PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A"

Transkripsi

1 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

3 RINGKASAN DWI RETNO HANDAYANI. Perancangan Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon. Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA. Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam berupa pesona keindahan laut dan pantai dapat menjadi daya tarik tersendiri, khususnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia akan rekreasi. Dengan adanya potensi keindahan pantai yang alami dapat dijadikan daya tarik bagi pihak pengelola resort pada khususnya untuk mengembangkan daerah tersebut menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi. PT Natsepa Manise sebagai owner dan pengelola Aston Natsepa Resort dan Spa menawarkan suatu fasilitas peristirahatan yang menarik bagi konsumen. Kehadirannya sebagai tempat peristirahatan menyajikan sesuatu yang eksklusif dan berbeda dengan resort lainnya. PT Tropica Greeneries sebagai kontraktor dan konsultan lanskap memiliki pengalaman yang banyak dalam pengerjaan proyek-proyek lanskap yang di Indonesia. Oleh karena itu kegiatan magang kali ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam proses perancangan serta menjadi bahan perbandingan teori yang didapat di perkuliahan dengan penerapannya di lapangan kerja. Perancangan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ini merupakan salah satu proyek desain lanskap yang dikerjakan oleh PT Tropica Greeneries. Metode magang yang digunakan adalah berpartisipasi aktif dalam kegiatan proses perancangan lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa pada lingkup kegiatan studio dan lapang di PT Tropica Greeneries. Pelaksanaan magang mengikuti jadwal dari proses perancangan PT Tropica Greeneries. Kegiatan magang yang dilakukan meliputi partisipasi aktif dalam kegiatan studio yang ada di perusahaan sesuai dengan jadwal kegiatan perancangan proyek yang sedang berlangsung, memahami sistem kerja, dan memahami struktur organisasi yang ada di PT Tropica Greeneries. Proses perancangan yang ada di PT Tropica Greeneries terbagi dalam delapan tahap yaitu penerimaan proyek, survai tapak, desain lanskap, meeting dengan owner, pengembangan desain, approval design, pembuatan gambar

4 konstruksi, dan pembuatan penawaran harga soft material dan hard material. Masing-masing tahap memiliki output yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Tahapan pertama adalah penerimaan proyek melalui proses tender maupun penunjukan langsung. Tahap kedua adalah survai tapak dimana proses pengumpulan data hasil survai lapang dan wawancara didapatkan secara langsung. Pengumpulan data ini sekaligus melihat potensi serta kendala yang ada pada tapak. Hasil pengumpulan data tersebut dianalisis secara konseptual dalam sketsa tangan dan dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan konsep desain. Konsep lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa ini dibagi menjadi tiga yaitu konsep ruang, konsep pemilihan tanaman, serta konsep pencahayaan. Konsep ruang yang terdiri dari area penerimaan, area pelayanan, area display, area olahraga, dan area hotel. Konsep pemilihan tanaman meliputi penggunaan tanaman dengan ciri khas tanaman lokal, tanaman pantai, tanaman resort, dan tanaman pendukung lainnya. Konsep pencahayaan meliputi fungsi pencahayaan untuk keamanan, kenyamanan, dan estetika. Tahap ketiga berupa pembuatan desain lanskap yang dibuat melalui tahap manual dan menggunakan sistem komputerisasi. Setelah desain lanskap dibuat, tahap selanjutnya adalah presentasi di depan klien dan owner mengenai hasil desain yang telah dibuat untuk selanjutnya sampai pada tahap pengembangan desain dan approval design. Tahap terakhir adalah pembuatan gambar konstruksi dan pembuatan harga penawaran soft material dan hard material.

5 LEMBAR PENGESAHAN Judul Nama NRP : Perancangan Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon : Dwi Retno Handayani : A Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr.Ir. Bambang Sulistyantara, MAgr NIP : Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP Tanggal lulus :

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 14 Februari 1985 sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara keluarga Bpk. Sumarno dan Ibu Suharni. Pendidikan yang penulis tempuh diawali dengan Taman Kanak-Kanak Islam Tunas Mekar Jakarta yang diselesaikan pada tahun 1991, kemudian lulus dari Sekolah Dasar Negeri 01 Duren Sawit, Jakarta Timur pada tahun Pada Tahun yang sama penulis masuk ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 27 Jakarta Timur dan menyelesaikan pendidikan pada tahun Penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 81 Jakarta sampai pada tahun Penulis diterima sebagai mahasiswi Program Studi Arsitektur Lanskap Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003 melalui program Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Selama menjadi mahasiswi di Institut Pertanian Bogor, penulis berperan serta dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap sebagai Anggota Divisi Humas pada periode 2004/2005 dan Anggota Divisi Keprofesian periode 2005/2006. Penulis pernah menjadi Ketua Penyelenggara Acara Pelatihan Terarium Bring It On Glass yang diselenggarakan oleh HIMASKAP periode 2005/2006.

7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga skripsi magang yang berjudul Perancangan Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon ini dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan magang yang akan dilaksanakan selama bulan Mei sampai September 2007 ini disusun sebagai tugas akhir masa perkuliahan di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu, diantaranya : 1. Kedua orang tua, kakak dan adikku tercinta atas dukungan dan kasih sayang yang tercurah selama ini. Anugerah terindah yang pernah kumiliki 2. Dr.Ir.Bambang Sulistyantara, M.Agr selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan koreksi kepada penulis selama dalam pembuatan skripsi. 3. Fitriyah Nurul H.U, ST,MT selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan komentar dan saran untuk perbaikan skripsi ini 4. Dr. Ir. Alinda F.M.Z, MSi selaku dosen penguji Komdik yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi, saran, dan kritik untuk perbaikan skripsi ini 5. Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap atas berbagai ilmu yang diberikan. 6. PT. Tropica Greeneries (Ir. Anggia Murni dan Bpk. Asroel Alamsjah beserta semua staff) atas kerjasama yang baik dalam kegiatan magang 7. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya laporan ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah keilmuan Arsitektur Lanskap di masa mendatang. Bogor, Januari 2008 Penulis

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Magang... 2 Kegunaan Magang... 3 TINJAUAN PUSTAKA... 4 Rekreasi... 4 Resort and Spa... 4 Lanskap... 4 Perancangan Lanskap... 5 Kontraktor dan Konsultan Lanskap... 7 METODOLOGI... 9 Waktu dan Lokasi Magang... 9 Metode Magang KONDISI UMUM PT. Tropica Greeneries Sejarah dan Filosofi Perusahaan Data Umum Perusahaan Struktur Organisasi Klien Sistem Komunikasi dan Aplikasi Komputer Penghargaan Pantai Natsepa, Ambon Kondisi Fisik Kondisi Sosial... 23

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Kerja Perusahaan Sistem Penyimpanan Data Perusahaan Prosedur Pekerjaan Proyek Proses Perancangan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa Data dan Analisis Deskripsi Proyek Letak, Luas, dan Keadaan Umum Tapak Aksesibilitas Topografi Badan Air Geologi dan Tanah Iklim Vegetasi dan Satwa Utilitas, Fasilitas, dan Pengguna Konsep Desain Deskripsi Konsep Konsep Pembagian Ruang Konsep Pemilihan Tanaman Konsep Pencahayaan Sirkulasi Siteplan Detail Soft material dan Hard Material Rencana Anggaran Biaya Permasalahan Umum Proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa.. 70 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 76

10 DAFTAR TABEL No. hal 1. Jadwal Kegiatan Magang Jenis, Bentuk, dan Sumber Data Jenis Aplikasi Komputer yang Digunakan PT.Tropica Greeneries Jenis & Jumlah Perangakat Keras yang Digunakan PT. Tropica Greeneries21 5. Hasil Analisis Contoh Air Hasil Analisis Contoh Tanah Jenis Tanaman Eksisting pada Tapak... 49

11 DAFTAR GAMBAR No. Gambar hal 1. Bagan Hubungan Kontrak untuk Proyek Besar Komersial Lokasi Magang di PT. Troica Greeneries Lokasi Proyek Aston Ambon Natsepa Resort & Spa Nursery PT. Tropica Greeneries di BBI Dinas Pertanian Ragunan Nursery PT. Tropica Greeneries di BBI Dinas Pertanian Cilangkap Bagan Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap di PT. Tropica Greeneries Bagan Tahap Pekerjaan Desain Lanskap Proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa Bagan Hubungan Kontrak Proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa Lokasi Tapak Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa Jalan Raya Natsepa, Ambon Pintu Masuk dan Keluar Utama AANRS Mess 2 & 3 dan Area Parkir Utama AANRS Area Restoran dan Permainan Olahraga Air AANRS Area Sport Centre AANRS Area Rencana Desain Cottage Garden AANRS Area Nursery dan Utilitas AANRS Pintu Masuk Hotel AANRS Area Kolam Renang Hotel AANRS View ke Arah Laut Area Kolam Renang Hotel AANRS Amphitheatre AANRS View ke Arah Laut Amphitheatre AANRS Area Rumput Wing A & B AANRS Area Jogging Track AANRS Sungai Wayari, Natsepa, Ambon Konsep Pembagian Ruang Desain Lanskap AANRS Ilustrasi Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa, Ambon Site Plan Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa Perspektif Desain Lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa,Ambon.. 63

