PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0252.A TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0252.A TAHUN 2014"

Transkripsi

1 PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0252.A TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUKU BAKUAN AUDIT KEAMANAN INFORMASI KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2014

2 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Kementerian Pemuda dan Olahraga Juli 2014

3 ISBN : Ukuran Buku :15,7 cm x 24 cm Jumlah Halaman: xii Penanggung Jawab Sriyono, SH.,MM Ketua Drs. Nuristya Agus Lesmana Tim Penyusun Andreas Hadiyono, ST, MMSI Sutresna Wati, ST, MMSI Miftah Andriansyah, S.Si, MMSI Nurhasanah, S.Sos Ahmad Musawir, S.Si, M.Si Wulan Asri Meidyasari, S.Si Esti Ananingsih, S.Kom Healthoper Akbar, S.E Yordania, Fergi Restya, Fetri Asnadi, Sanen Arafat, Umriansyah, Diah Ariyani, Riri Hardiyanti, Beni Setyawan, Faisal Ishak, Aditya Eko P, M. Rizky Nara Sumber Dr. Ing. Adang Suhendra, SKom, SSi, MSc Dr. rer. nat. I Made Wiryana, SKom, SSi, MAppSc Prof. Dr. I Wayan S Wicaksana, SSi, MEng Dr. Putu Laxman Pendit Pancat Setyantana Diterbitkan Oleh: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

4 Kata Pengantar Kementerian Pemuda dan Olahraga selalu berusaha mengikuti perkembangan jaman di dalam pemanfaatan Teknologi Infomasi dan Komunikasi. Apalagi saat ini pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komputer sudah sangat mendukung kegiatan keolahragaan ataupun kepemudaan. Sistem Informasi Manajemen saat ini sudah tak dapat dipisahkan lagi dari pengelolaan suatu organisasi modern. Suatu organisasi modern yang baik akan memaksimalkan menggunakan Sistem Informasi untuk perencanaan, pengelolaan serta evaluasi dari organisasi tersebut. Tentu saja tanpa suatu strategi yang tepat maka penggunaan Teknologi Informasi seperti halnya Sistem Informasi Manajemen ini malah dapat menjadi bumerang, dan hanya menghasilkan pemborosan dana serta ketidak efisienan kerja. Untuk mewujudukan perencanaan, pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen yang baik di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, maka dilakukan kegiatan seminar dan lokakarya yang berkaitan dengan Strategi, Roadmap dan bakuan yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kemenpora. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat menjadi masukan dan bakuan yang memberikan benefit kepada pihak-pihak yang mengembangkan atau menyediakan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bakuan tersebut terdiri dari bakuan untuk metoda pengembangan, struktur data, serta metoda evaluasi dan lisensi yang digunakan di dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. iii

5 Penyusunan panduan ini melibatkan beberapa pakar dari dunia akademik, industri dan pemerintahan yang membidangi masalah pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Diharapkan panduan ini dapat digunakan sebagai arahan sehingga pengembangan SIM di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dapat berkesinambungan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Jakarta, Juli 2014 Kepala Biro Humas, Hukum dan Kepegawaian, Sriyono, SH.,MM iv

6 SAMBUTAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas bimbingan dan kasih sayang-nya, kita dapat menyusun dan menerbitkan buku Pengembangan Sistem Informasi di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga sesuai jadwal yang direncanakan. Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional di bidang kepemudaan dan keolahragaan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal, perlu dukungan sumber daya manusia yang profesional dan penerapan manajemen modern serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi mutakhir. Oleh karena itu, dalam upaya memenuhi kondisi di atas, berdasarkan pengalaman selama ini, telah dirumuskan strategi, roadmap, dan bakuan dalam pengembangan sistem informasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang secara rinci dituangkan dalam buku ini. Dengan diterapkannya sistem informasi manajemen yang standar, diharapkan tidak akan ditemukan adanya program kepemudaan dan keolahragaan yang perencanaan, pelaksanaan, dan pengendaliannya tidak didasarkan pada data dan informasi mutakhir, terintegrasi, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan. Apabila sistem tersebut diikuti dan dilaksanakan dengan sungguhsungguh, insya Allah pada gilirannya akan mampu meningkatkan dan/atau mengoptimalkan profesionalitas dan produktivitas kerja masing-masing unit organisasi, serta kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga secara keseluruhan. v

7 vi Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada para penyusun, nara sumber, dan semua pihak yang berperan serta dalam penerbitan buku ini. Semoga buku ini dapat bermakna dan memberikan andil yang positif bagi upaya membangun pemuda yang berkualitas, nasionalis dan berkarakter, serta meningkatkan prestasi olahraga nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang sejahtera, maju, mandiri, dan bermartabat. Billahittaufik Wal Hidayah, Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, Juli 2014 Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Dr.H. Alfitra Salamm, APU NIP

8 Ringkasan Eksekutif Mengembangkan Sistem Informasi yang baik tidak bisa dilakukan hanya dengan pendekatan yang sifatnya kasus per kasus. Pengembangan untuk kebutuhan organisasi harus dilakukan secara terintegrasi dan holistik. Dengan kata lain semua aspek harus dipertimbangkan baik teknis maupun non teknis. Dari kebutuhan perangkat keras dan jaringan, hingga kebutuhan SDM dan organisasi. Pertimbangan hukum dan efisiensi pembiayaan juga perlu dilakukan. Pengembangan Sistem Informasi yang baik harus memiliki suatu arah sasaran yang tertuang dalam strategi dan road map. Di dalam pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi tersebut, harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang tertuang dalam bakuanbakuan. Hal ini menyebabkan pengembangan dapat dilakukan secara baik dan tertata dengan baik. Dokumen ini disusun untuk memberikan gambaran tentang metoda dan bakuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga sehingga memenuhi aspek-aspek kualitas dari Sistem Informasi. Dokumen ini terdiri dari inventarisasi sistem informasi yang ada di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kemudian bakuan siklus pengembangan, bakuan interoperabilitas dan juga bakuan lisensi yang digunakan dalam lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Jakarta, Juli 2014 Tim penyusun vii

9 Daftar Isi Kata Pengantar Sambutan Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel iii v vii ix xiii xv 1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Ruang Lingkup Pekerjaan Hasil Akhir Pekerjaan Kondisi Saat Ini Kondisi Jaringan Kondisi Sistem Informasi Manajemen Portal Kementerian Pemuda dan Olahraga SIM Kepegawaian Kemenpora SIM Atlit Indonesia SIM Lelang SIM Evaluasi SIM Geographic Infomation System (GIS) SIM-SIM Lainnya Platform di Lingkungan Kemenpora Pengguna dan Pemanfaatan Permasalahan yang Teridentifikasi Strategi Pengembangan SIM Kemenpora Strategi Nasional E-government Perkembangan TIK Open Source dan Open Standard ix

10 X DAFTAR ISI 4 Road Map Pengembangan SIM Kemenpora 4.1 Pengembangan SIM Kemenpora Rencana Pengembangan Infrastuktur Jenis SIM yang Perlu Dikembangkan SIM untuk Pengoperasian SIM Berbasiskan Database SIM Berbasiskan Social Network SIM untuk Berkolaborasi SIM untuk Knowledge Management Bakuan Sistem Informasi Bakuan Siklus Pengembangan Tahapan Proyek SIM Pendefinisian Perencananaan Organisasi Pengawasan Penyelesaian Proyek Leading Model Pengembangan yang Ditetapkan Bakuan Lisensi yang Digunakan Lisensi Perangkat Lunak Pertimbangan Legalitas Perangkat Lunak Landasan Hukum untuk Bakuan Lisensi Penetapan Lisensi untuk Kemenpora Bakuan Dokumentasi Teknis Dokumentasi Perencanaan Proyek Dokumentasi Spesifikasi Disain Bakuan Kualitas Sistem Informasi Kualitas Perangkat Lunak Usability Keamanan Bakuan yang Diadopsi Bakuan Evaluasi Sistem Metoda Evaluasi yang Ditetapkan Bakuan Interoperabilitas Data Keragaman Informasi Pendekatan yang Dilakukan Bakuan Format Dokumen Interoperabilitas Layanan

