BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH. Nutrition Department of Cempaka Putih Jakarta Islamic Hospital

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH. Nutrition Department of Cempaka Putih Jakarta Islamic Hospital"

Transkripsi

1 BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Nutrition Department of Cempaka Putih Jakarta Islamic Hospital

2 Landasan Hukum SK Direksi RSIJ No. 097/XX/SK/12/1996 Tentang Unit Pelayanan Gizi Rumah Sakit Islam Jakarta Tujuan, Visi dan Misi SK Direksi RSIJ No.37/SK/III/3/2006 Tentang Falsafah dan Tujuan 16 Bidang Pelayanan Rumah Sakit Islam Jakarta

3

4 FALSAFAH & TUJUAN SK Dir. No.37/SK/ 3/2006 FALSAFAH Pelayanan Gizi diberikan untuk mencapai pelayanan gizi pasien yang optimal dalam memenuhi kebutuhan gizi orang sakit, baik untuk keperluan metabolisme tubuhnya, peningkatan kesehatan ataupun untuk mengoreksi kelainan metabolisme dalam upaya penyembuhan pasien dirawat dan berobat jalan TUJUAN Mewujudkan pelayanan gizi di Rumah Sakit Islam Jakarta yang setinggi tingginya dengan meningkatkan peranannya dalam aspek administratif, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam pelayanan kesehatan rumah sakit sesuai dengan kode etik profesi gizi dan ajaran agama Islam dengan tidak membedakan agama, kedudukan, dan golongan.

5 Visi RSIJ (SK BP YRSIJ No. 043/SK-YRSIJ/IV.F/1.b/1999) Berlandaskan semangat fastabiqul khoiroot (berlomba lomba didalam mencapai kebaikan) Rumah Sakit Islam Jakarta menjadi pusat rujukan yang memiliki unggulan bertaraf internasional dengan pelayanan yang Islami untuk mengamalkan perintah Alloh (dan tolong menolonglah kamu didalam kebaikan dan taqwa) dalam bidang kesehatan Misi RSIJ (SK BP YRSIJ No. 021/SK-YRSIJ/IV.F/1.b/1996) 1. Pelayanan kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli kepada kaum dhuafa 2. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya

6 VISI & MISI SK Direksi RSIJ No. 37/SK/III/3/2006 V I S i M I S i Menjadi Unit Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang dipercaya masyarakat dan mampu memimpin pengembangan pelayanan gizi Rumah Sakit Islam lainnya. Memberikan pelayanan gizi yang professional, bermutu dan Islami. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang efektif dan efisien. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan dan kebutuhan customer. Mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Mengembangkan penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

7

8 Fungsi Organisasi Berdasarkan SK.BP.YRSIJ No. 121/XII/SK/8/2006, Bagian Gizi adalah unit kerja di bawah Direktur Penunjang Klinik yang berfungsi mengelola dan mengembangkan fungsi penunjang gizi di rumah sakit meliputi konsultasi gizi dan penyediaan makanan bagi pasien

9 STRUKTUR ORGANISASI Sesuai SK.BP.YRSIJ No. 121/XII/SK/8/2006 MANAJER GIZI Pelaksana Administrasi Gizi KEPALA SEKSI PRODUKSI & PELAYANAN MAKANAN KEPALA SEKSI PELAYANAN GIZI RANAP & RAJAL Koordinator Pelayanan Makanan Enteral Koordinator Pelayanan Makanan Kelas I - VIP Koordinator Pelayanan Makanan Kelas II - III Pelaksana Dietisien Koordinator Pengelolaan Makanan Ranap Pelaksana Pelaksana Pelaksana

10 Kegiatan Pokok Pelayanan Gizi Asuhan Gizi Penyelenggaraan Makanan P enelitian dan Pengembangan Gizi Terapan Pedoman PGRS, Depkes RI, 2005

