BAB II PLAGIARISME DAN KARYA ILMIAH. Dari sisi etimologis, kata plagiat berasal dari bahasa Inggris

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PLAGIARISME DAN KARYA ILMIAH. Dari sisi etimologis, kata plagiat berasal dari bahasa Inggris"

Transkripsi

1 BAB II PLAGIARISME DAN KARYA ILMIAH A. Plagiarisme 1. Pengertian Plagiarisme Dari sisi etimologis, kata plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism, sebelumnya plagiary. Kata Inggris ini diderivasi dari kata Latin, plagiarius yang berarti penculik, penjiplak. Berdasarkan etimologi dan arti kata, plagiat adalah tindakan mencuri (gagasan/karya intelektual) orang lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai miliknya. 1 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 tahun 2010: Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. 2 Hal ini berarti dalam membuat karya ilmiah untuk memperoleh nilai dibutuhkan kejujuran dalam menyertakan pemilik asli sebuah karya. Karya seseorang memiliki perlindungan hukum yaitu dalam Undang-undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dalam pasal 40 disebutkan ciptaan yang dilindungi meliputi ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan 1 R. Masri Sareb Putra, Kiat Menghindari Plagiat (Jakarta: Indeks, 2011), hlm Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. id=344:pencegahan-dan-penggulangan-plagiat-di-perguruan-tinggi&catid=7:peraturanmenteri&itemid=11 (Diakses tanggal 12 Desember 2015). 29

2 30 sastra. 3 Jadi apabila seseorang melakukan pelangaran terhadap karya ilmiah seseorang maka akan dikenai sanksi sesuai dengan undang-undang. Menurut KBBI plagiat merupakan pengambilan karangan (pendapat) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri. 4 Dalam dunia akademik, plagiat yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen atau peneliti dianggap sebagai kecurangan akademik atau penipuan akademis. Pelakunya dapat dikenakan sanksi akademik dalam berbagai bentuk, dari yang ringan hingga dikeluarkan sebagai civitas akademika. 5 Hal ini menunjukkan bahwa tindakan plagiarisme sekecil apapun bentuknya tetap dikenai sanksi karena merupakan tindakan penipuan akademis. Definisi plagiarisme menurut beberapa ahli: a. Belinda Rosalina (mengutip pendapat Alexander Lindsey) dalam buku Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika karya Henry Soelistyo, plagiarisme merupakan tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya. 6 Ayat 1. 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 40 4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm R. Masri Sareb Putra, op.cit., hlm Henry Soelistyo, Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm. 17.

3 31 b. Menurut sastrawan Ajib Rosidi plagiat adalah pengumuman sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada publik atas semua atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang diambil karyanya. 7 c. Menurut Asep Jihad, plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil penelitin orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri. 8 Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa plagiarisme merupakan suatu tindakan meniru atau menjiplak karya orang lain (gagasan maupun idenya) tanpa menyebutkan sumbernya dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 tahun 2010 disebutkan bahwa plagiat meliputi: a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau menyatakan sumber secara memadai; c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai; d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai; 7 Ibid., hlm Suyanto dan Asep Jihad, Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah (Yogyakarta: Multi Solusindo, 2011), hlm. 134.

4 32 e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai. 9 Para peneliti terdahulu seperti Davis, Fishbein, dan Bowers sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Zalnur mengemukakan bahwa tingginya angka tindakan plagiarisme yang terjadi di dunia akademik akhirakhir ini merupakan sebuah indikasi bahwa kaum intelektual seperti mahasiswa, dosen, guru profesional tidak lagi menjunjung tinggi asas-asas kejujuran dan etika dalam menghasilkan karya ilmiah sendiri. Dan tindakan tersebut sudah keluar dari nilai-nilai akademik karena telah merusak etika mencari kebenaran melalui ilmu. 10 Etika dalam mencari ilmu harus dijunjung tinggi. Karena untuk mencapai suatu kebenaran haruslah dilandasi dengan kejujuran. Menjunjung tinggi kejujuran akan mengkokohkan hasil dari kebenaran itu sendiri. Karena kejujuran merupakan salah satu elemen dari etika akademik. 2. Tipe-tipe Plagiarisme Dalam menulis karya ilmiah mengutip merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Tindakan ini sangat dianjurkan karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. 11 Dengan melakukan 9 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, op. cit., hlm Muhammad Zalnur. Plagiarisme Di Kalangan Mahasiswa Dalam Membuat Tugas- Tugas Perkuliahan Pada Fakultas Tarbiyah Iain Imam Bonjol Padang. (Diakses tanggal 15 Desember 2015). 2007), hlm Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana,

5 33 pengutipan dan perujukan maka gagasan seseorang akan menjadi lebih luas. Namun apabila seseorang sengaja tidak menyebutkan sumber rujukan ataupun salah menyebutkan sumber rujukan dapat menyebabkan seseorang terjerat tindakan plagiasi. Tindakan plagiasi atau plagiarisme ini dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu: a. Plagiarisme ide Plagiarisme tipe ini merupakan plagiarisme dimana seseorang menjiplak ide orang lain dalam membuat sebuah karya. Tipe plagiarisme ini sulit dibuktikan karena ide itu bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain. 12 Misalnya membuat karya dengan menjiplak ide orang lain, hanya diubah sedikit namun intinya ide tetap sama dengan yang dijiplak. b. Plagiarisme kata demi kata Tipe ini yaitu apabila mengutip karya orang lain kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya sampai seluruh ide penulis aslinya benar-benar terambil. 13 Misalnya dengan mengambil beberapa kata/kalimat dari karya seseorang lalu diletakkan pada karyanya sendiri pada bagian-bagian tertentu sampai isinya sama dengan karya yang dijiplak. c. Plagiarisme atas sumber Plagiarisme tipe ini merupakan plagiarisme dimana seseorang tidak menyebutkan secara lengkap sumber referensi yang dirujuk dalam 12 Henry Soelistyo, op.cit., hlm Ibid., hlm. 20.

