PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN
|
|
- Deddy Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. Pendahuluan PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PAKAN TERNAK Peningkatan populasi ternak masih terpaku pada kemampuan suatu wilayah untuk menyediakan tanaman pakan ternak. Hilangnya areal padang penggembalaan umum serta pengurangan lahan sebagai akibat semakin diintesifkannya usaha tanaman pangan dan peningkatan kebutuhan lahan akibat perkembangan kawasan industri maupun pemukiman mengakibatkan luas areal sumber tanaman pakan ternak semakin berkurang.dengan demikian ketersediaan pakan hijauan, khususnya pada akhir musim kemarau sampai dengan awal hujan dianggap sebagai masalah paling utama. Dan pada masa musim kemarau yang berkepanjangan merupakan musim paceklik. Dalam usaha peternakan, pakan merupakan faktor yang sangat menentukan. Pakan ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba atau kerbau sebagian besar berupa hijauan. Bagi para peternak yang lebih maju umumnya juga telah memberi pakan konsentrat terutama untuk penggemukan (ternak potong) dan induk laktasi (ternak perah). Apabila melihat potensi bahan pakan hasil limbah dari tanaman pertanian, perkebunan dan industrinya, maka kekhawatiran tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Hasil limbah pertanian tersebut memiliki potensi sebagai sumber pakan ternak ruminansia dan monogastrik, walaupun ada kelemahannya seperti nilai nutrisinya rendah, serat kasar yang tinggi, penyimpanannya memerlukan ruangan yang besar dan cepat rusak namun hal tersebut dapat diatasi dengan proses pengolahan seperti pencacahan, pengepresan, fermentasi (amoniasi, molases, dan lain lain) penepungan dan penggilingan. Hasil limbah pertanian selama ini kurang dirasakan oleh peternak di daerah karena mereka masih berkesempatan untuk mencari rumput alam yang tumbuh tanpa dibudidayakan (native grass) walaupun lokasinya cukup jauh. Manfaat hasil limbah pertanian sangat dirasakan atau dibutuhkan pada saat () Jumlah ternak yang diusahakan banyak; () Musim kemarau (sulit pakan terutama hijauan); () Tenaga kerja terbatas (terutama pada saat musim tanam, panen dan lain-lain) () Populasi ternak di wilayah bersangkutan padat dan () Lahan pertanian dibudidayakan secara intensif. Hasil limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif untuk ternak ruminansia antara lain :. Hasil Limbah Tanaman Padi Hasil limbah tanaman padi dapat berupa jerami dan dedak. Jerami merupakan pakan sumber serat sedangkan dedak kualitasnya sangat bervariasi, dapat berfungsi sebagai sumber serat atau sumber serat dan energi. Jerami lambat tercema sehingga dalam saluran pencemaan dibutuhkan waktu sekitar 8,7 jam. Jerami merupakan hasil limbah tanaman pertanian yang paling potensial dan terdapat hampir di seluruh daerah di Sendang dengan produksi sekitar 8.0 ton jerami per tahun.. Jerami padi cukup potensial sebagai pakan ternak ruminansia, tetapi tidak dapat digunakan sebagai pakan tunggal. Jerami padi dapat menggantikan 0 % hijauan segar untuk kambing dan domba. Apabila digunakan bersamaan dengan konsentrat, maka jerami padi fermentasi dapat menggantikan rumput segar sebanyak 0%. Dewasa ini pemanfaatan jerami padi sangat tinggi dan telah terjadi persaingan untuk kebutuhan :(). Mulsa (penutup lahan); () Pakan ternak; () Bahan baku pembuatan kertas dan () Media budidaya tanaman jamur. Sehingga secara nilai ekonomis jerami memiliki nilai yang tinggi. Pemanfaatan dedak padi yang nerupakan hasil limbah penggilingan padi sebagai bahan pakan ternak sudah umum dilakukan. Nutrisi dedak padi sangat bervariasi bergantung pada jenis padi dan jenis mesin penggiling. Dedak padi dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 00%, terutama dedak padi kualitas baik yang biasa disebut dengan bekatul.
2 . Hasil Limbah Tanaman Jagung Hasil limbah tanaman jagung dapat berupa tebon, janggel, kulit buah (klobot), dan tongkol; merupakan pakan sumber serat. Janggel jagung merupakan hasil limbah perontokan jagung pipilan yang tersedia cukup kontinyu dan berlimpah, terkadang menimbulkan masalah dalam pembuangan atau penyimpanannya terutama pada saat panen raya. Janggel jagung tanpa perlakuan dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 7 %. Satu hektar jagung dapat menghasilkan pakan untuk memelihara - ekor sapi perhektar, bila kali panen maka jumlah sapi dapat - ekor. Hijauan jagung atau daunnya dan tanaman setelah diambil buah jagungnya dapat dibuat silase dengan cara menambahkan urea dengan kadar 0,% (, kg/ton silase) dapat meningkatkan protein silase dari 8, % menjadi, % bahan kering dan ini memenuhi kebutuhan protein sapi potong dan sapi perah.( BDP Batu 00). Hasil Limbah Ubi Kayu Hasil limbah tanaman ubi kayu sebesar,% digunakan untuk pangan dan sisanya sebesar 9,7% untuk bahan baku industri seperti tepung tapioka, untuk industri pakan ternak (,8 %) dan industri non pangan lainnya (8, %) serta dieksport (,8 %). Hasil limbah ubi kayu yang banyak digunakan sebagai pakan ternak adalah gamblong, dan gaplek afkir. Gamblong merupakan hasil limbah pengolahan agroindustri tepung tapioka yang jumlahnya mencapai 9,7% dari total produksi ubi kayu. Pemanfaatan gamblong dalam konsentrat penggemukan, dan pembesaran dapat mencapai 0%. Pencapaian target pertambahan bobot badan harian (PBBH) sebesar kg dapat mudah dicapai apabila digunakan bahan pakan dasar berasal dari ubikayu atau hasil limbahnya.. Hasil Limbah Tanaman Kedelai Hasil limbah tanaman kedelai merupakan salah satu bahan pakan yang mempunyai nilai biologis tinggi. Penggunaan kedelai sebagai pakan ternak ruminansia belum umum digunakan di Indonesia karena harganya mahal, persaingan untuk kebutuhan pangan dan ternak monogastrik. Hasil limbah kedelai yang banyak digunakan sebagai pakan ternak ruminansia adalah kulit buah (polong), batang dan kulit polong, kulit ari biji, ampas tahu, ampas kecap dan kedelai afkir.kedelai dan limbahnya dapat digunakan semaksimal mungkin bergantung kepada ketersediaan dan harga bahan di lokasi setempat. Ampas tahu dan kulit ari biji sangat baik diberikan pada sapi menyusui atau penggemukan, dapat menggantikan konsenrat komersial hingga 7 %. Untuk sapi penggemukan, pemberian ampas tahu dalam waktu yang lama (> bulan) dan dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tekstur daging kurang padat dan berlemak.. Hasil Limbah Kacang Tanah Hasil limbah tanaman kacang tanah adalah jerami dan kulit kacang tanah. Pemanfaatan kulit kacang tanah sebagai pakan ternak sudah umum dilakukan, namun biaanya sebagian besar hanya dibuang atau dibakar. Penggunaan kulit kacang tanah untuk ransum sapi pembibitan, pembesaran dan penggemukan dapat mencapai 0 % dalam ransum. Bahan baku jerami /rendeng ini umumnya diberikan dalam bentuk segar karena apabila dilayukan, dapat menurunkan palatabilitas dan juga kualitasnya..hasil Limbah Tanaman Kelapa Hasil limbah tanaman kelapa yang banyak digunakan sebagai pakan ternak adalah bungkil kopra. Pemanfaatan bungkil kopra sebagai pakan ternak ruminansia telah umum digunakan sehingga harga kopra di pasaran cukup mahal. Penggunaan bungkil kopra dalam konsentrat sapi perah dan sapi potong berkisar antara 0 persen hingga persen.
3 7. Hasil Limbah Pengolahan Buah Coklat Hasil limbah pengolahan buah coklat yang berpotensi untuk digunakan sebagai pakan ternak adalah kulit (pod) luar dan kulit biji (ari). Pada sapi penggemukan yang diberikan pakan 7 % konsentrat dan % hijauan, maka peran hijauan dapat digantikan 00 % oleh pod kakao. Hasil penelitian penggunaan pod kakao pada ternak ruminansia, bahwa pemakaian pod kakao pada taraf 0 % tanpa pengolahan, dapat menurunkan kecernaan in- vitro. 8. Hasit Limbah Tanaman Tebu Hasil limbah tanaman tebu merupakan pakan sumber serat atau energi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia adalah daun tebu, ampas tebu (bagase), dan tetes (molases). Ampas tebu banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas dan media budidaya jamur. Tetes telah umum digunakan sekitar -7 % yang berfungsi sebagai pelekat pakan dan penambah kesukaan (palatabilitas). Pucuk tebut dapat digunakan sebagai hijauan pakan ternak pengganti rumput gajah tanpa ada pengaruh negatif pada ternak ruminansia. Meskipun pucuk tebu potensinya cukup besar, namun angka pemanfaatannya relatif masih rendah ( - % ), hal ini desebabkan antara lain turunnya palatabilitas yang cukup besar apabila dikeringkan dengan matahari, sedangkan bila dikeringkan dengan mesin pengering, hasilnya tetap hijau dan berbau manis, Biasanya untuk ekspor dilakukan pengeringan dengan mesin pengering. Negara kita kaya akan tanaman pertanian tetapi masih sedikit yang dapat kita gali dan dimanfaatkan untuk pakan ternak terutama limbah pertanian yang sebetulnya masih memungkinkan untuk dapat kita manfaatkan secara optimal, mari kita berdayakan sumber-sumber yang ada di negeri kita ini untuk memajukan peternakan ini. II.Populasi sapi perah di Kecamatan Sendang Populasi sapi perah di Kecamatan Sendang didominasi desa Geger,Sendang,Nglurup,Nyawangan,Kedoyo meliputi jumlah 7.80 ekor. ( Disnak Kec.Sendang 008) III.Kebutuhan pakan. Degan jumlah populasi 7.80 ekor seperti diatas maka kebutuhan pakan setiap harinya akan banyak pula. Apabila kebutuhan pakan satu ekor mencapai rata-rata kilogram/hari maka diperlukan 9. kilogram/hari atau kilogram/bulan atau.7.0 kilogram/bulan. Apabila diasumsikan 0 % saja yang dapat dicukupi hijauan maka terdapat kekurangan sebanyak 88. kilogram selam bulan atau 9.8. kilogram/hari. Jumlah ini merupakan peluang bisnis bagi siapa saja yang berkepentingan dibidang usaha ternak sapi perah di Sendang. IV. Pengolahan pakan siap saji. Pada umumnya peternak belum terbiasa dengan pemberian pakan siap sajii produksi pabrikan. Yang dilakukan peternak biasanya adalah memberikan hijauan dengan menambahkan konsentrat dan kebiasaan ini sulit diubah sehingga pemberian pakan siap saji terkendala dengan kebiasaan tersebut,atau peternak belum percaya begitu saja terhadap hal hal yang bersifat baru. Oleh karena itu perlu penyuluhan dan sosialisasii terhadap hal ini. Pengolahan pakan siap saji selain mengatasi kendala stagnasi pakan pada musim kemarau tetapi lebih ditekankan pada peningkatan mutu makan agar produktifitas sapi tetap terjaga. Sebagai contoh dengan perlakuan fermentasi jerami dengan menggunakan bakteri Starbio akan meningkatkan kadar protein jerami dari % menjadii 8 %.( Lembah Hijau Solo. 000) Untuk membuat pakan siap saji tidak lagi limbah pertanian difermentasi sendiri-sendiri namun dilakukan fermentasi secara bersama-sama dengan bahan konsentrat agar lebih praktis serta
4 yang lebih baku adalah meningkatkan kadar protein dari semua bahan baku yang digunakan. Caranya adalah limbah pertanian dihancurkan dengan mesin pemotong lalu dilakukan fermentasi bersama dengan bahan konsentrat secara an aerob dengan perbandingan 0 % konsentrat dan 0 % limbah pertanian.( tergantung bahan limbah yang digunakan ) dengan menggunakan bacteri Starbio. Sedangkan sebagai bahan konsentrat dapat berupa limbah industri pertanian seperti katul,polar,tetes,bungkil kopra dan lain-lain serta tepung jagung dan urea. Dalam memproduksi pakan siap saji dalam skala besar diperlukan beberapa peralatan prosesing agar terjadi efisiensi tenaga kerja dan mutu pakan dapat lebih baik. Peralatan tersebut diantaranya coper untuk menghancurkan limbah pertanian yaitu coper untuk jerami padi,tebon jagung dan penggiling jaggel serta mixer untuk pengaduk pakan supaya homogen. Namun demikian dapat juga dilakukan dengan cara manual dengan tenaga manusia. Sebagai tempat fermentasi dapat digunakan plastik kantong berkuran lebar 0 Cm dan panjang sesuai kebutuhan agar isi kantong plastik berkisar antara kg. atau sesuai kebutuhan dan dapat juga dilakukan fermentasi di gorong-gorong berdiameter satu meter ditumpuk tiga sampai empat buah yang didalamnya dilapisi plastik agar terjadi suasana an aerob. Caran fermentasinya adalah apabila menggunakan plastik sebagai wadah maka bahan konsentrat dan limbah pertanian yang sudah disiapkan dimasukkan kantong plastik dan kemudian dijahit agar terjadi suasana an aerob serta diberi tanggal pembuatan agar dapat diketahui kapan masaknya. Dengan menggunakan kantong plastik ini selain tidak terlalu banyak modal juga lansung dapat dikirim ke konsumen. Selanjutnya apabila menggunakan gorong-gorong maka bahan konsentrat dan limbah pertanian yang sudah disiapkan dimasukkan kedalam tumpukan gorong-gorong yang sudah dilapisi kantong plastik berdiameter 00 cm kemudian plastik diikat agar tidak bocor. Kapasitas goronggorong ini dapat mencapai sampai kw. Namun apabila akan dikirim perlu pengemasan lagi. Dapat juga menggunakan drum plastik diameter 0 cm tinggi meter dengan kapasitas kurang lebih 7 kg. Drum ini sudah ada tutupnya sehingga setelah diisi penuh dan dipadatkan dapat langsung ditutup dan di klem agar supaya tidak bocor. Pakan akan siap atau jadi dalam waktu sampai 0 hari setelah pembuatan
5 V.Analisa Usaha. Uraian Volume Harga Satuan Jumlah ( Rp ) I. II. Biaya tetap * Biaya variabel Katul Polar Bungkil kopra Jagung Tetes Urea Jerami padi ( Sudah dicoper) Bakteri Starbio Tenaga kerja Plastik Air kg kg kg kg 0. lt 0. kg kg 0. kg 0. HOK m 7 lt Jumlah kg 7.7 Ket. * Biaya tetap seperti penyusutan alat dan gudang belum dihitung Biaya produksi Rata-rata adalah Rp.09,-/kg. KOMPUTERISASI FORMULASI RANSUM Dengan menggunakan fasilitas komputer, penyusunan/formulasi ransum dapat dibuat dalam suatu program, sehingga penghitungan dalam memformulasikan suatu ransum seperti diuraikan di atas tidak terlalu rumit. BPTP Jawa Timur dan UNISMA Malang sudah membuat program formulasi dalam bentuk CD (compact disk) untuk menyusun ransum sapi perah dengan memanfaatkan perangkat komputer.
6 Lampiran : KEBUTUHAN POKOK HIDUP SAPI Berat Badan Energi ( Kg ) ( Gr.TDN ) Protein (Gr.Pdd ) KEBUTUHAN TIAP LITER SUSU ( PRODUKSI ) % KADAR LEMAK Energi SUSU ( Gr.TDN ), 80, 0 0, 80, 0 0 KEBUTUHAN INDUK MASA KERING Bunting Energi ( Gr.TDN ) Bulan ke 8 0 Bulan ke 9 00 Protein (Gr.Pdd ) Protein (Gr.Pdd ) Berat Badan ( Kg ) KEBUTUHAN SAPI DARA Energi ( Gr.TDN ) Protein (Gr.Pdd ) KEBUTUHAN PAKAN TERHADAP BAHAN KERING UMUMNYA % DARI BERAT BADAN
7 Komposisi nutrisi pakan lengkap untuk penggemukan dan pembibitan. Jenis complete feed Kadar air (%) Bahan Kering (%) Protein kasar Hasil analisa proksimat (dalam %) Lemak kasar Serat kasar Pembibitan Penggemukan Sumber : Wahyono (00). Kadar abu BETN TDN Analisa bahan hijauan Keterangan Bahan Hijauan Rumput Gajah (baik) Rumput Gajah (sedang) Rumput Gajah (kurang) Rumput Lapangan (baik) Rumput Lapangan(sedang) Rumput Lapangan(kurang) Rumput Setaria (baik) Rumput Setaria (sedang) Rumput Setaria (kurang) Hijauan Jagung (baik) Hijauan Jagung(sedang) Hijauan Jagung(kurang) Hijauan Kedele(baik) Hijauan Kedele(sedang) Hijauan Kacang tanah Daun Lamtoro Daun Pisang Daun Ubi jalar Daun Ubi Kayu Daun Wortel Kubis Sisa Kubis Jerami Padi (baik) Jerami padi (kurang) Jerami Kedele Jerami Kacang tanah Pucuk tebu (baik) Pucuk tebu (kurang) Gliriseadea/Gamal/Dadab B :.Pdd : Protein dapat dicerna.tdn : Total Digestible Nutrient ( energi ).BK : Bahan kering Kandungan per Kg bahan Pdd (gr) TDN (gr) BK (gr) Sumber BLPP Batu 00
8 7 Analisa bahan konsentrat Keterangan Nama Bahan Bekatul(baik) Bekatul Biasa Dedak halus pabrik Dedak halus kampung Dedak kasar kampung Dedak kasar pabrik Dedak jagung Bungkil kelapa Bungkil Kedele Bungkil Kelapa sawit Bungkil Biji kapas Bungkil Biji kapuk Bungkil Biji bunga matahari Bungkil kacang tanah Ampas tahu basah Ampas tahu kering Ampas Bier basah Tetes Sagu basah Sagu kering Rubbersheet Polard (katul gandum) :.Pdd : Protein dapat dicerna.tdn : Total Digestible Nutrient ( energi ).BK : Bahan kering Kandungan per Kg bahan Pdd(gr) TDN(gr) BK(gr) Sumber BLPP Batu 00
9 8 Lampiran CONTOH PERHITUNGAN MENYUSUN RANSUM SAPI PERAH Diketahui : Berat badan sapi = 9 kg Produksi = lt/hari Kadar Fat =, % Maka penghitungannya adalah : Kebutuhan hidup pokok 9 kg = Pdd 70 TDN 70 Produksi lt = Pdd 80 TDN 7 Total = Pdd 0 TDN 88 Bila Kebutuhan bahan kering diambil % saja maka kebutuhannya adalah % x 9 kg =,9 Kg = 900 gr Apabila diberi pakan rumput gajah kwalitas sedang maka kebutuhannya adalah = 900 : 0 = 8 Kg Pdd = 8 x 9, = 799 gr TDN = 8 x 7 = 0 gr Kekurangan : Pdd = = gr TDN = 88-0 = 0 gr Dapat dicukupi dari :.Yellow Feed = : 0 =, Kg ( Pdd ) 0 : 70 =,7 Kg ( TDN ) Rata-rata =, Kg.Dedak = : 7 =, Kg ( Pdd ) 0 : =, Kg ( TDN ) Rata-rata = Kg Jadi kebutuhannya adalah = Rumput gajah = 8 Kg Yellow Feed =, Kg Dedak = Kg
10 9 HUBUNGAN ANTARA LINGKAR DADA DENGAN BERAT BADAN Cm Kg Cm Kg Cm Kg Cm Kg Cm Kg
Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Jawabannya tentu tidak. Ada beberapa teknologi pengawetan hijauan pakan ternak seperti silase, hay, amoniasi, fermentasi. Namun masing-masing teknologi tersebut mempnuyai kekurangan dan kelebihan. Salah
Lebih terperinciSILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA
AgroinovasI SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi, kerbau dan rusa dan lain-lain mempunyai keistimewaan dibanding ternak non ruminansia yaitu
Lebih terperinciKONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA
KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA Indonesia adalah negara TROPIS Dengan ciri khas kualitas rumput yang rendah Pemberian pakan hanya dengan rumput Pemberian pakan campuran rumput dan konsentrat hijauan hijauan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun
Lebih terperinciPetunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi
Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi i PETUNJUK PRAKTIS MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PAKAN TERNAK SAPI Penyusun: Nurul Agustini Penyunting: Tanda Sahat Panjaitan
Lebih terperinciFORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN
AgroinovasI FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Usaha penggemukan sapi potong semakin menarik perhatian masyarakat karena begitu besarnya pasar tersedia untuk komoditas ini. Namun demikian,
Lebih terperinciRansum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)
Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba) Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D. HP: 0815-7810-5111 E-mail: Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Lebih terperinciFeed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46
Pakan mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan ternak. Kita ketahui bahwa biaya pakan merupakan biaya terbesar dari total biaya produksi yaitu mencapai 70-80 %. Kelemahan sistem produksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan
TINJAUAN PUSTAKA Sumberdaya Pakan Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK
KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia dari Dosen : Rika Widiawati,
Lebih terperinciColeman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:
Wafer Pakan (Feed Wafer) Roti/Wafer pakan merupakan salah satu teknologi pengolahan pakan yang efektif dan diharapkan dapat menjaga kontinuitas ketersediaan pakan ternak, terutama pada musim kemarau. Stevent
Lebih terperinciSAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt
SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt Sampah merupakan limbah yang mempunyai banyak dampak pada manusia dan lingkungan antara lain kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013 Dari bermacam-macam limbah pertanian yang mempunyai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, dikarenakan kebutuhan akan susu domestik dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan
Lebih terperinciMEMBUAT SILASE PENDAHULUAN
MEMBUAT SILASE Oleh : Drh. Linda Hadju BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2014 PENDAHULUAN Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba). Untuk meningkatkan
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bahan dan Alat
36 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu mulai 8 Maret sampai 21 Agustus 2007 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan penting yang secara historis pertama kali dikenal di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu daerah di provinsi Lampung yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan jagung, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga membutuhkan ketersediaan pakan yang cukup untuk ternak. Pakan merupakan hal utama dalam tata laksana
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58
Pembuatan silase komplit dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi kekurangan pakan di musim kemarau sekaligus memperbaiki kualitas gizi pakan ternak. Pada kondisi bulan basah (musim hijauan) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan konsumsi masyarakat yang terus berkembang membuat diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan alternatif yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi sapi perah yang sedikit, produktivitas dan kualitas susu sapi yang rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat Jenderal Peternakan
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut
PENGANTAR Latar Belakang Populasi ternak khususnya ruminansia besar yaitu sapi potong, sapi perah dan kerbau pada tahun 2011 adalah 16,7 juta ekor, dari jumlah tersebut 14,8 juta ekor adalah sapi potong
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan utama makanan ternak ruminansia adalah hijauan pada umumnya, yang terdiri dari rumput dan leguminosa yang mana pada saat sekarang ketersediaannya mulai terbatas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan Peternakan, analisis silase dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba
8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba dan Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ketersediaan Limbah Pertanian Pakan ternak sangat beragam tergantung varietas tanaman yang ditanam petani sepanjang musim. Varietas tanaman sangat berdampak
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI
PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI Oleh : ETTY HARYANTI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Peternakan YENNI YUSRIANI
Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Peternakan Pendahuluan YENNI YUSRIANI Peluang besar dalam peternakan masih terbuka untuk mengembangkan ternak ruminansia karena adanya potensi sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Konsentrat Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Boer Jawa (Borja) Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan merupakan bahan pakan sumber serat yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. (2005) porsi hijauan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Pakan merupakan bahan baku yang telah dicampur menjadi satu dengan nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang penting untuk perawatan
Lebih terperinciJENIS PAKAN. 1) Hijauan Segar
JENIS PAKAN 1) Hijauan Segar Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternakdalam bentuk segar, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun yang tidak (disengut langsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%
Lebih terperinciPengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di Indonesia, dihadapkan pada kendala pemberian pakan yang belum memenuhi kebutuhan ternak. Ketersediaan
Lebih terperinciDUKUNGAN TEKNOLOGI PAKAN DALAM USAHA SAPI POTONG BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL
DUKUNGAN TEKNOLOGI PAKAN DALAM USAHA SAPI POTONG BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL M. SUHARTO Direktur CV Lembah Hijau Multifarm, Surakarta ABSTRAK Pola kehidupan manusia yang terus berubah semakin mendorong manusia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat populer, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan mampu beradaptasi
PENDAHULUAN Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat populer, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan ekstrem, cukup mudah pengembangannya dan tidak
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN
RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN MASKAMIAN Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Jenderal Sudirman No 7 Banjarbaru ABSTRAK Permintaan pasar
Lebih terperinciPRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)
3.1 Landasan Teori PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF) Berbagai ragam bahan makanan ternak telah dikenal dan dipergunakan sebagai bahan penyusun Pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik dalam ketersediaan, distribusi dan konsumsi daging sapi dan kerbau belum memenuhi tujuan
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI
TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. Pendahuluan Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
No.: 05/Brosur/BPTP Jakarta/2009 PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Lebih terperinciSyahdar Baba 1 M. I. Dagong 1 Ambo Ako 1 Abdullah Sanusi 2 Anis Muktiani 3
PG-324 PRODUKSI COMPLETE FEED BERBAHAN BAKU LOKAL DAN MURAH MELALUI APLIKASI PARTICIPATORY TECHNOLOGY DEVELOPMENT GUNA MENINGKATKAN PRODUKSI DANGKE SUSU DI KABUPATEN ENREKANG Syahdar Baba 1 M. I. Dagong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan penyuplai kebutuhan daging terbesar bagi kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan yang sedang mengalami peningkatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS. Hafni Indriati Junifa Layla Sihombing Jasmidi Kinanti Wijaya
IbM Kelompok Ternak Sekar Jaya dan Sri Wangi Desa Wonosari, Pemanfaatan Limbah Jerami Padi menjadi Pakan Ternak Sapi Alternatif Pengganti Pakan Hijauan Hafni Indriati Junifa Layla Sihombing Jasmidi Kinanti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Perah Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan yang dikonsumsi menjadi susu sebagai produk utamanya baik untuk diberikan kepada anaknya maupun
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN
PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN Ariani Kasmiran, Yayuk Kurnia Risna Dosen Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dengan melakukan persiapan dan pembuatan ransum di Laboratorium Industri Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan pellet dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan kebutuhan daging sapi lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi. Ternak sapi,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Pellet Kandungan nutrien suatu pakan yang diberikan ke ternak merupakan hal penting untuk diketahui agar dapat ditentukan kebutuhan nutrien seekor ternak sesuai status
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,
Lebih terperinciPAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG
0999: Amir Purba dkk. PG-57 PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG Amir Purba 1, I Wayan Mathius 2, Simon Petrus Ginting 3, dan Frisda R. Panjaitan 1, 1 Pusat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Sayuran Limbah kota pada umumnya didominasi oleh sampah organik ± 70% sebagai konsekuensi logis dari aktivitas serta pemenuhan kebutuhan penduduk kota. Berdasarkan sumber
Lebih terperinciSistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan
Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Matheus Sariubang, Novia Qomariyah dan A. Nurhayu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Jl. P. Kemerdekaan
Lebih terperinciCara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.
Cara pengeringan Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan. Prinsip pengeringan adalah CEPAT agar penurunan kualitas dapat ditekan. Cara pengeringan 1. Sinar matahari. Untuk
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK Susy Edwina, Dany Varian Putra Fakultas Pertanian Universitas Riau susi_edwina@yahoo.com
Lebih terperinciAGROVETERINER Vol.5, No.1 Desember 2016
74 IbM PENGOLAHAN SILASE DARI HAY (HAYLASE) SEBAGAI BANK PAKAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN-MADURA Mirni Lamid, Retno Sri Wahjuni, Tri
Lebih terperinciDiharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan
SILASE TANAMAN JAGUNG SEBAGAI PENGEMBANGAN SUMBER PAKAN TERNAK BAMBANG KUSHARTONO DAN NANI IRIANI Balai Penelitian Ternak Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Pengembangan silase tanaman jagung sebagai alternatif
Lebih terperinciDitulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28
Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) telah lama dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Pengertian
PENINGKATAN KUALITAS JERAMI PADI MELALUI PERLAKUAN UREA AMONIASI Oleh : Marjuki Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang Telp. : 0341-463508, 08123352241 e-mail : marjuki4663@yahoo.com 1. Pendahuluan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak
24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ternak Penelitian, Ternak yang digunakan
Lebih terperinciTEKNOLOGI ALAT DAN MESIN UNTUK AGRIBISNIS PETERNAKAN DI KAWASAN PERKEBUNAN SAWIT
TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN UNTUK AGRIBISNIS PETERNAKAN DI KAWASAN PERKEBUNAN SAWIT ASTU UNADI Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian PENDAHULUAN Pertanian modern dicirikan dengan terwujudnya sistem
Lebih terperinciPemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)
Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas) PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui, di negara Indonesia banyak ditumbuhi pohon nanas yang tersebar di berbagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup
PENDAHULUAN Latar Belakang Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup berat bagi peternak. Hal tersebut dikarenakan sulitnya memenuhi kebutuhan pakan hijauan yang berkualitas untuk ternak,
Lebih terperinciPengembangan Peternakan Terpadu dan Pakan Ternak yang dapat Mendukung Program Posdaya
Pengembangan Peternakan Terpadu dan Pakan Ternak yang dapat Mendukung Program Posdaya Prof. Dr. Ir. Panca Dewi MHK, MS Dr. Iwan Prihantoro SPt, MSi 2014 PETERNAKAN TERPADU Pola integrasi antara ternak
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha peternakan, baik terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan tercapai bila mendapat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gizi dari susu menyebabkan
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi perah merupakan salah satu penghasil protein berupa susu yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting bagi kesehatan masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode laktasi 2 dengan bulan ke-2 sampai bulan ke-5 sebanyak
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si
PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isi rumen merupakan limbah rumah potong hewan ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) yang masih belum optimal
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penyusunan ransum bertempat di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Pembuatan pakan bertempat di Indofeed. Pemeliharaan kelinci dilakukan
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK
ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN Sunanto dan Nasrullah Assesment Institution an Agricultural Technology South Sulawesi, Livestock research center ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi kambing di Indonesia berjumlah 18 juta ekor. Jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan jenis ternak
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2010 hingga April 2011 di peternakan sapi rakyat Desa Tanjung, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, dan di Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan
16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan kadar protein dan energi berbeda pada kambing Peranakan Etawa bunting dilaksanakan pada bulan Mei sampai
Lebih terperinciMETODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012
20 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peternak Indonesia pada umumnya sering mengalami permasalahan kekurangan atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai pakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga bulan September 2011 dan bertempat di Laboratorium Lapang Blok A, Laboratorium Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Sayuran Menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia. Salah satu limbah yang banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciJurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014
PEMBUATAN SILASE DENGAN TEKNOLOGI SUP-FERSI DI PETERNAK SAPI POTONG KABUPATEN LAMONGAN Edy Susanto*, Mufid Dahlan * dan Dyah Wahyuning A.* * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Islam
Lebih terperinciV. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar
V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha
Lebih terperinciPROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK
PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK Bambang Kushartono dan Nani Iriani Balai Penelitian Ternak, Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Tanamanjagung (ZeamisL) mempunyai nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinciMakanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)
M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Jenis Bahan Pakan Konsentrat (Concentrate) Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive) 1 Bahan-bahan Konsentrat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi
1 I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dikembangbiakan oleh masyarakat. Pemeliharaan domba yang lebih cepat dibandingkan ternak sapi, baik sapi
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm CV. Anugrah Farm terletak di Simpang Curug RT.02/04 Kampung Baru, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani, terutama daging kambing, menyebabkan
Lebih terperinciII. Beberapa Istilah di dalam Hijauan Pakan Ternak Di dalam buku ini yang dimaksud dengan hijauan pakan ternak (HPT) adalah semua pakan sumber serat
II. Beberapa Istilah di dalam Hijauan Pakan Ternak Di dalam buku ini yang dimaksud dengan hijauan pakan ternak (HPT) adalah semua pakan sumber serat kasar yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, khususnya bagian
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar
PENGANTAR Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sektor peternakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam program pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan di Indonesia sampai saat ini masih sering dihadapkan dengan berbagai masalah, salah satunya yaitu kurangnya ketersediaan pakan. Ketersediaan pakan khususnya
Lebih terperinciTEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG
TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG Oleh : Ir. BERTI PELATIHAN PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BONE TA. 2014 1. Sapi Bali 2. Sapi Madura 3.
Lebih terperinci