11

12 Pertumbuhan Ketenagaan Berdasarkan Usia

13 PERKEMBANGAN JUMLAH KETENAGAAN No Pendidikan Terakhir Awal 2007 Awal 2008 Awal SD SMP SMKK/SMTK SMA/SMU D1 Gizi D1 Perhotelan D3 Gizi 8 ( 7 Peg., 1 PKWT) 8 ( 7 Peg. 1 PKWT) 7 (3 Peg.,2 magang,2 PKWT) 8 D3 Perhotelan S1 Gizi S1 Sosial S1 Teknologi Pangan JUMLAH TOTAL

14 Ketenagaan No. Jenis Ketenagaan Jumlah 1. Manajer Bagian Gizi 1 orang 2. Staf Administrasi 1 orang 3. Pelayanan Gizi RR (Ka.Sie s/d pelaksana) 4. Produksi dan Pelayanan Makanan (Ka.Sie s/d pelaksana) 15 orang 42 orang Total 59 orang

15 Fungsi dan Tugas Kerja No. Pendidikan Fungsi Tugas 1. S1 - Gizi Sebagai Manajer Gizi Mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan gizi 2. D3 - Gizi Sebagai Ka. Seksi Produksi Pelayanan Makanan 3. D3 - Gizi Sebagai Ka. Seksi Pelayanan Gizi Ranap Rajal Mengkordinasi semua kegiatan produksi pengadaan makanan Mengkordinasi semua kegiatan pelayanan gizi Ranap dan rajal

16 Fungsi dan Tugas Kerja No. Pendidikan Fungsi Tugas 4. D3 - Gizi Sebagai Koordinator Pelayanan Makanan Enteral 5. D3 - Gizi Pelaksana Pelayanan Gizi Ranap Rajal 6. D3 Perhotelan Sebagai Koordinator Pelayanan Makanan Kelas I - VIP Mengkordinasi kegiatan pelayanan makanan enteral Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di ranap rajal Mengkordinasi kegiatan pelayanan makanan kelas I - VIP

17 Fungsi dan Tugas Kerja No. Pendidikan Fungsi Tugas 7. SMTK - Boga Sebagai Koordinator Pelayanan Makanan Kelas II - III 8. SMTK - Gizi Sebagai Koordinator Pengelolaan Makanan Ranap 9. SLTA Sebagai Pelaksana Administrasi Bid. Gizi 10. SMKK Gizi, Pelaksana Pengelolaan Makanan Pasien Ranap 11. SMEA Sebagai Pelaksanan kegiatan Adm. Pelayanan Makanan Mengkordinasi kegiatan pelayanan makanan kelas II - III Mengkordinasi kegiatan Pengelolaan Makanan Ranap Melaksanakan kegiatan Adm. Bidang Gizi Melaksanakan Pengelolaan Makanan Pasien Ranap Melaksanakan kegiatan Adm. Pelayanan Mak.

18 Fungsi dan Tugas Kerja No. Pendidikan Fungsi Tugas 11. SMKK Boga Pelaksana Pengelolaan Makanan Pasien Ranap 12. SLTA Pelaksana Pengelolaan Makanan Pasien Ranap 13. SLTA, SLTP, SD Pelaksana Produksi dan pelayanan makanan Melaksanakan Pengelolaan Makanan Pasien Ranap Melaksanakan Pengelolaan Makanan Pasien Ranap Melaksanakan Produksi dan pelayanan makanan

19 Sarana dan Prasarana Ruang Bangunan Terletak di belakang gedung RSIJ Cempaka Putih menempati tanah seluas 575m 2 Fasilitas Pelayanan (Klinik Gizi 2 buah) Fasilitas Kegiatan produksi Fasilitas Perkantoran Fasilitas Karyawan Peralatan Alat Investasi, Alat Rumah Tangga, Alat Rutin

20 Sarana dan Prasarana Fasilitas Penunjang Komputer (hardware & software), Food Model, Barang Cetakan, dsb. Program Kerja Program Reguler : POA Bagian Gizi Tahunan Program Turunan : Program Akreditasi, ISO 9001 : 2000, Program SMART, Program Kompetensi, Program API, dsb

21

22

23

24

25

26 REALISASI PENDAPATAN DAN BIAYA BAG.GIZI TAHUN ,000,000,000 12,609,164,458 12,000,000,000 9,798,676,230 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 3,388,727,634 2,522,921,317 2,000,000, ,566,911 0 PENDAPATAN BIAYA BAHAN BIAYA PEGAWAI BIAYA OVERHEAD TOTAL BIAYA

