ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI"

Transkripsi

1 ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen (menguntungkan) Disusun oleh : Vivi Andy Fajar Ady Chandra NIM : PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

2 SKRIPSI ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta Oleh: Vivi Andy Fajar Ady C Telah disetujui oleh : Pembimbing I Drs. Aloysius Triwanggono, MS Tanggal, 23 Januari 2007 Pembimbing II Dra. Diah Utari BR, MSi Tanggal, 24 Januari 2007 ii

3 iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Mula-mula, kita membentuk kebiasaan kita; lama kelamaan, kebiasaan kitalah yang membentuk kita. Permasalahan bukan sesuatu untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi karena dapat menguji seberapa tangguh manusia dalam memperjuangkan hidupnya. Give your smile for all the people but give your love just for one person. Karya ini kupersembahkan bagi semua yang telah mendukungku. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas karunia-nya Ibuku yang tercinta dan terkasih Adikku Ocha Kekasihku Brigitta iv

5 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 02 Februari 2007 Penulis, Vivi Andy Fajar Ady Chandra v

6 ABSTRAK ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI (Studi kasus pada PT Menara Kartika Buana di Surakarta) Vivi Andy Fajar Ady Chandra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi di PT. Menara Kartika Buana, Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui tepat tidaknya anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT Menara Kartika Buana tahun 2005 dan untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi pada divisi rokok PT Menara Kartika Buana tahun Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi laporan keuangan dan wawancara pada manajer produksi dan supervisor. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana 2005 adalah dengan cara mencatat data anggaran dan realisasi biaya produksi tahun Kemudian dilakukan analisis selisih biaya dan signifikansi selisih tersebut. Untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT Menara Kartika Buana tahun 2005 mengunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagi berikut. Anggaran biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada rokok PT. Menara Kartika Buana tetap. Faktor-faktor efektivitas kerja mempengaruhi ketepatan anggaran produksi PT. Menara Kartika Buana yang meliputi: biaya kualitas bahan baku, biay tenaga kerja langsung, pemeliharaan mesin, kecelakan kerja, dan putaran kerja karyawan telah diatur dengan baik oleh perusahaan. vi

7 ABSTRACT PRODUCTION BUDGET AS A TOOL TO ASSESS WORK EFfECTIVENESS OF THE PRODUCTION DEPARTMENT ( A Case Study to PT Menara Kartika Buana in Surakarta) Vivi Andy Fajar Ady Chandra Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 This research is conducted at the production department of PT. Menara Kartika Buana, Surakarta with the purposes to know the appropriateness of the budget of the production cost, and to know the factor influencing production budget accuracy to the cigarette division of PT. Menara Kartika Buana in The research is case study. The data are the financial report and the department s information obtained from the interviews with production manager and supervisors. The data analysis technique to assess the budget is by comparing the budgeted cost and realized production cost in Then the difference between these factors is analyzed. To know the work effectiveness factors in contributing to the production budget accuracy, a qualitative analysis is employed. Results show that the budget for the production cost consisting of raw materials, labor cost and overhead costs are already appropriate. Work effectiveness contributing to the production budget accuracy which consist of : raw materials cost, labor cost, machine breeding, work accident, and work rolling have been set well by the company. vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan anugerah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI, Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu untuk menetapkan ilmu yang telah diterima penulis selama duduk dibangku perkuliahan. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk bimbingan, pemberian datadata, doa serta dorongan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh kerena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Gregorius Hendro Porwanto, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, MS selaku Dosen pembimbing I yang telah membimbing, menuntun, dam mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. viii

9 4. Ibu Dra. Diah Utari BR. M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan petunjuk yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Antonius A Djatmiko, SE terima kasih karena telah meluangkan waktunya untuk membantu pengumpulan data dan obrolannya sehingga penulis diajak putarputar di Perusahaan PT. Menara Kartika Buana untuk mencari data. 6. Pimpinan PT. Menara Kartika Buana Surakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan ini. 7. Semua pihak-pihak yang secara langsung membantu penulis memperoleh data, baik melalui wawancara atau melihat secara langsung proses yang terjadi. Terima kasih karena bersedia meluangkan waktunya, untuk Bapak Ronny Hadi, SE (bagian Personalia), Bapak Budi Joelianto (Manajer Produksi) dan Bapak Joko Satpodo A.Md (Supervisor). 8. Thomas Prasetiyo Nugroho. A.Md terima kasih yang telah meluangkan waktu dan tempat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Keluarga yang telah memberikan semangat, perhatian, bantuan, harapan serta doa kepada penulis, baik selama masa kuliah maupun dalam penyusunan hingga terselesainya skripsi ini. 10. Kekasihku Brigitta Erlita Tri Anggadewi. Terima kasih untuk waktu, perhatian, cinta, dorongan, teman Sharing yang baik dan dukungan serta doanya. Kamu semakin mewarnai hidupku, dan membuat aku menjadi berbeda. ix

10 11. Yandi, Rie-rie, Yulita, Mendez, Agus dan Yanu yang telah mau meluangkan waktu diajak bertukar pendapat dan teman-teman Manajemen 02 terima kasih umtuk semua pengalaman yang telah dilalui bersama. 12. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung terlaksananya penulisan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena adanya keterbatasan dalam diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan, kritik, saran, dan sumbangan dari pembaca atas skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan cara berpikir para pembaca. Penulis x

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... i ii iii iv v vi vii viii xi xiv BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah.. 3 D. Tujuan Penelitian. 4 E. Manfaat Penelitian 4 F. Sistematika Penulisan.. 5 BAB II LANDASAN TEORI... 6 A. Pengertian Perencanaan 6 B. Pengertian Pengendalian. 7 C. Pengendalian Produksi 7 xi

12 D. Pengertian Anggaran... 8 E. Fungsi Pengawasan. 9 F. Manfaat Penganggaran 9 G. Anggaran Biaya produksi. 11 H. Analisis Selisih Biaya Produksi I. Efektivitas dan Kinerja BAB III METODE PENELITIAN. 22 A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian. 22 C. Subyek dan Obyek Penelitian D. Variabel Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Data Penelitian G. Populasi dan Sampel H. Teknik Analisis Data 25 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 32 A. Sejarah Berdirinya Perusahaan B. Struktur Organisasi Perusahaan Dan Pembagian Tugas C. Tujuan Perusahaan D. Produksi E. Personalia F. Pemasaran G. Bagian Quality Control. 45 xii