6 34 kutipan. 14 Misalnya pada penulisan footnote tidak memadai (tidak disertakan nama penulis) atau disisipi footnote dengan halaman yang tidak sesuai. d. Plagiarisme kepengarangan Plagiarisme tipe ini yaitu apabila seseorang mengakui karya orang lain sebagai karyanya sendiri. Tindakan ini dilakukan dengan kesadaran dan kesengajaan untuk membohongi publik. 15 Misalnya mengganti nama karya orang lain menjadi nama nya sendiri untuk mendapatkan nilai. Menurut R. Masri Sareb Putra plagiarisme terdiri dari beberapa bentuk. Bentuk-bentuk plagiarisme tersebut antara lain: a. Plagiat langsung Plagiat jenis ini merupakan plagiat yang berat dimana seseorang menyalin secara langsung sumber kata demi kata tanpa menunjukkan bahwa itu merupakan kutipan dan sama sekali tidak menyebutkan sumbernya. 16 b. Plagiat karena kutipannya tidak jelas atau salah kutip Plagiat jenis ini yaitu plagiat dimana tidak ditunjukkan sumber rujukan secara jelas dimana awal dan akhirnya dalam suatu karya. 17 Jadi dalam hal ini si plagiat tidak membedakan bagian yang sebenarnya ia kutip. 14 Ibid. 15 Ibid. 16 R. Masri Sareb Putra, op.cit., hlm Ibid., hlm. 14.

7 35 c. Plagiat mosaik Plagiat jenis ini merupakan plagiat yang sering terjadi. Plagiat jenis ini yaitu dimana penulis tidak menyebutkan sumber aslinya, penulis hanya mengubah kata-kata dalam kutipannya. 18 Istilah ini seperti parafrasa dimana dalam membuat parafrasa kalimat atau kutipan yang akan ditulis diubah dengan kata-kata sendiri namun bedanya dalam pembuatan parafrasa harus dicantumkan sumber aslinya dengan jelas. Selanjutnya, berdasarkan klasifikasi dari Turnitin (organisasi yang menghasilkan piranti lunak (software) dalam yang membantu penggunanya untuk menuliskan gagasan tanpa melakukan plagiarisme) seperti yang dikutip Ignatius Darma Juwono dalam buku Strategi Hindari Plagiarisme tipe-tipe plagiarisme antara lain dapat dibedakan menjadi 10 macam: a. Kloning Kloning merupakan plagiarisme dimana penulis mengutip kata demi kata seperti aslinya tanpa menyebutkan sumber rujukan dan mengakui gagasan tersebut sebagai miliknya. 19 Misalnya menjiplak beberapa kata dan diletakkan pada bagian-bagian tertentu karyanya yang intinya sama dengan karya yang dijiplak. b. Ctrl-C Ctrl-C adalah perintah singkat untuk menyalin teks yang telah dipilih. Plagiat jenis ini merupakan bentuk plagiarisme yang memuat sebagian 18 Ibid. hlm Etty Indriati, Strategi Hindari Plagiarisme (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015),

8 36 besar teks asli dari sebuah sumber tanpa adanya perubahan atau pemaknaan kembali. 20 Jadi disini si plagiat hanya mengcopy sebagian besar tulisan orang lain tanpa menambahkan gagasannya sendiri. c. Tulisan Find-Replace Tulisan find-replace adalah tulisan yang hanya mengubah kata kunci atau mengganti dengan sinonim pada kata kunci yang ada dalam tulisan rujukan sehingga esensi inti dari tulisan tetaplah sama. 21 Find-replace ini berati si plagiat hanya menggunakan kata lain dari karya yang ia jiplak yang sebenarnya kata itu sama artinya dengan kata yang dimaksud dalam karya tersebut. d. Tulisan Remix Remix merupakan pemaknaan kembali dari beberapa sumber yang sebenarnya berbeda, tapi ditulis atau digabungkan sehingga seolah-olah menjadi satu pendapat yang selaras dari satu sumber. 22 Remix ini berarti si plagiat menggabungkan dua pendapat yang berbeda dan ditulis sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan. e. Tulisan Daur Ulang (Recycle) Recycle merupakan tindakan dimana seseorang menggunakan kembali gagasan yang pernah ia gunakan sebelumnya dengan merubah sedikit pada karya tersebut untuk kemudian dipublikasikan lagi tanpa 20 Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 33.

9 37 menyebutkan bahwa sebenarnya gagasan ini sudah pernah ia gunakan sebelumnya. 23 Disini si plagiat mempublikasikan karyanya dua kali dalam kesempatan yang berbeda dengan sedikit perubahan, namun intinya tetap sama. f. Tulisan Hybrid Tulisan hybrid adalah tulisan yang menggabungkan beberapa sumber rujukan, namun yang ditulis dalam kutipan hanya satu sumber. 24 Jadi disini si plagiat menyembunyikan sumber yang lain yang sebenarnya ia kutip. g. Tulisan Mashup Tulisan mashup yaitu menggabungkan beberapa sumber tanpa memperhatikan hubungan dan kesesuaian dari sumber-sumber yang digunakan tersebut. 25 Dalam mashup ini berarti secara tidak langsung si plagiat asal-asalan menggabungkan berbagai sumber tanpa memperhatikan isi atau maksud dari sumber yang digunakan. h. Tulisan 404 Error Kesalahan penulisan 404 error merupakan kesalahan dalam menuliskan sumber rujukan yang dapat diakses di internet sehingga tidak dapat diakses atau sumber tersebut memang sebenarnya tidak ada atau 23 Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 38.

10 38 rekayasa sumber error ini dapat pula sengaja dilakukan oleh si plagiat untuk menyembunyikan alamat sumber yang sebenarnya. i. Tulisan Agregator Tulisan agregator dicirikan sebagai penulisan pendapat atau argumentasi dengan mengutip sebuah sumber dengan teknik yang tepat, tetapi dalam kutipan ini penulis hampir tidak menuangkan pemikirannya. 27 Jadi disini penulis hanya meletakkan kutipan-kutipan saja dengan tepat tanpa ditambah dengan pemikirannya sendiri. j. Tulisan Re-tweet Kesalahan tipe re-tweet merupakan kesalahan dimana sebenarnya penulis sudah menggunakan teknik penulisan kutipan, tapi penulisan tersebut mirip dengan teks atau sesuai dengan kata-kata asli dari teks yang dikutip. 28 Re-tweet ini sama halnya dengan mengcopy persis dengan aslinya dengan teknik penulisan yang tepat tanpa adanya argumentasi dari penulis. 3. Tingkatan dalam Plagiarisme Menurut IEEE seperti yang dikutip oleh Wayan Mustika, jenis plagiarisme dibagi atas 5 tingkatan sebagai berikut: a. Tingkat 1: Meng-copy paper keseluruhan atau sebagian besar (> 50%) dari suatu paper tunggal. Contoh: meng-copy lebih dari satu 26 Ibid., hlm Ibid. 28 Ibid., hlm. 42.

11 39 karya sumber oleh pengarang yang terindikasi plagiat dengan total persentase materi-materi yang diplagiat mencapai lebih dari 50%. b. Tingkat 2: Meng-copy sebagian besar (antara 20% 50%) dari suatu paper tunggal. Contoh: mengkopi sebagian besar paper asli tanpa referensi atau meng-copy dengan total persentase materi-materi yang diplagiat antara 20% 50%. c. Tingkat 3: Meng-copy elemen-elemen individu dari karya orang lain sampai 20% (contoh: paragraf, kalimat dan gambar) tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap. d. Tingkat 4: Memparafrase isi dari karya orang lain tanpa rujukan yang memadai terhadap sumbernya. e. Tingkat 5: Mengambil teks sebagian besar karya orang lain dengan merujuk secara benar ke sumbernya, namun tanpa penyajian yang jelas. Contoh: tanpa tanda kutip atau indent. 29 Jadi menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) tingkatan plagiat dibagi menjadi 5 tingkat mulai dari tingkat yang tinggi sampai pada tingkat rendah. Namun demikian, rendah atau tinggginya plagiat tetap saja hal itu merupakan tindakan pencurian dan melanggar hak cipta orang lain. Dan pelakunya tetap dikenai sanksi seperti orang yang sengaja melakukan plagiat. 4. Kiat dalam Menghindari Plagiarisme Plagiarisme merupakan suatu tindakan yang harus dihindari oleh masyarakat akademik. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi pada pasal 6 dan 7 terdapat beberapa upaya dalam mencegah plagiat di perguruan tinggi, antara lain: 29 Wayan Mustika. Waspada Plagiarisme. (Diakses tanggal 16 Desember 2015)

12 40 a. Pimpinan perguruan tinggi mengawasi pelaksanaan kode etik mahasiswa/dosen/tenaga kependidikan, yang antara lain berisi kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat. b. Pimpinan perguruan tinggi menetapkan dan mengawasi pelaksanaan gaya selingkung untuk setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh perguruan tinggi. c. Pimpinan perguruan tinggi secara berkala mendiseminasikan kode etik mahasiswa/dosen/tenaga kependidikan dan gaya selingkung yang sesuai agar tercipta budaya anti plagiat. d. Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung unsur plagiat. e. Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi. 30 Dalam dunia akademik, terdapat ketentuan dimana seseorang harus menghormati hak cipta atau gagasan orang lain. Gagasan dipandang sebagai properti intelektual. Oleh karena itu, memberikan sumber rujukan sebagai pengakuan atas gagasan atau karya orang lain sangat penting. 31 Dengan memberikan sumber rujukan yang jelas atas gagasan yang dikutip akan menghindarkan dari tindakan plagiarisme. Menurut R. Masri Sareb Putra untuk menghindari plagiat hendaknya seorang penulis harus memahami terlebih dahulu tatacara pengutipan, kemudian menerapkan teknik mengutip yang benar, melakukan parafrasa, dan atau meringkas gagasan atau wacana dari karya orang lain. 32 Teknik mengutip merupakan salah satu cara agar terhindar dari plagiarisme. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari 30 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, op. cit., hlm Suyanto dan Asep Jihad, op. cit., hlm R. Masri sareb Putra, op. cit., hlm. 27.

13 41 gagasan seseorang baik yang terdapat dalam buku-buku maupun majalah. 33 Kutipan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. a. Kutipan langsung Kutipan langsung merupakan kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip dalam hal susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung ini tidak boleh lebih dari satu halaman. 34 Jadi, dalam kutipan langsung ini dibatasi banyaknya kata atau kalimat yang dikutip. b. Kutipan tidak langsung Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti ringkasan atau parafrasa. Kutipan isi atau parafrasa merupakan kutipan yang hanya mengambil inti atau maksud dari kalimatkalimat yang ditulis dalam buku sumber. 35 Kutipan ini dilakukan dengan mengambil intinya saja (diringkas) kemudian ditulis dengan bahasa penulis sendiri. Selain tata cara pengutipan, teknik penulisan catatan kaki juga perlu diperhatikan. Catatan kaki merupakan catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan, pendapat atau keterangan penulis mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks. Tata cara 33 Umum Budi karyanto, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm Moh. Muslih, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2015), hlm Ibid., hlm. 24.

14 42 penulisan catatan kaki (footnote) yang digunakan di STAIN Pekalongan secara garis besar yaitu nama pengarang/penulis (nama gelar tidak dicantumkan) kemudian koma (jika nama pengarang tidak ada, diganti dengan instansi penanggung jawab atau penerbit setelah judul buku tanpa koma (jika tidak ada nomor jilid, nomor cetakan atau edisi buku) atau judul buku (ditulis miring) koma (jika ada nomor jilid, nomor cetakan atau edisi buku); nomor jilid buku (jika ada) tanpa koma; kemudian kurung buka; nama kota tempat penerbit, titik dua; nama penerbit, koma; tahun terbit, kurung tutup, koma; halaman yang dikutip atau yang berkaitan dengan teks (halaman disingkat hlm), titik. 36 Jadi memahami tata cara dalam penulisan karya ilmiah yang baik juga sangat berpengaruh terhadap tindakan plagiarisme. Karena tanpa sengaja salah dalam mencantumkan sumber rujukan juga dianggap sebagai plagiarisme. Oleh karena itu perlu dipahami teknik-teknik dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Hal yang tak kalah penting yaitu dengan memahami apa itu plagiasi, dengan pemahaman tersebut akan menghindarkan dari tindakan plagiarisme. Selain itu, mebiasakan diri untuk membaca buku juga dapat menghindarkan dari tindakan plagiarisme. Dengan membaca buku wawasan menjadi luas, sehingga dapat menciptakan gagasan atau ide tanpa melakukan plagiarisme. Namun, yang lebih penting lagi untuk selalu menjaga budaya akademik dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran pada diri sendiri agar tindakan plagiasi dapat diminimalisir. 36 Ibid., hlm. 25.

