BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia hidup untuk suatu tujuan, dimana tujuan telah disusun dan dirancang dengan mempertimbangkan atau memperhatikan peristiwa-peristiwa sekarang atau yang terjadi pada saat rancangan tersebut disusun. Pengambil atau pembuat keputusan selalu berhadapan dengan beberapa alternatif yang dilatar belakangi oleh object-object pendukung yang menjadi pertimbangan sipembuat keputusan. Analisa keputusan pada dasarnya adalah prosedur logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan. Dengan kata lain cara untuk membuat model suatu keputusan yang memungkinkan dilakukan pemeriksaan dan pengujian. Dalam pembuatan keputusan adalah penting memilih atau mengambil suatu keputusan berdasarkan penghitungan atau kriteria tertentu. Pembuat keputusan biasanya akan selalu berhadapan dengan lingkungan, dimana merupakan salah satu karakteristik yang paling menyulitkan dalam proses pengambilan keputusan yang selalu identik dengan katidakpastian dimasa yang akan datang. Dalam masalah pembuatan keputusan ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan, yaitu salah satu diantaranya adalah risiko yang mungkin terkandung pada setiap keputusan. Ada tiga pribadi yang dapat dikategorikan dalam hal memandang risiko antara lain: pribadi yang selalu menghindari risiko, penggemar risiko dan yang bersikap netral.

2 - Penghindar resiko - Netral - Penggemar resiko U(X) X Gambar. Tiga Bentuk Berbeda dari Kurva Utility Dengan U(x) = Utility atau expektasi utility x = Nilai ekivalen tetap Apabila seseorang mempunyai sikap penghindar risiko, maka premi risikonya selalu positif dan semakin besar nilai premi risiko maka sikap penghindar risiko akan semakin besar pula. Oleh sebab itu sikap penghindar risiko dinyatakan dengan premi positif, dan kurva yang dibentuk adalah concave. Premi risiko (premi risk) adalah sejumlah uang (besaran dalam bentuk lain) yang rela dilepaskan seorang pembuat keputusan untuk dapat menghindari risiko. Sikap pencari risiko adalah sikap yang berlawanan dengan penghindar risiko, untuk pembuat keputusan tipe ini maka premi risikonya selalu negatif. Dan kurva yang dibentuk adalah convex. Pribadi yang memiliki sikap netral adalah pribadi yang berada diantara penghindar dan penggemar risiko. Dalam hal ini premi risiko yang dihasilkan adalah nol, dan memfokuskan alternatif atau pilihan-pilihan yang didukung oleh beberapa object. Tidak dapat dipungkiri dalam hidup apabila kita dihadapkan pada suatu masalah pilihan, pasti terdiri dari beberapa alternatif yang didukung oleh beberapa object atau kriteria, kita akan berusaha membandingkan dengan melihat keburukan serta kelebihan object-object dari alternatif tersebut

3 Dengan memandang hal di atas, penelitian ini menggunakan skala utility sebagai pembanding untuk object yang akan diteliti. Utility dapat dikategorikan sebagai tingkat kepuasan daya guna, dan pada umumnya dinyatakan antara (= nol) dan (= satu). Pada skala utility diletakkan pada object yang dianggap lebih baik atau lebih disukai dan diletakkan pada object yang lebih buruk, tidak disukai atau tidak begitu penting. Alternatif-alternatif pilihan tersebut akan dibandingkan dengan melihat object atau kriteria pendukung pada alternatif tersebut, disini object yang dilihat dalah object yang dianggap lebih penting dari object lainnya. Melihat hal seperti di atas maka dibutuhkan sebuah model yang disebut Fungsi utility Additive yang merupakan penyederhanaan rata-rata object dalam fungsi utility yang berbeda. Memandang dari langkah atau penjelasan di atas maka penulis menggunakan contoh kasus dalam pembelian mobil yang terdiri dari tiga alternatif (dalam merek) yaitu Portalo, Norushi, dan Standard dan dua artibut (object, kriteria) yaitu jangka hidup dan harga juga sebagai tambahan (pelengkap) yaitu warna. Jelas, bahwa permasalahan di atas adalah analisa keputusan multi kriteria dimana prioritas tujuannya adalah memilih mobil yang akan dibeli dengan membandingkannya dalam dua object dan membandingkan dalam bentuk pertanyaan apakah object yang satu lebih penting dari object lainnya. Setiap rangkaian dan penyelesaian studi kasus yang akan diangkat dilakukan dengan menelaah buku atau dengan studi literatur. Dalam kasus ini mencoba menggunakan pembelian pada mobil baru, karena didukung oleh sipat masyarakat yang dominan membeli mobil baru dan untuk melihat apakah jangka hidup yang ditawarkan sebanding dengan harga mobil tersebut. Karena studi kasus yang coba diangkat dari text book, maka kriteria tersebut dimungkinkan menggunakan aturan yang berlaku di negara tersebut. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik mengambil judul ANALISA KEPUTUSAN TERHADAP OBJEK UTAMA MENGGUNAKAN FUNGSI UTILITY ADDITIVE (SIKAP NETRAL)

4 .2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dibahas adalah bagaimana seseorang mengambil keputusan dengan mempertimbagkan beberapa object / kriteria pendukung dengan menggunakan fungsi utility additive yang sikapnya adalah netral terhadap risiko..3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini hanya difokuskan atau dibatasi pada penaksiran bobot-bobot untuk setiap object yang dibandingkan dengan menggunakan fungsi utility additive dengan sikap netral terhadap risiko..4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan object utama menggunakan fungsi utility additive bagi seseorang yang netral terhadap risiko, dan yang dihadapkan pada beberapa alternatif dan object / kriteria pendukung..5 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna bagi siapa pun, terutama bagi seseorang yang bermasalah dengan pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif pilihan dan object pendukung..6 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan studi literatur dengan mengumpulkan bahan yang membahas analisa keputusan pada umumnya. Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:. Melakukan analisa permasalahan untuk mengetahui kriteria yang mendukung dalam setiap alternatif pilihan.

5 2. Menentukan utility untuk setiap alternatif pilihan dengan fungsi utility untuk sikap netral. 3. Menaksir bobot dalam object pendukung 4. Menggambarkan utility setiap alternatif pada sebuah kurva dan menentukan substitusi angka marginal ( M ). ij 5. Menentukan rasio pada object pendukung yang berbentuk kualitatif. 6. Melakukan penaksiran bobot dengan meletakkan rank pada masing-masing object/kriteria. 7. Membuat suatu pohon keputusan dengan menggunakan object-object pendukung tersebut..7 Tinjauan Pustaka (Azhar Kasim) Pembuatan keputusan adalah kegiatan yang berhubungan dengan segala kemungkinan pada keadaan masa depan (state of nature) sebab konsekquensi suatu keputusan akan diambil pada masa yang akan datang (Kuantoro M dan Listiarini T,987) Untuk kejadian tak pasti yang relatif kecil dan berulang, seseorang cenderung untuk bersikap netral, dimana ekivalen tetap akan selalu sama dengan nilai ekspektasi. Adapun persamaan utilitynya dinyatakan dengan: U ( x) = x x x x Dengan U (x) = fungsi utility untuk nilai x x = batas bawah fungsi utility x = batas atas fungsi utility (Derek W. Bunn, 976) Jika sikap individu adalah netral terhadap risiko maka fungsi utility dapat U(y) = a + by Dengan U(y) = fungsi utility dan

6 a,b = skala constan (Clamen R.T,996) Fungsi utility additive merupakan penyederhanaan rata-rata objeck dalam fungsi utility yang berbeda. Adapun persamaannya adalah: U x,..., x ) = k u ( x ) k ( m m vm ( xm ) sampai x m. m = i= k u( x i ) Dengan: k,...., k m = bobot U ( x ),..., U m ( x ) = fungsi utility individual untuk bobot (atribut) x n

( A) 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Beberapa Definisi

( A) 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Beberapa Definisi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Beberapa Definisi Kejadian tak pasti adalah kejadian yang munculnya tidak pasti sehingga tidak bisa diduga terlebih dahulu. Contohnya pada seperti pelemparan sebuah dadu, orang

Lebih terperinci

Rumus : Ekspektasi keuntungan = pay o * probabilitas.

Rumus : Ekspektasi keuntungan = pay o * probabilitas. 1 KRITERIA EKSPEKTASI KEUNTUNGAN Rumus : Ekspektasi keuntungan = pay o * probabilitas. Kelemahan : - probabilitas bersifat subjektif - belum mencakup faktor resiko 2 Contoh Si A mendapat tawaran untuk

Lebih terperinci

BAB III TEORI UTILITAS

BAB III TEORI UTILITAS BAB III TEORI UTILITAS 3.1 Teori Keputusan Teori keputusan adalah konsep mengenai pengambilan keputusan berdasarkan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada pada saat keaadaan yang tidak pasti.

Lebih terperinci

MATRIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI KEPUTUSAN ( T.INDUSTRI / S1 ) KODE / SKS : AK / 2 SKS

MATRIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI KEPUTUSAN ( T.INDUSTRI / S1 ) KODE / SKS : AK / 2 SKS MATRIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI KEPUTUSAN ( T.INDUSTRI / S1 ) KODE / SKS : AK0143212 / 2 SKS Minggu Pokok Bahasan ke Dan TIU 1 Lingkup keputusan tentang deskripsi, analisa, dan formalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk baik berupa barang atau

Lebih terperinci

SIKLUS KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT

SIKLUS KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT SIKLUS KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu membuat suatu keputusan yang terbaik dalam suatu permasalahan dengan menggunakan model keputusan yang tepat Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III SIKLUS ANALISA KEPUTUSAN

BAB III SIKLUS ANALISA KEPUTUSAN BAB III SIKLUS ANALISA KEPUTUSAN SIKLUS ANALISA KEPUTUSAN Suatu prosedur untuk menganalisa suatu persoalan keputusan, untuk memastikan bahwa langkahlangkah yang penting telah benar dilakukan. 1 SIKLUS

Lebih terperinci

BAB III PREFERENSI ATAS RISIKO DAN FUNGSI UTILITY. mempelopori perkembangan suatu ukuran utility.bernoulli mengusulkan bahwa

BAB III PREFERENSI ATAS RISIKO DAN FUNGSI UTILITY. mempelopori perkembangan suatu ukuran utility.bernoulli mengusulkan bahwa 22 BAB III PREFERENSI ATAS RISIKO DAN FUNGSI UTILITY 3.1 Teori Utility Pada permulaan abad ke-18, ahli matematika Daniel Bernoulli telah mempelopori perkembangan suatu ukuran utility.bernoulli mengusulkan

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai

Lebih terperinci

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY

DECISION THEORY DAN GAMES THEORY DECISION THEORY DAN GAMES THEORY PENGANTAR Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan diperlukan pada semua tahap administrasi dan manajemen. Misalnya dalam tahap perencanaan, diperlukan banyak kegiatan pengambilan keputusan sepanjang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV Multi Global Agrindo yang berlokasi di Jl. Solo, Tawangmangu KM 30 Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dilahirkan ke dunia dengan tujuan menjalankan kehidupannya sesuai dengan kodratnya yakni tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berarti setiap

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 8 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Dasar Himpunan semua hasil (outcome) yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel (sample space) dinyatakan dengan lambang T dan setiap hasil dalam ruang

Lebih terperinci

Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi

Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi Bab 8. Minggu 14 Model Binomial untuk Opsi Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan model binomial dalam pergerakan harga saham Menjelaskan model binomial

Lebih terperinci

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Kardono-nuhfil1 IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori perilaku

Lebih terperinci

2/28/2017. a. Bagaimana situasi lingkungan b. Bagaimana kemampuan manusia c. Proses pengambilan keputusan intuisi d. Bagaimana menilai keputusan

2/28/2017. a. Bagaimana situasi lingkungan b. Bagaimana kemampuan manusia c. Proses pengambilan keputusan intuisi d. Bagaimana menilai keputusan Masalah keputusan memiliki lingkup berbeda dengan masalah lainnya, karena adanya batas yang tak terhubungkan antara harapan dan kenyataan Harapan dinyatakan dalam keputusan, yang sepenuhnya dapat kita

Lebih terperinci

BAB III Riset Pemasaran

BAB III Riset Pemasaran BAB III Riset Pemasaran Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

Pengauditan 1. Bab 11 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

Pengauditan 1. Bab 11 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si. Pengauditan 1 Bab 11 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si. 1 Konsep

