Addendum Dokumen Pengadaan BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR. Spesifikasi Teknis Sewa Langgan Internet Dan Vpn Ip Primer Tahun 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Addendum Dokumen Pengadaan BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR. Spesifikasi Teknis Sewa Langgan Internet Dan Vpn Ip Primer Tahun 2015"

Transkripsi

1 Addendum Dokumen Pengadaan Semula : BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR Spesifikasi Teknis Sewa Langgan Internet Dan Vpn Ip Primer Tahun 2015 A. Persyaratan Dasar Persyaratan dasar memiliki ketentuan sebi berikut: Apabila salah satu poin pada persyaratan dasar tidak dapat dipenuhi oleh penyedia, maka pada persyaratan teknis tidak diberi nilai (diberi nilai nol). Persyaratan dasar meliputi: No Jenis Kriteria Tidak a. Penyedia wajib melengkapi setiap item layanan utama yang tertera pada spesifikasi teknis. (Internet, VPN dan Transfer Pengetahuan) b. Untuk Lokasi VPN Site Lapan Nomer 1 s.d 14 wajib menggunakan media. c. Besaran bandwidth Internet dan VPN untuk setiap site Lapan harus memenuhi atau lebih dari spesifikasi minimal bandwidth yang diminta. d. Pemenang Lelang harus menjamin proses migrasi jaringan dilaksanakan tanpa adanya jeda (downtime), maksimal 30 hari kalender dari tanggal ditandatanganinya kontrak.

2 1. Persyaratan Teknis I. Layanan Internet 1. Jasa Sewa Link Internet Internasional dan Domestik Lokasi Koneksi Internet Bandwidth Minimum (Dedicated, 1:1) Last Mile Internasional International only Kbps RJ45 Lokal BGP Kbps RJ45 CPE Link Internet Internasional Koneksi ke port/gerbang Internet Internasional menggunakan jaringan fiber optic yang berbeda dengan ISP Primer berkapasitas 1 Gbps full duplex, dan menggunakan tipe koneksi upstream:downstream adalah international only (dedicated, 1:1); Memiliki backbone internet sendiri yang terhubung langsung ke gateway internasional. Memberikan layanan koneksi internet international di Kantor Pusat LAPAN full duplex CIR 1:1 dengan kapasitas bandwidth International Backbone minimal 200 Mbps. Pada Site Lapan terdapat interkoneksi antara link Primer dan Sekunder (redundant aktif-aktif) sehingga memungkinkan load balancing dan fail-over jika salah satu link mengalami gangguan ( jalur fiber optic dari primer dan sekunder wajib dicantumkan di proposal teknis) Memiliki minimal 2 upstream internasional yang masing-masing berbeda dengan Penyedia Layanan Sekunder. Dibuktikan dengan gambar jalur upstream. Trace route and ping test to: (dibuktikan dengan hasil capture testing) a. BBC b. CNN c. Bloomberg d. Science Direct e. IEEE 250 ms ms 5 < ms 0

3 Link Internet Lokal Interface Koneksi ke port/gerbang Internet domestik 1 hop, menggunakan jaringan fiber optic dengan rasio bandwidth internet simetris 1:1 (minimal Kbps Lokal backbone baik ke IIX maupun ke OpenIXP), dan menggunakan tipe koneksi upstream:downstream adalah BGP (dedicated, 1:1). Terdapat interkoneksi antara link di Kantor Pusat LAPAN untuk link Primer dan Sekunder sehingga bisa load balancing dan fail-over jika salah satu link mengalami gangguan ( jalur fiber optic dari Primer dan sekunder wajib dicantumkan di proposal teknis) Memiliki kerjasama peering domestik dengan provider lokal. (direct peering dari AS Number Jaringan Primer dan Jaringan Sekunder harus terdaftar di IIX dan Open IXP) Jumlah link local ke NAP (kecuali NAP) > 1 Penyediaan koneksi akses lokal dedicated dari MDF Lapan ke Penyedia Jasa menggunakan fiber optic 1 hop, terminasi/conversion di sisi user berupa dua port RJ45 / Ethernet terpisah untuk internasional dan lokal. Service Level Agreement (SLA) 1. Availability dari internet access, 99,5 % 2. Rata rata Round trip Delay, 250 ms 3. Packet Loss, 2 % 4. Respon time maksimum, 99,5 % 10 <99,5 % 0 = 250 ms 8 < 250 ms 10 >250 ms 0 = 2 % 8 < 2 % 10 > 2% 0 = 30 Menit 8 < 30 menit 10 > 30 Menit 0 5. Rata-rata waktu recovery = 24 Jam (Luar Jabodetabek) < 24 Jam (Luar Jabodetabek) >24 Jam (Luar Jabodetabek)