12 30. Tampak Samping Porte Cochere Welcome Area Hotel AANRS, Ambon Tampak Depan Porte Cochere Welcome Area Hotel AANRS, Ambon Water Feature pada Desain Lanskap AANRS Signage dan Floor Patern pada Desain Lanskap AANRS Model Lampu Taman pada Desain Lanskap AANRS Children Playground dan Modul Greenwall desain Lanskap AANRS... 68

13 DAFTAR LAMPIRAN No. Gambar hal 1. Surat Perintah Kerja Proyek AANRS Form Penawaran Disain Lanskap Proyek AANRS Surat Konfirmasi Pihak Konsultan Arsitek ke PT. Tropica Greeneries Risalah Rapat Proyek AANRS Hasil Analisis Contoh Tanah Kawasan AANRS Hasil Analisis Contoh Air Kawasan AANRS Sketsa Konsep Disain Area Lagoon AANRS Sketsa Revisi Gambar Proyek AANRS Sketsa Potongan Area Pool Hotel AANRS Siteplan Awal AANRS dan Ilustrasi Gambar Planting Plan A (Main Entrance & Mess 1,2) AANRS Planting Plan B (Parking Area) AANRS Detail Plan B Entrance Hotel & Cottage Garden AANRS Detail Plan Hotel Pool Area AANRS Detail Plan Amphitheatre dan Lawn Wing A&B AANRS Lighting Plan AANRS Potongan Tampak Roof Garden Supp A Potongan Tampak Roof Garden Supp B Detail Porte Cochere Entrance Hotel Potongan Tampak Porte Cochere Entrance Hotel Potongan Pool Area Hotel Potongan Tampak Pond Restaurant Detail Lampu Detail Motif Lantai & Planter Box Detail Jogging Track dan Pergola Detail Greenwall Restaurant Detail Water Feature Roof Graden Presidential Suite Detail Planter Box & Pottery Detail Water Feature Roof Graden Supp A&B Detail Penanaman

14 31. RAB Soft Material RAB Hard Material Foto Tanaman Desain Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa

15

16 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang tak ternilai harganya berupa pesona keindahan alam pantai yang memanjang di seluruh jajaran kepulauan negara ini. Pesona keindahan laut dan pantai dapat menjadi daya tarik tersendiri, khususnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia yang tak terbatas, salah satunya kebutuhan manusia untuk melakukan relaksasi dan rekreasi. Kegiatan relaksasi dan rekreasi di sekitar pantai dapat ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti adanya keberadaan resort dan hotel. Dengan adanya potensi keindahan pantai yang alami dapat dijadikan daya tarik bagi pihak pengelola resort pada khususnya untuk mengembangkan daerah tersebut menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi. PT. Natsepa Manise sebagai owner dan pengelola Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa menawarkan suatu fasilitas peristirahatan yang menarik bagi konsumen. Kehadirannya sebagai tempat peristirahatan menyajikan sesuatu yang eksklusif dan berbeda dengan resort lainnya. Dalam pengembangannya, Aston Natsepa Resort dan Spa ingin menyediakan sebuah sarana relaksasi dan rekreasi yang dapat dinikmati oleh keluarga dan pengunjung lainnya dari seluruh dunia. Fasilitas yang tersedia diantaranya tempat peristirahatan berupa hotel, gedung spa, fasilitas olahraga dan rekreasi keluarga, serta fasilitas penunjang lainnya. Keberadaan sarana dan prasarana yang ingin dikembangkan sangat ditunjang oleh tatanan lanskap di sekitarnya. Rachman (1984) menyatakan bahwa lanskap adalah wilayah dan karakter lahan atau tapak, bagian muka bumi dengan segala kegiatan kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik bersifat alami, non alami atau keduanya yang merupakan bagian atau tata lingkungan hidup manusia beserta makhluk-makhluk lainnya sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat membayangkan. Sedangkan menurut Simonds (1983), lanskap adalah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu, dimana elemen-elemen lanskap dibagi menjadi elemenelemen utama dan elemen penunjang. Untuk mewujudkan suatu tatanan lanskap yang estetis dan fungsional diperlukan suatu proses berupa perancangan/desain pada tapak dengan menggunakan konsep yang sesuai dengan keinginan owner

17 2 yang disesuaikan nilai estetis dan fungsional agar memberikan nilai keindahan dan manfaat untuk lingkungan disekitarnya. PT Tropica Greeneries sebagai pihak konsultan dan kontraktor lanskap dipercaya oleh pihak kontraktor utama (Antika Architecture and Interior) dan owner (PT. Manise Permai) untuk mendesain lanskap Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa yang berlokasi di kawasan Pantai Natsepa, Ambon dan melaksanakan pembangunan desain lanskap tersebut. Sikap profesionalisme di bidang arsitektur lanskap dapat diwujudkan melalui pemahaman dan aplikasi teori keilmuan dalam praktek di lapang. Salah satu upaya untuk menanamkan sikap profesianalisme di bidang arsitektur lanskap adalah dengan melakukan kegiatan praktek kerja di lapang pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Bidang arsitektur lanskap meliputi kegiatan perencanaan dan desain, pelaksanaan, pemeliharaan dan pembibitan. PT. Tropica Greeneries sebagai perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur lanskap dengan pengalaman selama bertahun-tahun menjadi pilihan sebagai tempat kegiatan magang kali ini. Tujuan Magang Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah memperoleh keterampilan kerja secara profesional di bidang arsitektur lanskap melalui kegiatan lapang dan studio serta memahami berbagai permasalahan dan kendala dalam kegiatan perusahaan di bidang lanskap serta mencari kemungkinan solusi terbaik yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan kendala tersebut. Adapun tujuan khusus dari kegiatan magang di PT. Tropica Greeneries ini adalah : 1. Memahami mekanisme kerja di bidang lanskap dalam perusahaan. 2. Memahami kegiatan proses perancangan lanskap resort dalam proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa. 3. Memahami aplikasi penerapan teori dalam kegiatan perancangan lanskap resort. 4. Menganalisis berbagai kendala yang terdapat dalam proyek lanskap untuk diketahui solusinya.

18 3 Kegunaan Magang Kegunaan magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Mendapatkan pengalaman, keterampilan dan pengetahuan baru dalam dunia kerja di bidang lanskap. 2. Menerapkan ilmu pengetahuan arsitektur lanskap yang didapat saat belajar di perguruan tinggi pada kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. 3. Meningkatkan kemampuan beradaptasi, bersosialisasi, berinteraksi, dan bekerjasama dengan orang lain pada lingkungan kerja di bidang lanskap. 4. Mempersiapkan mahasiswa yang siap kerja dan menguasai bidangnya setelah lulus dari perguruan tinggi

19 4 TINJAUAN PUSTAKA Rekreasi Rekreasi merupakan penggunaan secara kreatif dari waktu luang, melepaskan diri dari keterikatan dan kesempatan untuk berkembang membangkitkan kapasitas serta melepaskan diri dari frustasi dan tekanan sejenisnya. Fasilitas rekreasi terdiri dari tempat bermain, berolahraga, dan sebagainya dan tempat rekreasi pasif yang merupakan tempat maupun taman yang dinikmati secara visual misalnya air mancur, taman disekitar bangunan. Selain itu dinyatakan bahwa sarana rekreasi terbagi atas dua kategori : 1. Rekreasi tertutup (indoor recreation) misal gedung bioskop, gedung kesenian, dan sebagainya 2. Rekreasi terbuka (outdoor recreation) misal taman bermain anak-anak, taman lingkungan, taman kota, kebun binatang, dan sebagainya (Garett Eckbo, 1964). Resort dan Spa Resort merupakan suatu tempat berupa bangunan komersil yang digunakan untuk kegiatan relaksasi dan rekreasi yang dapat menarik pengunjung di seluruh dunia untuk menghabiskan waktu berlibur. Resort tepi pantai adalah suatu tempat peristirahatan yang terletak di pesisir pantai dimana lokasinya diperuntukkan bagi wisatawan. Spa berasal dari istilah Belgia yang diartikan sebagai sebuah tempat berupa pemandian air panas atau mineral yang diyakini memiliki sifat menyehatkan. Sedangkan spa modern merupakan sebuah tempat peristirahatan mewah yang teletak dekat dengan sumber air yang menawarkan pemandian air panas atau fasilitas pijat air panas (Anonim, 2007). Lanskap Rachman (1984) menyatakan bahwa lanskap adalah wilayah dan karakter lahan atau tapak, bagian muka bumi dengan segala kegiatan kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik bersifat alami, non alami atau keduanya yang merupakan bagian atau tata lingkungan hidup manusia beserta makhluk-makhluk

