Model Sistem Kontrol Pemilahan Produk Berbentuk Kotak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Model Sistem Kontrol Pemilahan Produk Berbentuk Kotak"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: Model Sistem Kontrol Pemilahan Berbentuk Kotak Emir Nasrullah *, Agus Trisanto, dan Kurnia Ramdhani JurusanTeknik Elektro, Universitas Lampung, Bandar Lampung 35145, Indonesia * enasrullah@yahoo.com Abstrak Peningkatan persaingan dalam pemasaran produk-produk hasil industri dalam merebut perhatian konsumen menyebabkan setiap industri selalu berupaya untuk efektif dan efisien dalam menjalankan produksinya. Salah satu cara adalah dengan melakukan otomasi produksi karena kelebihan otomasi antara lain adalah menghemat tenaga manusia. Sebagai contoh, membawa atau memindahkan produk menggunakan konveyor yang dijalankan secara otomatis. Sesuai dengan namanya konveyor digunakan untuk memindahkan atau membawa produk atau benda ke tempat lain secara berurutan. Untuk kerja pemilahan dan pengisian produk, kalangan industri menggunakan konveyor produk, penginderaan dan proses penghitungan untuk mempermudah pengisian produk. Proses penghitungan dan pengisian produk ini bisa memanfaatkan fungsi pencacah dan pewaktu yang dimiliki oleh programmable logic controller (PLC). PLC merupakan piranti yang dirancang untuk menggantikan kerja rangkaian sederetan rele yang lazim dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC harus diprogram terlebih dahulu sebelum dapat dioperasikan. Program PLC dapat dibuat dengan menggunakan diagram tangga. Dalam penelitian ini komponen utama sebagai perintah masukan PLC dan sebagai pemicu program adalah tombol tekan ON/OFF dan light dependent resistor (LDR), sedangkan keluaran yang digunakan sebagai perintah lanjutan bagi masukan PLC adalah rele sebagai pemicu kerja motor searah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah model sistem pengontrolan konveyor pemilahan dan pengisian produk berbentuk kotak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini mampu menyeleksi produk berdasarkan panjang produk. Hanya produk yang berukuran panjang 6 cm yang akan mengisi sebuah boks, dari 3 jenis panjang produk yang digunakan yaitu 4, 6, dan. Abstract Control System Model for Shaped Products Sorting. Increased competition in the marketing of industrial products, in order to grab the consumer attention, lead every industry to attempt to run its production effectively and efficiently. One of the way out is to perform automated production. One of automated production s benefit is manpower saving. For example, carrying or moving the products through conveyor belts that run automatically. As implied, conveyor is used to move or carrying the product or object from one place to another one, in sequence. In sorting and filling works, industrial practitioner might use conveyor, sensing, and computation process, in order to make products filling easier. Counting process and product filling may utilize counter and timer function held by Programmable Logic Controller (PLC). PLC is a device which designed to replace a series of circuit relay works, which commonly found in conventional process control systems. PLC must be programmed before it can be operated. PLC programs can be created by using a ladder diagram. In this research, the major component of PLC input command and program trigger is a ON / OFF push button and Light Dependent Resistor (LDR), while the output used as PLC advanced command is relay, as one direction motor trigger. This study aims to produce a control system model for sorting conveyor and box shaped product filling. The results showed this system is able to select products based on product length. Only products with 6 cm length filled a box, out of 3 types of products length is used (4, 6, and ). Keywords: programmable logic controller, ladder diagram, conveyor, LDR, relay 1. Pendahuluan Pesatnya persaingan di dunia industri saat ini berdampak setiap industri selalu berupaya untuk efektif dan efisien dalam menjalankan proses produksinya. Salah satu cara adalah dengan melakukan otomasi produksi. Otomasi mengubah pergerakan atau pelayanan dengan tangan menjadi pelayanan otomatik 49

2 50 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: dan pergerakan tersebut berturut-turut dilaksanakan oleh mesin (tanpa perantaraan tenaga manusia). Jadi otomasi menghemat tenaga manusia. Sebagai contoh, membawa atau memindahkan produk di atas konveyor yang dijalankan secara otomatis. Sesuai dengan namanya, konveyor digunakan untuk memindahkan atau membawa produk atau benda ke tempat lain secara berurutan (konvoi). Bidang industri biasa menggunakan proses penghitungan dan konveyor produk untuk mempermudah pengisian produk. Proses penghitungan dan pengisian produk ini bisa memanfaatkan fungsi pencacah (counter) dan pewaktu (timer) yang dimiliki oleh Programmable Logic Controller (PLC). PLC merupakan piranti yang dirancang untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional [1]. Pengguna membuat program (dengan menggunakan diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC. Pada penelitian ini juga digunakan sensor cahaya yang berfungsi sebagai pendeteksi adanya produk atau benda yang bergerak diatas konveyor. Sensor yang digunakan adalah light dependent resistor (LDR). Programmable Logic Controller (PLC). The National Electrical Manufacturers Association (NEMA) mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmatika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog [2-4]. Gambar 1 memperlihatkan diagram blok sebuah PLC. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logika 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat program yang kemudian dijalankan oleh PLC tersebut. PLC yang digunakan dalam penelitian ini adalah PLC OMRON tipe ZEN-10C1AR-A-V1 yang memiliki 10 I/O (6 inputs dan 4 outputs) dengan sumber tegangan 220 VAC dan sumber tegangan output 12 VDC. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah diagram tangga [5 6]. Pada PLC OMRON tipe ZEN-10C1AR-A-V1 terdapat dua macam pewaktu, yaitu Pewaktu (Timer) dan pewaktu tahan (holding timer) dengan perbedaan sebagai berikut: a)pewaktu: Nilai pewaktu saat ini akan di-reset saat pewaktu diubah dari mode RUN ke mode STOP atau catu daya PLC dimatikan. Terdapat empat macam operasional pewaktu jenis ini, yaitu tundaan ON, tundaan OFF, pulsa tunggal dan pulsa kedip; b) Pewaktu tahan: Nilai pewaktu saat ini akan disimpan walaupun terjadi pengubahan mode RUN menjadi STOP atau catu daya dimatikan. Pewaktuan akan dilanjutkan kembali jika masukan pemicu ON, selain itu status ON pada bit pewaktu tahan ini akan disimpan jika waktu yang dikehendaki sudah selesai. Bit pewaktu tahan ini hanya bisa beroperasi dengan fungsi tundaan ON saja. PLC tipe ini juga dilengkapi dengan Pencacah (Counter) dimana terdapat 16 pencacah yang dapat digunakan dalam mode naik (increment) maupun turun (decrement). Nilai saat ini dari pencacah akan disimpan jika mode operasi PLC diubah atau catu daya dimatikan. Bit pencacah akan ON jika nilai cacah sudah melampaui yang ditentukan. Nilai pencacah kembali ke 0 (nol) jika di-reset. Jenis-jenis counter antara lain: 1) Counter up: yaitu counter yang melakukan pencacahan naik (incremental); 2) Counter down: melakukan pencacahan secara menurun (decremental); 3) Counter set: counter yang setelah aktif maka akan memerintahkan set operasi; 4) Counter reset: counter yang melakukan operasi reset. Sensor Cahaya. Komponen utama dari rangkaian sensor cahaya ini adalah light dependent resistor (LDR), salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterimanya [7]. LDR memiliki karakteristik dimana bila ada cahaya yang jatuh padanya maka nilai tahanannya akan berkurang dan akan naik tahanannya apabila intensitas cahayanya berkurang. LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar saat tak ada cahaya yang mengenainya (gelap). Dalam kondisi gelap hambatan LDR, mampu mencapai 1 Mohm, akan tetapi bila terkena sinar, hambatan LDR akan turun secara drastis hingga nilai beberapa puluh Ohm saja. Gambar 1. Input-Output PLC. Gambar 2. LDR

3 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: Prinsip kerja rangkaian LDR ini adalah LDR akan ditembak cahaya terus menerus dari laser pointer. Apabila ada benda yang memotong berkas cahaya tersebut maka nilai tahanan LDR akan naik dan rangkaian bekerja untuk mengaktifkan rele untuk menjadi input PLC. Konveyor. -produk hasil industri atau bahan industri kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu dibutuhkan sarana transportasi untuk mengangkut produk-produk tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia apakah itu menyangkut kapasitas produk yang akan diangkut maupun keselamatan kerja karyawan. Salah satu jenis sarana pengangkut yang sering digunakan adalah konveyor yang berfungsi untuk mengangkut produk-produk industri yang umumnya berbentuk padat [8]. Motor DC. Adalah mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik [9]. Motor DC digunakan pada aplikasi tertentu dimana dibutuhkan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Torsi adalah putaran dari suatu gaya terhadap suatu poros. Sebuah motor listrik disebut sebagai motor DC jika membutuhkan suplai tegangan searah pada kumparan jangkar dan kumparan medannya untuk diubah menjadi energi mekanik. Pada motor DC, kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi energi listrik yang diubah menjadi energi mekanik berlangsung melalui media medan magnet. Rele. Rele (relay) merupakan saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Rele dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberi tegangan sebesar tegangan kerja rele maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar kembali ke kontak NC [6]. 2. Metode Penelitian Perancangan Blok Diagram. Dari blok diagram sistem kontrol konveyor pada Gambar-3 dapat dijelaskan bahwa isyarat masukan yang diberikan akan dikontrol oleh kontroler, dalam hal ini PLC OMRON ZEN- 10C1AR-A-V1. Selanjutnya kontroler akan memberi instruksi kepada motor mana yang akan menjalankan konveyor atau mendorong produk dengan menghasilkan isyarat keluaran sesuai yang diinginkan. Gambar 3 memperlihatkan adanya umpan balik (feedback) dari output proses (isyarat keluaran), dalam hal ini isyarat luaran memberi efek terhadap isyarat masukan. Perancangan Sistem. Blok diagram perancangan sistem yang digunakan sebagai dasar penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Sistem pengontrolan konveyor ini dirancang untuk dikontrol oleh PLC dengan operasi sebagai berikut: Ketika tombol start diaktifkan, konveyor box berjalan dan akan berhenti setelah sensor box mendeteksi box, kemudian terjadi proses pengisian produk yang sesuai ke dalam box dimana konveyor produk berjalan dan konveyor box berhenti. Sensor produk-1 bekerja untuk mendeteksi produk yang sesuai dan produk yang tidak sesuai. Apabila sensor produk-1 mendeteksi produk yang sesuai maka motor pendorong produk tidak bekerja, sedangkan bila mendeteksi produk yang tidak sesuai maka motor pendorong bekerja dan akan mendorong produk tersebut ke tempat pembuangan. Setelah sensor produk-2 dilintasi produk sejumlah 3 produk, konveyor produk berhenti dan konveyor box berjalan. Konveyor box berhenti ketika sensor box mendeteksi kehadiran box berikutnya, dan konveyor produk kembali berjalan untuk mengisi box baru yang masih kosong. Proses ini terus berlangsung dan akan berhenti jika tombol stop diaktifkan. Hubungan antar konveyor pemilahan dan pengisian produk ditunjukkan pada Gambar 5. Isyarat masukan + PLC Motor Konveyor Isyarat luaran - Sensor Gambar 3. Blok Diagram Sistem Pengontrolan Konveyor

4 52 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: Sensor-1 Sensor-2 Motor Konveyor Konveyor PB1 PLC Motor Pendorong PB2 Sensor Motor konveyor Konveyor Gambar 4. Blok Diagram Perancangan Sistem Pengontrolan Konveyor sensor Sensor-1 Sensor-2 Pendorong Gambar 5. Hubungan antar Konveyor Pemilahan dan Pengisian Perancangan perangkat keras sensor. Dalam penelitian ini, pasangan sensor berupa transmitter yang selalu mentransmisi berkas cahaya ke receivernya mengakibatkan terjadinya hubungan antara keduanya. Laser pointer sebagai transmitter memiliki panjang gelombang nm. Pasangan sensor bekerja

5 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: dengan mendeteksi adanya perpotongan pada jalur laser pointer yang dibangkitkan transmitter dan diterima oleh receiver (LDR). Setiap perpotongan akan memberikan perubahan kondisi logika dari 0 ke 1 selama selang waktu tertentu. Perubahan kondisi logika ini yang digunakan sebagai acuan perhitungan (Gambar 6). H-Bridge. H-Bridge adalah rangkaian untuk mengendalikan motor DC agar dapat berputar searah ataupun berlawanan arah jarum jam. Prinsip kerja H- Bridge dengan mengatur aliran arus pada motor DC. Gambar 7 menunjukkan rangkaian H-Bridge yang berfungsi sebagai DC motor driver. Apabila R1 (relay) sebelah kiri aktif dan R1 sebelah kanan aktif maka motor DC akan berputar ke arah kanan (searah jarum jam), sedangkan bila R2 (relay) sebelah kiri aktif dan R2 sebelah kanan aktif maka motor DC akan berputar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam). Skematik H- Bridge dapat dilihat pada Gambar 8. Dalam penelitian ini, relay yang digunakan untuk DC motor driver adalah tipe yang memiliki 2 com dan 2 NC/NO K V IN V REF + - V OUT 1K Gambar 6. Perancangan Skematik Sensor 12 VDC Output Q3 PLC R1 R1 R2 Output Q4 PLC + - M Output Q4 PLC R2 R2 R1 Output Q3 PLC Gambar 7. H-Bridge

6 54 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: VDC Q3 PLC Com NC R1 Coil NO NC Com NO 12 VDC + - M Q4 PLC Com NC R2 Coil NO NC Com NO Gambar 8. Skematik H-Bridge Jenis -1 6 cm Jenis -2 6 cm Jenis -3 6 cm 4 cm 30 cm 6 cm 101 cm 101 cm 9 cm 15 cm 65 cm 70 cm Gambar Konveyor-1 9 cm Gambar 9. Rancangan Model Pengontrolan Konveyor

7 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: Perancangan Model Konveyor. Gambar 9 memperlihatkan rancangan model pengontrolan konveyor. Perancangan model pengontrolan konveyor sebagai berikut: Belt conveyor: -Panjang: 101 cm, Lebar: 9 cm; Roll conveyor: Diameter 5,2 cm; : panjang, lebar, tinggi 20 cm; ada 3 jenis panjang: panjang 4 cm, 6 cm,, lebar 6 cm, tinggi 6 cm; Pada penelitian ini digunakan motor DC 12 V, 52 rpm, sehingga dapat dihitung kecepatan konveyor dengan rumus sebagai berikut: D V = π (1) t dengan: V = kecepatan motor konveyor (cm/detik) atau kecepatan konveyor. π = 3,14 D = diameter roll konveyor (cm);t = waktu satu putaran motor (detik). π D 3,14 5,2 V = = = 14,19 cm/detik t 1,15 Perhitungan lamanya produk 4 cm dideteksi oleh sensor produk-2 sebagai berikut: 4 cm = 0,28 detik 14,19 cm/detik Perhitungan lamanya produk 6 cm dideteksi oleh sensor produk-2 sebagai berikut: 6 cm = 0,42 detik 14,19 cm/detik Perhitungan lamanya produk dideteksi oleh sensor produk-2 sebagai berikut: 14,19 cm/detik = 0,56 detik Sedangkan perhitungan jarak antara sensor produk-2 dengan motor pendorong sebagai berikut: 15 cm = 1,05 detik 14,19 cm/detik Hasil dari perhitungan diatas, nantinya akan disetting dalam fungsi timer pada program diagram tangga. Spesifikasi Alat. Spesifikasi alat yang dirancang sebagai berikut: 1) Menggunakan sumber tegangan 12 VDC untuk mengaktifkan sensor dan motor DC; 2) Menggunakan PLC OMRON tipe ZEN-10C1AR-A-V1 dengan 10 I/O dan sumber tegangan 220 VAC, sebagai kontroler yang bertugas mengamati masukan dari sensor dan memberi instruksi kepada motor untuk berhenti atau berjalan; 3) Menggunakan rele 12 V, untuk menyambung arus 220 VAC sebagai input PLC dari keluaran sensor; 4) Pushbutton untuk meng-on/off-kan proses pemilahan dan pengisian produk ke box; 5) Sensor cahaya sebagai pendeteksi adanya objek dan sebagai input PLC; 6) Motor DC 12 V, 52 rpm sebagai penggerak konveyor sehingga dapat menjalankan dan memberhentikan konveyor; 7) Menggunakan fungsi timer PLC, sehingga hanya produk dengan ukuran panjang 6 cm yang dapat mengisi box. Pada saat sensor- 1 mendeteksi produk dari 0 6 cm sehingga didapat nilai waktunya, nilai waktu itulah yang nantinya akan diset kedalam fungsi waktu yang ada dalam PLC; 8) Menggunakan fungsi counter PLC, sehingga alat ini dapat mencacah sebanyak 3 produk yang akan mengisi box. Counter akan aktif pada saat sensor-2 mendeteksi setiap produk (Gambar 10). 220VAC K V IN V REF + - V OUT 1K Relay coil com NC Input PLC NO Gambar 10. Rangkaian Sensor dan Rele

8 56 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: Hasil dan Pembahasan Penelitian ini merancang sebuah model konveyor pengisian produk berbasis PLC. Alat ini mampu menyeleksi produk hanya berdasarkan panjang produk. Hanya produk yang berukuran panjang 6 cm yang kemudian akan mengisi sebuah box sebanyak 3 buah produk, dari 3 jenis panjang produk yang digunakan yaitu 4 cm, 6 cm, dan. Pengujian perangkat keras bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang dapat berjalan dengan baik atau tidak. Pengujian sensor. Sebagai sumber cahaya (transmitter) adalah laser pointer sedangkan sensor penerima (receiver) menggunakan LDR. Laser pointer mentransmisi berkas cahaya ke LDR sehingga terjadi hubungan antar keduanya. Komparator pada rangkaian sensor berfungsi membandingkan tegangan, antara tegangan input positif (V IN ) dari LDR dengan input negatif (V REF ) hasil dari pembagi tegangan variabel pada potensiometer [10]. Secara sederhana dapat dijelaskan, ketika nilai tegangan pada V IN lebih besar dibanding nilai tegangan V REF maka V OUT idealnya akan memiliki nilai tegangan sebesar tegangan batas atas (+12 V), dan ketika nilai tegangan pada V IN lebih kecil dibanding nilai tegangan V REF maka V OUT idealnya akan memiliki nilai tegangan sebesar tegangan batas bawah (0 V). Pada pengujian rangkaian sensor, saat LDR tidak terkena cahaya dari laser pointer, nilai tahanannya diperoleh sebesar 41 KΩ mengakibatkan nilai tegangan V IN lebih besar dari tegangan V REF dan tegangan V OUT diperoleh sebesar 9,62 V (tegangan batas atas +12 V) atau mengaktifkan nilai masukan PLC. Sedangkan saat LDR terkena cahaya dari laser pointer, nilai tahanannya diperoleh sebesar 1,5 KΩ mengakibatkan nilai tegangan V IN lebih kecil dari tegangan V REF dan tegangan V OUT diperoleh sebesar 162 mv (tegangan batas bawah 0 V). Nilai tegangan V OUT kurang sesuai dengan tegangan batas atas (+12 V) ataupun tegangan batas bawah (0 V), hal ini dikarenakan tipe op-amp yang digunakan (IC LM324) bukan khusus untuk penggunaan sebagai komparator, namun lebih aplikatif untuk penggunaan umum (general operational amplifier). Walaupun opamp LM324 ini dapat digunakan sebagai komparator, tetapi hasil yang diperoleh pada pengujian menjadi Kondisi Terkena Cahaya Terkena Cahaya Tabel 1. Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Tahanan LDR Tegangan (V IN ) Tegangan (V OUT ) 41 KΩ 8,33 V 9,62 V 1,5 KΩ 2,1 V 162 mv Tegangan (V REF ) 7,54 V kurang maksimal (Tabel 1). Hasil tersebut tidak menjadi masalah pada rangkaian berikutnya, karena tegangan V OUT sebesar 9,62 V dapat dipakai untuk mengaktifkan tegangan coil pada rele sebagai switching pada rangkaian rele dari tegangan DC menjadi tegangan AC untuk masukan PLC, karena PLC yang digunakan bertipe hanya menerima input tegangan AC. Pengujian H-bridge. Pengujian H-bridge dilakukan untuk mengetahui apakah motor pendorong produk dapat berputar bolak balik atau tidak. H-bridge merupakan rangkaian yang dipakai untuk mengendalikan motor DC agar dapat berputar searah ataupun berlawanan arah jarum jam. Pengujian dilakukan dengan cara memberi tegangan 12 V pada coil relay 1, sedangkan coil relay 2 tidak diberi tegangan sehingga menyebabkan kondisi kontak pada relay 1 berubah dari NC ke NO dan kutub positif motor dc terhubung dengan tegangan 12 V, sedangkan kutub negatif motor dc terhubung dengan ground sehingga motor dc berputar searah jarum jam karena kondisi close loop di rele 1 pada rangkaian H-bridge dan pada relay 2 kondisi open loop. Kemudian ketika coil relay 2 diberikan tegangan 12 V dan coil relay 1 tidak diberi tegangan akan menyebabkan kondisi kontak pada relay 2 berubah dari NC ke NO dan kutub positif motor dc terhubung dengan ground, sedangkan kutub negatif motor dc terhubung dengan tegangan 12 V sehingga motor dc berputar berlawanan arah jarum jam karena kondisi close loop di relay 2 pada rangkaian H-bridge dan pada relay 1 kondisi open loop. Pengujian dan analisa waktu terdeteksinya produk pada sensor produk-1. Pengujian dilakukan dengan menghitung waktu tempuh produk selama melewati sensor produk-1 menggunakan fungsi timer pada PLC. Tujuan pengujian hitungan waktu tempuh ini digunakan untuk menyeleksi produk berdasarkan panjang produk tersebut. Waktu tempuh ini disetting pada program PLC, sehingga PLC dapat menentukan produk mana yang akan diseleksi. Data pengujian yang diperoleh dapat dibandingkan dengan hasil perhitungan manual dengan menggunakan Pers. (1). Dari hasil pengujian produk 4 cm didapat waktu tempuh 0,335 detik, sedangkan dari hasil perhitungan adalah 0,28 detik. Hasil pengujian waktu tempuh produk 6 cm sebesar 0,4925 detik, dari perhitungan diperoleh 0,42 detik. Waktu tempuh produk dari hasil pengujian sebesar 0,655 detik, sedangkan hasil perhitungan adalah 0,56 detik, sehingga dapat disimpulkan data yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan fungsi timer pada PLC dengan data hasil perhitungan menggunakan rumus tidak cukup berbeda (Tabel 2).

9 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: Pada pengujian sistem konveyor pengisian produk, sensor produk-1 mendeteksi produk panjang 4 cm saat melewatinya, karena tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan (hanya mengizinkan lewat produk dengan panjang 6 cm) maka motor pendorong aktif. Sedangkan saat produk 6 cm melewati sensor produk-1 dan terdeteksi, sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka motor pendorong tidak aktif. Saat produk melewati sensor produk-1, terdeteksi, tidak sesuai kriteria seleksi maka motor pendorong aktif. Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Hasil Pengujian Waktu Tempuh Menggunakan Fungsi Timer pada PLC Jenis panjang produk (cm) Waktu tempuh (detik) 4 cm 0,34 4 cm 0,33 4 cm 0,34 4 cm 0,33 6 cm 0,49 6 cm 0,50 6 cm 0,49 6 cm 0,49 0,66 0,66 0,65 0,65 No Rerata Waktu tempuh (detik) 0,335 detik 0,4925 detik 0,655 detik Waktu tempuh dg perhitungan rumus (detik) 0,28 detik 0,42 detik 0,56 detik Tabel 3. Hasil Uji Seleksi Secara Acak Jenis produk (cm) Perlakuan motor pendorong Penyeleksian 1 4 cm Aktif Dibuang 2 6 cm aktif dibuang 3 Aktif Dibuang 4 6 cm aktif dibuang 5 Aktif Dibuang 6 6 cm aktif dibuang 7 6 cm aktif dibuang 8 4 cm Aktif Dibuang 9 6 cm aktif dibuang 10 Aktif Dibuang 11 6 cm aktif dibuang 12 4 cm Aktif Dibuang 13 4 cm Aktif Dibuang 14 Aktif Dibuang 15 Aktif Dibuang 16 6 cm aktif dibuang 17 6 cm aktif dibuang 18 6 cm aktif dibuang Pengujian model sistem kontrol pemilahan produk berbentuk kotak. Sistem konveyor bekerja diawali dengan menekan pushbutton ON (hijau), sehingga motor konveyor box aktif (ON) dan motor konveyor produk tidak aktif (OFF). Jika sensor box tidak mendeteksi adanya box yang melewatinya maka motor konveyor box aktif dan motor konveyor produk tidak aktif, sebaliknya jika ada box yang terdeteksi oleh sensor box maka motor konveyor produk aktif dan motor konveyor box tidak aktif. Pada saat motor konveyor produk aktif, jika sensor produk-1 mendeteksi produk yang bukan berukuran panjang 6 cm maka produk dianggap gagal dan dibuang sementara motor Ya START PB1 ditekan? Motor Konveyor ON, Motor Konveyor OFF Sensor ON? Motor konveyor ON, Motor konveyor OFF Sensor -2 ON 3x? PB2 ditekan? END Ya = 6 cm? Ya Ya Ya dibuang Gambar 11. Bagan Alir Sistem Kontrol Penyortiran Berbentuk Kotak

10 58 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: konveyor produk tetap aktif. Jika sensor produk-1 mendeteksi produk yang berukuran panjang 6 cm maka produk tersebut benar dan tidak dibuang. Untuk sensor produk-2, jika tidak mendeteksi produk sebanyak 3x maka motor konveyor produk aktif dan motor konveyor box tidak aktif. Jika sensor produk-2 sudah mendeteksi produk sebanyak 3x maka motor konveyor produk tidak aktif dan motor konveyor box aktif. Proses tersebut akan berulang dan akan berhenti jika pushbutton OFF (merah) ditekan. Bagan alir sistem kontrol penyortiran produk berbentuk kotak dapat dilihat pada Gambar Simpulan Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan Model sistem kontrol pemilahan dan pengisian produk otomatis dapat dibuat dengan menggunakan PLC OMRON tipe ZEN-10C1AR-A-V1 sebagai kontrolernya. Output dari program ON, OFF, fungsi counter dan fungsi timer PLC dapat berfungsi dengan baik. Kombinasi kerja laser pointer dan sensor LDR dapat dipakai untuk mendeteksi produk. Model sistem ini mampu menyeleksi produk berdasarkan panjangnya. Tiga buah produk berukuran panjang 6 cm yang akan mengisi sebuah box, dari 3 macam panjang produk yang digunakan yaitu panjang 4 cm, 6 cm, dan. Daftar Acuan [1] Y. Adriadi, Skripsi Sarjana, Universitas Lampung, Bandar Lampung, [2] W. Bolton, Programmable Logic Controller, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004, p.256. [3] A. Hanif, Skripsi Sarjana, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang, [4] S. Wirawan, Bahan Ajar, Sistem Pengontrolan PLC, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2008, p.45. [5] A.E. Putra, PLC: Konsep, Pemrograman, dan Aplikasi (Omron CPM1A/CPM2 dan ZEN Programmable Relay, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2004, p.249. [6] Team Omron, ZEN Programmable Relay Operation Manual, OMRON Corporation, Japan, 2003, p.144. Cat. No. Z183-E1-01A. [7] R. Meirisa et al., Interface Simulasi Penghitung Jumlah Kendaraan Parkir dengan Sensor LDR, Politeknik Negeri Malang, Malang, [8] S.F. Siregar, Alat Transportasi Benda Padat, Universitas Sumatera Utara, Medan. 58/1/tkimia-syahrul3.pdf, [9] A.P. Malvino, H. Gunawan, Prinsip-prinsip Elektronik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995, p.669. [10] National Semiconductor, LM124/LM224/LM324/LM2902 Low Power Quad Operational Amplifiers. lsemiconductor/ds pdf, 1994.

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan dan Pengatur Suhu Otomatis untuk Ayam Pedaging Berbasis Programmable Logic Controller pada Kandang Tertutup

Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan dan Pengatur Suhu Otomatis untuk Ayam Pedaging Berbasis Programmable Logic Controller pada Kandang Tertutup ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan dan Pengatur Suhu Otomatis untuk Ayam Pedaging Berbasis Programmable Logic Controller pada Kandang Tertutup Anwar Kholidi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital dan memiliki memori yang dapat diprogram,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kendali

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT Initially control systems for the controller of industrial automatic machine peripheral

Lebih terperinci

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem Sasaran : Mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Mendefinisikan istilah istilah yang berhubungan dengan automasi dan PLC Mengetahui macam macam input dan output device PLC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI 3.1 Perancangan Alat Simulasi Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi otomasi lahan parkir berupa Programmable Logic Control

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor DC Motor listrik berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi daya mekanik dengan prinsip kerjanya adalah jika ada sepotong kawat dialiri arus listrik terletak diantara dua

Lebih terperinci

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PARKIR INFORMATIF BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

MODEL SISTEM PARKIR INFORMATIF BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) MODEL SISTEM PARKIR INFORMATIF BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) [1] Syarifah Rauda Intan A, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK

Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : sugipoli@gmail.com Abstrak Pemisahan produk cacad di industri sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Arif Ainur Rafiq Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia arifainurrafiq@politeknikcilacap.ac.id

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Hardware yang dibangun merupakan mekanisme perancangan sistem kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan memanfaatkan media

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 ISSN: 1693-6930 85 PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 Agus Susila, Wahyu Sapto Aji, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan perealisasian keseluruhan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan

Lebih terperinci

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis Suwitno, Desain Rangkaian Sensor... ISSN : 2502 3624 Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis Suwitno, Irsan Taufik Ali Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan MencapaiPendidikan Diploma III (DIII) DisusunOleh : Arif

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember 2016 87 RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO Andri Ferdiansyah 1, Ida Bagus

Lebih terperinci

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SMART HOME BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PERANCANGAN SMART HOME BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PERANCANGAN SART HOE BERBASIS PROGRAABLE LOGIC CONTROLLER Erma Triawati Ch Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. argonda Raya No. 1, Pondok Cina,Depok ermach@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN Untuk memudahkan belajar PLC Omron secara umum, menurut saya perlu dimulai dengan sesuatu yang mudah baru kemudian menggunakan atau mempelajari yang lebih kompleks.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

Crane Hoist (Tampak Atas)

Crane Hoist (Tampak Atas) BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem simulasi conveyor untuk proses pengecatan dan pengeringan menggunakan PLC dirancang dengan spesifikasi (memiliki karakteristik utama) sebagai

Lebih terperinci

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan

Lebih terperinci

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ 18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada

Lebih terperinci

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Melisa Mulyadi*, Bobby Sutrisno Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

2. Prinsip dan aplikasi Relay

2. Prinsip dan aplikasi Relay Pertemuan 2 2. Prinsip dan aplikasi Relay Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah telaksana dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang dibuat.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGGERAK PANEL SEL SURYA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGGERAK PANEL SEL SURYA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGGERAK PANEL SEL SURYA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Firmansyah Politeknik Swadharma ABSTRAK Ketergantungan penggunaan bahan bakar konvensional seperti minyak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI KENDALI PENGISIAN BARANG KE KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI LOGIKA TERPROGRAM (PLC) OMRON CPM 1A

PERANCANGAN SIMULASI KENDALI PENGISIAN BARANG KE KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI LOGIKA TERPROGRAM (PLC) OMRON CPM 1A PERANCANGAN SIMULASI KENDALI PENGISIAN BARANG KE KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI LOGIKA TERPROGRAM (PLC) OMRON CPM 1A LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini sangat bermanfaat bagi manusia disegala bidang. Teknologi yang sangat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC

MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC ORBITH VOL. 12 NO. 2 Juli 2016 : 99 106 MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC Oleh: Sulistyo Warjono 1, Dadi 1, Ardi Fajar Wibowo 2, Ardian Gusbinarga 2,Miftachul Bahri 2. 1 Staf

Lebih terperinci

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Fajar Romi Al Mubarok *), Tejo Sukmadi, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER SYSTEM SETTINGS FOR STORAGE AND DELIVERY WITH PNEUMATIC

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan tentang tujuan pengujian alat, metode dan hasil pengujian. Selain itu akan dijelaskan juga jenis-jenis komponen elektrik yang terhubung

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.

Lebih terperinci

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : SANYOTO

Lebih terperinci

SISTEM SORTING BARANG BERDASARKAN KETINGGIAN BARANG MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM SORTING BARANG BERDASARKAN KETINGGIAN BARANG MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SISTEM SORTING BARANG BERDASARKAN KETINGGIAN BARANG MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Materi. Siswa Mampu :

Materi. Siswa Mampu : Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

Kontrol Sekuensial. Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

Kontrol Sekuensial. Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax Otomasi Sistem dengan PLC Kontrol Sekuensial Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Otomasi Sistem dengan PLC - 03 1 Objektif:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 1 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 2 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 3 PENGATURAN ARUS STARTING DAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT MEDAN SERI MENGGUNAKAN PLC

Lebih terperinci

SIMULASI PINTU GARASI MOBIL OTOMATIS BERBASIS PLC (Programmable Logic Control) SKRIPSI

SIMULASI PINTU GARASI MOBIL OTOMATIS BERBASIS PLC (Programmable Logic Control) SKRIPSI 1 SIMULASI PINTU GARASI MOBIL OTOMATIS BERBASIS PLC (Programmable Logic Control) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sains FREDDY P LIMBONG NIM. 040801030

Lebih terperinci

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci