Bab Lima Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab Lima Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga"

Transkripsi

1 Bab Lima Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Perhitungan Bagi Hasil dan Akad Jual Beli pada Layanan Simpanan dan Pembiayaan di KSU BMT Rizky Prima Layanan Simpanan Pengertian tabungan yaitu simpanan dengan berdasarkan akad wadi ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Penarikan hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Manajer BMT Rizky Prima menyatakan: Di KSU BMT Rizky Prima ini dalam produk funding atau simpanan hampir sama dengan LKMS BMT yang lainnya Bu, diantaranya simpanan umum, simpanan idul fitri, simpanan pendidikan, simpanan qurban, simpanan berjangka, Bu. 1 Ia menambahkan: Di dalam layanan simpanan akad yang dipakai terdiri dari akad wadi ah atau bonus dalam pemberian imbalan pada simpanan yang di pakai pada simpanan umum, simpanan idul fitri, simpanan pendidikan, dan simpanan qurban. Selain akad wadiah dipakai pula akad mudharabah mutlaqoh atau investasi tak bersyarat dimana anggota dan BMT menyepakati besaran proporsi bagi hasil yang akan ditetapkan, dalam 1 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima, Bapak Budy, tanggal 23 Juli

2 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah layanan simpanan ini diterapkan pada simpanan berjangka.. 2 Simpanan Umum Simpanan umum merupakan simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu pada jam kerja, dengan setoran minimal Rp ,-. Nisbah bonus yang diberikan dalam layanan ini adalah sebesar 5% untuk anggota dan 95 % untuk BMT. Dari hasil wawancara, peneliti juga sajikan bentuk laporan rekening koran tabungan di KSU BMT Rizky Prima yang bisa dilihat pada Tabel 5.1 di bawah ini: 3 Tabel 5.1: Laporan Rekening Koran Simpanan Umum LAPORAN REKENING KORAN SIMPANAN UMUM No. Rekening : XX Periode : 14 Mei 2014 Nama Nasabah : Nona T Sampai Dengan : 06 Januari 2015 Nisbah BMT : 95 % Nisbah Anggota : 5 % No Tgl Trans Bukti Kode Debet Kredit Saldo Saldo Awal /05/ , /06/ , /06/ , , /06/ , /07/ , /07/ , , /07/ , /08/ , , /08/ , /08/ , /08/ ,42 2 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima, Bapak Budy, tanggal 24 Juli Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima Bapak Budy, tanggal 12 November

3 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga 12 01/09/ , , /10/ , , /10/ , /10/ , /11/ , , /11/ , /12/ , , /12/ , /12/ , /12/ , /12/ , /01/ , ,68 JUMLAH , , ,68 Sumber : Hasil Data Penelitian Contoh perhitungan simpanan umum: Nona T mulai menabung pada 14 Mei 2014 dengan nisbah yang telah ditentukan oleh KSU BMT Rizky Prima sebesar 5% (karena simpanan umum) untuk anggota dan 95% untuk BMT Rizky Prima. Perhitungan bonus nona T adalah sebagai berikut : 14/5/2014. Nona T menabung sebesar /6/2014. Nona T menabung sebesar Rp /6/2014. Bagi hasil yang didapat Rp 7,22 dari KSU BMT Rizky Prima, ini dikarenakan saldo pada akhir bulan Mei hanya sebesar Rp ,- jumlah seluruh simpanan pada bulan Mei yang diterima BMT sebesar Rp ,94,- dan pendapatan yang diterima BMT pada bulan Mei sebesar Rp ,65,- maka hasil bonus Rp. 7,22 didapat dari perhitungan berkut: 93

4 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Saldo Simpanan Nona T Jumlah Seluruh Simpanan di BMT Rizky Prima X Nisbah Anggota Rp Rp = Rp 7,22 X Pendapatan KSU BMT x Rp X 5% Analisis perhitungan bonus pada simpanan umum: Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui pada akhir bulan ke-6 total saldo nona T sebesar Rp dan bonus yang diberikan BMT pada awal bulan ke-7 sebesar Rp.7.22,-. Kemudian pada akhir bulan ke -8 jumlah saldo tabungan nona T sebesar Rp ,42,- dan bonus yang diberikan BMT untuk bulan itu sebesar Rp.7.721,19,- sedangkan pada akhir bulan ke-9 total saldo tabungan nona T sebesar Rp ,61,- namun bonus yang diberikan pada nona T untuk bulan itu sebesar Rp.7.565,47,- atau lebih sedikit dari pada bulan sebelumnya, sedangkan total saldo lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Hal itu dikarenakan besaran bonus yang diberikan BMT bergantung pada: 94 1) Pendapatan yang diterima BMT. 2) Total simpanan yang ada pada BMT. Sehingga walaupun proporsi bonus sama, besaran saldo anggota pada akhir bulan ke 9 lebih besar dari pada akhir bulan ke -8 namun bonus yang diberikan BMT dapat lebih kecil karena 2 hal tersebut. 1. Simpanan Idul Fitri Merupakan layanan simpanan untuk persiapan merayakan hari raya idul fitri. Akad yang di pakai dalam layanan ini adalah akad Wadiah atau titipan, sehingga BMT memberikan bagi hasil berupa bonus. Adapun besaran proporsi bonus yang diberikan oleh BMT adalah sebesar 8% untuk anggota. setoran minimal dalam layanan ini adalah Rp dan untuk menarik anggota dalam layanan ini selain diberikan bonus juga setiap akhir periode diberikan doorprize. Secara

5 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga perhitungan penetapan dan pembagian bonus kepada anggota sama dengan simpanan umum. 2. Simpanan Pendidikan Merupakan simpanan yang dibuat untuk persiapan biaya pendidikan. Akad yang dipakai dalam simpanan ini adalah akad wadiah atau titipan, sehingga dalam pemberian imbalan hasil kepada anggota menggunakan bonus. Adapun proporsi bonus yang ditetapkan oleh BMT adalah 10% untuk anggota. dalam simpanan ini setoran minimal yang harus diberikan adalah minimal Rp / bulan. Atau dapat dalam bentuk harian yaitu Rp per hari. Dalam layanan ini pengambilan simpanan memang ditetapkan, sama dengan simpaan idul fitri yaitu tergantung dari waktu yang disepakati antara anggota dan BMT yang terbagi dalam waktu 6 bulan dan 12 bulan. Dalam perhitungan penetapan pemberian bonus pada simpanan ini sama dengan perhitungan yang dilakukan pada simpanan umum dan simpanan idul fitri. 3. Simpanan Qurban Simpanan ini memang dibuat untuk anggota yang ingin menyiapkan ibadah qurban. Akad yang dipakai dalam simpanan ini adalah akad wadiah atau titipan. Dalam simpanan ini BMT menetapkan proporsi pemberian bonus untuk anggota sebesar 10%. Sistem dalam simpanan ini setoran minimal yang harus diberikan anggota minimal Rp / hari, dan pengambilan simpanan adalah 10 hari sebelum hari raya idul qurban. Dalam simpanan ini ada batas akhir penerimaan simpanan yaitu 15 hari sebelum hari raya idul qurban. Dalam hal perhitungan pemberian bonus kepada anggota, pada simpanan ini sama dengan simpanan pendidikan, simpanan idul fitri dan simpanan umum. Yang membedakan hanyalah terletak pada besaran proporsi bonus. Simpanan Berjangka Simpanan ini merupakan simpanan berjangka atau dalam bentuk deposito, dalam simpanan ini akad yang dipakai berbeda 95

