BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Strategi Dalam pengambilan keputusan perusahaan perlu memikirkan strategi yang tepat untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Strategi dipandang sebagai suatu rencana yang dibuat untuk mengamankan masa depan. Strategi di nilai pertama-tama berurusan dengan masa depan, kata strategi berkonotasi antisipasi, prediksi dan hal lain yang mengesankan sifat cerdas dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidak pastian. Menurut Mudrajat Kuncoro Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkanya aksi dan alokasi sumber daya yang telah dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 1. Sedangkan definisi menurut Hendrawan Supratikno Strategi adalah suatu petunjuk, suatu tuntunan atau tindakan yang dapat dilakukan, suatu yang memberi arah bagi tindakan-tindakan dimasa depan 2. Berdasarkan uraian strategi tersebut maka yang di maksut dengan strategi adalah alat yang berguna untuk mencapai tujuan perusahaan di masa yang akan datang, serta hubungan tindak lanjut untuk kemajuan perusahaan. 2.2.Analisis SWOT Analisis SWOT mengembangkan empat tipe strategi yaitu ; Strenghts (kekuatan), Weaklness (kelemahan), Oportunities (peluang), dan Threatats (ancaman). Sterategi ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternative stategi menurut Freddy Rangkuti 3 yaitu : 1 Mudrajat Kuncoro, Strateg Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Erlangga, Jakarta Hal 1. 2 Hendrawan Supratikno, Menejemen Strategi teori dan aplikasi, FE UKSW Salatiga Hal 4. 3 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Kompas Jakarta Hal 84

2 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang-peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST Adalah starategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Stategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Taktik SWOT dalam penelitian ini yaitu untuk menyelaraskan strategi dan mengetahui strategi penetapan harga apa yang cocok bagi Warung Makan Pak Man cabang Cungkup. Terdapat delapan langkah yang diperlukan untuk menyusun matrik SWOT yaitu : a. Melukiskan kekuatan internal b. Melukiskan kelemahan internal c. Melukiskan peluang eksternal d. Melukiskan ancaman eksternal e. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategis SO. f. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategis WO.

3 g. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategis ST. h. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategis WT. 2.3.Konsep Dan Peranan Harga Program penetapan harga pada umumya merupakan paling mendasar diantara programprogram pemasaran, karena dengan harga yang tepat kita dapat memaksimalkan laba penjualan produk dan mengalahkan pesaing dalam hal persaingan harga. Harga adalahjumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayananya 4. Dalam strategi penetapan harga yang tepat perusahaan dapat berhasil dalam memasarka suatu barang dan jasa yang salah satunya ditentukan dengan keputusan perusahaan dalam hal menaikan atau menurunkan harga jual suatu produk barang ataupun jasa. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksud dengan harga dalam penelitian ini adalah suatu nilai yang melekat pada suatu barang ekonomis yang dinyatakan dengan sejumlah uang. 2.4.Tujuan Penetapan Harga Pada tingkat yang lebih spesifik lagi, perusahaan dapat menetapkan harga untuk menarik pelanggan baru atau secara menguntungkan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.perusahaan dapat menetapkan harga rendah untuk mencegah pesaing masuk kedalam pasar, atau menetapkan harga setingkat dengan pesaing untuk menstabilkan pasar.harga dapat diturunkan sementara untuk menciptakan ketertarikan pada suatu merek. Atau satu produk dapat ditetapkan harganya untuk menolong penjualan produk lain dalam lini perusahaan. Sehingga 4 Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberti, Yogyakarta, Hal 241.

4 penetapan harga dapat memerankan peran penting dalam mencapai tujuan perusahaan pada banyak tingkatan. Semakin jelas tujuan perusahaan, maka akan semakin jelas menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar salah satu dari tujuan utama penetapan harga menurut Philips Kotler 5 : 1. Kelangsungan Hidup Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah- ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroprasi dan persediaan terus berputar, mereka akan menurunkan harga. Selama harga dapat menutupi biaya variabel dan sebagian biaaya tetap, perusahaan dapat terus berjalan.tetapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka pendek.dalam jangka panjang, perusahaan harus belajar meningkatkan nilainya. 2. Laba Sekarang Maksimum Banyak perusahaan mencoba untuk menetapkan harga yang akan memaksialkan laba sekarang. Tujuan ini mengasumsikan bahwa perusahaan perlu memahami fungsi permintaan dan biaya yang mereka hadapi padahal dalam kenyataan kedua fungsi ini sangat sulit diperkirakan. 3. Pendapatan Sekarang Maksimum Beberapa perusahaan menetapkan suatu harga yang nantinya dapat memaksimumkan pendapatan dari penjualan.perusahaan ini dapat menentukan harga supaya memperoleh pendapaatan maksimum dengan mengetahui fungsi permintaanya. Dimana perusahaan percaya bahwa memaksimalkan pendapatan akan menghasilkan laba jangka panjang dan pertumbuhan pangsa pasar. 5 Philips Kotler, Manajemen Pemasaran, analisis, perencanaan, implementasi, dan control1997. Hal 109.

5 4. Pertumbuhan Penjualan Maksimum Perusahaan ingin memaksimumkan penjualan. Disini perusahaan yakin bahwa volume penjualan tinggi akan menurunkan biaya perunit dan menghasilkan laba yang tinggi dalam jangjka panjang. Mereka menetapkan harga serendah-rendahnya dengan mengasumsikan bahwa pasar sensitif terhadap tingkat harga. 5. Skeming Pasar Maksimum Beberapa perusahaan lebih suka menetapkan harga yang tinggi untuk menyaring pasar. Perusahaan menetapkan harga oleh segmen tertentu dalam pasar akan dinilai layak bagi produk baru setelah kali penjualan produk baru menurun, perusahaan menurunkan harganya untuk menarik segmen lain yang peka terhadap harga. 6. Kepemimpinan Kualitas Produk Perusahaan mungkin mengarahkan untuk menjadi pemimpin dalam kualitas produk dipasar.pada umumnya perusahaan menetapkan harga yang tinggi agar dapat menutup tingginya biaya penelitian dan pengembangan serta biaya untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksut dengan tujuan penetapan harga dalam penelitian ini adalah Tujuan penetapan harga ditentukan juga oleh jenis perusahaan atau organisasi tersebut,apakah perusahaan nirlaba atau bukan.misalnya tujuan perusahaan yang ingin meningkatkan volume penjualan untuk memperoleh laba atau keuntungan dari penetapan harga produk yang ditetapkan.tujuan penetapan harga tersebut memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing perusahaan. Tujuantersebut yang ditetepkan haruslah konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan.

6 2.5.Faktor- Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga Dalam kenyataan tingkat harga yang dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut basu Swastha dan Irawan 6 sebagai berikut : 1. Keadaan Perekonomian Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Misalnya di Indonesia terjadi inflasi yang besar maka inflasi tersebut akan berdampak dalam hal penetapan harga, karena harga akan berubah sewaktu- waktu. 2. Penawaran dan Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Sementara penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada tingkat harga tertentu.pada umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. 3. Elastisitas Permintaan Faktor lain yang mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuanharganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik, artinya terjadi kenaikan harga maka penjual akan menurun dan sebaliknya. 4. Persaingan Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.dalam persaingan penjual yang berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang 6 Basu Swastha dan Irawan, op.cit. Hal 242.

7 banyak pula. Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi kepada pembeli yang lain. 5. Biaya Biaya merupakan dasar dalam penetapan harga sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkian kerugian. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga yang melebihi semua biaya baik biasa produksi, operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan. 6. Tujuan Perusahaan Penetapan harga suatu produk sering dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan tidak mempunyai tujuan penetapan harga yang sama. Semakin jelas perusahaan menetapkan sasaranya, maka semakin mudah penetapan harga.sasaran pemasaran yang umum adalah bertahan hidup, memaksimalkan laba saat ini, kepemimpinan pangsa pasar dan kepemimpinan mutu produk. 7. Pengawasan Pemerintah Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujutkan dalam bentuk penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek- praktek lain yang mendorong kearah monopoli. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksut dengan faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga dalam penelitian ini adalahadalah unsur- unsur eksternal dari perusahaan yang dapat memengaruhi kebjakan dalam penetapan harga suatu produk.

8 2.6.Prosedur Harga Dan Macam- Macam Harga Dalam prosedur penetapan harga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, prosedur ini dapat diturunkan dari rumusan tujuan yang akan dicapai. Walaupun harga dari perusahaan satu dengan perusahaan yang lainya berbeda dan mempunyai prosedur harga sendiri-sendiri, namun dalam perbedaan tersebut memiliki kesamaan yaitu antara lain meliputi : 7 1. Menaksir Permintaan Jumlah permintaan yang ditaksir mempunyai hubungan langsung dengan harga dan hal ini juga berhubungan dengan price of elasticity of demand. 2. Mengidentifikasi persaingan Segi persaingan maka dapat dibedakan melalui sumbernya sebagai berikut : 1) Persaingan yang datang dari produk sejenis dan terjadi dalam kondisi persaingan bebas. 2) Persaingan yang datang dari produk substitusi. 3) Persaingan yang datang dari pemilik daya beli itu sendiri dalam rangka menghadapi penentuan pilihan- pilihan dari pemenuhan kebutuhanya. Melalui pengamatan tiga sumber itulah maka perusahaan dapat melangkah untuk menentukan harga produknya lebih tinggi, sama atau lebih rendah dengan harga saingan atau harga produk substitusi, yang paling sulit diantisipasi dan dirancang adalah yang melalui sumber persaingan yang ketiga. 3. Memperhatikan kebijakan yang ada dalam bidang produksi, saluran distribusi dan caracara promosi serta kemudahan yang dimiliki oleh perusahaan. 4. Pemilihan strategi khusus di bidang harga akan mewarnai penetapan harga. 7 Kusjadi, Esensi Pemasaran suatu pegangan teori dan praktek, Widya Sari Press, Salatiga 2009.Hal 100.

9 Dalam kerangka prosedur harga maka kita akan dapat mengenal babarapa harga yang dapat diungkap sebagai berikut : 1) Berhubungan dengan variasinya, yang terbagi atas jeenis harga tunggal dan majemuk. Harga tunggal digunakan untuk variasi produk atau variasi daerah- daerah pemasaran. Sedangkan harga mejemuk adalah perbedaan harga untuk jenis produk yang sama atau produk sama untuk daerah yang berbeda. 2) Berhubungan dengan produk baru, yang dapat dibedakan menjadi : a. Skins the cream price, yaitu harga yang ditentukan dari tingkat yang tertinggi yang kemudian mengalami perubahan harga yang menurun. Penentuan harga semacam ini pada dasarnya digunakan oleh perusahaan dalam rangka : a) Produk dalam tahap awal dalam life cycle of product. b) Daya beli pasar cukup tinggi atau segmen pasar yang sudah ada mapan dan punya kekhususan secara prestise. c) Harga tinggi sebagai petunjuk kualitas barang tinggi. d) Untuk mendapatkan kemudahan dalam rangka perubahan harga, karena harga berubah lebih rendah akan disukai oleh banyak pembeli dan mudah dilakukan. b. Penetration price, yaitu harga yang dimulai dari tingkat terendah dan apabila dimungkinkan akan dinaikan secara berangsur- angsur. Jenis harga semacam ini biasanya digunakan oleh perusahaan dalam rangka : a) Permintaan elastis b) Produk dalam skala besar c) Produk mempunyai daya saing tinggi

10 d) Sebagai harga promosi e) Untuk memasuki segmen pasar baru c. Berhubungan dengan pembeli, yang dibedakan atas jenis harga konsumen dan harga perantara. Harga konsumen adalah harga pada tingkat terakhir yang pada umumnya relative lebih tinggi. Sedangkan harga perantara relatif lebih rendah, tergantung dari jenjang atau posisi perantara diantara perusahaan dan konsumen. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksut dengan prosedur harga dalam penelitian ini adalahrancangan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga dijalankan oleh perusahaan selama ini. Sedangkan yang dimaksut dengan macam-macam harga dalam penelitian ini adalah harga patokan uang yang harus dibayarkan konsumen guna mendapatkan suatu produk yang dibelinya. 2.7.Dasar- Dasar Penetapan Harga Bagi perusahaan untuk melakukan penetapan harga perlu menetapkan dahulu dasar-dasar apa yang harus digunakan. Dasar penetapan harga dapat dibedakan dalam beberapa hal seperti di bawah ini: 1. Penetapan harga dengan dasar biaya Penetapan harga dengan dasar biaya merupakan salah satu dasar yang biasa dan umum dilakukan oleh perusahaan karena bagaimanapun biaya dapat dikuasai oleh perusahaan yang bersangkutan. Konsep semacam ini secara teoritis memang mudah, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidaklah begitu mudah. Dari dasar ini dapat dikembangkan beberapa pengenalan jenis biaya untuk menghasilkan produk sampai siap dijual. Adapun jenis biaya ini kita dapat menentukan harga dengan berbagai teknik sebagai berikut: 8 8 Kusjadi, Ibid. Hal 104.

11 a. Teknik Cost-plus Pricing Yaitu salah satu teknik penetapan harga produk berdasarkan biaya dengan cara mengumpulkan atau menjumlahkan semua biaya ditambah dengan sejumlah biaya tertentu, atau % tertentu dari jumlah biaya sebagai besaran laba yang kemudian menjadi jumlah akhir sebagai harga tertentu. CONTOH: Biaya Produksi Rp Biaya Penjualan Rp + Rp Keuntungan Rp + Harga Produk Rp b. Teknik Mark-up Pricing Yaitu salah satu teknik penetapan harga produk berdasarkan biaya dengan cara menjumlah biaya kemudian ditambah dengan besaran mark-up tertentu. Besaran mark-up ini dihitung dari harga jual produk yang bersangkutan. CONTOH: c. Biaya Produksi Rp d. Biaya Penjualan Rp + e. f. g. h. Jumlah Biaya Rp Mark-up % + Xxxxxxxxx

12 c. Teknik Break Even Point adalah titik keseimbangan,yaitu keseimbangan antara jumlah biaya dengan jumlah penjualan. Dengan demikian pada titik itu tidak ada laba atau tidak ada rugi atau titik impas. Untuk mendapatkan titik pulang pokok ini dapat dihitung dengan dua cara yaitu: 1) BEP = Biaya tetap total Kontribusi margin per unit Kontribusi margin: harga jual per unit dikurangi biaya variabel per unit. 2) BEP = Biaya tetap total Penjualan Biaya variabel Penjualan BEP = Biaya tetap total 1 Biaya variabel Penjualan d. Teknik Marginal Cost / Marginal Revenue Teknik ini bertolak dari perbandingan biaya marginal = penerimaan marginal. Pada posisi inilah maka perusahaan dapat menyelenggarakan produksi yang optimal pada posisi keuntungan yang maksimal. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksut dengan dasar- dasar penetapan harga dalam penelitian ini adalah dasar- dasar yang melandasi perusahaan untuk memilih tekhnik penetapan harga dengan perhitungan biaya yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

13 2.8.Strategi Penetapan Harga Geografis Setelah mempertimbangkan faktor- faktor yang ada diatas, perusahaan dapat menetapkan strategi penetapan harga.berikut ini strategi penetapan harga menurut William J. Stanton 9 : 1. Strategi Penetapan Harga Geografis Dalam menetapkan harga produk, penjual harus mempertimbangkan biaya angkutan dari pabrik ke tangan pembeli.faktor ini menjadi tabahan penting karena biaya angkutan sekarang dimasukan kedalam biata variabel total. Kebijakan harga bisa mencakup tiga variasi yaitu ; a. Penetapan Harga Produksi F.O.B ( Free On Board) Salah satu strategi penetapan harga yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah, penjual menetapkan harga berdasarkan harga di pabrik atau tempat produksi lainya dan seluruh biaya pengangkutan di tanggung oleh pembeli.dengan memakai kebijakan harga F.O.B penjual hanya menghitung berdasarkan jumlah barang yang dipesan.biaya pengangkutan ditanggung oleh pembeli. b. Penetapan Harga Dengan Biaya Pengangkutan Seragam ( Uniform Delivered Princing) Strategi ini menetapkan biaya pengangkutan seragam bagi seluruh pembeli tanpa melihat dimana lokasi mereka.strategi ini biasanya di pakai oleh perusahaan yang menjual tipe barang dengan biaya pengangkutan yang rendah.banyak pengecer yang memakai strategi ini karena biaya pengiriman yang dianggap gratis sebagai pelayanan tambahan untuk memperkuat posisi pasar mereka. c. Penetapan Harga Berdasarkan Daerah Dengan memakai stretegi ini penjual dibagi menjadi sejumlah daerah geografis yang cukup luas dan untuk setiap daerah ditentukan harga pengiriman yang standar.biaya 9 William J. Stanton Dan Y. Lamarto, Prinsip Pemasaran, Erlangga Jakarta Hal 356.

14 pengangkutan untuk system seperti ini dihitung berdasarkan ongkos rata- rata yang dikeluarkan untuk semua lokasi dalam satu daerah yang ada hubunganya dengan perusahaan. d. Penetapan Harga Subsidi Pengangkutan Strategi ini biasanya dipakai untuk menutupi kekurangan yang terjadi dalam penetapan harga f.o.b. dengan harga pabrik f.o.b perusahaan akan mengalami kerugian harga jika ia berusaha menjual ke pelanggan yang kebetulan berlokasi dekat dengan pabrik pesaing. Agar dapat melakukan penetrasi yang lebih dalam kedalam pasar seperti ini, ia harus bersedia memberikan subsidi biaya pengangkutan. Artinya ia mencantumkan harga yang dikirim ke pelangganya sebesar (1) harga pabrik ditambah (2) biaya pengangkutan yang akan dikenakan oleh pabrik pesaing di dekat pelangganya tadi. 2. Strategi Harga Tunggal Melawan Strategi Harga Variabel Sebelum menetepakan harga apa yang akan dianut perusahaan, menejemen perlu terlebih dahulu mengkaji degan cermat 2 pilihan strategi tunggal dan strategi variabel. Strategi harga tunggal, perusahaan menetapkan harga sama atau harga tunggal keseluruh pelangganya yang membeli produk dalam kuantitas sama. Strategi harga variabel, perusahaan dapat menjual produk dengan harga yang berlainan meskipun transaksi dilakukan dalam kuantitas sama kepada pembeli sama.harga biasanya ditetapkan dengan tawar menwar. 3. Penetapan Harga (Unit Pricing) Penetapan harga unit adalah strategi pelaporan informasi tentang harga eceran yang sampai sekarang tetap didaya gunakan secara luas oleh rangkaian pasaraya.walaupun demikian metode penetapan harga ini bisa dipastikan ke berbagai toko dan produk

15 lainya.latar belakang pemakaian strategi ini didasarkan atas harapan bahwa konsumen diharapkan makin sadar dan memahami seni beli. 4. Penetapan Lini Harga Penetapan lini harga banyak didayagunakan oleh para prengecer pakaian. Pada intinya strategi ini menyeleksi harga yang terbatas pada jumah yang akan dipakai untuk setiap lini barang dagang. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksut dengan strategi penetapan harga dalam penelitian ini adalahlangkah- langkah yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menatapkan harga guna menghadapi faktor eksternal dari perusahaan dan menjalankan tujuan dari perusahaan di kedepanya untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. 2.9.Strategi penetapan Harga Bauran Produk strategi untuk menetapkan harga produk sering berubah ketika produk itu menjadi bagian dari bauran produk. Penetapan harga yang sulit dilakukan karena berbagai produk mempunyai permintaan dan biaya yang berhubungan dan menghadapi derajat kompetensi yang berbeda. Terdapat lima bauran produk yang di ungkapkan oleh Philips Kotler dan Garry Armstrong 10 sebagai berikut : 1. Penetapan Harga Lini Produk Adalah menetapkan jenjang harga antara berbagai produk dalam sebuah lini produk berdasarkan perbedaan biaya antara produk, evaluasi pelanggan terhadap berbagai fitur berbeda dan harga pesaing. 10 Kotler, Philips dan Amstrong, Garry, Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Hal 6

16 2. Penetapan harga Produk Tambahan Adalah penetapan harga produk tambahan atau pelengkap beserta produk utama.misalnya memilih produk yang dipilih tetapi dengan pelengkap yang berbeda sesuai dengan selera konsumen. 3. Penetapan Harga Produk Terkait Adalah strategi menetapkan harga produk yang harus digunakan dengan produk utama.misalnya produsen menetapkan harga murah di produk utamanya namun menetapkan harga mahal pada produk pelengkapnya. 4. Penetapan harga Produk Sampingan Adalah strategi menetapkan harga untuk produk sampingan guna membuat produk utama lebih kompetitif. 5. Penetapan Harga Paket produk Adalah strategi menggabungkan beberapa produk dan menawarkan paket produk dengan harga yang lebih murah. Misalnya menggabungkan produk yang kurang laku dengan produk yang sedang laku keras, dengan strategi tersebut maka akan mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang kurang laku tersebut. Berdasarkan uraian teori tersebut maka yang dimaksut dengan strategi penetapan harga bauran produk adalah mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba dari total bauran produk Kerangka Berfikir Harga merupakan bagiandari strategi pemasaran perusahaan yang diperlukan untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan dan diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi

17 konsumen, karena harga berhubungan langsung dengan komampuan konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan perusahaan.oleh karena itu perusahaan harus bijak dalam hal meningkatkan atau menurunkan harga suatu produknya.berikut ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi penetapan harga di Warung Makan Pak Man cabang Cungkup yang berada di jalan A. Yani Salatiga adalah sebagai berikut : 1. Kondisi perekonomian yang kurang stabil, misalnya naiknya harga tariff dasar listrik maka akan mempengaruhi Warung Makan Pak Man cabang Cungkup yang berada di jalan A. Yani Salatiga untuk menaikan harga produknya. 2. Harga pesaing, persaingan menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan harga, misalnya pesaing terdekat menaikan harga dikarenakan bahan baku naik sehingga Warung Makan Pak Man cabang Cungkup yang berada di jalan A. Yani Salatiga juga akan menaikan harga. 3. Jumlah permintaan, ketika faktor- faktor lainya harganya naik maka hal tersebut dapat menyulitkan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi karena akan memberikan dampak menurunya jumlah permintaan konsumen. 4. Harga bahan baku dasar, bahan baku ini menjadi faktor utama untuk menaikan harga, karena harga bahan baku dapat mempengaruhi proses produksi. Misalnya harga bawang Rp per Kg maka akan menyulitkan untuk menaikan keseluruhan produk makanan dari Warung Makan Pak Man cabang Cungkup yang berada di jalan A. Yani Salatiga. 5. Dasar dari penetapan harga adalah biaya, apabila harga tidak dapat menutupi biaya operasional maka akan dapat mengakibatkan kerugian. 6. Tujuan dari Warung Makan Pak Man cabang Cungkup menetapkan harga adalah untuk menambah keuntungan tanpa merugikan konsumen.

18 7. Tidak adanya pengawasan pemerintah sehingga Warung Makan Pak Man cabang Cungkup bebas menentukan harga sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Dalam hal ini produsen tidak bisa serta merta menaikan harga, karena menaikan harga suatu produk dapat mengakibatkan dampak negative bagi perusahaan itu sendiri.penetapan harga yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan berkurangya pembeli yang mengakibatkan volume penjualan menurun dan jika harga yang ditawarkan rendah perusahaan tidak mendapatkan laba.sehingga produsen perlu mempertimbangkan hal- hal tersebut sebelum menaikan harga dan mempertimbangkan faktor- faktor diluar perusahaan guna meningkatkan penjualan dan mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek dan jangka panjang.maka modelnya adalah sebagai berikut : Strategi Penetapan Harga Kondisi Perekonomian Harga Pesaing Jumlah Permintaan Harga Bahan Baku Keuntungan Penjualan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian A. Diskripsi Objek Penelitian Warung Makan Pak Man yang didirikan oleh Pak Man dan Mbah Man. Sebelum membuka rumah makan Pak Man dan Mbah Man

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis rumah makan merupakan bisnis yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis rumah makan merupakan bisnis yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Bisnis rumah makan merupakan bisnis yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar, namun dengan seiring menjamurnya bisnis rumah makan di setiap pinggiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan

Lebih terperinci

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-6 Konsep Harga (pricing concept) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com Pokok Bahasan Definisi Harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dunia persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya yang dilakukan secara

Lebih terperinci

V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN

V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

Lebih terperinci

Metode Penetapan Harga

Metode Penetapan Harga Metode Penetapan Harga Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam penetapan harga menurut Marras (1999. hal. 181-185), harga dapat ditentukan atau dihitung : a) Harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar adalah penting. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar adalah penting. Agar dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa depan dalam mengembangkan strategi-strategi jangka panjang perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar adalah penting. Agar dapat bertahan di dalam pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup 14 BAB II PENENTUAN HARGA JUAL Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10), Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata. pemasaran. Adapun pengertian manajemen dan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata. pemasaran. Adapun pengertian manajemen dan sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PEMASARAN 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Adapun pengertian manajemen dan sebagai berikut:

Lebih terperinci

Pemasaran Ritel. Sessi

Pemasaran Ritel. Sessi Pemasaran Ritel Sessi PRICING Penetapan Harga KUWAT RIYANTO, SE, M.M. 081319434370 kuwat_riyanto@yahoo.com http://kuwatriy.wordpress.com Pict LAZA?? Each People have theyselves opinion. Everything. Tugas

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

Strategi Penetapan Harga

Strategi Penetapan Harga Materi 9 Strategi Marketing Mix : https://www.youtube.com/watch?v=hhtjwtu9kg8&list=pl ml_redwroutxikzbaj9v-oyfomq2pdky https://www.youtube.com/watch?v=fhnizu1aa40 Elistia, SE, MM 1 Elistia, SE, MM 2 Isu-Isu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknis pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan teknik survei, yaitu cara

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA

STRATEGI PENETAPAN HARGA STRATEGI PENETAPAN HARGA DIMENSI STRATEGIS HARGA Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita STRATEGI HARGA (Pricing Strateg y) Berkat fenomena Wal-Mart, hampir semua perusahaan mencari jalan untuk memotong harga, dan memulai perang harga. Pelanggan pun disuguhi tontonan pertempuran berdarah yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PRICING PRODUCT Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi Harga dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba.

Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Dalam rangka untuk mengatur dasar pemasaran olahraga, ada empat istilah penting untuk memahami: harga, nilai, pendapatan, dan Laba. Harga tidak hanya mempengaruhi profitabilitas produk olahraga, itu mengkomunikasikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Keberhasilan suatu perushaan akan tergantung pada kemampuan pemasaran. Terlebih dalam persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

APAKAH PEMASARAN ITU?

APAKAH PEMASARAN ITU? APAKAH PEMASARAN ITU? Pemasaran mengidentikkan penjualan dan promosi. Namun, Penjualan hanyalah the tip of marketing iceberg Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran, dan seringkali

Lebih terperinci

BAB 12 PRAKTEK PENETAPAN HARGA. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 12 PRAKTEK PENETAPAN HARGA. Ekonomi Manajerial Manajemen BAB 12 PRAKTEK PENETAPAN HARGA 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Penetapan Harga Markup Survey praktek bisnis menunjukkan bahwa praktek penetapan harga markup merupakan metode penerapan harga yang paling

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi tantangan dari banyaknya produsen yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN 50 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN KUSWARAK Dosen Tidak Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan ini sangat beraneka ragam baik jenisnya maupun bentuk serta ukurannya. Dimana perusahaan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA WISATA

PENETAPAN HARGA WISATA 1 PENETAPAN HARGA WISATA M.K. EKONOMI WISATA ESL 332 2010/2011 2 Nilai, Manfaat, dan Harga Nilai adalah persepsi terhadap suatu barang pada tempat dan waktu tertentu. Manfaat (utility) adalah atribut barang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi.

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pisang Pisang (Musa paradiciaca. L) merupakan tanaman asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. Pemintaan

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA DI WARUNG MAKAN PAK MAN CABANG CUNGKUP DI JALAN A. YANI SALATIGA

STRATEGI PENETAPAN HARGA DI WARUNG MAKAN PAK MAN CABANG CUNGKUP DI JALAN A. YANI SALATIGA STRATEGI PENETAPAN HARGA DI WARUNG MAKAN PAK MAN CABANG CUNGKUP DI JALAN A. YANI SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

Materi Modul I BUSINESS PLAN

Materi Modul I BUSINESS PLAN Materi Modul I BUSINESS PLAN Definisi Business plan adalah rencana untuk mengubah ide bisnis menjadi sustu kesempatan (peluang bisnis) yang nyata, pengaturan/pengendalian resiko dan pemberian upah serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterima dan disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterima dan disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Gitosudarmo (1999) pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. WATY GRAFIKA MEDAN. Oleh : M. Afianda Putra ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. WATY GRAFIKA MEDAN. Oleh : M. Afianda Putra ABSTRAK STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. WATY GRAFIKA MEDAN Oleh : M. Afianda Putra ABSTRAK Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA

STRATEGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN STRATEGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN HARGA Harga merupakan unsur Marketing Mix yang mudah disesuaikan dibanding dengan unsur 3P lainnya. *******************************************

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Untuk itu, maka setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan makna yang ada pada objek penelitian. Penelitian kualitatif adalah jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan makna yang ada pada objek penelitian. Penelitian kualitatif adalah jenis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang pemasaran dimana penelitian ini memfokuskan diri pada situasi dan kondisi tentang strategi penetapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep dan Strategi Pemasaran Perusahaan 2.1.1 Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran merupakan suatu rencana yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Beberapa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja mengakibatkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MIE SOUN GELANG INDAH CILACAP

ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MIE SOUN GELANG INDAH CILACAP ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MIE SOUN GELANG INDAH CILACAP Diyah Mumpuni Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo dia_dia_21@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI) STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI) Hafidh Munawir 1*, Etika Muslimah 2, Alfin Surya Pratama 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta 1,2 PUSLOGIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaanperusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Ekonomi nasional sedang mengalami perubahan yang pesat seiring dengan perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M. TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK

KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI PADA CV SINAR PUTRA MAHKOTA DI PONTIANAK Abstrak Robert Sutedja rob3rt.sutedja@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Pada situasi perekonomian dewasa

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti erat dengan pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN SEBAGAI DASAR DALAM PENENTUAN STRATEGI PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PT. GLOBAL TROPICAL SEAFOOD KAPEDI SUMENEP ( ENDANG WIDYASTUTI )

ANALISIS LINGKUNGAN SEBAGAI DASAR DALAM PENENTUAN STRATEGI PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PT. GLOBAL TROPICAL SEAFOOD KAPEDI SUMENEP ( ENDANG WIDYASTUTI ) ANALISIS LINGKUNGAN SEBAGAI DASAR DALAM PENENTUAN STRATEGI PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PT. GLOBAL TROPICAL SEAFOOD KAPEDI SUMENEP ( ENDANG WIDYASTUTI ) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pesatnya pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam merebut serta menguasai

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh : 110 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN Oleh : Husna Purnama Dosen Tetap Yayasan Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat, untuk menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi saat ini, dimana krisis multi dimensi yang sedang dialami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi saat ini, dimana krisis multi dimensi yang sedang dialami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi saat ini, dimana krisis multi dimensi yang sedang dialami Indonesia belum dapat teratasi juga, terutama dalam perekonomian yang belum stabil. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang 22 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penjualan Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT 1 PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT Arrizal dan Syafrizal Fak. Ekonomi Universitas Andalas ABSTRAK Pelatihan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA

PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA PERTEMUAN 14 PENGEMBANGAN PROGRAM DAN STRATEGI HARGA Gambar 16.1: Sembilan Strategi Harga Mutu 12-2 Gambar 16.2: Harga Seharusnya Sejajar Dengan Nilai 12-3 Gambar 16.3: Menentukan Kebijakan Penetapan Harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2..1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT Prama Wildan Ardiansyah wldanardiansyah@gmail.com Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Buchori (2007 : 169) di dalam teori ekonomi pengertian harga, dan utility,

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Buchori (2007 : 169) di dalam teori ekonomi pengertian harga, dan utility, BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Harga Menurut Buchori (2007 : 169) di dalam teori ekonomi pengertian harga, dan utility, merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Hal ini berarti pemasaran berperan

II. LANDASAN TEORI. program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Hal ini berarti pemasaran berperan II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Teori Pemasaran merupakan fungsi yang mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan mengukur seberapa besarnya, menentukan pasar target mana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Perubahan dunia perekonomian pada saat ini, sangat berpengaruh pada dunia perdanganggan yang mengakibatkan ketatnya persaingan. Semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi krisis global saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha di indonesia, menuntut perusahaan untuk cepat tanggap akan perubahan pada pasar atau konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur dan tidak boleh disilangkan kembali karena merupakan produk akhir ayam ras (Sudaryani

Lebih terperinci