BAB II KAJIAN PUSTAKA
|
|
- Hadian Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Kajian Teori 1. Pengertian Membaca BAB II KAJIAN PUSTAKA Terdapat beberapa pengertian membaca menurut para ahli seperti berikut.anderson dalam Tarigan (2008, hlm.7) berpendapat bahwa: Membaca adalah suatu preses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding presess), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding).sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tertulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Hodgson (Tarigan, 2008, hlm.7) menjelaskan bahwa: Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008, hlm.7) menjelaskan bahwa Reading adalah bringing meaning to and getting meaning from printed ow written material, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis. Dari ketiga definisi yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca adalah proses pemahaman tulisan untuk mendapatkan pesan atau makna dari sebuah tulisan. 2. Pengertian Membaca Pemahaman Membaca pemahaman adalah membaca yang merujuk kepada jenis kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan untuk memperoleh pengertian tentang sesuatu atau untuk tujuan belajar sehingga memperoleh wawasan yang lebih luas tentang sesuatu yang dibaca (Tarigan, 2008, hlm.30).
2 Membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang perlu dipahami dan menerapkan informasi yang ada dalam bahan-bahan tertulis (Resmini dkk, 2010, hlm.47). Dalam membaca pemahaman pembaca dituntut untuk memahami isi bacaan. Didalam membaca pemahaman kecepatan memahami bacaan bervariasi, tergantung pada bahan bacaan yang dibaca. Jika bahan bacaan yang kita baca mudah dipahami maka kecepatan memahami akan kecepatan maksimal, sedangkan jika bahan bacaan yang dibaca sulit untuk dipahami maka kecepatan dalam memahami akan kurang maksimal. Membaca pemahaman adalah keterampilan membaca yang dipelajari dikelas tinggi dan keterampilan ini dipelajari setelah membaca permulaan dikuasai. Keterampilan membaca pemahaman lebih tinggi dari membaca permulaan. Tarigan dalam Solchan (2011, hlm.8.8) mengemukakan bahwa: Membaca di kelas tinggi melatih siswa dalam keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencakup aspek memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), memahami signifikasi atau makna (antara lain makna dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, rekasi pembaca), evaluasi atau penilaian (isi,bentuk), dan kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. a. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman Menurut Mc.Laughlin & Allen (Resmini & Juanda, 2007, hlm.83) mengemukakan prinsip-prinsip membaca sebagai berikut: 1) Pemahaman merupakan proses kontruktivis sosial. 2) Keseimbangan kemahiran adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman. 3) Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa. 4) Pembaca yang baik memgang peranan aktif dalam proses membaca. 5) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
3 6) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas. 7) Perkembangan kosa kata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca. 8) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman. 9) Strategi dan keterampilan bisa diajarkan. 10) Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman. Dari sepuluh prinsip membaca pemahaman dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut. a) Pemahaman merupakan proses kontruktivis sosial. Menurut Cox (Rahim, 2009, hlm.4) anak-anak terus membangun makna baru pada dasar pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki untuk proses komunikasi. Dari penjelasan tersebut anak-anak memproses secara berkelanjutan untuk bangunan sebuah makna bahasa.kontruktivis erat kaitannya dengan kata membangun dan dapat dikaitkan dengan teori belajar. Menurut Rahim (2009, hlm.4) teori belajar kontruktivisme dapat diaplikasikan dalam belajar bahasa dan guru dapat membantu siswa belajar empat keterampilan. Pertama, membuat hubungan antara apa yang mereka ketahui dan apa yang akan mereka pelajari. Kedua, menggunakan strategi untuk membaca (membuat prediksi) dan menulis (menggambarkan pengalaman sebelumnya). Ketiga, berpikir tentang proses membaca dan menulis mereka sendiri. Keempat, mendiskusikan tanggapantanggapan mereka tentang teks yang mereka baca dan tulis. Keempat keterampilan yang telah dijelaskan diatas dapat diimplementasikan dalam strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity).Keterampilan pertama, membuat hubungan
4 antara apa yang mereka ketahui dan apa yang akan mereka pelajari dilakukan dan pada langkah pertama yaitu membuat prediksi berdasarkan judul atau gambar. b) Keseimbangan kemahiran adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman. Pearson (Rahim, 2009, hlm.6) menyarankan bahwa model pembelajaran pemahaman yang didukung oleh penelitian terakhir sebenarnya lebih dari keseimbangan antara kesempatan belajar, menghubungkannya, dan mengintegrasikannya. Keseimbangan kemahiran merupakan kerangka kerja kurikulum untuk mengenal pentingnya aspek kognitif dan kemahiran membaca.menempatkan pembelajran membaca dalam kerangka kurikulum berarti memberikan tempat pengajaran keterampilan membaca yang lebih tinggi untuk kemampuan pemahaman siswa. c) Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa. Guru yang unggul adalah guru yang yang dapat memberikan pemahaman dengan baik kepada siswa.pemahaman dalam membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. Didalam proses membaca guru memiliki peran untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami teks. Motivasi merupakan hal penting untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam segala hal, termasuk dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks.guru yang unggul tentu dapat memotivasi siswa. d) Pembaca yang baik memgang peranan aktif dalam proses membaca. Menurut McLaughlin & Allen pembaca yang baik ialah pembaca yang berpartisipasi aktif dalam proses mambaca. Pertisipasi aktif tersebut ditunjukan dalam hal tujuan.sedangkan
5 menurut Anderson pembaca yang baik bisa mengintegrasikan informasi dengan terampil dalam teks dengan pengetahuan sebelumnya tentang topik (Rahim, 2009, hlm.7). Pembaca yang baik adalah pembaca yang mempunyai tujuan dan dapat memahami bacaan dengan baik.mempunyai tujuan yang jelas dan meninjau tujuan dari bahan bacaan.selain itu pembaca yang baik menggunakan strategi efektif untuk membangun makna dari bahan bacaan. e) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. Pembelajaran membaca hendaknya disesuaikan dengan tujuan agar proses membaca terjadi dalam konteks yang bermakna. Misalkan, apabila tujuan pengajaran membaca adalah agar siswa memahami bacaan dari bahan yang dibaca dengan menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity). Gambrell (Rahim, 2009, hlm.8) mengemukakan bahwa transaksi berbagai aliran secara luas mencakup biografi, fiksi sejarah, legenda, puisi, dan brosur meningkatkan pemahaman membaca siswa. Dari pendapat tersebut, penggunaan berbagai macam bahan atau aliran bacaan dapat digunakan dalam peningkatam pemahaman membaca siswa. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian bahan bacaan dengan perkembangan siswa. f) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas. Pengalaman membaca memberikan banyak manfaat dari bacaan yang dipahami siswa.banyaknya jenis bacaan meningkatkan pengetahuan siswa.siswa hendaknya membaca teks dari tingkatan yang berbeda untuk memperluas pengetahuan.tugas guru dalam hal ini ialah memfasilitasi bahan bacaan dan memotivasi minat membaca siswa.
6 g) Perkembangan kosa kata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca. Pembelajaran yang diberikan guru tentunya mempengaruhi pemahaman membaca. Pembelajaran membaca dengan berbagai metode atau strategi yang tepat akan menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu hal penting yang mempengaruhi pemahaman membaca yaitu perkembangan kosa kata.karena semakin luas makna dari kata yang dikuasai siswa, semakin baik pula pemahaman siswa terhadap bacaan. h) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman. Keterlibatan siswa merupakan hal penting bagi siswa untuk menguasai berbagai strategi membaca yang diajarkan.penguasaan terhadap strategi membaca pemahaman membangun pemahaman berdasarkan pengetahuan yang telah dikuasai siswa sebelumnya. i) Strategi dan keterampilan bisa diajarkan Menurut McLaughlin & Allen (Rahim, 2009, hlm.10) strategi pemahaman mencakup sebagai berikut: - Peninjauan-mengaktifkan latar belakang pengetahuan memprediksi dan menyusun tujuan. - Membuat pertanyaan sendiri-membuat pertanyaan untuk memandu membaca. - Membuat hubungan, menghubungkan membaca dengan dirinya sindiri, teks, dan lain-lain. - Memvisualisasikan-menciptakan gambaran secara mental sambil membaca. - Mengetahui bagaimana kata-kata menjadi kalimat bermakna, memahami kata-kata melalui perkembangan kosa kata yang strategis, mencakup perkembangan sintaksis, yang memberi petunjuk makna kata untuk menemukan kata-kata yang tidak dikenal.
7 - Memonitor-menanyakan Bisakah ini dipahami?, serta memperjelasdengan mengadaptasi proses strategi untuk mengakomondasi tanggapan. - Meringkas-menyintesiskan gagasan-gagasan yang penting. - Mengevaluasi-membuat pertimbangan-pertimbangan. Memadukan strategi-strategi dengan keterampilan membaca dapat membantu siswa menguasai strategi membaca pemahaman yang lebih rumit dibandingkan keterampilan pemahaman. - Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman. Asesmen merupakan koleksi data seperti nilai tes dan catatancatatan informal untuk mengukur hasil belajar siswa.dengan Asesmen menilai kemajuan siswa dapat dengan mudah dilakukan karena dengan begitu kemajuan siswa dapat terlihat.selain itu dapat dijadikan bahan refleksi bagi guru jika pembelajaran membaca pemahaman belum dapat dikatakan berhasil dan untuk keefektifan mengajar selanjutnya. 3. Dua belas sub keterampilan pemahaman Berikut ini adalah dua belas sub keterampilan pemahaman menurut Resmini dkk (2010, hlm.49). a. Memahami makna kata Yakni menyatakan makna denotatif, konotatif, bahasa berkias, ciri khas bahasa itu (kata pinjaman, singkatan, akronim). b.identifikasi rincian Identifikasi rincian yaitu mencatat isi bacaan, misalnya mencatat ide-ide penjelas. c. Identifikasi gagasan utama Mengidentifikasi gagasan utama yaitu mencari ide pokok bacaan.gagasan utama dalam sebuah paragraf terdapat di awal atau di akhir paragraf. d.identifikasi sebab-akibat
8 Identifikasi menyangkut pertanyaan mengapa dan bagaimana. Kalimat yang menjelaskan terjadinya sesuatu akan menjelaskan akibat atau sebaliknya. e. Membuat inferensi Untuk membuat inferensi pembaca harus mengenali dan memahami hubungan rincian dengan pesan yang tidak disampaikan oleh penulis.dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian terhadap kata kunci dalam bacaan, memusatkan kemungkinan implikasi makna di balik kata-kata yang dinyatakan, dan memperhatiakan inferensi yang mungkin dibuat tentang orang atau situasi yang diambil dari deskripsi yang menyertainya, sekelilingnya, atau tindakannya. f. Membuat generalisasi dan simpulan Membuat generalisasi yaitu, membuat kesimpulan umum dari sebuah bacaan. g.identifikasi nada dan suasana Nada didefinisikan secara berbeda-beda oleh para penulis namun umumnya dikatakan bahwa nada itu menyangkut gaya penulis dalam mengekspresikan sikapnya terhadap pokok persoalan pembaca. h.identifikasi tema Indentifikasi tema yakni menentukan tema bacaan. i. Identifikasi Perwatakan Identifikasi perwatakan yakni diidentifikasi melalui apa yang dikatakan tokoh, apa yang dilakukan tokoh, apa yang dilakukan pelaku lain tentang tokoh, dan apa yang dikatakan penulis tentang tokoh. j. Identifikasi fakta, fiksi, dan opini Identifikasi fakta, fiksi, dan opini yaitu mencari dan membedakan hal-hal yang bersifat nyata (fakta), khayalan (fiksi) atau pendapat (opini). k. Identifikasi propaganda Identifikasi propaganda yaitu mencari kata-kata atau kalimat yang berupa piranti persuasif dalam bacaan.
9 Terdapat lima keterampilan dari dua belas sub keterampilan pemahaman yang akan diambil peneliti diantaranya yaitu: 1) Identifikasi tema. 2) Identifikasi gagasan utama. 3) Identifikasi sebab akibat. 4) Identifikasi fakta, fiksi, dan opini. 4. Pelajaran Membaca Pemahaman di Kelas V SD Dalam kurikulum 2006 Resmini (2007, hlm.79) menjelaskan bahwa arah membaca di kelas tinggi ialah agar siswa dapat membaca dan memahami berbagai jenis wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama. Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran di SD untuk kelas tinggi merupakan membaca lanjut untuk memperoleh pemahaman.kegiatan membaca pemahaman di SD kelas V dapat berupa membaca beragam teks, menjelaskan isinya, menemukan gagasan utama dari setiap paragraf.ketercapaian tujuan tersebut dapat diiukur dengan seberapa besar siswa menjawab dengan benar soal-soal berdasarkan wacana, dan identifikasi gagasan utama yang tepat dari setiap paragraf. Pembelajaran membaca pemahaman di kelas V berdasarkan kurikulum KTSP yaitu: - Standar Kompetensi Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. - Kompetensi Dasar Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) yang dilakukan melalui membaca memindai. 5. Langkah-Langkah Strategi DRTA
10 Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan strategi DRTA menurut Rahim (2009, hlm.48). a. Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul. Langkah pertama, guru menuliskan judul cerita atau judul wacana yang akan dipelajari di papan tulis, kemudian guru menyuruh siswa untuk membacakananya. Judul cerita yang dipilih misalnya Si Anak Itik Kecil. Tanyakan pada siswa berdasarkan judul cerita ini bercerita tentang apa. Berikan mereka waktu untuk mempertimbangkan pertanyaan seluruhnya, dan biarkan setiap siswa kesempatan untuk membuat prediksi. Semua prediksi siswa seharusnya diterima tanpa memperhatikan apakah masuk akal atau tidak, tetapi seharusnya guru tidak membuat prediksi apapun saat proses diskusi. b. Membuat prediksi dari petunjuk gambar. Guru mengintruksikan siswa untuk memperhatikan gambar dengan seksama. Kemudian, guru menanyakan pada siswa gambar apa yang terlihat dan meminta siswa untuk memprediksikan apa yang terjadi pada gambar tersebut. c. Membaca bahan bacaan. Pada langkah ini siswa diminta membaca teks yang telah dibagi kedalam beberapa bagian.siswa membaca secara berurutan dari bagian awal hingga bagian akhir.setelah itu, siswa diminta menghubungkan bagianbagian dari cerita yang telah dibaca dengan judul. d. Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi. Saat siswa membaca pada bagian pertama dari wacana, guru mengarahkan siswa pada sebuah diskusi dan mengajukan pertanyaan pada siswa prediksi siapakah yang benar sesuai yang diceritakan bagian ini. Setelah itu guru meminta siswa untuk yakin pada prediksinya dan membacanya secara nyaring di depan kelas dari bacaan yang mendukung prediksinya. Siswa dengan prediksi yang salah dapat menjelaskan apa yang menyebabkan prediksinya salah. Kemudian guru menyuruh siswa menyesuaikan prediksi mereka yang didasarkan pada teks yang baru saja
11 mereka baca. Beberapa anak menduga bahwa prediksi mereka hampir tepat, dan yang lain mungkin membuang prediksi mereka karena tidak sesuai dengan teks. Kemudian membuat prediksi baru berdasarkan masukan baru. e. Guru mengulang kembali prosedur 1 sampai 4 hingga semua bagian pelajaran di atas telah tercakup. Pada setiap tempat berhenti, guru mengulang kembali langkah 4.Dan terakhir, guru menyuruh siswa membuat ringkasan cerita sesuai dengan versi mereka masing-masing. 6. Evaluasi Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) Evaluasi dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) terdiri dari 2 yaitu evaluasi proses dan dan evaluasi hasil. Pada evaluasi proses pembelajaran, aspek yang dinilai oleh peneliti adalah sikap siswa saat kegiatan dalam memprediksi bacaan berdasarkan judul dan gambar, membuktikan, serta refleksi. Selanjutnya, pada evaluasi hasil, hal yang diperhatikan yaitu pada aspek seberapa besar ketepatan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan setelah membaca dengan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity), dan menentukan pokok pikiran dari setiap paragraf. B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Hasil 1. Yuni Sulistiyowati 2011 Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Untuk Membaca Dalam Bahasa Hasil penelitiannya menunjukan kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA). Siklus I
12 Indonesia Siswa Kelas V kemampuan membaca SDN Kasin Malang. pemahaman siswa menunjukan angka sebesar 63,97. Kemudian, pada siklus II 78,73. Maka peningkatanya sebesar 14,74%. 2. Ahtrida Maya Sundari 2012 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Membaca Penggunaan strategidirected Reading Thinking Activity Intensif Dengan (DRTA) dapat meningkatkan Menggunakan Strategi aktivitas dan hasil belajar siswa Directed Reading Thinking dalam membaca intensif. Proses Activity (DRTA) (Penelitian pembelajaran membaca intensif Tindakan Kelas Di Kelas V dengan strategi DRTA SD Negeri Ciwedus 1 menunjukan peningkatan. Hal Kecamatan Cilegon Kota ini ditunjukan dari nilai rata-rata Cilegon) siswa pada siklus I sebesar 60,91, pada siklus II sebesar 71,21. Kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 80, Panji Maulana 2012 Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) Dalam Pembelajaran Membaca Pemahamn Karya Sastra dan Berpikir Kritis Siswa sekolah dasar : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Margalaksana 3 dan 4 Kec. Cilawu Kab. Garut. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran membaca dengan strategi DRTA dapat menjadi strategi pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan diterapkan dalam upaya peningkatan kualitas membaca pemahaman dan dapat direkomendasikan untuk semua mata pelajaran di sekolah dasar
13 C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kaliamat pertanyaan(sugiyono, 2013, hlm.96).berdasarkan definisi tersebut maka peneliti membuat hipotesis tindakan sebagai berikut: Jika strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) digunakan dalam pembelajaran, maka kemampuan membaca pemahaman siswa akan meningkat.
BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut
Lebih terperinci2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca merupakan modal utama peserta didik. Dengan berbekal kemampuan membaca, siswa dapat mempelajari ilmu, mengkomunikasikan gagasan, dan mengekspresikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar yaitu proses interaksi antara guru dan siswa dimana saat siswa tidak tahu menjadi tahu atau proses belajar dimana adanya perubahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu
BAB II KAJIAN TEORI A. Hakekat Pembelajaran Bahasa Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta diidk. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan pada keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak/mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Membaca Menurut Dechant (melalui Zuchdi, 2008:21), membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca pada hakikatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua jenis kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun di dalam masyarakat, tidak terlepas dari bahasa. Manusia menyadari pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015
BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan langkah-langkah metode SQ3R dan implikasi metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
Lebih terperincidan menentukan jalannya pengajaran. Pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan akan terjalin komunikasi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar,
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan. Sebagai bahasa persatuan bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi, fungsi yang utama adalah sebagai alat komunikasi, baik
Lebih terperinciSEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : Tahun Pelajaran : Kelas : IV Smt
Lebih terperinciMata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciPenerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul
Penerapan Strategi DRTA... (Rizky Lia Dintasari) 1.959 Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul Implementation of DRTA Strategy to Improve
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMBINAAN KEGIATAN MEMBACA SEBAGAI IMPLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UCI SUGIARTI ABSTRAK
PENTINGNYA PEMBINAAN KEGIATAN MEMBACA SEBAGAI IMPLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UCI SUGIARTI ABSTRAK Perlu disadari bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua orang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, yang tetap dipergunakan dalam masyarakat Jawa. Bahasa Jawa dalam
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciAningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA) DI KELAS III SDBANI SALEH 2 BEKASI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Aningsih, M.Pd* Icy
Lebih terperinciTampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya
Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pembelajaran Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Deskripsi sebagai Salah Satu Kegiatan Membaca Pemahaman 1. Pengertian Membaca Pemahaman Membaca merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangatlah berperan penting dalam kehidupan sehari-hari terlebih bagi dunia pendidikan. Bahasa merupakan sebuah jembatan bagi pemerolehan ilmu-ilmu pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Membaca sangat penting untuk digunakan sepanjang hidup. Seperti yang dikemukakan oleh De Porter (2003, hlm. 182) bahwa membaca merupakan keterampilan berharga dapat
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Menurut Soedarso (1989: 4) Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinci35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)
35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
Lebih terperinci32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)
32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar warga akan berlangsung dengan baik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai fungsi utama sebagai media komunikasi. Interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak akan berjalan tanpa bahasa. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Bahasa Indonesia di SD Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu bentuk penerapan kurikulum yang berlaku di SD. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun lisan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :... : Kelas / Semester : V / 2 SILABUS PEMBELAJARAN Dasar Alokasi Waktu 5. Mendengarkan Memehami tentang suatu peristiwa dan pendek anak yang disampaikan secara lisan 5.1 Menang-gapi tentang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinci2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Mata Pelajaran Kelas/Semester : BAHASA INDONESIA : IV (C dan D) / Ganjil STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MENDENGARKAN 1. Mendengarkan tentang petunjuk denah dan symbol/lambing Korps 1.1 Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan berbahasa merupakan bagian dari kehidupan manusia. Ketika manusia melakukan kegiatan berbahasa, maka mereka harus memiliki keterampilan berbahasa.tampubolon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berlaku selama kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa asing, keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar meliputi 4 keterampilan, yaitu keterampilan mendengar (listening
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian. Hasil penelitian merupakan uraian data penemuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan 1. Pengertian Kemampuan Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B)
33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF Asep Saiful Alfazr 1, Diah Gusrayani
Lebih terperinciMENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
279 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinci90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis.
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami dari berbagai sumber secara lisan Dasar 9.1Mengajukan saran perbaikan tentang
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU Suhrianati Sekolah Dasar Negeri Mabu un Murung Pudak Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan bersaing dengan negara negara lainnya. Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara sadar untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan dan refleksi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian membaca. 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah proses memahami pesan tertulis
Lebih terperinciBahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Kelas VII Maryati Sutopo PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Bahasa
Lebih terperinciMEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)
MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA) Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. riskaauliasartika66@gmail.com.
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada pengelompokan siswa secara heterogen ke dalam kelompok kecil.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. mempertunjukkan kepada siswa suatu proses atau benda tertentu yang sedang
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi 6 Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses atau benda tertentu
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DIRECTED INQUIRY ACTIVITY (DIA) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 228 LABILI-BILI PINRANG
PENERAPAN MODEL DIRECTED INQUIRY ACTIVITY (DIA) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 228 LABILI-BILI PINRANG Abdul Halik Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciberminat. Hal ini akan mendatangkan kepuasan.
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Baca 1. Tinjauan tentang Minat Baca Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu berhubungan dengan sesuatu yang dianggapnya memberikan kesenangan dan kebahagiaan. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bermanfaat untuk mencapai keterampilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia bermanfaat untuk mencapai keterampilan berbahasa seseorang dengan baik, yaitu sebagai sarana peningkatan dan pengembangan ilmu
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik
Lebih terperinciKelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan
Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai
Lebih terperinciSilabus. 30 Silabus. Kompetensi Dasar. makna imbuhan. Unsur cerita (tokoh dan latar) Pembelajaran. Materi Pokok/ ter- Menuliskan kalimat
30 Silabus Silabus Sekolah : SD dan MI Kelas/Semester : V/2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Kegiatan Standar : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang
Lebih terperinci