15 43 5. Cara Mendeteksi Plagiarisme Tugas penyusunan karya ilmiah dalam hal ini makalah, merupakan tugas yang penting bagi penentuan nilai pada mata kuliah tertentu. Hal ini akan membuat mahasiswa mengerjakan tugas tersebut dengan berbagai macam cara. Apabila banyak tugas maka bukan tidak mungkin mahasiswa akan melakukan plagiasi. Hal ini membuat dosen, yang notabene tidak hanya menilai tugas satu makalah mahasiswa menjadi berkurang daya ingatnya dikarenakan makalah yang harus dikoreksi banyak. Namun, ada cara lain yang mudah untuk mendeteksi plagiarisme pada tugas mahasiswa, yaitu: a. Dengan menggunakan mesin atau alat Perkembangan zaman yang semakin canggih membuat peneliti menemukan alat-alat (software) untuk mengecek indikasi tindakan plagiarisme, hal ini dapat menjadi alat yang mempermudah dosen dalam mengoreksi tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh mahasiswa. Software-software tersebut antara lain: 1) Turnitin Program berbayar ini dikembangkan Universitas California, Berkeley, melalui perusahaan Ipardigms. Aplikasi ini mendukung 30 bahasa dan telah dipakai kurang lebih di 106 negara. Menurut catatan, aplikasi ini dapat menurunkan penjiplakan hingga 82%. 37 2) Wcopyfind Program ini dapat diperoleh secara gratis melalui situs internet yang dibuat oleh Loubloomfield, Profesor Fisika Universitas Virginia, Amerika Serikat. Aplikasi ini mencari kesamaan kata/frasa sebuah artikel dengan database yang ada di komputer. 37 Henry Soelistyo, op. cit., hlm. 167.

16 44 Aplikasi ini tidak membandingkan langsung melalui internet dan dapat dijalankan dengan sistem operasi windows serta linux. 38 3) Viper Viper merupakan software pendeteksi plagiarisme. Viper bisa diunduh secara gratis di situs resmi mereka: Ukuran installer-nya tidak terlalu besar, sekitar 3,5mb. Untuk bisa menggunakan Viper, kita harus memiliki akun terlebih dahulu. Sebagaimana pendaftaran akun , pendaftaran akun Viper pun sangat mudah. Aktivasi akun diperlukan, oleh karena itu dibutuhkan akun yang valid. Setelah akun terdaftar, langsung bisa login menggunakan antarmuka yang ada di perangkat lunak ini. Lalu dapat langsung untuk mengunggah sebuah file (Adobe file atau Office file), yang nantinya akan diproses dan dicocokkan dengan referensi yang ter-indeks di Viper. Untuk lama atau tidaknya pengecekan sebuah paper tergantung pada koneksi internet. 39 4) Article Checker Aplikasi ini memanfaatkan fasilitas mesin pencari google dan yahoo. Caranya dengan memasukkan teks yang akan dicek dan salah satu mesin pencari akan melacak kesamaan naskah yang telah ditentukan. 40 b. Dengan analisis Analisis merupakan cara sederhana dalam mendeteksi plagiarisme. Cara ini dapat dengan mudah dilakukan dengan tanpa alat, namun dalam menganalisis diperlukan ketelitian. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi tindakan plagiasi menurut Universitas Pendidikan Indonesia yaitu: 38 Ibid. 39 Sunu Wibarama. Viper: Cara Mudah Mendeteksi Plagiarisme. (Diakses tanggal 2 Maret 2016) 40 Henry Soelistyo, loc. cit.

17 45 1) Ada perbedaan internal dalam isi teks, seperti dalam gaya penulisan, ejaan, tanda baca, penggunaan font, huruf besar, cetak miring, bahasa, tata bahasa dan konstruksi kalimatnya. 2) Tugas yang diserahkan kualitasnya lebih baik atau bentuknya berbeda (misalnya ujaran bahasanya) dengan apa yang biasanya mahasiswa yang bersangkutan hasilkan. 3) Terdapat ketidakkonsistenan internal dalam hal perujukan apakah diteks utama, pustaka acuan atau keduanya. 4) Adanya penghilangan sumber tertentu yang mestinya harus muncul. 5) Ada pernyataan yang tidak didukung oleh bagian teks lainnya. 6) Tugas yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan, kualitasnya lebih rendah atau lebih bagus dari yang diminta. 7) Perujukan yang tidak memadai atau tak sejalan dengan rincian yang muncul di dalam naskah. 41 Menurut Muthoin, apabila terdapat sumber yang berasal dari internet dapat ditempuh dengan cara analisis sebagai berikut: 1) Telusuri alamat-alamat internet yang disebutkan dalam makalah. 2) Jika alamat internet tidak bisa diakses ada dua kemungkinan yang pertama pemakalah salah menuliskan alamat dan yang kedua pemakalah sengaja menuliskan alamat yang tidak sesuai untuk menyembunyikan sumber aslinya. 3) Jika alamat tidak bisa diakses, maka dilakukan dengan membandingkan antara makalah dengan sumber aslinya. 4) Jika ditemukan kejanggalan misalnya ada alamat internet yang tidak diakses atau perujukan tidak memadai karena antara isi dengan sumber yang dirujuk tidak sesuai, maka dilakukan dengan pencarian terhadap artikel-artikel yang mempunyai bahasan yang sama dengan makalah 5) Agar penelusuran artikel dengan search engine lebih fokus terhadap artikel yang relevan dengan pembahasan, maka diperlukan teknik filter dengan menggunakan simbol matematika diantaranya tanda plus (+), tanda minus (-) dan tanda petik Universitas Pendidikan Indonesia. Upaya Pencegahan Plagiarisme (Diakses pada 11 Maret 2016). 42 Mutho in, Internet dan Signifikansinya terhadap Karya Ilmiah Mahasiswa (STAIN Pekalongan: Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), 2013), hlm

18 46 Selain dengan analisis tadi, dari segi teknik penulisan juga diperhatikan. Misalnya catatan kaki dan daftar pustaka. Dalam menganalisis sangat diperlukan ketelitian. 6. Sanksi bagi Pelaku Plagiarisme Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 tahun 2010 sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan plagiasi sebagaimana telah diproses menurut prosedur akademik diberlakukan secara berurutan mulai dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat. Sanksi-sanksi tersebut terdiri atas: a. Teguran b. Peringatan tertulis c. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa d. Pembatalan nilai, satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa e. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa g. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program pendidikan Faktor-faktor yang Menyebabkan Tindakan Plagiarisme Menurut Insley, seperti yang terdapat pada petunjuk teknis pencegahan plagiat di perguruan tinggi di Universitas Pendidikan Indonesia, ada beberapa alasan melakukan plagiat. Antara lain: 43 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, op. cit., hlm. 7-8.

19 47 a. Tidak memahami apa yang dimaksud dengan kutipan, parafrasa dan tatacara mengutip secara benar serta tidak memahami perbedaan antara parafrasa dan plagiat. b. Menganggap dengan melakukan plagiat tugas dapat cepat terselesaikan. c. Merasa yakin bahwa dosen tidak akan mendeteksi atau mengoreksi tugasnya. d. Tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mencari sumber yang relevan dengan tugas yang diberikan dan lemah dalam pengelolaan waktu, menunda tugas sampai detik-detik terakhir sehingga kepepet melakukan plagiat. 44 B. Karya Ilmiah 1. Pengertian Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan karya yang disusun berdasarkan prosedur ilmiah. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka). 45 Pengertian karya ilmiah menurut menurut para ahli: a. Karya ilmiah menurut Imam Suyitno Karya tulis yang disusun dan dikembangkan berdasarkan prosedur ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia, op. cit., hlm Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm Imam Suyitno, Menulis Makalah dan Artikel (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 1.

20 48 b. Menurut Dalman Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung fakta, teori dan/atau bukti-bukti empirik. 47 c. Menurut Ambary Karya ilmiah merupakan karya yang mengungkapkan sebuah pikiran hasil pengamatan, tinjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bersantun bahasa, yang isi maupun kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. 48 d. Karya ilmiah menurut Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi Serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. 49 Sebagaimana beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang mengungkapkan gagasan berdasarkan hasil pengamatan, tinjauan ataupun penelitian yang disusun berdasarkan prosedur ilmiah, disajikan secara sistematis dan objektif berdasarkan fakta yang ada. 47 Dalman, Menulis Karya Ilmiah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm Ibid., hlm Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel & Karya Tulis Ilmiah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 15.

21 49 2. Karakteristik Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan karya tulis yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut: a. Empiris Empiris ditunjukkan dengan informasi yang faktual, informasi atau data yang dipaparkan dalam tulisan tersebut berasal informasi atau data hasil pengamatan, kajian pustaka atau penelitian yang berarti informasi atau data ini bukan hasil rekayasa. 50 b. Objektif Keobjektifan dilihat pada fakta dan data yang ditunjukkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Selain itu, setiap pernyataan atau simpulan yang ditunjukkan harus berdasarkan buktibukti yang bisa dipertanggungjawabkan dan dapat diuji kebenarannya. 51 Dalam hal ini peneliti harus bersikap jujur terhadap hal yang diteliti. c. Netral Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian, peneliti harus mengesampingkan kepentingan pribadinya di saat meneliti sehingga informasi yang diperoleh adalah data yang asli dan 50 Imam Suyitno, op. cit., hlm Masnur Muslich, Bagaimana Menulis Skripsi? (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 6.

22 50 bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok. 52 d. Sistematis Karya ilmiah harus disajikan dengan urutan yang logis dan teratur yang ditunjukkan oleh adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antar bagian dalam paparan karya tersebut. 53 e. Logis Logis maksudnya masuk akal, sesuai dengan logika. Artinya disini berarti karya ilmiah tersebut bukan khayalan atau rekayasa namun hasil pemikiran. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakan, baik pola nalar induktif atau deduktif. 54 f. Analitis Disini peneliti menganalisis setiap bagian data yang diperoleh ke dalam bagian-bagian yang lebih pokok dan berusaha membedabedakan pokok soalnya kedalam bagian yang lebih rinci. 55 g. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan) Setiap data atau informasi dalam karya ilmiah yang nantinya harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional hendaknya dihindarkan. 56 Data atau 52 Ibid. 53 Imam Suyitno, op. cit., hlm Masnur Muslich, op. cit., hlm Imam Suyitno, op. cit., hlm Masnur Muslich, op. cit., hlm. 6.

23 51 pernyataan dalam penelitian harus berupa fakta di lapangan dan dapat dipertanggung jawabkan. h. Verifikatif Semua data yang disajikan dalam karya ilmiah itu dapat diverifikasi, artinya bahwa kebenaran informasi yang ditunjukkan dalam karya tersebut dapat diuji. 57 Disini peneliti harus menyampaikan apa yang diperolehnya dengan kejujuran. Sehingga ketika data diverifikasi data tersebut menunjukkan data yang sebenarnya. 3. Jenis-jenis Karya Ilmiah Setiap karya ilmiah pada dasarnya semua itu sama, yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Perbedaan antara satu karya ilmiah dengan karya ilmiah lain hanyalah pada materi, susunan serta panjang pendeknya karya ilmiah tersebut. 58 Ada berbagai macam jenis karya ilmiah, antara lain sebagai berikut: a. Makalah Makalah merupakan karya ilmiah sederhana yang biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah tertentu atau memberikan saran pemecahan tentang masalah secara ilmiah. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau 57 Imam Suyitno, op. cit., hlm Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, op. cit., hlm. 23.

24 52 induktif dan menggunakan bahasa yang lugas dan jelas. 59 Makalah biasanya disusun dalam bentuk tugas individu ataupun kelompok tergantung pada tugas yang diberikan. b. Kertas kerja Pada dasarnya kertas kerja sama halnya dengan makalah. Kertas kerja merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Namun, analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ini ditulis misalnya untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. 60 Kertas kerja ini jarang dibebankan kepada mahasiswa. c. Skripsi Skripsi merupakan tugas bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan gagasan penulis yang berdasarkan pada pendapat orang lain yang didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung maupun penelitian tidak langsung. 61 Istilah skripsi berasal dari kalimat deskripsi (description) yang berarti memberikan gambaran tentang suatu masalah yang dibahas dengan memaparkan data serta pustaka, untuk menghasilkan kesimpulan. Pembahasan dalam 59 Bambang Dwiloka dan Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), hlm Ibid. 61 Ibid.

25 53 skripsi harus dilakukan dengan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris. Artinya pembahasannya harus masuk akal dan mendalam. Dan dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh dari penelitian lapangan. 62 d. Tesis Tesis merupakan tugas bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar magister. Sama halnya dengan skripsi tesis ini merupakan salah satu karya ilmiah, namun sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian itu sendiri. 63 Istilah tesis berasal dari kalimat sinthesa (sinthation). Skripsi bertujuan mendeskripsikan ilmu, sedangkan tesis bertujuan mensinthesakan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi untuk memperluas khasanah ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. 64 e. Disertasi Disertasi merupakan tugas karya tulis ilmiah bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar doktor yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci. 65. Disertasi merupakan karya ilmiah yang lebih lengkap dari skripsi maupun tesis dengan 62 Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, op. cit., hlm Bambang Dwiloka dan Rati Riana, op. cit., hlm Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, op. cit., hlm Bambang Dwiloka dan Rati Riana, op. cit., hlm. 5.

26 54 menggunakan tiga sumber sekaligus yaitu data lapangan, penelitian laboratorium, dan kajian pustaka. Dalam pengungkapan teori untuk memecahkan permasalahan, disertasi wajib menyertakan dalil-dalil atau teori-teori baru secara ilmiah yang diperolehnya, serta sanggahansanggahan terhadap teori-teori lama dan sebagainya. 66 Jadi desertasi ini harus menemukan suatu temuan yang berupa teori baru yang dapat memperluas khasanah pengetahuan. f. Artikel Ilmiah Di dalam buku Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel ilmiah Program Pasca Sarjana UNSOED seperti yang dikutip oleh Dalman disebutkan bahwa artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah ini dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan/pemikiran ilmiah (review). 67 Dalam pembuatan artikel ini harus sesuai dengan pedoman yang ada, karena artikel ini harus dapat dipertanggung jawabkan oleh penulis baik isi maupun sumbernya. g. Artikel ilmiah populer Artikel populer merupakan artikel ilmiah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Artikel ilmiah populer 66 Totok Djuroto dan Bambang Suprijadi, op. cit., hlm Dalman, op. cit., hlm. 41.

27 55 ditulis bukan untuk keperluan akademik, tetapi biasanya dipublikasikan di surat kabar atau majalah. Jadi, artike ilmiah populer ini bertujuan untuk menjangkau pembaca khalayak. Artikel ini dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan dari keduanya yang dikemas dengan opini atau penulis. 68 Artikel populer sama halnya dengan artikel ilmiah namun artikel ini lebih fleksibel karena untuk publikasi di majalah atau koran bukan untuk kepentingan akademik. h. Resensi Resensi merupakan karya tulis yang mengulas atau menilai sebuah buku. Resensi biasanya dimuat dalam surat kabar atau majalah. Tujuan dari resensi ialah untuk memberikan gambaran mengenai buku serta pertimbangan dan penilaian secara objektif kepada masyarakat, sehingga mereka mengetahui apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak. 69 Untuk melakukan resensi ini seseorang harus membaca terlebih dahulu buku yang akan ia ulas, sehingga dapat ia nilai dengan objektif. i. Esai Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang dicoba untuk dinilainya. Jadi, yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat penulisnya yang bersifat subjektif. 70 Dalam hal ini esai dibangun berdasarkan pemikiran 68 Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 44

28 56 penulisnya sendiri, tanpa intervensi dari pemikiran orang lain karena hal ini merupakan sebuah kritik. j. Laporan Laporan merupakan karangan yang berisi tentang rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Dalam hal ini, laporan dapat berupa laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan. 71 Laporan ini yang biasanya dibuat mahasiswa berdasarkan hasil kegiatan misalnya hasil kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), laporan praktik pengalaman lapangan, dan sebagainya. 71 Ibid.

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME Disusun Oleh : TIM LPPM STIKES AN NUR PURWODADI 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya

Lebih terperinci

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan

Lebih terperinci

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME ANTI PLAGIARISME U N I T P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N J A S M A N I K E S E H A T A N D A N R E K R E A S I U N I V E R S I T A S N U S A N T A R A P G R I K E D I R I A. PENDAHULUAN Perguruan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM nina@ugm.ac.id INTISARI Perpustakaan menjadi salah satu lalu lintas lajunya informasi. Setiap karya yang dihasilkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan hidayahnya sehingga Panduan Anti Plagiarisme Universitas Ngudi Waluyo dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun dengan baik.

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME Oleh Didi Sukyadi Kepala Perpustakaan UPI Plagiarisme merupakan salah satu bentuk pencurian dan dapat didefinisikan sebagai penggunaan kata-kata atau pikiran seseorang sebagai

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KODE ETIK di Lingkungan Program Pascasarjana- Universitas Terbuka (Bahan OSMB dan BTR)

KODE ETIK di Lingkungan Program Pascasarjana- Universitas Terbuka (Bahan OSMB dan BTR) PELAKSANAAN KODE ETIK di Lingkungan Program Pascasarjana- Universitas Terbuka (Bahan OSMB dan BTR) (Universitas Terbuka, Doc., 2009) Sumber Rujukan SK Rektor Universitas Terbuka No. 176/2010 tentang Kode

Lebih terperinci

Berpikir & Menulis Ilmiah

Berpikir & Menulis Ilmiah UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen http://www.unusida.ac.id Berpikir & Menulis Ilmiah 2. Critical Thinking Oleh: Sabtu, 14 April 2017 Dewi Lestari dewil2441@gmail.com

Lebih terperinci

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN PLAGIARISME DALAM PENELITIAN Pendahuluan Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan apa saja

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan Plagiarisme Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat Acuan Dalam pembahasan ini digunakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di Perguruan

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : a. Bahwa guna peningkatan kwalitas

Lebih terperinci

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi. KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : Mengingat : a. bahwa guna peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Rektor ini yang dimaksud dengan : 1. Plagiarisme adalah perbuatan

Lebih terperinci

Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Janawi

Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Janawi 1 Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka Oleh: Janawi Pendahuluan Menulis artikel dan karya ilmiah, saat ini bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menerangkan bahwa mata kuliah bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib

Lebih terperinci

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2011 Trisno Zuardi-2010 A. Latar Belakang Ƒ Setiap perguruan tinggi mengembang misi untuk

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Jongga Manullang Abstrak Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK]

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] TEORI PRAKTEK Etika dan kode etik penulisan Membuat kutipan yang masih diperbolehkan Pemahaman tentang plagiasi Cara mengecek

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PLAGIARISME ditinjau dari aspek hukum dan latar belakangnya BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional; Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2017

PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2017 PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2017 BAGIAN RISET, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI JL. KI AGENG SELO NO. 15

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Karya Tulis Ilmiah (KTI) Mata Kuliah: Seminar Pendidikan Matematika Karya Tulis Ilmiah (KTI) Dosen: Harry Dwi Putra, S.Pd., M.Pd STKIP Siliwangi Bandung 2014 1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah disebut juga dengan

Lebih terperinci

MATERI KARYA TULIS ILMIAH

MATERI KARYA TULIS ILMIAH MATERI KARYA TULIS ILMIAH A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu

Lebih terperinci

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Bahan dan Jumlah Halaman, Penulisan Judul, Bab, dan Subbab, Teknik Penulisan Kutipan, Teknik Penulisan Catatan Kaki, dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Fakultas..

Lebih terperinci

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2 Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2 A. Pendahuluan Menulis belum menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia, meskipun sudah sejak abad IV bangsa ini masuk ke zaman sejarah. Aktivitas berbicara

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seluruh aktivitas menulis, baik menulis puisi, novel, komentar di facebook, atauun karya ilmiah merupakan suatu proses kreatif. Selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN TULISAN & METODE ILMIAH YULYANA AURDIN, ST., M.ENG

TEKNIK PENULISAN TULISAN & METODE ILMIAH YULYANA AURDIN, ST., M.ENG TEKNIK PENULISAN TULISAN & METODE ILMIAH YULYANA AURDIN, ST., M.ENG Apa Itu Metode Penulisan / Teknik Penulisan Suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis (Senn, 1971:4;

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian Kode Etik Penulisan Ilmiah Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan The Center for

Lebih terperinci

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN H. M. Nur Kholis Setiawan Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta nkholissetiawan@uin-suka.ac.id 081328725909 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mahasiswa memiliki potensi yang harus dikembangkan. Salah satu sistem

I. PENDAHULUAN. Mahasiswa memiliki potensi yang harus dikembangkan. Salah satu sistem I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan tokoh utama dalam penciptaan kultur akademik. Mahasiswa memiliki potensi yang harus dikembangkan. Salah satu sistem pembelajaran yang dijalankan oleh

Lebih terperinci

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH Tri Tarwiyani S. Fil. M. Phil, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang menghadapi shok terapi. Hal

Lebih terperinci

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN Memperhatikan: Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG KODE ETIK PELAKU PENELITIAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih Abstrak: Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ilmiah dikomunikasikan dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah (scientific language). Terdapat

Lebih terperinci

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1

Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Menulis Karya Ilmiah Remaja 1 Oleh: Sudrajat, M. Pd. 2 A. Pendahuluan Menulis belum menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia, meskipun sudah sejak abad IV bangsa ini masuk ke zaman sejarah. Aktivitas berbicara

Lebih terperinci

PENGGUNAAN VIPER, SOFTWARE ANTI PLAGIARISM

PENGGUNAAN VIPER, SOFTWARE ANTI PLAGIARISM PENGGUNAAN VIPER, SOFTWARE ANTI PLAGIARISM Madlazim Jurusan Fisika FMIPA UNESA 31 Agustus 2014 Untuk menjawab pertanyaan apakah sebuah artikel plagiat dari artikel lain atau bukan, ibarat mencari jarum

Lebih terperinci

Livia Melda Christanti

Livia Melda Christanti PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006

Lebih terperinci

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH METODOLOGI PENULISAN ILMIAH Pertemuan Ke-2 Karya Ilmiah :: Noor Ifada :: noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 POKOK BAHASAN Pengertian Karya Ilmiah Jenis Karya Ilmiah Sikap Ilmiah

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [ Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [ 1.1 Pengertian Karya Ilmiah Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,

Lebih terperinci

A. Pendahuluan B. Definisi Plagiarisme sengaja tidak

A. Pendahuluan B. Definisi Plagiarisme sengaja tidak A. Pendahuluan Jenjang pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang berada diranah perguruan Tinggi. Disamping tempatnya pada terdidik dan pendidik menimba ilmu, di perguruan tinggi pula pada pendidik dan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd 1. Pendahuluan Profesionalisme merupakan tuntutan yang saat ini dituntut bagi seorang guru, tidak hanya

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri

Lebih terperinci

TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK

TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK TATA TULIS KARYA ILMIAH SEMESTER PENDEK PENGANTAR UMUM DAN KONTRAK BELAJAR Penjelasan umum tentang mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) Penjelasan Umum Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi

Lebih terperinci

SELF PLAGIARISM dan. PERMENDIKNAS NOMOR 17/2010 tentang PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT

SELF PLAGIARISM dan. PERMENDIKNAS NOMOR 17/2010 tentang PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT SELF PLAGIARISM dan PERMENDIKNAS NOMOR 17/2010 tentang PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT di PERGURUAN TINGGI Menurut Permendiknas (No. 17/2010): Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

Lebih terperinci

Menulis Artikel Ilmiah

Menulis Artikel Ilmiah Menulis Artikel Ilmiah Disampaikan dalam rangka kegiatan PPM Pelatihan penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru Bahasa Prancis Se-Karisidenan Banyumas di SMAN 1 Cilacap pada Tanggal 28-29 Mei 2011 Oleh

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah

Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah Afdhal, Taufan Chalis dan Tauiq A. Gani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik - Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Indonesia afdhal@unsyiah.ac.id

Lebih terperinci

STUDI MAGISTER TERAPAN

STUDI MAGISTER TERAPAN Area Atas, tinggi 70 mm, warna putih Hard cover depan, ukuran A4 Times 24 point Bold, warna RGB (0,43,166) TESIS Hard cover belakang, ukuran A4, warna RGB (0,43,166) Area Bawah, tinggi 222 mm, warna RGB

Lebih terperinci

Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu

Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu Penulis yang kompeten dalam bidang ilmunya dan cakap menulis. Kurikulum yang baik Bahan referensi yang lengkap Teknik penyajianyang baik. Perwajahan buku yang baik Kertas

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

Plagiarisme dan Upaya. Akademik di Indonesia

Plagiarisme dan Upaya. Akademik di Indonesia Plagiarisme dan Upaya Pencegahannya di Lingkungan Akademik di Indonesia Wasmen Manalu Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor wasmenmanalu@ymail.com

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

Metodologi Desain. Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya

Metodologi Desain. Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya Metodologi Desain Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya Referensi Adalah sumber acuan (rujukan, petunjuk) jawaban dari beragam kebutuhan anda seharihari. Pembagiannya ada berdasarkan

Lebih terperinci

TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh: Hamdan Hadi Kusuma

TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh: Hamdan Hadi Kusuma TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh: Hamdan Hadi Kusuma I. Pendahuluan Tujuan pendidikan tinggi adalah mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan tokoh utama dalam pembentukan kultur akedemik. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses kreatif, tidak hanya

Lebih terperinci

Cara Penulisan Footnote, Ibid, Op.Cit, Loc. Cit Yang Benar

Cara Penulisan Footnote, Ibid, Op.Cit, Loc. Cit Yang Benar Cara Penulisan Footnote, Ibid, Op.Cit, Loc. Cit Yang Benar Karya Ilmiah dan Penulisan Catatan Kaki Sebelum membahas seputar metode penulisan catatan kaki, ada baiknya penulis bahas seputar karya ilmiah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2008 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd CIRI-CIRI ILMIAH Dari pembicaraan sehari-hari kita sudah dapat dengan cepat menandai, sesuatu itu ilmiah atau bukan, terutama diamati dari alur penalarannya.

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jalan Palembang-Prabumulih, KM. 32 Inderalaya (OI) 30662 Telp. (0711) 580069, 580225, 580169, 580275 Fax (0711) 580644 Website: www.unsri.ac.id

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY

PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH. Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY Proposal Demo Kecantikan Bersama Sari Ayu PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH & PENDAMPINGAN KARYA TULIS ILMIAH Ir.Agung Astuti, M.Si Fak. Pertanian UMY Dosen=peneliti, tugasnya pencarian kebenaran ilmiah

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia UMB TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH. Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

Bahasa Indonesia UMB TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH. Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem Bahasa Indonesia UMB Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Komunikasi www.mercubuana.ac.id STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP Menulis pada jurnal ilmiah bagi sebagian orang merupakan suatu aktivitas yang kurang diminati di Indonesia, kecuali bagi tenaga pengajar seperti

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa Institut

Lebih terperinci

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010 ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010 Dosen Prodi PG PAUD FKIP UNRI ABSTRAK Penelitian laboratorium ini berjudul Analisis

Lebih terperinci

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan.

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan. Mahasiswa yang baru masuk biasanya bingung bila disuruh menulis makalah, karena hal ini belum biasa dilakukan. Untuk itu ada beberapa langkah bagaimana menulis makalah yang baik dan berbobot: 1. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VALIDASI KARYA ILMIAH DALAM E-JOURNAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VALIDASI KARYA ILMIAH DALAM E-JOURNAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VALIDASI KARYA ILMIAH DALAM E-JOURNAL I. PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan pada perguruan tinggi. Sebagai suatu

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi.

Bahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi. Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini. MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulisan. Dalam suatu tulisan pengarang memaparkan suatu ide atau

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulisan. Dalam suatu tulisan pengarang memaparkan suatu ide atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan suatu cara menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa tulisan. Dalam suatu tulisan pengarang memaparkan suatu ide atau gagasan pokok yang menjadi

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH : SEMINAR SEMESTER : VI KODE : MKB07112 SKS : 4 JURUSAN : SENI RUPA MURNI DOSEN : Nunuk Nur Shokiyah, M.Si. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI : Setelah mengikuti mata kuliah

Lebih terperinci

MEMBUAT SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA Oleh Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fak. Geografi- UGM Intisari

MEMBUAT SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA Oleh Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fak. Geografi- UGM Intisari MEMBUAT SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA Oleh Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fak. Geografi- UGM nina@ugm.ac.id Intisari Salah satu bentuk pengakuan atas ide, pendapat orang lain dalam sebuah karya tulis

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1 MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1 OLEH: MUHAMMAD NURSA BAN 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Disampaikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk sektor pendidikan. Dalam dunia pendidikan, sangatlah diperlukan informasi untuk mendukung

Lebih terperinci

KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI

KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI KUTIPAN Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012 TIM PENGEMBANG UNNES LAW JOURNAL 1 A. ALUR PEMBUATAN MANUSKRIP 2 B. RINCIAN PROSEDUR 1. Mahasiswa a. Mengajukan topik skripsi/tesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pemuda. Penanaman moral di kalangan remaja khususnya, haruslah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pemuda. Penanaman moral di kalangan remaja khususnya, haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju atau tidaknya suatu bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya, yaitu pemuda. Penanaman moral di kalangan remaja khususnya, haruslah digalakkan sejak dini.

Lebih terperinci

TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd

TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd A. Pendahuluan Ketika seorang mahasiswa sudah masuk pada semester VII, terasa ada beban yang mulai menyelimuti pikirannya. Pikiran itu mengarah pada

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH 1

KARYA TULIS ILMIAH 1 BAHAN AJAR FASILITASI DAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENGAWAS SEKOLAH KARYA TULIS ILMIAH 1 Oleh MUHAMMAD NURSA BAN 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERJUANGAN NOMOR 01TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERJUANGAN NOMOR 01TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERJUANGAN NOMOR 01TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PERJUANGAN Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR WORKSHOP BUDAYA MENULIS DI KAMPUS MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI Jakarta, 10 Pebruari 2016 BUDAYA MENULIS UNTUK DOSEN UMUM 1. Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menulis karya ilmiah dan artikel, kini bukan lagi sekedar hobi tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi kaum intelektual, terutama mereka yang menduduki jabatan fungsional,

Lebih terperinci

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN Raudhatul Munawwarah 1 Abstract The purpose of this study is to describe plagiarism levels among librarian when they write their paper; as one of the fastest

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi

TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL. Suminar Setiati Achmadi TEKNIK PENYUNTINGAN NASKAH ARTIKEL Suminar Setiati Achmadi ssachmadi@cbn.net.id berita himpro Materi Berkala artikel asli catatan pendek ttg penelitian atau metode ulasan (tinjauan pustaka dan tren riset)

Lebih terperinci