BAB III Perancangan Alat Ukur Prestasi Turbo Jet
|
|
- Suharto Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III Perancangan Alat Ukur Prestasi Turbo Jet Seperti telah dijelaskan pada bab 2, mengukur prestasi turbo jet bukanlah hal yang mudah dilakukan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid diperlukan perancangan dan pembuatan alat ukur yang memenuhi ketentuan yang telah diuraikan pada bab 2. Pada tugas akhir ini, dilakukan perancangan, pembuatan dan kalibrasi alat ukur debit aliran udara masuk kompresor, gaya dorong turbo jet, dan debit aliran bahan bakar. Beberapa parameter lainnya seperti exhaust gas temperature (EGT) dan putaran shaft akan diukur melalui sensor bawaan turbo jet Olympus ini. Parameter dan alat ukur yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Gaya dorong diukur menggunakan load cell, 2. Laju aliran udara diukur menggunakan tabung yang dilengkapi tabung pitot 3. Laju bahan bakar diukur menggunakan timbangan digital. 4. Putaran mesin dan temperatur keluar nozzle diukur menggunakan ECU (electronic control unit), sensor yang diberikan oleh AMT Netherland. Berikut akan dijelaskan sensor dan alat ukur yang digunakan pada pengujian turbo jet ini. 3.1 Test Bed Test bed yang digunakan dalam pengukuran ini adalah outdoor sea level thrust test bed seperti yang telah dijelaskan pada bab 2. Terdapat beberapa perbedaan antara test bed yang digunakan dengan test bed standar pada bab 2. Test bed yang digunakan untuk pengukuran kali ini diperlihatkan pada gambar
2 Gambar 3. 1 Test bed yang digunakan untuk pengukuran Pada test bed ini tidak terdapat intake screen yang digunakan untuk memberikan aliran udara yang seragam. Pada standar test bed, turbo jet digantung pada tiang penyangga yang telah dilengkapi load cell untuk menghitung gaya dorong turbo jet, namun pada pengujian ini, turbo jet diletakkan diatas load cell. 3.2 Load Cell Load cell digunakan sebagai alat uji gaya dorong yang dihasilkan oleh turbo jet. Load cell adalah sebuah sistem yang terdiri dari load fixture element dan strain gauge. Load fixture element akan menerima gaya dorong dari turbo jet. Perubahan gaya ini akan diindera oleh strain gauge dalam bentuk perubahan regangan, kemudian diindera oleh sinyal conditioner dalam bentuk perubahan tegangan listrik yang mengalir melalui strain gauge. Perancangan load fixture element didasarkan pada beberapa faktor antara lain: 1. Bentuk dan ukuran load fixture element yang efektif untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan sensitivitas dan akurasi yang optimal 2. Karakteristik mekanik material harus sesuai dengan karakteristik mekanik yang diperlukan. Tegangan (σ) dan regangan (ε) yang terjadi pada load fixture element saat menerima beban gaya pada saat pengujian harus tetap berada pada daerah liniear. 28
3 3. Posisi konsentrasi tegangan (σ) dan regangan (ε) maksimum yang terjadi pada load fixture element saat menerima beban gaya harus diketahui. Pada tugas akhir ini, posisi tegangan (σ) dan regangan (ε) maksimum dicari dengan menggunakan perangkat lunak CATIA for WINDOWS Perancangan Load fixture element Terdapat beberapa bentuk load fixture element yang biasa digunakan dalam pengukuran. Pada tabel 3.1 disajikan perbedaan load fixture element beserta rentang gaya yang diukurnya [9]: No Tabel 3. 1 Perbandingan jenis load fixture element berdasarkan gaya yang diterima Rentang kapasitas pengukuran (untuk setiap load fixture element) 1 Rendah ( <500 kg) Bending beam Jenis load fixture element 2 Medium ( 500 kg 20 ton) Single Ended Shear beam Medium ( 20 ton 50 ton) Double Ended Shear beam Canister Bending Ring Double Ended Shear beam Canister Bending Ring 3 Tinggi (20 50 ton) Double Ended Shear beam Canister Bending Ring 4 > 100 ton Canister Dari tabel diatas, pada tugas akhir ini load fixture element yang sesuai adalah jenis bending beam Pemilihan Strain Gauge Bending beam strain gage adalah sebuah metode tepat untuk mengukur gaya yang terjadi pada sebuah benda. Pengukuran yang dihasilkan adalah pengukuran berskala. Alat ini dapat mengukur beban dengan ukuran gram hingga ton menggunakan metode yang 29
4 sederhana. Pendekatan yang digunakan pada alat ini memiliki kompensasi terhadap temperatur sehingga voltase hanya merupakan fungsi beban saja dan output yang dihasilkan akan cukup besar sehingga dapat dibaca dengan menggunakan alat-alat yang tersedia. Gambar 3. 2 Bending Beam strain gauge Alumunium adalah material yang banyak digunakan sebagai bending beam. Material tersebut tersedia pada berbagai ukuran. Material lain seperti titanium, plastik dan kuningan juga dapat digunakan, dengan pertimbangan khusus ketika akan menggunakannya. Material-material tersebut bisa tidak memiliki karakteristik regangan yang linear atau membutuhkan kompensasi tambahan untuk temperatur. Umumnya, semakin besar gaya yang diberikan, maka akan semakin tinggi voltase keluaran. Namun, semua material memiliki batas elastisitas. Jika material tersebut diberi gaya terlalu besar, material tersebut tidak akan kembali ke bentuk asalnya. Asumsi yang diambil dalam perancangan bending beam ini adalah setengah dari harga elastisitas maksimum masih aman dan memberikan lengkungan yang cukup untuk dilakukan pengukuran. Perhatikan bahwa desain tidak boleh melewati harga tersebut atau gage akan patah. 30
5 Gambar 3. 3 Kurva engineering stress-strain Dari persamaan tegangan, dapat ditentukan sebuah bending bar yang akan sesuai dengan pengukuran gaya yang dilakukan. Regangan perlu diketahui untuk memilih strain gage. Strain gage adalah sebuah kabel penahan yang diletakkan di bagian atas dan bawah dari batang uji (bending bar). Ketika batang melengkung, bagian atas dari kabel penahan tertarik dan bagian bawahnya tertekan. Besarnya tahanan bervariasi pada kedua bagian tersebut akibat dari peristiwa fisik ini. Hal inilah yang diukur secara elektrik. Strain gage yang tersedia secara komersial sesungguhnya adalah sekumpulan dari kabel penahan yang ditarik atau ditekan. Ini akan memperbesar efek dari regangan. Dua buah gage digunakan untuk menghilangkan efek panas dan melipatgandakan efek regangan. Ketika digunakan sebagai bagian atas dan bawah dari lengan Wheatstone bridge, peningkatan tahanan di satu lengan, dan pengurangan tahanan di lengan yang lain, akan membuat sirkuit dua kali lipat lebih sensitif dibandingkan dengan sirkuit dengan satu gage. Kemudian, jika hanya satu gage yang digunakan, harga tahanan akan bertambah dan berkurang sebanding dengan penambahan dan pengurangan harga temperatur pada batang logam dan akan terbaca sebagai beban gaya yang ditambahkan atau dihilangkan dari load cell. Ketika dua gage digunakan pada bagian atas dan bawah lengan dari sirkuit, efek tersebut akan hilang, karena rasio tahanannya akan tetap sama. Ketika harga temperatur naik, kedua buah gage akan tertarik, harga tahanan keduanya akan meningkat, dan ketika harga temperatur turun, harga tahanan keduanya akan 31
6 menurun. Harga rasio dari dua buah gage akan tetap sama dan tidak akan berpengaruh pada hasil keluarannya. Gambar 3. 4 Wheatstone bridge dengan 2 lengan aktif ( 2 buah strain gauge ) [11] Pada tugas akhir ini, strain gauge yang digunakan adalah Student gages type EA LZ-120 produksi Measurement Group, Inc. Strain gauge ini memiliki karakteristik sebagai berikut: Tipe strain gauge : EA LZ-120 Hambatan : 120 ± 0.3% Gauge Factor : ± 0.5% Pemilihan signal conditioner dan signal amplifier Sinyal keluaran elektrik dari sebuah strain gage sangatlah kecil, dengan skala milivolts. Ini tidaklah mudah untuk diukur. Kebanyakan strain gage memiliki sebuah instrumen amplifier yang dipasang pada keluaran dari gage untuk menghasilkan tegangan listrik yang lebih berguna. Instrumen amplifier tersebut adalah sebuah amplifier yang kebal terhadap gangguan dan efek eksternal yang tidak diinginkan sementara secara akurat mereproduksi sinyal masukan. Efek eksternal dan gangguan yang umum pada aplikasi ini adalah tumpukan temperatur dan penyimpangan arus bolak balik, seperti gangguan sebesar 60 Hz dari sistem sumber daya. Pada tugas akhir ini, signal conditioner yang digunakan adalah signal conditioner buatan Kyowa jenis CDV-700A. Pihak manufactur juga telah menyediakan sekaligus Bridge Box, yaitu instrumen yang didalamnya telah terinstalasi Wheatstone Bride. 32
7 Gambar 3. 5 Bridge box Kyowa CDV-700A merupakan signal conditioner satu saluran serba guna yang telah dilengkapi DC Bridge excitation. Dengan menggunakan strain gauge, instrumen ini dapat mengukur beban, tekanan, percepatan, perpindahan dan variabel fisik lainnya. DC ampilifier yang digunakan mencapai nilai maksimum kali sehingga memungkinkan melakukan pengukuran dengan voltase minimum. Kyowa CDV-700A juga telah dilengkapi dengan koreksi terhadap hambatan kabel antara strain gauge ke bridge box serta noise, sehingga pengukuran akan lebih akurat. 33