27 KOMPONEN BIAYA BAHAN ; 3% 887,169,307, 35 % ; 0,19% 1,562,700,934, 6 2% ALMED BIAYA BMS BIAYA BMK BIAYA BAHAN BAKAR

28 KOMPONEN BIAYA SDM 10,250,000, 1% DIKLAT PENGHARGAAN SATYA BAKTI 932,234,336, 46% 2,000,000, 0% 1,000,000, 0% 11,988,268, 1% 49,300,000, 2% 83,558,919, 4% 21,788,709, 1% 95,700,000, 5% 44,434,501, 2% 118,863,084, 6% 111,077,619, 6% 401,950,068, 20% 121,011,874, 6% FASILITAS PENGOBATAN TRANSPORT CUTI IURAN JAMSOSTEK PAKAIAN DINAS/SERAGAM IURAN DANA PENSIUN MAKAN & MINUM PESANGON TUNJANGAN IDUL FITRI LEMBUR GAJI & HONOR TUNJANGAN

29 KOMPONEN BIAYA OVERHEAD LINEN PEGAWAI CETAKAN HARIAN, MAJALAH & BULETTIN , ,444,600, 1% 3,430,589, 1% 14,575,049, 5% TRANSPORT DINAS AMDAL 19,935,000, 7% PEMELIHARAAN BANGUNAN 103,982,189, 36% 93,217,944, 32% 20,954,000, 7% 23,448,438, 8% JAMUAN TAMU/RAPAT RUPA-RUPA BIAYA UMUM ATK BAGI HASIL PEMELIHARAAN PERALATAN KANTOR & RUMAH PEMELIHARAAN MESIN LISTRIK AIR ALAT RUMAH TANGGA TELEPHONE

30

31 1 Memiliki pelayanan gizi yang lengkap sesuai Standar Dep.Kes /Terakreditasi meliputi 3 kegiatan yakni asuhan gizi, penyelenggaraan makanan, dan penelitian & pengembangan gizi terapan. 2 Manajemen mutu di Bag. Gizi sudah mengikuti standar ISO 9001: Sistem pelayanan gizi berbasis komputerisasi (SMART) yakni untuk Inventory, asuhan gizi, & order makan. Sistem penyelenggaraan makanan swakelola sehingga responsibilitasnya lebih mudah 5 Menjadi salah satu rujukan pelayanan gizi rumah sakit Islam lainnya 6 Luas area kerja produksi makanan yang sesuai syarat 7 Sarana konsultasi gizi lengkap (leaflet, food model, dll) 8 9 Memiliki pelayanan catering paska rawat & carter dan kepercayaan beberapa institusi pendidikan Memiliki wahana pengembangan pel. gizi yang komprehensif melalui Panitia Pendukung Nutrisi 10 Memiliki Dietisien yang berpendidikan S1 Gizi dan SDM pelaksana yang berpengalaman

32 1 Pengendalian biaya belum optimal. 2 Konsep manajemen pelayanan gizi yang Islami belum ada 3 Ketepatan pemberian makanan & citarasa makanan belum sesuai harapan pelanggan 4 Pemasaran catering paska rawat & carter makan ranap masih belum optimal 5 Penanganan higiene & sanitasi makanan belum maksimal 6 Sistem pemesanan makanan masih belum optimal 7 Sebagian sarana dan peralatan melewati usia teknis 8 Struktur bangunan RS horizontal sehingga pendistribusian makanan kurang ekonomis 9 Letak klinik gizi kurang strategis dan sempit serta belum ada ruang untuk pembinaan/couching karyawan 10 Rujukan dokter ke klinik gizi rendah 11 Pilihan layanan poliklinik hanya pagi hari di depan dan di raudhah belum ada 12 Komitmen sebagian SDM kurang (kedisiplinan dlm pekerjaan & TJ pmeliharaan alat) 13 Sebagian besar pekerjaan pengelolaan makanan ranap masih gabung dgn pekarya ruang ranap 14 Turn over Ahli Gizi/Dietisien tinggi & jumlahnya di ranap belum sesuai standar kebutuhan 15 Sebagian tenaga berpengalaman mendekati masa pensiun 16 Kegiatan litbang gizi terapan belum terorganisir dengan baik

