EFEK SINTERING TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KARAKTERISTIK SIFAT LISTRIK KERAMIK ZINC OXIDE (ZnO)
|
|
- Sudomo Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 J. Sains MIPA, April 21, Vol. 16, No. 1, Hal.: ISSN EFEK SINTERING TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KARAKTERISTIK SIFAT LISTRIK KERAMIK ZINC OXIDE (ZnO) Dwi Asmi Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Lampung, Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, Diterima 17 November 29, disetujui untuk diterbitkan 6 Januari 21 ABSTRACT The sintering effect on the microstructure and electricity characteristic of ZnO ceramic applied for varistor has been performed. The beneficiated of sample pellet was done using dry pressing technique and the sintering process was done at temperature of 11 and 13 o C. The characterisation of crystal structure was done with x-ray diffraction, while the microstructure was characterised with scanning electron microscopy (SEM). The x-ray result showed that the phase in this varistor was ZnO where this was also confirmed by microstructure analysis by SEM. The evaluation of the electric character of ZnO ceramic showed that the sintering temperature affected the characteristic of ZnO ceramic electric character which has been shown that the sample sintered at higher temperature has a better character. Keywords : Varistor ZnO, XRD, SEM, dan karakteristik V-t. ABSTRAK Efek sintering terhadap mikrostruktur dan karakteristik sifat listrik keramik ZnO untuk aplikasi varistor telah dilakukan dalam penelitian ini. Benefesiasi pellet sampel dilakukan dengan teknik dry pressing dan penyinteran dilakukan pada suhu 11 dan 13 o C. Karakterisasi struktur kristal dilakukan dengan teknik difraksi sinar-x sedangkan karakterisasi mikrostruktur dengan scanning electron microscopy. Hasil karakterisasi struktur kristal dengan teknik difraksi sinar-x menunjukkan bahwa fasa yang ada pada varistor ini adalah fasa ZnO dan hasil ini juga terkonfirmasi dengan hasil analisis mikrostruktur dengan menggunakan scanning electron microscopy. Evaluasi sifat listrik keramik ZnO menunjukkan bahwa suhu sintering berpengaruh terhadap karakteristik sifat listrik keramik ZnO, hal ini ditunjukkan dengan hasil kinerja yang lebih baik pada sampel yang disinter pada suhu yang lebih tinggi. Kata kunci : Varistor ZnO, XRD, SEM, dan karakteristik V-t. 1. PENDAHULUAN Resistor bergantung tegangan atau lebih dikenal dengan istilah varistor (variable resistor) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengatur sentakan tegangan transien terhadap besar yang tidak diinginkan 1). Keramik varistor yang asli dikembangkan sejak awal tahun 193 untuk mengantikan rektifier selenium yang digunakan untuk memproteksi sistem telepon. Varistor awalnya dikembangkan oleh perusahaan Bell System yaitu terdiri dari padatan partikel SiC yang dibuat dengan teknik penyinteran secara sebagian 2,3). Kemudian pada tahun 1969, Matsuoka 4) yang pada tahun sebelumnya telah mempublikasikan varistor SiC, mengumumkan perkembangan varistor berbasis komposisi ZnO 5). Varistor yang dikembangkan oleh Matsuoka tersebut dibuat dengan penambahan substitusi ion dan densifikasi dengan liquid phase sintering dengan fasa liquid Bi 2O 3 dan pengendapan ion yang besar pada batas butir 6). Aditif kobalt dan mangan juga telah digunakan untuk meningkatkan derajat nonlinieritas varistor ZnO. Hingga saat ini fabrikasi varistor untuk meningkatkan realibilitas, kehomoginan mikrostruktur, dan ketahanan terhadap degradasi terus berlangsung. Melalui peningkatan dalam hal kontrol pemrosesan, penggunaan rute kimia untuk kehomoginan bubuk, dan juga pengoptimuman formulasi dengan teknik pemodelan neural network juga telah dilakukan. Teknik fabrikasi terutama dalam parameter penyinteran berpengaruh pada karakteristik listrik. Karakteristik arus tegangan dari varistor adalah non-linier yaitu serupa dengan karakteristik diode zener 7). Akan tetapi, seperti halnya dengan sebuah dioda, varistor dapat membatasi tegangan berlebih yang 21 FMIPA Universitas Lampung 27
2 Dwi Asmi... Efek Sintering terhadap Mikrostruktur dan Karakteristik sama pada kedua polaritas, sehingga memberikan kenaikan pada pada karakteristik arus-tegangan yang analog dengan dua dioda back-to-back. Varistor dapat digunakan dalam medan arus bolak-balik (ac) atau arus searah (dc) pada interval tegangan yang luas, yaitu mulai dari beberapa volt hingga 1 kv dan juga pada rentang arus yang lebar yaitu mulai dari beberapa mikroampere sampai dengan kiloampere. Selain karakteristik di atas, varistor juga mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi energi tinggi yaitu dalam rentang dari beberapa Joule hingga Kilo-Joule. Karena karakteristik uniknya ini maka varistor banyak diaplikasikan pada industri daya listrik dan industri semikonduktor. Keunikan karakteristik varistor antara lain koefisisen nonliniernya tinggi, tegangan dadal (breakdown) tajam tanpa histerisis, kemampuan absorbsi energinya tinggi, daya yang hilang rendah, ukuran kecil dengan pilihan berbagai geometri, life timenya relatif lama, serta biaya pemrosesan material relatif kompetitif 8-11). Oleh karena itu, keunikan karakteristik listrik ZnO varistor khususnya karakteristik V-t dipelajari dalam penelitian ini. 2. METODE PENELITIAN Sampel varistor berbentuk pelet dibuat dengan cara pengepresan serbuk ZnO (Merck, German) dengan menggunakan alat press hidrolik untuk mendapatkan pelet mentah. Sampel ini kemudian bakar pada suhu 11 o C (sampel Zn11) dan 13 o C (sampel Zn13) selama 5 jam dengan laju 5 o C/menit, dilanjutkan pendinginan ke suhu ruang. Karakterisasi struktur kristal sampel dilakukan dengan teknik difraksi sinar-x dan analisis kualitatif data difraksi dilakukan dengan teknik search-match analisis sedangkan analisis struktur mikro dengan menggunakan SEM. Pengujian sifat listrik sampel (V-t) hasil penyinteran dilakukan dengan menggunakan teknik pembangkit tegangan impuls kapasitif. Pengukuran tegangan uji impuls hasil discharging kapasitor (V Rd) dan tegangan tembus varistor (V b) tidak dapat secara langsung karena nilai tegangan yang diukur terlalu besar sehingga akan merusak alat ukur (osiloskop). Untuk itu, osiloskop digunakan untuk mengukur tegangan puncak pada R L (resistor low) yang nilainya tidak terlalu besar. Untuk menghitung nilai V Rd yang merupakan nilai tegangan puncak impuls dan V b yang merupakan nilai tegangan tembus varistor digunakan Persamaan (1) dan Persamaan (2), yakni dengan mengalikan tegangan terukur pada osiloskop dengan faktor pengali pada pembagi tegangan resistif. + RH VRd = V (1) dan + RH Vb = V (2) Dengan V adalah nilai tegangan puncak hasil pengukuran osiloskop, V Rd adalah nilai tegangan uji impuls, R L + RH V b adalah nilai tegangan tembus varistor, R H adalah resistor high, R L adalah resistor low dengan adalah faktor pengali pada pembagi tegangan resistif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Karakterisasi Difraksi Sinar-X Gambar 1 menunjukkan pola difraksi sinar-x sampel varistor ZnO yang disinter pada suhu 11 dan 13 o C. Hasil search match analisis data difraksi sinar-x untuk kedua sampel adalah bersesuaian dengan data base pada Powder Diffraction File (PDF) No yaitu untuk fasa ZnO, group ruang P63mc dengan parameter kisi a = 3,249 Ǻ dan c = 3,26 Ǻ FMIPA Universitas Lampung
3 J. Sains MIPA, April 21, Vol. 16, No Intensity (counts) Theta (deg) (a) 35 3 Intensity (counts) Theta (deg) Gambar 1. Pola difraksi sinar-x (a) sampel Zn11 dan (b) sampel Zn13. (b) 3.2. Hasil Karakterisasi Mikrostruktur Gambar 2 menunjukkan hasil karakterisasi mikrostruktur keramik ZnO dengan menggunakan scanning electron microscopy. Butir heksagonal dan batas butir ZnO pada sampel Zn11 tidak tampak begitu jelas, sedangkan pada sampel Zn13 butir dan batas butir tampak begitu jelas, hal ini disebabkan pengaruh dari suhu sintering yang lebih tinggi. Selama proses sintering ini, berbagai unsur kimia didistribusikan sedemikian rupa dalam mikrostruktur sehingga daerah dekat batas butir menjadi lebih resistif dan butir dibagian dalam menjadi lebih konduktif 1,9,11). 21 FMIPA Universitas Lampung 29
4 Dwi Asmi... Efek Sintering terhadap Mikrostruktur dan Karakteristik (a) (b) Gambar 2. Mikrostruktur varistor (a) Zn11 dan (b) Zn Hasil Karakterisasi Sifat Listrik V-t Karakterisasi sifat listrik V-t varistor ZnO dilakukan dengan menggunakan pembangkit tegangan impuls kapasitif yang menggunakan input tegangan AC sebesar 75 V dari voltage regulator dengan berbagai variasi nilai induktor yang berbeda untuk mendapatkan berbagai variasi waktu muka gelombang tegangan impuls yang berbeda pula. Hal ini dilakukan untuk memperoleh nilai tegangan tembus varistor dengan koordinat V-t yang berbeda sehingga dengan menghubungkan koordinat-koordinat tersebut akan diperoleh karakteristik V-t tegangan uji dan karakteristik V-t dari varistor yang diuji. Hasil data grafik tegangan yang terukur pada osiloskop kemudian ditransfer ke dalam PC sehingga lebih mudah untuk melakukan pengolahan data tersebut. Dengan mengolah data tersebut, didapat nilai tegangan puncak impuls hasil pembangkitan dan waktu muka tegangan impuls tersebut. Tabel 1 menunjukkan nilai puncak tegangan impuls yang didapat setelah melakukan pengukuran tegangan pada R L (menggunakan osiloskop) dan mengalikan hasilnya dengan faktor pengali pembagi tegangan resistif (V 254,66), waktu muka dan besar induktansi induktor. Dari tabel tersebut terlihat bahwa semakin besar nilai induktansi induktor yang digunakan pada rangkaian, maka waktu muka yang diperoleh dari gelombang tegangan impuls yang diukur juga semakin besar. Sehingga bentuk gelombang tegangan impuls yang dihasilkan akan semakin landai. Hal ini berpengaruh juga kepada nilai puncak tegangan impuls yang dihasilkan. Tabel 1. Variasi waktu muka dan tegangan impuls varistor ZnO. Tegangan Induktansi Waktu Muka (µs) Tegangan Regulator (Volt) Induktor (mh) Puncak Impuls (Volt),6 1,67 159,17 4, ,31 5, ,7 6, ,1 8, ,9 9, ,35 13, Setelah pengukuran tegangan puncak impuls diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah mengukur tegangan tembus varistor ZnO. Gambar 3.3 menunjukkan hasil respon pengukuran tegangan tembus varistor ZnO untuk sampel Zn11 dan Zn13 untuk waktu muka (a) 1,67dan (c) 5,1 µs. Dari hasil tersebut terlihat bahwa tegangan tembus varistor Zn13 lebih rendah dari pada tegangan tembus sampel Zn11. Sedangkan Gambar 3.4 menunjukkan hasil pengukuran tegangan tembus varistor ZnO untuk sampel Zn11 dan Zn13 dengan waktu muka (a) 9,35 dan (b)13,26 µs. Pada gambar ini terdapat spike yang disebabkan pensaklaran saat pengujian tegangan impuls dilakukan secara manual sehingga terdapat selang waktu yang 3 21 FMIPA Universitas Lampung
5 J. Sains MIPA, April 21, Vol. 16, No. 1 sangat singkat di mana kapasitor mulai meluahkan muatannya kemudian karena kontak pada saklar bergetar dan kontak sempat terbuka sesaat sehingga kapasitor berhenti meluahkan muatan sebelum kontak mulai benar-benar terhubung dan kapasitor meluahkan muatannya lagi. Tegangan tembus varistor Zn13 lebih rendah dari pada tegangan tembus varistor Zn impuls uji Impuls Zn11 V (Volt) 8 6 Impuls Zn ,2E-11 1,36E-5 2,72E-5 4,8E-5 5,44E-5 6,8E-5 8,16E-5 9,52E-5,11,12,14,15,16,18,19,2,22,23,24 t (s) (a) 16 impuls uji impuls Zn11 V (Volt) 8 6 impuls Zn ,2E-11 1,22E-5 2,44E-5 3,66E-5 4,88E-5 6,1E-5 7,32E-5 8,54E-5 9,76E-5,11,12,13,15,16,17,18,2,21,22,23,24 t (s) (b) Gambar 3. Tanggapan varistor ZnO terhadap tegangan impuls dengan waktu muka (a) 1,67 dan (b) 5,1 µs. 21 FMIPA Universitas Lampung 31
6 Dwi Asmi... Efek Sintering terhadap Mikrostruktur dan Karakteristik 16 impuls uji impuls Zn11 V (volt) 8 6 impuls Zn spike 2,2E-11 1,36E-5 2,72E-5 4,8E-5 5,44E-5 6,8E-5 8,16E-5 9,52E-5,11,12,14,15,16,18,19,2,22,23,24 t (s) (a) impuls uji impuls Zn11 V (Volt) 8 6 impuls Zn spike 2,2E-11 1,38E-5 2,76E-5 4,14E-5 5,52E-5 6,9E-5 8,28E-5 9,66E-5,11,12,14,15,17,18,19,21,22,23,25 t (s) (b) Gambar 4. Respon varistor ZnO terhadap tegangan impuls waktu muka (a) 9,35 dan (b) 13,26 µs. Besar tegangan tembus Zn11 dan Zn13 diperoleh berdasarkan pada besar nilai puncak dari gelombang impuls hasil pengujian dengan menggunakan varistor tersebut. Karakteristik sifat listrik V-t varistor ZnO ditunjukkan pada Gambar 3.5. Dari gambar tersebut terlihat bahwa tegangan impuls hasil pengukuran dengan varistor adalah lebih besar dari pada pengujian tanpa varistor, hal ini menunjukkan bahwa varistor ZnO telah bekerja memotong impuls uji yang diberikan. Disamping itu tampak bahwa semakin besar nilai waktu (t), maka nilai puncak tegangan impuls uji maupun tegangan tembus varistor akan semakin menurun sehingga bentuk lengkung karakteristik V-t varistor semakin menurun seiring bertambahnya waktu. Hal ini disebabkan waktu muka (T f) impuls uji yang mempengaruhi nilai puncak tegangan impulsnya. Semakin besar nilai T f, semakin kecil nilai tegangan puncak impuls. Berarti dapat dikatakan varsitor Zn11 dan varistor Zn13 dapat bekerja dengan baik karena untuk dapat mengetahui apakah suatu varistor bekerja dengan baik, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi yaitu karakteristik V-t suatu varistor harus berada di bawah karakteristik V-t impuls ujinya FMIPA Universitas Lampung
7 J. Sains MIPA, April 21, Vol. 16, No V (Volt) Tanpa ZnO Zn1 Zn t (µs) Gambar 5. Karakteristik V-t pengujian impuls tanpa ZnO dan dengan varistor ZnO. Untuk aplikasi dalam sistem proteksi kelistrikan, varistor dengan karakteristik V-t yang letaknya lebih rendah akan lebih baik dalam melindungi peralatan listrik yang diproteksinya. Hal ini dikarenakan varistor tersebut terlebih dahulu akan memotong tegangan impuls sebelum tegangan tersebut mencapai nilai yang mampu ditahan isolasi dari peralatan listrik. Dengan kata lain, jika karakteristik V-t varistor letaknya lebih rendah dari pada karakteristik V-t isolasi pada peralatan, maka peralatan dapat diproteksi dari gangguan tegangan impuls. Selain itu, varistor yang memiliki karakteristik V-t yang lebih rendah akan lebih cepat memotong gangguan tegangan impuls yang datang. Dalam proteksi peralatan listrik, hal ini tentu sangat diharapkan karena akan mengakibatkan gangguan terjadi dalam waktu yang lebih singkat. Dalam hal ini, karakteristik V-t Zn13 tentu dapat dikatakan lebih baik dari pada karakteristik V-t Zn KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (a) Varistor ZnO yang dibuat dengan metode dry pressing telah sukses dilakukan, (b) hasil karakterisasi struktur kristal varistor ZnO menunjukkan bahwa fasa yang ada pada sampel adalah fasa ZnO, (c) tegangan tembus yang lebih rendah membuat karakteristik V-t varistor Zn13 lebih lebih rendah dari pada karakteristik V-t varistor Zn11 sehingga Zn13 lebih baik dalam memproteksi peralatan listrik daripada Zn11, sedangkan semakin besar nilai waktu (t) saat varistor memotong tegangan impuls, maka nilai tegangan (V) potongnya semakin rendah. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada DP2M Dikti melalui program Hibah Bersaing dengan kontrak perjanjian No. 1/SP2H/PP/DP2M/III/28, tanggal 6 Maret 28. Terima kasih juga kepada bapak Henry, bapak Sunyono, Agung Sayekti, Saka Sandaran, Liza, dan Dewi atas segala bantuannya. DAFTAR PUSTAKA 1. Clarke, D. R., Varistor Ceramics. J. Am. Cer. Soc., 82 (3), Forsch, C.J., Improved Silicon Carbide Varistors. Bell Lab. Record., 32, Dienel, H.F., Silicon Carbide Varistors: Properties and Construction. Bell Lab. Record. 34, FMIPA Universitas Lampung 33
8 Dwi Asmi... Efek Sintering terhadap Mikrostruktur dan Karakteristik 4. Masuyama, T. and Matsuoka, M., Current Dependence of Voltage Nonlinierity in SiC Varistors. Japan J. Appl. Phys., 7, Mastuoka, M., Masuyama, T. and Iida, Y., Voltage Nonlinierity of Zinc Oxide Ceramics Doped with Alkali-Earth Metal Oxide. Japan J. Appl. Phys., 8, Matsuoka, M., Nonohmic Properties of Zinc Oxide Ceramics. Japan J. Appl. Phys., 1 (6), Gupta, T.K., 199. Applications of Zinc Oxide Varistors. J. Am. Cer. Soc., 73 (7), Gupta, T.K., Varistors. In Engineered Materials Handbook. Ceramics and Glasses. Schneider, S.J and Chairman, V, Jr. Ed. ASM International. New York. 9. Anh, C.W., Song, H.C., Nahmn S., Priya, S., Park, S.H., Uchino, K., Lee, H.G. and Lee, H.J., 26. Effect of ZnO and CuO on the Sintering Temperature and Piezoelectric Properties of a Hard Piezoelectric Ceramic. J. Am. Cer. Soc., 89 (3), Park, D.H., Son, K.Y., Lee, J.H., Kim, J.J. and Lee, J.S., 24. Effect of ZnO addition in In 2O 3 ceramics: defect chemistry and sintering behavior. Solid State Ionics, 172 (1-4), Zhou, H.F., Wang, H., Zhou, D., Pang, L.X. and Yao, X. 28. Effect of ZnO and B 2O 3 on the sintering temperature and microwave dielectric properties of LiNb.6Ti.5O 3 ceramics. Mater. Chem.Phys., 19 (2-3), FMIPA Universitas Lampung
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Preparasi, Pencetakan dan Penyinteran Varistor
39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Preparasi, Pencetakan dan Penyinteran Varistor 1. Hasil Preparasi Pada proses preparasi sampel yang didopan dengan zat tertentu terlebih dahulu melakukan penimbangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan dibeberapa tempat berbeda berdasarkan proses kegiatan yang dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses Pembuatan varistor meliputi preparasi, pembentukan atau pencetakan,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pembuatan Varistor Proses Pembuatan varistor meliputi preparasi, pembentukan atau pencetakan, dan penyinteran. Pada tahap preparasi ini terlebih dahulu dilakukan penimbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Varistor merupakan salah satu komponen penting dalam bidang elektroteknik.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Varistor merupakan salah satu komponen penting dalam bidang elektroteknik. Tergantung atas bidang aplikasinya, varistor mempunyai beberapa sebutan yang khas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardugardu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pusat listrik umumnya dihubungkan dengan saluran udara transmisi yang menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardugardu induk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sudah dikenalnya penggunaan bahan materi Seng Oksida (ZnO) sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sudah dikenalnya penggunaan bahan materi Seng Oksida (ZnO) sebagai pengganti Silikon karbon (SiC), maka sudah banyak industri yang menggunakan bahan dasar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Seng sedikit kurang padat dari pada besi dan berstruktur kristal heksagonal. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Zinc Oxide (ZnO) Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kebutuhan penggunaan peralatan yang mendukung tugas akhir ini cukup
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kebutuhan penggunaan peralatan yang mendukung tugas akhir ini cukup banyak, sehingga tidak memungkinkan dilakukan di satu tempat. Oleh karena itu penelitian tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dimaksudkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dimaksudkan untuk melindungi saluran dari adanya tegangan lebih akibat surja hubung dan surja petir. Untuk tegangan
Lebih terperinciEFEK ADITIF Bi 2 O 3 TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KOEFISIEN NON LINEAR VARISTOR ZnO.
KESIMPULAN Persentase Aditif Bi 2 O 3 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mikrostruktur, koefisien non linier varistor ZnO, dan menimbulkan pembentukkan batas butir/grain boundary. Keramik ZnO
Lebih terperinciKARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2
KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2 Hendri, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang,
Lebih terperinciAnalisis Karakteristik Elektrik Zno Terdoping Cr 2 O 3 Untuk Aplikasi Varistor Tegangan Rendah
Sitorus: Analisis Karakteristik Elektrik no Terdoping Cr 2O 3 67 Analisis Karakteristik Elektrik no Terdoping Cr 2 O 3 Untuk Aplikasi Varistor Tegangan Rendah Henry B.H. Sitorus 1, Dwi Asmi 2, Saka Sandaran
Lebih terperinciEFEK ADITIF Bi 2 O 3 TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KOEFISIEN NON LINIER VARISTOR ZnO
EFEK ADITIF Bi 2 O 3 TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KOEFISIEN NON LINIER VARISTOR ZnO M.Gade 1 dan Muljadi 2 1 Kopertis Wilayah I DPK- UMN Al-Washliyah Medan 2 Pusat Penelitian Fisika-LIPI-Kawasan Puspiptek
Lebih terperinciPENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZIED ZIRCONIA (CSZ) DENGAN PENAMBAHAN 0.5% BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 )
PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZIED ZIRCONIA (CSZ) DENGAN PENAMBAHAN 0.5% BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 ) H.Kurniawan 1), Salomo 2), D.Gustaman 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciKARAKTERISASI SEMIKONDUKTOR TIO 2 (ZnO) SEBAGAI SENSOR LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG)
KARAKTERISASI SEMIKONDUKTOR TIO 2 (ZnO) SEBAGAI SENSOR LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) Frastica Deswardani, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail:
Lebih terperinciSintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi
Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi NURUL ROSYIDAH Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pendahuluan Kesimpulan Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciPENGUKURAN NILAI DIELEKTRIK MATERIAL CALCIUM COPPER TITANAT ( CaCu 3 Ti 4 O 12 ) MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI IMPEDANSI TERKOMPUTERISASI
J. Sains Dasar 217 6 (1) 26-3 PENGUKURAN NILAI DIELEKTRIK MATERIAL CALCIUM COPPER TITANAT ( CaCu 3 Ti 4 O 12 ) MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI IMPEDANSI TERKOMPUTERISASI MEASUREMENT OF THE DIELECTRIC CONSTANT
Lebih terperinciKARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)
KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM) Kaspul Anuwar 1, Rahmi Dewi 2, Krisman 2 1 Mahasiswa Program S1 Fisika FMIPA-Universitas
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI UNDER-DOPED SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor SINTESIS DAN KARAKTERISASI UNDER-DOPED SUPERKONDUKTOR DOPING ELEKTRON Eu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material dan Laboratorium Kimia Instrumentasi FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi serbuk. 3.2
Lebih terperinciFabrication of varistor ZnO with using raw material: ZnO (E-Merck) and additive : 0, 2,5, 5, 7,5, and 10 % weight Bi203 (E-Merck) has been made at
RINGKASAN Varistor berfungsi untuk melindungi alat elektronik dari bahaya tegangan yang berlebih (Kostorz, 1988). Jenis material yang umum digunakan sebagai varistor adalah SiC dan ZnO. Keramik SiC relatif
Lebih terperinciGambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu
18 Electron Optical Colw.in Anqcl* Apcftvte High Voitag«E)>clron Gwi Elsctfofi Bern Deflection Coiis- G«aef«tor CftT Oitpliy t Flnjl Aperlur* Oetcdo' Sample Oiiplay Controls Gambar 10. Skema peralatan
Lebih terperinciPENGARUH ADITIF Bi 2 O 3 TERHADAP SIFAT FISIS DARI KERAMIK VARISTOR ZnO. Drs. M. Gade, M.Si. ABSTRAK
PENGARUH ADITIF Bi 2 O 3 TERHADAP SIFAT FISIS DARI KERAMIK VARISTOR ZnO Drs. M. Gade, M.Si. Dosen Kopertis Wilayah I dpk. Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah ABSTRAK Telah dilakukan pembuatan keramik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dan termasuk kedalam material semikonduktor (8). Muncul di alam sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Zinc Oxide (ZnO) Zinc oxide merupakan sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul ZnO, Dan termasuk kedalam material semikonduktor (8). Muncul di alam sebagai mineral zincite. ZnO
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN MgO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK KERAMIK CSZ UNTUK ELEKTROLIT PADAT
PENGARUH PENAMBAHAN MgO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK KERAMIK CSZ UNTUK ELEKTROLIT PADAT Disusunoleh :EnengHasanah (0900663) PembimbingI : Drs. DaniGustamanSyarif, M.Eng. PembimbingII : Drs. David Edison
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR- BATAN Bandung meliputi beberapa tahap yaitu tahap preparasi serbuk, tahap sintesis dan tahap analisis. Meakanisme
Lebih terperinciPEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.
PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA. Ramlan 1, Masno Ginting 2, Muljadi 2, Perdamean Sebayang 2 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KERAMIK ZrSiO 4 -V 2 O 5 TESIS. ERFAN PRIYAMBODO NIM : Program Studi Kimia
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KERAMIK ZrSiO 4 -V 2 O 5 TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ERFAN PRIYAMBODO NIM : 20506006
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu : 1. Piranti Pelindung Surja OBO V20-C Piranti pelindung surja yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam. Sampel Milling 2 Jam. Suhu C
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISASI HASIL 4.1.1 Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam Pengujian untuk mengetahui densitas sampel pellet Abu vulkanik 9,5gr dan Al 2 O 3 5 gr dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciKARAKTERISASI I-V SEMIKONDUKTOR HETEROKONTAK CuO/ ZnO(TiO 2 ) SEBAGAI SENSOR GAS HIDROGEN
KARAKTERISASI I-V SEMIKONDUKTOR HETEROKONTAK CuO/ ZnO(TiO 2 ) SEBAGAI SENSOR GAS HIDROGEN Mardiah dan Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang, 25163 e-mail:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Desain Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan menggunakan metode tape
Lebih terperinciPengaruh Suhu Sintering Pada Pembuatan Strontium Titanat (SrTiO 3 ) Terhadap Konstanta Dielektrik Menggunakan Metode Co-Precipitation
ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol. 7 No.1 halaman 28 April 2017 Pengaruh Suhu Sintering Pada Pembuatan Strontium Titanat (SrTiO 3 ) Terhadap Konstanta Dielektrik Menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus 2012. Penelitian dilakukan di beberapa tempat yaitu preparasi sampel dan uji fisis
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III. 1. Tahap Penelitian Penelitian ini terbagai dalam empat tahapan kerja, yaitu: a. Tahapan kerja pertama adalah persiapan bahan dasar pembuatan LSFO dan LSCFO yang terdiri
Lebih terperinciSINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK. Abstrak
SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK 1) Luluk Indra Haryani, 2) Suminar Pratapa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei
27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material FMIPA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan
27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung. Uji
Lebih terperinciJurnal Einstein 4 (2) (2016): Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein Uji Fisis Bahan Isolator Listrik Berbasis Keramik Porselin Alumina Maryati Doloksaribu dan Lisnawaty Simatupang* Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FRIT GELAS TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KAPASITOR KERAMIK FILM TEBAL BATIO 3
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru.Edisi Oktober 2016. ISSN.1412-2960 PENGARUH PENAMBAHAN FRIT GELAS TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KAPASITOR KERAMIK
Lebih terperinci: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :
Judul Penelitian Nama NomorPokok Program Studi : PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS : SUDIATI : 037026011 : ILMU FISIKA Menyetujui Komisi Pembimbing : Anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keramik umumnya dikenal sebagai bahan isolator tetapi sebenarnya keramik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keramik umumnya dikenal sebagai bahan isolator tetapi sebenarnya keramik dapat menjadi bahan semikonduktor, superkonduktor dan dielektrik. Pada penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI
PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI 130801041 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciLOGO. STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 PRESENTASI TESIS. Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP
LOGO PRESENTASI TESIS STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP. 1109201006 DOSEN PEMBIMBING: Drs. Suminar Pratapa, M.Sc, Ph.D. JURUSAN FISIKA FAKULTAS
Lebih terperinciSINTESIS NANOPARTIKEL FERIT UNTUK BAHAN PEMBUATAN MAGNET DOMAIN TUNGGAL DENGAN MECHANICAL ALLOYING
Akreditasi LIPI Nomor : 536/D/27 Tanggal 26 Juni 27 SINTESIS NANOPARTIKEL FERIT UNTUK BAHAN PEMBUATAN MAGNET DOMAIN TUNGGAL DENGAN MECHANICAL ALLOYING Suryadi 1, Budhy Kurniawan 2, Hasbiyallah 1,Agus S.
Lebih terperincie-mail : arsal_hmi@yahoo.com
STUDI AWAL PROSES PEMOLINGAN DAN KARAKTERISASI SIFAT LISTRIK BAHAN PIEZOELEKTRIK RAMAH LINGKUNGAN (0,95-x) Bi 0,5 Na 0,5 TiO 3-0,05Ba 0,5 TiO 3 - xbi 0,5 K 0,5 TiO 3 (BNT-BT-BKT) Arsal Chayri Iby 1, Alimin
Lebih terperinciIDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM
IDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM HASIL PROSES MILLING Yosef Sarwanto, Grace Tj.S., Mujamilah Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314.
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 ) TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZED ZIRCONIA (CSZ)
PENGARUH PENAMBAHAN BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 ) TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZED ZIRCONIA (CSZ) Juari 1, Salomo 2, D. G. Syarif 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Fisika 2 Bidang Fisika
Lebih terperinciSINTESIS OKSIDA LOGAM AURIVILLIUS SrBi 4 Ti 4 O 15 MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL DAN PENENTUAN SIFAT FEROELEKTRIKNYA
27 SINTESIS OKSIDA LOGAM AURIVILLIUS SrBi 4 Ti 4 O 15 MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL DAN PENENTUAN SIFAT FEROELEKTRIKNYA Synthesis of Metal Oxide Aurivillius SrBi 4 Ti 4 O 15 Using Hydrothermal Method
Lebih terperinciDAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH
DAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH Diah Suwarti Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Jln. Babarsari No 1, Sleman, Yogyakarta diah.w73@gmail.com Intisari Arester
Lebih terperinciBAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA
BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen
Lebih terperinciKOORDINASI PROTEKSI ARESTER PCB DAN DIODA ZENER DENGAN ELEMEN DEKOPLING PADA PERALATAN LISTRIK JURNAL SKRIPSI
KOORDINASI PROTEKSI ARESTER PCB DAN DIODA ZENER DENGAN ELEMEN DEKOPLING PADA PERALATAN LISTRIK JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: RESI RATNASARI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh H.K Onnes pada tahun 1911 dengan mendinginkan merkuri (Hg) menggunakan helium cair pada temperatur 4,2 K (Darminto dkk, 1999).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Superkonduktor merupakan material yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa adanya hambatan atau resistansi (ρ = 0), sehingga dapat menghantarkan arus listrik tanpa kehilangan
Lebih terperinciKarakterisasi Sensor TiO 2 Didoping ZnO untuk Mendeteksi Gas Oksigen
122 Karakterisasi Sensor TiO 2 Didoping ZnO untuk Mendeteksi Gas Oksigen Wahyuni Putri*, Elvaswer Jurusan Fisika, Kampus Limau Manis, Universitas Andalas, Padang 25163 *Wahyuniputri750@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciThe Effect of Sintering Time on Surface Morfology of Pb-Doped Bi-2223 Oxides Superconductors Prepared by the Solid State Reaction Methods at 840 o C
The Effect of Sintering Time on Surface Morfology of Pb-Doped Bi-2223 Oxides Superconductors Prepared by the Solid State Reaction Methods at 840 o C Evi Yufita dan Nurmalita* Laboratorium Fisika Material,
Lebih terperinci350 0 C 1 jam C. 10 jam. 20 jam. Pelet YBCO. Uji Konduktivitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Ba(NO 3 ) Cu(NO 3 ) 2 Y(NO 3 ) 2
Y(NO 3 ) 2 Pelarutan Pengendapan Evaporasi 350 0 C 1 jam 900 0 C 10 jam 940 0 C 20 jam Ba(NO 3 ) Pelarutan Pengendapan Evaporasi Pencampuran Pirolisis Kalsinasi Peletisasi Sintering Pelet YBCO Cu(NO 3
Lebih terperinciPerbandingan Tegangan Residu Arester SiC dan ZnO Terhadap Variasi Front Time
Vol. 2, No. 2, Desember 2016 1 Perbandingan Tegangan Residu Arester SiC dan ZnO Terhadap Variasi Front Time R.D. Puriyanto 1, T. Haryono 2, Avrin Nur Widiastuti 3 Universitas Ahmad Dahlan 1, Universitas
Lebih terperinciModel Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG
Model Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG 3.4. Model Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG 3.4. Herman Halomoan Sinaga *, T. Haryono **, Tumiran** * Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinci2016 PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM TEBAL BERBASIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara dengan kekayaan alam yang melimpah dan salah satunya adalah mineral besi.sejauh ini pemanfaatan mineral kurang maksimal, hanya ditambang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap pembuatan magnet barium ferit, tahap karakterisasi magnet
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung
LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan
Lebih terperinciSIMBOL DAN STRUKTUR DIODA
DIODA Dioda dapat digunakan dalam beberapa alat. Sebagai contoh, sebuah perangkat elektronika yang menggunakan baterai sering menggunakan dioda yang fungsinya untuk melindungi perangkat tersebut jika anda
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi sampel dan uji sifat fisis akan dilakukan di Laboratorium Fisika Material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis. Dengan letak geografis Indonesia yang dikelilingi oleh lautan, maka Indonesia berpeluang untuk memiliki kerapatan petir
Lebih terperinciModul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015
Modul 03: Catu Daya Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan Reza Rendian Septiawan February, 205 Dalam dunia elektronika, salah satu komponen yang paling penting adalah catu daya. Sebagian besar komponen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinciANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR
Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad
Lebih terperinciKOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT LISTRIK SUPERKONDUKTOR Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ (ECCO) UNTUK UNDER-DOPED
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT LISTRIK SUPERKONDUKTOR Eu 2-x Ce x CuO
Lebih terperinciSintesis Bahan Ubahan Gradual Aluminum Titanat/Korundum dari Alumina Transisi dengan Penambahan MgO
Sintesis Bahan Ubahan Gradual Aluminum Titanat/Korundum dari Alumina Transisi dengan Penambahan MgO Achmad Sulhan Fauzi 1, Moh. Herman Eko Santoso 2, Suminar Pratapa 3 1,2,3 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENGUJIAN KONDUKTIVITAS LISTRIK ALUMINIUM-DOPED ZnO PADA TEMPERATUR TINGGI
PENGUJIAN KONDUKTIVITAS LISTRIK ALUMINIUM-DOPED ZnO PADA TEMPERATUR TINGGI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: HUSEIN JAYA ANDIKA NIM. I 0411025 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON
PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON THE EFFECT OF ph OF THE SOLUTION, AND ELECTRODEPOSITION
Lebih terperinciDioda Semikonduktor dan Rangkaiannya
- 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi
Lebih terperinciMenyetujui Komisi Pembimbing:
\ Judul Tesis : PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN SUHU SINTERING TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN MIROSTRUKTUR KERAMIK YITTRIA ST#JILlZED ZIRKONIA SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT FUEL CELL Nama Mahasiswa : Chaudra
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR DAN PEMODELAN KRISTAL CALCIUM MANGANESE OXIDE (CaMnO 3 )
ANALISIS STRUKTUR DAN PEMODELAN KRISTAL CALCIUM MANGANESE OXIDE (CaMnO 3 ) Sigit Dwi Yudanto* dan Yuswono Pusat Penelitian Metalurgi - LIPI Kawasan Puspiptek Gedung 470, Tangerang Selatan E-mail : *sigi008@lipi.go.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan analisis struktur kristal semen gigi seng oksida eugenol untuk mengetahui keterkaitan sifat mekanik dengan struktur kristalnya. Ada lima sampel
Lebih terperinciPERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK 1.1 DASAR TEORI Tegangan tinggi bolak-balik banyak dipergunakan untuk pengujian peralatan listrik yang memiliki kapasitansi besar seperti
Lebih terperinciVERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5
VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan nanoteknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia akademik maupun dari dunia industri. Para peneliti seolah berlomba untuk mewujudkan karya
Lebih terperinciPengaruh Variasi Front Time dan Arus Puncak Impuls Arus terhadap Kuat Medan Magnet Beberapa Bahan Logam
Pengaruh Variasi Front Time dan Arus Puncak Impuls Arus terhadap Kuat Medan Magnet Beberapa Bahan Logam Citra Dewi 1) T. Haryono 2) Sasongko Pramonohadi 3) 1) Mahasiswa Teknik Elektro - UGM Kampus UGM
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
28 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Tahap Penelitian Penelitian ini terbagi dalam empat tahapan kerja, yaitu : Tahapan kerja pertama adalah persiapan bahan dasar pembuatan film tipis ZnO yang terdiri
Lebih terperinciEksperimen Pembentukan Kristal BPSCCO-2223 dengan Metode Self-Flux
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.8, No.2, April 2005, hal 53-60 Eksperimen Pembentukan Kristal BPSCCO-2223 dengan Metode Self-Flux Indras Marhaendrajaya Laboratorium Fisika Zat Padat Jurusan Fisika
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Serbuk Awal Membran Keramik Material utama dalam penelitian ini adalah serbuk zirkonium silikat (ZrSiO 4 ) yang sudah ditapis dengan ayakan 400 mesh sehingga diharapkan
Lebih terperinciPERILAKU SERBUK UO 2 HASIL PROSES ADU, AUC, IDR DAN MODIFIED ADU SELAMA PROSES PENYINTERAN MENGGUNAKAN DILATOMETER
PERILAKU SERBUK UO 2 HASIL PROSES ADU, AUC, IDR DAN MODIFIED ADU SELAMA PROSES PENYINTERAN MENGGUNAKAN DILATOMETER Tri Yulianto (1) dan Etty Mutiara (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir- BATAN Kawasan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PELARUT ANTARA AMONIAK DAN AQUADES TERHADAP KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR-X BAHAN SnO2. Posman Manurung
PENGARUH VARIASI PELARUT ANTARA AMONIAK DAN AQUADES TERHADAP KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR-X BAHAN SnO2 Posman Manurung E-mail: reip65@yahoo.com dan posman65@unila.ac.id Penulis Posman Manurung adalah staf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Magnet permanen adalah salah satu jenis material maju dengan aplikasi yang sangat luas dan strategis yang perlu dikembangkan di Indonesia. Efisiensi energi yang tinggi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN Cr2O3 TERHADAP DENSITAS PELET SINTER UO2
J. Sains MIPA, April 2011, Vol. 17, No. 1, Hal.: 21-28 ISSN 1978-1873 PENGARUH PENAMBAHAN Cr2O3 TERHADAP DENSITAS PELET SINTER UO2 Kartika Sari 1, *, Tri Yulianto 2, Novi Eka Setyawan 1 1 Prodi Fisika,
Lebih terperinciJenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya
Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA
J. Sains Dasar 2015 4 (2) 198-203 STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA THE STRUCTURE AND CHEMICAL
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat
28 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat SOFC.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian terhitung sejak bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015. Tempat penelitian dilaksanakan dibeberapa tempat yang berbeda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini pada dasarnya meliputi tiga tahapan proses
BAB III METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini pada dasarnya meliputi tiga tahapan proses diawali dengan tahap persiapan, tahap penumbuhan, dan tahap karakterisasi. Pada bab ini dibahas tentang metode
Lebih terperinciTESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyarat Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Fisika. Oleh: YUNITA SUBARWANTI NIM S
PENGARUH KOMPOSISI STRONTIUM (Sr) TERHADAP SIFAT LISTRIK DAN STRUKTUR MIKRO MATERIAL FERROELEKTRIK BARIUM STRONTIUM TITANAT (Ba 1-x Sr x TiO 3 ) YANG DIBUAT DENGAN METODE CO-PRECIPITATION TESIS Disusun
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil XRD
9 Hasil XRD HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi dengan difraktometer sinar-x bertujuan untuk mengetahui fasa kristal yang terdapat dalam sampel, mengetahui parameter kisi dan menentukan ukuran kristal.
Lebih terperinciPEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS
PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS Syuhada, Dwi Bayuwati, Sulaiman Pusat Penelitian Fisika-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang 15314 e-mail: hadda212@yahoo.com
Lebih terperinci