11 DAFTAR ISI xi Standard Format Dokumen Bakuan Format Dokumen yang Ditetapkan Penutup 127

12 x DAFTAR ISI

13 Daftar Gambar 2.1 Kondisi Jaringan Saat Ini Portal Kemenpora Manual SIM Kepegawaian Data Profil Pegawai Panduan User Manual Lelang Tampilan Home Lelang Dokumentasi Sistem Informasi Form Rencana Kinerja Laporan Rencana Kinerja Panduan untuk pengguna GIS SIFA PDPJOI Zona Kreasi Muda Platform yang digunakan di lingkungan Kemenpora Pola integrasi di Kemenpora saat ini Direktori pada Portal Kemenpora Memasukkan berita melalui portal Hasil pemasukan berita oleh publik Strategi e-government Era Informasi Komponen Implementasi TIK Kondisi Sekarang Kondisi Jaringan yang Diharapkan Road Map SIM di Kemenpora Sistem inventory jaringan Sistem Monitoring xiii

14 xiv DAFTAR GAMBAR 4.6 Help Desk Interoperabilitas dengan Service generic Mikroblog Contoh Aplikasi CSCW Contoh Ensiklopedia Fasilitas Tanya-Jawab (FAQ) Fasilitas elearning SDLC Metoda purwarupa (Prototype) SDLC yang dapat digunakan Model V Software Quality Hubungan Interoperabilitas Organisasi dan Teknis TI Kaitan aplikasi dan file Pertukaran data secara terbuka ODF dan workflow

15 Daftar Tabel 3.1 ICT Readline Index Implementasi OSS di Berbagai Daerah Implementasi OSS di berbagai Negara Work Breakdown Structure Contoh jenis file beragam aplikasi perkantoran xv

16 xvi DAFTAR TABEL

17 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi mendatang, pemakaian teknologi komputer dalam segala kehidupan sehari-hari tidak akan dapat dihindari. Kemampuan pertukaran informasi antar pihak di tempat yang berbeda (terpisah pada jarak yang jauh) merupakan salah satu ciri era globalisasi. Bahkan penggunaan teknologi komputer tersebut akan menjadi syarat utama untuk menunjukkan kualitas sesuatu bidang dan menjadi modal terpenting dalam memenangkan persaingan. Oleh karena itu berbagai organisasi berlomba-lomba memanfaatkan Teknologi Informasi dengan tujuan dapat memberikan manfaat di dalam pengambilan keputusan di organisasi tersebut, dan juga sebagai sistem evaluasi pada organisasi tersebut. Pada saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mulai bermetamorfosa menjadi suatu tahapan teknologi yang pervasif. Artinya teknologi tersebut akan terasa keberadaannya ketika tidak ada (atau tak bekerja). Dengan kata lain manusia sudah makin tergantung pada teknologi informasi. Pada umumnya teknologi akan melewati tahapan dalam pengembangan seperti berikut ini : 1. Berawal dari rasa penasaran di tingkat laboratorium penelitian. 2. Digunakan oleh sekelompok kecil spesialis untuk mengerjakan suatu masalah khusus 3. Lalu menjadi dapat diproduksi masa, dan sudah mulai umum 1

18 2 BAB 1. PENDAHULUAN digunakan tapi masih membutuhkan pelatihan yang khusus dan masih digunakan oleh sekelompok pengguna yang sedikit 4. Akhirnya menjadi pervasif dan dipandang sebagai bagian dari kehidupan normal pada sebagian besar masyarakat Secara umum dapat dikatakan teknologi informasi saat ini dapat dikatakan berada pada tahapan dari ke tiga menuju ke empat. Sebelum menjadi pada tahapan pervasif, maka TI haruslah menjadi dapat terakses secara intuitif oleh masyarakat banyak dan memberikan nilai yang mencukupi sehingga investasi besar yang dilakukan untuk penyediaan infrastruktur tidaklah menjadi sia-sia. Kemajuan perkembangan Internet dan World Wide Web (WWW) telah menunjukkan suatu langkah ke arah ini. Konsekuensi dari sistem informasi yang menjadi pervasif adalah timbulnya dampak yang besar pada masyarakat secara luas. Akan banyak industri yang berubah atau digantikan sama sekali. Atau juga akan banyak tumbuh industri baru sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi informasi itu. Dari pandangan rekayasa informasi, informasi dapat dipandang sebagai media pertukaran murni. Walaupun ada biaya untuk mengakses, mendistribusikan, ataupun menyimpan informasi, informasi itu dianggap tak ada biayanya. Pada organisasi modern, informasi telah menjadi komoditas yang sangat berharga, dan telah berubah dan dianggap sebagai sumber daya habis terpakai, bukan lagi barang bebas. Dalam suatu organisasi perlu dipertimbangkan bahwa informasi memiliki karakter yang multivalue, dan multidimensi. Dari sisi pandangan teori sistem, informasi memungkinkan kebebasan beraksi, mengendalikan pengeluaran, mengefisiensikan pengalokasian sumber daya dan waktu. Sirkulasi informasi yang terbuka dan bebas merupakan kondisi yang optimal untuk pemanfaatan informasi. Di samping iming-iming keuntungan dari pemanfaatan teknologi informasi, sangatlah tidak realistik bila mengasumsikan bahwa teknologi informasi tidak menimbulkan permasalahan dalam penerapannya. Berikut ini diberikan potensi-potensi kerugian yang disebabkan pemanfaatan teknologi informasi tersebut secara kurang tepat. Rasa ketakutan. Banyak orang mencoba menghindari pemakaian komputer, karena takut merusakkan, atau takut kehilangan kontrol, atau secara umum takut menghadapi sesuatu yang baru. Hal ini ditambah-tamah oleh perilaku beberapa sistem misalnya sistem komputer yang sangat ringkih atau mudah hang

19 1.1. LATAR BELAKANG 3 tanpa adanya penjelasan yang logikal. Sehingga ketakutan akan kehilangan data, atau harus diinstal ulang sistem program menjadikan pengguna makin memiliki rasa ketakutan ini. Keterasingan. Pengguna komputer cenderung mengisolir dirinya, dengan kata lain menaiknya jumlah waktu pemakaian komputer, akan juga membuat mereka makin terisolir. Memang pada beberapa komunitas walaupun terisolir secara fisik tetapi malah timbul kedekatan rohani di antara mereka. Memang ini suatu kontradiksi yang terjadi misalnya pada komunitas on-line. Golongan miskin informasi dan minoritas. Akses kepada sumber daya informasi juga terjadi ketidak seimbaangan di tangan pemilik kekayaan dan komunitas yang mapan. Sehingga masih dipertanyakan apakah teknologi informasi ini akan menghilangkan jurang yang kaya dan miskin atau malah makin memperlebar. Apalagi ditambah makin mahalnya perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses informasi tersebut, untungnya beberapa alternatif seperti Open Source dapat digunakan untuk merendahkan biaya pengaksesan informasi. Pentingnya individu. Organisasi besar menjadi makin impersonal, sebab biaya untuk untuk menangai kasus khusus/pribadi satu persatu menjadi makin tinggi. Individu yang frustasi mencoba mendapatkan penanganan pribadi akan melampiaskan kekekesalannya pada organisasi, orang, ataupun teknologi yang membatasinya. Tetapi bila pemanfaatan TI dapat dilakukan dengan tepat, maka individu dapat makin terasa dilayani secara personal, dengan kata lain pelayanan kasus-per-kasus, hal ini tampak misalnya pada personalisasi layanan e-commerce. Tingkat kompleksitas ini menjadi makin tinggi dan sulit ditangani, karena dengan makin tertutupnya sistem serta makin besarnya ukuran sistem (sebagai contoh program MS Windows 2000 yang baru diluncurkan memiliki program sekitar 60 juta baris). Sehingga proses pengkajian demi kepentingan publik banyak makin sulit dilakukan. Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tak dapat ditangani. Sistem yang dikembangkan dengan birokrasi komputer begitu kompleks dan cepat berubah sehingga sangat sulit bagi individu untuk mengikuti dan membuat pilihan.

20 4 BAB 1. PENDAHULUAN Makin rentannya organisasi. Suatu organisasi yang bergantung pada teknologi yang kompleks cenderung akan menjadi lebih ringkih. Ketika suatu kesalahan terjadi, maka dapat terpropagasi secara cepat dan dapat menghentikan kerja banyak orang misal pada sistem pengendalian inventori yang berbasiskan komputer. Di sini letak pengujian kualitas dan penaganan kerusakan pada tiap produk TI menjadi lebih penting lagi. Dilanggarnya privasi. Ketersediaan sistem pengambilan data yang sangat canggih memungkinkan terjadiny pelanggaran privasi dengan mudah dan cepat. Misal dengan memanfaatkan teknik cross-reference pada berbagai database yang tersedia, atau pengambilan data yang dilakukan secara tidak sadar, contohnya pada penggunaan kartu kredit, belanja di e-commerce. Seringkali tanpa sadar selama pengguna berjalan-jalan pada suatu situs e-commerce gerak-gerik, pilihan, selera dan apa yang dilakukannya tercatat. Dengan teknik profiling dan data mining maka dapat dilakukan ekstraksi data yang secara tidak langsung telah melanggar privasi orang. Pengangguran dan pemindahan kerja. Biasanya ketika suatu sistem otomasi diterapkan, produktivitas dan jumlah tempat pekerjaan secara keseluruhan meningkat, akan tetapi beberapa jenis pekerjaan menjadi makin kurang nilainya, atau bahkan dihilangkan. Sebagai contoh pada beberapa kantor fungsi tenaga kerja menengah (misal tukang ketik) telah diminimalkan dengan terjadinya pemanfaatan program aplikasi perkantoran. Atau mau tidak mau pegawai tersebut harus memiliki pengetahuan baru agar tak tersingkir dari pekerjaannya. Kurangnya tanggung jawab profesi. Organisasi yang tak bermuka (hanya diperoleh kontak elektronik saja), mungkin memberikan respon yang kurang personal, dan sering melemparkan tanggung jawab dari permasalahan. Kompleksitas teknologi informasi juga memberikan kesempatan bagi seseorang melemparkan tanggung-jawab pada bagian lain, atau pada komputer, bahkan yang lebih buruk lagi produsen pun dapat melepaskan tanggung jawab ini (misal pada kasus bug di perangkat lunak). Kaburnya citra manusia. Kehadiran terminal pintar (intelligent terminal ), mesin pintar, dan sistem pakar telah menghasilkan

21 1.1. LATAR BELAKANG 5 persepsi yang salah pada banyak orang. Banyak orang menganggap bahwa mesin telah mengambil alih kemampuan manusia. Sedikit yang beranggapan bahwa kehadiran mesin tersebut dapat memperkaya kemampuan manusia jadi bukan saja Artificial Intelligent (AI), tapi yang lebih penting adalah Intelligent Amplification (IA). Informasi jelas dapat disalah-gunakan. Polusi informasi, yaitu propagasi informasi yang salah, dan pemanfaatan informasi (baik benar atau salah) untuk mengendalikan hidup manusia tanpa atau dengan disadari merupakan suatu akibat dari penyalah-gunaan ini. Juga penggunaan informasi yang tak lengkap dapat digunakan sebagai senjata untuk memenangkan pada suatu kampanye pemilihan. Memang ketika menyajikan informasi seringkali akan menimbulkan bias. Hal ini timbul dari interpretasi dan proses pengambilan kesimpulan yang dilakukan oleh manusia, serta filter perseptual yang memfilter persepsi, dan juga secara tak sadar hal ini berlaku juga pada jurnalis yang terjebak pada suatu paradigma, politik, dan menyertakan pandangan ini pada informasi yang diberikan. Misinformasi akan terakumulasi dan menyebabkan permasalahan pada masyarakat. Semakin tua suatu masyarakat, semakin besar pula kemungkinan mengakumulasi beragam misinformasi ini, dan mulailah mengalami berbagai dampak buruk. Masyarakat menjadi tak bergeming dari suatu paradigma karena misinformasi ini terpegang dengan erat. Memang tak ada "senjata" yang universal untuk menghadapi masalah dan dilema di atas. Walau begitu ada beberapa langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi dampak buruk tersebut, antara lain : Disain yang berpusat pada manusia. Pendekatan ini menempatkan pengguna atau sumber daya manusia sebagai titik tengah perhatian, begitu juga dengan tugas yang harus dilakukan oleh si pengguna. Sehingga daripada difokuskan pada pemanfaatan perangkat keras atau lunak yang mahal tetapi sebaiknya memfokuskan pada manusia pengguna perangkat lunak tersebut, baik dari tahapan disain, maupun hingga pelatihan dan kebutuhan penggunanya, misal gaji para pegawainya. Dukungan organisasi. Organisasi harus mendukung pengguna. Sehingga strategi yang melibatkan pengguna dalam disain suatu sistem informasi sebaiknya diterapkan. Ketimbang disain

22 6 BAB 1. PENDAHULUAN yang datang dari luar, tanpa memperhatikan masukan dari pengguna. Sehingga pemilihan perangkat bantu haruslah sefleksibel mungkin sehingga dapat dikustomisasi untuk menyesuaikan dengan kultur organisasi setempat. Perencanaan pekerjaan (job). Aturan untuk pekerjaan tertentu bagi pengguna komputer haruslah dibuat, termasuk batas waktu penggunaannya, waktu istirahat, perputaran pekerjaan, dan pendidikan. Pengawasan pelaksanaan aturan ini sebaiknya dilaksanakan secara kontinyu. Di sinilah peranan standard kompetensi pada pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Seringkali perusahaan atau organisasi mencampuradukkan wewenang suatu jenis pekerjaan demi usaha penghematan. Sayangnya hal ini malah menimbulkan kondisi yang tidak produktif pada jangka panjang. Pendidikan. Kompleksitas dari teknologi sistem informasi membuat pendidikan memainkan peran yang sangat penting bahkan kritis. Pendidikan yang berkelanjutan, on the job training, dan pendidikan untuk pengajar haruslah diutamakan dalam pertimbangannya. Pendidikan bukan dalam arti pemberian pengetahuan operasional suatu produk belaka, tetapi yang lebih penting adalah penguasaan teknologi yang ada di belakang suatu produk. Begitu juga dengan penguasaan dasar teori tentang teknologi informasi, misal metoda pengembangan, analisis usabilitas, metoda formal, dan juga pemahaman akan jaminan kualitas. Umpan balik dan imbalan. Umpan balik dari kelompok pengguna merupakan nilai tambah yang lebih berarti daripada masukan dari pengamat pasif. Keberhasilan sebaiknya diberitahukan dalam suatu organisasi, melalui perwakilan organisasi. Pemilihan teknologi misal perangkat lunak mahal haruslah dinomorduakan ketimbang investasi di bidang pelatihan. Meningkatkan kesadaran publik. Menginformasikan pengguna PC dan pengguna sistem komersial akan memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat. Masyarakat profesional, dan juga kelompok pengguna memainkan peran yang penting melalui public relation, dan consumer education, serta adanya suatu etika profesi. Saat ini bisa dikatakan banyak kasus yang masih diabaikan oleh publik, lembaga perlindungan konsumen atau