8 Gambar 3. 6 Kyowa CDV-700A Pemilihan material load fixture element Material yang digunakan pada pembuatan load fixture element ini adalah Alumunium 2024 T3 atau dengan nama pasar duralium. Dasar pertimbangan pemilihan material ini adalah sebagai berikut: 1. Alumunium 2024 T3 memiliki karakteristik mekanik yang diperlukan, 2. Tidak mudah berkarat, 3. Mudah dalam proses permesinan, terutama untuk mencapai kehalusan yang diperlukan. Kehalusan permukaan ini diperlukan terutama pada permukaan yang akan dipasangi strain gauge. Spesifikasi dari alumunium 2024 T3 adalah sebagai berikut: Batas elastik - tarik : 275,6 MPa - tekan : 275,6 MPa - geser : 179,14 MPa Kekuatan tertinggi - tarik : 310,05 MPa - tekan : 310,05 MPa - geser : 206,70 MPa Modulus elastisitas : 70 GPa 34
9 Koefisien ekspansi panas : 23,4 x 10-6 / o C Bentuk load fixture element yang digunakan adalah : Gambar 3. 7 Bentuk load fixture element yang dirancang Simulasi load fixture element menggunakan perangkat lunak Msc. NASTRAN 4.5 Sebelum load fixture element ini dibuat, perlu dilakukan simulasi komputer untuk mengetahui besar tegangan yang terjadi pada load fixture element, serta menentukan tempat ditempelkannya strain gauge. Strain gauge diletakkan di tempat yang memiliki tegangan paling besar. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Msc. NASTRAN 4.5. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan 2 buah load fixture element. Beban massa turbo jet dimodelkan dengan pelat alumunium dengan berat sesuai dengan massa turbo jet. 35
10 Gambar 3. 8 Pemodelan pada perangkat lunak Msc. NASTRAN 4.5 Dari hasil simulasi didapatkan hasil tegangan maksimum sebesar 17,44 MPa. Tegangan ini jauh dibawah tegangan maksimum material dan batas elastik material. Strain gauge dipasang pada daerah yang memiliki tegangan paling besar, yaitu di derah pangkal. Defleksi yang terjadi akibat pemberian beban serta besar tegangan yang terjadi pada load cell ditunjukkan pada gambar 3.9, 3.10, Gambar 3. 9 Hasil simulasi load fixture element 36
11 Gambar Hasil simulasi load fixture element (tampak samping) Gambar Hasil simulasi load fixture element (tampak depan) 3.3 Pipa Aliran Masuk Kompresor Pipa aliran masuk ini digunakan untuk mendapatkan parameter debit aliran masuk udara ke kompresor. Pipa ini dilengkapi dengan tabung pitot yang merupakan sensor untuk mengukur tekanan dinamik aliran. Dari parameter tekanan dinamik ini akan 37
12 didapatkan kecepatan udara dalam pipa yang akan masuk kompresor. Dari kecepatan ini akan didapatkan debit aliran udara masuk kompresor Perancangan Pipa Aliran masuk kompresor Sebelum pipa aliran ini dibuat, terlebih dahulu dilakukan proses perancangan untuk menentukan panjang pipa dan titik peletakan tabung pitot sehingga tidak mengganggu aliran udara masuk ke kompresor. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Ansys ICEM, sebagai penghasil grid, dan perangkat lunak Ansys CFX sebagai solver. Tujuan dari simulasi ini adalah untuk mengetahui posisi paling tepat dimana tabung pitot akan dipasang untuk memperoleh debit masuk aliran udara. Posisi tabung pitot sedapat mungkin tidak mengganggu aliran masuk. Dengan simulasi dapat juga dibuat kurva hubungan kecepatan pada satu titik di dalam tabung terhadap laju aliran massa sehingga hanya diperlukan pengukuran kecepatan pada satu titik untuk mendapat laju aliran massa. Simulasi dilakukan dengan membuat dua 2 silinder tabung sebagai domain aliran. Tabung luar dibuat dengan diameter 3 kali diameter tabung dalam dengan panjang tabung 6 kali panjang tabung dalam. Tabung luar dibuat sebagai simulasi udara luar. Diamater tabung dalam adalah 107 mm dengan panjang tabung 30 cm (gambar 3.12). Jumlah grid yang digunakan adalah grid dengan model turbulensi Shear stress model. Gambar Domain aliran simulasi 38
13 Simulasi dilakukan dengan mengabaikan pengaruh pitot pada karakteristik aliran. Simulasi ini dilakukan untuk melihat pola kecepatan serta turbulensi dalam tabung, sehingga pitot dapat diletakkan pada posisi dimana aliran masih seragam. Pada simulasi ini, kecepatan masukan maksimum dipilih sedemikian rupa sehingga outflow yang dihasilkan sama dengan outflow maksimum mesin. Pada laju aliran massa yang lebih rendah, kecepatan masukan dikurangi. Gambar Hasil Distribusi kecepatan dalam tabung Gambar 3.14 Hasil Distribusi vektor kecepatan dalam tabung 39