13 BAB V ANALISIS DAT A DAN PEMBAHASAN.. 46 A. Analisis Masalah Pertama B. Analisis Masalah Kedua.. 80 C. Pembahasan 90 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan.. 93 C. Saran.. 94 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 98 xiii

14 DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Halaman Gambar IV. 1 Struktur Organisasi.. 35 Table V.1 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Tembakau Tabel V. 2 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Cengkeh Tabel V. 3 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Saos Tabel V. 4 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Puta Cukai Tabel V. 5 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Bahan Pembungkus.. 51 Tabel V. 6 Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku Filter. 52 Tabel V. 7 Anggaran dan Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung. 53 Tabel V. 8 Anggaran Fleksibel dan Perhitungan Tarif Standar BOP.. 54 Tabel V. 9 Realisasi Biaya Overhead Pabrik 54 xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus mampu berusaha bersaing dengan perusahaan yang lain. Dalam kehidupan organisasi seorang pemimpin memainkan peranan yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan guna mencapai tujuan dari perusahaan. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada didalam suatu perusahaan menjadi lebih bertambah banyak, baik dari kegiatan atau volume kegiatan yang dilaksanakan, oleh karena itu perusahaan harus melakukan perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Dengan demikian maka perencanaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan secara bertahap. Untuk itu pihak perusahaan harus senantiasa membuat perencanaan terhadap masa depan perusahaannya. Perencanaan adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan perusahaan dan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan. Agar pelaksanaan perencanaan dan pengendalian dapat terlaksana dengan baik, maka yang diperlukan oleh manajemen adalah menyusun suatu langkah yang dituangkan dalam anggaran. 1

16 Peranan anggaran sebagai alat bantu manajemen perusahaan untuk menyusun perencanaan, koordinasi, dan pengendalian kegiatan perusahaan. Anggaran merupakan alat kendali untuk mengukur kinerja sehingga kinerja dimasa yang akan datang dapat diperbaiki, pada awal periode anggaran merupakan rencana dan pada akhir periode dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur efektivitas kinerja. (K. Shim Jae. 2000;12) Dari hasil perbandingan tersebut akan dapat dilihat apakah terjadi perbedaan (selisih) antara keduanya dan jika terjadi perbedaan akan dapat dilakukan suatu analisis biaya produksi yang meliputi selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. Selain itu perusahaan juga mempertimbangkan kinerja perusahaan karena perusahaan ingin dapat mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran serta kemampuan dalam menghadapi tantangan baik yang bersifat internal maupun eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan untuk mengelola sumber daya manusia yang setepat-tepatnya. Hasil kerja dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan norma dan etika sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan agar dapat mencapai efektivitas kerja. Analisis ini digunakan sebagai alat untuk mengukur efektivitas kinerja dalam perusahan. Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya penyusunan anggaran sebagai alat pengendalian biaya produksi maka penulis mengambil judul ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI Studi kasus pada PT. Menara Kartika Buana di Surakarta. 2

17 B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana tahun 2005 sudah tepat? 2. Faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana tahun 2005? C. Batasan Masalah Agar dapat memberikan penganalisisan yang lebih terfokus maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data anggaran dan realisasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik pada PT. Menara Kartika Buana tahun Fokus dari penelitian ini pada produk rokok pada PT. Menara Kartika Buana pada tahun Dalam Efektivitas kerja data yang digunakan adalah biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan kerja, putaran kerja karyawan dan ketidakhadiran pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana tahun

18 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah anggaran biaya produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana tahun 2005 sudah tepat? 2. Untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas kerja apa saja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi pada divisi rokok PT. Menara Kartika Buana tahun 2005? E. Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh sehubungan dengan penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan penting atau bahan pertimbangan bagi pemimpin perusahaan dalam menyusun anggaran produksi serta menentukan keputusan dalam melakukan pengembangan dan perbaikan organisasi dan efektivitas kerja. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Dapat menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan menambah referensi kepustakaan Universitas mengenai anggaran produksi sebagai alat untuk mengukur efektivitas kerja bagian produksi. 3. Bagi Penulis Sebagai pengetahuan, pengembangan dan menerapan teori-teori yang diperoleh selama kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya yang terjadi di perusahaan. 4

19 F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam mengolah data yang diperoleh dari perusahaan. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variable penelitian, teknik pengumpulan data, data penelitian, populasi dan sampel, dan teknik analisis data BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini diuraikan sejarah umum perusahaan, lokasi dan letak perusahaan, stuktur organisasi, personalia dan pemasaran. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang penyusunan anggaran produksi anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik faktor-faktor penyebab terjadinya selisih dan efektivitas kinerja. BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan sebagai hasil dari analisis data, keterbatasan penelitian dan saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan. 5

20 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. (supriyono, 1994 :4) Perencanaan adalah pemilihan atau penerapan tujuan-tujuan organisasi penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. ( T. Hani Handoko, 1995 :23) Ada 2 jenis utama perencanaan manajemen yaitu: a. Perencanaan Strategis (Strategic Plan) Perencanaan jangka panjang yang disusun oleh top manajer. Karakter perencanaan ini adalah memfokuskan pada tujuan-tujuan (objectives) perusahaan, berkaitan dengan semua fungsi manajemen dan bersifat umum dan luas. b. Perencanaan Taktis ( Tactical / Operational Plan) Perencanaan jangka pendek yang disusun berdasarkan partisipasi semua pihak manajemen. Karakteristik perencanaan ini adalah menjabarkan dan merinci tujuan-tujuan (objectives) menjadi sasaran-sasaran (Goals), kebijaksanaan, waktu dan harapan. (Supriyanto,1994:8) 6

21 B. Pengertian Pengendalian Pengendalian adalah proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan kerja yang efisien akan dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan (Supriyanto,1994:5). Kegiatan pengendalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk. Jadi, kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian. Fungsi utama pengendalian adalah untuk menjamin pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian perusahaan memiliki beberapa sudut pandang, misalnya pengamatan langsung, ekspresi bicara, kebijakan dan prosedur, laporan hasil pelaksanaan. (Supriyanto,1994:20) C. Pengendalian Produksi Pengendalian produksi adalah merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produksi (sumber daya manusia, mesin, peralatan dll) ke dalam satu aliran dimana aliran tadi akan memberikan hasil dengan gangguan minimal ongkos rendah dan kemungkinan waktu tercepat. Ada 4 jenis pengendalian produksi: a) Pengendalian Pembelian Pengendalian dalam semua aktivitas mendapatkan bahan baku, perlengkapan dan suku cadang dari perusahaan lain. Tujuan untuk menjamin bahwa bahanbahan yang dibutuhkan dalam proses produksi datang tepat waktu, tepat harga dan tepat jumlah. b) Pengendalian Persediaan Pengendalian untuk menjamin bahwa biaya persediaan menjadi minimal. 7