20 5 lainnya sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat membayangkan. Perancangan Lanskap Laurie (1986) menyatakan bahwa desain lanskap merupakan sebuah perluasan dari perencanaan tapak. Perencanaan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan (Nurisjah dan Pramukanto, 1995). Secara ringkas dikatakan bahwa perencanaan adalah proses pemikiran dari suatu ide ke arah suatu bentuk nyata. Lebih lanjut diungkapkan bahwa dalam bidang arsitektur lanskap, merencana merupakan suatu tindakan menata dan menyatukan berbagai penggunaan lahan berdasarkan pengetahuan teknis lahan dan kualitas estetiknya guna mendukung fungsi yang akan dikembangkan diatas/pada lahan tersebut. De Chiara dan Koppelman (1997) menyatakan bahwa proses perencanaan tapak dimulai dengan pengumpulan data dasar yang berkaitan secara khusus dengan tapak tersebut dan daerah sekitarnya. Data ini harus meliputi hal hal seperti rencana induk dan penelaahannya, peraturan penzonaan, peta dasar dan udara, survai, data topografi, informasi geologi, hidrologi dari daerah tersebut, tipe tanah, vegetasi, dan ruang terbuka yang ada. Setelah semua informasi yang ada diperoleh, maka informasi tersebut harus diperiksa dan dianalisis untuk menetapkan keunggulan serta keterbatasan tapak. Selanjutnya, desain lanskap merupakan proses pemberian kualitas spesifik kepada ruang diagramatik rencana tapak dan merupakan level lain dimana arsitektur lanskap didiskusikan atau dikritik. Selain itu, yang harus dipertimbangkan dalam perancangan adalah dimensi suatu obyek desain agar mempermudah dalam pemeliharaan. Rachman dalam Nugraha (1998) menyatakan bahwa perancangan merupakan ilmu dan seni pengorganisasian ruang dan massa sehingga tercapai keharmonisan yang secara fungsional berdaya guna dan secara estetis indah. Pada proses perancangan detil dilakukan penataan komposisi vertikal-horisontal, tata bentuk, tata warna, tata aroma, dan tata gerak, pengaturan tata fungsi, tata bahan, penggambaran dan perhitungan konstruksi, biaya, spesifikasi dan uraian teknis, pemilihan bahan tanaman dan bangunan. Selain itu dinyatakan pula bahwa

21 6 batasan perancangan adalah ruang, waktu dan sumber daya. Simonds (1983) menyatakan bahwa perancangan lanskap menuntut kemampuan merancang yang imajinatif untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang inovatif dan kreatif berdasarkan hasil analisis. Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahaptahap sebagai berikut : 1. Penerimaan proyek 2. Riset dan analisis (termasuk mengunjungi tapak) a. Persiapan rencana dasar b. Inventarisasi tapak (pengumpulan data) dan analisis (evaluasi) c. Wawancara dengan pemilik (client) d. Pembentukan program 3. Desain a. Diagram fungsi ideal b. Diagram fungsi keterhubungan tapak c. Concept plan (rencana konsep) d. Studi tentang komposisi bentuk e. Desain awal f. Desain skematik g. Master plan (rencana utama) h. Pembuatan desain 4. Gambar-gambar konstruksi a. Layout plan (rencana tata ruang) b. Grading plan (rencana pembentukan lahan) c. Planting plan (rencana penanaman) d. Detil konstruksi 5. Pelaksanaan 6. Evaluasi setelah konstruksi 7. Pemeliharaan Selain itu Booth (1983) menyatakan pula bahwa tahapan-tahapan pada proses desain menggambarkan peristiwa yang terangkai secara ideal. Beberapa tahapan tersebut dapat melengkapi satu dengan lainnya sehingga kerapihan pada

22 7 gambar sedikit teelihat jelas dan nyata. Selanjutnya, beberapa tahapan dapat serupa/sejajar satu dengan lainnya dalam hal waktu, dan muncul secara bersamaan. Dengan kata lain, tidak ada satupun tahapan dari proses desain yang muncul secara terpisah dari lainnya. Kontraktor dan Konsultan Lanskap Ingels (1997) menyatakan bahwa kontrak merupakan suatu perjanjian secara tertulis yang terikat secara sah menurut hukum, biasanya antara dua pihak, yang mendeskripsikan beberapa pekerjaan dan atau bahan-bahan yang akan dilengkapi dengan penetapan keuntungan pembayaran atau nilai kompensasi lainnya. Beberapa pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek dalam kontak diantaranya klien (pemilik), kontraktor, dan subkontraktor. Klien adalah seseorang atau organisasi/badan usaha yang memiliki dan menyediakan biaya untuk suatu proyek. Dana tersebut berasal dari dana pribadi klien ataupun dari sumber lain. Kontraktor adalah sebuah lembaga atau kelompok yang memiliki perjanjian dengan klien atau perwakilan klien dalam kontrak pekerjaan. Kontraktor terbagi menjadi kontraktor utama (prime contractor/main contractor) dan sub kontraktor (subcontractor). Kontraktor utama merupakan perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada klien untuk pembangunan suatu proyek. Sedangkan sub kontraktor merupakan perusahaan yang tercantum dalam kontrak kerja dan bertanggung jawab kepada kontraktor utama bukan kepada klien. Subkontraktor dapat mengerjakan pekerjaan listrik, pemipaan, konstruksi kolam, bangunan, atau pekerjaan konstrksi khusus yang tidak bisa dilakukan oleh kontraktor utama (Ingels, 1997). Selanjutnya dijelaskan pula bahwa dalam proyek konstruksi yang besar tanggung jawab pelaksanaan proyek melibatkan tim profesional dari berbagai disiplin kerja. Salah satunya adalah kontraktor lanskap yang dapat menjadi salah satu bagian yang melakukan pekerjaan desain dan pelaksaanan. Hubungan kerja antar berbagai disiplin ilmu dalam proyek besar komersial dapat dilihat pada Gambar 1.

23 8 Klien (Owner) Sipil Arsitek Arsitek Lanskap Kontraktor Utama Kontraktor Bangunan Grading dan Perkerasan Kontraktor Lanskap Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 1 Sub 2 Sub 3 Gambar 1. Bagan Hubungan Kontrak untuk Proyek Besar Komersial. (Sumber : Landscaping Principles and Practices, 1997) Sharky (1994) menyatakan bahwa konsultan adalah seseorang yang menyediakan pelayanan konsultasi dalam industri desain dengan menawarkan ide, rekomendasi, saran, dan keahlian untuk harga suatu desain. Konsultasi merupakan aktivitas penyedia saran dalam bentuk informasi, rekomendasi prosedur, atau ide. Dalam pertukaran pelayanan konsultan, klien membayar konsultan dengan sejumlah biaya yang disepakati antara klien dan konsultan untuk memulai suatu pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan penjelasan ruang lingkup pekerjaan. Jenis aktivitas konsultasi meliputi riset, investigasi, pendapat ahli, rekomendasi teknis, analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal, atau rencana kesesuaian proyek. Contoh servis yang diberikan oleh konsultan lanskap meliputi: 1. Memberikan rekomendasi material penanaman untuk proyek atau kondisi tapak tertentu 2. Memberikan spesifikasi teknis material lanskap secara tertulis 3. Mempersiapkan program pemeliharaan lanskap 4. Memberikan pendapat dari seorang ahli 5. Mempersiapkan rekomendasi (perbaikan) anggaran biaya dan modal 6. Memimpin pembuatan rencana kesesuaian untuk usulan proyek.