33 Kecoa yang keluar dari sela sela antar keramik Jenis kecoa bertambah banyak

34 Bag. Dalam Chiller 4 pintu Bag. Bawah Bain Mary (Meja Distribusi Berjalan)

35 Lantai dekat saluran limbah Grilled saluran sampah dalam dapur gizi

36 JUMLAH PASIEN FLUKTUASI CAKUPAN KONSULTASI GIZI RAJAL '07 '08 5 0

37 Tidak menutup panci rapat - rapat Menggunakan HP saat bekerja Mengambil makanan melewati loket

38 1 Meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif yang membutuhkan penatalaksanaan gizi Perkembangan teknologi alat produksi makanan dan ilmu gizi yang cepat Sikap masyarakat peduli terhadap terapi diet yang sehat dan halal Perkembangan teknologi alat medis yang melibatkan peranan Ahli Gizi/Dietisien (contoh; FEES = Fiberoptic Endoscopic Examination of Swallowing) Animo pasien untuk konsultasi gizi meningkat (Tren jumlah konsultasi gizi ranap 2008 meningkat)

39

40 PERBANDINGAN CAKUPAN KONSULTASI GIZI RANAP

41 1 Pesaing di bidang pelayanan catering diet dan konseling gizi semakin banyak 2 3 Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi (BBM, PAM, Pajak, Listrik) sehingga unit cost meningkat Perkembangan terapi alternatif di masyarakat yang bertentangan dengan prinsip gizi sehat seimbang 4 Kebijakan pemerintah tentang kontrak tenaga kerja 5 Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas pelayanan meningkat 6 Animo masyarakat tentang makanan RS tidak enak 7 8 Meningkatnya litigation society terhadap makanan (wabah keracunan makanan, kandungan logam berbahaya, melamine, boraks, dsb.) Berada di daerah yang rawan banjir sehingga berdampak pada pengadaan bahan makanan 9 Banyaknya dokter yang belum memberi perhatian thd masalah gizi pasien 10 Komitmen manajemen terhadap pencegahan Hospital Malnutrition belum optimal 11 Perkembangan institusi pendidikan profesi yang menuntut lahan praktek 12 Tenaga S2 Gizi dengan basic D3 Gizi belum ada

42 IFE MATRIKS I-E EFE= 2,21 IFE= 2, Pertumbuhan/ Ekspansi Stabilisasi/ Capacity building Strukturisasi 2 Strukturisasi 1 Integrasi I EFE

43

44 STRATEGI PELUANG & KEKUATAN Peningkatan mutu pelayanan gizi dengan konsep pelayanan gizi yang Islami (S5, O1,O3, O5) Implementasi program ISO & Akreditasi (S1,S2, S4, S6, S8, S10, O2, O3, O5) Peningkatan mutu & cakupan pelayanan konsultasi gizi ranap serta peningkatan utilisasi pelayanan klinik gizi (S3, S7, S8, S9, S10, O1, O3, O4, O5)

45 STRATEGI PELUANG & KELEMAHAN Peningkatan strategi pemetaan serta pengelolaan ketenagaan dan sistem pembinaan & pengembangan SDM (W1, W3, W5, W12, W13, W14, W15, O1,O2, O3, O4, O5) Peremajaan peralatan terutama alat produksi dan distribusi makanan (W1, W3, W5, W7, W8, O2, O3) Implementasi modul order makan dlm SMART (W6, W8, O2,O3)

46 STRATEGI ANCAMAN & KEKUATAN Implementasi pelayanan gizi yang Islami (S5, S6, S7, S8, S9, T1, T3, T5, T7) Peningkatan marketing pelayanan gizi (S1, S2, S3, S4, S5, S7, S8, S9, T1, T3, T6, T9) Peningkatan kompetensi Dietisien (S1, S2, S3, S4, S7, S8, S9, S10, T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7, T9, T11,T12,)

