2 RANCANG BANGUN PLATFORM PERALATAN UNTUK OBSERVASI TINGKAH LAKU IKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2 RANCANG BANGUN PLATFORM PERALATAN UNTUK OBSERVASI TINGKAH LAKU IKAN"

Transkripsi

1 2 RANCANG BANGUN PLATFORM PERALATAN UNTUK OBSERVASI TINGKAH LAKU IKAN 2.1 Pendahuluan Penelitian tentang tingkah laku ikan di alam memerlukan keahlian dan peralatan khusus terutama karena obyek yang akan dilihat berada di dalam air dan pada kedalaman yang cukup besar sehingga akan menimbulkan permasalahan oleh adanya tekanan air yang besar pada peralatan pemantau dan penyelam yang mengoperasikannya serta keterbatasan cahaya didalam air yang membuat obyek yang diamati kurang jelas terlihat. Metodologi yang umum digunakan dalam memonitor aktivitas ikan di habit aslinya, misalnya di terumbu karang, adalah dengan menggunakan pengamatan secara langsung oleh para penyelam (Aronov 1971; Crosby dan Reese 1996; Hemingway dan Elliott 2002). Pengamatan secara langsung merupakan metode yang bagus karena penyelam dapat menghitung dan mengestimasi ukuran ikan yang tersembunyi di lubang dan di sela karang yang sulit dilakukan dengan menggunakan kamera atau jaring (Helfman 1983). Menurut Helfman (1983) juga Hemingway dan Elliott (2002), observasi langsung in situ digunakan untuk menentukan distribusi, kelimpahan, biomassa, komposisi spesies, karakter populasi, aktivitas dan tingkah laku ikan yaitu memijah, makan, bergerak serta aktivitas yang berkaitan dengan dasar perairan atau suatu obyek dalam air. Oleh sebab itu metode inilah yang paling efektif dalam mempelajari tingkah laku ikan dan pemanfaatan habitat oleh ikan. Metode observasi visual biasanya dibantu dengan peralatan SCUBA, snorkling, kamera video (Portt et al. 2006), kendaraan bawah air, stasiun pengamat di atas air yang masing-masing alat bantu tersebut memiliki kekhususan tersendiri. Sungguhpun metode tersebut yang terbaik akan tetapi pada jarak yang relatif dekat dengan obyek, keberadaan penyelam akan mempengaruhi kondisi alami di lokasi pengamatan tersebut akibat gelembung udara yang dikeluarkan oleh penyelam yang akan menakuti ikan sehingga akan mengganggu penampilannya (Bradbeer et al. 2005). Oleh sebab itu untuk pengamatan pada kedalaman yang rendah

2 16 penyelam sebaiknya hanya menggunakan peralatan snorkling (Helfman 1983) dan dapat menggunakan kamera untuk merekam. Keterbatasan kemampuan pandangan di dalam air membuat pemantauan secara visual tidak dapat memberikan informasi penting yang lebih akurat (Aronov 1971). Oleh sebab itu pada penelitian ini untuk dapat mengetahui pola pergerakan ikan terhadap fyke net digunakan 2 buah kamera digital yang diberi pelindung anti air yang dipasang pada posisi mendatar (sejajar dasar laut) dan vertikal (tegak lurus dasar laut) agar pengamatan dapat dilakukan dari dua arah yang berbeda. Data yang diharapkan tertangkap oleh kamera tersebut adalah gambar proses tertangkapnya ikan pada fyke net, proses penghindaran ikan terhadap fyke net dan reaksi ikan terhadap penaju dan sayap fyke net. Saat ini telah banyak dikembangkan peralatan yang mampu memantau obyek di dalam air dengan harga yang relatif semakin terjangkau. Selama ini video bawah air merupakan peralatan yang banyak digunakan untuk pengamatan benda-benda yang bergerak namun saat ini kamera digital bawah air dengan kemampuan penangkapan gambar yang semakin sempurna dan dengan menggunakan program movie dapat menghasilkan gambar yang bergerak sehingga gerakan ikan di dalam air dapat terekam. Oleh sebab itu untuk penelitian yang sederhana dan dalam jangka waktu yang singkat peralatan tersebut dapat digunakan. Peralatan lain yang saat ini semakin berkembang dan banyak digunakan untuk pemantauan bawah air adalah Close Circuit Televison (CCTV), namun harga peralatan ini masih cukup mahal sedangkan kemampuan alat untuk mendapatkan hasil yang cukup bagus masih sangat terbatas. Masih diperlukan banyak peralatan tambahan dan pengembangan teknik agar CCTV dapat menghasilkan pemantauan yang lebih sempurna. Pada penelitian ini digunakan stasiun pengamat berupa rakit apung dan perahu bercadik. Alat pemantau bawah air digunakan kamera digital Nikon Coolpix resolusi 8,0 megapixel dan Sony Cyber-shot dengan resolusi 10,1 megapixel serta Close Circuit Television (CCTV). Tujuan penggunaan peralatan tersebut di atas adalah untuk dapat melihat tingkah laku ikan di sekitar dan di dalam fyke net agar performa alat di dalam air

3 17 dapat diketahui sehingga dapat dilakukan perbaikan baik pada konstruksi maupun teknik pengoperasiannya sehingga perolehan hasil tangkapan mencapai tingkat yang optimum Metode Perancangan Rancang bangun stasiun pengamatan Untuk dapat melakukan pengamatan bawah air di lokasi penelitian diperlukan stasiun pengamatan untuk menjadi tempat peneliti melakukan pengamatan baik dari atas air maupun di dalam air, tempat untuk para peneliti beristirahat dan tempat penyimpanan peralatan untuk pengamatan. Stasiun pengamatan yang diperlukan adalah dua buah yaitu stasiun menetap (Gambar 3) dan stasiun bergerak (Gambar 4). Stasiun menetap diperlukan untuk pengamatan yang dilakukan dari pagi hingga sore hari, dan juga sebagai tempat beristirahat dan tempat berlindung dikala badai. Sedangkan stasiun bergerak diperlukan untuk pengamatan pada fyke net yang dioperasikan secara berpindah. Stasiun bergerak yang digunakan adalah perahu bercadik dengan tenda yang dapat dikembangkan ke samping yang ujungnya diikat pada cadik perahu pada saat dilakukan pengamatan dan dapat digulung di saat angin kencang bertiup. Perahu tersebut juga dilengkapi dengan echosounder untuk mendetekasi kedalaman dan posisi terumbu karang. Stasiun menetap atau permanen yang digunakan adalah sebuah rakit dari bambu dengan ukuran 7 x 5 m dan diapungkan oleh 6 buah drum plastik dan 4 buah jerigen. Di atas stasiun tersebut dibuat menara walaupun hal ini tidak disetujui oleh para nelayan karena dikhawatirkan rakit tersebut dapat terjungkal oleh angin, dan di bawah menara tersebut dipasang tenda yang dapat melindungi pengamat dari sinar matahari dan agar kilau permukaan air tidak menghalangi pandangan pengamat ke dalam air.

