HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI ANAK DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
|
|
- Bambang Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Safura Diri Hubungan Antara Penyesuaian HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI ANAK DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Laily Safura dan Sri Supriyantini P. S. Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMP Gajah Mada Medan. Selain itu juga, untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan usia subjek penelitian. Penelitian ini didasarkan pada 7 karakteristik penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Schneiders (1964). Penelitian ini menggunakan subjek yang berjumlah 55 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penyesuaian diri anak di sekolah dan dokumentasi berupa nilai rata-rata rapor di kelas 1. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar dengan rxy = 0.405; p = Berdasarkan analisis lebih lanjut, terdapat hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar pada subjek laki-laki dan ada hubungan positif yang sangat signifikan pada subjek yang berusia 13 tahun. Kemudian juga diketahui bahwa tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar pada subjek perempuan dan subjek yang berusia 12, 14, dan 15 tahun. Kata kunci: Penyesuaian diri, Prestasi belajar, Usia, Jenis kelamin. Abstract The purpose of this study is to know whether there is a positive correlation between student adjustment at school and academic achievement in the first year at Gajah Mada Junior High School, Medan. Moreover this study is also like to know whether there is a positive correlation between children adjustment at school and academic achievement according to student s sex and age. This research based on Schneider s seven characteristics of adjustment. The subject in this research are 55 students. Measurement instrument which were use in this research were children adjustment at school scale and documentation in the form of school grade s mean in the first year. The result shows that there is significant positive correlation between student s adjustment at school and academic achievement (rxy = 0,405; p = 0,01). Based on further analysis, there is significant positive correlation between children adjustment at school and academic achievement in male subjects and very significant correlation between children adjustment at school and academic achievement in 13 years old subjects. Furthermore, the result shows no positive correlation between children adjustment at school and academic achievement in female, 12, 14 and 15 years old students. Keywords: Adjustment, Academic achievement, Sex, Age. 27
2 PSIKOLOGIA, Volume 2, No. 1, Juni 2006: PENDAHULUAN Setiap manusia di manapun berada selalu melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus belajar dengan giat, bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar di rumah, dalam masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa kursus, les privat, bimbingan studi dan sebagainya (Dalyono, 1997). Proses belajar adalah hal yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 1995). Menurut Dalyono (1999) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar tersebut adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan (Syah, 1995). Dalam hal ini pendidikan pada hakikatnya adalah mengembangkan potensi secara menyeluruh, yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri. Untuk mengetahui apakah hal ini telah tercapai perlu adanya penilaian (Supriadi, 1995). Hasil penilaian belajar tersebut disebut juga dengan prestasi belajar (Chaplin, 1997). Abdurrahman (1999) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari apa yang sudah dikerjakan atau apa yang sudah diusahakan sesudah belajar. Setiap siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan, namun pada kenyataannya banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang tidak memuaskan atau rendah. Hal ini terlihat pada para siswa kelas 1 SMP Gajah Mada Medan. Dari data yang diperoleh pada dokumentasi hasil belajar tahun ajaran 2004/2005, pada siswa kelas 1 di SMP tersebut terdapat 43,33 % siswa memiliki prestasi belajar yang rendah, 18,33 % berprestasi belajar sedang dan 38,33 % memiliki prestasi belajar yang tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah faktor penyesuaian diri. Menurut Schneiders (1964) penyesuaian diri adalah proses kecakapan mental dan tingkah laku seseorang dalam menghadapi tuntutan-tuntutan baik dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungannya. Achyar (2001) juga menambahkan penyesuaian diri dapat meningkatkan efek positif terhadap prestasi belajar siswa. Penyesuaian diri berlangsung secara terus-menerus antara memuaskan kebutuhan diri sendiri dengan tuntutan lingkungan, termasuk tuntutan orang lain secara kelompok maupun masyarakat. Menyesuaikan diri berarti mengubah dengan cara yang tepat untuk memenuhi syarat tertentu (Sukadji, 2000). Penyesuaian diri juga merupakan salah satu persyaratan bagi terciptanya kesehatan jiwa atau mental individu (Mu tadin, 2005). Seorang individu tidak dilahirkan dalam keadaan sudah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri (Hartono & Sunarto, 2002). Banyak individu yang menderita dan merasa tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri baik dalam kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya (Mu tadin, 2005). Permasalahan penyesuaian diri di sekolah dapat timbul ketika anak mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, seperti sekolah lanjutan pertama (Hartono & Sunarto, 2002). Pada sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) siswa berada pada tahap perkembangan remaja, tepatnya remaja awal yaitu yang berusia 12 sampai 15 tahun (Monks, 1999). Pada masa ini tugas perkembangan yang tersulit bagi siswa adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial (Hurlock, 1980). Dalam penyesuaian sosial ini dituntut pula kemampuan individu untuk mengikuti perubahan tersebut atau yang disebut juga dengan penyesuaian pribadi (Mappiare, 1982). 28
3 Safura Diri Menurut Bernard (dalam Mappiare, 1982) terdapat tiga masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri di sekolah, yaitu penyesuaian diri dengan kelompok teman sebaya (peer group), penyesuaian diri dengan para guru, dan penyesuaian diri dalam hubungan dengan orang tua, guru dan murid. Pertama, penyesuaian diri dengan kelompok teman sebaya muncul akibat adanya keinginan bergaul dengan teman sebaya.. Remaja sering dihadapkan pada persoalan penerimaan atau penolakan teman sebaya terhadap kehadirannya dalam pergaulan. Pada pihak remaja penolakan dari teman sebaya merupakan hal yang sangat mengecewakan. Menurut Hurlock (1980) bahwa penyesuaian diri dengan teman sebaya merupakan hal utama yang dihadapi remaja. Disamping menyesuaikan diri dengan sesama jenis, remaja juga harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada. Kedua, penyesuaian diri dengan para guru. Kebutuhan ini timbul karena dalam perkembangannya remaja ingin melepaskan diri dari keterikatan dengan orang tua, ingin mendapatkan orang dewasa lain yang dapat dijadikannya sahabat dan sebagai pembimbing. Bagi remaja berhubungan dengan guru (terutama konselor), sangat penting karena mereka dapat bergaul secara harmonis dan matang. Ketidakmampuan remaja menyesuaikan diri dan mendapatkan sesuatu keuntungan lebih banyak dari para konselor dan gurunya akan menjadikannya kecewa, karena remaja tersebut tidak dapat merealisasikan dorongandorongannya untuk menunjukkan kedewasaan bergaul dengan orang-orang dewasa. Ketiga, penyesuaian diri dalam hubungan dengan orang tua, guru, dan murid. Kebutuhan ini dilatar belakangi antara lain, remaja ingin berkembang tanpa bergantung pada orang tua, ingin diakui sebagai individu yang mempunyai hak-hak sendiri, dan orang yang mampu memecahkan persoalannya sendiri. Orang tua di mata remaja merupakan orang yang membuat rintangan besar untuk mendapatkan pengakuan dan kemerdekaan. Remaja tidak menginsafi sepenuhnya tentang Hubungan Antara Penyesuaian adanya kebutuhan bantuan dari orang tuanya. Secara obyektif, guru dan konselor di sekolah berada pada posisi yang strategis untuk memberikan bantuan kepada remaja. Besar kemungkinannya konselor dan guru merupakan orang dewasa yang dikenal remaja secara akrab. Peranan konselor dan guru berada pada posisi yang berpengaruh, di mana guru atau konselor seringkali mengadakan pertemuan-pertemuan dengan orang tua sehubungan dengan persoalan-persoalan remaja di sekolah. Remaja sering merasa curiga terhadap keakraban konselor dengan gurunya. Dalam keadaan seperti itu, remaja perlu mengetahui dalam hal-hal apa saja yang dibicarakan guru/konselor dan orang tua mereka, sehingga ia dapat menyesuaikan diri terhadap hubungan-hubungan tersebut. Menurut Hawkins & Berndt (dalam Santrock, 2002) peralihan dari SD ke SLTP disebutnya dengan top-dog phenomenon, di mana terjadi pergerakan dari posisi teratas (di Sekolah Dasar, mereka adalah murid-murid yang paling tua, paling besar, dan siswa yang paling berkuasa di sekolah) ke posisi terendah (di sekolah lanjutan atau Sekolah Menengah Pertama, menjadi murid-murid yang paling muda, paling kecil, dan paling lemah di sekolah). Hal tersebut seringkali menimbulkan masalah bagi banyak siswa yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru. Hartono & Sunarto (2002) menambahkan bahwa bagi siswa yang baru memasuki sekolah lanjutan mungkin akan mengalami kesulitan dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan untuk ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan ekstra kurikuler, dan sebagainya. Mereka juga mungkin akan mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman-teman, dan mata pelajarannya. Sebagai akibat antara lain adalah prestasi belajar siswa menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak sekolah SMP Gajah Mada serta berdasarkan nilai rapor siswa kelas I SMP Gajah Mada diketahui bahwa sebagian besar 29
4 PSIKOLOGIA, Volume 2, No. 1, Juni 2006: nilai rata-rata siswa kelas I masih belum memuaskan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri sangat diperlukan bagi siswa dalam menjalani seluruh aktivitasnya di sekolah dan penyesuaian diri ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Dari uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk meneliti hubungan antara prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMP Gajah Mada Medan. METODE PENELITIAN Subyek Penelitian ini merupakan penelitian populasi, di mana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas 1 SMP Gajah Mada Medan dengan jumlah 55 orang. Alat Ukur Dalam upaya untuk mengungkap hubungan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar pada siswa, maka digunakan: 1. Skala Penyesuaian Diri Untuk mengetahui apakah siswa memiliki penyesuian diri yang positif atau negatif, digunakan Skala Penyesuaian diri yang disusun berdasarkan tujuh aspek yang dikemukakan oleh Schneiders (1964) mengenai karakteristik penyesuaian diri yang positif, yaitu: (1). Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan (absence of excessive emotionality); (2). Tidak terdapat mekanisme psikologis (absence of psychological mechanisms); (3). Tidak terdapat perasaan frustrasi pribadi (absence of the sense of personal frustration); (4). Pertimbangan rasional dan pengarahan diri (rational deliberation and self direction); (5). Kemampuan untuk belajar (ability to learn); (6). Pemanfaatan Pengalaman (utilization of past experience); dan (7). Sikap-sikap yang realistis dan objektif (realistic and objective attitude). 2. Rapor Siswa Alat yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar adalah nilai rata-rata rapor semester 1 dan 2 siswa kelas 1 SMP Gajah Mada. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Utama Hasil yang diperoleh menunjukkan koefisien korelasi sebesar r xy = dengan nilai ρ = Ini berarti ada hubungan positif dan signifikan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMP Gajah Mada, Medan. Variabel penyesuaian diri memberi sumbangan terhadap variabel prestasi belajar sebesar 17 % (r 2 xy = 0.17). Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 83 % variabel lain yang berperan terhadap pembentukan prestasi belajar. 2. Hasil Tambahan a. Hubungan Penyesuaian Diri Anak di Sekolah dengan Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin Pada siswa laki-laki ditemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar (r xy = 0.599; ρ = 0.00), sedangkan pada siswa perempuan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar (r xy = 0.119; ρ = 0.278). b. Hubungan Antara Penyesuaian Diri Anak di Sekolah dengan Prestasi Belajar Berdasarkan Usia Dari data yang diperoleh untuk melihat hubungan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar berdasarkan usia didapatkan hasil bahwa subjek yang berusia 12 tahun menunjukkan korelasi sebesar rxy = dengan ρ = 0.220, yang berarti tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar pada subjek yang berusia 12 tahun. Pada subjek yang berusia 13 tahun diperoleh rxy = dengan ρ = 0.003, yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara penyesuaian diri anak di 30
5 Safura Diri sekolah dengan prestasi belajar pada subjek yang berusia 13 tahun.. Pada subjek yang berusia 14 tahun diperoleh rxy = dengan ρ = 0.085, yang berarti tidak ada hubungan positif antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar pada subjek yang berusia 14 tahun. Sementara pada subjek yang berusia 15 tahun diperoleh rxy = dengan ρ = 0.207, yang berarti tidak ada hubungan positif antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar pada subjek yang berusia 15 tahun. DISKUSI Hasil utama penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian diri siswa di sekolah dengan prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMP Gajah Mada, Medan. Ini berarti bahwa semakin baik penyesuaian diri akan diikuti pula dengan semakin tingginya prestasi belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tallent (1978) yang menyatakan bahwa penyesuaian diri akan meningkatkan prestasi belajar. Pendapat ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Achyar (2001) yang mengatakan bahwa penyesuaian diri berkorelasi dengan prestasi belajar, di mana penyesuaian diri dapat meningkatkan efek positif terhadap prestasi belajar siswa. Hartono & Sunarto (2002) mengatakan bahwa bagi siswa yang baru memasuki sekolah lanjutan, seperti SMP mungkin akan mengalami kesulitan dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan untuk ikut aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan ekstra kurikuler, dan sebagainya. Mereka juga mungkin akan mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru-guru, teman-teman, dan mata pelajarannya. Di kelas satu SLTP siswa terutama mengalami perubahan dari metode pendidikan SD ke SLTP, di mana di SD siswa lebih banyak diajar atau diampu oleh satu guru kelas yang mengajarkan hampir pada seluruh mata pelajaran, sedangkan di SLTP untuk setiap bidang studi atau mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda (Sukadji, Hubungan Antara Penyesuaian 2000). Peralihan dari SD ke SLTP ini disebut dengan top-dog phenomenon, di mana terjadi peralihan dari posisi teratas pada saat siswa berada di kelas enam SD ke posisi terbawah pada saat berada di kelas 1 SMP (Hawkins & Berndt, dalam Santrock, Akibatnya antara lain adalah prestasi belajar siswa menjadi menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya (Hartono & Sunarto, 2002). Pada penelitian ini, peneliti juga mencoba melihat hubungan antara prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan usia. Pembahasan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar pada subjek laki-laki. Sementara hasil yang ditunjukkan pada siswa perempuan menunjukkan tidak ada hubungan positif. Kenyataan ini dapat dijelaskan melalui keterangan yang dikemukakan oleh Hadiyono dan Kahn (1987) yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara penyesuaian diri anak lakilaki dan perempuan. Anak laki-laki mempunyai penyesuaian diri yang lebih baik dibandingkan anak perempuan, di mana anak perempuan mempunyai unsur-unsur yang kurang mendukung penyesuaian dirinya. Tentang hubungannya dengan prestasi belajar Hurlock (1980) mengatakan bahwa remaja perempuan lebih menginginkan menjadi popular di antara teman-teman sebaya dan menghindari kesan bahwa ia pandai, sedangkan remaja laki-laki lebih mengutamakan prestasi belajar dibandingkan popularitas. Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara penyesuaian diri anak di sekolah dengan prestasi belajar pada subjek yang berusia 13 tahun, sedangkan pada usia 12, 14, dan 15 tahun tidak menunjukkan hubungan yang positif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada usia remaja awal, penyesuaian diri individu belum stabil. Pada waktu yang sama ketika remaja sedang mencari otonomi dari orang tua mereka dan orang lain, mereka juga sedang 31
6 PSIKOLOGIA, Volume 2, No. 1, Juni 2006: mencari penyesuaian untuk dapat diterima oleh kelompok mereka (Djiwandono, 2002). Untuk menjelaskan mengapa hanya usia 13 tahun yang mempunyai hubungan positif, diasumsikan bahwa hal ini disebabkan karena jumlah subjek yang berusia 13 tahun lebih banyak dibandingkan dengan usia-usia lain. Dalam penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar: mengontrol faktor-faktor lain yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar siswa, seperti inteligensi, minat, dan motivasi, menggunakan subjek penelitian yang lebih banyak, memperluas objek studi (tidak saja kelas 1 SMp, tetapi juga untuk tingkat SMA dan PT) dan sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang merata baik dari segi jenis kelamin maupun usia agar mendapatkan hasil yang benar-benar menunjukkan perbedaan yang berarti. Di pihak lain, orang tua dan guru dapat membantu meningkatkan penyesuaian diri anak/ siswa dengan memberikan perhatian kepada anak/ siswa, sehingga diharapkan prestasi belajarnya menjadi lebih baik, terutama bagi anak/siswa laki-laki. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M., (1999).Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Achyar.,(2001).Anak berbakat (Gifted Learnes).[online]. Pppg_ tertulis/ /anak_ berbakat. Chaplin, J.P., (1997). Kamus lengkap psikologi (terjemahan Dr. Kartini Kartono). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dalyono, M., (1997). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djiwandono, S.E.W., (2002). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Hadiyono, J.E.P & Kahn, M.W., (1987). Perbedaan kepribadian dan persamaan jenis kelamin pada mahasiswa Amerika dan Indonesia. Jurnal Psikologi Th.XV, 1, Hartono, A.B., & Sunarto, H., (2002). Perkembangan peserta didik, Jakarta: Rineka Cipta. Hurlock, E.B., (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Mappiare,A., (1982). Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Monks dkk., (1998). Psikologi perkembangan: pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Mu tadin, Z., (2005). Penyesuaian diri remaja. [on-line] Santrock, J.W., (2002). Life-span development: perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga. Schneiders,A.A., (1964). Personal adjustment and mental health. New York: Holt Renehart and Winston. Sukadji,S., (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi. Sukadji,S. (2000). Psikologi paedagogi. Depok: Bagian Psikologi Pendidikan. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Supriadi, D., (1993). Kreativitas kebudayaan dan perkembangan ilmu teknologi. Bandung: CV. Alfabeta. Syah, M., (1995). Psikologi pendidikan: suatu pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tallent, N., (1978). Psychological adjustment understanding one self and others. New York: D. Van Nostrand Co. 32
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA Rahma Muti ah, S.Psi., M.Psi Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Labuhan Batu Jln.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Pondok Pesantren Putri Assa adah yang terletak di jalan Kebon Melati No.2 Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO Ririn Handayani Zaenal Abidin *) Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jalan
Lebih terperinciDwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO) Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi
Lebih terperinciEFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract
EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.
Lebih terperinciKESEHATAN MENTAL. Oleh : Isti Yuni Purwanti
KESEHATAN MENTAL Oleh : Isti Yuni Purwanti Beberapa definisi kesehatan mental : Terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa dan dari gejalagejala penyakit jiwa Kemampuan untuk menyesuaikan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah di pelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD Wiwit Wiarti (wiwitwiarti@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingasih 3 ABSTRACT The purpose in this
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciJURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONSEP DIRI POSITIF MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII SMP N 7 KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K3109031
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu
Lebih terperinciEfektivitas Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pattimura Ambon
1 Efektivitas Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pattimura Ambon Neleke Huliselan, S.Psi, M.Pd E-mail: neleke_huliselan@yahoo.com
Lebih terperinciMira Kania Wardhani, 2 Makmuroh Sri Rahayu, 3 Dewi Rosiana
Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 HUBUNGAN ANTARA PERSONAL ADJUSTMENT DENGAN PENERIMAAN TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbatas pada siswa baru saja. Penyesuaian diri diperlukan remaja dalam menjalani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi siswa dalam memasuki lingkungan sekolah yang baru adalah penyesuaian diri, walaupun penyesuaian diri tidak terbatas pada siswa
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK
HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK Pebriani Dinata Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email: pebriani_dinata@yahoo.com
Lebih terperinciPENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH
PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH Dyah Rahayu Armanto (dyahrahayuarmanto15@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The
Lebih terperinciPERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE
PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE Sulis Mariyanti Dosen Fakultas Psikologi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta sulismaryanti@yahoo.com ABSTRAK Seorang pekerja seperti guru/dosen yang dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN
ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN 2012 Maria Marcella Setiawan, 1210230. Pembimbing
Lebih terperinciKONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS
KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh bangsa. Tidak hanya dengan memperhatikan kuantitas individunya,
Lebih terperinciJournal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR UMUM PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG Endang Astiriyani Jurusan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Tasikmalaya email
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 ABSTRACT Yuni Widiastuti 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 Student academic learning achievement
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG Burhan Laksmana Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Burhano_ronaldo007@yahoo.com ABSTRAK Siswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Interpersonal 1. Pengertian Kompetensi Interpersonal Menurut Mulyati Kemampuan membina hubungan interpersonal disebut kompetensi interpersonal (dalam Anastasia, 2004).
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR The influence of study motivation through students study achievement in student of class XI IPS at SMA Negeri 2 Metro Academic year 2012/2013 Mar atur
Lebih terperinciPENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)
Hubungan Penerapan Jam... (Puput Kartika Pratiwi) 1 HUBUNGAN PENERAPAN JAM PELAJARAN SISTEM BLOK DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL SISWA KELAS X SMKN 1 MAGELANG
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA
1 HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
Lebih terperinciSTUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :
STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR Oleh : Riyanto MT, Sudjarwo dan Herpratiwi FKIP UNILA, Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung email
Lebih terperinciPENGARUH PEMANFAATAN INTERNET, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Pengaruh Pemanfaatan Internet (Septi Nur Hayani) 1 PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA THE INFLUENCE OF INTERNET UTILIZATION,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.
56 DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu. Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Lebih terperinciPENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR Siti Nur Qomariyah Guru SMPN 2 Mojogendeng Karang Anyar Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting namun kadar kepentingannya berbedabeda. Kadar kepentingan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam
Lebih terperinciDUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,
Lebih terperinciTHE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR
1 THE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR Saripah 1,Elni Yakub 2, Zulfan Saam 3, Email: saripah.batubersurat@gmail.com, elni_yakub@yahoo.com,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was
Lebih terperinciHubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA
i HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Minat belajar sejarah siswa
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG
Wayan Satria Jaya STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK This study aims to obtain data on how far the relationship between motivation to learn with the learning outcomes of students in school. Method used
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA ANGAKATAN 2013 DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA DAN SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciSURAKARTAA ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN ADVERSITAS DENGAN PRESTASI AKADEMIKK PADA AKTIVIS ORGANISASII UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAA ABSTRAKSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciJurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONISME PADA MAHASISWI PSIKOLOGI UST YOGYAKARTA Ayentia Brilliandita Flora Grace Putrianti ABSTRACT This study aims to determine the relationship
Lebih terperinciHUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII
1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to
Lebih terperinciEsa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, KEMAMPUAN NUMERIK DAN SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012 Millati Hayati, Yuyun Wahyu I.I., S.S.T (Program DIII Kebidanan STIKES YPIB
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR PROGRAM FULLDAY
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR PROGRAM FULLDAY NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fase perkembangan tersebut meliputi masa bayi, masa kanak-kanak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya mengalami beberapa fase perkembangan. Setiap fase perkembangan tentu saja berbeda pengalaman dan dituntut adanya perubahan perilaku
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP ARTIKEL. Disusun Oleh : Suhertati
HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP ARTIKEL Disusun Oleh : Suhertati 14144230008 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP PIRI NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015. E-Journal
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP PIRI NGAGLIK TAHUN AJARAN 2014/2015 E-Journal Oleh Wahyu Hidayat NIM 10104241033 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DAN SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP Oleh: NATALIA ELVRITA (12.92.0061) PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciUNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014
UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII
Lebih terperinciRATIH DEWI PUSPITASARI K
HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT
HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, seseorang ingin diakui sebagai salah satu bagian dari masayarakat tersebut. Keinginan itu timbul dari kebutuhan akan
Lebih terperinciPengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015
Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 Happy Purba Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Khadhofal Arif, Endang Sri Indrawati *) Jalan Prof. Soedarto. Tembalang,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN PEER GROUP DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI TINGKAT SLTP
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN PEER GROUP DAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI TINGKAT SLTP (Correlation between Peer Group Acceptance and Academic Achievement on Junior High School Accelerated
Lebih terperinciPenerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:
Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menjelaskan Konsep PDB, PDRB, PNP, dan Pendapatan Nasional Kelas
Lebih terperinciHUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP
HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP Oleh: Umi Muthoharoh, Budiyono, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo rahmi_912313@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO Abstrak Memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, menuntut siswa untuk mampu menyesuaikan dirinya
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA
95 PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA Nur Asri Fitriani 1 Dra. Dharma Setiawaty 2 Drs. Djunaedi, M. Pd 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil penyesuaian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki
HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tri Atmono 11500037 FKIP BK UNISRI Drs. Fadjeri, M.Pd ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)
HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) Imam Hidayatur Rohman, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciFAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL GINA ANDRIA SARI NPM: 10060236 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciYuliana Sapraptiningtyas Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA SISWA KELAS IA DI SD N MEJING II TAHUN AJARAN 2016/2017 Yuliana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONTROL DIRI DENGAN STRES KERJA PADA GURU SLB DI KOTA MALANG
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONTROL DIRI DENGAN STRES KERJA PADA GURU SLB DI KOTA MALANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH FEBY ASRURUN RISNA AMIRIL NIM 408112408856 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE
HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE, INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEER GROUP, DAN KESESUAIAN PEMILIHAN JURUSAN, TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FISIP UNDIP SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS
PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS Ade Rahmawati R. Gunawan Sudarmanto dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciFenomena Penggunaan Sepeda Motor Sebagai Alat Transportasi Ke Sekolah
FENOMENA PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI KE SEKOLAH OLEH SISWA TINGKAT SLTP DI KECAMATAN KEPENUHAN THE PHENOMENA OF MOTORCYCLE USE AS STUDENTS TRANSPORTATION TO SCHOOL AT JUNIOR HIGHT
Lebih terperinciHUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA
Lebih terperinci*Hp: /
PERSEPSI SISWA TENTANG PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 3 SMA N 2 UJUNGBATU KAB. ROKAN HULU Sudur Nurhidayah* ), Silvia Rita 1), Ika Daruwati 2) 1&2) Program Studi
Lebih terperinciBABV PENUTUP. dunia psikologi dan jelas terlihat dalam penelitian ini, bahwa perempuan yang
BABV PENUTUP BABV PENUTUP 5.1. Bahasan Kondisi depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ada di dalam dunia psikologi dan jelas terlihat dalam penelitian ini, bahwa perempuan yang melakukan aborsi
Lebih terperinciKontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri di Sekolah pada Siswa SMP
CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Kontribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Adekuasi Penyesuaian Diri di Sekolah pada Siswa
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Rismawati Amin Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persayaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Umi Hirzati F 100 040 098 FAKULTAS
Lebih terperinciKORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Devi Angreani, Margiati, Siti Halidjah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kecerdasan..., Leila, Fakultas Psikologi 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuju kematangan pribadi dan mempunyai berbagai macam potensi, dengan potensi itu menjadikan mahasiswa dapat membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampingan, manusia membutuhkan adanya interaksi sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain. Untuk dapat hidup berdampingan,
Lebih terperinciKONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME
JURNAL KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDI KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) THE CONCEPT OF SELF STUDENTS WHO COME FROM A BROKEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewi Melati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cara individu dalam memenuhi kebutuhannya menunjukkan adanya keragaman pola penyesuaian. Individu adalah mahkluk yang unik dan dinamik, tumbuh dan berkembang,
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 GARUM KABUPATEN BLITAR
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Purnomo, Harmiyanto, Pengembangan Model Pelatihan... 55 Vol 1, No. 2, 2016, hlm. 55 59 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk eissn: 2503-3417 Artikel
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA
PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA Rohmah Nurhayati Universitas PGRI Yogyakarta 104nurhayati@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM
KEMAMPUAN PENGGUNAAN DIKSI DAN LAFAL BAHASA INDONESIA PADA PEMBELAJARAN DISKUSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SRI DEWI RAMAWATI
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan
HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungan. dari mereka sulit untuk menyesuaikan diri dengan baik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat manusia perlu adanya hubungan yang baik antar sesamanya. Manusia tidak dapat hidup sendiri karena manusia merupakan makhluk sosial dan
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH
PENYESUAIAN DIRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh: HESTI WININGTYAS
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI
PERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Wahyu Pranoto Iranita Hervi Mahardayani 1 2 Abstract This study aims to empirically examine the relationship
Lebih terperinciTHE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA
1 THE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA Nurazmi 1, Tri Umari 2, Rosmawti 3 Email:nurazmicubadak@gmai.com, t.umari@yahoo.co.id, rosandi5658@gmail.com No HP:081365683085,08126858328,
Lebih terperinciJURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: NINING DEWI RATIH NPM. 12.1.01.01.0149 Dibimbing oleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEER ATTACHMENT DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA-SISWI AKSELERASI. Abstrak
HUBUNGAN ANTARA PEER ATTACHMENT DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA-SISWI AKSELERASI Siti Noviana 1, Hastaning Sakti 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK
PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was
Lebih terperinci