PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SERBA MULIA AUTO DI SAMARINDA JURNAL YULIANA NUR HIDDAYATIKA NIM :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SERBA MULIA AUTO DI SAMARINDA JURNAL YULIANA NUR HIDDAYATIKA NIM :"

Transkripsi

1 PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SERBA MULIA AUTO DI SAMARINDA JURNAL YULIANA NUR HIDDAYATIKA NIM : Dibawah Bimbingan : 1. Drs. H. Hamid Bone, M.Si., Ak 2. Dr. Ledy Setiawati, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA ABSTRACT The Objectives of this research are to determine the level of effectiveness, efficiency, and economically management of the sales of Yamaha motorcycles at PT. Serba Mulia Auto. The analytical tools used in management audit of the sales function at PT. Serba Mulia Auto is to use the stages in the management audit consisting of a preliminary audit, review and testing of management controls, advanced inspection stage or detailed audit, reporting stage, and follow-up audit stage. Based on the results of research conducted at PT. Serba Mulia Auto in Samarinda is known that the management of the sales activity is ineffective because the sale has not been able to reach the expected target. For the promotion conducted by company are less helping to achieve the target. Promotion budgets in 2011 which had been set by PT. Serba Mulia Auto is Rp 53,400, but the company has been using the cost of promotion up to Rp 55,800, so it has been happened wastage of the company resources to carry out promotion activities to market their products. Thereby can be concluded that the company was not economical. Sales administration costs budget for year 2011 is Rp 259,130, but the realization of the sales administration costs in 2011 which had been spent by the company is until the amount Rp 285,460, so the realization of sales administration costs had exceeded the budget that has been determined by management and it has been made the company become inefficient. Keywords: Management audit, sales function, effectively, efficiently, economically RINGKASAN Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengelolaan penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto telah dilaksanakan secara efektif, efisien, dan hemat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keefektifan, keefisienan, dan kehematan pengelolaan penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto. 1

2 Adapun alat analisis yang digunakan dalam pemeriksaan manajemen terhadap fungsi penjualan pada PT. Serba Mulia Auto adalah dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam pemeriksaan manajemen yang terdiri dari audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian manajemen, tahap pemeriksaan lanjutan atau audit terinci, tahap pelaporan, dan tahap tindak lanjut pemeriksaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda diketahui bahwa pengelolaan pada kegiatan penjualan kurang efektif dikarenakan penjualan belum dapat memenuhi target yang diinginkan, dimana target penjualan sepeda motor Yamaha untuk tahun 2011 adalah sebanyak 744 unit atau dengan anggaran penjualan sebesar Rp ,00 tetapi perusahaan hanya mampu menjual sepeda motor Yamaha sebanyak 709 unit selama tahun 2011 atau dengan realisasi penjualan sebesar Rp ,00. Untuk promosi yang dilakukan perusahaan kurang begitu membantu pencapaian target. Anggaran biaya promosi tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh PT. Serba Mulia Auto adalah sebesar Rp ,00 namun perusahaan telah memakai biaya promosi sebesar Rp ,00 sehingga telah terjadi pemborosan sumber daya perusahaan untuk melakukan aktivitas promosi untuk memasarkan produknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini kurang hemat. Anggaran biaya administrasi penjualan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 namun realisasi pemakaian biaya administrasi penjualan pada tahun 2011 yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp ,00 sehingga biaya administrasi penjualan yang terealisasi melebihi dari anggaran yang telah ditentukan oleh manajemen dan hal ini menyebabkan perusahaan kurang efisien. Kata Kunci: Pemeriksaan manajemen, fungsi penjualan, efektif, efisien, ekonomis PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Serba Mulia Auto merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor merk Yamaha. PT. Serba Mulia Auto juga berusaha dengan penjualan ini dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan memperoleh laba tiap tahunnya untuk menutup semua resiko dan kerugian yang mungkin timbul selama perusahaan beroperasi. Agar perusahaan dapat memperoleh laba yang diinginkan perlu adanya efektifitas, efisiensi, dan kehematan dalam melaksanakan kegiatan penjualan dan pemasaran. Untuk menjamin kegiatan dijalankan secara efektif, efisien, dan hemat adalah dengan menetapkan sistem pengendalian manajemen. Dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, ditemukan adanya permasalahan pada perusahaan tersebut, dimana target penjualan sesungguhnya yang direncanakan belum tercapai keseluruhan, yaitu pada tahun 2011 yang direncanakan adalah 744 unit sepeda motor, namun yang dicapai hanya 709 unit sepeda motor sehingga mengakibatkan penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan masih kurang dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurang gencarnya promosi dan advertensi padahal pemakaian dana yang digunakan untuk melakukan promosi sudah lebih dari yang dianggarkan oleh perusahaan, serta sistem pengendalian manajemen yang berlaku didalam perusahaan masih terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena masih lemahnya pengukuran atau evaluasi perusahaan terhadap sistem perencanaan, dan pelaksanaan (organisasi, sistem otorisasi, dan praktik yang sehat). Bila hal ini berlangsung secara terus menerus, maka mengakibatkan kinerja 2

3 perusahaan menjadi tidak efektif, efisien dan hemat. Untuk menilai hal itu biasanya manajer membuat suatu alat kendali yang digunakan untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien, dan ekonomis dalam rangka mencapai tujuan utama perusahaan. Untuk menilai tingkat efektifitas, efisiensi, dan kehematan perusahaan, diperlukan suatu pemeriksaan yang sistematis dan kritis terhadap kegiatan perusahaan. Pemeriksaan manajemen merupakan pemeriksaan terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan secara menyeluruh atau sebagian dari elemen-elemen yang ada, dengan tujuan memberikan rekomendasi yang konstruktif kearah perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Dari uraian yang telah penulis jelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Serba Mulia Auto dengan judul Pemeriksaan Manajemen Terhadap Fungsi Penjualan Pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. Dalam hal ini, penjualan yang akan dibahas adalah penjualan sepeda motor jenis manual dan matic dari produk Yamaha Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi permasalahannya adalah apakah pengelolaan penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto telah dilaksanakan secara efektif, efisien, dan hemat Tujuan penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keefektifan, keefisienan, dan kehematan pengelolaan penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengaplikasikan teori pemeriksaan manajemen pada bagian penjualan pada PT. Serba Mulia Auto. b. Untuk memberikan rekomendasi kepada manajemen terhadap temuan-temuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan keekonomisan perusahaan. c. Sebagai bahan penelitian selanjutnya. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Auditing Menurut Agoes (2004:2), Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. 3

4 Pemeriksaan Manajemen Pemeriksaan manajemen adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. (Agoes, 2004:173) Tujuan Pemeriksaan Manajemen Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu semua peringkat manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara mengidentifikasikan aspek-aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan efisien, efektif, dan kehematan Tahap Pemeriksaan Manajemen Agar pemeriksaan manajemen dapat mencapai tujuannya maka perlu disusun rencana tahap-tahap pemeriksaan yang akan dilaksanakan. Adapun tahap-tahap dalam pemeriksaan manajemen menurut Bayangkara (2008:9) adalah sebagai berikut: 1. Audit pendahuluan 2. Review dan pengujian pengendalian manajemen 3. Tahap pemeriksaan lanjutan atau audit terinci 4. Tahap pelaporan 5. Tahap tindak lanjut pemeriksaan 2.2. Pemeriksaan Manajemen Atas Penjualan Pemeriksaan manajemen atas penjualan diperlukan untuk mengukur sejauh mana kegiatan operasional perusahaan khususnya penjualan berjalan dengan baik. Pemeriksaan ini dilakukan agar target yang telah diinginkan dapat tercapai dengan baik dan mudah, sehingga perlu dilakukan pengawasan Pengertian Penjualan Menurut Mulyadi (2008:160) menyatakan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai Tujuan Pemeriksaan Manajemen Atas Penjualan Dalam membuat rancangan program pemeriksaan atas bagian penjualan ini harus benar dan mencakup semua unsur yang akan diteliti. Sebagian program tersebut harus didasarkan pada pengetahuan pemeriksaan terhadap penjualan dan pemasaran serta titik-titik kelemahan yang dicurigai dalam sistem. Dalam pemeriksaan manajemen atas penjualan harus mencakup tujuan berikut ini: 1. Untuk membuat evaluasi atas perencanaan penjualan dan manajemen penjualan untuk menentukan bahwa ada suatu rencana penjualan yang masuk akal untuk mencapai sasaran penjualan. 2. Untuk menganalisis usaha pemasaran perusahaan untuk mendukung rencana penjualan. 4

5 Aplikasi Pemeriksaan Manajemen Berhubungan dengan Keefektifan, Keefisienan, dan Kehematan dalam Penjualan Salah satu kesuliatan utama yang dihadapi dalam pemeriksaan manajemen ialah menentukan kriteria untuk mengevaluasi apakah efektifitas, efisiensi, dan kehematan telah tercapai. Menurut Bayangkara (2008:12) definisi ekonomis, efisiensi, dan efektifitas adalah sebagai berikut: a. Ekonomis (kehematan) berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitasnya. b. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. c. Efektifitas merupakan ukuran tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/aktivitas telah mencapai tujuannya Sistem Pengendalian Manajemen Sejalannya proses suatu perusahaan apabila suatu perusahaan ingin dapat menjamin bahwa sumber-sumber yang diperoleh kemudian digunakan itu efektif dan efisien, maka perusahaan tersebut harus menerapkan proses dari sistem pengendalian manajemen Pengertian Sistem Pengendalian manajemen Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu proses yaitu penyusunan program, penyusunan anggaran, operasi, dan akuntansi serta pelaporan analisis. Menurut Anthony, et al. (2003:4) menyatakan sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut: Management control system is organized systematic process and structure that management uses in management control. Sejalan dengan pengertian sistem pengendalian manajemen di atas bila suatu perusahaan ingin mendapatkan jaminan bahwa sumber-sumber yang diperoleh kemudian digunakan secara ekonomis, efektif, dan efisien, maka perusahaan tersebut harus menerapkan proses dari sistem pengendalian manajemen. Adapun proses dari sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut: a. Pemrograman Menurut Sugiyono (2005:21) mengemukakan bahwa program adalah suatu rangkaian instruksi-instruksi dalam bahasa komputer yang disusun secara logis dan sistematis. Dalam tahap pemrograman perusahaan harus menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program yang ditentukan. b. Penganggaran Tugas pokok anggaran adalah untuk meramalkan transaksi-transaksi atau kejadian finansial dan kejadian non finansial dimasa yang akan datang. Selain itu anggaran juga mengembangkan informasi yang akurat bagi penerima anggaran. Untuk mencapai tujuan ini, anggaran harus disajikan secara jelas dan wajar. Adapun definisi anggaran menurut Munandar (2003:1) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan datang. 5

6 c. Operasi dan Akuntansi Dalam tahap operasi diperlukan adanya pemisahan fungsi-fungsi yang cukup, adanya struktur organisasi yang baik dengan memperlihatkan adanya pemisahan tanggung jawab yang layak pada setiap tingkat atau jenjang manajemen, dan bahwa setiap eksekutif diberi otorisasi yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Selain itu, fungsi-fungsi itu juga haruslah diisi atau ditempati oleh orang-orang yang tepat dan memadai, selanjutnya untuk memperlancar dan mempermudah prosedur dan jalannya aktifitas-aktifitas, para pelaksana in memerlukan pedoman (manual) didalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan dalam akuntansi dilakukan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaanpenerimaan yang dihasilkan. d. Laporan dan Analisis Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan. Rencana-rencana yang telah dilaksanakan diukur dengan membandingkan antara pelaksanaan tersebut dengan yang direncanakan. Bila diemukan penyimpangan dan membuat perbaikanperbaikan untuk rencana selanjutnya. Proses selanjutnya adalah melaporkan hasil analisis tersebut kepada manajemen Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Pengelolaan Penjualan Penjualan merupakan suatu bidang yang dinamis disertai dengan kondisi yang selalu berubah-ubah, sehingga selalu terjadi masalah baru yang berbeda. Sistem pengendalian manajemen mempunyai pengaruh penting dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan penjualan. Proses operasi dan akuntansi dalam pelaksanaannya harus didukung oleh adanya pemisahan fungsi-fungsi yang cukup, pegawai yang cakap, sistem, prosedur, kebijaksanaan, dan praktek-praktek yang sehat di dalam fungsi penjualan. Pencatatan akuntansi penjualan harus dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sejalan dengan pengertian diatas, bila perusahaan ingin menjamin bahwa sumbersumber yang diperoleh dan digunakan itu efisien dan efektif, perusahaan harus menyusun program dan rencana-rencana perusahaan dimasa yang akan datang, kemudian melaksanakan rencana tersebut serta mengadakan pengukuran dengan membandingkan antara pelaksanaan yang direncanakan. Bila terdapat penyimpangan maka perusahaan perlu membuat perbaikanperbaikan untuk rencana selanjutnya. Proses selanjutnya melaporkan hasil analisa tersebut kepada manajemen. Proses pelaksanaan rencana perusahaan akan melibatkan beberapa fungsi atau bagian lainnya. Maka harus ada pemisahan yang cukup di antara fungsi-fungsi tersebut. Bila syarat tersebut dipenuhi, maka sistem pengendalian intern akan tercipta dengan baik. Unsur-unsur pengendalian intern yang berhubungan erat dengan sistem pengendalian manajemen terhadap pengelolaan penjualan yaitu pengendalian terhadap organisiasi, sistem otorisasi, dan praktik yang sehat. Dalam pengendalian manajemen, masalah penelitian hasil suatu kegiatan atau evaluasi adalah sangat penting, karena dapat dijadikan tolak ukur prestasi manajemen yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut serta dapat digunakan untuk mencari sebab terjadinya penyimpangan apabila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 6

7 Maka setelah melakukan pelaksanaan kegiatan, proses selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses pengukuran atau evaluasi Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah suatu model yang menerapkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan kajian teoritis maka kerangka pikir penelitian sangat dibutuhkan sebagai alur berpikir sekaligus sebagai landasan untuk menentukan hasil penelitian. Penyusunan kerangka pikir juga akan memudahkan pembaca untuk memahami permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi kerangka pikir dalam penelitian ini adalah: PT. Serba Mulia Auto Auditing RUMUSAN MASALAH: Apakah pengelolaan penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto dilaksanakan secara ekonomis, efektif, dan hemat? ALAT ANALISIS: 3. Gambar 2.1 Kerangka P Untuk menilai keekonomisan, keefisienan, dan kehematan penjualan maka penulis melakukan pemeriksaan manajemen dengan menggunakan tahapantahapan dalam pemeriksaan manajemen menurut Bayangkara (2008:9) sebagai berikut: 1. Audit pendahuluan 2. Review dan pengujian pengendalian manajemen 3. Tahap pemeriksaan lanjutan atau audit terinci 4. Tahap pelaporan 5. Tahap tindak lanjut pemeriksaan HASIL ANALISIS Gambar 2.1 Kerangka Pikir METODE PENELITIAN 1.1. Definisi Operasional PT. Serba Mulia Auto yang terletak di jalan Imam Bonjol No. 18 Samarinda adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor khusus merk Yamaha. Untuk lebih memudahkan mengetahui pengertian tentang maksud dan tujuan dari penulisan ini, maka akan diuraikan rumusan atau operasional mengenai unsur-unsur apa saja yang 7

8 digunakan untuk melakukan pemeriksaan manajemen terhadap fungsi penjualan pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda sebagai berikut: 1. Pemeriksaan manajemen adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan hemat. 2. Penjualan adalah seluruh kegiatan dimana terjadi transaksi penjualan sepeda motor merk Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda dengan sesuatu yang telah disepakati sebelumnya. 3. Kehematan (ekonomis) berhubungan dengan bagaimana perusahaan PT. Serba Mulia Auto dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitasnya. 4. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan PT. Serba Mulia Auto melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini efisien terjadi bila proporsi realisasi biaya administrasi penjualan dan pemasarannya lebih kecil dari proporsi anggaran biaya administrasi penjualan dan pemasaran. 5. Efektifitas merupakan ukuran tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/aktivitas pada PT. Serba Mulia Auto telah mencapai tujuannya. Dalam hal ini efektif apabila fungsi pemasaran dan penjualan berjalan dengan baik misalnya bagian penjualan dapat mencapai target yang ditentukan dalam penjualan sepeda motor merk Yamaha Jenis dan Sumber Data Jenis Data Untuk mendapatkan pemecahan masalah dalam penulisan maka diperlukan data seperti berikut: a. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari hasil pengamatan secara langsung, yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap bagian unit kerja pada perusahaan. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diambil langsung dari objek penelitian. Rincian data yang diperlukan terdiri dari : 1. Gambaran umum perusahaan PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. 2. Struktur organisasi PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. 3. Data penjualan tahun 2011 pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. 4. Anggaran dan realisasi penjualan tahun 2011 PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. 5. Data lain yang relevan dan berhubungan dengan penelitian ini Sumber Data Dalam usaha memperoleh data yang menunjang dalam penulisan ini, maka penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data dengan judul dan tujuan yang ingin dapat dicapai pada penelitian ini, maka yang menjadi objek penelitian yang memberikan sumber data dalam penelitian ini adalah PT. Serba Mulia Auto yang berada di jalan Imam Bonjol No. 8

9 18 Samarinda. Penelitian ini difokuskan pada pemeriksaan manajemen dalam usaha meningkatkan efisiensi, efektivitas serta kehematan dalam penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka akan digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research) Yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian yang akan dilakukan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dengan cara: a. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah dengan melakukan interview atau wawancara terhadap bagian unit kerja pada perusahaan. b. Dokumentasi ialah pengambilan data yang menunjang penyelesaian masalah dengan menggunakan dokumentasi atau arsip perusahaan yang berkenaan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dimaksud meliputi struktur organisasi perusahaan dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu pengumpulan data yang diambil penulis melalui studi kepustakaan dengan membaca literatur-literatur yang berupa buku teks yang ada hubungannya dengan variabelvariabel yang diteliti Alat Analisis Untuk menilai keekonomisan, keefisienan, dan kehematan penjualan maka penulis melakukan pemeriksaan manajemen dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam pemeriksaan manajemen menurut Bayangkara (2008:9) sebagai berikut: 1. Audit pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai sejarah, struktur organisasi atau latar belakang serta informasi-informasi umum dari fungsi yang diperiksa. 2. Review dan pengujian pengendalian manajemen Pada tahapan ini akan dilakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen yang telah dilaksanakan oleh PT. Serba Mulia Auto di Samarinda, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Pengujian tahap ini menggunakan Management Control yaitu dengan melakukan pengisian Internal Control Questionnaires untuk pengujian sistem pengendalian manajemen. 3. Tahap pemeriksaan lanjutan atau audit terinci Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan. Bagian awal dari tahapan ini ialah membuat audit program pemeriksaan manajemen terhadap penjualan agar lebih sistematis. 9

10 Susunan audit program pemeriksaan manajemen terhadap penjualan secara terinci dapat dilihat pada lampiran Tahap pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. 5. Tahap tindak lanjut pemeriksaan Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeriksaan Manajemen Terhadap Penjualan Sepeda Motor Audit Pendahuluan Tujuan dilakukannya persiapan pendahuluan adalah untuk memperoleh informasi mengenai gambaran umum perusahaan, struktur organisasi atau latar belakang perusahaan, serta informasi-informasi umum dari fungsi yang diperiksa. Pada tahap ini, informasi yang didapat mengenai PT. Serba Mulia Auto adalah sebagai berikut: Latar Belakang PT. Serba Mulia Auto yang terletak di jalan Imam Bonjol No. 18 Samarinda adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor khusus merk Yamaha. PT. Serba Mulia Auto beroperasi pada pagi sampai dengan sore hari dengan jam kerja mulai dari jam WITA sampai dengan jam WITA. PT. Serba Mulia Auto terus berusaha dan bertekad untuk mengembangkan pasar Yamaha dengan menambah kantor cabang dan terbentuknya sinergi dengan PT. Smart Multi Finance serta kerjasama dengan perusahaan pembiayaan resmi lainnya, yakni PT. Busan Auto Finance Informasi-Informasi Umum Setelah dilakukan tahap persiapan pendahuluan, maka pada tahap penelitian lapangan dilakukan pengumpulan data dan informasi sebagai berikut: 1. Jenis Produk yang Dipasarkan Produk yang dipasarkan adalah sepeda motor berbagai tipe dari merk Yamaha, seperti Yamaha Vega All Item, Yamaha Jupiter Z All Item, Yamaha Jupiter MX All Item, Yamaha Mio Series All Item, Yamaha Vixion All Item, Yamaha Fino All Item, Yamaha Byson, Yamaha Scorpio, Yamaha Xeon, dan Yamaha Lexam. 10

11 2. Sistem Penjualan Sistem penjualan produk sepeda motor Yamaha yang dilakukan oleh PT. Serba Mulia Auto adalah dengan cara tunai dan kredit. Penjualan yang dilakukan dengan cara tunai akan diurus atau ditangani langsung oleh karyawan PT. Serba Mulia Auto dan langsung masuk ke kas perusahaan tanpa melalui perantara perusahaan pembiayaan. Sistem penjualan yang dilakukan dengan cara kredit maka akan ditangani oleh perantara atau perusahaan pembiayaan yang telah bekerjasama dengan PT. Serba Mulia Auto. Pada saat transaksi pembayaran uang muka pembelian kredit sepeda motor Yamaha, PT. Serba Mulia Auto hanya mendapatkan uang muka dari harga motor yang dijual, dan sisanya akan didapat setelah perusahaan membuat faktur penjualan dan diajukan ke perusahaan pembiayaan untuk sisa pembayaran atas penjualan unit yang terjual. 3. Anggaran dan Realisasi Penjualan Tahun 2011 Anggaran penjualan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 dengan target penjualan sebanyak 744 unit dan jumlah realisasi penjualan selama tahun 2011 untuk keseluruhan tipe motor merk Yamaha adalah sebesar Rp ,00 dengan volume penjualan sebanyak 709 unit. 4. Promosi Dengan memasarkan produknya, perusahaan melakukan promosi guna meningkatkan volume penjualan. Promosi yang dilakukan melalui media cetak, dimana biaya promosi sepeda motor Yamaha selama tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00. Selain itu, PT. Serba Mulia Auto juga memberikan brosur jenis produk beserta harganya kepada setiap konsumen yang datang atau berkunjung ke dealer PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. Dari informasi yang didapat pada persiapan pendahuluan diketahui bahwa promosi yang dilakukan perusahaan adalah melalui media cetak serta membagikan brosur kepada setiap konsumen yang datang berkunjung ke dealer PT. Serba Mulia Auto. Selain itu, diketahui pula bahwa anggaran telah disusun dalam suatu rencana kerja anggaran perusahaan tetapi perusahaan belum begitu tepat dimana penjualan yang dianggarkan tidak sesuai dengan realisasinya. Masalah anggaran dipandang perlu diidentifikasi dan diteliti lebih lanjut guna mengetahui apakah anggaran tersebut mengakibatkan efisiensi pada penjualan. Maka dengan ini dikembangkan suatu tujuan pemeriksaan sementara sebagai berikut: 1. Untuk promosi yang dilakukan perusahaan seharusnya dapat memberikan efek yang baik dalam pencapaian target, namun pada kenyataannya kurang begitu membantu pencapaian target. 2. Untuk penjualannya belum dapat memenuhi target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pada tahun 2011 target penjualan yang telah ditetapkan oleh manajemen adalah sebanyak 744 unit, namun volume penjualan sepeda motor pada tahun 2011 hanya dapat terjual sebanyak 709 unit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kelemahan pada sistem pengendalian manajemen yang berlaku dalam bagian penjualan. Hal ini dapat mengakibatkan pendapatan perusahaan menjadi lebih kecil atau terjadinya penurunan pendapatan dari yang diharapkan perusahaan sesuai targetnya. 11

12 Didalam perkembangannya masalah yang dihadapi perusahaan adalah tidak tercapainya target penjualan sepeda motor Yamaha, serta masih terdapat kelemahan pada perencanaan, pengendalian, dan pengukuran atau evaluasi terhadap kegiatan atau aktivitas perusahaan. Atas dasar alasan-alasan tersebut, maka dianggap perlu untuk melakukan pemeriksaan manajemen terhadap bagian penjualan, dengan tujuan untuk menemukan kemungkinan kemungkinan dilakukannya peningkatan keefektifan, keefisienan, kehematan perusahaan dalam melakukan aktivitas penjualan. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan atas penjualan yang diharapkan sudah cukup untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen untuk menyadari pentingnya analisis-analisis untuk peningkatan kinerja perusahaan khususnya pada penjualan produknya Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Pada tahap ini dirumuskan tentang pengujian sistem pengendalian manajemen yang telah dilaksanakan oleh PT. Serba Mulia Auto di Samarinda. Sistem pengendalian manajemen yang baik terdiri dari proses penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, serta analisis dan pelaporan. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengukuran atau evaluasi. Untuk review dan pengujian sistem pengendalian manajemen dapat dilihat pada tabel Internal Control Questionnaires pada lampiran Kelompok pertanyaan mengenai perencanaan Pertanyaan-pertanyaan dalam kelompok satu sangat erat hubungannya dengan kasus yang dinyatakan dalam pemeriksaan manajemen. Oleh karena itu jawaban-jawaban dapat dijadikan bukti pendukung terhadap kasus tersebut. Berdasarkan hasil pertanyaan no. 1 sampai dengan no. 6 didapatkan jawaban tidak pada survei kepuasan konsumen. Jawaban tersebut menegaskan bahwa sistem perencanaan dalam perusahaan masih terdapat kekurangan walaupun perusahaan juga sudah memperhitungkan target jangka pendek dan jangka panjang serta perusahaan juga sudah membuat anggaran penjualan sebelum waktu berjalan. Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam masalah perencanaan manajemen PT. Serba Mulia Auto belum memenuhi syarat pengendalian manajemen yang baik. Hal ini menyulitkan perusahaan mengadakan pengawasan karena perencanaan merupakan alat pengawasan yang penting. 2. Kelompok pertanyaan mengenai pelaksanaan Adapun kelompok pertanyaan mengenai pelaksanaan terbagi atas beberapa pertanyaan mengenai unsur-unsur pengendalian intern yang terdiri dari organisasi, sistem otoritas, dan praktik yang sehat. Dalam kelompok pertanyaan mengenai organisasi, PT. Serba Mulia Auto masih terdapat adanya perangkapan pekerjaan yang dilakukan karyawan dikarenakan keterbatasan karyawan dimana karyawan sales yang berhasil menjualkan produknya kepada konsumen terkadang juga diperintahkan untuk menagih hutang kepada konsumennya tersebut yang terlambat melakukan pembayaran kredit kepada perusahaan pembiayaan karena dianggap hal ini juga merupakan tanggung jawab karyawan sales yang menjualkan produk tersebut sehingga hal ini menghambat kelancaran dalam pekerjaannya. Selanjutnya, untuk kelompok pertanyaan mengenai sistem otorisasi dalam pelaksanaannya tidak ada satupun transaksi yang dapat terjadi tanpa otorisasi dari pihak yang berwenang, hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan. Dalam melakukan penjualan diperlukan adanya surat menyurat dan laporan yang telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dengan tujuan agar kegiatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang memberi otoritas. 12

13 Dan untuk kelompok pertanyaan mengenai praktik yang sehat bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan dijalankan dengan sehat dan tidak ada penyimpangan. Berdasarkan informasi yang diperoleh menerangkan bahwa control pos mingguan tidak dilakukan, dan belum menerapkan kertas kerja monitoring pelaksanaan internal control, dimana hal tersebut sangat diperlukan agar apabila terjadi suatu kesalahan dapat segera teratasi sehingga tidak merugikan perusahaan. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam masalah pelaksanaan manajemen sudah berjalan dengan baik dari organisasi dan sistem otorisasinya walaupun dari segi praktik yang sehat, perusahaan masih terdapat kekurangan karena perusahaan belum menerapkan kertas kerja monitoring pelaksanaan internal control, dimana hal tersebut sangat diperlukan agar apabila terjadi suatu kesalahan dapat segera teratasi sehingga tidak merugikan perusahaan. 3. Kelompok pertanyaan mengenai pengukuran atau evaluasi Dalam pengendalian manajemen, masalah penelitian hasil suatu kegiatan atau evaluasi adalah sangat penting, karena dapat dijadikan tolak ukur prestasi manajemen yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut serta dapat digunakan untuk mencari sebab terjadinya penyimpangan apabila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari jawaban-jawaban mengenai penilaian dan evaluasi dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Serba Mulia Auto telah melaksanakan evaluasi dan penilaian dengan cukup baik, baik itu dari segi evaluasi penjualan maupun pelayanannya walaupun masih terdapat sedikit kekurangan dalam pelaksanaannya, yakni tidak membuat survei kepuasan konsumen dimana hal ini juga diperlukan sebagai pengukuran untuk meningkatkan volume penjualan, dan juga perusahaan tidak membuat daftar pengendalian dimana hal ini juga diperlukan sebagai tolak ukur manajemen dalam melakukan pengendalian pada perusahaan Tahap Pemeriksaan Lanjutan atau Audit Terinci Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan. Bagian awal dari tahapan ini ialah membuat program audit manajemen penjualan agar lebih sistematis. Susunan program audit manajemen terhadap penjualan dapat dilihat pada lampiran Evaluasi Pemeriksaan Manajemen Terhadap Keefektifan Efektifitas merupakan ukuran tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/aktivitas pada PT. Serba Mulia Auto telah mencapai tujuannya. Dalam hal ini efektif apabila fungsi pemasaran dan penjualan berjalan dengan baik misalnya bagian penjualan dapat mencapai target yang ditentukan dalam penjualan sepeda motor merk Yamaha. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tahaptahap sebelumnya ditemukan bahwa target penjualan tidak tercapai sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk membuktikan hal tersebut secara lebih terinci dan sistematis, maka dilakukan analisis dengan menggunakan kertas kerja pemeriksaan seperti terlihat pada lampiran Evaluasi Pemeriksaan Manajemen Terhadap Kehematan (Keekonomisan) Kehematan (ekonomis) berhubungan dengan bagaimana perusahaan PT. Serba Mulia Auto dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitasnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tahap-tahap sebelumnya ditemukan bahwa 13

14 anggaran biaya promosi tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 namun perusahaan telah memakai biaya promosi sebesar Rp ,00 selama tahun 2011 yang digunakan untuk usaha perusahaan memasarkan produk sepeda motor Yamaha agar dapat mencapai target, namun kenyataannya target tidak dapat tercapai dan terjadinya pemborosan sumber daya perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi tersebut. Untuk membuktikan hal tersebut secara lebih rinci dan sistematis, maka dilakukan analisis dengan menggunakan kertas kerja pemeriksaan seperti terlihat pada lampiran Evaluasi Pemeriksaan Manajemen Terhadap Keefisienan Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan PT. Serba Mulia Auto melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini efisien terjadi bila proporsi realisasi biaya administrasi penjualan dan pemasarannya lebih kecil dari proporsi anggaran biaya administrasi penjualan dan pemasaran. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tahap-tahap sebelumnya ditemukan bahwa anggaran biaya administrasi penjualan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 namun realisasi pemakaian biaya administrasi penjualan pada tahun 2011 yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp ,00. Untuk membuktikan hal tersebut secara lebih rinci dan sistematis, maka dilakukan analisis dengan menggunakan kertas kerja pemeriksaan seperti terlihat pada lampiran Tahap Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Berdasarkan dari bukti-bukti temuan yang diperoleh selama tahap pemeriksaan sebelumnya, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan pada laporan audit PT. Serba Mulia Auto di Samarinda sebagai berikut: 1. Pemeriksaan manajemen ini dilaksanakan pada bagian penjualan produk sepeda motor Yamaha yang dijual perusahaan. Latar belakang diadakannya pemeriksaan ini dipicu oleh adanya informasi tidak mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. 2. Selama melakukan penelitian lapangan, diperoleh temuan-temuan seperti adanya perangkapan pekerjaan yang dilakukan karyawan dikarenakan keterbatasan karyawan sehingga menghambat kelancaran dalam pekerjaannya. Untuk promosi yang dilakukan perusahaan seharusnya dapat memberikan efek yang baik dalam pencapaian target, namun pada kenyataannya kurang begitu membantu pencapaian target. Anggaran biaya promosi tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 namun perusahaan telah memakai biaya promosi sebesar Rp ,00 selama tahun 2011 yang digunakan untuk usaha perusahaan memasarkan produk sepeda motor Yamaha agar dapat mencapai target, namun kenyataannya target tidak dapat tercapai dan terjadinya pemborosan sumber daya perusahaan untuk melakukan aktivitas promosi untuk memasarkan produknya. Untuk penjualannya belum dapat memenuhi target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pada tahun 2011 target penjualan yang telah ditetapkan oleh manajemen adalah sebanyak 744 unit dengan anggaran penjualannya sebesar Rp ,00 namun volume penjualan sepeda motor pada tahun 2011 hanya dapat terjual sebanyak 709 unit dengan realisasi hasil penjualannya sebesar Rp ,00 dan hasil penjualan ini lebih kecil dari anggaran yang diharapkan oleh manajemen sehingga terdapat selisih penurunan hasil penjualan sebesar Rp ,00 atau setara dengan persentase penurunan 14

15 sebesar 6,62%. Dan untuk masalah pengeluaran biaya, ditemukan bahwa anggaran biaya administrasi penjualan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 namun realisasi pemakaian biaya administrasi penjualan pada tahun 2011 yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp ,00 sehingga besarnya biaya administrasi penjualan yang terealisasi melebihi dari anggaran yang telah ditentukan oleh manajemen. 3. Dari temuan-temuan yang terdapat diatas, maka dapat dikembangkan tujuan pemeriksaan sementara bahwa masih terdapat kelemahan pada sistem pengendalian manajemen yang berlaku pada perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan pendapatan perusahaan menjadi lebih kecil atau terjadinya penurunan pendapatan dari yang diharapkan perusahaan sesuai targetnya. Tidak terealisasinya hasil yang diharapkan oleh perusahaan (causes) diakibatkan karena manajemen kurang memperhatikan parameter yang ditetapkan oleh manajemen (effect) dari target yang telah dianggarkan perusahaan (criteria). Berdasarkan hasil pemeriksaan manajemen dapat disimpulkan bahwa penjualan yang dilakukan oleh PT. Serba Mulia Auto di Samarinda belum berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. Hal ini disebabkan oleh masih lemahnya sistem perencanaan, pelaksanaan pengendalian intern serta pengukuran atau evaluasi bagian penjualan dan pemasaran Tahap Tindak Lanjut Pemeriksaan Tahap tidak lanjut pemeriksaan merupakan tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu penulis memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada perusahaan agar perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam manajemen perusahaan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan agar kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Rekomendasi-rekomendasi untuk perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Manajemen perusahaan hendaknya melakukan pemisahan terhadap rangkap pekerjaan tersebut agar terciptanya keefektifan kinerja para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. 2. Sebaiknya perusahaan membuat perencanaan yang baik dan sistematis terhadap anggaran penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan, disesuaikan dengan pangsa pasar yang ada dan memperhatikan resiko atau kendala-kendala yang ada terutama dari para pesaing. 3. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan atau memperhitungkan terhadap biaya yang dikeluarkan. Gunakanlah prinsip mengeluarkan dana sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya guna menunjang kelancaran aktivitas operasi perusahaan. 4. Seharusnya perusahaan melakukan perhitungan pengeluaran biaya administrasi penjualan disesuaikan dengan anggaran yang telah ditentukan oleh manajemen agar tercapainya optimalisasi dalam penggunaan sumber daya perusahaan (dana) serta dapat memenuhi target penjualan yang diharapkan oleh perusahaan. 5. Sebaiknya perusahaan setiap bulan pada akhir periode melakukan Internal Control terhadap perusahaan agar dapat selalu melakukan pengukuran atas sistem perencanaan dan sistem pengendalian untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa yang terdapat pada perusahaan dan segera melakukan tidakan perbaikan. 6. Perusahaan seharusnya juga melakukan survei terhadap kepuasan konsumen dimana hal itu juga sangat diperlukan dalam melakukan penjualan karena dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pihak manejemen agar dapat meningkatkan volume penjualan. 7. Dalam hal penagihan piutang yang dilakukan oleh salesman hendaknya setiap hasil penagihan dan bukti penagihan yang belum dilunasi harus disetor pada hari yang sama 15

16 ketika piutang tersebut ditagih ke bagian keuangan beserta daftar penerimanya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan. 8. Kebijakan dan metode perhitungan insentif perlu dikomunikasikan kepada seluruh salesman agar salesman dapat lebih memahami perhitungan insentif. 9. Tidak adanya struktur organisasi dan penugasan pada bagian gudang secara baku mengakibatkan pembagian kerja yang tidak merata. Oleh karena itu perlu dibuatkan struktur organisasi dan job description secara tertulis. 10. Internal auditor belum berfungsi sehingga staf bagian accounting merangkap sebagai internal auditor. Hal ini menyebabkan pemeriksaan intern yang dilakukan oleh bagian accounting dapat menjadi keraguan dalam hal kebenaran laporan yang dibuat. Oleh karena itu, diharapkan dapat dibentuk bagian internal audit yang bertugas untuk membantu pihak manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Dengan adanya rekomendasi-rekomendasi tersebut, diharapkan perusahaan dapat melaksanakan tindak lanjut guna melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan agar kegiatan atau aktivitas operasi dan kebijakan akuntansi perusahaan dapat terlaksana dengan lancar sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan khususnya pada bagian penjualannya 4.2. Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan Manajemen Terhadap Penjualan Sepeda Motor PT. Serba Mulia Auto adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor merek Yamaha. PT. Serba Mulia Auto 1S (Sales) dealer Yamaha yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 18 Samarinda ini didirikan pada tahun PT. Serba Mulia Auto ini menjual berbagai tipe sepeda motor merek Yamaha seperti motor jenis Yamaha Mio All Series, Yamaha Jupiter Z, Yamaha Jupiter MX, Yamaha Vega, Yamaha Vixion, Yamaha Xeon, Yamaha Fino, Yamaha Scorpio, Yamaha Lexam, dan Yamaha Byson. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi perusahaan adalah target penjualan yang diharapkan tidak tercapai. Atas dasar alasan tersebut, maka dianggap perlu untuk melakukan pemeriksaan manajemen terhadap bagian penjualan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan, keefisienan, dan kehematan penjualan sepeda motor Yamaha pada PT. Serba Mulia Auto. Dalam melaksanakan kegiatannya, bagian penjualan belum dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dimana target penjualan sepeda motor Yamaha untuk tahun 2011 adalah sebanyak 744 unit atau dengan anggaran penjualan sebesar Rp ,00 dalam setahun. Namun, pencapaian target tersebut belum dapat terpenuhi karena perusahaan hanya mampu menjual sepeda motor Yamaha sebanyak 709 unit selama tahun 2011 atau dengan realisasi penjualan sebesar Rp ,00 selama tahun 2011 sehingga terdapat selisih penurunan hasil penjualan sebesar Rp ,00 atau dengan persentase penurunan sebesar 6,62%. Dalam hal ini, besarnya penurunan yang terjadi selama tahun 2011 cukup signifikan karena terlampau jauh dari target yang telah ditentukan. Sehingga, dengan bukti temuan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan ini kurang berjalan efektif. Hal ini secara rinci dapat dilihat pada kertas kerja pemeriksaan terhadap keefektifan penjualan yang terdapat pada tabel di lampiran 3. 16

17 Selain itu, perusahaan juga tidak berjalan secara efisien, dimana dari data sebelumnya diketahui bahwa anggaran biaya administrasi penjualan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 namun realisasi pemakaian biaya administrasi penjualan pada tahun 2011 yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp ,00 sehingga terdapat selisih biaya (pemborosan dana) sebesar Rp ,00 atau dengan persentase kelebihan penggunaan biaya sebesar 10,2%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan belum berjalan secara efisien dalam penggunaan dananya karena perusahaan kurang adanya optimalisasi dalam penggunaan sumber daya yang dimilikinya (dana) yang telah dianggarkan sebelumnya oleh manajemen perusahaan yang digunakan untuk menunjang kelancaran aktivitas perusahaan, sehingga perusahaan mengalami kelebihan penggunaan dana (pemborosan) yang cukup signifikan yang terjadi selama tahun Hal ini secara rinci dapat dilihat pada kertas kerja pemeriksaan terhadap keefisienanan penjualan yang terdapat pada tabel di lampiran 5. Pada dasarnya dalam hal peningkatan kehematan sumber daya perusahaan adalah dengan menggunakan dana sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil (sumber daya) yang sebesar-besarnya agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Pada PT. Serba Mulia Auto telah terjadi suatu pemborosan dalam hal melakukan aktivitas promosi penjualan dimana promosi yang dilakukan perusahaan selama tahun 2011 telah mengeluarkan dana sebesar Rp ,00 padahal dana yang telah dianggarkan oleh manajemen untuk melakukan aktivitas promosi tahun 2011 hanya sebesar Rp ,00. Tujuan dilaksanakannya kegiatan promosi ini adalah untuk usaha perusahaan memasarkan produk sepeda motor Yamaha agar dapat mencapai target, namun pada kenyataannya dalam hal ini target tidak dapat tercapai dan terjadinya pemborosan sumber daya perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan kurang hemat (ekonomis) dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini secara rinci dapat dilihat pada kertas kerja pemeriksaan terhadap keekonomisan penjualan yang terdapat pada tabel di lampiran 4. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan manajemen terhadap penjualan pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda dapat disimpulkan bahwa kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan belum berjalan secara efektif, efisien, dan hemat (ekonomis). Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang berlaku didalam perusahaan masih belum memadai. Hal ini disebabkan karena masih lemahnya pengukuran atau evaluasi perusahaan terhadap sistem perencanaan, dan pelaksanaan (organisasi, sistem otorisasi, dan praktik yang sehat) Evaluasi Atas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Manajemen Didalam sistem pengendalian manajemen terdapat suatu proses yang dinamakan perencanaan dan pelaksanaan (organisasi, sistem otorisasi, dan praktik yang sehat). Dalam hal ini, perusahaan masih terdapat kekurangan dalam melaksanakan proses tersebut. Hal ini diketahui dari hasil review dan pengujian pengendalian manajemen dengan pengisian Internal control Questionairres yang telah dilakukan pihak manajemen perusahaan dan dapat dilihat pada tabel di lampiran 2 pada bagian review dan pengujian pengendalian manajemen. Jadi, dapat diidentifikasi bahwa dalam masalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap kegiatan operasi perusahaan terutama pada bagian penjualan masih terdapat kekurangan sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang berlaku dalam manjemen perusahaan belum memadai. 17

18 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pemeriksaan manajemen yang telah dilakukan terhadap kegiatan penjualan dan pengendalian manajemen pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari pemeriksaan manajemen terhadap fungsi penjualan pada PT. Serba Mulia Auto di Samarinda ditemukan bahwa pengelolaan pada kegiatan penjualan kurang efektif dikarenakan penjualan belum dapat memenuhi target yang diinginkan oleh manajemen perusahaan.dengan terjadinya hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini kurang berjalan secara efektif dalam pengelolaan penjualannya. 2. Dalam melakukan promosi terhadap produk tidak sebanding terhadap pendapatan yang seharusnya dapat dihemat. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan atau memperhitungkan terhadap biaya yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh atau manfaat atas apa yang dikeluarkan. Untuk promosi yang dilakukan perusahaan seharusnya dapat memberikan efek yang baik dalam pencapaian target, namun pada kenyataannya kurang begitu membantu pencapaian target. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini kurang berjalan secara hemat (ekonomis) dalam mengelola dana yang telah dianggarkan sebelumnya. 3. Realisasi pemakaian biaya administrasi penjualan yang dikeluarkan perusahaan melebihi dari anggaran yang telah ditentukan oleh manajemen. Sehingga dengan begitu dapat disimpulkan bahwa perusahaan kurang berjalan secara efisien atau tidak tercapainya optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. 4. Pihak perusahaan tidak melakukan survei terhadap kepuasan konsumen, dimana hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menentukan pencapaian penjualan perusahaan. 5. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen yang berlaku didalam perusahaan masih belum memadai. Hal ini disebabkan karena masih lemahnya pengukuran atau evaluasi perusahaan terhadap sistem perencanaan, dan pelaksanaan (organisasi, sistem otorisasi, dan praktik yang sehat) Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya perusahaan membuat perencanaan yang baik dan sistematis terhadap anggaran penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan, disesuaikan dengan pangsa pasar yang ada dan memperhatikan resiko atau kendala-kendala yang ada terutama dari para pesaing guna tercapainya efektivitas pengelolaan penjualan sehingga target penjualan dapat berjalan sesuai harapan perusahaan. 2. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan atau memperhitungkan terhadap biaya yang dikeluarkan agar terciptanya kehematan (keekonomisan) pada perusahaan. 3. Untuk keefisienan penggunaan sumber dana perusahaan, seharusnya perusahaan melakukan perhitungan pengeluaran biaya administrasi penjualan disesuaikan dengan anggaran yang telah ditentukan oleh manajemen agar tercapainya optimalisasi dalam penggunaan sumber daya perusahaan (dana) serta dapat memenuhi target penjualan yang diharapkan oleh perusahaan. 4. Sebaiknya perusahaan rutin melaksanakan evaluasi terhadap kepuasan konsumen. 5. Sebaiknya perusahaan juga harus rutin untuk melakukan Internal Control terhadap perusahaan agar dapat selalu melakukan pengukuran atas sistem perencanaan dan sistem 18

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. MANAJEMEN AUDIT (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. 1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN AUDIT Manajemen audit atau audit operasional adalah proses

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA

AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA Eka Ratna Wulandari, Ali Rasyidi, Arif Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

AFLY YESSIE, SE, Msi

AFLY YESSIE, SE, Msi MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai

BAB I PENDAHULUAN. penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak menghadapi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO IV.1. Survey Pendahuluan Pemeriksaan operasional dimulai dari tahap perencanaan awal atau yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan fungsi Controller dalam pengendalian biaya promosi yang penulis lakukan pada PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan,

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA. Manajer / pemilik. Assisten Manajer

STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA. Manajer / pemilik. Assisten Manajer STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA Manajer / pemilik Assisten Manajer Administrasi Marketing Sales Supervisor Pengiriman dan Penagihan Salesman Penjelasan dari masing-masing tugas yang ada di CV.Adipura: 1.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di segala bidang adalah tujuan utama yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan akan lebih dititikberatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR Astuty Hasti*) Abstract : Every company has a goal is to earn a profit and stabilize the company's survival. To achieve

Lebih terperinci

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship of budgeting and accounting in supporting the quality of decision making in order to achieve cost efficiency of marketing at Restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semua perusahaan memiliki pola kegiatan dan jenis usaha yang berbedabeda tetapi pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menyebabkan semakin. banyak masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menyebabkan semakin. banyak masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menyebabkan semakin banyak masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang tinggi mendorong perusahaan untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan harus mampu bersaing dan beradaptasi dengan

Lebih terperinci

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio Hasil Wawancara Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Manager Operasional CV. Asoka Sukses Makmur. Hasil wawancara telah kami ringkas dan dokumentasikan seperti di bawah ini : Pertanyaan Kapan

Lebih terperinci

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan a. Definisi Pemeriksaan Secara umum pengertian pemeriksaan adalah proses perbandingan antara kondisi dan kriteria. Kondisi yang dimaksud disini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis serta didukung dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Every company has a pattern of activities and different types of business, but have the same goal of achieving optimum profit. Company is expected to reach or exceed the targets set in order to

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha memberikan nilai tambah (value added)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha diindonesia, yang ditandai dengan banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk-produk yang ada didunia. Investor dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk-produk yang ada didunia. Investor dari sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang dan berpotensi dalam pemasaran produk-produk yang ada didunia. Investor dari sebuah perusahaan dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan pada saat didirikan mempunyai visi dan misi yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tingkat laba yang maksimal. Laba yang maksimal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia usaha di negara Indonesia mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi di Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia usaha, persaingan yang sangat ketat terjadi diantara perusahaan-perusahaan baik dalam bidang industri, jasa maupun perdagangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Fitzgrald (1981) dalam buku Puspitawati dan Anggadini (2011: 1), sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, beerkumpul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dan Fungsi Internal Auditor 1. Pengertian Internal Audit Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit unit operasi perusahaan, jenis usaha,

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

"ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA

ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA "ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA JORDAN TIBLOLA STIEYPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana penerapan audit manajemen atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan resiko dalam

BAB I PENDAHULUAN. semua kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan resiko dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada CV. Barezky Total

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada CV. Barezky Total BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada CV. Barezky Total Berdasarkan penelitian pada CV. Barezky Total terutama hasil evaluasi pelaksanaan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Internal Auditing, Internal Control Sales. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Internal Auditing, Internal Control Sales. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Sales is an element that plays an important role for the company, because of this activity the company earns revenue. Good internal control of sales activity is necessary, for execution of sales

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya globalisasi perekonomian dunia menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, karenanya perusahaan harus bersaing dalam menjual produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan dan perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era pasar bebas dan globalisasi sekarang ini. Tingkat persaingan di dalam dunia usaha semakin tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan yang bersifat profit-oriented mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba yang optimal. Salah satu komponen utama dari laba adalah pendapatan. Perusahaan pada umumnya memperoleh pendapatan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL Oleh : NATANIEL TANAN Pembimbing I : FIRMAN MENNE Email : firman@univ45.ac.id Pembimbing II : MUH. IDRIS Email: idris_55@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan yang diharapkan. Pada umumnya, laba bersumber dari penjualan produk yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditandai dengan semakin kerasnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditandai dengan semakin kerasnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditandai dengan semakin kerasnya persaingan antar sesama pengusaha dalam memperoleh laba yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memperoleh pendapatan dalam rangka mempertahankan kelangsungan operasional perusahaannya

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan

`BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan `BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia dewasa ini sudah cukup pesat, dapat dilihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan baik kecil, menengah, maupun besar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. SUN STAR MOTOR) Delima Danurdara Hapsari Nengah Sudjana Maria Goretti Wi Endang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN ( X )

KUESIONER PENGARUH AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN ( X ) KUESIONER PENGARUH AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN ( X ) Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS 1. fungsi Audit Internal Penjualan Tunai a. Independensi Auditor

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) Pada masa era globalisasi saat ini, agar dapat bertahan dan menonjol di dunia bisnis yang ditekuninya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, persaingan semakin ketat perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang efektif

Lebih terperinci