4 = 20 menit 8 < 20 menit Response time maksimum di level/tier 1 >20 menit 0 7. Resolution time maksimum link domestic 8. Resolution time maksimum link international = 4 Jam 8 < 4 Jam 10 >4 Jam 0 = 8 Jam 8 < 8 Jam 10 >8 Jam 0 IP Address Perpanjangan AS Number Lapan dan Blok IP Publik Lapan /24 Mengadvertise 1 block IPV4 Public Class C (atas nama LAPAN), yang disediakan oleh penyedia Jaringan Primer, sehingga memungkinkan dilakukannya fail-over dari jaringan LAPAN, jika salah satu jaringan Primer atau jaringan Sekunder mengalami gangguan Total Nilai Score Maksimum Layanan Internet 200 II. Layanan VPN 2. VPN (Virtual Private Network ) Memiliki Ijin Jartup dengan berbasis media yang dilayankan. Penyediaan perangkat di 23 lokasi site Lapan, yakni Router (min. Speed 800MHz, RAM 512MB, 10 LAN Port), Rak Router, dan UPS. Jaringan yang disediakan baik lastmile pada setiap site Lapan maupun jaringan backbone adalah milik Penyedia Jasa sendiri (atau mendapatkan dukungan dari Perusahaan Operator yang mendukung). Dan merupakan Jaringan yang berbeda dengan Penyedia Sekunder. Jaringan backbone Certification. milik Penyedia Jasa bersertifikat Carrier Ethernet

5 Besaran Koneksi VPN masing-masing Site NO Lokasi Bandwidth Minimal 1 Backhaul, Lapan Pusat Kbps Deskripsi Nilai Last Mile Deskripsi Nilai = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Cikini 5000 Kbps = 5000 Kbps 9 > 5000 Kbps Rawamangun Pasar Rebo Kbps = Kbps 9 >15000 Kbps Rawamangun Pasar Rebo Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Pasar Rebo Kbps > 3000 Kbps Rawamangun Rumpin Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Rumpin Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Tarogong Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun = Kbps Kbps Rancabungur > Kbps Rawamangun Bandung Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Tanjungsari 3000 Kbps > 3000 Kbps Rawamangun 3000 Kbps Pameungpeuk 1 > 3000 Kbps Rawamangun 3000 Kbps Pameungpeuk 2 > 3000 Kbps Rawamangun Watukosek 3000 Kbps > 3000 Kbps Rawamangun Kototabang 3000 Kbps > 3000 Kbps Rawamangun Pontianak Kbps > 3000 Kbps 10 Radio/VS 5 17 Rawamangun Pontianak Kbps > 3000 Kbps 10 Radio/VS 5 18 Rawamangun Parepare Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Biak 3000 Kbps > 3000 Kbps 10 0 = 1000 Kbps 9 20 Rawamangun - Kupang 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 = 1000 Kbps 9 21 Rawamangun Manado 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 = 1000 Kbps 9 22 Rawamangun - Yogyakarta 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 = 1000 Kbps 9 23 Rawamangun - Jayapura 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 Score Maksimum Site Layanan VPN Total Score Maksimum Bandwidth dan Media VPN 460 Total Score Maksimum Layanan VPN 500

6 III. Transfer Pengetahuan 1 Transfer Pengetahuan Penyedia menyelenggarakan pelatihan bagi Administrator Jaringan Lapan untuk 25 orang selama 4 hari di luar pulau Jawa (3 hari Pelatihan dan 1 hari studi lapangan di Data Center yang ditunjuk.) Paket pelatihan termasuk biaya transportasi, akomodasi, sertifikat, uang saku dan seminar kit. 15 Total Score Maksimum Transfer Pengetahuan 15 IV. Layanan Pendukung 1. Value added Service Menyediakan Virtual Private Server (VPS) sebi DRC Lapan di Data Center di luar pulau Jawa, dengan kapasitas Hdd: 1 Tb, RAM: 4 Mb, IP Publik: 10, termasuk perangkat dan OS (full system); bandwith internasional minimum 10 Mbps dan bandwith lokal 100Mbps. Penyediaan mobile VPN berupa internet access (HSDPA) untuk sebanyak 25 unit free mobile access Unlimited/bulan selama 12 bulan pelaksanaan per tanggal 1 Februari Penyedia menyediakan fasilitas perangkat VOIP di setiap site Lapan. 2. Engineer On Site Penyediaan dukungan ten teknis di kantor Lapan Pusat selama hari kerja dan diluar hari kerja bilamana dibutuhkan sejumlah 2 (dua) orang. 3. Kompatibilitas 4. Monitoring Tool Jaminan akan kompatibilitas terhadap jaringan tunneling (VPN/MPLS), VOIP, Instant messaging/chat, Web Streaming Application Protocol, dan Video Conferencing. Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara online berbasis web untuk masing-masing site Lapan terpisah antara Lokal dan Internasional dengan user id dan password khusus untuk LAPAN. Penyedia menyediakan PRTG (Paessler Router Traffic Graph) untuk memonitor setiap site Lapan yang dapat diakses selama 24 jam x 7 hari secara realtime.