23 1.1. LATAR BELAKANG 7 bahkan oleh para praktisi TI sendiri. Misal yang berkaitan dengan azas legalitas, contohnya pembajakan perangkat lunak, ataupun yang berkaitan dengan perlindungan konsumen akibat kurangnya informasi dari produsen (misal masalah virus). Perangkat hukum. Masih banyak pekerjaan yang berkaitan dengan perangkat hukum termasuk Undang-Undang dan kesiapan aparat yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan teknologi informasi. Misal privasi, hak pengaksesan informasi, perlindungan data, kejahatan komputer. Keberadaan perlindungan hukum akan mencegah disalahgunakannya sistem dalam pengembangannya. Kasus-kasus cracker pada situs Internet, ataupun kerentanan transaksi e-commerce dari perangkat hukum, menunjukkan bahwa saat ini di Indonesia, perangkat hukum masih jauh perhatiannya dari dampak penerapan teknologi informasi ini. Riset yang maju. Individu, organisasi dan pemerintah dapat mendukung riset yang mengembangkan idea baru, untuk meminimalkan kerugian serta meluaskan keuntungan dari teknologi informasi. Teori seperti perilaku kognitif pengguna, persepsi visual dan perubahan organisasi dapat dimanfaatkan sebagai pedoman yang baik bagi pengembang sistem. Riset tidak saja yang berkaitan dengan teknologi praktis tetapi juga pada ilmu dasar. Keterkaitan bidang ilmu (multi displin) sebaiknya diterapkan di dalam kajian teknologi informasi. Bidang ilmu sosial pun sebaiknya turut serta secara aktif dalam kajian teknologi informasi, misal permasalahan culture fit. Begitu juga bidang seperti linguistik pun sebaiknya dilibatkan aktif dalam riset TI ini. Sebagian besar disain sistem informasi saat ini dilakukan oleh para perekayasa perangkat lunak (softaware engineer) dan programer yang memfokuskan perhatian dan energi kreatifnya pada mekanisme dari sistem informasi. Programer berfikir bagaimana menulis program secara efisien dan elegan serta memaksimalkan kinerja serta kemudahan perawatan. Pada banyak kasus, kegunaan dan manfaat sistem informasi sering tidak dipertimbangkan pada tahapan disain. Pendekatan seperti ini sering kali menghasilkan sisten informasi yang tak dapat memberikan informasi yang handal pada pengguna. Di samping itu, sistem seperti ini dapat menghasilkan informasi yang dapat disalah tafsirkan. Dengan mempertimbangkan strategi untuk memasuki abad informasi dan usaha menghindari hasil yang tak

24 8 BAB 1. PENDAHULUAN diinginkan dalam pengembangan sistem informasi, maka pendekatan dengan metoda user centered atau terpusatkan pada manusia akan lebih tepat untuk diterapkan. Metoda seperti collaborative design, ethnography, dan juga contextual design patut dilibatkan dan dijadikan masukan juga. Jelas hal ini akan melibatkan pengetahuan dan kemampuan para ahli bidang sosial pula. Dengan demikian para pengembang TI sebaiknya tidak cuma memfokuskan perhatiannya kepada metoda-metoda teknis seperti Object Oriented Analysis (OOA), atau Unified Modelling Language (UML) untuk mengembangkan sistem yang lebih baik. Pergeseran fokus perhatian ke sisi manusia membuat perhatian pada perkembangan TI yang telah ditempuh selama ini harus direvisi. Yang biasanya hanya terfokuskan pada pembelian perangkat yang lebih canggih dan cenderung lebih mahal, kini haruslah dipertimbangkan kembali. Di tambah lagi di tengah situasi kesulitan ekonomi seperti sekarang ini. Sehingga sudah seyogyanya perhatian bukan saja dengan cara mengikuti trend yang menghabiskan dana untuk pembelian perangkat lunak/keras, akan tetapi juga harus dipertimbangkan pengkayaan kemampuan SDM (brainware) yang dimiliki. 1.2 Tujuan dan Sasaran Pada saat ini masih seringnya pengembangan Sistem Informasi Manajemen yang belum dapat memenuhi tujuan. Permasalahan ketidak tepatan capaian itu disebabkan karena beberapa hal antara lain: Ketidak sesuaian sistem yang dikembangkan dengan yang dibutuhkan oleh pengguna. Hal ini seringkali disebabkan pengembang SIM mendekati permasalahan dari kacamata pengembang, bukan dari kacamata kebutuhan pengguna ataupun stakeholder. Ketidak sinambungan antara pengembangan sistem. Hal ini mengakibatkan sistem yang dibangun menjadi tidak terintegrasi dan SIM yang telah dibangun tidak dapat berusia lama. Misal proyek SIM sebelumnya tidak dilanjutkan pada proyek SIM berikutnya. Hal ini sering disebabkan karena tidak ada bakuan ataupun road map pengembangan yang jelas. Ketidak mampuan sistem untuk bertukar data sehingga terjadi kondisi island of information. Hal ini menyebabkan masing-

25 1.2. TUJUAN DAN SASARAN 9 masing Unit Kerja yang mengelola informasi tak dapat saling memanfaatkan informasi yang ada di unit kerja lainnya. Rendahnya kinerja sistem, misal availibilitas rendah ataupun kehandalan rendah. Hal ini disebabkan pengembangan sistem tidak melalui tahapan uji coba yang memadai. Kurang adanya dukungan organisasi ataupun sumber daya manusia yang memadai untuk mengoperasikan, atau merawat sistem dan informsi yang harus diinputkan pada SIM. Sehingga mengakibatkan SIM yang sudah dikembang tak dapat berfungsi karena ketiadaan data. Tujuan dari pembuatan dokumen ini adalah menyediakan bakuan yang dapat membantu di dalam kegiatan pengembangan dan penggunaan Sistem Informasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sehingga pengembangan SIM di lingkungan Kemenpora dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta berkesinambungan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada publik. Sasaran yang hendak dicapai pada pekerjaan penulisan bakuan dan road map ini antara lain: Memotret kondisi saat ini dari SIM yang ada di lingkungan Kemenpora, untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat ditingkatkan. Pendefinisian pendekatan yang dapat digunakan untuk merencanakan pengembangan SIM di masa depan di lingkungan Kemenpora Bakuan-bakuan yang digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kemenpora Menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun SIM yang baik di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Menentukan perencanaan aplikasi-aplikasi SIM yang perlu disusun serta persiapan-persiapan untuk persiapan penyusunan SIM tersebut.

26 10 BAB 1. PENDAHULUAN 1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan peningkatan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kementerian Pemuda dan Olahraga terdiri dari serangkaian kegiatan pelaksanaan yang terdiri dari: 1. Tahapan inventarisasi, yang dilakukan pada tahapan ini adalah inventaris data SIM yang ada, aplikasi yang telah ada, serta infrastruktur yang terpasang, serta pengidentifikasian terhadap sistem dan arsitektur yang telah ada. 2. Tahapan survei untuk memahami kebutuhan organisasi terhadap Sistem Informasi Manajemen. Juga survei terhadap kebutuhan ataupun harapan pengguna terhadap Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kemenpora. 3. Penyusunan bakuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kemenpora. Penyusunan bakuan dilakukan dengan mengambil acuan bakuan-bakuan internasional dan nasional serta penyesuaian dengan kondisi Kemenpora. 4. Kemudian juga diikuti dengan sosialisasi bakuan dan road map yang telah disusun ini. 1.4 Hasil Akhir Pekerjaan Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah bakuan yang dapat dimanfaatkan oleh lingkungan Kemenpora untuk mengembangkan Sistem Informasi Manajemen. Bakuan tersebut meliputi Bakuan siklus pengembangan sistem informasi Bakuan lisensi yang digunakan di dalan pengembangan sistem informasi Bakuan interoperabilitas data dan format data Bakuan evaluasi SIM yang dikembangkan di lingkungan Kemenpora

27 Bab 2 Kondisi Saat Ini Sebelum menentukan bakuan yang dapat diterapkan pada lingkungan Kemenpora, maka dilakukan proses inventarisasi mengenai pengembangan Sistem Informasi Manajemen yang ada di lingkungan Kemenpora. Inventarisasi dilakukan kepada : Struktur jaringan dan perangkat keras server yang ada dan digunakan untuk mengoperasikan Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Aplikasi-aplikasi Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga terutama di lingkungan Badan Perencanaan dan Pengolahan Informasi Bakuan-bakuan ataupun perencanaan yang ada di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hasil survei inilah yang digunakan sebagai dasar pengembangan strategi dan bakuan pengembangan sistem Informasi Manajemen di masa depan di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga. 2.1 Kondisi Jaringan Pada saat ini Kemenpora memiliki 2 datacenter yang dikelola secara terpisah. Tetapi kedua datacenter tersebut tetap dalam koordinasi Biro Perencanaan dan Informasi Kemenpora. Dua data center tersebut terletak di 11

28 12 BAB 2. KONDISI SAAT INI Data Center PT Telkom Tbk, di Jl. Gatot Subroto. Pada data center ini dioperasikan server-server yang digunakan untuk Portal Kementerian Pemuda dan Olahraga [ kemenpora.go.id] Data Center di Kantor Kemenpora lantai 9. Pada data center ini dioperasikan server-server yang digunakan untuk mendukung operasi dari Sistem Informasi Manajemen di lingkungan Kemenpora. Untuk data center di kantor Kemenpora, maka struktur jaringan dapat dilihat di Gambar Detail dari kondisi saat ini adalah sebagai berikut: Koneksi 10 MB via TELKOM melalui koneksi fibre optic via AS- TINET. Beberapa server di datacenter Kemenpora. Setiap server saat ini menghosting lebih dari 1 jenis aplikasi SIM. Koneksi wireless ke Wisma dari kantor Kemenpora untuk melayani beberapa unit kerja, serta kantor Portal Kemenpora. Setiap PC yang terhubung ke jaringan mendapatkan pengaturan IP secara otomatis melalui DHCP server yang ada di datacenter. 2.2 Kondisi Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan survei yang dilakukan hingga saat ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki berbagai SIM yang pengelolaannya di bawah naungan beberapa deputi kementerian. Sedangkan sebagai akses utama informasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah melalui Portal Kementerian Pemuda dan Olahraga yang memiliki alamat di [ ]. Situs ini dibangun atas inisiatif langsung dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Dr. Andi A. Mallarangeng. Portal ini dikembangkan di akhir 2009 dan diluncurkan Januari Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Kemenpora yang berfungsi dalam manajemen pemberdayaan sistem informasi Kementerian mengelola beberapa SIM diantaranya:

29 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 13 Gambar 2.1: Kondisi Jaringan Saat Ini

30 14 BAB 2. KONDISI SAAT INI Portal Kementerian Pemuda dan Olahraga Portal ini merupakan inisiatif langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Dr. Andi Alfian Mallarangeng. Tujuan utama dari portal ini adalah memberikan informasi langsung ke publik secepat dan seakurat mungkin mengenai informasi kepemudaan dan keolah-ragaan di Indonesia. Pendekatan utama yang dilakukan sangat berbeda dengan situs-situs kementerian lainnya. Pendekatan yang diterapkan adalah sebagai berikut: Penyajian portal bergaya dinamis, sportif, dan bergaya muda. Ini sesuai dengan warna dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Isi berita atau content pada portal ini berorientasi pada kegiatan bukan struktur kementerian. Artinya isi dibagi bukan berdasarkan deputy atau unit kerja, tetapi lebih kepada kegiatan tersebut. Portal Kemenpora akan memberikan info dari berbagai kegiatan Kepemudaan dan Keolahragaan baik yang dilakukan oleh unit kerja Kemenpora atuapun yang terjadi di Indonesia. Portal Kemenpora memberikan info untuk berbagai kegiatan yang akan terjadi misal pengumuman lelang, pengumuman CPNS dan lain sebagainya Portal akan memberikan data statistik kepemudaan dan keolahragaan Indonesia. Portal ini tidak saja diisi oleh pihak Kemenpora tetapi juga akan membuka pihak luar atau publik untuk mengisi content dari portal tersebut. Fitur-fitur utama yang diterapkan di sistem portal informasi yaitu: Menggunakan teknologi semodel dengan situs PresidenS- BY.info, yang memfokuskan pada kinerja tinggi dan keamanan. Memanfaatkan teknologi mobile (submit, view, edit, publish) sehingga melalui perangkat HP situs dapat diakses dengan mudah. Portal Kemenpora merupakan portal pemerintah yang pertama kali menyediakan akses dengan teknologi mobile, Memungkinkan pihak non kemenpora berkotribusi content (misal media center pada suatu event)

31 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 15 Memanfaatkan teknologi Web 2.0, sehingga memungkinkan banyak contributor secara aktif memberikan berita. Banyak kegiatan yang dikelola beragam pihak (event olahraga, persatuan olahraga, dsb) Beragam info dari sub unit di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Mendorong keterbukaan informasi tapi tetap dapat ditentukan mana yang layak dipublikasi atau tidak. Portal ini sudah populer dan didukung oleh tim pengisi content yang beroperasi seperti halnya media online, lengkap dengan dewan redaksi dan para wartawannya. Tim pendukung dari Portal ini terdiri dari 2 kelompok utama Pendukung teknis bekerja sama dengan Universitas Gunadarma. Pendukung teknis ini bertanggung jawab terhadap pengembangan Content Management System dan perawatannya. Termasuk juga penambahan fitur-fitur baru pada CMS. Di samping itu, tim teknis juga bertanggung jawab pada monitoring sistem dan keamanan dari sistem. Tim teknis ini memonitor dan siap sedia selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Pendukung content tim Portal, yang terdiri dari tim redaksi dan wartawan serta didukung oleh bagian Humas dari Kemenpora. Bagian content ini bertanggung jawab terhadap pengisian content dari portal. Juga untuk melakukan persetujuan pemasukan berita yang dilakukan oleh pihak lain (misal staf di Kemenpora ataupun publik). Tim Content akan selalu standby 24 jam sehari dan 7 hari seminggu SIM Kepegawaian Kemenpora Deskripsi dari SIM ini adalah : Pemanfaatan: Pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian akan digunakan pada Bagian Kepegawaian Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai basis data dan informasi pegawai di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Unit pengelola: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data