4 18 Gambar 3 Rancang bangun stasiun pengamatan menetap di atas air Gambar 4 Rancang bangun stasiun pengamatan bergerak di atas air

5 Rancang bangun bingkai tempat pemasangan kamera digital di dalam air Pengoperasian kamera digital secara tetap di dalam air dilakukan dengan cara menempatkan kamera tersebut pada bingkai (Gambar 5 dan 6) yang telah diberi pemberat agar dapat diluncurkan dari sebuah perahu atau rakit di permukaan air keposisinya di dekat dasar laut di dekat obyek yang akan diamati. Kamera tersebut dapat ditarik kembali ke atas dengan menggunakan seutas tali yang telah diikatkan pada bingkai tersebut (Gambar 7) untuk pengambilan data hasil observasi. Pengoperasian kamera dilakukan secara horizontal untuk mengambil gambar secara mendatar terhadap dasar perairan dan vertikal untuk mengambil gambar dari atas. Gambar 5 Rancang bangun bingkai penahan kamera untuk observasi mendatar Gambar 6 Rancang bangun bingkai penahan kamera untuk observasi dari atas

6 20 Gambar 7 Rancang bangun peralatan observasi bawah air dengan kamera digital Rancang bangun Close Circuit Television (CCTV) Gambar 8 Rangkaian alat Close Circuit Television (CCTV) Rangkaian CCTV (Gambar 8) terdiri atas Kamera CCTV yang terlindung dalam kemasan kedap air berbentuk torpedo, kabel video dan kabel power yang

7 21 bergabung menjadi satu yang menghubungkan kamera video dengan layar monitor serta sumber tenaga listrik (accu 12 V) dan corong pemantau gambar agar gambar pada layar monitor dapat terlihat lebih jelas. Kamera CCTV yang digunakan pada penelitian ini hanya bisa menampilkan gambar hitam-putih dan belum dilengkapi dengan peralatan perekam gambar sehingga perekaman gambar dilakukan langsung pada layar monitor menggunakan kamera digital walaupun hasilnya kurang bagus tetapi arah pergerakan ikan dapat tertangkap dengan jelas oleh mata pengamat. 2.3 Hasil dan Pembahasan Rancang bangun stasiun pengamatan Di lokasi penelitian, observasi bawah air dilakukan dari stasiun (rakit apung) yang terpasang secara permanen di atas fyke net yang dioperasikan menetap (Gambar 9 dan 10) dan dari stasiun (perahu bercadik) yang dapat berpindah untuk memantau fyke net yang terpasang secara berpindah (Gambar 11). Pada stasiun rakit tersebut juga dipasang menara pengamat untuk dapat mengamati pergerakan ikan dari tempat yang tinggi. Rakit juga diberi atap plastik agar ruang dibawah atap tersebut cukup gelap untuk dapat melakukan pemantauan ke dalam air. Gambar 9 Stasiun pengamatan menetap dari rakit bambu

8 22 Gambar 10 Stasiun pengamatan menetap setelah menara pengawas terpasang. Gambar 11 Perahu bercadik yang digunakan untuk stasiun pengamatan bergerak Dari stasiun tersebut kamera digital dan CCTV yang terpasang pada bingkai (Gambar 12) diturunkan dan dinaikkan dengan menggunakan rel

9 23 peluncuran berupa tali yang diberi pemberat dan ditegangkan oleh pelampung yang berada di permukaan air (Gambar 7) Rancang bangun bingkai berkaki tempat pemasangan kamera digital di dalam air Oleh karena adanya pengaruh gelombang pada pelampung di permukaan air maka bingkai tempat kamera terpasang (rancangan semula pada Gambar 5 dan 6) ikut bergerak dan membuat hasil gambar yang diambil kurang bagus karena terus bergerak. Agar bingkai tidak bergerak maka bingkai tersebut kemudian dipasang pada bingkai berkaki (Gambar 12). Gambar 12 Rancang bangun bingkai berkaki tempat pemasangan kamera digital Teknik pengoperasian kamera digital di dalam air Kamera digital yang digunakan untuk merekam obyek di dalam air dioperasikan oleh seorang penyelam yang langsung mengoperasikannya sambil

10 24 menyelam atau dengan memasangnya pada bingkai penahan kamera dan diluncurkan ke dasar perairan oleh seorang operator dari atas stasiun. Sebelum kamera dimasukkan ke dalam air terlebih dahulu kamera dipastikan berada dalam posisi record karena setelah berada di dalam air gambar di layar display yang berada di belakang kamera tidak tampak dengan jelas oleh operator. Kamera tersebut ditarik kembali ke atas dengan menggunakan seutas tali yang telah diikatkan pada bingkai tersebut untuk pengambilan data hasil observasi. Pengoperasian kamera dapat dilakukan secara horizontal untuk mengambil gambar secara mendatar atau sejajar dengan dasar perairan dan secara vertikal untuk mengambil gambar dari atas ke obyek di dekat dasar perairan Pengamatan dengan kamera digital yang dioperasikan seorang penyelam Untuk mendapatkan gambaran pada bidang yang lebih luas tentang pola pergerakan ikan, seorang penyelam mengoperasikan sebuah kamera dan mengambil gambar dari atas di dekat permukaan air ke arah obyek di dasar atau dari sisi fyke net sambil menyelam. Agar tidak mengganggu pergerakan ikan secara alami, gerakan penyelam diusahakan terbatas dengan penggunaan baju pelampung yang membantu para penyelam untuk diam dan tetap dalam keadaan terapung dalam jangka waktu yang lama atau dengan berpegang pada tali tegak saat menyelam. Pengambilan gambar dengan kamera digital hanya mungkin dilakukan pada pagi hingga siang hari, sedangkan pada sore hari obyek di dalam air tidak dapat dipantau secara visual maupun dengan bantuan kamera karena terjadi peningkatan kekeruhan air laut akibat turbulensi perairan oleh angin pada siang hari dan pada malam hari pemantauan juga tidak dapat dilaksanakan karena ketiadaan cahaya Pengamatan secara visual oleh pengamat dan dengan kamera digital dari stasiun pengamat di atas air Pengambilan gambar dengan kamera digital juga dicoba untuk dilakukan dari stasiun pengamat berupa perahu bercadik yang diberi atap (Gambar 11) agar