22 c) Pengendalian Penjadwalan Pengendalian untuk menjamin bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi ada pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat. d) Pengendalian Kualitas Pengendalian untuk menjamin barang dan jasa yang diproduksi akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi desainnya. (A. Yudi Yunianto,2001:65) D. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran didefinisikan para ahli ekonomi berbeda antara satu dengan lainnya,tetapi pada intinya mempunyai pengertian yang sama. Berikut dikemukakan beberapa definisi anggaran, antara lain: 1) Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara formal didalam perusahaan tersebut yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan tanpa adanya pengecualian dalam satuan moneter dan satuan ukur. (Asyari,1998:8) 2) Anggaran merupakan rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif diukur dalam satuan moneter dan satuan ukuran lainnya yang mencakup jangka waktu satu tahun. (Mulyadi, 1993:448) 3) Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu periode tertentu. (Munandar, 1996:1) 8

23 4) Anggaran perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan di dalam unit kualitatif. (Agus,1996:90) 5) Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya daya keuangan yang disisihkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu selama periode waktu yang ditetapkan. ( T. Hani Hamdoko,1995:377) E. Fungsi Pengawasan Bila rencana telah ditetapkan dengan koordinasi yang berpedoman pada anggaran disusun maka langkah berikutnya adalah menilai tindakan itu apakah sesuai dengan rencana atau belum. Bila keadaan menunjukan hasil yang belum sesuai dengan anggaran maka manejer perlu menganalisis dulu penyebab ketidaksesuaian tersebut. Pengukuran dapat digunakan untuk memperbaiki kegiatan di waktu yang akan datang. F. Manfaat Penganggaran Peranan anggaran sebagai alat bantu manajemen perusahaan untuk menyusun perencanaan, koordinasi dan pengawasan kegiatan perusahaan ternyata tidak perlu untuk diragukan lagi (Agus Ahyari,1996:5) Manfaat anggaran dalam perusahaan antara lain: a) Terdapatnya perencanaan terpadu Dengan mempergunakan anggaran, perusahaan akan dapat menyusun perencanaan seluruh kegaiatan secara terpadu. Hal ini dimungkinkan karena dengan 9

24 mempergunakan anggaran berarti seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan akan disentuh oleh anggaran perusahaan. b) Terdapatnya pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan Dengan adanya anggaran perusahaan, maka pelaksanaan kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih pasti, karena dapat mendasarkan diri kepada anggaran yang telah ada, sehingga dapat dipercaya bagi pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan. c) Terdapatnya alat koordinasi dalam perusahaan Pelaksanaan kegiatan dengan mempergunakan anggaran sebagai pedoman akan berarti melakukan kegiatan dalam perusahaan tersebut di bawah koordinasi yang baik. Hal ini disebabkan karena di dalam penyusunan anggaran mudah dipertimbangkan kaitan suatu bagian dengan bagian yang lain, sehingga pelaksanaan kegiatan berpedoman kepada anggaran tersebut sudah terkandung arti koordinasi yang sebenarnya. d) Terdapatnya alat pengawasan yang baik Dalam hal ini anggaran dapat digunakan sebagai alat pengawasan kegiatan yang sedang dilaksanakan dalam perusahaan, sehingga perusahaan akan dapat membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam perusahaan tersebut. e) Terdapatnya alat evaluasi kegiatan perusahaan Ini digunakan untuk menilai seberapa jauh penyimpangan pelaksanaan kerja dari rencana yang telah disesuaikan serta penyebab apa saja yang menimbulkan penyimpangan kerja tersebut dapat didiskusikan atau dievaluasi di dalam perusahaan serta dicarikan jalan keluarnya. 10

25 G. Anggaran Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual. Anggaran produksi merupakan alat untuk merencanakan, mengkoordinir kegiatan-kegiatan produksi dan mengontrol kegiatan-kegiatan tersebut. Tujuan disusun anggaran ini: a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan. b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Artinya tingkat persediaan yang tidak terlalu besar, tidak pula terlalu kecil. Prinsip manajemen produksi menyatakan bahwa tingkat persediaan yang terlalu besar mengakibatkan meningkatnya biayabiaya dan resiko-resiko yang menjadi beban perusahaan. Sebaliknya tingkat persediaan yang terlalu kecil mengakibatkan banyaknya gangguan, kekurangan persediaan bahan mentah mendatangkan gangguan pada proses produksi, sedangkan kekurangan persediaan barang jadi mengakibatkan banyaknya langganan yang kecewa dan hilangnya peluang memperoleh keuntungan c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin. Ada tiga unsur biaya produksi: 1) Biaya bahan baku langsung Adalah semua biaya yang membentuk bagian internal dari bahan jadi yang dapat diperhitingkan langsung ke dalam barang jadi. Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku : 11

26 a) Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) Digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga jual penjualan b) Metode persediaan fisik ( physical inventory method) Digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produksinya yang dikumpulkan dengan metode harga proses produksi. 2) Biaya Tenaga Kerja Langsung Adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut tenaga kerja yang dikenakan untuk mengubah bahan menjadi produk jadi yang diidentifikasikan secara langsung terhadap produk tertentu. Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja yaitu : a) Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya tenaga kerja non pabrik, yang bukan merupakan unsur harga pokok produksi, melainkan merupakan unsur biaya usaha. b) Penggolongan menurut kegiatan departemen-departeman dalam perusahaan Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan pengendalian terhadap biaya tenaga kerja yang terjadi dalam tiap departemen yang dibentuk oleh perusahaan. 12

