BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1. Sejarah BLUD RSU Prof. Dr.Hi. Aloei Seboe. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pertama kali dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo. Awalnya berupa satu gedung yang terdiri dari 4 (empat) ruangan, yaitu : Apotik, Poliklinik dan Rawat Inap. Pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 51/Men.Kes/SK/II/79 sebagai Rumah Sakit Kelas C yang memenuhi persyaratan 4 (empat) Spesialis Dasar. Pada tanggal 17 September tahun 1987 Rumah SakitUmum Kotamadya Gorontalo berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Gorontalo Nomor 97 Tahun Nama tersebut diambil dari nama salah seorang perintis kemerdekaan Putera Gorontalo yang banyak berjasa dalam bidang Kesehatan. Pada tanggal 31 Agustus 1995 Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Gorontalo mengusulkan kenaikan kelas Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dari kelas C ke kelas B Non Pendidikan. 23

2 24 Pada tanggal 29 Januari 2009 Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas B berdasarkan SK MENKES Nomor 084 / MENKES/SK/I/2009. Status pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe sejak bulan Desember 2009 telah ditetapkan sebagai penyelenggaraan pola pengelolaan keuangan BLU Daerah (PPK-BLUD) melalui surat keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 318 Tahun 2009 tanggal 30 Desember Sejak berdirinya RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo telah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan sebagai berikut : - Prof. Dr.H. Aloei Saboe Tahun 1929 sampai Dr. Lim Tang Hong (Datanya Hilang) - Dr. Tek San (Datanya Hilang) - Dr. Nicartin Pakaya Tahun 1972 sampai Dr. Hudaya Sudarman Tahun 1974 sampai Dr. Nicartin Pakaya Tahun 1974 sampai Dr. Abdul Latif Hiola Tahun 1979 sampai Dr. Hi. Rahman H. Pakaja Tahun 1983 sampai Dr. T.D.E. Abeng Tahun 1997 sampai Dr. Hi. A.Tolohula Tahun 1998 sampai Dr. H. Sudirman Muhammad Tahun 1999 s/d 2 Oktober Dr. Hj. Nurinda Rahim, MSc. Tahun 2004 s/d 7 Januari Dr. H. Andang Ilato, MM Tahun 2010 s/d Sekarang. 24

3 25 2. Struktur Organisasi BLUD RSU Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo DIREKTUR Dr. Andang Ilato, MM Kelompok KOMITE WADIR PELAYANAN Dr. H. Bobi H. Oko, M.Kes WADIR UMUM & KEUANGAN Zamronie Agus, SE SMF BIDANG PELAYANAN Dr. Sri A. Ibrahim, M. Kes BIDANG KEPERAWATAN Janita Bulamei, S. Kep, NS BIDANG UMUN & KEPEGAWAIAN Dr. Hi. Kadir Patuma, MM BIDANG PERENC. & MEDREC Dr. Efendi Tilome, S.IP.M.Kes BIDANG KEUANGAN Marwan Mursidi, S. Sos SUBBID PELAYANAN MEDIS Dr. Sri A. Ibrahim, M. Kes BIDANG KEPERAWATAN Janita Bulamei, S. Kep, NS SUBBID RT & PERLENGKAPAN Yulyan Anggowa, SKM SUBBID PENULISAN PRG & LAPORAN Balidin, S.Pd, M.Si SUBBID PERBENDAHARAAN Panawan Bilondatu, SE. M,Si SUBBID PENUNJANG MEDIS Linda S. Mohamad. SKM SUBBID SARANA, PERALATAN MEDIS & LOGISTIK KEPERAWATAN Meske U. Patuti. S. Si. Apt SUBBID BIMBINGAN & PELAY KEPERAWATAN Abd. Wahab Pakaya, S.Kep, NS SUBBID PROMKES RUMAH SAKIT Dian Nadjamudin, S. Kep, NS SUBBID KEPEG & DIKLAT Bahanudin Dai SUBBID HUKUM & HUMAS Sudarman SH SUBBID MEDICAL RECORD Dr. Jefri Mustafa. MPH SUBBID DATA & SISTEM INFORMASI Sumardin Suratinoyo, S.IP SUBBID VERIVIKASI Yanto Y. Pontoh, SE. Ak SUBBID AKUNTANSI Silvia Puluko, SE INSTALASI UPF 25 Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4 26 B. Analisis Sistem Struktur dan proses sistem pakar diagnosa penyakit jantung dapat dilhat pada gambar 4.2. Dokter Basis Pengetahuan Fasilitas Penjelasan Mesin Inferensi Interface Asisten Dokter Gambar 4.2 Struktur dan Proses Sistem Pakar Penyakit Jantung Komponen-komponen yang terdapat pada arsitektur sistem pakar penyakit jantung : 1. Interface/antar muka Pada bagian antar muka asisten melakukan diaglog secara langsung dengan sistem, dimana sistem akan memberikan pertanyaan-pertanyaan menyangkut gejala penyakit jantung, dan mengelompokkan gejala tersebut kejenis penyakit jantung 26

5 27 yang diderita pasien, kemudian sistem akan memberikan solusi yang telah diproses pada mesin inferensi dengan menggunakan metode forward chaining. 2. Mesin Inferensi Pada mesin inferensi ini, data yang telah diinput asisten akan di proses pada mesin inferensi dengan menggunakan metode forward chaining, berdasarkan gejala yang dimasukan, kemudian gejala-gejala tersebut akan dikelompokkan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita, dan akan dilakukan pemeriksaan pada basis pengetahuan apakah gejala tersebut merupakan salah satu jenis penyakit jantung. Kemudian akan diberikan rekomendasi berupa cara pencegahan dan pengobatan. Mekanisme inferensi dengan menggunakan metode forward chaining untuk sistem pakar diagnosa penyakit jantung dengan langka-langka sebagai berikut: Mulai Mengajukan Pertanyaan pada pengguna Simpaninputan pengguna sebagai premis rule Cek rule berdasarkan inputan pengguna pada pengetahuan Hasil Diagnosa Selesai Gambar 4.3 Mesin Inferensi dengan Metode Forward Chaining 27

6 28 Proses pelacakan penyakit jantung dengan menggunakan metode forward chaining. a. Pelacakan Forward Chaning Gagal Jantung Kronik. Pada gambar 4.4 merupakan pelacakan forward chaining untuk gagal jantung kronik semua gejala menjadi prioritas utama, karena jenis penyakit jantung ini terjadi akibat dari empat gejala tersebut. G01 G02 Observasi 1 Fakta P1 G03 G04 Gambar 4.4 Pelacakan Forward Chaining Gagal Jantung Kronik b. Pelacakan Forward ChainingJantung Pericarditis Pada gambar 4.5 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung pericarditis G05 Observasi 1 G06 Fakta P2 G07 Gambar 4.5 Pelacakan Forward Chaining Jantung Pericarditis yang memenuhi prioritas utama gejala 28

7 29 c. Pelacakan Forward Chaining Jantung Teroid Pada gambar 4.6 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung teroid, dimana gejala yang digunakan hanya gejala prioritas. G08 Observasi 1 G09 Fakta P3 G10 Gambar 4.6 Pelacakan Forward Chaining Jantung Teroid yang memenuhi prioritas utama gejala d. Pelacakan Forward Chaining Jantung Katup Pada gambar 4.7 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung katup. G11 G12 Observasi 1 Fakta P4 G13 G14 Gambar 4.7 Pelacakan Forward Chaining Jantung Katup yang memenuhi prioritas utama gejala 29

8 30 e. Pelacakan Forward Chaining Jantung Koroner Pada gambar 4.8 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung koroner. G11 Observasi 1 G12 G13 Fakta P5 G15 Gambar 4.8 Pelacakan Forward Chaining Gagal Jantung Koroner yang memenuhi prioritas utama gejala f. Pelacakan Forward Chaining Jantung Hipertensi Pada gambar 4.9 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung hipertensi semua gejala menjadi prioritas utama, karena jenis penyakit jantung ini terjadi akibat dari empat gejala tersebut. G11 Observasi 1 G12 G16 Fakta P6 G17 Gambar 4.9 Pelacakan Forward Chaining Jantung Hipertensi 30

9 31 g. Pelacakan Forward Chaining Jantung Kardiomiopati Pada gambar 4.10 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung kardiomiopati. G11 Observasi 1 G12 G18 Fakta P7 G19 Gambar 4.10 Pelacakan Forward Chaining Jantung Kardiomiopati yang memenuhi prioritas utama gejala h. Pelacakan Forward ChainingGagal Jantung Akut Pada gambar 4.11 merupakan pelacakan forward chaining untuk gagal jantung akut semua gejala menjadi prioritas utama, karena jenis penyakit jantung ini terjadi akibat dari empat gejala tersebut. G18 Observasi 1 Fakta P8 G20 Gambar 4.11 Pelacakan Forward Chaining Gagal Jantung Akut 31

10 32 i. Pelacakan Forward Chaining Jantung Kongenital / Bawaan Pada gambar 4.12 merupakan pelacakan forward chaining untuk jantung kongenital/bawaan. G11 Observasi 1 G21 G22 Fakta P9 G23 Gambar 4.12 Pelacakan Forward Chaining Jantung Kongenital / Bawaan yang memenuhi prioritas utama gejala 32

11 33 Tabel 4.1 Pengetahuan Gejala Prioritas untuk Pelacakan Forward Chaining Kode Gejala Peyakit P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 FaktaYA FaktaTidak PG01 Saat beraktiftas anda merasa sesak nafas? PG02 PG05 PG02 Anda mengalami asites? PG03 PG05 PG03 Apa anda mengalami batuk? PG04 PG05 PG04 Anda mengalami edema? P1 PG05 PG05 Apakah anda merasa nyeri pada bahu punggung? PG06 PG08 PG06 Pada saat berbaring apa anda merasa sesak nafas? PG07 PG08 PG07 Anda batuk kering? P2 PG08 PG08 Apakah tangan anda gemetar? PG09 PG11 PG09 Berat badan anda menurun? PG10 PG11 PG10 Apakah anda sering kesulitan dalam melihat? P3 PG11 PG11 Apakah anda merasa sesak nafas? PG12 PG18 PG12 Dada anda terasa nyeri? PG13 PG21 PG13 Apakah denyut jantung anda terasa cepat? PG14 PG16 PG14 Pergelangan kaki anda bengkak? P4 PG15 PG15 Keringat anda berlebihan? P5 P0 Kode Gejala Peyakit FaktaYA FaktaTidak 33

12 34 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 PG16 Kepala anda terasa nyeri? PG17 PG18 PG17 Dada anda berdebar-debar? P6 P0 PG18 Ketika batuk disertai darah? PG20 P0 PG19 Anda merasa pusing? P7 P0 PG20 Anda merasa sesak nafas tiba-tiba? P8 PG19 PG21 Pernafasan anda terasa cepat? PG22 P0 PG22 Kesulitan dalam menyusu? PG23 P0 PG23 Merasa gagal dalam tumbuh kembang? P9 P0 Keterangan : P0 P1 P2 P3 P4 P5 : Tidak Ada Gejala Jantung : Penyakit Gagal Jantung Kronik : Penyakit Jantung Pericarditis : Penyakit Jantung Teroid : Penyakit Jantung Katup : Penyakit Jantung Koroner 34

13 35 P6 P7 P8 P9 : Penyakit Jantung Hipertensi : Penyakit Jantung Kardiomiopati : Penyakit Gagal Jantung Akut : Penyakit Jantung Kongenital / bawaan 35

14 36 Metode Forward Chaining Aturan (Rule Base) IF THEN dengan gejala prioritas: Rule 1 : IF Pasien merasa sesak nafas saat aktivitas AND Asites AND Batuk AND Edema THEN Gagal Jantung Kronik Rule 2 : IF Pasien merasa nyeri pada bahu punggung AND Sesak nafas saat berbaring AND Batuk kering THEN Jantung Pericarditis Rule 3 : IF Tangan pasien gemetar AND Berat badan menurun AND Kesulitan melihat THEN Jantung Teroid Rule 4 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dada AND Denyut jantung cepat AND Bengkak pergelangan kaki THEN Jantung Katup Rule 5 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dada AND Denyut jantung cepat AND Keringat berlebihan THEN Jantung Koroner Rule 6 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dada AND Nyeri kepala AND Berdebardebar 36

15 37 THEN Jantung Hipertensi Rule 7 : IF Pasien merasa sesak nafas AND Nyeri dadaand Batuk disertai darah AND Pusing THEN Jantung Kardiomiopati Rule 8 : IF Pasien batuk disertai darah AND Sesak nafas tiba-tiba THEN Gagal Jantung Akut Rule 9 : IF Pasien merasa sesak saat bernafas AND Pernafasan terasa cepat AND Kesulitan saat menyusu AND Gagal tumbuh kembang THEN Jantung Kongenital / Bawaan 3. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan berisi data gejala, jenis penyakit, serta cara pencegahan dan pengobatan yang berasal dari seorang pakar atau dokter. Tabel gejala dan tabel jenis penyakit serta cara pencegahanya, dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. Tabel 4.2 Daftar Gejala Penyakit Jantung No Jenis Penyakit Gejala 1 Gagal Jantung Kronik 2 Jantung Pericarditis - Sesak nafas saat beraktivitas. - Asites - Batuk - Edema - Nyeri pada bahu punggung - Sesak nafas saat berbaring - Batuk kering - Kelelahan 37

16 38 No Jenis Penyakit Gejala 3 Jantung Teroid 4 Jantung Katup 5 Jantung Koroner 6 Jantung Hipertensi 7 Jantung Kardiomiopati 8 Gagal Jantung Akut 9 Jantung Kongenital / bawaan - Tangan gemetar - Berat badan menurun - Kesulitan dalam melihat - Kelelahan otot - Diare - Pemarah - Menstruasi tidak teratur - Panas - Sesak nafas - Nyeri dada - Denyut jantung cepat - Pergelangan kaki bengkak - Kelelahan - Pusing - Pingsan - Sesak nafas - Nyeri dada - Denyut jantung cepat - Keringat berlebihan - Kelelahan - Mual - Pusing - Sesak nafas - Nyeri dada - Nyeri pada kepala - Berdebar-debar - Sesak nafas - Nyeri dada - Batuk berdarah - Pusing - Kelelahan - Pingsan - Batuk berdarah - Sesak nafas tiba-tiba - Sesak nafas - Pernafasan terasa cepat - Kesulitan saat menyusu - Gagal tumbuh kembang - Keringat berlebihan 38

17 39 Tabel 4.3 Jenis Penyakit serta Cara Pencegahan dan Pengobatan. No Jenis Penyakit Cara Pencegahan Cara Pengobatan Penyakit Gagal Jantung Kronik Penyakit Jantung Pericarditis Penyakit Jantung Teroid Penyakit Jantung Katup Penyakit Jantung Koroner - Mengontrol kelainan yang menyebabkan gagal fungsi jantung dan gagal jantung - Mencegah progresititas kualitas hidup - mengobati gigi yang rusak - Karies - Selulitis - Abses - mengkonsumsi buah dan sayur secara teratur - Berolahraga secara teratur - Tidak merokok - Kurangi berat badan bila kegemukan - Pengendalian faktor resiko - Pengendalian aktivitas fisik - Berhenti merokok - Aktivitas fisik minimal 30 menit/hari - Batasi penggunaan alkohol - Mengurangi dampak pisikologi - Morfin - Antikoagulan - Vasodilator pada GJA - Penghambat enzim konversi angiotensin (EKA) pada GJA - Diuretik - Resistensi diuretik - Analgesic dan agen antiinfamasi - Duretik - Antiaritmia - pericardiectomy - Antitiroid - Beta-blocker - Yodium radioaktif - pembedahan 1. Pengelolaan Medik Penggunaaan obatobatan untuk megatasi keluhan akibat adanya katup mitral : diuretik, antikoagulan, antiaritmi, digitalis. 2. Intervensi - Intervensi non bedah - Intervensi bedah - Betagloker - Medikamentosa 39

18 40 No Jenis Penyakit Cara Pencegahan Cara Pengobatan - Mengurangi asupan sodium - Diuretic diet - Olahraga secara - Direct vasodilator teratur - Antagonis kalsium (aerobic seperti jalan cepat) Penyakit Jantung - Membatasi konsumsi alcohol 6 Hipertensi - Mengkonsumsi buah dan sayur - Mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh dan total 7 Penyakit Jantung Kardiomiopati - Batasi penggunaan alkohol atau kokain - Mendapatkan cukup vitamin dan mineral - Kendalikan tekanan darah tinggi dengan diet - Olahraga secara teratur Terapi Umum - Istirahat - Berikan inotopik (digitalis, ibupamin dsb) - Diuretic - Antagons aldostern - Bila terdapat fibrilasi atrial maka perlu diberikan anti koagulan - Berikan nutrisi yang lebih Terap Khusus - Melakukan kardiomioplast atau transplantasi jantung 8 Penyakit Gagal Jantung Akut - Mengontrol kelainan yang menyebabkan gagal fungsi jantung dan gagal jantung - Mencegah progresititas kualitas hidup - Dilakukan resusitasi saat di UGD - Morfin - Antikoagulan - vasodilator 9 Penyakit Jantung Kongenital / bawaan Umum - Istirahat 40

19 41 - Oksigen Khusus - Medikamentosa - Intervensi - Perawatan 4. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan merupakan proses diagnosa sistem dengan mengabil data dari pengetahuan, dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di input oleh user atau asisten dokter berdasarkan input yang diberikan oleh user, kemudian memberikan solusi terhadap permasalahan berupa diagnosa penyakit yang diderita pasien sesuai dengan fakta diberikan dokter dan memberikan rekomendasi cara pencegahan dan pengobatan. C. Perancangan Sistem Setelah tahap analisis sistem dibuat, maka penulis membuat rancangan sistem untuk mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Dalam rancangan sistem pakar diagnosa penyakit jantung ini meliputi beberapa komponen, yaitu : Identifikasi External Entity, Perancangan DAD, Perancangan Kamus Data, Relasi Tabel, ERD dan Perancangan Database. Perancangan sistem pakar diagnosas penyakit jantung ini dibuat guna membantu meringankan pekerjaan dokter, sehingganya pasien dapat terlayani dengan cepat dan tepat meskipun dokter tidak berada pada tempat. 1. Diagram Arsitektural 41

20 42 Adapun diagram arsitektural dari sistem pakar diagnosa penyakit jantung, adalah sebagai berikut : a. Identifikasi External Entity Tabel 4.4 Identifikasi External Entity No Eksternal Entity Input Output 1. Asisten Dok. a. Data Pasien b. Data Diagnosa Laporan Data Pasien Laporan Hasil Diagnosa 2. Pakar/dokter a. Data Penyakit b. Data Gejala c. Data Pengetahuan d. Data Pencegahan e. Data Pengobatan 3. Bagian Pelayanan Laporan Hasil Diagnosa b. Diagram Konteks Asisten Dokter - Input Data Pasien - Data Diagnosa - Hasil Diagnosa - Lap. Data Pasien - Lap. Hasil Diagnosa Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung Lap. Data Pasien Lap. Hasil Diagnosa - Input Pengetahuan - Input Gejala - Input data Penyakit - Input Data Pencegahan - Input Data Pengobatan Bagian Pelayanan Dokter Gambar 4.13 Diagram Konteks 42

21 43 c. DAD Level Login Sistem - Nama - Password - Akses Sistem Daftar Pengguna Asisten Dokter Dokter - Input Penyakit - Input Gejala - Akses Sistem 2.0 Input Data Master - Data Penyakit - Data Gejala Penyakit Gejala - Input Pencegahan - Input Pengobatan - Input Pengetahuan 3.0 Transaksi -Data Pencegahan -Data Pengobatan -Data Pengetahuan Pencegaha Pengobatan Pengetahua - Akses Sistem - Input Data Pasien 4.0 P Data Pasien - Data Pasien Pasien - Diagnosis - Hasil Diagnosis 5.0 P Diagnosa - Penyakit - Gejala - Pasien - Pencegahan - Pengobatan - Pengetahuan P Data User

22 44 Hasil Diagnosa Pasien User Bagian Pelayanan - Lap. Data Pasien - Lap. Hasil Diagnosa - Data Pasien - Hasil Diagnosa Gambar 4.14 DAD Levevel 0 2. Kamus Data a. Data Pasien DATA PASIEN Kode Pasien Nama Pasien Umur Pekerjaan Alamat Gambar 4.15 Data Pasien Data Pasien pasien+nama pasien+umur+pekerjaan+alamat Kode Pasien =@ 1 ( Text ) 10 Nama Pasien = 1 ( Text ) 40 Umur = 1 ( Text ) 3 44

23 Pengobatan 45 Pekerjaan = 1 ( Text ) 50 Alamat = 1 ( Text ) 50 b. Data Gejala DATA GEJALA Kode Gejala Nama Gejala Data Gejala Gambar 4.16 Data Gejala gejala+nama gejala Kode Gejala ( Text ) 3 Nama Gejala = 1 ( Text ) 35 c. Data Penyakit DATA PENYAKIT Kode Penyakit Nama Penyakit DATA GEJALA Kode Gejala Gambar 4.17 Data Penyakit Data Penyakit Nama Gejala penyakit+nama penyakit Kode Penyakit ( Text ) 2 Nama Penyakit = 1 ( Text ) 40 d. Data Pengobatan DATA PENGOBATAN Kode Pengobatan Kode Penyakit Nama Penyakit 45

24 46 Gambar 4.18 Data Pengobatan Data Pengobatan Pengobatan + kode penyakit + nama penyakit + pengobatan Kode Pengobatan 1( Text ) 4 Kode Penyakit = 1 ( Text ) 3 Nama Penyakit = 1 ( Text ) 40 Pengobatan = 1 ( Memo ) e. Data Pencegahan DATA PENCEGAHAN Kode Pencegahan Kode Penyakit Nama Penyakit Pencegahan 46

25 47 Gambar 4.19 Data Pencegahan Data Pencegahan pencegahan+kode penyakit+pencegahan Kode Pencegahan 1 (Text) 4 Kode Penyakit = 1 ( Text ) 3 Nama Penyakit = 1 ( Text ) 40 Pencegahan = 1 ( Memo ) f. Data Pengetahuan DATA PENGETAHUAN Kode Pengetahuan Kode Penyakit Nama Penyakit Kode Gejala Nama Gejala Pertanyaan Fakta Ya Fakta Tidak Gambar 4.20 Data Pengetahuan 47

26 48 Data Pengetahuan Pengetahuan + kode penyakit + nama penyakit + kode gejala + nama gejala + pertanyaan + fakta Ya + fakta Tidak Kode Pengetahuan ( Text ) 6 Kode Penyakit = 1 ( Text ) 3 Nama Penyakit = 1 ( Text ) 40 Kode Gejala = 1 ( Text ) 3 Nama Gejala = 1 ( Text ) 35 Pertanyaan = Memo Fakta Ya = 1 ( Text ) 6 Fakta Ya = 1 ( Text ) 6 g. Data Hasil Diagnosa DATA HASIL DIAGNOSA Tanggal Diagnosa Nama Pasien Diagnosa Penyakit Gejala Pencegahan Pengobatan 48

27 49 Gambar 4.21 Data Hasil Diagnosa Data Hasil Diagnosa = tanggal diagnosa + nama pasien + diagnosa penyakit + gejala + pencegahan + pengobatan Tanggal Diagnosa = 1 ( Date / Time ) Nama Pasien = 1 ( Text ) 35 Diagnosa Penyakit = 1 ( Text ) 6 Anamnesa = 1 ( Memo ) Pencegahan = 1 ( Memo ) Pengobatan = 1 ( Memo ) h. Data User Data User Level Nama Password Gambar 4.22 Data User Data User password + level Nama Text }35 Password = 1{ Text }40 49

28 50 Level = 1 ( Text ) Relasi Tabel Gejala Pengobatan PK Kode Pengobatan FK Kode Penyakit Pengobatan Hasil Diagnosa FK Kode Penyakit FK Kode Pasien N N N 1 PK PK Kode Gejala Nama Gejala Penyakit Kode Penyakit Nama Penyakit 1 1 N N PK FK FK Pengetahuan Kode PG Kode Gejala Kode Penyakit Nama Pertanyaan Faktaya Faktatidak Tanggal Diagnosa Anamnesa Pencegahan Pengobatan N PK Pasien Kode Pasien Nama Pasien Umur N PK FK Pencegahan Kode Pencegahan Kode Penyakit Pencegahan Pekerjaan Alamat 50

29 51 Gambar 4.23 Relasi Tabel 51

30 52 4. Hubungan Antar Tabel (Entity Relationalship Diagram/ERD) Kode Gejala Nama Gejala Kode Penyakit Pengobatan Gejala 1 Memiliki N Kode PG Pengobatan N Memiliki Memenuhi N Pengetahuan Kode Gejala FaktaTida Kode Penyakit Kode Pengobatan Kode Penyakit Nama Penyakit FaktaYa Pertanyaan 1 Penyakit 1 Kode Pasien Nama Pasien 1 1 Memiliki Pasien N Pengobatan Menghasilkan N Tgl Diagnosa N Pencegahan Menghasilkan N Hasil Diagnosa Kode Penyakit Kode Penyakit Pencegahan Pencegahan Kode Pasien Kode Pencegahan Anamnesa Gambar 4.24 Hubungan Antar Tabel (Entity Relationalship Diagram/ERD) 52

31 53 5. Rancangan Database Tabel 4.5 Data Pasien Field Type Size Index Keterangan KodePasien Text 10 Primary key Kode Pasien NamaPasien Text 40 - Nama Pasien Umur Text 3 - Umur Pekerjaan Text 50 - Pekerjaan Alamat Text 50 - Alamat Tabel 4.6 Data Gejala Field Type Size Index Keterangan KodeGejala Text 3 Primary key Kode Gejala NamaGejala Text 35 Nama Gejala Tabel 4.7 Data Penyakit Field Type Size Index Keterangan KodePenyakit Text 2 Primary key Kode Penyakit NamaPenyakit Text 40 - Nama Penyakit Tabel 4.8 Data Pencegahan Field Type Size Index Keterangan KodePencegahan Text 4 Primary key Kode Pencegahan KodePenyakit Text 3 Foreign key Kode Penyakit Pencegahan Memo - - Pencegahan 53

32 54 Tabel 4.9 Data Pengobatan Field Type Size Index Keterangan KodePengobatan Text 4 Primary key Kode Pengobatan KodePenyakit Text 3 Foreign key Kode Penyakit Pengobatan Memo - - Pengobatan Tabel Data Pengetahuan Field Type Size Index Keterangan KodePG Text 6 Primary key Kode Pengetahuan KodePenyakit Text 3 Foreign key Kode Penyakit Kodegejala Text 3 Foreign key Kode Gejala Namapertanyaan Memo - - Pertanyaan Faktaya Text 6 - Fakta Ya Faktatidak Text 6 - Fakta Tidak Tabel 4.11 Data Hasil Diagnosa Field Type Size Index Keterangan TanggalDiagnosa Date/time - - Tanggal Diagnosa Kodepasien Text 10 Foreign key Nama Pasien Kodepenyakit Text 3 Foreign key Diagnosa Penyakit Anamnesa Memo - - Gejala Pencegahan Memo - - Pencegahan Pengobatan Memo - - Pengobatan 54

33 55 Tabel 4.12 Data User Field Type Size Index Keterangan Nama Text 35 Primary Key Nama Password Text 40 - Password Level Text 25 - Level 6. Rancangan Input 1. Rancangan Form Input Data Penyakit SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe INPUT PENYAKIT JANTUNG Kode Penyakit Nama Penyakit Simpan Edit Hapus Keluar Kode Penyakit Nama Penyakit Gambar 4.25 Rancangan Form Input Data Penyakit 55

34 56 2. Rancangan Form Input Data Gejala SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe INPUT GEJALA PENYAKIT JANTUNG Kode Gejala Nama Gejala Simpan Edit Hapus Keluar Kode Gejala Nama Gejala Gambar 4.26 Rancangan Form Input Data Gejala 56

35 57 3. Rancangan Form Input Data Pasien SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe INPUT DATA PASIEN PENYAKIT JANTUNG Kode Pasien Nama Pasein Umur Pekerjaan Alamat Kode Pasien Nama Pasien Umur Pekerjaan Alamat Simpan Edit Hapus Keluar Gambar 4.27 Rancangan Form Input Data Pasien 57

36 58 4. Rancangan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe INPUT PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG Kode Pencegahan Kode Penyakit Nama Penyakit Pencegahan Simpan Hapus Keluar Kode Penyakit Nama Penyakit Pencegahan Gambar 4.28 Rancangan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung 58

37 59 5. Rancangan Form Input Pengobatan Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe INPUT PENGOBATAN PENYAKIT JANTUNG Kode Pengobatan Kode Penyakit Nama Penyakit Pengobatan Simpan Hapus Keluar Kode Penyakit Nama Penyakit Pengobatan Gambar 4.29 Rancangan Form Input Pengobatan Penyakit Jantung 59

38 60 6. Rancangan Form Input Pengetahuan Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe INPUT PENGETAHUAN PENYAKIT JANTUNG Kode Pengetahuan Kode Penyakit Nama Penyakit Kode Gejala Nama Gejala Pertanyaan Fakta Ya Fakta Tidak Simpan Edit Hapus Keluar Kode PG Kode Penyakit Kode Gejala Nama Pertanyaan FaktaYa FaktaTidak Gambar 4.30 Rancangan Form Input Pengetahuan Penyakit Jantung 60

39 61 7. Rancangan Output a. Rancangan Form Hasil Diagnosa Pasien Penyakit Jantung SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JATUNG BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe HASIL DIAGNOSA PASIEN PENYAKIT JANTUNG Tanggal Diagnosa Nama Anda Diagnosa Penyakit Anamnesa Pencegahan Pengobatan Simpan Gambar 4.31 Rancangan Form Hasil Diagnosa Pasien Penyakit Jantung 61

40 62 b. Laporan Data Pasien BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe POLIKLINIK JANTUNG Jln. Aloei Saboe Kel. Wongkaditi Kec. Kota Utara Kota Gorontalo Tahun : 2012 Poliklinik : Jantung LAPORAN DATA PASIEN No Kode Pasien Nama Pasien Umur Pekerjaan Alamat Gorontalo, Tanggal Bulan Tahun Dokter Spesialis Jantung Dr. Vickry Wahidji, Sp. Jp Nip Gambar 4.32 Rancangan Laporan Data Pasien 62

41 63 c. Laporan Data Hasil Diagnosa BLUD Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H Aloei Saboe POLIKLINIK JANTUNG Jln. Aloei Saboe Kel. Wongkaditi Kec. Kota Utara Kota Gorontalo Tahun : 2012 Poliklinik : Jantung LAPORAN HASIL DIAGNOSA No Kode Pasien Nama Pasien Umur Pekerjaan Alamat Anamnesa Diagnosa Therapi Gorontalo, Tanggal Bulan Tahun Dokter Spesialis Jantung Dr. Vickry Wahidji, Sp. Jp Nip Gambar 4.33 Rancangan Laporan Data Hasil Diagnosa Penyakit Jantung 63

42 64 D. Implementasi Dan Pengujian Sistem 1. Implementasi Sistem a. Tampilan Form Login Gambar 4.34 Tampilan Form Login Pada tampilan login ini berfungsi untuk memproteksi program yang kita gunakan atau sebagai keamanan program sehingga tidak semua orang bisa menggunakan program ini. Hak akses hanya diberikan kepada level admin dan pengambil keputusan. Untuk dapat masuk ke program ini kita harus memasukkan nama, password dan level dengan benar. Apabila nama, password dan level diisi dengan benar maka dilanjutkan dengan menekan tombol login. Jika login sebagai asisten maka akan ditampilkan form Menu Utama asisten, jika login sebagai level dokter maka form akan ditampilkan form Menu Utama dokter. 64

43 65 Apabila nama yang anda masukkan salah maka akan ditampilkan pesan Username Salah. SP Jantung Gambar 4.35 Tampilan Pesan Username Salah Apabila password yang anda masukkan salah maka akan ditampilkan pesan Password yang anda masukan salah. SP Jantung Gambar 4.36 Tampilan Pesan Password Salah Apabila level yang anda masukkan salah maka akan ditampilkan pesan Anda salah memasukan Level. SP Jantung Gambar 4.37 Tampilan Pesan Level 65

44 66 Apabila nama user dan password telah diisi dengan benar, maka dilanjutkan dengan tombol login, maka akan ditampilkan form Menu Utama asisten jika login sebagai level asisten dan form Menu Utama untuk level dokter. b. Tampilan Form Menu Utama Asisten Gambar 4.38 Tampilan Form Menu Utama Menu Utama asisten dokter terdiri dari empat menu yaitu menu Data Pasien, Diagnosa, Laporan (Laporan Data Pasien, Laporan Data Hasil Diagnosa), dan Keluar. 66

45 67 c. Tampilan Form Input Data Pasien Gambar 4.39 Tampilan Form Input Data Pasien Form input data pasien terdiri dari field-field kode pasien, nama pasien, umur, pekerjaan dan alamat. Setelah kode pasien terisi maka program akan memeriksa apakah kode pasien sudah terisi atau belum. Jika kode pasien sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode pasien, tapi jika kode pasien belum ada maka penginputan data dapat dilanjutkan. Setelah selesai menginput data pasien maka dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk menyimpan data pasien ke tabel pasien. Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data pasien maka masukkan kode pasien yang akan diubah. Setelah data pasien ditampilkan maka ubah text field yang akan diubah setelah itu tekan tombol Edit secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data pasien, maka masukkan kode pasien 67

46 68 pada text field Kode Pasien setelah data pasien ditampilkan tekan tombol Hapus. d. Tampilan Form Proses Diagnosa Penyakit Jantung Gambar 4.40 Tampilan Form Proses Diagnosa Penyakit Jantung Pada form proses diagnosa ini disediakan text fields kode pasien. Sebelum melakukan proses diagnosis, masukan terlebih dahulu kode pasien dan secara otomatis data pasien akan muncul pada text fields yang disediakan kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol Mulai maka akan muncul pertanyaan untuk diagonosa penyakit jantung. Pada form disediakan tombol YA dan TIDAK yang berfungsi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem. Setelah pengguna menjawab pertanyaan baik dengan menekan tombol YA atau TIDAK maka secara otomatis sistem menampilkan form hasil diagnosa pasien penyakit jantun, seperti pada gambar

47 69 Gambar 4.41 Tampilan Form Hasil Diagnosa Pasien Penyakit Jantung Pada saat tampilan gambar 4.41 muncul maka dilanjutkan dengan menekan tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan hasil dignosa dan sistem akan menampilkan pesan seperti gambar Gambar 4.42 Informasi Diagnosa Jika pengguna ingin melakukan pemeriksaan kembali maka tekan tombol Ya dan sistem menampilakan kembali form proses diagnosa penyakit jantung. Jika Pengguna tidan ingin melakukan pemeriksaan kembali maka dilanjutkan dengan menekan tombol Tidak dan sistem akan menampilkan laporan hasil diagnosa seperti gamabar

48 70 Gambar 4.43 Laporan Hasil Diagnosa Apabila pasien pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya maka akan muncul pesan Kode Pasien ini pernah di diagnosa dengan penyakit jantung. Anda ingin melanjutkan proses diagnosa? jikan ingin melanjutkan maka tekan tombol Yes untuk melanjutkan diagnosa, jika tidak tekan tombol No seperti pada gambar Gambar 4.44 Informasi Diagnosa sebelumnya 70

49 71 e. Tampilan Form Laporan Data Pasien Gambar 4.45 Form Laporan Hasil Data Pasien Pada form laporan data pasien bisa melakukan pencarian data pasien dari tahun ke tahun, dengan menekan arah panah keatas atau kebawah. f. Tampilan Form Laporan Hasil Diagnosa Gambar 4.46 Form Laporan Hasil Diagnosa Pada form laporan data pasien bisa melakukan pencarian data pasien dari tahun ke tahun, dengan menekan arah panah keatas atau kebawah. 71

50 72 g. Tampilan Form Utama Pakar Gambar 4.47 Tampilan Form Utama Pakar Menu Utama untuk pakar terdiri dari lima menu yaitu menu Data Master (Input Data Penyakit, Input Data Gejala), Data Transaksi (Pengobatan Penyakit Jantung, Pencegahan Penyakit Jantung, Pengetahuan Penyakit Jantung), Diagnosa, Data User dan Keluar. Untuk form diagnosa sudah dijelaskan pada bagian asisten dokter. 72

51 73 h. Tampilan Form Input Data Penyakit Gambar 4.48 Tampilan Form Input Data Penyakit Jantung Form input data penyakit terdiri dari field-field kode penyakit, nama penyakit. Setelah kode penyakit terisi maka program akan melakukan pemeriksaan apakah kode penyakit sudah terisi atau belum. Jika kode penyakit sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode penyakit yang dimasukkan. Tapi jika kode penyakit belum ada maka penginputan data bisa dilanjutkan. Setelah selesai menginput data penyakit maka akan dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk penyimpan data penyakit kedalam tabel penyakit. Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data penyakt maka masukkan kode penyakit yang akan diubah. Setelah data penyakit ditampilkan maka ubah text field yang akan di ubah, kemudian tekan tombol Edit secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data penyakit, maka masukkan kode 73

52 74 penyakit pada text field, maka akan muncul data yang akan dihapus dan ditampilkan tekan tombol Hapus. i. Tampilan Form Input Data Gejala Gambar 4.49 Tampilan Form Input Data Gejala Form input data gejala terdiri dari field-field kode gejala dan nama gejala. Apabila penggunan ingin melakukan input data, maka pengguna harus memsukan kode gejala. kemudian program akan memeriksa apakah kode gejala yang diasukan sudah terisi atau belum. Jika kode gejala sudah pernah terisi maka akan muncul data yang dimasukan sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode gejala, tapi jika kode gejala belum ada maka penginputan data bisa dilanjutkan. Setelah selesai melakukan penginputan data gejala maka dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk menyimpan data gejala ke tabel gejala. Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data gejala maka masukkan kode gejala yang akan diubah. Setelah data gejala ditampilkan maka ubah text field 74

53 75 yang akan di ubah setelah itu tekan tombol Edit secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data gejala, maka masukkan kode gejala pada text field Kode Gejala setelah data gejala ditampilkan tekan tombol Hapus. j. Tampilan Form Input Pengobatan Peyakit Jantung Gambar 4.50 Tampilan Form Input Pengobatan Peyakit Jantung Form input data pengobatan penyakit jantung terdiri dari field-field kode penyakit, nama penyakit dan pengobatan. Setelah kode penyakit terisi dan dilanjutkan dengan menekan tombol TAB maka penginputan data dilanjutkan dengan memasukan data pengobatan sesuai kode penyakit yang dipilih. Setelah selesai menginput data pengobatan penyakit jantung maka dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk menyimpan data pengobatan ke tabel pengobatan. 75

54 76 k. Tampilan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung Gambar 4.51 Tampilan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung Form input data pengobatan penyakit jantung terdiri dari field-field kode penyakit, nama penyakit dan pencegahan. Setelah kode penyakit terisi dan dilanjutkan dengan menekan tombol TAB maka penginputan data dilanjutkan dengan memasukan data pencegahan sesuai kode penyakit yang dipilih. Setelah selesai menginput data pencegahan penyakit jantung maka dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk menyimpan data pencegahan ke tabel pencegahan. 76

55 77 l. Tampilan Form Input Pengetahuan Penyakit Jantung Gambar 4.52 Tampilan Form Input Pencegahan Penyakit Jantung Form input pengetahuan penyakit jantung terdiri dari field-field kode pengetahuan, kode penyakit, kode gejala, pertanyaan, fakta ya dan fakta tidak. Setelah kode pengetahuan terisi maka program akan memeriksa apakah kode pengetahuan sudah terisi atau belum. Jika kode pengetahuan sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan kode pengetahuan, tapi jika kode pengetahuan belum ada maka penginputan data boleh dilanjutkan. Setelah selesai menginput data pengetahuan maka dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk menyimpan data pengetahuan ke tabel pengetahuan. 77

56 78 Apabila pengguna ingin mengubah data pengetahuan maka masukkan kode pengetahuan yang akan diubah. Setelah data pengetahuan ditampilkan maka ubah text field yang akan di ubah setelah itu tekan tombol Edit secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data pengetahuan, maka masukkan kode pengetahuan pada text field Kode pengetahuan setelah data pengetahuan ditampilkan tekan tombol Hapus. m. Tampilan Form Input Data User Gambar 4.53 Tampilan Form Input Data User Form input data user terdiri dari field-field nama, password dan level. Setelah nama user terisi maka program akan memeriksa apakah nama user sudah terisi atau belum. Jika nama user sudah pernah terisi maka akan muncul data yang sudah terisi sebelumnya sesuai dengan nama user, tapi jika nama user belum ada maka penginputan data boleh dilanjutkan. Setelah selesai menginput data user maka dilanjutkan dengan menekan tombol Simpan untuk menyimpan data user ke tabel user. 78

57 79 Apabila pengguna bermaksud ingin mengubah data user maka masukkan nama user yang akan diubah. Setelah data user ditampilkan maka ubah text field yang akan di ubah setelah itu tekan tombol Edit secara otomatis data akan terubah. Jika pengguna ingin menghapus data user, maka masukkan nama user pada text field Nama User setelah data user ditampilkan tekan tombol Hapus. 2. Pengujian Sistem a. Pengujian White Box Menurut Pessman (2002) pengujian metode white box merupakan metode dasain test case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Hal ini dapat menjamin bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali, menjamin penggunaan semua keputusan logis pada nilai true dan false, menjamin pengeksekusian semua perulangan (loop), serta menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya. Untuk pengujian white box pada rancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada form pengetahuan. Sub program yang akan diuji terdiri dari : 1) Pseudo Code Private Sub txtkodepg_lostfocus() a) mkode = txtkodepg.text b) mcari = "KodePG='" & mkode& "'" c) With adopengetahuan.recordset d).find mcari e) If.EOF Then f) On Error Resume Next 79

58 80 g) adopengetahuan.refresh h) Else i) txtkode.text =.Fields("KodePenyakit") j) txtkodegejala.text=.fields(" Kodegejala") k) mcari = "KodePenyakit='" & txtkode.text & "'" l) adopenyakit.recordset.find mcari m) txtnama.text = adopenyakit.recordset.fields( NamaPenyakit ) n) On Error Resume Next o) adopenyakit.refresh p) mcari = KodeGejala= & txtkodegejala.text & q) adogejala.recordset.find mcari r) txtnamagejala.text = adogejala.recordset.fields("namagejala") s) On Error Resume Next t) adogejala.refresh u) txtpertanyaan.text =.Fields( Namapertanyaan ) v) txtfaktaya.text =.Fields( faktaya ) w) txtfaktatidak.text =.Fields( faktatidak ) x) End If y) End With 2) Pseudo Code Private Sub txtkodepg _LostFocus() a b c d e f h g A 80 i B

59 81 A B j k l m n o p q r s u t v x w y Gambar 4.54 Bagan Alir 81

60 82 3) Basis Set dari Grafik Alir Basis set yang dihasilkan dari jalur independent secara linier adalah jalur sebagai berikut: R1 = a-b-c-d-e-f-g-x-y R2 = a-b-c-d-e-h-i-j-k-l-m-n-o-p-q-r-s-t-u-v-w-x-y A. Kompleksitas Siklomatis Menurut Pessman (2002) kompleksitas siklomatis adalah metriks perangkat lunak yang memberikan pengukuran kuantitatif terhadap kompleksitas logis suatu program. Pengukuran kuantitatif terhadap logika suatu program dari grafik alir Private Sub idpemohon _LostFocus() pada Form Data pemohon diperoleh dari perhitungan: B. V(G) = E- N + 2 Di mana : E = Jumlah edge grafik alir yang ditandakan dengan gambar anak panah N = Jumlah simpul grafik alir Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: V(G) = = 2 Ketika aplikasi dijalankan, maka terlihat bahwa salah satu basis set yang dihasilkan adalah a-b-c-d-e-h-i-j-k-l-m-n-o-p-q-r-s-t-u-v-w-x-y-z-aa-bb dan 82

61 83 terlihat simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software, sistem ini telah memenuhi syarat. b. Pengujian Black Box Pengujian selanjutnya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu event atau masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output yang sesuai dengan desain. Untuk pengujian black box diambil form data pemohon sebagai pengukuran. Tabel 4.13 Hasil Pengujian Black Box Input/Event Proses Output Hasil Pengujian Penekanan Melakukan proses penghapus Data Sesuai Tombol Hapus pengetahuan dihapus Penekanan Melaksanakan proses simpan Data Sesuai Tombol Simpan pengetahuan tersimpan pada tabel pemohon Tekan Melaksanakan proses penyimpanan Data Sesuai Tombol edit data berdasarkan perubahan data yang diinput pengetahuan dirubah sesuai dengan nim yang diinput Penekanan Tombol keluar Tutup Form Pengetahuan Penyakit Jantung Form pengetahuan peyakit Sesuai 83

62 84 janutng ditutup E. Perbandingan Hasil Penelitian Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Purnomo (2011), dengan menggunakan metode fuzzy yang bertujuan untuk merancang suatu model sistem pakar penentuan dan peningkatan kualitas manggis, berdasarkan kesenjangan antara kualitas manggis yang dibudidayakan dan kualitas manggis yang diminta dipasar. Pada penelitian ini hasil yang diberikan berupa sebuah sistem pakar yang mampu menangani ketidakpastian, ketidakjelasan serta sifat dinamis dari variabel dalam penentuan kualitas manggis. Dalam penelitian ini menerapkan metode forward chaining untuk mendiagnosa penyakit jantung, dimana metode ini merupaka metode penalaran yang dimulai dari sebuah fakta yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang kongkrit dari fakta tersebut, output dari penelitian ini berupa sistem pakar diagnosa penyakit jantung dengan metode forward chaining. Sistem ini akan memberikan hasil diagnosa penyakit jantung berdasarkan gejala yang diderita pasien, serta memberikan rekomendasi cara pencegahan dan pengobatannya. 84

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1. Gambaran Umum RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang sangat penting dalam menunjang pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit saraf tulang belakang pada manusia adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Secara umum penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi jamur terdiri dari 8 jenis penyakit yang berbeda. Dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 107 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan menstruasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Penyakit Jantung Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi TAKARIR Admin Analysis Database : administrator : analisis : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis Data flow diagram Delete Design Edit Expert

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Sistem Dalam menghadapi suatu masalah yang berhubungan dengan Hukum ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR BAB III AALISA MASALAH DA RACAGA SISTEM PAKAR 1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan sarana kesehatan yang lahir berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 41 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user yang menggunakannya menggantikan sistem informasi

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Perancangan system

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam mencari kepastian terjangkitnya sebuah penyakit, masyarakat harus pergi berkonsultasi ke dokter ahli untuk melakukan pemeriksaan dari gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

2.2 Konsep Sistem Pakar 9 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTO KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii vi v vi viii ix

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

TESTING PROGRAM. Pertemuan Nurul Adhayanti

TESTING PROGRAM. Pertemuan Nurul Adhayanti TESTING PROGRAM Pertemuan - 04 Nurul Adhayanti Proses Testing 01 System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. 02 Acceptance Testing Pengujian terakhir sebelum

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa sistem yang sedang berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Penyakit Perut Menggunakan Metode Forward

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Ilmu Komputer diajukan oleh : Luciana Embarsari Setiawan

Lebih terperinci

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Ironisnya banyak sekali penyakit-penyakit yang pada akhirnya terlambat dideteksi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sistem. Hal-hal yang akan dibahas di bab ini, antara lain perancangan system flow

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sistem. Hal-hal yang akan dibahas di bab ini, antara lain perancangan system flow BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang langkah-langkah dalam perancangan sistem. Hal-hal yang akan dibahas di bab ini, antara lain perancangan system flow yang menunjukkan alur

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pada Bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit jantung, serta tampilan-tampilan yang ada pada program

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Perancangan Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Joko S Dwi Raharjo 1, Damdan Damiyana 2, Lioe Steven 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Permasalahan Pada transaksi administrasi pendaftaran pasien di RSUD Dr.Soewandhie dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya proses pelayanan pasien.

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang di jelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem pelayanan pada rumah sakit MARDI WALUYO merupakan suatu sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem pelayanan pada rumah sakit MARDI WALUYO merupakan suatu sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sistem pelayanan pada rumah sakit MARDI WALUYO merupakan suatu sistem yang mencakup pengelolaan data rekam medik pasien,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KURA-KURA BERBASIS DEKSTOP DENGAN METODE FORWARD CHAINING NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KURA-KURA BERBASIS DEKSTOP DENGAN METODE FORWARD CHAINING NASKAH PUBLIKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KURA-KURA BERBASIS DEKSTOP DENGAN METODE FORWARD CHAINING NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Syahrezha Erlanga Putra 11.12.5383 kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, banyak orang yang sering menderita penyakit alergi pada kulit seperti gatal-gatal, timbul bintik-bintik merah, atau timbul benjolan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung adalah sebagai berikut : III.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebuah perangkat lunak yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Petugas Sensus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Organisasi 1. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango Secara umum gambaran pendidikan saat ini di Kabupaten Bone Bolango yaitu sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA VI.1. Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari aplikasi Sistem Pakar Menentukan Modifikasi Untuk

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba BAB IV HASIL DAN Uji Coba IV..1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan sistem pakar diagnosa penyakit yang menyerang telapak kaki dengan menggunakan metode Delta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar mendiagnosa penyakit pada yang dibangun yaitu : IV.1. 1. Tampilan Form login Tampilan Form

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sering dialami dan penanganan yang bisa dilakukan oleh cat lover.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sering dialami dan penanganan yang bisa dilakukan oleh cat lover. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data dan Informasi Pengumpulan data dan informasi dilakukan pada penanganan pertama pada kucing. Penanganan pertama pada penelitian ini difokuskan pada penyakit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA 25 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam perancangan pengamanan gambar menggunakan Metode Naive Bayes memiliki hasil yang telah didapat. Aplikasi ini menggambarkan proses

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining Juli Desember 2016 ISSN 1411 0059 Sistem Pakar Diagnosis ParuParu Menggunakan Metode Forward Chaining Esti Rahmawati 1 dan Hari Wibawanto 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA II.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 sebagai software aplikasi pemrograman, Microsoft Acess 2007 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi maka sebelumnya harus dilakukan analisa masalah sebagai proses awal yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem BAB IV HASIL DAN UJI COBA III.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit celebral palsy Dengan Metode Forward Chaining. IV.1.1 Tampilan Menu Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG Leo Willyanto Santoso 1, Agustinus Noertjahyana 2, Ivan Leonard 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI. Nama Anggota :

REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI. Nama Anggota : REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI Nama Anggota : Desi Wulandari Ratih Dewi S (1441177004122) (1441177004054) Lidiana Syahrul Rivan Yulian P (1441177004048) (1441177004243)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom*) Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Mendeteksi Penyakit Ginjal Secara Dini menggunakan metode Certainty Factor yang dibangun yaitu

Lebih terperinci