24 9 METODOLOGI Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang berlangsung selama empat bulan, dimulai sejak 3 Mei- 3 September Kegiatan magang dilakukan di PT Tropica Greeneries yang berlokasi di Jln. Betung IX No.345, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Sedangkan lokasi tapak terletak di Pantai Natsepa, Ambon, Propinsi Maluku. Gambar 2. Lokasi Magang di PT. Tropica Greeneries (Sumber : Kabupaten Maluku Tengah Kepualaun Maluku Pulau Ambon, Pantai Natsepa Gambar 3. Lokasi Proyek Aston Ambon Natsepa Resort & Spa ( Sumber : )

25 10 Metode Magang Metode magang yang digunakan yaitu : 1. Mengikuti mekanisme kerja dalam kegiatan studio dan lapang di PT. Tropica Greeneries. 2. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan perancangan proyek Aston Ambon Natsepa Resort dan Spa 3. Membandingkan teori yang dipelajari di perkuliahan dengan praktek di lapang dalam hal perancangan lanskap. 4. Mengamati permasalah yang muncul dalam proses perancangan lanskap dan memberikan kemungkinan solusi terbaik yang dapat digunakan. Pengambilan data primer melalui pengamatan langsung (survai lapang) dalam bentuk foto-foto kondisi tapak dan wawancara staf kantor untuk mengetahui sistem kerja perusahaan dan diskusi dengan pihak pemilik (owner) dan konsultan lain yang terlibat dalam proyek. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang berkaitan dengan kegiatan perancangan lanskap. Kegiatan magang mengikuti prosedur dan jadwal kerja yang telah berlangsung. Jadwal kegiatan magang dapat dilihat dalam Tabel 1. Sedangkan tabel jenis, sumber dan cara pengambilan data yang tersusun dalam Tabel 2. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang Kegiatan studi Persiapan Studi - Penyusunan Usulan magang - Pembuatan Proposal - Perijinan April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Februari Pelaksanaan Magang : Survai lapang, Pengumpulan Data & Analisis Penyusunan Laporan

26 11 Tabel 2. Jenis, bentuk dan Sumber Data No Jenis Data Bentuk Data Sumber Data 1 2. a. b. c. d. e. f. g. h. i. PROFIL PERUSAHAAN Sejarah dan filosofi perusahaan Data umum perusahaan Struktur organisasi Sistem Kerja PROSES PERANCANGAN ASPEK BIOFISIK Vegetasi eksisting & potensial Satwa Iklim dan Kenyamanan Orientasi, batas, letak, dan luas tapak Aksesibilitas View Topografi dan Jenis Tanah Tata Guna Lahan Badan Air ASPEK SOSIAL BUDAYA Demografi Deskripsi Deskripsi, foto Deskripsi, bagan Deskripsi Foto, deskripsi Deskripsi Deskripsi Deskripsi Deskripsi Deskripsi, foto Deskripsi Deskripsi, foto Deskripsi, foto PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries BMG (Internet) PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries PT.Tropica Greeneries PT. Tropica Greeneries Bappeda Maluku Tengah (Internet) PT. Tropica Greeneries PT. Tropica Greeneries Kepadatan dan Jumlah Deskripsi Bappeda Kabupaten Penduduk, Pendidikan, dan Maluku Tengah (Internet) Mata Pencaharian Dalam kegiatan perancangan lanskap menggunakan metode perancangan yang mendekati metode perancangan menurut Booth (1990) yang terdiri dari : 1. Penerimaan proyek 2. Survai tapak (mengunjungi tapak) a. Inventarisasi tapak (pengumpulan data) b. Wawancara dengan pemilik (client)

27 12 3. Desain a. Pembuatan konsep lanskap b. Desain awal (Ilustrasi foto) c. Pengembangan desain (Revisi gambar) d. Desain akhir 4. Gambar-gambar konstruksi a. Planting plan (rencana penanaman) b. Lighting Plan (rencana pencahayaan) c. Detail konstruksi d. Gambar Potongan e. Gambar Perspektif 5. Penawaran Harga Rencana Anggaran Biaya

28 13 KONDISI UMUM PT. TROPICA GREENERIES Sejarah dan Filosofi Perusahaan PT. Tropica Greeneries didirikan pada tanggal 2 Agustus 2002 di bawah pimpinan seorang direktur dan seorang komisaris. Pada awal sebelum didirikannya perusahaan, kegiatan usaha yang dilakukan oleh pemilik (komisaris dan direktur) bergerak dibidang perdagangan ekspor dan impor tanaman hias. Selain itu, kegiatan usaha lain yang dilakukan berupa pengadaan tanaman lanskap untuk kebutuhan proyek lanskap di dalam negeri. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tanaman dari costumer terus menigkat dan stok tanaman yang ada kian lama makin bertambah baik dari segi jumlah maupun dari keragaman jenis tanaman. Karena kemampuan dan daya dukung tersebut maka dibentuklah suatu badan usaha yang bergerak dalam pengadaan barang dan jasa di bidang profesi arsitektur lanskap. Perusahaan kontraktor lanskap yang dahulu bernama Pinus Hijau Lestari ini diberi nama PT. Tropica Greeneries dan berlokasi di Jl. Betung IX No. 345, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Indonesia. Perusahaan ini memiliki dua nurseri yang berada di wilayah Balai Benih Induk Dinas Pertanian Ragunan dan Cilangkap. Setelah resmi menjadi badan usaha yang sah menurut hukum, kegiatan usaha yang dilakukan terus mengalami perkembangan selain dalam hal pengadaan barang dan jasa yaitu menyewakan koleksi tanaman hias yang unik dan menarik untuk indoor (rental indoor plants). Nama Tropica Greeneries diyakini mampu membawa citra yang baik, mudah dikenal dan dimengerti oleh semua pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tropica berarti tanaman tropis dan Greeeneries yang berarti segala sesuatu yang hijau atau hijauan memiliki makna bahwa perusahaan kontraktor ini berorientasi pada kegiatan ekspor dan pengadaan barang dan jasa seperti pengadaan tanaman khususnya tanaman tropis, jasa pemeliharaan dan konsultasi desain lanskap.

29 14 Data Umum Perusahaan Data ini merupakan data yang informasinya dibuka secara umum untuk kemudian di daftarkan ke pemerintah agar tercatat secara sah menurut hukum. Data tersebut diantaranya : Nama perusahaan : PT. Tropica Greeneries Asal negara : Indonesia Tanggal pembentukan : 8 Agustus 2002 Alamat : Jl.Betung IX #345, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Nursery : - Balai Benih Induk Dinas Pertanian Ragunan - Balai Benih Induk Dinas Pertanian Cilangkap / website : info@tropicagreeneries.com / Jumlah karyawan : 6 orang karyawan tetap, 2 orang karyawan tidak tetap dan 45 orang pekerja lapang Gambar 4. Nursery PT. Tropica Greeneries di Balai Benih Induk Dinas Pertanian Ragunan (Sumber : PT. Tropica Greeneries) Gambar 5. Nursery PT. Tropica Greeneries di Balai Benih Induk Dinas Pertanian Cilangkap. (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

30 15 PT. Tropica Greeneries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar hasil pertanian/perkebunan yang berhubungan dengan bidang profesi arsitektur lanskap. PT. Tropica Greeneries memiliki banyak pengalaman selama bertahun-tahun mengenai pengembangan tanaman, pembibitan tanaman, ekspor produk tanaman berupa bibit dan tanaman lainnya dan juga memiliki pengetahuan yang secara mendalam mengenai tanaman lokal dan tanaman asing lainnya. Perusahaan ini telah merancang dan menangani rancangan lanskap pada lahan-lahan komersial, residen, kantor, dan bermacam proyek lainnya termasuk lapangan golf, perlabuhan udara, dan pameran asing internasional. Perusahaan ini melakukan upaya kegiatan ekspor dan impor tanaman hias, diantaranya dengan mengadakan pameran dagang luar negeri maupun secara langsung menjual hasil produk ke negara luar melalui katalog, brosur, leaflet, dan website tersendiri. Selain bergerak dalam pengadaan barang, perusahaan ini juga mengerjakan pekerjaan pemeliharaan dan jasa konsultasi desain. Pekerjaan pemeliharaan dilakukan pada kediaman pribadi dan gedung gedung perkantoran. Struktur Organisasi Struktur organisasi memegang peranan penting dalam kinerja suatu perusahaan. Struktur organisasi suatu perusahaan berperan dalam mengatur sistem dan hubungan kerja termasuk efisiensi kerja dan pengelolaannya sehingga tatanan kegiatan usaha dapat berkembang. Dengan adanya struktur organisasi yang berjalan dengan baik dan sistematis diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan dalam perusahaan. Hal ini menjadi salah satu modal penting dalam pelaksanaan kegiatan usaha khususnya perusahaan yang sedang berkembang. PT. Tropica Greeneries memiliki struktur organisasi yang sederhana untuk kapasitas perusahaan yang cenderung memiliki ruang lingkup bisinis yang cukup besar. Dengan struktur yang sudah berjalan sampai saat ini, perusahaan tersebut cukup mampu menjalankan kegiatan usahanya dengan baik. PT. Tropica Greeneries dipimpin oleh seorang direktur yang sekaligus menjadi pemilik perusahaan. Beberapa divisi yang tergabung didalam struktur organisasi tersebut diantaranya Divisi administrasi dan keuangan, Divisi Lanskap, dan Divisi Nurseri. Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries dapat dilihat dalam Gambar 5.