11 25 pantulan cahaya matahari di permukaan air tidak menggangu pandangan mata. walaupun cahayanya sudah terhalang oleh tenda tetapi kilauan permukaan laut ternyata masih sangat mengganggu pandangan mata pengamat maupun hasil rekaman gambar oleh kamera digital. Oleh karena hasil pangamatan dari perahu bercadik tidak memuaskan akibat adanya gangguan sinar matahari yang memantul di permukaan air, pemantauan dicoba dari sebuah rakit bambu yang diberi atap tenda plastik yang dapat dipasang di bawah menara pengamat saat dilakukan pengamatan. Hasil pemantauan yang didapatkan lebih baik dari pada pemantauan yang dilakukan dari atas stasiun perahu, namun tetap saja kilauan sinar matahari di permukaan air masih mengganggu pandangan. Pengamatan dari bawah tenda rakit ternyata hanya dapat dilakukan pada area di bawah rakit sehingga untuk memperluas bidang pandang agar ikan yang mendekat sudah dapat terlihat maka dicoba untuk mengamati dari ketinggian. Tempat pengamatan dibuat dengan ketinggian 4 m di atas rakit. Ternyata bidang pandang memang lebih luas tetapi hanya bisa dilakukan pada pagi hari yaitu pada saat matahari bersinar dari arah belakang pengamat. Semakin tinggi matahari maka kilauan permukaan air semakin mengganggu mata pengamat sehingga mengurangi kemampuan mata untuk memantau ke dalam air Hasil observasi menggunakan kamera digital Hasil tangkapan gambar program movie oleh kamera digital dapat terlihat pada Gambar 13, 14 dan 15 berikut ini. Kamera tersebut dioperasikan secara menetap dengan menggunakan bingkai penahan kamera dan dioperasikan oleh operator (penyelam).

12 26 Gambar 13 Hasil pemantauan fyke net dari kamera digital dengan program movie secara vertikal yang terpasang pada bingkai penahan kamera dari jarak 5 m terhadap obyek dengan kondisi perairan cerah pada siang hari. Gambar 14 Hasil pemantauan fyke net dari kamera digital dengan program movie secara horizontal yang terpasang pada bingkai penahan kamera dari jarak 5 m terhadap obyek dengan kondisi perairan sedikit keruh pada pagi hari.

13 27 Gambar 15 Hasil pemantauan terhadap fyke net dengan kamera digital dengan program movie yang dioperasikan oleh operator penyelam dari jarak 1 m dengan kondisi perairan sedikit keruh pada siang hari. Kamera digital bawah air merupakan alat pemantau yang saat ini hampir dapat menggantikan kamera video bawah air yang harganya jauh lebih mahal. Oleh karena kemampuannya merekam gambar diam (foto) dan bergerak (movie) dengan resolusi gambar yang semakin baik membuat kamera digital semakin sempurna dan semakin banyak digunakan dalam pengambilan gambar. Sungguhpun demikian kegiatan pemantauan bawah air sering menghadapi banyak kendala terutama dalam pengambilan gambar di bawah air. Resiko rusaknya kamera akibat pelindung kamera yang tertembus air akibat tekanan air yang tinggi seperti yang terjadi pada salah satu kamera pemantau yang dioperasikan saat penelitian dilaksanakan merupakan hal yang sering terjadi. Kondisi pencahayaan yang kurang akibat perairan yang keruh serta posisi matahari terhadap obyek sangat mempengaruhi perolehan gambar. Pada Gambar 13, 14 dan 15 di atas terlihat adanya perbedaan hasil yang diperoleh akibat pengaruh kekeruhan perairan dan posisi kamera terhadap obyek (horizontal dan vertikal). Pada pengambilan gambar dari arah vertikal (atas) terlihat lebih jelas dibandingkan dari arah horizontal (samping) obyek.

14 28 Kelebihan teknik observasi bawah air menggunakan kamera digital bawah air yang terpasang secara menetap adalah : (1) Gambar obyek yang didapatkan lebih jelas (2) Ada momen pergerakan ikan yang tidak tertangkap oleh mata tetapi tertangkap oleh kamera (Gambar 16). Kekurangan menggunakan kamera digital bawah air yang terpasang secara menetap adalah: (1) Hasil pengamatan selama pelaksanaan perekaman gambar oleh kamera tidak dapat dipantau oleh operator sehingga kalau ada kesalahan arah bidang pandang kamera maka tidak dapat dilakukan perbaikan posisi dengan segera. Kekurangan ini baru diperbaiki pada kamera bawah air generasi baru yang memiliki laser pointer untuk membidik sasaran dan tersedia di beberapa toko kamera di Jakarta beberapa tahun setelah penelitian lapangan ini dilaksanakan. (2) Default setting kamera pindah dari posisi record ke posisi standby secara otomatis setelah pemantauan video selama 10 menit sehingga kalau pengaturan alat tersebut tidak dapat diubah maka setiap 10 menit kamera harus ditarik kembali ke permukaan untuk dikembalikan ke posisi record. (3) Kemampuan battery sangat terbatas sehingga setiap 30 menit harus dilakukan penarikan kamera untuk diadakan pemeriksaan dan penggantian battery. (4) Bidang pemantauan terbatas hanya kepada selebar kemampuan lensa kamera. (5) Banyak mengambil gambar yang sia-sia karena ikan belum tentu lewat di depan kamera selama pengoperasian alat. (6) Fokus yang bekerja secara otomatis pada kamera otomatis digital membuat kamera hanya memfokus benda yang dominan yang terdekat padanya. Pada saat mengambil gambar yang terhalang oleh jaring, obyek yang berada di balik jaring tidak jelas terlihat. Lain halnya dengan mata manusia yang fokusnya dapat diatur oleh otak. Mata manusia dapat langsung mengubah fokus sesuai dengan keinginan sehingga bisa melihat

