BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompres adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat,
|
|
- Sucianty Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kompres Definisi Kompres adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan, kadang-kadang mengandung obat dan dapat basah ataupun kering, panas ataupun dingin (Kamus Dorland, 1996). Adapun tujuan dari pemberian kompres yaitu menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit atau nyeri, mengurangi perdarahan dan membatasi peradangan. Beberapa indikasi pemberian kompres adalah klien dengan suhu tinggi, klien dengan perdarahan hebat, dan pada klien kesakitan. Kompres hangat merupakan pemberian kompres pada area yang memiliki pembuluh darah besar menggunakan air hangat Suhu air yang digunakan dalam kompres hangat adalah 34 0 C sampai 37 0 C ( F) (Wolf, 1984) Mekanisme Kompres Terhadap Tubuh Kompres hangat dan dingin mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda. Kompres dingin mempengaruhi tubuh dengan cara vasokontriksi pembuluh darah, mengurangi oedem, mematirasakan sensasi nyeri, memperlambat proses inflamasi, mengurangi rasa gatal. Sedangkan kompres hangat mempengaruhi tubuh dengan vasodilatasi pembuluh darah, memberi nutrisi dan oksigen pada sel, meningkatkan suplai darah, dan mempercepat penyembuhan. (Barbara R Hegner, 2003)
2 9 Mekanisme kompres hangat dimana tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi (Wolf, 1984). Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan energi panas melalui kulit meningkat Prosedur Pemberian Kompres Hangat Persiapan alat dan prosedur pelaksanaan dalam pemberian kompres hangat termuat dalam lampiran 1 Pemberian kompres pada daerah leher, ketiak dan lipat paha mempunyai pengaruh yang baik dalam menurunkan suhu tubuh karena ditempat-tempat itulah terdapat pembuluh darah besar yang akan membantu mengalirkan darah. Sedangkan kompres pada daerah abdomen baik karena reseptor yang memberi sinyal ke hipotalamus lebih banyak (Guyton, 2002). 2.2 Suhu tubuh (Body temperatur) Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.(potter dan Perry,2005). Pengaturan suhu dikendalikan oleh keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas (Guyton & Hall,2007).
3 10 Ada dua jenis suhu tubuh : 1. Core temperatur (Suhu inti ) Suhu pada jaringan dalam dari tubuh, seperti kranium, thorax, rongga abdomen dan rongga pelvis. 2.Surface temperatur Suhu pada kulit, jaringan subcutan, dan lemak. suhu ini berbeda, naik turunnya tergantung respon terhadap lingkungan. Pada manusia nilai normal untuk suhu tubuh oral adalah 37ºC, tetapi pada sebuah penelitian kasar terhadap orang-orang muda normal, suhu oral pagi hari rerata adalah 36,7º C dengan simpang baku 0,2º C. Dengan demikian, 95% orang dewasa muda diperkirakan memiliki suhu oral pagi hari sebesar 36,3 37,1ºC. Berbagai bagian tubuh memiliki suhu yang berlainan, dan besar perbedaan suhu antara bagian-bagian tubuh dengan suhu lingkungan bervariasi. Ekstremitas umumnya lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya. Suhu rectum dipertahankan secara ketat pada 32ºC. suhu rectum dapat mencerminkan suhu pusat tubuh (Core temperature) dan paling sedikit di pengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan. Suhu oral pada keadaan normal 0,5ºC lebih rendah daripada suhu rectum.(ganong, 1998). Tabel 2. Variasi Suhu Tubuh pada Orang Yang Sama Oral Axial Rectal Suhu rata-rata 37ºC 36,4ºC 37,6ºC Rentang 36,5-37,5ºC 36-37ºC 37-38,1ºC Sumber; Widyanti.W, 2004 Majalah Keperawatan.
4 11 Pengeluaran panas secara normal melalui radiasi, konduksi,konveksi, dan evaporasi (Potter dan Perry,2005) Radiasi adalah perpindahan panas dari permukaan satu objek kepermukaan objek lain, tanpa keduanya bersentuhan. Konduksi adalah perpindahan panas dari satu objek ke objek lain dengan kontak langsung.tindakan keperawatan pemberian kompres hangat dapat meningkatkan kehilangan panas secara konduktif. Konveksi adalah penyebaran panas melalui gerakan udara. Kipas angin listrik meningkatkan kehilangan panas melalui konveksi. Evaporasi adalah perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas.selama evaporasi kira kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap (Guyton, 1991) Konsep set-poin untuk Pengaturan Temperatur Pada temperatur inti tubuh yang kritis pada tingkat hampir 37,1ºC terjadi perubahan kritis pada kecepatan kehilangan panas dan kecepatan pembentukan panas. Pada temperatur diatas 37,1ºc kecepatan kehilangan panas lebih besar dari kecepatan pembentukan panas sehingga temperatur tubuh turun dan mencapai kembali tingkat 37,1ºc Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh adalah antara lain: 1. Umur. Pada bayi sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan harus dihindari dari perubahan yang ekstrim.suhu anak-anak berlangsung lebih labil dari pada dewasa sampai masa puber. Beberapa orang tua, terutama umur lebih 75 tahun
5 12 beresiko mengalami hipotermi (kurang 36 ºC). Ada beberapa alasan seperti kemunduran pusat panas, diit tidak adekuat, kehilangan lemak subkutan, penurunan aktivitas dan efisiensi thermoregulasi yang menurun. Orang tua terutama yang sensitif pada suhu lingkungan seharusnya menurunkan kontrol thermoregulasi. 2. Diurnal Variation Suhu tubuh biasanya berubah sepanjang hari, variasi sebesar 1ºC antara pagi dan sore. 3. Latihan Kerja keras atau latihan berat dapat meningkatkan suhu tubuh setinggi 38,3 sampai 40º C diukur melalui rectal. 4 Hormon Perempuan biasanya mengalami peningkatan hormon lebih banyak daripada laki-laki. Pada perempuan,sekresi progesteron pada pada saat ovulasi 5. Stress Menaikkan suhu tubuh berkisar 0,3ºC sampai 0,6ºC diatas suhu tubuh basal. Rangsangan pada sistem saraf simpatik dapat meningkatkan produksi epinefrin dan nonepinefrin. Dengan demikian akan meningkatkan aktifitas metasbolisme dan produksi panas. 6. Lingkungan Perbedaan suhu lingkungan dapat mempengaruhi sistem pengaturan suhu seseorang. Jika suhu diukur didalam kamar yang sangat panas dan suhu tubuh tidak dapat dirubah oleh konveksi, konduksi atau radiasi, suhu akan tinggi.
6 13 Demikian pula, jika klien keluar ke cuaca dingin tanpa pakaian yang cocok, suhu tubuh akan turun (Kozier, 1995). Sedangkan Barbara R Hegner (2003) menjelaskan bahwa suhu tubuh dipengaruhi oleh penyakit dan faktor eksternal seperti obat-obatan, usia, infeksi, latihan, emosi, kehamilan, siklus menstruasi, aktivitas menangis dan hidrasi Perubahan abnormal suhu tubuh Setiap orang mengalami perubahan suhu tubuh setiap 24 jam dan batas-batas normal yang dapat diterima adalah suhu 36 hingga 37º5 C (W. F. Ganong, 1998). Pengukuran suhu tubuh 37,5 0 C- 38,3 0 C disebut febris dan hipertermi suhu 38, C ( Chris Brooker, 2008) Metode Mengukur Suhu Tubuh Ada empat metode mengukur suhu tubuh, yaitu oral paling sering digunakan ; aural (telinga) paling akurat,. rectal suhu rectal lebih tinggi satu derajat daripada suhu oral, axilla atau groin (pangkal paha). Metode ini digunakan hanya jika kondisi pasien tidak mengijinkan untuk digunakan thermometer oral, aural atau rectal. Pengukuran suhu axilla atau pangkal paha lebih rendah 1ºF (atau 0,6ºC) dari suhu oral.(barbara R Hegner) Metode Mengukur Suhu Axilla Mengukur suhu tubuh menggunakan thermometer yang di letakkan di axilla (Kusyati, dkk). Tujuannya adalah untuk mengkaji suhu tubuh klien untuk menentukan tindakan keperawatan dan membantu menegakkan diagnose. Prosedur pengukuran suhu axilla dan persiapan ada pada lampiran 6.
7 Demam Defenisi Demam Demam yang berarti peningkatan suhu tubuh diatas normal dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh (Guyton & Hall, 2007). Pada orang demam peningkatan suhu dapat mengakibatkan beberapa kerusakan dalam sistem kontrol pengaturan suhu. Pada kenyataannya, sistem berfungsi secara normal, tetapi dalam dasar set poin yang baru. Pada demam, set point Integrating Center (IC) diatur naik yang menyebabkan efektor akan meningkatkan respon suhu tubuh. Tanda dan gejala utama kejadian demam konsisten dengan respon yang diharapkan ketika suhu tubuh menurunkan set point. Pucat dan dingin adalah hasil dari vasokonstriksi dermal, yang berarti mengembalikan heat loss didalam setting suhu yang tinggi. Menggigil dan berselimut dibawah bed cover juga berarti meningkatkan suhu pada tingkat set point baru. Ketika set point normal dikembalikan, mekanisme heat loss berasal dari penurunan demam. Berkeringat yang berlebihan, kemerahan pada dermal dan melepaskan bed cover, semuanya berarti mengurangi suhu untuk menurunkan nilai set point (Nowak, 1999) Mekanisme Dasar Terjadinya Demam Pireksia dihubungkan dengan beberapa perbedaan kondisi penyakit. Dari sini dapat diketahui bahwa faktor eksternal dapat mempengaruhi secara langsung pusat regulasi suhu tubuh dihipotalamus untuk menaikkan set point. Meskipun demikian, hal ini bukan merupakan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa
8 15 beberapa faktor eksternal menstimulasi sebuah pola respon umum, yang dihasilkan dalam peningkatan set point. Meskipun terdapat banyak ketidakjelasan tentang tahap intermediet didalam proses, namun hal ini diketahui bahwa semua jenis faktor produksi demam dapat menyebabkan produksi dan pelepasan beberepa pirogen internal (substansi p enyebab demam). Sekali dilepaskan, pirogen endogen ( EP) ini memiliki sisa kejadian yang berperan penting untuk menaikkan pengaturan kembali set point suhu pada hipotalamus. Trauma / Ischemic injury Inflamasi Infeksi Endogenus Pirogen Exogen pyrogen Set point elevasi Fever Gambar 2. : Mekanisme Endogenus Pyrogen (EP) didalam Patogenesis Demam.
9 Pola Demam Ada beberapa pola demam yaitu ;terus-menerus, intermiten, remiten dan relaps (Potter& Perry,2005). 1. Terus-menerus Tingginya demam menetap lebih dari 24 jam bervariasi naik turunnya 1 0 C sampai 2 0 C. 2. 1ntermiten Demam memuncak secara berseling dengan suhu normal.suhu kembali normal palingsedikit sekali dalam 24 jam. 3. Remiten Demam memuncak dan turun tanpa kembali ke tingkat suhu normal. 4. Relaps Periode episode demam diselingi dengan tingkat suhu normal,episode demam dan normotermia dapat memanjang lebih dari 24 jam Indikasi demam Indikasi demam antara lain, meningkatnya suhu tubuh, kulit yang panas, kemerah-merahan, jatuh pingsan, sakit kepala, mual dan konvulsi, Mekanisme Penurunan Temperatur Bila Tubuh Terlalu Panas Sistem pengaturan temperatur tubuh menggunakan tiga mekanisme penting untuk menurunkan panas tubuh ketika temperatur menjadi sangat tinggi.
10 17 1. Vasodilatasi Pada hampir semua area tubuh,pembuluh darah kulit berdilatasi dengan kuat. Hal ini disebabkan oleh hambatan dari pusat sympatis pada hypotalamus posterior yang menyebabkan vasokonstriksi. Vasodilatasi penuh akan meningkatkan kecepatan pemindahan panas ke kulit sebanyak 8 kali lipat. Vasodilatasi ini merupakan kerja dari sel anterior dari hypotalamus (Wolf1984). 2. Berkeringat Efek dari peningkatan temperatur yang menyebabkan berkeringat memperlihatkan kecepatan kehilangan panas melalui evaporasi yang dihasilkan dari berkeringat ketika temperatur ini tubuh meningkat diatas temperatur kritis 37ºC. Peningkatan temperatur tubuh 1ºc menyebabkan keringat yang hilang banyak untuk membuang 10 x lebih besar kecepatan metabolisme basal dari pembentukan panas tubuh. 3. Penurunan Pembentukan Panas Mekanisme yang menyebabkan pembentukan panas berlebihan, seperti menggigil dan thermogenesis dihambat dengan kuat Beberapa hal yang perlu dilakukan pada saat suhu tubuh meningkat Menurut Sophia Thephilus, 2000 ada beberapa hal yang dilakukan bila suhu tubuh meningkat yaitu; 1. Observasi suhu secara berkala setiap 4-6 jam 2. Beri minum yang banyak, dapat berupa air putih,susu, air buah, air teh. Tujuannya adalah agar cairan tidak menguap akibat naiknya suhu badan.
11 18 3. Jangan pakai pakaian yang tebal 4. Kompreslah dengan air hangat pada ketiak dan lipat paha 5. Berikan obat penurun panas sesuai petunjuk atau jika suhu diatas 38ºC 2.4 Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan panas. Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan waslap yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal 37 0 C. Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah, leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit dapat menghambat shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya. Selain itu, kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh. Penelitian Susanti (2012) yang berjudul Efektiitas Kompres Dingin dan Hangat dalam Penatalaksanaan Demam menunjukkan bahwa pemberian terapi demam kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat lebih efektif dibandingkan antipiretik saja, selain itu juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala demam yang dirasakan. Pemakaian antipiretik dan kompres hangat memiliki proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh. Hasil penelitian tentang kompres hangat yang dilakukan pada 19 responden yang mengalami demam tifoid, didapatkan 14 responden yang mengalami penurunan suhu tubuh. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa kompres
12 19 hangat dapat menurunkan suhu tubuh pasien. Hasil ini didukung oleh penelitian Nurwahyuni (2009) yang menjelaskan bahwa terdapat mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh yaitu dengan pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. energi/panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali. Hal ini sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Aden (2010) bahwa tubuh memiliki pusat pengaturan suhu (thermoregulator) di hipotalamus. Jika suhu tubuh meningkat, maka pusat pengaturan suhu berusaha menurunkannya begitu juga sebaliknya. Dalam hasil penelitian Purwanti (2008) ditekankan bahwa, obat penurun panas hanya diberikan pada anak dengan suhu di atas 38,5 0 C atau bila anak tersebut merasa tidak nyaman (uncomfortable), selain dari itu sebaiknya jangan dulu dilakukan pemberian antipiretik. Hal ini senada dengan teori Hartanto (2003) yang menekankan bahwa antipiretik hanya diberikan untuk menurunkan suhu tubuh pada anak dengan riwayat kejang demam sebelumnya, atau ditujukan untuk mencegah terjadinya kejang demam yang sering dialami balita umur 6 bulan sampai 6 tahun.
13 20 Pada pasien demam diberikan kompres hangat pada axila dan dinding perut, suhu kompres pada axila akan mempegaruhi reseptor arteriol dermal dengan memberikan signal ke hypothalamus melalui badan sel di substansi nigra dan memproyeksikan akson ke luar ventral root. Selanjutnya melewati ramus communicant putih dan abu-abu. Di Hypothalamus signal akan diterima oleh bagian anterior hypothalamus dan daerah preoptik yang mengatur set point, dimana hypothalamus anterior akan merespon dengan vasodilatasi. Sedangkan kompres daerah dinding perut akan memberikan rangsangan pada otot perut, otot organ intra abdomen yang merupakan reseptor suhu, kemudian signal dihantarkan ke hypothalamus melalui ventral primary ramus dan ventral root. Di hypothalamus signal dari otot sama akan mempengaruhi dari anterior dan preoptik selanjutnya dengan set point hypothalamus akan mengontrol suhu tubuh hingga normal.
LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi
LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan derajat suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kompres
Lebih terperinciSuhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan dipertahankan mendekati 37 C.
Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan dipertahankan mendekati 37 C. Suhu kulit (shell temperature) Suhu kulit menggambarkan suhu kulit
Lebih terperinciKESEIMBANGAN SUHU TUBUH
KESEIMBANGAN SUHU TUBUH Niken Andalasari Suhu tubuh: Keseimbangan antara panas yg diproduksi tubuh dgn panas yg hilang dari tubuh. Jenis2 suhu tubuh: 1. Suhu inti: suhu jar.tubuh bagian dlm ex: cranium,
Lebih terperinciTEKNIK KOMPRES DENGAN HOTPACK UNTUK MENURUNKAN DEMAM PADA KLIEN DHF DI RUANG ACACIA RUMAH SAKIT EKA BSD TANGERANG
TEKNIK KOMPRES DENGAN HOTPACK UNTUK MENURUNKAN DEMAM PADA KLIEN DHF DI RUANG ACACIA RUMAH SAKIT EKA BSD TANGERANG A. Pengertian Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus
Lebih terperinciSuhu tubuh: Keseimbangan antara panas yg diproduksi tubuh dgn panas yg hilang dr tubuh. Jenis2 suhu tubuh: 1. Suhu inti: suhu jar.
SUHU TUBUH Suhu tubuh: Keseimbangan antara panas yg diproduksi tubuh dgn panas yg hilang dr tubuh. Jenis2 suhu tubuh: 1. Suhu inti: suhu jar.tubuh bagian dlm ex: cranium, thorax, rongga perut, rongga pelvis
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI) A. Masalah Keperawatan Gangguan kebutuhan suhu tubuh (Hipertermi) B. Pengertian Hipertermi adalah peningkatan
Lebih terperinciTasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:
Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Daerah Temporalis dengan Kompres Hangat Daerah Vena Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam di Ruang Perawatan Anak BPK RSUD Poso Tasnim 1) Abstrak: Kompres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan. berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Menurut undang-undang perlindungan anak, dinyatakan bahwa anak adalah amanah dari karunia Tuhan Yang Maha Esa, juga tunas, potensi dan generasi muda penerus
Lebih terperinciEfektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam Pada Pasien Thypoid Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo,
Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam Pada Pasien Thypoid Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, Fatmawati Mohamad Email : rifka_waty@yahoo.co.id Staf Dosen
Lebih terperinciBAB IV THERMOREGULASI A. PENDAHULUAN
BAB IV THERMOREGULASI A. PENDAHULUAN Thermoregulasi merupakan salah satu pokok bahasan yang diberikan selama 4 jam dalam 1 semester. Dalam pokok bahasan terdapat 3 hal yang penting untuk dikaji secara
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI AXILLA DAN DI FEMORAL TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH DI RSUD AMBARAWA
EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI AXILLA DAN DI FEMORAL TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH DI RSUD AMBARAWA Riskha Masruroh * ), Sri Hartini M.A.,** ), Rahayu Astuti ***
Lebih terperinciEFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1-3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG
EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1-3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG Sri Hartini *), Putri Pandu Pertiwi **) *) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES
Lebih terperinciIV-138 DAFTAR ISTILAH
IV-138 DAFTAR ISTILAH Evaporasi; (penguapan air dari kulit) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jamur, atau parasit (Djuwariyah, Sodikin, Yulistiani M; 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh mengalami peningkatan di atas normal. Seseorang dapat dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai lebih dari 37,5 0
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam
BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Febris / demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Iklim Kerja 1. Pengertian Iklim kerja Iklim kerja adalah keadaan udara di tempat kerja. 2 Iklim kerja merupakan interaksi berbagai variabel seperti; temperatur, kelembapan udara,
Lebih terperinciBIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA
BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA 1. KONSEP ENERGI Energi sering menjadi pokok bahasan setiap hari, namun tak banyak orang yang memahami konsep dasar energi. Energi dapat ditinjau dari 3 sudut pandang, yaitu :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Meskipun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Meskipun dalam kondisi tubuh yang
Lebih terperinci- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011
ERGONOMI - TEMPERATUR - Universitas Mercu Buana 2011 Tubuh Manusia dan Temperatur Kroemer & Kroemer,, 2001) Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGETAHUAN 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).
Lebih terperinciKusnanto*, Ika Yuni Widyawati*, Indah Sri Cahyanti*
EFEKTIFITAS TEPID SPONGE BATH SUHU 32 o C DAN 37 o C DALAM MENURUNKAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM (The Effectiveness of Tepid Sponge Bath with 32 o C and 37 o C to Decrease Body Temperature at Toddler with Fever)
Lebih terperinciPengeluaran Keringat sebagai Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh
Pengeluaran Keringat sebagai Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh Natasha Natalia Gunawan 102014198 Kelompok B5 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai. kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti
Lebih terperinciKEDARURATAN LINGKUNGAN
Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu yang dimaksud adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu yang dimaksud adalah
Lebih terperinciLuka dan Proses Penyembuhannya
Luka dan Proses Penyembuhannya Anatomi Kulit Epidermis Dermis Subkutan 1 Epidermis Merupakan lapisan kulit terluar, tidak terdapat serabut saraf maupun pembuluh darah Berupa sel-sel berlapis gepeng yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Temperatur Tubuh Peningkatan temperatur tubuh dapat dijadikan indikator terjadinya peradangan di dalam tubuh atau demam. Menurut Kelly (1984), temperatur normal tubuh sapi
Lebih terperinciDEMAM (PIREKSIA) Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh penyakit
1 DEMAM (PIREKSIA) Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh penyakit dan merupakan tanda klinik yang terjadi pada berbagai kondisi patologik. Demam merupakan masalah yang sering dijumpai
Lebih terperinciKOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA BALITA PUSKESMAS KETAHUN BENGKULU UTARA. Nurhasanah
KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA BALITA PUSKESMAS KETAHUN BENGKULU UTARA Nurhasanah Stikes Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Bengkulu Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH NON KOMPETITIF FK UNLAM
LAPORAN PENELITIAN HIBAH NON KOMPETITIF FK UNLAM PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA DINDING ABDOMEN DAN VENA BESAR (LEHER) DALAM PENURUNAN SUHU TUBUH PADA KLIEN FEBRIS DI RUANG RAWAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tanda seorang perempuan memasuki masa pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
Lebih terperinciTERMOREGULASI 4/12/2016 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI) 1
TERMOREGULASI DIVISI FISIOLOGI DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB 4/12/2016 MATERI AJAR FISIOLOGI VETERINER II (TERMOREGULASI) 1 Pengaturan keseimbangan total energi
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciSponge (menyeka seluruh tubuh) kombinasi antipiretik terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam tifoid di ruang perawatan anak RSUD Majalengka.
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT (SPONGE) DAN KOMPRES DINGIN DENGAN KOMBINASI ANTIPIRETIK TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM TIFOID DI RUANG ANAK RSUD MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Rina
Lebih terperinciPENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK
PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering
Lebih terperinciPENGARUH PEMBILASAN CAVUM ABDOMEN
PENGARUH PEMBILASAN CAVUM ABDOMEN MENGGUNAKAN CAIRAN NaCl 0,9% HANGAT TERHADAP PENINGKATAN SUHU TUBUH POST SECTIO SESAREA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA Eni Sumarliyah¹, Eka Sulistyowati²,
Lebih terperinciPerbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak Bronchopneumonia yang diberikan Kompres Hangat di Axilla dan Frontal
Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak Bronchopneumonia yang diberikan Kompres Hangat di Axilla dan Frontal Rahmawati 1, Sari Fatimah 2, Ikeu Nurhidayah 2 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin, 2 Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciKEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN. Niken Andalasari
KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN Niken Andalasari PENGERTIAN Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Perubahan kenyamanan
Lebih terperinciKONTROL PERSYARAFAN TERHADAP SUHU TUBUH Oleh: Gipta Galih Widodo, dipublish oleh Sunardi (Residensi Sp.KMB)
KONTROL PERSYARAFAN TERHADAP SUHU TUBUH Oleh: Gipta Galih Widodo, dipublish oleh Sunardi (Residensi Sp.KMB) Deskripsi dan Fisologi Manusia mempunyai komponen komponen dalam menjaga keseimbangan energi
Lebih terperinciSEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI
SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem
Lebih terperinciBab IV Memahami Tubuh Kita
Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan
Lebih terperinciJurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017
EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DAN SPONGE BATH TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PASIEN ANAK GASTROENTERITIS (Efectiveness of Surface Cooling And Sponge Bath In Manipulating Body Temperature Of Gaastroenteritis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tahun 2010 yaitu 31 per 1.000 kelahiran hidup (KH) (Human Development Report, 2010). Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang dikembangkan pada tipe
Lebih terperinciANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.
ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K. (14019) 6.Ratna A. (14024) 7.Tetie (14026) ADAPTASI BAYI
Lebih terperinciSohibul Himam ( ) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
MAKALAH TENTANG THERMOREGULASI (PENGATURAN SUHU) PADA TESTIS Oleh Sohibul Himam (0710510087) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008 1 Pendahuluan Testis merupakan organ kelamin primer bagi
Lebih terperinciFungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.
Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM MENANGANI HIPERTERMI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD MELATI DUSUN SLEKER DESA KOPENG KEC. GETASAN KAB.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM MENANGANI HIPERTERMI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD MELATI DUSUN SLEKER DESA KOPENG KEC. GETASAN KAB. SEMARANG Siti Haryani*, Eka Adimayanti ** Prodi DIII Keperawatan
Lebih terperinci1. FAUZI DWI SEPTIAN I4B YULIA NUR CAHYANI I4B INTAN NURDIANA
MAKALAH ANALISIS JURNAL STASE KEPERAWATAN ANAK PERBEDAAN PENURUNAN SUHU TUBUH ANTARA PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN TEPID SPONGE BATH PADA ANAK DEMAM Oleh : KELOMPOK 1. FAUZI DWI SEPTIAN I4B017035
Lebih terperinciSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu
Lebih terperinciARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH KOMPRES DAUN LIDAH BUAYA DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG.
ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH KOMPRES DAUN LIDAH BUAYA DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Oleh: NURUL FAJARIYAH NIM: 010214b043 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-
55 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Nurjannah/105102085 adalah mahasiswa Program Studi D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar Demam 1. Pengertian Demam dapat didefinisikan dengan suatu keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Pusat pengaturan
Lebih terperinciPERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR 1. Penilaian Awal Untuk semua bayi baru lahir (BBL), dilakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan: Sebelum bayi lahir: Apakah kehamilan cukup bulan?
Lebih terperinciPERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G
PERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G Karina Indah Permatasari *) Sri Hartini **), Muslim Argo Bayu ***)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Perencanaan pengkondisian udara dalam suatu gedung diperlukan suatu perhitungan beban kalor dan kebutuhan ventilasi udara, perhitungan kalor ini tidak lepas dari prinsip perpindahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan sangat irit, siap dipotong pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Padukuhan Geblagan
Lebih terperinciKONTROL PERSYARAFAN TERHADAP SUHU TUBUH Dipublish oleh: Sunardi (Residensi Sp.KMB)
KONTROL PERSYARAFAN TERHADAP SUHU TUBUH Dipublish oleh: Sunardi (Residensi Sp.KMB) DESKRIPSI/ PENJELASAN TOPIK : Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal tersebut dapat dipengaruhi
Lebih terperinciPENGATURAN PANAS TUBUH
PENGATURAN PANAS TUBUH DR. ZAIRUL ARIFIN, SpA, DAFK DEPARTEMEN FISIKA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN USU MEDAN HOMEOSTASIS HOMEOTERM - Pada manusia dan binatang berdarah panas - Panas tubuh dibawa oleh
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2
1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jeanny Ivones (G2B ) Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Page 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan elektrolit. Konsentrasi cairan di dalam sel (cairan intra sel) dan di luar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Suhu Tubuh 1. Pengertian suhu tubuh Suhu adalah pengukuran keseimbangan antara panas yang dihasilkan oleh tubuh dan panas yang hilang dari tubuh. Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum TK Purwanida I TK Purwanida I terletak di Jalan Srikandi No 12 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pengambilan data dari pengukuran fisiologis dalam aktivitas dengan menggunakan running belt dilakukan oleh satu orang operator dimana operator tersebut melakukan
Lebih terperinciEfektivitas Pemberian Kompres Hangat Pada Axilla dan Servikal (Leher) dalam Penurunan Demam Anak di RSU Kota Tangerang Selatan
Efektivitas Pemberian Kompres Hangat Pada Axilla dan Servikal (Leher) dalam Penurunan Demam Anak di RSU Kota Tangerang Selatan Gilang Dwi Pratiwi 1 Nirmala Cahya Ningrum 1 Program S1 Keperawatan, STIKes
Lebih terperinciBAB III ANALISA KASUS
BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis
Lebih terperinciKOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU DI RUMAH SAKIT JITRA BHAYANGKARA BENGKULU. Septi Andrianti
KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU DI RUMAH SAKIT JITRA BHAYANGKARA BENGKULU Septi Andrianti STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT III TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI KEBIDANAN MEDISTRA LUBUK PAKAM TAHUN 2008
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT III TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI KEBIDANAN MEDISTRA LUBUK PAKAM TAHUN 2008 I. DATA DEMOGRAFI No. Responden : Sumber informasi : Petunjuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat
BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Dismenorea Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberi Terapi Musik Klasik Mozart Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat dismenorea sebelum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Definisi Kenyamanan Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Kenyamanan tidak dapat diwakili oleh
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Ali Ahmad Keliobas J
PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE DAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM TIFOID DENGAN HIPERTERMI DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Ali Ahmad Keliobas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 persentase jumlah penduduk berdasarkan usia di pulau Jawa paling banyak adalah
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam mungkin merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam mungkin merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan paling umum diketahui dan merupakan suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr. KARIADI SEMARANG Disusun oleh : Hadi Winarso 1.1.20360 POLITEKNIK KESEHATAN
Lebih terperinciOleh IRDA ARIANTI NIM :
ERBANDINGAN EFEKTIVITAS EMBERIAN KOMRES HANGAT ANTARA DAERAH DAHI DENGAN AXILLA TERHADA ENURUNAN SUHU TUBUH ADA IREKSIA ANAK DI RSUD LANTO DAENG ASEWANG KABUATEN JENEONTO SKRISI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciTEORI FENOMENA ORGAN
TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat
Lebih terperinciPENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan
Lebih terperinciaureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus
Analisis Data No Data Etiologi Masalah 1. Data Subjektif : Gangguan sekresi saliva Nyeri Penghentian/Penurunan aliran Nyeri menelan pada rahang saliva bawah (kelenjar submandibula) Nyeri muncul saat mengunyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. I. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1. I. LATAR BELAKANG Febris dapat tejadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi, endotoksin, reaksi imun serta neoplasma (Guyton, 1994). Penyebab febris di atas akan merangsang polimorfonuklear
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga, baik yang bersifat olahraga prestasi maupun rekreasi merupakan aktivitas yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Akan tetapi,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan
Lebih terperinciBartolomeus Maling*)., Ns. Sri Haryani S, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes (Biomed)***)
PENGARUH KOMPRES TEPID SPONGE HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK UMUR 1-10 TAHUN DENGAN HIPERTERMIA (Studi Kasus Di RSUD Tugurejo Semarang) Bartolomeus Maling*)., Ns. Sri Haryani S, S.Kep**),
Lebih terperinciKompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo
ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo
Lebih terperinciTito Yunita Syltami Bardu**) **) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo 2014 ABSTRAK
Perbandingan Efektifitas Tepid Sponging dan Plester Kompres dalam Menurunkan Suhu Tubuh pada Anak Usia Balita yang Mengalami Demam di Puskesmas Salaman 1 Kabupaten Magelang Tito Yunita Syltami Bardu**)
Lebih terperinciBAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI
1 BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas praktikum brosing artikel dari internet HaloSehat.com Editor SHOBIBA TURROHMAH NIM: G0C015075 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS
Lebih terperinciTEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin
TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2 By: Syariffudin Definisi Teori Penyebab Penyakit Teori penyebab penyakit memiliki pengertian sebuah teori yang mempelajari gejala-gejala timbulnya penyakit karena adanya ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3
1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian
Lebih terperinciAneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi
Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi). ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ dan alatalat tubuh
Lebih terperinci