6 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah dengan akad pada simpanan lainnya. Yaitu akad yang dipakai adalah akad Mudharabah atau investasi tak bersyarat. Manajer BMT Rizky Prima menyatakan: Betul Bu, Akadnya dengan Mudharabah. Simpanan berupa investasi tidak terikat pihak ketiga pada KSU BMT Rizky Prima Bu, yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara Anggota atau nasabah pemilik dana (shahibul maal) dengan KSU BMT Rizky Prima (mudharib) dengan pembagian hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di muka Bu, selaku mudharib, KSU BMT Rizky Prima tidak menjamin dana nasabah kecuali diatur berbeda dalam perundang-undangan yang berlaku. 4 Mekanisme simpanan berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan KSU BMT Rizky Prima. Adapun proporsi nisbah bagi hasil simpanan berjangka Syariah di KSU BMT Rizky Prima bisa dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2: Nisbah Bagi Hasil Simpanan Berjangka Syariah KSU BMT Rizky Prima JANGKA WAKTU BASIL ANGGOTA BASIL BMT 3 bln 35% 65% 6 bln 40% 60% 12 bln 48% 52% Sumber : Data lapangan Salah satu nasabah BMT Rizky Prima menyatakan: Saya mempunyai simpanan berjangka syariah atau deposito syariah Bu. di KSU BMT Rizky Prima, deposito saya sebesar Rp ,- dengan jangka waktu simpanan 1 tahun Bu, nanti insya Allah akan saya perpanjang lagi kalau tidak perlu untuk saya ambil, sedangkan jatuh tempo setiap tanggal 5 dengan nisbah bagi hasil sebesar 48% untuk saya Bu, dan 52% 4 Wawancara dengan Bapak Budy, Manajer KSU BMT Rizky Prima tanggal 26 Juli

7 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga untuk KSU BMT Rizky Prima, dengan menyimpan di KSU BMT ini saya sangat senang Bu. 5 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Amin, bisa diaplikasikan pendapatan yang diperoleh BMT selama bulan Januari 2013 (semisal) Rp ,-. Jumlah tabungan anggota di BMT sampai bulan Januari 2013 sebesar Rp Bagi hasil simpanan berjangka syari ah/deposito syari ah yang akan diterima pak Amin pada tanggal 5 Februari 2013 dapat dirumuskan sebagai berikut : Sb x bulan: Ssa Jss Keterangan: Sb : Simpanan berjangka Ssa : Saldo simpanan anggota Jss : Jumlah seluruh simpanan di BMT Sehingga dapat dihitung : x Pendapatan BMT x Nisbah anggota Tabungan Pak Amin Total Tabungan BMT x Pendapa tan BMT x % Nisbah Bagi Hasil Rp xrp x48% Rp Rp Selain wawancara dengan Pak Amin, Peneliti juga menyajikan laporan bagi hasil simpanan berjangka dengan nona T di LKMS KSU BMT Rizky Prima pada Tabel 5.3 di bawah ini: 5 Wawancara dengan Bapak Amin, anggota/nasabah KSU BMT Rizky Prima, tanggal 20 Juli

8 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Tabel 5.3: Laporan Bagi Hasil Simpanan Berjangka Nama Anggota : Ibu Z Tgl. Registrasi : 27/12/2012 No. Rekening : Jangka Waktu : 12 Bulan Alamat : SEMARANG Tgl. Jatuh Tempo : 27/09/2014 Jml. Simjaka : Nisbah Anggota : 48% Perpanjangan : Otomatis Nisbah BMT : 52 % Tanggal Bagi Hasil (Rp) Tanggal Bagi Hasil (Rp) 28/01/ ,00 30/07/ ,00 27/02/ ,00 27/08/ ,00 27/03/ ,00 27/09/ ,00 29/04/ ,00 28/10/ ,00 27/05/ ,00 27/11/ ,00 27/06/ ,00 27/12/ ,00 Sumber:Hasil Penelitian Jumlah ,00 Laporan bagi hasil simpanan di atas didapat dari simpanan Ibu Z dengan no rekening ibu Z memasukkan simpanan berjangka sebesar Rp dengan jangka waktu 12 bulan, sistem perpanjangan otomatis (bila tidak ada pemberitahuan pengambilan sebelumnya langsung diperpanjang), KSU BMT Rizky Prima ada ketentuan akad pembagian keuntungan dengan anggota yang telah disepakati yang ditentukan oleh KSU BMT Rizky Prima sebesar 48% untuk anggota dan nisbah KSU BMT Rizky Prima sebesar 52%. Analisis Bagi Hasil Simpanan Berjangka: Dari kasus simpanan ibu Z pada simpanan berjangka 12 bulan pendapatan bagi hasil yang di dapat ibu Z tiap bulan dapat berbeda seperti pada bulan ke 1 bagi hasil yang diterima ibu Z sebesar Rp ,- dan pada bulan ke-2 ternyata bagi hasil yang diterima lebih kecil yaitu Rp ,- dan pada bulan ke-3 ibu Z mendapat 98

9 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga bagi hasil Rp ,- hal ini menunjukkna bahwa pendapatan BMT tidak pasti dan bagi hasil anggota tergantung dengan pendaptan BMT dan jumlah saldo seluruh simpanan yang disalurkan oleh BMT. Pembiayaan Berbagai layanan pembiayaan yang ada pada BMT ini mempunyai tujuan yang berbeda-beda, diantaranya adalah pembiayaan musyarakah (syirkah), pembiayaan jual beli murabahah, pembiayaan sewa ijarah. Adapun deskripsi dari masing masing layanan di atas adalah sebagai berikut : Pembiayaan musyarakah (syirkah) Pembiayaan musyarakah (syirkah) merupakan suatu bentuk akad kerja sama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, di mana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Akad ini sesuai dengan prinsip keadilan sebagaimana yang diungkapkan John Rawls. Prinsip pertama bahwa setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar, tercermin pada kesamaan hak antara pihak KSU BMT Rizky Prima dengan UKM atau nasabah dalam hal pelaksanaan manajemen usaha. Segala informasi dan kebijakan terkait usaha yang dilakukan akad musyarakah dikelola secara profesional oleh kedua pihak. Adapun prinsip keadilan John Rawls yang kedua, yaitu perbedaan sosioreligius dan ekonomi diatur sehingga menguntungkan semua pihak. Hal ini tercermin pada pembagian keuntungan antar pemilik modal. Keuntungan maupun kerugian yang diperoleh dari usaha tersebut dibagi menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama. Oleh karena itu, akad musrayakah harus memiliki sistem pelaporan yang transparan dan auditable. Akad musyarakah di dalam Islam atau Alquran diperbolehkan karena musyarakah sebagai bentuk kemitraan, di mana KSU BMT Rizky Prima dengan anggota menggabungkan modal atau kerja 99

10 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah mereka, untuk berbagi keuntungan, menikmati hak-hak dan tanggung jawab yang sama. Korelasi antara KSU BMT Rizky Prima dan Anggota bisa saling memberikan modal, pikiran atau kerja (tenaga). Karena KSU BMT Rizky Prima dan anggota berbagi keuntungan dengan cara yang disepakati dan menanggung kerugian sesuai dengan proporsi kontribusi modal. Pembagian keuntungan masing-masing pihak harus dinyatakan sebagai suatu proporsi atau persentase dan kerugian harus dibagi sesuai dengan kontribusi modal, sesuai dengan kesepakatan. Hal itu sesuai dengan Gambar 5.1 dan juga yang dikatakan oleh salah satu responden: Ya Bu, Saya ini meminjam di KSU BMT Rizky Prima untuk tambahan modal bu, kemarin itu pinjaman yang saya ambil sebesar Rp juta selama 12 bulan Bu, sedangkan angsurannya tiap bulan sebesar Rp Terima dari pinjaman total Rp setelah dikurangi potongan administrasi dan provisi plus materai sebesar Rp dengan adanya pembiayaan bagi hasil musyarakah ini Bu, bisa dapat membantu usaha saya yang kesulitan tambahan modal, karena bila lewat bank lain rumit, hanya di KSU BMT ini persyaratannya agak mudah Bu 6 Gambar 5.1: Pembiayaan Sistem Bagi Hasil Akad Musyarakah BMT 2 Analisis 3 Penetapan proporsi yang akan ditawarkan kepada Anggota 1. Mengajukan pembiayaaan Anggota 5 4 Tawar menawar dengan anggota dan menyepakati proporsi bagi hasil Sumber : Dinas Koperasi dan BMT Rizky Prima (Data Analisis) 6 Wawancara dengan Ibu Fitri, padagang kelontong, sebagai anggota atau nasabah KSU BMT Rizky Prima, tanggal 19 Juli