15 29 obyek di belakang jaring atau di dalam air yang terhalang oleh kilauan cahaya matahari. Hal tersebut belum bisa dilakukan oleh kamera secara spontan. Oleh karena banyaknya keterbatasan penggunaan kamera digital yang dipasang secara menetap, maka dicoba untuk mengambil gambar dari kamera digital yang langsung dioperasikan oleh seorang penyelam. Kelebihan penggunaan pemantauan oleh penyelam untuk mengoperasikan kamera digital adalah: (1) Pengambilan gambar dapat direkam saat pergerakan ikan terpantau oleh mata operator dan sebaliknya saat ikan tidak ada keremera dapat dimatikan (2) Bidang pemantauan lebih luas karena operator dapat segerah memindahkan arah kamera ke obyek yang penting. (3) Kearah mana ikan karang bergerak dapat diikuti dengan kamera karena diarahkan oleh penyelam. Pada Gambar 16 berikut ini terlihat dua ekor ikan pada sisi kiri bawah yang berbelok arah setelah mendekati fyke net. Gambar 16 Pergerakan ikan (sudut kiri bawah) yang tidak tertangkap secara visual oleh penyelam tetapi tertangkap oleh kamera.

16 30 Kekurangan menggunakan pemantauan oleh penyelam untuk mengoperasikan kamera digital adalah: (1) Pemantauan yang dilakukan tidak bisa lama karena penyelam lama kelamaan akan lelah dan kedinginan. (2) Penyelam harus memegang/diikatkan pada tali berjangkar atau terikat ke stasiun pengamat di atas air karena tanpa disadari oleh penyelam dia akan terbawa arus menjauhi stasiun/obyek pengamatan. (3) Susah untuk mengadakan pergantian battery peralatan yang digunakan sehingga penyelam harus naik ke stasiun pengamat untuk mengganti battery. (4) Sungguhpun pergerakan ikan dapat terpantau namun untuk pergerakan pada ikan perenang cepat mata manusia mungkin tidak menangkap gerakannya sehingga perekaman oleh kamera hanya menangkap gerakan ikan secara sekilas kemudian ikan menghilang. (5) Penyelam hanya menduga arah sorot kamera karena penyelam tidak dapat melihat dengan jelas gambar di layar pemantau kamera yang terlihat redup di dalam air. Pada kamera generasi baru hal ini baru disempurnakan dengan menempatkan laser pointer sebagai penunjuk arah sorot kamera yang dapat dipantau oleh mata penyelam. Selain di dalam air, pemantauan terhadap fyke net juga dilakukan dari atas permukaan air. Pada Gambar 17 berikut terlihat hasil pemantaun dengan menggunakan kamera digitial dari atas permukaan air. Kelebihan menggunakan sistem pengamat dari atas air, antara lain: (1) Pada pengamatan menggunakan mata manusia dari atas permukaan air, bidang padang sangat luas sehingga obyek yang mendekat ke sasaran pengamatan dapat teramati sehingga pada saat perekaman gambar oleh kamera tidak terjadi pengambilan gambar yang sia-sia (tidak terdapat aktivitas ikan). (2) Penggantian battery dapat segera dilaksanakan saat tenaganya sudah habis (3) Tidak perlu menggunakan kamera bawah air yang harganya relatif lebih mahal dibandingkan dengan kamera biasa.

17 31 (4) Semakin tinggi tempat pengamatan maka bidang pandang akan semakin luas Gambar 17 Hasil pemantauan terhadap fyke net 5 m di bawah permukaan air dengan kamera digital dari atas permukaan air dengan kondisi perairan cerah pada pagi hari. Kekurangan menggunakan sistem pengamat dari atas air, antara lain: (1) Untuk pengamatan dengan menggunakan kamera, obyek yang ada di dalam air akan terlihat lebih kabur karena kamera digital otomatis akan secara otomatis memfokus obyek yang lebih dominan yaitu pantulan cahaya pada permukaan air sehingga obyek dibelakangnya akan kabur. (2) Sungguhpun telah ada tenda yang menghalangi cahaya matahari tetapi pantulan cahaya dari luar tenda masih cukup menghambat jangkauan pandangan. Selain itu bidang pandang terbatas hanya pada obyek yang berada di bawah rakit. Agar supaya bidang pandang menjadi lebih luas

18 32 dan jelas, maka pada permukaan air dipasang kotak kaca untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di permukaan air. (3) Pemantauan dari tempat yang tinggi sangat dibatasi oleh keberadaan cahaya matahari yang terpantul di permukaan air sehingga pemantauan hanya efektif pada pagi hari saat matahari belum tinggi dan pengamat membelakangi matahari. Apabila pantulan cahaya pada permukaan air semakin menyilaukan, ikan yang terlihat hanyalah ikan yang berada di dalam kolom air, sedangkan ikan yang berada di dasar perairan sudah tidak tampak karena tersamar oleh dasar perairan. (4) Jenis ikan yang tampak terutama ikan demersal susah untuk diidentifikasi karena dari atas permukaan air yang terlihat hanya punggung ikan. Kalau ikan pelagis cenderung lebih mudah untuk diidentifikasi karena masingmasing memiliki kilauan cahaya yang dapat dibedakan. Pada ikan kembung akan terlihat kilauan warna hijau keputihan, pada ikan tembang dan sejenisnya akan terlihat kilauan warna biru langit. Pada ikan demersal yang terlihat hanya warna tanpa kilauan cahaya Kualitas gambar yang diperoleh dari kamera digital saat ini akan semakin bagus karena resolusi gambarnya yang semakin tinggi sehingga gambar yang diperoleh semakin tajam dan pemanfaatan cahaya remang yang optimum oleh kamera juga semakin baik. Sayangnya kelebihan ini baru bisa didapatkan pada pengambilan gambar yang diam (foto). Kualitas gambar bergerak (movie) yang diperoleh dari program movie pada kamera digital belum sebagus gambar yang dihasilkan oleh kamera video karena ketidak mampuan kamera digital memanfaatkan cahaya remang sehingga hasilnya lebih gelap Rangkaian Close Circuit Television (CCTV) saat pengoperasian Kamera Close Circuit Television dipasang pada bingkai penahan kamera digital kemudian dihubungkan dengan kabel monitor dan kabel power yang kedua kabel tersebut diikatkan pada tali penarik bingkai dan dihubungkan dengan monitor dan sumber tenaga (Accu 12 V) yang berada di stasiun pengamat (Gambar 18). Panjang kedua kabel tersebut adalah 100 m. Setelah tombol