7 Penyediaan Network Management System/NMS 1. Manajemen Kerusakan a. Monitor keseluruhan elemen jaringan b. Monitor terjadinya kerusakan c. Merinci detail kerusakan 2. Manajemen Konfigurasi a. Konfigurasi elemen jaringan b. Memetakan jaringan kedalam system 3. Manajemen Performansi a. Mengukur perfomansi jaringan b. Pelaporan performansi jaringan 5. Kelengkapan Penyedia Jasa Koneksi dari penyedia jasa ke LAPAN harus menggunakan media fiber optic, perusahaan yang ditunjuk WAJIB membangun jaringan fiber optic dan harus memiliki surat ijin yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang untuk menyelenggarakan jaringan tetap tertutup. Penyedia jasa harus melampirkan gambar arsitektur atau diagram dan hasil traceroute dan ping time/delay time ke website yang dimiliki oleh provider di luar negeri yang terkoneksi langsung dengan jalur backbone internasional utama dan backbone backup penyedia jasa atau upstream provider dari penyedia jasa. Penyediaan dukungan dan bantuan online maupun onside selama 7x24 jam dan 365 hari per-tahun, termasuk di dalamnya laporan penggunaan internet real-time yang dapat diakses langsung oleh LAPAN melalui web. Menyediakan aplikasi ticketing problem khusus untuk Lapan. Penyedia Jasa melampirkan Cakupan Area ijin ISP minimal 70 % site area Lapan Penyedia Jasa melampirkan Surat Keterangan Representatif Officer (RO) minimal memiliki 70 % RO di area terdekat dengan lokasi Lapan. Penyedia Jasa memiliki Ijin Jartup sesuai dengan media yang dilayankan. Penyedia jasa berkewajiban memberikan laporan bulanan kepada LAPAN yang mencakup utilisasi rata-rata, ketersediaan bandwidth, serta performance jaringan

8 6. Penyediaan Customer Premises Equipment Pemeliharaan CPE menjadi tanggung jawab penyedia jasa termasuk penyediaan perangkat pengganti apabila perangkat mengalami kerusakan. Menghubungkan Local Area Network (LAN) dengan link yang akan dipasang oleh penyedia jasa. 10 Total score Maksimal Layanan Pendukung 160 V. Metode Pelaksanaan 1. Solusi Metode Pelaksanaan Pekerjaan disertakan dengan jadwal dan gambar Topologi solusi. Baik 25 Cukup 15 Kurang 10 No Jenis Total Score Maksimum 1 Layanan Internet Layanan VPN Transfer Pengetahuan 15 4 Layanan Pendukung Metode Pelaksanaan 25 TOTAL SCORE 900 Penilaian Teknis (30%) Penyedia barang/jasa dinyatakan lulus penilaian teknis apabila memiliki nilai total minimal 820 dari nilai maksimal persyaratan teknis 900. Penilaian harga (70%) Dilakukan kepada penyedia yang lulus dalam penilaian teknis dan mengajukan penawaran harga tidak melebihi nilai HPS. Nilai harga = harga penawaran terendah / harga penawaran * 100 Penentuan urutan calon pemenang dilakukan dengan menggabungkan penilaian teknis dan penilaian harga. Nilai total terdiri dari bobot nilai teknis 30% dan bobot harga 70%.

9 Menjadi : BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR Spesifikasi Teknis Sewa Langgan Internet Dan Vpn Ip Primer Tahun 2015 B. Persyaratan Dasar Persyaratan dasar memiliki ketentuan sebi berikut: Apabila salah satu poin pada persyaratan dasar tidak dapat dipenuhi oleh penyedia, maka pada persyaratan teknis tidak diberi nilai (diberi nilai nol). Persyaratan dasar meliputi: No a Jenis Penyedia wajib melengkapi setiap item layanan utama yang tertera pada spesifikasi teknis. (Internet, VPN dan Transfer Pengetahuan) Kriteria Tidak b. Untuk Lokasi VPN Site Lapan Nomer 1 s.d 14 dan No.18 wajib menggunakan media. c. Besaran bandwidth Internet dan VPN untuk setiap site Lapan harus memenuhi atau lebih dari spesifikasi minimal bandwidth yang diminta. d. Pemenang Lelang harus menjamin proses migrasi jaringan dilaksanakan tanpa adanya jeda (downtime), maksimal 30 hari kalender dari tanggal ditandatanganinya kontrak.

10 2. Persyaratan Teknis I. Layanan Internet 1. Jasa Sewa Link Internet Internasional dan Domestik Lokasi Koneksi Internet Bandwidth Minimum (Dedicated, 1:1) Last Mile Internasional International only Kbps RJ45 Lokal BGP Kbps RJ45 CPE Link Internet Internasional Koneksi ke port/gerbang Internet Internasional menggunakan jaringan fiber optic yang berbeda dengan ISP Sekunder berkapasitas 1 Gbps full duplex, dan menggunakan tipe koneksi upstream:downstream adalah international only (dedicated, 1:1); Memiliki backbone internet sendiri yang terhubung langsung ke gateway internasional. Memberikan layanan koneksi internet international di Kantor Pusat LAPAN full duplex CIR 1:1 dengan kapasitas bandwidth International Backbone minimal 200 Mbps. Pada Site Lapan terdapat interkoneksi antara link Primer dan Sekunder (redundant aktif -aktif) sehingga memungkinkan load balancing dan fail-over jika salah satu link mengalami gangguan ( jalur fiber optic dari primer dan sekunder wajib dicantumkan di proposal teknis) Memiliki minimal 2 upstream internasional. Dibuktikan dengan gambar jalur upstream. Trace route and ping test to: (dibuktikan dengan hasil capture testing) a. BBC b. CNN c. Bloomberg d. Science Direct e. IEEE 250 ms ms 5 < ms 0

11 Link Internet Lokal Interface Koneksi ke port/gerbang Internet domestik 1 hop, menggunakan jaringan fiber optic dengan rasio bandwidth internet simetris 1:1 (minimal Kbps Lokal backbone baik ke IIX maupun ke OpenIXP), dan menggunakan tipe koneksi upstream:downstream adalah BGP (dedicated, 1:1). Pada Site Lapan terdapat interkoneksi antara link Primer dan Sekunder ( redundant aktif-aktif) sehingga memungkinkan load balancing dan fail-over jika salah satu link mengalami gangguan ( jalur fiber optic dari primer dan sekunder wajib dicantumkan di proposal teknis) Memiliki kerjasama peering domestik dengan provider lokal. (direct peering dari AS Number Jaringan Primer dan Jaringan Sekunder harus terdaftar di IIX dan Open IXP) Jumlah link local ke NAP (kecuali NAP) > 1 Penyediaan koneksi akses lokal dedicated dari MDF Lapan ke Penyedia Jasa menggunakan fiber optic 1 hop, terminasi/conversion di sisi user berupa dua port RJ45 / Ethernet terpisah untuk internasional dan lokal. Service Level Agreement (SLA) 1. Availability dari internet access, 99,5 % 2. Rata rata Round trip Delay, 250 ms 3. Packet Loss, 2 % 4. Respon time maksimum, 5. Rata-rata waktu recovery 6. Response time maksimum di level/tier 1 99,5 % 10 <99,5 % 0 = 250 ms 8 < 250 ms 10 >250 ms 0 = 2 % 8 < 2 % 10 > 2% 0 = 30 Menit 8 < 30 menit 10 > 30 Menit 0 = 24 Jam 8 (Luar Jabodetabek) < 24 Jam 10 (Luar Jabodetabek) >24 Jam 0 (Luar Jabodetabek) = 20 menit 8 < 20 menit 10 >20 menit 0

12 = 4 Jam 8 7. Resolution time maksimum link domestic < 4 Jam 10 >4 Jam 0 = 8 Jam 8 8. Resolution time maksimum link international < 8 Jam 10 >8 Jam 0 IP Address Perpanjangan AS Number Lapan dan Blok IP Publik Lapan /24 Mengadvertise 1 block IPV4 Public Class C (atas nama LAPAN), yang disediakan oleh penyedia Jaringan Primer, sehingga memungkinkan dilakukannya fail-over dari jaringan LAPAN, jika salah satu jaringan Primer atau jaringan Sekunder mengalami gangguan Total Nilai Score Maksimum Layanan Internet 200 II. Layanan VPN 2. VPN (Virtual Private Network ) Memiliki Ijin Jartup dengan berbasis media yang dilayankan. Penyediaan perangkat di 23 lokasi site Lapan, yakni Router (min. Speed 800MHz, RAM 512MB, 10 LAN Port), Rak Router, dan UPS. Jaringan yang disediakan baik lastmile pada setiap site Lapan maupun jaringan backbone adalah milik Penyedia Jasa sendiri (atau mendapatkan dukungan dari Perusahaan Operator yang mendukung). Dan merupakan Jaringan yang berbeda dengan Penyedia Sekunder.

13 Besaran Koneksi VPN masing-masing Site NO Lokasi Bandwidth Minimal 1 Backhaul, Lapan Pusat Kbps Deskripsi Nilai Last Mile Deskripsi Nilai = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Cikini 5000 Kbps = 5000 Kbps 9 > 5000 Kbps Rawamangun Pasar Rebo Kbps = Kbps 9 >15000 Kbps Rawamangun Pasar Rebo Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Pasar Rebo Kbps > 3000 Kbps Rawamangun Rumpin Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Rumpin Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Tarogong Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun = Kbps Kbps Rancabungur > Kbps Rawamangun Bandung Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Tanjungsari 3000 Kbps > 3000 Kbps Rawamangun 3000 Kbps Pameungpeuk 1 > 3000 Kbps Rawamangun 3000 Kbps Pameungpeuk 2 > 3000 Kbps Rawamangun Watukosek 3000 Kbps > 3000 Kbps Rawamangun Kototabang 3000 Kbps > 3000 Kbps Rawamangun Pontianak Kbps > 3000 Kbps 10 Radio/VS 5 17 Rawamangun Pontianak Kbps > 3000 Kbps 10 Radio/VS 5 18 Rawamangun Parepare Kbps = Kbps 9 > Kbps Rawamangun Biak 3000 Kbps > 3000 Kbps 10 0 = 1000 Kbps 9 20 Rawamangun - Kupang 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 = 1000 Kbps 9 21 Rawamangun Manado 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 = 1000 Kbps 9 22 Rawamangun - Yogyakarta 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 = 1000 Kbps 9 23 Rawamangun - Jayapura 1000 Kbps > 1000 Kbps 10 Radio/VS 5 Score Maksimum Site Layanan VPN Total Score Maksimum Bandwidth dan Media VPN 460 Total Score Maksimum Layanan VPN 490

14 III. Transfer Pengetahuan 1 Transfer Pengetahuan Penyedia menyelenggarakan pelatihan bagi Administrator Jaringan Lapan untuk 25 orang selama 4 hari di luar pulau Jawa (3 hari Pelatihan dan 1 hari studi lapangan di Data Center yang ditunjuk.) Paket pelatihan termasuk biaya transportasi, akomodasi, sertifikat, uang saku dan seminar kit. 15 Total Score Maksimum Transfer Pengetahuan 15 IV. Layanan Pendukung 1. Value added Service Menyediakan Virtual Private Server (VPS) sebi DRC Lapan di Data Center di luar pulau Jawa, dengan kapasitas Hdd: 1 Tb, RAM: 4 Mb, IP Publik: 10, termasuk perangkat dan OS (full system); bandwith internasional minimum 10 Mbps dan bandwith lokal 100Mbps. Penyediaan mobile VPN berupa internet access (HSDPA) untuk sebanyak 25 unit free mobile access Unlimited/bulan selama 12 bulan pelaksanaan per tanggal 1 Februari Penyedia menyediakan fasilitas perangkat VOIP di setiap site Lapan. 2. Engineer On Site Penyediaan dukungan ten teknis di kantor Lapan Pusat selama hari kerja dan diluar hari kerja bilamana dibutuhkan sejumlah 2 (dua) orang. 3. Kompatibilitas 4. Monitoring Tool Jaminan akan kompatibilitas terhadap jaringan tunneling (VPN/MPLS), VOIP, Instant messaging/chat, Web Streaming Application Protocol, dan Video Conferencing. Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara online berbasis web untuk masing-masing site Lapan terpisah antara Lokal dan Internasional dengan user id dan password khusus untuk LAPAN. Penyedia menyediakan PRTG (Paessler Router Traffic Graph) untuk memonitor setiap site Lapan yang dapat diakses selama 24 jam x 7 hari secara realtime.

15 Penyediaan Network Management System/NMS 1. Manajemen Kerusakan a. Monitor keseluruhan elemen jaringan b. Monitor terjadinya kerusakan c. Merinci detail kerusakan 2. Manajemen Konfigurasi a. Konfigurasi elemen jaringan b. Memetakan jaringan kedalam system 3. Manajemen Performansi a. Mengukur perfomansi jaringan b. Pelaporan performansi jaringan 5. Kelengkapan Penyedia Jasa Koneksi dari penyedia jasa ke LAPAN harus menggunakan media fiber optic, perusahaan yang ditunjuk WAJIB membangun jaringan fiber optic dan harus memiliki surat ijin yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang untuk menyelenggarakan jaringan tetap tertutup. Penyedia jasa harus melampirkan gambar arsitektur atau diagram dan hasil traceroute dan ping time/delay time ke website yang dimiliki oleh provider di luar negeri yang terkoneksi langsung dengan jalur backbone internasional utama dan backbone backup penyedia jasa atau upstream provider dari penyedia jasa. Penyediaan dukungan dan bantuan online maupun onside selama 7x24 jam dan 365 hari per-tahun, termasuk di dalamnya laporan penggunaan internet real-time yang dapat diakses langsung oleh LAPAN melalui web. Menyediakan aplikasi ticketing problem khusus untuk Lapan. Penyedia Jasa melampirkan Cakupan Area ijin ISP minimal 70 % site area Lapan Penyedia Jasa melampirkan Surat Keterangan Representatif Officer (RO) minimal memiliki 70 % RO di area terdekat dengan lokasi Lapan Penyedia jasa berkewajiban memberikan laporan bulanan kepada LAPAN yang mencakup utilisasi rata-rata, ketersediaan bandwidth, serta performance jaringan. 6. Penyediaan Customer Premises Equipment Pemeliharaan CPE menjadi tanggung jawab penyedia jasa termasuk penyediaan perangkat pengganti apabila perangkat mengalami kerusakan. Menghubungkan Local Area Network (LAN) dengan link yang akan dipasang oleh penyedia jasa. 10 Total score Maksimal Layanan Pendukung 160

16 V. Metode Pelaksanaan 1. Solusi Metode Pelaksanaan Pekerjaan disertakan dengan jadwal dan gambar Topologi solusi. Baik 25 Cukup 15 Kurang 10 No Jenis Total Score Maksimum 1 Layanan Internet Layanan VPN Transfer Pengetahuan 15 4 Layanan Pendukung Metode Pelaksanaan 25 TOTAL SCORE 880 Penilaian Teknis (30%) Penyedia barang/jasa dinyatakan lulus penilaian teknis apabila memiliki nilai total minimal 800 dari nilai maksimal persyaratan teknis 880. Penilaian harga (70%) Dilakukan kepada penyedia yang lulus dalam penilaian teknis dan mengajukan penawaran harga tidak melebihi nilai HPS. Nilai harga = harga penawaran terendah / harga penawaran * 100 Penentuan urutan calon pemenang dilakukan dengan menggabungkan penilaian teknis dan penilaian harga. Nilai total terdiri dari bobot nilai teknis 30% dan bobot harga 70%.

Asniar As ad Business Manager YMID : niar.1703 Mobile :

Asniar As ad Business Manager   YMID : niar.1703 Mobile : No. 090/LA/562/2010 12 Januari 2010 Yang terhormat, Kepala Balai Monitor SFR Kelas II Makassar Jl. Poros Malino - Makassar Gowa Hal : Penawaran Koneksi Internet Dedicated Pertama-tama kami mengucapkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN. penyedia jasa internet pada jaringan backbone akan tetapi belum diperuntukkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN. penyedia jasa internet pada jaringan backbone akan tetapi belum diperuntukkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN 3.1 Analisis Masalah Saat ini ketersediaan alokasi alamat IPv4 akan semakin menipis dan menurut APJII (Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia) akan diperkirakan akan habis

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Lintas Data Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia layanan jasa jaringan internet yang berdiri sejak tahun 2008 yang berpusat di Yogyakarta.

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan jaringan komputer pada suatu perusahaan menjadi sangat penting karena memberikan kemudahan manusia dalam berbagai hal pekerjaan. Kumpulan jaringan

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN. ABSTRAK VPN merupakan sebuah teknologi yang hadir sebagai solusi dari tuntutuan user yang menginginkan proses pengiriman data yang lebih aman dan sudah banyak dipakai oleh Service Provider pada jaringan

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

PT. EXTRA POWERNET COMPANY PROFILE

PT. EXTRA POWERNET COMPANY PROFILE PT. EXTRA POWERNET COMPANY PROFILE Surabaya Office : PT. EXTRA POWERNET Intiland Tower Lt.10 Suite 2a - 2b Jl. Panglima Sudirman 101 103 Surabaya 60271 Fax : 031-3898931 No : SLS-010/003/WDI-Corp/X/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran operasional dalam suatu instansi didukung oleh berbagai jenis perangkat yang saling berhubungan menggunakan berbagai sistem dan aplikasi. Sehingga apabila

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R 54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, KEPUTUSAN KEPALA KEPALA, SALINAN Menimbang : a. bahwa pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini masih bersifat sektoral, perlu adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ethernet merupakan sebuah protokol pada layer Data-link yang banyak digunakan. Ethernet pada awalnya dikembangkan pada tahun 1970, oleh para peneliti di Xerox Palo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM. untuk memfasilitasi baik Internet Service Provider (ISP), maupun pelaku bisnis

BAB 3 ANALISA SISTEM. untuk memfasilitasi baik Internet Service Provider (ISP), maupun pelaku bisnis BAB 3 ANALISA SISTEM 3.1 Profil Perusahaan PT. Dhecyber Flow Indonesia adalah bergerak di bidang infrastruktur jaringan untuk memfasilitasi baik Internet Service Provider (ISP), maupun pelaku bisnis dalam

Lebih terperinci

KONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ICON+ COMPANY PROFILE PROFILE ICON+ Berdiri 3 Oktober 2000 Anak perusahaan PT PLN ( Persero ) : 84. 858. 999 saham milik PT PLN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM 62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage

PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage LAYANAN KONEKSI INTERNET ( Ekonomis, Cepat, Stabil ) PT EMPAT WARNA KOMONIKASI Transcending Creative Boundaries Oktober, 20

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA UD. TANI SUBUR

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA UD. TANI SUBUR ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA UD. TANI SUBUR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN TESTING

IMPLEMENTASI DAN TESTING BAB 5. IMPLEMENTASI DAN TESTING 5.1. Implementasi Topologi jaringan pada gambar 4.1 disusun untuk menghubungkan host pada kantor cabang PT XYZ dengan server. Yang dikonfigurasi pertama kali adalah pengalamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KONFIGURASI, JARAK KEMAMPUAN, DAN INTERFACE

BAB IV ANALISA KONFIGURASI, JARAK KEMAMPUAN, DAN INTERFACE BAB IV ANALISA KONFIGURASI, JARAK KEMAMPUAN, DAN INTERFACE 4.1 Analisa Konfigurasi Konfigurasi pada Gigabit Passive Optical Network (GPON) terbagi menjadi 2, yaitu Konfigurasi Logic dan Konfigurasi Fisik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE PT. DES TEKNOLOGI INFORMASI

COMPANY PROFILE PT. DES TEKNOLOGI INFORMASI COMPANY PROFILE PT. DES TEKNOLOGI INFORMASI Profile : PT DES TEKNOLOGI INFORMASI merupakan suatu perusahaan yang dibentuk guna memanfaatkan peluang dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, khususnya

Lebih terperinci

Pendahuluan... Interkoneksi ke IIX

Pendahuluan... Interkoneksi ke IIX Mengapa Internekoneksi ke IIX lebih baik? Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI) Sebuah Pemikiran, Sharing, Ide Pengetahuan, Penelitian Pendahuluan... Saat ini dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP

BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP Laporan Tugas Akhir BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP 3.1 Layanan Video Conference (VICON) Dewasa ini banyak suatu perusahaan di dalam perkantoran dan perbankan yang memiliki kantor

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi tunneling digunakan perusahaan dan kantor agar memiliki jalur khusus yang aman dalam berkomunikasi dan bertukar data antar perusahaan. Dengan tunneling,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Biaya yang harus dikeluarkan untuk berlangganan jalur koneksi internet melalu ISP (Internet Service Provider) yang relatif mahal untuk pengusaha Warnet karena sebagian

Lebih terperinci

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi.

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi. Peplink adalah penyedia router terdepan yang menjamin kelangsungan bisnis dengan menyediakan reliability Internet 100%. Menyediakan lineup yang lengkap untuk semua tingkat pelanggan. Dalam lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN.

BAB 1. PENDAHULUAN. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan layanan data dengan kecepatan tinggi memerlukan suatu jaringan yang mempunyai kehandalan, efisiensi dan mampu memberikan kepuasaan akan layanan

Lebih terperinci

colocation, dedicated server, rack dan cage solutions dengan harga yang

colocation, dedicated server, rack dan cage solutions dengan harga yang 1 of 6 Dengan Hormat, JupiterDC merupakan badan usaha dengan fokus pada penyediaan jasa colocation, dedicated server, rack dan cage solutions dengan harga yang terjangkau, handal dan berkualitas. Pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet. DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface

Lebih terperinci

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011 Dari Wikipedia: "Dalam komunikasi jaringan, throughput adalah jumlah data digital per waktu unit yang dikirimkan ke terminal tertentu dalam suatu jaringan, dari node jaringan, atau dari satu node ke yang

Lebih terperinci

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover

BAB 4. Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover BAB 4 Implementasi Protokol BGP & OSPF Untuk Failover 4.1 Implementasi Network Pada tahap implementasi, akan digunakan 2 protokol routing yang berbeda yaitu BGP dan OSPF tetapi pada topologi network yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITAN

BAB III METODOLOGI PENILITAN 19 BAB III METODOLOGI PENILITAN 3.1 PENDAHULUAN Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM NATIVE IP

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM NATIVE IP BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM NATIVE IP Teknologi native ip merupakan teknologi yang diharapkan mampu meningkatkan jaringan 3G khususnya di sisi layanan data. Kemampuan meningkatkan layanan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan data kini menjadi sumber keuntungan terbesar penyedia layanan komunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya pengguna internet menurut Kementerian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah banyak mengalami perubahan dalam dua dekade terakhir ini. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal yang berhubungan di

Lebih terperinci

ABSTRAK. Dunia teknologi informasi sangat dirasakan peranannya oleh sebagian besar

ABSTRAK. Dunia teknologi informasi sangat dirasakan peranannya oleh sebagian besar ABSTRAK Dunia teknologi informasi sangat dirasakan peranannya oleh sebagian besar masyarakat dan bisa disimpulkan bahwa peranan dari produk produk teknologi informasi sangat dibutuhkan penggunaannya untuk

Lebih terperinci

Analisis Kelebihan dan Kekurangan Routing Protokol BGP dan OSPF untuk Failover Network PT.Orion Cyber Internet

Analisis Kelebihan dan Kekurangan Routing Protokol BGP dan OSPF untuk Failover Network PT.Orion Cyber Internet Analisis Kelebihan dan Kekurangan Routing Protokol BGP dan OSPF untuk Failover Network PT.Orion Cyber Internet Jonathan Edward Lumanauw, Surya, Tony Putra Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk menjelaskan

Lebih terperinci

PRODUK LAYANAN ICON+ ICONect ICONweb ICONBase ICONApps. V 1.4 September 2015 Divisi Produk dan Pemasaran PT Indonesia Comnets Plus

PRODUK LAYANAN ICON+ ICONect ICONweb ICONBase ICONApps. V 1.4 September 2015 Divisi Produk dan Pemasaran PT Indonesia Comnets Plus PRODUK LAYANAN ICON+ ICONect ICONweb ICONBase ICONApps V 1.4 September 2015 Divisi Produk dan Pemasaran PT Indonesia Comnets Plus ICONect Solusi konektivitas yang didukung jaringan serat optik dan satelit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi 4.1.1 Konfigurasi Router 1-7 a. Router 1 1. Interface Interface merupakan tampilan dari Ether 1 4 dan jalur-jalurnya. Di router 1 ether 1 digunakan untuk client,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

ANALISA SITE-TO-SITE VIRTUAL PRIVATE NETWORK IPSEC DAN OPENVPN PADA RUANGAN GUCC DEPOK DAN KALIMALANG. Dimas Prayogo /

ANALISA SITE-TO-SITE VIRTUAL PRIVATE NETWORK IPSEC DAN OPENVPN PADA RUANGAN GUCC DEPOK DAN KALIMALANG. Dimas Prayogo / ANALISA SITE-TO-SITE VIRTUAL PRIVATE NETWORK IPSEC DAN OPENVPN PADA RUANGAN GUCC DEPOK DAN KALIMALANG Dimas Prayogo / 22112142 Latar Belakang Masalah VPN adalah sebuah proses dimana jaringan umum (public

Lebih terperinci

KAJIAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) LAPAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

KAJIAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) LAPAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT Kajian Virtual Private Network (VPN) LAPAN dan...(sakiwan) KAJIAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) LAPAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT Sakiwan Peneliti Pusat Analisis dan Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

: POB-SJSK-011 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2011 INFRASTRUKTUR IPB Nomor Revisi : 02

: POB-SJSK-011 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2011 INFRASTRUKTUR IPB Nomor Revisi : 02 1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standard infrastruktur jaringan internal Institut Pertanian Bogor 1.2. Menetapkan standard infrastruktur ekstranet dan internet Institut Pertanian Bogor 1.3. Menetapkan standard

Lebih terperinci

Layanan Interkoneksi Satker ISP GOMEDS NETWORK. S a t u J a r i n g a n B e r j u t a M a n f a a t

Layanan Interkoneksi Satker ISP GOMEDS NETWORK. S a t u J a r i n g a n B e r j u t a M a n f a a t Layanan Interkoneksi Satker ISP GOMEDS NETWORK S a t u J a r i n g a n B e r j u t a M a n f a a t Masa Pembangunan Jaringan 120 hari Kalender TOTAL SOLUSI JARINGAN Dalam membangun jaringan yang terintegrasi,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN

BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 34 BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN 4.1 PERFORMANSI LINK BACKHAUL Dalam studi kasus ini, link backhaul dari jaringan MPLS VPN IP mempunyai 2 link backhaul yaitu main link backhaul dan backup link backhaul.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Bandwidth Bandwidth merupakan selisih jarak antara sinyal tertinggi dan terendah di sebuah channel (band). Menurut (Mahanta, Ahmed, & Bora, 2013)Bandwidth in computer networking

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Bogor Telepon (0251) Pes. 154/157, Fax.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Bogor Telepon (0251) Pes. 154/157, Fax. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Telepon (0251) 8622642 Pes. 154/157, Fax. (0251) 8622713 Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan Pekerjaan Nomor

Lebih terperinci

QUOTATION INTEGRATION SYSTEM & INTERNET SOLUTION INTERNET CUSTOMERS LOMBOK

QUOTATION INTEGRATION SYSTEM & INTERNET SOLUTION INTERNET CUSTOMERS LOMBOK QUOTATION INTEGRATION SYSTEM & INTERNET SOLUTION INTERNET CUSTOMERS LOMBOK Num. 0101/GMED/11-DPS/11 Perihal : Integration System and Internet Solution Designation, Internet Customers Kami dari PT. Media

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan 115 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang telah diusulkan, maka penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP

Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP Vol. 19, No. 1, January 2017 Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP Herman Kuswanto Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8 Warung Jati Barat (Margasatwa)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arus informasi semakin maju akhir-akhir ini dan semakin menuntut kecepatan dari suatu jaringan yang digunakan. Jaringan komputer merupakan solusi yang

Lebih terperinci

MANAGEMENT SYSTEM FAILOVER DENGAN ROUTING DINAMIS OPEN SHORTEST PATH FIRST DAN BORDER GATEWAY PROTOCOL

MANAGEMENT SYSTEM FAILOVER DENGAN ROUTING DINAMIS OPEN SHORTEST PATH FIRST DAN BORDER GATEWAY PROTOCOL JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KOMPUTER VOL. 3. NO. 1 AGUSTUS 2017 MANAGEMENT SYSTEM FAILOVER DENGAN ROUTING DINAMIS OPEN SHORTEST PATH FIRST DAN BORDER GATEWAY PROTOCOL Bakhtiar Rifai 1, Eko Supriyanto

Lebih terperinci

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY Indra Priyandono ipriyandono@bundamulia.ac.id Program Studi Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan akses internet dalam perkembangan teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama sebagai penujang kegiatan atau aktivitas untuk berhubungan dengan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB ARSITEKTUR LAYANAN JARINGAN IPB (I-SONA) TOPOLOGI IPB THREE HIERARCHICAL & ENTERPRISE COMPOSITE MODEL BEBERAPA LAYANAN ICT UNTUK MENDUKUNG PROSES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO I. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan tempat kami bekerja sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada Cisnet RT/RW Net saat ini terkoneksi dengan tiga

Lebih terperinci

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini Pengertian VPN VPN VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak LAMPIRAN Availability Checklist 1 Apakah memiliki SLA(Service Level Agreement) untuk ketersediaan network? 2 Apakah memiliki Disaster Recovery Plan untuk network yang 3 Apakah setiap link/jalur dalam network

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX Disusun Oleh : NURFAN HERDYANSYAH ( 09.18.055 ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2012 VPN di LINUX VPN

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagaimana fitur Hot Standby Router Protocol pada router Cisco dalam menjaga avaibility jaringan komputer

Lebih terperinci

MEMPERSEMBAHKAN SOLUSI INTERNET KONEKSI CEPAT

MEMPERSEMBAHKAN SOLUSI INTERNET KONEKSI CEPAT MEMPERSEMBAHKAN SOLUSI INTERNET KONEKSI CEPAT OFFICE: Klampis Jaya Square B-6, Surabaya. CP; Imron (0838 6568 1927) / @Ronsaja YM: imron_maxindo / email: m.imron@maxindo.net.id Kami dari PT. Maxindo Mitra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi dan informasi, peran video menjadi hal yang sangat penting. Video tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja, namun dengan jaringan

Lebih terperinci