11 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Salah satu nasabah menyatakan: Injih (iya) Bu, saya pak Udin, pekerjaan saya berdagang kelontong di rumah Bu, betul saya kemarin mengajukan permohonan pembiayaan ke KSU BMT Rizky Prima, guna penambahan modal kelontong saya bu, sebesar Rp.15 jt. Selama ini saya tidak pernah telat membayar angsuran Bu, dan saya membuat pembukuan transaksi, untuk memudahkan saya mengontrol permodalan saya dan persedian dagangan yang telah saya miliki Bu, Rp , sedangkan pendapatan rata-rata tiap bulan dari usaha kelontong saya ini Bu sebesar Rp.5,5 jt. Bila saya proyeksikan tambahan pendapatan dalam pembukuan setelah pembiyaan dari KSU BMT Rizky Prima ini Bu, pada bulan pertama Rp. 6,2 jt dan di bulan kedua Rp. 6,7 jt. 7 Proyeksi tambahan pembiayaan seperti wawancara di atas dapat diaplikasikan dalam rumus nisbah seperti pada Tabel 5.4. Tabel 5.4: Proyeksi Tambahan Biaya pada Sistem Musyarakah Jumlah Pembiayaan A Modal Nasabah B Proyeksi pendapatan Usaha / Bulan P* Proyeksi Pendapatan BMT / Bulan G ** Nisbah BMT Nb Nisbah Nasabah Nn Realisasi Pdptn dari Modal Pembiayaan U Realisasi Pdptn dari seluruh Modal usaha U1 Realisasi Pdptn dari Modal Nasabah U2 * Usaha yang layak dibiayai, mempunyai Rasio Pendapatan minimal 10% dari modal * Bagi hasil yang diharapkan BMT minimal 1,5 % per bulan dari jumlah dana yang dibiayai. Rumus U U1 U2 / U A/ BxU1 AxG Rumus Nisbah BMT Nb x( U 1 U 2) AxP 7 Wawancara dengan Bp. Udin, Anggota KSU BMT Rizky Prima pada tanggal 1 Oktober

12 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Rumus Nisbah Nsbh Nn = (100 Nb) x U 15 jt x 0,025 Nb x( ) 15 jt x 0,10 Nb = Rp ,- Dari kedua responden tersebut dapat diketahui bahwa pembiayaan yang diberikan oleh BMT terdapat pemotongan biaya administrasi dan biaya operasional seperti halnya pada lembaga keuangan lainnya. Adapun dalam akad bagi hasil antara anggota dan BMT yang ditetapkan di awal adalah proporsi bagi hasil. Yaitu dengan cara tawar menawar besaran proporsi yang akan disepakati antara anggota dan BMT. Adapun proses dalam penetapan kesepakatan proporsi adalah sebagai berikut: 1. Anggota mengajukan besaran pembiayaan 2. BMT menganalisis usaha dan pendapatan anggota. 3. BMT menetapkan besaran proporsi bagi hasil berdasarkan analisis usaha dan pendaptan anggota (BMT memakai acuan pendapatan yang ingin dicapai sebesar 1,5 %) namun BMT akan selalu menawarkan di atas angka tersebut. 4. BMT menawarkan kepada anggota. 5. Anggota menyepakati dan pembiayaan dianggap sah dengan bagi hasil sesuai proporsi yang telah disepakati. Peneliti juga akan menyajikan pembiayaan dalam bagi hasil dengan anggota dan laporan pendapatan bersih yang bisa dilihat dalam Tabel 5.5 dan 5.6 di bawah ini: Tabel 5.5: Contoh Bagi Hasil dengan Anggota di BMT Rizky Prima Pembiayaan : Bagi Hasil Anggota : Pak X Jenis usaha : Industri Pembuatan Tahu Sumedang Lama Usaha : 5 tahun Plafon pembiayaan : ,00 102

13 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Rata-rata pendapatan bersih sebelum penambahan modal / bln : ,00 Akad Pembiayaan : Musyarokah Tanggal Pencairan : 12-Des-13 Nisbah Anggota : BMT : 80%:20% Angsuran ke Tabel 5.6: Laporan Pendapatan Bersih Dan Angsuran Pak X 8 Pendapatan bersih Pak X 80% Pak X Nisbah 20% BMT Angsuran Pokok Jumlah Angsuran Disetor setara % ,9% ,3% ,9% ,8% ,7% ,7% ,0% ,6% ,1% ,3% ,5% ,7% Sumber : Hasil Data Penelitian 8 Keterangan Ketentuan BMT 1. Bagi hasil yang diterima minimal disetarakan 1,5 % dari plafon 2. Apabila bagi hasil di bawah setara 1,5% maka BMT akan melakukan analisa usaha dan meminta keterangan kegiatan usaha tersebut. 3. Apabila alasan dapat diterima maka hubungan kemitraan akan berjalan seperti biasa dengan pendampingan agar dapat meningkatkan hasil. 4. Apabila usaha dinyatakan bangkrut maka pokok pembiayaan harus dikembalikan menurut kemampuan dan kesepakatan. Keterangan dalam Laporan dari Pak X saat bagi hasil di bawah setara 1,5% 1. Dikarenakan pedagang keliling yang menjajakan produk tersebut sedang libur atau tidak berdagang. Sehingga mempengaruhi jumlah pendapatan. 2. Adanya kenaikan bahan baku dan biaya operasional lainnya. 103

14 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Perhitungan Pembiayaan Musyarakah Pak X mengajukan pembiayaan untuk modal usaha, KSU BMT Rizky Prima menyetujui setelah dilakukan survei dan analisa hasil usaha. Plafon yang diajukan dalam pembiayaan usaha oleh Pak X sebesar Rp , dari hasil survei usaha yang telah berjalan mampu menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp ,00 ratarata per bulan, karena usaha Pak X sudah berjalan dan KSU BMT Rizky Prima hanya menambah modal, maka menggunakan akad musyarakah (masing-masing memberikan kontribusi dana). Nisbah yang disepakati antara anggota dan KSU BMT Rizky Prima 80% (Anggota) : 20% (KSU BMT Rizky Prima). Dana dicairkan pada bulan 12/12/2013, angsuran mulai pada bulan Januari, hasil laporan pak X pada bulan Januari tanggal 11/1/ 2014 sebesar Rp sehingga pendapatan yang diterima pak X sebesar Rp ,00 dan KSU BMT Rizky Prima sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan Pak X = Pendapatan KSU BMT Rizky Prima = , x Rp ,00 = Rp , x Rp ,00= Rp Dengan keterangan KSU BMT Rizky Prima memiliki patokan bagi hasil sebesar 1,5% tiap bulannya, apabila tidak terpenuhi KSU BMT Rizky Prima akan konfirmasi untuk minta penjelasan dari Pak X dan melakukan analisis juga audit. Setoran atau angsuran pada bulan Januari 2014 sebesar Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 setara dengan 1,96 % bagi hasil untuk KSU BMT Rizky Prima. Analisis Pembiayaan Musyarakah: 1. Pak X dan BMT menyepakati proporsi bagi hasil sebesar 20% untuk BMT dan 80% untuk pak X dalam pembiayaan yang diajukan Pak X. Dalam sistem bagi hasil antara anggota satu dan lainnya walaupun dengan nominal pembiayaan yang sama,