19 33 on/off ditempatkan ke posisi on gambar di monitor mulai tampak. Pengamatan dapat dilakukan secara visual tetapi untuk perekaman gambar yang dilakukan dari kamera langsung ke layar monitor tersebut tidak menghasilkan gambar yang jelas. Ikan yang tampak pada layar monitor juga tidak bisa diidentifikasi karena warnanya hitam putih. CCTV Gambar 18 Sketsa pemasangan CCTV pada bingkai penahan kamera dari stasiun pengamatan bergerak Hasil observasi menggunakan Close Circuit Television (CCTV). Pengamatan pada obyek penelitian juga digunakan Close Circuit Television (CCTV). Namun oleh keterbatasan pada alat tersebut pengambilan gambar tidak dapat dilakukan. Sungguhpun demikian CCTV juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penggunaan CCTV dalam pemantauan di bawah air, antara lain: (1) Pada pengamatan bawah air yang dilakukan dengan menggunakan CCTV pergerakan ikan di sekitar fyke net dapat dipantau tetapi karena CCTV yang digunakan tidak dapat merekam gambar yang diterimanya maka perekaman gambar dilakukan dengan menggunakan kamera langsung ke monitor pemantau tetapi hasilnya kurang jelas apalagi kalau cahaya disekitar monitor terlalu terang. (2) Dapat dilakukan pemantauan dalam jangka waktu yang lama asalkan tersedia beberapa accu 12 V yang telah penuh berisi listrik.

20 34 Kekurangan penggunaan CCTV dalam pemantauan di bawah air, antara lain: (1) Hasil pengamatan di dalam air kadang membingungkan terutama untuk membedakan apakah yang teramati adalah bagian sayap kiri atau sayap kanan. Sehingga untuk keperluan pengamatan maka harus ada tanda yang dibuat untuk membedakan kedua sayap fyke net tersebut dengan cara membuat berbeda antara warna dan bentuk pelampung pada kedua sayap fyke net. (2) Harus dilakukan oleh minimal dua orang. Seorang mengoperasikan dan mengarahkan CCTV dan seorang mengamati obyek pada layar monitor. Hal ini kadang membuat arah CCTV tidak sesuai dengan keinginan pengamat karena operator yang mengarahkan CCTV yang menyelam ke dalam air tidak dapat mendengar instruksi pengamat. 2.4 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Teknik observasi terhadap tingkah laku ikan karang secara insitu dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu mulai dari teknik yang sederhana dengan pengamatan langsung secara visual hingga menggunakan alat bantu perekam gambar bergerak berupa kamera digital bawah air, video bawah air dan kamera CCTV. Kondisi pencahayaan dan tingkat kekeruhan perairan sangat mempengaruhi hasil dan kualitas gambar yang diperoleh dari kamera digital bawah air karena program movie pada kamera digital belum mampu memanfaatkan cahaya remang secara maksimal. Pengamatan tingkah laku ikan dari tempat yang tinggi di atas permukaan air hanya baik untuk ikan-ikan yang bergerak di kolom air tetapi sulit untuk memantau ikan yang berada di dekat dasar perairan karena tersamar oleh warna dan bentuk dasar perairan.

21 Saran Pada pengamatan tingkah laku ikan secara insitu sebaiknya tidak hanya mengandalkan peralatan pemantau, tetapi juga harus melengkapinya dengan peralatan pengukur parameter lingkungan berupa alat pencatat kondisi arus, suhu, salinitas perairan dan intensitas cahaya. Untuk pengambilan gambar bergerak (movie) di dalam air sebaiknya menggunakan kamera video terutama kamera video yang telah mampu memanfaatkan cahaya remang dan inframerah. Close Circuit Television (CCTV) sangat baik digunakan untuk pengamatan bawah air yang kontinu dan dalam jangka waktu yang cukup lama tetapi harus menggunakan CCTV yang beresolusi tinggi, mampu menangkap gambar yang berwarna dan memiliki kemampuan menangkap gambar dengan cahaya inframerah. Sebaiknya digunakan peralatan bantu robot bawah air yang mampu dikontrol dari jauh untuk menggerakkan kamera atau CCTV ke arah objek yang diinginkan oleh operator sehingga bidang gambar yang ditangkap oleh peralatan tersebut dapat diperluas. Untuk pengamatan di dalam air sebaiknya menggunakan stasiun pengamat di atas air yang multifungsi, yaitu memiliki ruang pengamatan yang tertutup dari cahaya matahari sehingga pandangan ke dalam air dapat lebih jelas. Stasiun tersebut harus bisa berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman bagi para peneliti dikala cuaca buruk, tempat untuk beristirahat dan juga tempat yang aman bagi peralatan observasi yang rentan terhadap panas matahari dan air laut. Daftar Pustaka Aronov MP A Study of Fish Behavior and Underwater Research Techniques. p In: Alekseev AP [ed.]. Fish Behavior and Fishing Techniques. Israel Program for Scientific Translations, Jerussalem.

22 36 Bradbeer RS, Lam KKY, Yeung LF and Ku KKK Real-time monitoring of fish activity on an inshore coral reef. Presented at Oceans (ieeexplore.ieee.org/iel5/10918/34367/ pdf ;12 Juni 2009). Crosby MP and Reese ES A Manual for Monitoring Coral Reefs with Indicator Species: Butterflyfish as Indicators of Change on Indo-pasific Reefs. Office of ocean and coastal resource management, National Oceanic and Atmospheric Administration, Siver Spring MD. 45 pp Helfman GS Underwater Methods. P In: Nielsen LA and Johnson DL [eds.]. Fisheries Techniques. American Fisheries Society, Bethesda, Maryland. Hemingway KL and Elliott M Field Methods. P In: Elliott M and Hemingway KL. [eds]. Fishes in Estuaries. Blackwell Science Ltd. Oxford. Portt CB, Coker GA, Ming DL, and Randall RG A review of fish sampling methods commonly used in Canadian freshwater habitats. Canadian Technical Report of Fisheries and Aquatic Sciences P. (WWW ; 25 Januari 2011).