32 16 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.2: Portal Kemenpora Waktu pengembangan: 3 (tiga) bulan (1 April s/d. 30 Juni 2009). Sistem merupakan sistem berbasis Web dengan disusun menggunakan arsitektur LAMP (Linux, Apache, MySql dan Php). Source code dari aplikasi ini diberikan kepada pihak Kemenpora. Sehingga pada aplikasi ini source code dari program dapat dilihat. Pengguna dari sistem ini adalah Operator: Bagian Kepegawaian Biro Umum Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Publik: tidak menggunakan SIM ini. Penggunaan data oleh pihak lain: tidak ada data, artinya data dari SIM ini belum banyak dimanfaatkan secara langsung kepada pihak lain Format data: tidak ada pendefinisian format data baku dari SIM ini. Kondisi implementasi berjalan baik dengan URL: simpeg.kemenpora.go.id

33 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 17 Gambar 2.3: Manual SIM Kepegawaian Problem yang ada: aplikasi SIM ini belum menyediakan kemampuan untuk bertukar data dengan SIM lain atau melakukan interoperabiltias data dengan baik, Dokumentasi: Tersedia buku manual penggunaan sistem ini. Lisensi: tidak ada dalam kontrak, walaupun demikian source code dari program ini diserahkan kepada pihak Kemenpora sebagai pemberi kerja SIM Atlit Indonesia Deskripsi dari SIM Atlit Indonesia Pemanfaatan: Sistem Informasi ini mengenai Atlet Berprestasi. Pemanfaatan aplikasi untuk memberikan informasi data atlet PPLP dari seluruh provinsi di Indonesia sebagai bahan rekomendasi atau acuan bagi para stakeholder keolahragaan. Unit pengelola: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data

34 18 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.4: Data Profil Pegawai Waktu pengembangan: 60 hari kalender dengan menggunakan Linux, Apache, PHP dan MySql, dikerjakan secara swa-kelola oleh Kemenpora. User Operator : Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan data Biro Perencanaan Publik : tidak ada data Penggunaan data oleh pihak lain : Stakeholder bidang keolahragaan, dengan mengunduh data yang ada. Format data: tidak ada bakuan format data. Kondisi implelementasi: yang terisi masih minim. masih perlu direvitalisasi karena data Problem yang terindentifikasi: Aplikasi Sistem Informasi Atlet masih pada proses integrasi dengan server. SIM ini memiliki dokumentasi yang kurang lengkap, sehingga bagi perawat sistem sedikit mengalami kesulitan untuk meneruskan pekerjaan Lisensi: tidak ada dalam kontrak tetapi source code disertakan oleh pengembang kepada pihak Kemenpora

35 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Lelang Deskripsi dari Sistem Informasi nengenai Pelelangan ini adalah sebagai berikut : Pemanfaatan: SIM Lelang ini akan memberikan informasiinformasi mengenai pelelangan yang ada di lingkungan Kemenpora, serta memungkinkan peserta lelang memasukkan berkasberkas yang dibutuhkan untuk mengikuti proses lelang di lingkungan Kemenpora. Unit pengelola: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Waktu pengembangan: 60 hari Kalender. Komponen sistem: PHP, Apache, MySQL dengan Linux Arsitektur Sistem: tidak ada data User Operator: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Biro Perencanaan Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Publik: pihak pihak lain terkait pengadaan barang dan jasa Penggunaan data oleh pihak lain: pihak pihak lain terkait pengadaan barang dan jasa Format data: tidak ada data Kondisi implelementasi: berjalan baik dengan URL lelang.kemenpora.go.id Problem yang ada: proses pendaftaran secara online masih belum bisa berjalan dengan baik, peserta lelang lebih banyak menggunakan pendaftaran secara manual, sehingga sistem informasi lelang hanya berguna sebagai web pengumuman lelang saja dan tidak berjalan bagaimana mestinya web lelang pengadaan barang dan jasa lainnya. Dokumentasi: tersedia panduan user manual

36 20 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.5: Panduan User Manual Lelang Lisensi: tidak dinyatakan tetapi source code disertakan, karena menggunakan program PHP untuk membuat aplikasi pelelangan ini SIM Evaluasi Sistem Informasi mengenali Evaluasi Pelaporan ini memiliki deskripsi sebagai berikut : Pemanfaatan: Mempermudah memperoleh laporan pekerjaan (laporan triwulan dan tahunan) dari unit unit kerja di lingkungan Kemenpora dan memepercepat laporan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan. Unit pengelola: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Waktu pengembangan: ketiga. 60 hari Kalender dilakukan oleh pihak

37 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 21 Gambar 2.6: Tampilan Home Lelang Arsitektur sistem: Linux, Apache, PHP dan MySql. Aplikasi web yang digunakan dikembangkan oleh pihak ketiga dengan menggunakan PHP. User: Operator: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Biro Perencanaan Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Publik: Dinas Dinas Pemuda dan Olahraga Penggunaan data oleh pihak lain : belum ada Format data: MySQL Kondisi implelementasi: berjalan baik dengan URL: lelang.kemenpora.go.id Problem yang ada: dalam proses pengisian formulir pelaporan masih ada beberapa bagian yang harus diperbaiki. Dan ada beberapa struktur pengisian form tidak sesuai dengan yang diharapkan Bagian Evaluasi dan Pelaporan selaku bagian yang akan menjalankan sistem informasi evaluasi ini. Dokumentasi: laporan dan panduan user manual

38 22 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.7: Dokumentasi Sistem Informasi Lisensi: tidak ada dalam kontrak tetapi karena menggunakan PHP, maka source code ada pada dasarnya diberikan kepada pihak Kemenpora SIM Geographic Infomation System (GIS) Deskripsi dari Sistem Informasi Geografis dari Kemenpora Pemanfaatan: pemanfaatan aplikasi untuk memberikan informasi kepemudaan dan keolahragaan disajikan dalam bentuk Peta Geografis dari seluruh provinsi di Indonesia sebagai bahan rekomendasi atau acuan bagi para stakeholder kepemudaan dan keolahragaan Unit pengelola: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Waktu pengembangan: 60 hari kalender ( 6 Oktober s.d. 4 Desember 2009) dikerjakan oleh pihak ketiga Arsitektur Sistem: masih menggunakan aplikasi GIS proprietary (Mapinfo)

39 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 23 Gambar 2.8: Form Rencana Kinerja Gambar 2.9: Laporan Rencana Kinerja

40 24 BAB 2. KONDISI SAAT INI User: Operator: Bagian Sistem Informasi dan Pengolahan Data Biro Perencanaan Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Publik: tidak ada data Penggunaan data oleh pihak lain: Stakeholder bidang kepemudaan dan keolahragaan Format data: tidak ada data Kondisi implementasi: pada tahapan untuk dijalankan. Problem yang ada: belum bisa berjalannya aplikasi sistem informasi geografis karena masih ada masalah dengan proses integrasi dengan server. Aplikasi ini hanya dapat berjalan pada sistem operasi Windows dengan frameworknya Chameleon sedangkan web server yang ada di Kemenpora menggunakan sistem Operasi Linux. Sedangkan menurut anjuran MenPAN pada tahun 2011 ini server pemerintah sebaiknya menggunakan Open Source. Dokumentasi: panduan untuk pengguna tersedia. Lisensi: tidak ada dalam kontrak tetapi karena aplikasi menggunakan komponen yang berlisensi proprietary, maka menjadi sulit di masa mendatang untuk merawat aplikasi ini. Karena setiap pembaruan versi harus membayar lisensi dari aplikasi proprietary tersebut SIM-SIM Lainnya Di lingkungan Kemenpora terdapat juga beberapa SIM yang di luar wewenang Biro Informasi dan Perencanaan yaitu : Database Fasilitator Kepemudaan Indonesia PDPJOI online, Pangkalan Data Pendidikan Jasmani dan Olahraga Indonesia [ ] Sistem Informasi Fasilitator Kepemudahaan [ kemenpora.go.id] Zona Kreasi Muda

41 2.2. KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 25 Gambar 2.10: Panduan untuk pengguna GIS Gambar 2.11: SIFA

42 26 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.12: PDPJOI Gambar 2.13: Zona Kreasi Muda

43 2.3. PLATFORM DI LINGKUNGAN KEMENPORA Platform di Lingkungan Kemenpora Pada saat ini platform sistem yang digunakan di lingkungan Kemenpora seperti yang ditampilkan pada Gambar Sebagian besar aplikasi SIM yang digunakan di lingkungan Kemenpora berbasiskan web. Sehingga tidak membutuhkan program client yang harus diinstal secara khusus. Sehingga arsitektur yang digunakan di lingkungan Kemenpora terdiri dari 4 komponen utama yaitu : Linux. Untuk server sebagian besar server di Kemenpora menggunakan distro Linux OpenSUSE, sebagian desktop menggunakan Ubuntu terutama untuk desktop. Apache. Merupakan suatu web server yang dikembangkan oleh Apache Foundation dan bersifat Open Source. Sehingga bebas untuk didapatkan, digunakan dan diubah sesuai kebutuhan pengguna. MySQL. Merupakan database yang sangat terkenal akan kecepatannya. Banyak digunakan untuk aplikasi web. PHP. Bahasa pemrograman yang bersifat skrip dan banyak digunakan untuk membuat aplikasi web. Arsitektur di atas lazim dikenal dengan istilah arsitektur LAMP yang bersifat Open Source. Kemenpora telah mengikuti anjuran dari pemerintah baik dalam surat edaran IGOS, ataupun surat edaran MenPAN tentang penggunaan program legal di kalangan pemerintahan. Gambar 2.14: Platform yang digunakan di lingkungan Kemenpora

44 28 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.15: Pola integrasi di Kemenpora saat ini Pada saat ini SIM di Kemenpora belumlah terintegrasi menjadi satu, sehingga belum memungkinkan pertukaran data secara otomatis. Dari hasil survei maka diperoleh bahwa mekanisme integrasi dari SIM-SIM di lingkungan Kemenpora masihlah berupa pada tahapan sistem direktori. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.15, Aplikasiaplikasi SIM yang digunakan belum diikat menjadi suatu aplikasi khusus. SIM di lingkungan kemenpora dibangun berdasarkan SIM-SIM yang tersebar di unit-unit kerja. Sebagai pusat direktori adalah Portal Kemenpora [ ] pada Portal Kemenpora ada daftar yang melink ke semua SIM yang ada di lingkungan Kemenpora. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar Sehingga pengguna dengan mengklik daftar tersebut, dapat mengakses SIM-SIM lainnya di lingkungan Kemenpora. Tetapi antara SIM di Kemenpora belum dapat melakukan pertukaran data. Begitu juga Portal Kemenpora belum dapat secara otomatis mendapatkan data dari SIM- SIM lain. 2.4 Pengguna dan Pemanfaatan Pada saat ini SIM-SIM di lingkungan Kemenpora pada dasarnya digunakan oleh berbagai pihak dari stakeholder yaitu : Pengambil keputusan serta staff di lingkungan Kemenpora, misal Menteri, Deputi dan lain sebagainya.

45 2.4. PENGGUNA DAN PEMANFAATAN 29 Gambar 2.16: Direktori pada Portal Kemenpora Gambar 2.17: Memasukkan berita melalui portal

46 30 BAB 2. KONDISI SAAT INI Gambar 2.18: Hasil pemasukan berita oleh publik Organisasi kepemudaan dan keolahragaan di seluruh Indonesia. Baik membaca berita ataupun memberikan berita via fasiltias yang disediakan di Portal Kemenpora. Melalui fasilitas yang ditampilkan pada Gambar Wartawan dan media massa untuk memperoleh berita dan peraturan berkaitan dengan kepemudaan dan keolahragaan. Publik, banyak memanfaatkan portal Kemenpora untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru mengenai kegiatan Kemenpora. Publik juga memasukkan sumbangan berita mengenai kegiatan kepemudaan dan keolahragaan di sekitarnya. Saat ini animo publik untuk memasukkan berita sudah mulai tinggi, seperti tergambar pada Gambar Permasalahan yang Teridentifikasi Pada implementasi SIM di lingkungan Kemenpora ada beberapa permasalahan yang sering timbul. Permasalahan-permasalahan tersebut diidentifikasi sebagai berikut : Permasalahan definisi kebutuhan. Salah satu problem terbesar di dalam pengembangan SIM adalah ketika stakeholder dan

Strategi, Road Map, dan Bakuan Sistem Informasi Manajemen. Kementerian Pemuda dan Olahraga

Strategi, Road Map, dan Bakuan Sistem Informasi Manajemen. Kementerian Pemuda dan Olahraga Strategi, Road Map, dan Bakuan Sistem Informasi Manajemen Kementerian Pemuda dan Olahraga Strategi, Road Map, dan Bakuan Sistem Informasi Manajemen ISBN : 978-602 - 98191-0 - 6 Ukuran Buku :15,7 cm x 24

Lebih terperinci

Kode Etik. Etika Profesi

Kode Etik. Etika Profesi Kode Etik Etika Profesi Kode Etik Profesi Kode Etik Profesi Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi

Lebih terperinci

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L M - 2 0 1 4 Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 w. k e m e n p o r a. g o. i d w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

Lebih terperinci

Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga

Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi 2015-2020 Kementerian Pemuda dan Olahraga Bagian Sistem Informasi Biro Humas dan Hukum Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Roadmap Pengembangan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN. P P L M - 1 Data dan Informasi 1 PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L M 1 www.kemenpora.go.id Kementerian Pemuda dan Olahraga i K E M E N

Lebih terperinci

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr No.45, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Penyelenggaraan TIK. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI P P L M - 1 3 Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 13 w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia Muhammad Arief Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat marief@inn.bppt.go.id, http://arief.ismy.web.id/

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Implementasi Open Source Software pada Badan Usaha Widoyo PT. INTI (persero), Jl. Moh. Toha 77 Bandung, 40253. e-mail: widoyo@inti.co.id

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUK DEVICE TESTING BERBASIS INTRANET PADA PT BAKRIE TELECOM, TBK

BINUS UNIVERSITY ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUK DEVICE TESTING BERBASIS INTRANET PADA PT BAKRIE TELECOM, TBK BINUS UNIVERSITY Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUK DEVICE TESTING BERBASIS INTRANET PADA PT BAKRIE TELECOM,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

SIPPD. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

SIPPD. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id - Email: alimin@lexion.co.id

Lebih terperinci

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application)

MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application) MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application) 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi,

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2018 KEMENKUMHAM. Penyelenggaraan Sistem Elektronik. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran Innovation of Technology and Information Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

Grant #457: Citizen science solutions for national biodiversity data needs: developing a plant checklist for West Kalimantan, Indonesia

Grant #457: Citizen science solutions for national biodiversity data needs: developing a plant checklist for West Kalimantan, Indonesia Grant #457: Citizen science solutions for national biodiversity data needs: developing a plant checklist for West Kalimantan, Indonesia I Made Wiryana Universitas Gunadarma Campbell Webb Arnold Arboretum

Lebih terperinci

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN. P P L P - 1 Data dan Informasi PPLP 1 PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN P P L P 1 www.kemenpora.go.id Kementerian Pemuda dan Olahraga i K E

Lebih terperinci

PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI

PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI PROPOSAL PROJECT PEMBELIAN VOUCHER SEMESTER PENDEK ONLINE JURUSAN SISTEM INFORMASI Originator Project : Bella Azkadica

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN PEMANFAATAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist Dimensi Aplikasi 1 Agenda Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist 2 Ruang Lingkup Salah satu upaya untuk melihat, mengevaluasi,

Lebih terperinci

Content Management System (CMS)

Content Management System (CMS) Content Management System (CMS) 1. Pengertian CMS CMS (Content Management System) adalah suatu metoda dalam mengelola sebuah content/isi. Content bias berupa teks, suara, gambar video, animasi dan aplikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG)

WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG) WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG) http://www.dim.esdm.go.id Agenda : Latar Belakang Tugas dan Fungsi PMG Maksud dan Tujuan Hardware dan Software Perancangan Website Flowchart/Alur dan Metode Kerja

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP dan MySQL (Studi kasus di SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo) Diajukan Sebagai Syarat

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN AWAL. Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan

LAPORAN AWAL. Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan LAPORAN AWAL Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan 12/1/2016 CV. Raina Mandiri Aditya Pratama BAB I PENDAHULUAN Laporan pendahuluan

Lebih terperinci

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI

Lebih terperinci

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah Innovation of Technology and Information Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT)

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT) PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat adalah unit pelaksana tugas teknis di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan disertai langkah-langkah dalam membangun aplikasi-aplikasi website berbasis Microsoft Sharepoint 2010

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

Cloud Computing Windows Azure

Cloud Computing Windows Azure Cloud Computing Windows Azure CLOUD COMPUTING John mccarthy,1960 suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti halnya listrik dan telepon. Larry Ellison, 1995 kita tidak harus menerangkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Uneven Solution Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat mengandalkan satu bahasa seperti tahun lalu. Coba lihat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya persaingan dunia kerja di industri mewajibkan setiap mahasiswa di perguruan tinggi untuk memprogram Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir adalah merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, RANCANGAN BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI KABUPATEN SRAGEN NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Kehutanan adalah sebuah lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di Kementerian Kehutanan adalah Biro

Lebih terperinci

Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS

Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS Kementerian Kesehatan RI Ditjen Bina Pelayanan Kesehatan PENGENALAN SIMRS GOS SIMRS UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Permenkes SIMRS No 82 Desember Tahun 2013 Setiap RS diwajibkan menggunakan SIMRS

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH PADA SMA N 1 PEGANDON - KENDAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika D3 pada fakultas

Lebih terperinci

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah

6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah 1 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Tekhnik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Tekhnik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Tekhnik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI DAN APLIKASI E-LEARNING BERBASISKAN WEB PADA SMUN 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/M-DAG/PER/3/2011 TENTANG PEDOMAN TERTIB PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM DI SMA 1 JENANGAN PONOROGO BERBASIS WEB SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM DI SMA 1 JENANGAN PONOROGO BERBASIS WEB SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM DI SMA 1 JENANGAN PONOROGO BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Informatika Fakultas Teknik Prodi Informatika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DATABASE HASIL SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNNES

PENGEMBANGAN SISTEM DATABASE HASIL SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNNES PENGEMBANGAN SISTEM DATABASE HASIL SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNNES Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Belum adanya database hasil skripsi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan

Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan Innovation of Technology and Information Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet sudah menjamur di masyarakat. Internet

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet sudah menjamur di masyarakat. Internet 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, penggunaan internet sudah menjamur di masyarakat. Internet sudah menjadi kebutuhan sekunder bahkan sampai primer. Hal ini diikuti dari sistem yang awalnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan perancang sistem informasi data alumni berbasis WAP yang terdiri dari beberapa bagian berikut

Lebih terperinci

Apa pentingnya mengolah data?

Apa pentingnya mengolah data? Apa pentingnya mengolah data? Produk peraturan hasil pengambilan keputusan Hasil dari pembelajaran data dan informasi Data yang terorganisasi; lebih mudah dipahami Koleksi fakta-fakta KATEGORI INFORMASI

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS

PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS PERANCANGAN APLIKASI FARMASI HOSPITAL INFORMATION SYSTEM DI SILOAM HOSPITALS William Saputra 1, Hery 2, Kusno Prasetya 3, Andree E. Widjaja 4 Jurusan, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi Internet saat ini telah mengubah pola bekerja manusia dengan perkembangan sistem komputasi secara terdistribusi yang dapat memudahkan orang bekerja dengan komputer

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Berita Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu hampir semua bidang menggunakan informasi untuk meningkatkan kinerjanya. Cara untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PENYUSUNAN RENDUK TIK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PENYUSUNAN RENDUK TIK KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PENYUSUNAN RENDUK TIK I. LATAR BELAKANG Era reformasi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom KOMPUTER DAN MASYARAKAT Mia Fitriawati S.Kom KLASIFIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI MASYARAKAT 1. Kemajuan TI yang Bersifat Netral 2. Kemajuan TI yang Bersifat Menghemat Tenaga Kerja 3. Kemajuan TI yang Bersifat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASISKAN WEB PADA PT. BARCO Alex Ferdano 0700684530

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem teknologi informasi. Keberadaan universitas saat

PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem teknologi informasi. Keberadaan universitas saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada masa sekarang ini sudah sangat cepat dan pesat, salah satunya adalah sistem teknologi informasi. Keberadaan universitas saat ini sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi

Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi Sistem Informasi Pemasaran Dan Kontroling E-Sapi Oleh : Luluk Purwati (04204043) Dosen Pembimbing : Rinci kembang S.Kom Abstrak Budidaya sapi merupakan hal yang mempunyai prospek bagus pada lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PEMERINTAHAN (E-GOVERNMENT) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi - 202-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan pemberian layanan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan operasional teknologi

Lebih terperinci

Mengenal Joomla. 3.1 Sejarah Joomla

Mengenal Joomla. 3.1 Sejarah Joomla Mengenal Joomla Agar mendapatkan pandangan yang lengkap tentang Joomla, mau tidak mau, Anda harus mengenal terlebih dahulu Joomla. Karena seperti kata peribahasa, tak kenal maka tak cinta. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekolah dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

KOORDINASI PENGEMBANGAN APLIKASI DI KEMENTERIAN PUPR. Oleh Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI PUSDATIN)

KOORDINASI PENGEMBANGAN APLIKASI DI KEMENTERIAN PUPR. Oleh Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI PUSDATIN) KOORDINASI PENGEMBANGAN APLIKASI DI KEMENTERIAN PUPR Oleh Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI PUSDATIN) Latar Belakang Beberapa waktu yang telah lalu, terdapat satu Unit Kerja (Uker) yang berfungsi

Lebih terperinci

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P PRESTASI Data dan Informasi PPLP DATA DAN INFORMASI PPLP ISBN: xxx-xxx-xxx-x Ukuran Buku:,7 cm x cm Jumlah Halaman: 83 + xvi Tim Penyusun Penanggung Jawab Ketua

Lebih terperinci

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin WinBi: Software RI Pertama Alif Muttaqin LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan artikel ini kepentingan

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Soeherman &

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR

SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR Infrastruktur informasi terdiri dari fasilitas fisik, jasa, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputasi secara bersama dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN

PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN Irma Febri Riadiana, ACA. Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB SOFTWARE DESAIN WEB 1. Website Berbasis CMS 2. Website Berbasis Bahasa Pemrograman WEBSITE BERBASIS CMS Pengertian CMS : Content Management System atau disingkat CMS adalah Suatu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak 10 BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Manajemen Konten Sebuah Sistem Manajemen Konten atau istilah asingnya Content Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak dimana isi dari

Lebih terperinci

Form Wawancara I. Daftar Pertanyaan dan Jawaban

Form Wawancara I. Daftar Pertanyaan dan Jawaban LAMPIRA Form Wawancara I arasumber : Prof. Dr. Engkos Koswara atakusumah, M.Sc., APU Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tanggal : 06 Januari 2009 08.30 09.00 wib Lantai 23 Gedung II BPPT,

Lebih terperinci