15 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga namun besaran proporsi bagi hasil tiap orang dapat berbeda, hal itu dikarenakan adanya proses tawar menawar proporsi antara anggota dan BMT, dan dalam menawarkan proporsi bagi hasil BMT telah melakukan analisis usaha dan memakai acuan minimal bagi hasil yang ingin diperoleh yaitu 1,5 %, sehingga tiap anggota dapat berbeda proporsi bagi hasilnya. 2. Pada angsuran pertama pendapatan bersih Pak X sebesar Rp sehingga dengan proporsi bagi hasil yang telah disepakati yaitu 20% untuk BMT, bagi hasil pada angsuran pertama adalah sebesar Rp untuk BMT, pada angsuran bulan kedua pendapatan Pak X naik menjadi Rp sehingga dengan proporsi bagi hasil yang sama, maka bagi hasil yang diberikan Pak X kepada BMT menjadi Rp hal itu dikarenakan dalam sistem syariah bagi hasil pembiayaan di tentukan oleh 1)Proporsi bagi hasil yang akan disepakati antara anggota dan BMT. 2)Pendaptan bersih yang diperoleh anggota. Sehingga besaran bagi hasil tidak selalu sama melainkan tergantung dari proporsi yang disepakati dan pendaptan yang diperoleh. 3. Ketika anggota memperoleh pendapatan di bawah patokan minimal yang ingin diperoleh BMT, maka BMT akan melakukan investigasi. Seperti dalam kasus ini pada bulan ke 9 dan 10 pak X hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp sehingga bagi hasil hanya Rp (1,1 % ) dan bulan ke 10 pak X hanya memperoleh pendaptan Rp sehingga bagi hasil hanya Rp (1,3%) maka pada bulan ke 9 dan 10 KSU BMT Rizky Prima melakukan audit dan analisa usaha dikarenakan bagi hasil yang disetorkan ke KSU BMT Rizky Prima di bawah ketentuan yang ditetapkan oleh KSU BMT Rizky Prima, apabila bagi hasil di bawah standar KSU BMT Rizky Prima dikarenakan kesalahan manejemen, maka KSU BMT Rizky Prima memberikan teguran dan upaya untuk memperbaiki manejemen. Bila bagi hasil tetap di bawah standar KSU BMT Rizky Prima karena faktor makro dengan 105

16 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah contoh : kenaikan bahan baku yang tidak digantikan oleh yang lain (seperti kenaikan harga kedelai), penjualan sepi, KSU BMT tetap melakukan analisis dan musyarakah untuk mengatasi masalah kerugian. Pembiayaan dengan Akad Jual Beli Murabahah Murabahah merupakan jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedua pihak (penjual dan pembeli). Syaratnya adalah penjual harus memberitahu harga produk yang dibeli dan menentukan besar keuntungan sebagai tambahannya. Cara dan jangka waktu pembayaran disepakati bersama, dapat secara lump sum (sekaligus) ataupun angsuran, terhitung saat produk diserahkan pada pembeli. Akad ini sesuai dengan prinsip keadilan kedua John Rawls, yaitu mengatur perbedaan sedemikian rupa sehingga tetap menguntungkan semua pihak, terutama yang kurang beruntung. Bagi nasabah, akad ini sangat membantu, terutama bagi yang membutuhkan suatu barang, tetapi tidak mampu membeli secara kontan. Di sisi lain, jika membeli secara angsuran langsung pada penjual, umumnya disertai syarat dan bunga yang memberatkan. Adapun pihak KSU pun mendapatkan keuntungan/marjin yang telah disepakati bersama. Tentu saja, yang perlu diperhatikan adalah jumlah marjin, agar tidak sampai memberatkan nasabah. Akad ini digolongkan sebagai jual beli, karena barang yang dikehendaki nasabah terlebih dahulu disediakan oleh KSU dan sudah merupakan hak milik KSU. Rukun murabahah terdiri dari pihak yang berakad (penjual/ba'i dan pembeli/musytari), objek yang diakadkan (barang yang diperjual-belikan), sighat (serah/ijab dan terima/qabul), dan harga produk, baik harga pokok maupun keuntungannya. Manager BMT Rizky Prima menyatakan: 106 Ya Bu, syarat atau rukun murabahah sighat, serah (ijab), terima (qabul). Di KSU BMT Rizky Prima ini Bu syarat murabahah pihak yang berakad sebagai keabsahan suatu perjanjian (akad) para pihak harus cakap hukum, sukarela dan

17 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga tidak di bawah tekanan (terpaksa/ dipaksa) Bu dan objek yang diperjualbelikan. Barang yang diperjualbelikan tidak termasuk barang yang dilarang (haram), dan bermanfaat serta tidak menyembunyikan adanya cacat barang Bu, dan merupakan hak milik penuh pihak yang berakad. Sesuai spesifikasinya Bu, antara yang diserahkan dan yang diterima pembeli. Penyerahan dari penjual ke pembeli dapat dilakukan. Sighat harus jelas secara spesifik (siapa) para pihak yang berakad. Antara ijab qabul harus selaras dan transparan baik dalam spesifikasi barang tentunya penjelasan fisik barang itu Bu, maupun harga yang disepakati bersama, dan memberitahu biaya modal kepada pembeli, tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada kejadian yang akan datang 9 Lembaga keuangan syariah dapat mengimplementasikan pada produk penyaluran dana, yakni penjualan barang-barang investasi dengan kontrak jangka pendek dalam sekali akad. Model ini paling banyak digunakan lembaga keuangan syariah karena setting administrasinya yang sederhana. Istilah yang digunakan dalam lembaga keuangan konvensional adalah kredit investasi. Ia menambahkan: Dalam pengertiannya Bu, murabahah adalah akad pembiayaan jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Dan ini ada dasar hukumnya Bu, di Q.S. Al Baqarah dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. 10 Pada praktiknya, banyak dijumpai lembaga keuangan syariah yang menggunakan sistem murabahah untuk kebutuhan modal kerja. Konsekuensinya, akad murabahah diperpanjang bahkan sampai menjadi berkepanjangan/ berkelanjutan (evergreen). Hal ini karena sifat dari modal kerja yang merupakan kebutuhan rutin dalam kegiatan usaha seperti yang bisa kita lihat pada Gambar 5.2 di bawah ini: 9 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima,Bapak Budi, 3 Oktober Wawancara dengan Bapak Budy, Manejer KSU BMT Rizky Prima 3 Oktober

18 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Gambar 5.2: Pembiayaan Akad murabahah 2.Suvei harga barang BMT 4. BMT membayar Tunai SUPPLIER 1.Mengajukan pembiayaan barang 3. Tawar menawar kesepakatan harga dan tempo angsuran 5.Mengirim barang ANGGOTA Sumber: Dinas Koperasi dan KSU BMT Rizky Prima Salah seorang nasabah menyatakan: Selamat siang juga Bu, Saya Pak Sugeng Bu, nasabah KSU BMT Rizky Prima Bu. Saya memiliki tabungan di KSU BMT Rizky Prima sejumlah Rp tapi saya ingin membelikan sepeda motor untuk dipakai anak saya yang kelas 3 SMA Bu, seharga Rp ,-. Saya bersyukur KSU BMT Rizky Prima ini bisa bantu dengan pembiayaan murabahah bu, sehingga sepeda montor itu bisa saya miliki dan anak saya klo berangkat sekolah tepat waktu tidak terlambat, tidak seperti dulu, saat masih naik angkutan umum sering terlambat. 11 Contoh aplikasi perhitungan marjin dan harga jual berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Sugeng dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7: Perhitungan Margin dan Harga Jual pada Pembiayaan Murabahah Harga Barang A Proyeksi Pendapatan BMT/ Bulan G * Jangka Waktu T Margin / Mark Up Pembiayaan Mp Uang Muka / urbun Um * margin yang diharapkan BMT minimal 1,5% per bulan dari dana untuk pembiayaan. 11 Wawancara dengan Pak Sugeng, tanggal 2 Oktober

19 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Rumus ( A Um) x G Mp x T 1jt ( x Mp x Mp = Rp ,- Harga jual = (A Um) + Mp = Rp Analisis Pembiayaan Akad Jual Beli Murabahah: 1. BMT menetapkan margin pembiayaan dalam hal ini menetapkan harga jual dengan memakai pedoman yang sama dengan pembiayaaan lainnya yaitu memakai acuan pendapatan minimal yang ingin di capai BMT sebesar 1,5 % per bulan dari jumlah pembiayaan, sehingga dalam kasus di atas ketika Pak Sugeng mengajukan pembiayaan pembelian motor seharga Rp dan Pak Sugeng sudah mempunyai tabungan di BMT sebesar Rp , maka dengan pedoman penetapan margin BMT, BMT menawarkan harga sepeda motor tersebut seharga Rp dengan angsuran 24 bulan. Atau dengan bunga per bulan sebesar 2%. Dan ketika Pak Sugeng menyetujuinya maka jual beli dianggap sah. 2. Dalam layanan ini besaran margin tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak yaitu anggota dan BMT seperti halnya pada transaksi jual beli pada umumnya, ketika pembeli dapat menawar dengan harga lebih rendah maka akan memperoleh harga yang lebih rendah, dan sebaliknya BMT akan menawarkan dengan harga yang lebih tinggi terlebih dahulu atau di atas margin minimal yang ingin dicapai. Pembiayaan dengan Akad Sewa Ijarah Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang tersebut. 109

20 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Manajer BMT Rizky Prima menyatakan: Rukun ijarah di KSU BMT Rizky Prima ini Bu, Pihak yang berakad penyewa, dan pemilik barang yang disewa, obyek yang diakadkan, obyek yang disewakan, harga sewa yang disepakati kedua belah pihak, sighat, serah (ijab), terima (qabul). Syarat ijarah Bu, para pihak yang berakad harus dalam kondisi cakap hukum. Sukarela (ridha) dan tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa/berada di bawah tekanan kesepakatan kedua belah pihak untuk melakukan penyewaan Bu. 12 Objek pada transaksi ijarah adalah penggunaan manfaat atas sebuah asset dan salah satu rukunnya adalah harga sewa. Oleh karena itu, ijarah sesungguhnya bukan kelompok dari jual beli. Namun, pada implementasinya, lembaga keuangan syariah KSU BMT Rizky Prima menerapkan produk Ijarah Muntahiya Bit Tamlik/Wa Iqtina dan mengelompokkan produk ini ke dalam akad jual-beli, karena memberikan opsi kepada penyewa untuk membeli asset yang disewa pada akhir masa sewa. Hal ini disebabkan untuk proses kemudahan dari segi operasional lembaga keuangan syariah dalam hal pemeliharaan asset pada masa atau sesudah sewa. Adanya akad ijarah membantu nasabah dalam menjalankan usahanya, khususnya mereka yang tidak mampu membeli aset sebagai modal usaha. Sistem sewa atau ijarah membuka peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha tanpa modal besar, sehingga membantu menciptakan kemerataan pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat. Dalam sejarah Islam, ijarah telah diterapkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Beliau menetapkan adanya sewa tanah/lahan dengan pembagian keuntungan antara pemilik lahan dan pengguna lahan. Adapun pembagian tersebut berdasarkan kesepakatan antara kedua pihak. Ijarah juga bisa diartikan sebagai akad pembiayaan sewa kepemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran. Sedangkan sewa-beli (ijarah wa iqtina) atau disebut juga Ijarah Muntahiya bi tamlik adalah sewa yang diakhiri 12 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima, Bapak Budy tanggal 24 Juli

21 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga dengan pemindahan kepemilikan, yang bisa dilihat pada Gambar 5.3 di bawah ini: Gambar 5.3: Pembiayaan Akad Ijarah BMT 2. Negosiasi BMT dan pemilik obyek sewa Pemilik Obyek Sewa 6.Membayar sewa tiap bulan kepada BMT 1.Mengajukan pembiayaan Sewa Barang 3.Negosiasi penetapan harga sewa 4.Membayar sewa sesuai kesepakatan dengan pemilik ANGGOTA 5. Menempati Obyek sewa Obyek sewa Sumber: Dinas Koperasi dan KSU BMT Rizky Prima Contoh nasabah BMT Rizky Prima, Bp Agus menyatakan: Saya Pak Agus Bu, saya dan istri melihat peluang warnet berprospek Bu, sehingga saya mempunyai usaha warnet di jalan Tembalang Bu, ya itulah Bu, tempat usahanya masih sewa selama 2 tahun, tinggal tersisa 2 bulan. Sehingga saya dan istri berkeinginan memperpanjang kontrakan, tapi cash dana yang dimiliki baru digunakan memperbaharui 3 unit komputer Bu, sehingga saya dan istri mengajukan pembiayaan guna sewa ruang usaha selama 2 tahun lagi, yang akan di angsur selama 1 tahun dulu Bu. Sedangkan harga sewa dari pemilik sebesar Rp.7,5jt/thn Bu Wawancara dengan Pak Agus, Nasabah KSU BMT Rizky Prima, tanggal 26 Juli

22 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Berdasarkan hasil wawancara, dalam pembiayaan ijarah, diaplikasikan dengan harga sewa serta fee, total yang harus dibayarkan oleh Pak Agus kepada BMT bisa di lihat pada Tabel 5.8 di bawah ini: Tabel 5.8: Perhitungan Pembiayaan dengan Sistem Ijarah Harga Perolehan Sewa A Pendapatan yang diharapkan BMT G * Jangka Waktu T Margin / Mark Up Pembiayaan Mp Uang Muka / urbun Um * fee ijarah yang diharapkan BMT adalah 1,5% per bulan dari jumlah pembiayaan. Rumus ( A Um) xg Mp xt 1jt ( ) x Mp x Mp = Rp ,- Angsuran = A + MP/12 = /12 = ,-/bulan Analisis Pembiayaan Akad Sewa: Layanan pembiayaan ini dalam mekanisme penentuan margin sewa sama dengan pembiayaan lainnya yaitu dengan menetapkan patokan margin minimal yang ingin di capai BMT yaitu sebesar 1,5 % per bulan. Dan BMT cenderung menawarkan dengan margin di atas batas minimum kepada anggota. Sehingga ketika anggota tidak menawar, maka BMT akan memperoleh margin di atas batas minimal yang ingin di capai. Dalam kasus di atas margin yang diperoleh BMT tiap bulan adalah sebesar 2% yaitu dari harga sewa selama 24 bulan sebesar Rp dan anggota akan mengangsur selama 1 tahun 112

23 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga sehingga dengan patokan margin minimal 1,5 % per bulan BMT harus mendapat keuntungan Rp per bulan. Namun BMT tidak menawarkan dengan margin demikian, BMT menawarkan lebih sehingga disepakati seperti perhitungan di atas yaitu dengan angsuran Rp per bulan atau setara bunga 2 % per bulan. Sama halnya dengan akad jual beli, dalam akad ini besaran margin tergantung dari tawar menawar antara anggota dan BMT. Lain lain Pada layanan pembiayaan di BMT Rizky Prima anggota harus membayar beberapa biaya administrasi dalam proses pencairan dana, namun kebanyakaan anggota yang mengakses pembiayaan langsung memotong biaya tersebut dari dana yang dibiayai oleh BMT. Adapun biaya administrasi yang harus dibayarkan anggota adalah sebagai berikut : Tabel 5.9: Ilustrasi biaya administrasi layanan pembiayaan BMT Rizky Prima KSU BMT Rizky Prima Pinjaman Rp Potongan - Admin provisi - Materai Total potongan Rp Rp Rp Penerimaan Rp Catatan : Telat tidak dikenakan denda asal masih dalam bulan tersebut, apabila berganti bulan berikutnya baru dikenakan denda sebesar 1% dari angsuran dana dimasukan ke baitulmal, apabila anggota tidak mampu membayar denda BMT tidak akan memaksa karena sifatnya sosial Pada layanan pembiayaaan di BMT ini jika anngota terlambat dalam mengangsur maka tidak akan dikenakan denda apabila keterlambatan masih pada bulan yang bersangkutan, namun apabila sudah masuk pada bulan berikutnya maka akan dikenakan denda 113

24 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah sebesar 1% dari angsuran pokok, namun denda tersebut akan dimasukkan ke dalam dana infaq. Perhitungan Bunga pada Layanan Simpanan dan Pembiayaan di KSU Cari Makmur Layanan Simpanan Untuk program layanan simpanan pada KSU ini diantaranya adalah Simpanan Camar Tama, Simpanan Investasi (Camar Inves), Simpanan Camar Hari Raya (Camar Raya), Simpanan Hari Tua, Simpanan Beasiswa Berencana (Camar Siswa), Simpanan Berjangka (Camar Sito). Adapun diskripsi dari masing-masing layanan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Simpanan Camar Tama Simpanan camar tama merupakan simpanan sukarela yang multi fungsi dan dapat diambil sewaktu-waktu pada jam kerja, simpanan ini bebas biaya bulanan, dengan minimal setoran Rp , jasa (bunga simpanan) dihitung tiap bulan, terdapat poin undian yang akan diundi setiap tahunnya untuk kelipatan nominal yang ditentukan. Serta dalam awal pembukaan rekening anggota mendapatkan souvenir yang menarik. Adapun bunga atau jasa yang diberikan tiap bulannya adalah sebesar 1% Seperti kata Kabag Administrasi KSU Cari Makmur berikut ini: Ya Bu, selain program pembiayaan di KSU Cari Makmur juga ada produk simpanan yang pertama Siarta (Simpanan Camar Tama) Bu, yang merupakan simpanan sukarela yang multifungsi dan transaksinya dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja Bu, mempunyai fasilitas jasa yang dihitung setiap bulannya Bu, bebas biaya bulanan, minimal setorannya Rp , Bu. O injih Bu, mendapatkan poin undian yang diundi setiap tahunnya Bu, untuk kelipatan nominal yang telah ditentukan 114

25 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Bu, selain itu juga mendapatkan souvenir pada awal pembukaan rekening simpanan Simpanan Investasi (Camar Invest) Program simpanan ini merupakan simpanan investasi jangka panjang 1 kali tanam, jangka minimal penempatan adalah 5 tahun, dan hasil investasi dapat diambil pada waktu yang telah disepakati sesuai jatuh tempo. Balas jasa atau bunga pada simpanan ini sama yaitu sebesar 1% per bulan. Seperti contoh berikut : Bapak A memberikan investasi jangka 5 tahun sebesar adapun hasil investasi Bapak A adalah 1% x (12x5)= 1% x 60 = 60%. 60% x = , sehingga hasil investasi Bapak A sebesar Rp Simpanan Camar Hari Raya (Camar Raya) Simpanan ini merupakan simpanan yang memang diperuntukkan untuk persiapan hari raya idul fitri,adapun ketentuan dalam layanan ini adalah simpanan disetor pada tiap minggu dengan nominal Rp per minggu selama 48 minggu. Penarikan simpanan yaitu setahun sekali menjelang hari raya. Dan dalam layanan ini bebas biaya bulanan. Dalam layanan simpanan ini, balas jasa atau bunga yang diberikan KSU kepada anggota adalah 1% per bulan. 4. Simpanan Hari Tua Merupakan simpanan berencana untuk membantu menyiapkan dana pensiun. Adapun dalam simpanan ini bersifat bulanan dengan nominal yang tidak ditentukan. Dalam simpanan ini terdapat periode waktu yang akan menetukan besaran bonus pada tiap waktu, seperti perhitungan di bawah ini. Salah seorang nasabah KSU Cari Makmur menyatakan: 14 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, tanggal 12 September

26 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Saya Bu Andika, Bu. Saya pensiunan, suami saya meninggal setahun yang lalu Bu. Sejak 5 tahun yang lalu saya menyimpan dana saya Bu, di KSU Cari Makmur Bu, Cuma sedikit Rp per bulan hasil investasi saya itu sudah turun saya ambil Bu, karena sudah 5 tahun bulan Agustus kemarin saya mendapatkan Dana Bu, sebesar Rp Bu, mbak Heny pegawai KSU Cari Makmur bilang uang saya masih mengendap sebesar Rp Bu dan bisa saya ambil bila saya nanti di saat membutuhkan Simpanan Beasiswa Berencana (Camar Siswa) Program simpanan ini berencana, yang dirancang untuk kebutuhan pendidikan putra-putri anggota yang akan memberikan manfaat lebih. Adapun fasilitas, nasabah dapat menentukan nominal dan jangka waktu sendiri sesuai kebutuhan pendidikan anak, mendapatkan souvenir pembukaan simpanan, serta dapat diusulkan sebagai penerima beasiswa Koperasi Cari Makmur bagi anak yang berprestasi. Contoh perhitungan simpanan Camar Siswa adalah sebagai berikut. Sebagaimana penjelasan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur di bawah ini: Ya Bu, saya kasih data nasabah dalam simpanan Camar siswa Bu dengan nominal per bulan, Rp salah satunya Bp Sriyono,Bu. Bila menabung terus, nantinya Bapak Sriyono ini mendapatkan hasil investasi sebesar Rp Bu, dengan simpanan tiap bulan sebesar Rp Bu, lama menabung 9 tahun Bu Simpanan Ziarah Plus. Program simpanan ini dibayar secara rutin per bulan selama 2 tahun dengan fasilitas plus berangkat ziarah gratis. Simpanan ini berdasarkan tujuan ziarah per kelompok yang berjumlah kurang lebih 42 orang. Adapun fasilitas yang didapatkan yaitu gratis berangkat ziarah pada tahun pertama, transportasi yang nyaman, serta tabungan akan dibagi tanpa potongan pada tahun kedua. 15 Wawancara dengan Bu Andika, nasabah/anggota dari KSU Cari Makmur, 20 September Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, 12 September

27 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga 7. Simpanan Berjangka ( Camar Sito). Produk simpanan berjangka dengan alternatif satu kali tanam dengan fasilitas jasa. Fasilitas ini dapat diambil setiap bulan melalui simpanan camar tama atau transfer bank, mendapatkan bonus satu kali jasa untuk penempatan dengan jangka minimal 1 tahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mendapatkan souvenir menarik. Simpanan berjangka dapat dijaminkan untuk kredit. Jasa simpanan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku. Adapun bagi hasil jasa yang yang diberikan pada simpanan ini adalah sebagai berikut : Tabel 5.10: Kriteria bunga/ balas jasa yang ditawarkan pada simpanan Beasiswa Terencana Jangka Waktu Jasa/ tahun (%) 6 bulan 10% 1 tahun 12% 2 tahun 14% 3 tahun keatas 15% Perhitungan Bunga pada Layanan Simpanan Perhitungan KSU Cari Makmur memakai hitungan jasa. Adapun perhitungan untuk semua jenis simpanan adalah sama,yang membedakan hanyalah besaran bunganya. Namun bunga yang ditetapkan di koperasi ini untuk simpanan adalah berkisar 1%. Contoh perhitungan jasa pada simpanan camar siswa sebagai berikut : Simpanan camar siswa 1 tahun : Rp Jasa : Rp 12% pertahun atau 1% per bulan Jadi bunga perbulan : 1% x Rp = Rp Layanan Pembiayaan Dalam hal layanan pembiayaan, KSU ini hanya memiliki satu program layanan yaitu pinjaman multi guna dengan pinjaman untuk modal usaha dan biaya pendidikan. 117

28 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Salah satu pejabat di KSU Cari Makmur menyatakan: 118 Betul Bu, dalam pembiayaan di Cari Makmur ada 3 produk pinjaman, yang pertama pinjaman triwulan, pinjaman jangka pendek maksimal 3 bulan diperuntukkan khusus untuk pedagang yang pembayaran angsurannya bisa dibayar mingguan Bu. Yang keduanya Bu, pinjaman produktif (bulanan) yaitu pinjaman anggota dan calon anggota untuk keperluan modal usaha dalam pengembangan usaha yang plafon pinjamannya disesuaikan dengan simpanan yang ada untuk nilai plafon di luar perhitungan simpanan dengan disertai agunan Bu. Ketiga yang terakhir Pinjaman anggota dan calon anggota untuk keperluan sesuai kebutuhan anggota dan calon anggota dengan menyertakan jaminan/agunan Bu. 17 Pembiayaan ini mengunakan angsuran bunga yang harus dibayar dengan sistem flat rate yang telah ditentukan di awal dengan kesepakatan. Rata-rata pinjaman dengan menggunakan flat rate anggota/nasabah KSU Cari Makmur, salah satunya Ibu Sudarsih yang sudah lima tahun menjadi anggota, sebagaimana hasil wawancara dengan beliau berikut ini: Injih mbak, saya ibu Sudarsih umur saya 48 tahun, dalam mengajukan pembiayaan untuk keperluan pengembangan usaha jahit kerudung, mbak. Saya minta tambahan pinjaman karena tahun-tahun yang lalu cuma sedikit paling banyak Rp , alhamdulilah pinjaman saya tahun ini bisa banyak sebesar Rp jangka waktu 1 tahun, angsuran per bulannya Rp Saat saya terima dulu Rp mbak, dalam pembayarannya angsurannya saya dak pernah telat mbak, karena saya udah punya tabungan tiap minggu saya isi, kalau sudah mendapatkan hasil dari penjualan usaha jahitan kerudung langsung saya setorkan mbak, saya takut bila kena denda mbak, ya bagaimana caranya saya harus bisa menabung tiap minggu mbak, supaya tahun depan bisa mengajukan pinjaman lebih banyak lagi. 18 Perhitungan bunga pada pembiayaan Dalam hal perhitungan bunga pinjaman KSU Cari Makmur hanya menghitung dengan rata rata bunga antara 2%-2,8% per bulan. 17 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, tanggal 12 September Wawancara dengan Ibu Sudarsih, nasabah atau anggota dari KSU Cari Makmur 20 September 2013).

29 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Kabag Administrasi KSU Cari Makmur menyatakan: Ya Bu, saya carikan data nasabah yang mendapat pinjaman dengan perhitungannya untuk mengetahui dalam hitungan di KSU Cari Makmur karena tidak ada hitungan khusus Bu, semua lewat sistem dan mengunakan persentase untuk mempermudah bila ada salah satu anggota atau nasabah baru yang ingin buruburu mengetahui berapa bunganya, kurang lebih hitungannya, biar gampang bu, ada data di kami anggota Bapak Kardi yang pinjam di KSU Cari Makmur ini, meminjam sebesar Rp dalam jangka waktu 10 bulan Bu, jasa ke KSU Cari Makmur nantinya sebesar 2% per bulan Bu, dengan sistem Flat rate, angsuran pokok setiap bulan sebesar Rp Bu, dengan perhitungan Rp : 10 = Rp serta ada tambahan bunga setiap bulan Rp : 2% = Rp 600 per bulan total angsurannya Bu. 19 Lain-Lain Pada layanan pembiayaan ini terdapat beberapa biaya administrasi yang harus dibayar oleh anggota, dan biasanya biaya ini dipotong dari dana yang disalurkan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 5.11: Ilustrasi biaya administrasi pembiayaan KSU Makmur KSU Cari Makmur Pinjaman Rp Potongan : - Admin - Asuransi - Provisi - Materai - Buka Rek - Simpanan Pokok Total Potongan Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp Rp (jika baru) + Rp Rp Catatan : Telat meski satu hari maupun 20 hari selama 1 bulan dikenakan denda 2 % dari angsuran 19 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, tanggal 12 September

30 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Sehingga dalam pembiayaan anggota harus membayar biaya administrasi tersebut. Adapun mekanisme lainnya adalah tentang keterlambatan angsuran. Dimana anggota terlambat dalam satu hari maupun 20 hari anggota akan dikenakan denda sebesar 2% dari angsuran. Perbandingan KSU BMT Rizky Prima dan KSU Cari Makmur dalam Kaitannya dengan Keadilan Distributif Secara ringkas, perbandingan lembaga keuangan mikro syari ah dengan konvensional dapat dilihat pada Tabel 5.12 di bawah ini: Tabel 5.12: Perbandingan KSU BMT Rizky Prima dan KSU Cari Makmur KSU BMT Rizky Prima - Simpanan Pada layanan simpanan di KSU BMT Rizky Prima anggota tidak dapat mengetahui besaran bonus atau bagi hasil dari simpanan mereka, hal itu dikarenakan pada sistem syariah ditetapkan hanyalah proporsi bagi hasil atau bonus semata. Sedangkan besaran bonus dan bagi hasil yang diterima anggota tiap bulan dapat berbeda dan hal itu dipengaruhi oleh : 1) Besaran simpanan anggota 2) Proporsi yang disepakati 3) Pendapatan yang diperoleh KSU BMT Rizky Prima 4) Jumlah seluruh simpanan yang dapat dikumpulkan KSU BMT Rizky Prima Sehingga besaran nominal bagi hasil tidak bisa di tentukan di awal karena sesuai dengan kemampuan atau hasil usaha dari KSU BMT Rizky Prima. KSU Cari Makmur - Simpanan Pada layanan simpanan di KSU Cari makmur yang menggunakan sistem balas jasa konvensional dengan sistem jasa atau bunga. Besaran jasa atau bunga anggota dapat diketahui di awal. Ketika pendapatan koperasi sedang turun maupun naik, anggota koperasi tetap memdapatkan besaran jasa atau bunga sebesar 1 %. 120

31 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga - Pembiayaan Pada layanan pembiayaan terdapat 3 akad yang dipakai yaitu bagi hasil, jual beli,dan sewa. Dimana praktek dari masing-masing akad adalah sebagai berikut : 1) Akad bagi hasil musyarakah : Pada akad bagi hasil, ketika anggota mengajukan pembiayaan yang disepakati di awal adalah besaran proporsi bagi hasilnya, bukanlah nominal melainkan proporsi bagi hasil. Dan ketika proporsi itu di sepakati maka itulah yang menjadi acuan bagi hasil. Sehingga besaran bagi hasil adalah pendapatan bersih anggota dikalikan dengan proporsi. Dan kemungkinan besar besaran bagi hasil tiap bulan berbeda karena tergantung dari pendapatan anggota. 2) Akad jual beli murabahah : pada akad ini sama halnya dengan kegiatan jual beli pada umumnya. Dimana KSU BMT Rizky Prima sebagai penjual menawarkan kepada anggota dan anggota menawar kepada KSU BMT Rizky Prima. Ketika disepakati maka transaksi dianggap sah. 3) Akad Sewa ijarah : prinsip dari akad ini adalah sama dengan jual beli, dimana KSU BMT Rizky Prima sebagai perantara sewa menawarkan harga sewa kepada anggota ketika anggota sepakat, maka transaksi dianggap sah. - Pembiayaan Pada layanan pembiayaan di KSU Cari Makmur memakai konsep konvensional dengan penetapan jasa atau bunga dengan flat rate, maka besaran balas jasa dari pembiayaaan sudah pasti dan tidak ada proses tawar menawar. sehingga ketika anggota mengakses pembiayaan, maka angsuran tiap bulan sudah dapat diketahui dan sesuai dengan pokok angsuran dan besaran bunga sebesar 2-2,8%, pada jenis pembiayaan. konsekuensi pada sistem ini adalah ketika anggota mengalami kerugian maka anggota tetap harus membayar angsuran. - Lain-lain Pada layanan pembiayaan di BMT terdapat biaya administrasi dan biaya keterlambatan setoran yang diantaranya adalah : - Lain lain Pada layanan pembiayaan di KSU ini juga ditetapkan biaya administrasi yang diantaranya : 1) Biaya admin = 2% dari 121

Bab Delapan Kesimpulan

Bab Delapan Kesimpulan Bab Delapan Kesimpulan Hasil temuan lapangan dari penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, LKMS di Jawa Tengah mengalami perkembangan yang positif pada tahun 2009-2014, hal ini dikarenakan jumlah lembaga

Lebih terperinci

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 5.1. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha lembaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a) Implementasi Akad Murabahah Di Indonesia, aplikasi jual beli murabahah pada perbankan syariah di dasarkan pada Keputusan Fatwa Dewan Syariah

Lebih terperinci

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA 83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA A. Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah atau yang disebut juga dengan qirad adalah suatu bentuk akad kerja sama antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan PSAK No. 105 Tentang Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 1. Penerapan sesuai dengan PSAK No. 105 Tabel

Lebih terperinci

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. FATWA DSN MUI Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro Pertama: Giro ada dua jenis: 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. 2. Giro yang dibenarkan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Pada Simpanan IJABAH Investasi Berjangka Mudharabah (IJABAH) adalah fasilitas penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah mutlaqoh

Lebih terperinci

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing). BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH A. Produk-produk Jasa Baitul Mal 1. Simpanan Ada dua macam produk yang biasanya ditawarkan oleh Baitul Mal Wattamwil yaitu simpanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN 4.1 Pengakunan Pembiayaan Musyarakah Wal Ijarah Muntahiya Bittamlik di Bank Muamalat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG A. Mekanisme Pembiayaan Murobahah Modal Usaha di KJKS BMT Binama Semarang Pembiayaan modal di KJKS Binama Semarang adalah

Lebih terperinci

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih Deposito mudharabah merupakan simpanan dana dengan akad mudharabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

Produk KPR Syariah. Lain-lain

Produk KPR Syariah. Lain-lain KPR SYARIAH Pengertian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa Rumah. Walaupun penggunaannya mirip,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008 PERBANKAN SYARIAH Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi Bengkulu, 13 Februari 2008 1 Bank Syariah BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran 32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo). 78 BAB IV Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo). A. Analisa Aplikasi Penentuan Margin Dalam Pembiayaan Mud}a>rabah Mikro

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen. 1 BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen. Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik mulai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan / Simpanan SHaRi Di KSPPS Arthamadina Banyuputih Batang terdapat produk penghimpunan dana yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL 57 BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL A. Model Perhitungan Nisbah Bagi Hasil pada Simpanan Berjangka (Deposito)

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/46/PBI/2005 TENTANG AKAD PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA BAGI BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan Siswa Pendidikan Plus (Si Sidik Plus) Si Sidik Plus adalah simpanan untuk perencanaan biaya pendidikan siswa sekolah mulai

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO -2- PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MENJALANKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT BMT NU Sejahtera Mangkang Semarang didirikanpada tahun 2007 dengan akta notaries badan hukum sebagai koperasi NO.180.08 / 315 Yang di tetapkan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Mega Syariah Indonesia Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah Indonesia berawal dari akuisisi PT Bank Umum Tugu oleh

Lebih terperinci

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA A. Sejarah Berdirinya Kospin Jasa Syariah Kospin jasa adalah sebuah koperasi simpan pinjam yang terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah dalam Simpanan Zamani Berdasarkan Fatwa DSN-MUI menetapkan fatwa No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang deposito, menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG.

BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG. BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG. A. Mekanisme Pencairan Dana Pembiayan di KSPPS Arthamadina. KSPPS Arthamadina

Lebih terperinci

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Pengertian ADALAH jual beli barang pda harga asal dengan tembahan keuntungan yanng disepakati. Dalam istilah teknis perbankan syari ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nasabah Nasabah adalah aset atau kekayaan utama perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang mengatakan pelanggan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH A. PENGERTIAN PEMBIAYAAN Dalam kamus perbankan konsep yang dimaksud biaya adalah pengeluaran atau pengorbanan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang Pembiayaan merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Menyadari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. Penulis ingin melakukan pembahasan dan penelitian terhadap pengaruh prinsip jual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT), BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian masyarakat dalam skala makro dan mikro, membuat lembaga keuangan khususnya lembaga keuangan syariah bersaing untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari para pelaku ekonomi yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN Produk Tabungan Ziarah di KOPENA Pekalongan menggunakan akad Wadiah dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT A. Profil KJKS Maslahat Ummat Semarang 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat Tujuan awal didirikannya Koperasi

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah TRANSKIP WAWANCARA Nama Informan : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 43 tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI KENDAL Dikeluarkannya Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori A. Pengertian Lembaga Keuangan Dalam sistem keuangan suatu Negara, lembaga keuangan berperan dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Mudharabah di BSM KCP Brebes Tabungan mudharabah merupakan salah satu produk tabungan di BSM KCP Brebes. Tabungan

Lebih terperinci

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan 45 BAB III IMPLEMENTASI PENETAPAN MARGIN DALAM PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUMAJANG A. Implementasi Penetapan Margin Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang Margin pada

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.343, 2014 KEUANGAN. OJK. Lembaga Keuangan. Mikro. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5622) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa Sejarah pendirian BMT Asy-Syifa dimulai dari gagasan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam melakukan penyaluran dana salah satunya produk pembiayaan bai u bithaman

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran. BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL 1. Pengertian Bai Bitsaman Ajil Pengertian Al-Bai Bitsaman Ajil secara tata bahasa dapat diartikan sebagai pembelian barang dengan

Lebih terperinci

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga 2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga dan bagi hasil sangatlah berbeda. 3) Untuk mengetahui tingkat kejujuran para anggota mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pada masa ini masyarakat Indonesia telah sadar betapa pentingnya syariat islam dalam mengatur setiap kegiatan manusia tanpa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi 32 BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT NU SEJAHTERA Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Pada bab ini melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI (konvensional).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan murabahah pesanan yang bersifat mengikat. PT. Bank Muamalat Indonesia,

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah Oleh: Dr. Rizal Yaya SE., M.Sc., Ak. CA. Dosen Tetap FEB UMY Disampaikan pada Program Pendidikan Management Trainee Islamic Banking Batch 4 PT Bank Sinarmas Tbk Unit

Lebih terperinci

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO Tugas 4 Kelompok : M. Abrar (20120730071) Ainil Fadhilah (20120730075) Serli (20120730080) Risdayanti (20120730081) GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO Giro merupakan salah satu instrumen dalam produk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari hasil penelitian Analisis Perbandingan Penerapan Bagi hasil Deposito Mudharabah

Lebih terperinci

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2008 DAFTAR ISI A. Penghimpunan Dana I. Giro Syariah... A-1 II. Tabungan Syariah... A-3 III. Deposito Syariah... A-5 B. Penyaluran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah 24 BAB IV DESKRIPSI DATA A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah 1. Sejarah BMT BMT Amanah Ummah pertama kali digagas oleh Drs. Waston, M.Hum selaku Dekan Fakultas Agama Islam UMS didukung oleh dosen-dosen dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI Syariah Ijarah adalah akad sewa menyewa atau akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan manfaat atau hak guna

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BMT (Baitul maal wat Tamwil) Prosumen amanah Mandiri (BMT PAM) adalah lembaga keuangan mikro syariah yang didirikan oleh para pegiat ekonomi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

Manajemen dana bank syariah

Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah. DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama : Aisyah Khoirun Nisa 2. Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 30 Maret 1996 3. Alamat : Ds. Kadengan Rt.02 Rw. 01 Randublatung-Blora, Jawa Tengah. 4. No. HP

Lebih terperinci

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah Terdapat tiga jenis pembiayaan di bank syariah yaitu: a. pembiayaan berbasis bagi hasil. b. pembiayaan berbasis jual beli. c. pembiayaan berbasis sewa beli. Pembiayaan

Lebih terperinci

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam BAB IV IMPLEMENTASI AKAD BAI AL-MURA>BAH}AH PADA BMT-BMT DI KECAMATAN PURWOKERTO UTARA A. Implementasi Akad Bai al-mura>bah}ah di BMT Dana Mentari Cabang Karangwangkal. 1. Praktek Akad Mura>bah}ah di BMT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deposito BRISyari ah ib Deposito merupakan salah satu produk penyimpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang

Lebih terperinci

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang KJKS Daarul Qur an Wisatahati Surabaya 1. Sejarah Singkat Koperasi Jasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPANAN SYARI AH ANGGOTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TAHUN 2015 (STUDI KASUS DI KJKS BMT SURYA MADANI BOYOLALI) Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah. Hal tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat meneruskan dan mengembangkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 by KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath Pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh KJKS BMT Al Fath dilakukan dengan cara komputerisasi dengan program IT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN 52 BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN TERSEBUT DENGAN FATWA DSN-MUI NO. 15/ DSN-MUI/ IX/ 2000 TENTANG PRINSIP DISTRIBUSI HASIL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra Sejahtera Subah-Batang Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan

Lebih terperinci

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

Prinsip Sistem Keuangan Syariah TRANSAKSI SYARIAH 1 Prinsip Sistem Keuangan Syariah 1. Pelarangan Riba 2. Pembagian Risiko 3. Tidak menganggap Uang sebagai modal potensial 4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif 5. Kesucian Kontrak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH MUAWANAH MWC NU ADIWERNA TEGAL A. Analisis Praktek Penalti Pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA PEKALONGAN) A. Penerapan Multi Akad Dalam Pembiayaan Arrum

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Praktek Pembiayaan Murabahah Praktek pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat Indonesia berpanduan pada DSN-MUI dan PSAK. 1. Akuntansi Syariah Murabahah (PSAK 102)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun ) BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Murabahah Di KSPPS BMT Al Hikmah Ungaran Kantor Cabang Gunungpati II Ada dua akad yang digunakan dalam produk pembiayaan di KSPPS BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati

Lebih terperinci