Alat dan Metode Mempelajari Tingkah Laku Ikan

Alat dan Metode Mempelajari Tingkah Laku Ikan Alat dan Metode Mempelajari Tingkah Laku Ikan Oleh: Ririn Irnawati Pokok Bahasan: 1. Alat dan metode konvensional 2. Alat dan metode mutakhir 3. Keunggulan dan kekurangan masing2 metode Pengamatan Tingkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN tangkapan yang berbeda. Untuk hari pertama tanpa menggunakan lampu, hari ke menggunakan dua lampu dan hari ke menggunakan empat lampu. Dalam satu hari dilakukan dua kali operasi penangkapan. Data yang

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fotogrametri Fotogrametri dapat didefisinikan sebagai ilmu untuk memperoleh pengukuran-pengukuran yang terpercaya dari benda-benda di atas citra fotografik (Avery, 1990). Fotogrametri

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV Kendala utama penelitian walet rumahan yaitu: (1) rumah walet memiliki intensitas cahaya rendah, (2) pemilik tidak memberi ijin penelitian menggunakan metode pengamatan

Lebih terperinci

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV) CCTV atau Closer Circuit Television (CCTV) pertama kali ditemukan oleh Walter Brunch. CCTV pertama kali digunakan oleh tim pelaksana peluncuran

Lebih terperinci

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA A. SIFAT-SIFAT CAHAYA Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Cahaya menurut sumber berasalnya ada 2 macam, yaitu: 1. cahaya

Lebih terperinci

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet 1 Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet Salah satu keunggulan yang membuat tablet menjadi sebuah perangkat yang sempurna untuk fotografi adalah kamera yang tersedia pada tablet Anda. Dengan semakin

Lebih terperinci

5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo

5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo 58 5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo Dalam pengoperasiannya, bagan rambo menggunakan cahaya untuk menarik dan mengumpulkan ikan pada catchable area. Penggunaan cahaya buatan yang berkapasitas

Lebih terperinci

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet HASIL Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan Pengamatan perilaku walet rumahan diamati dengan tiga unit kamera IR- CCTV. Satu unit kamera IR-CCTV tambahan digunakan untuk mengamati

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Penempatan IP Camera A. Letak IP Camera Dalam melakukan penelitian ini pertama kali yang dilakukan adalah menentukan penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut.

Lebih terperinci

Aspek Ergonomik Ergonomik

Aspek Ergonomik Ergonomik ASPEK ERGONOMIK Aspek Ergonomik Ergonomik adalah faktor kenyamanan kerja yang mempunyai pengaruh nyata dalam hal peningkatan maupun penurunan efisiensi dan efektifitas kerja. Beberapa Aspek yang berhubungan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode penangkapan ikan dengan menggunakan cahaya sudah sejak lama diketahui sebagai perlakuan yang efektif untuk tujuan penangkapan ikan tunggal maupun berkelompok (Ben-Yami,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih TINJAUAN PUSTAKA Alat Tangkap Jaring Insang (Gill net) Jaring insang (gill net) yang umum berlaku di Indonesia adalah salah satu jenis alat penangkapan ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi

Lebih terperinci

STEALTH bukti keajaiban fisika

STEALTH bukti keajaiban fisika STEALTH bukti keajaiban fisika Istilah ini pasti sudah tidak asing lagi. Stealth Aircraft atau pesawat yang bisa menghilang. Bagaimana caranya pesawat yang sebesar itu bisa menghilang? Teknologi ini menjadi

Lebih terperinci

Jaring Angkat

Jaring Angkat a. Jermal Jermal ialah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan dipasang semi permanen, menantang atau berlawanlan dengan arus pasang surut. Beberapa jenis ikan, seperti beronang biasanya

Lebih terperinci

Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV

Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV I. Tujuan Praktikum 1.Mahasiswa mengetahui cara mengoperasikan CCTV. 2.Mahasiswa dapat mengoperasikan CCTV. 3.Mahasiswa mengetahui cara kerja sistem CCTV. II. Deskripsi

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Laut (BBL) stasiun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Laut (BBL) stasiun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Laut (BBL) stasiun Sekotong Lombok Barat, NTB. Pelaksanaan penelitian selama ± 65 hari dari bulan Februari hingga

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 14 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu pengukuran iluminasi cahaya pada medium udara, pengoperasian bagan apung, dan pengukuran iluminasi

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus SIFAT-SIFAT CAHAYA Dapatkah kamu melihat benda-benda yang ada di sekelilingmu dalam keadaan gelap? Tentu tidak bukan? Kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Segera matikan Kamera Jaringan bila terdeteksi adanya asap dan bau yang tidak biasa. Jauhkan Kamera Jaringan dari air. Jika Kamera Jaringan basah, segera matikan.

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS KULIAH TEKNIK KOMPUTER DASAR Dosen : Ir. Rudy Hartanto, M.T.

MAKALAH TUGAS KULIAH TEKNIK KOMPUTER DASAR Dosen : Ir. Rudy Hartanto, M.T. MAKALAH TUGAS KULIAH TEKNIK KOMPUTER DASAR Dosen : Ir. Rudy Hartanto, M.T. MASALAH KOMPUTER PADA TAHUN 2015 SERTA SOLUSI DAN PERKEMBANGAN KOMPUTER PADA DUA DAN DUA PULUH TAHUN MENDATANG Ditulis oleh :

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian mengambil tempat di pulau Pramuka Kepulauan Seribu, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta (Peta Lokasi Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

ISTILAH DI NEGARA LAIN

ISTILAH DI NEGARA LAIN Geografi PENGERTIAN Ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek

Lebih terperinci

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian 18 Gambar 17 Pegujian sistem navigasi: (a) lintasan lurus tanpa simpangan, (b)lintasan lurus dengan penggunaan simpangan awal, (c) lintasan persegi panjang, (d) pengolahan tanah menggunakan rotary harrower

Lebih terperinci

Alat Lain. 75 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Alat Lain. 75 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap Gambar 4.11 Alat tangkap Pukat Harimau atau Trawl (kiri atas); alat Mini-Trawl yang masih beroperasi di Kalimantan Timur (kanan atas); hasil tangkap Mini-Trawl (kiri bawah) dan posisi kapal ketika menarik

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 31 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 cahaya Menurut Cayless dan Marsden (1983), iluminasi atau intensitas penerangan adalah nilai pancaran cahaya yang jatuh pada suatu bidang permukaan. cahaya dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik diberlakukan di Indonesia, banyak masyarakat khususnya pengusaha mulai memperhatikan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deteksi Dari citra setting yang telah direkam, dengan menggunakan software Paint Shop Pro v.6, diketahui nilai RGB dari tiap laser yang terekam oleh kamera CCD. RGB yang dicantumkan

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Iluminasi cahaya Cahaya pada pengoperasian bagan berfungsi sebagai pengumpul ikan. Cahaya yang diperlukan memiliki beberapa karakteristik, yaitu iluminasi yang tinggi, arah pancaran

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUKURAN DAN ANALISIS KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG

TEKNIK PENGUKURAN DAN ANALISIS KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG TEKNIK PENGUKURAN DAN ANALISIS KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG Oleh : Amrullah Saleh, S.Si I. PENDAHULUAN Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Wahyuningtyas (2011) jenis tanah di Kebun Percobaan Cikabayan merupakan Latosol. Tanah ini memiliki ciri ciri batas horizon yang samar, warna 7.5YR,4/4 (brown), remah

Lebih terperinci

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting ) Pengambilan Gambar (Video Shooting ) Siswa dapat mendefenisikan Video Shooting Siswa dapat mendefenisikan df iik Kamera Video Siswa dapat mengklassifikasikan macam macam Kamera Video Siswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

DRIVE IN NET, LIFT NET

DRIVE IN NET, LIFT NET DRIVE IN NET, LIFT NET ROZA YUSFIANDAYANI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN IPB - BOGOR DRIVE-IN NET * Penangkapan dengan cara menggiring ikan Ada kalanya

Lebih terperinci

Pertemuan 03 ERGONOMIK

Pertemuan 03 ERGONOMIK Pertemuan 03 ERGONOMIK Ergonomik Ilmu yang mempelajari karakteristik fisik dalam interaksi Ergonomik baik untuk pendefinisian standar dan pedoman pembatasan bagai mana kita mendesain aspek tertentu dari

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian penangkapan ikan dengan menggunakan jaring arad yang telah dilakukan di perairan pantai Cirebon, daerah Kecamatan Gebang, Jawa Barat

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Pulau Pramuka secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

METODE SURVEI TERUMBU KARANG INDONESIA Oleh OFRI JOHAN, M.Si. *

METODE SURVEI TERUMBU KARANG INDONESIA Oleh OFRI JOHAN, M.Si. * METODE SURVEI TERUMBU KARANG INDONESIA Oleh OFRI JOHAN, M.Si. * Survei kondisi terumbu karang dapat dilakukan dengan berbagai metode tergantung pada tujuan survei, waktu yang tersedia, tingkat keahlian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian dilaksanakan di wilayah perairan Pulau Bira Besar TNKpS. Pulau Bira Besar terbagi menjadi 2 Zona, yaitu Zona Inti III pada bagian utara dan Zona

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat pada kehidupan kita saat ini, khususnya pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK Disusun oleh: Nita Nurtafita 107016300115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 08 Sesi NGAN PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH Penginderaan jauh (inderaja) adalah cara memperoleh data atau informasi tentang objek atau

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus berkembang yang diiringi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat dengan pesatnya membuat segala kebutuhan di dunia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan membahas mengenai pengujian dari alat yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem

Lebih terperinci

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak

Lebih terperinci

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

MODUL III INTENSITAS CAHAYA MODUL III INTENSITAS CAHAYA Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam setiap bidang. Fungsi pengawasan termasuk dalam faktor keamanan yang penting. Seiring berkembangnya teknologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN. Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara,

BAB III METODE PENILITIAN. Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara, 17 BAB III METODE PENILITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. Lokasi penelitian bertempat di Perairan Pantai Desa Ponelo, Kecamatan

Lebih terperinci

Lift Net & Traps. Ledhyane Ika Harlyan. Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University 1

Lift Net & Traps. Ledhyane Ika Harlyan. Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University 1 Lift Net & Traps Ledhyane Ika Harlyan Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University 1 Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa yg mengikuti materi ini

Lebih terperinci

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA I. Citra Foto Udara Kegiatan pengindraan jauh memberikan produk atau hasil berupa keluaran atau citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang

Lebih terperinci

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi

Lebih terperinci

Kuliah ke-2 Pengukuran Gelombang

Kuliah ke-2 Pengukuran Gelombang Kuliah ke-2 Pengukuran Gelombang http://scholarworks.uno.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1012&context=oceanwaves UNIVERSITAS GADJAH MADA Pengukuran Gelombang Metode Pengukuran 1. alat-alat ukur berada

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

Daftar Isi. Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2. Isi dalam kardus...3. Petunjuk Pemasangan...3. Merakit Monitor...3. Perhatikan...

Daftar Isi. Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2. Isi dalam kardus...3. Petunjuk Pemasangan...3. Merakit Monitor...3. Perhatikan... Daftar Isi Pencegahan...2 CATATAN KHUSUS UNTUK MONITOR LCD...2 Isi dalam kardus...3 Petunjuk Pemasangan...3 Merakit Monitor...3 Perhatikan...4 Mengepak Kembali Monitor...4 Menyesuaikan Sudut Penglihatan...4

Lebih terperinci

PENUNTUN PELAKSANAAN MONITORING TERUMBU KARANG DENGAN METODE MANTA TOW

PENUNTUN PELAKSANAAN MONITORING TERUMBU KARANG DENGAN METODE MANTA TOW PENUNTUN PELAKSANAAN MONITORING TERUMBU KARANG DENGAN METODE MANTA TOW PENDAHULUAN Metoda Manta Tow adalah suatu teknik pengamatan terumbu karang dengan cara pengamat di belakang perahu kecil bermesin

Lebih terperinci

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN) PURSE SEINE (PUKAT CINCIN) Guru Pengampu: ADZWAR MUDZTAHID TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN SMK NEGERI 3 TEGAL Hal-1 METODE PENANGKAPAN DAN ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) PENDAHULUAN P ukat cincin

Lebih terperinci

Dunia Nyata atau Maya

Dunia Nyata atau Maya Dunia Nyata atau Maya Ketegangan sangat terasa di ruang bedah itu. Sedikit saja kesalahan bisa berakibat fatal. Tim medis yang terdiri dari dokter-dokter ahli bedah di seluruh dunia itu memang sudah memiliki

Lebih terperinci

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Penangkapan Ikan. Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha

II. TINJAUAN PUSTAKA Penangkapan Ikan. Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penangkapan Ikan Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha manusia untuk menghasilkan ikan dan organisme lainnya di perairan, keberhasilan usaha penangkapan

Lebih terperinci

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias 7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Dari Tema Perancangan Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini menggunakan konsep bentuk menjadikan ekspresi yang mengarah kepada arsitekturalnya, tentunya dengan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) JENIS CAHAYA INDOOR OUTDOOR Hal.: 2 Arah cahaya Jenis Pencahayaan Cahaya Langsung (Direct Light) Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sebaran Tumpahan Minyak Dari Citra Modis Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12 dan 9 dengan resolusi citra resolusi 1km. Composite RGB ini digunakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Maksud Penelitian Penelitian yang dimaksud yaitu melakukan pengamatan, observasi dan pengambilan data dilokasi kerja dan melihat kondisi lapangan panel tegangan rendah PT.

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

PENDALAMAN MATERI CAHAYA PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya

Lebih terperinci

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb ERGONOMI - PENCAHAYAAN - Ajeng Yeni Setianingrum Universitas Mercu Buana 2011 Sistem Penglihatan Manusia KORNEA IRIS PUPIL LENSA RETINA SARAF OPTIK dsb http://www.google.co.id/imgres?q=mata&hl=id&biw=1024&bih=437&gb

Lebih terperinci

berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan

berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan berada di bagian timur danau, berlawanan dengan Emporium. Aku bertanya-tanya apakah mereka menemukan sesuatu disana. Aku mengenakan pakaian selam dan menempatkan pisau selam di tempatnya, tabung selam

Lebih terperinci

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB (ANALISA METODE PENGUKURAN MANUAL DAN METODE LUX-METER) PENULIS : HAJAR SUWANTORO, ST. NIP. 132 30 6868 DEPARTEMEN ARSITEKTUR

Lebih terperinci

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel Sudah tahukah kamu bagaimana menghasilkan foto yang bagus hanya dengan kamera ponsel? Coba baca dulu artikel ini yuk! Simak 20 tips jitu dari kami yuk! Concept & Creation Indonesia Creative Imaging Solution

Lebih terperinci

Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Disusun oleh Malang Eyes Lapwing, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Mengapa kita mengamati burung? Berbagai jawaban bias diberikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang tertarik karena

Lebih terperinci

5 PEMBAHASAN 5.1 Performa Fyke Net Modifikasi

5 PEMBAHASAN 5.1 Performa Fyke Net Modifikasi 5 PEMBAHASAN 5.1 Performa Fyke Net Modifikasi Fyke net yang didisain selama penelitian terdiri atas rangka yang terbuat dari besi, bahan jaring Polyetilene. Bobot yang berat di air dan material yang sangat

Lebih terperinci

KAPAL IKAN PURSE SEINE

KAPAL IKAN PURSE SEINE KAPAL IKAN PURSE SEINE Contoh Kapal Purse Seine, Mini Purse Seine, Pengoperasian alat tangkap. DESAIN KAPAL PURSE SEINE Spesifikasi kapal ikan yang perlu di perhatikan : 1. Spesifikasi teknis : khusus

Lebih terperinci

http://news.metrotvnews.com/read/2015/07/19/148753/nu-sesalkan-kerusuhan-tolikara Review Smartphone Sony Xperia M4 Aqua, Ponsel Kelas Menengah yang Tahan Air Ellavie Ichlasa Amalia - 19 Juli 2015 09:02

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Cahaya merupakan kebutuhan dasar manusia dalam menghayati ruang dan melakukan berbagai kegiatan dalam ruang pada bangunan serta sebagai prasyarat bagi penglihatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145 510000211G Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Segera matikan Kamera Jaringan bila terdeteksi adanya asap dan bau yang tidak biasa. Jangan menempatkan Kamera Jaringan di sekitar sumber panas, seperti

Lebih terperinci

1 Petunjuk Umum Bacalah petunjuk berikut dengan teliti! 1) Jumlah percobaan ada dua buah, masing-masing satu percobaan biologi dan satu percobaan fisika. 2) Jangan lupa menulis nama dan propinsi asal pada

Lebih terperinci

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas

Lebih terperinci

Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV

Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen CCTV. 2. Mahasiswa bisa melakukan pemasangan pada komponen-komponen CCTV. II. Deskripsi CCTV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan sebagai prasarana lalu-lintas atau angkutan, memiliki fungsi untuk mendukung kelancaran arus barang, jasa, serta aktivitas masyarakat. Namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

Jenis-jenis Monitor. Gambar 1. CRT

Jenis-jenis Monitor. Gambar 1. CRT Jenis-jenis Monitor 2.4.1 Monitor tabung CRT Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT) yang ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan

Lebih terperinci

4 HASIL 4.1 Proses penangkapan

4 HASIL 4.1 Proses penangkapan 30 4 HSIL 4.1 Proses penangkapan Pengoperasian satu unit rambo membutuhkan minimal 16 orang anak buah kapal (K) yang dipimpin oleh seorang juragan laut atau disebut dengan punggawa laut. Juragan laut memimpin

Lebih terperinci

Sunglasses kesehatan mata

Sunglasses kesehatan mata Sunglasses kesehatan mata Sunglasses atau Kacamata Hitam sudah menjadi barang kebutuhan seharihari, terutama di daerah-daerah tropis seperti Indonesia. Entah untuk digunakan saat sedang berjalan di siang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK

PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK Fita Fitria, Welina Ratnayanti K, Tri Anggono P Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH 01. Teknologi yang terkait dengan pengamatan permukaan bumi dalam jangkauan yang sangat luas untuk mendapatkan informasi tentang objek dipermukaan bumi tanpa bersentuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Simulasi Pemasangan CCTV dan Monitoring Dalam Gedung Bertingkat, dengan resolusi 720 x 576pixel, yang dimana pada saat perancangan animasi ini dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 40 hari pada tanggal 16 Juni hingga 23 Juli 2013. Penelitian ini dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Driver 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat menjalankan driver ini adalah: Prosesor Pentium

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA Lasarus Setyo P 1, Natalia Damastuti 2 1, 2, Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci