Virtual Cluster on Demand Berbasis Diskless Remote Boot in Linux (DRBL)
|
|
- Bambang Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Virtual Cluster on Demand Berbasis Diskless Remote Boot in Linux (DRBL) Hendy Cahyanofa 1), Mochamad Hariadi 2) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya 2) Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya Ringkasan Grid computing is a system used to manage computer clusters in the world, who handled many kind of computer cluster. The underlying idea of Grid Computing is to use undedicated cluster or clusters on demand, which many in the world. This type of cluster is used to work for morning and afternoon,only in the evening can be used as workers of the cluster. This causes low efisiensiya, difficult in the management and the process can not run optimally. Therefore, people tend to use a dedicated cluster of high costs for using a special computer that is used as a cluster.virtual Clusters on Demand, by adding the Virtual Technology feature to Cluster on Demand that can improve the quality of the cluster on demand. A high efficiency, easy in the management and maintenance, and able to improve the process. And the most important cost is low because of using existing resources. Index Terms Cluster on demand, Grid Computing, Virtual cluster on demand, DRBL I. PENDAHULUAN G rid Computing adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan diandalkan, konsisten, menyeluruh, dan murah dalam mengakses computasi dengan kemampuan high-end[1]. Grid Computing menawarkan system manajemen Cluster yang dapat dimanfaatkan dengan murah, dengan menggunakan undedicated cluster atau cluster on demand yang banyak terdapat didunia hal ini mungkin dilakukan. Cluster jenis ini digunakan bekerja untuk pagi dan siang hari, pada malam harinya baru dapat digunakan sebagai worker dari cluster. Hal tersebut menyebabkan efisiensiya rendah, sulit dalam managemen, serta proses tidak dapat berjalan optimal. Sehingga pengguna cenderung menggunakan dedicated cluster yang biayanya tinggi, karena menggunakan komputer khusus untuk digunakan sebagai cluster. Pada Penelitian ini diimplementasikan Virtual Cluster on Demand, yaitu dengan menambahkan teknologi Virtual pada Cluster on Demand sehingga dapat meningkatkan kualitas dari cluster on demand. Efisiensinya menjadi tinggi, mudah dalam managemen dan perawatan, serta mampu meningkatkan proses. Dan yang terpenting biaya yang digunakan tetap rendah karena menggunakan sumber daya yang ada. Maka sumberdaya komputer untuk komputasi besar tidak lagi menjadi kendala. A. Cluster Computer II. DASAR TEORI Cluster Computer adalah sekelompok komputer yang terdiri dari headnode dan beberapa node eksekusi yang saling terkoneksi melalui jaringan lokal berkecepatan tinggi dan didesain untuk digunakan sebagai sumber daya komputasi yang terintegrasi [1]. Ada bebrapa karakteristik umum dari suatu cluster computer antara lain: Terdiri dari beberapa mesin yang sejenis (homogen). Terhubung dalam satu jaringan dengan koneksi yang bersifat dedicated. Semua mesin berbagi resource yang sama, misalnya dengan NFS. Saling percaya satu sama lain, sehingga koneksi ssh maupun rsh tanpa membutuhkan password. Harus mempunyai software seperti MPI untuk memungkinkan program dijalankan secara paralel disetiap mesin. B. Diskless Remote Boot in Linux (DRBL) DRBL (Diskless Remote Boot in Linux) adalah sebuah software gratis, open source solusi untuk memanage system operasi linux pada banyak klien. Dengan menggunakan DRBL dapat menghemat banyak waktu yang dihabiskan untuk menjalankan banyak klien. Cukup dengan menginstall pada satu server maka dapat mengkonfigurasi seluruh klien. DRBL Menyediakan lingkungan tanpa harddisk atau tanpa system bagi mesin klien. DRBL dapat bekerja pada debian, Ubuntu, Mandriva, Red Hat, Fedora, CentOS dan SuSE. DRBL menggunakan PXE/etherboot, NFS dan NIS untuk menyediakan servis pada mesin kliensehingga tidak diperlukan untuk menginstall linux pada hard drive klien masing-masing [2]. Pada saat server dapat dijadikan DRBL server, mesin klien dapat dihidupkan melalui PXE/etherboot. DRBL tidak menggunakan Hard drive sehingga system operasi yang lain (misalkan windows xp) yang terinstall pada mesin klien tidak akan terpengaruh. Hal ini sungguh sangat berguna ketika pengguna masih
2 menginginkan ada system operasi yang lain yang terinstall di mesin klien sehingga masih ada pilihan untuk booting. 1). Desain jaringannya sebagaimana terlihat pada gambar 2. C. Pre-boot execution Environment (PXE) Pre-boot execution Environment (PXE) didefiniskan sebuah dasar dari Standar Industri Protokol Internet dan service-service yang secara luas digunakan di industri, yaitu TCP/IP, DHCP, dan TFTP. Standarisasi ini dalam bentuk interaksi server dan klien[3]. PXE dikenalkan sebagai bagian dari susunan wired for management oleh intel dan telah dideskripsikan dalam spesifikasi (versi 2.1) yang dipublish oleh intel dan sistemsoft pada 20 september PXE menggunakan beberapa protocol jaringan seperti Internet protocol(ip), User Datagram Protokol (UDP), Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Trivial File Transfer Protokol (TFTP) dan konsepkonsep seperti Globally Unique Identifier (GUID), Universally Unique Identifier (UUID) dan Universal Network Device Interface dan perluasan firmware dari PXE client dengan menggunakan standar Application Programming Interfaces (APIs) Dengan ketentuan klien PXE hanya hanya mengacu dalam peran sebagai mesin yang melakukan boot proses. Klien PXE dapat sebagai server, desktop, laptop atau semua jenis mesin yang lain yang dilengkapi dengan boot code dari PXE. Gambar 1. Hirarki DNS III. DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada penelitian ini diimplementasikan DRBL sebagai Virtual Server pada Cluster on Demand untuk mengoptimalkan kinerja dari cluster on demand dalam sebagai salah satu jenis komputer cluster yang ada. Dalam menjalankan fungsinya, DRBL server berperan ganda sebagai DNS, NTP, NFS, DHCP dan PXE server. Ada tiga cluster yang akan dipakai sebagai sumber daya grid, yaitu : bagong cluster, petruk cluster, dan semar cluster. bagong cluster dan petruk cluster merupakan dedicated cluster sedangkan semar cluster merupakan undedicated cluster (digunakan untuk kegiatan akademik pada siang hari). Pada Cluster undedicated cluster atau Cluster on demand inilah DRBL diimplementasikan.l. A. Desain Sistem DRBL berada pada salah satu komputer yang difungsikan sebagai server, dengan hostname drbl. drbl.grid.computer.ee.its.ac.id dan alamat IP Selain berfungsi sebagai DRBL server, juga berfungsi sebagai DNS, NTP, NFS, DHCP dan PXE server. Servis-servis tambahan tersebut diperlukana untuk menunjang DRBL server dalam menjalankan tugasnya sebagai virtual server. Mesin client berada pada domain drbl.grid.computer.ee.its.ac.id (Gambar Gambar 2. Desain jaringan drbl Tabel I ALOKASI ALAMAT IP drbl cluster Hostname IP Address Keterangan drbl Server node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client node Client Untuk menjalankan DRBL server, user terlebih
3 dahulu login ke mesin Server dimana DRBL Server berada dengan menggunakan ssh dan sistem otentikasi yang dipakai adalah NIS/YP. Parameter yang dipakai dalam proses otentikasi tersebut adalah username dan password Agar klien-klien dapat memiliki konfigurasi sendiri, data-data tersebut disimpan di server NFS sehingga bisa dilakukan penyimpanan konfigurasi masing-masing klien pada server. Network Time Protokol (NTP) digunakan untuk melakukan sinkronisasi waktu setiap mesin. Sinkronisasi waktu ini penting untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan klien untuk mengeksekusi perintah server. Alokasi alamat IP dari drbl cluster ditunjukkan pada tabel I. Gambar 4. Jaringan DRBL B. Implementasi Sistem Virtual Cluster on Demand adalah gabungan antara teknologi Cluster on Demand atau undedicated Cluster dengan teknologi Virtual sehingga mampu meningkatkan kekurangan keduanya. seperti pada Gambar3 Gambar 3. Virtual Cluster on Demand[4], [5] Beberapa software untuk mengimplementasikan Virtual Cluster on Demand pada sistem Grid yang telah ada di Jurusan Teknik Elektro ITS antara lain adalah : DRBL sebagai virtual server, Bind9 sebagai implementasi dari DNS, dhcp3 untuk DHCP nfs-kernel-server dan nfs-common yang merupakan implementasi dari Network File System (NFS), ntp server dan ntpdate sebagai implementasi dari Network Time Protocol (NTP), apache2 dan Php5 sebagai web server dan ganglia dipergunakan sebagai monitoring tool. 1) User Interface : Interface DRBL dengan user dilakukan melalui command line. DRBL mempunyai perintah-perintah dasar yang dijalankan server pada folder /opt/drbl/sbin/ dan ada perintah yang dieksekusikan ke seluruh klien pada folder /opt/drbl/bin/. misalkan ketika akan menjalankan perintah pada seluruh klien untuk melakukan sesuatu dengan /opt/drbl/bin/drbl-do-it (perintah yang akan dijalankan) atau untuk menampilkan TUI environment pada server seperti pada Gambar 5 dengan menjalankan /opt/drbl/sbin/dcs maka akan ditampilkan TUI environment pada server untuk memanage klien. sehingga mampu menghasilkan komputer Cluster yang : Tidak Menggunakan Komputer Khusus Biaya rendah Proses Berjalan lebih maksimal (dari Cluster on Demand atau Virtual Cluster) Mudah dalam Pemeliharaan dan Perawatan Efisiensi dalam Manjemen Tinggi Bentuk jaringan Virtual Cluster yang berhasil diimplementasikan dan sesuai jaringan laboratorium common computing adalah seperti Gambar 4 Gambar 5. TUI environment 2) Alur Proses Menjalankan Klien: Pada saat dijalankan DRBL klien melalui server maka
4 akan melalui beberapa tahapan samapi klien dapat menjalankan sistem operasinya sendiri dan menjalankan proses yang lain. Tahapan yang dilalui klien seperti yang terlihat pada Gambar 6 a) Prosesor : Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 2.40GHz b) Memori : 512 MB c) Alamat IP : s.d d) Sistem operasi : Debian GNU/Linux lenny Untuk menguji virtual cluster dalam memanajemen cluster on demand, dilakukan pengujian berdasarkan rata-rata waktu booting dan optimasi beban jaringan yang diperbolehkan yang nantinya didapatkan optimasi dari virtual cluster Pengujian akan dilakukan pada undedicated cluster yang telah ada di Jurusan Teknik Elektro ITS, semar cluster. Gambar 6. Tahapan Booting Tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut 1) Client mencari DHCP server 2) DHCP server mengirim informasi network 3) Client meminta file boot loader PXE linux 4) Server Mengirim paket yang diminta 5) Client meminta kernel linux untuk booting 6) Server mengirim paket yang diminta 7) Hubungan NFS antara Server dan Client dilakukan Penjelasan dari tahapan diatas adalah setelah client booting, maka akan memulai proses DHCP dimana client meminta informasi network dan diberikan oleh server DHCP sehingga diketahuilah informasi jaringan yang dibutuhkan, seperti IP-Address. Proses selanjutnya adalah proses dari TFTP servis dimana Client meminta image atau kernel linux untuk dijalankan dan dikirimkan paket yang diminta oleh TFTP server kepada Client. Kedua proses dari DHCP dan TFTP tersebut disebut dengan proses PXE. setelah proses itu selesai maka akan dijalin hubungan Server dan Client dengan NFS sehingga Client yang Diskless dapat mempunyai konfigurasi sendiri yang tersimpan di Server A. Pengujian Waktu Booting Pengujian ini dilakukan dengan mematikan dan menghidupkan klien dari server virtual dengan jumlah klien yang ditentukan dimulai dari 1 sampai dengan 12 klien. masing- masing jumlah dilakukan pengujian sebanyak 10 kali sehingga didapatkan waktu booting rata-rata untuk masing-masing jumlah node yang diuji Tabel II TIME BOOTING RATA-RATA NODE Jumlah Node Waktu Booting Rata-Rata(s) IV. PENGUJIAN SISTEM Pada pengujian ini, spesifikasi sumber daya yang dipakai adalah sebagai berikut : 1) Mesin Server : a) Prosesor : Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 2.40GHz b) Memori : 512 MB c) IP-Address : dan d) Sistem operasi : Debian GNU/Linux lenny 2) Drbl cluster : Gambar 7. Diagram Batang Rata-rata Waktu Boot Pada percobaan pertama didapatkan data sesuai Tabel II dan digambarkan dalam Gambar 7 Dapat dilihat pada TabelII Ataupun Gambar 7maka waktu boot rata-rata, tiap ujicoba akan mengalami kenaikan sampai dengan 60 sekon. Berapapun jumlah node client yang diuji, penunjukan waktu cenderung tetap pada angka 60 sekon setelah pengujian menggunakan 6 node. Dan mengalami naik turun yang relatif kecil.
5 Hasil kedua yang didapatkan adalah waktu Booting rata-rata sebuah PC untuk setiap uji coba yang dilakukan Tabel III TIME BOOTING RATA-RATA 1 PC Percobaan Waktu Booting Rata-Rata 1 PC(s) , , , ,9 7 9,19 8 8,73 9 7, , , ,12 Gambar 9. Diagram Beban Jaringan Dari statistik jaringan pada Table IV dan Gambar 9diperoleh analisa bahwa Beban jaringan naik seiring bertambahnya node yang diuji, kenaikan hampir mengalami kondisi stabil diangka 7Mbps. Hasil Kedua dari pengujian didapatkan data beban rata-rata sebuah PC dalam percobaan Tabel V BEBAN JARINGAN TIAP PC Gambar 8. Diagram Batang Rata-rata Waktu Boot 1 PC Dapat dilihat pada TabelIII Ataupun Gambar 8maka waktu boot rata-rata sebuah pc tiap uji coba akan mengalami penurunan menuju angka 6 sekon dan mendekati ambang kestabilan. Percobaan Beban Jaringan Tiap PC (Mbps) B. Pengujian Beban Jaringan Pengujian ini dilakukan dengan mematikan dan menghidupkan klien dari server virtual dengan jumlah klien yang ditentukan dimulai dari 1 sampai dengan 12 klien. masing-masing jumlah dilakukan pengujian sebanyak 10 kali sehingga didapatkan data beban jaringan yang dilewatkan. Tabel IV BEBAN JARINGAN Jumlah Node Beban Jaringan Maksimum (Mbps) Gambar 10. Diagram Beban Jaringan Tiap PC Dari data diatas dapat dianalisa bahwa beban jaringan rata-rata sebuah pc adalah 0,8 Mbps C. Prosentase Keberhasilan Setelah dilakukan uji coba terhadap 12 Client node didapatkan data keberhasilan dilakukan booting via jaringan
6 Tabel VI PROSENTASE KEBERHASILAN BOOTING OVER NETWORK Percobaan Prosentase keberhasilan (%) Gambar 12. Prosentase keberhasilan Booting Over Network 1 PC Dari data Kedua diketahui bahwa penurunan tingkat keberhasilan sebuah PC tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan keberhasilan percobaan, belum tentu sebuah PC dikatakan gagal booting apabila percobaan tersebut gagal. Penyebab Kegagalan tersebut diakibatkan oleh beberapa Faktor diantaranya : PC mengalami kerusakan Hardware seperti Power Supply dan NIC Kabel Jaringan tidak terhubung Switch gagal mengirimkan paket Gambar 11. Prosentase Keberhasilan Percobaan Dari data yang didapatkan dapat diketahui bahwa prosentase keberhasilan percobaan secara keseluruhan mengalami penurunan sampai tingkat terendah pada uji coba dengan menggunakan 11 node Client Tabel VII PROSENTASE KEBERHASILAN BOOTING OVER NETWORK 1 PC Percobaan Jumlah PC gagal Boot Prosentase 1 PC (%) 1 0 dari dari dari dari dari dari dari dari dari dari dari dari A. Kesimpulan V. PENUTUP Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa Virtual Cluster on Demand telah berhasil diimplementasi kan pada Cluster on Demand yang ada di Jurusan Teknik Elektro ITS, dari hasil pengujian yang dilakukan sampai saat ini tercatat bahwa untuk menjalankan virtual cluster on demand membutuhkan waktu yang relatif lebih kecil yaitu antara 25 sekon sampai 6 sekon dibandingkan dengan cara konvensional yang memakan waktu 30 sekon tiap Klien. Untuk menghidupkan sebuah Klien rata-rata makan membebani jaringan sebesar 0,8 Mbps. Dan prosentase keberhasilan dalam menghidupkan sebuah Klien diatas 80 % bisa sampai 100% dengan cara hanya mengidupkan 1 sampai 2 klien sekaligus. Sistem ini masih dalam tahap pengembangan, masih ada beberapa kekurangan yang dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA [1] I. Foster dan C. Kesselman, The Grid : Blueprint for a Future Computing Infrastructure. Morgan Kaufmann Publishers. [2] Steven Shiau, dkk, Diskless Remote Boot in Linux (DRBL). [3] SYSTEMSOFT, Preboot Execution Environment (PXE) Specification. Intel Corporation, [4] [5]
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi jaringan komputer, terdapat sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi jaringan komputer, terdapat sebuah teknologi yang dinamakan Wake On LAN (WOL). Teknologi Wake On LAN (WOL) merupakan teknologi berupa hardware
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM DISKLESS REMOTE BOOT-IN LINUX (DRBL)
ANALISIS KINERJA SISTEM DISKLESS REMOTE BOOT-IN LINUX (DRBL) RM Nasrul Halim Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. Jend. A. Yani No.12 Palembang 30264, Indonesia e-mail: nasrul.zone@gmail.com
Lebih terperinciMuhammad Mundzir Wijdani. Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMA SERVER DISKLESS REMOTE BOOT IN LINUX (DRBL) DAN LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) (STUDI KASUS: LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA) Muhammad Mundzir
Lebih terperinciDiskless Cluster Berbasis Job Scheduler Condor Menggunakan Diskless Remote Boot in Linux
Diskless Cluster Berbasis Job Scheduler Condor Menggunakan Diskless Remote Boot in Linux Muhammad Syaifuddin Zuhri¹, Mochamad Hariadi²,I Ketut Eddy Purnama³ Abstrak Dengan perkembangan teknologi yang sangat
Lebih terperinciJaringan Komputer - Jilid V
Jaringan Komputer - Jilid V Transmission Control Protocol / Internet Protocol Rezar Muslim rezar@rezarmuslim.net .. the story continue.. ~ Network File System (NFS) : adalah protokol sistem file terdistribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Politeknik Telkom telah memiliki lebih dari 1000 mahasiswa, dan setiap mahasiswa telah dibekali sebuah laptop untuk menunjang aktivitas belajar di kampus.
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2016 STMIK Politeknik PalComTech, 12 Mei 2016
195 ANALISIS KINERJA SISTEM DISKLESS REMOTE BOOT-IN LINUX (DRBL) RM Nasrul Halim Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang Jl. Jend. A. Yani No.12 Palembang 30264, Indonesia e-mail: nasrul.zone@gmail.com
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI DISKLESS SYSTEM UNTUK JARINGAN KOMPUTER LOKAL PADA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN
DESAIN DAN IMPLEMENTASI DISKLESS SYSTEM UNTUK JARINGAN KOMPUTER LOKAL PADA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN Muhamad Tomi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dukungan infrastruktur jaringan yang makin memadai mendorong perusahaan-perusahaan mulai banyak mengimplementasikan penggunaan Storage Area Network (SAN). SAN sendiri
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing
Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN
Lebih terperinciOPTIMASI KOMPUTER LOW SPESIFIKASI DENGAN SISTEM THIN CLIENT SERVER BERBASIS OPEN SOURCE. Abstrak
OPTIMASI KOMPUTER LOW SPESIFIKASI DENGAN SISTEM THIN CLIENT SERVER BERBASIS OPEN SOURCE Chairul Mukmin Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang chairul.mukmin@binadarma.ac.id
Lebih terperinciGambar 3.1 Perancangan Sistem
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan
Lebih terperinciPENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses komputasi yang dapat dilakukan oleh komputer telah berkembang dengan pesat. Pada awalnya proses komputasi hanya dapat dilakukan secara sekuensial saja. Sebuah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan memaparkan bagaimana source kernel linux dibangun hingga menjadi sebuah paket binary kernel linux yang berkstensi.deb yang optimal serta membangun jaringan LTSP
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,
Lebih terperinci3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples
NAMA KELOMPOK : RENDY PRATAMA P. 113140707111006 PANJI SATRIA S. 113140707111017 3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di
Lebih terperinciBAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down
BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel), sehingga memungkinkan pengguna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan baik menggunakan media kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel), sehingga memungkinkan pengguna jaringan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan banyak cara seperti menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan internet di Indonesia, kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk menyajikan data yang lengkap sangatlah diperlukan oleh
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6
IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 Ahmad Makhsun¹, Idris Winarno, SST, M.Kom.² ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, ²Dosen Jurusan Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media server adalah sebuah komputer khusus atau server perangkat lunak mulai dari enterprice atau database yang menyediakan Video on Demand ( VOD ). Secara singkatnya
Lebih terperinciAdapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server :
BAB II DHCP SERVER 2.1 Tujuan Praktikum a. Praktikan dapat memahami manfaat/kegunaan dari DHCP Server. b. Praktikan memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema
Lebih terperinciBelajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1)
Belajar Teknologi Virtualisasi : VMWare vsphere Hypervisor ESXi (1) Jika anda pernah menggunakan virtualization technology level desktop seperti VirtualBox, VMWare Workstation, KVM, Xen maupun VMWare Server
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.........iv KATA PENGANTAR......v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (JARINGAN KOMPUTER) Pengesahan. Nama Dokumen : SILABUS. No Dokumen : No Revisi : Diajukan oleh
Pengesahan Nama Dokumen : SILABUS No Dokumen : No Diajukan oleh ISO 91:28/IWA 2 1dari 6 Agustina Heryati, S.Kom (Dosen Pengampu) Diperiksa oleh Ir. Dedi Hermanto (GKM) Disetujui oleh Lastri Widya Astuti,
Lebih terperinciDeskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C
Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM:09031181419024 Kelas: SK 4 C Jurusan Sistem Komputer Fakultas lmu Komputer Universitas Sriwijaya 2017
Lebih terperinciIMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS
IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth
Lebih terperinciRancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS)
Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Harjono 1, Agung Purwo Wicaksono 2 1 2 Teknik Informatika, F. Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciagakbab13. Tentang Installasi
agakbab13. Tentang Installasi Tidak ada perubahan terjadi pada komputer Anda sampai anda mengklik tombol Next. Jika Anda keluar dari proses installasi setelah proses tersebut, sistem Fedora Core akan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi komputer baik hardware maupun software mengalami perkembangan yang begitu cepat. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi kehidupan manusia. Berbagai aplikasi mulai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Implementasi Sistem Jaringan Diskless 4.1.1. Implementasi Rangkaian Perangkat Jaringan a. Rangkaian menggunakan port ethernet card Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian sistem jaringan
Lebih terperinciPanduan Penggunaan dan Perawatan Server
Panduan Penggunaan dan Perawatan Server Spesifikasi Server HP Blade System dengan c3000 Rackmount 6U Case enclousure dan 2 x BL 465c G5 dengan spesifikasi per-server : Processor : AMD Opteron 2352 Memory
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) SERVER DAN CLIENT DENGAN SHARING INTERNET
IMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) SERVER DAN CLIENT DENGAN SHARING INTERNET Disusun untuk memenuhi tugas besar mata kuliah sistem tersebar Oleh : 1. Wahyu hidayatulloh 613090037 2. Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini media informasi semakin berkembang dan sangat. Dalam hal ini teknologi komputer berbasis jaringan internet mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini media informasi semakin berkembang dan sangat dibutuhkan, untuk memberikan informasi secara luas kepada para pengguna. Dalam hal ini teknologi komputer
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN OPTIMALISASI FRAMEWORK HELPDESK SISTEM PADA CV. MOSAIC ITINDO MAKASSAR
1 PERANCANGAN DAN OPTIMALISASI FRAMEWORK HELPDESK SISTEM PADA CV. MOSAIC ITINDO MAKASSAR Ambo Sappe*) Abstract : Purpose of this study is to answer some of the questions which are the subject of research
Lebih terperinciManagement Server. Aditya Mahendra Saputra KA34
Management Server Aditya Mahendra Saputra 10110199 4KA34 Server Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor
Lebih terperinciPengertian DHCP. Kesimpulan. Praktikum
Pengertian DHCP DHCP atau Dynamic Host Control Protocol adalah sebuah protokol yang berbasis aksitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP berfungsi
Lebih terperinciANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA
ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com
Lebih terperinciApplication Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Application Layer Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Pendahuluan Layer ini berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user. Program
Lebih terperinciBAB 1 Instalasi Redhat Linux 7.2
BAB 1 Instalasi Redhat Linux 7.2 1. Tujuan : Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Siswa mengetahui proses instalasi linux 2. Siswa memahami struktur direktori linux 3. Mengetahui perintah-perintah dasar
Lebih terperinciBAB II.
BAB II LANDASAN TEORI Untuk Mendukung pembuatan laporan tugas akhir ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup sebagai landasan dalam pembuatan
Lebih terperinciMODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan
MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA VIRTUAL XEN DAN KVM. Andika Firdaus Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang
PERBANDINGAN KINERJA VIRTUAL XEN DAN KVM Andika Firdaus Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak virtualisasi merupakan sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari
Lebih terperinciIP Address. Dedi Hermanto
IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar
Lebih terperinciAPPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra
APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GNS3 CLUSTER SEBAGAI ALAT BANTU SIMULASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS ILMU TERAPAN)
IMPLEMENTASI GNS3 CLUSTER SEBAGAI ALAT BANTU SIMULASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS ILMU TERAPAN) Yuni Twelefty 1, Tafta Zani 2, Muhammad Fahru Rizal 3 123 Program
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai prinsip kerja DHCP Server Menguasai
Lebih terperinciNAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015
NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memvirtualisasikan server sehingga dengannya aplikasi-aplikasi dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung 3.1.1 Software a. vsphere Hypervisor VMware vsphere Hypervisor adalah hypervisor bare-metal gratis yang memvirtualisasikan server sehingga dengannya
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM ADMINISTRASI SERVER OS DEBIAN 6
MODUL PRAKTIKUM ADMINISTRASI SERVER OS DEBIAN 6 Untuk Kalangan Sendiri NAMA SISWA/I : OLEH : DIAN KURNIA, S.Kom SMK SWASTA DWIWARNA MEDAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 2014 A. Sekilas Tentang Debian Debian
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi
Lebih terperinciPembahasan UPK Paket 1
Pembahasan UPK Paket 1 Skenario Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan, tugas anda sebagai seorang teknisi Jaringan adalah merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Konfigurasi DNS Server Dalam membangun sebuah DNS Server dibutuhkan langkahlangkah sistematis mulai dari instalasi sistem operasi yang digunakan, instalasi
Lebih terperinciPANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR
PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR SIADPA-POLA BINDALMIN Jakarta, 21 des 2007 DAFTAR ISI A. KEBUTUHAN SISTEM... B. INSTALASI SISTEM OPERASI... C. INSTALASI JARINGAN... D. INSTALASI LAPORAN
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran
Lebih terperinciPraktikum 2, DHCP ( Dynamic Host Control Protocol ) 1. Pengertian DHCP
Praktikum 2, DHCP ( Dynamic Host Control Protocol ) 1. Pengertian DHCP DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol, merupakan salah satu mekanisme pemberian IP pada komputer host atau client secara otomatis.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,
Lebih terperinciRANCANGAN DAN IMPLEMNTASI DISKLESS REMOTE BOOT IN LINUX DENGAN EDUBUNTU 8.10 (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Open Source Software LPOSS )
RANCANGAN DAN IMPLEMNTASI DISKLESS REMOTE BOOT IN LINUX DENGAN EDUBUNTU 8.10 (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Open Source Software LPOSS ) Naskah Publikasi diajukan oleh Reno Muntazi 06.12.1875 Kepada
Lebih terperinciANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL
ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan
Lebih terperinciPENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI
PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI Fauzan Masykur Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Alamat Korespondensi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Untuk merancang sistem ini diperlukan 3 buah web server dan 1 buah server untuk load balance. Server-server ini berada pada jaringan lokal
Lebih terperinciKelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER
Kelompok 1 Anggota : ARI FEBRYANSYAH BOBBY KURNIAWAN DIAN ULUMIA NIA FITRIANA ORIN HARITSA YASSER APPLICATION LAYER Application layer,adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP/IP model.application
Lebih terperinciPanduan Instalasi. 1.Pendahuluan
Panduan Instalasi 1.Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut. Untuk
Lebih terperinciA. Instalasi dasar Linux Debian
MATERI I A. Instalasi dasar Linux Debian Sebelum menginstall, maka kita harus mempersiapkan alat dan bahanya terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut: 1. Alat dan Bahan a. Alat 1) PC Proccess Minimum P.III
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer baik perangkat lunak maupun keras terasa sangat cepat, dimana kedua aspek tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Tentunya dengan
Lebih terperinciResume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware
Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING JARINGAN LOKAL PADA CV. SUKSES MAKMUR MANDIRI PALEMBANG
DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING JARINGAN LOKAL PADA CV. SUKSES MAKMUR MANDIRI PALEMBANG Imam Maghribi Mursal Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak CV. Sukses Makmur Mandiri
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
Lebih terperinciPENDAYAGUNAAN KOMPUTER LAMA/BEKAS DI SEKOLAH-SEKOLAH DENGAN MENGIMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT ABSTRAK
PENDAYAGUNAAN KOMPUTER LAMA/BEKAS DI SEKOLAH-SEKOLAH DENGAN MENGIMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT Drs. Gopa Kustriono, M Kom gopatono@yahoo.com Sugema, ST., M.Kom sgmtea@yahoo.co.id ABSTRAK Perkembangan
Lebih terperinciMengenal Mikrotik Router
Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER TANPA HARDDISK (DISKLESS) MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU 12.10
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER TANPA HARDDISK (DISKLESS) MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU 12.10 Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Yogi Ichwan
Lebih terperinciPengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem Operasi Disampaikan pada Diklat dan Sertifikasi Instalasi Sistem Operasi dan Aplikasi Guru SMK 2014 Oleh : Siyamta IT Abteilung, VEDC Malang Materi Presentasi Apa itu Sistem Operasi? Struktur
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi
Panduan Instalasi 1. Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut.
Lebih terperinciTEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB.
STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX IAN SQUEEZE KODE MODUL -001-002 NAMA MODUL DASAR-DASAR JARINGAN SISTEM OPERASI Rev. 1-51 URAIAN UNIT Tujuan Belajar Setelah mempelajari modul unit ini, diharapkan peserta
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DISKLESS BERBASIS LINUX TERMINAL SERVER PROJECT PADA SISTEM OPERASI UBUNTU 8.04
PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DISKLESS BERBASIS LINUX TERMINAL SERVER PROJECT PADA SISTEM OPERASI UBUNTU 8.04 DISKLESS COMPUTER NETWORK DESIGN BASED LINUX TERMINAL SERVER PROJECT ON UBUNTU 8:04 OPERATING
Lebih terperinciPelatihan Administrasi Jaringan Komputer Berbasis Perangkat Lunak Free & Open Source (Ubuntu Linux)
Pelatihan Administrasi Jaringan Komputer Berbasis Perangkat Lunak Free & Open Source (Ubuntu Linux) Modul 2 PUSDIKLAT Keuangan Umum Kementrian Keuangan RI 20-24 Februari 2012, Jakarta Instruktur Nama :
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi monitoring status jaringan berbasis web ini dapat berjalan pada beberapa platform operasi sistem seperti windows dan linux dengan menggunakan aplikasi
Lebih terperinciCara instal dan konfigurasi FTP SERVER
Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER di Linux UBUNTU SERVER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA E-Learning POLSRI Apa Itu FTP? FTP (File Transfer Protocol) adalah mekanisme
Lebih terperinciTCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T
TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol
Lebih terperinciPendayagunaan Komputer Lama/Bekas di Sekolah Sekolah dengan Mengimplementasi Linux Terminal Server Project
Pendayagunaan Komputer Lama/Bekas di Sekolah Sekolah dengan Mengimplementasi Linux Terminal Server Project Gopa Kustriono 1) & Sugema 2) 1,2) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciInfrastruktur Server. By. Nyoman Suryadipta Rev 0.0
Infrastruktur Server By. Nyoman Suryadipta Rev 0.0 Storage Database Application Web DHCP Email Proxy DNS Infrastruktur Server Model Lama 1 server = 1 OS = 1 fungsi Single OS Database Server Single OS Email
Lebih terperinciUJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER
UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Mengimplementasikan FTP Mengimplementasikan telnet
Lebih terperinciPENGAMANAN JARINGAN KOMUTER
PENGAMANAN JARINGAN KOMUTER Komunikasi TCP/IP dapat mengamankan suatu jaringan dengan bantuan dari kriptografi. Protocol dan metode dari kriptografi dirancang untuk tujuan yang berbeda dalam pengaman data
Lebih terperinciTelnet dan SSH. Aloysius S Wicaksono, Glagah Seto S Katon, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta
Telnet dan SSH Aloysius S Wicaksono, 32701 Glagah Seto S Katon, 21566 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta I. PENDAHULUAN II. TELNET Layanan remote login adalah layanan yang mengacu pada program atau
Lebih terperinciBab IV. Implementasi
Bab IV Implementasi 4.1 IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari implementasi yang sudah di rancang sesuai dengan topologi yang sudah di bahas di bab III. Implementasi yang akan dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah melakukan analisis dan perancangan untuk sistem backup yang akan dibangun. Maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian terhadap sistem backup.
Lebih terperinciMAKALAH MEMBANGUN JARINGAN TANPA HARDDISK DENGAN THINSTATION. Oleh : IWAN SETIAWAN NRP :
MAKALAH MEMBANGUN JARINGAN TANPA HARDDISK DENGAN THINSTATION Oleh : IWAN SETIAWAN NRP : 7404030048 JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciHTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada
Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan
Lebih terperinciGambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC
WORKSHOP INTERNET PROTOCOL (IP) 1. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan antara lain : 1. Switch 1 buah 2. Kabel cross-over (2 meter) 1 buah 3. Kabel straight-through @ 2 meter 3 buah 4. Komputer
Lebih terperinciMaking Provisions for Applications and Services
Making Provisions for Applications and Services Ketika seseorang mengakses informasi pada suatu perangkat (device), baik itu PC, laptop, PDA, ponsel, atau device lain yang terhubung ke jaringan, data tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai deskripsi singkat penelitian yang akan dilakukan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) Processor family: Intel Core i3 processor
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 CPU HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) System Processor family: Intel Core i3 processor Processor: Intel Core i3-3240 with Intel HD Graphics 2500
Lebih terperinci