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Brand atau merek merupakan nama ataupun simbol yang bersifat membedakan, dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : Pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Pada penelitian ini, untuk menjabarkan atau menjelaskan sifat-sifat pada suatu keadaan yang merupakan tujuan dari penelitian ini, maka digunakan riset deskriptif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Teori Permintaan adalah menghubungkan antara tingkat harga dengan tingkat kuantitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara Asia, yang memberi dampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

Qx TUx MUx

Qx TUx MUx PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Ada 3 Pendekatan untuk mempelajari Tingkah Laku Konsumen : 1. Pendekatan Cardinal ( Marginal Utility ) 2. Pendekatan Ordinal ( Indefference Curve ) 3. Pendekatan

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN SRI SETIAWATY 18211261 3EA27 Program Sarjana Ekonomi Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB IV... 2 EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN...

Lebih terperinci

TINJAUAN TEOREMA BAYES DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN RESIKO SKRIPSI AMIR IRIANTO SINAGA

TINJAUAN TEOREMA BAYES DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN RESIKO SKRIPSI AMIR IRIANTO SINAGA TINJAUAN TEOREMA BAYES DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN RESIKO SKRIPSI AMIR IRIANTO SINAGA 080823009 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Deskripsi Modul Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

LINGKUP KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT

LINGKUP KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT LINGKUP KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu membuat suatu keputusan yang terbaik dalam suatu permasalahan dengan menggunakan model keputusan yang tepat Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988)

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988) 4 untuk setiap di dan untuk setiap (Peressini et al 1988) Definisi 22 Teorema Deret Taylor Nilai hampiran f di x untuk fungsi di a (atau sekitar a atau berpusat di a) didefinisikan (Stewart 1999) 24 Kontrol

Lebih terperinci

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan Asumsi dalam Model Utilitas Kardinal Kepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur dengan satuan uang. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total. MUx

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif ini menyatakan variabel penyebab dan varibel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi disegala bidang. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi disegala bidang. Kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 krisis yang melanda Indonesia memberikan dampak yang tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi disegala bidang. Kondisi tersebut juga

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Nilai Tambah Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan

Lebih terperinci

PENENTUAN PILIHAN. 1. Pilihan Langsung

PENENTUAN PILIHAN. 1. Pilihan Langsung 1. Pilihan Langsung PENENTUAN PILIHAN Menentukan pilihan diantara 2 alternatif adalah membandingkan keduanya secara langsung, secara intuitif Akan tetapi makin kompleksnya pesoalan, kita tidak mampu mengumpul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. KERANGKA PENELITIAN Dalam penelitian ini, kerangka berpikir (penelitian) dilakukan dalam beberapa tahapan sebagaimana diagram alur tersebut dibawah ini : Perumusan

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi Kandungan Analitis 1. Sebab-sebab konsumen membeli lebih banyak komoditi pada harga rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi 2. Bagaimana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN TERTANGGUNG PT. ASURANSI JASA INDONESIA

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN TERTANGGUNG PT. ASURANSI JASA INDONESIA PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN TERTANGGUNG PT. ASURANSI JASA INDONESIA Hotniar Siringoringo ) dan Donna Ekawati 2). Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2. Fakultas Teknik Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Teori Permintaan adalah menghubungkan antara tingkat harga dengan tingkat kuantitas

Lebih terperinci

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN) TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN) Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi TEORI KONSUMSI: Pendekatan Kardinal: UTILITY Definisi Utility (Total

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI Teori Perilaku Konsumen Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih

Lebih terperinci

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini peranan metode peramalan sangat diperlukan untuk dapat memberikan gambaran di kemudian hari dalam berbagai bidang, baik itu ekonomi, keuangan, pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah

Lebih terperinci

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 ANALISIS KORELASI II. ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Korelasi Pearson Koefisien Korelasi Moment Product Korelasi

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep dan Definisi Risiko Menurut Frank Knight, risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis

Lebih terperinci

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus 9//0 Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan beberapa metode untuk menyelesaikan masalah dengan alternatifalternatif dalam jumlah yang relatif kecil. Bahan Kuliah : Topik Khusus Fokus Masalah

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1 Nilai guna atau utiliti, kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dalam mengkonsumsi barang-barang. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Pendahuluan Berbicara tentang interaksi antara pembeli dengan penjual Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mobilitas mereka. Untuk pasar Indonesia, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mobilitas mereka. Untuk pasar Indonesia, perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang mendorong perkembangan pada industri otomotif, membuat masyarakat diberikan pilihan yang hampir tidak terbatas dalam memilih

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 07Fakultas Ekonomi & Bisnis Review Perkuliahan Modul 1 s/d Modul 6, Konsep Permintaan& Penawaran, Elastisitas D & S, Teori Prilaku Konsumen dan Studi Kasus. Abdul Gani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan ini karena makin banyaknya jumlah antrian

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Teori Tingkah Laku Konsumen, Karakteristik Prilaku Konsumen dan Konsep Implementasi Cardinal Utility Approach Abdul Gani, SE MM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan mengenai struktur kerja penelitian, data-data yang diperlukan, metode pengumpulan data serta hasil yang diharapkan. 3.1.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR JAKARTA --- JANUARI 2007 MATA AJARAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR JAKARTA --- JANUARI 2007 MATA AJARAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR JAKARTA --- JANUARI 2007 CONTOH SOAL DAN JAWABAN UJIAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR TINGKAT KETUA TIM MATA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang memberikan jasa perlindungan kepada masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III ETODE ONTE CARLO 3.1 etode onte Carlo etode onte Carlo pertama kali ditemukan oleh Enrico Fermi pada tahun 1930-an. etode ini diawali dengan adanya penelitian mengenai pemeriksaan radiasi dan jarak

Lebih terperinci

Keputusan Melakukan Investasi

Keputusan Melakukan Investasi Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku kegiatan ekonomi untuk pembelian/penambahan barang modal. Barang modal adalah barangbarang yang harus melalui proses produksi lebih lanjut untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian. Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Berbicara tentang interaksi antara pembeli dengan penjual Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang. Teori

Lebih terperinci

DATA COLLECTION PLAN SAMPLING

DATA COLLECTION PLAN SAMPLING DATA COLLECTION PLAN Tipe data ada 2 macam: 1. Data kualitatif (categorical), misalnya: status perkawinan, partai politik, warna mata (defined categories). 2. Data kuantitatif (numerical), terdiri atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu

Lebih terperinci

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: Perilaku Konsumen Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia, sekaligus tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS SENSITIFITAS DENGAN FUNGSI UTILITY EKSPONENSIAL SKRIPSI MISDARWANA NASUTION

KAJIAN ANALISIS KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS SENSITIFITAS DENGAN FUNGSI UTILITY EKSPONENSIAL SKRIPSI MISDARWANA NASUTION KAJIAN ANALISIS KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS SENSITIFITAS DENGAN FUNGSI UTILITY EKSPONENSIAL SKRIPSI MISDARWANA NASUTION 080823032 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Pertemuan 13 &14. Hipotesis

Pertemuan 13 &14. Hipotesis Pertemuan 13 &14 Hipotesis Hipotesis Tujuan: penarikan kesimpulan (menggeneralisir) nilai yang berasal dari sampel terhadap keadaan populasi melalui pengujian hipotesis. Keyakinan ini didasarkan pada besarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masing-masing individu untuk terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Asuransi

BAB 1 PENDAHULUAN. masing-masing individu untuk terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Asuransi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harta benda pribadi merupakan bagian yang selalu dilindungi oleh masing-masing individu untuk terhindar dari kerusakan dan kehilangan. Asuransi non-life adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hermawan (2009 :17), penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan return dan risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Asuransi Bumiputera sebagai perusahaan asuransi pelopor di Indonesia, yang keberadaannya masih berada di tingkat tertinggi dalam dunia perasuransian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pada sebuah penelitian metode pengumpulan data menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan oleh penulis. Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, kesadaran akan pentingnya sistem keamanan dalam melindungi aset perusahaan, berupa data dan informasi, telah meningkat. Hal tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap

BAB III METODOLOGI. Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap 3 BAB III METODOLOGI Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap penelitian yang harus diterapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas. Proses ini

Lebih terperinci

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian utilitas, menerangkan pengaruh utilitas dan permintaan serta menganalisisnya. TIK:

Lebih terperinci