47 STRATEGI ANCAMAN & KELEMAHAN Peningkatan kinerja, efisiensi dan efektivitas sumber daya manusia (W1, W3, W5, W6, W8, W11, W12, W13, W14, W15, T1, T2, T4, T5, T6, T7, T12) Peningkatan efisiensi dan efektivitas sumber daya ( W1, W2, W5, W6, W7, W8,W9,W10,W11, W16, T1,T2, T3, T4, T5,T6,T7,T8)

48 PROGRAM KERJA 2009 ASPEK KEUANGAN Peningkatan pendapatan Peningkatan pengendalian biaya Optimalisasi fungsi konsultasi dan kunjungan ahli gizi peningkatan pendapatan gizi catering pasca rawat pengendalian sistem pemesanan makanan Monev pemakaian bahan dan alat Perubahan standar porsi makanan serta PPM

49 PROGRAM KERJA 2009 KEPUASAN KONSUMEN Peningkatan kepuasan pelayanan Gizi penyusunan menu baru monev dan peningkatan kunjungan ahli gizi ke ruangan

50 PROSES BISNIS INTERNAL Peningkatan mutu pelayanan konsultasi gizi rajal Peningkatan mutu asuhan gizi pasien ranap Peningkatan Mutu Produksi & Pelayanan makanan Pembuatan kajian pengelolaan produksi makanan koordinasi dengan unit terkait untuk melaksanakan komputerisasi asuhan gizi Mengoptimalkan aplikasi program asuhan gizi pada SMART di ranap implementasi program order makan penggantian alat yang terbuat dari kayu Uji Mikrobiologi bagi penjamah, alat & produk makanan Pemeriksaan bahan food additive Membentuk tim kajian Melakukan bench marking ke RS negeri dan swasta

51 PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN Pelaksanaan API 2 Melakukan pembinaan, mo nitoring dan evaluasi API 2 Peningkatan keterampilan melalui pelatihan Mengirim pelatihan Peningkatan disiplin pegawai Monitoring dan evaluasi serta melakukan pembinaan

52 Hal hal Yang Sudah Dilakukan Aspek Keuangan : Efisiensi Biaya Bahan (Feb. 2008) Merubah spesifikasi bahan makanan & standar makanan Merubah menu Kls II III Efisiensi Ketenagaan (Mei - Sept. 2008) Pengurangan jlh petugas peracik sayur & buah dgn mengefektifkan ururan kerja koki Pengajuan shift dinas subuh & optimalisasi dinas sore Aspek Kepuasan Konsumen, Proses Bisnis, dan Pertumbuhan Pembelajaran sedang dijalankan

53 SARAN & REKOMENDASI A. Sarana & Peralatan 1. Peremajaan peralatan dapur yang potensial terhadap higiene & sanitasi makanan a.l alat Bain Mary (roda berjalan) dgn melibatkan Bp. Anshor (Manajemen Resiko). 2. Peningkatan koordinasi dengan Pemeliharaan & Kesling dalam maintenance alat & sarana serta kebersihannya. 3. Kajian kemungkinan penggunaan alat modern yang berdampak pada efisiensi biaya SDM. B. SDM 1. Kajian biaya SDM dalam sistem produksi makanan (Tim Kajian Produksi Makanan). 2. Peningkatan pembinaan SDM terutama dalam pemeliharaan peralatan & ketertiban pekerjaan (penerapan sanksi sesuai PKB bila diperlukan dan pemberian reward dlm bentuk nilai PA). 3. Mengusulkan proses rekruitmen tenaga Ahli Gizi/Dietisien dipercepat.

54 C. Sistem Informasi SARAN & REKOMENDASI 4. Agar turn over tidak tinggi, bila memungkinkan ada sistem ikatan untuk tenaga magang dan adanya program peningkatan jenjang pendidikan bagi Ahli Gizi/Dietisien. 5. Pembenahan tenaga pengelola makanan ranap/pramusaji kelas II - III di bawah Ka.Sie Pelayanan Gizi Ranap Rajal 1. Sistem Order Makan pasien ranap direalisasikan 2. Sistem pemesanan bahan makanan yang melibatkan proses inventory secara bertahap agar perhitungan unit cost lebih mudah D. Aspek Keuangan 1. Efisiensi biaya antara lain Bahan Makanan : melalui program menu baru y.i pemilihan menu yang lebih ekonomis dgn tidak menurunkan mutu nilai gizi SDM : minimalisasi biaya lembur Biaya Overhead ; budaya penghematan listrik, air & alat RT

55 2. Peningkatan Pendapatan a.l : SARAN & REKOMENDASI Peningkatan promosi catering pasca rawat & carter (tahun 2008 = konsultasi gizi ranap) Peningkatan cakupan konsultasi gizi rajal. Usulan : - posisi klinik gizi dlm progr. Relokasi klinik lama dipindah agar lebih ke depan - meningkatkan momen HGN dll dgn menghimbau para dokter untuk mengirim pasien konsultasi gizi dlm rangka peningkatan sadar gizi - penerapan prog. konseling gizi berbasis Komputerisasi Peningkatan cakupan konsultasi gizi ranap. Usulan : - pelayanan asuhan gizi pada pasien critical care yang tidak diberi konsultasi gizi dikenakan biaya jasa asuhan gizi. - jumlah Ahli Gizi/Dietisien ranap disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan (saat ini 1 : 3-4 ruangan idealnya 1: 2 ruangan atau 1 : 58 TT sesuai BOR, idealnya 1 : 50)

56

57

58 KETENAGAAN BERDASARKAN JOB TITLE No Job Title Pendidikan Manajer Gizi S1 Gizi Kasie Prod.Yan.Mak D3 Gizi Kasie Yan.Gizi RR D3 Gizi Koord. Pel.Mak.Enteral D3 Gizi Koord. Pel.Mak.Kls I-VIP SMKK +/ D3 Par Koord. Pel.Mak.Kls II - III SMKK Koord. Pengelolaan Mak.Ranap SMKK Gizi Dietisien D3 Gizi Pramusaji makanan pasien ranap SMKK, SMTK Gz,SMA Ka. Kelompok Kerja SMKK Asisten kelompok kerja SMKK - SMA Pelaksana Administrasi Gizi SMA Pelaksana Adm. Gudang Gizi D1 GIZI - SMA Pelaksana Adm. Pengolahan Makanan SMKK 15 Pelaksana Adm. Penerima Barang SMKK

59 No Job Title Pendidikan Pelaksana Distribusi makanan SMKK SMA Asisten koki klas I & VIP SMKK SMA 18 Asisten koki klas II & III SMA - SMP- SD 19 Asisten koki kue SMA - SMP- SD 20 Koki klas I & VIP SMKK - SMA Koki klas II & III SMKK - SMA 22 Koki kue SMKK - SD Pencuci alat SMA - STM - SMP 24 Pengolah Makanan Enteral D1 GIZI - SMKK 25 Pengolah makanan pokok, air & kue SMA - SMP- SD 26 Persiapan dan distribusi kue SMA - SMP- SD 27 Persiapan lauk SMA - STM - SD 28 Persiapan roti & susu SMA - SMP- SD 29 Persiapan sayur klas I & VIP SMA - SMP- SD 30 Persiapan sayur klas II & III SMA - SMP- SD JUMLAH TOTAL 58

60

61 Keterkaitan dengan Pelayanan di RS PELAYANAN MEDIS (MEDICAL SERVICE) PELAYANAN GIZI (NUTRITION SERVICE) PELAYANAN PARIPURNA RS PELAYANAN KEPERAWATAN (NURSING SERVICE)

62 HUBUNGAN 3 KEGIATAN POKOK ASUHAN GIZI FOOD SERVICE PERENCANAAN NUTR ASSESMENT NUTR DIAGNOSIS NUTR INTERVENTION PENGADAAN PENERIMAAN PENYIMPANAN NUTR MON-EV PERSIAPAN PENGOLAHAN DISTRIBUSI PENYAJIAN PENELITIAN & PENGEMB ANGAN GIZI TERAPAN

