STRATEGI PENYUSUNAN PAKAN MURAH SAPI POTONG MENDUKUNG AGRIBISNIS
|
|
- Yuliani Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI PENYUSUNAN PAKAN MURAH SAPI POTONG MENDUKUNG AGRIBISNIS GUNAWAN, DIDIK EKO WAHYONO dan PENI WAHYU PRIHANDINI Loka Penelitian Sapi Potong, Grati-Pasuruan ABSTRAK GUNAWAN, DIDIK EKO WAHYONO dan PENI WAHYU PRIHANDINI Strategi Penyusunan Pakan Murah Sapi Potong Mendukung Agribisnis. Permasalahan agribisnis sapi potong saat ini adalah harga sapi lokal yang rendah. Peternak tidak mampu memberikan pakan konsentrat atau pakan tambahan. Pakan murah yang menggunakan domestic resources based merupakan salah satu alternatif pemecahan. Strategi penyusunannya dilakukan dengan memilih bahan pakan berdasarkan ketersediaan bahan, kandungan nutrisi dan harga. Pakan murah ini di Jawa Timur menggunakan bahan utama limbah agroindustri dan limbah pertanian/perkebunan. Pakan murah tersebut berupa pakan basal untuk sapi pembibitan dengan harga Rp. 400/kg dan pakan konsentrat untuk sapi penggemukan dengan harga Rp. 675/kg. Pakan murah untuk daerah di luar Jawa Timur dapat diperoleh dengan menggunakan bahan pakan potensi daerah setempat atau dengan cara mencampur antara bahan pakan setempat dengan pakan murah yang didatangkan dari Jawa Timur. Biaya pengiriman pakan murah dari Jawa Timur ke Jawa Tengah/Bali adalah Rp. 150/kg, ke Jawa Barat/NTB adalah Rp. 200/kg, sedangkan ke Lampung/NTT adalah Rp.250/kg. Dengan pakan murah tersebut, maka harga jual sapi lokal mampu bersaing dengan harga sapi impor. Kata kunci: Pakan, sapi ABSTRACT GUNAWAN, DIDIK EKO WAHYONO and PENI WAHYU PRIHANDINI The Strategy of Cheap Feed Formulating on Beef Cattle for Supporting Agribusiness Development. The problem of cattle business to day is the low price of local cattle, hence farmers loose. Farmers were unable to feed concentrate or other additional feed that are relatively expensive. The cheap feed based on local resources is one alternative solution. The strategy in formulating beef ration is selection of feedstuff based on the availability, nutrient content and price. A cheap feed in East Java use the main agroindustrial and agricultural waste. Feed as basal died for breeding cattle cost Rp.400/kg and concentrate feed for fattening cattle cost Rp. 675/kg. For outside Java the use of local feedstuff is recommended or mixing local feed with the feed imported from East Java. The transport cost from East Java to Central Java or Bali is Rp. 150/kg, to West Java or West Nusa Tenggara Rp. 200/kg, while to Lampung or East Nusa Tenggara Rp. 250/kg. The selling price of local cattle will be more competitive than imported cattle. Key words: Feed, cattle PENDAHULUAN Dengan semakin meningkatnya penduduk Indonesia, maka permintaan kebutuhan daging di Indonesia juga semakin meningkat. Pada tahun 1999 hingga 2001 konsumsi daging di Indonesia adalah 1,19 hingga 1,45 juta ton dan sebanyak 24 26% (309 hingga 340 ribu ton) berasal dari daging sapi. Sebanyak 78-85% pasokan daging sapi dipenuhi oleh pasokan daging sapi lokal, sedangkan sisanya adalah impor (DITJEN BP PETERNAKAN, 2002). Kuota impor cenderung meningkat, pada tahun 2002 Indonesia telah mengimpor sapi sekitar 500 ribu sapi. Kesenjangan antara produksi dan kebutuhan daging sapi merupakan peluang bagi pengembangan agribisnis sapi 137
2 potong. Dengan terbukanya pasar bebas AFTA 2003, maka peluang tersebut sekaligus juga merupakan tantangan dan ancaman bagi kelangsungan agribisnis sapi potong di Indonesia. Pemerintah telah mencanangkan target bahwa Indonesia harus berusaha mengurangi ketergantungan terhadap sapi impor dengan mengembangkan daerah-daerah gudang ternak di Kawasan Timur Indonesia. Menurut WIJAYA (2002) dalam era desentralisasi ekonomi dan otonomi, strategi pembangunan ekonomi harus mengandalkan sumber daya domestik (domestic resources based) yang dikuasai oleh rakyat, sehingga dalam pelaksanaannya tidak menuntut penambahan bahan baku impor yang terlalu besar serta memiliki orientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pemberdayaan ekonomi usaha-usaha kecil, menengah dan koperasi. Pembangunan ekonomi yang mempertimbangkan potensi sumberdaya alam merupakan strategi pembangunan yang tepat. Kondisi dan permasalahan sapi potong di Indonesia saat ini adalah harga jual sapi potong lokal yang lebih rendah dari harga pada saat beli sehingga peternak mengalami kerugian. Peternak tidak mampu lagi memberikan pakan konsentrat maupun pakan tambahan lain yang relatif mahal bagi sapi potong yang dipelihara. Akibatnya, produktivitas sapi potong semakin rendah dan gairah usaha sapi potong menjadi lesu. Hal ini, dapat ditolong antara lain dengan pakan murah yang mengandalkan domestic resources. Dengan adanya pakan murah, produk sapi potong mampu memiliki daya saing. Saat ini, Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) juga telah mengupayakan peningkatan produksi dalam negeri, melalui kemitraan dengan petani. Pakan murah penting bagi usaha sapi potong dalam menentukan harga jual sapi. Keberhasilan maupun kegagalan usaha ternak banyak ditentukan oleh pakan. Kebutuhan pakan di Indonesia pada tahun untuk unggas berkisar antara 5 juta ton dan rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 12% per tahun (SUBIJANTO, 2001). Kebutuhan pakan ternak ruminansia lebih besar daripada kebutuhan pakan unggas. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa dalam memproduksi pakan tidak hanya dituntut kualitas, tetapi lebih penting adalah pakan yang ekonomis, murah dan terjangkau kemampuan peternak (SIREGAR, 1994). Mulai tahun 2000, industri pakan yang mengolah bahan baku lokal berupa limbah pertanian dan limbah agroindustri berkembang cukup pesat di Jawa Timur, tidak hanya pada skala pengkajian laboratorium, tetapi telah pada skala komersial. Perkembangan industri pakan ini, perlu mendapat dukungan dan dikembangkan di daerah lainnya, terutama di daerah gudang ternak. Hal ini sangat penting mengingat semakin mahalnya biaya transportasi dari lokasi pabrik ke peternak, apabila pabrik hanya dilakukan secara sentralisasi di satu wilayah yang umumnya berada di Jawa. Dengan menyebarnya unit-unit pabrik pakan di beberapa daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan sekaligus dekat dengan lokasi peternak akan meningkatkan efisiensi ekonomis. Disamping itu, nilai tambah dari kegiatan prosesing bahan baku menjadi produk pakan tersebut berada di masing-masing daerah (HARDIANTO et al., 2001). Tulisan ini memberikan gambaran strategi penyusunan pakan murah untuk sapi potong yang perlu dilakukan oleh pengusaha maupun peternak sapi potong di Indonesia, disamping informasi harga pakan murah di Jawa Timur dan di beberapa daerah lainnya untuk memungkinkan berkembangnya industri pakan di Luar Jawa. 138 STRATEGI PENYUSUNAN PAKAN Pemilihan bahan pakan Dalam penyusunan pakan murah digunakan bahan pakan yang tersedia di daerah tersebut, hindari atau minimalkan penggunaan bahan pakan impor atau bahan pakan yang berasal dari daerah
3 lain, karena bahan-bahan yang berasal dari luar daerah umumnya mahal karena tambahan biaya transport. Penggunaan bahan pakan asal luar daerah dibenarkan bila harganya murah. Berdasarkan pengalaman, untuk sapi potong jangan sekali-kali menggunakan biji jagung, bungkil kedelai, tepung ikan dan tepung tulang dalam pakan, karena keempat bahan ini masih impor dan harganya mahal. Sebanyak 40-60% kebutuhan jagung untuk pakan ternak di Indonesia masih impor, 60-70% tepung ikan dan 100% bungkil kedelai untuk pakan masih impor (SUBIJANTO, 2001). Dalam pakan sapi potong diutamakan menggunakan bahan berasal dari limbah pertanian/perkebunan dan limbah agroindusti, karena bahan-bahan tersebut memiliki kandungan nutrisi yang cukup dan harganya relatif murah (HARDIANTO, 2000). Berikut ini disampaikan kandungan nutrisi dari beberapa bahan pakan limbah pertanian, limbah perkebunan dan limbah agroindustri yang dapat digunakan sebagai pakan ternak, juga kandungan nutrisi beberapa daun-daunan (leguminosa) yang mungkin ditambahkan dalam pakan. Dalam memilih bahan pakan murah diperlukan informasi harga dari beberapa pakan yang tersedia di daerah Jawa Timur pada Tahun 2003 (Tabel 4). Dengan adanya kandungan nutrisi dan harga beberapa bahan pakan tersebut, maka dapat dipilih bahan pakan per unit nutrisi, berdasarkan perhitungan protein maupun TDN, sehingga diketahui berapa harga (Rp/kg protein atau Rp/kg TDN) dari masing-masing bahan pakan. Dengan cara demikian, maka akan dapat dipilih bahan pakan yang ekonomis untuk digunakan. Tabel 1. Kandungan nutrisi beberapa bahan pakan asal limbah pertanian dan perkebunan Jenis bahan BK (%) PK (%) LK (%) SK (%) TDN (%) Jerami padi Jerami kacang kedelai Jerami kacang tanah Jerami kacang hijau Jerami kacang panjang Jerami kacang komak Jerami kacang tunggak Jerami kulit kedelai Jerami jagung segar Kulit kedelai Kulit kopi Kulit coklat Kulit kacang tanah Kulit biji kapok ,315 Klobot jagung Pucuk tebu Tongkol jagung BK: Bahan kering; PK: Protein kasar; LK: Lemak kasar; SK: Serat kasar; TDN: Total Digestible Nutrient Sumber: Analisa proksimat Laboratorium Pakan Lolit Sapi Potong, Grati, Pasuruan 139
4 Tabel 2. Kandungan nutrisi beberapa bahan pakan asal limbah agroindustri Jenis bahan BK (%) PK (%) LK (%) SK (%) TDN (%) Ampas tahu Ampas kecap Ampas bir Ampas brem Ampas gula cair Bungkil kopra Bungkil klenteng Bungkil kelapa sawit Bungkil kacang tanah Bungkil kedelai Bungkil kelapa Bungkil tengkuang Dedak padi Dedak gandum/pollar Dedak jagung/empok Kedelai (afkir) Molases/tetes Onggok kering Kulit biji kedelai Kulit biji jagung Tepung gaplek (afkir) BK: Bahan kering; PK: Protein kasar; LK: Lemak kasar; SK: Serat kasar; TDN: Total Digestible Nutrient Sumber: Analisa proksimat Laboratorium Pakan Lolit Sapi Potong, Grati, Pasuruan. Tabel 3. Kandungan nutrisi beberapa bahan pakan daun-daunan Jenis bahan BK (%) PK (%) LK (%) SK (%) TDN (%) Daun buli/sorghum Daun bambu Daun gamal/gliricidae Daun kaliandra Daun lamtoro Daun dadap Daun jaranan Daun nangka Daun sengon Daun singkong Daun ubi jalar Daun wortel Daun pisang Daun mimbo Sumber: Analisa proksimat Laboratorium Pakan Lolit Sapi Potong, Grati, Pasuruan 140
5 Tabel 4. Fluktuasi harga beberapa jenis bahan pakan di Jawa Timur pada bulan Januari hingga Agustus 2003 Nama bahan Harga (Rp/Kg) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Onggok kering Bungkil klenteng Bungkil kopra Ampas tebu Dedak padi kasar Dedak padi halus Kulit kopi Tetes tebu Tumpi jagung Kulit kacang Jerami kedelai Ampas kecap Kebutuhan pakan sapi potong Penggunaan bahan pakan dalam ransum sapi potong disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi sapi yang menggunakan. Sapi yang dipelihara untuk pembibitan kebutuhannya berbeda dibandingkan dengan sapi penggemukan (Tabel 5 dan Tabel 6). Penyusunan formula ransum Metode yang digunakan dalam penyusunan formula ransum antara lain adalah pearson square method, least cost formulation dan trial and error. Metode pearson square adalah metode penyusunan pakan berasal dari perhitungan campuran atas empat bahan. Metode least cost merupakan metode penyusunan ransum ekonomis menggunakan dasar linier programming. Metode yang sering dilakukan oleh peternak saat ini adalah trial and error yaitu dengan cara mengubahubah komposisi (%) jumlah bahan pakan dalam ransum. Dalam penyusunan ransum digunakan kriteria rational, ekonomis dan applicable. Saat ini, telah tersedia beberapa soft-ware atau program yang dapat digunakan untuk penyusunan formula ransum. Program yang sering digunakan adalah MIXIT-2 atau aplikasi EXCEL. Dalam penyusunan formula ransum diperlukan kandungan nutrisi bahan pakan, harga bahan pakan, batas penggunaan bahan pakan, kebutuhan nutrisi sapi dan perhitungan ekonomis. Tabel 5. Kebutuhan pakan untuk pembibitan sapi potong Berat sapi PBBH Pakan Pakan Protein TDN (kg) (kg/ekor/hari) (% berat badan) (% dalam ransum) 200 0,25 0,50 4,6 5,0 2,3 2,5 10,0 11, ,25 0,50 6,2 8,2 2,1 2,7 8,9 10, ,20 7,8 2,2 11, ,20 8,6 2,2 10,
6 Tabel 6. Kebutuhan pakan untuk penggemukan sapi potong Berat Sapi (kg) 180 0, , , , , ,45 PBBH Pakan Pakan Protein TDN (kg/ekor/hari) (% berat badan) (% dalam ransum) 4,7 4,9 5,0 5,5 5,8 5,9 6,3 6,6 6,8 6,4 6,7 6,9 7,2 7,5 7,7 7,9 8,3 8,5 2,6 2,7 2,8 2,4 2,5 2,6 2,3 2,4 2,5 2,0 2,1 2,2 2,0 2,1 2,2 1,9 2,0 2,1 10,4 11,8 13,1 9,7 10,7 11,7 9,2 10,0 10,8 9,2 10,1 10,9 8,8 9,6 10,2 8,5 9,1 9, Teknik pencampuran Pencampuran pakan dapat dilakukan secara manual yaitu menggunakan alat sederhana berupa skop yang dilakukan di atas lantai atau menggunakan mesin (feedmill). Pencampuran secara manual dilakukan oleh tenaga kerja manusia, dengan cara bahan pakan disusun sesuai formula mulai dari yang jumlahnya paling banyak hingga yang paling sedikit dan kemudian dilakukan pencampuran (KARTADISASTRA, 1994). Penyampuran pakan menggunakan mesin dilakukan oleh serangkaian mesin-mesin yang biasanya dioperasikan oleh pabrik-pabrik pakan ternak yang memproduksi pakan dalam jumlah puluhan ton setiap hari. Mesin pembuat pakan terdiri atas mesin-mesin penggiling (hammer mill), mesin penimbang (weigher), mesin pemutar (cyclone), mesin pemindah bahan (elevator), mesin penghembus (blower) dan mesin pencampur (mixer). Diagram dari penyampuran menggunakan mesin (feedmill) dengan kapasitas 1 ton/jam (Gambar 1). Proses pakan menggunakan mesin lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan menghasilkan campuran pakan lebih homogen. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa biaya processing pakan hingga packaging berkisar antara Rp. 85 hingga Rp. 100 untuk per kg campuran pakan. 142
7 Gambar 1. Diagram penyampuran pakan menggunakan mesin SUMBER PAKAN Jawa Timur Jawa Timur memiliki potensi sumber pakan yang cukup besar, terutama dari limbah agroindustri, limbah pertanian maupun limbah perkebunan. Pakan asal limbah agroindustri antara lain adalah bungkil kopra, bungkil biji kapok, tumpi biji kapok, tumpi jagung, ampas tebu, pith dan tetes. Pakan asal limbah pertanian/perkebunan antara lain jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung, jerami kacang tanah, kulit kacang tanah, kulit kopi, kulit coklat dan pucuk tebu. Selama tahun 2003 harga bungkil kopra relatif stabil, sedangkan harga bungkil biji kapok dari bulan Januari mengalami penurunan sampai bulan September, karena produksi yang semakin meningkat pada saat musim kemarau. Harga dedak padi berfluktuasi, hampir sama dengan bungkil yaitu selama musim hujan harganya naik dan memasuki musim kemarau harganya turun. Harga onggok kering relatif stabil, hanya cenderung naik selama musim hujan, karena faktor pengeringan yang lebih sulit dilakukan. Harga tetes dan ampas tebu per bulan tidak fluktuatif, karena tataniaga pemasaran kedua bahan telah mapan. Di Jawa Timur juga telah terdapat beberapa pakan komersial untuk sapi potong, antara lain pakan basal dan konsentrat. Pabrik pakan mini yang ada di Jawa Timur dengan jumlah produk terbatas telah mengeluarkan konsentrat sapi potong, antara lain Inkud feed, yellow feed, Nutri feed, Cattle feed, promix feed, jugala feed. Tabel 7. Harga dan susunan bahan pada pakan basal dan konsentrat sapi potong di Jawa Timur Jenis pakan Bahan pakan penyusun Harga Penggunaan Pakan basal Konsentrat Tumpi jagung, bungkil kapok, bungkil kopra, tetes, ampas tebu, pith, kulit kopi, kulit kacang tanah, jerami kacang tanah, jerami kedelai, pucuk tebu Bungkil kopra, bungkil klenteng, tumpi klenteng, kedelai, dedak padi, onggok, tepung gaplek, kulit kopi, tetes, vitamin, mineral Rp. 400/kg Rp. 675/kg Sapi pembibitan Sapi penggemukan 143
8 Kabupaten Sumba Timur Beberapa bahan pakan yang tersedia di wilayah Kabupaten Sumba Timur berasal dari limbah pertanian dan agroindustri yang potensial (Tabel 8). Bahan pakan asal limbah pertanian, ketersediaannya dipengaruhi oleh musim panen, tempat produksinya tersebar dan voluminous sehingga biaya angkut menjadi cukup mahal (CHUZAEMI, 2002). Untuk itu diperlukan manajemen yang terorganisir meliputi pengumpulan (collecting), pengangkutan, pengeringan, penyimpanan dan prosessing awal. Limbah agroindustri yang tersedia di Sumba Timur hanya dedak padi yang relatif mahal, karena menjadi satu-satunya pakan tambahan bagi sapi potong yang dimiliki oleh peternak. Pada musim kemarau, harga dedak padi pada tingkat eceran mencapai Rp hingga Rp per kg. Oleh karena itu, perlu dipikirkan perbedaan penanganan antara kedua bahan tersebut yang berbeda karakteristiknya. Berikut ini disampaikan diagram pakan untuk daerah Sumba Timur yang dipersiapkan di Jawa Timur (Gambar 2). Pakan di Sumba (Rp. 425/kg) diperoleh dengan cara mencampur 40% pakan dari Jawa Timur (Rp. 500/kg) dengan 60% pakan lokal asal Sumba (Rp. 150/kg), ditambah ongkos transport, prosesing dan packaging. Tabel 8. Beberapa bahan pakan yang tersedia di Sumba Timur dan estimasi potensinya Nama Bahan Estimasi Potensi (ton/tahun) Basah Kering Jerami padi Jerami kacang tanah Jerami jagung Janggel jagung Kulit kacang tanah Dedak padi Kapur Jumlah JATIM SUMBA Tumpi jagung Rp 80/kg Bungkil Kapok Rp 650/kg Bungkil Kopra Rp 750/kg Tetes Rp 500/kg Pro-rich Rp 400/kg Vit-rich Rp 525/kg Komposit Rp 500/KG (40%) Kapal/transport Rp 150/kg Gaplek Rp 300/Kg Tongkol Jagung Rp 100/Kg Mineral Rp 80/kg Komposit Rp 150/kg (60%) + Prosesing Rp 60/Kg + Packaging Rp 25/kg Pakan basal Rp 425/kg Gambar 2. Program pakan murah untuk daerah Sumba Timur 144
9 Daerah lain Selain mendirikan industri pakan dan penggunaan sumberdaya pakan lokal, pakan murah untuk beberapa daerah juga dapat dilakukan dengan mendatangkan pakan murah dari Jawa Timur. Harga pakan asal dari Jawa Timur yang dikirim ke beberapa daerah, menentukan harga saing yang cukup besar (Gambar 3). JATIM JATENG JABAR LAMPUNG PAKAN BASAL (Pembibitan) Rp 400/kg Rp 550/kg Rp 600/kg Rp 650/kg KONSENTRAT (Penggemukan) Rp 675/kg Rp 825/kg Rp 875/kg Rp 925/kg JATIM BALI NTB NTT Gambar 3. Harga pakan murah asal Jawa Timur di beberapa daerah Biaya tansportasi dari Jatim ke Jateng atau Bali adalah Rp. 150,-/kg, dari Jatim ke Jabar atau NTB adalah Rp. 200,-/kg, sedangkan dari Jatim ke Lampung atau NTT adalah Rp.250,-/kg. Biaya transport tersebut diperhitungkan menggunakan truk atau kapal laut dengan batas minimal pengiriman 10 ton. KESIMPULAN Pakan murah dapat disusun dengan menggunakan domestic resources based. Perlu dihindari penggunaan bahan pakan impor atau bahan pakan asal luar daerah yang harganya mahal. Strategi penyusunan pakan murah dimulai dengan pemilihan bahan pakan murah dan disusun sesuai dengan kebutuhan pakan sapi potong. Pemilihan bahan pakan murah berdasarkan pertimbangan ketersediaan bahan, kandungan nutrisi dan harga. Pakan murah terutama disusun dari bahan-bahan pakan asal limbah agroindustri, limbah pertanian/perkebunan. Pakan murah dapat berupa pakan basal untuk sapi pembibitan dan konsentrat untuk sapi penggemukan. Pakan murah untuk daerah di luar Jawa Timur dapat diperoleh dengan cara mencampur bahan-bahan pakan murah yang tersedia di wilayah atau mencampur antara pakan 145
10 murah asal dari Jawa Timur dengan bahan-bahan pakan yang ada di daerah atau cukup dengan mendatangkan pakan murah dari Jawa Timur dengan penambahan biaya transportasi. DAFTAR PUSTAKA CHUZAEMI, S Arah dan Sasaran Penelitian Nutrisi Sapi Potong Di Indonesia. Makalah Dalam Workshop Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor dan Loka Penelitian Sapi Potong, Malang April DITJEN BP PETERNAKAN Pemantapan Program Mendesak Kecukupan Daging Makalah Rakonteknas 2002 di Denpasar Bali, Tanggal Nopember Ditjen Bina Produksi Peternakan. HARDIANTO, R., SURYANTO, G. KARTONO, E. WIDAWATI, K.B. ANDRI, E. RATNANINGTYAS, BAMBANG, I. dan Z. ARIFIN Pembentukan Kawasan Agribisnis Terpadu di Kabupaten Tulungagung. Laporan Akhir Kerjasama Bappeda Kabupaten Tulungagung dengan BPTP Jawa Timur, Malang. HARDIANTO, R Teknologi Complete Feed Sebagai Alternatif Pakan Ternak Ruminansia. Makalah BPTP Jawa Timur, Malang. KARTADISASTRA, H.R Pengelolaan Pakan Ayam. Kiat Meningkatkan Keuntungan dalam Agribisnis Unggas. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. SIREGAR, S.B Ransum Ternak Ruminansia. PT. Penebar Swadaya, Indonesia. SUBIJANTO Prospek Bisnis Pakan Unggas di Indonesia Seminar Nasional Prospek Bisnis Perunggasan Jakarta, 26 Juli WIJAYA, D Prioritas dan Strategi Baru Pembangunan Ekonomi Jawa Timur. Buletin Litbang Dwibulanan Teropong Nomor 2 Edisi Desember 2001 Januari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Propinsi Jawa Timur, Surabaya. 146
Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan
Lebih terperinciPemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Peternakan YENNI YUSRIANI
Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Peternakan Pendahuluan YENNI YUSRIANI Peluang besar dalam peternakan masih terbuka untuk mengembangkan ternak ruminansia karena adanya potensi sumber
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Jawabannya tentu tidak. Ada beberapa teknologi pengawetan hijauan pakan ternak seperti silase, hay, amoniasi, fermentasi. Namun masing-masing teknologi tersebut mempnuyai kekurangan dan kelebihan. Salah
Lebih terperinciPetunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi
Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi i PETUNJUK PRAKTIS MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PAKAN TERNAK SAPI Penyusun: Nurul Agustini Penyunting: Tanda Sahat Panjaitan
Lebih terperinciFORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN
AgroinovasI FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Usaha penggemukan sapi potong semakin menarik perhatian masyarakat karena begitu besarnya pasar tersedia untuk komoditas ini. Namun demikian,
Lebih terperinciKONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA
KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA Indonesia adalah negara TROPIS Dengan ciri khas kualitas rumput yang rendah Pemberian pakan hanya dengan rumput Pemberian pakan campuran rumput dan konsentrat hijauan hijauan
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN SUMBERDAYA PAKAN LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PAKAN LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG (Utilization of Local Feed Resources to Develop Beef Cattle) DIDIEK EKO WAHYONO 1 dan RULY HARDIANTO 2 1 Loka Penelitian Sapi Potong,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga membutuhkan ketersediaan pakan yang cukup untuk ternak. Pakan merupakan hal utama dalam tata laksana
Lebih terperinciRansum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)
Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba) Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D. HP: 0815-7810-5111 E-mail: Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK Susy Edwina, Dany Varian Putra Fakultas Pertanian Universitas Riau susi_edwina@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik dalam ketersediaan, distribusi dan konsumsi daging sapi dan kerbau belum memenuhi tujuan
Lebih terperinciTINGKAT PENGGUNAAN ONGGOK SEBAGAI BAHAN PAKAN PENGGEMUKAN SAPI BAKALAN
TINGKAT PENGGUNAAN ONGGOK SEBAGAI BAHAN PAKAN PENGGEMUKAN SAPI BAKALAN MURSAL BOER, ARIZAL P. B., YANOVI HENDRI dan ERMIDIAS Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat PO Box 34 Padang, Sumatera
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut
PENGANTAR Latar Belakang Populasi ternak khususnya ruminansia besar yaitu sapi potong, sapi perah dan kerbau pada tahun 2011 adalah 16,7 juta ekor, dari jumlah tersebut 14,8 juta ekor adalah sapi potong
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu daerah di provinsi Lampung yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan jagung, sehingga
Lebih terperinciMETODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN
I. Pendahuluan PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PAKAN TERNAK Peningkatan populasi ternak masih terpaku pada kemampuan suatu wilayah untuk menyediakan tanaman pakan ternak. Hilangnya areal padang penggembalaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan kebutuhan daging sapi lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi. Ternak sapi,
Lebih terperinciRESPONS SAPI PO DAN SILANGANNYA TERHADAP PENGGUNAAN TUMPI JAGUNG DALAM RANSUM
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005 RESPONS SAPI PO DAN SILANGANNYA TERHADAP PENGGUNAAN TUMPI JAGUNG DALAM RANSUM (The Response of Ongole Grades and Their Crossbred on the Use Corn
Lebih terperinciSAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt
SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, dikarenakan kebutuhan akan susu domestik dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK
KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia dari Dosen : Rika Widiawati,
Lebih terperinciPEMANFAATAN PAKAN MURAH UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TULANG BAWANG
PEMANFAATAN PAKAN MURAH UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TULANG BAWANG (Utilization of Low Cost Ration for Beef Cattle Fattening at Prima Tani Location of Tulang Bawang Regency)
Lebih terperinciPENGGEMUKAN SAPI POTONG POLA LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE
PENGGEMUKAN SAPI POTONG POLA LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) DI DESA GAYAM KECAMATAN GONDANG WETAN KABUPATEN PASURUAN DALAM RANGKA MENDUKUNG UPSUS SIWAB 2017 Mokhammad Ali Fakhri, Dewi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dengan melakukan persiapan dan pembuatan ransum di Laboratorium Industri Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan pellet dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Konsentrat Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 1 : Formulasi Pakan
PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi 1 : Formulasi Pakan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 ORGANISASI MATERI MENYUSUN FORMULA PAKAN BERBAGAI METODE
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan
PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi: Formulasi Pakan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 ORGANISASI MATERI MENYUSUN FORMULA PAKAN BERBAGAI METODE
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga bulan September 2011 dan bertempat di Laboratorium Lapang Blok A, Laboratorium Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciSILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA
AgroinovasI SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi, kerbau dan rusa dan lain-lain mempunyai keistimewaan dibanding ternak non ruminansia yaitu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan penting yang secara historis pertama kali dikenal di Indonesia
Lebih terperinciOPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI
OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI Pita Sudrajad, Muryanto, dan A.C. Kusumasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah E-mail: pitosudrajad@gmail.com Abstrak Telah
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba
8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba dan Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Perah Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan yang dikonsumsi menjadi susu sebagai produk utamanya baik untuk diberikan kepada anaknya maupun
Lebih terperinciDitulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28
Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) telah lama dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI
PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI Oleh : ETTY HARYANTI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)
Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas) PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui, di negara Indonesia banyak ditumbuhi pohon nanas yang tersebar di berbagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak Domba Garut merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh masyarakat, karena pemeliharaannya yang tidak begitu sulit, dan sudah turun temurun dipelihara
Lebih terperinciPAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG
0999: Amir Purba dkk. PG-57 PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG Amir Purba 1, I Wayan Mathius 2, Simon Petrus Ginting 3, dan Frisda R. Panjaitan 1, 1 Pusat
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN KULIT SINGKONG PADA USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT: STUDI BANDING DI KECAMATAN MERGOYOSO, KABUPATEN PATI
EVALUASI PENGGUNAAN KULIT SINGKONG PADA USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG RAKYAT: STUDI BANDING DI KECAMATAN MERGOYOSO, KABUPATEN PATI (Evaluation of Cassava Waste Feeding at Farmer Beef Cattle Breeding: a
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHAN PAKAN LOKAL SEBAGAI UPAYA EFISIENSI PADA USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG KOMERSIAL: Studi Kasus di CV Bukit Indah Lumajang
PENGGUNAAN BAHAN PAKAN LOKAL SEBAGAI UPAYA EFISIENSI PADA USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG KOMERSIAL: Studi Kasus di CV Bukit Indah Lumajang (Efficiency of Commercial Cattle Production Effectively by Using
Lebih terperinciPELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN
PELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN (Midrib and leaf palm as substituting forages for feed cattle at East Luwu
Lebih terperinciStrategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Penggemukan Melalui Perbaikan Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal di Pulau Timor
Judul : Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Penggemukan Melalui Perbaikan Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal di Pulau Timor Narasumber : Ir. Yohanis Umbu Laiya Sobang, M.Si Instansi : Fakultas Peternakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ternak disamping manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan adalah faktor manajemen lingkungan. Suhu dan kelembaban yang
Lebih terperinciPRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)
3.1 Landasan Teori PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF) Berbagai ragam bahan makanan ternak telah dikenal dan dipergunakan sebagai bahan penyusun Pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak
Lebih terperinciPOTENSI DAN PROSPEK PENGGUNAAN LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI LAHAN KERING KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN
POTENSI DAN PROSPEK PENGGUNAAN LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI LAHAN KERING KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN ENI SITI ROHAENI, N. AMALI, A. SUBHAN, A. DARMAWAN dan SUMANTO BPTP Kalimantan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Pakan merupakan bahan baku yang telah dicampur menjadi satu dengan nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang penting untuk perawatan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2010 hingga April 2011 di peternakan sapi rakyat Desa Tanjung, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, dan di Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciSTATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Nutritional Status of Ongole Cattle in Bumi Agung District East Lampung Regency Repki Septori a, Erwanto b, dan Rudy
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Boer Jawa (Borja) Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan konsumsi masyarakat yang terus berkembang membuat diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan alternatif yang
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN
RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN MASKAMIAN Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Jenderal Sudirman No 7 Banjarbaru ABSTRAK Permintaan pasar
Lebih terperinciPERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE ABSTRACT
PERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE Sugeng Wirogo 1, Hary Nugroho 2 and Bambang Soejosopoetro 3 ABSTRACT This research aims to determine
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar
PENGANTAR Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sektor peternakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam program pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat kearah protein hewani telah meningkatkan kebutuhan akan daging sapi. Program
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur
1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak
Lebih terperinciPROJECT PENGGEMUKAN & PEMOTONGAN SAPI
PROJECT PENGGEMUKAN & PEMOTONGAN SAPI LATAR BELAKANG Harga Daging Sapi di Indonesia Termahal di Dunia Harga daging sapi di Indonesia kini mencapai 10 dolar (sekitar Rp 100 ribu), tertinggi di dunia jika
Lebih terperinciFORMULASI PAKAN SAPI POTONG BERBASIS SOFTWARE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU
FORMULASI PAKAN SAPI POTONG BERBASIS SOFTWARE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU (Beef Cattle Feed Formulation Based on Software in Supporting Beef Cattle Self Sufficiency Program)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Peternakan Sapi Perah Salah satu bidang usaha agribisnis peternakan yang memiliki potensi cukup besar dalam meningkatkan kesejahtraan dan kualitas sumberdaya manusia
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012
20 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KOBATUNAN DAN SUKAMAJU DESA MUNDUNG
Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 4 Nomor 1 PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KOBATUNAN DAN SUKAMAJU DESA MUNDUNG Sjenny S. Malalantang 1, Zetly E. Tamod, SP., MSi 2 1 Fakultas
Lebih terperinciDitulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28
Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Dalam rangka terus membina pengembangan ternak, maka perlu dikenalkan berbagai teknologi tepat guna kepada masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) dalam Ransum sebagai Subtitusi Tepung Ikan Terhadap Konsumsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelinci adalah salah satu ternak penghasil daging yang dapat dijadikan sumber protein hewani di Indonesia. Sampai saat ini masih sangat sedikit peternak yang mengembangkan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak
8 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian keluaran kreatinin pada urin sapi Madura yang mendapat pakan dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Lokasi Pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai berikut:
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat ini diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat
Lebih terperinciFeed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46
Pakan mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan ternak. Kita ketahui bahwa biaya pakan merupakan biaya terbesar dari total biaya produksi yaitu mencapai 70-80 %. Kelemahan sistem produksi
Lebih terperinciColeman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:
Wafer Pakan (Feed Wafer) Roti/Wafer pakan merupakan salah satu teknologi pengolahan pakan yang efektif dan diharapkan dapat menjaga kontinuitas ketersediaan pakan ternak, terutama pada musim kemarau. Stevent
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012
Jurnal Peternakan Indonesia, Oktober 2014 Vol. 16 (3) ISSN 1907-1760 Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012 Price Trend Analysis of Animal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung Madu Plantation Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada
Lebih terperinciSeminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim
POTENSI LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN ALTERNATIF PADA AYAM NUNUKAN PERIODE PRODUKSI IMAM SULISTIYONO dan NUR RIZQI BARIROH Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur JI. Pangeran M.
Lebih terperinciMakanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)
M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Jenis Bahan Pakan Konsentrat (Concentrate) Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive) 1 Bahan-bahan Konsentrat
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2010 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Sebagian komponen dalam industri pakan unggas terutama sumber energi
PENGANTAR Latar Belakang Sebagian komponen dalam industri pakan unggas terutama sumber energi pakan yang berasal dari jagung, masih banyak yang diimpor dari luar negeri. Kontan (2013) melaporkan bahwa
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penyusunan ransum bertempat di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Pembuatan pakan bertempat di Indofeed. Pemeliharaan kelinci dilakukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Kontrol lingkungan kandang sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan sapi, oleh karena itu kebersihan kandang termasuk suhu lingkungan sekitar kandang sangat
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak
8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Hijauan Pakan Dalam meningkatkan meningkatkan produksi ternak, ketersediaan hijauan makanan ternak merupakan bagian yang terpenting, karena lebih dari 70% ransum ternak terdiri
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Biskuit Pakan Biskuit pakan merupakan inovasi bentuk baru produk pengolahan pakan khusus untuk ternak ruminansia. Pembuatan biskuit pakan menggunakan prinsip dasar pembuatan
Lebih terperinciMEMILIH BAKALAN SAPI BALI
MEMILIH BAKALAN SAPI BALI Oleh: Achmad Muzani Penyunting: Tanda S Panjaitan BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NTB BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan
Lebih terperinciPERBAIKAN MUTU PAKAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS SUSU SAPI PERAH
PERBAIKAN MUTU PAKAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS SUSU SAPI PERAH (Feed Quality Improvement for Quantity and Quality Dairy Milk) DEDI SUGANDI 1, HERMAWAN 2 dan HERI SUPRATMAN 2 1 Balai Pengkajian
Lebih terperinciPELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK
PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK A. Ujianto Balai Penelitian Ternak Po.Box 221 Bogor 16002 Kata Kunct : Limbah, Pisang, Pakan Ternak RINGKASAN Limbah pisang merupakan masalah yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciPELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI
PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI ENI SITI ROHAENI, AKHMAD HAMDAN dan AHMAD SUBHAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jl. RO Ulin Loktabat, Banjarbaru,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Pellet Kandungan nutrien suatu pakan yang diberikan ke ternak merupakan hal penting untuk diketahui agar dapat ditentukan kebutuhan nutrien seekor ternak sesuai status
Lebih terperinciUMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi
UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi Salah satu masalah yang umum dihadapi oleh peternak tradisional adalah rendahnya mutu pekan dengan kandungan serat kasar yang
Lebih terperinciTeknologi alternatif pemberian pakan sapi potong untuk wilayah Indonesia bagian Timu
Teknologi alternatif pemberian pakan sapi potong untuk wilayah Indonesia bagian Timu Mariyono, Yenny Nur Anggraeny dan Lukas Kiagega Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan, Jawa Timur Abstract Eastern
Lebih terperinciAGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016
74 IbM PENGOLAHAN SILASE DARI HAY (HAYLASE) SEBAGAI BANK PAKAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN-MADURA Mirni Lamid, Retno Sri Wahjuni, Tri
Lebih terperinciJENIS PAKAN. 1) Hijauan Segar
JENIS PAKAN 1) Hijauan Segar Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternakdalam bentuk segar, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun yang tidak (disengut langsung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan
Konsumsi Bahan Kering (BK) HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan proses produksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan merupakan bahan pakan sumber serat yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. (2005) porsi hijauan
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK
ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN Sunanto dan Nasrullah Assesment Institution an Agricultural Technology South Sulawesi, Livestock research center ABSTRAK
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan penyuplai kebutuhan daging terbesar bagi kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan yang sedang mengalami peningkatan
Lebih terperinciPetunjuk Teknis TEKNOLOGI INOVASI PAKAN MURAH UNTUK USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG
Petunjuk Teknis TEKNOLOGI INOVASI PAKAN MURAH UNTUK USAHA PEMBIBITAN SAPI POTONG PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2007 ISBN
Lebih terperinciJURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI M. Christiyanto dan Surahmanto Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Email korespondensi: marrychristiyanto@gmail.com
Lebih terperinci