Ringkasan Eksekutif 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ringkasan Eksekutif 2012"

Transkripsi

1 I. LATAR BELAKANG Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di suatu kota dalam beberapa dekade ini, maka pertumbuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat juga akan mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini tentu menjadi suatu permasalahan pokok mendasar di kalangan masyarakat. Untuk menanggapi masalah tersebut tentu masyarakat berusaha memperbaiki kondisi permukimannya relatif besar. Akan tetapi karena berbagai keterbatasan dari tingakatan sosial kemasyarakatan, penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman dan penyediaan tanah serta Prasarana Sarana Umum (PSU) seringkali mengakibatkan kondisi permukiman yang tidak memenuhi syarat. Akibatnya di satu sisi telah berkembang pusat-pusat kegiatan ekonomi namun di sisi lain pertumbuhan kawasan kumuh dan tidak layak huni juga semakin meningkat. Dalam menyikapi kondisi permukiman tersebut, tentu pemerintah berkewajiban dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam suatu lingkungan hunian, mengupayakan inovasi-inovasi percepatan pembangunan permukiman dan menjadi operator pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Hal ini juga diatur dalam PP No 38 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah mengisyaratkan bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman akan menjadi salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, permasalahan mengenai perumahan dijadikan sebagai isu permasalahan yang harus diselesaikan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, bahkan terdapat suatu wacana global mengenai kesepakatan bersama untuk mencapai Cities without Slum pada tahun 2020 terkait dengan perbaikan kondisi permukiman saat ini yang harus diselesaikan bersama seiring dengan masalah akibat dampak negatif dari Global Warming. Isu tentang perumahan juga menjadi kesepakatan bersama dalam pencapaian di Millenium Development Goal s (MDG s) yang ditargetkan selesai pada tahun 2015, dimana salah satu aspek yang disoroti adalah terkait dengan perbaikan kondisi lingkungan perumahan dan kawasan permukiman. Selain permasalahan mendasar terkait konsep perumahan di kalangan elit pemerintahan dan institusi pelaksana di daerah, masih banyak kalangan yang belum memiliki gambaran jelas terhadap arah pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di wilayah masing-masing berdasarkan masalah dan potensi yang ada. Menyadari bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor dan hasilnya selain menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Agar pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi, perlu disusun suatu skenario penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman secara umum yang selanjutnya disebut sebagai Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D). Kedudukan Permukiman di Daerah (RP4D) dalam sistem perencanaan tata ruang wilayah adalah bahwa harus berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota yang berlaku. RP4D merupakan rencana detail/penajaman kawasan hunian yang dikaji dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan secara ideal perlu disusun di setiap daerah berdasarkan hasil kriteria dan identifikasi pemerintah setempat, terutama pada Kawasan Permukiman di Kota Malang 1

2 daerah yang mempunyai pertumbuhan cepat dan memerlukan pengendalian ketat atau khusus (High Controll Zones). Kota Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang pertumbuhan penduduknya tergolong cepat dalam beberapa tahun terakhir sehingga muncul lokasi-lokasi yang peruntukannya tidak sesuai dengan RTRW sebagai salah satu unsur pemenuhan kebutuhan terutama kawasan-kawasan perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu juga dapat mengakibatkan penurunan atau degradasi kualitas lingkungan hunian yang membuat lingkungan perumahan dan kawasan permukiman menjadi tak layak huni. Mempertimbangkan hal di atas maka dalam pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Malang dibutuhkan acuan pembangunan yaitu penyusunan RP4D. Dengan adanya dokumen RP4D, diharapkan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Malang dapat lebih bermanfaat dan komperehensif serta berkelanjutan sehingga hasilnya terukur dan mudah diketahui kemajuan yang dicapai serta masalah yang harus dihadapi. II. DASAR HUKUM Dasar hukum yang dipergunakan dalam Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang adalah sebagai berikut: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); 8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); Kawasan Permukiman di Kota Malang 2

3 12. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota); 13. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Provinsi/Kota; 14. Peraturan Menteri Perumahan rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Prapinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2006 Nomor 2 Seri E); 16. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pertamanan Kota dan Dekorasi Kota (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2003 Nomor 1 Seri E); 17. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pemakaman (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2006 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 32); 18. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Ijin Lokasi (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2007 Nomor 3 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 43); 19. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 2 Seri E); 20. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Analisis Dampak Lalu Lintas (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 4 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 4); 21. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 7); dan 22. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2011 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 4). III. ISSUE-ISSUE STRATEGIS WILAYAH PERENCANAAN Issue-issue strategis yang terdapat di wilayah perencanaan antara lain : Adanya backlog yang terdapat di masing-masing kecamatan di Kota Malang. Backlog terjadi karena jumlah ketersediaan rumah yang tidak sebanding dengan banyaknya rumah tangga; Adanya permukiman kumuh yang terdapat di Kelurahan Sukoharjo (Kecamatan Klojen), Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Ciptomulyo (Kecamatan Sukun), Kelurahan Jodipan dan Kelurahan Polehan (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru serta Kelurahan Mergosono dan Kelurahan Kotalama (Kecamatan Kedungkandang); Adanya permukiman di sekitar bantaran sungai yang terdapat di Kelurahan Rampalcelaket, Kelurahan Penanggungan, Kelurahan Kasin, Kelurahan Kiduldalem, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kelurahan Samaan dan Kelurahan Bareng (Kecamatan Klojen), Kelurahan Jodipan, Kelurahan Polehan, Kelurahan Arjosari, Kelurahan Balearjosari dan Kelurahan Bunulrejo (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Tlogomas dan Kelurahan Merjosari (Kecamatan Lowokwaru), Kelurahan Bandulan, Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Gadang, Kelurahan Sukun, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Pisang Candi dan Kelurahan Tanjungrejo (Kecamatan Sukun) serta Kelurahan Kotalama dan Kelurahan Mergosono (Kecamatan Kedungkandang); Adanya permukiman di sekitar rel kereta api yang terdapat di Kelurahan Sukoharjo, Kelurahan Rampalcelaket dan Kelurahan Klojen (Kecamatan Klojen), Kelurahan Polowijen, Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Blimbing dan Kelurahan Kawasan Permukiman di Kota Malang 3

4 Jodipan (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Ciptomulyo (Kecamatan Sukun) serta Kelurahan Kotalama dan Kelurahan Mergosono (Kecamatan Kedungkandang); dan Permasalahan PSU yang terdapat di perumahan dan kawasan permukiman antara lain permasalahan jaringan jalan, jaringan saluran pembuangan limbah, jaringan saluran pembuangan drainase, persampahan, air bersih, telepon, transportasi dan PJU. IV. RENCANA KEBUTUHAN RUMAH BERDASARKAN PERTUMBUHAN RUMAH TANGGA/KK Jumlah KK di Kota Malang Tahun Jumlah KK Kecamatan Klojen Blimbing Lowokwaru Sukun Kedungkandang Jumlah Sumber : Hasil Rencana, 2012 Jumlah KK di Kota Malang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yaitu dari KK menjadi KK.Tahun 2011 jumlah KK terbanyak terdapat di Kecamatan Sukun sebesar KK dan terkecil terdapat di Kecamatan Klojen sebesar KK. Proyeksi Jumlah KK di Kota Malang Tahun Proyeksi JumlahKK Kecamatan Klojen Blimbing Lowokwaru Sukun Kedungkandang Jumlah Sumber : Hasil Rencana, 2012 Dari tabel di atas diketahui pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2033 proyeksi jumlah KK terbanyak terdapat di Kecamatan Sukun sebesar KK dan terkecil terdapat di Kecamatan Lowokwaru sebesar KK. Kawasan Permukiman di Kota Malang 4

5 Backlog merupakan kesejangan antara jumlah rumah yang terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh penduduk. Backlog terjadi karena jumlah ketersediaan rumah yang tidak sebanding dengan banyaknya rumah tangga. Backlog didapat dari banyaknya rumah tangga dikurangi jumlah bangunan rumah yang ada. Proyeksi backlog di Kota Malang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Proyeksi Backlog di Kota Malang Tahun Kecamatan Jumlah Bangunan Proyeksi Jumlah KK Proyeksi Backlog Klojen Blimbing Lowokwaru Sukun Kedungkandang Jumlah Sumber : Hasil Rencana, 2012 Dari tabel di atas diketahui backlog pada tahun 2033 sebesar KK dan backlog tertinggi terdapat di Kecamatan Sukun sebesar KK dan terendah terdapat di Kecamatan Lowokwaru sebesar KK. Setelah dihitung proyeksi backlog tahap selanjutnya adalah menghitung kebutuhan rumah dalam proporsi rumah berimbang yaitu 1:2:3 maksudnya 1 untuk tipe besar, 2 tipe sedang dan 3 tipe kecil. Proyeksi kebutuhan rumah dalam proporsi rumah berimbang (1:2:3) di Kota Malang Tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kawasan Permukiman di Kota Malang 5

6 Proyeksi Kebutuhan Rumah Dalam Proporsi Rumah Berimbang (1:2:3) di Kota Malang Tahun Tahun 2013 Tahun 2018 Tahun 2023 Kecamatan Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Klojen Blimbing Lowokwaru Sukun Kedungkandang Jumlah Sumber : Hasil Rencana, 2012 Lanjutan Tahun 2028 Tahun 2032 Kecamatan Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Klojen Blimbing Lowokwaru Sukun Kedungkandang Jumlah Sumber : Hasil Rencana, 2012 Kawasan Permukiman di Kota Malang 6

7 V. PENAMAAN CLUSTER 5.1 Perumahan Formal A. Cluster A (Perumahan Eksklusif) Pembagian Cluster A antara lain : Cluster A1 adalah Perumahan Bukit Cemara Tidar yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun; Cluster A2 adalah Perumahan Bukit dan Istana Dieng yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi dan Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun; Cluster A3 adalah Perumahan Permata Jingga yang terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru; Cluster A4 adalah Perumahan Griyashanta Eksklusif yang terdapat di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru; Cluster A5 adalah Perumahan Istana Gajayana yang terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru; Cluster A6 adalah Perumahan Permata Hijau yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru; Cluster A7 adalah Perumahan Pondok Blimbing Indah yang terdapat di Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Polowijen dan Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing; Cluster A8 adalah Perumahan River Side yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing; Cluster A9 adalah Perumahan Puncak Buring Indah yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang; Cluster A10 adalah Perumahan Casablanca yang terdapat di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang; Cluster A11 adalah Perumahan De Rumah yang terdapat di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen; dan Cluster A12 adalah Perumahan Ijen Nirwana Residence yang terdapat di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen. B. Cluster B (Perumahan Kaveling Campuran) Pembagian Cluster B antara lain : Cluster B1 adalah Perumahan Tidar yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun; Cluster B2 adalah Perumahan Sigura-Gura yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun; Cluster B3 adalah Perumahan Bandulan Permai yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun; Cluster B4 adalah Perumahan Bandulan yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun; Cluster B5 adalah Perumahan Sukun Pondok Indah yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun; Cluster B6 adalah Perumahan Janti Regency yang terdapat di Kelurahan Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun; Cluster B7 adalah Perumahan Gadang Residence yang terdapat di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun; Cluster B8 adalah Perumahan Gadang Sakinah yang terdapat di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun; Cluster B9 adalah Perumahan Delta Dieng yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun; Cluster B10 adalah Perumahan Sun Flower yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun; Cluster B11 adalah Perumahan Hill Park yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun; Cluster B12 adalah Perumahan Mulyorejo Mandiri yang terdapat di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun; Kawasan Permukiman di Kota Malang 7

8 Cluster B13 adalah Perumahan Griyo Muslim yang terdapat di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun; Cluster B14 adalah Perumahan Graha Kartika yang terdapat di Kelurahan Bakalankrajan, Kecamatan Sukun; Cluster B15 adalah Perumahan Puri Kartika Asri yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B16 adalah Perumahan Puri Cempaka Putih yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B17 adalah Perumahan Telaga Permai yang terdapat di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B18 adalah Perumahan Griya Kota Asri yang terdapat di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B19 adalah Perumahan Dirgantara Permai yang terdapat di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B20 adalah Perumahan Sawojajar yang terdapat di Kelurahan Sawojajar dan Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B21 adalah Perumahan Villa Gunung Buring yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B22 adalah Perumahan Oma View yang terdapat di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B23 adalah Perumahan Asabri Bumiayi Indah yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B24 adalah Perumahan Jalan Kalimantan yang terdapat di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen; Cluster B25 adalah Perumahan Wilis Indah yang terdapat di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen; Cluster B26 adalah Perumahan Karanglo Indah yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing; Cluster B27 adalah Perumahan Pondok Indah Estate yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing; Cluster B28 adalah Perumahan Sulfat Agung yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing; Cluster B29 adalah Perumahan Taman Sulfat yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing; Cluster B30 adalah Perumahan Srikandi yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B31 adalah Perumahan Asabri yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang; Cluster B32 adalah Perumahan Villa Bukit Tidar yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B33 adalah Perumahan Joyogrand yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B34 adalah Perumahan Batu Permata yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B35 adalah Perumahan Telaga Permai yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B36 adalah Perumahan Tata Surya yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B37 adalah Perumahan Bukit Cemara Tujuh yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B38 adalah Perumahan Bumi Tunggulwulung Indah yang terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B39 adalah Perumahan Graha Dewata yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B40 adalah Perumahan Griya Sejahtera II yang terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru; Kawasan Permukiman di Kota Malang 8

9 Cluster B41 adalah Perumahan Tasikmadu Permai yang terdapat di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B42 adalah Perumahan Puri Kartika yang terdapat di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B43 adalah Perumahan Taman Borobudur yang terdapat di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B44 adalah Perumahan Simpang Borobudur yang terdapat di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B45 adalah Perumahan Golden Palma Estate yang terdapat di Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru; Cluster B46 adalah Perumahan Griyashanta yang terdapat di Kelurahan, Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru; Cluster B47 adalah Perumahan Kapi Residence yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B48 adalah Perumahan Bantaran Indah yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B49 adalah Perumahan ABM Permai yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru; Cluster B50 adalah Perumahan Taman Indah Sukarno Hatta yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun; Cluster B51 adalah Perumahan Sukarno Hatta Indah yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru; dan Cluster B52 adalah Perumahan Pondok Alam Sigura-Gura yang terdapat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru. 5.2 Perumahan Non Formal A. Cluster C (Perkampungan Kaveling Besar) Cluster C merupakan kawasan perumahan non formal yang awalnya merupakan lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dengan tipe kaveling rumah termasuk golongan besar dan kemudian dengan bertambahnya jumlah penduduk di kawasan tersebut, maka perumahan terus terus bertambah padat namun kaveling yang dibangun tetap konsisten seperti konsep pembangunan kaveling semula. Pengelolaan kawasan perumahan tersebut saat awal pembangunan dikelola oleh developer, namun seiring berjalannya waktu dimana kaveling telah terjual semua akhirnya dikelola oleh masyarakat setempat/ masyarakat perumahan tersebut. Pembagian Cluster C antara lain : Cluster C1 meliputi Jalan Teluk Pacitan, Jalan Teluk Etna, Jalan Teluk Bayur, Jalan Teluk Cendrawasih, Jalan Teluk Pelabuhan Ratu, Jalan Teluk Parigi, Jalan Teluk Penanjung dan lain sebagainya yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing; dan Cluster C2 meliputi Jalan Taman Indragiri, Jalan Citandui, Jalan Ciujung, Jalan Cipunagara, Jalan Ciwulan dan lain sebagainya yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. B. Cluster D (Perkampungan Tertata) Cluster D merupakan kawasan perumahan non formal dengan kaveling perkampungan tertata. Definisi perkampungan tertata yaitu perumahan yang dikembangkan secara individu oleh masyarakat akan tetapi lahan yang dibangun untuk perumahan sudah berbentuk kapling-kapling tanah dengan tipe kapling sedang. Perumahan di Cluster B mempunyai tingkat kepadatan bangunan sedang serta terdapat pengaturan garis sempadan bangunan yang sama. Pembagian Cluster D antara lain : Cluster D1 terdapat di Jalan Plaosan Barat dan Jalan Plaosan Timur Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing. Cluster D2 terdapat di sepanjang Jalan Ikan Cakalang, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing. Kawasan perumahan non formal yang terdapat di Cluster ini tidak hanya terdapat di jalan berhierarki lingkungan, namun juga di jalan lokal sekunder. Kawasan Permukiman di Kota Malang 9

10 Cluster D3 terdapat di sepanjang Jalan Candi Trowulan, Jalan Candi Renggo, Jalan Candi Saptoargo, Jalan Candi Sewu dan Jalan Candi Panataran yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru serta di Jalan Candi Bajang Ratu yang terdapat di Kecamatan Blimbing. Cluster D4 terdapat di sepanjang Jalan Candi Mendut Selatan dan Jalan Papa Kuning, Jalan Papa Ungu, Jalan Papa Merah, Jalan Papa Hijau serta di Jalan Papa Biru yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster D5 terdapat di sepanjang Jalan Bantaran Barat I, II, III, IV dan V serta di Jalan Bantaran Terusan yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster D6 terdapat di sepanjang Jalan Bunga Kopi, Jalan Bunga Pinangsia, Jalan Bunga Karet, Jalan Bunga Widara, Jalan Bunga Panili, Jalan Bunga Lada, Jalan Bunga Raflesia, Jalan Bunga Kadaka, Jalan Bunga Raflesia, Jalan Bunga Kaktus, Jalan Sri Rahayu, Jalan Pacar Air, Jalan Tapak Liman, Jalan Tapak Doro, Jalan Tapak Siring, Jalan Tapak Jalak yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo dan Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster D7 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster D7 terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan Topaz, Jalan Yakult, Jalan Kecubung, Jalan Kalimaya dan Jalan Koral. Untuk Cluster D7 yang terletak di jalan lokal sekunder yaitu di Jalan Simpang Batu Permata yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Cluster D8 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster D8 yang terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan Mojokerto, Jalan Jember, Jalan Lumajang, Jalan Gresik, Jalan Kediri dan lain sebagainya. Untuk Cluster D8 yang terletak di jalan lokal sekunder yaitu di Jalan Jombang. Cluster D9 terletak di jalan buah-buahan, seperti Jalan Buah Manggis, Jalan Kedondong, Jalan Jeruk, Jalan Juwet, Jalan Mangga, Jalan Semangka, Jalan Nangka, Jalan Klengkeng, Jalan Delima, Jalan Strowbery, Jalan Duku dan Jalan Rukem yang terdapat di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen. Cluster D10 yang terletak di Jalan Bareng yang terletak dalam gang di Kelurahan Bareng, Kecamatan Bareng. Cluster D11 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster D11 yang terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan R.A. Kartini dalam gang, Jalan Diponegoro dalam gang, dan Jalan Setiabudi. Untuk Cluster D11 yang terletak di jalan lokal sekunder yaitu Jalan Dr. Cipto dan Jalan Sudirman Utara yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen. Cluster D12 yang terletak di Jalan Sonokeling dalam gang dan Jalan Beringin dalam gang yang terdapat di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun. Cluster D13 yang terletak di Jalan Sapudi, Jalan Kangean, Jalan Bawean, Jalan Sulawesi, Jalan Buton, Jalan Andalas, Jalan Ketapang, Jalan Genteng dan Jalan Puteran yang terdapat di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen. Cluster D14 yang terletak di Jalan Mega Mendung, Jalan Taman Agung, Jalan Bukit Barisan, Jalan Puncak Jaya, Jalan Krakatau, Jalan Simpang Taman Agung, Jalan Rajabasa, Jalan Leuser, Jalan Sibayak dan Jalan Singgalang yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun. Cluster D15 yang terletak jalan buah-buahan, seperti Jalan Buah Manggis, Jalan Kedondong, Jalan Jeruk, Jalan Juwet, Jalan Mangga, Jalan Semangka, Jalan Nangka, Jalan Klengkeng, Jalan Delima, Jalan Strowbery, Jalan Duku dan Jalan Rukem yang terdapat di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun. Cluster D16 yang terletak di jalan burung-burungan, seperti Jalan Burung Jalak, Jalan Kepodang, Jalan Parkit Utara, Jalan Perkutut Utara, Jalan Cucakrawa, Jalan Branjangan, Jalan Kolibri, Jalan Larvo, Jalan Walet, Jalan Sriti, Jalan Gemak, Jalan Bido, Jalan Parkit Selatan, Jalan Rajawali, Jalan Cendrawasih, Jalan Cangak, Jalan Mliwis Timur, Jalan Mliwis Barat, Jalan Pelatuk, Jalan Merak Selatan, Jalan Kutilang Barat, Jalan Kutilang Timur, Jalan Prenjak Barat, Jalan Kawasan Permukiman di Kota Malang 10

11 Prenjak Timur dan lain sebagainya yang terdapat di Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun. Cluster D17 yang terletak di Jalan Tanjung Putra Yudha yang terdapat di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun. Cluster D18 yang terletak di Jalan Sungai Amprong, Jalan Bango, Jalan Konto, Jalan Bedadung, Jalan Bondoyudho, Jalan Lekso, Jalan Setar, Jalan Metro, Jalan Lahor, Jalan Simpan, Jalan Lekso, Jalan Grandulu, Jalan Banyuputih, Jalan Pandanlaras yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. Cluster D19 yang terletak di Jalan Simpang Ranugrati, Jalan Simpang Ranugrati dalam dan Jalan Sawojajar dalam gang yang terdapat di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang. Cluster D20 meliputi Jalan Banten, Jalan Cilegon, Jalan Pandeglang, Jalan Serang, Jalan Banten, Jalan Anyer, Jalan Tangerang dan Jalan Rangaskbitung. C. Cluster E (Perkampungan Dalam Gang) Cluster E merupakan merupakan perumahan kampung kota yang kondisinya sudah tumbuh menjadi permukiman yang padat, baik itu kepadatan bangunannya maupun jumlah penduduknya. Pada kawasan perumahan di Cluster C, kualitas lingkungan sudah mulai mengalami penurunan karena kurang memadainya jumlah sarana dan prasarana yang tersedia dibanding jumlah penduduk yang membutuhkan dan lahan yang tersedia. Pembagian Cluster E antara lain : Cluster E1 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E1 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder antara lain Jalan Ikan Gurami, Jalan Ikan Kakap dan Jalan Ikan Tombro. Untuk Cluster E1 yang terdapat di jalan lingkungan antara lain Jalan Ikan Gurami, Jalan Ikan Kakap dan Jalan Ikan Tombro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E2 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E2 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder seperti Jalan KH. Yusuf dan Jalan Simpang Yusuf. Cluster E2 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan K.H. Yusuf dalam gang. Cluster E2 terdapat di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E3 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E3 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder seperti Jalan Akordion dan Jalan Akordion Barat. Cluster E3 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan Simpang Akordion, Jalan Akordion dan Jalan Akordion Barat dalam gang. Cluster E3 terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E4 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E4 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Vinolia. Cluster E4 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan Vinolia dalam gang. Cluster E5 terdapat di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E5 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E5 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder seperti Jalan Saxophone, Jalan Piano, Jalan Rebab, Jalan Bylira, Jalan Sasando, Jalan Saxophone, Jalan Organ dan Jalan Arumba. Cluster E5 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan Piano, Jalan Rebab, Jalan ylira, Jalan Sasando, Jalan Organ dan Jalan Arumba dalam gang. Cluster E4 terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E6 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E6 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Tlogosari, Jalan Tlogoagung dan Jalan Tlogojoyo. Cluster E6 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Tlogosari, Jalan Tlogoagung dan Jalan Tlogojoyo dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E7 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E7 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Joyoutomo, Jalan Joyosari dan Jalan Joyo pranoto. Cluster E7 yang Kawasan Permukiman di Kota Malang 11

12 terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Joyoutomo, Jalan Joyosari, Jalan Joyo Pranoto dalam gang dan Jalan Joyo Tamansari yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E8 terletak di Jalan Mertojoyo dalam gang yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E9 terletak di Jalan Gajayana dalam gang yang terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E10 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E10 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Watu Gong, Jalan Watu Mujur, Jalan Kersentono, Jalan Kertowaluyo dan Jalan Kertoraharjo. Cluster E10 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Watumujur dalam gang, Jalan Kertosariro, Jalan Kertorahayu, Jalan Kertosari, Jalan Kertoasri dan Jalan Kertoleksono yang terdapat di Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E11 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E11 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Pisang Kipas. Cluster E11 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Pisang Kipas Dalam, Jalan Bunga Kertas, Jalan Bunga Remajang, Jalan Kembang Turi dan Jalan Simpang Menjangan. Cluster E12 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E12 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Kendalsari dan Jalan Kendalsari Barat. Cluster E12 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Kendalsari dalam gang yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E13 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E13 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Sudimoro dan Jalan Terusan Sudimoro. Cluster E13 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Sudimoro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E14 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E14 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Simpang Borobudur dan Jalan Terusan Simpang Borobudur. Cluster E14 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Sudimoro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E15 terletak di Jalan Kedawung dalam gang, Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E16 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E16 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Candi Sari Utara, Jalan Candi Badut dan Jalan Candi Bima. Cluster E16 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Candi Bima dalam gang yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E17 terletak di Jalan Kalpataru dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo dan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E18 terletak di Jalan Sumbersari dalam gang yang terdapat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru. Cluster E19 terletak di Jalan Candi dalam gang yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun. Cluster E20 terletak di jalan dengan lokal sekunder antara lain Jalan Tebo Selatan, Jalan Muhammad Juki dan Jalan Cindelaras yang terdapat di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun. Cluster E21 terletak di Jalan Bandulan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun. Cluster E22 terletak di Jalan Kemantren dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun. Cluster E23 terletak di Jalan Kelayatan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun. Kawasan Permukiman di Kota Malang 12

13 Cluster E24 terletak di Jalan Keben dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun. Cluster E25 terletak di Jalan Kebonsari dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun. Cluster E26 terletak di Jalan Sasuit Tubun dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun. Cluster E27 terletak di Jalan Gadang dalam gang yang terdapat di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun. Cluster E28 terletak di Jalan Ngantang dan Jalan Kaliuang Barat dalam gang yang terdapat di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen. Cluster E29 terletak di Jalan Brigjen Katamso dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen. Cluster E30 terletak di Jalan Bareng Raya dan Jalan Bareng Tengah dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen. Cluster E31 terletak di Jalan Hasyim Ashari, Jalan Kauman, Jalan Arif Rahman Hakim dalam gang serta Jalan Kauman Dalam yang terdapat di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen. Cluster E33 terletak di Jalan Sumpil dalam gang yang terdapat di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing. Cluster E34 terletak di Jalan Polowijen dalam gang yang terdapat di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing. Cluster E35 terletak di Jalan Kebalen Wetan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E36 terletak di Ki Ageng Gribig dalam gang yang terletak di Kelurahan Madyopuro dan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E37 terletak di Jalan Lesanpuro dalam gang yang terletak di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E38 terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Raya Baran dan Jalan Baran Tegaron yang terdapat di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E39 terletak di Jalan Kedungkandang dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E40 terletak di Mayjend Sungkono dalam gang yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E41 yang terletak di Jalan Bayam, Jalan Lembayung, Jalan Kecipir, Jalan Mentimun, Jalan Semanggi, Jalan Kluwe, Jalan Manisa dan Jalan Bayam dalam yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E42 yang terletak di lokal sekunder yaitu di Jalan Parseh Jaya yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E43 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E43 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Kyai Malik Dalam. Cluster E43 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Kyai Malik Dalam dalam gang yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E44 terletak di Jalan Mayjend Sungkono dalam gang yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. Cluster E45 terletak di Jalan Madyopuro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang. D. Cluster F (Perkampungan Pinggiran) Cluster F merupakan merupakan perumahan yang awalnya merupakan perumahan pedesaan pada wilayah-wilayah pinggir kawasan perkotaan, yang kemudian dengan adanya pengaruh perluasan kawasan pusat kota dan kegiatan perkotaan, maka berkembang menjadi perumahan perkotaan. Karakter pada perumahan kampung pinggiran tidak sepadat perumahan kampung kotapembagian Cluster F antara lain : Kawasan Permukiman di Kota Malang 13

14 Cluster F1 terletak di Jalan Bhakti dan Jalan Pahlawan yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing. Cluster F2 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F2 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Atletik. Cluster F2 yang terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan Atletik dalam gang, Jalan Bulutangkis, Jalan Tenis Meja dan Jalan Basket yang terdapat di KelurahanTasikmadu, Kecamatan Lowokwaru. Cluster F3 yang terletak di Jalan Tirto Utomo, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Cluster F4 yang terletak di Jalan Joyo Agung, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru. Cluster F5 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F5 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Rawisari. Cluster F5 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Rawisari dalam gang.. Cluster F6 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F6 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Pelabuhan Ketapang dan Jalan Pelabuhan Ratu. Cluster F6 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Pelabuhan Ketapang dan Jalan Pelabuhan Ratu dalam gang. Cluster F7 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F7 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Babatan. Cluster F7 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Babatan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Cluster F8 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F8 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Tutut. Cluster F8 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Tutut dalam gang yang terdapat di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Cluster F9 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F9 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Baiturrahman. Cluster F9 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Baiturahman dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Cluster F10 terletak di Jalan Laksda Adi Sucipto dalam gang yang terdapat di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing. E. Cluster G (Perkampungan Zona Industri) Perumahan yang terdapat dalam Cluster E masuk dalam perumahan di zona industri, dimana harus tersedia prasarana yang menunjang kegiatan industri, salah satunya adalah jalan. Jalan sebagai salah satu prasarana yang berperan penting dalam segi transportasi dapat menunjang dalah hal distribusi, baik dari asal bahan produksi maupun menuju tempat distribusi. Pembagian Cluster Gantara lain : Cluster G1 sebagai perumahan dalam zona industri mebel, dimana pembuatan produksi mebel juga berasal dari dalam kawasan tersebut. Cluster G1 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga dalam jalan lokal sekunder. Cluster G1 yang terletakdi jalan lokal sekunder adalah Jalan Ikan Piranha Atas, dimana perumahannya sebagai zona pemasaran industri. Sedangkan Cluster G1 yang terletak jalan lingkungan adalah Jalan Ikan Piranha dalam gang sebagai zona produksi mebel. Cluster G2 sebagai perumahan dalam zona industri Tempe Sanan, dimana pembuatan produksi dan pemasaran tempe dengan berbagai macam produk olahan juga terdapat dalam kawasan tersebut. Cluster G2 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga dalam jalan lokal sekunder. Cluster G2 yang terletak di jalan lokal sekunder adalah Jalan Sanan, dimana perumahannya umunya sebagai zona pemasaran industri. Sedangkan Cluster G2 yang terletak di jalan lingkungan adalah Jalan Sanan dalam gang sebagai zona produksi tempe. Kawasan Permukiman di Kota Malang 14

15 Cluster G3 sebagai perumahan dalam zona industri sanitair yang terdapat di jalan lingkungan yaitu di Jalan Raya Candi. Cluster G4 sebagai perumahan dalam zona industri keramik yang terdapat di jalan lingkungan yaitu di Jalan MT Haryono Gang Permukiman Kumuh Permukiman kumuh antara lain permukiman di sekitar bantaran sungai, permukiman di sekitar rel kereta api atau termasuk permukiman liar karena lokasi peruntukan lahannya tidak sesuai dengan RTRW Kota Malang Tahun dan permukiman padat penduduk. Pembagian Cluster permukiman kumuh antara lain : A. Cluster H (Permukiman di Sekitar Bantaran Sungai) Pembagian Cluster H antara lain : H1 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan Gajayana terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru. H2 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan MT. Haryono di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru. H3 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Metro di Jalan Mergan yang terdapat di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun. H4 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Embong Brantas yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen H5 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas yang terdapat di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing. H6 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas yang terdapat di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing. H7 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan Mayjend Panjaitan dan Jalan Brigjen S. Riyadi yang terdapat di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen H8 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan Jaksa Agung Suprapto gang 9 yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen H9 adalah kawasan permukiman adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Kawasan Splendid yang terdapat di Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen H10 adalah kawasan permukiman adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Klojen B. Cluster I (Permukiman di Sekitar Rel Kereta Api) Pembagian Cluster I antara lain : I1 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Jalan Laksda Adi Sucipto, Kecamatan Blimbing. I2 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Kecamatan Klojen I3 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Kecamatan Ciptomulyo. I4 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Kecamatan Kotalama. C. Cluster J (Permukiman Padat) Pembagian Cluster J antara lain : J1 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen J2 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing. J3 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing. J4 adalah di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang. Salah satunya rumah susun di Kutobedah. J5 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang. Kawasan Permukiman di Kota Malang 15

16 5.4 Rumah Susun Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal dan vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-bagian-bersama, benda-bersama dan tanah bersama. Cluster rumah susun di Kota Malang meliputi : 1. Rumah susun komersial Rumah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan. Rumah susun komersial dibagi menjadi : a. Apartemen Apartemen adalah gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, terdiri atas bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertikal dan horizontal dengan sistem kepemilikan berupa sistem sewa maupun sistem milik dan setiap bagian kepemilikan terdiri atas kamar, dining room, living room, dan pantry. Pembagian cluster K antara lain : Cluster K1 adalah Apartemen Menara Sukarno Hatta yang terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru; Cluster K2 adalah Apartemen Malang City Point yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun; dan Cluster K3 adalah Inez Apartemen yang terdapat dikelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen. b. Kondominium Kondominium adalah pemilikan bangunanyang terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing merupakan satu kesatuan yang dapat digunakan dan dihuni secara terpisah serta dimiliki individual berikut bagian-bagian lain dari bangunan itu dimana fungsinya digunakan secara bersama; dimiliki bersama oleh pemilik bagian masing-masing. Pembagian cluster L antara lain : Cluster L1 yaitu kondominium hotel yang terletak di belakang Mall MX, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen. 2. Rumah susun umum Rumah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah susun komersial dibagi menjadi : a. Rumah susun pendidikan Rumah susun pendidikan adalah rumah susun yang diperuntukkan untuk kalangan pelajar atau mahasiswa. Pembagian cluster M antara lain : Cluster M1 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Brawijaya yang menyediakan 3 (tiga) gedung atau blok dengan jumlah kamar 40 (empat puluh) kamar dalam 1 (satu) blok; Cluster M2 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang yang menyediakan 1 (satu) gedung atau blok dengan jumlah kamar 104 (seratus empat) kamar; Cluster M3 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Putri Universitas Negeri Malang yang menyediakan 1 (satu) gedung atau blok dengan jumlah kamar 96 (sembilan puluh enam) kamar; Cluster M4 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim yang menyediakan 10 (sepuluh) gedung atau blok dengan jumlah kamar 50 (lima puluh) dalam 1 (satu) blok; dan Cluster M5 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang menyediakan 1 (satu) gedung atau blok dengan jumlah kamar 96 (sembilan puluh enam) kamar; dan Cluster M6 terdapat di kawasan Malang International Education Park (MIEP) di Jalan Danau Bratan yang terdapat di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang. Kawasan Permukiman di Kota Malang 16

17 b. Rumah susun pertahanan dan keamanan Rumah susun pertahanan dan keamanan adalah rumah susun yang diperuntukkan untuk anggota dari institusi tersebut, antara lain TNI/Polri. Pembagian cluster N adalah cluster N1 yaitu Rusunawa TNI yang terdapat di kawasan lapangan olahraga Rampal, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing. c. Rumah susun aset pemerintah kota Rumah susun aset pemerintah kota adalah rumah susun yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan memanfaatkan lahan dari aset perkotaan. Pembagian cluster O Cluster O1 yaitu kawasan Rusunami Kuto Bedah yang terdapat di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang; dan Cluster O2 yaitu kawasan Rusunawa Kelurahan Buring, yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. 5.5 Perumahan Pemerintah Perumahan pemerintah adalah perumahan yang disediakan oleh instansi tertentu. Pembagian cluster P antara lain : Cluster P1 yaitu perumahan pertahanan dan keamanan di Jalan Kesatrian yang terdapat di Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing; Cluster P2 yaitu perumahan Dinas Bank Indonesia di Jalan Langsep Barat yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun; Cluster P3 yaitu perumahan Dinas Kasi Log di Jalan Perumahan Korem 084/BDJ yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun; Cluster P4 yaitu Perumahan PNS Bandulan di Jalan Bandulan gang 8 yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Bandulan; Cluster P5 yaitu Perumahan PNS di Jalan Ki Ageng Gribig dan Perumahan Asabri yang terdapat di Kelurahan Lesanpuro dan Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang; Cluster P6 yaitu Perumahan Pengairan di Jalan Bendungan Riam Kanan yang terdapat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru; Cluster P7 yaitu Perumahan Pajak di Jalan Jombang yang terdapat di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen; Cluster P8 yaitu Perumahan Kesehatan di Jalan Mojokerto yang terdapat di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen; Cluster P9 yaitu Perumahan Cipta Karya di Jalan Cengger Ayam yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru; Cluster P10 yaitu Perumahan Bea Cukai di Jalan Jombang yang terdapat di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen; Cluster P11 yaitu Perumahan Perhutani di Jalan Duku yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun; Cluster P12 yaitu Perumahan Polinema di Jalan Politeknik yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru; Cluster P13 yaitu Perumahan Universitas Barawijaya di Jalan Cipayung yang terdapat Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen; dan Cluster P14 yaitu Perumahan Polteknik Kesehatan di Jalan Simpang Balapan (Kompleks Poltekes) yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen. 5.6 Perumahan Heritage Perumahan heritage adalah bangunan peninggalan-peninggalan warisan budaya pada zaman dulu. Pembagian cluster Q adalah cluster Q1 meliputi Jalan Ijen, Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan Arjuno, Jalan Tangkubanperahu, Jalan Tenes, Jalan Sumbing, Jalan Sindoro, Jalan Taman Slamet, Jalan Welirang, Jalan Buring, Jalan Lawu, Jalan Argopuro, Jalan Lamongan, Jalan Merapi, Jalan Muria, Jalan Cerme, Jalan Ungaran, Jalan Malabar, Jalan Guntur, Jalan Anjasmoro, Jalan Raung, Jalan Simpang Balapan, Jalan Merbabu, Jalan Tampomas, Jalan Lasem, Jalan Ringgit, Jalan Papandayan, Jalan Cikurai, Jalan Jakarta, Jalan Pahlawan Trip, Kawasan Permukiman di Kota Malang 17

DAFTAR KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI

DAFTAR KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI DAFTAR KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI A. KODE WILAYAH 35.73 PEMERINTAH KOTA MALANG 35.73.100 SEKRETARIAT DAERAH 35.73.110 ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT.111 - BAGIAN PEMERINTAHAN.112

Lebih terperinci

Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Blimbing 1. SDN Purwodadi 1 Jl. Ahmad Yani 165A Malang 2. SDN Purwodadi 2 Jl. Plaosan Barat 57 Malang 3.

Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Blimbing 1. SDN Purwodadi 1 Jl. Ahmad Yani 165A Malang 2. SDN Purwodadi 2 Jl. Plaosan Barat 57 Malang 3. Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Blimbing 1. SDN Purwodadi 1 Jl. Ahmad Yani 165A Malang 2. SDN Purwodadi 2 Jl. Plaosan Barat 57 Malang 3. SDN Purwodadi 3 Jl. Plaosan Barat 71 Malang 4. SDN Purwodadi 4 Jl.

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 86/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

RANKING NILAI TERTINGGI TAHUN 2011/2012 KOTA MALANG

RANKING NILAI TERTINGGI TAHUN 2011/2012 KOTA MALANG RANKING NILAI TERTINGGI TAHUN 2011/2012 KOTA MALANG NO NAMA SEKOLAH NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH 1 SDN KLOJEN 29.75 18.05 25.05 2 SD KRISTEN KALAM KUDUS 29.55 21.70 27.35 3 SD ISLAM SABILILLAH 29.55

Lebih terperinci

RANKING NILAI RATA-RATA TAHUN 2011/2012 KOTA MALANG

RANKING NILAI RATA-RATA TAHUN 2011/2012 KOTA MALANG RANKING NILAI RATA-RATA TAHUN 2011/2012 KOTA MALANG NO 1 SD UNGGULAN AL YA'LU 29.15 25.75 28.23 2 SDN KARANG BESUKI 3 28.65 18.05 28.15 3 SD ISLAM SABILILLAH 29.55 24.95 28.00 4 SD MUHAMMADIYAH 4 29.35

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 51/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN DASAR PADA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JADWAL INSTANSI YANG MELAKSANAKAN SHALAT TARAWEH DI MASJID BAITURROHIM BALAIKOTA MALANG TAHUN 1436 H / 2016 M

JADWAL INSTANSI YANG MELAKSANAKAN SHALAT TARAWEH DI MASJID BAITURROHIM BALAIKOTA MALANG TAHUN 1436 H / 2016 M JADWAL INSTANSI YANG MELAKSANAKAN SHALAT TARAWEH DI MASJID BAITURROHIM BALAIKOTA MALANG TAHUN 1436 H / 2016 M NO PELAKSANAAN INSTANSI/JAMA AH 1 Minggu 05 Juni 2016 Asisten Administrasi Pemerintahan Staf

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN BESARAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN BESARAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 1, 2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN BESARAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa sebagai

Lebih terperinci

Daftar Lokasi Taman Kota

Daftar Lokasi Taman Kota LAMPIRAN I KEPUTUSAN WALIKOTA MALANG NOMOR 188.45/ /35.73.112/2016 TENTANG PENETAPAN TAMAN KOTA, HUTAN KOTA DAN JALUR HIJAU Daftar Lokasi Taman Kota No Nama Taman Luas (m 2 ) Kelurahan Kecamatan 1 Taman

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 10/2016 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MALANG DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MALANG Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987 Tanggal 20 Juli 1987 Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT PEJABAT, PERANGKAT DAERAH DAN UNIT KERJA NO. PEJABAT LOKASI KETERANGAN

DAFTAR ALAMAT PEJABAT, PERANGKAT DAERAH DAN UNIT KERJA NO. PEJABAT LOKASI KETERANGAN DAFTAR ALAMAT PEJABAT, PERANGKAT DAERAH DAN UNIT KERJA NO. PEJABAT LOKASI KETERANGAN 1 2 3 4 A. WALIKOTA/WAKIL WALIKOTA 1. Walikota Gedung Balaikota Malang (lantai II sebelah Barat) 2. Wakil Walikota Gedung

Lebih terperinci

S A L I N A N NOMOR 4/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

S A L I N A N NOMOR 4/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN S A L I N A N NOMOR 4/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 54/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN GEDUNG DAN RUANGAN KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN GEDUNG DAN RUANGAN KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG SALINAN NOMOR 15/E, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN GEDUNG DAN RUANGAN KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR 26/E, 2009

SALINAN NOMOR 26/E, 2009 SALINAN NOMOR 26/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN GEDUNG DAN RUANGAN KANTOR WALIKOTA, WAKIL WALIKOTA, STAF AHLI, SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN LEMBAGA TERTENTU

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG,

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG, KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA NOMOR : 188.451/0228/35.73.301/2017 TENTANG PENETAPAN WILAYAH KELURAHAN PADA JALUR ON LINE ZONA WILAYAH, RAYON PADA JALUR ON LINE REGULER, JADWAL PPDB DAN DAYA TAMPUNG

Lebih terperinci

PPWK KONSEP PRASARANA & SARANA PERMUKIMAN ARIS SUBAGIYO/PPWK/2016

PPWK KONSEP PRASARANA & SARANA PERMUKIMAN ARIS SUBAGIYO/PPWK/2016 PPWK KONSEP PRASARANA & SARANA PERMUKIMAN ARIS SUBAGIYO/PPWK/2016 KEY CONCEPTS STRUKTUR & POLA RUANG PERMUKIMAN SARANA & PRASARANA PERMUKIMAN STRUKTUR & POLA RUANG MUATAN RENCANA TATA RUANG RENCANA TATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Selain itu kota Malang juga memiliki letak yang sangat strategis ditengah-tengah wilayah

Lebih terperinci

Tingkat SD/SDLB/MI NO NPSN NAMA ALAMAT SD NEGERI PANDANWANGI 04 JL. BATU AMARIL NO.1 PANDANWANGI BLIMBI

Tingkat SD/SDLB/MI NO NPSN NAMA ALAMAT SD NEGERI PANDANWANGI 04 JL. BATU AMARIL NO.1 PANDANWANGI BLIMBI Tingkat SD/SDLB/MI NO NPSN NAMA ALAMAT SD NEGERI PANDANWANGI JL. BATU AMARIL NO. PANDANWANGI BLIMBI SD NEGERI PURWODADI JL A YANI A SD NEGERI POLOWIJEN JL. CAKALANG NO. SD NEGERI BLIMBING JL. BOROBUDUR

Lebih terperinci

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE JALUR WILAYAH

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE JALUR WILAYAH PEMERINTAH KOTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 Jl. Sultan Agung Utara No.7 Telp (0341)324768, Fax (0341)341530 Website : www.sman3-malang.sch.id E - mail : humas@sman3-malang.sch.id PENERIMAAN PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PEMANFAATAN ARCGIS ONLINE SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI SPASIAL KOTA MALANG

1. Pendahuluan PEMANFAATAN ARCGIS ONLINE SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI SPASIAL KOTA MALANG Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 37-41 PEMANFAATAN ARCGIS ONLINE SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI SPASIAL KOTA MALANG ARCGIS ONLINE UTILIZATION AS MEDIA SUBMISSION OF THE SPATIAL

Lebih terperinci

sekolah, diperuntukkan calon peserta didik penduduk Kota Malang b. Jalur online reguler, untuk semua calon peserta didik dengan

sekolah, diperuntukkan calon peserta didik penduduk Kota Malang b. Jalur online reguler, untuk semua calon peserta didik dengan PANDUAN UMUM PPDB SDN, SMPN, SMAN, DAN SMKN KOTA MALANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan No. 188.451/3075/35.73.307/2016, Tanggal 20 Juni 2016) Sistem Penerimaan Peserta

Lebih terperinci

Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat. pelayanan jasa, produksi, distribusi barang serta menjadi pintu masuk atau

Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat. pelayanan jasa, produksi, distribusi barang serta menjadi pintu masuk atau (1) BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa, produksi, distribusi barang serta menjadi pintu masuk atau simpul transportasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota ini terletak 90 km

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota ini terletak 90 km BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Malang 1. Kondisi Geografis Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya

Lebih terperinci

Penanggung Jawab. Biaya (Rp ,-) Kota Malang Bappeda 1.000

Penanggung Jawab. Biaya (Rp ,-) Kota Malang Bappeda 1.000 Lampiran 4 Peraturan Daerah Nomor : 4 Tahun 2011 Tanggal : No Program Kegiatan Lokasi 1 Struktur Tata Ruang 2 Penataan Kawasan Kecamatan baru (pemekaran Kecamatan Kedungkandang) 3 perumahan Pembangunan

Lebih terperinci

KEPALADINAS PENDIDIKANKOTAMALANG,

KEPALADINAS PENDIDIKANKOTAMALANG, PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN JL. VETERAN No.l9-65145 TELP. (0341).551333, FAX. (0341) 560946 Website: http://diknas.malangkota.go.id I Email: disdik_mlg@yahoo.co.id Malang, 65145 KEPUTUSANKEPALADINAS

Lebih terperinci

Daftar Lokasi Jalur Hijau

Daftar Lokasi Jalur Hijau LAMPIRAN III KEPUTUSAN WALIKOTA MALANG NOMOR 188.45/ /35.73.112/2016 TENTANG PENETAPAN TAMAN KOTA, HUTAN KOTA DAN JALUR HIJAU Daftar Lokasi Jalur Hijau No Nomor Ruas Nama Jalan 1 1 0001 0002 Tlogomas 2656

Lebih terperinci

Jumlah RW RT. Luas Area (Km²) %Terhadap Luas Kota. Kecamatan. Kelurahan

Jumlah RW RT. Luas Area (Km²) %Terhadap Luas Kota. Kecamatan. Kelurahan Secara administrasi pemerintahan Kota Malang dikepalai oleh Walikota yang juga membawahi koordinasi sampai dengan wilayah administrasi. Jumlah yang ada di kota Malang sebanyak 5 dan jumlah Kelurahan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Malang 1. Kondisi Geografis Kota Malang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS HUKUM MALANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS HUKUM MALANG 1 IMPLEMENTASI PASAL 7 AYAT (1) HURUF (C) UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN TERKAIT KEWENANGAN WALIKOTA UNTUK MELAKUKAN PENGATURAN TEKNIS PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG TITIK STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG TITIK STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 13/E, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG TITIK STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN MALANG DENGAN KOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 13/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Executive Summary

PENDAHULUAN 1. Executive Summary PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan sumberdaya alam serta pelestarian lingkungan perlu diatur untuk menghindari kerusakkan lingkungan atau bencana lingkungan sehingga pembangunan dan kelestarian

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Salam Pramuka!

PENGUMUMAN. Salam Pramuka! PANITIA LOMBA DAN PENGGALANG DALAM RANGKA HARI TUNAS DAN HUT KOTA MALANG TAHUN 01 KWARTIR CABANG KOTA MALANG ============================================================ Salam Pramuka! PENGUMUMAN Sehubungan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG. No. 0905/Pdt.G/2013/PA.Mlg. Batas wilayah Kota Malang, adalah:

BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG. No. 0905/Pdt.G/2013/PA.Mlg. Batas wilayah Kota Malang, adalah: 54 BAB III DESKRIPSI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG No. 0905/Pdt.G/2013/PA.Mlg A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Malang Pengadilan Agama Malang terletak di jalan Raden Panji Suroso No. 1, Kelurahan Polowijen,

Lebih terperinci

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG TENTANG CERAI GUGAT KARENA ISTRI SELINGKUH

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG TENTANG CERAI GUGAT KARENA ISTRI SELINGKUH BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG TENTANG CERAI GUGAT KARENA ISTRI SELINGKUH A. Pengadilan Agama Malang 1. Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Malang, yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama

Lebih terperinci

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu, bahwa. keberadaan dokumen RPJMD bukan hanya untuk memenuhi

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu, bahwa. keberadaan dokumen RPJMD bukan hanya untuk memenuhi BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu, bahwa keberadaan dokumen RPJMD bukan hanya untuk memenuhi persyaratan hukum dan admnistratif saja, akan tetapi juga

Lebih terperinci

Program Pemanfaatan Ruang Prioritas di BWP Malang Tenggara Waktu Pelaksanaan PJM-1 ( ) PJM-2 ( ) PJM-3 ( ) PJM-4 ( )

Program Pemanfaatan Ruang Prioritas di BWP Malang Tenggara Waktu Pelaksanaan PJM-1 ( ) PJM-2 ( ) PJM-3 ( ) PJM-4 ( ) LAMPIRAN XVI PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR TAHUN TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN MALANG TENGGARA TAHUN - No A. Perwujudan Rencana Pola Ruang. Perwujudan

Lebih terperinci

PANDUAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SDN, SMPN, SMAN, dan SMKN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

PANDUAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SDN, SMPN, SMAN, dan SMKN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG PANDUAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SDN, SMPN, SMAN, dan SMKN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG JL. VETERAN NO. 19 TELP. (0341) 551333 560946 MALANG Sistem Penerimaan Peserta

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUNAN

LAPORAN KINERJA TAHUNAN LAPORAN KINERJA TAHUNAN KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah patut kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-nya, Laporan Kinerja Pemerintah Kota Malang Tahun dapat diselesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 17, 2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG (BWP MALANG UTARA) TAHUN

REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG (BWP MALANG UTARA) TAHUN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG (BWP MALANG UTARA) TAHUN 2013-2033 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Malang memiliki posisi yang cukup strategis di Propinsi Jawa Timur yaitu sebagai kota

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA Nomor : 602.1/08.89/PL-PRCN/PTR/35.73.301/2015 Konsultansi Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Air di RW. 01 Kel. Sukoharjo dengan ini Pejabat Pengadaan mengumumkan penyedia sebagai berikut : Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

Tingkat SMP/SMPLB/MTs

Tingkat SMP/SMPLB/MTs Tingkat SMP/SMPLB/MTs NO NPSN NAMA ALAMAT SMP ISLAM PARAMITHA LAKSDA ADI SUCIPTO N.B SMP N JL. R. TUMENGGUNG SURYO NO. SMP NEGERI JL.LAKSDA ADI SUCIPTO GANG MAKAM SMP BINA BANGSA SCHOOL JL.A YANI UTARA

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KPP PRATAMA MALANG UTARA DAN MALANG SELATAN

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KPP PRATAMA MALANG UTARA DAN MALANG SELATAN PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KPP PRATAMA MALANG UTARA DAN MALANG SELATAN JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Adip Donny Setiawan 115020107111005 JURUSAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA Nomor : 602.1/08.115/PL-Pem/PTR/35.73.301/2014 Rehabilitasi Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Rusunawa Buring 1 Kegiatan Pemeliharaan Insidentil Rusunawa Buring 1 dengan ini Pejabat Pengadaan mengumumkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA Nomor : 602.1/08.59/PL-SPV/PTR/35.73.301/2015 Konsultansi Pengawasan Teknis Wilayah Kec. Blimbing Pemeliharaan Rutin Sarana Prasarana Permukiman dengan ini Pejabat Pengadaan mengumumkan penyedia sebagai

Lebih terperinci

Jalur Angkutan Kota Malang

Jalur Angkutan Kota Malang Jalur Angkutan Kota Malang Trayek Angkutan Kota (mikrolet) yang melewati jalur dalam Kota Malang Jalur Trayek Dari Terminal Arjosari Dari Terminal Landungsari AG / AH Term. Arjosari Gadang Term. Terminal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG NOMOR : /0227/ /2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG NOMOR : /0227/ /2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG NOMOR : 188.451/0227/35.73.301/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

Tingkat SMK/SMA/SMLB/MA

Tingkat SMK/SMA/SMLB/MA Tingkat SMK/SMA/SMLB/MA NO NPSN NAMA ALAMAT SMKS ARDJUNA JL. TELUK PELABUHAN RATU MALANG SMKS PUTRA INDONESIA JL. BARITO NO. MALANG SMKS PRAJNAPARAMITA JL. SERAYU -C SMKS TUNAS BANGSA JL. SEBUKU NO. MALANG

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abd Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, Bogor, kencana, Aibak Kutbuddin, Kajian Fiqh Kontemporer, Yogyakarta,Penerbit Teras, 2009.

DAFTAR PUSTAKA. Abd Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, Bogor, kencana, Aibak Kutbuddin, Kajian Fiqh Kontemporer, Yogyakarta,Penerbit Teras, 2009. DAFTAR PUSTAKA Abd Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, Bogor, kencana, 2003. Aibak Kutbuddin, Kajian Fiqh Kontemporer, Yogyakarta,Penerbit Teras, 2009. Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia,

Lebih terperinci

RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG

RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG EENNYYUUS SUUNNAA NN RREENNCCAANNAA II INNDDUUKK JJAARRI J IINNGGAA NN JJAALLAANN J KKOOTTAA MMAALLAANNGG TTAAHHUUNN 0 011 RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG A. PENDAHULUAN A.1. LATAR BELAKANG Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia. Seiring dengan rutinitas dan padatnya aktivitas yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 41 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DARI PENGEMBANG

Lebih terperinci

HASIL SELEKSI UNTUK FORMASI ADMIN

HASIL SELEKSI UNTUK FORMASI ADMIN PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jl. Bingkil No. 1 Telp. (0341) 369377, Faks (0341) 344782 www.dpkp.malangkota.go.id, email: dpkp@malangkota.go.id/dpkp.2017@gmail.com MALANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Dispenda Kota Malang Pada awalnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang, disebut Dinas Pendapatan Daerah Kotapraja Malang yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya laju pertumbuhan penduduk di suatu daerah diikuti pula dengan laju pertumbuhan permukiman. Jumlah pertumbuhan permukiman yang baru terus meningkat

Lebih terperinci

INDIKATOR DAN PENILAIAN TINGKAT KERAWANAN PANGAN KELURAHAN UNTUK DAERAH PERKOTAAN

INDIKATOR DAN PENILAIAN TINGKAT KERAWANAN PANGAN KELURAHAN UNTUK DAERAH PERKOTAAN AGRISE Volume XV No. 2 Bulan Mei 2015 ISSN: 1412-1425 INDIKATOR DAN PENILAIAN TINGKAT KERAWANAN PANGAN KELURAHAN UNTUK DAERAH PERKOTAAN (INDICATOR AND ASSESSMENT OF VILLAGE FOOD INSECURITY LEVEL FOR URBAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

PENGUMUMAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI Nomor : 621/21.11/PPBJ-PL.KONST/35.73.301/2013 621/21.9/PPBJ-PL.KONST/35.73.301/2013 Tanggal 21 Oktober 2013 Pejabat Pengadaan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan 21. PEMBANGUNAN SALURAN JALAN GADANG GG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG S A L I N A N NOMOR : 4/C 2004 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI PEMAKAIAN TEMPAT-TEMPAT

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI KASUS PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/Pdt.P/2013/PA.

BAB III. DESKRIPSI KASUS PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/Pdt.P/2013/PA. BAB III DESKRIPSI KASUS PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/Pdt.P/2013/PA.MLG A. Profil Pengadilan Agama Kota Malang 1. Keberadaan Pengadilan Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana pengembangan suatu kota pada dasarnya sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Rencana pengembangan suatu kota pada dasarnya sangat erat kaitannya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana pengembangan suatu kota pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih di wilayah tersebut, karena air bersih merupakan kebutuhan pokok

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 11/ PERMEN/ M/ 2008 Tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman Dengan Rahmat Tuhan

Lebih terperinci

DATA ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP) DI KOTA MALANG SAMPAI TAHUN 2009

DATA ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP) DI KOTA MALANG SAMPAI TAHUN 2009 DATA ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP) DI KOTA MALANG SAMPAI TAHUN 2009 NO NAMA ORGANISASI K E T U A A L A M A T T E L E P O N 1 2 3 4 5 I KECAMATAN SUKUN 1 Karang Taruna Kelurahan Sukun Imron Jl.

Lebih terperinci

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal BUKU 2 Manual Penyusunan RP4D Kabupaten Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal bagi penyusun

Lebih terperinci

EKSEKUTIF RINGKASAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK JALUR SEPEDA KOTA MALANG TAHUN Latar Belakang

EKSEKUTIF RINGKASAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK JALUR SEPEDA KOTA MALANG TAHUN Latar Belakang EKSEKUTIF RINGKASAN 1.1 Latar Belakang Transportasi atau pengangkutan merupakan suatu bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MALANG TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MALANG TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 1/E, 2011 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MALANG TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 02 /PERMEN/M/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN BANTUAN STIMULAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III. PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG TENTANG PEMBERIAN IZIN POLIGAMI (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG No. 913/Pdt.P/2003/PA.

BAB III. PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG TENTANG PEMBERIAN IZIN POLIGAMI (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG No. 913/Pdt.P/2003/PA. BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG TENTANG PEMBERIAN IZIN POLIGAMI (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg) A. Kedudukan dan Kewenangan Pengadilan Agama Kota Malang

Lebih terperinci

Jalur Angkutan DI KOTA MALANG

Jalur Angkutan DI KOTA MALANG Jalur Angkutan DI KOTA MALANG No. Jalur Jumlah Keluar Masuk 1. ADL 124 Terminal Arjosari - Jl. Simpang R. Panji Suroso - Jl. Raden Intan - Jl. Jend. A. Yani - Jl. Letjen S. Parman Jl. Letjen Sutoyo Jl.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN 2013-2032 APA ITU RTRW...? Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan Pola Ruang Wilayah Kota DEFINISI : Ruang : wadah yg meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 27/05/2010 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 11 ANALISIS DAN PEMBAHASAN JUMLAH TIMBULAN SAMPAH KEC. KEDUNGKANDANG Kelurahan Nama TPS Timbulan Sampah Gerobak/Hari Timbulan Sampah (m3/hari) Kota

Lebih terperinci

1. Menyediakan acuan bagi pengembangan dan pemanfaatan TIK di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

1. Menyediakan acuan bagi pengembangan dan pemanfaatan TIK di lingkungan Pemerintah Kota Malang. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MALANG 2016 Kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam era informasi digital seperti saat ini menuntut Pemerintah Kota Malang untuk dapat memberdayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Perumahan merupakan kebutuhan masyarakat yang paling mendasar, dan dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan rendah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011.

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011. PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011. TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang : a. bahwa pertumbuhan perumahan

Lebih terperinci

7. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara

7. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA Nomor : 602.1/08.01/PL-Pem/PTR/35.73.301/2016 Peningkatan Kualitas Penahan Jalan RW. 02 Kel. Tasikmadu Kegiatan Pemeliharaan Insidentil Sarana Prasarana Permukiman dengan ini Pejabat Pengadaan mengumumkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN - 1 - PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN SERTA PERMUKIMAN DARI PENGEMBANG KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.42, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 11/PERMEN/M/2008 TENTANG PEDOMAN KESERASIAN

Lebih terperinci

REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG (BWP MALANG BARAT) TAHUN

REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG (BWP MALANG BARAT) TAHUN REVIEW RENCANA RINCI TATA RUANG KOTA MALANG (BWP MALANG BARAT) TAHUN 2013-2033 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Malang memiliki posisi yang cukup strategis di Propinsi Jawa Timur yaitu sebagai kota

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MALANG TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MALANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MALANG TAHUN 2016 TAHUN 2015 SALINAN 50MOR 4t, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN NAMA RUPABUMI UNSUR BUATAN

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN NAMA RUPABUMI UNSUR BUATAN BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN NAMA RUPABUMI UNSUR BUATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYEDIAAN LAHAN, PRASARANA LINGKUNGAN, FASILITAS UMUM DAN FASILITAS SOSIAL OLEH PENGEMBANG DI KABUPATEN NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 untuk Tahun Anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan 1

LAKIP 2015 untuk Tahun Anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan diberlakukannya secara efektif Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA Nomor : 602.1/08.01/PL-SPV/PTR/35.73.301/2015 Berdasarkan proses Pengadaan Langsung yang dilaksanakan untuk Pengadaan Pengawasan Wilayah Kec. Blimbing Pemeliharaan Insidentil Gedung Pemerintah, Fasilitas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PENYEDIAAN LAHAN, PRASARANA LINGKUNGAN, FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS SOSIAL OLEH PENGEMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota di Indonesia merupakan sumber pengembangan manusia atau merupakan sumber konflik sosial yang mampu mengubah kehidupan dalam pola hubungan antara lapisan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN BIDANG PERUMAHAN DAN TATA RUANG PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA Nomor : 602.1/08.01/RP/PTR/35.73.301/2015 Berdasarkan proses Pengadaan Langsung yang dilaksanakan untuk Pengadaan Alat Tulis Kantor Kegiatan Pemeliharaan Rutin Sarana Prasarana Permukiman, dengan ini Pejabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu permasalahan yang umumnya terjadi di daerah perkotaan. Dampak langsung yang dihadapi oleh pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG KONDOMINIUM HOTEL ( KONDOTEL) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah mencapai 40,7% (Maran, 2003). Di Indonesia, persentase penduduk kota mencapai 42,4% pada tahun

Lebih terperinci