14 Dari simulasi pertama, didapat kesimpulan bahwa pitot akan diletakkan pada posisi 10 cm dari inlet tabung kecil. Pada posisi ini, aliran udara masih seragam serta daerah turbulensi masih belum begitu besar (gambar 3.13). Simulasi selanjutnya dilakukan dengan memvariasikan kecepatan inlet serta melihat debit aliran udara dalam tabung yang dihasilkan, dari simulasi tersebut dapat dilihat hubungan kecepatan terhadap debit aliran udara dalam aliran tersebut (gambar 3.14). Hasil simulasi kecepatan terhadap debit aliran udara disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3. 2 Tabel hasil simulasi kecepatan terhadap debit aliran udara Grid , model turbulensi Shear stress model No V (m/s) Mdot (kg/s) Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, jumlah grid pada simulasi ditambah serta digunakan model turbulensi yang berbeda. Grid ditambah menjadi sebanyak serta digunakan model turbulensi K-ε. Dengan melihat kecenderungan dari hasil simulasi sebelumnya, dimana grafik antara kecepatan di titik peletakan pitot terhadap debit aliran udara adalah liniear, serta untuk menghemat waktu simulasi, maka simulasi berikutnya hanya dicari menggunakan dua kondisi kecepatan. 40
15 Hasil simulasi kecepatan terhadap debit aliran udara disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3. 3 Tabel hasil simulasi kecepatan terhadap debit aliran udara Grid , model turbulensi Shear stress model dan K-ε model Mdot (kg/s) No V (m/s) K - epsilon model Shear stress model Dari hasil tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara kecepatan di titik peletakan tabung pitot terhadap debit aliran udara masuk kompresor: Grafik mdot Vs Kecepatan di titik pitot Mdot masuk kompresor Kecepatan di titik peletakan pitot Shear Stress Model, Grid K-Epsilon Model, Grid Shear Stress Model, Grid Gambar Grafik kecepatan di titik peletakan tabung pitot terhadap debit aliran udara masuk kompresor Sistem Akuisisi Data Sistem akusisi data yang diterapkan pada pengukuran debit aliran udara ini adalah sistem digital. Dalam sistem digital informasi nilai hasil pengukuran adalah dalam bentuk digital. Sistem akuisisi data digital yang dipakai pada pengukuran debit aliran udara masuk kompresor ini adalah sebagai berikut: 1. Pressure transducer, mengubah parameter fisik menjadi sinyal elektrik 41
16 Pressure transducer ini pada prinsipnya adalah mengukur perbedaan tekanan pada kedua membran. Transducer ini memiliki dua lubang tekanan masukan, yaitu lubang untuk tekanan lebih tinggi dan lubang untuk tekanan lebih rendah. Pada penggunaannya, lubang untuk tekanan lebih tinggi mendapat masukan tekanan dari lubang tekanan total dari tabung pitot sedangkan lubang untuk tekanan lebih rendah mendapat masukan tekanan dari lubang tekanan statik dari tabung pitot. Pada kondisi tersebut pressure transducer ini akan memberikan keluaran tekanan dinamik, dimana menurut persamaan Bernoulli: Pt Ps = q (3.1) q = 0,5 ρ * v 2 (3.2) Dari hasil pressure transducer ini, akan didapatkan kecepatan aliran pada titik penempatan pitot: v = 2*q ρ (3.3) 2. Signal conditioner, adalah rangkaian listrik yang digunakan untuk mengkondisikan sinyal analog agar terbaca oleh ADC card. Signal conditioner ini telah terintegrasi dalam ADC Converter yang digunakan. 3. Analog to Digital converter (ADC), mengubah tegangan analog ke tegangan digital yang ekuivalen. Dari ADC ini akan langsung dibaca melalui perangkat lunak di komputer. Perangkat lunak ini menampilkan grafik voltase keluaran ADC. 3.4 Electronic Control Unit AMT Netherland telah melengkapi Turbo jet Olympus ini dengan sensor bawaan yang telah terpasang. Alat akuisisi data untuk sensor sensor ini adalah Electronic Control Unit (ECU). ECU secara otomatis akan menyimpan data operasi mesin dalam 30 menit terakhir dalam memori chip internal ECU tersebut. Data tersebut dapat di akses dengan menggunakan telemetry software ataupun engine data terminal, sehingga dapat di download ke komputer untuk kepentingan referensi berikutnya, diagnosis kesalahan serta pengembangan. Untuk mendapatkan data tersebut, ECU 42