31 16 Direktur (Ir. Anggia Murni, IALI) Adm & Keuangan (Asroel Alamsjah) (Miftah Khoiriah) (Budi) Nurseri (Agus Santoso) Lanskap (Liza Umami, SP) Ekspor Impor Proyek (Liza Umami, SP) (Ir. Imam Susanto) Rental tanaman indoor (Asroel Alamsjah) (Agus Santoso) Gambar 6. Bagan Struktur Organisasi PT. Tropica Greeneries (Sumber : PT. Tropica Greeneries) Direktur perusahaan sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan yang sejajar dengan komisaris bertanggung jawab untuk mengontrol semua kegiatan usaha dan kinerja karyawan dari tiap-tiap divisi. Selain itu, fungsinya sebagai pemimpin perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola koordinasi dalam hal pemberian tugas, tanggung jawab dan wewenang kepada masing-masing anggota divisi. Dalam hal ini, direktur perusahaan memiliki kewenangan penuh dalam membuat kebijaksanaan dan keputusan. Divisi Administrasi dan Keuangan ditangani oleh tiga orang karyawan tetap yang mengatur sistem administrasi dan keuangan perusahaan seperti pembayaran upah dan gaji karyawan, pendapatan dan pengeluaran perusahaan, pengurusan pajak perusahaan, administrasi kantor dan hal hal lain yang berhubungan dengan kegiatan administrasi dan keuangan. Divisi Lanskap terbagi menjadi dua subdivisi yaitu subdivisi proyek lanskap dan subdivisi tanaman indoor. Divisi ini ditangani oleh satu orang karyawan tetap berlatar belakang pendidikan bidang arsitektur lanskap yang di monitor langsung oleh direktur dan dua orang freelance (karyawan lepas) untuk proyek lanskap tertentu.

32 17 Subdivisi proyek lanskap menangani setiap proyek lanskap yang sudah lama berjalan dan proyek lanskap baru yang mengikuti tahap tender maupun tidak. Subdivisi tanaman indoor sejajar dengan sub divisi proyek lanskap dan ditangani oleh dua orang karyawan tetap dan dimonitor langsung oleh direktur. Sub divisi tanaman indoor bertugas mengelola setiap tanaman yang dipergunakan untuk disewakan pada gedung-gedung hotel, cafe, dan perkantoran di Jakarta. Tanaman yang digunakan untuk jasa penyewaan tanaman hias ini berasal dari koleksi tanaman hias yang unik milik PT. Tropica Greeneries. Dalam pelaksanaannya, subdivisi tanaman indoor mengkoordinasikan tugas dan kewajiban beberapa tenaga lapang untuk melakukan pergantian tanaman tiap periode tertentu di tiap-tiap lokasi yang telah ditentukan. Divisi nurseri ditangani oleh beberapa tenaga lapang dan kegiatannya mendapat kontrol langsung dari direktur. Divisi ini dikendalikan oleh seorang supervisi lapang untuk mengelola nurseri setiap harinya. Fungsi divisi ini dipersiapkan untuk kegiatan pemenuhan kebutuhan pengadaan tanaman untuk proyek lanskap dan kegiatan impor dan ekspor koleksi tanaman hias PT. Tropica Greeneries ke negara lain seperti Jepang, Belanda, Amerika, Singapore, Spanyol, Dubai, Italia, Korea, Miami, Lebanon, dan Cyprus. Klien Sejak awal berdirinya perusahaan, PT. Tropica Greeneries memiliki jalinan hubungan profesional yang baik dengan beberapa pihak baik secara individu maupun kelembagaan. Hubungan profesional dengan beberapa individu dalam ruang lingkup perancangan dan pelaksanaan lanskap taman rumah, vila, dan hunian lainnya. Hubungan profesional dengan lembaga terkait juga terjalin dalam ruang lingkup perancangan dan pelaksanaan proyek lanskap serta kegiatan pameran nasional dan internasional. Dalam memenuhi kebutuhan klien, PT. Tropica Greeneries melakukan pertemuan konsultasi dan pertemuan informal untuk membahas batas dan prosedur pekerjaan lanskap yang akan dilakukan. Selain itu, fokus perusahaan terhadap klien adalah memberikan kepuasan dengan mempertahankan kualitas dari produk lanskap yang dihasilkan. Berbagai aktivitas dan prestasi dalam lingkup pekerjaan lanskap yang dilakukan oleh PT. Tropica Greeneries sejak awal berdirinya pada tahun 2002 hingga sekarang, diantaranya :

33 18 1. Bertugas sebagai dekorator lanskap untuk Stand Indonesia dalam Pameran Hortikultura di Gedung Pameran RAI Amsterdam, Belanda pada bulan November Sebagai perwakilan pemerintah Indonesia yang ditunjuk oleh Departemen Pertanian dalam Pameran Hortikulutura di Haarlemermeer, Belanda. Pameran yang berlangsung sejak April-Oktober 2002 ini diadakan selama enam bulan setiap tahunnya. PT. Tropica Greeneries meraih dua medali emas untuk desain lanskap indoor dan outdoor paviliun 3. Menjadi desainer lanskap dan kontraktor pelaksana vila Bukit Sentul seluas ± 5000 m² milik Bob Sadino 4. Desainer dekorasi untuk beberapa pameran lokal seperti Pameran Produksi Indonesia yang diselenggarakan oleh Departemen Industri dan Perdagangan pada bulan April 2003, Pameran Produk Ekspor di JHCC (Jakarta Hilton Convention Centre) pada bulan Juli Mengerjakan Proyek lanskap di Jalan Lingkar Luar Jakarta, Jakarta Timur dan Proyek Lanskap Jalan Tol di Semanggi, Jakarta 6. Desainer dekorasi yang ditunjuk oleh Departemen Industri dan Perdagangan untuk INDONESIA SOLO EXHIBITION di Sharjah, Uni Emirat Arab dan bekerjasama dengan Dessert Landscape Nursery, Dubai pada bulan September Sebagai kontraktor lanskap dalam pengerjaan proyek lanskap seluas 20 Ha di Akademi Kepolisian Semarang, dan kediaman Mike Twomey di Jalan Raden Patah, Kebayoran 8. Tergabung dalam Panitia Pemerintahan Indonesia untuk IGA Rostock 2003 (Pameran Hortikultura di Rostock, Jerman) sebagai tim dekorasi paviliun Indonesia pada bulan April-Oktober Pengerjaan penanaman dan pemeliharaan untuk Istana Presiden di Cipanas (koleksi tanaman baru, preservasi air, taman kupu-kupu), Istana Batu Tulis Bogor, Istana Kepresidenan di Tampaksiring, Bali, dan kediaman pribadi Presiden (Megawati)

34 Penyewaan tanaman indoor untuk Gedung Kantor Pemasaran Sony, Gedung baru Badan Perdagangan Ekspor Nasional, Hotel Ritz Carlton Jakarta, dan Mega Executive Club Bank Mega, Trans Coffee, dll 11. Ekspor tanaman hias untuk Kontraktor Lanskap terbesar di Dubai, Uni Emirat Arab dalam proyek Hotel Medinat Jumairah 12. Pelaksana proyek lanskap mulai dari desain, pelaksanaan, sampai pemeliharaan kediaman pemilik Teh Sari Wangi di Bogor Lake side, dan PBSI Cipayung, kediaman Maria-Sherry di Pantai Mutiara, dan kediaman Cahyadi Kumala yang menggunakan tanaman langka seperti tanaman kamboja Bali yang berumur ± 300 tahun 13. Kontraktor pelaksana desain lanskap Karl Princic pada kediaman Trihatma, pemilik Agung Podomoro Group, kediaman Bpk Harry Tanoesoedibyo (Dirut RCTI), dan kediaman Bpk. Ari Wibowo 14. Pengimpor jenis tanaman lanskap spesies langka seperti Palem besar Washingtonia robusta dan Phoenix untuk proyek besar Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, dan untuk pelaksanaan desain lanskap kediaman Bapak Chairul Tanjung (pemilik Trans TV dan Bank Mega) pada tahun 2004, serta Phoenix dactylifera untuk kediaman Tony Permata di Pantai Indah Kapuk 15. Pemenang ke tiga dalam Pameran Flora Internasional di Jakarta yang diselenggarakan oleh Yayasan Bunga Nusantara. 16. Pemenang ke tiga desain lanskap untuk Paviliun Indonesia pada AICHI, World Expo di Jepang yang diselenggarakan sejak Maret-September Proyek ini berada dibawah tanggungjawab Departemen Ekonomi dan Pembangunan 17. Pelaksana pekerjaan desain lanskap Karl Princic Design untuk Menara Bank Mega di Jl. Tendean Jakarta. Dalam proyek ini menggunakan palem Washingtonia robusta batang ganda yang diimpor dari Amerika. 18. Peserta Pameran Internasional Hortikultura 2005 di Amsterdam, Belanda atas nama Departemen Pertanian Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 2-5 November Salah satu tim dalam proyek Peremajaan Kota Tua Jakarta Museum Fatahillah yang bekerjasama dengan Budi Lim.

35 Desainer dan kontraktor lanskap dalam proyek Aston Ambon Natsepa Resort and Spa yang bekerja sama dengan ANTIKA Architecture and Interior dan PT. Manise Permai sebagai Owner. 21. Kontraktor lanskap untuk proyek Tangguh LNG Papua yang bekerjasama dengan Adhi Karya dan KJP. Sistem Komunikasi dan Aplikasi Komputer Komunikasi merupakan salah satu sarana penting yang menjembatani hubungan perusahaan dengan pihak luar dalam kegiatan usaha. Bentuk komunikasi yang digunakan PT. Tropica Greeneries dapat secara langsung maupun melalui media/perantara. Komunikasi secara langsung dengan klien dilakukan dengan mengadakan pertemuan (meeting) secara terjadwal. Komunikasi secara tidak langsung difasilitasi dengan sarana komunikasi berupa surat, , fax, dan telepon. Selain itu, untuk meningkatkan pemasaran produk, PT. Tropica Greeneries memiliki website tersendiri yang dapat di akses oleh berbagai jenis kalangan di seluruh dunia. Website tersebut memberikan bermacam informasi mengenai perusahaan, ruang lingkup pekerjaan, dan pemasaran hasil produk lanskap PT. Tropica Greeneries selama beberapa tahun. Dalam pekerjaan proyek-proyek lanskap menggunakan beberapa aplikasi komputer untuk memberikan kemudahan dan mengefisiensikan waktu dan biaya. PT. Tropica Greneeries menggunakan beberapa software yang umumnya digunakan seperti data yang tertera pada tabel 3. Tabel 3. Jenis Aplikasi Komputer yang Digunakan PT. Tropica Greeneries No Nama Perangkat Lunak Ruang Lingkup 1. Auto CAD Gambar produk 2. Adobe Photoshop Rendering, Layout, modifikasi foto 3. Adobe Acrobat Publikasi dokumen 4. File Maker Pro Administrasi 5. Accurate, Microsoft Excel Keuangan 6. Microsoft Office Dokumentasi, Administrasi, Keuangan 7. Outlook Express 8. AVG Antivirus, Spyware Anti virus (Sumber : PT. Tropica Greeneries)

36 21 Selain itu, PT. Tropica Greeneris memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan secara optimal. Fasilitas penunjang tersebut diantaranya dapat terlihat pada tabel.4. Tabel 4. Jenis & Jumlah Perangkat Keras yang Digunakan PT. Tropica Greeneries. No Nama Perangkat Keras Jumlah 1. Server (Komputer) 1 2. Komputer 3 3. Laptop 2 4. Printer laser jet 1 5. Printer warna 1 6. CD-ROM Writer/Re-Writer 3 7. Kamera Digital 2 8. Scanner A Modem Kabel data dan Card Reader Telepon Fax 1 (Sumber : PT. Tropica Greeneries) Penghargaan Eksistensi PT. Tropica Greeneries sejak awal berdirinya perusahaan ditandai dengan berbagai macam prestasi penghargaan yang diperolehnya. Penghargaan-penghargaan tersebut diantaranya sebagai partisipan dalam : 1. Fair EXPO De Niort tahun 2006 yang bekerjasama dengan Dirjen PPHP, Departemen Pertanian RI 2. Jakarta Fashion and Food Festival tahun 2005 dengan penyelenggara Direktorat Tanaman Hias, Dirjen Bina Produksi Hortikultura 3. Indonesian International Beautiful Smart Aid tahun 2003 dalam Rantai Expo International 4. Musyawarah Nasional I AKLANI tahun Apresiasi Tindakan Karantina Tumbuhan tahun 2003 dengan penyelenggara Departemen Pertanian Badan Karantina Pertanian 6. Specialist softscape Pameran Lanskap Internasional IGA 2003 Rostock tahun 2003 yang bekerjasama dengan Departemen Pertanian RI

37 22 Pantai Natsepa, Ambon Kondisi Fisik Keanekaragaman batu karang di Indonesia paling banyak tersebar di sebelah timur kepulauan Indonesia terutama di sekitar Kepulauan Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan karakteristik geologis Kepulauan Maluku, batuan karang yang terhampar sepanjang perairan/pantai Maluku diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu : 1. The Banda innner-arc coral reefs, termasuk di Kepulauan Banda, Gunung Api, Manuk, Serua, Nila, Teun, Damar, Wetar, dan Lucipara. 2. The Banda outter-arc coral reefs, yang terbentang dari Pulau Buru, Seram, Pulau Gorong dan Wambela, Pulau Kai, Pulau Tanimbar dan Bahar, Pulau Leti dan Kisar. 3. The Sahul Shelf coral reefs, yang merupakan kelompok terkecil batu karang dan hanya terdapat di Pulau Aru. 4. The Indo-Pacific coral reefs, yang termasuk didalamnyan Pulau Obi, Bacan, Halmahera,dan Morotai. Karang pinggiran terdapat di beberapa area di sepanjang Pantai Ambon, Eri, Liliboi, Hative Besar, Kota Jawa, Air Salobar, Batu Capeu, dan Silale. Setidaknya ada sekitar 85 jenis karang yang ditemukan di Pantai Ambon. Pantai Ambon memiliki jenis karang dalam jumlah terendah. Dilaporkan bahwa, erosi tanah menjadi penyebab tingginya sedimentasi di Pantai Ambon yang mengakibatkan keanekaragaman karang di sana menjadi berkurang. (Monk, Kathryn A,Yance de Fretes, Gayatri Reksodihardjo-Lily, 1997) Pantai Natsepa yang terletak di Pulau Ambon merupakan pantai yang berada di atas batu kumpulan karang berwarna ungu, coklat berbintik hitam yang terpencar. Selain itu, berbagai biota laut seperti berbagai jenis ikan hias besar dan kecil, siput, kerang, dan tumbuh tumbuhan laut juga menjadi potensi dan daya tarik kawasan ini. Di sepanjang utara Semenanjung Ambon tersebar vegetasi dalam formasi pes-caprae dan hutan pantai yang didalamnya terdapat beberapa jenis tanaman diantaranya Ipomea pes-caprae, Wedelia biflora, Canavalia maritima, Vigna marina (formasi pes-caprae), Terminalia catappa, Hibiscus tiliaceus,

38 23 Calophyllum inophyllum, Erythrina variegata, Pongamia pinnata, Barringtoinia racemosa, dan Pandanus sp (formasi hutan pantai). (Monk, Kathryn A,Yance de Fretes, Gayatri Reksodihardjo-Lily, 1997) Tanaman yang tumbuh di sepanjang Pantai Natsepa, Ambon, bervariasi dalam hal jenis, bentuk, dan ketinggian. Jenis tanaman seperti pohon kelapa, ketapang, pulai, sagu, dan berbagai jenis lainnya banyak ditemukan di daerah ini. Sedangkan jenis tanaman tertentu seperti puring memiliki jenis dengan bentuk, warna, dan corak yang berbeda, unik, dan variatif dari jenis puring yang ditemukan di daerah lain pada umumnya sehingga keanekaragaman hayati tersebut dapat dijadikan suatu potensi yang patut untuk dikembangkan. Kabupaten Maluku Tengah terdiri atas 19 kecamatan yang meliputi 299 desa dan enam kelurahan. Pantai Natsepa terletak di desa Suli, Kecamatan Salahutu pada bagian selatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dengan ibukota Masohi yang berada di Pulau Seram. Pantai dengan luas wilayah mencapai 1300 Ha ini berhadapan langsung dengan Teluk Ambon Baguala. Pantai Natsepa yang melandai dan berpasir putih memiliki karakteristik topografi yang cukup terjal, banyak bebatuan, dan berada di atas hamparan batu karang. Kabupaten Maluku Tengah beriklim tropis dan iklim musim dengan curah hujan rata-rata lebih dari mm/tahun. Kondisi cuaca pantai pada bulan Mei Agustus bergelombang, sedangkan musim teduh keadaan laut tenang dan air manjadi jernih terjadi pada bulan Oktober Maret. Kondisi Sosial Menurut informasi Bappeda Maluku Tengah dalam situsnya ( daerah ini berpenduduk sekitar jiwa yang terdiri dari orang penduduk pria dan orang penduduk wanita. Kawasan Pantai Natsepa banyak dikunjungi oleh wisatawan karena memiliki daya tarik berupa pantai yang melandai dengan pasir putihnya. Sebagai kawasan wisata, daerah ini memiliki prasarana penunjang seperti pos pelayanan kesehatan, restaurant, toko souvenir, dan hotel. Hal ini didukung oleh pemerintah dengan penetapan standar pelayanan minimal diantaranya dalam bidang kelautan, penataan ruang, lingkungan hidup, dan keamanan. Kawasan ini dapat dicapai dengan menempuh

39 24 jarak 14 km dari kota Ambon melalui kendaraan umum (bis dan taksi) dan kendaraan pribadi. Dalam bidang kelautan diantaranya melakukan penataan pengelolaan perairan di wilayah laut kabupaten/kota, mengeksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut sebatas wilayah kabupaten/kota, konservasi dan pengelolaan plasma nutfah spesifik lokal serta suaka perikanan di wilayah laut kewenangan kabupaten/kota, serta memberikan pelayanan izin usaha di bidang perikanan serta pengawasan pemanfaatannya. Selanjutnya dalam penataan ruang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara propinsi dan kabupaten/kota dan dilakukan pengawasan atas pelaksanaan tata ruang. Dalam bidang lingkungan hidup dilakukan pengendalian, pengaturan, pengamanan dan pengawasan lingkungan hidup lintas kabupaten/kota, penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi kegiatan-kegiatan yang potensial berdampak negative pada masyarakat luas, serta penetapan baku mutu lingkungan hidup. Selain itu pada bidang keamanan dilakukan pemulihan keamanan daerah dengan menciptakan suasana kondusif bagi tercerminnya keamanan dan ketertiban masyarakat.

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A34203044 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN 13 Dalam pelaksanaannya, mahasiswa magang mengikuti sistem kerja sesuai dengan arahan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang 3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 14 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI Kegiatan penelitian ini dilakukan di Pusat Kota Banda Aceh yang berada di Kecamatan Baiturrahman, tepatnya mencakup tiga kampung, yaitu Kampung Baru,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 33 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Studi ini dilakukan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Secara administrasi pemerintahan Kota Padang Panjang terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

PRA DESAIN LANSKAP UNIVERSITAS MATHLA UL ANWAR SEBAGAI BOTANICAL GARDEN. Disusun oleh: DENI HERYANI A

PRA DESAIN LANSKAP UNIVERSITAS MATHLA UL ANWAR SEBAGAI BOTANICAL GARDEN. Disusun oleh: DENI HERYANI A PRA DESAIN LANSKAP UNIVERSITAS MATHLA UL ANWAR SEBAGAI BOTANICAL GARDEN Disusun oleh: DENI HERYANI A34203018 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN DENI

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR. Oleh : Hendy Satrio Aji A

PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR. Oleh : Hendy Satrio Aji A PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR Oleh : Hendy Satrio Aji A34204030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup perancangan dan pembangunan keseluruhan lingkungan binaan,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN MENTENG JAKARTA PUSAT PADA DINAS PERTAMANAN PROVINSI DKI JAKARTA. Oleh : Mustika Retno Arsyanur A

PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN MENTENG JAKARTA PUSAT PADA DINAS PERTAMANAN PROVINSI DKI JAKARTA. Oleh : Mustika Retno Arsyanur A PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN MENTENG JAKARTA PUSAT PADA DINAS PERTAMANAN PROVINSI DKI JAKARTA Oleh : Mustika Retno Arsyanur A34204025 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN Oleh: Syahroji A34204015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SYAHROJI. Perancangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK Oleh : Dina Dwi Wahyuni A 34201030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Kelapa Rapat (Klara) Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, dengan luas area ± 5.6 Ha (Gambar 2). Penelitian ini dilaksanakan selama 4

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A34201023 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YULIANANTO

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP SEKOLAH ISLAM TERPADU UMMUL QURO BERDASARKAN KONSEP TAMAN ISLAMI FISQA TASYARA A

PERANCANGAN LANSKAP SEKOLAH ISLAM TERPADU UMMUL QURO BERDASARKAN KONSEP TAMAN ISLAMI FISQA TASYARA A PERANCANGAN LANSKAP SEKOLAH ISLAM TERPADU UMMUL QURO BERDASARKAN KONSEP TAMAN ISLAMI FISQA TASYARA A34203058 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Dengan ini

Lebih terperinci

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER I TAHUN 2007/2008 Oleh RR PRITHA HAYUNINGTYAS P 152 03 026 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN,

Lebih terperinci

SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A

SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A i SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A34203053 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo JURNAL edimensi ARISTEKTUR Vol. 1, No. 1 (2012) 1-6 1 Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo Penulis: Yusak Budianto, dan Dosen Pembimbing: Ir. Irwan Santoso, M.T.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA. Oleh: PUTERA RAMADHON A

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA. Oleh: PUTERA RAMADHON A PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA Oleh: PUTERA RAMADHON A34204046 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK i ii iii iv v ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama. 14 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di kantor Konsultan Lanskap Oemardi_zain yang terletak di Perumahan Bumi Menteng Asri, Blok BE No. 2, Bogor Jawa Barat. Kantor ini merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP WISATA SEJARAH DAN BUDAYA KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO, KABUPATEN SEMARANG MUTIARA SANI A

PERENCANAAN LANSKAP WISATA SEJARAH DAN BUDAYA KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO, KABUPATEN SEMARANG MUTIARA SANI A PERENCANAAN LANSKAP WISATA SEJARAH DAN BUDAYA KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO, KABUPATEN SEMARANG MUTIARA SANI A34203015 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERENCANAAN

Lebih terperinci

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan 97 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Produk Perancangan Lanskap Pada setiap perancangan lanskap yang dihasilkan oleh BCI terdapat karakter dan keunikan tersendiri pada masing-masing proyek. Pada perancangan lanskap

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA Oleh : RIDHO DWIANTO A34204013 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP AGROWISATA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN CIHERANG KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

PERANCANGAN LANSKAP AGROWISATA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN CIHERANG KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT PERANCANGAN LANSKAP AGROWISATA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN CIHERANG KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Oleh: GIN GIN GINANJAR A34201029 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

DESAIN LANSKAP WISATA PANTAI KELAPA RAPAT (KLARA), KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG OLEH : YUSTIANI YUDHA PUTRI A

DESAIN LANSKAP WISATA PANTAI KELAPA RAPAT (KLARA), KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG OLEH : YUSTIANI YUDHA PUTRI A DESAIN LANSKAP WISATA PANTAI KELAPA RAPAT (KLARA), KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG OLEH : YUSTIANI YUDHA PUTRI A34204047 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN Oleh : Mutiara Ayuputri A34201043 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

Kecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa

Kecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa Kecamatan Salahutu Kecamatan Salahutu dengan ibukotanya Tulehu, yang Luas Wilayahnya 151,82 km2 terletak di bagian timur Pulau Ambon dengan 6 buah Negeri. Kecamatan ini memiliki daya tarik wisata yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Profil Perusahaan PT. Tata Nusa Tiara International bergerak dalam bidang konsultan arsitektur dan Menejement Konstruksi. Berkantor di Jl. Taman Cilandak IV No. 54 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul Proyek Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Bengawan Solo Tree House Resort (Pengembangan Urban Forest III Surakarta). Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK 1.1.1. Gagasan Awal Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah sebuah perancangan baru hotel resort di kawasan Pantai Sepanjang, Gunungkidul,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A34204018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR

STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR Oleh : YAYAT RUHIYAT A34201018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YAYAT RUHIYAT. Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lanskap Lanskap memiliki arti yang luas, namun orang-orang awam mengartikan lanskap sebagai taman atau pertamanan. Simonds (1983) menyatakan lanskap merupakan suatu bentang

Lebih terperinci

PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO. Oleh DIDIK YULIANTO A

PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO. Oleh DIDIK YULIANTO A PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO Oleh DIDIK YULIANTO A34202008 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTIT UT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan, BAB III METODE PERANCANGAN Metode pada dasarnya diartikan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Penelitian adalah suatu penyelidikan dengan prosedur ilmiah untuk mengetahui dan mendalami suatu

Lebih terperinci

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10 MK. DASAR DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Studi mengenai Perencanaan Jalur Hijau Jalan sebagai Identitas Kota Banjarnegara dilakukan di jalan utama Kota Banjarnegara yang terdiri dari empat segmen,

Lebih terperinci

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma ADVENTURE CENTRE ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Kota-kota besar di Indonesia sekarang ini berkembang dengan cepat. Perkembangan itu disebabkan faktor-faktor

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK, KECAMATAN KEDIRI, LOMBOK BARAT

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK, KECAMATAN KEDIRI, LOMBOK BARAT PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK, KECAMATAN KEDIRI, LOMBOK BARAT Oleh : RINRIN KODARIYAH A 34201017 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS

Lebih terperinci

EVALUASI KEBERADAAN DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RUMAH SUSUN PROVINSI DKI JAKARTA DIANA SISKAYATI A

EVALUASI KEBERADAAN DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RUMAH SUSUN PROVINSI DKI JAKARTA DIANA SISKAYATI A EVALUASI KEBERADAAN DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RUMAH SUSUN PROVINSI DKI JAKARTA DIANA SISKAYATI A34204036 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel BAB I 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel PENDAHULUAN 1.2 LATAR BELAKANG Saat ini, berwisata sudah menjadi kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Jumlah pengunjung tempat wisata semakin meningkat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan 116 PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG Kelembagaan Perusahaan PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Dalam melakukan proses manajemen,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian. III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kawasan Gunung Kapur Cibadak Ciampea Bogor, Propinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian terlihat pada Gambar 2. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 16 BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ) adalah sebuah perusahaan konsultan lanskap yang berdiri pada tahun 2004 di Bogor. Pendiri Oemardi_Zain atau sering disingkat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP) 14 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) yaitu pada Departemen Research and Development (RDD). Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A34203039 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN INDRA SAPUTRA. A34203039.

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP FUNGSI DAN LOKASI OBYEK-OBYEK REKREASI DI KEBUN RAYA BOGOR

PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP FUNGSI DAN LOKASI OBYEK-OBYEK REKREASI DI KEBUN RAYA BOGOR PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP FUNGSI DAN LOKASI OBYEK-OBYEK REKREASI DI KEBUN RAYA BOGOR Oleh SEPTA ARI MAMIRI A34203047 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penyusunan landasan konseptual perancangan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap 5 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Lanskap berdasarkan Simonds (1983) merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dimana suatu lanskap dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, memiliki implikasi yang sangat luas dan menyeluruh dalam kebijaksanaan dan pengelolaan daerah. Wilayah

Lebih terperinci

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Bagi bangsa Indonesia, kopi merupakan salah satu komoditi perdagangan yang memiliki

Lebih terperinci

Gambar 2 Peta lokasi studi

Gambar 2 Peta lokasi studi 15 III. METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Studi Studi dilakukan di Kebun Anggrek yang terletak dalam areal Taman Kyai Langgeng (TKL) di Jalan Cempaka No 6, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs)

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh judul Tugas

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI. Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A

PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI. Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A Skripsi PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A34203012 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang BAB VI HASIL PERANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu Ekoturisme, dengan empat unsur yang diusung yaitu Sustainable, Pendidikan, Peningkatan

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang 36 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) yang bertempat di Jl Bambu Apus Raya No.6 Sektor 7 Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar 20 METODOLOGI dan Waktu Studi dilakukan di kawasan Jalan Lingkar Luar Kota Bogor, Jawa Barat dengan mengambil tapak di kawasan lanskap Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh dan Jalan H. Soleh Iskandar. Kegiatan

Lebih terperinci

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) Perencanaan MK. DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota sebagai ibukota provinsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pelayanan jasa utama di Provinsi. Kota adalah daerah yang menghubungkan lintas tengah dan

Lebih terperinci

KAJIAN LANSKAP PERTIGAAN JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR INDAH CAHYA IRIANTI

KAJIAN LANSKAP PERTIGAAN JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR INDAH CAHYA IRIANTI KAJIAN LANSKAP PERTIGAAN JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR INDAH CAHYA IRIANTI DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 RINGKASAN INDAH CAHYA IRIANTI. A44050251.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara administratif, Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan luas wilayah 122.956 Ha, yang terdiri atas 78.619 Ha daratan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: Wirda

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP JALUR PENCAPAIAN KAWASAN AGROWISATA PADA AGROPOLITAN CIPANAS, CIANJUR. Oleh : Annisa Budi Erawati A

PERENCANAAN LANSKAP JALUR PENCAPAIAN KAWASAN AGROWISATA PADA AGROPOLITAN CIPANAS, CIANJUR. Oleh : Annisa Budi Erawati A PERENCANAAN LANSKAP JALUR PENCAPAIAN KAWASAN AGROWISATA PADA AGROPOLITAN CIPANAS, CIANJUR Oleh : Annisa Budi Erawati A34201035 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BSD CITY BOTANICAL PARK DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR RAHMAT HIDAYAT A

PROSES PERANCANGAN BSD CITY BOTANICAL PARK DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR RAHMAT HIDAYAT A PROSES PERANCANGAN BSD CITY BOTANICAL PARK DI PT SHEILS FLYNN ASIA, BOGOR RAHMAT HIDAYAT A34204005 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN RAHMAT HIDAYAT,

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang 22 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_zain Landscape Consultant, yaitu sebuah studio konsultan lanskap yang berlokasi di Bumi Menteng Asri Blok BE No.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011) 17 III. METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI). Perusahaan ini bergerak di bidang pertamanan atau lanskap penyedia jasa konsultasi

Lebih terperinci

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah

Lebih terperinci

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis dan kamera digital. Dalam pengolahan data menggunakan software AutoCAD, Adobe Photoshop, dan ArcView 3.2 serta menggunakan hardware

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

METODOLOGI. Tempat dan Waktu METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor. Tempat penelitian adalah di sepanjang koridor Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor (Gambar 2). Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A

ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A34203009 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 4.1. Deskripsi Lokasi Perumahan Taman Nirwana terletak di pinggir kota Klaten. Untuk mencapai lokasi dapat dilalui dengan kendaraan bermotor sedang,

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 24 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 4.1 Sejarah Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan kawasan yang berubah peruntukannya dari kebun percobaan tanaman kayu menjadi taman wisata di Kota Palembang.

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat memiliki karakter kota yang sangat unik dan jarang sekali dijumpai pada kota-kota lain. Kota yang mendapat

Lebih terperinci

HOTEL RESORT PUTRI NAGA TAPAKTUAN LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011

HOTEL RESORT PUTRI NAGA TAPAKTUAN LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011 HOTEL RESORT PUTRI NAGA TAPAKTUAN ( ARSITEKTUR MODERN TROPIS ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam berbagai bentukan alam, struktur historik, adat budaya, dan sumber daya lain yang terkait dengan wisata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan sumberdaya alam baik hayati maupun non hayati. Negara ini dikenal sebagai negara megabiodiversitas

Lebih terperinci

APARTEMEN DI GEDEBAGE

APARTEMEN DI GEDEBAGE APARTEMEN DI GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER II TAHUN 2007/2008 Sebagai Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Arsitektur Oleh : FERI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Hospital. Tapak berupa

BAB III METODOLOGI. Hospital. Tapak berupa BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan pusat kota atau Central Business District (CBD) Bandung, Jawaa Barat, tepatnya di Santosa Bandung International Hospital.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi

Lebih terperinci

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Estetika

TINJAUAN PUSTAKA Estetika 4 TINJAUAN PUSTAKA Estetika Istilah estetika dikemukakan pertama kali oleh Alexander Blaumgarten pada tahun 1750 untuk menunjukkan studi tentang taste dalam bidang seni rupa. Ilmu estetika berkaitan dengan

Lebih terperinci