27 c) Penggolongan menurut jenis pekerjaan Penggolongan ini bertujuan untuk dasar penetapan deferensiasi upah standar kerja. d) Penggolongan menurut hubungan dengan produk Penggolongan ini bertujuan untuk membedakan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. 3) Biaya overhead pabrik Adalah biaya tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya produksi lainnya yang tidak dibebankan langsung terhadap produk tertentu. H. Analisis Selisih Biaya Produksi a) Selisih biaya bahan baku. 1) Selisih bahan baku Selisih ini timbul karena perusahaan telah memberi bahan baku lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan harga standar Rumus: SHB = (HS-HSt)KS Atau SHB = (HS x KS)-(HSt x KS) Keterangan: SHB HS : Selisih Harga Bahan Baku : Harga Beli Sesungguhnya Setiap Satuan 13

28 HSt KS Apabila : Harga Beli Standar/ Dianggarkan Setiap Satuan : Kualitas Sesungguhnya Yang Dibeli :HS > HSt,, maka harga tidak menguntungkan HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan HS = HSt, maka tidak ada selisih 2) Selisih kuantitas bahan baku Selisih yang timbul karena telah dipakai kualitas bahan baku yang lebih basar atau lebih kecil dibandingkan dengan standar dalam pengolahan produk. Rumus: SKB = (KS-KSt)HSt Atau SKB = (KS x HSt)-(KSt x HSt) Keterangan: SKB KS KSt HSt Apabila :Selisih Kualitas Bahan Baku :Kualitas Sesungguhnya Atas Bahan Baku Yang Dipakai :Kualitas Standar Atas Bahan Baku Yang Dipakai :Harga Beli Standar Bahan Baku Dipakai :KS > KSt,, maka selisih harga tidak menguntungkan KS < KSt, maka selisih harga menguntungkan KS = KSt, maka tidak ada selisih 14

29 b) Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung 1) Selisih tarif upah langsung Selisih timbul karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah langsung standar Rumus: STU = (TS-TSt)JS Atau STU = (TS x JS)-(TSt x JS) Keterangan: STU TS TSt JS Apabila :Selisih Tarif Upah Langsung :Tarif Sesungguhnya Dari Upah Langsung Per Jam :Tarif Standar/ Dianggarkan Dari Upah Langsung Per Jam :Jam Sesungguhnya :TS > TSt, maka selisih harga tidak menguntungkan TS < TSt, maka selisih harga menguntungkan TS = TSt maka tidak ada selisih. 2) Selisih efisiensi upah langsung Selisih timbul karena digunakan waktu kerja lebih besar atau lebih kecil dibandingkan waktu standar. Rumus: SEUL = (JS-JSt)TSt Atau SEUL = (JS x TSt)-(JSt x TSt) 15

30 Keterangan: SEUL :Selisih Efisiensi Upah Langsung. TSt JS JSt Apabila :Tarif Standar Dari Upah Langsung Per Jam. :Jam Sesungguhnya. :Jam Standar. :JS > JSt, maka selisih harga tidak menguntungkan JS < JSt, maka selisish harga menguntungkan JS = JSt, maka tidak ada selisih c) Selisih biaya overhead pabrik 1) Selisih anggaran Selisih yang disebabkan perbedaan antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Rumus: SA = BOPS-AFKS Keterangan: SA :Selisih Anggaran BOPS :Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya Apabila :BOPS > AFKS, maka selisih harga tidak menguntungkan BOPS < AFKS, maka selisih harga menguntungkan BOPS = AFKS, maka tidak ada selisih 16

31 2) Selisih kapasitas Selisih disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarif Rumus: SK = AFKS-BOPB Keterangan: SK :Selisih Kapasitas AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya BOPB :Biaya Overhead Yang Dibebabkan Apabila :AFKS > BOPB, maka selisih harga tidak menguntungkan AFKS < BOPB, maka selisih harga menguntungkan AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih 3) Selisih efisiensi Rumus: SE = BOPB-BOPSt Keterangan: SE : Selisih Efisiensi Biaya Overhead pabrik BOPB : Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan (jam) BOPSt : Biaya Overhead Pabrik Yang Standar (jam) Apabila :BOPB > BOPSt, maka selisih harga tidak menguntungkan BOPB < BOPSt, maka selisih harga menguntungkan AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih 17

32 I. Efektivitas dan Kinerja Efektivitas adalah kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semakin besar kontribusi yang dihasilkan terdapat nilai pencapaian tujuan / sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut. Kinerja biasa disebut performance (prestasi kerja). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja adalah bahwa setiap perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk mencapai hasil yang optimal dan tujuan tersebut dapat dicapai apabila kinerja karyawan baik, peralatan yang lengkap dan peralatan yang memadai. Efektivitas adalah kemampuan organisasi menghasilkan laba sebesar-besarnya (Mulyadi,1989:277) Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kinerja (Hendry Simamora,2004:290) a. Biaya kualitas bahan baku Adalah biaya untuk mencapai kualitas yang baik dan biaya yang timbul karena kualitas yang buruk. b. Biaya tenaga kerja Adalah biaya yang ditimbulkan karena adanya penggunaan tenaga kerja manusia tersebut, tenaga kerja yang dikenakan untuk mengubah bahan menjadi produk jadi yang diidentifikasikan secara langsung terhadap produk tertentu. 18

33 c. Efisiensi produksi Efisiensi adalah rasio keluaran terhadap masukan. Suatu pusat pertanggungjawaban dikatakan efisien jika pusat pertanggungjawaban tersebut: a. Menggunakan sumber atau biaya atau masukan lebih kecil untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama. b. Menggunakan sumber atau biaya tau masukan yang sama untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah lebih besar. Efisiensi dipakai sebagai pengukuran prestasi kerja dari suatu organisasi dan hampir selalu dipakai sebagai nilai pembanding, bukan sebagai alat ukur yang absolute. Dalam kenyataanya perusahaan mengaplikasikan pengukuran tingkat efisiensi produksi dengan cara membandingkan hasil realisasi dengan hasil yang dianggarkan yang predetermined yaitu prediksi tentang tingkat pembiayaan tertentu yang dapat merefleksikan seberapa biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah out put tertentu. Dari hasil perbandingan realisasi dengan anggaran dapat diketahui atau ditentukan jumlah penyimpangan atau selisih. d. Kualitas hasil kerja Suatu produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan keinginan perusahaan dan pelanggan baik dari segi bentuk maupun kegunaan hal tersebut harus diperhatikan mengingat kualitas merupakan keunggulan daya saing utama untuk mampu merebut pasar pesaing. 19

34 e. Pemeliharaan mesin Menjaga harta kekayaan, terutama alat produksi yang dipakai dalam perusahaan agar tetap dalam kondisi baik. f. Kecelakaan kerja Suatu peristiwa yang terjadi dalam kegiatan usaha atau dalam melakukan aktivitas kerja yang merugikan pekerja. g. Ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan Suatu perilaku yang disengaja atau pun tidak sehingga seseorang tersebut tidak dapat dan melakukan aktivitasnya dalam perusahaan atau dunia usaha. Tujuan penilaian kinerja adalah membantu memperbaiki prestasi dengan mengetahui kekuatan, kelemahan dan dengan melakukan hal-hal yang akan mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Tujuan kinerja menurut (Wihana Kirana jaya,1993:16) adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi dalam pengolahan sumber daya yang terdiri dari: a Efisiensi internal, diperoleh melalui pengolahan yang baik dalam perusahaan. Diman para manajer mengunakan cara untuk memacu para pekerja, menekan biaya, dan mengawasi pelaksanaan-pelaksanaan yang menyimpang. b Alokasi yang efisien Sumber daya ekonomi dialokasikan secara efisien sehingga tidak ada lagi perbaikan dalam berproduksi yang dapat menaikkan nilai dari output. 20

35 2 Kemajuan Teknologi Melalui penemuan dan pembaharuan teknologi, orang dapat meningkatkan bentuk dari suatu karya dan meningkatkan produktivitas 3 Keseimbangan dalam distribusi Terdapat distribusi yang wajar terhadap kesejahteraan, pendapatan, dan kesempatan berkarier. 4 Tujuan lain Mencakupi bermacam nilai sosial dan budaya. Dimana setiap individu mempunyai kabebasan dalam memilih, keamanan dari budaya yang mengancam dan keanekaragaman budaya yang ada. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan jasa akan selalu berusaha melaksanakan usahanya secara menguntungkan, baik dari segi laba maupun dari segi pelaksanaan kegiatan tersebut. 21

36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian terhadap obyek tertentu. Kesimpulan yang diambil hanya dapat digunakan bagi atau berlaku obyek penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan PT. Menara Kartika Buana Surakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan November - Desember tahun 2006 C. Subyek dan obyek penelitian 1. Subyek penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah laporan keuangan, manajer produksi dan supervisor dibagian produksi yang bekerja di PT. Menara Kartika Buana Surakarta. 2. Obyek penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek adalah data yang berhubungan anggaran biaya produksi dan efektivitas kerja perusahaan. 22

37 D. Variabel penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa gejala yang akan diteliti. Penelitian ini melibatkan variabelvariabel sebagai berikut: 1) Variabel masalah pertama: a. Anggaran Biaya produksi Anggaran biaya produksi adalah anggaran biaya yang disusun untuk semua biaya produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Meliputi :Anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran overhead. b. Realisasi biaya produksi Realisasi biaya produksi adalah semua biaya produksi dari pelaksanaan hingga jadi kenyataan untuk membuat suatu produk. Meliputi :Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. 2) Variabel masalah kedua : Faktor-faktor efektivitas kerja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi meliputi: biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan.. E. Teknik Penggumpulan Data Untuk melaksanakan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik penggumpulan data dengan cara berikut ini : 23

38 1. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung atau berkomunikasi langsung dengan responden. Data yang dikumpulkan yaitu tentang gambaran umum perusahaan meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, personalia, produksi dan pemasaran 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode ini digunakan untuk mencatat data-data atau arsip mengenai volume produksi, biaya produksi yang ada di perusahaan guna memperoleh informasi tentang anggaran dan realisasinya serta data yang lain mendukung penelitian dan gambaran umum dari perusahaan. 3. Observasi Mengumpulkan data dengan cara melihat langsung kegiatan yang dilakukan di dalam suatu perusahaan khususnya karyawan bagian produksi. F. Data Penelitian 1. Gambaran umum perusahaan meliputi : sejarah perusahaan, produksi perusahaan, pemasaran, struktur organisasi, dan personalia perusahaan. 2. Anggaran produksi dari tahun 2005 meliputi : anggaran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tahun Data mengenai biaya produksi pada tahun Data hasil produksi dan jumlah penjualan pada tahun

39 5. Data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi selisih anggaran melalui efektivitas kerja bagian produksi khususnya biaya kualitas bahan baku, biaya tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan. G. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sember data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sampel adalah populasi yang menjadi sumber yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Dalam penelitian ini populasi adalah anggaran dan realisasi biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan efektivitas produksi di PT. Menara. Kartika Buana Sedangkan sampelnya adalah anggaran dan realisasi biaya produksi yaitu biaya bahan baku yang meliputi : tembakau, cengkeh, saos, filter, dan bahan pembungkus, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhad pabrik, manajer produksi dan seorang supervisor produksi PT. Menara dari tahun H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Masalah Pertama Data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data penulis membandingkan antara data-data yang temuan dilapangan dengan data yang dianggarkan oleh perusahaan. Untuk itu langkah-langkah yang ditempuh untuk menjawab permasalahan menghitung selisih biaya produksi yang dianggarkan dengan membandingkan biaya 25

40 produksi sesungguhnya dengan produksi yang dianggarkan dan menganalisis selisih, dapat dihitung dengan : 1. Selisih biaya bahan baku a. Selisih bahan baku Selisih ini timbul karena perusahaan telah memberi bahan baku lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan harga standar Rumus: SHB=(HS-HSt)KS Atau SHB=(HS x KS)-(HSt x KS) Keterangan: SHB HS HSt KS Apabila : Selisih Harga Bahan Baku : Harga Beli Sesungguhnya Setiap Satuan : Harga Beli Standar/ Dianggarkan Setiap Satuan : Kualitas Sesungguhnya Yang Dibeli :HS > HSt,, maka harga tidak menguntungkan HS < HSt, maka selisih harga menguntungkan HS = HSt, maka tidak ada selisih b. Selisih kuantitas bahan baku Selisih yang timbul karena telah dipakai kualitas bahan baku yang lebih basar atau lebih kecil dibandingkan dengan standar dalam pengolahan produk. Rumus: 26

41 SKB=(KS-KSt)HSt Atau SKB= (KS x HSt)-(KSt x HSt) Keterangan: SKB KS KSt HSt Apabila :Selisih Kualitas Bahan Baku :Kualitas Sesungguhnya Atas Bahan Baku Yang Dipakai :Kualitas Standar Atas Bahan Baku Yang Dipakai :Harga Beli Standar Bahan Baku Dipakai :KS > KSt,, maka selisih harga tidak menguntungkan KS < KSt, maka selisih harga menguntungkan KS = KSt, maka tidak ada selisih 2. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung a. Selisih tarif upah langsung Selisih timbul karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah langsung standar Rumus: STU = (TS-TSt)JS Atau STU = (TS x JS)-(TSt x JS) Keterangan: STU TS :Selisih Tarif Upah Langsung :Tarif Sesungguhnya Dari Upah Langsung Per Jam 27

42 TSt JS Apabila :Tarif Standar/ Dianggarkan Dari Upah Langsung Per Jam :Jam Sesungguhnya :TS > TSt, maka selisih harga tidak menguntungkan TS < TSt, maka selisih harga menguntungkan TS = TSt maka tidak ada selisih. b. Selisih efisiensi upah langsung Selisih timbul karena digunakan waktu kerja lebih besar atau lebih kecil dibandingkan waktu standar. Rumus: SEUL = (JS-JSt)TSt Atau SEUL=(JS x TSt)-(JSt x TSt) Keterangan: SEUL :Selisih Efisiensi Upah Langsung. TSt JS JSt Apabila :Tarif Standar Dari Upah Langsung Per Jam. :Jam Sesungguhnya. :Jam Standar. :JS > JSt, maka selisih harga tidak menguntungkan JS < JSt, maka selisish harga menguntungkan JS = JSt, maka tidak ada selisih 3. Selisih biaya overhead pabrik a. Selisih anggaran 28

43 Selisih yang disebabkan perbedaan antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Rumus: SA = BOPS-AFKS Keterangan: SA :Selisih Anggaran BOPS :Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya Apabila :BOPS > AFKS, maka selisih harga tidak menguntungkan BOPS < AFKS, maka selisih harga menguntungkan BOPS = AFKS, maka tidak ada selisih b. Selisih kapasitas Selisih disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarif Rumus: SK = AFKS-BOPB Keterangan: SK :Selisih Kapasitas AFKS :Anggaran Fleksibel Pada Kapasitas Sesungguhnya BOPB :Biaya Overhead Yang Dibebabkan Apabila :AFKS > BOPB, maka selisih harga tidak menguntungkan AFKS < BOPB, maka selisih harga menguntungkan AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih 29

44 c. Selisih efisiensi Rumus: SE = BOPB-BOPSt Keterangan: SE : Selisih Efisiensi Biaya Overhead pabrik BOPB : Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan (jam) BOPSt : Biaya Overhead Pabrik Yang Standar (jam) Apabila :BOPB > BOPSt, maka selisih harga tidak menguntungkan BOPB < BOPSt, maka selisih harga menguntungkan AFKS = BOPB, maka tidak ada selisih Apabila biaya sesungguhnya atau realisasinya lebih kecil dari biaya yang dianggarkan, maka dapat disimpulkan anggaran biaya produksi sudah efisien atau tepat. Jika biaya produksi sesungguhnya atau realisasinya lebih besar dari biaya produksi yang dianggarkan, maka terjadi selisih yang tidak efisien atau tidak tepat. Selisih yang menguntungkan tersebut jika masih berada pada toleransi 5 % dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya produksi efisien atau tepat, namun bila lebih dari batas toleransi 5% maka biaya produksi dikatakan tidak efisien atau tidak tepat. (K. Shim Jae, 2000:73 ) 2. Analisis Masalah Kedua Analisis kualitatif untuk menentukan faktor-faktor efektivitas kerja yang mempengaruhi ketepatan anggaran produksi meliputi: biaya kualitas bahan baku, biaya 30

45 tenaga kerja, pemeliharaan mesin, kecelakaan, ketidakhadiran dan putaran kerja karyawan. 31

46 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan PT. Menara Kartika Buana merupakan perusahaan swasta yang yang bergerak dalam bidang produksi rokok Sejarah perkembangan perusahaan rokok PT. Menara Kartika Buana ini didirikan pada tahun Pada awal berdirinya perusahaan ini diberi nama PT. Soehoko yang didirikan oleh bapak Soehoko dengan akte pendirian No. 19 tanggal 16 februari 1971 oleh Notaris R. Moelyatmo. Pada mulanya perusahaan ini berdiri dari 10 pemegang saham dan mulai beroperasi pada tahun Pada waktu perusahaan ini didirikan, perusahaan bekerja dengan peralatan yang sangat sederhana dan dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja saja yang sebagian besar adalah anggota keluarga sendiri. Pada mulainya perusahaan ini kurang dapat berkembang karena persaingan dari berbagai jenis perusahaan rokok dan peralatan yang peralatan yang masih sederhana. Setelah mengalami pasang surut, perusahaan rokok PT. Soehoko ini mulai menggunakan peralatan mesin dan memproduksi rokok sejenis, sigaret kretek mesin, dengan menggunakan merek Rokok Nona. Tahun demi tahun perusahaan mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen yang sangat meningkat. Perusahaan berusaha menyesuaikan diri dengan menambah tenaga kerja dan menambah peralatan baru, sehingga sampai pada tahun 2005 jumlah tenaga kerja ada pada perusahaan ini sekitar 1601 orang.. 32

47 Perusahaan rokok PT. Soehoko ini semakin mengalami perkembangan yang mengembirakan. Seiring dengan perkembangn tersebut, maka dengan persetujuan para pemegang saham nama PT. Soehoko diganti dengan nama PT. Menara Kartika Buana dengan harapan pada tahun-tahun yang akan dating perusahaan dapat berkembang. Pabrik PT Menara Kartika Buana ini berlokasi di jalan Solo-Porwodadi yaitu Desa Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Ditanah seluas m². melihat lokasi perusahaan yang strategis ini akan sangat menguntungkan perusahaan dimana letak ditepi jalan raya yang akan melancarkan pengangkutan barang, baik pengangkutan barang jadi maupun barang-barang yang diperlukan untuk proses produksi perusahaan. Pabrik rokok PT. Menara Kartika Buana terletak dipinggir kota sehingga mempunyai areal pertanian yang cukup luas dengan harga tanah yang relatif murah. Pada awalnya perusahaan PT. Menara Kartika Buana bertempat di Jajar, Surakarta yang sebelumnya adalah milik PT. SOEHOKO. Dengan mengikuti ketentuan Pemerintah Daerah maka PT. Menara Kartika Buana pindah di daerah Gondangrejo, Karanganyar dan ditetapkan bahwa daerah tersebut sebagai kawasan industri, disamping itu penetapan lokasi yang baru mempunyai tujuan untuk menghindari adanya polusi udara dan polusi suara yang ditimbulkan. Selain itu juga mendukung masa depan perusahaan karena letaknya juga dapat meningkatkan kapasitas produksi. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Dan Pembagian Tugas Tujuan dari struktur organisasi sebuah perusahaan adalah agar karyawan yang berbeda dalam perusahaan mengetahui batas-batas dari tugas, wewenang, tanggungjawab, serta fungsinya dalam perusahaan sehingga karyawan dapat berjalan secara efektif dan efisien.. 33

48 Struktur organisasi pada Perusahaan rokok PT. Menara kartika Buana disusun berdasarkan atas kenyataan kegiatan yang ada dan kebutuhan perusahaan dalam menjalankan kelancaran produksi dan pemasaran sesuai dengan rencana anggaran perusahaan Untuk lebih jelas, maka penulis sajikan bagan struktur organisasi perusahaan rokok PT. Menara Kartika Buana sebagai berikut: 34

49 Struktur Organisasi Perusahaan rokok PT. Menara Kartika Buana Surakarta Pemegang Saham Dewan Komisaris Direktur Utama Manajer Keuangan dan Adninistrasi Manajer Pemasaran Manajer Produksi Manajer Personalia Pajak dan Cukai Penjualan S.K.M Pengupahan Akuntansi Promosi S.K.T Sekretariat Kasir Adm. Penjualan Gudang Poliklinik Transportasi Quality Control 35

50 PT. Menara Kartika Buana terdapat pembagian tugas, wawenang, tugas dan tanggung jawab seperti yang tergambar di dalam struktur organisasi diatas, dijabarkan sebagai berikut: A. Direktur Utama 1. Bertindak sebagai pimpinan perusahaan dan bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan kepada pemegang saham dan sebagai pegawai langsung terhadap kelancaran perusahaan. B. Bagian Keuangan dan Administrasi 1. Mengatur keluar masuknya surat-surat perusahaan kepada pihak luar perusahaan, baik dengan instansi-instansi pemerintah ataupun dengan pihak-pihak swasta lainnya. 2. Membuat pembukuan transaksi-transaksi yang terjadi, baik pembelian, penjualan,upah produlsi, harga pokok penjualan, dan membuat laporan keuangan perusahaan terhadap Direktur. 3. Mengurusi keuangan perusahaan seperti mengatur rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran keuangna perusahaan C. Bagian Pemasaran 1. Menerima pesanan barang dari daerah-daerah. 2. Melaksanakan penjualan barang-barang kepada konsumen melalui perantaranya. 3. Melaksanakan promosi, memilih saluran distribusi, serta menentukan daerah pemasaran. 4. Memberikan laporan penjualan dan menjalankan administrasi penjualan lainnya. 36

51 D. Bagian Produksi 1. Menjalankan proses produksi sesuai yang telah direncanakan untuk produksi, pemasaran ataupun persediaan. 2. Mengadakan peningkatan produk bail dari segi kualitas maupun kuantitas. 3. Mengadakan pengawasan pelaksanaan produksi baik kelancaran produksi maupun pengawasan dan pemeliharaan mesin dan peralatan. 4. Membuat laporan mengenai jumlah produksi. 5. Mengontrol persediaan bahan baku seperti tembakau, cengkeh, saos, kertas, cigarette, dan filteret.menambah persediaan bahan baku apabila persediaan menipis dan mengurangi persediaan apabila persediaan menumpuk di gudang. E. Bagian Personalia 1. Mempunyai wewenang untuk memberhentikan karyawan yang tidak memenuhi syarat atau karyawan yang melanggar peraturan perusahaan. 2. Mengatur tata tertib kerja seluruh karyawan, mengawaasi absensi, dan pengadaan, pengarahan atau pembinaan karyawan. 3. Mengelola kesejahteraan karyawan. 4. Mengurus segala aktifitas yang berhubungan dengan hak dan kewajiban karyawan. Dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan jelas, maka masingmasing bagian akan bekerja dengan efisien dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. 37

52 3. Tujuan Perusahaan Setiap perusahaan tentu mempunyai tujuan dalam usahanya, apakah tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang. Suatu perusahaan akan selalu berusaha agar tujuan yang telah ditetapkan dapat direalisasikan dengan baik, yang mana tujuan ini merupakan landasan atau pedoman dari aktifitas perusahaan. Pada umumnya tujuan perusahaan itu digariskan berdasarkan kemampuan daripada daya jangka perusahaan tersebut. Perusahaan untuk itu membagi tujuan yang hendak dicapai menjadi dua tahap yaitu: A. Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek yang hendak dicapai oloeh perusahaan adalah: 1. Meningkatkan volume penjualan. 2. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. 3. Mempertahankan posisi perusahaan dalam persaingan. B. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai oleh perusahaan adalah: 1. Mencapai maximum profit. 2. Mengadakan ekspansi. 4. Produksi Kegiatan produksi sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, jika kegiatan produksi yang dilaksanakan sudah cukup baik maka perusahaan berada dalam kondisi yang baik juga. 38

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian. Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis yang dianggap paling relevan dengan pokok penelitian ini. Deskriptif analitis yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Dan Jenis-Jenis Biaya Standar Setiap badan usaha yang bergerak pada bidang produksi akan mengeluarkan biaya produksi yang akan menunjang jalannya produksi. Perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO Siti Nur Aisyah, Widya Susanti, Tri Lestari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA Analisis Penerapan Biaya Standar dan Pengendalian Biaya Terhadap Aktivitas Produksi Perusahaan Pada PT Anugrah Argon Medica SKRIPSI OKTAFIANUS NDRURU 201110315026 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN Merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi Dalam memperoleh laba yang maksimal perusahaan harus dapat melakukan pengendalian terhadap biaya

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI

ANALISIS SELISIH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI ANALISIS SELISIH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Industri Sandang Pemintalan Cilacap SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Budget Production, Production Costs, and Effectiveness of Production. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Budget Production, Production Costs, and Effectiveness of Production. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT. Timbul Jaya is a rice milling company that produces rice, which in the production process required costs endured by the company. Production budgets are made to control these costs, which originated

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia usaha di negara Indonesia mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan

Lebih terperinci

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANAAN UMUM Petunjuk pengisian: Petunjuk untuk menjawab pertanyaan di bawah ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur memaksa manajajemen perusahaan tersebut untuk mencari berbagai alternatif pembuatan produk

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG Alfonsus Verdian Widiarsane Siti Sunrowiyati STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak: Setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN EVALUASI PRESTASI MANAJER (Studi Kasus Pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi)

PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN EVALUASI PRESTASI MANAJER (Studi Kasus Pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi) PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN EVALUASI PRESTASI MANAJER (Studi Kasus Pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

ANALISIS PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN ANALISIS PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 2.1. Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul "Sistem Akuntansi" menyatakan bahwa : "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen membantu

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 E. Retno Maninggarjati (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)

Lebih terperinci

PENGAWASAN KOMPARATIF BIAYA PRODUKSI SESUNGGUHNYA DENGAN YANG DIANGGARKAN PADA PT DANLIRIS DI SUKOHARJO

PENGAWASAN KOMPARATIF BIAYA PRODUKSI SESUNGGUHNYA DENGAN YANG DIANGGARKAN PADA PT DANLIRIS DI SUKOHARJO PENGAWASAN KOMPARATIF BIAYA PRODUKSI SESUNGGUHNYA DENGAN YANG DIANGGARKAN PADA PT DANLIRIS DI SUKOHARJO Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata 1 Oleh : FAJAR ANDHI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

EVALUASI KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN TEGEL MITRA DI MOJOLABAN SUKOHARJO

EVALUASI KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN TEGEL MITRA DI MOJOLABAN SUKOHARJO EVALUASI KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN TEGEL MITRA DI MOJOLABAN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang ada di Indonesia terdiri dari perusahaan pemerintah maupun swasta. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam membantu kelancaran suatu pembangunan yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam membantu kelancaran suatu pembangunan yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya perkembangan suatu negara selalu diikuti oleh perkembangan perusahaan yang berada di negara itu, karena suatu perusahaan mempunyai peranan yang

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING

ACTIVITY BASED COSTING Modul ke: Akuntansi Biaya ACTIVITY BASED COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Manufacturing Costs Direct Direct Materials

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI SUATU USAHA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Pabrik Gula Krebet, Malang) Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN EFEKTIFITAS ANGGARAN PADA PERUSAHAAN ROTI SRI RAHAYU DI SURAKARTA.

ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN EFEKTIFITAS ANGGARAN PADA PERUSAHAAN ROTI SRI RAHAYU DI SURAKARTA. ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN EFEKTIFITAS ANGGARAN PADA PERUSAHAAN ROTI SRI RAHAYU DI SURAKARTA. Rahmat Isnaini B 100 940 457 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN)

EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur oleh kemampuan untuk memperoleh laba. Untuk mendapatkan laba yang optimal, perusahaan harus mengefisienkan biaya produksi yaitu dengan cara mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang cukup pesat dalam dunia usaha. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang cukup pesat dalam dunia usaha. Hal ini 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan di bidang ekonomi selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang cukup pesat dalam dunia usaha. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyak didirikannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing, maupun BUMN/BUMD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan prestasinya baik dalam kinerja maupun

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

PEMBEBANAN BOP DENGAN TARIF DEPARTEMEN PADA PT. NAGA SEMUT KEBUMEN SKRIPSI

PEMBEBANAN BOP DENGAN TARIF DEPARTEMEN PADA PT. NAGA SEMUT KEBUMEN SKRIPSI PEMBEBANAN BOP DENGAN TARIF DEPARTEMEN PADA PT. NAGA SEMUT KEBUMEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN PADA CV MEDIA SOLUTION PALEMBANG

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN PADA CV MEDIA SOLUTION PALEMBANG PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN PADA CV MEDIA SOLUTION PALEMBANG Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan aktivitas perusahaan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Biaya Informasi biaya dapat dijadikan sebagai ukuran manajemen dalam menilai apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai yang lebih rendah dari pada nilai keluarannya, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di segala bidang adalah tujuan utama yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan akan lebih dititikberatkan

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan berusaha untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan canggihnya teknologi. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat

Lebih terperinci

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel...

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel... iii PENGHARGAAN Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.pada kesempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mencatat, mengukur, dan melaporkan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar global. Perusahaan-perusahaan terus

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar global. Perusahaan-perusahaan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang terjadi sekarang ini semakin ketat dan kompetitif, baik di pasar domestik maupun di pasar global. Perusahaan-perusahaan terus menerus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil pada saat ini, serta semakin ketatnya persaingan pada sektor industri, sektor jasa, dan sektor lainnya, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to find out more about how standards costs can assist management in planning and controlling production costs. The object of this research is PT. Unilever. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan terjadi hampir di semua sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi yang melibatkan banyak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, aman, dan sejahtera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dimulai dari kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami krisis berkepanjangan hingga peningkatan yang pesat di bidang teknologi transportasi maupun komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001;310) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, pengertian kata evaluasi adalah: Evaluasi: penilaian.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

S U S I L O NIM

S U S I L O NIM ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PADA PT. PANCA MITRA MULTI PERDANA SITUBONDO Skripsi Oleh : S U S I L O NIM 070810291216 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

SISTEM HARGA POKOK STANDAR SISTEM HARGA POKOK STANDAR I. BIAYA STANDAR UNTUK BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA LANGSUNG Biaya Standar untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung mencakup beberapa hal seperti dibawah ini : a. BIAYA STANDAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PERUSAHAAN BATIK LUWES-LUWES

EVALUASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PERUSAHAAN BATIK LUWES-LUWES EVALUASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PERUSAHAAN BATIK LUWES-LUWES SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat kerangka penelitian dan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH Buku : Glenn A. Welsch : Budgeting, Profit Planning and Control M. Munandar : Budgeting, Perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kerja. Gunawan Adisaputro : Anggaran Perusahaan Materi : 1. Konsep

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI Penganggaran Perusahaan 53 bab 3 ANGGARAN PRODUKSI A. Pengertian Anggaran Produksi Pengertian menurut R A Supriyono (2000) anggaran produksi adalah anggaran yang dinyatakandidalam satuan fisik produk yang

Lebih terperinci