17 dihubungkan dengan komputer melalui kabel serial yang telah tersedia. Informasi yang dicatat pada saat turbo jet sedang beroperasi adalah: 1. RPM dari shaft 2. Exhaust Gas Temperature (EGT) 3. Posisi Throttle 4. Voltase ECU 5. Voltase pompa 6. Jumlah kegagalan saat turbin mati 7. Status ECU (started up, RPM maksimum, pesan error) 8. Alasan mesin berhenti 9. Waktu total Turbo jet beroperasi. Untuk mengambil data dari ECU ini, dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu dengan telemetry software ataupun dengan engine data terminal Telemetry software Program computer yang secara khusus dikembangkan ini membuat operator dapat secara visual mengawasi dan memonitor kinerja turbin dan data data lainnya secara real time pada layar komputer saat start up, running, dan shut down. Perangkat lunak ini membutuhkan minimum 286 PC atau laptop, komputer dengan Layar VGA. Data yang ditampilkan merupakan keluaran dari serial port ECU kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik termasuk : EGT dan RPM, posisi throttle dan switch channel, kode error, voltage pompa, serta voltage Ni-Cad. Selain itu, pada telemetry software, keadaan turbo jet dari ECU bisa didapatkan secara real time. Dari tampilan terminal, status ECU, input kontrol, voltase pompa bahan bakar, dan kesalahan yang terjadi dapat dilihat saat turbo jet sedang dioperasikan. 43
18 Gambar Tampilan telemetry software Gambar Tampilan terminal tab telemetry software Engine Data Terminal (EDT) Engine Data Terminal adalah modul tersendiri berukuran 125 x 70 x 30 mm, serta memiliki baterai Ni-Cad internal tersendiri. Engine data terminal ini memberikan metode 44
19 yang mudah dan efektif untuk memonitor semua fungsi dan parameter selama mesin berjalan, serta memudahkan operator untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. EDT ini memiliki display yang sama dengan sistem telemetry pada modus real time, dengan layar LCD 4 baris dan 20 karakter, namun tanpa penyimpan data. EDT ini dapat dihubungkan langsung dengan port electronic contol unit (ECU) melalui kabel data. Gambar Engine Data Terminal 45
Institut Teknologi Bandung
PEMBUATAN SISTEM PENGUJIAN DAN PENGUJIAN SMALL TURBOJET ENGINE OLYMPUS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Strata Satu Program Studi Teknik Penerbangan
Lebih terperinciBAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet
BAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet Pembuatan alat ukur dilakukan di laboratorium Teknik Penerbangan ITB. Proses pemesinan dilakukan menggunakan mesin bubut, mesin Frais, gerinda
Lebih terperinciBAB V Pengujian dan Analisis Mesin Turbojet Olympus
BAB V Pengujian dan Analisis Mesin Turbojet Olympus Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian serta analisis hasil pengujian yang dilakukan. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
TUGAS AKHIR PENGGUNAAN STRAIN GAUGE SEBAGAI SENSOR GAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SISTEM TRANSMISI CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION ( CVT ) Oleh : HERLAMBANG BAGUS P. NRP 2108 100 506 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari perangkat yang telah dirancang dan dibuat. Sebelum dibahas mengenai hasil dan pembahasan dilakukan terlebih dahulu pengujian dari
Lebih terperinciRancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell
PROSIDING SKF Rancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell Kamirul,a), Hezliana Syahwanti,b), Afni Nelvi,c) dan Hendro M.S.,d) Program Studi Magister Fisika, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. Tempat penelitian dilaksanakan dibeberapa tempat sebagai berikut. 1) Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab IV Pengujian dan Analisis 47 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam melakukan pengujian menggunakan BOCLE, diperlukan perangkat data akuisisi. Perangkat ini akan mengambil data dan memindahkannya ke komputer
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian yang dilakukan oleh Imam Suhendra, sistem pengisian air otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan, nilai
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD
RANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD Hendra Saputra, Meqorry Yusfi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: eennhs@gmail.com
Lebih terperinciPENGANTAR SISTEM PENGUKURAN
PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN Teknik pengukuran telah berperan penting sejak awal peradaban manusia, ketika pertama kali digunakan untuk mengatur transfer barang dalam perdagangan barter agar terjadi pertukaran
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Struktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell
Lebih terperinciKonversi Nilai Pada Dial ke Sistem Digital Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano untuk Uji Kekerasan Metode Rockwell
Konversi Nilai Pada Dial ke Sistem Digital Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano untuk Uji Kekerasan Metode Rockwell Deden Komaludin 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
DAFTAR SIMBOL BJ : Berat Jenis ρ : Berat Jenis (kg/cm 3 ) m : Massa (kg) d : Diameter Kayu (cm) V : Volume (cm 3 ) EMC : Equilibrium Moisture Content σ : Stress (N) F : Gaya Tekan / Tarik (N) A : Luas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya teknologi yang ditemukan dalam segala hal bertujuan untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas dari manusia yang semakin
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dan perkembangan itu meliputi para pelaku usaha didunia industri untuk membuat produk yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem alat pembuat biogas dari eceng gondok. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. 3.1.
Lebih terperinciPOSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :
Rancang Bangun Timbangan Digital Berbasis Sensor Beban 5 Kg Menggunakan Mikrokontroler Atmega328 Edwar Frendi Yandra a, Boni pahlanop Lapanporo a *, Muh. Ishak Jumarang a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM PENDETEKSI GAYA MULTI AXIS DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN SISTEM PENDETEKSI GAYA MULTI AXIS DAN ANALISA DATA Pengujian sistem pendeteksi gaya multi axis dimaksudkan untuk melihat kinerja dari alat. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan
Lebih terperinciLVDT (Linear Variable Differensial Transformer)
LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah
Lebih terperinciPRESSUREMETER TEST (PMT)
PRESSUREMETER TEST (PMT) Uji pressuremeter (PMT) adalah uji lapangan yang terdiri atas probe silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya, dengan menggunakan sejumlah cairan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 ABSTRAK
PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 Disusun oleh : Iwan Setiawan 0822005 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciBab IV Analisis dan Pengujian
Bab IV Analisis dan Pengujian 4.1 Analisis Simulasi Aliran pada Profil Airfoil Simulasi aliran pada profil airfoil dimaskudkan untuk mencari nilai rasio lift/drag terhadap sudut pitch. Simulasi ini tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS
BAB IV PEMODELAN POMPA DAN ANALISIS Berdasarkan pemodelan aliran, telah diketahui bahwa penutupan LCV sebesar 3% mengakibatkan perubahan kondisi aliran. Kondisi yang paling penting untuk dicermati adalah
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori. Gambar 2. 1 Turbin Gas [12]
BAB II Dasar Teori 2.1 Turbin Gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: kompresor, ruang bakar, dan turbin (gambar 2.1). Sistem ini dapat berfungsi sebagai pembangkit
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk
Lebih terperinciELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI
ELECTRONIC CONTROL SYSTEM AGUS DWI PPUTRA ARI YUGA ASWARA ASTRI DAMAYANTI ECU/ECM berfungsi untuk mengontrol besarnya penginjeksian bensin dan mengontrol seluruh aktifitas elektronik. Pada mesin terdapat
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciESTIMASI JARAK DAN KECEPATAN PADA ALAT UJI STATIS ROKET LATIH EXPERIMENT DENGAN PEDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL
Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun 2 17 ISBN: 978-62-118-5-1 ESTIMASI JARAK DAN KECEPATAN PADA ALAT UJI STATIS ROKET LATIH EXPERIMENT DENGAN PEDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL Erik Roma Hurmuzi 1*, Dwi Arman
Lebih terperinciRancang Bangun Timbangan Digital Dengan Kapasitas 20Kg Berbasis Microcontroller ATMega8535
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.6 No.1 (217), ISSN : 231-842 57 Rancang Bangun Timbangan Digital Dengan Kapasitas 2Kg Berbasis Microcontroller ATMega8535 Priskila M.N.Manege, Elia Kendek Allo,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah penelitian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian. 3.2 Waktu
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK PENGUKURAN TEGANGAN DAN RESPON HELMET INDUSTRI
PKMI-2-14-1 STUDI KARAKTERISTIK PENGUKURAN TEGANGAN DAN RESPON HELMET INDUSTRI Jon Heri, Eko Hardiansyah, Chandra.A Siregar, Muhammad Daud Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
Lebih terperinciBAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM
BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM Sifat mekanik bahan adalah : hubungan antara respons atau deformasi bahan terhadap beban yang bekerja. Sifat mekanik : berkaitan dengan kekuatan, kekerasan, keuletan, dan kekakuan.
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 4
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh
III. METODE PENELITIAN Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh rumah tangga yaitu tabung gas 3 kg, dengan data: Tabung 3 kg 1. Temperature -40 sd 60 o C 2. Volume 7.3
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS
BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Turbin Angin Turbin angin yang telah dirancang, dibuat, dan dirakit perlu diuji untuk mengetahui kinerja turbin angin tersebut. Pengujian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 APLIKASI PENENTUAN PENGANGKATAN BEBAN OLEH LENGAN ROBOT BERBASISKAN STRAIN GAUGE Andri Wijaya
Lebih terperinciBAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR 3.1 INSTALASI ALAT PENGUJIAN berikut: Instalasi alat pengujian yang dilakukan terlampir dengan gambar sebagai Gambar 3.1 Skema instalasi alat penguji Urutan
Lebih terperinciDeskrpsi ROBOT LENGAN LENTUR DUA-LINK DENGAN VARIASI BEBAN BAWAAN
1 2 3 Deskrpsi ROBOT LENGAN LENTUR DUA-LINK DENGAN VARIASI BEBAN BAWAAN Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu lengan lentur sehingga memperingan gerakan robot lengan, khususnya lengan
Lebih terperinciIII. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,
III. METODELOGI Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis tegangan yang terjadi, salah satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, FEM). Metode elemen hingga adalah prosedur
Lebih terperinciIV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2
47 IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Tabel 6. Data input simulasi Kecepatan putar Gerak makan 433 rpm 635 rpm 970 rpm 0.10 mm/rev 0.18 mm/rev 0.24 mm/rev Shear friction factor 0.2 Coeficient Convection
Lebih terperinciBAB 3 METODE ANALISIS
BAB 3 METODE ANALISIS 3.1 Model Struktur Penelitian 3.1.1 Sambungan Dengan Baut Berjumlah 5 (Eksentrisitas 40 mm) B12E40 Gambar 3.1 Spesimen Uji Momen dengan Sambungan Baut Eksentrisitas 40 3-1 3-2 Pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.
44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENGUJIAN
BAB III PELAKSANAAN PENGUJIAN Pengujian dilakukan di Laboratorium Geomekanika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung. Pengujian diawali dengan kegiatan pengeboran dan
Lebih terperinciIRVAN DARMAWAN X
OPTIMASI DESAIN PEMBAGI ALIRAN UDARA DAN ANALISIS ALIRAN UDARA MELALUI PEMBAGI ALIRAN UDARA SERTA INTEGRASI KEDALAM SISTEM INTEGRATED CIRCULAR HOVERCRAFT PROTO X-1 SKRIPSI Oleh IRVAN DARMAWAN 04 04 02
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang gas medis telah dilakukan oleh Oktavia Istiana (2005) dengan tampilan analog dan Rachmatul Akbar (2015) yang melakukan pembuatan alat
Lebih terperinciBAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL
BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.
Lebih terperinciBAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.
BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses analisis sistem EFI Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. 3.2. Diagram
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan
Lebih terperinciADC (Analog to Digital Converter)
ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi
Lebih terperinciGambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation
Bab III Perancangan Perangkat Keras Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Dalam perancangan perangkat keras sistem Steel Ball Magnetic Levitation ini dibutuhkan pengetahuan dasar tentang elektromagnetik,
Lebih terperinciAnalisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik
Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik Oleh : Moch. Wahyu Kurniawan 219172 Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBab III. Metodelogi Penelitian
Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan
Lebih terperinciBAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN III. Sensor Sensor adalah suatu piranti yang dapat mendeteksi dan mengubah besaran alam atau besaran fisis seperti kecepatan, percepatan, tekanan, regangan, dan lain-lain
Lebih terperinciMateri-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017
Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian
Lebih terperinciBAB III UJI LABORATORIUM. Pengujian bahan yang akan diuji merupakan bangunan yang terdiri dari 3
BAB III UJI LABORATORIUM 3.1. Benda Uji Pengujian bahan yang akan diuji merupakan bangunan yang terdiri dari 3 dimensi, tiga lantai yaitu dinding penumpu yang menahan beban gempa dan dinding yang menahan
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO
www.designfreebies.org PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN 130-150 kn Latar Belakang Kestabilan batuan Tolok ukur keselamatan kerja di pertambangan bawah tanah Perencanaan
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE)
JOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sensor strain gauge 2. Mahasiswa dapat menjelaskan rangkaian sensor strain gauge 3. Mahasiswa dapat mempraktekkan
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM POROS-ROTOR
BAB III PEMODELAN SISTEM POROS-ROTOR 3.1 Pendahuluan Pemodelan sistem poros-rotor telah dikembangkan oleh beberapa peneliti. Adam [2] telah menggunakan formulasi Jeffcot rotor dalam pemodelan sistem poros-rotor,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA
BAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA 3.1. Deskripsi Alat Adsorpsi Alat adsorpsi yang diuji memiliki beberapa komponan utama, yaitu: adsorber, evaporator, kondenser, dan reservoir (gbr. 3.1). Diantara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1 Blok Diagram Rangkaian Untuk merealisasikan perancangan dan pembuatan alat sistem pengamatan cuaca berbasis Arduino Mega 2560, perlu adanya LCD agar dapat memonitor
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY
BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler
Lebih terperinciANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA Jatmoko Awali, Asroni Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara No. 116 Kota Metro E-mail : asroni49@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. beberapa alat dan bahan. Berikut ini merupakan alat-alat yang dipergunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam proses pembuatan alat tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa alat dan bahan. Berikut ini merupakan alat-alat yang dipergunakan dalam
Lebih terperinciANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut suatu industri dapat menyediakan berbagai tingkat kebutuhan konsumen yang beraneka ragam dengan efisien tanpa menurunkan mutu produksi. Untuk
Lebih terperinciSIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW
SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi
Lebih terperinciTIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d
Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 Materi #6 Peralatan Ukur 2 Terdapat berbagai
Lebih terperinciPERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI
SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 PERTEMUAN
Lebih terperinciBAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA
BAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA Bab 3 Model Elemen Hingga Pemodelan numerik tumbukan tabung bujursangkar dilakukan dengan menggunakan LS-Dyna. Perangkat lunak ini biasa digunakan untuk mensimulasikan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciSIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa
SIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa M. Rafiq Yanhar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UISU Abstrak Penelitian ini mengetengahkan
Lebih terperinciKARAKTERISASI SENSOR STRAIN GAUGE. Kurriawan Budi Pranata, Wignyo Winarko Universitas Kanjuruhan Malang
KARAKTERISASI SENSOR STRAIN GAUGE Kurriawan Budi Pranata, Wignyo Winarko Universitas Kanjuruhan Malang kurriawan@gmail.com, wignyowinarko@gmail.com ABSTRAK. Karakterisasi sensor strain gauge dengan resistansi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 diajukan sebagai syarat untuk memperolah gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Instrumentasi dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA
BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALUR PENELITIAN Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 20 Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian perbandingan antara menggunakan alat Semi-automatic
Lebih terperinciGambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital
Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital 10 Bab II Sensor 11 2.1. Pendahuluan Sesuai dengan banyaknya jenis pengaturan, maka sensor jenisnya sangat banyak sesuai dengan besaran fisik yang diukurnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meraih suatu tujuan yang dikehendaki, akhir akhir ini dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat meliputi kemampuan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN
RANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN Oleh: GRANDIS ABAS SANIRTA ( 2108 100 517 ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ing. I Made Londen Batan, M.Eng PEMBAHASAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN
Lebih terperinciBab VI Hasil dan Analisis
Bab VI Hasil dan Analisis Dalam bab ini akan disampaikan data-data hasil eksperimen yang telah dilakukan di dalam laboratorium termodinamika PRI ITB, dan juga hasil pengolahan data-data tersebut yang diberikan
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir (TM091486)
Sidang Tugas Akhir (TM091486) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Soeharto, DEA Oleh : Budi Darmawan NRP 2105 100 160 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinci