BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Self Confidence 1. Pengertian self confidence Self-confidence atau percaya diri adalah sejauh mana adanya keyakinan terhadap penilaian atas kemampuan untuk berhasil. Ignoffo (1999) secara sederhana mendefinisikan self confidence berarti memiliki keyakinan terhadap diri sendiri. Menurut Neill, self confidence adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy. Lauster (1978), menyatakan bahwa self confidence merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangannya. Self confidence adalah sikap positif seorang individu yang merasa memiliki kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap dirinya maupun lingkungan. Self confidence adalah percaya akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan secara tepat.

2 Coopersmith (1996) menjelaskan bahwa ketika individu lebih aktif, mempunyai perilaku yang bertujuan, bersemangat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari baik yang bersifat individual maupun yang bersifat kelompok cenderung memiliki self confidence yang tinggi. Sedangkan menurut Hakim (2002) menjelaskan self confidence yaitu sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk dapat mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Menurut Al-Uqshari (2005) self confidence adalah keyakinan seorang individu akan kemampuan yang dimiliki sehingga merasa puas dengan keadaan dirinya. Bandura (2005) mendefinisikan self confidence sebagai suatu keyakinan seseorang yang mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan. Sedangkan Breneche dan Amich (Kumara, 1988) self confidence merupakan suatu perasaan cukup aman dan tahu apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya sehingga tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain dalam menentukan standar, karena ia selalu dapat menentukan sendiri. Self confidence bukan merupakan sesuatu yang sifatnya bawaan tetapi merupakan sesuatu yang terbentuk dari interaksi. Untuk menumbuhkan self confidence diperlukan situasi yang memberikan kesempatan untuk berkompetisi, karena seseorang belajar tentang dirinya sendiri melalui interaksi langsung dan komparasi sosial. Dari interaksi langsung dengan orang lain akan diperoleh informasi tentang diri dan dengan melakukan komparasi sosial seseorang dapat menilai dirinya sendiri bila dibandingkan dengan orang

3 lain. Seseorang akan dapat memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya yang kemudian akan berkembang menjadi percaya diri atau self confidence. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa self confidence adalah perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri yang mencakup penilaian dan penerimaan yang baik terhadap dirinya secara utuh, bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang lain sehingga individu dapat diterima oleh orang lain maupun lingkungannya. Penerimaan ini meliputi penerimaan secara fisik dan psikis. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa self confidence merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri: toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat. 2. Proses Terbentuknya self confidence Menurut Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, tetapi ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri itu. Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses :

4 a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan kelebihan tertentu. b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya tersebut. c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahankelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri. d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya. 3. Aspek - aspek self confidence Menurut Lauster (1987) aspek-aspek self confidence adalah a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya. b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan. c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

5 e. Rasional atau realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. 4. Faktor- faktor yang mempengaruhi self confidence Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal 1. Konsep Diri Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif. 2. Harga Diri Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya

6 bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan. 3. Kondisi fisik Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. Lauster (1987) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara 4. Pengalaman hidup Lauster (1987) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan, yang paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian. b. Faktor Eksternal 1. Pendidikan Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan

7 yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan. 2. Pekerjaan Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri. 3. Lingkungan Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995). Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman

8 pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995). Self confidence merupakan sesuatu yang berasal dan berakar dari pengalaman masa kanak-kanak dan berkembang, terutama sebagai akibat dari hubungan dengan orang lain. Pengalaman saat berhubungan dengan orang lain dan bagaimana orang lain memperlakukan kita akan membentuk gagasan dan penilaian dalam diri kita yang dapat mempengaruhi percaya diri atau self confidence. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Lauster (1987) menyebutkan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki self confidence adalah tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleran, cukup berambisi, tidak perlu dukungan orang lain, tidak berlebihan, optimistik, mampu bekerja secara efektif, bertanggung jawab atas pekerjaannya, dan merasa gembira. Orang yang mempunyai self confidence adalah mereka yang mampu bekerja secara efektif, dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab serta mempunyai rencana terhadap masa depannya. Dapat disimpulkan bahwa orang yang percaya diri atau self confidence memiliki sikap yang tenang dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai masalah dan tidak mudah menyerah, memiliki kemampuan sosialisasi yang

9 baik, percaya kepada kemampuan sendiri, berani mengungkapkan pendapat, tidak mementingkan diri sendiri melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab serta mempunyai rencana terhadap masa depannya. Dengan kemampuan-kemampuan tersebut individu mempunyai kemungkinan untuk lebih sukses dalam menjalani kehidupan bila dibandingkan dengan orang yang kurang atau tidak percaya diri atau self confidence rendah. B. Atlet Basket Atlit sering pula dieja sebagai atlet dari bahasa Yunani yaitu athlos yang berarti kontes adalah orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olahraga kompetitif (Wikipedia 2014). Atlet basket adalah orang yang ikut serta dalam suatu kompetisi olah raga basket. Olahraga basket adalah olahraga yang dimainkan oleh tim yang terdiri dari lima orang pemain inti dan enam sampai tujuh pemain cadangan. Setiap orang mempunyai posisi masing-masing didalam tim tersebut, ada yang menjadi point guard, guard, wing dan center. Atlet bola basket juga harus mengerti setiap peraturan yang ada. Dalam dunia bola basket, setiap peraturan dan prosedur masih dibawah FIBA (International Basketball Federation), NBA (National Basketball Association) and NCAA (National Collegiate Athletic Association). Baik itu peraturan lapangan, peraturan saat pertandingan serta peraturan-peraturan atlet. Setiap pertandingan yang akan dilakukan di Indonesia harus mengikuti standarisasi peraturan dari FIBA, NBA, dan NCAA.

10 C. adalah salah satu Universitas Negri yang berada di Sumatera Utara (USU). USU memiliki 14 fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing. Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957, dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun Selain itu di dalam kampus juga terdapat berbagai sarana seperti asrama, arena olah raga, wisma, kafetaria, toko, bank, dan kantor pos. Wisuda dan berbagai acara akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang Mahasiswa. Sebuah rumah sakit pendidikan yang berlokasi dikampus Padang bulan telah dimulai pembangunannya sejak Agustus Penataan dan pengembangan sistem penjaminan mutu, yang didukung dengan komitmen tinggi para manajer di semua lini, dilakukan secara terus-menerus dan menjadi agenda utama USU dalam upaya menghasilkan lulusan dan produk terbaik.

11 Sejarah (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan pada tanggal 4 Juni Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Sebagai hasil kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengandua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (1956),dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

12 Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2006), dan Fakultas Psikologi (2007), serta Fakultas Keperawatan (2009). Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006). Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik

13 USU. Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik. D. Atlet Basket di Setiap mahasiswa yang masuk ke USU mempunyai hak untuk bergabung dalam kegiatan olahraga di fakultasnya. Ada banyak cabang olahraga di USU seperti bola basket, bola kaki, bola voli, tenis meja, bulutangkis, taekwondo, capoera, baseball, softball dan lain sebagainya. USU juga menyediakan fasilitas seperti arena untuk latian. Seperti Gedung Olahraga USU terletak di Jl. Dr. Mansur (belakang gedung CIKAL USU). Gedung ini dapat dikatakan multi fungsi karena dapat digunakan untuk latihan beberapa cabang olahraga, seperti bulutangkis, tennis meja dan bola basket. Hampir setiap hari gedung ini digunakan oleh kelompok atau perorangan oleh civitas akademika USU dan non USU secara bergilir.

14 Untuk latihan dan pertandingan bola basket, sekarang ini jarang digunakan karena bola basket sudah mempunyai lapangan sendiri yang berada di sisi luar GOR. Lapangan Bola basket USU yang terletak di depan GOR USU, sering digunakan sebagai tempat latihan UKM Bola basket USU serta untuk mengadakan pertandingan-pertandingan bertaraf lokal maupun nasional. Selain lapangan Bola Basket di depan GOR USU masih ada lapangan Bola Basket yang terletak di Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Kedokteran. Untuk menjadi atlet di USU memerlukan beberapa seleksi seperti seleksi di fakultas lalu seleksi di Universitas. Biasanya yang ikut seleksi pada tim basket universitas adalah wakil dari setiap cabang fakultas. Jika pemain dari fakultas memenuhi syarat dan kriteria maka dia akan lolos seleksi dan menjadi atlet di yang akan membawa nama USU setiap kali dia bertanding di tingkat nasional maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percaya diri adalah salah satu aspek psikis manusia yang sangat penting untuk dipupuk dan dikembangkan. Sukses tidaknya seseorang dalam berinteraksi secara sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Setiap manusia tidak pernah lepas dari namanya pendidikan karena pendidikan itu merupakan langkah dasar bagi setiap orang untuk melangkah pada jenjang berikutnya.

Lebih terperinci

BAB II. Letak dan Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU)

BAB II. Letak dan Lokasi Penelitian Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) BAB II Letak dan Lokasi Penelitian 2.1. Sejarah (USU) sebagai salah satu universitas negeri yang ada di Sumatera Utara sebagai wadah untuk mencerdaskan kehidupan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara Dan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara Dan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1 Lokasi Penelitian 2.1.1 Sejarah Singkat Dan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Sejarah (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Medan didirikan sebuah Yayasan Universitas Sumatera Utara diketuai oleh

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Medan didirikan sebuah Yayasan Universitas Sumatera Utara diketuai oleh BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan didirikan sebuah Yayasan diketuai oleh Gubernur Sumatera Utara,

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang paling penting pada seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepercayaan Diri 2.1.1. Pengertian Kepercayaan Diri Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berfungsi untuk mendorong individu dalam meraih kesuksesan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gedung Asrama Putra (USU) sudah tidak layak dihuni mahasiswa dikarenakan tidak mengalami perkembangan dalam konteks pembangunan sejak tahun 1987 dan juga minimnya fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sejarah universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan pada tanggal 4 Juni 1952.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 KecemasanPada Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Skripsi 2.1.1 Pengertian kecemasanmahasiswa dalam menyusun proposal Skripsi Skripsi adalah tugas di akhir perkuliahan yang harus

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI MAHASISWA USU. negeri (PTN) di Kota Medan. Secara historis Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI MAHASISWA USU. negeri (PTN) di Kota Medan. Secara historis Universitas Sumatera Utara BAB II DESKRIPSI ORGANISASI MAHASISWA USU 2.1. merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Medan. Secara historis (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecemasan 2.1.1 Pengertian kecemasan Kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan-ketakutan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Prospektus Universitas Sumatera Utara 2003-2004 Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. T. Mansur 9 Kampus USU Medan 20155 Indonesia Tel. +62 61 8214033, 8214210, 8211212 Fax. +62 61 8211822, 8211633 http://www.usu.ac.id

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Pada tanggal 4 Juli 1952, di hadapan Notaris Soetan Pane Paruhum di Medan didirikan sebuah Yayasan diketuai oleh Gubernur Sumatera Utara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangungunan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangungunan kesehatan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN. penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Percaya Diri Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU. Fakultas Kedokteran merupakan fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Tentang Kemandirian 2.1.1 Pengertian Kemandirian Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Fakultas Kedokteran Gigi 1 Fakultas Kedokteran Gigi merupakan Fakultas Kedokteran Gigi pertama yang berada di luar pulau Jawa, didirikan pada tanggal 19 Oktober

Lebih terperinci

BAB. II LANDASAN TEORITIS. 2015), ialah pelajar perguruan tinggi. Didalam struktur pendidikan Indonesia,

BAB. II LANDASAN TEORITIS. 2015), ialah pelajar perguruan tinggi. Didalam struktur pendidikan Indonesia, BAB. II LANDASAN TEORITIS A. Mahasiswi Yang Menggunakan Jilbab Syar i 1.Pengertian Mahasiswa Pengertian mahasiswa menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015), ialah pelajar perguruan tinggi. Didalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan. maupun karyawan (Menurut Sukmadinata, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan. maupun karyawan (Menurut Sukmadinata, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi pendidikan

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI SERTA SARJANA DAN DIPLOMA

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI SERTA SARJANA DAN DIPLOMA z PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI SERTA SARJANA DAN DIPLOMA di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Selasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Minat Siswa Kelas XII SMA Mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket C sebagai Alternatif Kelulusan 1. Pengertian Minat Siswa Kelas XII SMA Mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket C sebagai

Lebih terperinci

PERMAINAN DALAM PENJAS

PERMAINAN DALAM PENJAS AKTIVITAS PERMAINAN KONSEP DASAR Perbuatan atas kemauan sendiri yang dikerjakan dalam batas-batas, tempat dan waktu yang telah ditentukan, diiringi oleh perasaan senang dan merentangkan kesadaran berbuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Self-confidence atau percaya diri adalah sejauhmana anda punya keyakinan terhadap

BAB II LANDASAN TEORI. Self-confidence atau percaya diri adalah sejauhmana anda punya keyakinan terhadap BAB II LANDASAN TEORI A. Self Confidence 1. Pengertian self confidence Self-confidence atau percaya diri adalah sejauhmana anda punya keyakinan terhadap penilaian anda atas kemampuan anda dan sejauh mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Indonesia adalah Negara yang luas, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat membuat Negara Indonesia harus bekerja keras dalam memenuhi sarana pendidikan yang layak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola 1. Pengertian Motivasi Berprestasi Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu usaha pada tiap individu dalam

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di luar Kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5453 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 164) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Atlet Atlet adalah Individu yang memiliki keunikan dan memiliki bakat tersendiri lalu memiliki pola perilaku dan juga keperibadia tersendiri serta memiliki latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA z PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Kamis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai bidang. Salah satu bidang yang ikut mengalami perubahan adalah pendidikan. Dewasa ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir semua bidang kehidupan berkembang sangat pesat. Berkembangnya berbagai bidang kehidupan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang percaya diri (lack of confidence) ketika menghadapi permasalahan dan keadaan itu dapat menghambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini banyak orang yang menyadari pentingnya melakukan olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, diantaranya untuk menjadi sehat,

Lebih terperinci

di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Jumat, 04 Maret 2016 Oleh

di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Jumat, 04 Maret 2016 Oleh SAMBUTAN REKTOR P A D A RAPAT SENAT TERBUKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA DALAM RANGKA PENGUKUHAN GURU BESAR Prof. Dr. Ilyas Ismail, S.H., M.Hum. Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Drs. Usman Kasim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan antara siswa satu dengan lain, memiliki potensi untuk tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan antara siswa satu dengan lain, memiliki potensi untuk tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Diadakannya layanan bimbingan dan konseling di sekolah bukan karena adanya

Lebih terperinci

1.1. SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

1.1. SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG BAB 1 PENDAHULUAN Strategi jangka panjang pendidikan tinggi yang tercantum dalam Higher Education Long Term Strategi (HELTS) 2003 2010, merumuskan tiga kebijakan dasar pengembangan pendidikan tinggi yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirinya mampu melakukan berbagai hal dengan baik (Lauster, 1956).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirinya mampu melakukan berbagai hal dengan baik (Lauster, 1956). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Rasa Percaya Diri Rasa percaya diri yang baru dan sehat dikembangkan dari dalam kepribadian individu itu sendiri. Rasa percaya diri bukan dengan mengkompensasi kelemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era globalisasi yang semakin dapat dirasakan dalam kehidupan seharihari, pola hidup dari dampak tersebut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masa remaja adalah masa tumbuh dan berkembang dimana terjadi perubahan kualitatif secara fisik dan psikis. Masa remaja disebut sebagai masa kritis karena pada masa ini remaja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia sebagai pemegang dan penggerak utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri pada dasarnya adalah kemampuan dasar untuk dapat menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992) menyatakan bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA z PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Selasa,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahayu Nuryaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahayu Nuryaningrum, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga memegang peranan yang sangat penting untuk membentuk manusia yang sehat secara jasmani dan rohani. Olahraga pada hakekatnya adalah kegiatan fisik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Olahraga yang dilakukan dengan rutin dan tidak berlebihan akan membuat manusia menjadi sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan

Lebih terperinci

UMB-PTN P-SPMBN TAHUN 2010

UMB-PTN P-SPMBN TAHUN 2010 UMB-PTN P-SPMBN TAHUN 2010 Panitia Lokal Universitas Sumatera Utara Jl. dr. T. Mansur No. 9B Kampus USU Medan 20155 Telp. (061) 8211266, 8214210, 8211633 Fax : 8211766, 8219411 Website : http://www.usu.ac.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW) adalah sebuah universitas swasta yang beralamat di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan,

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan, BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS MEJA DI KAMPUS USU 2.1 Sekilas tentang Sejarah Tenis Meja Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga terpopuler di dunia.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU 2.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (PT BHMN), dan kemudian disusul dengan 3 (tiga) Perguruan Tinggi Negeri

BAB I PENDAHULUAN. (PT BHMN), dan kemudian disusul dengan 3 (tiga) Perguruan Tinggi Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

UMB Pendaftaran Online

UMB Pendaftaran Online UMB Pendaftaran Online Pendaftaran Mahasiswa Baru Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Beranda Kontak Jadwal Biaya Panduan FAQ Biaya Pendaftaran Kelompok Ujian Jenis I - PTN Jenis II - PTN & PTS/IDP Biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepercayaan Diri Remaja Yang Mengalami Kelebihan Berat Badan 2.1.1. Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak zaman dulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang membawa manfaat baik bagi pelaku olahraga maupun orang yang menonton. Manusia merupakan kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari perilaku. Maka dari itu olahraga merupakan bidang yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari perilaku. Maka dari itu olahraga merupakan bidang yang tidak bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga memunculkan perilaku, sedangkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku. Maka dari itu olahraga merupakan bidang yang tidak bisa dilepaskan dari kajian

Lebih terperinci

Info Lengkap Universitas Syiah Kuala

Info Lengkap Universitas Syiah Kuala Info Lengkap Universitas Syiah Kuala Sejarah Singkat Universitas Syiah Kuala Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah perguruan tinggi negeri tertua di Aceh. Berdiri pada tanggal 2 September 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi caloncalon intelektual. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan Fakultas

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan Fakultas BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktifitas fisik yang sering kali dilakukan dengan tujuan menunjang kesehatan. Ada pula yang dilakukan dengan tujuan kesenangan atau rekreasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepercayaan Diri. 1. Pengertian Kepercayaan diri merupakan sebagai suatu sikap atau perasaan yakin akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepercayaan Diri. 1. Pengertian Kepercayaan diri merupakan sebagai suatu sikap atau perasaan yakin akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan diri merupakan sebagai suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga seseorang tidak terpengaruh oleh orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Kelayakan Proyek Atambua merupakan Ibukota Kabupaten Belu yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan rencana induk pengembangan,

Lebih terperinci

SENSE OF HUMOR SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI GURU PPL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

SENSE OF HUMOR SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI GURU PPL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR ISSN: 0854-2880 Jurnal Indigenous Vol. 13, No. 1, Mei 2015: 92-101 SENSE OF HUMOR SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI GURU PPL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Yuslam Sungkar dan Partini Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, pendidikan semakin menjadi suatu kebutuhan yang tidak terelakkan. Pendidikan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga futsal merupakan salah satu modifikasi olahraga sepak bola yang dimainkan di dalam ruangan. Jumlah pemain dalam olahraga futsal sebanyak lima orang

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO WISUDA DIPLOMA, SARJANA DAN PASCASARJANA. KAMIS, 8 Februari 2018

PIDATO REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO WISUDA DIPLOMA, SARJANA DAN PASCASARJANA. KAMIS, 8 Februari 2018 PIDATO REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO WISUDA DIPLOMA, SARJANA DAN PASCASARJANA KAMIS, 8 Februari 2018 Yth. Gubernur Provinsi Gorontalo Yth. Walikota Gorontalo Yth. Ketua Dewan Pengawas UNG Yth. Anggota

Lebih terperinci

Keyakinan Diri Orang Tua Dalam Mendidik Anak ( Studi Deskriptif Di PAUD Telapak Kaki Ibu, Purwokerto Selatan)

Keyakinan Diri Orang Tua Dalam Mendidik Anak ( Studi Deskriptif Di PAUD Telapak Kaki Ibu, Purwokerto Selatan) Keyakinan Diri Orang Tua Dalam Mendidik Anak ( Studi Deskriptif Di PAUD Telapak Kaki Ibu, Purwokerto Selatan) Suwarti Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 35/PMK.05/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 35/PMK.05/2015 TENTANG 1 of 4 20/03/2015 13:30 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/PMK.05/2015 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM UNIVERSITAS HALU OLEO PADA

Lebih terperinci

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 16,29 DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK 59,52 9,11 0,79 SP 17,75 9,95 11,53 16,29 P 44,7 50,51 51,08 54,38 61,04 59,52 KP 38,9 41,16 25,97 21,00 24,07 9,11 TP 16,2 8,33 5,19 1,77 3,36 0,79

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA z PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA di Pusat Kegiatan Akademik (Academic Activity Center) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA Universitas Syiah Kuala Rabu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai 1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ),

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ), 57 BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 4.1 Profil Kampus Institut Pertanian Bogor 4.1.1 Sejarah Singkat IPB Estafet sejarah perkembangan Institut Pertanian Bogor dimulai dari tahapan

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR. Pada Upacara PERINGATAN DIES NATALIS KE-56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Auditorium USU, 20 Agustus 2008

PIDATO REKTOR. Pada Upacara PERINGATAN DIES NATALIS KE-56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Auditorium USU, 20 Agustus 2008 PIDATO REKTOR Pada Upacara PERINGATAN DIES NATALIS KE-56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Auditorium USU, 20 Agustus 2008 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara didirikan pada Tahun 1952 oleh Yayasan Universitas

Lebih terperinci

PENATAAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI (Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 Tanggal 14 Agustus 1981) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENATAAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI (Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 Tanggal 14 Agustus 1981) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PENATAAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI (Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 Tanggal 14 Agustus 1981) Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa dengan Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008 = i = KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN DUKUNGAN PENERAPANNYA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN DUKUNGAN PENERAPANNYA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN DUKUNGAN PENERAPANNYA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : TRIA FEBRIANI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. pembelajaran matematika. Kemampuan. pemecahanmasalahmerupakanhalyang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. pembelajaran matematika. Kemampuan. pemecahanmasalahmerupakanhalyang 24 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pemecahan masalah merupakan bagian utama dalam aktivitas pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahanmasalahmerupakanhalyang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak. atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak. atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang, tanpa adanya kepercayaan diri akan banyak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian prestasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut merupakan tolok ukur untuk menentukan

Lebih terperinci

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket atau dalam bahasa indonesia berarti bola keranjang merupakan olahraga yang populer. Permainan bola basket merupakan cabang olahraga yang makin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada Desember 1891. Dewasa ini bola basket menjadi olahraga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M.

BAB I PENDAHULUAN. 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 1980-an Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU menerima 2 (dua) orang Sarjana Arsitektur yaitu Ir. Muhammad Hasan (alm) dan Ir. M. Nawawiy Loebis,

Lebih terperinci