EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN)

Transkripsi

1 EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh : Fahmi Hidayat Adi F FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

2 iv

3 v

4 MOTTO Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153) Berhentilah menyalahkan, mulailah membetulkan. Hilangkanlah kemarahan dan mulailah mencintai. (Mario Teguh) DUIT adalah sarana untuk menuju kesuksesan (Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal). (Penulis) vi

5 PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapak, Ibu, dan kakak tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi Teman-teman akuntansi transfer angkatan 2011 Almamaterku tercinta vii

6 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA DI SRAGEN) Evaluasi penentuan harga pokok produksi mempunyai peranan penting bagi perusahaan untuk membantu dalam menentukan harga jual suatu produk, perusahaan terlebih dahulu harus menghitung harga pokok produksinya. Hal ini mengingat bahwa harga jual ditentukan dengan menjumlah harga pokok produksi per unit dengan tingkat laba yang diinginkan perusahaan sehingga tanpa adanya penentuan harga pokok produksi per unit perusahaan akan mengalami kesulitan di dalam menentukan harga jual produk yang dihasilkan. Ketepatan penentuan harga pokok produksi menjadi hal yang penting bagi perusahaan, karena ketepatan penentuan harga pokok produksi mempengaruhi ketepatan harga jual yang diinformasikan. Harga pokok produksi yang tepat dapat diartikan bahwa harga pokok produksi tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, harga pokok produksi harus dihitung dan ditetapkan secara tepat sehingga harga jualnya menjadi tepat pula. Harga pokok produksi dapat ditentukan dengan metode full costing atau variable costing. viii

7 Dalam penyusunan skripsi ini, bantuan dari berbagai pihak sangat dirasakan dan menjadi dorongan bagi penulis untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Sri Hanggana, M.Si, Ak, selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing, mengarahkan dan mengoreksi hingga penyusunan skripsi ini selesai. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan. 5. Bapak, Ibu dan Kakakku yang telah memberikan doa, dorongan, semangat, dan dukungan kepada penulis. 6. Sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat kepada penulis. 7. Teman-teman jurusan S1 akuntansi transfer 2011 yang telah bersama-sama berjuang menuntut ilmu. 8. Teman-teman accounting department PT Tiga Pilar Sejahtera yang telah memberikan bantuan dan spiritnya untuk bekerja dengan prinsip bertindak pintar. ix

8 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran guna perbaikan sangat penulis hargai dan penulis ucapkan terima kasih. Akhirnya harapan penulis mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Surakarta, November 2013 Penulis x

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii ABSTRAСT... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN... v MOTO... vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Sistematika Penulisan... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 7 xi

10 1. Pengertian Akuntansi Pengertian Akuntansi Biaya Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik Sistem Proses, Pengolahan Produk Melalui Satu Departemen Format Laporan Biaya Produksi Harga Pokok Produksi Metode Penentuan Harga Pokok Produksi B. Penelitian Terdahulu yang Relevan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Ruang Lingkup Penelitian C. Tempat dan Waktu Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data dan Deskripsi Lokasi Penelitian Jenis Barang yang Diproduksi Proses Produksi Mie Kering Ayam 2 Telor Jenis Tenaga Kerja Langsung dan Cara Pengupahan B. Pembahasan Hasil Penelitian xii

11 1. Biaya Produksi dan HPP Per Unit Menurut Perusahaan Perbandingan Perhitungan HPP Antara Metode Perusahaan dan Teori BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

12 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Contoh Tabel Penghitungan Biaya Produksi dan HPP Tabel 4.1 Laporan Perhitungan Biaya Bahan Baku Bulan Juni Tabel 4.2 Laporan Perhitungan Biaya Bahan Pembantu Bulan Juni Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja Bulan Juni Tabel 4.4 Perbandingan Biaya Ovehead Pabrik Bulan Juni Tabel 4.5 Laporan Persediaan Barang Dalam Proses Awal Tabel 4.6 Data Hasil Produksi dan BDP Akhir Bulan Juni Tabel 4.7 HPP Menurut Perusahaan Bulan Juni Tabel 4.8 Biaya Produksi Per Unit Bulan Juni 2013 Menurut Perusahaan Tabel 4.9 Laporan Persediaan BDP Awal Juni 2013 Menurut Teori Tabel 4.10 Biaya Produksi Menurut Teori Tabel 4.11 Perbandingan Perhitungan HPP Per Unit xiv

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Flowchart Proses Pengolahan Mie Kering xv

14 EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE KERING AYAM 2 TELOR PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA (STUDI KASUS PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) ABSTRAK Fahmi Hidayat Adi F Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi dan harga pokok produksi mie kering ayam 2 telor serta membandingkan perhitungan harga pokok produksi antara metode yang digunakan perusahaan dengan metode menurut teori akuntansi biaya, yaitu metode full costing. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang memfokuskan pada evaluasi harga pokok produksi mie kering ayam 2 telor. Penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan metode penentuan harga pokok produksi, yaitu metode menurut perusahaan (metode variable costing) dan metode menurut teori (metode full costing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga pokok produksi per unit mie kering menurut perusahaan sebesar Rp 1.567,- sedangkan menurut metode full costing sebesar Rp 1.820,-. Perbedaan nilai ini dikarenakan metode yang digunakan oleh perusahaan tidak membebankan biaya overhead pabrik tetap, sehingga biaya produksi yang dihasilkan lebih rendah. Kata kunci : harga pokok produksi, biaya produksi, full costing, variable costing. ii

15 THE EVALUATION OF COST OF GOODS MANUFACTURED AYAM 2 TELOR IN TIGA PILAR SEJAHTERA COMPANY (CASE STUDY IN PT TIGA PILAR SEJAHTERA SRAGEN) ABSTRACT Fahmi Hidayat Adi F This study aims to determine the cost of production, cost of goods manufactured of Ayam 2 Telor dry noodle and compare the goods manufactured cost calculation between the methods used by company with cost accounting theory method well known as the full costing method. Using a case study focusing on the evaluation of the cost of goods manufactured of Ayam 2 Telor dry noodle, this research was conducted using two approaches of determining the cost of goods manufactured methods, the method according to the company (variable costing method) and the method according to the theory (full costing method). The results showed that the cost of goods manufactured per unit of dry noodles according to the company amounting to Rp 1,567, while according to full costing method is Rp 1,820, -. The difference is caused by the method used by the company does not charge a fixed factory overhead costs, so it results lower production costs Keywords: cost of production, cost of goods manufactured, full costing, variable costing iii