63 INPUT-OUTPUT RELATIONSHIP INPUTS Raw Materials (Bahan Makanan & Minuman) Resources (SDM, Sarana Fisik, Peralatan) Ideas (Nilai nilai dalam sistem) Technology Information TRANSFORMATION Production (sistem produksi makanan & pelay. Asuhan gizi) Management (sistem manejemen, kebijakan, dsb.) Process (SOP, Juknis, dll) OUTPUT S Goods & Services (makanan & jasa konseling gizi) Profits & Loss (pengendalian biaya) Information (IPTEK Pelay. Gizi) Human Results (Kualitas SDM) FEEDBACK E N V I R O N M E N T

64 Grafik Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Secara fungsi : melaksanakan 2 kegiatan pokok pelayanan gizi di RSIJ yaitu kegiatan asuhan gizi ranap dan rawat

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 I. Pendahuluan Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan

Lebih terperinci

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA 1. SEJARAH RSUD TARAKAN JAKARTA Pada mulanya tahun 1953, rsud tarakan hanya berbentuk balai pengobatan. Kemudian pada tahun 1956, beralih menjadi puskesmas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN. A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN. A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan BAB II PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna BAB I. PENDAHULUAN Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan di fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Patient Safety yang menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat meraih pencapaian standar dari patient safety yang dibutuhkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Agar berjalanya pelayanan rumah sakit, unsur tenaga memegang peranan yang sangat penting dalam proses tersebut. Tenaga manusia merupakan faktor sentral dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi kesehatan yang bergerak dilingkup sosial. Namun, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, rumah sakit telah berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat dunia dan Indonesia dewasa ini dalam masa transisi, yaitu manusia Indonesia dalam proses perubahan memasuki dunia yang semakin menyatu, dinamik,

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi: LIST DOKUMEN GLD GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas Struktur organisasi: Daftar nama pejabat structural dan fungsional Buku susunan dan uraian tugas serta tata hubungan kerja HBL Pedoman penilaian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dinyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan antara lain melalui

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 55 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NYI AGENG SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI HERMINA SOLO TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resiko kurang gizi akan muncul secara klinik pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) SKPD : Umum Daerah (RSUD) Taman Sasaran Indikator Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Meningkatnya Peningkatan sarana dan pelayanan prasarana rumah administrasi sakit perkantoran

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri, tak kecuali juga di industri kesehatan. Pertumbuhan tersebut diiringi dengan

Lebih terperinci

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) Marina Damajanti Kasubdit Bina Gizi Klinik Direktorat Bina Gizi Disampaikan pada Temu Ilmiah Internasional-PERSAGI Jogyakarta, 27 November 2014 DEFINISI

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI TENAGA BARU BIDAN BARU

KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI TENAGA BARU BIDAN BARU KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI TENAGA BARU BIDAN BARU BAGIAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT... KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI BIDAN BARU I. PENDAHULUAN Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI 2014 I. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC. Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung

APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC. Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung TANTANGAN TENAGA GIZI Abad 21 Mencegah & mengurangi masalah gizi terkait

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi dan memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI BAB II RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI A. Sejarah Ringkas Rumah sakit Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1 di Kota Tebing Tinggi pada tahun 1958,

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP 1. Nama Jabatan Kepala Instalasi Rawat Inap 2. Ruang Lingkup Meliputi Pelayanan Rawat Inap 3. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Bidang Keperawatan 4. Persyaratan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015 PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015 I. PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN II. PANDUAN PELAYANAN GIZIRAWAT INAP III. PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN IV. PANDUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia. Gambaran kompetensi perawat..., Rahmika Putri, FKMUI, 2009

I.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia. Gambaran kompetensi perawat..., Rahmika Putri, FKMUI, 2009 16 I.1 Latar Belakang Meningkatnya suatu mutu pelayanan kesehatan dari sebuah pelayanan jasa di identifikasikan dengan adanya peningkatan dari suatu konsumen dengan ciri meningkatnya jumlah kunjungan,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG 3.1. Profil RS PKU muhammadiyah Temanggung Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung adalah rumah sakit swasta yang berdiri pada lokasi strategis

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN 2013 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : : 1.02. - KESEHATAN 1.02.0. - RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu pembangunan nasional merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna, dan berhasil guna dengan mengutamakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu 30 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan RSUD ARIFIN ACHMAD Secara ringkas perkembangan RSUD Arifin Achmad sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2010 dapat diuraikan sebagai berikut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi RSUD

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Hospital Public Training Schedule

Hospital Public Training Schedule Hospital Public Training Schedule 2017 www.trainingrumahsakit.com No Public Training Investasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des A Persyaratan Standar Akreditasi 1 Implementasi Pencegahan

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2017 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

STRUKTUR ORGANISASI RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Lampiran I. Struktur organisasi RS Islam Jakarta Cempaka Putih STRUKTUR ORGANISASI RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH (SK Direktur Utama RS Islam Jakarta Nomor 121/XII/SK/8/2006 Tanggal 01 Agustus 2006 Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KESEHATAN JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana pelayanan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan dengan tujuan utama memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO PROVINSI

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata

Lebih terperinci

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013 SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI 2012 HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta 24-25 April 2013 DASAR HUKUM Keputusan Direktur Jenderal Bina upaya Kesehatan nomor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditandai dengan ketatnya persaingan disegala bidang organisasi baik swasta maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi penyelenggara pelayanan kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan dengan perkembangan penyakit.

Lebih terperinci

URAIAN JABATAN. 1. Nama Jabatan : Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik. MKDI untuk mencapai kompetensi dokter yang ditetapkan

URAIAN JABATAN. 1. Nama Jabatan : Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik. MKDI untuk mencapai kompetensi dokter yang ditetapkan URAIAN JABATAN 1. Nama Jabatan : Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik 2. Unit Kerja : Laboratorium Mikrobiologi 3. Uraian Tugas : a. Menjaga terdistribusinya pembelajaran ilmu di Laboratorium dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era penuh persaingan ini, istilah keunggulan kompetitif (competitive advantage) sudah sering kita dengarkan. Ini memberikan arti bahwa untuk dapat memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status

Lebih terperinci

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

VI. PENUTUP A. Kesimpulan VI. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Secara umum peran Dokter Puskesmas sebagai gatekeeper belum berjalan optimal karena berbagai kendala, yaitu : a. Aspek Input :

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

SKPD : RSUD LEUWILIANG

SKPD : RSUD LEUWILIANG : RSUD LEUWILIANG Kode Program/ Keluaran Hasil 1 URUSAN WAJIB 1 02 BIDANG URUSAN KESEHATAN 1 02 01 Program Pelayanan Peningkatan Peningkatan Terpenuhinya 100 % - - 7,685,382,000 7,685,382,000 7,293,915,251

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI KEPALA INSTALASI GIZI A. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi B. Persyaratan/ Kualifikasi : a. Profesi, Pendidikan dan pengalaman : 1) Ahli Gizi (Dietisien/Nutrisionis) 2) Berpendidikan S2 Gizi/S1 Gizi/D4

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK BAB I PENDAHULUAN Rumah SakiT Sentra Medika Cisalak adalah unit pelayanan kesehatan dan rujukan yang memberi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri hal tersebut berpengaruh dan menyebabkan perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri hal tersebut berpengaruh dan menyebabkan perubahan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, tidak dapat dipungkiri hal tersebut berpengaruh dan menyebabkan perubahan di berbagai aspek, termasuk kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Efarina Etaham Group PT. Efarina Etaham Group pada awalnya merupakan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang didirikan oleh DR. Jupinus Ramli Saragih, SH, MM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Sistem Kesehatan Nasional diketahui bahwa subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan oleh karena itu kualitas makanan yang baik

Lebih terperinci

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang SK AKREDITA BAB I EP NAMA DOKUMEN TDK 1.1.1.1 SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang disediakan. Brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster. 1.1.5.2 SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator prioritas

Lebih terperinci

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B

Dokumen RUP KLDI Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Satuan Kerja RSUD dr. H. Soewondo PA/KPA dr. HARIS TIYANTO, Sp. B Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS A. PENDAHULUAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS 2014 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci