BAB I PENDAHULUAN. kata Zending, dan ada yang merujuk kepada pengertian Pekabaran Injil. Th Kobong, teolog

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kata Zending, dan ada yang merujuk kepada pengertian Pekabaran Injil. Th Kobong, teolog"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja tidak akan berkembang tanpa adanya misi. Misi pada umumnya berbicara tentang pekabaran Injil. Adapun tujuan misi adalah untuk mengidentifikasi dari peristiwa masa lampau. Istilah Misiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Missio yang berarti pengutusan. 1 Gereja Katolik menggunakan kata Misi sedangkan Kristen Protestan memakai kata Zending, dan ada yang merujuk kepada pengertian Pekabaran Injil. Th Kobong, teolog Indonesia menguraikan bahwa istilah misi berasal dari kata Latin mittere, mengutus (dengan satu tugas), mission pengutusan. Di dalam sejarah Pekabaran Injil, misi itu dikaitkan dengan antara lain Amanat Agung (Matius 28:19-20), yaitu perintah Yesus Kristus kepada para pengikutnya untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Memberitakan Injil adalah suatu tugas, suatu misi. 2 Demikian juga ditegaskan oleh Siwu dengan mengutip beberapa ayat Alkitab Matius 28:19, Kisah Para Rasul 1:8, mengatakan bahwa orang Kristen yang ditugaskan untuk memberitakan Injil, berarti melakukan misi. 3 1 Adapun pengertian pekabaran Injil adalah pengutusan Gereja oleh Yesus Kristus Juruselamat dunia untuk melaksanakan perintah-nya demi nama Tuhan, yaitu: memanggil semua orang di atas dunia dan mengabarkan kepada mereka Injil Kerajaan Allah, supaya oleh kuasa Roh Kudus mereka diselamatkan dari dosa dan penghakiman hingga menjadi warga kerajaan-nya yang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan-nya. Menurut Alkitab ada beberapa alasan menberitakan Injil, yaitu: 1. Ketaatan kepada Kristus, seperti yang terdapat dalam Matius 28: Eklesiologis, sesuatu yang berkaitan dengan akhir zaman. Kerena pada masa itu akan terjadi terjadi masa penghakiman orang yang percaya dan dan tidak percaya kepada Yesus Kristus. 3. Kasih, karena kita sudah terlebih dahulu dikasihi Allah maka kita mengasihi orang lain dan kita wajib memberitakan kasih kepada sesama ciptaan. 4. Peneumatologi, Roh Kudus bekerjasama dengan roh manusia dan bekerjasama dalam pekabaran Injil. 5. Soteriologi, bagaimana kita menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Di mana keselamatan diperoleh melalui percaya kepada Yesus kristus. 6. Diakonis, karena Kristus sudah melayani kita maka kita memiliki tanggungjawab kepada Kristus. Dalam bagian selajutnya akan dipaparkan dasar Alkitabiah mengenai pekabaran Injil. Baik disorot dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Alkitab Perjanjian Baru. DR. A. de Kuiper, Missiologia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979, Kobong. Th, Transformasi Budaya Sebagai Misi, dalam buku: Dalam Kemurahan Allah, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994, Siwu Richard, MISI Dalam Pandangan Ekumenikal dan Evangelikal Asia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996, 3. 1

2 Menanggapi Matius 28:16-20, Yohannes Calvin mengatakan: Amanat Agung (Matius 28:16-20) memperoleh penafsiran agak berbeda dari Yohannes Calvin ketimbang yang lazim sekarang. Dalam magnum opusnya, Institutio, para reformator menyebut para rasul sebagai para arsitek perdana Gereja, yang diutus untuk meletakkan dasar-dasarnya diseluruh dunia. Apakah Amanat Agung yang dimandatkan itu sudah digenapi oleh para rasul pertama? Jawaban Calvin adalah tegas. Di satu pihak, ia mengakui bahwa Allah kemudian mengangkat rasul-rasul, nabi-nabi dan para penginjil lainnya. Pada pihak lain, ia tidak menemukan tempat bagi jabatan-jabatan luar biasa dalam gereja-gereja yang teratur baik. 4 Jadi Calvin melihat bahwa para rasul-rasul adalah para misionaris, yang harus membawa dunia dari pemberontakannya pada ketaatan yang benar-benar kepada Allah. Para rasul-rasul adalah orang-orang yang diangkat oleh Allah menjadi pekerja-pekerja-nya. Memberitakan Injil adalah tugas yang diberikan oleh Yesus Kristus. Namun demikian, dalam perjalanan misi sepanjang abad orang telah mempersoalkan siapa yang mengutus dan siapa yang diutus. David Bosch seorang teolog Afrika Selatan, mempersoalkan tentang istilah misi sebagai ada orang atau orang-orang yang diutus oleh si pengutus dengan sebuah tugas. Si pengutus ini berarti punya kuasa untuk mengutus. Menurutnya, seharusnya dimengerti bahwa yang mengutus adalah Allah yang mempunyai kuasa yang pasti untuk menetapkan orang-orang yang diutus untuk melakukan kehendaknya. Namun dalam praktik di lapangan, kuasa untuk mengutus ada pada gereja atau pada suatu lembaga misi, atau bahkan pada seorang penguasa Kristen. 5 Beberapa hal yang harus dipelajari dalam pekabaran Injil adalah: 1. Mengapa Gereja harus melakukan pekabaran Injil, hal ini berkaitan dengan motivasi. 2. Siapa yang harus melakukan pekabaran Injil, hal ini berhubungan dengan subjek. 4 Norman E. Thomas (Peny), Teks-Teks Klasik Tentang Misi dan Kekristenan Sedunia, Melengkapi Adikarya David J. Bosch, Transformasi Misi Kristen, Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2000, David J. Bosch, Transformasi Misi Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997, 2. 2

3 3. Kepada siapa Injil harus disebarkan, hal ini berhubungan dengan objek pekabaran Injil. 4. Bagaimana cara melakukan pekabaran Injil, hal ini berhubungan dengan metode pekabaran Injil. 5. Untuk apa pekabaran Injil dilakukan, hal ini berhubungan dengan sejarah pada masa lampau. 6 Pada hakikatnya setiap agama bersifat missioner, artinya setiap agama mempunyai kewajiban untuk mengajarkan agamanya kepada orang lain, yang tentu saja di dalam misi tersebut ada keinginan untuk menjadikan orang lain (objek pemberitaan agama) memeluk agama yang di ajarkan tersebut. Hal ini tentu didasari adanya suatu keyakinan bahwa agamanya yang paling benar serta satu-satunya jalan menuju keselamatan. Keyakinan seperti ini menjadikan para pengikut agama itu menjadi eksklusif. Misi merupakan titik di mana iman dan strategi bersatu, di mana iman diarahkan kepada dunia secara nyata. Persatuan seperti ini muncul dari pandangan Alkitab mengenai kebenaran, sebagai sesuatu yang harus dikerjakan dan tidak hanya dipercayai, dan sebagai hasil dari ketaatan dan bukan sebaliknya. Di dalam Alkitab, mengenal Allah bukanlah suatu pengalaman kebatinan, melainkan tanggapan konkret terhadap panggilan-nya dan melaksanakan kehendak-nya. Maka kita tidak hanya dapat mengatakan bahwa teologi yang baik akan menghasilkan misi, tetapi juga bahwa dalam misi Alkitabiah, kita melaksanakan teologi. 7 Dalam hal ini Brunner telah menulis bahwa Gereja ada karena misi, seperti halnya api ada karena pembakaran. Dengan kata lain bahwa teologi berisi tentang renungan atas misi. 6 " Kategori: Teologi. 7 William A. Dyrness, Agar Bumi Bersukacita, dalam buku: Misi Holistis Dalam Teologi Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001, 16. 3

4 Hal inilah yang menjadi dasar dari teologi itu sendiri. Misi bukan hanya penerapan dari teologi, namun misi berada pada inti teologi. Maka apa yang dikatakan para teolog sebagai teologi dasar itu adalah teologi misi. 8 Dengan serangkaian alasan ini, tidaklah sukar untuk melihat mengapa pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dengan misi menjadi menonjol belakangan ini. Castro menyatakan: Kita telah melihat berakhirnya satu era misi; kita sedang memulai suatu era baru di mana ide misi sedunia akan menjadi dasar utama. 9 Kita dapat berharap bahwa kesadaran seperti ini akan mengilhami gereja-gereja untuk mengevaluasi semua program mereka, apakah sesuai dengan misi, untuk melihat semua kemampuan dan panggilan mereka, di dalam dunia yang kompleks ini, dari segi panggilan utama Gereja untuk bersaksi dalam kata dan karya tentang penciptaan baru yang telah Kristus mulai. Tentu saja, di tengah-tengah kesaksian yang penuh semangat dan beraneka itu, kita mengharapkan sebuah teologi yang segar. 10 Dengan melihat begitu banyak defenisi, tujuan dan metode tentang misi, maka sesuai dengan topik penelitian yang akan penulis kaji, maka dalam penelitian ini dikhususkan kepada konsep teologia misi Yohannes Calvin yang akan diperhadapakan dengan konsep teologia misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). GBKP adalah Gereja Suku yang mewarisi tradisi berteologi Calvinis. GBKP secara organisatoris berawal dari pekerjaan badan pekabaran injil Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) yang dimulai pada tahun Dalam tata gereja GBKP disebutkan, GBKP adalah wujud dari Gereja yang Esa, Kudus dan Am. Dasar GBKP adalah Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dunia, sumber kebenaran dan hidup dan Kepala Gereja (1 Kor. 3;11; Kolose 1:18a; Efeseus 4:15; Johanes 8 Ibid, Costas. Orlando E, The Church and Its Mission: A Shattering Critique from the Third World, Wheaton, Ill. (Tyndale House), 1974, William A. Dyrness, Ibid, 16. 4

5 4:6). GBKP mengakui alkitab adalah Firman Allah yang disaksikan dalam Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Sebagai Hakekatnya GBKP adalah Tubuh Kristus yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya sesuai dengan talenta setiap anggota dalam ketaatannya kepada Yesus Kristus sebagai kepala Gereja (Efesus 4:16; 1 Petrus 2:5). Panggilan GBKP adalah persekutuan orang-orang yang dipanggil untuk memberitakan Kerajaan Allah melalui kesaksian, persekutuan dan pelayanannya (Matius 28:18-20; Markus 16:15; Johanes 17:21; Kisah Para Rasul 1;8; 2:43-47; Efesus 2:10; Pilipi 2:11; Kolose 1:10; 1 Petrus 2:9 dan Wahyu 21:5). 11 GBKP adalah milik Tuhan yang didalamnya manusia dipanggil menjadi anak-nya yang bertanggung jawab untuk memelihara, memberdayakan dan mendewasakan GBKP dengan cara sebaik-baiknya sekaligus menunjukkan identitas orang Karo. Di satu pihak GBKP menyadari bahwa dirinya adalah bahagian yang tidak terpisahkan dari bangsa dan masyarakat Indonesia di dalam satu negara yang berdasarkan Pancasila. Pada pihak lain, disadari pula bahwa gereja adalah Tubuh Kristus (Efesus 1:23; Kolose 1:18) yang didirikan oleh Roh Kudus sehingga gereja adalah milik Allah bukan milik satu bangsa atau golongan. GBKP adalah satu gereja suku yang anggotanya dari berbagai kalangan dengan permasalahannya yang kompleks. Oleh karena itu kebutuhannya yang beraneka ragam yang masing-masing pemenuhannya secara spesifik. Dengan demikian pelayanan GBKP perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan tersebut. GBKP sebagai gereja suku Karo dengan budayanya yang mengalami pergeseran oleh karena dipengaruhi budaya nasional dan global. Untuk itu gereja sebagai garam dan terang harus mewarnai dan melestarikan budaya tersebut di atas yang senantiasa berkembang secara dinamis dalam konteks nasional, regional dan global. GBKP mewarisi tradisi berteologi Calvinis, dan inilah yang menjadi pokok permasalahan yang penulis ingin kaji melalui penelitian ini. Apakah ajaran Calvin 11 Moderamen GBKP, Tata Gereja GBKP , Kabanjahe,

6 tentang misi masih relevan pada masa kini, khususnya di GBKP? Tentu saja harus dibedakan antara Calvin dan Calvinisme, kendati hubungan di antara keduanya cukup erat. Calvin mengacu kepada orang yang mencetuskan ajaran tertentu, sedangkan Calvinisme menunjuk kepada ajaran-ajarannya yang belakangan mengalami berbagai interpretasi oleh para pengikutnya, dan atau yang mengklaim dirinya sebagai pengikut. 12 Yang paling menonjol pada Calvinisme adalah ajaran mengenai Predestinasi. 13 Calvin sesungguhnya mau menekankan kemuliaan Allah (Gloria Dei). Bagi Calvin kemuliaan sangat penting. Semuanya demi kemuliaan Allah. Maka mereka terpilih memandang dirinya sebagai kendaraan yang dipakai Allah guna memenangkan kehidupan bagi kemuliaan Allah. Konsekuensinya, terkesan bahwa Calvinisme menjadi agresif dalam perkembangannya belakangan. Disiplin sangat ditekankan oleh Calvin. Ada yang berpendapat bahwa disiplin adalah salah satu unsur dari ciri-ciri gereja (nota ecclesiae) menurut Calvin. Tetapi kebanyakan ahli berpendapat tidak. Nota ecclesiae menurut Calvin hanya terdiri dari, pemberitaan firman yang benar dan pelaksanaannya sakramen yang benar. 14 Calvin banyak melakukan perubahan dalam tradisi kekristenan Katolik, misalnya: misa Gereja Katolik Roma dianggap tahyul dan penyembahan berhala. Berhubungan dengan hal itu, maka berbagai ornamen dalam gereja dihapuskan oleh Calvin. Orgel, gambar-gambar, salip, lilin, altar tidak boleh ada di dalam gereja. Kebaktian hanya terdiri dari pembacaan Alkitab, khotbah, doa dan menyanyi mazmur-mazmur dari Perjanjian Lama. Perayaan perjamuan kudus dipisahkan dari kebaktian biasa, semua pesta-pesta gerejawi ditiadakan, 12 Yohannes Calvin adalah seorang pembaharu gereja terkemuka di abad ke-16, disamping Martin Luther dan Zwingli. Dalam bahasa Belanda namanya dieja sebagai, Johannes Calvijn, sedangkan ejaan aslinya, Jean Cauvin. Dalam bahasa Indonesia dieja Yohannes Calvin. A.A. Yewangoe, dalam : Jurnal Teologi Beras Piher GBKP, Calvin dan Calvinisme, Kabanjahe: Moderamen GBKP, 2004, Ajaran ini juga pada Martin Luther dan Melanchton, Luther tidak konsekuen memikirkannya, sedangkan melanchton pada akhirnya menolaknya. Predestinasi mengajarkan sejak semula Allah telah menentukan siapa yang diselamatkan dan siapa yang dihukumkan. 14 A. A. Yewangoe, Ibid, 10. 6

7 kecuali perayaan hari Minggu dan tiga pesta lainnya (Natal, Paskah, dan Pentakosta). Jelas bahwa kebaktian memang hanya untuk memuliakan Tuhan. Mengenai organisasi gereja dilukiskan sebagai yang sesuai dengan asas-asas yang terdapat di dalam Alkitab. Gereja adalah organisasi orang-orang terpilih yang tampil dalam kenyataan (baca: Gereja yang kelihatan), yang dipanggil untuk memuliakan Allah. Yang terpilih akan memuliakan Allah, sedangkan yang tidak terpilih tunduk di bawah hukum Allah. Ini lalu mengarah kepada disiplin yang keras dan siasat kehidupan. Inilah beberapa perubahan yang dilakukan oleh Calvin pada saat dimana dia melakukan reformasi. Jika kita perhadapkan kepada Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang mewarisi tradisi Calvin (GBKP disebut dengan aliran Presbiterial Sinodal), dimana di GBKP ada kita jumpai Orgel dan macam-macam alat musik untuk mengiringi nyanyian dalam ibadah, gambar-gambar dalam ruangan gedung gereja, patung Yesus yang disalip, lilin dan bendabenda lainnya yang dipakai dengan tujuan untuk menambah kehikmatan dalam beribadah. Bukan itu saja, pesta-pesta juga sering dilakukan (cth. Pesta Kerja Rani/pesta panen, pesta pengumpulan dana/ lelang-lelang, dll). Jikalau kita kembali melihat kemurnian ajaran Calvin tentunya sudah tidak dapat lagi kita jumpai di GBKP. Unsur-unsur Calvinisme memang ada, tetapi tidak lagi sungguh-sungguh murni. Ternyata banyak unsur-unsur yang tidak Calvinis masuk ke dalam gereja, baik dalam tata gerejanya maupun dalam etos dan prilakunya, ini tidak terhindarkan sebab sebagaimanapun GBKP berada dalam intraksi yang terus menerus baik dengan gereja-gereja lain, maupun dengan masyarakat sekitar Dalam bidang kebaktian misalnya, memang masih jelas unsur-unsur tata cara kebaktian (liturgi) Calvinisme. Pemberitaan firman masih menjadi pusat kebaktian. Tetapi menyanyi mazmur dari PL kelihatannya makin lama makin hilang. Bahkan dewasa ini Kidung Jemaat (jikalau kebaktian bahasa Indonesia) sudah sangat dominan dan ditambah lagi (jikalau kebaktian bahasa Karo) dengan nyanyian yang bernuansa budaya Karo. Perjamuan kudus masih dengan setia mengikuti ajaran Calvin, tetapi tata caranya sudah berubah. Pemakaiaan cawan-cawan kecil misalnya, yang sekarang sangat lajim dalam gereja-gereja GBKP, tidak dikenal oleh Calvin. 7

8 Begitu banyak perubahan-perubahan yang terlihat di dalam gereja GBKP yang Calvinisme dan hal ini tidak mungkin terhindarkan. Yang menjadi pertanyaan: Apakah ajaran (teologi) tentang misi Calvin juga mengalami perubahan/pergeseran di dalam konsep teologi GBKP? Dan apakah Calvinisme masih relevan di GBKP dewasa ini? Hal inilah yang akan penulis mau kaji dan teliti melalui penelitian ini, melalui penelitian ilmiah yang berjudul: KONSEP TEOLOGI MISI YOHANNES CALVIN DAN KONSEP TEOLOGI MISI GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (Suatu Studi Perbandingan Antara Konsep Teologi Misi Yohannes Calvin Dengan Konsep Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan) B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah Konsep Teologi Misi Yohannes Calvin dan Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)? 2. Apakah ada persamaan dan perbedaan Teologi Misi Yohannes Calvin dengan Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan Konsep Teologi Misi Yohannes Calvin dan Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). 2. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan Teologi Misi Yohannes Calvin dengan Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). 8

9 D. Signifikansi Atau Manfaat Penelitian 1. Untuk memberikan pengertian kepada pembaca bagaimana Konsep Teologi Misi Yohannes Calvin dan Konsep Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). 2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Gereja khususnya Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), untuk melihat relevansi teologi misi dalam pelayanannya. 3. Bagi penulis sendiri penelitian ini akan memberikan suatu pengalaman dan pelajaran yang baru yang nantinya akan bermanfaat ketika saya melayani ditengah-tengah jemaat khususnya di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). 4. Bagi fakultas teologi sebagai masukan dan menambah sumber tentang Konsep Teologi Misi Yohannes Calvin dan Konsep Teologi Misi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). E. Metode Penelitian Untuk dapat mengetahui permasalahan yang diangkat, maka metode yang digunakan dalam proses penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif. Di mana penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding). 16 Adapun jenis pengumpulan data yaitu Liberary research. Kegiatan penelitian dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literature, baik di perpustakaan maupun di tempat-tempat lain sebagai sumber data primer dan wawancara sebagai sumber data sekunder Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogtakarta: UGM Press, 1990, Hadari Nawawi, Ibid, 30. 9

10 F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metodologi Penelitian F. Sistematika Penulisan BAB II Dalam BAB II penulis akan mendeskripsikan: Yohannes Calvin, riwayat hidup, karya dan Teologianya. Penulis juga akan mendekripsikan Konsep Teologi Misi Yohannes Calvin yang memuat pengertian misi, tujuan misi dan pelaku misi. BAB III Dalam BAB III penulis akan mendeskripsikan: Sejarah singkat GBKP, teologi dan konsep teologi misi GBKP yang memuat pengertian misi, tujuan misi dan pelaku misi. BAB IV Dalam BAB IV penulis akan melakukan analisa terhadap BAB II dan BAB III yaitu Suatu Studi Perbandingan Antara Konsep Teologi Misi Yohanes Calvin Dengan Konsep Teologi Misi GBKP. Dalam analisa ini penulis khususnya fokus kepada pengertian misi, tujuan misi 10

11 dan pelaku misi. Pada akhir BAB IV penulis akan menguraikan sebuah relevansi teologis tentang misi: Mewujudkan Missio Dei dalam konteks GBKP. BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran 11

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pekabaran Injil (PI) atau penginjilan sering disebut juga dengan evangelisasi atau evangelisme, 1 merupakan salah satu bentuk misi Gereja. Kata Injil yang

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dengan sengaja ditulis Calvinis, bukan Kalvinis, karena istilah ini berasal dari nama Johannes Calvin.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dengan sengaja ditulis Calvinis, bukan Kalvinis, karena istilah ini berasal dari nama Johannes Calvin. BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di lingkungan gereja-gereja Protestan sedunia, aliran atau denominasi Calvinis 1 (lebih sering disebut Reformed ataupun Presbyterian) hampir

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberikan mandat kepada seluruh murid untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi muridnya (Matius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB Apakah tujuan dari kematian dalam hidup orang Kristen? Apa yang terjadi dengan tubuh dan jiwa saat kematian?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA). Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri atas beribu pulau tersebar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 02Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan TERBENTUKNYA GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-nya

Lebih terperinci

Darwin H Pangaribuan NPM

Darwin H Pangaribuan NPM TUGAS LAPORAN BUKU TRANSFORMASI MISI KRISTEN MATA KULIAH TEOLOGI MISI LANJUTAN Dosen Pengampu: Dr Drs Jerry Rumahlatu, M.Th. Darwin H Pangaribuan NPM 512036 PROGRAM PASCASARJANA TEOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen. Kelas/Semester : IX / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 50 Kurikulum Acuan : KTSP 1 KISI-KISI PENULISAN ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa

Lebih terperinci

PENGANTAR DAFTAR BACAAN 2017

PENGANTAR DAFTAR BACAAN 2017 PENGANTAR DAFTAR BACAAN Para pelayan Tuhan yang terkasih, Sungguh bersyukur kembali kita bisa bersama-sama berkesempatan menata dan melayani Tuhan dalam wujud penataan daftar Bacaan Kitab Suci selama tahun

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah

BAB 4. Refleksi Teologis. dan kehidupan rohani setiap anggota jemaatnya tidak terkecuali anak-anak yang adalah BAB 4 Refleksi Teologis Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberikan mandat kepada seluruh murid untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi muridnya (Matius 28:19-20). Mandat ini

Lebih terperinci

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks. (021) 65304149 E-mail:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan agama Kristen masuk ke Indonesia memang panjang. Ada beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. Agama Kristen memang bukan agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

Penelaahan yang Bersifat Ibadah

Penelaahan yang Bersifat Ibadah Penelaahan yang Bersifat Ibadah Penelaahan yang bersifat ibadah adalah sangat pribadi. Tujuannya ialah mendekatkan saudara dengan Allah. Penelaahan itu akan menghubungkan saudara dengan kebenaran rohani

Lebih terperinci

Vik. Vega Desrisaharny Putri Sarasak, S.Th

Vik. Vega Desrisaharny Putri Sarasak, S.Th Laporan Baca Buku: Apa Itu Calvinisme? Christiaan De Jonge Vik. Vega Desrisaharny Putri Sarasak, S.Th Sejarah gereja-gereja Protestan di Indonesia merupakan hasil dari pekabaran Injil yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

Status Rohani Seorang Anak

Status Rohani Seorang Anak Status Rohani Seorang Anak PENDAHULUAN Kita yang melayani anak-anak di gereja atau di yayasan gerejawi perlu memiliki keyakinan tentang status rohani seorang anak di hadapan Tuhan, berdasarkan Firman Tuhan.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Masyarakat Karo terkenal dengan sikap persaudaraan dan sikap solidaritas yang sangat tinggi. Namun ironisnya sikap persaudaraan dan kekerabatan yang mewarnai

Lebih terperinci

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14

Lebih terperinci

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia Tujuan: Jemaat memahami bahwa Allah menghendaki umat-nya hidup dalam kekudusan Jemaat bertekad untuk hidup dalam kekudusan Jemaat menerapkan kehidupan

Lebih terperinci

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 Selain bekerja atas masing-masing kita, Roh Kudus juga bekerja dalam Gereja sebagai satu tubuh. Roh Kudus memelihara Gereja tetap bersatu sehingga kita dapat

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 05Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GERAKAN PEMBARUAN GEREJA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. BAHAN KAJIAN Pengertian Gerakan Pembaruan Gereja (Reformasi Gereja).

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening Pnt. : Jemaat, marilah kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan

Lebih terperinci

SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH

SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH Ibrani 10:19-25 Tujuan : Agar jemaat mengerti sikap dalam beribadah yang berfokus pada Kristus dan karya- Nya serta bukan pada fenomena lahiriah saja. PENDAHULUAN: Seorang

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Pekerja Dalam Gereja Tuhan Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV STUDY PERBANDINGAN ANTARA KONSEP TEOLOGI MISI YOHANES CALVIN DENGAN KONSEP TEOLOGI MISI GEREJA BATAK KARO PROTESTAN

BAB IV STUDY PERBANDINGAN ANTARA KONSEP TEOLOGI MISI YOHANES CALVIN DENGAN KONSEP TEOLOGI MISI GEREJA BATAK KARO PROTESTAN BAB IV STUDY PERBANDINGAN ANTARA KONSEP TEOLOGI MISI YOHANES CALVIN DENGAN KONSEP TEOLOGI MISI GEREJA BATAK KARO PROTESTAN Dalam BAB IV ini penulis akan melakukan analisa yaitu Suatu Analisa Teologi Misi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW

BAB I. Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan

Lebih terperinci

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018 BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN MING- 07 Januari 14 Januari 21 Januari 28 Januari 04 Februari Keluaran 3:10-15 Mazmur 8:1-10 Yohanes 21:1-11 1Samuel 9:1-10 Markus 5:22-34 Mengenal

Lebih terperinci

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan iman anak tentunya bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Banyak pihak bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan iman bagi anak-anak kecil

Lebih terperinci

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Buku ini menjelaskan mengenai dua belas ajaran dasar dari umat Kristen Baptis. Dasar kepercayaan ini tidak hanya khusus untuk orang Kristen Baptis,

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) Kursi berkaki tiga bisa digunakan. Bayangkanlah kursi berkaki tiga dalam pikiran Anda. Lalu, bayangkanlah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Gereja yang ada dan hadir dalam dunia bersifat misioner sebagaimana Allah pada hakikatnya misioner. Yang dimaksud dengan misioner adalah gereja mengalami bahwa dirinya

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

TUBUH KRISTUS. 1. Gambarkan dengan singkat datangnya Roh Kudus pada orang-orang percaya.

TUBUH KRISTUS. 1. Gambarkan dengan singkat datangnya Roh Kudus pada orang-orang percaya. TUBUH KRISTUS Pengantar Apakah Tubuh Kristus itu? Apakah sama dengan Gereja? Mungkin definisi yang sangat sederhana ini akan dapat menjelaskannya. Tubuh Kristus terdiri dari orang-orang percaya dalam semua

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Jemaat merupakan bidang yang baru dalam kekristenan, baik Protestan maupun Katolik dan masuk ke dalam ranah teologi praktis, di mana terjadi adanya perpindahan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan

Lebih terperinci

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata

Lebih terperinci

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan

Lebih terperinci

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar TATA IBADAH PERSIAPAN - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan jemaat menyanyikan lagu-lagu baru - Para pelayan berdoa di konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2 : Presbiter bertugas mengucapkan

Lebih terperinci

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/ selamat sore warga jemaat yang Tuhan

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Kelas / Semester : VII / II Bentuk Soal : Pilihan ganda

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja Pola Tuhan Bagi Para Pekerja Kim mempelajari alasan-alasan bagi perkumpulan orang percaya dalam gereja yang mula-mula. Ia melihat adanya bermacam-macam keperluan yang mempersatukan mereka - keperluan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang

Lebih terperinci

MAKNA DAN ARTI KATA EVANGELIS 1

MAKNA DAN ARTI KATA EVANGELIS 1 MAKNA DAN ARTI KATA EVANGELIS 1 Abstrak Diskusi tentang arti kata Evangelis dalam sejarah pembentukan nama gereja Kalimantan Evangelis cukup menyita banyak waktu. Studi yang konsen atas pemakaian nama

Lebih terperinci

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley Yesus yang Asli oleh Kermit Zarley Yesus dari Nazaret adalah manusia yang paling terkenal yang pernah hidup di muka bumi ini. Namun siapakah dia? Untuk mengenal dia, kita perlu mengarahkan perhatian kepada

Lebih terperinci

DAFTAR BACAAN ALKITAB GMIT. Tahun 2017 TEMA PEELAYANAN: YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN

DAFTAR BACAAN ALKITAB GMIT. Tahun 2017 TEMA PEELAYANAN: YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN DAFTAR BACAAN ALKITAB GMIT Tahun 2017 TEMA PEELAYANAN: YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN Sub Tema: Berdasarkan karya Kristus yang membaharui, kita berkarya untuk perubahan dan pembaharuan diri, gereja dan masyarakat

Lebih terperinci

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING? MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING? Baptisan merupakan satu aspek pembenaran di mana semua orang dapat turut serta. Sejak Kristus, Seorang yang Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak

Lebih terperinci

Para Pekerja Saling Memerlukan

Para Pekerja Saling Memerlukan Para Pekerja Saling Memerlukan Kim masih terus mengajar kelasnya yang terdiri dari anak laki-laki. Dia telah memperkembangkan karunianya untuk mengajar dengan jalan memakai karunia itu. Pada suatu hari

Lebih terperinci

TATA IBADAH Minggu Adven I

TATA IBADAH Minggu Adven I TATA IBADAH Minggu Adven I PERSIAPAN Doa Konsistori dan Doa Pribadi Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI P.2. Saudara - saudara yang terkasih dalam Yesus kristus Minggu, 29 Nopember 2015 kita memasuki minggu Adven

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA Gpib Jemaat karunia Minggu 15 October 2017 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga

Lebih terperinci

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT Oleh: Ev. Wiwi Suwanto (1997) Penulis adalah Alumnus Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia Ungkapan "Kristus turun dalam kerajaan maut" tidak terdapat di dalam

Lebih terperinci

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

Misiologi David Bosch

Misiologi David Bosch Misiologi David Bosch Definisi Sementara Misi. 1. Iman Kristen bersifat misioner, atau menyangkali dirinya sendiri. Berpegang pada suatu penyingkapan yang besar dari kebenaran puncak yang dipercayai penting

Lebih terperinci

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

TATA IBADAh HARI MINGGU v SESuDAH PASKAH

TATA IBADAh HARI MINGGU v SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU v SESuDAH PASKAH Tuhan Menjamin Kehidupan Orang Pilihan (Lukas 10: 1-12) Minggu 21 Mei 2017 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah

Lebih terperinci