dengan seksama Pelaksanaan dikelola dengan tertib waktu, tertib administrasi
32 Kelemahan Dalam Pengelolaan 1. Perencanaan Keuangan Negara o o o o o o o Tidak didasarkan pada data yang akurat Tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan Tidak memperhitungkan kendala dan resiko yang timbul Tidak mengantisipasi dinamika/perubahan Penyusunan rencana dilakukan secara subyektif Tidak didukung referensi yang memadai Kurangnya peran pimpinan dalam mengendalikan perencanaan
33 2. Pelaksanaan o Ketidaktaatan terhadap jadwal pelaksanaan kegiatan o Kurangnya pengendalian pimpinan dalam mengendalikan pelaksanaan o Tidak berjalannya evaluasi secara periodik menurut tahapan-tahapan kegiatan o Penugasan/penunjukan personel kurang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan kegiatan (tidak kompeten) o Pelaksana kurang memahami perangkat pelaksanaan kegiatan, seperti petunjuk teknis, pedoman operasional, dan lain-lain o Tidak tegasnya pimpinan terhadap penyimpangan bawahan
34 o Pemberian kewenangan yang berlebihan kepada bawahan. o Bawahan melakukan tindakan-tindakan di luar otoritasnya. o Pelaksanaan secara sengaja dan terencana melakukan penyimpangan untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu. o Pelaksana dan pimpinan kurang memiliki tanggungjawab. o Melaksanakan kegiatan tanpa memperhitungkan resiko. o Adanya kebiasaan untuk menunda-nunda kegiatan.
35
36 Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Kerugian Negara 1 Belanja dan/atau pengadaan barang/jasa fiktif 2 Rekanan pengadaan barang/jasa tidak menyelesaikan pekerjaan 3 Kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang 4 Kelebihan pembayaran selain kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang 5 Pemahalan harga (Mark up) 6 Penggunaan uang/barang untuk kepentingan pribadi Pembayaran honorarium dan/atau biaya perjalanan dinas ganda 7 dan/atau melebihi standar yang ditetapkan 8 Spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan kontrak 9 Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan 10 Pengembalian pinjaman/piutang atau dana bergulir macet Kelebihan penetapan dan pembayaran restitusi pajak atau penetapan kompensasi kerugian Penjualan/pertukaran/penghapusan aset negara/ tidak sesuai ketentuan dan merugikan negara/ Pengenaan ganti kerugian negara belum/tidak dilaksanakan sesuai ketentuan 14 Entitas belum/tidak melaksanakan tuntutan perbendaharaan (TP) sesuai ketentuan 15 Penghapusan hak tagih tidak sesuai ketentuan 16 Pelanggaran ketentuan pemberian diskon penjualan 17 Penentuan HPP (harga pokok pembelian) terlalu rendah sehingga penentuan harga jual lebih rendah dari yang seharusnya 18 Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak dapat dicairkan 19 Penyetoran penerimaan negara/ dengan bukti fiktif
37 1 2 Potensi Kerugian Negara Kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau seluruhnya Rekanan belum melaksanakan kewajiban pemeliharaan barang hasil pengadaan yang telah rusak selama masa pemeliharaan 3 Aset dikuasai pihak lain 4 Pembelian aset yang berstatus sengketa 5 Aset tidak diketahui keberadaannya 6 7 Pemberian jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak sesuai ketentuan Pihak ketiga belum melaksanakan kewajiban untuk menyerahkan aset kepada negara 8 Piutang/pinjaman atau dana bergulir yang berpotensi tidak tertagih 9 Penghapusan piutang tidak sesuai ketentuan 10 Pencairan anggaran pada akhir tahun anggaran untuk pekerjaan yang belum selesai
38 1 Kekurangan Penerimaan Negara Penerimaan negara atau denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak ditetapkan dipungut/diterima/disetor ke kas negara 2 Penggunaan langsung penerimaan negara Penerimaan negara diterima atau digunakan oleh instansi yang 3 tidak berhak 4 Pengenaan tarif pajak/pnbp lebih rendah dari ketentuan
39 Administrasi 1 Pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak lengkap/tidak valid) 2 Pekerjaan dilaksanakan mendahului kontrak atau penetapan anggaran 3 Proses pengadaan barang/jasa tidak sesuai ketentuan (tidak menimbulkan kerugian negara) 4 Pemecahan kontrak untuk menghindari pelelangan 5 Pelaksanaan lelang secara performa Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang pengelolaan perlengkapan atau barang milik negara/perusahaan Pembentukan cadangan piutang, perhitungan penyusutan atau amortisasi tidak sesuai ketentuan Penyetoran penerimaan negara atau kas di bendaharawan ke kas negara melebihi batas waktu yang ditentukan Pertanggungjawaban/penyetoran uang persediaan melebihi batas waktu yang ditentukan Sisa kas di bendahara pengeluaran akhir tahun anggaran belum/tidak disetor ke kas negara 11 Pengeluaran investasi pemerintah tidak didukung bukti yang sah 12 Kepemilikan aset tidak/belum didukung bukti yang sah 13 Pengalihan anggaran antar MAK tidak sah 14 Pelampauan pagu anggaran 15 Terdapat rekening sufiks yang belum disahkan
40 Indikasi tindak pidana 1 Indikasi tindak pidana korupsi 2 Indikasi tindak pidana perbankan 3 Indikasi tindak pidana perpajakan 4 Indikasi tindak pidana kepabeanan 5 Indikasi tindak pidana kehutanan 6 Indikasi tindak pidana pasar modal 7 Indikasi tindak pidana khusus lainnya Disiplin Pegawai 1Absensi Alpha Keterlambatan kehadiran ketentuan 2masuk kerja Pembatasan Hak Akses 1Dokumen audit tidak diberikan
41 Temuan 3E Ketidakhematan/pemborosan/ketidakekonomisan 1 Pengadaan barang/jasa melebihi kebutuhan 2 Penetapan kualitas dan kuantitas barang/jasa yang digunakan tidak sesuai standar 3 Pemborosan keuangan negara/perusahaan atau kemahalan harga Ketidakefisienan 1 Penggunaan kuantitas input untuk satu satuan output lebih besar/tinggi dari yang seharusnya 2 Penggunaan kualitas input untuk satu satuan output lebih tinggi dari seharusnya Ketidakefektifan 1 Penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai peruntukan 2 Pemanfaatan barang/jasa dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan 3 Barang yang dibeli belum/tidak dapat dimanfaatkan 4 Pemanfaatan barang/jasa tidak berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi 5 Pelaksanaan kegiatan terlambat/terhambat sehingga mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi 6 Pelayanan kepada masyarakat tidak optimal 7 Fungsi atau tugas instansi yang diperiksa tidak diselenggarakan dengan baik termasuk target penerimaan tidak tercapai 8 Penggunaan biaya promosi/pemasaran tidak efektif
42
43 01 Penyetoran ke kas negara (Rekening Rektor) 02 Pengembalian barang kepada negara 03 Perbaikan fisik barang/jasa dalam proses pembangunan atau penggantian barang/jasa oleh rekanan 04 Penghapusan barang milik negara 05 Pelaksanaan sanksi administrasi kepegawaian 06 Perbaikan laporan dan penertiban administrasi / kelengkapan administrasi 07 Perbaikan sistem dan prosedur akuntansi dan pelaporan 08 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pendukung sistem pengendalian 09 Perubahan atau perbaikan prosedur, peraturan dan kebijakan 10 Perubahan atau perbaikan struktur organisasi 11 Koordinasi antar instansi termasuk juga penyerahan penanganan kasus kepada instansi yang berwenang 12 Pelaksanaan penelitian oleh tim khusus atau audit lanjutan oleh unit pengawas intern 13 Pelaksanaan sosialisasi 14 Lain-lain
44
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN IKHTISAR LAPORAN HASIL PENGAWASAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Nomor : 42 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN IKHTISAR LAPORAN HASIL PENGAWASAN APARAT PENGAWASAN
Lebih terperinciBUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA SALINAN
SALINAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA SALINAN PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN IKHTISAR LAPORAN HASIL PENGAWASAN APARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau eksistensi suatu organisasi dalam
Lebih terperinciSPI-UB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SPI-UB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA Institusi Fungsional yang bertugas mendukung kegiatan Unversitas dalam pengawasan internal segala kegiatan di dalam Universitas Brawijaya yang bersifat
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/K/I-XIII.2/8/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KODERING TEMUAN PEMERIKSAAN
KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/K/I-XIII.2/8/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KODERING TEMUAN PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPENGELOLAAN DANA APBN DALAM SKEMA DANA BANTUAN LANGSUNG BLOCK GRANT PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI LINGKUNGAN DITJEN PNFI
PENGELOLAAN DANA APBN DALAM SKEMA DANA BANTUAN LANGSUNG BLOCK GRANT PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI LINGKUNGAN DITJEN PNFI OLEH FUAD WIYONO, S.H., M.H. ITJEN DEPDIKNAS 10.2009 Skema Dana Bantuan
Lebih terperinciPENGELOLAAN HASIL PEMERIKSAAN
Disampaikan oleh: Kasubdit EPP DTT Jakarta, 4 September 2012 PENGELOLAAN HASIL PEMERIKSAAN Matriks TP Kep. BPK No. 2/K/I- XIII.2/5/2011 Hasil Pemeriksaan IHPS Rekomendasi Matriks Pemantauan TL Peraturan
Lebih terperinciHASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA
HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rakor Itjen 4 Februari 2016 PEMBAHASAN 1 HASIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 dan Undang- Undang No. 25 tahun 1999 oleh pemerintah, mengenai Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan
Lebih terperinciKEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Disampaikan oleh : Inspektorat Provinsi Jawa Timur Dinas Peternakan DASAR HUKUM UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, PP No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nepotisme mengakibatkan kerugian negara dan tidak maksimalnya kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Runtuhnya rezim orde baru memabawa pengaruh besar terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat indonesia. Salah satu faktor yang meyebabkan hal
Lebih terperinciMewujudkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana Secara Tertib, Transparan Dan Akuntabel
Mewujudkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana Secara Tertib, Transparan Dan Akuntabel (Sidang Komisi II Rakernas BNPB 2018) Drs. Bintang Susmanto, Ak., MBA Inspektur Utama Badan Nasional Penanggulangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan, khususnya sistem pemerintah pusat dan
Lebih terperinciSistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal
Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal Malang, 2 Oktober 2015 PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 2 ayat
Lebih terperincisebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MALANG GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA Pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan
Lebih terperinciPERAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAH DAERAH 1. Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A.
PERAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAH DAERAH 1 Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A. (Ketua BPK RI) Pendahuluan Saya memberikan apresiasi dan menyambut dengan baik Kuliah
Lebih terperinciKamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan
LAMPIRAN III.1 : KEPUTUSAN BPK RI NOMOR : K/I-XIII.2/ /2010 TANGGAL : 2010 Kamus Klasifikasi Temuan No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan 1. 1 Temuan Ketidakpatuhan Terhadap ketentuan perundang-undangan
Lebih terperinciDaftar Isi. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI
Daftar Isi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI 1 PEDOMAN AUDIT PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Surat Kepala BPKP No.S-506/K/D1/2007 Tanggal,30 April 2007 2 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Tujuan
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat di dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Daerah di Indonesia saat ini masih berupaya meningkatkan reformasi pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGAWASAN INTERN BUMD SEBAGAI WUJUD PENYELAMATAN ASET
RPSEP-60 OPTIMALISASI PENGAWASAN INTERN BUMD SEBAGAI WUJUD PENYELAMATAN ASET Megafury Apriandhini Universitas Terbuka megafury@ut.ac.id Abstrak Indonesia masih dianggap sebagai negara berkembang dengan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BIDANG PENGELOLAAN TAMAN PINTAR DINAS PARIWISATA
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP
AKUNTABILITAS KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENDESA PDTT DALAM MEWUJUDKAN OPINI WTP PAPARAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN DESA, PDTT 18 Mei 2017 KEWAJIBAN UNTUK MENJAWAB DAN MENERANGKAN KINERJA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah mengeluarkan peraturan peraturan mengenai laporan keuangan agar tercipta Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang benar. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkrit yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya konkrit yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari semangat reformasi birokrasi adalah dengan melakukan penataan ulang terhadap sistem penyelenggaraan
Lebih terperinci- 9 - PERENCANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
- 9 - LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TANGGAL : 17 Januari 2008 PERENCANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH A. PENDAHULUAN Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan
Lebih terperinciTarif atas jenis PNBP ditetapkan dengan memperhatikan :
CATATAN ATAS PENGELOLAAN PNBP BERDASARKAN TEMUAN BPK PADA LKPP 2010 PENDAHULUAN PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan Tarif atas Jenis PNBP ditetapkan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)
BAGIAN ANGGARAN 065 LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED) Jl. Jenderal Gatot Subroto No.44 Jakarta Selatan 12190 KATA PENGANTAR Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud merupakan permasalahan yang perlu untuk dikaji, dicari solusinya, dan dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga marak terjadi
Lebih terperinciANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007
ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007 Abstrak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali memberikan opini disclaimer atas Laporan Keuangan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi. kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan. Salah satu misi untuk
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciCatatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Terhadap Subsidi Pemerintah Pada PT Sang Hyang Seri (Persero)
Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Terhadap Subsidi Pemerintah Pada PT Sang Hyang Seri (Persero) Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Pendahuluan Laju pertumbuhan produksi pangan
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah, sehingga pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beralihnya sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi, menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah, sehingga pembangunan yang tadinya
Lebih terperinciSURAT EDARAN Nomor : 2015/C/KU/2011
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR Gedung E Lt.5, Kompleks Kemdiknas, Senayan, Jakarta 10270 Telepon : (021) 5725610, 5725611, 5725612, 5725613, Fax. 5725606, 5725608
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
No.873, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinci2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU
No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAGI SPI PTN Dalam menghadapi risiko atas Peraturan yang berubahubah dan Peraturan antar Kementerian yang tidak sinkron Disampaikan oleh: Ernadhi Sudarmanto Deputi Kepala BPKP Bidang
Lebih terperinciRERANGKA KERJA AUDIT SEKTOR PUBLIK
RERANGKA KERJA AUDIT SEKTOR PUBLIK 1 Audit Proses sistematik dan objektif dari penyediaan dan evaluasi bukti-bukti yang berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi utuk memastikan derajat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan
1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciCatatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Subsidi Pemerintah Pada PT Pertani (Persero)
Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Terhadap Subsidi Pemerintah Pada PT Pertani (Persero) Pendahuluan Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Peningkatan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le
No.1876, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. BLU. Pengelolaan Keuangan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKata Sambutan Kepala Badan
Kata Sambutan Kepala Badan Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Ringkasan dan Telaahan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap kepala daerah, hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan uang negara sesuai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam reformasi dibidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintah yang transparan dan akuntabel menjadi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2008
91 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG POKOK - POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH UMUM Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana telah
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENETAPAN KERUGIAN NEGARA DAN MEKANISME TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK RI. Susriboy ITTAMA SETJEN DPR RI
PELAKSANAAN PENETAPAN KERUGIAN NEGARA DAN MEKANISME TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK RI Susriboy ITTAMA SETJEN DPR RI PEMAHAMAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH DALAM RANAH HUKUM ADMINISTRASI KERUGIAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 1 PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 25/2017 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. PNBP. Pemeriksaan. Wajib Bayar. Pedoman.
No.517, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. PNBP. Pemeriksaan. Wajib Bayar. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 231/PMK.02/2009 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMERIKSAAN
Lebih terperinciPENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN OLEH : SURACHMIN, SH., MH
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN OLEH : SURACHMIN, SH., MH Tanggung jawab Entitas yang Diperiksa a) Mengelola keuangan negara secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (065) LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Audited) Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 Jakarta Selatan 12190 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali Pada awalnya Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten DATI II Boyolali
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
SALINAN NOMOR 24, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSPEKTORAT JENDERAL LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI INTEGRITAS, PROFESIONAL, SEJAHTERA
Lebih terperinciKODE TEMUAN, PENYEBAB, REKOMENDASI, DAN TINDAK TURUN TANGAN (T3)
Lampiran 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2007 Tanggal : 20 April 2007 KODE TEMUAN, PENYEBAB, REKOMENDASI, DAN TINDAK TURUN TANGAN (T3) A. KODE TEMUAN 0100 Kasus yang merugikan negara
Lebih terperinciJakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Mataram, 25 Mei 2012 Nomor Lampiran Perihal 138/S/XIX.MTR/05/2012 1 (satu) berkas Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.846, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.93,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Kebijakan, Pedoman Pelaksanaan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Tahun Anggaran
Lebih terperinciSISTEM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN APBN (BANSOS BIDANG PENDIDIKAN)
SISTEM PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN APBN (BANSOS BIDANG PENDIDIKAN) Disajikan Oleh : SUHARYANTO Inspektur I Itjen Kemdikbud Disajikan dalam rangka : Rakor Penyelenggaraan Program Penmas Tahun 2013 Grand
Lebih terperinci2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem
No.933, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPP-PA. Dekonsentrasi. Penatausahaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 20122 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya otonomi daerah pemerintah diberikan kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan semua urusan pemerintah. Perubahan pada sistem pemerintahan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.322, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pengawasan. Pemeriksaaan. Pengendalian Intern. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN
Lebih terperinci2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc
No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinci2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2147, 2016 KEMENKEU. Belanja Bantuan Sosial. K/L. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Otonomi Daerah Otonomi daerah di Indonesia dilaksanakan segera setelah gerakan reformasi 1998. Undang-Undang (UU) otonomi daerah mulai diberlakukan pada
Lebih terperinciPEMERIKSAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH (PBJP)
PEMERIKSAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH (PBJP) @ciawi, 18 Oktober 2017 15 PRINSIP PENGADAAN Efisien Akuntabel Efektif Adil/Tidak Diskriminatif Prinsip pengadaan barang/jasa Transparan Bersaing
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP
Lebih terperinciWALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011
SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011 Yth. Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Yth. Gubernur Sumatera Utara Yth.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA UNIT PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI USAHA MIKRO DAN MENENGAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Revisi dari Divisi Hukum pada Biro Hukum PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci